135217223 contoh laporan fome

14
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Sejak tahun 1970-an sampai 2005, kurikulum pendidikan dokter di Indonesia berorientasi pada masyarakat atau dikenal dengan COME (Community Oriented Medical Education), dengan lama pendidikan 4 tahun untuk tingkat sarjana ditambah 2 tahun untuk tingkat profesi. Hal ini didasarkan pada kebutuhan nasional pada saat tersebut untuk mengisi pusat- pusat pelayanan primer diseluruh Indonesia. Lulusan dokter pada masa tersebut langsung ditempatkan didaerah terutama di daerah terpencil, untukm menjadi dokter yang memberikan pelayanan bagi masyarakat atau yang dikenal dengan dokter impress atau dokter puskesmas. Lulusan dokter yang dihasilkan sebelum tahun 2005 atau dokter yang mengikuti pendidikan KIPDI I dan II adalah dokter dengan kompetensi dokter komunitas. Setelah tahun 2005, terjadi perubahan orientasi pendidikan kedokteran yang bertujuan mencetak dokter dengan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga, dengan lama pendidikan tiga setengah tahun untuk tingkat sarjana, satu tahun untuk tingkat profesi dan satu tahun untuk internship. Jadi kompetensi lulusan dokter dengan KIPDI III atau dengan system PBL adalah sebagai dokter dengan pendekatan dokter keluarga. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyikapi hal tersebut dengan melaksanakan FOME (Family Oriented Medical Education) untuk dapat melahirkan dokter dengan kompetensi sebagai dokter dengan pendekatan dokter keluarga yang dimulai pelaksanaan nya pertama kali untuk angkatan tahun 2009. Setelah program FOME berjalan satu tahun masih didapatkan berbagai kekurangan yang harus senantiasa diperbaiki dan di lengkapi. Pada tahun kedua program ini direncanakan kegiatan yang dilaksanakan lebih berbasis kepada pendekatan keluarga dilapangan dan meminimalkan pemberian materi secara perkuliahan, sehingga mahasiswa diharapkan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk praktek lapangan dan berinteraksi dengan keluarga sesuai dengan yang di harapkan. I.2 Definisi Family oriented medical education (FOME) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendidik mahasiswa dengan prinsip-prinsip dasar pelayanan dengan pendekatan keluarga yaitu : holistic, komprehensif, kontinyu, koordinatif, kolaboratif, dan family center I.3 Tujuan Tujuan umum Family oriented medical education (FOME) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal masalah kesehatan keluarga secara komprehensif dan holistik, mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan keluarga, dapat memberikan solusi secara promotif dan preventif serta dapat menimbulkan rasa empati terhadap pasien. Tujuan khusus Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami masalah kesehatan setiap keluarga

Upload: taufik-tias

Post on 01-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: 135217223 Contoh Laporan FOME

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Sejak tahun 1970-an sampai 2005, kurikulum pendidikan dokter di Indonesia berorientasi

pada masyarakat atau dikenal dengan COME (Community Oriented Medical Education),

dengan lama pendidikan 4 tahun untuk tingkat sarjana ditambah 2 tahun untuk tingkat

profesi. Hal ini didasarkan pada kebutuhan nasional pada saat tersebut untuk mengisi pusat-

pusat pelayanan primer diseluruh Indonesia. Lulusan dokter pada masa tersebut langsung

ditempatkan didaerah terutama di daerah terpencil, untukm menjadi dokter yang memberikan

pelayanan bagi masyarakat atau yang dikenal dengan dokter impress atau dokter puskesmas.

Lulusan dokter yang dihasilkan sebelum tahun 2005 atau dokter yang mengikuti pendidikan

KIPDI I dan II adalah dokter dengan kompetensi dokter komunitas.

Setelah tahun 2005, terjadi perubahan orientasi pendidikan kedokteran yang bertujuan

mencetak dokter dengan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga, dengan lama pendidikan

tiga setengah tahun untuk tingkat sarjana, satu tahun untuk tingkat profesi dan satu tahun

untuk internship. Jadi kompetensi lulusan dokter dengan KIPDI III atau dengan system PBL

adalah sebagai dokter dengan pendekatan dokter keluarga.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyikapi hal tersebut dengan melaksanakan

FOME (Family Oriented Medical Education) untuk dapat melahirkan dokter dengan

kompetensi sebagai dokter dengan pendekatan dokter keluarga yang dimulai pelaksanaan nya

pertama kali untuk angkatan tahun 2009. Setelah program FOME berjalan satu tahun masih

didapatkan berbagai kekurangan yang harus senantiasa diperbaiki dan di lengkapi. Pada tahun

kedua program ini direncanakan kegiatan yang dilaksanakan lebih berbasis kepada

pendekatan keluarga dilapangan dan meminimalkan pemberian materi secara perkuliahan,

sehingga mahasiswa diharapkan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk praktek

lapangan dan berinteraksi dengan keluarga sesuai dengan yang di harapkan.

I.2 Definisi

Family oriented medical education (FOME) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan

untuk mendidik mahasiswa dengan prinsip-prinsip dasar pelayanan dengan pendekatan

keluarga yaitu : holistic, komprehensif, kontinyu, koordinatif, kolaboratif, dan family center

I.3 Tujuan

Tujuan umum

Family oriented medical education (FOME) memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk mengenal masalah kesehatan keluarga secara komprehensif dan holistik,

mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan keluarga, dapat

memberikan solusi secara promotif dan preventif serta dapat menimbulkan rasa empati

terhadap pasien.

Tujuan khusus

Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami masalah kesehatan setiap keluarga

Page 2: 135217223 Contoh Laporan FOME

Mahasiswa dapat mengidentifikasi factor-faktor yang berhubungan dengan masalah

kesehatan keluarga (internal dan eksternal)

Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan keluarga yang mempunyai indikasi

untuk dirujuk ke puskemas atau rumah sakit

Mahasiswa mampu merasakan empati terhadap keluarga yang mengalami masalah

kesehatan, terutama keluarga miskin

Mahasiswa mampu memberikan solusi secara promotif dan preventif dalam penanganan

masalah kesehatan keluarga binaan

I.4 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada semester 3 hingga semester 4 pada tahun ajaran 2011-

2012

Page 3: 135217223 Contoh Laporan FOME

BAB II

TEORI

II.1 Definisi Air Susu Ibu (ASI)

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-

garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi

bayinya.

Sedangkan ASI Ekslusif adalah perilaku dimana hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI)

saja kepada bayi sampai umur 4 (empat) bulan tanpa makanan dan ataupun minuman lain

kecuali sirup obat.

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi

kebutuhan gizi bayi selama 4 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama

dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.

II.2 Manfaat Air Susu Ibu

ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:

ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah

dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan pencernaan bayi.

ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam

usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:

Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam

organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.

ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama

5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,

Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada

bayi.

Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.

Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat

memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:

Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan” kepada

bayinya.

Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat,

bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.

Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan

pengembalian keukuran sebelum hamil

Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.

Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan

(menjarangkan kehamilan)

Page 4: 135217223 Contoh Laporan FOME

Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

II.3 Waktu Pemberian ASI

Golongan Umur

(Bulan)

Pola Pemberian ASI/MP-ASI

ASI MP-ASI

Makanan

Lumat

Makanan

Lembik

Makanan

Keluarga

0 – 4

4 – 6

6 – 12

12 – 24

II.4 Penatalaksanaan

Posisi badan ibu dan badan bayi

Ibu harus duduk dengan santai

Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala

Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu

Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu

Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu

Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan

lengan bayi

Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan

lengan ibu bagian dalam

Posisi mulut bayi dan puting susu ibu

Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola

Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C yaitu payudara

dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang dibawah atau

dengan pegangan seperti gunting (puting susu dan areola dijepit oleh jari telunjuk dan

jari tengah seperti gunting) dibelakang areola

Sentuh pipi/bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks menghisap)

Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur kebawah

Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu belakang bayi

bukan belakang kepala

Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung bayi

Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi

Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada

diantara pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang

lunak (palatum molle)

Page 5: 135217223 Contoh Laporan FOME

Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah

sehingga ASI akan keluar

Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu

dipegang atau disangga lagi

Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan

maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi

telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu

Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus bayi

Page 6: 135217223 Contoh Laporan FOME

BAB III

GAMBARAN KELUARGA

Berkas Keluarga Binaan

Kelompok : 20

Nama Mahasiswa : Neila Azka

Pembimbing : drs. Endrinaldi, MS

III.1 Data Demografi Keluarga

Kepala Keluarga : Sofian Hadi

Alamat : Jalan Purus III, Gg. Lima, No. 31, Padang

No telp : 085265416201

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga

No Nama Kedudukan

dalam keluarga

Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi

dalam pembinaan

Keterangan

tambahan

1 Sofian Hadi Kepala

Keluarga

Laki-laki 35 thn - Pelayan

rumah

maka

Tidak Bekerja dari pagi

hingga sore hari

sehingga sulit

untuk ditemui

2 Gusmira Istri Perempuan 35 thn - Ibu rumah

tangga

Ya

3 Tiara Putri A Anak Perempuan 10 thn 4 SD Siswa Ya

4 Intan Kemala

Citra

Anak Perempuan 7 thn 2 SD Siswa Ya

5 Rafa Arjuna

Putra

Anak Laki-laki 2 thn - Ya

Page 7: 135217223 Contoh Laporan FOME

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga

Fungsi Keluarga Penilaian Kesimpulan pembina untuk

fungsi keluarga yang

bersangkutan

Biologis

Terhadap fungsi biologis didapatkan hasil:

Tidak terdapat ANC yang sempurna

dari keluarga ini, karena ibu sendiri

tidak melakukan ANC untuk

memantau perkembangan

kandungannya selama 3 kali

kehamilannya.

Dalam menghadapi anggota keluarga

yang sakit biasanya keluarga ini

menggunakan layanan jasa puskesmas

dan bidan

Keluarga ini tidak melakukan KB di

lihat dari jumlah anak yang sudah 3

Dari hasil pengamatan

didapatkan :

Untuk ANC dirasakan

kurang sekali dan

berdampak buruk pada

kelahiran anak ke-3 dimana

anak keluarga ini lahir

dalam keadaan sungsang

Untuk pelaksanaan KB

dirasa keluarga ini masih

kurang dalam

pengetahuaannya dalam

menggunakan alat

kontrasepsi

Psikologis

Dalam fungsi psikologis terlihat bahwa

orangtua dalam keluarga ini mampu untuk

tetap menjaga komunikasi dengan anak-

anaknya.

Dalam penilaian psikologis

yang dinilai dari komunikasi

keluarga terlihat baik.

Page 8: 135217223 Contoh Laporan FOME

Sosial

Dalam fungsi social di dapatkan :

Pada pendidikan formal dan informal

orangtua anak-anak tersebut yang

walaupun hanya memiliki tingkat

pendidikan rendah tetap sadar akan

pendidikan anak-anaknya dan berusaha

untuk menyekolahkan anaknya dan

memberikan pendidikan agama melalui

TPA yang ada di lingkungan rumahnya

Hubungan keluarga ini dengan

tetangga sekitar terlihat baik yang

dinilai dari adanya komunikasi antar

tetangga

Riwayat pekerjaan sendiri dapat di

nilai merupakan tingkat pekerjaan

kelas menengah ke bawah Karena

ayahnya yang hanya bekerja sebagai

pelayan dirumah makan dan ibunya

yang bekerja sambilan untuk membuat

ketupat

Dalam komuikasi dan

hubungan social dengan

tetangga sekitar dapat dinilai

baik, dan adanya perhatian

terhadap pendidikan anak juga

dinilai baik

Ekonomi &

Pemenuhan

kebutuhan

Untuk pemenuhan kebutuhan hidup

keluarga ini lebih memprioritaskan kepada

pemenuhan kebutuhan untuk makan

sehari-hari dan juga pendidikan anaknya

Dari segi ekonomi dapat di

nilai bahwa keluarga ini

termasuk dalam ekonomi

menengah

III.2 Data Risiko Internal Keluarga

Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga

Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang

menggambarkan perilaku tsb

Kesimpulan pembina untuk

perilaku ybs

Kebersihan Pribadi &

Lingkungan

Setiap hari pada pagi hari sang ibu

dari keluarga tersebut

membersihkan rumah dan dalam

setiap kali kunjungan rumah

tersebut berada dalam keadaan rapi

Perhatian keluarga terhadap

kebersihan rumah dan

lingkungan baik

Page 9: 135217223 Contoh Laporan FOME

Pencegahan Spesifik

Dalam tindakan pencegahan dari

segi imunisasi di dapatkan bahwa

imunisasi dilakukan dengan

lengkap, namun ANC tidak

dilakukan dengan baik, dan dalam

pencegahan penyakit didapatkan

keluarga ini terlihat lalai karena

masih menggunakan prinsip

mengobati penyakit yang dinilai

dari tidak adanya perhatian orang

tua terhadap kebersihan anak-

anaknya saat anak-anaknya bermain

tanpa menggunakan sandal

Masih kurangnya perhatian

keluarga terhadap terhadap

tindakan pencegahan penyakit

yang mungkin di karenakan

kurangnya pendidikan terhadap

upaya pencegahan penyakit

gizi keluarga

Dalam kecukupan gizi dapat dilihat

adanya pemenuhan gizi diberikan

/disediakan dirumah, namun anak-

anak dari keluarga ini masih sering

mengkonsumsi jajanan di pinggir

jalan yang ada di sekolahnya

Dalam pemenuhan gizi dapat

disimpulkan bahwa pemberian

gizi pada anak tercukupi

latihan jasmani /

aktifitas fisik

Tidak ada kegiatan olah raga dari

keluarga ini dikarenakan ayah nya

yang sibuk bekerja dari pagi sampai

sore, dan ibunya yang sibuk dengan

kegiatan rumah tangga dan

mengurus anak ke-3 nya yang masih

kecil

Kurangnya kegiatan olahraga

mungkin dikarenakan

kesibukan dari orang tua dan

tidak adanya perhatian akan

pentingnya latihan jasmani

penggunaan pelayanan

kesehatan

Dalam penggunaan layanan

kesehatan keluarga ini lebih

memilih untuk berobat ke bidan dan

puskesmas di daerah setempat

Dalam penggunaan pelayanan

kesehatan dirasa cukup baik

karena adanya tindakan

pengobatan untuk mencegah

semakin parahnya penyakit

kebiasaan / perilaku

lainnya yang buruk

untuk kesehatan

Tidak ada ditemukan kebiasaan

minum alcohol atau pun merokok

dalam keluarga ini.

Dalam menjaga perilaku

seperti tidak merokok dan tidak

mengkonsumsi alcohol

disimpulkan sangat baik

Page 10: 135217223 Contoh Laporan FOME

III.3 Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga

Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk

faktor pelayanan kesehatan

Pusat pelayanan

kesehatan yang

digunakan oleh

keluarga

Puskesmas dan bidan

Dalam pelayanan kesehatan

keluarga ini lebih memilih ke

puskesmas dan bidan, bukan ke

rumah sakit umum dikarenakan

jarak tempuh yang jauh,

pelayanan yang dianggap

kurang baik, dan proses

administrasi yang sulit

Cara mencapai

pusat pelayanan

kesehatan tersebut

Dengan berjalan kaki atau

menggunakan ojek

Tarif pelayanan

kesehatan tersebut

dirasakan

sangat mahal

mahal

terjangkau

murah

gratis

Kualitas pelayanan

kesehatan tersebut

dirasakan

sangat baik

baik

biasa

tidak memuaskan

Buruk

Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiri Daerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan/ mewah

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan pembina untuk lingkungan tempat

tinggal

Luas rumah : 12 x 6 m2 Untuk rumah tinggal keluarga ini sendiri dapat dinilai bahwa rumah bersih namun agak gelap walaupun di siang hari karena sinar matahari yang tidak masuk karena lingkungan perumahan yang sangat berdekatan

Jumlah orang dalam satu rumah : 5 org

Luas Halaman rumah : 3 x 6 m2

Bertingkat / tidak bertingkat

Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik / lain-lain*

Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi*

Penerangan di dalam rumah Jendela ada Listrik : ada/tidak Bila tidak, malam hari menggunakan………………

Page 11: 135217223 Contoh Laporan FOME

Ventilasi Kelembapan rumah : lembap/tidak* Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak* Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan*

Kebersihan di dalam rumah : bersih

Tata letak Barang dalam rumah : tertata rapi

III.4 Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana Penatalaksanaan

No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang

diharapkan

Coping

score

awal

1 Masalah internal :

Pemberian ASI pada

anak hingga mencapai

usia 2 tahun

Penggunaan sandal saat

bermain bagi anak-anak

Ibu dan

anak-anak

dari

keluarga

binaan

Dilakukan

pada

pertemuan

ke-2 dan ke-

3

Hasil yang diharapkan

adalah :

Anak dapat

diberikan ASI

hingga usia

mencapai 2 tahun

Anak mau

menggunakan

sandal saat bermain

dan membersihkan

badan selesai

bermain

1

Page 12: 135217223 Contoh Laporan FOME

2 Masalah eksternal

Lingkungan masyarakat di

sekitar keluarga yang tidak

bersih sehingga

mempengaruhi lingkungan

di sekitar rumah keluarga

binaan

Kurangnya pencahayaan

rumah sehingga rumah

sedikit lembab karena

lingkungan yang padat

Seluruh

anggota

keluarga

Dilakukan

pada

pertemuan

ke-2 dan ke-

3

Keluarga secara

bersama

membersihkan

halaman rumahnya

Dibukanya jendela

dari pagi hingga

sore hari sehingga

sirkulasi udara

mampu

mengurangi

kelembapan rumah

1

Keterangan Coping score:

1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi

2 = Mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian

masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider

3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga

penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider

4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider

5 = Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

Page 13: 135217223 Contoh Laporan FOME

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Tindak lanjut dan hasil intervensi

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, KEMAJUAN MASALAH

KESEHATAN KELUARGA, KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG

DIHARAPKAN & RENCANA SELANJUTNYA

Kedatangan

pertama

Dalam kedatangan pertama pembina hanya melakukan perkenalan diri terhadap

keluarga dan belum melakukan tindakan apapun

TINDAK

LANJUT I

Dalam pertemuan kedua pembina melakukan wawancara dengan keluarga yang

bersangkutan mengenai biodata dan masalah yang ada untuk melakukan

tindakan intervensi selanjutnya.

Dalam pertemuan ke-2 ini pembina menemukan bahwa anak ke-3 masih dalam

usia yang perlu di berikan ASI, masuknya papilla mamae dari payudar si ibu ,

kurangnya kebersihan dari anak-anak tersebut yang tidak menggunakan sandal

saat bermain.

TINDAK

LANJUT II

Dalam pertemuan ke-3 pembina mencoba untuk tetap menggalakkan ASI agar

tetap diberikan kepada anaknya yang ke-3 hingga cukup mencapai usia 2

tahun, dan juga mencoba memberikan penjelasan singkat kepada si ibu untuk

mencoba menarik papilla mamae nya pada saat mandi secara manual

Page 14: 135217223 Contoh Laporan FOME

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini (keadaan kesehatan

keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat

partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)

Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score

akhir

Tidak ditemukan adanya masalah kesehatan pada akhir pembinaan

Keluarga dapat dinasehati mengenai pemberian ASI dan menjaga kebersihan rumah

Namun dalam masalah kelembapan rumah dan pemakaian sandal oleh anak-anak saat

bermain tidak berhasil dilakukan

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :

Adanya sikap mau menerima dari ibu dan anak-anak di keluarga binaan terhadap

pembina sehingga mudah untuk melakukan pembinaan

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :

Sulitnya untuk bertemu dengan kepala keluarga sehingga pembinaan hanya dapat

dilakukan pada ibu dan anak-anak dalam keluarga tersebut

Dikarenakan sulit untuk mengadakan komunikasi dengan keluarga karena masih

rendahnya kemampuan pembina dalam komunikasi dan kurang komunikatifnya keluarga

sehingga sulit untuk menemukan masalah kesehatan dan menyampaikan apa yang

pembinaan yang ingin dilakukan

Rencana pembinaan keluarga selanjutnya :

Untuk perencanaan penbinaan keluarga selanjutnya adalah berusaha untuk tetap bisa

menghubungi keluarga sehingga dapat mengontrol pembinaan yang telah dijalankan

sebelumnya