1[1]. pen gen alan teknik pengecoran

10
PENGENALAN PRINSIP DASAR PROSES PEMBUATAN LOGAM COR A. PENGERTIAN BENDA COR LOGAM Benda coran memiliki pengertian sederhana sebagai suatu benda atau produk yang dihasilkan melalui proses pencairan logam, yang dicorkan (diisikan) kedalam suatu cetakan dan dibiarkan hingga membeku. Dalam hal ini cetakan memiliki suatu rongga cetak (cavity) yang bentuknya menyerupai bentuk benda yang dinginkan. Didalam rongga cetak inilah nantinya logam cair yang dimasukkan kedalam cetakan akan mengalami proses pembekuan hingga menghasilkan benda padat dengan bentuk profil sesuai dengan yang dinginkan. Metoda pembuatan benda-benda logam dengan cara ini sebenarnya sudah dikenal lama sebelum tahun masehi. Keuntungan proses pengecoran logam Dibawah ini akan diuraikan beberapa keuntungan dari pembuatan produk logam melalui proses pengecoran : 1. Proses pengecoran logam memungkinkan untuk membuat benda dengan interval ukuran coran yang sangat luas yaitu dari produk yang kecil seperti kawat dengan diameter 0,5 mm hingga benda seberat 200 ton dan proses pengecoran adalah metoda yang sangat cocok untuk membuat objek-objek tunggal yang pejal. 2. Proses pengecoran dapat digunakan untuk membuat benda-benda dengan bentuk yang paling sederhana hingga bentuk yang paling rumit sekalipun, yang sangat sulit untuk dibuat melalui cara lain seperti proses permesinan, tempa dll. 3. Pembuatan benda melalui proses pengecoran dapat menghemat bahan sehingga menjadi efisien dan ekonomis. 4. Proses pengecoran idealnya cocok untuk membuat contoh-contoh atau prototipe untuk menciptakan rancangan produk baru. 5. Memungkinkan variasi yang luas dalam hal sifat bahan dan perubahan- perubahannya untuk memenuhi tuntutan pemakai. 6. Proses pengecoran umumnya merupakan suatu metoda termurah untuk membuat benda-benda logam. 7. Benda-benda coran dengan tingkat keakuratan yang tinggi dapat dibuat melalui pemilihan metoda cetakan dan proses pengecoran yang tepat. 8. Proses pengecoran logam dapat beradaptasi ( cocok ) untuk segala tipe produksi, baik untuk tipe produksi job order ( berdasarkan pesanan dan biasanya berjumlah sedikit ) maupun untuk produksi massal ( produksi dalam jumlah banyak ) Kekurangan produk pengecoran logam 1. Kurang ekonomis untuk produksi dalam jumlah kecil. 2. Permukaan yang dihasilkan umumnya lebih kasar daripada produk pemesinan 3. Toleransi kepresisian ukuran harus lebih besar daripada produk pemesinan. Pengetahuan yang cukup luas dari seorang perancang mencakup: 1. pengetahuan tentang jenis, sifat dan kegunaan bahan-bahan yang diperlukan, agar dapat menentukan atau memilih bahan yang sesuai dengan benda yang akan dibuat. 2. penguasaan beberapa metoda pengerjaan agar mendapatkan pilihan metoda pengerjaan yang paling cepat dan ekonomis. mengetahui standar, aturan dan ketentuan yang ada, agar hasil rancangan dapat dibandingkan dan memenuhi kriteria yang umum berlaku. Click to buy NOW! P D F - X C H A N G E w w w . d o c u - t r a c k . c o m Click to buy NOW! P D F - X C H A N G E w w w . d o c u - t r a c k . c o m

Upload: sadewa

Post on 08-Jun-2015

3.276 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

PENGENALAN PRINSIP DASARPROSES PEMBUATAN LOGAM COR

A.  PENGERTIAN BENDA COR LOGAMBenda coran memiliki pengertian sederhana  sebagai suatu  benda  atau produk

yang dihasilkan melalui proses pencairan logam, yang dicorkan (diisikan) kedalam suatucetakan dan dibiarkan hingga membeku.  Dalam hal  ini cetakan memiliki suatu  ronggacetak  (cavity)  yang  bentuknya  menyerupai  bentuk  benda  yang  dinginkan.  Didalamrongga  cetak  inilah  nantinya  logam  cair  yang  dimasukkan  kedalam  cetakan  akanmengalami proses pembekuan hingga menghasilkan benda padat dengan bentuk profilsesuai dengan yang dinginkan. Metoda pembuatan benda­benda logam dengan cara inisebenarnya sudah dikenal lama sebelum tahun masehi.

Keuntungan proses pengecoran logamDibawah  ini  akan  diuraikan  beberapa  keuntungan  dari  pembuatan  produk  logam

melalui proses pengecoran :1.  Proses  pengecoran  logam  memungkinkan  untuk  membuat  benda  dengan  interval

ukuran coran  yang sangat  luas  yaitu dari produk  yang  kecil  seperti  kawat dengandiameter  0,5  mm  hingga  benda  seberat  200  ton  dan  proses  pengecoran  adalahmetoda yang sangat cocok untuk membuat objek­objek tunggal yang pejal.

2.  Proses  pengecoran dapat digunakan untuk membuat benda­benda dengan bentukyang paling sederhana hingga bentuk yang paling rumit sekalipun, yang sangat sulituntuk dibuat melalui cara lain seperti proses permesinan, tempa dll.

3.  Pembuatan  benda  melalui  proses  pengecoran  dapat  menghemat  bahan  sehinggamenjadi efisien dan ekonomis.

4.  Proses  pengecoran  idealnya  cocok  untuk  membuat  contoh­contoh  atau  prototipeuntuk menciptakan rancangan produk baru.

5.  Memungkinkan  variasi  yang  luas  dalam  hal  sifat  bahan  dan  perubahan­perubahannya untuk memenuhi tuntutan pemakai.

6.  Proses  pengecoran  umumnya  merupakan suatu  metoda  termurah  untuk  membuatbenda­benda logam.

7.  Benda­benda  coran  dengan  tingkat  keakuratan  yang  tinggi  dapat  dibuat  melaluipemilihan metoda cetakan dan proses pengecoran yang tepat.

8.  Proses  pengecoran  logam dapat beradaptasi  (  cocok  ) untuk segala  tipe produksi,baik untuk  tipe produksi  job order  ( berdasarkan  pesanan dan biasanya berjumlahsedikit ) maupun untuk produksi massal ( produksi dalam jumlah banyak )

Kekurangan produk pengecoran logam1.  Kurang ekonomis untuk produksi dalam jumlah kecil.2.  Permukaan yang dihasilkan umumnya lebih kasar daripada produk pemesinan3.  Toleransi kepresisian ukuran harus lebih besar daripada produk pemesinan.

Pengetahuan yang cukup luas dari seorang perancang mencakup:1.  pengetahuan tentang  jenis, sifat dan kegunaan bahan­bahan yang diperlukan, agar

dapat  menentukan  atau  memilih  bahan  yang  sesuai  dengan  benda  yang  akandibuat.

2.  penguasaan  beberapa  metoda  pengerjaan  agar  mendapatkan  pilihan  metodapengerjaan yang paling cepat dan ekonomis.

mengetahui standar, aturan dan ketentuan yang ada, agar hasil rancangan dapatdibandingkan dan memenuhi kriteria yang umum berlaku.

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 2: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

B.  ALIRAN PROSES PEMBUATAN BENDA CORBenda  cor  yang  dihasilkan  melalui  proses  pengecoran  dengan  pasir  cetak

telah melalui beberapa tahapan proses seperti yang diilustrasikan dalam diagram alirberikut :

Persiapan Pekerjaan

Pembuatan pola &Kotak Inti

Pengolahan Pasir cetak daninti

Peleburan

Pembuatan cetakan Pembuatan inti

Perakitan Cetakan

Penuangan cetakan

Pembongkaran cetakan

Pemotongan PenambahDan sistem saluran

Perlakuan panas

Pembersihan tuangan

Inspeksi dan Pengiriman

Gambar 2. Diagram alir proses Pengecoran dengan pasir cetak

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 3: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

Pekerjaan  pembuatan  tuangan  dari  gambar  konstruksi  hingga  produk  jadi,melalui bermacam­macam tahapan sebagai berikut :1.  Tahap persiapan

Pekerjaan  yang  merencanakan  seluruh  kegiatan  baik  perencanaan  teknik(perancangan  konstruksi  coran,  pemilihan  metoda  pengecoran,  perhitungan  biayaproduksi dll) maupun perencanaan waktu.

2.  Pembuatan pola dan kotak inti.Berdasarkan  pada  gambar  konstruksi,  dapat  dibuat  sebuah  pola  yang  berfungsisebagai  media  atau  alat  untuk  membuat  rongga  cetak  pada  cetakan,  sehinggakedalamnya dapat diisikan logam cair.Pola yang akan dipergunakan untuk membuat cetakan ini harus memiliki beberapakelengkapan  teknik  pengecoran  seperti  kemiringan,  telapak  inti,  kelebihan  ukuranuntuk tambahan pengerjaan permesinan dan lain sebagainya.Untuk pola­pola yang memerlukan inti, maka harus dibuatkan pula kotak intinya.Inti  dipergunakan untuk membantu menghasilkan bentuk profil  pada  tuangan  yangtidak dapat atau sulit dibentuk oleh pasir cetak.

3.  Pengolahan pasir cetak dan inti.Metoda pengecoran  dengan  pasir  cetak  tentunya  membutuhkan  pasir  cetak  untukmembuat  cetakan  yang  akan  memiliki  bentuk  rongga  cetak  yang  diinginkan,demikian  pula  halnya  dengan  pasir  inti  apabila  dalam  pembuatan  cetakan  bendayang  dimaksud  memerlukan  inti  untuk  membuat  profil­profil  tertentu  pada  bendayang akan dihasilkan.Pasir cetak maupun pasir inti pada umumnya terdiri dari bahan dasar berupa pasir (contohnya pasir kwarsa ) dan bahan­bahan pengikat seperti lempung, bahan sintetismaupun semen.  Selain  itu  untuk beberapa  tujuan  tertentu masih ditambahkan  lagibahan­bahan lain yang dapat memperbaiki mutu atau kualitas pasir cetak atau pasirinti, contohnya seperti debu arang, serbuk gergaji, tepung dan lain sebagainya.

4.  Pembuatan cetakan, pembuatan inti dan perakitan cetakan.Metoda  pengecoran  dengan  pasir  cetak  selain  membutuhkan  pasir  cetak  jugamembutuhkan pola. Rongga cetak pada cetakan dibuat dengan menggunakan pola.Pola  yang  dipergunakan  dapat  berupa  pola  hilang  yaitu  pola  yang  hanya  bisadipergunakan untuk satu kali pemakaian karena setelah itu pola akan rusak / hilangmisalnya yang terbuat dari bahan Polystirol atau lilin, atau dapat juga menggunakanpola tetap yaitu pola yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali pemakaian sepertipola yang terbuat dari kayu, logam dan resin.Cara  pembuatan cetakan pun  dapat dilakukan  baik  secara  manual  tanpa bantuanmesin cetak, ataupun  dengan  menggunakan  mesin  cetak.  Untuk  beberapa  bentuktuangan tertentu mungkin perlu dilengkapi inti pada proses pembuatan cetakannya.Seperti  telah  disebutkan  sebelumnya  bahwa  inti  dipergunakan  untuk  membantumembentuk  profil  tertentu  pada  produk  coran  yang  tidak  dapat  atau  sulit  untukdibentuk  oleh pasir  cetak,  karena  hal  tersebut  maka munculah beberapa  jenis  intisesuai  dengan  fungsinya  masing­masing  diantaranya  adalah  inti  yang  berfungsiuntuk  membentuk  rongga  dalam  tuangan.  Mengenai  jenis­jenis  inti  akan  dibahaspada bagian lain dari modul ini.Seperti halnya pembuatan cetakan, maka pembuatan  inti pun dapat dilakukan baiksecara  manual  maupun  dengan  menggunakan  bantuan  mesin.  Beberapa  carapembuatan  inti  yang  lazim  dikenal  dalam  proses  pengecoran  adalah  proses  CO2,proses semen, menggunakan pengikat sintetis  (pepset,  furan), proses kotak panasdan lain sebagainya.Cetakan  dan  inti  yang  sudah  dibuat  kemudian  dirakit  (  diassembling  )  agar  siapuntuk diisi oleh cairan logam.

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 4: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

5.  PeleburanPeleburan merupakan suatu proses mencairkan beberapa bahan baku logam untukmenghasilkan  logam  baru  yang  memiliki  komposisi  unsur­unsur  tertentu.Dengandemikian maka peleburan menentukan kualitas bahan tuangan. Untuk menghasilkanvariasi kualitas bahan digunakan beberapa bahan baku seperti besi kasar, besi danbaja bekas, serta tuangan­tuangan rusak dalam prosentase yang berbeda­beda.Proses peleburan atau pencairan logam tentu menggunakan alat yang disebut tanuratau tungku pelebur seperti tanur krusibel, tanur induksi, tanur busur listrik dan lain­lain.  Diantara  tanur­tanur  tersebut  ada  yang  menggunakan sumber  energinya  daribahan bakar minyak, gas maupun listrik.

6.  PenuanganPenuangan  adalah  proses  memasukan  cairan  logam  kedalam  rongga  cetak  yangterdapat  pada  cetakan.  Proses  ini  merupakan  puncak  dari  pembuatan  tuanganwalaupun berlangsung dalam waktu yang pendek saja. Kecerobohan yang dilakukandapat mengancam keselamatan pekerja dan selalu berakibat rusaknya benda coran.Untuk  menjamin  hasil  penuangan  yang  bagus  maka  diperlukan  suatu  alat  yangdinamakan ladel penuang yang memenuhi persyaratan teknis maupun keselamatankerja.  Ladel  ini  harus  dapat  digunakan  untuk  membawa  logam  cair  dari  tanur  kecetakan dan menuangkannya dengan aman.

7.  PembongkaranSetelah proses penuangan selesai dan  logam mengalami pembekuan dalam waktuyang  cukup  didalam  cetakan,  maka  selanjutnya  cetakan  tersebut  dibongkar  untukmendapatkan  atau  memisahkan  benda  coran  dari  cetakannya.  Prosespembongkaran  dapat  dilakukan  dengan  beberapa  cara,  dan  dewasa  ini  beberapamesin pembongkar sudah dikembangkan seperti meja penggetar, penggetar tempeldll.

8.  Pemotongan penambah dan sistem saluran.Setelah benda coran benar­benar dingin, selanjutnya sistem saluran dan penambahdipisahkan dari bendanya. Proses pemisahan ini dapat dilakukan dengan beberapacara  dan  alat  seperti  dipukul  dengan  martil,  dipotong  dengan  mesin  gerinda,dipotong dengan plasma cutting dsb.

9.  Pembersihan coranDalam  proses  ini  benda  coran  dibersihkan  dari  pasir  cetak  yang  menempel  padapermukaannya  dengan  penyemprotan  mimis  baja  maupun  air.  Dalam  prosespenyemprotan  ini  bisa  diikut  sertakan  sistem  saluran  dan  penambah  yang  sudahdipisahkan tadi sehingga jadi  ikut bersih. Selanjutnya benda coran dibersihkan daribagian­bagian  lain  yang  bukan  termasuk  kedalam  bentuk  sebenarnya  dari  bendayang dinginkan seperti sirip­sirip coran.

10. Perlakuan panasUntuk  benda­benda  coran  dengan  jenis  bahan  logam  tertentu,  mungkin  sajamemerlukan  proses  perlakuan  panas  lebih  lanjut  untuk  meningkatkan  lagikualitasnya. Proses perlakuan panas ini dilakukan didalam tungku perlakuan panasyang fungsinya mirip seperti oven pemanas.

11. InspeksiSetelah melalui tahapan­tahapan tersebut selanjutnya benda coran yang dihasilkandiperiksa  untuk  memastikan  apakah  benda  tersebut  benar­benar  sesuai  denganyang  diinginkan  (dimensi,  bentuk,  kekerasan  dll  ).  Benda  yang  lolos  dari  hasilinspeksi  atau  pemeriksaan  ini  kemudian  akhirnya  dapat  dikirimkan  kepadakonsumen.

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 5: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

Lebih  rincinya  lagi  proses  pembuatan  benda  coran  dapat  dilakukan  melaluibermacam­macam cara atau metoda, diantaranya  berdasarkan frekwensi penggunaancetakan, maka proses pembuatan benda cor terbagi menjadi proses pembuatan bendacor  dengan  menggunakan  cetakan  hilang  (umumnya  disebut  metoda  pengecorandengan pasir cetak) dan proses pembuatan benda cor dengan menggunakan cetakantetap (disebut juga dengan metoda pengecoran tanpa pasir cetak).

Berdasarkan pada cara dan peralatan yang digunakan, proses pembuatan bendacor  dengan  menggunakan  cetakan  hilang  terbagi  lagi  kedalam  dua  cara  yaitu  teknikpembuatan benda cor dengan menggunakan cetakan yang dibuat secara manual, danproses  pembuatan  benda  cor  dengan menggunakan  cetakan  yang  dibuat  oleh mesincetak.  Lebih  jauhnya  lagi  proses  pembuatan  cetakan  secara  manual  dibagi  lagiberdasarkan  jenis  pola  yang  dipergunakannya  yaitu  menjadi  teknik pembuatan bendacor dengan pola hilang dan teknik pembuatan benda cor dengan pola tetap. Sedangkanproses  pembuatan  benda  cor  yang  menggunakan  cetakan  tetap  terbagi  lagi  menjadibeberapa cara, diantaranya yaitu teknik pengecoran cetak gravitasi, pengecoran cetakbertekanan , Pengecoran sentrifugal dll.

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan skema berikut ini :

Pembuatan benda coran

Menggunakan Pasir cetak( Cetakan Hilang )

Tanpa pasir cetak( Cetakan tetap )

Menggunakan mesincetak

Secara manual

Pola Tetap Pola Hilang

Pola logamPola kayu

Pola resin

GravitasiBertekanan

Sentrifugal

Cetakan sederhana terbuka

Cetakan sederhan tertutup

Menggunakan rangka cetak

Menggunakan inti luar

Cetakan Galian

Cetakan Sablon

Gambar 1.  Penggolongan metoda pembuatan benda cor

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 6: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

C.  PEMBUATAN POLAUntuk  membuat  cetakan  yang  umum  dilakukan  dengan  metoda  cetakan  pasir,

memerlukan  Pola  (Pattern),  yaitu  menyerupai  bentuk  benda  cor  yang  diinginkan  dandigunakan  untuk  membentuk  rongga  cetak  ditambah  dengan  kelengkapanya  yaituantara lain Kotak Inti (Core) dan Sistim saluran tuang dan Penambahnya (Risering).

Perancangan Pola Benda CoranDalam  pembuatan  suatu  Pola,  yang  pertama  kali  dilakukan  adalah  membaca

gambar teknik benda coran kemudian mengubah gambar benda coran menjadi “GambarPerancangan  Pola”  dan  atau  “Gambar  Perancangan  Coran”.  Selanjutnya  gambarperancangan  Pola  tersebut  yang  digunakan  sebagai  gambar  kerja  pembuatan  Pola.Selanjutnya gambar dikerjakan, diubah atau ditambahkan penggambaran gambar kerjapembuatan  pola  dengan  segala  aturan­aturannya,  kemudian  dilanjutkan  denganpenerapan  dan  dikombinasikan  dalam  segala  macam  dan  bentuk  darri  benda  coranyang akan dibuat.

Peraturan UmumPada  penggambaran  pola  pengecoran  logam,  ada  peraturan  teknis  tersendiri

dengan standard­standard yang berlaku secara umum, dengan maksud dan tujuan agargambar tersebut dapat melayani dalam proses pengerjaan pembuatan Pola dengan baikdan benar yang harus dilakukan, yaitu:1.  Belahan / Permukaan Pisah (Parting Line)

Hampir semua benda cor, dalam pembuatan Polanya pada umumnya dibagi dalamdua bagian atau lebih, terutama untuk bentuk yang rumit, kecuali untuk benda yangsederhana bentuknya dan memungkinkan untuk dubuat tanpa belahan (Parting­line)yang biasa disebut dengan Pola tunggal. Pola yang mempunyai konstruksi belahan,bagian  atas  biasa  disebut  “Kup”  dan  Bagian  bawah  disebut  “Drag”.  Dalammenentukan  Kup  dan  Drag  tidak  ada  ketententuan  yang  pasti,  hanya  diperlukansuatu  wawasan  yang  berhubungan  dengan  nilai  dan  atau  faktor  ekonomis  dalamproses pembuatan Pola.

2.  Tambahan PengerjaanTambahan  Pengerjaan  adalah  penambahan  ukuran  atau  ketebalan  pada  tempatatau  bagian  dimana  bagian  tersebut  akan  mendapat  proses  lanjut  denganpemesinan.  Misalnya  sebuah  konstruksi  suatu  lubang  yang  memerlukan  ukuranpresisi  dengan kehalusan permukaan  tertentu hanya dapat dicapai dengan proses(Bohring),  dimana  dalam  gambarnya  akan  ditunjukan  dengan  tanda  pengerjaanpemesinan.Pemberian  tambahan  pengerjaan  ada  perbedaan  pada  kup  dan  drag  yaitu  padabagian kup (bagian atas) akan diberikan lebih besar dari pada bagian drag (bagianbawah). Dengan alasan untuk menghindarkan cacat akibat penyusutan bahan dankotoran  (Slag)  atau gas yang biasanya berada dipermukaan  bagian  diatas.    (Lihatcontoh berikut)

3.  Kemiringan PolaKemiringan Pola yaitu seluruh permukaan dinding coran yang posisinya tegak lurusdengan  garis  belahan  (Parting­line)  Pola,  dibuat  miring  atau  diberikan  kemiringanyang  besarnya  dalam  satuan  derajat  atau  dengan  selisih  ukuran  atas  (puncak)dengan alasnya. Tujuannya dari kemiringan tersebut adalah sewaktu pola digunakan

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 7: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

dalam  pembuatan cetakan  pasir,  Pola  dapat  dikeluarkan  atau  ditarik  dari  cetakandengan  mudah.  Selain  itu  juga  menghindarkan  kerusakan  Pola  maupun  cetakanpasirnya.

4.  Penyusutan Dimensi / Penyusutan PadatTujuan  penambahan  ukuran  penyusutan  adalah  untuk  mendapatkan  ukuran  yangdiinginkan  pada  benda  tuang,  maka  ukuran  pola  harus  lebih  besar  sebesarprosentase penyusutan logam yang akan dicor, dari keadaan cair hingga membeku.Cairan logam yang dituang kedalam cetakan akan mengalami beberapa penyusutanyaitu ;  penyusutan cair, penyusutan kristal, penyusutan padat.

5.  Toleransi BendaToleransi  yang kecil  memiliki  keuntungan  yang  tidak dapat  disangsikan  lagi.  Padabenda cor kecil dan menengah terdapat kemungkinan dimana benda Cor  langsungdapat  dipakai  tanpa  perlu  dikerjakan  permesinan  lagi.  Besarnya  pengerjaanpermesinan dipengaruhi oleh besarnya  toleransi Coran.  Pada cetakan pasir  basah(greensand),  toleransi  yang  sempit  ini  dapat  dipertahankan  dalam  sebuah  rangkacetak (ukuran terikat).

D.  PELEBURANProduk  pengecoran  logam  mempunyai  spesifikasi  bentuk  dan  dimensi  yang

khas,  karena  proses  pembuatannya  dilakukan  dengan  mengubah  fase  bahan  cairmenjadi padat. Bahan awal yang dimasukkan masih dalam bentuk padat, sehingga perludilakukan  perubahan  fase  dari  padat  menjadi  cair.  Proses  ini  dinamakan  pencairanbahan.  Cairan  bahan  ini  dapat merupakan  paduan dari  beberapa  bahan  yang  dileburdan dipadu menjadi satu.

Secara detail proses peleburan memiliki fungsi sebagai berikut:•  Mengubah fase padat bahan baku menjadi cair•  Melakukan peleburan dan memadu bahan­bahan awal menjadi bahan yang sesuai

dengan komposisi yang diinginkan.•  Mengubah komposisi suatu bahan baku•  Menggunakan perlakuan khusus untuk mengubah sifat bahan.

TUNTUTAN TERHADAP PROSES PELEBURANAgar proses peleburan menghasilkan output yang baik yang pada akhirnya akan

menghasilkan produk coran yang berkualitas baik, maka pada proses peleburan harusmemenuhi tuntutan sebagai berikut :1.  cairan logam yang bersih2.  pencapaian temperatur dan homogenisasi3.  metoda dan tatanan kerja yang baik4.  harga yang murah

1. Cairan Logam Yang BersihYang  dimaksud  dengan  cairan  logam  yang  bersih  adalah  bersih  secara

metalurgi,  yaitu  bebas  dari  kotoran­kotoran.  Kotoran  disini  berupa  oksida­oksida  danterak, sedangkan elemen  lain yang memiliki afinitas  tinggi terhadap O2  terdapat hanyadalam jumlah tertentu saja. Cairan semacam ini dapat dikenali dari permukaannya yangbersih.

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 8: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

Cairan yang kotor secara metalurgi akan segera membentuk kulit oksidasi yangmewarnai  permukaan  cairan.  Penyebab  dari  kotoran  ini  terutama  berasal  dari  bahanbaku, yaitu:•  karat•  kotoran•  elemen yang mudah teroksidasi

Pencegahan terhadap kontaminasi kotoran pada saat peleburan dapat dilakukandengan pengawasan dan pengendalian peleburan yang seksama, meliputi :•  pengendalian temperatur peleburan yang akurat•  perhatian terhadap perubahan komposisi•  pencapaian komposisi terak

Cacat yang sangat mungkin muncul akibat kotornya cairan adalah terak terjebak,keropos, gas pada permukaan benda tuang, lubang jarumserta cacat­cacat yang timbulkarena pembekuan yang tidak terduga.Cacat­cacat  ini menjadi sangat merugikan karena sebagian besar baru akan diketahuipada saat tuangan mengalami proses permesinan.

Langkah  awal  dalam  menghasilkan  cairan  logam  yang    bersih  adalah  padapemilihan bahan baku, dimana ditujukan pada :•  Kualitas yang terpercaya

Yang dimaksud  dengan kualitas  yang  terpercaya disini  adalah  terutama komposisikimia dari setiap bahan baku yang akan digunakan dapat dipertanggung jawabkan,sehingga memudahkan saat proses peramuan.

•  Tingkat kemurnian bahan yang mencukupi ( sesuai standar )Adanya  unsur­unsur  asing  pada  bahan  baku  yang  akan  dilebur  akan  berakibatterhadap  kualitas  cairan  yang  dihasilkan.  Unsur­unsur  asing  tersebut  ada  kalanyaakan meningkatkan jumlah kotoran pada proses peleburan.

•  Bersih dari karatKarat  merupakan  lapisan  oksida  logam  yang  menempel  pada  bahan  baku  logamferro. Dengan adanya karat pada bahan baku selain akan menimbulkan terak padacairan  logam  ,  juga akan menimbulkan percikan­percikan cairan  logam saat bahanbaku  logam  tersebut  akan  dimasukan  pada  cairan  logam  dalam  tanur  yang  akanberbahaya bagi operator yang bekerja disekitar tanur.

•  Bentuk seragam dan masifBentuk bahan  baku  yang akan dilebur erat  kaitannya  dengan kualitas  cairan yangdihasilkan.  Penggunaan  bahan  baku  yang  seragam  dan  yang  massif  (pejal)  akanmemudahkan  proses  pemuatan  dalam  tanur  sehingga  kepadatan pemuatan  dapattercapai. Apabila kepadatan pemuatan telah tercapai dengan maksimal maka prosespeleburan akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat, sehingga reaksi antara cairanlogam  dan  bahan  pelapis  tanur  (lining  tanur)  dapat  diminimasi  begitu  pula  reaksiantara cairan logam dengan udara sekitar, yang pada akhirnya akan berakibat padacairan  logam  yang  dihasilkan  menjadi  bersih  dan  umur  pakai  lining  tanur  menjadilebih panjang.

2. Pencapaian temperatur dan homogenisasiTahapan pencapaian  temperatur cairan saat  proses  peleburan dan saat cairan

akan  dituang  harus  dicapai  dengan  tepat  karena  akan  berpengaruh  terhadapkemampuan  cairan  mengisi  seluruh  rongga  cetak  dan  penyusutan  yang  terjadi  pada

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 9: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

benda  tuang.  Homogenisasi  cairan  harus  tercapai  agar  pembentukan  struktur  dasaryang direncanakan dapat terbentuk secara merata diseluruh bagian benda tuang.

3. Metoda dan tatanan kerja yang baikMetoda dan  tatanan kerja  yang baik berhubungan erat  dengan  factor manusia

(operator) dan fasilitas yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1.  Kesehatan dan keselamatan kerja.Kesehatan  dan  keselamatan pekerjamerupakan  hal  yang  palingdiutamakan  sebelum  menentukansuatu proses atau langkah yang akandiambil.  Langkah  yang  diambil  tidakboleh  mengambil  resiko  yang  bagikeselamatan  pekerja.  Reaksi  yangtimbul  akibat  penggunaan  bahantertentu  harus  diperhitungkan  agardapat  diambil  langkah  pengamananterhadap keselamatan kerja.

2.  Peralatan peleburan  yang  tersediadan kondisinyaPeralatan yang tersedia menentukankemampuan  dan  kapasitas  untukmelakukan suatu proses.

3.  Peralatan  pengujian  bahan  danprodukTuntutan terhadap produk akhir tidakterlepas  dari  ketersediaan  dankemampuan  penggunaan  alatpengujian  yang  sesuai.  Alatpengujian ini diikelompokkan menjadialat  pengendalian/  pengujian  padaproses  dan  alat  pengujian  bahan/produk.

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com

Page 10: 1[1]. Pen Gen Alan Teknik Pengecoran

4.  Langkah kerja yang efisienTinjauan  sisi  ekonomis  dan  ekologissangat  menuntut  tahapan/langkahyang  efisien,  agar  produk  yangdihasilkan  menggunakan  biayaproses  serendah  mungkin  dansecara  ekologis  pencemaranlingkungan  hidup  dapat  ditekanserendah mungkin.

4. Harga yang murahHarga jual benda tuang tentu saja akan sangat dipengaruhi oleh biaya peleburan

yang didalamnya termasuk energi , bahan baku dan tenaga kerja. Penghematan energidapat  dicapai  melalui  perhitungan  peramuan  yang  akurat  serta  kedisiplinan  dalampengoperasian tanur.Namun  demikian  bahan  baku  yang  murah  belum  tentu  menjamin  biaya yang  rendah.Bahan  baku  yang  murah  (  dalam  arti  kata  kualitasnya  yang  tidak  pasti  )  hanya  akanmemunculkan  berbagai  permasalahan  sehingga  pada  akhirnya  akan  menaikan  biayaproduksi.Biaya peleburan dapat ditekan melalui :•  Peramuan yang akurat•  Penimbangan bahan baku yang sesuai dari hasil peramuan•  Teknik pemuatan bahan baku yang baik•  Kedisiplinan  dalam  pengawasan  dan  pengendalian  proses  peleburaan  (termasuk

didalamnya pencatatan semua data proses peleburan)•  Keteraturan  dalam  pengelolaan  dan  penyimpanan  bahan  baku  dan  bahan  daur

ulang.

Click t

o buy NOW!

PDF­XCHANGE

www.docu­track.com Clic

k to buy N

OW!PDF­XCHANGE

www.docu­track.com