pen gen alan dan pengelolaan data cuaca

21
PENGENALAN ALAT, PENGAMBILAN DATA, DAN PENGOLAHAN DATA CUACA LAPORAN PRAKTIKUM Oleh HERI SUTRISNO NIM 061510101161

Upload: freaksboddah

Post on 18-Jun-2015

894 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

PENGENALAN ALAT, PENGAMBILAN DATA, DAN PENGOLAHAN DATA CUACA

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh

HERI SUTRISNONIM 061510101161

PS AGRONOMI - AGROINDUSTRI KOPI DAN KAKAOJURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2010

Page 2: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cuaca dan iklim sama-sama mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu

tempat dan waktu tertentu. Cuaca dan iklim berbeda dalam rentang waktu dan luas

tempat. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu

tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas dalam kurun

waktu yang panjang. Dengan kata lain iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode

waktu yang panjang dan daerah yang lebih luas.

Untuk mengetahui cuaca di suatu tempat maka dapat diukur langsung

keadaan cuaca di tempat tersebut. Namun, untuk mengetahui iklimnya kita

memerlukan rekaman data keadaan atmosfer di tempat tersebut puluhan tahun

yang lalu. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu terhadap pengaruh-pengaruh

buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah. Pemeliharaan alat akan

membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran dapat dipercaya. Data

yang terkumpul untuk iklim diperlukan waktu yang lama, tak cukup satu tahun

bahkan 10-30 tahun.

Alat-alat yang umum digunakan di stasiun klimatologi data cuaca

menghasilkan data yang makro. Alat-alat terbagi dua golongan, manual dan

otomatis (mempunyai perekam). Alat yang digunakan harus memiliki ketepatan,

ketelitian, tidak rumit, dan tahan lama. Unsur-unsur iklim yang diukur adalah:

radiasi surya, suhu udara dan suhu tanah, kelembapan udara, curah hujan,

evaporasi dan angin.

Pengamat merupakan faktor yang sangat penting dalam proses

pengambilan data dan pengolahan data tersebut hingga akhirnnya menjadi berupa

informasi. Pengetahuan tentang cara dan waktu pengambilan data harus dikuasai

oleh pengamat agar kualitas data yang diperoleh benar sesuai dengan keadaan

yang memang terjadi. Prinsip kerja masing-masing alat harus dikuasai dengan

baik begitu pula waktu pengambilan data harus tepat agar menghasilkan data yang

baik.

Page 3: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

Data yang baik pada umumnya memberikan hasil yang sama dengan data

yang diperoleh ditempat lain yang lingkup iklimnya masih bisa di anggap sama.

Dengan adanya data yang valid maka data cuaca dapat diolah hingga informasinya

dapat bermanfaat bagi petani maupun pengguna lain. Informasi yang diberikan

akan sangat membantu dalam manajemen pertanian karena unsur-unsur cuaca

memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan tanaman yang

dibudidayakan.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui macam dan fungsi instrumentasi meteorologi pada stasiun cuaca.

2. Mengetahui tatacara pemgelolaan stasiun cuaca.

3. Mengetahui cara pencatatan dan pengelolaan data cuaca.

Page 4: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Cuaca dan iklim sama-sama mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu

tempat dan waktu tertentu. Cuaca dan iklim berbeda dalam rentang waktu dan luas

tempat. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu

tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas dalam kurun

waktu yang panjang. Dengan kata lain iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode

waktu yang panjang dan daerah yang lebih luas.

Secara garis besar manfaat yang diperoleh dalam mempelahari klimatologi

yaitu untuk meningkatkan kewaspadaan dari pengaruh iklim yang semakin sulit

diprediksi. Dengan diperkirakannya kondisi iklim yang akan terjadi maka dapat

dilakukan usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi yang akan mungkin terjadi.

Selain itu, dapat juga dilakukan pemanfaatan unsur-unsur iklim yang dapat

membantu dan memberikan keuntungan.

Manfaat dari klimatologi yaitu untuk digunakan dalam perhitungan

kondisi udara dalam suatu kurun waktu tertentu atau digunakan sebagai tolok ukur

untuk menentukan kondisi udara dalam suatu kurun waktu mendatang dalam

perlode lebih dari 1 bulan (bulanan, musiman dan tahunan) apakah akan

berlebihan (diatas normal) dari harga rata-rata yang baku. Dengan melihat kondisi

baik yang telah lalu, sedang berlangsungdan akan berlangsung, maka perhitungan

hasil produksi kotor dati faktor alam dapat dihitung. Oleh sebab itu arti dan

manfaat klimatologi dalam kaitan dengan produksi pertanian adalah untuk

menghitung hasil produksi pertanian dari sisi kondisi alam baik yang telah

berlangsung, sedang berlangsung dan akan berlangsung. Khusus untuk waktu

mendatang hal ini berhubungan prakiraan produksi akan dapat ditentukan

sebelumnya agar tidak terjadi kemelesetan yang sangat jauh atas kegiatan

pertanian. Dilain pihak klimatologi akan dapat pula digunakan dalam penyebaran

bahan pangan terutama dalam kondisi rawan pangan ataupun operasi pasar.

Awal musim hujan sebenarnya dapat ditentukan apabila pada suatu tempat

dengan pola hujan tahunan apabila dalam 2 dasarian berturut-turut curah hujan

yang terjadi terukur untuk tiap dasarian lebih dari 50 milimeter maka kondisi

Page 5: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

musim hujan telah mulai pada dasarian pertama ketika curah hujan terukur

pertama kali, demikian sebailknya apabila da1am 2 dasarian berurutan curah

hujannya kurang dari 50 milimeter kondisi awal musim kemarau telah

berlangsung pada saat dasarian pertama terukur jumlah curah hujannya kurang

dari 50 milimeter. Berdasarkan kondisi kriteria tersebut, maka evaluasi awal

musim pada suatu daerah prakiraan musim akan dapat dihitung atau dilakukan.

Dengan catatan bahwa kondisi ratarata awal musim dari daerah yang

bersangkutan perlu dihitung, demikian juga kondisi curah hujan untuk tiap

dasarian, bulanan hingga musiman perlu dihitung. Hal ini dimaksudkan untuk

diperbandingkan atau dievaluasi kondisi curah hujan yang berlangsung apakah

kondisinya kurang dari jumlah normalnya, sama dan lebih tinggi dari jumlah

normal tersebut. Hasil evaluasi umumnya akan berkisar lebih awal, sama dan

lebih lambat untuk kondisi awal musim dengan kondisi hujannya dalam satu

musim bawah normal, normal atau diatas normal.

Selain evaluasi yang umumnya berjangka waktu I bulan hingga I musim,

evaluasi kondisi musim sebelumnya perlu dilakukan untuk membantu dalam

perhitungan kondisi musim baik yang sedang berlangsung maupun akan

berlangsung serta akan dapat menjawab pertanyaan apabila muncul suatu

gangguan pada hasil produksi pertanian. Hal ini diketengahkan sebagai antisipasi

bahwa musim yang sedang dan akan berlangsung bervariasi dan tidak selamanya

tetap. Sehingga data base ini sangat berguna baik bagi evaluasi yang sedang

berlangsung dan perencanaan untuk waktu mendatang, dengan kata lain evaluasi

musin yang sangat luas dengan melibatkan data-data untuk kurun waktu beberapa

tahun ke belekang masih akan berguna untuk waktu mendatang.

Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi perilaku pertanian

adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari. Suhu juga bisa menentukkan

jenis-jenis tanaman yg hidup di daerah-daerah tertentu. Misalnya perbedaan

tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun dan kutub. Indonesia merupakan

daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau tidaklah

seekstrim perbedaan suhu musim panas dan musim kemarau di daerah-daerah sub

tropis dan kutub. Oleh karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di

Page 6: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

arahkan pada perbedaan suhu menurut ketinggian tempat. Perbedaan suhu akibat

dari ketinggian tempat berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman.

Sebagai contoh, tanaman strowbery akan berproduksi baik pada ketinggian di atas

1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu antara siang dan

malam sangat kontras dan keadaan seperti inilah yg dibutuhkan oleh tanaman

strowbery.

Menentukan iklim suatu daerah diperlukan data yang telah terkumpul

lama, hasil dari pengukuran alat ukur khusus yang disebut instrumentasi

klimatologi. Instrumentasi tak jauh beda bahkan kadang sama dengan

instrumentasi meteorologi. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu terhadap

pengaruh-pengaruh buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah.

Pemeliharaan alat akan membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran

dapat dipercaya. Data yang terkumpul untuk iklim diperlukan waktu yang lama,

tak cukup satu tahun bahkan 10-30 tahun.

Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu

tertentu agar tak salah ukur misalnya dipikirkan tentang halangan berupa

bangunan-bangunan dekat alat ataupun pepohonan. Alat-alat pengukur

memerlukan penetapan waktu tertentu mengikuti prosedur tertentu yang sama di

semua tempat. Maksudnya agar data dapat dibandingkan sehingga perbedaan data

bukanlah akibat kesalahan prosedur tapi betul-betul karena iklimnya berbeda. Jadi

perlu keseragaman dalam: peralatan, pemasangan alat, waktu pengamatan dan

pengumpulan data.

Alat-alat yang umum digunakan di stasiun klimatologi data cuaca

menghasilkan data yang makro. Alat-alat terbagi dua golongan, manual dan

otomatis (mempunyai perekam). Unsur-unsur iklim yang diukur adalah radiasi

surya, suhu udara dan suhu tanah, kelembapan udara, curah hujan, evaporasi dan

angin.

Page 7: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum pengenalan alat dan pengambilan data dilaksanakan di

Stasiun Klimatologi Universitas Jember pada tanggal 24 sampai dengan 26 Maret

2010. Untuk pengolahan data hasil pengamatan dilaksanakan di Ruang Kelas

Fakultas Pertanian Universtas Jember pada tanggal 28 Maret 2010.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu instrumentasi meteorologi berupa

thermometer, ombrometer, anemometer, sunshine recorder, dan panic evaporasi

kelas A. Alat-alat lain yang digunakan untuk pengambilan data yaitu jangka

sorong, kertas pias dan alat tulis.

5.3 Cara Kerja

1. Mengenal instrumentasi stasiun klimatologi.

2. Mengambilan data iklim harian menggunakan instrumentasi stasiun

klimatologi.

3. Mengolah data yang telah diambil.

Page 8: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

TanggalCH

(mm)Eo

(mm)Kec. Angin(km/jam)

Suhu (°C)

SuhuBola kering

24 Maret 2010 33.2 2.79 1.016 29.25 27.27525 Maret 2010 0 3.30 2.443 28.75 27.275

Tabel RH (%)

Tanggal Pagi Siang Sore24 Maret 2010 93.6 58.41 81.5425 Maret 2010 96.0 62.94 81.54

4.2 Pembahasan

Keadaan cuaca pada periode tertentu sangat menentukan pola tanam, jenis

komoditi, teknologi usahatani, pertumbuhan , produksi tanaman, serangan

hama/penyakit dan lain-lainnya. Apalagi sistem usahatani pada lahan kering,

berbagai unsur iklim terutama pola dan distribusi curah hujan sangat dominan

teradap produksi. Secara konseptual, pendekatan dan informasi iklim dalam

pembangunan pertanian berkaitan dengan 5 aspek atau kegiatan (Las, Fagi &

Pasandaran, 1999 dalam Surmaini, dkk.), yaitu :

a. Pengembangan wilayah dan komoditas pertanian seperti kesesuaian lahan,

perencanaan tata ruang, pemwilayahan agroekologi dan komoditi, sistem

informasi geografi (GIS) dan lain-lain.

b. Perencanaan kegiatan operasional (budidaya) pertanian, seperti perencanaan

pola tanam, pengairan, pemupukan, PHT (pengendalian hama terpadu), panen,

dan lain-lain.

c. Peramalan dan analisis sistem pertanian, seperti daya dukung lahan, ramalan

produksi, pendugaan potensi hasil dan produktivitas pertanian.

d. Pengelolaan dan konservasi lahan (tanah dan air).

e. Menunjang kegiatan penelitian komoditas dan sumberdaya lahan serta

pengkajian teknologi pertanian, terutama dalam merumuskan atau

menyimpulkan hasilnya.

Page 9: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

Data iklim diperoleh berdasarkan hasil pengamatan instrumentasi stasiun

klimatologi. Beberapa peralatan instrumentasi tersebut yaitu termometer,

ombrometer, anemometer, sunshine recorder, panic evaporasi kelas A, dan lain

sebagainya. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu udara dan digunakan

skala Celcius atau Fahrenheit. Mengukur suhu udara sesaat, zat cair yang

digunakan adalah air raksa. Umumnya termometer ini disebut termometer bola

kering yang dipasang berdampingan dengan termometer bola basah. Kedua

termometer ini dipasang dalam keadaan tegak. Semua termometer pengukur suhu

udara pada waktu pengukuran berada di dalam sangkar cuaca. Maksudnya adalah

termometer tidak dipengaruhi radiasi surya langsung maupun radiasi dari bumi.

Kemudian terlindung dari hujan ataupun angin kencang. Warna sangkar cuaca

putih menghindari penyerapan radiasi surya. Panas ini dapat mempengaruhi

pengukuran suhu udara.

Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan yaitu ombrometer.

Curah hujan diukur dalam satuan inchi atau milimeter. Jumlah curah hujan 1 mm

(milimeter) berarti air hujan yang menutupi permukaan tanah setinggi 1 mm.

Jumlah curah hujan yang diukur tidak boleh menguap atau meresap ke dalam

tanah. Di stasiun pengamat, curah hujan dicatat setiap hari. Curah hujan dapat

diukur dalam selang waktu tertentu, misalnya:

1. Curah hujan harian adalah jumlah curah hujan yang terjadi dalam satu hari

tertentu.

2. Curah hujan bulanan adalah jumlah curah hujan harian dalam satu bulan

tertentu.

3. Curah hujan tahunan adalah jumlah curah hujan bulanan dalam satu tahun

tertentu.

4. Curah hujan harian rata-rata jumlah curah hujan bulanan di bagi jumlah hari

dalam bulan tersebut.

5. Curah hujan bulanan rata-rata adalah jumlah curah hujan tahunan dibagi 12

(jumlah bulan).

Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari daerah bertekanan

tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin seringkali diberi nama sesuai

Page 10: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

dengan arah datangnya angin. Sebagai contoh, angin darat adalah angin yang

datang dari arah darat, angin laut adalah angin yang datang dari laut. Kecepatan

angin dalam stasiun agroklimatologi diukur dengan anemometer. Dalam

mengukur kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata. Kecepatan

angin rata-rata adalah jumlah seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di

bagi dengan jumlah pengamatan tanpa memperhatikan arah angin.

Alat pengukur lamanya penyinaran salah satunya adalah sunshine

recorder. Prinsip alat adalah pembakaran pias. Panjang pias yang terbakar

dinyatakan dalam jam. Alat ini mengukur lama penyinaran surya. Hanya pada

keadaan matahari terang saja pias terbakar, sehingga yang terukur adalah lama

penyinaran surya terang. Pias diletakkan pada titik api bola lensa. Pembakaran

pias terlihat seperti garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias adalah kertas

khusus yang tak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa. Alat dipasang di

tempat terbuka, tak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat

matahari terbenam. Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak

lintang setempat. Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias

dapat diganti-ganti setiap hari. Ada 3 tipe pias yang digunakan pada alat yang

sama yaitu pias waktu matahari di ekuator, pias waktu matahari di utara, dan pias

waktu matahari di selatan

Pengukuran air yang hilang melalui penguapan perlu diukur untuk

mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah hujan

dan air yang hilang melalui evaporasi. Alat pengukur evaporasi yang paling

banyak digunakan sekarang adalah Panci kelas A. Evaporasi yang diukur dengan

panci ini dipengaruhi oleh radiasi surya yang datang, kelembapan udara, suhu

udara dan besarnya angin pada tempat pengukuran.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada tanggal 24 Maret 2010 curan

hujan sebesar 33,2 mm, evaporasi sebesar 2,79mm , kecepatan angin sebesar

1,016 km/jam, dan suhu sebesar 29.25°C. Sedangkan pada tanggal 25 Maret 2010

tidak ada hujan maka lama penyinaran dimungkinkan lebih panjang sehingga

evaporasi juga lebih besar yaitu 3,3 mm. Hasil pengamatan kecepatan angin naik

yaitu 2,443 km/jam dan suhunya turun sebesar 28.75°C.

Page 11: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

Kelembapan udara menyatakan jumlah uap air di udara. Ada beberapa cara

untuk menyatakan jumlah uap air di udara diantaranya adalah kelembapan mutlak

dan kelembapan relatif (RH). Kelembapan mutlak adalah massa air yang

terkandung dalam satu satuan volume udara. Kelembapan relatif adalah

perbandingan massa air yang terkandung dalam udara dalam suhu tertentu dengan

massa air maksimum yang dapat dikandung udara tersebut pada suhu yang sama.

Keakuratan data yang diperoleh dalam pengambilan data pada stasiun

cuaca dipengaruhi oleh banyak faktor. Lingkungan atau lokasi peletakan stasiun

klimatologi merupakan faktor vital yang harus diperhatikan terlebih dahulu.

Lokasi ini tidak dapat dipindah-pindah namun harus dapat mewakili lingkungan

yang seluas-luasnya. Stasiun harus diletakkan pada suatu wilayah terbuka dengan

luas paling sedikit 50 x 50 m2. Setelah stasiun tersedia maka peralatan untuk

pengukuran unsur-unsur cuaca harus diseciakan. Alat-alat yang digunakan harus

memiliki beberapa syarat agar dapat menghasilkan data yang baik. Peralatan yang

digunakan harus diletakkan sedemikian rupa agar tidak mengganggu fungsi

peralatan yang lain. Agar peralatan tersebut dapat digunakan dalam waktu yang

lama maka alat tersebut harus tahan lama dan biaya pengelolaannya murah. Agar

data yang diperoleh baik maka peralatan tersebut harus tepat, teliti, mudah dibaca,

dan tidak rumit penggunaannya. Pengambilan data juga tergantung mental

pengamat. Selain paham tentang penggunaan alat, waktu pengambilan data juga

harus dipahami. Hal ini berhubungan dengan letak tata surya dan sistem waktu

setempat. Oleh karena itu maka pengambilan data harus diperhitrungkan agar data

yang diambil memiliki keakuratan yang tinggi.

Jika suatu komoditi perlu dikembangkan namun tidak sesuai dengan cuaca

di lingkungan tersebut maka perlu adanya modifikasi iklim mikro pada

pertanaman tersebut. Senua unsur cuaca yang berpengaruh pada pertanaman

tersebut harus disesuaikan dengan cuaca yang sesuai dengan tanaman tersebut.

Jika modifikasi terlalu sulit dilakukan maka modifikasi yang paling

memungkinkan dilakukan di rumah kaca. Unsur-unsur cuaca dapat dikendalikan

cukup baik di dalam rumah kaca sehingga cuaca yang dibutuhkan tanaman

tersebut lebih tersedia.

Page 12: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

BAB 5. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Instrumentasi yang digunakan untuk pengambilan data pada stasiun

agroklimatologi yaitu thermometer untuk mengukur suhu, ombrometer untuk

mengukur curah hujan, anemometer untuk mengukur kecepatan angin,

sunshine recorder untuk mengukur lama penyinaran, dan panci evaporasi kelas

A untuk mengukur evaporasi.

2. Instrumentasi harus diletakkan dan dikelola sebaik mungkin agar data yang

yang diperolah dapat mewakili cuaca seluas-luasnya.

3. Data dari masing-masing instrumentasi dicatat sesuai waktu yang ditentukan

kemudian data yang diperoleh dioleh agar dapat memberikan informai cuaca.

5.2 Saran

Kegiatan pengenalan alat, pengambilan data hingga pengolahan data sudah

baik namun masih perlu ditingkatkan. Untuk menambah pengetahuan dan

keterampilan maka janis-jenis peralatan harus dapat tersedia dengan baik.

Page 13: Pen Gen Alan Dan Pengelolaan Data Cuaca

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, I. 2009. Manfaat Klimatologi Untuk Menunjang Kegiatan Pertanian dan Analisis Serta Desain Data Warehousing Di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika. http://badaihxh.blogspot.com/2009/01/agroklimatologi-1-manfaatnya_30.html [19 Pebruari 2010].

Anonim. 2009. Product Book. http://www.alphamas.co.id/index.php, [24 Maret 2010].

Ardidafa78. 2009. Peranan Informasi Cuaca dan Iklim Dalam Antisipasi Dampak Kondisi Lingkungan Ekstrim. http://ardidafa78.wordpress.com/ 2009/05/20/peranan-informasi-cuaca-dan-iklim-dalam-antisipasi-dampak-kondisi-lingkungan-ekstrim/ [19 Pebruari 2010].

Hiyu. 2009. Catatan Kuliah. http://catetankuliah.blogspot.com/, [24 Maret 2010].

Irwan, W. 2010. Manfaat Informasi Iklim Untuk Bidang Pertanian. http://aepwawanirwan.blogspot.com/2010/02/manfaat-informasi-iklim-untuk-bidang.html, [1 April 2010].

Netral. 2009 Apa Sih Nama Alat Pengukur Cuaca? Terus Cara Kerjanya Bagaimana?.file://localhost/question/nextQuestion;_ylt=ApcXF1rc4HC6qib.zU4A3bzmRgx.;_ylv=3?qid=20091014035642AAi670O&cid=396545210&state=resolved, [24 Maret 2010].

Surmaini, dkk. 1999. “Analisis Peluang Penyimpangan Iklim dan Pola Ketersediaan Air pada Wilayah Pengembangan IP Padi 300”. Puslittanak ARMP II, Balitbang Pertanian, Jakarta

Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. ITB: Bandung.