1.1 1.1.1 gambarana umum lokasi...

27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian. 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian. Kecamatan Paguat merupakan salah satu Kecamatan yang berada diwilayah Kabupaten Pohuwato propinsi Gorontalo. Kecamatan ini mempunyai luas sebesar 549,92 Km 2 dengan wilayah administrasi mencakup 8 desa yakni desa Soginti, Sipayo, Siduan, Bunuyo, Pentadu, Libuo, Maleo dan desa Bumbulan. Secara geografi Luas wilayah Kecamatan Paguat secara keseluruhan adalah ± 1.935 Ha, yang berada pada ketinggian 3.5 meter dari permukaan laut. Dengan curah hujan rata-rata 110 mm/tahun. Wilayah ini secara keseluruhan terdiri dari dataran rendah, pegunungan-pegunungan dan danau dengan suhu ± 28 % 0 C. Adapun batasanbatas wilayah adalah sebagai berikut: a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buol b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Marisa d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boalemo Menurut data yang diperoleh dilapangan bahwa dilihat dari status sosialnya di kecamatan tersebut memiliki berbagai tingkatan penduduk yang terbagi dalam tingkatan penduduk menurut mata pencaharian dengan tingkatan penduduk menurut kelompok pendidikan. Untuk tingkatan penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para petani yang dominan.

Upload: doduong

Post on 03-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Penelitian.

1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.

Kecamatan Paguat merupakan salah satu Kecamatan yang berada diwilayah Kabupaten

Pohuwato propinsi Gorontalo. Kecamatan ini mempunyai luas sebesar 549,92 Km2

dengan

wilayah administrasi mencakup 8 desa yakni desa Soginti, Sipayo, Siduan, Bunuyo, Pentadu,

Libuo, Maleo dan desa Bumbulan. Secara geografi Luas wilayah Kecamatan Paguat secara

keseluruhan adalah ± 1.935 Ha, yang berada pada ketinggian 3.5 meter dari permukaan laut.

Dengan curah hujan rata-rata 110 mm/tahun. Wilayah ini secara keseluruhan terdiri dari dataran

rendah, pegunungan-pegunungan dan danau dengan suhu ± 28 %0C. Adapun batasan–batas

wilayah adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buol

b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini

c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Marisa

d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boalemo

Menurut data yang diperoleh dilapangan bahwa dilihat dari status sosialnya di kecamatan

tersebut memiliki berbagai tingkatan penduduk yang terbagi dalam tingkatan penduduk menurut

mata pencaharian dengan tingkatan penduduk menurut kelompok pendidikan. Untuk tingkatan

penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para petani

yang dominan.

Page 2: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Faktor alamnya yang luas menyebabkan para petani banyak kesehariannya bekerja

dikebun memelihara tanaman kelapa, jagung dan padi. Tanaman jagung, kelapa dengan padi

merupakan tanaman penghasil yang diandalkan oleh para petani yang berada di kecamatan

Paguat. Setelah petani, urutan kedua adalah para guru dan Selain itu mata pencaharian

masyarakat kecamatan Paguat ada sebagai buruh, pertukangan, nelayan dan wiraswasta.

Tingkatan penduduk menurut kelompok pendidikan, dapat dilihat dengan adanya

perkembangan pendidikan di kecamatan Paguat. dewasa ini perkembangan pendidikan di

Kecamatan Paguat sangat cepat dibandingkan dengan keadaan pendidikan di daerah-daerah

lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai macam prestasi yang telah diraih

ditingkat sekolah maupun swasta.

1.1.2 Sejarah Terbentuknya Kampung Empat Di Kecamatan Paguat (Soginti, Sipayo,

Siduan Dan Bunuyo).

Pada umumnya setiap bangsa atau suku memiliki proses sejarah dan corak sifat

kebudayaan masing-masing demikian pula dengan keberadaan kampung empat di kecamatan

Pagaut. Keberadaan kampung empat tidak lepas dari sejarah panjang keberadaan kerajaan

Gorontalo dan Kerajaan Ogomojolo sebuah kerajaan yang ada di wilayah Teluk Tomini.

Sebelum membahas sejarah terbentuknya kampung empat perlu diketahui terlebih dahulu pada

awal abad ke XV bahwa pada waktu itu suku gorontalo dan Tomini mempunyai aliran

kepercayaan yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

a. Suku Gorontalo menganut kepercayaan animisme dengan bertuhan kepada gunung

Tilongkabila dan Longgibila (Tuhan Suami / Istri). Rusmanto Hatibie (52 tahun) wawancara

tanggal 29 Mey 2013 mengatakan bahwa “ Masyarakat suku Gorontalo pada jaman dahulu

Page 3: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

sangat percaya dengan kekuatan benda-benda gaib dan memuja benda tersebut seperti tuhan

dengan memberikan sesajian berupa nasi kuning dan membakar alama (Kemenyang).

b. Adapun kepercayaan suku Tomini sejak abad ke- XIV yaitu agama islam yang disebarkan

oleh Mubaligh-mubaligh Ternate, sewaktu kembali dari Aceh mempelajari ajaran agama

islam kemudian mereka menuju pulang ke Ternate mendapat halangan yaitu gelombang

ombak dan badai yang kencang sehingga mereka kesasar dan berlabu kepulau Tomini.

Pada tahun 1515 penguasa Gorontalo adalah Raja Amay, pada suatu hari Raja serta

perangkatnya mengadakan perjalanan pelayaran dengan tujuan pokok untuk memperluas wilayah

yang dikuasai, namun dibalik itu ada rahasia Tuhan, dengan tak terduga perjalanan ini sampai

tiba diwilayah Kerajaan “Ogomojolo” (kerajaan Tomini) yang mempunyai delapan perangkat

raja-raja yaitu:

1. Tamalate

2. Lemboo

3. Siendeng

4. Hulangata

5. Siduan

6. Sipayo

7. Soginti

8. Bunuyo

Pada waktu itu raja Amay bertemu dengan raja Ogomojolo. kemudian raja Amay melihat

putri raja Ogomojolo yang cantik dan rupawan bernama Owutango, sehingga Raja Amay berniat

melamar putri Owutango dan langsung menyampaikannya pada raja Ogomojolo sebagi ayah dari

Page 4: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

putri tersebut. kemudian raja Ogomojolo menerima lamaran ini dengan syarat-syarat sebagai

berikut :

1. Raja Amay wajib masuk agama islam;

2. Jika mendapat keturunan harus dididik dengan ajaran islam.

3. Seluruh rakyat Gorontalo harus menganut agama islam.

Persyaratan ini diterima oleh raja Amay dengan keyakinan dan tanggung jawab, maka untuk

mengislamkan masyarakat Gorontalo. raja Amay meminta kepada raja Ogomojolo

mendantangkan para mubaligh- mubaligh dari Tomini untuk memberikan Fatwa ajaran Islam di

wilayah Gorontalo, dan hal ini diperkenankan oleh raja Ogomojolo, dan pesta perkawinan raja

Amay dan Putri Owutango terus dilangsungkan dengan meriah.

Sebagaimana biasanya sesudah perkawinan dilangsungkan diantara kedua belah pihak

keluarga kerajaan mengadakan silaturahmi, raja Amay memboyong permaisurinya dan

berangkatlah kedelapan perangkat kerajaan dengan segala perlengkapan kerajaan bersama raja

Amay dan permaisurinya ke Gorontalo sampai tiba disana dengan selamat. Selain dari pada

kewajiban silaturahmi kekeluargaan ini, perangkat Kerajaan Ogomojolo mempunyai misi

masing-masing dengan ketentuan tugas sebagai berikut:

- Raja Siduan, Sipayo, Soginti, Dan Bunuyo bertugas mubaligh dan akhli mantra.

- Raja Siendeng mengajar cara membuat garam

- Raja Tamalate mengajar anyam-anyaman hingga terkenal Tolu “Wanduwo lo Tamalate”.

Tempat pertama dari ke VIII raja serta perangkatnya adalah diberi nama “Hunto” artinya

Ilohutonga Lo olongiya Walu dengan membangun masjid pertama diwilayah hukum Gorontalo

Page 5: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

ditempat domisili tersebut, dan sampai saat ini nama masjid tetap diabadikan “Mas’jid Hunto”

serta sekarang pintu gerbangnya sudah dituliskan “ Sultan Amay ”.

Seiring dengan perubahan waktu hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun

berganti tahun. Dalam masa 10 tahun sampai dengan tahun 1525 raja Amay bersama permaisuri

dianugrahi tiga orang anak yaitu yang pertama anak laki-laki yang diberi nama Matolodula,

yang kedua anak perempuan yang diberi nama Yadihulawa dan yg ketiga diberi nama Telepulio.

Kemudian setelah beberapa tahun menjalankan hubungan suami istri, rahasia suratan

Tuhan memang tak terduga, pada saat inilah Raja Amay dan permaisurinya terjadi perceraian,

hingga Permaisuri mengajak kedelapan perangkat raja untuk kembali pulang ke Tomini,

walaupun usaha raja Amay untuk menghambat perjalanan itu sampai diperintahkan pengawalnya

untuk merusak kedelapan bahtera milik kedelapan raja dari Tomini, akan tetapi hanya empat

buah bahtera yang sempat dirusakkan yakni milik Siendeng, Tamalate, Lemboo, Hulangato dan

mereka ini tidak dapat berangkat lagi, sedangkan Siduan, Sipayo, Soginti, Bunuyo selamat dan

kemudian mereka berangkatlah dari Gorontalo bersama Permaisuri menuju pulau Tomini.

Dalam pelayaranya oleh karena keadaan cuaca yang buruk serta gelombang ombak di

Paguyaman maka keempat bahktera ini terpaksa mencari perlindungan dipantai Paguyaman, dan

bertepatan ditempat persinggahan ini sementara berada putra raja Ternate bernama Babullah,

dan dengan pertemuan ini berlaku pula rahasia suratan Tuhan yakni permaisuri kawin dengan

Babullah dan terjadilah perpisahan perjalanan permaisuri dengan masyarakatnya. Permaisuri

sudah ikut suaminya ke Ternate dan ke empat bahtera meneruskan perjalanan ke tujuan semula

yakni pulau Tomini.

Page 6: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Akan tetapi kehendak Tuhan berbeda dengan keinginan para hamba-hambanya yang

kebetulan sudah berada diperairan Paguat, ada halangan gangguan bajak laut oleh suku Mindano

dan hingga terpaksa mendarat kepantai dan memasak makanan dari bahan sagu dengan sebutan

Pumbulo dan tempat ini dinamakan Upilo mumbulo dan dari kota ini oleh penjaga disebut

“Bumbulan”. Dan dari tempat ini masyarakat rantau ini mencari tempat yang aman kedarat, pada

saat itu masyarakat rantau bertemu dengan penjaga pantai yang bernama Tibumbu, kalau bahasa

Daerah Sulawesi Selatan orang dari langit (Mannuruni) itulah yang dimaksud Tibumbu, setelah

itu Tibumbu menyarankan kepada empat raja itu untuk menjauhkan diri 8 Km dari pantai kearah

utara dan tempat ini diberi nama: Molopoga sekarang sudah jadi wilayah desa Padengo.

Berikut sejenak menelusuri ruang lingkup daerah Gorontalo sepeninggalan permaisuri

bersama sebagian masyarakatnya ini:

1. Pada masa itu terjadi pergantian raja Amay pada Tahun 1550, dan yang naik tahta kerajaan

itu ialah putranya sendiri yaitu Motolodula.

2. Dengan penguasa raja muda ini seluruh anggota masyarakat diislamkan dengan istilah

Moduhu Momanto dan Mopolihu Lo Limo.

Pengertian dari istilah ini:

a. Moduhu semua babi-babi dimusnakan

b. Darahnya menjadi sumpahan haram sampai hari kiamat

c. Mandi lemon (bersuci).

I. Timbul perebutan kekuasaan kelompok-kelompok masyarakat diantaranya berdiri Otonom

Limboto-Suwawa sehingga terjadi perang-perangan lokal bunuh-membunuh ditambah

Page 7: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

dengan serangan dari Ternate yang dipimpin oleh: Sahari Bula (putra Babula) sebagai balas

dendam Ibunya.

II. Pada abad ke-XVI ini raja Gorontalo sudah dijabat oleh seorang wanita yang bernama

“MOLIYE istri dari EYATO” dan Eyato seorang yang bijaksana pada waktu hingga ia dapat

mendamaikan Gorontalo dengan Tamalate, Gorontalo dengan Limboto dan Suwawa, hingga

untuk penghargaan jasanya raja Moliye turun tahta dan direbut raja Eyato sedang penguasa

Limboto adalah raja Huhuhu Popa.

Oleh kedua penguasa ini (Eyato dan Popa) timbul harsat bersama ingin mengetahui jelas

keberadaan dari ke-IV raja bersama masyarakatnya apakah sudah sampai dipulau Tomini, maka

berangkatlah kedua penguasa ini bersama perangkatnya dengan sebuah bahtera menuju pulau

Tomini akan tetapi setelah sampai diujung Tanjung Molosipat masuk Tomini ada berita bahwa

ke empat bahtera dari Siduan, Sipayo, Soginti dan Bunuyo sepanjang waktu tak ada beritanya

kesana, hingga baktera kedua penguasa ini balik kembali, dan tempat itu diabadikan, dengan

nama Popa Eyato sekarang sudah nama wilayah itu adalah Popayato. Sebab maksud untuk

mencari berita keberadan dari ke empat Raja bersama masyarakatnya yang pada waktu itu belum

terbuka wilayah Marisa, yang didapati hanyalah masyarakat Randangan dari kerajaan Naimu

dengan rajanya Hilala dan limonu dengan hubungan lalu lintasnya sungai Randangan, maka

bahtera kedua penguasa ini masuk sungai Randangan, tapi dipertengahan perjalanan sungai

dihalangi oleh sebatang pohon besar melintang keseberang hingga tiang layar bahtera ini tak bisa

masuk maka perjalanan balik kembali dan tempat ini di abadikan “Mohimbodulo Teya” dengan

julukan “Imbodu”.

Setelah balik menyusuri pantai sampai diujung tanjung Libuo, kebetulan ada beberapa

orang yang sedang mencari ikan, maka kedua penguasa ini bertanya kepada orang-orang tersebut

Page 8: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

kalau berasal dari mana, jawaban orang-orang ini, kami orang Sipayo. Dengan penuh

kegembiraan kedua penguasa ini karena sesuatu yang dicari sudah ditemui, maka bahtera ini

didaratkan ditempat itu dengan istilah “Pilopohuatiyo” yang kemudian diabadikan tempat itu

dengan kata “Pohuwato” oleh lidah penjajah disebut Paguat.

Kedua penguasa ini, orang-orang Sipayo terjadi musyawarah dengan raja Popa.

Selanjutnya raja Popa bersama dengan orang-orang Sipayo pergi ke Malopoga untuk

mengundang ke empat raja-raja bersama perangkatnya untuk mengadakan pertemuan

musyawarah ditempat itu, sedang raja Eyato menunggu ditempat bahtera.

Dengan kunjungan raja popa ini ke Molopoga, masyarakat memberikan julukan

“Tipopaeya” yang kemudian menjadi Popaya.

Raja Popa kembali dari Molopoga bersama ke empat raja serta perangkatnya dan

kemudian bermusyawarah ditempat bahtera dengan pokok-pokok hasil keputusan musyawarah

sebagai berikut :

1. Wilayah ini adalah Otonomisasi dari kerajaan empat yang sama martabatnya dengan

Goronlalo dan Limboto;

2. Untuk pengamanan wilayah ditempatkan empat orang Udulaa bersama perangkatnya dari

empat penjuru utara- timur selatan dan barat dengan istilah Tato Inggimo.

3. Tentang perwalian hukum adat kemasyarakatan masing-masing dengan tata caranya

sendiri tidak saling mendaulati yakni Udula’a dengan adat-istiadat Gorontalo, Limboto

dan ke empat Kerajaan dengan adat istiadatnya sendiri (Tomini) dengan Wilayahnya

disebut Uwililinga.

Page 9: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

4. Faktor hukum kemasyarakatan wilayah kedudukan kerajaan empat disebu Tiyombu

Tiyamo sedang Wilayah kedudukan Udala’a disebut Wombu Wala’o. kalau di Gorontalo

Tiyombu Tiyamo adalah Suwawa. Akan tetapi kalau di Pohuwato Tiyombu Tiyamo

adalah Raja Empat.

Dari sinilah sejarah kampung empat yakni Siduan, Soginti, Sipayo dan Bunuyo dikenal

oleh masyarakat yang memiliki sejarah dan perjalanan panjang samapai terbentuknya kampung

empat yang dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Gorontalo.

4.2 Profil Kampung Empat di Kecamatan Paguat ( Desa Soginti, Sipayo, Siduan

Dan Bunuyo).

4.2.1 Profil Desa Soginti.

Desa Soginti merupakan desa yang terletak di kecamatan Paguat yang termasuk bagian

dari kampung empat yang dikenal oleh masyarakat dalam hal ini yaitu desa Soginti, Sipayo,

Siduan dan Bunuyo. Kampung empat memiliki sejarah yang sangat panjang dan layak untuk

diketahui oleh masyarakat khusunya masyarakat yang berada di daerah tersebut. Nama desa

Soginti diambil dari nama keempat parjurit raja Amay yaitu Soginti yang berlayar ke pulau

Tomini yang kemudian terdampar diwilayah Paguat dan menduduki wilayah di daerah tersebut.

Ditinjau dari segi penduduk sebagai salah satu alternatif sumber daya, maka Desa

Limehe Barat memiliki potensi yang cukup besar sebagai faktor-faktor penggerak pembangunan.

Dengan luas wilayah + 377, 34 Km2 yang terbagi atas (4) empat dusun yaitu Dusun Sombar I

dengan luas + 53, 62 Km2, Dusun Sombar II seluas + 75, 59 Km

2, Dusun Buah-Buah I + 122, 09

Km2, dan Dusun Buah-Buah II seluas + 123, 54 Km

2. desa Soginti memiliki batas-batas wilayah

pada umumnya yaitu:

Page 10: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Popaya.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Sipayo.

c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Kemiri.

d. Sebelah barat berbatasan dengan hutan lindung.

Lingkungan geografis pada umumnya mempunyai pengaruh dalam kehidupan

masyarakat karena lingkungan geografis sangat mendukung dalam kehidupan manusia

khususnya masyarakat desa Soginti kecamatan Paguat. Lingkungan geografis yang dimaksud

disini adalah keadaan iklim, alam, hasil bumi, dan sebagainya.

Pertumbuhan penduduk di desa Soginti cukup memadai yang mana jumlah penduduk

1.590 orang dengan jumlah laki-laki 799 orang dan jumlah perempuan 791 orang. Masyarakat

Soginti terdiri dari beberapa etnik didalamnya yaitu suku Gorontalo, Bugis, Buton, Sunda dan

Ternate. Namun suku yang lebih banyak yaitu didominasi oleh suku Gorontalo. Dengan melihat

keadaan penduduk yang ada untuk lebih jelas dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain yaitu:

a. Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian.

Masyarakat desa Soginti lebih cenderung mengaharapkan hasil alam. Keadaan ekonomi

di desa Soginti Kecamatan Paguat tergantung dari sektor pertanian, karena sektor ini sampai

dengan sekarang masih mendominasi perekonomian masyarakat desa.

Hal ini tercermin dari besarnya kontribusi sektor pertanian yang mayoritasnya

masyarakat diwilayah ini adalah petani, baik sebagai pemilik lahan sekaligus maupun penggarap

lahan pertanian. Keadaan masyarakat yang seperti ini dapat mengakibatkan jumlah petani yang

semakin banyak dibanding profesi lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel keadaan

penduduk dan mata pencaharian berikut :

Page 11: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Tabel. Keadaan masyarakat dan mata pencaharian

No Uraian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Jumlah Penduduk Desa

Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Penduduk Laki-Laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Jumlah Petani

Buruh tani

Wiraswasta

Jumlah PNS

Dukun Kampung Terlatih

Pembantu Rumah Tangga

Montir

Karyawan Perusahaan Swasta

Pensiun PNS

Arsitek

1590 orang

418 kk

799 orang

791 orang

160 orang

50 orang

85 orang

76 orang

2 Orang

12 Orang

1 Orang

3 Orang

5 Orang

1 Orang

Page 12: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Keadaan penduduk dan mata pencaharian masyarakat di atas nampak jelas sangat

didominasi oleh pertanian sehingganya di daerah Soginti sudah sulit mencari lahan ataupun tanah

yang kosong untuk membuka lahan baru maupun untuk lokasi pembangunan. Disisi lain ada juga

sebagian masyarakat berprofesi petani masih pengangguran ataupun tidak mempunyai pekerjaan

yang diakibatkan oleh tidak adanya ketersediaan lahan untuk pertanian. Kemampuan ataupun

kreatifitas yang terbatas seperti ini dipengaruhi besar oleh tingkat pendidikan masyarakat, karena

pendidikan merupakan salah satu penentu maju mundurnya perkembangan ekonomi dan

pembangunan disetiap daerah.

a. Aspek Pendidikan

Berbicara tentang pendidikan, maka hal ini merupakan suatu hal yang amat penting bagi

manusia, karena siapapun juga tidak mampu membangun apabila masyarakat terdiri dari

individu-individu yang memiliki tingkat pendidikan rendah yang setara dengan pendidikan dasar

bahkan tidak pernah bersekolah. Untuk menyikapi hal ini agar pembangunan dapat berhasil

dengan baik, maka bidang pendidikan harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah dan

warga masyarakat apalagi melihat kondisi pendidikan yang ada di desa Soginti kecamatan

Paguat yang masih rendah. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan pendidikan

masyarakat Soginti Kecamatan Paguat dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 13: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Tabel. Keadaan Pendidikan

No Uraian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Tamat S1

SLTP/Sederajat

SD/Ibtidaiyah

SLTA/Sederajat

D3

Tidak Tamat SLTP

Tidak Tamat SLTA

TK

90 orang

143 orang

769 orang

164 orang

2 orang

1 orang

123 Orang

98 Orang

Dengan melihat tabel di atas sudah jelas tingkat pendidikan masyarakat desa Soginti

masih rendah namun disisi lain mulai nampak persaingan masyarakat terhadap tingkat

pendidikan, hal ini merupakan wujud positiif yang baik dan harus ditingkatkan meskipun secara

bertahap sedikit demi sedikit.

b. Agama dan Kepercayaan

Page 14: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Masyarakat di desa Soginti Kecamatan Paguat adalah mayoritas beragama Islam, untuk

masyarakat pemeluk agama Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha tidak ada. Samsudin

Paleo (52 tahun) wawancara 29 Mei 2013 mengatakan bahwa “Masyarakat desa Soginti

memegang erat nilai-nilai keislaman sejak dahulu karena wilayah Soginti memiliki sejarah yang

erat dengan sejarah masuknya agama islam di Gorontalo” dari pernyataan ini nampak jelas

masyarakat desa Soginti dikenal dengan masyarakat yang agamais selalu menjunjung tinggi

nilai-nilai keislaman dalam menjalani kehidupannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel. Agama dan Kepercayaan

No Jenis Agama Jumlah Pemeluk

1.

2.

3.

4.

Islam

Kristiani

Mesjid

Gereja

1590

-

2

-

4.2.2 Profil Desa Sipayo.

Desa Sipayo merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Paguat, kata Sipayo

ini merupakan nama dari salah satu ke empat pengawal raja Amay yang berlayar kepulau

tomini, yang akhirnya berlabu diwilayah Paguat dan tinggal di daerah tersebut hingga

membangun sebuah desa yang diberi namanya sendiri yaitu sipayo. Rais Monoarfa (45)

Page 15: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

wawancara tanggal 15 Mei 2013 mengatakan bahwa desa Sipayo ini memiliki hubungan erat

dengan kerajaan empat pada waktu itu yaitu Soginti, Sipayo, Bunuyo dan Siduan namun wilayah

ini diduduki oleh Sipayo sehingga desa ini dikatakan desa Sipayo”.

Topografi dari desa ini yaitu berbukit dan dataran dengan curah hujan rata-rata 0,15 mm

dengan suhu rata-rata 320. luas wilayah desa Sipayo yaitu 2.278 Ha. Desa Sipayo ini memiliki

batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Libuo.

b. Sebelah timur berbatasan dengan desa Kemiri.

c. Sebelah utara berbatasan dengan desa Soginti.

d. Sebelah timur berbatasan dengan desa Siduan.

Jumlah penduduk masyarakat desa Sipayo sampai tahun 2012 adalah 1556 jiwa yang

terdiri dari 436 kepala keluarga. dengan jumlah penduduk laki-laki terdiri dari 765 jiwa dan

jumlah penduduk perempuan terdiri dari 791 jiwa. Hal ini dapat dilihat dari keadaan penduduk

dan propil desa yang ada dan terdiri dari sebagai berikut :

a. Keadaan masyarakat dan ekonomi

Sistem perkonomian masyarakat desa Sipayo sudah bisa dikatakan maju dan berkembang

dengan baik sebab mata pencaharian masyarakat beraneka ragam disana nampak para pedagang,

petani, pegawai negeri, nelayan, jasa dan sebagainya yang sudah hal ini dapat dilihat dari tabel

keadaan masyarakat dan ekonomi sebagai berikut:

Tabel. Keadaan masyarakat dan ekonomi

No Uraian Jumlah

Page 16: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Jumlah Penduduk Desa

Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Penduduk Laki-Laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Jumlah Petani

Jumlah Nelayan

Jumlah Peternak

Jumlah PNS

Pedagang

Jumlah TNI

Jumlah Penganggur

Jumlah Warga Miskin

Jumlah Pakir Miskin (Lansia,

Yatim Piatu, dan Cacat)

1556 Jiwa

436 Jiwa

765 Jiwa

791 Jiwa

248 Jiwa

1 Jiwa

101 Jiwa

71 Jiwa

41 Jiwa

1 Jiwa

182 Jiwa

55 Jiwa

9 Jiwa

b. Keadaan Pendidikan Masyarakat.

Page 17: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Faktor pendidikan merupakan salah satu penentu maju mundurnya suatu daerah, yang

melipatkan semua elemen masyarakat khususnya di daerah desa Sipayo, untuk lebih jelas dapat

dilihat dari tabel berikut.

Tabel. Keadaan Pendidikan

No Uraian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Jumlah Warga Buta Huruf

Tidak Tamat SD

Tidak Tamat SMP

Tidak Tamat SMA

Tamat S1

Jumlah Sekolah TK

Jumlah Sekolah SD/Ibtidaiyah

Jumlah Guru SD

Jumlah Guru SMP/MTs

Jumlah Guru TK

6 Jiwa

358 Jiwa

1 Jiwa

1 Jiwa

25 Jiwa

1 Jiwa

2 Jiwa

8 Jiwa

16 Jiwa

4 Jiwa

Page 18: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Dari tabel di atas terlihat bahwa masih cukup tinggi warga yang buta huruf dan tidak

tamat sekolah SD, SMP dan SMA, sementara itu fasilitas pendidikan yang tersedia hanya

sekolah TK dan sekolah dasar ada di desa Sipayo. Sementara Guru yang ada di desa Sipayo ini

masih kurang khususnya guru yang ada disekolah SD, TK, dan SMP/MTS. Nampaknya

pengembangan pendidikan kedepan agar lebih baik dan berkembang sesuai harapan.

c. Agama dan Kepercayaan

Masyarakat dilingkungan desa Sipayo terdiri dari berbagai suku dan agama. Agama yang

dianut yaitu agama Islam dan Kristen. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. Agama dan Kepercayaan

No Jenis Agama Jumlah Pemeluk

1.

2.

3.

4.

Islam

Kristiani

Mesjid

Gereja

1522

34

2

-

Tabel di atas dapat menggambarkan bahwa agama yang dianut oleh masyarakat desa

Sipayo lebih banyak agama Islam. Rustam Olii (40 tahun) wawancara tanggal 15 Mei 2013

mengatakan bahwa “ Masyarakat desa Sipayo lebih banyak dominan dengan agama islam karena

Page 19: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

sejarah terbentuknya wilayah ini sangat erat dengan sejarah masuknya agama islam ke Gorontalo

yang disebarkan oleh pendakwa dari Ternate dipualu Tomini”.

Namun di desa Sipayo juga ada yang beragama non muslim. bentuk kehidupan

keagamaan dapat dilihat dari adanya masjid dan setiap hari raya agama dirayakan dengan

meriah. Namun dengan adanya perbedaan ini yang ada pada masyarakat desa Sipayo selalu akur

dan saling menghormati satu sama lainnya.

4.2.3 Profil Desa Bunuyo.

Desa Bunuyo merupakan desa yang terletak di kecamatan Paguat yang sangat erat

hubungannya dengan kerajaan Empat yaitu raja Bunuyo, Sipayo, Siduan dan Soginti. Dengan

adanya kerajaan ini masing-masing raja memberikan wilayah kekuasaanya dengan nama sendiri.

Wilayah desa Bunuyo memiliki luas sebesar + 315 Ha, (31,5 Km²) yang dibagi menjadi tiga

dusun yaitu dusun selatan, dusun sentral, dan dusun tengah) dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kemiri-Molamahu

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Molamahu

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bumbulan

Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Siduan

Jarak Desa Bunuyo ke Ibu Kota Kecamatan 5 Km demikian pula dengan Ibu Kota

Kabupaten jaraknya 20 km biasa ditempuh dengan kenderaan bermotor selama 30 menit,

topografi desa pada umumnya dataran rata, dengan curah hujan rata-rata 100 – 130 mm/tahun

dan suhu rata-rata berkisar antara 28 Cc sampai dengan 33

Cc.

Desa bunuyo mempunyai posisi yang cukup strategis setelah adanya fasilitas umum yang

dibangun oleh pemerintah kabupaten pohuwato diantaranya pembangunan pelabuhan feri, yang

Page 20: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

jaraknya tidak jauh dari desa Bunuyo, yang mana nantinya akan menciptakan lapangan kerja

baru untuk perekonomian masyarakat dari sektor jasa dan memudahkan jalur transportasi

khusunya untuk penyebrangan. Sistem perekonomian di desa Bunuyo sudah dikatakan maju hal

ini dapat didukung oleh poosisi wilayah yang terletak dijalan trans yang dapat memudahkan

masyarakat beraktifitas untuk pengembangan ekonomi, khususnya para petani pedagang dan

sebagainya.

Kehidupan masyarakat masih tergolong pada masyarakat dibawah garis menengah

kebawah khususnya masyarakat yang tergolong keluarga miskin yang berdasarkan data statistik

ditahun 2008 masih mencapai 110 Kepala keluarga Miskin sebagai pengundang masalah ditinjau

dari aspek kondisi sosial ekonomi yang ada sangat memprihatikan. Adapun penyebab dari

kemiskinan, dikarenakan pendidikan dan keterampilan pada umumnya masih sangat rendah.

Mata pencaharian pada umumnya masih berkisar sebagai pekerja buruh bangunan, buruh tani,

dan pekerja serambutan. Keadaan ini akan mempengaruhi kondisi sosial keluarga maupun

mental dari anak-anak keluarga, sehingga kehidupannya agak terganggu dan tidak bisa

berkembang secara layak dan hidup tidak secara wajar.

Mengingat potensi yang dimiliki antara lain minat untuk bekerja dan berusaha cukup

besar maka secara eksternal lembaga-lembaga desa dan organisasi sosial sementara membantu

dan membina untuk memberdayakan kelompok masyarakat yang tergolong tidak mampu.

Tingkat perekonomian desa Bunuyo dilihat dari tata guna yang dimanfaatkan oleh

penduduk desa Bunuyo yang sebagian besar adalah lahan pertanian, menunjukkan bahwa

masyarakat mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh tani. Tanaman unggulan meliputi

tanaman pangan yaitu padi dan jagung dan tanaman Tahunan berupa Kelapa dan lain-lain.

Page 21: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Selain komoditas pertanian, sebagian penduduk juga bekerja pada bidang perikanan

berupa pembudi daya Ikan Tawar,dan mengembangkan sektor industri kecil antara lain Moubiler

serta bergerak pada bidang sektor usaha kecil dan menengah, Kios, pedangan Keliling dan lain-

lain.

Diantara mata pencaharian tersebut di atas, penduduk masyarakat juga berprofesi sebagai

Guru, PNS, TNI/Polri, Karyawan swasta, tenaga medis, jasa transportasi serta nelayan.

Hal lain yang dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk mendobrak perekonimian

masyarakat untuk mendukung usaha peningkatan hasil usaha dibidang pertanian dan usaha

penyelamatan lingkungan dimasing-masing dusun yang ada di desa adalah membentuk

kelompok tani dan kelompok Budi daya Ikan tawar, kelompok ternak serta Persatuan Petani

Pemakai Air (P3A) sesuai dengan usaha masing-masing yang ada didalam kelompok

masyarakat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. Keadaan masyarakat dan mata pencaharian

No Uraian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Jumlah Penduduk Desa

Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Penduduk Laki-Laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Jumlah Petani

Jumlah Nelayan

Jumlah Swasta

Jumlah PNS

1209 Jiwa

335 Jiwa

602 Jiwa

607 Jiwa

206 Jiwa

2 Jiwa

35 Jiwa

37 Jiwa

Page 22: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

Jumlah Pedagang

Jumlah TNI

Jumlah Penganggur

Jumlah Pensiunan

Jumlah Wiraswasta

Jumlah Transportasi

Jumlah Pengrajin

Jumlah Tukang Kayu

Jumlah Tukang batu

Jumlah Ibu Rumah Tangga

Jumlah Tidak Produktif

45 Jiwa

4 Jiwa

32 Jiwa

3 Jiwa

26 Jiwa

27 Jiwa

3 Jiwa

10 Jiwa

17 Jiwa

321 Jiwa

441 Jiwa

b. Keadaan Pendidikan masyarakat

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting yang harus diraih oleh

masyarakat sebab pendidikan ini merupakan salah satu faktor penentu perkembangan daerah

khususnya di desa Bunuyo. Masyarakat desa Bunuyo dilihat dari sistem pendidikan bisa

dikatakan maju, namun masih ada sebagian warga masyarakat yang memiliki pendidikan yang

masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. Keadaan Pendidikan

No Uraian Jumlah

Page 23: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Jumlah Warga Buta Huruf

Tidak Tamat SD

Tamat S1

SLTP/Sederajat

SD/Ibtidaiyah

SLTA/Sederajat

D2

13 Jiwa

32 Jiwa

9 Jiwa

31 Jiwa

189 Jiwa

21 Jiwa

4 Jiwa

c. Agama dan Kepercayaan

Masyarakat desa Bunuyo memiliki keharmonisan yang sangat kuat meskipun mereka

memiliki perbedaan agama. Masyarakat dilingkungan desa Bunuyo terdiri dari berbagai suku dan

agama, agama yang dianut yaitu agama Islam dan Kristen. Hal ini dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel. Agama dan Kepercayaan

No Jenis Agama Jumlah Pemeluk

1.

2.

3.

4.

5.

Islam

Kristen Protestan

Kristen Katolik

Mesjid

Gereja

1197

8

4

2

-

Page 24: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

Dengan melihat kondisi agama yang berbeda, pemerintah seharusnya dapat membangun

rumah-rumah ibadah sesuai dengan keadaan masyarakat karena hal ini dapat menimbulkan

kecemburuan sosial terhadap masyarakat lain yang memiliki rumah ibadah. Sementara warga

lain sulit melakukan ibadah mereka yang sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

4.2.4 Profil Desa Siduan.

Wilayah desa Siduan merupakan wilayah yang terletak di kecamatan Paguat Kabuapaten

Pohuwato. Desa Siduan ini termasuk desa yang memiliki banyak sejarah, karena desa ini

termasuk desa yang diketahui oleh masyarakat yang penuh dengan sejarah, dalam hal ini yaitu

kampung empat. Arifin Lagona (56 tahun, wawancara tanggal 29 Mei 2013) mengatakan bahwa

“Nama desa Siduan ini diambil dari salah satu nama raja empat pada waktu itu yaitu raja Siduan

yang kebetulan pada waktu menduduki wilayah ini”.

Desa Siduan ini memiliki luas wilayah 79.50 Ha dengan curah hujan 15 mm dan suhu

rata-rata 37 0C. desa Siduan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Sipayo.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Pentadu.

c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Bunuyo.

d. Sebelah barat berbatasan dengan desa Buhu jaya.

Keadaan masyarakat di desa Siduan masih sebagian besar mengharapakan alam yang

ada dan lebih cenderung pada pertanian. Dilihat dari penelitian yang ada warga masyarakat desa

Siduan lebih suka berkebun, ladang dan sawah. Hal ini didukung oleh adanya lokasi pertanian

yang ada untuk bertani. Disisi lain ada juga warga masyarakat yang punya profesi lain seperti

Page 25: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

pegawai negeri, nelayan, peternak, pedagang dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel. Keadaan masyarakat dan mata pencaharian

No Uraian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Jumlah Penduduk Desa

Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Penduduk Laki-Laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Jumlah Petani

Jumlah Nelayan

Buruh Tani

Jumlah PNS

Jumlah Pedagang

Jumlah TNI

Jumlah Montir

Jumlah Pensiunan

Pembantu Rumah Tangga

Karyawan Perusahaan

Jumlah Dokter

Jumlah Peternak

1741 Jiwa

454 Jiwa

874 Jiwa

867 Jiwa

62 Jiwa

7 Jiwa

68 Jiwa

101 Jiwa

7 Jiwa

1 Jiwa

4 Jiwa

8 Jiwa

2 Jiwa

3 Jiwa

2 Jiwa

73 Jiwa

Dengan melihat tabel keadaan penduduk dan mata pencaharian di atas nampak jelas

masyarakat memiliki profesi ataupun mata pencaharian yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi

Page 26: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

oleh tingkat pendidikan masyarakat yang ada, karena pendidikan sangat menentukan profesi

ataupun pekerjaan yang bisa dilakukan masyarakat. Di desa Siduan warga masyarakat memiliki

tingkat pendidikan yang berbeda-beda dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang perguruan

tinggi. Untuk lebih jelasnya, tingkat pendidikan masyarakat di desa Siduan dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel. Keadaan Pendidikan

No Uraian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Jumlah TK

Tidak Tamat SD

Tamat S1

SLTP/Sederajat

SD/Ibtidaiyah

SMA/Sederajat

D1

D2

D3

55 Jiwa

12 Jiwa

19 Jiwa

388 Jiwa

508 Jiwa

137 Jiwa

14 Jiwa

9 Jiwa

19 Jiwa

Dengan melihat tabel tingkat pendidikan warga masyarakat desa Siduan nampak jelas

persaingan pendidikan mulai ketat. Hal ini didukung oleh perkembangan jaman dan tingkat

kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Warga masyarakat selain mementingkan

kepentingan pendidikan, mereka juga tidak lupa melakukan kepentingan agama karena warga

Page 27: 1.1 1.1.1 Gambarana Umum Lokasi Penelitian.eprints.ung.ac.id/2871/9/2013-1-87201-231409086-bab4... · penduduk menurut mata pencaharian dalam masyarakat kecamatan Paguat, jumlah para

masyarakat desa Siduan menjunjung nilai-nilai keagamaan yang tinggi sesuai dengan

kepercayaan masing-masing namun mereka rukun dan saling menghargai antara satu sama lain

didalam perbedaan. Warga masyarakat desa Siduan memiliki agama yang berbeda-beda yaitu

agama islam, kristen protestan, katolik dan hindu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel. Agama dan Kepercayaan

No Jenis Agama Jumlah Pemeluk

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Islam

Kristen Protestan

Kristen Katolik

Hindu

Mesjid

Gereja

1719

11

10

1

3

-