bab ii kajian teorieprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 ·...

29
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Konsep Perubahan Sosial Budaya Perubahan sosial merupakan proses wajar dan akan berlangsung terus menerus, namun tidak semua perubahan sosial mengarah ke perubahan yang positif, pasti akan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Membicarakan perubahan sosial, tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan perubahan budaya. Perubahan sosial (social change) dan perubahan kebudayaan (cultural change) dapat dipisahkan untuk keperluan teori, akan tetapi di dalam kehidupan nyata, keduanya tidak terpisahkan. Kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat, dan tidak ada masyarakat yang tidak berkebudayaan. Budaya ada karena adanya masyarakat. Perbedaan pengertian antara perubahan sosial dan perubahan budaya terletak pada pengertian masyarakat dan budaya yang diberikan. Tetapi pada umumnya, perubahan-perubahan budaya menekankan pada nilai, sedangkan perubahan sosial pada sistem pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat (Usman Pelly dkk, 1994 :189). Teori evolusioner menganggap bahwa perubahan sosial melalui tahapan- tahapan tertentu yang semua masyarakat akan melalui ataupun mengikutinya. Perubahan terus berjalan terus, sampai suatu saat keujung perubahan, yang

Upload: buiquynh

Post on 06-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Konsep Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial merupakan proses wajar dan akan berlangsung terus

menerus, namun tidak semua perubahan sosial mengarah ke perubahan yang positif,

pasti akan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Membicarakan

perubahan sosial, tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan perubahan budaya.

Perubahan sosial (social change) dan perubahan kebudayaan (cultural change) dapat

dipisahkan untuk keperluan teori, akan tetapi di dalam kehidupan nyata, keduanya

tidak terpisahkan. Kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat, dan tidak ada masyarakat

yang tidak berkebudayaan. Budaya ada karena adanya masyarakat. Perbedaan

pengertian antara perubahan sosial dan perubahan budaya terletak pada pengertian

masyarakat dan budaya yang diberikan. Tetapi pada umumnya, perubahan-perubahan

budaya menekankan pada nilai, sedangkan perubahan sosial pada sistem

pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat (Usman Pelly dkk,

1994 :189).

Teori evolusioner menganggap bahwa perubahan sosial melalui tahapan-

tahapan tertentu yang semua masyarakat akan melalui ataupun mengikutinya.

Perubahan terus berjalan terus, sampai suatu saat keujung perubahan, yang

Page 2: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

7

merupakan batasan akhir perubahan sosial (Harston dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996

: 231).

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli tentang perbubahan sosial

yaitu :

Menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 1982 : 263)

mengatakan perubahan sosial adalah suatu perubahan-perubahan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang

mempengaruhi sistem sosialnya, temasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan

pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Soerjono Soekanto (1982 : 261) merumuskan perubahan sosial adalah “segala

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatau masyarakat, yang

memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan

pola-pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat”.

Kingsley Davis (dalam Soerjono Soekanto, 1982 : 262) mengartikan

perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur

dan fungsi masyarakat. Misalnya timbulnya pengorganisasian buruh dalam

masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam

hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan

perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik. Di sisi lain,

Kingsley Davis (dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996 : 85) mengatakan bahwa

perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur

masyarakat. Lebih lanjut lagi Kingleys Davis (dalam Soerjono Soekanto,

2002 : 308) mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari

perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua

bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan

Page 3: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

8

seterusnya bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan

organisasi sosial.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis mengambil suatu kesimpulan

bahwa terdapat pengertian yang sama tentang perubahan sosial yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi pada suatu truktur dan lembaga-lembaga kemasyarakatan di

dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya

nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat.

Menurut Maclver (dalam Soerjono Soekanto, 1982 : 263) mengatakan

perubahan sosial adalah “sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial

(social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)

hubungan sosial”.

Menurut Herbert Spencer (dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996 : 231)

mengatakan bahwa “perubahan sosial mengantar kehidupan manusia ke arah yang

lebih kompleks”.

Sedangkan Auguste Comte (dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996 : 232) seorang

ahli sosiologi prancis yang sering pula disebut sebagai pendiri sosiologi,

berpendapat bahwa perubahan sosial dapat diciri dari perkembangan

masyarakat melalui 3 tahap. Tahap-tahap yang dimaksud 1) tahap teologis

(theological stage) yaitu tahap yang didasarkan atas nilai-nilai agamis, 2)

tahap metafisik (methaphisical stage) merupakan tahap peralihan dari tahap

percaya atas adikodrati tergeser oleh nilai-nilai budaya, dan 3) tahap positif

atau ilmiah (positive of scientific stage) suatu tahap dimana masyarakat

Page 4: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

9

berkeyakinan akan adanya prinsip-prinsip ilmiah dalam perubahan

masyarakat.

Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin (dalam Soerjono Soekanto, 1982 : 263)

mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup

yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan

materil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun

penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”.

Secara singkat Samuael Koenig (dalam Soerjono Soekanto, 1982 : 263)

mengatakan bahwa “perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang

terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern

maupun sebab-sebab eksten”.

Dari beberapa penjelasan para ahli di atas penulis mengambil sebuah

kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah suatu perubahan-

perubahan yang terjadi dalam pola-pola kehidupan sosial yang menyangkut struktur

masyarakat, hubungan-hubungan dalam masyarakat, kendisi geografis, kesenian, ilmu

pengetahuan, teknologi, filsafat dan seterusnya bahkan perubahan-perubahan dalam

bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial yang merujuk ke arah yang lebih

kompleks yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab ekstrn.

Sebenarnya di dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk

menentukan letak garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan

karena tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak

Page 5: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

10

mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Dengan

demikian, walaupun secara teoritis dan analitis pemisahan antara pengertian-

pengertian tersebut dapat dirumuskan, dalam kehidupan nyata garis pemisah tersebut

sukar dapat dipertahankan. Hal yang jelas adalah perubahan-perubahan sosial dan

kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu keduanya bersangkut-paut

dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu

masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan sosial dapat diketahui dari

adanya ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai barikut :

a. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap

masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara

cepat.

b. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakat tertentu, akan diikuti

dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena

lembaga sosial tadi sifatnya interdependen, maka sulit sekali untuk

mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja.

c. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi

yang bersifat sementara karena berada di dalam penyesuaian diri.

Disorganisasi akan diikuti oleh suatu organisasi yang mencakup pemantapan

kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

11

d. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang

spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik

yang sangat kuat.

Peruahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk,

yaitu sebagai berikut :

1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan-rentetan

perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Pada

evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana ataupun kehendak

tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk

menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, kondisi-kondisi

baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan-

perubahan tersebut tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa di dalam

sejarah masyarakat yang bersangkutan.

Sementara itu perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung dengan

cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat

(yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan) lazimnya dinamakan revolusi. Unsur-unsur

pokok revolusi adalah adanya perubahan yang cepat, dan perubahan tersebut

mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Di dalam

revolusi perubahan-perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau

Page 7: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

12

tanpa rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan yang dinamakan revolusi,

sebenarnya bersifat relatif karena revolusi dapat memakan waktu yang lama.

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Sebagai pegangan dapatlah dikatakan bahwa perubahan-perubahan kecil

merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang

tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan model

pakaian misalnya tak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat secara

keseluruhan karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-

lembaga kemasyarakatan, dan kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan

berbagai perubahan-perubahan yang besar (Soerjono Soekanto, 1982 : 269-277).

Untuk memahami perubahan yang terjadi dalam masyarakat penting

dikemukakan penyebab dari perubahan-perubahan tersebut. Secara umum penyebab

dari perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar, yaitu :

1. Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri

a. Perkembangan ilmu pengetahuan

Pengetahuan yang makin luas menghasilkan teknologi canggih yang

kemudian mengubah kehidupan manusia. Jika pada zaman dahulu manusia mencari

makan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan makanan, maka saat ini

menanamnya. Jika dahulu manusia bertempat tinggal di gua-gua, di rumah-rumah

dengan dinding alang-alang, maka saat ini manusia tinggal di rumah-rumah yang

Page 8: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

13

lebih sehat dengan bermacam-macam model rumah. Jika dahulu alat angkut manusia

sangat sederhana, maka saat ini manusia telah menggunakan alat-alat transportasi

mesin yang canggih.

Penemuan-penemuan baru akibat perkembangan ilmu pengetahuan tersebut,

baik berupa teknologi maupun berupa gagasan-gagasan yang menyebar ke

masyarakat, dikenal, diakui, dan selanjutnya diterima menimbulkan perubahan sosial.

b. Jumlah penduduk

Masalah kependudukan yang menimbulkan perubahan sosial budaya pada

umumnya adalah pertambahan penduduk akibat terjadinya urbanisasi, dan sebaliknya

berkurangnya jumlah penduduk pada daerah-daerah yang ditinggalkan oleh orang-

orang yang berubanisasi tersebut. Urbanisasi penduduk ke kota-kota besar atau

tempat-tempat lain yang menjanjikan harapan menimbulkan ketidakseimbangan

antara luas daerah beserta sumber-sumber kehidupannya dengan jumlah penduduk

yang ada. Akibatnya persaingan memenuhi kebutuhan hidup makin tinggi,

pengangguran bertambah, dan keamanan serta ketertiban menjadi rawan. Keadaan

seperti ini menimbulkan perubahan-perubahan baru seperti kehidupan sosial

kelompok berubah menjadi corak kehidupan yang lebih individual, munculnya

pekerjaan-pekerjaan baru seperti pencuci mobil dipinggir jalan, penyemer sepatu,

perantara calo-calo, dan lain-lainnya. Daerah-daerah yang ditinggalkan mengalami

Page 9: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

14

kelambanan dalam pembangunan, antara lain karena tenaga-tenaga potensial yang

ada berubanisasi ke kota-kota (Brain drain).

c. Pertentangan dan pemberontakan

Pertentangan (konflik) dalam nilai dan norma-norma, politik, etnis dan agama

dapat menimbulkan perubahan sosial-budaya yang luas.

Pertentangan individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma, serta adat-

istiadat yang telah berjalan lama akan menimbulkan perubahan bila individu-individu

tersebut beralih dari nilai, norma, dan adat kebiasaan yang telah diikuti selama ini.

2. Perubahan yang berasal dari luar masyarakat,

a. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Adanya interaksi langsung (tetap muka) antara satu masyarakat dengan

masyarakat lainnya akan menyebabkan saling pengaruh. Di samping itu, pengaruh

dapat berlangsung pula melalui komunikasi satu arah, yakni komunikasi masyarakat

dengan media-media massa.

Interaksi budaya tidak menjamin timbulnya pengaruh satu budaya terhadap

budaya lainnya. Suatu masyarakat dapat saja menolak, atau menyeleksinya terlebih

dahulu baru kemudian menyerap unsur-unsur budaya yang sesuai.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

15

b. Peperangan

Peperangan yang terjadi antara satu masyarakat dengan masyarakat lain

menimbulkan berbagai dampak seperti halnya dampak yang ditimbulkan oleh adanya

pemberontakan dan pertentangan-pertentangan. Akan tetapi dampak negatif yang

ditimbulkan oleh peperangan lebih dasyat karena peralatan perang biasanya lebih

canggih pula.

Di samping kedua faktor besar di atas, perubahan sosial budaya dapat terjadi

karena penyebab alam, misalnya terjadinya kebanjiran, angin topan yang memaksa

penduduk pindah ke pemukiman baru, yang tidak jarang berbeda situasi dan

kondisinya dari pemukiman yang lama sehingga memaksa penduduk pula untuk

menyesuaikan dirinya dengan keadaan alam, sosial dan budaya setempat (Usman

Pelly dkk, 1994 : 191-194).

Faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya dapat dibedakan atas dua

faktor, yakni yang bersumber dari masyarakat itu sendiri dan yang bersumber dari

lingkungan. Bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru,

konflik masyarakat, pemberontakan atau revolusi, merupakan faktor-faktor

lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya adalah lingkungan

alam fisik, peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain (Usman Pelly dkk,

1994 : 39).

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan adalah sebagai

berikut :

Page 11: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

16

a. Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan :

1. Kontak dengan kebudayaan lain

2. Sistem pendidikan yang maju

3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk

maju.

4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang

5. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka

6. Penduduk yang heterogen

7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

8. Orientasi ke muka

9. Nilai meningkatkan taraf hidup

b. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan :

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat

3. Sikap masyarakat yang tradisionalistik

4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau

vested interest

5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada intergrasi kebudayaan

6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing

7. Hambatan ideologis

8. Kebiasaan

Page 12: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

17

9. Nilai pasrah (Soerjono Soekanto, 1982 : 287).

2.2. Konsep Kebudayaan dan Perubahan Budaya

2.2.1. Konsep Kebudayaan

Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa Sansekerta) buddhayah yang

merupakan bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan

diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”.

Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya

kebudayaan berasal dari kata latin colera. Artinya mengelolah atau mengerjakan,

yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu colera kemudian

culture, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia mengolah dan mengubah

alam.

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama

secara sosial oleh para anggota suatu masyarakat. Selain itu, kebudayaan adalah suatu

sistem norma dan nilai yang terorganisasi yang menjadi pegangan bagi masyarakat

tersebut (Paul B. Horton dkk, 1999 : 58).

Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang definisi kebudayaan adalah

sebagai berikut :

Menurut E.B. Tylor (dalam Antonius Atosokhi dkk, 2003 : 33)

mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks yang mencakup

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan lain

Page 13: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

18

kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan

mencakup semua yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai

anggota masyrakat.

Menurut Koentjaraningrat (dalam Usman Pelly dkk, 1994 : 22) menulis kata

“kebudayaan” berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak

“buddhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat

diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”.

Senada dengan Bekker (dalam Usman Pelly dkk, 1994 : 22) menduga bahwa

asal kata kebudayaaan berasal dari kata “Abhyudaya”, dari bahasa Sansekerta,

dan mengartikan secara singkat kebudayaan sebagai penciptaan, penerbitan

dan pengolaan nilai-nilai insani. Tercakup di dalamnya usaha menbudayakan

bahan alam mentah serta hasilnya. Di dalam bahan alam, alam diri dan alam

lingkungannya baik fisik maupun sosial, nilai-nilai diidentifikasikan dan

dikembangkan sehinggah sempurna. Membudayakan alam memanusiakan

manusia, menyempurnakan hubungan keinsanian merupakan kesatuan tak

terpisahkan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, terdapat kesamaan arti tentang

kebudayaan, sehingga penulis mengambil suatu kesimpulan bahwa kata kebudayaan

berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu budi atau akal. Dengan demikian

kebudayaan adalah sesuatu yang telah dihasilkan oleh masyarakat, yang menyangkut

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan lain

kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia

sebagai anggota masyarakat.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

19

Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan

milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 2002 : 180)

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardji (dalam Soerjono

Soekanto, 1982 : 151) merumuskan “kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan

cipta masyarakat”. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan

kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh

manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat

diabadikan untuk keperluan masyarakat.

Menurut Kingsley Davis (dalam Soerjono Soekanto, 1982 : 266) mengatakan

“kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul

karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti panyampaian buah fikiran secara

simbolis dan bukan karena warisan yang berdasarkan keturunan”.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis mengambil suatu kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta

masyarakat yang mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul

karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti panyampaian buah fikiran secara

simbolis dan bukan karena warisan yang berdasarkan keturunan.

Menurut R. Linton (dalam Harsojo, 1999 : 92) mendefinisikan kebudayaan

adalah “konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku, yang unsur

pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu”.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

20

Menurut C. Kluckhohn dan W.H Kelly (dalam Harsojo, 1999 : 92-93)

merumuskan kebudayaan adalah “pola hidup yang tercipta dalam sejarah, yang

eksplisit, implisit, rasional, irasional, dan nonrasional, yang terdapat pada setiap

waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia”.

Dari beberapa penjelasan tentang kebudayaan di atas, penulis mengambil

suatu kesimpulan bahwa bagi ilmu sosial, arti kebudayaan sangat luas, meliputi

seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan, yang

harus didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan

masyarakat.

a. Unsur-unsur Kebudayaan.

Kebudayaan dari tiap-tiap bangsa dapat dibagi ke dalam suatu jumlah unsur

yang tidak terbatas jumlahnya. Unsur kebudayaan dari yang terkecil sampai kepada

yang merupakan gabungan yang terbesar, bersama-sama merupakan struktur

kebudayaan.

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar

maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat

sebagai kesatuan. Kluckhohn, dan juga ahli-ahli lain berpendapat bahwa ada tujuh

unsur yang dapat dijumpai dalam kebudayaan manapun di dunia, yaitu :

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (Pakaian, perumahan, alat-alat

rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi dan sebagainya)

Page 16: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

21

2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (Pertanian, peternakan,

sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)

3. Sistem kemasyarakatan (Sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem

hukum, dan sistem perkawinan)

4. Bahasa (lisan maupun tertulis)

5. Kesenian (Seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya)

6. Sistem pengetahuan

7. Religi (Sistem kepercayaan).

Menurut Hoebel (dalam Paul B. Horton dkk, 1999 : 72) mengatakak bahwa

“unsur adalah suatu kesatun corak perilaku yang dipelajari dan dianggap tak dapat

diperkecil lagi, atau produk nyata yang dihasilkan oleh perilaku tersebut”.

Hal-hal di atas sebagai universal culture, karena merupakan unsur-unsur yang

sama dari kebudayaan, yang dapat ditemukan pada setiap kebudayaan mana pun juga.

Hal ini dapat dibedakan dengan sub-culture, yaitu kebudayaan khusus, yang

membedakan masyarakat yang satu dengan yang lain. Misalnya, kebudayaan Sunda,

kebudayaan Batak, kebudayaan Dayak dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga

disebut counter culture, yaitu suatu kebudayaan yang berlawanan dengan kebudayaan

induk, seperti : kenakalan remaja, pencurian dan bentuk-bentuk kejahatan lainnya

(Antonius Atosokhi dkk, 2003 : 38).

Page 17: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

22

2.2.2. Konsep Perubahan Budaya

Perubahan budaya adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi

karena pada suatu masyarakat sudah tidak adanya lagi unsur-unsur kesesuaian dalam

kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi

fungsinya bagi kehidupan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa

unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan

keseimbangan di dalam masyarakat. Hal-hal yang akan berubah dalam kebudayaan

yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam

bentuk dan aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan ini akan berjalan terus-menerus

tergantung dari dinamika masyarakatnya.

Perubahan budaya pada masyarakat biasanya ada yang disebabkan oleh

masyarakat itu sendiri, ataupun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya

penyebab perubahan yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat adanya

kelahiran, juga hal-hal baru serta media yang mereka lihat biasanya akan

menimbulkan pengaruh positif maupun negatif bagi masyarakat itu sendiri. Begitu

juga sebaliknya, dengan penyebap perubahan budaya yang diakibatkan dengan

datangnya masyarakat dari luar yang biasanya terjadi karena adanya bencana alam,

transmigrasi maupun lainnya. Mereka biasanya hanya mampu meninggalkan tempat

tinggalnya yang sebelumnya, tetapi sulit bagi mereka meninggalkan budaya yang

sudah ada dan menggantikannya dengan budaya yang baru. Salah satu contoh

perubahan yang dilakukan masyarakat atau penduduk yang datang dari desa ke kota

Page 18: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

23

atau sebaliknya. Masyarakat di desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya

yang dilakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya,

mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan

contoh, akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka

tidak ketahui sebelumnya. Begitu pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih

modern dan pintar akan teknologi biasanya cenderung pamer dengan budaya yang

mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak negatif dan positif bagi masyarakat desa.

Akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru meniru hal-hal buruk saja, tapi

banyak juga hal-hal baik yang mereka contoh. Hal inilah yang terkadang dapat

menimbulkan konflik dan perubahan kebudayaan pada masyarakat luas karena

adanya perbedaan pandangan kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan

zaman dan majunya IPTEK perbedaan pandangan tentang kebudayaan tersebut mulai

hilang dan surut. Hal ini disebabkan karena mereka ingin budaya yang mereka miliki

dapat disatukan dengan budaya-budaya dari kota dan dapat memperkaya budaya yang

ada pada masyarakat, seperti :

1. Gotong Royong

Gotong royong atau saling bantu-membantu merupakan salah satu bentuk

solidaritas khas masyarakat agraris tradisional. Masyarakat ini terkait satu sama lain

berdasarkan relasi sosial yang disebut dengan kepercayaan. Dalam pelaksanaanya

biasanya masyarakat menjalin sebuah kerja sama demi tujuan bersama. Dilihat secara

aspek sosiologis yang ditimbulkan oleh pola ini menjadikan masyarakat yang saling

Page 19: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

24

hidup berinteraksi mempunyai jiwa persatuan dan kesatuan yang berlandaskan

dengan kebersamaan. Hal inilah yang menjadikan seluruh elemen masyarakat kuat

dalam konsolidasi diseluruh elemen masyarakat.

Gotong royong menjadikan kehidupan berkelompok manusia Indonesia lebih

berdaya dan sejahtera. Dengan gotong royong berbagai permasalahan kehidupan

bersama bisa terpecahkan secara mudah dan murah, demikian halnya dengan kegiatan

pembangunan masyarakat. Implementasi nilai gotong rotong dalam kehidupan

masyarakat terkandung makna kesetaraan, keadilan, kebersamaan, kepedulian, dan

mengacu kepada kepentingan bersama.

Budaya gotong royong adalah cerminan perilaku yang menjadi ciri khas

bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Bilamana dilakukan kajian di seluruh wilayah

Indonesia, maka akan ditemukan praktek gotong royong tersebut dengan

berbagaimacam istilah dan bentuknya, baik sebagai nilai maupun sebagai perilaku.

Gotong royong merupakan suatu sistem pengerahan tenaga tambahan dari luar

kalangan keluarga untuk mengisi kekurangan pada masa-masa sibuk dalam aktivitas

yang memerlukan tenaga banyak, misalnya dalam rangka bercocok tanam. Untuk

keperluan itu, dengan adat sopan santun yang sudah tetap, seorang petani meminta

beberapa orang lain sedesanya, misalnya untuk membantu dalam mempersiapkan

sawahnya untuk masa penanaman yang baru. Petani tuan rumah hanya harus

menyediakan makan siang tiap hari untuk temannya yang datang membantu selama

Page 20: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

25

pekerjaan berlangsung. Kompensasi lain tidak ada, tetapi yang minta bantuan tadi,

tiap saat bersedia apabila mereka memerlukan bantuannya.

Berikut beberapa pengertian gotong royong menurut para ahli yaitu :

Menurut Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo (dalam Selvi S. Padeo, 2012 : 88)

mengemukakan gotong royong merupakan adat istiadat tolong menolong

antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik

berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien yang

sifatnya praktis dan ada pula aktifitas kerja sama yang lain.

Menurut Koenjaraningrat (dalam Selvi S. Padeo, 2012 : 87) mengemukakan

gotong royong merupakan suatu konsep yang erat sangkut pautnya dengan

kehidupan masyarakat sebagai petani pada masyarakat agraris. Gotong royong

merupakan suatu sistem pengarahan tenaga tambahan dari luar keluarga untuk

mengisi kekurangan dalam rangka aktifitas produksi bercocok tanam.

Dari beberapa penjelasan para ahli di atas penulis mengambil suatu

kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan gotong royong adalah merupakan adat

istiadat tolong menolong dan bentuk kerja sama antara warga dalam berbagai macam

lapangan aktivitas sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.

2. Konsep Masyarakat

Masyarakat adalah merupakan wadah untuk membentuk kepribadian diri

setiap warga kelompok manusia atau suku yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Selain itu, Masyarakat adalah kelompok manusia yang tinggal menetap dalam suatu

wilayah yang tidak terlalu jelas batas-batasnya, berinteraksi menurut kesamaan pola

Page 21: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

26

tertentu, diikat oleh suatu harapan dan kepentingan yang sama, yang keberadaannya

berlangsung kontinyu, dengan suatu rasa identitas yang sama.

Dalam bahasa ingris masyarakat disebut society, yang berasal dari kata latin,

socius, yang berarti : teman atau kawan. Kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab,

syirk sama-sama menunjuk pada apa yang kita maksud dengan kata masyarakat,

yakni sekelompok orang yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam suatu

proses pergaulan, yang berlangsung secara berkesinambungan. Pergaulan ini terjadi

karena adanya nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur serta harapan dan

keinginan yang merupakan kebutuhan bersama. Hal-hal yang disebut terakhir inilah

merupakan tali pengikat bagi sekelompok orang yang disebut masyarakat (Antonius

Atosokhi Gea dkk, 2003 : 30-31).

Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai konsep masyarakat adalah

sebagai berikut :

Menurut Bouman (dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996 : 12) mengatakan bahwa

“masyarakat adalah pergaulan hidup yang akrab antara manusia, dipersatukan dengan

cara tertentu oleh hasrat-hasrat kemasyarakatan mereka”.

Menurut Horton (dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996 : 12-13) mengatakan

masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, yang hidup

bersama-sama dalam waktu relatif lama mendiami kawasan tertentu, memiliki

kebudayaan relatif lama, serta melakukan aktivitas yang cukup lama pada

kelompok tersebut. Lebih lanjut Horton (dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996 :

247) mengatakan bahwa masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup

Page 22: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

27

dalam suatu wilayah tertentu, yang memiliki pembagian kerja yang berfungsi

khusus dan saling tergantung (interdependent), dan memiliki sistem sosial

budaya yang mengatur kegiatan para anggota, yang memiliki kesadaran akan

kesatuan dan perasaan memiliki, serta mampuh untuk bertindak dengan cara

yang teratur.

Menurut Linton (dalam Usman Pelly dkk, 1994 : 28) mengemukakan bahwa

“masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama dan bekerjasama,

sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan

sosial dengan batasan-batasan tertentu”.

Menurut Maclver (dalam Harsojo, 1999 : 127) mengatakan masyarakat adalah

“satu sistem dari cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling bantu-membantu

yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian sosial lain, sistem dan

pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan”.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas penulis mengambil suatu kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup

bersama-sama untuk mendiami wilayah tertentu dan saling bergaul serta mempunyai

kebudayaan, dan memiliki pembagian kerja, dalam waktu relatif lama, saling

tergantung (interdependent), memiliki sistem sosial budaya yang mengatur kegiatan

para anggota, serta memiliki kesadaran akan kesatuan dan perasaan memiliki,

mampuh untuk bertindak dengan cara yang teratur, dan bekerja sama dalam

melakukan aktivitas yang cukup lama pada kelompok tersebut.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

28

Menurut M. J. Herskovitz (dalam Usman Pelly dkk, 1994 : 28) mengatakan

bahwa “masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti

satu cara hidup tertentu”. Kemudian J.L. Gillin dan J.P. Gillin (dalam Abu Ahmadi,

1986 : 56) mengatakan bahwa “masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar

dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama”.

Menurut Banks, Clegg dan Stewart (dalam M. Zaini Hasan dkk, 1996 : 79)

mengatakan bahwa “masyarakat adalah suatu kelompok hidup manusia disuatu

wilayah tertentu, yang telah berlangsung dari generasi ke generasi, dan sedikit banyak

independen (self sufficient) terhadap kelompok hidup lainnya”.

Menurut Koentjaraningrat (dalam Usman Pelly dkk, 1994 : 29)

mengemukakan masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi

menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang

terikat oleh rasa identitas bersama. Lebih lanjut Koentjaraningrat (2002 : 144)

mendefinisikan masyarakat adalah memang sekumpulan manusia yang saling

“bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”.

Menurut Kingsley Davis (dalam Soerjono Soekanto, 1982 : 266) mengatakan

masyarakat adalah “sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-

organisasi, dan bukan hubungan antar sel-sel”.

Dari beberapa penjelasan para ahli di atas, penulis mengambil sebuah

kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat adalah sekelompok manusia

yang telah cukup lama hidup dalam suatu wilayah tertentu dan saling bekerja sama,

memiliki pembagian kerja sehingga mereka dapat berorganisasi serta mempunyai

Page 24: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

29

kebiasaan-kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.3. Faktor-faktor Perubahan Budaya

Perubahan budaya suatu bangsa dari masa ke masa disebabkan karena budaya

hidup, tumbuh, berkembang, dan kerena itu selalu berubah. Gerak perubahan ini

tampak lambat pada bangsa-bangsa sederhana dan cepat pada bangsa-bangsa modern.

Perubahan-perubahan ini desebabkan, di samping keadaan alam dan perbedaan ras,

maka di samping itu pula karena adanya hubungan-hubungan yang baru. Mungkin

pada suatu saat ada penemuan yang besar pengaruhnya bagi pertumbuhan

kebudayaan.

Tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Setiap individu dan setiap generasi

melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan kepribadian mereka dan sesuai dengan

tuntutan zamannya. Terkadang diperlukan benyak penyesuaian, dan banyak tradisi

masa lampau ditinggalkan, karena tidak sesuai dengan tuntutan zaman baru. Generasi

baru tidak hanya mewarisi suatu edisi kebudayaan baru, melainkan suatu versi

kebudayaan yang direvisi.

Kebudayaan pun mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebebkan oleh

beberapa faktor. Pertama, Perubahan yang disebabkan dalam lingkungan alam,

misalnya perubahan iklim, kekuranagan bahan makanana atau bahan bakar, atau

Page 25: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

30

berkurangnya jumlah penduduk. Semua ini memaksa orang untuk beradaptasi.

Mereka tidak dapat mempertahankan cara hidup lama, tetapi harus manyesuaikan

situasi dan tantangan baru.

Kedua, perubahan yang disebabkan oleh adanya kontak dengan suatu

kelompok masyarakat yang memilki norma-norma, nilai-nilai, dan teknologi yang

berbeda. Kontak budaya bisa terjadi secara damai, bisa juga tidak, bisa dengan

sukarela, bisa juga dengan terpaksa.

Ketiga, perubahan yang terjadi karena discovery (penemuan) dan invention

(penciptaan bentuk baru). Discovery adalah suatu bentuk penemuan baru yang berupa

persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat hubungan antar dua gejala atau

lebih. Discovery biasanya membuka pengetahuan baru tentang sesuatu yang pada

dasarnya sudah ada. Misalnya, penemuan penemuan bahwa bukan matahari yang

berputar mengelilingi bumi, melainkan bumilah yang mengelilingi matahari

membawa perubahan besar dalam pemahaman manusia tentang alam semesta.

Invention adalah penciptaan bentuk baru dengan mengkombinasikan kembali

pengetahuan dan meteri-materi yang ada. Misalnya penciptaan mesin uap, pesawat

terbang.

Keempat, perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau suatu bangsa

mengadopsi beberapa elemen kebudayaan meterial yang telah dikembangkan oleh

bangsa lain di tempat lain. Pengadopsian elemen-elemen kebudayaan yang

bersangkutan dimungkinkan oleh yang disebut difusi, yakni proses persebaran unsur-

Page 26: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

31

unsur kebudayaan dari masyarakat yang satu ke masayarakat yang lain. Pengadopsian

seperti ini membawa perubahan-perubahan budaya terhadap kehidupan masyarakat.

Kelima, perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara

hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena

perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas. Perubahan ini

biasanya berkaitan dengan munculnya pemikiran ataupun konsep baru dalam bidang

filsafat, IPTEK dan agama (dalam Rafael Raga Maram, 2007 : 50-52).

Faktor-faktor yang mendorong dan mempengaruhi perubahan budaya meliputi

hal-hal sebagai berikut :

a. Perubahan lingkungan alam (musin, iklim)

b. Perubahan kependudukan (jumlah, penyebaran, dan kerapatan penduduk)

c. Perubahan struktur sosial (organisasi pemerintahan, politik, Negara, dan

hubungan internasional)

d. Perubahan nilai dan sikap (sikap mental penduduk, kedisiplinan, dan

kejujuran para pemimimpin).

Dalam hubungan antara kebudayaan-kebudayaan satu dengan yang lain, sudah

jelas kebudayaan yang datang dari luar bisa mengubah sifat atau corak kebudayaan

yang asli. Dalam keadaan semacam ini maka ada yang disebut dengan asimilasi,

akulturasi, adaptasi dan lain-lain.

Page 27: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

32

Asimilasi yaitu suatu proses pencampuran kebudayaan dari kelompok-

kelompok manusia yang berbeda-beda kebudayaanya, saling bergaul secara insentif

sehingga menimbulkan budaya baru. Dengan kata lain, bercampur menjadi satu atau

meninggal sehingga terjelma suatu kebudayaan baru dari hasil pencampuran itu.

Contoh kebudayaan Hindu-Bali.

Akulturasi yaitu suatu proses dimana suatu kelompok manusia dengan

kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari kebudayaan asing yang berbeda,

sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun mempengaruhi kebudayaan

sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.

Adaptasi yaitu bersedia menerima kebudayaan bangsa asing dengan tidak

mengerbankan kebudayaan sendiri (dalam Abu Ahmadi, 1986 : 94).

Selain itu, ada 2 faktor terjadinya perubahan budaya adalah :

1. Faktor Intern

a. Perubahan Demografis

Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah

dan akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, contoh di

bidang perekonomian : pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian

kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

33

b. Konflik Sosial

Konflik sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam

suatu masyarakat. Contoh konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan

penduduk setempat di daerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah

mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama

para transmigran.

c. Bencana Alam

Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan.

contoh bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi

dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan

kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun

akulturasi.

d. Perubahan Lingkungan Alam

Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara

sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim

sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal

ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan

setempat.

Page 29: BAB II KAJIAN TEORIeprints.ung.ac.id/2335/5/2013-1-87201-231409010-bab2... · 2014-02-06 · Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua ... Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa

34

2. Faktor Ekstern

a. Perdagangan

Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur

Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan

pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya

mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan

percampuran budaya yang ada.

b. Penyebaran Agama

Masuknya unsur-unsur Agama Hindu dari India atau Budaya Arab bersamaan

proses penyebaran Agama Hindu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya

unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran Agama Kristen dan

Kolonialisme.

c. Peperangan

Kedatangan bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan

keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur

budaya bangsa asing ke Indonesia.

http://alukmalay.blogspot.com/2013/04/perubahan-kebudayaan-dan-faktor-

faktor.html