bab ii kajian teori 2.1.1. -...

26
7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Eksploitasi Pertambangan 2.1.1. Pengertian Eksploitasi Pengertian eksploitasi adalah kegiatan pencarian dalam rangka penyelidikan dan penjajakan wilayah atau daerah yang diperkirakan mengandung mineral atau berbagai hal yang menjadi target dengan menggunakan survei geologi dan survei geofisika serta pengeboran. Eksploitasi adalah pengambilan sumberdaya alam untuk dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. "http://pengertianpengertian.blogspot.com/2013/03/pengertianeksploitasi.html" di akses 11 Oktober 2013. 2.1.2. Pengertian Pertambangan Pertambangan Menurut (UU No 4 Tahun 2009), adalah Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pesca tambang. Menurut, (kamus istilah teknik pertambangan umum,1994), ilmu pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

Upload: truongnhu

Post on 02-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Eksploitasi Pertambangan

2.1.1. Pengertian Eksploitasi

Pengertian eksploitasi adalah kegiatan pencarian dalam rangka penyelidikan

dan penjajakan wilayah atau daerah yang diperkirakan mengandung mineral atau

berbagai hal yang menjadi target dengan menggunakan survei geologi dan survei

geofisika serta pengeboran.

Eksploitasi adalah pengambilan sumberdaya alam untuk dipakai,

dipergunakan atau dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia untuk

memenuhi kebutuhannya.

"http://pengertianpengertian.blogspot.com/2013/03/pengertianeksploitasi.html" di

akses 11 Oktober 2013.

2.1.2. Pengertian Pertambangan

Pertambangan Menurut (UU No 4 Tahun 2009), adalah Sebagian atau

seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan

mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi

kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan

penjualan, serta kegiatan pesca tambang.

Menurut, (kamus istilah teknik pertambangan umum,1994), ilmu

pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

8

mulai dari Prospeksi, Eksplorasi, Evaluasi, Penambangan, Pengolahan, Pemurnian

sampai dengan Pemasarannya.

“http://ridwan-invisible.blogspot.com/2012/11pengertian-pertambangan-

perusahan%20dan-gambaran.html”. di akses 07 Mei 2013

2.1.3. Proses Awal Eksploitasi pertambangan

Awal pelaksanaan eksploitasi bahan-bahan tambang di Indonesia,

berhubungan kuat dengan perkembangan arah ekonimi dan politik Negara-negara

imprealis. Perubahan sistem ekonomi dari tanam paksa ke sistem kolonialis liberal,

yang diterapkan oleh belanda pada perempat abad ke 19 memaksa belanda

mengubah kebijakan-kebijakan politiknya. Kebijakan utamanya adalah mengundang

modal asing berinfestasi, sebagai pemulihan ekonomi Hindia Belanda.

Sejarah eksploitasi mineral di Indonesia diawali dengan pendirian sebuah

perusahan bernama Billiton (billiton maatschappi) pada awal tahun 1852 di pilau

bilitung. Pangeran hendrik, saudara muda raja William III, keluarga kerajaan

belanda, memainkan peran penting dalam memuluskan jalan memperoleh izin

konsesi selama 40 tahun untuk mengeruk tima di Bilitung, pulau yang kaya timah.

Meskipun sebelumnya belanda telah mengeluarkan peraturan yang menutup

eksploitasi penambangan perusahan swata di daerah luar jawa. Selanjutnya,

peraturan-peraturan untuk pertambangan dikelurkan berturut-turut pada 1866 dan

1873, juga tanpa persetujuan anggota perlemen. Meskipun tidak memiliki uang,

tetapi dengan konsesi luas pada birokrat dan pebisnis kelas kakap di belanda,

pangeran hendrik 39 orang aristocrat dan pebisnis balanda memulai eksplorasinya

dan kemudian membuka tambang timah pertama di losong batang, atas namanya

sendiri.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

9

Kegiatan penambangan mulai berlangsung secara masif di Indonesia sejak

berkuasanya Orde Baru. Suharto berkuasa pada orde baru, berbagai peraturan

perundang-undangan yang membuat modal asing menguasai kekayaan Indonesia,

dikelurkanya undang-undang penanaman Modal Asing, UU No 1 Tahun 1967

tentang PMA dan diikuti undang-undang pertambangan, yaitu UU No 11 Tahun

1967. Tentang ketentuan pokok pertambangan yang dikeluarkan pada tahun

bersamaan. Selanjutnya menjadi alat legitimasi menyerahkan bulat kekayaan

tambang mineral kepada perusahaan-perusahaan asing. Melihat proses penyerahan

kekayaan alam oleh pemerintahan yang berkuasa, banyak pihak yang mencurigainya

sebagai bentuk imbalan pemerintahan orde baru terhadap tuan modalnya atas

kesuksesan menyingkirkan sukarno pada tahun 1965 dan pembantaian kekuatan-

kekuatan pendukungnya. Selama orde baru, digunakan dengan cara yang sangat

otoriter dan militeristik, untuk menjaga kepentingan pemilik modal, khususnya

modal asing. Amerika serikat memainkan peran sangat besar dalan menopang

kekuatan rejim militer Orde Baru. (Salamudin, 2009 : 25-27)

2.2. Dampak Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

2.2.1. Pengertian Dampak

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai

dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga

bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal.

Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak

yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

10

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia Dampak adalah pengaruh kuat yang

mendatangkan akibat, baik negatif maupun positif.

Menurut Hari Sabari Dampak adalah sesuatu yang muncul setelah adanya

suatu kejadian. “http ://carapedia.com/pengertian defenisi dampak info2123

.html”. di Akses 20 April 2013

2.2.2. Dampak Sosial Ekonomi

Damapak secara sederhana bias diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Damapak juga bias merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan internal.

Sosial diartikan sebagai sesuatu yang timbul dari adanya hubungan interaksi antara

individu dengan individu lainnya dalam hal ini masyarakat.

Dampak sosial adalah sebua bentuk akibat atau pengaruh yang terjadi karena

adanya sesuatu hal, pengaru yang dimaksud adalah akibat yang terjadi pada

masyarakat, baik karena suatu kejadian itu mempengaruhi masyarakat atau hal

lainnya didalam masyarakat. Analisis dampak sosial adalah suatu kajian yang

dilakukan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sebagai akibat

dari pelaksanaan suatu kegiatan pembangunan di suatu wilaya atau area. Kajian

dilakukan untuk menelah dan menganalisis berbagai dampak yang terjadi baik

positif maupun negatif dari setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap pra konstruksi,

konstruksi, sampai tahap operasi.

Kesejahteraan sosial merupakan kondisi sejahtera dari suatu masyarakat,

meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan dan kualitas hidup rakyat.

Kemakmuran rakyat yang lebih diutamakan dari pada kemakmuran perseorangan,

fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Dalam hal ini

industrialisasi sebagainya memperlihatkan kesejatrahan sosial yang menjadi masalah

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

11

dan mendapatkan perhatian utama dan menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini

dapat terwujud apabila masing-masing individu memiliki kesadaran untuk

senantiasa memprioritaskan kepentingan bersama, agar kesejahtraan sosial dapat

terwujud dan dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat.

Dampak lain yang dapat muncul dari adanya perusahan tambang yang

beroperasi di daerah pemukiman antara lain pencemaran lingkungan. Pencemaran

dan kelestarian lingkungan tersebut menyangkut dimensi waktu tidak saja saat ini,

tetapi juga masa mendatang, di samping juga menyangkut dimensi ruang tidak saja

lokal akan tetapi nasional bahkan global. Keluasan dan intensitas perubahan

lingkungan selalu lebih besar daripada yang direncanakan. Pada kenyataannya

perubahan lingkungan tersebut, dikenal adanya efek samping dari proses

pembangunan yang dapat bersifat positif maupun negatif. (Andi Fardani. 2012: 11-

13).

2.3. Masyarakat

2.3.1. Pengertian Masyarakat

a. Ralph linton mengatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia

yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat

mengatur diri mereka dan mengaggapnya sebagai suatu kesatuan sosial dengan

batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

b. Solo sumarjan mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup

bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

c. Soerjono soekanto mengatakan bahwa masyarakat merupakan kesatuan hidup

manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat

kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

12

Masyarakat senantiasa merupakan suatu sistem karena mencakup berbagai

komponen dasar yang saling berkaitan secara fungsional. Rakyat merupakan unsur

inti masyarakat. Istilah rakyat menunjuk pada (1) sejumlah besar penduduk (2) yang

mempunyai kehendak ummum bersama (3) dihadapkan pada pemerinta yang

mengatur dan memerintah kehendak tadi.

Masyarakat setempat (community) atau komonitas adalah satuan

kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki cirri-ciri (1) teritorialitas

yang terbatas (2) keorganisasian tata kehidupan bersama (3) berlakunya nilai-nilai

dan orentasi nilai yang kolektif. Masyarakat setempat (community) menunjuk pada

bagian warga masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah geografis dengan

batas-batas tertentu dengan faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi

yang lebih besar di antara anggota, dibandigkan dengan interaksi penduduk diluar

batas wilayahnya. Masyarakat setempat (community) adalah warga sebua desa, kota,

suku atau bangsa. Jika anggota-anggota sesuatu kelompok tersebut, baik kelompok

itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa

kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama,

maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat

Dasar-dasar masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan. Unsur-unsur

perasaan komoniti yang mengingat anggota sebagai bagian dari masyarakat setempat

antara lain:

a. Seperasaan

Unsure seperasaan akibat seseorang berusaha untuk mengidentifikasikan

dirinya sebanyak mungkin dalam kelompok tersebut, sehingga kesemuanya dapat

menyebutkan dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

13

b. Sepenanggungan

Setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan

masyarakat sendiri memungkinkan peranannya dalam kelompok dijalankan,

sehingganya dia mempunyai kedudukan yang pasti.

c. Saling memerlukan

Individu yang tergabung dalam masyarakat setempat merasakan dirinya

tergantung pada “komoniti” yang meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhan-

kebutuhan psikologi. (Esti Ismawati. 2012: 49-52)

Dari beberapa pengertian masyarakat diatas, bahwa dapat disimpulkan

bahwa masyarakat bukan sekedar kumpulan manusia semata-mata tanpa ikatan,

akan tetapi terdapat hubungan fungsional antara satu sama lain. Setiap individu

mempunyai kesadaran dan keberadaannya ditengah individu-individu yang lainnya,

sehingga sistem pergaulan dan pemahaman agama dapat pula mempengaruhi

kehidupan suatu komonitas masyarakat.

2.3.2. Pengertian Masyarakat Industri

Masyarakat industri adalah masyarakat yang menjalankan aktifitas dan

memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil teknologi moderen.

Industri merupakan suatu proses perubahan sosial ekonomi yang merubah

sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat indusri. Industrialisasi

juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada

ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan

penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses

modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungan

dengan inovasi teknologi.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

14

Perlu digarisbawahi bahwa perubahan mata pencaharian tadi, juga sangat

berpengaruh pada kemajuan perdagangan. Sehingganya berdagang juga merupakan

salah satu ciri mata pencaharian industri. (Andi Fardani. 2012 : 13)

2.3.3. Munculnya Masyarakat Industri

Manusia cenderung bersifat dinamis. Selalu ada perubahan yang terjadi pada

diri manusia. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup sedangkan SDA yang

tersedia semakin menipis dan lahan kerja yang tidak memadai, keterbatasan lahan

perkotaan untuk migas, pemerataan pembangunan dan penghematan biaya produksi

menyebabkan munculnya keinginan untuk menciiptakan satu hal baru yang dapat

meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik dengan mengubah pola hidupnya.

Perubahan sosial terjadi karena adanya kodisi-kondisi sosial primer,

misalnya kondisi ekonomi, teknologi, geografi dan biologi. Kondisi-kondisi inilah

yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainya.

Cici-ciri masyarakat industri:

d. Meluasnya produksi massa bangsa-bangsa industri dengan menggunakan

mesin, yang terpusat di kota-kota besar.

e. Migrasi massal dari pedesaan ke kota-kota (Urbanisasi).

f. Peralihan dari pekerjaan sektor pertanian kepada pekerjaan di sektor pabrik.

g. Jumlah penduduk kota yang melek huruf seiring kebutuhan bidang pekerjaan

yang lebih komlek.

h. Munculnya surat kabar untuk kaum urban sebagai sarana untuk mengiklankan

produk-produk baru industri. Media masa mempunyai peranan penting dalam

masyarakat industri.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

15

i. Penemuan teknologi baru seperti film, radio, dan televisi sebagai iburan kaum

urban. (Andi Fardani. 2012 : 14-15)

2.3.4. Prilaku Masyarakat Industri

a. Masyarakat industry pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa

tergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan

atau individu.

b. Kesempatan kerja lebih banyak diperoleh warga kota karena sistem pembagian

kerja yang keras dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya

(Profesionalisme).

c. Pola pemikiran yang rasional, sistematis dan objektif yang pada umumnya

dianut masyarakat perkotaan menyebabkan industri-industri yang terjadi lebih

didasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.

d. Faktor waktu lebih penting dan berharga, sehingga pembagiaan waktu yang

sangat teliti sangat penting untuk mengejar kepentingan individu.

e. Para pengelolah industry akan menciptakan aturan-aturan yang berlaku sesuai

tuntutan dalam dunia industry yang jahu berbeda dengan aturan masyarakat

agraris.

f. Aktivitas yang dilakukan masyarakat industry pun berbeda dengan masyarakat

agraris. Mereka cenderung lebih menghargai waktu, hidup serba cepat, jam

kerja mereka lebih jelas, kerja tersistematis, persaingan ketat di berbagai

aspek.

g. Mereka juga lebih cenderung menggunakan rasio dalam memutuskan sesuatu

ataupun bertindak.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

16

h. Perubahan social sangat Nampak dengan nyata, karena kota-kota biasanya

terbuka dalam menerima pengaru dari luar. (Andi Fardani. 2012 : 15-16)

2.3.5. Kebudayaan Masyarakat Industri

Secara ekonomis kini masyarakat industry semakin bertambah kaya, baik

secara kuantitas maupun kualitas. Namun kondisi yang baik ini menurut Marcuse

adalah keadaan yang terlihat hanya dari kulit luarnya saja. Sesuatu yang menipu

karena pada kenyataannya peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraan manusia

hanya dirasakan secara lahiria saja. Kemajuan dibidang material justru berbanding

terbalik dengan merosotnya nilai-nilai moral, kebudayaan dan agama. Kemajuan

teknologi dengan sokongan kapitalisme hadir untuk membantu manusia mengisi

kekosongan dalam kehidupan pribadi manusia.

Orang-oarng kemudian menghabiskan uang dari hasil kerjanya ditempat-

tempat yang telah disiapkan untuk menghilangkan kepenatan, baik itu tempat

rekreasi, shooping dengan aneka barang pilihan dan yang pasti gelaran itu akan serta

merta-merta mendorong masyarakat pada posisi konsumen dari apa yang mereka

produksi sendiri. Banyak masyarakat yang kemudian terjebak dalam gaya hidup (life

style) konsumtif dalam hedonis, sehingga secara tidak sadar menjadi objek pasar.

Masyarakat industry banyak terdapat spesialisati pekerjaan. Terbentuknya

spesialisasi pekerjaan tersebut disebabkan oleh semakin kompleks dan rumitnya

bidang-bidang pekerjaan dalam masyarakat industri. Proses perubahan yang terjadi

dalam defrensiasi pekerjaan ini mengakibatkan terjadinya hierarki pretise dan

penghasilan yang kemudian menimbulkan adanya stratifikasi dalam masyarkat yang

biasanya berbentuk piramida. Stratifikasi social inilah yang menentukan strata

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

17

anggota masyarakat yang ditentukan berdasarkan sikap dan karakteristik masing-

masing anggota kelompok.

Wilayah industry sudah banyak diproduksi, ini menyebabkan mata

pencaharian masyarakat setempat sebagai karyawan atau buru pabrik. Hal ini

disebabkan lahan pertanian sekitar desa industry telah menjadi lahan industri,

menjadikan kebanyakan warga menjadikan mata pencarian utama adalah sebagai

karyawan pabrik atau sebagai buruh. Selain itu akibat wilayah mereka menjadi

industry, menyebabkan masyarakat menjadi pedagang, baik kecil maupun menenga.

Masyarakat industri, mata pencaharian masyarakat secara umum dapat

diklasifikasikan sebagai pengolah dan pembuat barang-barang industry. Bercocok

tanam tidak lagi menjadi pekerjaan tetap mereka, karena lahan-lahan pertanian telah

berubah fungsi menjadi homo industry dan pabrik-pabrik. Perlu digarisbawahi

bahwa perubahan mata pencaharian tadi, juga sangat bepengaruh pada kemajuan

perdagangan. Sehingga berdagang juga merupakan salah satu cirri mata pencaharian

masyarakat industri. (Andi Fardani. 2012 :16-17)

Marcuse (dalam Abdul Wahib Situmorang. 2007) telah menjelaskan bahwa

masyarakat industry maju mengalami sebuah proses berlanjutnya dominasi di

masayarakat melalui apa yang Marcuse sebut “kebutuhan palsu” konsep kebutuhan

palsu, dapat ditemukan secara sistematis dalam menguji masyarakat industry maju.

Melalui konsep ini, Marcuse ingin mengajukan isu bahwa masyarakat melakukan

atau membeli sesuatu tidak karena mereka menginginkannya akan tetapi, seperti

Agger menjelaskan kebutuhan palsu, bahwa ada sebuah ideologi yang kuat

memengaruhi prilaku konsumen dalam menentukan keputusan dalam sebua produk.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

18

Lebih lanjut, manusia cenderung menjadi homogeni dalam polah konsumsi

komoditas.

Walaupun demikian, di dalam konsep ini lanjut Marcuse menekankan bahwa

kebutuhan palsu tidak berarti manusia tidak menyukai subuah prodek yang

diproduksi dan di konsumsikan oleh masyarakat akan tetapi ini menjadi palsu karena

mereka tidak melalui refleksi rasional. Pada level praktis, ini berarti tidak ada sinergi

antara produktivitas dan kreatifitas.

Penjelasan bagaimana pentingnya kreativitas seharusnya letakkan dalam

pekerjaan, lebih lanjut Marcure setuju dengan Karl Marx ketika memformulasikan

“Pekerjaan Teraleniasi” menurut Marcuse, dalam sistem kapitalis, kreatifitas hilang

secara sistematis melaluhi penetrasi alienasi dalam realita keberadaan kesenangan

dan konsumsi, sementara media adalah elemen krusial sebagai alat yang

dipergunakan oleh pemilik modal memperkokoh kondisi yang menguntungkan

mereka. Oleh karena itu, dalam masyarakat kapitalisme maju, ada fenomena dimana

fungsi refleksi yang dimiliki oleh setiap individu tidak lagi kapabel menyaring

informasi yang dikirim oleh para pemilik modal.

Lebih lanjut Herbert Marcuse melihat jahu di belakang konsep

perkembangan kapitalisme Marx bahwa realita baru mempunyai perbedaan dengan

eksploitasi ekonomi sebelunya. Ini berarti bahwa realita baru manusia dieksploitasi

dengan mempergunakan sekumpulan nilai-nilai yang menyebarkan harmoni palsu,

sehingga manusia tidak menyadari mereka sedanng mengalami proses dominasi.

Walaupun demikian, penting untuk mengatakan bahwa hal ini tidak berarti sistem

kapitalisme bias menghapus kontradiksi internal yang Marx jelaskan dalam

karyanya Capital. Realita baru ini adalah sebua langka maju dan dewasa dimana

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

19

para pemilik modal dapat mengontrol manusia-manusia, pergi lebih dalam ke setiap

kepribadian dan hasrat individu. Menurut Herbert Marcuse ada sebua proses antara

ekonomi politik dan budaya atau antara struktur bawah dan atas dimana mereka

bersatu. (Abdul Wahib Situmorang. 2007 : 44-46)

Melawan arus bisnis global yang dikendalikan oleh kapitalisme adalah suatu

kesia-siaan. Namun dari pihak lain keserasian dunia, kelestarian lingkungan hidup,

keadilan dan perdamayan akan terancam apabila banyak orang tidak memahami hal

ini. Alternatif apa yang dapat dimunculkan dalam rangendgka kapitalisme

mengendalikan pengaru kapitalisme di dunia dan kehidupan, ini adalah

permasalahan yang cukup rumit. Sementara struktur, sistem, dan banyak pihak yang

diuntungkan oleh situasi ini pasti berusaha mempertahankan keadaan berarti

mengembangkan sikap konsumtif, melestarikan perang, menghancurkan lingkungan,

dan kelangsungan kehidupan dunia kita. Apaka situasi global yang demikian ini

situasi yang berkebudayaan ?.

Kebudayaan adalah seluruh usaha manusia dengan akal budaya, melalui

proses belajar yang bertujuan memperbaiki situasinya, mempertinggi kualitas

hidupnya dan semakin menyempurnakan dunia. Oleh karenanya tindakan apapun

yang berupa pembunuhan kehidupan serasi manusia adalah anti kebudayaan. Dalam

kontes ini, jika budaya global yang mendominasi oleh kapitalisme ternyata

terciptanya banyak ketidakadilan, peperangan dan pembunuhan kehidupan sebagian

manusia, tidakkah sudah saatnya menumbuhkan gerakan budaya untuk

mengendalikan ternd tersebut.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

20

Kebudayaan selalu bertolak dari pemikiran ideal tentang apa yang seharunya

dilakukan manusia untuk menyempurnakan hidup dan kehidupan. Inilah makna

kebudayaan yang hakiki. Menyempurnakan berarti selalu memperbaiki dan tidak

merusaknya. Upaya ini melahirkan berbagai nilai, norma, aturan pergaulan, dan

prilaku antarmanusia, serta terhadap alam lingkungan. Di samping itu, upaya-upaya

tersebut juga menghasilkan penemuan baru yang kemudian berkembang menjadi

berbagai macam teknologi. Dengan demikian, terkonologi sebenarnya juga hasil

kebudayaan manusia. Permasalahannya adalah mengapa akhirnya teknologi dan

ekonomi bisnis melahirkan dampak, yang justru bertentangan dengan kebudayaan

yang hakiki.

Manusia menjadi lebih percaya pada hasil-hasil teknologi dan hukum-hukum

ekonomi untuk mencapai tujuan yang sudah bergeser kearah kepentingan-

kepentingan individu. Dalam hal ini aturan pergaulan, etika, dan prilaku

antarmanusia, serta terhadap alam lingkungan, telah diabaikan. Sikap dan tindak

berkebudayaan menjadi tidak utuh lagi ketika manusia kemudian memberhalahkan

hokum ekonomi yang materialistik dan hasil teknologi yang sering merusak

keseimbangan dan serta struktur alam lingkungan. Seharusnya hokum ekonomi dan

teknologi diarahkan dalam rangka semakin meningkatnya kualitas hidup manusi dan

seluruh kehidupan di bumi. Tetapi dalam kenyataan, hukum ekonomi cenderung

sangat kapitalistik dan teknologi tidak berorentasi pada keutuhan dan kelestarian

hidup serta kehidupan alam semesta. Limbah industri, perusakan hutan, polusi,

keracunan bumi, nuklir, dan sebagainya merupakan kerusakan akibat teknologi yang

tidak disertai sikap berkebudayaan yang utuh dan ideal. (Fred Wibowo. 2007: 27-29)

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

21

Negara bangasa yang dicirkan oleh adanya territorium, control atas

kekerasan, struktur kekuasaan impersonal dan legitimasi, berlahan mulai kehilangan

fungsinya. Empat hal dalam Globalisasi yang dapat dikatakan merupakan biang

kerok Impotensi‟ Negara-negara ini adalah sebagaimana disebut juga oleh Kenichi

Ohmai yaitu Empat “I”, Industri, Investasi, Individu dan Informasi.

Oleh karena itu, Investasi “I” pertama yaitu tidak lagi dibatasi secara

geografis. kini, dimana pun anda tinggal di dunia, kesempatan itu ada, sangant

menarik dan uang itu pasti masuk. Dan ia akan menjadi uang “pribadi” bagi

sebagian besar orang, dan uang akan pergi dimana ada kesempatan-kesempatan yang

baik.

“I” kedua adalah Industri yang jauh lebih global dalam orentasi sekarang

ketimbang orintasinya satu dasawarsa yang lalu. Pada masa lalu, kepentingan dari

pemerintahan jelas menjadi persoalan. Perusahan harus melakukan banyak

kesepakatan dengan banyak pemerintah untuk memasarkan berbagai sumber daya

dan ketrampilan untuk ditukarkan agar memperoleh akses istimewa ke pasar-pasar

lokal. Strategi-strategi berbagai perusahan multinasional moderen ini tidak lagi di

kondisikan oleh daera lokal setempat, tetapi dengan hasrat oleh negara yang

memiliki modal.

“I” Ketiga adalah teknologi Informasi hingga kini memungkinkan sebuah

perusahan untuk beroprasi di berbagai belahan dunia tanpah harus membangun

seluruh sistem bisnis di tiap-tiap negara di mana ia memiki perwakilan. Para

insinyur bisa mengontrol berbagai aktifitas sebua jaringan perusahan di seluru asia

pasifik.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

22

“I” Keempat adalah individu akhirnya para konsumen individu dengan akses

informasi dengan baik mengenai gaya hidup di seluruh belahan dunia, keinginan

mereka untuk membeli tidak lagi di kondisikan pada larangan-larangan pemerinta

demi kepentingan negara sendri.

Secara bersamaan, mobilitas empat “I” ini, sangat memungkinkan unit-unit

ekonomi di banyak belahan dunia untuk mendapatkan apa pun yang dibutuhkan

demi pembangunan. Kelas menengah, tradisional dari banyak negara bangsa, oleh

karena pasar global berlaku untuk semuanya, maka keempat “I” itu bekerja sesuai

dengan pasar mereka sendiri, Negara bangsa tidak lagi harus memainkan peran

sebagai pembuat pasar. Dalam kenyataannya, karena kesulitan-kesulitan mereka,

yang bias dipertimbangkan sepenuhnya, mereka sangat sering masuk pada cara itu.

Jika diizinkan, solusi-solusi global akan mengalir kemana mereka dibutuhkan tanpa

intervensi dari Negara-negara bangsa. (Kenichi Ohmae, 2002 : 3-6)

Marx mendefenisikan ideologi sebagai suatu kesatuan sistem ide yang secara

eksternal dan menguasai individu. Dua ide dasar yang menguasai tentang ideologi

yang saling berkaitan; Pertama, Ideologi adalah representasi kepentingan material

kelas penguasa (Borjuis) yang sebaliknya mempengarui kepentingan tersebut. Kedua

ideologi adalah mempengaaruhi aksi agen dari kelas penguasa sekaligus berdampak

terhadap pemikiran serta aksi proletar. (Yulia Sugandi, 2002 : 106-107)

Konsep Marx tentang keterasingan adalah dimana seseorang terpisahkan

secara sistemik dengan kerja dan hasil kerjanya. Ketika orang terantai pada

keharusan bertahan hidup seperti itu, ia tidak lagi memperoleh kesempatan untuk

mengembangkan dirinya, kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk menikmati

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

23

keindahan alam dan budaya, kesempatan untuk menikmati spritualitas dan filsafat

semua terampas daripadanya.

Persoalan keterasingan pertama-tama harus dipandang sebagai persoalan

sistemik, bukan persoalan humanistik. Bahwa kemudian rasa kemanusiaan kita

berontak menghadapi kenyataan seperti ini, itu adalah persoalan lain. Bahwa

kemudian persoalan sistemik. (Ken Budha Kusumandaru. 2003 : 177-178)

Paulo Freire (dalam William A. Smith. 2008) menggolongkan kesadaran

manusia menjadi tiga yaitu kesadaran magis, kesadaran naif dan kesadaran kritis.

Pertama Kesadaran magis yakni suatu kesadaran masyarakat yang tidak mampu

melihat kita antara satu faktor dengan faktor lainnya. Misalnya masyarakat miskin

yang tidak mampu melihat kaitan antara kemiskinan mereka dengan sistem politik

dan kebudayaan. Kesadaran magis lebih melihat faktor luar di luar manusia. Kedua

kesadaran naif yakni kesadaran yang lebih melihat aspek manusia menjadi akar

penyebab masalah masyarakat. Ketiga kesadaran kritis yaitu kesadaran yang lebih

melihat aspek sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Untuk secara kritis

menyadari struktur dan sistem sosial, politik, ekonomi, budaya dan akibatnya pada

keadaan masyarakat. (William A. Smith. 2008 : 17)

2.4 Teori Etika lingkungan Antroposentrisme

Teori Etika Lingkungan Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan

yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan

kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan

dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau

tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

24

yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam

semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi

kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat

dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat

bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.

“http://www.sepuluh-teori-lingkungan-hidup.html”. di akses 20 April 2013.

Pusat dan pinggiran dalam desentralisasi politik merupakan objek kajian

tradisional. Sedang, daerah pinggiran adalah konsep yang relatif baru muncul

sebagai akibat adanya perdebatan para ahli ekonomi pembangunan. Dengan

demikian mengikuti aliran analisis lenin tentang Imprealisme dan analisis Marx

Kapitalisme, para ekonom ini mengatakan bahwa perbedaan antara kesejateraan

negara-negara industri dan kemiskinan negara-negara yang dijuliki „terbelakang‟

adalah ibarat dua sisi mata uang. Dalam ilustrasi Marx, hal itu dia sebut sebagai

„kontradiksi‟ struktural sistem kapitalis. Ibu kota menyodot surlplus ekonomi

daerah-daerah satelit dan menggunakannya untuk kepentingan pembangunan

ekonomi ibu kota itu sendiri. (Piter Burke. 2011 : 118)

2.5 Prespektif dalam Memahami Kapitalilisme

2.5.1 Pengertian Kapitalisme

Memperhatikan akhir isme pada istilanya, maka tidak salah jika diartikan

sebagi suatu faham, bahkan semacam keyakinan. Kapitalisme terdiri dari kumpulan

gagasan, yang kemudian mencapai bentuk ideologi. Ieologi dalam arti ide-ide besar

yang terstruktur secara konsisten (sistematis) untuk hal-hal yang dianggap pokok

bagi kehidupan manusia, terutama berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat dan

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

25

bernegara. Ideologi dimaksudkan juga dapat dianggap sebagai penglihatan kedepan

(visi) yang konprehnsif, atau sebagi cara memandang segala sesuatu.

Sudut pandang dalam menyoroti kapitalisme sebagai ide adalah dengan

melihat kapitalisme sebagai fakta sisoal ekonomi. Kapitalisme diidentifikasikan

sebagai struktur dan supra struktur masyarakat, khususnya berkenaan dengan

masalah ekonomi. Masalah ekonomi yang dimaksud adalah cara produksi (apa dan

bagaimana), polah konsumsi (dipergunakan untuk apa saja), serta bagaimana

distribusi (siapa saja yang mendapatkan dan dalam porsi seberapa) dari barang dan

jasa-jasa. Kapitalis diberi pengertian atas cara-cara dasarnya memecahkan masalah

terseut.

Ada beberapa ide pokok yang dianggap menjadi gagsan terpenting dan

paling mendasar dalam kapitalisme dewasa ini. Pertama diakuinya hak milik

perorangan secara luas, bahkan hampi tanpa batas. Kedua, diakunya adanya motif

ekonomi, mengejar keuntungan secara maksimal, pada semua individu. Ketiga,

adanya kebebasan untuk berkompotensi antara individu, dalam rangka peningkatan

status sosial ekonomi masing-masing. Keempat, adanya mekanisme pasar yang

mengatur persaingan dan kebebasan tersebut. (Awalil Risky dan Nasyith Majidi.

2008 : 214-216)

Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana sejumlah besar pekerja, yang

hanya memiliki sediki hak milik, memproduksi komoditas-komoditas demi

keuntungan sejumlah kecil kapitalis yang memiliki hal-hal berikut: komoditas-

komoditas, alat-alat produksi, dan waktu kerja para pekerja karena mereka membeli

para pekerja tersebut melalui gaji. Namun, salah satu pengertian sentral adalah

kapitalisme lebih dari sekedar sistem ekonomi. Paling penting lagi kapitalisme

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

26

adalah sistem kekuasaan. Rahasia kapitalisme yaitu bahwa kekuatan-kekuatan politis

telah diubah menjadi relasi-relasi ekonomi. Para kapitalis bias memaksa para pekerja

dengan kewenangan mereka untuk memecat dan menutup pabrik-pabrik. Karena hal

inilah, para kapitalis bebas untuk menggunakan paksaan yang kasar. Maka

kapitalisme tidak hanya menjadi sekedar sistem ekonomi, pada saat yang sama,

kapitalisme juga menjadi sistem politik, suatu cara menjalankan kekuasaan, dan

suatu proses eksploitasi atas para pekerja. (George Ritzer, Douglas J. Goodman.

2008 : 58).

Max Weber (dalam Dede Mulianto), berulang kali menyatakan bahwa

kapital itu sudah ada jauh sebelum Eropa memasuki zaman Industri. Kapital sama

sekali bukan khas dunia moderen. Kapital ada juga di zaman Yunani Romawi Purba.

Kapitalisme bahkan mungkin sudah ada di dalam perekonomian Babilonia dan

Mesir Kuno. Namun, di dalam penjelasannya tentang sejarah ekonomi, Weber

memila kapitalisme menjadi dua bentuk, yakni yang irasional dan yang rasional.

Yang dimaksud dengan kapitalisme rasional adalah bentuk kapitalisme dengan

pembukuan rasional atas capital yang memastikan aset-aset penghasil

pendapatannya, keuntungannya, dan ongkos-ongkosnya melalui perhitungan

menurut pembukuan moderen. Tentang kapitalisme rasional ini, weber memberikan

titik waktu di akhir abad ke 17 yang salah satu penandanya ialah munculnya karya-

karya tulis tentang penghitungan neraca dan pembukuan moderen karya Simon

Stevin dari belanda. Kapitalisme rasional seperti ini “hanya merupakan ciri Barat

saja dan bahkan di sini pun baru menjadi metode yang paling banyak yang dipakai

hanya sejak pertengahan abad ke 19.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

27

Lebih lanjut Weber, sistem kapitalisme yang kita tinggali sekarang ini

merupakan suatu yang baru dan belum ditemukan di dalam peradaban-peradaban

Kuno, jikalau demikian, apa yang dimaksud Weber bahwa kapitalisme sudah ada

jauh sebelum munculnya kapitalisme moderen.

Pernyataan Weber di atas tersirat perbedaan antara corak kegiatan

ekonomi kapitalistik di satu sisi dengan kapitalisme sebagai suatu tatanan sosial di

sisi lain. Sebagai corak kegiatan ekonomi, kapitalisme sudah sejak lama di antara

corak-corak kegiatan ekonomi nonkapitalistik di dalam kapitalistik di dalam jaringan

perekonomian perbudakan atau feodalisme. Di dalam tata ekonomi perbudakan

Yunani Romawi Kuno atau feodalisme abad pertengahan Eropa, corak kegiatan

kapitalistik memang belum menjadi corak kegiatan ekonomi dominan. Aneka rupa

praktis irasional yang melandasi pencarian keuntungan dalam corak perekonomian

perbudakan atau feodalisme masih menjadi faktor utama dalam wacana dan praktik

di dalam produksi barang kapitalisme. (Dede Mulyanto, 2010 : 9-10)

2.5.2 Organisasi Kapitalisme

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang liberal dalam persaingan

yang paling menghancurkan. Persaingan dalam kapitalisme adalah suatu bukti

adanya pertentangan interen dalam sistem ekonomi kapitalis yang sulit diatasi dan

diselesaikan. Kaum kapitalis sendiri menyadari bahwa hidup bersaing dengan yang

lain adalah suda menjadi watak, sifat, dan naluri hidup mereka. Di samping itu

mereka juga menyadari bahwa hidup bersaing itu membahayakan dan dapat

membawa kehancuran masing-masing pihak, sebab siapa yang kuat akan menang

dan siapa yang lemah akan hancur.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

28

Kapitalisme dalam memantapkan sikap dan saling menjaga keselamatan diri

dari bahaya persaingan itu, mereka mengatur permainan dalam suatu gelanggangan

usaha untuk mengurus bersama-sama keperluan-keperluannya. Maka didirikan

organisasi kerjasama di antar kaum kapitalis, antara lain sendikat, kartel dan trust,

dan itu sekarang sangat berkembang di amerika dan Negara-negara yang menganut

sistem ekonomi kapitalisme.

Sindikat adalah organisasi persatuan dan kerjasama kaum kapitalis untuk

mengatur daerah pemasaran barang-barang hasil produksi kapitalis dan menetapkan

harga barangnnya di daerah pemasaran itu. Kartel adalah organisasi kerjasama dan

persatuhan kaum kapitalis untuk mengatur daerah pemasaran barang-barang hasil

produksi kapitalis dan menetapkan harganya di daerah pemasaran itu serta mengatur

daerah sumber bahan mentah untuk keperluan industry kapitalis. Sedangkan Trust

adalah penggabungan modal perusahaan monopoli dari kaum kapitalis besar dan

raksasa di bawah kepengurusan dan komando bersama untuk semua usaha dan

keperluan.

Keberadaan trust itu kapitalis-kapitalis basar dan raksasa dengan mudah

memangsa, menerkam dan menghancurkan kapitalis-kapitalis kecil, hingga

kekuasaan dunia kapitalis menjadi di bawah kendali monopolinya, sesuai dengan

jangkauan watak, sifat, dan naluri kapitalisnya yang akumulatif, memusat dan

monopoli. Dengan bentuk persatuan dan kerja sama tersebut kaum kapitalis tetap

tidak dapat mengatasi pertentangan dalam persaingan di antara mereka, karena di

bawah permukaan organisasi-organisasi tersebut, persaingan di antara mereka terus

berjalan dan saling menghancurkan. (Darsono. 2007 : 149-152)

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

29

2.5.3 Produksi Kaum Kapitalisme

Produksi kapitalisme adalah produksi barang dagangan, yaitu produksi

barang dagangan untuk keperluan pasar, atau untuk di jual. Keperluan pasar artinya

ialah keperluan konsumen pembeli atau konsumen yang mempunyai daya beli. Itu

berarti hanya sebagian masyarakat saja, bukan seluruh konsumen atau seluruh

masyarakat. Dengan demikian keperluan pasar itu adalah keperluan yang hanya

ditinjau atau diukur dari kekuatan daya beli konsumen, yaitu konsumen yang

mempunyai uang untuk membeli barang-barang untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Produksi barang dagangan kapitalis adalah untuk keprluan pasar, karena itu

terjadi dan berlangsungnya produksi barang dagangan kapitalis tidak bisa terlepas

dari adanya dua faktor pokok, yaitu kapital dan pasar. Kapital merupakan faktor

pokok terjadinya barang dagangan kapitalis, sedangkan pasar merupakan faktor

pokok untuk kelangsungan hidup produksinya. Artinya tampa kapital tidak akan

terjadi proses produksi barang dagangan kapitalis, sedangkan tanpa pasr tidak akan

ada kelangsungan hidup produksi barang dagangannya.

Keberlangsungan menjaga dan membelah pasar, kaum kapitalis bersaing

keras dengan kaum kapitalis lainnya, bahkan sampai juga menimbulkan perang,

penjajahan, dan perang dunia. Dalam bentuk yang halus dan rumit seperti yang

sedang menjadi mode dalam jaman sekarang ini, usaha pihak kapitalis dalam

mengembangkan kapitalnya, barang dagangannya dan pasar, bias melalui bantuan

pinjaman dan penanaman modal ke luar negeri. Keuntungan pihak kapitalis itu

hakekatnya ialah hasil pemerasan dan penghisapan atas kerja kaum buruhnya, yang

oleh Karl Marx disebut nilai lebih, laba merupakan hasil kerja kaum buruh yang

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

30

dirampas oleh pihak kapitalis, bukan dari kecanggihan peralatan produksi dan bukan

dari model produksi, oleh sebab itu kaum buruh merupakan faktor primer yang

menentukan eksistensi kaum kapitalis. (Darsono, 2007 : 139-141)

2.5.4 Penghisapan pihak kapitalisme

Penghisapan kapitalis adalah penghisapan kaum kapitalis atas hasil kerja

kaum buruh. Cara dan bentuk penghisapan kaum kapitalis begitu rahasia, halus,

terselubung, dan berliku-liku. Oleh karena itu, kaum buruh sendiri sampai tidak

mengerti dan tidak merasa bahwa sesungguhnya mereka bekerja itu dihisap oleh

kaum kapitalis. Kaum buruh tidak mengerti bagaimana kaum kapitalis menghisap

hasil kerjanya dan dari mana kaum kapitalis bias menumpuk kekayaan. Kaum buruh

tidak merasa dihisap, karena kaum buruh bekerja sudah dibayar dalam bentuk upah

yang diterimanya dan disetujui.

Penghisapan kaum kapitalis atas kerja kaum buruh itu berlangsung dalam

suatu proses produksi barang dagangan kaum kapitalis. Proses produksi itu bermula

dari kapitalis dengan uang kapitalnya pergi ke pasar membeli bahan mentah, alat-

alat kerja, dan tenaga kerja manusia untuk menggerakkan alat-alat kerja tersebut dan

mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau barang dagangan. Dengan demikian

uang kaum kapitalis mencair dalam bentuk alat-alat kerja. Kaum kapitalis

berpendapat bahwa keuntungan yang diperolehnya dan kekayaan yang dimilikinya

itu adalah dari sirkulasi uang kapitalnya dalam suatu proses produksi barang

dagangan, bukan dari hasil kerja kaum burunya. Pendapat yang demikian itu adalah

bermaksud untuk mengaburkan pandangan dan pengertian tentang penghisapannya

atas hasil kerja kaum buruh. (Darsono, 2007 : 141-143)

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

31

2.5.5 Mentalitas Marsos Kompeni

Marsos komponi adalah kaum pribumi yang pada jaman belanda bekerja

sebagai tentara yang membelah kepentingan penjajah, namun dalam perkembangan

kemudian tentara pribumi itu justru mengabdi kepeda kepentingan penjajah dan

menindas bangsa sendiri. Mentalitas ini menurut Emanuel subangun merupakan

“naluri hidup” untuk mengabdi dan memuaskan bangsa asing (patron) dengan

mengabaikan bahkan menindas bangsa sendiri. Pada esensinya, mentalitas ini terkait

dengan hubungan produksi dengan profesi khususnya kelas terdidik, ini cenderung

mencari “patron” yang tujuannya adalah menaikan status dan kesejatraan pribadi.

Kapitalisme selalu membutuhkan marsos-marsos dan itu adalah hokum

kapitalis. Kapitalisme selaluh mencari marsos atau orang yang berpengaru dalam

negeri untuk bekerja sama dalam mendukung operasinya. Mereka akan memberikan

legitimasi kepada warga bawahan, karena pemimpin daerah pasti di dengar oleh

rakyatnya sendiri. (Emaruddin Masdar. 2001 : 6-7)

Peranan pemerintah dalam hal ini, secara politis maupun ekonomi, bisa

dikatakan pemerintah pemegang peranan sebagai pioner dalam pengembangan

wilayah Indonesia timur. Sebenarnya dengan tidak demikian juga. Di bidang

ekonomi, pihak swasta dan perusahaan-perusahaan negaralah yang memiliki peranan

lebih dominan. Kalau dimedia massa sering mengungkap bahwa pemerintahlah yang

mendorong swasta agar ke wilaya itu, sebenarnya swasta jadi “anak yang baik”

memberi kesempatan pada “orang tua” untuk bicara lebih dulu. Dalam

pertambangan PT. Aneka Tambang, yang membuka jaringan ekspansi nikel dari

komala Sulawesi tenggara, hingga ke pulau Gebe di Maluku, sampai ke pulau Gak

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1084/5/2013-2-87201-231409062-bab2... · pengetahuan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan

32

di irian, juga ke pegunungan Siklub dekat Jayapura. (George Junus Aditjondro. 2003

: 232-233)

2.6 Kerangka Berpikir

Hadirnya perusahan PT. Aneka Tambang mengakibatkan perubahan yang

sangant signifikan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Gebe. Perubahan-

perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan kehidupan masyarakat sebelum

adanya perusahan tersebut yang dulunya bermata pencaharian di bidang Agraria,

namun sekarang masyarakat telah beralih menjadi masyarakat yang bermata

pencaharian di bidang Industri atau bisa juga disebut masyarakat industri.

Perubahan paling sederhana yang tampak secara spesial alih fungsi lahan

pertanian menjadi kawasan industri dan kawasan perumahan yang tentu berdampak

pada beralihnya profesi masyarakat petani ke industri. Hal ini mempunya pengaruh

pada pola hidup, mata pencarian, prilaku maupun cara berpikir. Hal ini pula yang

mempengaruhi berbagai aspek di kehidupan masyarakat Gebe, antara lain aspek

pendidikan, aspek kesehatan, aspek ekonomi, aspek budaya dan aspek lingkungan.

EKSPLOITASI PT. ANEKA

TAMBANG

DAMPAK SOSIAL

PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI BUDAYA LINGKUNGAN AGAMA