kajian teoritis -...

32
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Interaksi Sosial Gillian and Gillian(Pandji Anoraga dkk 1954:21) mengemukakan bahwa interaksi sosial merupakan hubugan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antaraorang-orang perorangan,antara kelompok- kelompok manusia maupun antara orang perorangan dengan skelompok manusia. Apabila dua orang bertemu,interaksi sosial di mulai,pada saat itu mereka saling menegur,berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial.Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau saling menukar tanda-tanda,interaksi sosial telah terjadi,karena masing- masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syarat orang-orang yang bersangkutan, yang disebabkan oleh misalnya bau keringat,minyak wangi, dan sebagainya. Kesemuanya itu menimbulkankesan dalam pikiran seseorang,yang kemudian menentukkan tindakan apa yang akan dilakukannya. 2.2 Syarat-syarat Interaksi Sosial Soekanto dkk ( Pandji Anoraga dkk 1974:22 )” menjelaskan bahwa suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu Adanya kontak sosial adanya komunikasi”. Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum (yang artinya bersama- sama) dan tango (yang artinya menyentuh).Jadi artinya harfiah adalah bersama- sama menyentu.Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan 6

Upload: lamdat

Post on 14-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Interaksi Sosial

Gillian and Gillian(Pandji Anoraga dkk 1954:21) mengemukakan bahwainteraksi sosial merupakan hubugan-hubungan sosial yang dinamis, yangmenyangkut hubungan antaraorang-orang perorangan,antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang perorangan dengan skelompokmanusia. Apabila dua orang bertemu,interaksi sosial di mulai,pada saat itumereka saling menegur,berjabat tangan, saling berbicara atau bahkanberkelahi.

Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi

sosial.Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara

atau saling menukar tanda-tanda,interaksi sosial telah terjadi,karena masing-

masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan

dalam perasaan maupun syarat orang-orang yang bersangkutan, yang disebabkan

oleh misalnya bau keringat,minyak wangi, dan sebagainya. Kesemuanya itu

menimbulkankesan dalam pikiran seseorang,yang kemudian menentukkan

tindakan apa yang akan dilakukannya.

2.2 Syarat-syarat Interaksi Sosial

Soekanto dkk ( Pandji Anoraga dkk 1974:22 )” menjelaskan bahwa suatu

interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat,

yaitu Adanya kontak sosial adanya komunikasi”.

Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum (yang artinya bersama-

sama) dan tango (yang artinya menyentuh).Jadi artinya harfiah adalah bersama-

sama menyentu.Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan

6

Page 2: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan

badaniah,karena orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak -pihak lain

tanpa menyentuhnya melalui komunikasi seperti dengan perkembangan teknologi

dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu dengan lainnya melalui

telefon,telegraf,radio,surat-surat dan seterusnya,yang tidak memerlukan suatu

hubungan badaniyah.

Kontak Sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk :

1. Antara orang perorangan, misalnyaapabilaanak kecil mempelajari kebiasaan-

kebiasaan dalam keluarganya.Proses demikian terjadi melalui “socialization”

yaitu suatu proses,diamana anggota masyarakat yang baru mempelajari

norma-norma dan kebudayaan masyarakat dmna dia menjadi anggota.

2. Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau

sebaliknya,misalnya apabila seseoarang merasakan bahwa tindakan-

tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu

partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan

ideologi dan programnya.

3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Umpamanya dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan

partai politik ketiga didalam pemilihan umum.Atau apabila dua buah

perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak untuk membuat jalan

raya,jembatan dan seterusnya disuatu wilayah yang baru dibuka.

Page 3: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi

apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka,

seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan,saling senyum dan

seterusnya.Sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara.Suatu

kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung.Pada yang pertama,pihak

ketiga bersikap pasif sedangkan pada hal yang terakhir pihak ketiga sebagai

perantara mempunyai perananyang aktif dalam kontak tersebut.Hubungan-

hubungan yang sekunder tersebut,dapat dilakukan melalui alat-alat misalnya

telefon,telegrap,radio dan seterusnya. .

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi social

merupakan hubungan timbale balik antara sesame manusia, dapat diartikan bahwa

dalam suatu golongan atau daerah terjadi kontak social, maka terjadilah proses

interaksi sosial yang memiliki makna dari interaksi tersebut.

2.3 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Soelaeman Soemardi dkk (Pandji Anoraga dkk1964:26) mengemukakanbahwa bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama(cooperation),persaingan (competation)dan bahkan dapat juga berbentukpertentangan atau pertikaian (conflict).Suatu pertikaian itu mendapatkansuatu penyelesaian.Mungkin penyelasaiantersebut hanya dapat diterimauntuk sementara waktu,selesainya pertikaian tersebut dinamakan akomodasi( accomodation ) dan ini artinya bahwa kedua pihak belum puassepenuhnya.Suatu keadaan dapat dianggap sebagai salah satu bentuk darikeempat interaksi sosial. Keempat bentuk pokok dari interaksi sosialtersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas,dalam arti bahwa interaksiitu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan sertamemuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.Akantetapi ada baiknya untuk menelaah proses interaksi-interaksi tersebutdidalam kelangsungannya.

Page 4: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Gillin and Gillin(Soerjono Soekanto 2007:64) mengadakan penggolongan

yang lebih luas lagi.Menurut mereka,ada dua macam proses sosial yang timbul

sebagai akibat adanya interaksi sosial,yaitu :

1. Proses yang asosiatif ( processes of association ) yang terbagi kedalam tiga

bentuk khusus lagi,yakni :

A. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang

pokok. Sebaliknya, sosiolog lain menganggap bahwa kerja samalah yang

merupakan proses utama. Golongan yang terakhir tersebut memahamkan kerja

sama untuk menggambarkan sebagian besar bentuk-bentuk interaksi sosial atas

dasar bahwa segala macam bentuk interaksi tersebut dapat dikembalikan pada

kerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa

tujuan bersama.

Bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpaipada

semua kelompok manusia. Kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian

dimulai sejak masa kanak-kanak di dalam kehidupan keluarga atau kelompok-

kelompok kekerabatan. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang

dapat di gerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran

bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua.

Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap

kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainnya (yang merupakan out-

Page 5: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

group-nya). Kerja sama mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar

yang mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetian

yang secara tradisional atau institusional telah tertanam di dalam kelompok,

dalam diri seorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat bersifat agresif

apabila kelompok dalam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan

sebagai akibat perasaan tidak puas karena keinginan-keinginan pokoknya tak

dapat terpenuhi karena adanya rintangan-rintangan yang bersumber dari luar

kelompok itu. Keadaan tersebut dapat menjadi lebih tajam lagi apabila kelompok

demikian merasa tersinggung atau di rugikan sistem kepercayaan atau dalam

salah satu bidang sensitif dalam kebudayaan. Betapa pentingnya fungsi kerja

sama.

Charles H. Cooley (Soerjono Soekanto 2007:66) mengemukakan bahwaKerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyaikepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaanmempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadapdiri sendiriuntuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanyakepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakanfakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.

Hubungannya dengan kebudayaan suatu masyarakat,kebudayaan itulah yang

mengarahkan dan mendorong terjadi kerja sama. Lain halnya dengan keadaan

yang di jumpai pada masyarakat indonesia umumnya. Di kalangan masyarakat

indonesia di kenal bentuk kerja sama tradisional dengan nama gotong-royong.

Dalam teori-teori sosiologi akan dapat di jumpai beberapa bentuk kerja sama

yang biasa di beri nama kerja sama (cooperation). Kerja sama tersebut lebih

lanjut di bedakan lagi dengan: kerja sama spontan (spontaneous cooperation),

kerja sama langsung (directed cooperation), kerja sama kontrak (contractual

Page 6: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

cooperation) dan kerja sama tradisional (traditional cooperation). Kerja sama

spontan adalah kerja sama yang serta merta. Kerja sama langsung merupakan

hasil dari perintah atasan atau penguasa, sedangkan kerja sama kontrak

merupakan kerja sama atas dasar tertentu,dan kerja sama tradisional merupakan

bentuk kerja sama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.

Biasanya juga di bedakan antara gotong-royong dengan tolong-menolong.

Gotong royong di gambarkan dengan istilah “gugur gunung” (bahasa jawa) dan

tolong menolong adalah “sambat sinambat”. Keduanya merupakan unsur-unsur

kerukunan. Beberapa pendapat menyatakan bahwa pada masyarakat di mana

bentuk kerja sama merupakan unsur sistem nilai-nilai sosialnya sering kali di

jumpai keadaan-keadaan di mana warga-warga masyarakat tersebut tidak

mempunyai inisiatif ataupun daya kreasi karena orang perorangan terlalu

mengandalkan pada bantuan dari rekan-rekannya. Kerja sama sebagai salah satu

bentuk interaksi sosial merupakan gejala universal yang ada pada masyarakat di

mana pun juga, walaupun secara tidak sadar kerja sama tadi mungkin timbul

terutama di dalam keadaan-keadaan dimana kelompok tersebut mengalami

ancaman dari luar.

Ada lima bentuk kerja sama, yaitu sebagai berikut.

1. Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong

2. Bergaining , yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-

barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.

Page 7: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru

dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi

sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya gonjangan dalam

stabilitas organisasi yang bersangkutan.

4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang

mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan

yang stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut

kemungkinan mempunyai struktur yang tidaksama antar satu dengan

lainnya. Akan tetapi, karena maksud utama adalah untuk mencapai satu atau

beberapa tujuan bersama, maka sifatnya adalah kooperatif.

5. Joint venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu,

misalnya, pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perfiAlman,

perhotelan, dan seterusnya.

B. Akomodasi (Accomodation)

Istilah akomodasi di pergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjukkan

pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang

menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan (equilibrium)

dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia

dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku

di dalam masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-

usaha manusia untuk merendahkan suatu pertentangan yaitu usha-usaha untuk

mencapai kestabilan.

Page 8: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Gillin dan Gillin(Soerjono Soekanto 2007:69) mengemukakan bahwaakomodasi adalah suatu pengertian yang di gunakan oleh para sosiologuntuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosialyangsama artinya dengan pengertian adaptasi yang dipergunakan olehahli-ahli biologi untuk menunjuk pada suatu proses dimana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya. Denganpengertian tersebut di maksudkan sebagai suatu proses dimana orangperorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mulabertentangan, saling mengadakan penyesuain diri untuk mengatasiketegangan-ketegangan. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu carauntuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawansehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang

dihadapinya, yaitu .

Untuk mengurang pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-

kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham. Akomodasi disini

bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa antara kedua pendapat tersebut,

agar mengahsilkan suatu pola yang baru.

Mecegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara

temporer.

Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok

sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis

dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal

sistem berkasta.

Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah,

misalnya lewat perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti luas.

C.Bentuk –bentuk Akomodasi

Page 9: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk yaitu

sebagai berikut.

Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh

karena adanya paksaan. Coercion merupakan bentuk akomodasi, dimana

salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila dibandingkan

dengan pihak lawan. . Pelaksanaannya dapat dilakukan secara fisik (yaitu

secara langsung), maupun secara psikologis (yaitu secara tidak langsung).

Misalnya perubudakan adalah suatu coercion, dimana interaksi sosialnya di

dasarka pada penguasaan majikan atas budak-budaknya. Budak dianggap

sama sekali tidak mempunyai hak-hak apa pun juga. Pada negara-negara

totaliter, coercion juga di jalankan, ketika suatu kelompok minoritas yang

berada di dalam masyarakat memegang kekuasaan. Hal ini sama sekali

tidak berarti bahwa dengan coercoin tak akan dapat di capai hasil-hasil

yang baik bagi masyarakat.

Compromise adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang

terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian

terhadap perselisihan yang ada. Sikap dasar untuk dapat melaksanakan

compromise adalah bahwa salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan

memahi keadaan pihak lainnya dan begitu pula sebaliknya. Misalnya traktat

antara beberapa negara akomodasi antara beberapa partai politik karena

sadar bahwa masing-masing memiliki kekuatan sama dalam suatu

pemilihan umum dan seterusnya.

Page 10: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Arbitration merupaka suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-

pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Pertentangan di

selesaikan oleh pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau oleh

suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi daripihak-pihak yang

bertentangan, sperti terlihat dalam penyelesaian masalah perselisihan

perburuhan, misalnya.

Mediation hampir menyerupai arbitration. Pada mediation di undanglah

pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Pihak ketiga

tersebut tugas utamanya adalah untuk mengusahakan suatu penyelesaian

secara damai. Kedudukan pihak ketiga hanyalah penasehatbelaka. Dia tidak

mempunyai wewenag untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian

perselisihan tersebut.

Conciliation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan

dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan

bersama. Conciliation bersiafat lebih lunak dari pada coercion dan membuka

kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan

asimilasi. Suatu contoh dari conciliation adalah adanya panitia-panitia tetap

di indonesia yang khusus bertugas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan

perburuhan, dimana duduk wakil-wakil perusahaan, wakil-wakil buruh,

wakil-wakil departemen tenaga kerja dan seterusnya khusus bertugas

menyelesaikan persoalan-persoalan jam kerja, upah, hari-hari libur dan lain

sebagainya.

Page 11: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Toleration juga sering di namakan tolerant-participation.Ini merupakan

suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya. Kadang-

kadang toleration timbul secara tidak sadar dan tanpa di rencanakan karena

adanya watak ornag perorangan atau kelompok-kelompok manusia untuk

sedapat mungkin menghidari diri dari suatu perselisihan.

Stalemate merupakan suatu akomodasi, dimana pihak-pihak yang

bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada

suatu titik terentu dalam melakukan pertentangannya. Hal ini di sebabkan

karena nagi kedua belah pihak sudah tidak ada kemungkinan lagi baik untuk

maju maupun untuk mundur. Stalemate teresbut, misalnya, terjadi antara

amerika serikat dengan rusia di bidang nuklir.

Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

Bermacam-macam bentuk akomodasi seperti di uraikan di atas dan telah

banyak ketegangan-ketegangan yang teratasi, masih saja ada unsur-unsur

pertentangan laten yang belum dapat di atasi secara sempurna.

Bagaimanapun juga akomodasi tetap perlu, apalagi dalam keadaan dunia

dewasa ini yang penuh ketegangan. Selama orang perorangan atau kelompok-

kelompok manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yangtidak bisa di

selaraskan antara satu dengan lainnya, akomodasi tetap di perlukan.

D. Hasil –hasil AkomodasI

Secara panjang lebar Gillin dan Gillin menguraikan hasil-hasil suatu proses

akomodasi dengan mengambil contoh-contoh dari sejarah. Antara lain hasil-

hasilnya adalah sebagai berikut :

Page 12: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

a. Akomodasi, dan integrasi masyarakat

Masyarakat dan integrasi masyarakat telah berbuat

banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten

yang akan melahirkan pertentangan baru. Ketika orang-orang Normandia

melakukan inggris pada 1066, mereka telah memaksakan suatu kebudayaan baru

terhadap masyarakat taklukannya. Bahasa, sistem feodalisme, hukum, dan

sterusnya di ubah dan di ganti. Dalam proses tersebut terjadi perkawinan

campuran dan banyak orang inggris yang mendapat kedudukan baru yang tinggi.

Keadaan tersebut mengurangi jarak sosial antara penjajah dengan yang di jajah.

Selain itu, akomodasi juga menahan keinginan-keinginan untuk bersaing yang

hanya akan membuang biaya dan tenaga saja.

a. Menekan oposisi

Sering kali suatu persaingan di laksanakan demi keuntungan suatu

kelompok tertentu (misalnya golongan produsen) dan kerugian pihak lain

(misalnya golongan konsumen). Akomodasi antara golongan produsen yang

mula-mula bersaing akan dapat menyebabkan turunnya harga, karena barang-

barang dan jasa lebih mudah sampai kepada kosumen.

b. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda

Hal ini tampak dengan jelas apabila dua orang, misalnya bersaing untuk

menduduki jabatan pimpinan suatu partai politik. Di dalam kampanye

pemilihan, persaingan dilakukan dengan sengit, tetapi salah satu terpilih,

biasanya yang kalah di ajak untuk bekerja sama dengan keutuhan dan integrasi

partai poltik yang bersangkutan.

Page 13: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

c. Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaaan

baru atau keadaan yang berubah.

d. Perubahan-perubahan dalam kedudukan

Sebetulnya akomodasi menimbulakn penetapan baru terhadap kedudukan

peran perorangan dan kelompok-kelompok manusia. Pertentangan telah

menyebabkan kedudukan tersebut goyah dan akomodasi akan mengukuhkan

kembali kedudukan-kedudukan tersebut.

e. Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi

Dengan adanya asimilasi, para pihak sering mengenal dan dengan

timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.

Keadaan demikian mungkin saja terjadi pada masyarakat-masyarakat

berkasta seperti india.

Akomodasi di pergunakan dalam dua arti, sebagai berikut:

1. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti kenyataan adanya

suatu keseimbangan (equilibrium) dan interaksi antara individu dan

kelompok sehubungan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang

berlaku dalam masyarakat.

2. Akomodasi yang menunjuk pada suatu proses. Sebagai suatu proses,

akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk pada suatu

pertentangan yaitu usaha-uasaha untuk mencapai kestabilan.

3. Tujuan akomodasi untuk mengurangi pertentangan antar individu atau

kelompok untuk mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu

agar terjadi kerja sama.

Page 14: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

4. Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut dan di tandai dengan

adanya usaha-usaha mengurang perbedaan-perbedaan yang terdapat antara

orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi

usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses

mental dengan memerhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan

bersama. Apabila orang-orang melakukan asimilasi ke dalam suatu

kelompok manusia atau masyarakat, dan tidak lagi membedakan dirinya

dengan kelompok tersebut yang mengakibatkan bahwa mereka di anggap

sebagai orang asing. Dalam proses asimilasi, mereka mengidetifikasi

dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok.

Apabila dua kelompok manusia mengadakan asimilasi, batas-batas antara

kelompok-kelompok tadi akan hilang dan keduanya lebur menjadi satu

kelompok. Secara singkat, proses asimilasi di tandai dengan pengembangan

sikap-sikap yang sama, dan bersifat emosional dengan tujuan untuk mencapai

kesatuan, atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran dan

tindakan.

1. Prosesyang disosiatif (processes of dissociation) yang mencakup :

a. Persaingan (Competition)

Persaingan atau competition dapat di artikan sebagai

suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang

bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu

masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun

Page 15: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan

mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau

kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe umum,yakni yang bersifat pribadi

dan tidak pribadi. Persaingan yang bersifat pribadi, orang perorangan, atau

individu secara langsung bersaing untuk, misalnya memperoleh kedudukan

tertentu di dalam suatu organisasi. Tipe ini juga dinamakan rivalry.

Di dalam persaingan yang tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing

adalah kelompok. Persaingan misalnya dapat terjadi antara dua perubahan besar

yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

Tipe- tipe tersebut di atas mengahsilkan beberapa bentuk persaingan, yaitu

sebagai berikut.

1. Persaingan ekonomi

Persaingan di bidang ekonomi timbul karena terbatas persediaan apabila di

bandingkan dengan jumlah kosumen. Dalam teori klasik, persaingan bsertujuan

untuk menagatur produksi dan distribusi. Persaingan merupakan salah satu cara

untuk memilih produsen-produsen yang baik. Bagi masyarkat sebagai

keseluruhan, hal demikian di anggap menguntungkan karena produsen yang

terbaik akan memenagkan persaingannya dengan cara memproduksi barang dan

jasa yang lebih baik dengan harga yang rendah.

2. Persaingan kebudayaan

Page 16: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Persaingan dalam bidang kebudayaan dapat pula menyangkut misalnya,

persaingan di bidang keagamaan, lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan,

dan seterunya.

3. Persaingan kedudukan dan peranan

Di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompokterdapat keinginan-

keingian untuk di akui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai

kedudukan serta peranan yang terpandang. Keinginan tersebut dapat terarah

pada suatu persamaan derajat dengan kedudukan serta peranan pihak lain, atau

bahkan lebih tinggi dari itu.

4. Persaingan ras

Persaingan ras sebenarnya juga merupakan persaingan di bidang kebudayaan.

Perbedaan ras, baik karena perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, maupun corak

rambut dan sebagainya, hanya merupakan suatu perlambang kesadaran dan sikap

atas perbedaan-perbedaan dalam kebudayaan. Hal ini di sebabkan karena ciri-ciri

badaniah lebih mudah terlihat di banding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

b. Kontravensi (contravention)

Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang

berada antar persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi terutama

di tandai oleh gejala-gejala adanya ketidak pastian mengenai diri seseorang atau

suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, Skebencian, atau

keraguan-raguan terhadap kepribadian seseorang. Atau perasaan tersebut dapat

pula berkembang terhadap kemungkinan, kegunaan, keharusan atau penilain

Page 17: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

terhadap suatu usul, buah pikiran, keperccayaan, doktrin, atau rencana yang di

kemukakan orang perorangan atau kelompok manusia lain.

Kontravensi merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-

orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Sikap

tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai

menjadi pertentangan atau pertikain.

1. Tipe-tipe kontravensi

Von Waise dan Becker, terdapat tiga tipe umum kontrvensi, yaitu kontravensi

generasi masyarakat, kontrvensi yang menyangkut seks, dan kontrvensi

parlementer. Kontravensi seksuual terutama menyangkut hubungan suami

dengan istri dalam keluarga. Nilai-nilai masyarakat dewasa ini pada umunya

juga di indonesia berkecenderungan untuk menempatkan suami dan istri pada

kedudukan dan peran yang sejajar. Sedangkan kontrvensi parlementer

berkaitan dengan hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan

manoritas dalam masyarakat, baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam

lembaga-lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dan seterusnya.Ada pula

beberapa tipe kontravensi yang sebenarnya terletak di antara kontarvensi dan

pertentangan atau pertikaian. Tipe-tipe tersebut di masukkan dalam kategori

kontravensi, karena umumnya tidak menggunakan ancaman atau kekerasan.

Tipe-tipe tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Kontravensi antara masyarakat setempat

Page 18: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Kontravensi antar masyarakat setempat, (community), mempunyai dua

bentuk, yaitu kontravensi antara masyarakat-masyarakat setempat yang berlainan

dan kontravensi antara golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat .

2. Antagonisme keagamaan

3. Kontravensi Intelektual

Kontravensi intelektual, misalnya sikap meninggikan diri dari mereka yang

mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi, terhadap mereka yang kurang

beruntung dalam bidang pendidikan.

4. Oposisi moral

Hal ini berhubungan erat dengan latar belakang kebudayaan, biasanya

yang sudah mapan, yang menimbulkan prasangka terhadap taraf kebudayaan

tertentu lain, termasuk di dalamnya sistem nilai yang menyangkut bidang moral.

2. Pertentangan (pertikaian atau Conflict)

Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-

perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-unsur kebudayaan,

pola-pola peri laku, dan seterusnya denagn pihak lain. Ciri tersebut dapat

mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau

pertikaian.

Sistematika yang lain pernah pula dikemukakan oleh Kimball Young;

menurutdia bentuk- bentuk proses sosial adalah :

1. Oposisi yang mencakup persaingan dan pertentangan atau pertikaian.

2. Kerja sama yang mengahasilkan akomodasi.

Page 19: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

3. Differentiation’ yang merupakan suatu proses dimana orang perorangan

didalam masyarakat memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang

berbeda dengan orang-orang lain atas dasar perbedaan usia, seks dan

pekerjaan “Differentiation ” tersebut mengasilkan sistem berlapis-lapis

dalam mastarakat.

Berdasarkan pendapat di atas maka bentuk-bentuk interaksi social

merupakan suatu kerja sama, persaingan, dan bahkan dapat juga berbentuk

pertentangan atau pertikaian. Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatau

penyelesaian, mungkin penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk

sementara waktu yang dinamakan akomodasi. Dan ini berarti bahwa kedua belah

pihak belum tentu puas sepenuhnya.

2.4 Faktor – faktor pendorong interaksi sosial

Gillin dan Gillin(Pandj Anoraga dkk 1995:27) Kelangsungan interaksi

sosial ini merupakan dalam bentuk yang sederhana,dan merupakan proses yang

kompleks,tetapi padanya dapat kita beda-bedakan beberapa faktor yang

mendasarinya,secara tunggal maupun bergabung,ialah :

1. Faktor imitasi, 2. Sugesti, 3. Identifikasi, 4 Simpati

1. Faktor Imitasi

Dalam kehidupan sehari-hari peranan imitasi dalam interaksi sosial tidak

kecil yang merupakan alat komunikasi yang terpenting,melainkan juga cara-cara

lainnya untuk menyatakan dirinya dipelajari melalui proses imitasi pula.Selain

dari itu, dilapangan pendidikan dan perkembangan kepribadian individu, imitasi

itumempunyai peranannya,sebab mengikuti suatu contoh yang dapat merangsang

Page 20: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

perkembangan wawatak seseorang. Imitasi dapat mendorong individu atau

kelompok untuk melaksanakan perbuatan- perbuatan yang baik.

Peranan faktor imitasi dalam interaksi sosial seperti yang digambarkan

diatas juga mempunyai segi-segi yang negatif.Ialah apabila hal-hal yang di

imitasi itu mungkin saja salah satu ataupun secara moral dan yuridis harus

ditolak.

Adanya proses imitasi dalam interaksi sosial dapat menimbulkan ada

faktor sugesti dan hal ini dapat menghambat perkembangan kebiasaan berpikir

kritis.Dengan kata lain,adanya peranan imitasi dalam interaksi sosial dapat

memajukan gejala-gejala kebiasaan malas berpikir kritis pada individu,yang

dapat mendangkalkan kehidupannya.

Sebelum orang mengimitasi sesuatu hal,terlebih dahulu haruslah

terpenuhi beberapa syarat, ialah :

a. Minat perhatian yang cukup besar akan hal tersebut,

b. Sikap menjujung tinggi atau mengangumi hal- hal yang diimitasi.

c. Dapat juga orang-orang mengimitasi suatu pandangan atau tingkah laku,oleh

karena itumempunyai penghargaan sosialdidalam lingkungannya.

Imitasi bukan menjadi dasr pokok dari pada semua interaksi sosial seperti

yang diuraikan oleh Gabriel Tarde,tetapi imitaso merupakan suatu segi dari

proses interaksi sosial,yang mernerangkan mengapa dan bagaimana dapat terjadi

keseragaman dalam pandangan dan tingkah laku antara orang banyak. Dengan

cara imitasi pandangan dan tingkah laku seorang mewujudkan sikap-sikap, ide-

ide dan adat istiadatdari suatu keseluruhan kelompok masyarakat,dan dengan

Page 21: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

demikian pula seseorang itu dapat lebih melebarkan meluaskan hubungan-

hubungan dengan orang-orang lain.

2. Faktor Sugesti

Selain dari faktor imitasi,terdapat pula suatu faktor lainnya yang memegang

peranan penting dalamkelangsungan interaksi sosial,ialah gejala-gejala

sugesti.Arti sugestidalam hubungannya dengan interaksi sosial adalah hampir

sama dengan imitasi.Bedanya adalah bahwa dalam imitasi,orang yang satu

mengikuti sesuatudiluar dirinya,sedangkan pada sugesti, seseorang memberikan

pandangan atau sikapdari dirinya yang laluditerima oleh orang lain.

Sugesti dalam ilmu jiwa dalam sosial dapat kita rumuskan sebagai suatu

prosesdimana seorang individu menerima suatucara penglihatan,atau pedoman-

pedoman tingkah lakudari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.

Syarat-syarat yang memudahkan sugesti terjadi ialah :

a. Sugesti dalam hambatan pikiran

Proses sugesti terjadi gejala bahwa orang yang dikenainya mengambil alih

pandangan-pandangan dariorang laintanpa memberinya pertimbangan-

pertimbangan kritik terlebih dahulu.Hal ini tentulah lebih mudah terjadi apabila

ia menerima pada waktu menerima sugesti berada dalam keadaan dimana cara-

cara berfikir,tetapi juga apabila proses berpikirseperti itu dikurangi dayanya

karena sedang mengalami perangsangan-perangsangan emosional.

b. Sugesti karena pikiran terpecah- pecah (disosiasi)

Page 22: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Keadaan dimana pikiran kita diperhambat karena kelelahan atau karena

perangsangan emosional,maka sugesti itu punmudah terjadi pada diri orang

apabila ia mengalami disosiasidalam pikirannya ialah apabila pemikiran orang

lain mengalami keadaan terpecah-pecah.

c. Sugesti karena otoritas atau prestise

Orang-orang cenderung menerima pandangan-pandangan atau sikap-

sikap tertentu, apabilapandangan atau sikap tersebut memilikioleh orang-orang

yang ahli dalam lapangannya,sehingga dianggap memiliki otoritas pada lapangan

tersebut ataupun dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai prestise sosial yang

tinggi.

d.Sugesti karena mayoritas

Dalam hal ini orang banyak kerap kali cenderung akan menerima suatu

pandangan atau ucapan apabila ucapan itu disokong oleh mayoritas,oleh sebagian

besar dari golongannya,kelompok ataumasyarakatnya.Mereka cenderung untuk

menerima pandangan itu,tanpa pertimbangan lebih lanjut.Oleh karena itu

kalaukebanyakan anggota masyarakat sudah berpendapat demikian, ia pun rela

ikut berpendapat demikian.

e. Sugesti karena “Will to believe”

Mengenai sugesti terdapat pula suatu pendapat,bahwa sugesti membuat sadar

akan adanya sikap-sikap dan pandangan-pandangan tertentu pada orang-

orang.Sehingga yang terjadi dalam sugesti itu ialah diterimanya suatu sikap

Page 23: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

pandangan tertentu karena sikap itu sebenarnya sudah terdapat padanya tetapi

dalam keadaan terpendam.Dalam hal ini,isi dari pada sugesti akan diterima tanpa

pertimbangan lebih lanjut oleh karena pada pribadi orang yang bersangkutan

sudah terdapat suatu kesedian untuk lebih sadar dan yakin akan hal-hal disugesti

itu yang sebenarnya sudah terdapat padanya.Jenis sugesti semacam itu dapatpula

disebut sugesti karena “will to believe”atau sugesti karena untuk menyakini

dirinya.

3. Faktor Identifikasi

Faktor lainya memegang peranan penting juga dalam

interaksi sosial itu ialah faktor identifikasi.Identifikasi adalahsebuah istilah dari

Psikologi Sigmund Freund.Istilah identifikasi timbuldalam uraian Freud

mengenai cara-cara seorang anak belajar norma-norma sosial dari orang

tuanya.Kesadaran akan norma-norma itu dapat juga dapat diperolehnya secara

identifikasi dengan orang tuanya.Identifikasi itu berarti kecenderungan atau

keinginan dalam diri anak untuk menjadi sama seperti ayahnya atau samaseperti

ibunya.Jadi identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi

identikdengan orang lain.

Proses identifikasi pertama-tama berlangsung secara tak sadar (secara dengan

sendirinya), kedua secara irasional yakni berdsarkan persaan-perasaan atau

kecenderungan-kecenderungan dirinyayang tidak diperhitungkannya secara

rasional,dan ketiga identifikasi mempunyai kegunaan untuk melengkapi sistem

norma-norma, cita-cita dan pedoman-pedoman tingkah laku orang yang

mengindentifikasi itu.

Page 24: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Identifikasi dilakukan orang kepada orang lain yang dianggapnya ideal dalam

suatu segi untuk memperoleh sistem norma-norma, sikap dan nilai-nilainya yang

dianggap ideal,dan yang masih banyak kekurangan bagi dirinya.

4. Faktor simpati

Simpati dapatdirumuskan sebagai perasaan tertariknya orang yang satu

terhadap oarng lain.Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan

berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses identifikasi. Timbulnya

simpati itu meruapakan proses yang sadar bagi diri manusia yang merasa simpati

terhadap orang lain.

Gejala identifikasi itusebenarnya sudah berdekatan dengan simpati.Tetapi

dalam hal simpati yang timbal balik itu akan dihasilkan suatu hubungan kerja

sama,dimana orang yang satu ingin lebih menegerti orang lain. Sedangkan dalam

hal identifikasi,terdapat suatu hubungan dimana yang satu menghormati dan

menjujung tinggi yang lain dan ingin belajar dari padanya,karena yang lain itu

dianggapnya sebagai yang ideal.Jadi pada simpati dorongan utama adalah ingin

mengerti dan ingin kerja sama dengan orang lain, sedangkan pada identifikasi

dorongan utamanyaadalah inginmengikuti jejaknya,ingin mencontoh dan ingin

belajar dari orang lain yang dianggapnya ideal.Hubungan simpati menghendaki

hubungan kerja sama antaradua orang atau lebih manusia yang setaraf.Hubungan

identifikasi hanya mengendaki bahwa orang yang satu ingin menjadi seperti

orang yang lain dalam sifat-sifatnya yang dikaguminya.Simpati bermaksudkerja

sama,identifikasi bermaksud belajar.

Page 25: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Simpati hanya dapat berkembang dalam suatu relasi kerja sama antara dua

orang atau lebih,yang menjamin terhadapnya saling pengertian.Dengan adanya

simpati itu dapatlah diperoleh saling pengertian yang mendalam dan tidak dapat

dicapai tanpa adanya simpati,dan pada pihak lain simpati menyebabkan

terjadinya relasi kerja sama dimana kedua pihak lebih memperdalam saling

pengertiannya.Jadi faktorsimpati dan hubungannya kerja sama yang erat

itu,saling melengkapi yang satu dengan yang lain.

Berdasarkan pendapat di atasmakainteraksi sosial merupakan hubungan-

hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individudengan

kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka

tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatuinteraksi

atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang

berlangsung sepanjang hidupnya didalam masyarakat. Proses sosial diartikan

sebagai cara-cara berhubungan yangdapat dilihat jika individu dan kelompok-

kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan

sosial.

2.5 Pengertian Ekonomi

Ari Sudarman (1992:1) mengemukakan bahwa ilmu ekonomi adalah salahsatu cabang ilmu sosial yang menaruh perhatian pada masalah bagaimanaseharusnya memanfaatkan sumber daya yang terbatas jumlahnya untukmemuaskan kebutuhan manusia yang beraneka ragam.Dalam bukuliteratur ilmu ekonomi yang buku (standard),ilmu ekonomi didefinisikansebagai suatu studi mengenai bagaimana seharusnya manusia ataumasyarakat menentukkan pilihannya,baik dengan atau tanpa menggunakanuang dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas jumlahnya dan yangmempunyai alternatif pengguanaan untuk menghasilkan barang serta

Page 26: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

kemudian mendistribusikan baik untuk keperluan sekarang atau masa yangakan datang diantara anggota-anggota masyarakat.

Sumber daya atau sering disebut juga dengan faktor produksi merupakan

peralatan yang tersedia yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda untuk

memenuhi kebutuhan manusia.Sebagian besar sumber daya adalah terbatas

jumlahnya, dalam arti relatif di bandingkan dengankeinginan jumlah benda yang

akan di hasilkan.

Ekonomi dibagi dalam dua cabang utama:mikroekonomi dan

makroekonomi.Mikroekonomi menangani perilaku satuan-satuan ekonomi

individual.Satuan-satuan ini mencakup kosumen,pekerja atau buruh,para

penanam modal, pemilik tanah, perusahaan bisnis sintinya,setiap individu atau

entitas yang memainkan peranan dalam berfungsinya perekonomian kita.

Mikroekonomi menjelaskan cara dan alasan dan satuan-satuan ini membuat

keputusan-keputusan ekonomis. Umpamanya,mikroekonomi menjelaskan

bagaiman kosumen membuat keputusan pembelian dan bagaimana pilihan-

pilihan mereka dipengaruhi oleh harga dan pendapatan yang berubah-ubah.

Mikroekonomi juga menjelaskan bagaimana perusahaan memutuskan berapa

orang pekerja yangakan di pekerjakan dan bagaimana pekerja-pekerja itu

memutuskan dimana mereka akan bekerja,dan berapa banyak pekerjaan yang

akan dilakukan.Bidang lain yang penting dari mikroekonomi adalah bagaimana

satuan-satuan ekonomiberinteraksi untuk membentuk satuan-satuan yang lebih

besar atau pasar dan industri.

Page 27: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Makroekonomi cabang utama lain dari ekonomi,menangani jumlah agregat

ekonomi, seperti tingkat dan laju perubahan produksi nasional,suku

bunga,pengangguran,dan inflasi.Tetapi pembatasan antara makroekonomi dan

mikroekonimi sudah semakin pudar selama tahun-tahun berakhir ini.Alasannya

adalah makroekonomi juga mencakup analisis pasar misalnya pasar agregat

untuk barang dan jasa,untuk pekerja,dan untuk obligasi perusahaan.

2.6 Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan Ekonomi

Ilmu ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan tema sentral dalam

berbagai pembicaraan atau kegiatan ilmiah para cendekiawan. Tingginya

intensitas kegiatan ilmiah cedekiawan di bidang ekonomi dan pembangunan

ekonomi tidak dapat di pisahkan dari permasalahan sosial yang merupakan

tantangan zaman. Artinya, setiap suatu kebijaksanaan di terapkan, berbarengan

dengan itu muncul pula permasalahan baru. Masalah-masalah yang mendesak

dan menanti pemecahan para pakar ekonomi, menurut Kurt Dopfer dalam buku

Economics in The Future (Ari Sudarman 1973:3) antara lain adalah : kemiskinan

massal, kemakmuran yang tidak seimbang, kepincangan-kepincangan ekonomi

regional yang selalu meningkat, ketidakseimbangan dalam perkembangan

penduduk, pemakain yang tak rasional sumber-sumber alam yang tidak dapat di

puluhkan, dan es produksi dan proses-proses produksi dan konsumsi yang tidak

di sesuikan dengan daya dukung lingkungan terbatas.Munculnya aliran-aliran

dalam ekonomi sperti aliran kasik, neo-klasik, dan ekonomi modern,

menunjukkan adanya massa anomalies dari teori-teori ekonomi. Massa anomalies

Page 28: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

tersebut, sealin menuntut lahirnya paradigm baru dalam ilmu ekonomi, juga

ramalan-ramalan klasik semakin kurang.

Ace Partadiredja (Munandar Soelaeman 1981:240) Pemikiran ilmu

ekonomi dan pembangunan ekonomi menghasilkan gagasan lain, yaitu mencoba

mengadakan komunikasi ilmiah dengan disiplin ilmu lain seperti komunikasi

dengan ilmu social etika. Sejarah doktrin ekonomi menunjukkan pada saat

dilahirkan ekonomika berhubungan erat denagn etika.Jadi, di satu pihak ilmu

ekonomi dianggap paling maju dengan menawarkan berbagai alternatif atau

teori bagi pembangunan,di lain pihak di tuntut kemampuannya relevansi maupun

realismenya. Jadi ekonomi pembangunan atau ilmu yang mempelajari tentang

pembangunan ekonomi tidak hanya menggambarkan jalannya perkembangan

ekonomi saja, tetapi juga menganalisa hubungan sebab akibat dari faktor-faktor

perkembangan tersebut. Dengan perkataan lain, ekonomi pembangunan tidak

cukup secara deskritif tapi juga mencari jawaban atas pertanyaan “mengapa”

perkembangan ekonomi itu terjadi. Untuk memahami hubungan sebab akibat itu

perlu digunakan alat teori.

Ada beberapa teori perkembangan, masing-masing teori mengemukakan

faktor-faktor yang mendorong perkembangan tersebut baik yang bersifat

ekonomi maupun non ekonomi. Disamping dari segi teori, perkembangan

ekonomi perlu juga ditinjau dari perkembangan sejarahnya, yaitu proses

perkembangan ekonomi yang telah terjadi terutama dilihat dari tahap-tahap

perkembangannya. Demikian kiranya lebih jelas mengapa dan bagaimana

perkembangan ekonomi itu terjadi.

Page 29: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

Disamping itu pula diketahui bagaimana jalannya perkembangan itu sendiri.

Istialah pertumbuhan, perkembangan dan pembangunan sering digunakan terjadi

secara bergantian, tetapi mempunyai maksud yang sama, terutama dalam

pembicaran-pembicaraan mengenai masalah ekonomi. Tetapi apabila kedua

istilah tersebut diguanakan bersama maka sebaiknya diberikan pengertian

masing-masing yang lebih khusus. Dikatakan ada “perumbuhan ekonomi”

apabila terdapat lebih banyak output, dan ada “perkembangan” atau

“pembangunan” ekonomi kalau hanya terdapat lebih banyak output,tetapi juga

perubahan-peruabahan dalam kelembagaan dan pengetahuan teknik dalam

menghasilkan output yang lebih banyak itu. Pertumbuhan dapat meliputi

penggunaan input lebih banyak dan efisien, yaitu adanya kenaikan output

persatuan input; dengan kata lain, dengan kesatuan input dapat mengahasilkan

output yang lebih banyak.

Pembangunan atau perkembangan ekonomi menunjukkan perubahan-

perubahan dalam struktur output dan alokasi input pada berbagai sektor

perekonomian disamping kenaikan output. Jadi pada umunya perkembangan atau

pembangunan selalu disertai dengan “pembangunan” atau “perkembangan”.

Tetapi pada tingkat-tingkat permulaan, mungkin pembangunan ekonomi selalu

disertai dengan pertumbuhan dan sebaliknya.

Demikian pula dalam hal pembangunan dan perkembangan ekonomi, selalu

memiliki kebaikan/keuntungan maupun kerugian/keburukan.Kerugian atau

keburukan ini dapat di pandang sebagai adanya pembangunan ekonomi tersebut.

Oleh karena itu orang akan memiliki sifat yang berbeda-beda terhadap

Page 30: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

pembangunan ekonomi. Ada orang yang menghendaki adanya perubahan dalam

cara hidup, namun ada pula orang-orang yang lebih senang dengan tingkah laku

yang ada dalam masyarakat statis. Mereka ini akan terganggu dengan adanya

pembangunan ekonomi dan menganggap bahwa pembangunan tersebut merusak

ketentraman yang sejak lama dalam masyarakat itu. Gangguan terhadap

ketentraman ini dianggap sebagai biaya yang belum tentu seimbang denagan

manfaat yang akan diperolehnya. Sebagai contoh : seseorang belum tentu senang

makan lebih banyak tetapi harus bekerja lebih keras dibandingkan dengan

makan sedikit tetapi bekerja sekedarnya dan banyak istirahat.

Berdasarkan pendapat di atas maka ilmu Ekonomi adalah suatu studi

mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan cara

atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas

tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis

barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang

dan di masa mendatang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. Ilmu

ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan serta memperbaiki corak

penggunaan sumber daya-sumber daya.”

3.4 Pengertian Etnis

Koentjaraningrat (Dalam

http://id.shvoong.com),”menjelaskan bahwaetnis atau suku adalah suatu kesatuan

sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan yang lain berdasarkan akar dan

identitas kebudayaan, terutama bahasa”.

Dengan kata lain etnis adalah kelompok manusia yang terikat oleh

Page 31: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

kesadaran dan identitas tadi sering kali dikuatkan oleh kesatuan bahasa Dari

pendapat diatas dapat dilihat bahwa etnis ditentukan oleh adanya kesadaran

kelompok, pengakuan akan kesatuan kebudayaan dan juga persamaan asal-usul.

Dan mungkin mencakup dari warna kulit sampai asal ususl acuan kepercayaan,

status kelompok minoritas, kelas stratafikasi, keanggotaan politik bahkan

program belajar.Selanjutnya juga menjelaskan bahwa etnis dapat ditentukan

berdasarkan persamaan asal-usul yang merupakan salah satu faktor yang dapat

menimbulkan suatu ikatan.

Kelompok etnis atau suku bangsa merupakan kelompok sosial yang tiap

anggotanya memiliki kesamaan asal-usul, latar belakang sejarah dan nasib yang

sama, serta memiliki satu atau beberapa ciri kultural dan solidaritas yang unik.

Kelompok etnis tidak semata-mata ditentukan oleh batas wilayah yang

dihuninya, tetapi yang penting adalah batas di mana kehidupan sosial itu

berlangsung sebagai suatu tatanan perilaku dan hubungan sosial yang kompleks.

Tidak seorangpun manusia di dunia ini yang tidak termasuk ke dalam ikatan

kelompok atau sub-etnik tertentu, hal ini berarti bahwa suku bangsa atau

kelompok etnik merupakan fenomena sosial budaya yang bersifat universal.

Batas antar etnik dipertahankan atau dijaga serta dilestarikan melalui hubungan

sosial antara orang-orang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Di

dunia ini manusia tidak akan mungkin bisa bertahan hidup tanpa adanya bantuan

dari orang lain, hal ini mengungkapkan arti penting bahwa hubungan sosial antar

manusia adalah sebagaisuatusistem untuk mempertahankan kehidupannya.

Berdasarkan penjelasan maka etnis atau suku merupakan

Page 32: KAJIAN TEORITIS - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1107/5/2013-2-87201-231409073-bab2-10012014014908.pdfkerja sama. Kerja sama disini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara

suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan kesatuan berdasarkan persamaan

asal-usul seseorang sehingga dapat dikategorikan dalam status kelompok mana ia

. Istilah etnis ini digunakan untuk mengacu pada satu kelompok, atau ketegori

sosial yang perbedaannya terletak pada kriteria kebudayaan