bab iii metodologi...
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu
Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah, Jln. Jenderal Soedirman No. 06 Kota Gorontalo.
Alasan dipilihnya lokasi ini adalah ingin melihat seberapa besar hubungan kesulitan
belajar dengan prestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri
Gorontalo.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilasanakan dalam jangka waktu kurang lebih 5 bulan (maret,
april, mei, juni, juli,) 2012 mulai dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian,
dan penyusunan laporan.
Tabel 1. Waktu Penelitian
No Kegiatan
Maret
2012
April
2012
Mei
2012
Juni
2012
Juli
2012
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Observasi awal √ √ √ √ √ √
2. Persiapan Instrumen Pen. √ √ √ √ √
3. Pengumpulan Data √ √ √ √ √ √
X Y
4. Analisis Data √ √ √ √ √ √ √
5. Verifikasi Data √ √ √ √ √ √
6. Penyusuna Laporan Pen. √ √ √ √ √
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Metode atau penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan korelasional, karena penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel yakni kesulitan belajar
dengan prestasi mahasiswa.
3.2.2 Desain Penelitian
Rancangan desain penelitian dari kedua variabel di atas dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 2. Pola hubungan antara kesulitan belajar dan prestasi mahasiswa
Keterangan :
X : Kesulitan Belajar
Y : Prestasi Mahasiswa
3.3 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel terikat
(dependent) dengan simbol Y dan variabel bebas (independent) dengan simbol X.
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi mahasiswa, sedangkan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. IndikatorVariabel X (VariabelBebas)
Variabel X Indikator
Kesulitan Belajar - Fasilitas (Sarana dan Prasarana)
- Keaktifan Dalam Proses Pembelajaran
- Pasif Dalam Proses Pembelajaran
- Potensi Masuk Jurusan Pendidikan
Sejarah
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang
pelajar (mahasiswa) dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu
itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan
bagi dirinya. Masalah-masalah ini tidak hanya dialami oleh mahasiswa yang
terbelakang saja, tetapi juga dapat menimpa mahasiswa yang pandai dan cerdas.
Sedangkan Variabel Y (variabel terikat) yaitu prestasi mahasiswa. Berikut
akan digambarkan dalam tabel 3.
Tabel 3.IndikatorVariabel Y (VariabelTerikat)
Variabel Y Indikator
PrestasiBelajar - Prestasi Tinggi
- Prestasi Sedang
- Prestasi Rendah
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya, (Sugiyono, 2011).
Tabel 4.Populasi Penelitian
No. Semester Jumlah
1.
2.
3.
Semester II
Semester IV
Semester VI
91
140
110
Jumlah 341
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa yang duduk
disemester II, IV, dan VI ditahun 2012 yang berjumlah 341 mahasiswa. Alasan tidak
mengambil semester VIII dikarenakan semester VIII lebih menfokuskan dalam
penyusunan skripsi.
3.4.2 Sampel
Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan apabila subyeknya kurang dari seratus
orang, lebih baik diambil semuanya, penelitian ini merupakan penelitian populasi,
sedangkan apabila lebih dari 100 orang, maka yang menjadi sampel berkisar 10-15%
dan 20-25% atau lebih.
Tabel 5. Sampel Penelitian
No. Kelas Jumlah Sampel diambil
1.
2.
3.
Semester II
Semester IV
Semester VI
91
140
110
9
14
11
341 34
Table 6. Daftar Penyebaran Anggota Sampel
Semester Kelas Jumlah
II A
B
C
3
3
3
IV A
B
4
5
C 5
VI A
B
C
3
4
4
Jumlah
Jadi, jumlah sampel yang diambil adalah 10% dari 341 mahasiswa sebanyak
34 orang. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengambilan sampel ini
dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif, (Sugiarto, 2003).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data tentang kesulitan
belajar mahasiswa dan data prestasi mahasiswa. Data prestasi belajar mahasiswa
didapatkan melalui angket yang berupa pertanyaan, sedangkan data untuk kesulitan
belajar mahasiswa didapatkan melalui angket yang berupa pernyataan.
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data
secara tidak langsung (peneliti tidak secara langsung bertanya-jawab dengan
responden). Angket yang digunakan berupa angket tertutup dalam bentuk berstruktur
dan berisi pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan yang disusun berdasarkan
dimensi dan indikator variabel kesulitan belajar. Angket untuk Variabel X terdiri dari
20 nomor pernyataan, setiap item pernyataan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban
dalam bentuk skala penilaian yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
Ragu-ragu (RR), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Maksud dari kategori jawaban
yang disediakan untuk melihat kecenderungan pendapat responden. Pertanyaan yang
disediakan kategori jawaban maka setiap instrumennya mempunyai alternatif lima
jawaban dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Sehingga dalam penilaian
ini apabila pertanyaan yang digunakan positif, diberi skor sebagai berikut:
(a) Sangat Setuju : nilai 5
(b) Setuju : nilai 4
(c) Ragu-Ragu : nilai 3
(d) Tidak Setuju : nilai 2
(e) Sangat Tidak Setuju : nilai 1
Dan apabila pertanyaan yang digunakan negatif, diberi skor sebagai berikut:
(a) Sangat Setuju : nilai 1
(b) Setuju : nilai 2
(c) Ragu-Ragu : nilai 3
(d) Tidak Setuju : nilai 4
(e) Sangat Tidak Setuju : nilai 5
Sebelum angket diedarkan pada anggota sampel, terlebih dahulu diuji
kesahihan dan keterandalan terhadap 20 orang responden di luar sampel. Pengujian
ini adalah sebagai pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas.
Uji coba instrumen terkait dengan hubungan kesulitan belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa dilaksanakan pada 20 orang responden pada mahasiswa jurusan
pendidikan sejarah diluar sampel. Instrumen ini berisi 25 butir pernyataan dan
pertanyaan yang terbagi atas 20 butir pernyataan untuk variabel X (kesulitan belajar)
dan 5 butir pertanyaan untuk variabel Y (prestasi belajar mahasiswa). Pernyataan-
pernyataan ini dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban yaitu : a. Sangat Setuju, b.
Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak Setuju. Masing-masing
jawaban diberikan skor berturut-turut 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif dan 1, 2,
3, 4, 5 untuk pernyatan negatif. Sedangkan untuk variabel Y instrument berbentuk
essay dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 0.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program
Microsoft Exel For Windows 2010, dari 25 butir pernyataan dan pertanyaan yang
diujikan kepada 20 orang responden diperoleh semua butir pernyataan atau 100%
yang dinyatakan valid. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat instrumen kesulitan
belajar dan instrument prestasi belajar mahasiswa memiliki tingkat kepercayaan yang
tinggi. Hasil perhitungan dapat di lihat pada lampiran 6.
Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik,
maka 20 butir pernyataan tentang kesulitan belajar dan 5 butir instrument prestasi
belajar mahasiswa dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrumen
penelitian.
3.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen
Agar data hasil penelitian yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi atau
ketepatan dan konsistensi yang tinggi, maka instrumen penelitian yang digunakan
harus di -uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran
data-data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah keadaan menggambarkan tingkat instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang yang akan diukur. Reliabilitas adalah untuk
mendeteksi apakah instrumen yang digunakan untuk menjaring data benar-benar
meyakinkan sebagai instrumen pengumpul data. Pengujian validitas angket lebih
dititikberatkan pada uji kesejajaran skor antar item dengan skor total dari item,
dimana dalam penyusunannya tolak ukur yang digunakan berasal dari indikator-
indikator yang ada.
”Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu
kuesioner yang digunakan. Kuesioner penelitian dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut”, (Sugiyono, 2009:72).
”Untuk melakukan uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara masing-masing pertanyaan suatu variabel dengan total skor, serta
menggunakan rumus teknik korelasi product Product Moment”(Singarimbun dan
Effendi, 1989:137), rumusnya sebagai berikut:
Dimana :
rxy = koefisien korelasi antara item dengan total
n = jumlah sampel ( responden)
X = skor item
Y = skor total item
Hasil uji validitas akan memperoleh pengakuan yang berbeda-beda menurut
masing-masing ítem. Pernyataan pengakuan valid berdasarkan taraf kepercayaan
95% atau peluang ralat (probabilitas) sebesar 5%. Sehingga apabila koefisien
validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih kecil dari 5%
(p < 0,3), maka ítem tidak valid dan akan digugurkan atau diperbaiki dalam model
analisi sselanjutnya. Artinya ítem tersebut berkualifikasi validitas yang kurang akurat
dan tidak meyakinkan. Sebaliknya apabila koefisien validitas (koefisienkorelasi) yang
dihasilkan dengan probabilitas lebih besar sama dengan dari 5% (p 0,3), maka ítem
instrumen dinyatakan valid. Artinya ítem tersebut berkualifikasi validitas yang akurat
dan meyakinkan.
Analisis butir skor menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Arikunto,
2006) yaitu “korelasi antara skor butir dengan skor total. Kriteria pengujian validitas
butir adalah apabila r butir lebih besar dari r tabel, maka butir dinyatakan valid
(diterima) dan dalam hal lain ditolak”.
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
3.6.2 Uji Reliabilitas
”Uji reliabilitas adalah untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya dalam pengumpulan data atau dengan kata lain alat ukur tersebut
mempunyai hasil yang konsisten walaupun digunakan berulang pada waktu yang
berbeda”, Singarimbun, (1989).
”Uji reliabilitas ini dengan mengunakan teknik Alpha Cronbach ( ), dimana
suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) bila memiliki keandalan atau alpa sebesar
0,6 atau lebih”, Suharsimi Arikunto, (2006).
Teknik ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r 11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
b2 = jumlah varians butir
t2 = varians total.
Pelaksanaan proses pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer yang
menggunakan software SPSS 16 dengan model satistik korelasi Product Moment dari
Pearson. Adapun kriteria dalam pengujian ini menyatakan bahwa reliabilitas suatu
instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien alpa cronbach minimal 0,5 yang
)1)()1(
(2
2
11t
b
k
kr
berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang
handal (reliable), artinya hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan
pengukuran ulang.
Tingkat kepercayaan instrumen ini dapat dilihat dari klasifikasi besarnya
koefisien reliabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilfordadalah sebagai
berikut.
r < 0,20 : Tingkat reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ r < 0,40 : Tingkat reliabilitas rendah
0,40 ≤ r < 0,70 : Tingkat reliabilitas sedang
0,70 ≤ r < 0,90 : Tingkat reliabitas tinggi
0,90 ≤ r ≤ 0,100 : Tingkat reliabilitas sangat tinggi
3.7 Teknik Analisis Data
Menganalisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah
data penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu analisisdeskriptif dan
analisisinferensial. Analisisdeskriptif dilakukan untuk menyajikan data setiap
variabel dalam besaran-besaran statistik seperti rata-rata (mean), nilai tengah
(median), frekuensi terbanyak (modus), simpangan baku (standar deviasi), dan
menvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram,
sedangkan analisisinferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian
normalitas galat regresi dengan menggunakan uji Lilliefors (Sudjana, 2002: 467). Uji
normalitas galat regresi dimaksudkan untuk melihat apakah data hasil pengukuran
berdistribusi normal atau tidak sehingga analisis selanjutnya dapat dilakukan.
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis korelasi dan regresi
sederhana. Berikut langkah-langkahnya.
3.7.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian ini adalah uji normalitas galat regresi Y atas
X dengan menggunakan uji Liliefors (L0) (Sudjana, 2002:467). Hipotesis statistik
yang diuji dinyatakan sebagai berikut.
H0 : Populasi galat taksiran berdistribusi normal
H1 : Populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika ≤ dan H0 ditolak jika> pada taraf nyata yang dipilih. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah:
1. Menentukan Persamaan Regresi Y atas X.
Model regresi linear untuk variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X
adalah, Ŷ = + , dimana harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus
berikut.
= (∑ )(∑ ) − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )
Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien korelasi arah regresi∑ = Jumlah nilai Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Jumlah nilai PrestasiMahasiswa∑ = Jumlah kuadrat nilai Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Hasil kali antara nilai Kesulitan Belajar Mahasiswa dengan
Prestasi Mahasiswa
2. Melaksanakan perhitungan normalitas galat regresi Y atas X dengan
menggunakan uji Liliefors dengan tahapan sebagai berikut:
(1) Pengamatan X1, X2, …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …., Zn dengan
menggunakan rumus = X
Dimana :
X = Rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus:
= ∑S= Standar deviasi yang diperoleh dengan rumus
= ∑ − (∑ )( − 1)(2) Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang ( ) = ( ≤ )(3) Menghitung proporsi Z1, Z2, …., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika
proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka:
( ) = , , , … , ≤(4) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya.
(5) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Harga tersebut dinamakan L0. Jika L0 ≤ Ldaftar maka galat regresi berdistribusi
normal, dan sebaliknya, jika L0Ldaftar maka galat regresi tidak berdistribusi
normal.
3.7.2 Analisis Regresi dan Korelasi Sederhana
Bila hasil pengujian telah menyimpulkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal, dilanjutkan dengan analisis yang menggunakan analisis regresi
dan korelasi sederhana, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari Persamaan Regresi
Untuk keperluan ini dipergunakan suatu persamaan umum sebagai
berikut: Ŷ = + (Sudjana, 2002: 315)
Untuk menghitung harga a dan b dipergunakan rumus:
= (∑ )(∑ ) − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )
Dengan:
a = Konstanta
b = Koefisien korelasi arah regresi∑ = Jumlah nilai Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Jumlah nilai Prestasi Mahasiswa∑ = Jumlah kuadrat Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Hasil kali antara nilai Kesulitan Belajar mahasiswa dengan
Prestasi mahasiswa
2. Menguji Signifikansi Regresi (Menguji Keberartian Koefisien Arah Regresi)
Untuk menguji keberartian arah regresi Ŷ = + , menggunakan uji Fisher
dengan rumus sebagai berikut.
= ( )( ) ( − 2)Dimana:
JK(reg) = ∑ = ∑ − (∑ )(∑ )JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(reg)
Keterangan:
JK(reg) = JK(b|a) = Jumlah Kuadrat Regresi b|a
JK(S) = Jumlah Kuadrat Sisa
JK(T) =∑ = Jumlah Kuadrat Total
JK(a) =∑
= Jumlah Kuadrat Regresi a
Hipotesis yang diuji:
0H : Model regresi tidak signifikan/berarti.
1H : Model regresi signifikan/berarti.
Kriteria pengujian:
Jika ≥ pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan
(dk) pembilang 1 dan dk penyebut = n - 2 maka regresi signifikan, dalam hal lain
tidak signifikan.
3. Menguji Linearitas Persamaan Regresi (Kelinearan Regresi)
Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel X dan
variabel Y apakah benar-benar liniear maupun berarti.Hubungan antara kedua
variabel tersebut dinyatakan oleh persamaan regresi dengan batas-batas kelinearan
dan keberartian sebagaimana terdapat pada penjelasan-penjelasan rumus di bawah ini.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Fisher dengan rumus:
( ) = ( )( )Dimana:
RJK(TC) =( )( ); RJK(G) =
( )( )JK(G) = ∑ ∑ − (∑ )JK(TC) = JK(S) – JK(G), dk(TC) = k - 2 dan dk(G) = n – k
Keterangan:
RJK(TC) = Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
RJK(G) = Rata-rata Jumlah Kuadrat Galat
k = Banyaknya Kelompok Data Menurut Y
Hipotesis yang diuji:
0H = Model Regresi Berbentuk Linear
1H = Model Regresi Tidak Berbentuk Linear
Kriteria Pengujian:
Jika ≥ maka 0H diterima, dalam hal lain 0H ditolak pada taraf
signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang = k - 2 dan dk
penyebut = n - k.
4. Menghitung Koefisien Korelasi
Untuk menentukan apakah ada hubungan antara kesulitan belajar terhadap
prestasi mahasiswa jurusan pendidikan sejarah digunakan rumus Pearson Product
Moment sebagai berikut.
}}{{2222 YYnXXn
YXXYnrxy
(Sugiyono, 2010)
Keterangan:
xyr = Koefisien korelasi antara skor kesulitan belajar dengan prestasi
mahasiswa.
X = Nilai tabel kesulitan belajar
Y = Nilai tabel prestasi mahasiswa
n = Jumlah Sampel
Nilai r adalah: | r | 1 atau -1 r 1, yang bermakna:
r = 0 : Tidak ada hubungan/pengaruh antara variabel X dengan Y
r = 1 : Hubungan/pengaruh positif sempurna antara variabel X dan Y
r = -1 : Hubungan/pengaruh negatif sempurna antara variabel X dan Y
5. Menghitung Koefisien Determinasi
Menghitung koefisien determinasi (r 2 atau R 2 ) dimaksudkan untuk melihat
tingkat keeratan pengaruh antara variabel kesulitan belajar (X) dengan prestasi
mahasiswa (Y). Rumus yang digunakan adalah:
Koefisien Determinasi = r 2 100%
6. Menguji Signifikansi Koefisien Korelasi (Menguji Keberartian Pengaruh)
Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien
korelasi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan Pasangan Hipotesis Yang Diuji
Ho : Koefisien Korelasi tidak Signifikan/Berarti
H1 : Koefisien Korelasi Signifikan/Berarti.
2. Uji t
21
2
r
nrt
(Sugiyono, 2011)
Dimana :
t = Nilai hitung statistik
r = Nilai Koefisien Korelasi antara kesulitan belajar dengan prestasi
mahasiswa
n = Banyaknya sampel.
3. Kriteria pengujian
Tolak jika ≥ dan pada keadaan lain diterima, pada taraf
signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2
3.8 Hipotesis Statistik
Hipotesis penelitian ini dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik
Ho : = 0
H1 : ≠ 0
Keterangan:
Ho = Hipotesis nol
H1 = Hipotesis alternatif
= Koefisien korelasi populasi antara kesulitan belajar dengan prestasi
mahasiswa
= 0 = Tidak ada hubungan antara kesulitan belajar dengan prestasi
mahasiswa
≠ 0 = Terdapat hubungan antara kesulitan belajar dengan prestasi
mahasiswa
Jika >0,Terdapat hubungan positif antara kesulitan belajar dengan prestasi
mahasiswa dan jika < 0, terdapat hubungan negatif antara kesulitan belajar
dengan prestasi mahasiswa.