bab iii metodologi...

21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah, Jln. Jenderal Soedirman No. 06 Kota Gorontalo. Alasan dipilihnya lokasi ini adalah ingin melihat seberapa besar hubungan kesulitan belajar dengan prestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilasanakan dalam jangka waktu kurang lebih 5 bulan (maret, april, mei, juni, juli,) 2012 mulai dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan. Tabel 1. Waktu Penelitian No Kegiatan Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1. Observasi awal 2. Persiapan Instrumen Pen. 3. Pengumpulan Data

Upload: phungliem

Post on 09-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu

Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah, Jln. Jenderal Soedirman No. 06 Kota Gorontalo.

Alasan dipilihnya lokasi ini adalah ingin melihat seberapa besar hubungan kesulitan

belajar dengan prestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri

Gorontalo.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilasanakan dalam jangka waktu kurang lebih 5 bulan (maret,

april, mei, juni, juli,) 2012 mulai dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian,

dan penyusunan laporan.

Tabel 1. Waktu Penelitian

No Kegiatan

Maret

2012

April

2012

Mei

2012

Juni

2012

Juli

2012

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1. Observasi awal √ √ √ √ √ √

2. Persiapan Instrumen Pen. √ √ √ √ √

3. Pengumpulan Data √ √ √ √ √ √

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

X Y

4. Analisis Data √ √ √ √ √ √ √

5. Verifikasi Data √ √ √ √ √ √

6. Penyusuna Laporan Pen. √ √ √ √ √

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode atau penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan pendekatan korelasional, karena penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel yakni kesulitan belajar

dengan prestasi mahasiswa.

3.2.2 Desain Penelitian

Rancangan desain penelitian dari kedua variabel di atas dapat digambarkan

sebagai berikut.

Gambar 2. Pola hubungan antara kesulitan belajar dan prestasi mahasiswa

Keterangan :

X : Kesulitan Belajar

Y : Prestasi Mahasiswa

3.3 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel terikat

(dependent) dengan simbol Y dan variabel bebas (independent) dengan simbol X.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi mahasiswa, sedangkan

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. IndikatorVariabel X (VariabelBebas)

Variabel X Indikator

Kesulitan Belajar - Fasilitas (Sarana dan Prasarana)

- Keaktifan Dalam Proses Pembelajaran

- Pasif Dalam Proses Pembelajaran

- Potensi Masuk Jurusan Pendidikan

Sejarah

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang

pelajar (mahasiswa) dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu

itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang

dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan

bagi dirinya. Masalah-masalah ini tidak hanya dialami oleh mahasiswa yang

terbelakang saja, tetapi juga dapat menimpa mahasiswa yang pandai dan cerdas.

Sedangkan Variabel Y (variabel terikat) yaitu prestasi mahasiswa. Berikut

akan digambarkan dalam tabel 3.

Tabel 3.IndikatorVariabel Y (VariabelTerikat)

Variabel Y Indikator

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

PrestasiBelajar - Prestasi Tinggi

- Prestasi Sedang

- Prestasi Rendah

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya, (Sugiyono, 2011).

Tabel 4.Populasi Penelitian

No. Semester Jumlah

1.

2.

3.

Semester II

Semester IV

Semester VI

91

140

110

Jumlah 341

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa yang duduk

disemester II, IV, dan VI ditahun 2012 yang berjumlah 341 mahasiswa. Alasan tidak

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

mengambil semester VIII dikarenakan semester VIII lebih menfokuskan dalam

penyusunan skripsi.

3.4.2 Sampel

Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan apabila subyeknya kurang dari seratus

orang, lebih baik diambil semuanya, penelitian ini merupakan penelitian populasi,

sedangkan apabila lebih dari 100 orang, maka yang menjadi sampel berkisar 10-15%

dan 20-25% atau lebih.

Tabel 5. Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah Sampel diambil

1.

2.

3.

Semester II

Semester IV

Semester VI

91

140

110

9

14

11

341 34

Table 6. Daftar Penyebaran Anggota Sampel

Semester Kelas Jumlah

II A

B

C

3

3

3

IV A

B

4

5

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

C 5

VI A

B

C

3

4

4

Jumlah

Jadi, jumlah sampel yang diambil adalah 10% dari 341 mahasiswa sebanyak

34 orang. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengambilan sampel ini

dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif, (Sugiarto, 2003).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data tentang kesulitan

belajar mahasiswa dan data prestasi mahasiswa. Data prestasi belajar mahasiswa

didapatkan melalui angket yang berupa pertanyaan, sedangkan data untuk kesulitan

belajar mahasiswa didapatkan melalui angket yang berupa pernyataan.

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak secara langsung bertanya-jawab dengan

responden). Angket yang digunakan berupa angket tertutup dalam bentuk berstruktur

dan berisi pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan yang disusun berdasarkan

dimensi dan indikator variabel kesulitan belajar. Angket untuk Variabel X terdiri dari

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

20 nomor pernyataan, setiap item pernyataan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban

dalam bentuk skala penilaian yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),

Ragu-ragu (RR), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Maksud dari kategori jawaban

yang disediakan untuk melihat kecenderungan pendapat responden. Pertanyaan yang

disediakan kategori jawaban maka setiap instrumennya mempunyai alternatif lima

jawaban dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Sehingga dalam penilaian

ini apabila pertanyaan yang digunakan positif, diberi skor sebagai berikut:

(a) Sangat Setuju : nilai 5

(b) Setuju : nilai 4

(c) Ragu-Ragu : nilai 3

(d) Tidak Setuju : nilai 2

(e) Sangat Tidak Setuju : nilai 1

Dan apabila pertanyaan yang digunakan negatif, diberi skor sebagai berikut:

(a) Sangat Setuju : nilai 1

(b) Setuju : nilai 2

(c) Ragu-Ragu : nilai 3

(d) Tidak Setuju : nilai 4

(e) Sangat Tidak Setuju : nilai 5

Sebelum angket diedarkan pada anggota sampel, terlebih dahulu diuji

kesahihan dan keterandalan terhadap 20 orang responden di luar sampel. Pengujian

ini adalah sebagai pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

Uji coba instrumen terkait dengan hubungan kesulitan belajar dengan prestasi

belajar mahasiswa dilaksanakan pada 20 orang responden pada mahasiswa jurusan

pendidikan sejarah diluar sampel. Instrumen ini berisi 25 butir pernyataan dan

pertanyaan yang terbagi atas 20 butir pernyataan untuk variabel X (kesulitan belajar)

dan 5 butir pertanyaan untuk variabel Y (prestasi belajar mahasiswa). Pernyataan-

pernyataan ini dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban yaitu : a. Sangat Setuju, b.

Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak Setuju. Masing-masing

jawaban diberikan skor berturut-turut 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif dan 1, 2,

3, 4, 5 untuk pernyatan negatif. Sedangkan untuk variabel Y instrument berbentuk

essay dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 0.

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program

Microsoft Exel For Windows 2010, dari 25 butir pernyataan dan pertanyaan yang

diujikan kepada 20 orang responden diperoleh semua butir pernyataan atau 100%

yang dinyatakan valid. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat instrumen kesulitan

belajar dan instrument prestasi belajar mahasiswa memiliki tingkat kepercayaan yang

tinggi. Hasil perhitungan dapat di lihat pada lampiran 6.

Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik,

maka 20 butir pernyataan tentang kesulitan belajar dan 5 butir instrument prestasi

belajar mahasiswa dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrumen

penelitian.

3.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

Agar data hasil penelitian yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi atau

ketepatan dan konsistensi yang tinggi, maka instrumen penelitian yang digunakan

harus di -uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran

data-data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah keadaan menggambarkan tingkat instrumen yang

bersangkutan mampu mengukur apa yang yang akan diukur. Reliabilitas adalah untuk

mendeteksi apakah instrumen yang digunakan untuk menjaring data benar-benar

meyakinkan sebagai instrumen pengumpul data. Pengujian validitas angket lebih

dititikberatkan pada uji kesejajaran skor antar item dengan skor total dari item,

dimana dalam penyusunannya tolak ukur yang digunakan berasal dari indikator-

indikator yang ada.

”Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu

kuesioner yang digunakan. Kuesioner penelitian dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut”, (Sugiyono, 2009:72).

”Untuk melakukan uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan

antara masing-masing pertanyaan suatu variabel dengan total skor, serta

menggunakan rumus teknik korelasi product Product Moment”(Singarimbun dan

Effendi, 1989:137), rumusnya sebagai berikut:

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

Dimana :

rxy = koefisien korelasi antara item dengan total

n = jumlah sampel ( responden)

X = skor item

Y = skor total item

Hasil uji validitas akan memperoleh pengakuan yang berbeda-beda menurut

masing-masing ítem. Pernyataan pengakuan valid berdasarkan taraf kepercayaan

95% atau peluang ralat (probabilitas) sebesar 5%. Sehingga apabila koefisien

validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih kecil dari 5%

(p < 0,3), maka ítem tidak valid dan akan digugurkan atau diperbaiki dalam model

analisi sselanjutnya. Artinya ítem tersebut berkualifikasi validitas yang kurang akurat

dan tidak meyakinkan. Sebaliknya apabila koefisien validitas (koefisienkorelasi) yang

dihasilkan dengan probabilitas lebih besar sama dengan dari 5% (p 0,3), maka ítem

instrumen dinyatakan valid. Artinya ítem tersebut berkualifikasi validitas yang akurat

dan meyakinkan.

Analisis butir skor menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Arikunto,

2006) yaitu “korelasi antara skor butir dengan skor total. Kriteria pengujian validitas

butir adalah apabila r butir lebih besar dari r tabel, maka butir dinyatakan valid

(diterima) dan dalam hal lain ditolak”.

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

3.6.2 Uji Reliabilitas

”Uji reliabilitas adalah untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya dalam pengumpulan data atau dengan kata lain alat ukur tersebut

mempunyai hasil yang konsisten walaupun digunakan berulang pada waktu yang

berbeda”, Singarimbun, (1989).

”Uji reliabilitas ini dengan mengunakan teknik Alpha Cronbach ( ), dimana

suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) bila memiliki keandalan atau alpa sebesar

0,6 atau lebih”, Suharsimi Arikunto, (2006).

Teknik ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r 11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

b2 = jumlah varians butir

t2 = varians total.

Pelaksanaan proses pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer yang

menggunakan software SPSS 16 dengan model satistik korelasi Product Moment dari

Pearson. Adapun kriteria dalam pengujian ini menyatakan bahwa reliabilitas suatu

instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien alpa cronbach minimal 0,5 yang

)1)()1(

(2

2

11t

b

k

kr

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang

handal (reliable), artinya hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan

pengukuran ulang.

Tingkat kepercayaan instrumen ini dapat dilihat dari klasifikasi besarnya

koefisien reliabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilfordadalah sebagai

berikut.

r < 0,20 : Tingkat reliabilitas sangat rendah

0,20 ≤ r < 0,40 : Tingkat reliabilitas rendah

0,40 ≤ r < 0,70 : Tingkat reliabilitas sedang

0,70 ≤ r < 0,90 : Tingkat reliabitas tinggi

0,90 ≤ r ≤ 0,100 : Tingkat reliabilitas sangat tinggi

3.7 Teknik Analisis Data

Menganalisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah

data penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu analisisdeskriptif dan

analisisinferensial. Analisisdeskriptif dilakukan untuk menyajikan data setiap

variabel dalam besaran-besaran statistik seperti rata-rata (mean), nilai tengah

(median), frekuensi terbanyak (modus), simpangan baku (standar deviasi), dan

menvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram,

sedangkan analisisinferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

normalitas galat regresi dengan menggunakan uji Lilliefors (Sudjana, 2002: 467). Uji

normalitas galat regresi dimaksudkan untuk melihat apakah data hasil pengukuran

berdistribusi normal atau tidak sehingga analisis selanjutnya dapat dilakukan.

Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis korelasi dan regresi

sederhana. Berikut langkah-langkahnya.

3.7.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dalam penelitian ini adalah uji normalitas galat regresi Y atas

X dengan menggunakan uji Liliefors (L0) (Sudjana, 2002:467). Hipotesis statistik

yang diuji dinyatakan sebagai berikut.

H0 : Populasi galat taksiran berdistribusi normal

H1 : Populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika ≤ dan H0 ditolak jika> pada taraf nyata yang dipilih. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah:

1. Menentukan Persamaan Regresi Y atas X.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

Model regresi linear untuk variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X

adalah, Ŷ = + , dimana harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus

berikut.

= (∑ )(∑ ) − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )

Dimana:

a = Konstanta

b = Koefisien korelasi arah regresi∑ = Jumlah nilai Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Jumlah nilai PrestasiMahasiswa∑ = Jumlah kuadrat nilai Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Hasil kali antara nilai Kesulitan Belajar Mahasiswa dengan

Prestasi Mahasiswa

2. Melaksanakan perhitungan normalitas galat regresi Y atas X dengan

menggunakan uji Liliefors dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Pengamatan X1, X2, …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …., Zn dengan

menggunakan rumus = X

Dimana :

X = Rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus:

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

= ∑S= Standar deviasi yang diperoleh dengan rumus

= ∑ − (∑ )( − 1)(2) Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang ( ) = ( ≤ )(3) Menghitung proporsi Z1, Z2, …., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika

proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka:

( ) = , , , … , ≤(4) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya.

(5) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Harga tersebut dinamakan L0. Jika L0 ≤ Ldaftar maka galat regresi berdistribusi

normal, dan sebaliknya, jika L0Ldaftar maka galat regresi tidak berdistribusi

normal.

3.7.2 Analisis Regresi dan Korelasi Sederhana

Bila hasil pengujian telah menyimpulkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal, dilanjutkan dengan analisis yang menggunakan analisis regresi

dan korelasi sederhana, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari Persamaan Regresi

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

Untuk keperluan ini dipergunakan suatu persamaan umum sebagai

berikut: Ŷ = + (Sudjana, 2002: 315)

Untuk menghitung harga a dan b dipergunakan rumus:

= (∑ )(∑ ) − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )

Dengan:

a = Konstanta

b = Koefisien korelasi arah regresi∑ = Jumlah nilai Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Jumlah nilai Prestasi Mahasiswa∑ = Jumlah kuadrat Kesulitan Belajar mahasiswa∑ = Hasil kali antara nilai Kesulitan Belajar mahasiswa dengan

Prestasi mahasiswa

2. Menguji Signifikansi Regresi (Menguji Keberartian Koefisien Arah Regresi)

Untuk menguji keberartian arah regresi Ŷ = + , menggunakan uji Fisher

dengan rumus sebagai berikut.

= ( )( ) ( − 2)Dimana:

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

JK(reg) = ∑ = ∑ − (∑ )(∑ )JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(reg)

Keterangan:

JK(reg) = JK(b|a) = Jumlah Kuadrat Regresi b|a

JK(S) = Jumlah Kuadrat Sisa

JK(T) =∑ = Jumlah Kuadrat Total

JK(a) =∑

= Jumlah Kuadrat Regresi a

Hipotesis yang diuji:

0H : Model regresi tidak signifikan/berarti.

1H : Model regresi signifikan/berarti.

Kriteria pengujian:

Jika ≥ pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan

(dk) pembilang 1 dan dk penyebut = n - 2 maka regresi signifikan, dalam hal lain

tidak signifikan.

3. Menguji Linearitas Persamaan Regresi (Kelinearan Regresi)

Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel X dan

variabel Y apakah benar-benar liniear maupun berarti.Hubungan antara kedua

variabel tersebut dinyatakan oleh persamaan regresi dengan batas-batas kelinearan

dan keberartian sebagaimana terdapat pada penjelasan-penjelasan rumus di bawah ini.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Fisher dengan rumus:

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

( ) = ( )( )Dimana:

RJK(TC) =( )( ); RJK(G) =

( )( )JK(G) = ∑ ∑ − (∑ )JK(TC) = JK(S) – JK(G), dk(TC) = k - 2 dan dk(G) = n – k

Keterangan:

RJK(TC) = Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

RJK(G) = Rata-rata Jumlah Kuadrat Galat

k = Banyaknya Kelompok Data Menurut Y

Hipotesis yang diuji:

0H = Model Regresi Berbentuk Linear

1H = Model Regresi Tidak Berbentuk Linear

Kriteria Pengujian:

Jika ≥ maka 0H diterima, dalam hal lain 0H ditolak pada taraf

signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang = k - 2 dan dk

penyebut = n - k.

4. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk menentukan apakah ada hubungan antara kesulitan belajar terhadap

prestasi mahasiswa jurusan pendidikan sejarah digunakan rumus Pearson Product

Moment sebagai berikut.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

}}{{2222 YYnXXn

YXXYnrxy

(Sugiyono, 2010)

Keterangan:

xyr = Koefisien korelasi antara skor kesulitan belajar dengan prestasi

mahasiswa.

X = Nilai tabel kesulitan belajar

Y = Nilai tabel prestasi mahasiswa

n = Jumlah Sampel

Nilai r adalah: | r | 1 atau -1 r 1, yang bermakna:

r = 0 : Tidak ada hubungan/pengaruh antara variabel X dengan Y

r = 1 : Hubungan/pengaruh positif sempurna antara variabel X dan Y

r = -1 : Hubungan/pengaruh negatif sempurna antara variabel X dan Y

5. Menghitung Koefisien Determinasi

Menghitung koefisien determinasi (r 2 atau R 2 ) dimaksudkan untuk melihat

tingkat keeratan pengaruh antara variabel kesulitan belajar (X) dengan prestasi

mahasiswa (Y). Rumus yang digunakan adalah:

Koefisien Determinasi = r 2 100%

6. Menguji Signifikansi Koefisien Korelasi (Menguji Keberartian Pengaruh)

Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien

korelasi adalah sebagai berikut.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

1. Menentukan Pasangan Hipotesis Yang Diuji

Ho : Koefisien Korelasi tidak Signifikan/Berarti

H1 : Koefisien Korelasi Signifikan/Berarti.

2. Uji t

21

2

r

nrt

(Sugiyono, 2011)

Dimana :

t = Nilai hitung statistik

r = Nilai Koefisien Korelasi antara kesulitan belajar dengan prestasi

mahasiswa

n = Banyaknya sampel.

3. Kriteria pengujian

Tolak jika ≥ dan pada keadaan lain diterima, pada taraf

signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2

3.8 Hipotesis Statistik

Hipotesis penelitian ini dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik

Ho : = 0

H1 : ≠ 0

Keterangan:

Ho = Hipotesis nol

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIANeprints.ung.ac.id/2401/7/2013-1-87201-231409031-bab3-24072013024243.pdf · Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar. Untuk lebih jelasnya

H1 = Hipotesis alternatif

= Koefisien korelasi populasi antara kesulitan belajar dengan prestasi

mahasiswa

= 0 = Tidak ada hubungan antara kesulitan belajar dengan prestasi

mahasiswa

≠ 0 = Terdapat hubungan antara kesulitan belajar dengan prestasi

mahasiswa

Jika >0,Terdapat hubungan positif antara kesulitan belajar dengan prestasi

mahasiswa dan jika < 0, terdapat hubungan negatif antara kesulitan belajar

dengan prestasi mahasiswa.