10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

10
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PREPARAT SQUASH UJUNG AKAR BAWANG MERAHDosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S. Disusun oleh: Nama : Sofyan Dwi Nugroho NIM : 16708251021 / Pendidikan Sains B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

Upload: sofyan-dwi-nugroho

Post on 22-Jan-2018

316 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“PREPARAT SQUASH UJUNG AKAR BAWANG MERAH”

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S.

Disusun oleh:

Nama : Sofyan Dwi Nugroho

NIM : 16708251021 / Pendidikan Sains B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017

Page 2: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

KEGIATAN 10

PREPARAT SQUASH

A. Tujuan

Menyiapkan preparat pembelahan sel tumbuhan.

B. Dasar Teori

Dikenal beberapa pembelahan inti pada sel tumbuhan yaitu: 1. Pembelahan

inti langsung (pembelahan amitosis, amitose, fragmentasi) 2. Pembelahan inti tidak

langsung (meitosis, mitose, kariokinase) 3. Pembelahan inti tidak langsung a-typis

(pembelahan reduksi, meiosis,meiose).

1. Amitosis

Pembelahan inti dengan cara ini umumnya menunjukkan bahwa organisme telah

tua, disini inti terbagi menjadi dua atau lebih yang tidak sama besar dan tidak

membawa sifat-sifat keturunan yang sama. Pembelahan inti secara ini tidak

diikuti oleh pembelahan sel. Misalnya terdapat pada ruas-ruas ganggang kerang

(Characeae) dan pada tumbuhan famili Liliceae.

2. Mitosis

a. Interfase, fase ini disebut juga tingkat istirahat. Pada fase ini inti belum

membelah. Perkataan istirahat ini sebetulnya kurang tepat karena justru dalam

fase ini metabolisme paling giat dilakukan.

b. Profase, fase ini disebut juga tingkat pemulaan. Semula inti kelihatan keruh

selanjutnya tampak butir – butir kromatin membentuk benang-benang yang

susunannya tidak karuan, semakin lama semakin tebal dna kelihatan rangkap.

Page 3: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

Pada akhir profase benang-benang itu terputus-putus menjadi benda-benda

yang berbentuk batang yang dinamakan kromosom. Tiap kromosom terdiri

atas dua benang kromonemata yang terpintal sebagai spiral dengan suatu

sarung yang disebut matriks. Pada kromosom terdapat penebalan yang kaya

nukleotida disebut kromomer. Jarak antara kromomer satu dengan yang lain

adalah khas untuk masing-masing kromosom. Diduga bahwa kromomer

adalah pembawa gen (sifat-sifat keturunan).

Pada tiap kromosom terdapat suatu lekukan yang membagi kromosom menjadi

dua bagian yang sama dan yang tidak, disebut sentomer (kinetokor) ini

dianggap sebagai tempat.

pegangan benang-benang spindle. Bagian di kiri dan kanan sentromer disebut

“lengan” kromosom. Selain itu terdapat lekukan lain yang disebut lekukan

sekunder. Pada salah satu ujung lengan kromosom terdapat bangunan

tambahan bertangkai disebut trabant atau satelit. Pada akhir profase

kromonema membelah membujur sehingga terdiri dari dua belahan membujur

yang disebut kromatida.

Selama pembentukan kromosom, di dalam plasma pada kedua kutub yang

berlawanan dari inti terbentuk benda-benda berbentuk cawan yang disebut

tudung kutub. Dari kedua tudung kutub ini keluar benang-benang yang

menghubungkan kedua tudung kutub tersebut. Benang-benang tadi kemudian

memgang kromosom dan mendorong kromosom ketengah-tengah inti

sehingga terbentuk gambaran seperti tong yang terdiri atas benang-benang

dengan kromosom ditengah-tengah.

c. Metafase, pada fase ini kromosom menempatkan diri pada sebuah bidang yang

dinamakan bidang equarorial. Bentuk kromosom tidak lurus, tetapi sedikit

bengkok. Jika dilihat dari atas kromosom itu tersusun sedemikian rupa

sehingga seakan-akan merupakan bintang. Oleh karenanya fase ini disebut

juga tingkat bintang (aster stadium). Pada metafase kromosom dalam keadaan

dalam keadaan paling pendek.

d. Anafase, pada fase ini kromatida yang ada di bidang equatorial ditarik ke arah

kedua kutub. Dalam gerakan ini diduga bahwa benang-benang yang

menghubungkan dari kutub satu ke kutub lain merupakan penunjang,

sedangkan benang yang memegang kromatida sebagai penariknya. Dari

susunan satu bintang menjadi susunan dua bintang (diaster stadium).

Page 4: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

Kromatida itu menjadi kromosom anakan yang segera membelah membujur

menjadi dua kromatida. Pada akhir anafase kedua kromonemata saling

berjauhan, sehingga kelihatan lebih jelas.

Menjelang selesainya anafase, matriks, matriks lenyap. Sepasang

kromonemata yang menjadi bebas tersebut, di dalam telofase kehilangan

lingkaran- lingkaran spiralnya yang beraturan dan akhirnya merupakan

susunan benang-benang yang dikenal sebagai rangka inti pada interfase.

e. Telofase, setelah sampai pada kedua kutub, kromosom tadi kemudian

mengumpul lagi menjadi benang-benang yang tidak beraturan dan membentuk

dua inti baru. Sementara itu benang-benang spindle yang hampir memenuhi

seluruh sel menebal pada bidang equatorial dan penebalan itu bersentuhan satu

sama lain, sehingga dengan demikian secara serentak dan sekaligus (simultan)

terbentuk dinding pemisah yang membagi sel induk menjadi sua sel anakan.

Pembelahan mitosis diikuti dengan pembelahan plasma. Mitosis tergantung

pada temperatur, memerlukan waktu satu jam atau lebih. Tiap sel anakan

mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Karena

pembelahan kromosom membujur, maka substansi kromosom anakan sama

satu dengan lainnya. Sifat-sifatnya pun sama pula dengan induknya. Jumlah

kromosom dinyatakan dengan 2n (merupakan bilangan genap, karena n

menyatakan bilangan bulat). Ini terdapat pada sel-sel tubuh (somatis). Harga

2n biasanya 12-40, tetapi ada yang sampai 400.

Oleh pengaruh zat-zat kimia, misalnya kolkisin, akan terjadi pembelahan

kromosom yang tidak diikuti oleh pembelahan inti, maka akan terjadi keadaan

poliploidi (jumlah kromosom dalm satu inti lebih dari dua sel). Peristiwanya

disebut endomitosis (endomitose).

Page 5: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

3. Meiosis

Pada sel-sel tertentu tumbuhan maupun hewan yang berkembang biak secara

generatif, karena ada perkawinan dari dua skelamin dan persatuan dari kedua

intinya, pembelahan intinya menyimpang dari mitosis. Kedua sel kelamin yang

mengadakan perkawinan tersebut mempunyai jumlah kromosom yang sama yaitu

stel atau n. Pada perkawinan itu kromosom tidak bersatu, sehingga inti zygot

(hasil perkawinan antara sel kelamin jantan dan betina) mempunyai 2n

kromosom. Sel kelamin tersebut bersifat haploid, sedangkan zygot bersifat

diploid. Seluruh kromosom di dalam sel-sel kelamin tersebut disebut genom, jadi

di dalam sel diploid terdapat 2 genom. Dari masing-masing genom terdapat

kromosom yang berpasangan, yang mempunyai bentuk besar dan jumlah gen

yang sama. Kromosom-kromosom semacam itu disebut homolog. Adanya

pembelahan sel dengan pengurangan jumlah kromosom merupakan hal yang

sangat penting, karena bila tidak demikian akan terjadi pelipat gandaan jumlah

kromosom. Pembelahan meiosis juga melalui fase-fase sebagai berikut :

Tingkatan I:

Page 6: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

a. Profase : Pada fase ini masih dibagi dalam tingkatan-tingkatan yang lebih

kecil yaitu:

Leptonema (leptoten): pada inti kelihatan benang-benang halus.

Zygonema (zygoten): mulai kelihatan membengtuk kromosom kembar.

Pachynema (pachyten): mulai kelihatan hanya ½ jumlah kromosom.

Diplonema (diploten): kromosom membelah membujur, terjadi empat

kromatida, saling berjatuhan, tetapi pada titik tertentu biasanya masih ada

hubungan yang disebut chiasma. Adanya ini menyebabkan peristiwa

crossing over.

Diakinese: kromosom tampak lenih tebal dan tersebar disepanjang tepi inti.

b. Metafase, dinding inti dan nucleoli lenyap, terbentuk benang spindle.

Kromosom bergerak ke bidang equatorial dengan sentromer ke arah kutub.

c. Anafase, Tiap belahan kromosom bergerak ke arah kutub.

d. Telofase, terbentuk dua inti yang haploid dengan reduksi jumlah kromosom.

Tingkatan istirahat (interkinase).

Tingkatan II : Berlangsung seperti mitosis, tetapi disini pada sel-sel haploid.

Bidang equatorial umumnya tegak lurus terhadap equatorial yang lama. Karena

akhirnya menjadi empat sel, makan pembelahan ini disebut juga pembelahan

tetrade.

Page 7: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

C. Alat dan Bahan

Alat:

1. kompor listrik/lampu Bunsen

2. batang gelas

3. kaca penutup

4. botol kecil beserta tutupnya atau

plastik bekas tempat film.

Bahan:

1. ujung akar bawang merah (± 3 mm dari

ujung akar)

2. larutan AAG (Asam Asetat Glasial)

40%

3. alkohol 70%

4. HCl pekat

5. pewarna asetokarmin/asetoorsein

6. gliserin.

D. Langkah Kerja

1. Menyiapkan ujung akar tanaman bawang merah dan dibersihkan, kemudian

dipotong ± 3mm dari ujung.

2. Bahan difiksasi dengan larutan AAG 40% selama 15 menit, kemudian bahan

dipindahkan ke dalam alkohol 70%.

3. Bahan kemudian dihidrolisis dengan HCl (campuran 5 cc HCl pekat ditambah 5

cc aquadest).

4. Bahan dipanaskan pada temperatur 60º C selama 30 detik.

5. Kemudian bahan diwarnai dengan asetokarmin/asetoorsein.

6. Bahan diambil dan diletakkan di atas gelas obyek, kemudian dipencet/ditekan

dengan jarum preparat gepeng.

7. Preparat yang telah disquash kemudian ditetesi dengan gliserin dan ditutup

dengan kaca penutup.

8. Preparat diamati di bawah mikroskop.

9. Hasilnya: Preparat semi permanen.

E. Hasil Pengamatan

Page 8: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

F. Pembahasan

Pada percoaban ini hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan akar

bawang merah. Agar akar yang digunakan bagus maka caranya adalah dengan cara

menusuk bawang merah dengan lidi lalu bagian bawah (tempat tumbuhnya akar)

dicelupkan kedalam air (agar mudah menggunakan botol) selama sampai akar keluar.

Air yang digunakan bisa air biasa tanpa harus dicampur dengan unsur nutrisi tanaman.

Lalu akar dibersihkan kemudian dipotong kurang lebih 3 mm dari ujung akar. Akar

yang sudah dipotong tidak boleh digunakan kembali. Bila ingin digunakan kembali

maka harus dicelupkan ke dalam air sampai akar tumbuh memanjang. Akar yang

dipotong dimasukkan ke dalam larutan AAG (asam asetat glasial) 40 %, hal ini

bertujuan untuk agar menghentikan proses pembelahan sel. Setelah kurang lebih 15

menit akar dipindahkan ke dalam alkohol 70%. Kemudian dihidrolisis dengan HCl 1

N dan dipanaskan pada dalam air selama 30 detik pada suhu 600C agar akar lunak.

HCl kemudian dibuang dan ditambahkan warna asetokarmin agar sel-sel ketika

diamati tidak transparan selama kurang lebih 15 menit. Acetocarmin adalah salah satu

pewarna yang sering digunakan karena mudah didapat dan penyerapan warna yang

lebih cepat. Fungsinya adalah untuk memberi pigmen warna pada kromosom dan sel-

sel akar bawang agar mudah untuk diamati. Lalu akar (1 buah) diambil dan diletakkan

pada batang gelas kemudian ditutup dengan kaca penutup dan ditekan agar akan

hancur, hal ini bertujuan untuk agar sel-selnya terlihat dibawah miskroskop.

Page 9: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

Dari hasil pengamatan terlihat bahwa sel akar bawang tidak berada pada fase

pembelahan. Berdasarkan hasil pengamatan melalui mikroskop, tidak ditemukan

tanda-tanda fase pembelahan, dan yang terlihat hanya dinding sel, membran plasma,

sitoplasma, dan inti sel. Untk bagian dalam inti sel seperti benang-benang kromatin

tidak terlihat. Hal ini kemungkinan dikaenakan, dala melakukan pengamatan

dilakukan di pagi hari yaitu pukul 08.00 pagi, sehingga fase pembelahan tidak dapat

teramati. Hal ini dikarenakan proses pembelahan terjadi pada waktu tertentu. Selain

itu kemungkinan juga disebabkan oleh mikroskop yang digunakan, dimana hanya

mampu mengamati sampai inti sel saja, tidak mampu mengamati sampai bagian

dalam inti sel.

G. Kesimpulan

a. Dengan membuat preparat squash maka fase-fase pembelahan sel mitosis pada

akar bawang merah dapat diketahui. hal ini dikarenakan oleh inti sel yang terlihat

keruh. Dari hasil pengamatan terlihat butir-butir kromatin membentuk benang-

benang yang susunannya tidak beraturan.

b. Fase-fase pembelahan sel mitosis secara teori terdiri dari : Interfase , Profase,

Prometafase, Metafase, Anafase, Telofase dan Sitokenesis

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Fase mitosis akar bawang (Alium cepa). Tersedia di http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/?tf=news&aksi=lihat&id=35. Diakses pada

tanggal 10 Juni 2017.

Anonim. (2011). Pembelahan sel. Tersedia di http://www.budisma.web.id /wp-

content/uploads/2011/08/BAB-4-PEMBELAHAN-SEL.pdf. Diakses pada tanggal 10 Juni 2017.

Page 10: 10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah

Campbell, Neil A, Jane B.Reece & Lawrence G. Mitchell. (2002). Biologi (ed 5-jilid 2 terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Djukri dan Heru Nurcahyo. (2017). Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut. Yogyakarta : Program Pascasarjana UNY.