laporan praktikum preparat tumbuhan

Upload: amadearigenastiti

Post on 03-Mar-2016

342 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Biologi

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMSTRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN IIAKARBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSemua tumbuhan berpembuluh (vaskular) mempunyai akar, karena akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman yang biasanya berkembang dibawah permukaan tanah, tidak berklorofil dan mempunyai bulu akar yang uniseluler. Meskipun ada juga akar yang berkembang diluar tanah bergantung dari fungsi akar tersebut (Savitri, 2008).Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks diujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar tunggang. Sedangkan pada monokotil, akar primer tidak bertahan lama dalam kehidupan tanaman dan segera mengering. Kemudian dari dekat pangkal akar primer tersebut akan tumbuh akar baru yang disebut sebagai akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif itu disebut juga akar serabut (Tjitrosomo, 1983).1.2Rumusan masalah1. Bagaimana macam-macam jaringan penyusun akar primer dan sekunder ?2. Bagaimana perbandingan antara jaringan penyusun akar dikotil dan monokotil?3. Bagaimana tipe berkas pengangkut, tipe stele, periderm, dan struktur anomali pertumbuhan sekunder akar ?1.3Tujuan1. Untuk mengetahui macam-macam jaringan penyusun akar primer dan sekunder.2. Untuk mengetahui perbandingan antara jaringan penyusun akar dikotil dan monokotil3. Untuk mengetahui tipe berkas pengangkut, tipe stele, periderm, dan struktur anomali pertumbuhan sekunder akar.BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1 Macam AkarKeragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya. Menurut Tjitrosoepomo, 2005 dikenal juga beberapa jenis akar yang dibedakan secara morfologi sebagai berikut :1. Akar gantung(radix aerous) :Akar ini keluar dan menggantung di atas tanah dan arah tumbuhnya ke dalam tanah. Contohnya pada Beringin(Ficus benjamin).2. Akar penghisap(haustorium): Terdapat pada tumbuhan yang bersifat parasit dan berfungsi untuk menyerap zat makanan dari inangnya. Contohnya pada Endak cacing(Cuscutha aus R. Br.)3. Akar pelekat(radics adligans) : Akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat. Contohnya pada Lada (Piper nigrum L.)4. Akar pembelit(cirhus radicalis): Sama halnya akar pelekat akan tetapi dengan memeluk penunjangnya. Contohnya pada Panili(Vanilla planifoliaAndr)5. Akar nafas(pneumatophora): Merupakan cabang akar yang tumbuh tegak lurus muncul ke permukaan tanah. Contohnya padaKayu api(avicennia)6. Akar tunjang:Akar yang tumbuh dari bagian bawah batang yang seakan menunjang batang tersebut. Contohnya pada Pandan(Pandanus tectorious Sol.)7. Akar lutut :Bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok masuk ke dalam tanah. Contohnya pada Tanjang(Bruguiera parvifolia w. et A.)8. Akar banir :Berbentuk seperti papan untuk memperkokoh batang yang umumnya pada pohon berukuran besar. Contohnya pada Kenari (Canarium commune L.).Sedangkan secara ontogeni (Asal terbentuknya), akar dibedakan menjadi dua jenis yaitu1. Akar primer, berkembang dari radikula (akar utama yang tumbuh dari biji)2. Akar adventif, berkembang dari bagian lain dari tumbuhan (misalnya pada batang, daun, tunas). (Kartasapoetra, 1991).2.2 Susunan Jaringan Primer dalam Akar.Terdapat beberapa jaringan penyusun akar yang susunan internalnya cukup beragam namun lebih sederhana dan dari segi filogeni lebih primitif dibandingkan dengan batang. Tidak adanya daun pada akar mengakibatkan keseragaman struktur disepanjang akar (Hidayat, 1995).Susunan jaringan primer dalam akar pada jarak tertentu dari inisial apikal akar akan dapat dibedakan dalam berbagai zona yaitu tudung akar, epidermis, korteks akar dan silinder pembuluh atau silinder tengah (Fahn, 1982)2.2.1 Tudung AkarTudung akar terletak pada ujung akar, berfungsi melindungi promeristem akar serta membantu penembusan tanah oleh akar. Tudung akar terdiri atas sel-sel parenkimatis dengan berbagai tingkatan diferensiasi. Selnya terkadang tersusun atas deretan radial yang berasal dari permulaan tudung akar. Pada beberapa tumbuhan, sel sentral di tudung akar membentuk struktur yang lebih jelas dan tetap yang disebut kolumela (Hidayat, 2005).Tudung akar akan berkembang secara terus menerus. Bila sel paling luar mati, maka pemula akan membentuk sel-sel baru yang menggantikan fungsi sel yang mati (Hidayat, 2005).2.2.2 EpidermisPada kebanyakan akar, epidermis berdinding tipis. Rambut-rambut akar berkembang dari yang khusus, dan sel tersebut mempunyai ukuran yang berbeda dengan sel epidermis, dinamakan trikhoblas. Trikhoblas sendiri berasal dari pembelah protoderm. Epidermis akar yang berfungsi untuk penyerapan.serta bulu-bulu akar yang memiliki kutikula tipis.(Sumardi, 1993)Ciri khas dari epidermis akar ialah pembentukan rambut akar yang merupakan organ yang sangat sesuai untuk pengambilan air dan garam yang efisien. Daerah rambut akar biasanya terbatas beberapa sentimeter dari ujung akar. Rambut akar tidak ada di dekat meristem apikal dan biasanya mati/mengering pada bagian akar yang lebih dewasa.(Fahn, 1995)2.2.3 Korteks Akarkorteks akar umumnya terdiri atas sel-sel prenkimatis selama perkembangannya, ukuran sel-sel korteks yang mengalami differensiasi bertambah, sebelum terjadi vakuolisasi dalam sel tersebut. (Sumardi, 1993)korteks akar lebih lebar daripada korteks batang, karena itulah korteks akar berperan lebih banyak dalam penyimpanan. Lapisan paling dalam dari korteks merupakan endodermis.(Kartasapoetra,1991)2.2.4. EksodermisPada sebagian besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks akan membentuk gabus, sehingga terbentuk jaringan pelindung baru yaitu eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi suberin dan lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga ditemukan disana (Hidayat, 2005).Sel-sel eksodermis juga mengandung protoplas. Tebalnya eksodermis ini berbeda-beda pada lapisan sel tunggal sampai yang berlapis-lapis. Eksodermis biasanya disertai pula oleh jaringan sklerenkim seperti pada akarAnanas,GraminaedanCyperaceae(Sumardi, 1993).2.2.5 EndodermisEndodermis tersusun oleh satu lapis sel yang berbeda secara fisiologi, struktur, dan fungsi dengan lapisan sel di sekitarnya. Berdasarkan perkembangan dicincin selnva, endodermis dapat dibedakan menjadi:1. Endodermis primer yang mengalami penebalan berupa titik-tirik Caspary dari suberin dan kutin.2. Endodermis sekunder, apabila penebalan berupa pita Caspary dari zat lignin.3. Endodermis tersier apabila penebalan membentuk huruf U yang mengandung lapisan suberin dan selulose pada dinding radial dan tangensial bagian dalam. Di antara sel-sel endodermis terdapat beberapa sel yang tidak mengalami penebalan dinding, yaitu sel-sel yang terletak berhadapan dengan protoxilem. Sel-sel ini disebut sel peresap (Nugroho, 2006).Pita Caspary adalah pita-pita suberin yang mengelilingi dinding radial dan melintang pada daerah penyerapan pada akar di dinding sel endodermis. Pita caspary berfungsi untuk mengendalikan pergerakan larutan (air dan mineral) dari daerah korteks yang akan menuju silinder pusat (Savitri, 2008)Kehadiran pita caspary membagi akar menjadi dua bagian yang terpisah. Pembagian ini penting dalam gerak selektif garam mineral dan air. Setiap ion dalam larutan air tanah mampu menembus epidermis dan korteks akar. Bahkan jika seluruh sel korteks memiliki plasmalema yang tidak permeable terhadapnya, ion tersebut dapat menembus korteks melalui air dalam dinding dan ruang antarsel. Namun, pita caspary merupakan penghalangnya. Agar dapat masuksteledan memasuki arus transpirasi xylem, ion harus melewati plasmalema sel endodermis. Disinilah terjadi seleksi anatara ion yang dapat masuk dan ion yang harus tetap di luar (Hidayat, 1995)2.3 Sistem jaringan pengangkutBagian terluar dan berbatasan langsung dengan endodermis, selapis sel atau mungkin beberapa lapis sel berupa lapisan sel parenkim yang berasal dari inisial yang sama dari xilem dan floem, lapisan ini disebut periskel atau perikambium. Periskel kadang-kadang berdinding tebal. Perisikel ini mampu menghasilkan primodia akar lateral (akar cabang), sebagian felogen, dan sebagian dari kambium pembuluh. Selain periskel adalagi jaringan yang bersifat parenkimatis terletak di pusat silinder akar, yaitu parenkim empulur, jika bagian tengah ini tidak ditempat jaringan pembuluh (Savitri, 2008).Dibagian dalam periskel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxilem. Biasanya xilem clan floem akar tersusun secara radiasi. Bila berkas pembuluh tidak banyak, maka sering xilem bersatu di bagian tengah akar sehingga akar tidak berempulur. Berdasarkan jumlah protoxilem atau jumlah lengan (jarijari) xilem, akar dikenal dengan xilem diarkh, triakh, tetrakh, pentrakh, poliarkh (masing-masing artinya 2,3,4,5, banyak kelompok protoxilem atau berkas xilem). selain itu xilem primer dengan arah pendewasaan dari luar ke dalam eksarkh. Arah pendewasaan sel dalam floem juga dari luar ke dalam (Savitri, 2008).Gambar beberapa pola yang dibentuk oleh xilem primer pada penampang melintang akar (a) diark, (b) triark, (c) tetrark, (d) poliark (Savitri, 2008)2.4 Karakteristik akarSecara umum, karakteristik akar adalah 1) mempunvai tendensi untuk rumbuh ke bawah atau ke samping daripada untuk tumbuh ke atas, 2 ) tidak dijumpai adanya klorofil, 3) tidak dijumpai adanya daun dan tunas, 4) pada akar primer, floem, dan xilem tersusun dalam radius yang berbeda, 5) ujung akar mmnpunyai zone pertumbuhan yang pendek dan 6) dijumpai adanya rambut akar di daerah dekat ujung akar.Akar mempunyai anatomi yang lebih sederhana daripada anatomi batang dan mempunvai keragaman vang rendah dibandingkan batang. Hal ini sebagai akibat dari adanva lingkungan yang relatif seragam di dalam tanah. Berikut ini karakter anatomi dari akar tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledonae.2.5 Akar kontraktilPada sejumlah tumbuhan, penggantian batang lama oleh batang baru berlangsung pada posisi tertentu dalam tanah atau permukaannya. Posisi tersebut sering diperoleh dengan penarikan oleh akar khusus yang disebut akar pengerut atau akar kontraktil. Akar seperti ini banyak ditemukan pada tumbuhan dikotil basah contohnyaDaucus, Taraxacum, TrifoliumdanOxsalis.Pada tumbuhan monokotil akar kontraktil dapat berupa umbi lapis atau sisik dan berupa umbi batang contohnyaAlliumdanGladiolus(Hidayat, 1995)2.6 MikorizaLapisan epidermis dan korteks pada akar banyak tumbuhan sering berasosiasi dengan cendawan tanah. Asosiasi yang luas antara hifa cendawan dengan akar muda tumbuhan tingkat tinggi ini dikenal denganmikoriza(yunanimykesberarti jamur,rhizaakar). Biasanya hal ini merupakan simbiosis, baik tumbuhan maupun cendawan bisa mendapatkan keuntungan dari simbiosis ini (Fahn, 1991)Menurut Hidayat (1995), menyatakan bahwa contoh simbiosis dari jamur dan akar adalah penyerapan air dan zat hara oleh akar akan meningkat dan jamur akan memperoleh senyawa organik. Korteks yang ditembus oleh jamur tersebut tidak menunjukkan gejala sakit dan akan hidup terus.Gambar bagan Mikoriza (a) ektomikoriza, (b) endomikoriza(Hidayat, 1995) Berdasarkan hubungan jamur dengan inangnya, mikoriza dapat dibedakan menjadi dua yaitu ektomikoriza dan andomikoriza. Pada ektoriza, jamur menyelubungi seluruh ujung akar dengan penutup yang disebut tudung hifa, hifa memasuki akar di ruang antar sel korteks dan berbentuk jala (jala harting) contonya padaPinus, Quercus, Castanea, Eucalyptus. Pada endomikoriza, jamur membentuk penutup yang kurang jelas penampakannya dan menembus bagian dalam sel akar serta menghasilkan vesikula dan arbuskula yang khas. Contohnya padaOrhidaceae, Ericaceae, Ornithogalum umbellatum. Endomikoriza mirip akar biasa yang tidak terinfeksi, namun warnanya lebih gelap (Hidayat, 1995)2.7Perkembangan akarPeristiwa utama pada awal pembentukan akar adalah penyusunan meristem apexnya. Saat biji berkecamba, promeristem diujung akar embrio membentuk akar primer. Sementara akar primer tumbuh, meristem apex memperoleh bentuk tertentu. Ada dua macam jenis susunan sel pada meristem apex akar jenis pertama yaitu silinder pembuluh, korteks, dan tudung akar, masing-masing dapat diketahui asalnya pada lapisan terpisah pada meristem apeks, ketiganya ini memiliki sel pemula sendiri-sendiri. Dalam hal ini epidermis berdiferensiasi dari lapisan korteks paling luar atau dari lapisan tudung akar paling dalam. Pada jenis kedua, semua lapisan sel dihasilkan oleh sekelompok sel di titik tumbuh akar. Jadi sel disemua daerah akar memiliki pemula bersama (Hidayat, 1995)

2.8 Pertumbuhan Sekunder AkarAkar tumbuhan monokotil, akar dikotil dibentuk herba atau akar cabang dikotil pohon, dan kriptogam biasanya tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Sedang akar kebanyakan tumbuhan dikotil dan akar Gymnospermae mengalami pertumbuhan sekunder. Kambium pembuluh membelah ke arah dalam menghasilkan xilem dan ke arah luar menghasilkan floem sekunder. Sehingga jaringan pada akar bertambah (kambium gabus) dibentuk dan menghasilkan perider. Felogen ke arah luar membentuk felem (gabus) dan ke arah dalam membentuk feloderm. Periderm merupakan jaringan sekunder yang dihasilkan oleh kambium gabus sebagai pengganti epidermis, biasanya akar yang membentuk periderm akan melengkapi akarnya dengan lentisel (Fahn, 1991).2.9Keragaman Dalam Pertumbuhan SekunderPada akar penyimpan, banyak terdapat parenkim penyimpan cadangan makanan. AkarApiaceae,seperti bortol (Daucusdaorta), memiliki pertumbuhan sekunder yang normal, namun parenkim merupakan sebagian besar dari xylem maupun floem sekunder. Tetapi, pada bit (Beta) penambahan tebal merupakan akibat dari apa yang dinamakan pertumbuhan anomaly. Sejumlah cambium pembuluh yang tersusun kurang lebih memusat dibentuk di sebelah luar jaringan pembuluh asal. Sel cambium dibentuk oleh sel perisikel dan floem dan beberapa kali menghasilkan penambahan jaringan pembuluh. Setiap lingkaran terdiri dari parenkim penyimpan serta berkas floem dan xylem yang terpisah oleh panel parenkim yang lebar-lebar (Hidayat, 1995)Akar adventif pada ubi jalar (Ipomoeabatatas) menunjukkan pertumbuhan sekunder anomaly yang lain macamnya. Xylem dibentuk dengan cara normal, tetapi banyak mengandung parenkim xylem. Di sekeliling sebuah trakea atau kelompok trakea akan dibentuk cambium yang menghasilkan beberapa unsure trakeal kea rah trakea tadi, beberapa pembuluh tapis dan latisifer kearah luar, dan sejumlah besar pearenkim ke arah luar maupun ke dalam. Jadi, unsure floem tampak di dalam jaringan yang mula-mula berdiferensiasi sebagai xylem. Hubungan yang erat antara jaringan penyimpan dengan jaringan pengangkut diperoleh dengan berbagai modifikasi dalam pertumbuhan sekunder (Hidayat, 1995)BAB IIIMETODE PENGAMATAN3.1 Waktu dan tempatPraktikum struktur pertumbuhan tumbuhan tentang anatomi tumbuhan ini dilakukan pada hari Senin Tanggal 24 Mei 2010 Pukul 15.00-17.00 di Laboratorium Biologi dasar B Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.3.2 Alat dan bahan3.2.1 AlatAlat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :1. Mikroskop majemuk 1 buah2. Kaca preparat 4 buah3. Deck glass 4 buah4. Pisau cutter 2 buah5. Pipet tetes 1 buah3.2.2 BahanBahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain :1. Preparat akar jagung (Zea mays)2. Preparat akar Bayam ()3. Preparat akar kacang (Hypongea arachis)4. Preparat akar ubi jalar (Ipomea batatas)3.3 Cara kerja3.3.1 Pengamatan preparat akar jagung(Zea mays)1. Membuat irisan setipis mungkin pada akar jagung (Zea mays L)2. Meletakkan irisan tersebut pada gelas benda bersih dan telah ditetesi air, kemudian ditutup menggunakan deck glass.3. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.4. Menunjukkan letak jaringan pengangkut, epidermis, korteks, endodermis, perisikel, metaxilem dan metafloemnya.5. Menunjukkan tipe jaringan pengangkut berdasarkan pola pertumbuhan xilem dan floem.6. Menggambar hasil pengamatan disertai deskripsi.3.3.2 Pengamatan preparat akar bayam ()1. Membuat irisan setipis mungkin pada akar bayam2. Meletakkan irisan tersebut pada gelas benda bersih dan telah ditetesi air, kemudian ditutup menggunakan deck glass.3. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.4. Menunjukkan letak jaringan pengangkut, epidermis, korteks, endodermis, perisikel, metaxilem dan metafloemnya.5. Menunjukkan tipe jaringan pengangkut berdasarkan pola pertumbuhan xilem dan floem.6. Menggambar hasil pengamatan disertai deskripsi.3.3.3 Pengamatan preparat akar kacang(Hypongea arachis)1. Membuat irisan setipis mungkin pada akar kacang (Hypongea arachis)2. Meletakkan irisan tersebut pada gelas benda bersih dan telah ditetesi air, kemudian ditutup menggunakan deck glass.3. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.4. Menunjukkan letak jaringan pengangkut, epidermis, korteks, endodermis, perisikel, metaxilem dan metafloemnya.5. Menunjukkan tipe jaringan pengangkut berdasarkan pola pertumbuhan xilem dan floem.6. Menggambar hasil pengamatan disertai deskripsi.3.3.4 Pengamatan preparat akar ubi jalar(Ipomea batatas)1. Membuat irisan setipis mungkin pada akar ubi jalar (Ipomea batatas)2. Meletakkan irisan tersebut pada gelas benda bersih dan telah ditetesi air, kemudian ditutup menggunakan deck glass.3. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.4. Menunjukkan letak jaringan pengangkut, epidermis, korteks, endodermis, perisikel, metaxilem dan metafloemnya.5. Menunjukkan tipe jaringan pengangkut berdasarkan pola pertumbuhan xilem dan floem.6. Menggambar hasil pengamatan disertai deskripsiBAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1HasilGambar PengamatanGambar LiteraturKeterangn

Jagung(Zea Mays)(Savitri, 2008)1. Terdapat Epidermis2. Korteks3. Endodermis1. Xylem2. Floem3. Tipe Poliark

Kacang(Arachis hypogea)(Savitri, 2008)1. Terdapat trikoma2. Jaringan pembuluh3. Epidermis4. Endodermis5. Kortex6. Tipe tetrak

Ubi jalar (Ipomea batatas)(Savitri, 2008)1. Epidermis2. Endodermis3. Korteks4. Jaringan Pembuluh5. Tipe poliark

Akar bayam(Savitri, 2008)1. Epidermis2. Endodermis3. Korteks4. Jaringan pembuluh5. Tipe poliark

4.2 Pembahasan4.2.1 Pengamatan preparat akar jagung(Zea mays)Pada pengamatan akar jagung ini yang di amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1010 kita menemukan epidermis yang terletak pada bagian luar, dan terdapat kortek dibagian luar setelah epidermis, dan terdapat kambium yang membatasi xilem dan floem, dan pada tengah terdapat empelur dan endodermis, sedangkan pada akar jagung ini termasuk kedalam tipe poliark karena jaringan angkut pada akar berjumlah lebih dari empat dan mengelilingi pith akar yang membentuk lingkaran.Pada akar jagung mengalami pertumbuhan xilem primer, yaitu protoxilem dan metaxilem. Protoxilem terletak dekat dengan perycycle, biasanya sel-selnya masih dalam pertumbuhan sehingga ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan dengan sel-sel metaxilem. Letak kedua xilem tersebut berlawanan, protoxilem menghadap ke perycycle sedangkan metaxilem kearah pusat akar (Soemiadji, 1986).4.2.2 Pengamatan preparat akar bayamPada pengamatan akar bayam ini yang di amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1010 kita menemukan epidermis yang terletak pada bagian luar, dan terdapat kortek dibagian luar setelah epidermis, dan terdapat kambium yang membatasi xilem dan floem, dan pada tengah terdapat empelur dan endodermis, sedangkan pada akar padi ini termasuk kedalam tipe poliark. karena jaringan angkut pada akar berjumlah lebih dari empat dan mengelilingi pith akar yang membentuk lingkaran.Akar bayam ini mengalami pertumbuhan yang dibentuk oleh xilem primer pada penampang melintang dan posisi lateral terhadap xilem dan floem pada akar dengan bentuk poliark, yaitu jaringan pembuluh yang mempunyai lebih dari lima jari-jari xilem (Savitri, 2006).4.2.3 Pengamatan preparat akar kacang(Hypongea arachis)Pada pengamatan akar kacang(Hypongea arachis) ini yang di amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1010 kita menemukan epidermis yang terletak pada bagian luar, dan terdapat kortek dibagian luar setelah epidermis, dan terdapat kambium yang membatasi xilem dan floem, dan pada tengah terdapat empelur dan endodermis, sedangkan pada akar kacang ini termasuk kedalam tipe tetrark, karena pada akar kacang ini bentuknya tegak lurus terhadap pith akar.Akar kacang tanah mengalami penambahan penebalan dinding akar yang dibentuk oleh xilem primer pada penampang melintang dan posisi lateral terhadap xilem dan floem pada akar yang disebut dengan tipe tetrark, yaitu jaringan pembuluh yang mempunyai 4 jari-jari xilem (Savitri, 2006)4.2.4 Pengamatan preparat akar ubi jalar(Ipomea batatas)Pada pengamatan akar ubi jalar (Ipomea batatas) ini yang di amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1010 kita menemukan epidermis yang terletak pada bagian luar, dan terdapat kortek dibagian luar setelah epidermis, dan terdapat kambium yang membatasi xilem dan floem, dan pada tengah terdapat empelur dan endodermis, sedangkan pada akar umbi ini termasuk kedalam tipe poliark, karena jaringan angkut pada akar berjumlah lebih dari empat dan mengelilingi pith akar yang membentuk lingkaran.Pada umumnya tumbuhan memiliki susunan berkas pengangkut dengan tipe normal, tetapi beberapa tumbuhan memiliki bentuk penyimpangan susunan berkas pengangkut setelah mengalami pertumbuhan sekunder. Peristiwa penyimpangan ini disebut anomali. Pada akar yang berfungsi menyimpan cadangan, sejumlah sel-sel parenkim terdapat pada xilem dan floem, tetapi penyimpangan sekunder terjadi normal (Savitri, 2004).Akar adventif pada ubi jalar (Ipomoeabatatas) menunjukkan pertumbuhan sekunder anomaly yang lain macamnya. Xylem dibentuk dengan cara normal, tetapi banyak mengandung parenkim xylem. Di sekeliling sebuah trakea atau kelompok trakea akan dibentuk cambium yang menghasilkan beberapa unsure trakeal kea rah trakea tadi, beberapa pembuluh tapis dan latisifer kearah luar, dan sejumlah besar pearenkim ke arah luar maupun ke dalam. Jadi, unsure floem tampak di dalam jaringan yang mula-mula berdiferensiasi sebagai xylem. Hubungan yang erat antara jaringan penyimpan dengan jaringan pengangkut diperoleh dengan berbagai modifikasi dalam pertumbuhan sekunder (Hidayat, 1995)BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanDari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Akar merupakan bagian bawah dari sumbu utama tanaman dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, fungsi akar adalah untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan menyerap air dam garam-garam mineral terlarut.2. Sistem pertumbuhan pada akar dibagi menjadi dua, yaitu sistem pertumbuhan akar primer dansistem pertumbuhan akar sekunder.3. Susunan jaringan primer dalam akar dapat dibedakan dalam berbagai zona yaitu tudung akar, epidermis, korteks akar dan silinder pembuluh atau silinder tengah4. Dalam akar yang mempunyai penebalan sekunder, kambiumnya berasal dari benang-benang meristem dalam jaringan prokambium atau jaringan parenkimatis yang terletak di antara kelompok-kelompok floem primer dan pusat stele.Akaradalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumikormus.

Akar yang ditumbuhkan dalamhidroponik.

Sifat-sifat akar:1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkanudaradancahaya2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanahDaftar isi[sembunyikan] 1Jenis akar 2Fungsi akar 3Modifikasi akar 4ReferensiJenis akar[sunting|sunting sumber]Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhanmonokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhandikotiljuga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan caracangkok, ataustek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhandikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. #sebagai contoh; wortel, ubi dan sebagainya dalam bentuk umbi-umbian.3. Akar Gantung Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang dan tumbuh ke arah tanah. Oleh karena itu, akar tersebut terlihat menggantung di udara. Akar gantung ini berfungsi menyerap uap air dan gas dari udara. Namun, bila telah mencapai tanah, akar tersebut masuk ke dalam tanah dan berfungsi menyerap air dan garam-garam mineral. Tumbuhan yang memiliki akar gantung misalnya beringin.4. Akar Napas Akar napas tumbuh keluar dari batang bagian bawah. Akar tersebut sebagian muncul di permukaan tanah dan sebagian lagi berada di dalam tanah. Akar ini terlihat seperti menopang tegaknya batang. Akar napas mempunyai banyak celah tempat masuknya udara. Jadi, sesuai namanya, akar napas berfungsi untuk bernapas. Tumbuhan yang mempunyai akar napas, misalnya bakau dan pandan.5. Akar Pelekat Akar pelekat tumbuh di sepanjang batang. Akar pelekat terdapat pada tumbuhan yang tumbuh memanjat. Akar ini berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok maupun tumbuhan lain. Tumbuhan yang mempunyai akar pelekat, misalnya sirih.Fungsi akar[sunting|sunting sumber]Fungsi akar bagi tumbuhan:1. Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinyatumbuhandi tempat hidupnya2. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukansanto4. Pada beberapa macamtumbuhanada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya tumbuhan bakau5. Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.Modifikasi akar[sunting|sunting sumber]1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada generaMangrove(Avicennia,Soneratia).2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhanepifitAnggrek.3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenisparasitsepertibenalu.[1]

MonokotilKeteranganPembahasan

AkarAkar monokotil disusun oleh epidermis, parenkim berupa korteks, endodermis, jaringan pengangkut (xylem dan floem), empulur.Xylem dan floem selang-seling (radial).

BatangPenyusu batang monokotil berupa epidermis, korteks, jaringan pengangkut, disisi luar jaringan pengagkut terdapat serudang empulur , tipe berkas pembukluh kolateral tertutup. Karena tidak ada kambium.

DaunPenyusun daun monokotil berupa epidermis atas, jaringan pengangkut (xylem dan floem), jaringan bunga karang, pada daun tidak mempunyai korteks digantikan oleh jaringan palisade, namun pada daun monokotil tidak terdapat palisade.

DikotilGambar kameraGambartanganKeteranganPembahasan

AkarAkar dikotil disusun oleh epidermis, parenkim berupa korteks yang terletak didalam epidermis, jaringan pengangkut(floem dan xylem, empulur. Tipe berkas pengangkut yaitu lateral (xylem dikelilingi oleh floem). Xylem mempunyai bentuk karena adanya penonjolan-penonjolan dari daerah pusat kearah perisikel.

BatangPenyusun batang dikotil berupa epidermis, korteks, jaringan pengangkut (xylem dan floem),kambium, empulur. Tipe berkas pembuluh kolateral terbuka karena antara floem dan xylem terdapat kambium.

DaunPenyusun daun dikotil berupa epidermis atas, jaringan pengangkut (xylem dan floem), jaringan bunga karang,jaringan palisade pada daun tidak mempunyai korteks digantikan oleh jaringan palisade.

F.SimpulanPembedaTumbuhan monokotilTumbuhan dikotil

1.Jaringan PengangkutFloem dan xylem selang-seling (radial)Xilem dikelilingi floem

2.EmpulurTidak terdapat empulurTerdapat empulur

3.KambiumTidak terdapat kambiumTerdapat kambium

4.XilemTidak berbentukTampak seperti bintang

5.Sarung/SeludangBerkas pengangkut diselimuti seludang/sarungBerkas pengangkut tidak diselimuti seludang/sarung

6.Jaringan PalisadeTidak berkembangJaringan palisade berkembang

Dari data-data yang diperoleh dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa organ-organ penyusun tubuh tumbuhan (akar, batang,dan daun)tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil berbeda.

Latar BelakangDialam angiosperma terdapat dalam jumlah yang sangat melimpah. Angiosperma tersebut dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yakni kelompok monokotil yaitu tumbuhan berkeping satu dan dikotil yaitu tumbuhan berkeping dua. Masing-masing kelompok tumbuhan tersebut memiliki ciri khusus yang menjadi ciri khas yang membedakan anggota dari masing-masing kelompok tersebut. Adapun beberapa perbedaan tersebut terletak pada struktur anatomi batang maupun akar dari masing-masing kelompok tumbuhan angiosperma tersebut. Untuk dapat lebih membedakan antara struktur anatomi dari batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil maka dilakukanlah praktikum jaringan akar dan batang monokotil dan dikotil ini. Diharapkan setelah melakukan praktikum ini praktikan dapat dengan mudah membedakan struktur anatomi dari tumbuhan monokotil dan dikotil dan juga dapat melihat dengan jelas ciri khas yang membedakan jaringan pada dua kelompok dari tumbuhan angiosperma tersebut.

Dasar TeoriDengan sekitar 275.000 spesies yang telah diketahui, sejauh ini angiosperma merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan paling luas. Para ahli membagi angiosperma menjadi dua kelas : monokotil, dinamai demikian karena kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu dan dikotil, yang memiliki dua kotiledon (campbell,2003).Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun, pada perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan (Badar, 2011).Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball, 1992).Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan sebelah bawah, biasanya berkembang dibawah permukaan tanah meskipun adapula akar yang tumbuh di udara (seperti halnya batang ada pula yang tumbuh dibawah permukaan tanah). Susunan dan perkembangan jaringan primer akar dan batang dapat dibedakan dengan jelas misalnya perkembangan epidermisnya. Pada tumbuhan berbiji, xylem akar primer bersifat eksarch dan xilem batang bersifat endarch. Xilem dan floem diakar muda membentuk berkas pengangkut yang tersusun berseling, sedang pada batang membentuk berkas pengangkut yang tersusun secara kolateral, bikolateral, atau konsentris. Pada akar tidak dijumpai bangunan yang serupa daun, cabang-cabangnya terbentuk dari bagian yang telah dewasa (bukan dikuncup sperti pada batang), tidak mempunyai stomata tetapi mempunyai tudung akar yang tidak ada persamaannya pada batang. Berdasarkan asal pembentukannya, ada dua tipe akar yaitu akar primer dan akar adventif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio (koleoriza) dan dari perisikel, sedang akar adventif berkembang dari bagian akar yang telah dewasa selain perisikel atau dari bagian tubuh yang lain misalnya dari batang atau daun (Soerodikoesoemo,1993).Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.Fungsi Akara. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanahb. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makananc. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarutAnatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.a. Epidermisb. Korteksc. Endodermisd. Silinder Pusat/Stelea. EpidermisSusunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.b. KorteksLetaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.c. EndodermisMerupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.d.Silinder Pusat/SteleSilinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.Terdiri dari berbagai macam jaringan :- Persikel/PerikambiumMerupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.- Berkas Pembuluh Angkut/VasisTerdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.- EmpulurLetaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim (Angga, 2009).Fungsi batang antara lain sebagai berikut :a. Mendukung tubuh tumbuhan.b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.

Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:a. epidermisb. korteksc. Endodermis(Badar, 2011).

MASALAHStruktur Anatomi Batang Dikotil1. Bagaimana sistem jaringan pada batang dikotil?2. Bagaimana tipe berkas pengangkut pada batang dikotil?Struktur Anatomi Batang Monokotil1. Bagaimana sistem jaringan pada batang monokotil?2. Bagaimana sistem berkas pengangkut pada batang monokotil?Struktur Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil1. Bagaimana sistem jaringan pada akar tumbuhan?2. Bagaimana tipe berkas pengangkut pada akar tumbuhan?Pengamatan preparat segar1. Bagaimana sistem jaringan pada akar tumbuhan?2. Bagaimana tipe berkas pengangkut pada akar tumbuhan?

TUJUANPreparat awetan(Struktur Anatomi Batang Dikotil, Struktur Anatomi Batang Monokotil, Struktur Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil)Adapun tujuan praktikum ini adalah mempelajari sistem jaringan, tipe berkas pengangkut, dan tipe stele pada batang dikotil dan monokotil serta pada akar monokotil dan dikotil.Pengamatan preparat segarPada pengamatan preparat segar bertujuan mengamati slide awetan akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil kemudian membuat preparat segar dengan menggunakan tumbuhan dikotil dan monokotil yang ada disekitar kampus. Setelah itu mengamati preparat seperti yang telah dilakukan pada preparat awetan sebelumnya.Dan yang terakhir membandingkan hasil pengamatan dari slide awetan dan preparat segar dengan referensi.MATERIAL DAN METODAWaktu dan TempatMelaksanakan praktikumJaringan pada Akar dan Batang Monokotil dan Dikotilini di Laboratorium FKIP Pendidikan Biologi pada hari Sabtu, 24 Maret 2012 dari pukul 07.30 hingga pukul 09.30 WIB.

Alat dan BahanPraktikum ini menggunakan alat antara lain mikroskop, pinset, silet, pipet tetes, beaker glass, kaca objek dan kaca penutup. Dan menggunakan bahan yaitu air, preparat awetan batang monokotil (Zea mays), preparat awetan batang dikotil (Arachis hypogea), preparat awetan akar monokotil (Zea mays), dan preparat awetan akar dikotil (Arachis hypogea). Sedangkan tumbuhan yang digunakan sebagai preparat segar meliputi akarZea mays(monokotil) dan akarArthocarpus integra(dikotil).

Cara Kerja1. Pengamatan Preparat Awetan (batang monokotil (Zea mays), batang dikotil (Arachis hypogea), akar monokotil (Zea mays), dan akar dikotil (Arachis hypogea)).

Mula-mula memeriksa dengan pembesaran lemah untuk mengamati susunan jaringan yang terdapat pada batang. Kemudian membesarkan satu sektor dan irisan tersebut dengan pembesaran kuat. Kemudian menggambar hasil dari pengamatan yang telah dilakukan dengan memberi keterangan pada bagian-bagian gambar tersebut. Setelah itu menyebutkan tipe berkas pengangkut dan tipe stele masing-masing tanaman.2. Pengamatan Preparat Segar(akarZea mays(monokotil) dan akarArthocarpus integra(dikotil))Perwakilan kelompok mencari tanaman monokotil dan dikotil yang ada disekitar kampus. Kemudian mengambil bagian akar tanaman tersebut dan mencucinya dengan air hingga bersih. Selanjutnya menyayat tipis akar segar tersebut dengan menggunakan silet. Kemudian mengamati preparat akar segar tersebut dibawah mikroskop untuk melihat struktur anatominya. Lalu menggambar hasil pengamatan tersebut dengan pembesaran yang ada serta memberi keterangan pada bagian-bagiannya.

PENGAMATANPENGAMATAN PREPARAT AWETAN

1.Preparat awetan : BatangZea maysPerbesaran : 4 x 10

2.Preparat awetan: BatangArachis hypogeaPerbesaran: 4 x 10

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :

1. Epidermis2. Korteks3. Berkas Pengangkut

Tipe: Batang Monokotil Kolateral TertutupDari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya:

1. Epidermis2. Korteks3. Berkas Pengangkut

Tipe: Batang Dikotil Kolateral Terbuka

PENGAMATAN PREPARAT AWETAN

3. Preparat awetan: AkarZea maysPerbesaran : 4 x 10

4. Preparat awetan: AkarArachis hypogeaPerbesaran : 4 x 10

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :

1. Epidermis2. Xylem3. Floem4. Korteks

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :

1. Epidermis2. Berkas Pengangkut3. Korteks

PENGAMATAN PREPARAT SEGAR

5. Preparat Segar: AkarZea maysPerbesaran: 4 x 10

6. Preparat Segar: AkarArthocarpus integraPerbesaran: 4 x 10

Gambar 5: Struktur Anatomi Akar Monokotil

Gambar 6: Struktur Anatomi Akar Dikotil

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :

1. Epidermis2. Berkas Pengangkut3. Korteks

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :

1. Epidermis2. Korteks3. Berkas Pengangkut

PEMBAHASANPada praktikum tentang jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil ini bertujuan untuk mengetahui sistem jaringan, tipe berkas pengangkut maupun tipe stele dari tumbuhan dikotil maupun monokotil. Praktikum ini menggunakan preparat awetan akar dan batangZea maysuntuk monokotil dan awetan akar dan batangArachis hypogeauntuk tumbuhan dikotilnya. Sedangkan untuk pengamatan preparat segarnya kelompok kami menggunakan akar Zea mays untuk perwakilan tumbuhan monokotil sedangkan untuk tumbuhan dikotilnya menggunakan akarArthocarpus integra.Pada pengamatan preparat batangZea maysdengan perbesaran 4 x 10 terlihat adanya epidermis, korteks, dan berkas pengangkut. Begitu pula pada pengamatan preparat batangArachis hypogeaterlihat bagian yang sama pula pada perbesaran yang sama yaitu epidermis, korteks, dan berkas pengangkut.

Struktur Anatomi Batang MonokotilStruktur Anatomi Batang DikotilKeterangan:1.Epidermis2. Korteks3. Berkas pengangkut

Keterangan:1. Epidermis2. Korteks3. Berkas Pengangkut

Hal tersebut kurang sesuai dengan literatur yang diperoleh dimana seharusnya terdapat beberapa bagian penyusun yang berbeda antara sistem jaringan pada monokotil dan dikotil. Kekurangan hasil pengamatan ini dapat terjadi dikarenakan kelalaian praktikan maupun karena keterbatasan media seperti terbatasnya perbesaran pada mikroskop sehingga pengamatan yang diperoleh kurang atau bahkan sangat tidak mendetail.

Dan jika melihat gambar dari hasil pengamatan yang dilakukan pada batangZea maysterlihat susunan berkas pengangkut yang tersebar. Sedangkan susunan berkas pengangkut yang ada pada batangArachis hypogeasudah lebih teratur dan tersusun. Adapun tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil yaitu tipe kolateral terbuka, artinya diantara xylem dan floem tedapat kambium yang berfungsi menjadi penghubung keduanya. Sedangkan tipe pembuluh pada batang monokotil yaitu tipe kolateral tertutup karena tidak adanya kambium sistem jaringannya.Pada pengamatan akar monokotil dengan menggunakan akar dariZea maysmaka dapat dilihat bagian epidermis, xylem, floem, dan korteks. Begitu pula pada pengamatan akar dikotil menggunakan akarArachis hypogeajuga dapat dilihat bagian epidermis, berkas pengangkut, dan korteksnya. Jadi daripengamatan tersebut belum dapat dibedakan dengan jelas penyusun sistem jaringan yang membedakan antara dikotil dan monokotil. Hal ini mungkin dikarenakan kelalaian praktikan dalam mengamati preparat yang ada.

Struktur Anatomi Akar MonokotilStruktur Anatomi Akar Dikotil1. Epidermis2. Berkas pengangkut3. Korteks

1. Epidermis2. Xylem3. Floem4. Korteks

Berbeda halnya bila dibandingkan dengan literatur yang ada, pada gambarnya lebih jelas terlihat perbedaan penyusun sistem jaringan pada akar dikotil maupun monokotilnya. Dan untuk akar monokotil maupun dikotilberkas pengangkutnya tersusun teratur. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Campbell.Untuk pengamatan dengan menggunakan preparat segar digunakan akarZea mayspada pengamatan untuk jaringan monokotil dan akar akarArthocarpus integrapada pengamatan untuk jaringan dikotilnya.Struktur Anatomi Akar MonokotilStruktur Anatomi Akar Dikotil1.Epidermis2. Korteks3. Berkas pengangkut

Keterangan:Keterangan:1. Epidermis2. Berkas Pengangkut3. KorteksBerdasarkan gambar hasil pengamatan preparat segar dari tumbuhan monokotil dan dikotil tersebut maka belum bisa dibedakan dengan jelas antara sistem jaringan monokotil dan dikotil diatas dikarenakan kedua tumbuhan tersebut memiliki sistem jaringan yang sama (tidak ada perbedaan sedikit pun) yakni epidermis, korteks, dan berkas pengangkut. Hal ini karena kekurangtelitian praktikan dalam mengamati preparat dan juga menyiapkan preparat kurang tipis sehingga sistem jaringan yang terlihat masih sulit untuk dibedakan. Selain itu letak berkas pengangkut padaZea maysdanArthocarpus integrateratur dalam lingkaran.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASIDari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui adanya perbedaan sistem jaringan penyusun pada batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil. Pada tumbuhan dikotil menggunakanArachis hypogeauntuk preparat awetannya sedangkan untuk preparat awetan monokotil menggunakanZea mays.Untuk preparat segar pada tumbuhan dikotil menggunakanArthocarpus integrasedangkan tumbuhan dikotil menggunakanZea mays.Berkas pengangkut pada batang monokotil tersebar sedangkan dikotil tersusun rapi. Berbeda dengan berkas pengangkut pada akar monokotil maupun dikotil dimana keduanya sama-sama tersusun secara teratur. Dan tipe pembuluh pada batang monokotil yaitu tipe kolateral tertutup yaitu tidak memiliki kambium sedangkan pada tumbuhan dikotil memiliki kambium yang menghubungkan antara xylem dan floem sehingga tipe berkas pengangkutnya merupakan tipe kolateral terbuka.