penuntun praktikum fisiologi tumbuhan

22
Petunjuk Umum dan Format Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan A. Petunjuk Umum 1. Pahami langkah-langkah praktek di penuntun praktikum sebelum memulai percobaan yang akan dilakukan. 2. Buat skema kerja setiap praktikum yang akan dilakukan dengan ringkas dan mudah dipahami. 3. Periksa semua alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan apakah sudah tersedia dengan lengkap. 4. Bekerja dengan cermat dengan penuh pengertian, dan berhati- hatilah bila menggunakan alat atau bahan yang berbahaya. 5. Amatilah dengan seksama percobaan yang dilakukan, dan catat hasilnya dengan akurat pada buku jurnal praktikum. 6. Bersihkan alat-alat yang selesai digunakan dan kembalikan ke tempat peminjaman. Sampah dari percobaan di kumpulkan lalu dibuang di tempat sampah. 7. Buat laporan setiap percobaan yang selesai dan serahkan kepada asisten seminggu berikutnya. B. Format Laporan Praktikum Judul : huruf kapital semuanya Hari/Tgl : mulai percobaan sampai selesai Nama/Stb. : cukup jelas Tujuan : setiap unit percobaan harus jelas I. Pendahuluan; berisi latar belakang teori dari setiap percobaan yang dilakukan; minimum 1 halaman dan maksimum 2 halaman. II. Skema Kerja Percobaan, yang menunjukkan urutan langkah kerja dan penggunaan alat dan bahan. 1

Upload: silvira-safitri

Post on 23-Nov-2015

108 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan

PAGE

Petunjuk Umum dan Format Laporan

Praktikum Fisiologi TumbuhanA. Petunjuk Umum

1.Pahami langkah-langkah praktek di penuntun praktikum sebelum memulai percobaan yang akan dilakukan.

2.Buat skema kerja setiap praktikum yang akan dilakukan dengan ringkas dan mudah dipahami.3. Periksa semua alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan apakah sudah tersedia dengan lengkap.

4. Bekerja dengan cermat dengan penuh pengertian, dan berhati-hatilah bila menggunakan alat atau bahan yang berbahaya.

5. Amatilah dengan seksama percobaan yang dilakukan, dan catat hasilnya dengan akurat pada buku jurnal praktikum.

6. Bersihkan alat-alat yang selesai digunakan dan kembalikan ke tempat peminjaman. Sampah dari percobaan di kumpulkan lalu dibuang di tempat sampah.

7. Buat laporan setiap percobaan yang selesai dan serahkan kepada asisten seminggu berikutnya.B. Format Laporan Praktikum

Judul

: huruf kapital semuanya

Hari/Tgl: mulai percobaan sampai selesai

Nama/Stb.: cukup jelas

Tujuan: setiap unit percobaan harus jelas

I. Pendahuluan; berisi latar belakang teori dari setiap percobaan yang dilakukan; minimum 1 halaman dan maksimum 2 halaman.

II. Skema Kerja Percobaan, yang menunjukkan urutan langkah kerja dan penggunaan alat dan bahan.III. Data dan Pengolahan Data.

IV. Pembahasan dan Kesimpulan

Catatan: Halaman sampul bertuliskan judul, nama dsb, tidak perlu. Tulisan laporan harus tulisan tangan yang cukup jelas, atau ketikan bukan dari komputer.Topik 1. Pengangkutan Air pada Tumbuhan (Difusi, Imbibisi, & Transpirasi)Tujuan:

1. Memahami proses molekul tertentu dalam air sebagai pelarut dalam sel.

2. Memahami proses imbibisi molekul organik dan menghitung kecepatan imbibisinya.3. Memahami proses pelepasan air pada tumbuhan melalui transpirasi stomata.

A. Difusi molekul KMnO4 atau CuSO4 dalam air

Alat dan bahan yang dibutuhkan: 1 (satu) pasang cawan Petri, kristal KMnO4 atau CuSO4, aquades atau air kran, sendok plastik.Prosedur kerja:1. Tuangkan air sebanyak 15 ml ke dalam cawan Petri, lalu letakkan di tempat datar yang dialasi dengan kertas putih.

2. Masukkan kristal kecil KMnO4 ke dalam air di cawan tadi, lalu ukur diameter sebaran air setelah selang waktu tertentu.

3. Ulangi kegiatan tsb beberapa kali, lalu hitung rata rata kecepatan difusinya.

4. Perhatikan apakah kecepatan di selang waktu mula-mula sama dengan berikutnya sampai percobaan dihentikan. Mengapa demikian?B. Imbibisi air dalam biji kacang tanah

Alat dan bahan yang dibutuhkan: timbangan analitik, sebuah gelas beaker 250 ml, 100 g kacang tanah, air secukupnya.

Prosedur kerja:

1. Timbang antara 50-100 biji kacang tanah dengan timbangan analitik.

2. Rendam biji tsb salam gelas beaker 250 ml yang sudah diisi air sekitar 100 ml.

3. Angkat dan timbang kembali biji kacang tsb dengan interval waktu rendaman 15 menit.

4. Buat grafik hubungan waktu perendaman dengan banyaknya air yang diserap oleh bijikacang tanah. Jumlah air yang diserap = berat biji kacang (sesudah perendaman sebelum perendaman).C. Mengukur transpirasi dengan potometerAlat dan bahan dibutuhkan: thermohygrometer, statif dan 2 klemnya, potometer, vaselin, tumbuhan segar dengan diameter batang sekitar1-1,5 cm, air kran, larutan eosin.Prosedur kerja:

1. Siapkan statif dan potometer sehingga statif berada berdekatan pada bagian pipa potometer tempatnya tumbuhan yang akan diukur transpirasinya.

2. Masukkan air dalam pipa potometer sambil menutup dengan jari tangan pada bagian pipa berskala yang terbuka sampai penuh seluruh pipanya.

3. Potong batang tumbuhan segar yang diameternya bisa masuk dalam pipa karet photometer, lalu masukkan secepatnya ke pipa karet dan klem pada statif supaya bisa berdiri tegak. Usahakan sehingga tidak ada udara yang terperangkap dalam pipa karet, dan batang tanaman cukup ketat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk lewat pipa karet tsb. Perkuat sambungan yang dicurigai bocor dengan mengoleskan vaselin dipersambungannya.4. Kalau semua sambungan sudah tidak bocor, perhatikan cairan yang akan mengalir di ujung pipa berskala dengan menambahkan setetes larutan eosin pada ujung pipa tsb.5. Amati perpindahan air dalam pipa berskala dalam setiap selang waktu tertentu.

6. Kalau air dalam pipa berskala sudah habis ulangi lagi meneteskan eosin di ujung pipa berskala. Ulangi percobaan ini 3-5 kali, dan catat kondisi cuaca (suhu dan kelembaban udara) saat percobaan berlangsung.

7. Sebagian kelompok melakukannya di dalam ruangan dan sebagian lagi di luar ruangan.

8. Hitung rata-rata pengukuran dari semua parameter, dan hitung kecepatan transpirasi per satuan waktu.Topik 2. Nutrisi Tumbuhan (Hidroponik minus berbagai mineral)Tujuan : Mengetahui efek kekurangan nutrisi tertentu pada tumbuhan yang dijadikan sampel percobaan.Dalam kehidupan tumbuhan diperlukan berbagai unsure yang secara umum dikelompokkan dalam makro-dan mikro-nutrien. Unsur-unsur tersebut dapat diberikan kepada media tanam tumbuhan dalam bentuk larutan garam.

Alat dan bahan

1. Larutan makronutrien : KNO3, MgSO4.7H2O, KH2PO4, NaNO3, MgCl2, NaH2PO4, CaCl2 dan KCl, masing-masing 1 molar.

2. Larutan Mikronutrien : H3BO3 2,86 gr, MnCl2.4H2O 1,81 gr, ZnCl2 0,11 gr, CuCl2.2H2O 0,05 gr, dan NaMoO4.2H2O 0,025 gr ditambahkan aquades sehingga volume menjadi 1000 ml.3. Larutan FeEDTA, dibuat dengan cara :

Larukan 5.57 gr FeSO4.7H2O dalam 20 ml aquades

Larutkan 7.45 gr Na2EDTA dalam 200 ml aquades

Campukan kedua larutan tsb dan panaskan, kemudian dinginkan, lalu tambahkan aquades hingga mencapai volume 1000 ml.

4. Botol Erlenmeyer 250 ml 8 buah

5. Alumunium foil secukupnya

6. Gabus tutup botol untuk menyangga tanaman

Prosedur Kerja :

1. Siapkan media yang diperlukan untuk percobaan sesuai dengan table 3.1

2. Siapkan tanaman secukupnya untuk percobaan tersebut

3. Isi wadah percobaan dengan larutan media sebanyak 150 ml, beri tanda tinggi larutan dalam wadah dan tipe perlakuan yang dicobakan (misal N, berarti medium tanpa unsur N)

4. Masukkan tanaman percobaan dalam wadah dengan tutup gabus sebagai penyangganya.

5. Bungkus wadah percobaan tsb dengan aluminium foil sehingga akar terlindung dari cahaya.

6. Simpan percobaan tersebut di rumah kaca dan periksa tinggi larutan setiap hari.

7. Susutnya tinggi larutan harus segera ditambah dengan aquades sampai tinggi batas volume mula-mula.

8. Ganti larutannya seminggu sekali dengan larutan baru9. Catat perubahan dan gejala pada tanaman akibat kekurangan unsur dari mediumnya

10. Lakukan pengamatan sampai 7 minggu, lalu catat semua tanda-tandanya, ukur tinggi setiap tanaman, hitung berat basah dan berat keringnya.

11. Hitung rata-rata semua indikator terukur dan tampilkan dalam bentuk grafik.Tabel 3.1 Komposisi medium untuk percobaan nutrisi

NoLarutanLengkap-Ca-S-Mg-K-N-P-Fe-Mikro

11 M Ca(NO3)210-101010-101010

21 M KNO310101010--101010

31 M MgSO444--44444

41 M KH2PO42222-2-22

5FeEDTA2222222-2

6Mikronutrien22222222-

71 M NaNO3-20--10----

81 M MgCl2--4------

91 M NaSO4---2-----

101 M NaH2PO4----2----

111 M CaCl2-----10---

Keterangan : Bilangan pada table menunjukkan banyaknya larutan dalam ml, untuk membuat 1000 ml larutanTopik 3. Kapilaritas dan Kapasitas Lapang Tanah

Tujuan :

1. Memahami proses kapilaritas tanah dalam pengangkutan air

2. Menghitung kapasitas lapang suatu tanahA. Kapilaritas Tanah

Alat dan Bahan :

1. Pipa gelas diameter 3 cm dan panjang 100 cm 3 batang

2. Tanah (pasir, lempung dan liat)

3. Kain kasa

4. Gelas piala 3 buah

5. Statif dan klemnya atau sejenisnya

Prosedur Kerja ;

1. Keringkan ketiga macam tanah sampel hingga kering betul. Bila ada yang berbentuk gumpalan, hampurkan dengan cara menumbuknya dan ayak.

2. Masukkan masing-masing sampel tanah tsb ke dalam pipa gelas yang telah disediakan, yang bagian bawah telah ditutup dengan kain kasa, sampai terisi hampir penuh.

3. tegakkan pipa gelas tadi pada statif dan masukkan bagian bawah kain kasa sedalam 5 cm ke dalam gelas piala yang berisi air.

4. Amati kenaikan air dalam pipa gelas tadi setelah satu minggu percobaan.

5. Ukur tinggi air kapiler dari masing-masing tipe tanah dalam selinder gelas tadi

6. Tinggi air dalam gelas diusahakan selalu tetap dengan cara menambahkan air apabila berkurang.

7. pada sampel tanah yang mana yang memiliki kapilaritas yang tertinggi.B. Pengukuran Kapasitas Lapang

Alat dan Bahan :

1. Pipa gelas diameter 3 cm dan panjang 50 cm 3 batang

2. Tanah (pasir, lempung dan liat)

3. Kain kasa

4. Gelas piala 3 buah

5. Statif dan klemnya atau sejenisnya

Prosedur Kerja :

1. Keringkan ketiga macam tanah sample hingga kering betul. Bila ada yang berbentuk gumpalan, hampurkan dengan cara menumbuknya dan ayak.

2. Tutup bagian bawah pipa gelas dengan kain kasa.

3. Masukkan tanah kering tadi ke dalam pipa gelas yang telah disediakan sampai setinggi 8-10 cm dari bagian atas pipa, dan tutup permukaannya dengan kapas setinggi 1 cm.

4. tegakkan pipa gelas tadi pada statif dan klem.

5. Tuangkan air pada bagian atas pipa secukupnya, dan tutup bagian atas pipa dengan penutup yang longgar.

6. Biarkan air tersebut meresap ke dalam tanah tadi

7. Periksa setiap hari batas tanah yang basah dengan yang kering pada pipa tadi dan catat pada hari ke berapa batas basah tanah tadi tidak turun lagi.8. Bila peresapa air sudah berhenti (batas tanah yang basah sudah tidak bergerak ke bawah lagi), ambil sebagian tanah yang basah dan timbang beratnya.9. Keringkan tanah di oven sampai kering betul, lalu hitung kadar air yang terkandung dalam tanah tersebut.

10. Kadar air yang terkandung oleh tanah tersebut merupakan kadar air pada kapasitas lapang.

Topik 4. Aktivitas EnzimTujuan :1. Mengetahui aktivitas enzim amylase kasar

2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim amylase

A. Aktivitas enzim amylase

alat dan bahan

1. tabung reaksi

5. lumpang alu

9. larutan I2KI2. Erlenmeyer 500 ml, 1000 ml6. saringan/sentrifuge

10. Hotplate3. gelas ukur

7. pipet tetes

11. aquadest4. kecambah kedelai

8. KH2PO4 0,05 N, pH 612. plat tetesCara Pembuatan/penyiapan Larutan1. Membuat larutan pati ; larutkan 10 gr pati larut dalam 25 ml aquades. Perlahan-lahan tuangkan larutan tersebut ke dalam 50 ml air mendidih dan aduk sampai merata. Cuci larutan yang tertinggal dengan 25 ml aquades dan masukkan kembali ke dalam air yang mendidih sambil terus dipanaskan selama 1 menit. Encerkan 50 ml 1% pati ini menjadi 500 ml dengan 0,05 N KH2PO4, pH 6.

2. Membuat larutan I2KI ; larutkan 15 gr KI ke dalam 100 ml aquades. Masukkan kedalamnya 3 gr kristal I2 dan kemudian encerkan larutan tersebut menjadi 1000 ml3. Membuat larutan enzim amilase kasar : untuk memperoleh enzim amylase kasar kita gunakan kecambah kedelai. Kecambah kedelai digerus dalam lumpang dan alu dan ekstrak yang terbuat diencerkan dengan aquades sebanyak 4 volume ekstrak. Biarkan selama 2 jam dan kemudian disaring atau disentrifuge. Filtrat mengandung berbagai enzim dan diantaranya enzim alfa amylase.Prosedur Kerja :

1. Ambil 5 ml filtrate yang mengandung enzim lalu masukkan ke dalam 2 tabung reaksi

2. Panaskan 1 tabung sampai mendidih dan biarkan tabung lainnya tetap pada suhu kamar.

3. Kedalam masing-masing tabung dimasukkan kedalam 5 ml larutan pati dan kocok sampai homogen

4. Dengan interval 2 menit lakukan penetesan campuran larutan pati dengan enzim oleh larutan I2KI pada plat tetes dengan menggunakan pipet tetes.

5. Perhatikan dan catat perubahan warna yang terjadi (warna apa yang terbentuk).

6. Apa kesimpulan anda dari percobaan ini dan apa yang tela diurai oleh enzim amylase, serta menjadi apa?

B. Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas EnzimAlat dan bahan

1. tabung reaksi 6 buah

5. lumpang alu

9. larutan I2KI

2. Erlenmeyer 500 ml, 1000 ml6. saringan/sentrifuge

10. Hotplate 3 buah3. gelas ukur

7. pipet tetes

11. aquadest

4. kecambah kedelai

8. KH2PO4 0,05 N, pH 5,612. plat tetes

13. Water bath

Prosedur Kerja :1. Siapkan water bath dengan suhu 400C, suhu kamar 250C dan yang diisi es 40C

2. Siapkan 3 tabung reaksi yang diisi oleh larutan enzim 5 ml yang disimpan pada water bath dengan suhu yang berbeda.

3. Siapkan 3 tabung reaksi yang berisi 5 ml larutan pati dengan 5 ml laruan buffer posfat dengan pH 5,6 yang selanjutnya dimasukkan ke dalam water bath yang berbeda suhunya

4. Biarkan tabung reaksi berada dalam water bath selama beberapa menit sampai suhu air sama dengan suhu tabung

5. Setelah suhu sama masukkan 1 ml larutan enzim ke dalam tabung larutan pati dan kocok sampai homogen.

6. Lakukan pengecekkan pada plat tetes dari ketiga tabung tersebut

7. Kesimpulan apa yang dapat anda tarik dari hasil percobaan tersebut.

Topik 5. Respirasi Aerob dan Anaerob FermentasiTujuan :

1. Memahami proses respirasi aerob dengan menggunakan respirometer sederhana

2. Memahami proses respirasi anaerob fermentasiA. Mengukur Respirasi Aerob dengan Respirometer Sederhana

Alat dan Bahan

1. Biji Kacang hijau yang baru berkecambah

2. Larutan KOH 10%

3. Rspirometer sederhana

4. Vaselin dan pipit tetes

Prosedur kerja :

1. Siapkan sebuah respirometer sederhana yang terdiri atas ruang respirasi yang berhubungan dengan pipa berskala. Leher dan sumbat ruang respirasi masing-masing memiliki satu lubang dan dengan lubang tsb dapat diatur hubungan ruang respirasi dengan atmosfir.2. Masukkan kecmbah sebanyak 2 gr ke dalam ruang respirasi dan sumbat di putar sampai kedua lubang berhadapan, sehingga udara dalam ruang respirasi pada keadaan kedap atmosfir, gunakan vaselin untuk menyumbat bagian sambungan yang longgar.

3. Isi pipa berskala dengan KOH 10% secukupnya melalui ujung dengan pipet, usahakan pada saat pengukuran batas larutan KOH ada pada skala tertentu yang anda bisa tandai.

4. Biarkan larutan KOH bergerak menuju kecambah dan catat panjang pergeserannya setelah selang waktu tertentu (misalnya 10 atau 15 menit-tergantung kecepatan bergeraknya)

5. Lakukan beberapa kali pengukuran, lalu olah datanya sehinga diperoleh rata-ratanya per menit.B. Respirasi Anaerob Fermentasi

Alat dan Bahan :

1. Tabung fermentasi

2. Larutan Glukosa 3%

3. Suspensi ragi

Prosedur Kerja :

1. Buat suspensi ragi roti dalam larutan glukosa 3% dengan menggerus ragi tsb sebanyak 1 gr dalam 10 ml larutan glukosa

2. Isi tabung fermentasi dengan larutan glukosa 3% sampai hampir penuh

3. Masukkan 5 tetes suspensi ragi ke dalam tabung fermentasi tsb.

4. CO2 yang dihasilkan akan ditampung dalam pipa berskala di bagian ujung tabung

5. Biarkan selama 30 menit dan perhatikan berapa banyak CO2 yang tertampung pada tabung berskala tsb.6. Bagaimana reaksi yang terjadi dalam percobaan tersebut.

Topik 6. Pengukuran Kadar Klorofil a, b dengan SpektrofotometerTujuan : 1. Mengetahui kadar klorofil pada suatu spesies tumbuhan (klorofil a, b).Alat dan Bahan

1. spektrofotometer

3. labu ukur 100 ml

5. alkohol 95%

2. lumpang dan alu

4. saringan

Prosedur Kerja:1. Ambil 1 gr daun yang segar lalu potong kecil-kecil, potongan kecil ini kemudian diekstrak dengan alkohol 95% dengan cara menggerusnya dalam lumpang sampai seluruh klorofilnya terlarut.

2. Yakinkan bahwa semua pigmen klorofil dari daun telah larut, ditandai dengan ampas yang berwarna putih

3. Saring ekstrak klorofil ini dengan saringan lalu masukkan ke dalam labu ukur 100 ml tambahkan alkohol 95% kalau volume ekstrak dalam labu ukur belum mencapai batas 100 ml.

4. Dengan menggunakan kuvet, ukur absorbansi atau optikal density larutan ekstrak tersebut dengan menggunakan panjang gelombang 649 dan 665 nm.5. Kadar klorofil a dan b dapat dihitung dengan rumus Wintermans dan de Mots :

klorofil total (mg/L) = 20,0 OD 649 + 6,1 OD 665

klorofil a (mg/L) = 13,7 OD 665 5,76 OD 649

klorofil b (mg/L) = 25,8 OD 649 7,7 OD 665

Topik 7. Pertumbuhan Dan PerkembanganTujuan :

1. Mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan organ akar.

2. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkecambahan tanaman (tinggi, jumlah akar, dan klorofil)

3. Membandingkan perkecambahan di tempat gelap dan tempat terang

4. Mengamati pengaruh cahaya terhadap arah tumbuh batang.

A. Pengaruh Auksin Terhadap Pertumbuhan Akar

Alat dan Bahan :

1. 4 stek tanaman

5. alkohol 70%

2. auksin (Rapid root)

6. kertas label3. media tanam pasir berhumus

7. air untuk menyiram4. 4 polybag 17 cm x 25 cm

8. pupuk kandangProsedur Kerja

1. Bersihkan tanah dari berbagai sisa akar, pisahkan bila mengumpal, dan homogenkan semuanya

2. Isi polybag dengan media tanam pasir berhumus yang sudah dihomogenkan sampai sekitar 7 cm dari permukaan atas, lalu siram dengan air hingga basah.

3. Ambil stek tanaman dan potong sedikit ujung bawahnya sehingga diperoleh ujung potongan yang segar, lalu celupkan dalam alkohol 70% beberapa detik untuk mematikan mikroba pathogen diujung potongan tadi.4. Celup ujung potongan bawah stek tanaman pada botol auksin (Rapid root), lalu masukkan dalam media tanam dengan hati-hati agar auksinnya tidak terkikis oleh tanah. (satu stek dibiarkan tidak diolesi oleh auksin sebagai kontrol atau pembanding)

5. Simpan di rumah kaca pada bagian yang tidak kena sinar langsung, atau di tempat ternaung.

6. Amati setiap hari dan siram secukupnya bila kelihatan kering, dan setelah 4 minggu kemudian anda bisa mengamati akar yang muncul dari setiap perlakuan.

B. Pengaruh Cahaya Terhadap Perkecambahan

Alat dan Bahan

1. 4 polybag ukuran 17 cm x 25 cm

6. mistar plastik dengan ukuran mm

2. tanah gembur yang berhumus

7. lidi kelapa panjang 10 cm 80 potong

3. bibit kacang hijau dan jagung

8. kertas label 80 buah

4. 4 karton ukuran tinggi sampai 50 cm

9. air untuk menyiram5. pupuk kandangProsedur Kerja

1. Bersihkan tanah dari berbagai sisa akar, pisahkan bila mengumpal, dan homogenkan semuanya

2. Isi 4 polybag dengan media tanam pasir berhumus yang sudah dihomogenkan sampai sekitar 7 cm dari permukaan atas, lalu siram dengan air hingga basah.

3. Tanam bibit tsb masing-masing 20 biji kacang hijau pada 2 polybag, dan 20 biji jagung pada 2 polybag sisanya (sekitar cm dari permukaannya) dengan jarak yang diatur sedemikian sehingga tidak terlalu rapat/dekat satu sama lainnya.

4. Tancapkan lidi dengan label nomor (1 20) pada masing-masing bibit.

5. Simpan masing-masing satu polybag yang mengandung bibit kacang hijau dan jagung di tempat gelap (dalam dos atau karton) dan tempat terang. Periksa kelembaban tanahnya setiap hari.

6. Amati setelah hari kedua dan jagalah agar tidak diganggu hama.

7. Ambil dan ukur tinggi tanaman (dalam mm) setelah 10 14 hari sesudah tanam dan tunjukkan hasilnya. Tulis pula deskripsi perbedaan lain diantara kedua jenis tanaman dan perlakuan tersebut.

C. Pengamatan Fototropisme

Alat dan Bahan:

1. 3 botol slei atau gelas piala4. biji kacang kedele atau kacang hijau

2. aluminium foil

5. kertas label

3. kapas Prosedur Kerja :1. Pilih biji kacang yang baik dengan cara merendamnya dalam air selama 1 jam, dan yang tenggelam adalah biji yang baik untuk digunakan dalam percobaan ini.

2. Siapkan 3 botol slei bersih yang sudah dialasi bagian bawahnya dengan kapas dan basahi dengan aquades secukupnya.

3. Masukkan kedalam masing-masing botol tsb 10 biji terpilih, dan tutup bagian atas botol dengan aluminium foil.

4. Lakukan perlakuan terhadap botol-botol tadi sbb :

a. Botol 1 di tutup dengan aluminium foil sehingga tidak ada cahaya yang masuk dalam botol

b. Botol 2 ditutup dengan aluminium foil tapi diberi lubang sedikit pada pinggir (samping) botol.

c. Botol 3 dibiarkan terbuka.

Semua botol diberi label dan nama kelompok yang jelas untuk memudahkan pemeriksaan.

5. Amati setelah seminggu, catat perbedaan dari ketiga perlakuan tsb. Perhatikan arah pertumbuhan pucuk. Gambar hasil yang anda amati. Daftar PustakaBidwell, R.G.S. 1979. Plant Physiology. MacMilan Pbl. Co. USA

Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta

Salisbury, F.B. and C. W. Ross. 1992. Plant Physiology. Wadsworth Inc. USA.Sastamihardja, D. 1990. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung PAGE 14