preparat section
DESCRIPTION
prepatar miktek sectionTRANSCRIPT
PREPARAT SECTION
PENDAHULUAN
Tubuh hewan secara morfologi terdiri atas unit sel dan masing-masing dengan mengadakan
kesatuan dengan adanya substansi anatar sel. Di dalam tubuh hewan sel-sel ini terdapat
kelompok yang secara struktural dan fungsional berbeda dengan kelompok sel yang lain.
Kelompok sel ini disebut jaringan.jaringan ini dapat dipelajari dengan preparat.
Preparat awetan jaringan merupakan media yang sangat efektif untuk mempelajari jaringan. Untu
pembuatan preparat awetan jaringan ini adalah dengan metode parafin atau yang sering disebut
preparat section. Preparat section atau metode parafin ini banyak digunakan karena metode ini
pemotongannya dengan mikrotom sehingga dapat menghasilkan irisan setipis mungkin dan
prosesnya juga cepat. Namun disamping juga mempunyai kelemahan yaitu organ atau jaringan
menjadi keras mengkerut dan mudah patah. Berikut ini merupakan penjelasan pembuatan
preparat section.
CARA KARJA
Metode ini meliputi sejumlah proses yang harus dilakukan mulai dari fikasasi, infiltrasi,
penanaman dalam parafin penyiapan parafin blok, penyayatan pewarnaan dan penutupan
spesimen dengan kaca penutup yang diberi dengan entellan.
Langkah pertama dalam praktikum ini ysotu fiksasi organ yang telah diambil. Fiksasi
dilakukan dengan fow\rmalin 50% salama 24 jam. Tujuan dari fiksasi ini adalah menghentikan
proses metabolisme secara cepat, mencegah kerusakan jaringan mengawetkan komponen-
komponen proses histologi mengawetkan keadaan sebenarnya dan mngeraskan materi-materi
yang lembek.
Menurut Gunarso 1986, suatu fiksatif dikatakan baik jika mempunyai kempuan untuk
mamatikan dengan segera mengauolisis protein mencegah terjadinya dekomposisi yang
dilakukan oleh bakteri dan dapat menciptsksn pH yang sesuai untuk jaringan.
Proses berikutnya yaitu didehidrasi dengan alkohol secara bertingkat mulai dari 50% 70%, 80%
dan 100%. Dehidrasi ini dimaksudkan agar kandungan air yang ada di dalamnya hilang
sepenuhnya. Kemudian langkah selanjutnya yaitu dehidrasi dengan minyak cengkeh. Nurnjannah
(2006), menjelaskan dalam jurnalnya bahwa minyak cengkeh mempunyai efek farmokologi
sebagai stimulan anestetik lokal karminatif antiemetik, anti septik dan anti pasmodik. Dilihat dari
penjelasan tersebut minyak cengkeh dalam preparat section ini berfungsi sebagai anti septik yang
membunuh bakteri pada sel tersebut.langkah selanjutnya yaitu penjernihan dengan xilol.
Pada tahap berikutnya yaitu infiltrasi, jaringan dimasukkan ke dalam filtran, yaitu parafin
dan xilol dengan perbandingan 9:1 selama 24 jam. Tahap selanjutnya yaitu embedding.
Embedding merupakan penanaman dengan parafin murni yang dibiarkan sampai mengeras dan
setelah itu dilakukan penyayatan dengan mikrotom. Setelah didapatkan spesimen yang bagus
kemudian spesimen dipanaskan. Hal ini bertujuan agar parafin yang menempel pada spesimen
bisa hilang.
Pada tahap berikutnya adalah penjernihan dengann xilol dan dilanjutkan dengan alkohol :
xilol dengan perbandingan 3:1, 1:1, 1:3 masing-masing selama 3 menit. Kemudian didehidrasi
lagi dengan alkohol alkohol secara bertingkat dan dilanjutkan pencucian dengan aquades. Hal ini
disebut dengan rehidrasi. Menurut Gunarso (1986), rehidrasi ini dilakukan untuk
mempersiapakan keadaan spesimen untuk proses pewarnaan yang mengandung air.
Tahap selanjutnya setelah rehidrasi yaitu pewarnaan dengan eosin selama 1 jam kemudian dicuci
lagi dengan aquades. Kemudian dehidrasi kembali dengan alkohol secara bertingkat agar semua
air yang ada dalam sel keluar sepenuhnya. Tahap selanjutnya yaitu pemberian xilol secara
bertahap agar spesimen dari hasil pewarnaan dapat terlihat jelas dalam pengamatan. Setelah
pemberian xilol yaitu diberi entellan dan ditutup dengan kaca penutup sehingga spesimen dapat
awet dan dapatdilkaukan pengamatan. (http://luckymbem.blogspot.com/2011/01/preparat-
section.html)
GAMBAR
Sayatan melintang batang Dioscorea bulbifera. A)
Sayatan melintang memperlihatkan struktur batang
keseluruhan, B) Sayatan melintang melalui korteks
memperlihatkan sel idioblas berisi kristal rapid
Sayatan melintang batang Dioscorea bulbifera A) Sayatan melalui tangkai daun, A1) tangkai daun; A2) batang;B) Sayatan melalui ikatan pembuluih; C) Diagram skematik memperlihatkan jumlah, susunan dan tiga tipe ikatanpembuluh.
Sayatan melintang daun Dioscorea bulbifera, A)Bagian-bagian jaringan pada daun; B) Jaringan mesofil padadaun yang terdiferensiasi menjadi palisade dan
spons.
Sayatan paradermal daun Dioscorea bulbifera, A)
Stomata tipe anomositik; b) Kristal tipe drush
Sayatan melintang petiolus daun Dioscorea bulbifera. A) Sebagian sayatan melintang petiolus; B) Sayatanmelintang petiolus melalui epidermis dan korteks memperlihatkan trikom tipe uniseriet multiseluler
Sayatan melintang akar Dioscorea bulbifera. A) Penampang melintang akar keseluruhan; B) Sayatan melintang melalui epidermis dan korteks; C) Sayatan melintang melalui endodermis memperlihatkan penebalan sel endodermis berbentukU; D) Sayatan melintang memperlihatkan trakea metaxilem tipe skalariform; E) Sayatan melintang melalui ikatan pembuluh yang diperbesar.
Sumber: http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A
%2F%2Frepository.ui.ac.id%2Fcontents%2Fkoleksi
%2F2%2Ffa620d01fefa29284eee450ae76c37cdd1970a95.pdf&ei=1GSAUb7dB42uiQesjIGoCg
&usg=AFQjCNFNpzwGVI4c6aDrYYP2pSZS6Rxxmw&sig2=RnzcxeRcwVOWiRLme3n8Yg
Gambar melintang pada batang tumbuhan dikotil dan monolotil
Sumber : http://www.triwahyu.web.id/2012/gambar-melintang-daun-dikotil-dan-monokotil
Penampang melintang pada akar tumbuhan dikotil dan monokotil