1 | p a g ekemenpora.go.id/img_upload/files/juklak fasilitasi kpd masyarakat... · olahraga ini...
TRANSCRIPT
1 | P a g e
1 | P a g e
2 | P a g e
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 8
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 8
B. TUJUAN ......................................................................................................................... 10
C. SASARAN ...................................................................................................................... 11
D. BESARAN DAN KOMPONEN USULAN RAB FASILITASI/BANTUAN .................. 11
E. ALOKASI PEMANFAATAN FASILITAS/BANTUAN ................................................ 12
F. PENGERTIAN ............................................................................................................... 13
BAB II ........................................................................................................................................... 15
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR .......................................................................................... 15
A. PELAKSANAAN ............................................................................................................ 15
B. PROSEDUR BANTUAN ................................................................................................ 16
C. TAHAPAN PENCAIRAN DANA FASILITASI/BANTUAN ........................................ 20
BAB III ........................................................................................................................................... 22
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN, PENGAWASAN, SANKSI DAN PENGADUAN
MASYARAKAT ............................................................................................................................. 22
A.TUJUAN PEMANTAUAN .............................................................................................. 22
B. EVALUASI ..................................................................................................................... 22
C. PELAPORAN SUBSTANSI KEGIATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN................................................................................................................... 22
D. PENGAWASAN .............................................................................................................. 26
E. SANKSI .......................................................................................................................... 27
F. PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN MASYARAKAT ........................ 27
BAB IV .......................................................................................................................................... 28
PENUTUP ..................................................................................................................................... 28
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
3 | P a g e
PERATURAN
DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA
NOMOR : 11 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DALAM AKUN
BELANJA BARANG LAINNYA UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH ( KONI, KOI, INDUK ORGANISASI
CABANG-CABANG OLAHRAGA PENDIDIKAN, PRESTASI,
FUNGSIONAL,PROFESIONAL, PERSEORANGAN DAN LEMBAGA LAINNYA).
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA
Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pemuda dan
Olahraga Nomor 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum dan
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Yang
Dialokasikan Pada Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya Untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah Dilingkungan
Kementerian Pemuda dan Olahraga serta untuk melaksanakan
ketentuan Diktum kesatu dan kedua Keputusan Menteri Pemuda
dan olahraga Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pengangkatan/Penunjukan Pejabat Eselon I/Pimpinan Tinggi
Madya untuk Menandatangani Petunjuk Teknis Penyaluran
bantuan Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Deputi Bidang
Peningkatan Prestasi olahraga tentang Petunjuk teknis Penyaluran
bantuan Pemerintah Dalam Akun Belanja Barang Lainnya Untuk
Diserahkan kepada masyarakat/Pemerintah Daerah dalam hal ini
Kepada KONI, KOI, Induk Organisasi Cabang-Cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional, perseorangan dan
lembaga lainnya.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
4 | P a g e
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
nomor 5, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor
4355);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Pendanaan Keolahragaan;
8. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
9. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015
Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang
tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Nomor
168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor 1516
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
14. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 40 tahun 2016
tentang Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Penyaluran
5 | P a g e
Bantuan Pemerintah Yang Dialokasikan Pada Kelompok Akun
Belanja Barang lainnya Untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemerintah Daerah Dilingkungan Kementerian
pemuda dan Olahraga;
15. Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 25 Tahun
2017 tentang pengangkatan/penunjukan Pejabat Eselon
I/Pimpinan Tinggi Madya untuk Menandatangani Petunjuk
Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah;
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI
OLAHRAGA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH DALAM AKUN BELANJA BARANG LAINNYA UNTUK
DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH
(KEPADA KONI, KOI DAN INDUK ORGANISASI CABANG-CABANG
OLAHRAGA PENDIDIKAN, PRESTASI, FUNGSIONAL,
PROFESIONAL, PERSEORANGAN DAN LEMBAGA LAINNYA).
Pasal 1
Dalam Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
yang dimaksud dengan Bantuan Dalam Akun Belanja Barang
Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah
merupakan bantuan dalam bentuk transfer uang dari pemerintah
kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-Cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan
Lembaga Lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan guna pembinaan, pengembangan,
peningkatan kapasitas dan profesionalitas tenaga keolahragaan dan
optimalisasi kinerja bidang olahraga, dalam rangka meraih prestasi
olahraga nasional maupun internasional.
6 | P a g e
Pasal 2
Pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan bantuan Pemerintah dalam
Akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemerintah Daerah merupakan bantuan dalam bentuk transfer
uang dari pemerintah kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-Cabang
Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan
lembaga lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi
Olahraga ini dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
BAB III : LAPORAN KEGIATAN DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV : PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN, PENGAWASAN DAN
SANKSI
BAB V : PENUTUP
Pasal 3
Pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan fasilitasi Bantuan sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 dilaksanakan dalam bentuk transfer uang
(langsung) secara sekaligus atau bertahap ke Rekening Penerima Bantuan
sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan menteri Keuangan
Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada kementerian Negara/Lembaga.
Pasal 4
Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga sebagai acuan
dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah dalam
Akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemerintah Daerah merupakan bantuan dalam bentuk transfer
uang dari pemerintah kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-Cabang
Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan
Lembaga Lainnya guna pembinaan, pengembangan, peningkatan kapasitas
dan profesionalitas tenaga keolahragaan dan optimalisasi kinerja bidang
7 | P a g e
8 | P a g e
Lampiran:
Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
Nomor : 11 Tahun 2018
TENTANG
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Dalam Akun Belanja Barang
Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah (kepada
KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-Cabang Olahraga Pendidikan,
Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan Lembaga Lainnya).
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi olahraga dan lembaga olahraga lainnya merupakan organisasi
yang memiliki akses secara langsung dalam pengelolaan dan pembinaan
terhadap olahragawan dan tenaga keolahragaan. Penyelenggaraan
pembinaan olahraga sebagai bagian dari fungsi sosial perlu dirangsang
dan didukung demi pencapaian sasaran pembangungan pembinaan
prestasi olahraga tingkat internasional.
Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya secara
optimal, organisasi dan lembaga olahraga masih sering mendapat
hambatan mengingat keterbatasan anggaran biaya dan komplektisitas
permasalahan dan tantangan yang dihadapi semakin berat.
Oleh karena itu, pemerintah patut memberikan perhatian sesuai dengan
program NAWACITA Presiden RI dan sebagaimana diamanatkan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional pasal 1 angka (3) menyatakan bahwa sistem keolahragaan
nasional adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara
terencana, sistematis, terpadu dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan
yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan,
pengembangan dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan
yang demokratis dan tidak diskriminatif, juga khususnya pada Pasal 15
yang menyebutkan ”Pemerintah dan Pemerintah Daerah
bertanggungjawab untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan
keolahragaan nasional”.
9 | P a g e
Dengan berpijak pada Undang-undang Olahraga tersebut kementerian
Pemuda dan Olahraga sebagai satu satunya wakil pemerintah yang
bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan olahraga nasional
perlu memfasilitasi KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang
Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan Profesional, Perseorangan
dan lembaga lainnya. Mengingat dukungan dana yang dialokasikan untuk
membantu pembinaan dan peningkatan kompetensi, kapasitas,
profesionalitas tenaga dan organisasi keolahragaan baik yang berada di
bawah KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional dan Profesional maupun Perseorangan dan
lembaga lainnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) maka segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan
dana tersebut harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Meskipun dana yang diberikan merupakan stimulan, namun untuk
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan program,
maka dana APBN yang diberikan melalui kegiatan fasilitasi dalam bentuk
transfer uang (langsung) perlu ditata secara baik dan sistematis.
Dengan demikian semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
bantuan yang termasuk dalam kriteria pada uraian Petunjuk Teknis ini
dapat melaksanakan kegiatan dan mempertanggungjawabkan dengan baik
sesuai Akuntabilitas Keuangan.
B. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 5,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga;
10 | P a g e
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan
Keolahragaan;
8. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
9. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015
Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Nomor
168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor 1516
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pemuda dan Olahraga;
14. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 40 tahun 2016
tentang Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah Yang Dialokasikan Pada Kelompok Akun Belanja Barang
lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah
Dilingkungan Kementerian pemuda dan Olahraga;
15. Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 25 Tahun 2017
tentang pengangkatan/penunjukan Pejabat Eselon I/Pimpinan Tinggi
Madya untuk Menandatangani Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah;
B. TUJUAN
Tujuan pemberian bantuan berupa stimulant pada Akun Belanja
Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah
Daerah sebagai berikut:
1. Guna membantu kelancaran pembinaan, penambahan
kuantitas,dan peningkatan kompetensi, kapasitas, profesionalitas
11 | P a g e
tenaga keolahragaan;
2. Sebagai acuan dalam proses dan mekanisme pengelolaan
kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan fasilitasi/bantuan
kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan
Lembaga lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Tanggungjawab dan perhatian pemerintah dalam rangka
pembinaan kepada KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-
cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional,
Perseorangan dan Lembaga lainnya dalam pengembangan prestasi
olahraga baik nasional maupun internasional.
C. SASARAN
Sasaran penerima stimulan bantuan pada Akun Belanja Barang
Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah
adalah KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga
Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan lembaga
lainnya dengan ketentuan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. BESARAN DAN KOMPONEN USULAN RAB FASILITASI/BANTUAN
Besaran stimulant fasilitasi/bantuan yang diberikan kepada KONI, KOI
dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi,
Fungsional, Profesional, Perseorangan dan lembaga lainnya ditetapkan
dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dengan mempertimbangkan
kebutuhan prioritas penerima stimulant fasilitasi/bantuan, dengan nilai
Total bantuan untuk Tahun 2018 sebesar Rp.102.605.000.000,- (seratus
dua milyar enam ratus lima juta rupiah), target capaian sebanyak 52
organisasi olahraga dan 100.000 ribu pelatih, instruktur, wasit, juri dan
tenaga pendukung keolahragaan.
Dengan rincian:
1. Fasilitasi KONI Rp. 23.000.000.000,- ( dua puluh tiga milyar rupiah) 1
paket;
2. Fasilitasi KOI Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)1 paket ;
3. Fasilitasi Induk-induk Cabor Olahraga Rp. 10.760.000.000,-
12 | P a g e
( sepuluh milyar tujuh ratus enam puluh juta rupiah) 40 paket;
4. Fasilitasi Lembaga/organisasi olahraga dan
Perseorangan/Masyarakat Olahraga Rp. 58.845.000.000,- ( lima puluh
delapan milyar delapan ratus empat puluh lima juta rupiah) 150 paket.
Berkaitan rincian bantuan di atas, nilai tersebut bukan sebagai acuan
baku, sehingga ketika masa berjalannya proses pengajuan maupun
pencairan dapat mengambil alokasi anggaran organisasi olahraga lainnya,
dan dapat dialihkan untuk kebutuhan tambahan lembaga lainnya dengan
catatan tetap memenuhi target capaian jumlah organisasi dan jumlah
pelatih, instruktur, wasit, juri dan tenaga pendukung keolahragaan yang
telah ditetapkan.
Adapun Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang diajukan antara lain
meliputi : Belanja Bahan (ATK, Pencetakan, Pengadaan Seragam), Belanja
Honor (Honor Kepanitiaan), Belanja Jasa Profesi (Honor Narasumber),
Belanja Sewa (Gedung dan Kendaraan), Belanja Perjalanan Dinas (transport
peserta, panitia, narasumber) dan belanja jasa lainnya (sesuai Standar
Biaya Masukan Tahun Berjalan).
Dana bantuan Pemerintah dilarang dipergunakan untuk belanja berupa
asset tetap dan belanja modal yang sifatnya di inventarisasi/dicatatkan
sebagai Barang Milik Negara (BMN) seseuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Namun apabila dana stimulant fasilitasi digunakan
untuk belanja berupa asset tetap (contoh; PC kumputer) oleh Penerima
Fasilitasi Prosesnya melalui mekanisme pelaksanaan pengadaan
barang/jasa instansi pemerintah sesuai perpres nomor 4 tahun 2015
tentang perubahan keempat atas perpres no 54 tahun 2010 tentang
pelaksanaan pengadaan barang/jasa instansi pemerintah, maka
barang/asset dimaksud merupakan milik pemberi fasilitasi, yang dapat
diberikan kepada penerima fasilitasi dengan mekanisme sesuai ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
E. ALOKASI PEMANFAATAN FASILITAS/BANTUAN
Alokasi fasilitasi/bantuan yang disalurkan kepada kepada KONI, KOI
dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi,
Fungsional, Profesional, Perseorangan dan lembaga lainnya diarahkan
13 | P a g e
untuk bantuan yang bersifat Event dan bantuan lainnya yang bersifat
stimulan pada kegiatan keolahragaan serta bantuan yang bersifat
pelaksanaan kegiatan dan/atau untuk mengikuti magang, seminar dan
pelatihan dalam maupun Luar Negeri diantaranya:
a. Coaching Clinic Pelatih, Instruktur Olahraga;
b. Pelatihan Pelatih, Instruktur Olahraga;
c. Penyegaran Wasit dan Juri Olahraga;
d. Pelatihan Wasit dan Juri Olahraga;
e. Pelatihan Pembina, pelaku danTenaga Pendukung Olahraga;
f. Dan Pelatihan Tenaga Keolahragaan di Daerah
F. PENGERTIAN
Dalam Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga selaku
pejabat Eselon I/pimpinan Tinggi Madya yang ditunjuk untuk
menandatangani Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah
pada Satker Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga ini yang
dimaksud dengan:
a. Stimulan fasilitasi/bantuan pada Akun Belanja Barang Lainnya Untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah merupakan
bentuk pelayanan, perhatian, dan dukungan pemerintah guna
membantu kelancaran pembinaan dan peningkatan kuantitas,
kompetensi, kapasitas, profesionalitas tenaga keolahragaan pada KONI,
KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang Olahraga Pendidikan,
Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan Lembaga Lainnya.
b. Tenaga Keolahragaan adalah setiap orang yang memiliki kualifikasi dan
sertifikasi kompetensi dalam bidang olahraga yang terdiri atas pelatih,
guru/dosen, wasit, juri, manajer, promotor, administrator, pemandu,
penyuluh, istruktur, tenaga medis, ahli gizi, ahli biomekanika, psiholog
atau sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga;
c. Pelatih adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mengelola/menangani sekelompok/seseorang dengan memberikan
latihan ketrampilan olahraga untuk mencapai prestasi.
d. Instruktur adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertugas
mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan pelatihan dan
bimbingan ketrampilan olahraga untuk mencapai tujuan tertentu.
14 | P a g e
e. Wasit adalah seseorang yang mempunyai wewenang untuk mengatur
dan memimpin jalannya suatu pertandingan olahraga.
f. Juri adalah sekelompok dewan yang bertugas untuk menilai prestasi
individu atau kelompok dalam suatu pertandingan olahraga.
g. Pembina olahraga adalah meliputi pembina perkumpulan, induk
organisasi, atau lembaga olahraga pada tingkat pusat dan tingkat daerah
untuk melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai
dengan tugas dan fungsinya dalam organisasi.
h. Organisasi olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerjasama
dengan membentuk organisasi untuk penyelenggaraan olahraga sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Yang dimaksud dengan Lembaga Olahraga pada petunjuk pelaksanaan
ini adalah terdiri dari perkumpulan, klub dan komunitas olahraga yang
mempunyai komitmen untuk memajukan olahraga nasional.
j. Induk organisasi cabang olahraga adalah organisasi olahraga yang
membina, mengembangkan, dan mengkoordinasikan satu
cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga
dari satu jenis olahraga yang merupakan anggota federasi cabang
olahraga internasional yang bersangkutan.
k. Belanja barang lainnya untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemerintah daerah adalah bantuan dalam bentuk uang
yang tidak termasuk dalam bantuan pemerintah yang dialokasikan
pada kelompok akun belanja barang non operasional lainnya.
15 | P a g e
BAB II
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
A. PELAKSANAAN
Di dalam pelaksanaan pemberian stimulant bantuan ada beberapa
Persyaratan calon penerima fasillitasi/bantuan yang harus dipenuhi
sebagai berikut:
1. Persyaratan administratif umum penerima fasilitasi/bantuan baik
Organisasi dan/atau Lembaga Olahraga lainnya:
a. Mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Menteri
pemuda dan Olahraga dengan tembusan Deputi Bidang
peningkatan Prestasi Olahraga.
b. Lampiran proposal yang ditandatangani oleh Ketua Umum atau
sebutan lain atau sekurang-kurangnya ditandatangani Sekretaris
organisasi olahraga dengan penulisan proposal sekurang-
kurangnya memuat:
1) Latar Belakang;
2) Dasar Pelaksanaan;
3) Nama Kegiatan;
4) Tujuan Kegiatan;
5) Hasil yang diharapkan;
6) Waktu dan Tempat Pelaksanaan;
7) Jumlah Peserta;
8) Susunan Kepanitiaan;
9) Rincian Anggaran Biaya yang dibutuhkan (rincian sesuai
dengan jenis pengeluaran;
10) Mencantumkan Nama Pengurus dan Nomor Telepon yang
dapat di hubungi (Contac Person) ;
11) Penutup;
c. Foto copy Akta pendirian (akta Notaris) yang bersifat autentik atau
yang dilegalisasi;
d. Foto copy Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
e. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Lembaga;
f. Foto copy Nomor Rekening yang masih aktif a.n. Lembaga (surat
referensi bank yang menyatakan rekening itu aktif sampai 3 bulan
kedepan);
16 | P a g e
g. Rencana dan program kerja organisasi / lembaga selama satu
tahun;
h. Surat Kepengurusan yang masih berlaku;
i. Foto copy surat keterangan domisili dari instansi yang berwenang;
2. Persyaratan khusus
a. Tidak ada dualisme dalam kepengurusan organisasi olahraga;
b. Hendaknya memiliki data tenaga keolahragaan
(wasit/juri/pelatih/instruktur sesuai cabornya) selama
kepengurusan;
c. Wajib mencantumkan Logo Kementerian Pemuda dan Olahraga,
Logo Asian Games XVIII Tahun 2018 dan Logo Asian Para Games
XVIII Tahun 2018 dalam setiap penyelenggaraan kegiatan yang
difasilitasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
3. Sedangkan persyaratan untuk penerima fasilitasi/bantuan bagi
perseorangan adalah sebagai berikut : memiliki Nomor Rekening
Bank, Print Out Rekening Koran 3 bulan terakhir, Nomor Pokok
Wajib Pajak, Identitas Diri, Sertifikat/Lisensi pelatihan yang telah
dimiliki dan Berprestasi serta aktif dibidang Olahraga.
Mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Menteri
pemuda dan Olahraga dengan tembusan Deputi Bidang peningkatan
Prestasi Olahraga dan Surat Undangan resmi dari penyelengara
kegiatan.
4. Untuk lembaga lain dan perseorangan ditambah rekomendasi dari
PP/PB/PengProv/PengCab Olahraga masing masing agar hasil
keluarannya diakui secara resmi.
B. PROSEDUR BANTUAN
1. Permohonan stimulant fasilitasi/bantuan kegiatan ditujukan kepada
Menteri Pemuda dan Olahraga Jl. Gerbang Pemuda No.3 Senayan,
Jakarta Pusat selaku pengguna anggaran (PA). Menteri Pemuda dan
Olahraga mendisposisikan permohonan bantuan kepada Deputi
Bidang peningkatan Prestasi olahraga/pimpinan tinggi madya yang
bertanggungjawab terhadap program bantuan pemerintah;
2. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga/ pimpinan tinggi
madya yang bertanggungjawab terhadap program bantuan
pemerintah, mendisposisikan kepada Asisten Deputi Peningkatan
17 | P a g e
Tenaga dan organisasi Keolahragaan dan / atau PPK menelaah,
menilai kelayakan permohonan bantuan pemerintah;
3. Penilaian terhadap permohonan bantuan fasilitasi dilakukan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
4.a Penilaian Administrasi
Penilaian administrasi untuk organisasi dan lembaga lainnya
meliputi penilaian terhadap kelengkapan proposal yang harus
dipenuhi oleh calon penerima bantuan berupa : Akte Notaris,
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, NPWP, Rekening
Bank Atas Nama Lembaga, Print Out Rekening Koran 3 bulan
terakhir, Surat Keputusan Kepengurusan yang masih berlaku,
program kerja satu tahun dan ijin domisili dari instansi yang
berwenang. Yang tidak lolos dalam verifikasi adminitrasi dinyatakan
gugur.
4.b Penilaian Substansi Kegiatan
Penilaian terhadap substansi kegiatan dimaksudkan untuk menilai
apakah kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan program
fasilitasi/bantuan sesuai dengan petunjuk teknis, sebagai berikut:
4.b.1).Setiap proposal pengajuan fasilitasi/bantuan yang diajukan
akan dinilai kelayakannya oleh tim verifikasi yang dibentuk
melalui keputusan KPA pada Satker Bidang Peningkatan
Prestasi Olahraga Jika belum sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan, maka permohonan dikembalikan ke
organisasi yang bersangkutan untuk dilakukan perbaikan;
4.b.2).Tim verifikasi dalam melaksanakan tugasnya harus terbuka,
objektif, jujur dan adil serta tidak diskriminatif;
4.b.3).Tim verifikasi melaksanakan verifikasi administrasi proposal
dari calon penerima fasilitasi/bantuan;
4.b.4).Tim verifikasi mengajukan hasil verifikasi dan penilaian
proposal kepada Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi
Keolahragaan dan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam penetapan
surat keputusan tentang organisasi olahraga penerima
bantuan dan besarnya bantuan dalam rupiah;
18 | P a g e
4.b.5).Selanjutnya hasil final verifikasi diterbitkan Berita Acara Tim
verifikasi kemudian disampaikan kepada Asdep Peningkatan
Tenaga dan Organisasi Keolahragaan.dan/atau Pejabat
Pembuat Komitmen dengan disahkan oleh KPA;
4. Penetapan calon penerima bantuan sebagai berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menetapkan calon penerima
fasiltasi/bantuan serta Jumlah Besaran uang yang diberikan
dengan surat keputusan sesuai usulan dari Tim verifikasi dan
pengesahan dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
b. Perjanjian Kerjasama antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
pada Asdep Tenaga dan Organisasi Keolahragaan, Deputi Bidang
Peningkatan Prestasi Olahraga, Kementerian Pemuda dan
Olahraga ditandatangi oleh PPK dan penerima
fasilitasi/bantuan;
c. Penerima Fasilitasi/Bantuan wajib menandatangani kwitansi dana
bantuan fasilitasi kegiatan diatas materai 6.000 sebanyak 4 (empat)
rangkap;
d. Penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM) Penggunaan Dana Fasilitasi dan Pelaksanaan Kegiatan
diatas materai 6.000 oleh penerima fasilitasi/bantuan sebanyak 4
(empat) rangkap;
e. Penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
(SPTB) oleh penerima fasilitasi/bantuan diatas meterai Rp. 6000,-;
f. Tim Verifikasi akan menerbitkan Ringkasan Akad Kerjasama
Fasilitasi/Bantuan;
g. Melampirkan Fotocopy NPWP dan Buku Rekening atas nama
Organisasi/Lembaga Penerima Fasilitasi/Bantuan sebanyak 4
(empat) rangkap;
h. Selanjutnya dibuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang
ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Tim
Penguji SPP/Penerbit SPM dan melampirkan kelengkapan
dokumen diajukan ke Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga,
Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga, c.q. Kepala
Bagian Verifikasi Pelaksanaan Anggaran untuk diuji dan dinilai
serta diperiksa kelengkapannya dan kesesuaian
administrasinya;
19 | P a g e
i. Apabila tim penguji dan penilai pada Bagian Verifikasi
Pelaksanaan Anggaran menyatakan benar dan lengkap, maka
akan diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). Namun
apabila dalam hal pengujian dinyatakan belum sesuai atau
terdapat kekurangan, maka dokumen tersebut akan
dikembalikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk
disesuaikan/diperbaiki. Setelah diperbaiki kemudian
diserahkan kembali kepada Bagian Verifikasi Pelaksanaan
Anggaran untuk diterbitkan SPM;
j. Selanjutnya, SPM yang diterbitkan dari Bagian Verifikasi
Pelaksanaan Anggaran Biro Keuangan dan Rumah Tangga,
diserahkan ke Kepala Bagian Keuangan Biro Keuangan dan
Rumah Tangga dengan melampirkan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk dilakukan validasi dan pengajuan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) agar dana yang dialokasikan
dapat diterbitkan SP2D untuk ditransfer ke rekening penerima
fasilitasi/ bantuan;
ASDEP 2/IV
KONI, KOI, NPC, Lembaga lainnya,, PB/PPCabor OR Pendidikan, , Prestasi, Fungsional, Profesional, pERSEORANGAN
MENPORA
20 | P a g e
C. TAHAPAN PENCAIRAN DANA FASILITASI/BANTUAN
Tahapan pencairan uang fasilitasi/bantuan diatur sesuai dengan pasal (18)
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 173/PMK.05/2016 sebagai berikut :
1. Pemberian dana fasilitasi/bantuan dilaksanakan berdasarkan Surat
Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA;
2. Pencairan dana fasilitasi/bantuan dilaksanakan berdasarkan
perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima bantuan yang
telah ditetapkan dalam Surat Keputusan;
3. Pencairan dana fasilitasi/bantuan dapat dilakukan sekaligus (100%)
atau bertahap;
4. Pencairan dana fasilitasi/bantuan dapat dilaksanakan paling banyak
sampai dengan 4 (empat) tahap.
5. Pencairan dana fasilitasi/bantuan secara sekaligus atau bertahap
ditetapkan oleh KPA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan
waktu pelaksanaan kegiatan;
6. Besaran pencairan dana stimulan fasilitasi/bantuan pada setiap
tahap ditetapkan oleh KPA;
7. Pencairan dana stimulan fasilitasi / bantuan pada bantuan langsung
berupa transfer uang secara bertahap dilaksanakan dengan
ketentuan:
a. Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari keseluruhan dana
kegiatan bantuan setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh
penerima bantuan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
b. Tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana
kegiatan bantuan, apabila prestasi pekerjaan/kegiatan telah
mencapai 70%.
8. Penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan dana kegiatan
bantuan kepada PPK dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Pembayaran sekaligus atau tahap I dilampiri :
1. Rencana pengeluaran dana kegiatan bantuan yang akan
dicairkan secara sekaligus atau bertahap;
2. Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan dan PPK;
3. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan dan disyahkan oleh PPK;
b. Pembayaran Tahap II dilampiri :
1. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
21 | P a g e
penerima bantuan dan disyahkan oleh PPK;
2. Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM).
BAGAN PROSES PELAKSANAAN PROGRAM FASILITASI/BANTUAN
(1) Sosialisasi
(2) Pengajuan Proposal
Pembina Olahraga/ Lembaga
Olahraga
Kementerian Pemuda dan
Olahraga
(3) Verifikasi dan Penilaian
(4) Penetapan Penerima
Fasilitasi/Bantuan
(5) MoU
(6) Pencairan Anggaran
Pengajuan ke KPPN
(7) Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring
(8) Pelaporan Substansi dan
Pertanggungjawaban Keuangan
22 | P a g e
BAB III
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN, PENGAWASAN, SANKSI DAN
PENGADUAN MASYARAKAT
A.TUJUAN PEMANTAUAN
a. Memastikan pemanfaatan dana fasilitasi/bantuan sesuai dengan prinsip,
mekanisme dan prosedur;
b. Memastikan agar hasil-hasil selama tahap perencanaan diperoleh melalui
proses dan mekanisme yang benar;
c. Agar hasil dana operasional/administasi yang digunakan membawa
manfaat langsung bagi peningkatan mutu pengelolaan organisasi
keolahragaan secara signifikan;
d. Menjaga agar kualitas dari setiap bantuan yang dilaksanakan memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan.
B. EVALUASI
Evaluasi terhadap proram yang telah kita laksanakan adalah suatu
keharusan yang dapat di jadikan tolak ukur apakah program tersebut
mempunyai manfaat dan nilai tambah sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Untuk mengetahui indikator keberhasilan program maka diperlukan
evaluasi secara komprehensif dan berkelanjutan.
Adapun tujuan dari pada evaluasi program adalah :
a. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas program yang telah
dilaksanakan;
b. Untuk mengetahui apakah hasil dari pelaksanaan program sesuai
dengan yang diharapkan;
c. Sebagai bahan pengambilan kebijakan apakah program dimaksud dapat
dilanjutkan atau tidak.
Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi antara
lain perencanaan/desain evaluasi, pengumpulan informasi, pengolahan
informasi, kesimpulan dan pelaporan hasil evaluasi.
C. PELAPORAN SUBSTANSI KEGIATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN.
Pelaporan adalah suatu bentuk penyampaian pertanggungjawaban baik
secara lisan maupun secara tertulis sesuai dengan tanggung jawab
23 | P a g e
(responsibility) yang dibebankan. Laporan juga merupakan salah satu alat
untuk menyampaikan informasi baik formal maupun informal.
a. Laporan Substansi Kegiatan
Setelah kegiatan selesai penerima fasilitasi/bantuan wajib
menyampaikan laporan substansi kegiatan yang telah dilaksanakan
dilengkapi dengan dokumentasi/foto kegiatan dijilid 3 (tiga) rangkap,
disampaikan kepada Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi
Keolahragaan, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga,
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Format laporan kegiatan:
1. Latar belakang;
2. Dasar Hukum;
3. Tujuan;
4. Sasaran;
5. Bentuk Kegiatan;
6. Peserta kegiatan;
7. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan;
8. Langkah- Iangkah pelaksanaan kegiatan;
9. Hasil yang dicapai;
10. Lampiran-Iampiran (daftar hadir dan biodata peserta, narasumber,
dan panitia kegiatan, serta dokumentasi kegiatan (Foto-foto, video,
liputan berita)
b. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan.
1. Penerima fasilitasi/bantuan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan kepada PPK sesuai dengan
perjanjian kerja sama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran meliputi:
a. Berita Acara Serah terima yang memuat:
1. jumlah dana awal,dana yang dipergunakan, dan sisa dana;
2. pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian
Kerjasama; dan
3. pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
b. Foto/film/ video hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.
2. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima fasilitasi/bantuan harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas
Negara kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama.;
24 | P a g e
3. Laporan pertanggungjawaban fasilitasi/bantuan sebagaimana
dimaksud dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam
lampiran huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
173/PMK.05/2016 tanggal 17 November 2016.
Bukti pengeluaran yang wajib disimpan oleh penerima bantuan
sebagai Lampiran laporan pertanggungjawaban keuangan meliputi :
a. Rekapitulasi Pengeluaran;
b. Kwitansi dan daftar tanda terima;
c. Bukti surat setoran pajak (PPh dan PPN);
d. Daftar hadir (Rapat, Peserta, Panitia, Narasumber);
e. Bukti perjalanan (Surat Tugas, Tiket, Boarding Pass, Bukti
Penginapan, Foto copy KTP, Paspor (Exit-Permit) untuk
perjalanan dinas Luar Negeri, dll);
f. Bukti pengeluaran lainnya.
4. Rincian anggaran pada proposal dan laporan
pertanggungjawaban keuangan disesuaikan dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) Tahun Anggaran Berjalan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia
(www.anggaran.depkeu.go.id);
5. Pihak penerima fasilitasi/bantuan berkewajiban
membayar/menanggung seluruh pajak-pajak yang dikenakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menyetorkannya
kepada Kas Negara. . Laporan pertanggungjawaban keuangan
dilampirkan bukti-bukti pembayaran pajak yang diatur sebagai
berikut :
a. Pembayaran pajak honorarium mengacu pada Salinan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010 sebagai berikut :
Sebesar 0% (nol persen) dari honorarium bruto bagi PNS
Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI
Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya;
Sebesar 5% (lima persen) dari honorarium bruto bagi PNS
Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan
Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya;
Sebesar 15% (lima belas persen) dari honorarium bruto bagi
Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota
POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira
Tinggi, dan Pensiunannya;
25 | P a g e
b. Pembayaran pajak belanja bahan/barang diatas satu juta rupiah
dikenakan PPN 10% dari nilai kwitansi;
c. Pembayaran pajak belanja bahan/barang diatas dua juta rupiah
dikenakan PPN 10% dari nilai kwitansi, dan dikenakan PPh pasal
22 sebesar 1,5% jika mempunyai NPWP akan tetapi jika tidak ada
NPWP dikenakan pajak 3% dari nilai PPN;
d. Pembayaran pajak belanja sewa diatas dua juta rupiah
dikenakan PPN 10% dari nilai kwitansi, dan dikenakan PPh pasal
22 sebesar 2% jika mempunyai NPWP akan tetapi jika tidak ada
NPWP dikenakan pajak 4% dari nilai PPN;
6. Bukti kuitansi pembelian/pengeluaran (sebesar dua ratus lima puluh
ribu rupiah) menggunakan meterai Rp. 3000,- sedangkan
pembelian/pengeluaran (sebesar satu juta rupiah keatas)
menggunakan meterai Rp. 6000,-.
7. Untuk pembayaran sewa Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) penerima
bantuan melengkapi bukti pembayaran berupa kuitansi bermaterai
Rp. 6000,- (enam ribu rupiah), dicap, ditandatangani, Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP), Nomor Rekening rekanan dan menyertakan
Faktur Pajak serta Surat Permintaan dan Penawaran, Surat Perintah
Kerja (SPK) sederhana dan Berita Acara (BA) serah terima barang
(pembuatan format SPK, BAP, BASTP)
8. Untuk pembayaran sewa di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
dilakukan melalui Surat Perintah Kerja (SPK) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dibidang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
9. Jasa Giro/Bunga Bank dan sisa dana bantuan dari kemenpora yang
tidak digunakan wajib disetor ke Kas Negara dengan mekanisme
pengembalian sebagai berikut :
a) Lembaga/Organisasi Penerima bantuan/fasilitasi menyampaikan
surat kepada Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi
Keolahragaan dengan isi surat menyampaikan perihal bahwa
terdapat sisa dana bantuan, disertai dengan uraian sebab
dikembalikan dan disebutkan rincian nilai sisa dana bantuan
yang akan dikembalikan. Surat tersebut nantinya digunakan
sebagai dasar surat pengembalian ke kas negara;
26 | P a g e
b) Merujuk point a) diatas, Asdep Peningkatan Tenaga dan
Organisasi Keolahragaan Selaku Unit Kerja Teknis
menyampaikan Nota Dinas yang ditujukan kepada Biro Keuangan
dan Rumah Tangga u.p. Bagian Keuangan Kemenpora c.q. Sub
Bagian Pengelola PNBP (selaku bendahara penerima PNBP) yang
berisi pengembalian sisa dana bantuan beserta daftar rincian
setoran sisa dana bantuan;
c) Bendahara Penerimaan Menerbitkan E-Billing Simponi untuk
disampaikan kepada Unit Kerja Teknis dalam hal ini Asdep
Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan;
d) Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan
menyampaikan E-Billing Simponi dimaksud kepada
Lembaga/Organisasi Penerima bantuan/fasilitasi untuk
melakukan penyetoran ke Kas Negara langsung Via Bank.
e) Lembaga/Organisasi Penerima bantuan/fasilitasi Wajib
menyampaikan copy bukti setor kepada Asdep Peningkatan
Tenaga dan Organisasi Keolahragaan.
10. Bukti-bukti tersebut di atas dapat disampaikan dalam bentuk
salinan atau berupa fotokopi dari naskah aslinya. Sedangkan
aslinya disimpan oleh organisasi olahraga/lembaga olahraga
dan perseorangan penerima fasilitasi/bantuan.
D. PENGAWASAN
Penerima fasilitasi/bantuan sewaktu-waktu harus siap untuk diaudit
oleh Pengawas Internal yakni Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan
Organisasi Keolahragaan melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi,
Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga, maupun Aparat
Pengawas External dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan/atau
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelola dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
27 | P a g e
E. SANKSI
Apabila terjadi penyimpangan dalam pemanfaatan dana
fasilitasi/bantuan yang telah diatur dalam perjanjian kerjasama, maka
penerima fasilitasi/bantuan bertanggungjawab sepenuhnya atas segala
kemungkinan terhadap sanksi baik perdata maupun pidana
berdasarkan hukum dan ketentuan yang berlaku. Penerima
fasilitasi/bantuan harus siap bilamana dilakukan pemeriksaan oleh
aparat pengawas internal maupun eksternal (Inspektorat Kemenpora
atau Badan Pemeriksa Keuangan).
Organisasi Olahraga/Lembaga dan Perorangan yang tidak
menyampaikan laporan kegiatan maupun pertanggungjawaban
keuangan fasilitasi/bantuan yang diterima, tidak akan diberikan
fasilitasi/bantuan pada tahun berikutnya sebagaimana diatur dalam
petunjuk teknis ini.
F. PELAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN MASYARAKAT
Dalam rangka transparansi/keterbukaan dan kontroling atas bantuan
pemerintah terhadap KONI, KOI dan Induk Organisasi Cabang-cabang
Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional, Perseorangan dan
Lembaga Lainnya, apabila terjadi penyimpangan penyimpangan
penggunaan oleh pihak penerima maka masyarakat dapat
menyampaikan informasi/pengaduan tersebut kepada alamat: Deputi
Bidang peningkatan Prestasi Olahraga cq Asisten Deputi Peningkatan
Tenaga dan Organisasi keolahragaan, Gedung PPITKON lt. 3 jl. Gerbang
Pemuda No. 3 Senayan Jakarta Pusat Telp/Fax. (021) 5738572 email :
[email protected] Instagram : asdep_tenorg. Selain itu pelaporan
dan/atau pengaduan dapat disampaikan melalui Helo Kemenpora
1500-928 yang tercantum pada website resmi www.kemenpora.go.id.
28 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
Peraturan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga tentang
Petunjuk Teknis Fasilitasi/Bantuan KONI, KOI dan Induk Organisasi
Cabang-cabang Olahraga Pendidikan, Prestasi, Fungsional, Profesional,
Perseorangan dan Lembaga Lainnya adalah merupakan pedoman
standar minimum untuk dijadikan acuan bagi organisasi/lembaga
olahraga dan perseorangan yang akan dan telah mendapatkan bantuan
dana dari pemerintah melalui APBN dalam melaksanakan program
pembinaan olahraga, sehingga keseluruhan proses pelaksanaannya
dapat berlangsung secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Organisasi Olahraga, Lembaga Lainnya dan Perseorangan diharapkan
dapat mengikuti perkembangan penyaluran bantuan pemerintah
sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Hal ini
berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang harus mengikuti arah
dan semangat transparansi serta akuntabilitas keuangan negara.
Program fasilitasi/bantuan ini merupakan stimulan untuk mendorong
pembangunan nasional keolahragaan yang diharapkan berdampak
terhadap peningkatan prestasi olahraga pada kancah nasional maupun
internasional.
29 | P a g e
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30 | P a g e
31 | P a g e
32 | P a g e
33 | P a g e
34 | P a g e
35 | P a g e
36 | P a g e
37 | P a g e
38 | P a g e
39 | P a g e