1. mulyati rks rkt rkas

7
LAPORAN KEGIATAN ON THE JOB LEARNING (OJL) PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH LPPKS SURAKARTA KAJIAN TENTANG RKS (RKJM), RKT DAN RKAS A. Rasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen. Salah satu komponen standar pengelolaan yang implementasinya masih kurang mendapat perhatian di sekolah adalah perencanaan program. Komponen perencanaan program sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan meliputi visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah dan rencana kerja sekolah. Sekolah pada umumnya telah memiliki visi, misi dan tujuan sekolah, tetapi banyak sekolah yang belum memiliki dokumen rencana kerja sekolah sesuai rambu-rambu yang ada. 1

Upload: mulyati-rahman

Post on 25-May-2015

14.325 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. mulyati rks rkt rkas

LAPORAN

KEGIATAN ON THE JOB LEARNING (OJL)

PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH LPPKS SURAKARTA

KAJIAN TENTANG RKS (RKJM), RKT DAN RKAS

A. Rasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional

Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan,

standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan pendidikan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,

kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan

pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana

kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem

informasi manajemen. Salah satu komponen standar pengelolaan yang

implementasinya masih kurang mendapat perhatian di sekolah adalah

perencanaan program. Komponen perencanaan program sesuai

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

standar pengelolaan meliputi visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah

dan rencana kerja sekolah. Sekolah pada umumnya telah memiliki visi,

misi dan tujuan sekolah, tetapi banyak sekolah yang belum memiliki

dokumen rencana kerja sekolah sesuai rambu-rambu yang ada.

1

Page 2: 1. mulyati rks rkt rkas

UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menetapkan manajemen berbasis sekolah (school based management)

sebagai prinsip utama yang harus dipegang taguh dalam pengelolaan

semua satuan pendidikan. Ketentuan ini kemudian dipertegas dalam

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Pasal 49 ayat (1) pada Peraturan Pemerintah ini

menyatakan: “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang

ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,

dan akuntabilitas.”

Dalam pelaksanaan MBS maka segala sesuatu berkaitan dengan

kegiatan sekolah perlu melalui perencanaan dan penganggaran yang

matang. Perencanaan dan Penganggaran sekolah terbagi ke dalam

perencanaan empat tahunan sekolah/madrasah, yaitu dokumen

Rencana Kerja Sekolah Empat Tahunan (dulu RKJM), Rencana Kerja

Tahunan (RKT) dan Rencana kerja dan Anggaran Sekolah atau RKAS

(sebelumnya RAPBS). Tujuannya agar sekolah/madrasah mampu

menyusun program prioritas dengan mempertimbangkan ketersediaan

sumber daya yang dimiliki guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran

sekolah yang telah ditetapkan.

Dalam lingkungan sekolah perencanaan sebagai salah satu

fungsi manajemen memegang peran penting untuk kemajuan sekolah.

Mengingat betapa pentingnya perencanaan ini, setiap sekolah

membutuhkan perencanaan terprogram dan terarah, yang meliputi

rencana jangka menengah dan pendek. Hal ini diperkuat dengan

terbitnya Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar

pengelolaan yang menyatakan bahwa sekolah harus membuat Rencana

RKJM (sekarang RKS/M) dan RKT. RKS/M menggambarkan tujuan

yang akan dicapai dalam waktu empat tahun, sedangkan RKT dicapai

dalam kurun waktu satu tahun. Rencana Kerja Satuan Pendidikan dasar

dan Menengah harus disetujui rapat dewan pendidik setelah

memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah.

2

Page 3: 1. mulyati rks rkt rkas

Dalam dokumen RKS/M dimuat tujuan yang ingin dicapai pada

periode empat tahun. Dalam RKS/M juga dimuat program-program yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M) adalah daftar kegiatan, rencana

anggaran, sumber anggaran, dan rencana pembelanjaan yang akan

dipakai oleh sekolah/madrasah yang bersangkutan untuk menjalankan

program-program pada tahun yang berlaku. RKAS/M disusun

berdasarkan program-program yang direncanakan oleh

sekolah/madrasah BUKAN BERDASARKAN ANGGARAN YANG

TERSEDIA. Berdasarkan RKAS/M tersebut sekolah/madrasah bisa

menjamin kecukupan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan

program-programnya.

Untuk itu, di samping RKS/M dan RKT harus mengacu kepada

aturan perundangan yang berlaku seperti Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan

Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan, Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah serta aturan lainnya yang relevan, juga mengacu kepada

prinsip-prinsip dasar dan proses penyusunan yang telah ditetapkan,

sehingga diharapkan proses penyusunan RKS/M dan RKT tersebut

menjadi lebih rasional, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kepala sekolah adalah sosok kunci yang menentukan

terwujudnya berbagai standar pengelolaan satuan pendidikan

sebagaimana disebutkan di atas. Kompetensi kepala sekolah di bidang

perencanaan dan pengambilan berbagai keputusan strategis menjadi

prasyarat keberhasilan pengembangan sekolah. Sekolah pada

umumnya telah memiliki visi, misi dan tujuan sekolah, tetapi banyak

sekolah yang belum memiliki dokumen rencana kerja sekolah sesuai

rambu-rambu yang ada. Untuk itu kepala sekolah harus mampu

membangun kemandirian sekolah melalui penguatan kompetensinya di

bidang perencanaan dan pengembangan program sekolah.

3

Page 4: 1. mulyati rks rkt rkas

B. Tujuan

Kajian ini bertujuan agar calon kepala sekoah mampu

memahami:

1. Latar belakang penyusunan RKS/M , RKT, dan RKAS.

2. Dasar hukum penyusunan RKS/M , RKT, dan RKAS

3. Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M , RKT, dan RKAS

4. Alur dan proses penyusunan RKS/M , RKT, dan RKAS

C. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan kajian OJL tentang RKS dan

RKAS adalah agar calon kepala sekolah

1. Memiliki wawasan tentang penyusunan RKS dan RKAS

2. Mampu menyusun RKS/M, RKT dan RKAS berdasarkan hasil

evaluasi diri sekolah untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya

3. Mampu meenyusun laporan program pengembangan sekolah sesuai

rambu-2 Standar Nasional Pendidikan

D. Langkah-langkah Kegiatan

Langkah-langkah dalam pelaksanaan Kajian Produksi dan Jasa

adalah:

1. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk menyampaikan maksud

dan tujuan analisis RKS dan RKAS

2. Membuat kesepakatan dengan tim penyusun RKS dan RKAS

3. Menyampaikan maksud dan tujuan kajian yang akan dilakukan

4. Menanyakan kepada pihak sekolah tentang EDS sebagai dasar

penyusunan RKS dan RKAS

5. Meminjam dokumen EDS dari sekolah magang

6. Meminjam RKS dan RKAS dari sekolah magang untuk dianalisis

7. Mengadakan kesepakatan dengan Kepala Sekolah dan tim penyusun

RKS dan RKAS sekolah untuk konfirmasi hasil analisis

8. Memberikan masukan tentang hasil analisis RKS dan RKAS yang

sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan

4

Page 5: 1. mulyati rks rkt rkas

E. Hasil Kajian

Hasil kajian RKS (RKJM), RKS (RKT) dan RKAS menunjukkan

hasil-hasil sebagai berikut:

1. Sekolah sudah menyusun draft RKS (RKJM) dengan memperhatikan

prinsip-prinsip penyusunan RKS dan alur penyusunannya sudah

sesuai dengan prosedur yang berlaku sesuai dengan instrumen

kajian (terlampir)

2. Penyusunan RKS, RKT dan RKAS sudah mengacu pada

rekomendasi Evaluasi Diri Sekolah (EDS) masing-masing sekolah

3. RKS, RKT, dan RKAS di sekolah magang belum disahkan pihak

terkait karena masih awal tahun ajaran baru.

4. Format RKS dan RKT untuk SMP 25 sudah dijabarkan per standar

menurut SNP, dan RKAS menyesuaikan format BOS

5. Format RKS dan RKAS SMP 24 sudah dijabarkan per standar

menurut SNP, sedangkan RKT data belum terkoleksi

6. Format RKAS di SMP 2 juga masih menggunakan format BOS

7. Muatan RKS masing-masing sekolah sudah mencakup 8 SNP

(instrumen terlampir)

F. Refleksi

Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa sekolah sudah

menyususn RKS, RKT dan RKAS sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan dan hasil Evaluasi Diri Sekolah.

G. Penutup

Berdasarkan hasil kajian dan refleksi, maka sebagai tindak lanjut

kajian ini disarankan sebagai berikut:

5

Page 6: 1. mulyati rks rkt rkas

1. Untuk ketiga sekolah magang, maka sekolah perlu mensosialisasikan

program kerja sekolah (RKS, RKT, dan RKAS) kepada warga

sekolah agar warga sekolah merasa mempunyai tanggung jawab

terhadap keterlaksanaan program yang telah ditetapkan.

2. Untuk SMP 25 dan SMP 2, maka sekolah disarankan untuk

menyusun format RKAS sesuai dengan 8 SNP

3. Untuk SMP N 24, mohon pihak sekolah meninjau kembali program

dan kegiatan RKS pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan

perlu menyusun RKT (RKS 1 tahun) sebagai langkah awal

pelaksanaan program prioritas.

4. Untuk semua sekolah magang agar senantiasa mengevaluasi setiap

keterlaksanaan masing-masing program dan merevisinya kembali

jika terdapat ketidakcocokan dengan kondisi yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional. Kepala Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum

Depdiknas, 2007. Manajemen Keuangan Sekolah. Materi Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Kemendiknas dan Kemenag RI, 2011. Materi Pelatihan Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah. Dirjen Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan Nasional - Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

6

Page 7: 1. mulyati rks rkt rkas

LPPKS, 2011. Bahan Pembelajaran Penyusunan Rencana Kerja Sekolah. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Surakarta.

7