1-konsep dasar keperawatan keluarga

19
13/03/22 1 Konsep Dasar Konsep Dasar KEPERAWATAN KELUARGA KEPERAWATAN KELUARGA BY : MIMIE BY : MIMIE

Upload: mrdekaspider

Post on 26-Sep-2015

286 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Konsep dasar keperawatan keluarga (komunitas)

TRANSCRIPT

  • **Konsep DasarKEPERAWATAN KELUARGABY : MIMIE

    Ns. Ester Maria, AMKeb, SKep.

  • **HistoryEra kolonial (pra-industrialisasi) : anggota keluarga bekerja di rumah, pada sektor industri rumah tangga atau pertanian keperawatan keluarga sangat menonjol.Era industrialisasi : anggota keluarga pindah kerja dari rumah ke pabrik perawatan kesehatan beranjak secara bertahap dari rumah ke rumah sakit.

    Florence Nightingale :Menjaga anggota keluarga jauh dari kemiskinan dengan merawat pemberi nafkah agar kembali sehat.

  • *Ns. Ester Maria, AMKeb, SKep.*Amerika, tahun 1800-an dan awal 1900-an perawat-perawat kesehatan masyarakat dan rekan-rekan sejawat mereka di Inggris melayani keluarga di rumah (pertama-tama kaum miskin, tapi kemudian orang yang menderita penyakit menular).Sebelum Tahun 1970-an : banyak ditemukan teks-teks yang berfokus pada teori keluarga dan aplikasinya dalam keperawatan kesehatan komunitas yang berpusat pada keluarga.1979, Perkembangan spesialisasi dalam bidang kedokteran mengakibatkan keperawatan berkembang menjadi bidang keahlian praktik keperawatan keluarga tidak lagi digunakan ada gap.

    Ns. Ester Maria, AMKeb, SKep.

  • **Upaya menjembatani perubahanKeperawatan komunitas : memandang keluarga sebagai klien.Keperawatan ibu dan anak : memandang keluarga sebagai konteks dan klien.Keperawatan kesehatan mental-psikiatri : memandang keterlibatan keluarga lebih jauh dalam spesialisasi terapi keluarga.Perawatan primer keluarga atau keahlian perawat praktisi : memandang keluarga sebagai suatu kumpulan dari anggota-anggotanya.

  • **Mengapa Bekerja dengan Keluarga?Keluarga memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan berhasil-tidaknya kehidupan individu tersebut keluarga sebagai perantara bagi kebutuhan dan tuntutan dari anggota keluarga dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat.Keluarga merupakan jaringan yang mempunyai hubungan erat dan bersifat mandiri disfungsi yang terjadi dalam keluarga akan mempengaruhi anggota keluarga.

  • **Mengapa Bekerja dengan Keluarga?Ada hubungan kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya.Dengan mengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan setiap anggota keluarga.Adanya masalah kesehatan pada salah seorang anggota keluarga dapat menyebabkan ditemukannya faktor-faktor risiko pada anggota lain.

  • **-Budaya Kesehatan di Indonesia- Hubungan Keluarga dengan Kesehatan Keluarga sebagai elemen terdepan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010.Keluarga sehat RT sehat RW sehat Kelurahan sehat Kecamatan sehat Kabupaten sehat Provinsi sehat Indonesia sehat !!Menanamkan sehat sebagai gaya hidup kepada individu akan lebih efektif bila dimulai dari keluarga keluarga harus dilibatkan secara aktif Strategi membangun perilaku hidup Bersih, Sehat dan Berbudaya (PHBSB).

  • **Strategi membangun perilaku hidup Bersih, Sehat dan Berbudaya di IndonesiaMenanamkan budaya hidup sehat harus sejak dini dengan melibatkan pranata yang ada di masyarakat.Posyandu : menanamkan perilaku hidup bersih, sehat, dan berbudaya pada balita.Sekolah : menanamkan perilaku hidup bersih, sehat, dan berbudaya pada anak TK, SD, SLTP, SLTA tertanam selama 18 tahun mengkristal dalam setiap penduduk Indonesia.Deteksi dini masalah-masalah kesehatan di Indonesia.Posyandu : deteksi dini untuk mencegah gizi buruk pada anak Indonesia.Sekolah : deteksi dini perilaku remaja atau kesehatan reproduksi remaja.

  • **Peran Keperawatan KeluargaKeperawatan keluarga menjadi sebuah bidang keahlian khusus.Cakupan keperawatan keluarga 3 tingkat praktik keperawatan keluarga (Friedman, 1986).Tingkat I : Keluarga Sebagai Konteks.Tingkat II : Keluarga Sebagai Kumpulan dari Anggota Keluarga.Tingkat III : Keluarga Sebagai Klien.

  • **

    Tingkat I : Keluarga Sebagai Konteks

    Perawat melibatkan keluarga sampai tingkat tertentu. Keluarga dianggap sebagai sistem pendukung sosial klien dengan sedikit keterlibatan keluarga ke dalam rencana keperawatan klien.KLIENINDIVIDUALKELUARGA

  • **

    Tingkat II : Keluarga Sebagai Kumpulan dari Anggota Keluarga.

    Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau jumlah individual anggota keluarga. Pada tingkat ini yang menjadi pokok terpenting adalah masing-masing klien dilihat sebagai unit yang terpisah bukan unit yang saling berinteraksi.

    AK.1AK.2AK.3AK.4

  • **Tingkat III : Keluarga Sebagai Klien.

    Keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama pengkajian dan perawatan. Keluarga menjadi yang utama dengan setiap anggota keluarga sebagai latar belakangnya. Keluarga dipandang sebagai sistem yang berinteraksi. Fokusnya pada dinamika keluarga, struktur dan fungsi keluarga serta saling ketergantungan keluarga dan keluarga dengan lingkungannya.1234

  • **Tujuan Keperawatan KeluargaMencegah penyakit (mencakup seluruh spektrum kesehatan dan penyakit) untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tertier

  • **Pencegahan PrimerTujuan : mencapai kesehatan tingkat tinggi.Suatu metode fungsi terpadu yang diorientasikan untuk memaksimalkan potensi dimana individu mampu di dalam lingkungan dimana ia berfungsi.Terpadu : berfungsi secara menyeluruh (tanggung jawab pribadi, kesadaran akan gizi, kebugaran fisik, penanganan terhadap stres, kepekaan terhadap lingkungan).Memaksimalkan potensi : keadaan yang dinamis Hirarki Maslow.Di dalam Lingkungannya : yaitu keluarga.

  • **Peran Keluarga dalam Pencegahan PrimerPerawat keluarga harus membantu keluarga untuk memikul tanggung jawab kesehatan mereka sendiri dan memadukan perubahan gaya hidup sejahtera ke dalam gaya hidup keluarga mereka dan ke dalam kehidupan pribadi para anggota keluarga tersebut.Keluarga menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka yang terbaik perawat memberikan dukungan positif dan menjadi fasilitator bagi keluarga.

  • **Pencegahan SekunderTerdiri atas deteksi dini, diagnosa, dan pengobatan.Tujuan : Menemukan kasus sedini mungkin.Jika penyakit ditemukan dan maka tujuan dari pencegahan sekunder ini adalah untuk mengontrol perkembangan penyakit tersebut dan mencegah kecacatan.Peran Perawat dalam Pencegahan Sekunder :Merujuk semua anggota keluarga untuk skrining.Memberikan penyuluhan kesehatan

  • *Ns. Ester Maria, AMKeb, SKep.*Pencegahan TertierMencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan tingkat fungsinya.Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat akibat penyakit dan luka hingga pada tingkat fungsi yang optimal atau hingga mereka dapat berguna pada tingkat yang paling tinggi, secara fisik, sosial, emosional, dan vokasional.Peran Perawat dalam Pencegahan Tertier :Sebagai koordinator atau sebagai manajer kasus, penasihat pasien dan keluarga, guru, konselor, dan pengubah lingkungan.

    Ns. Ester Maria, AMKeb, SKep.

  • **

  • *Ns. Ester Maria, AMKeb, SKep.*Keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasakan pada ilmu dan kiat keperawatan, dalam bentuk bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan (K3 CHS, 1994).

    Ns. Ester Maria, AMKeb, SKep.

    *Hingga saat ini, sangat sedikit perhatian yang diberikan kepada keluarga sebagai objek dari studi yang sistematis dalam bidang keperawatan.*Tujuan utama keluarga adalah sebagai perantara keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan tuntutan dari anggota keluarga dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat

    *Indonesia sebgai negara agraris sebagian besar penduduknya bermukim di daerah pedesaan dengan tingkat pendidikan penduduk mayoritas sekolah dasar dan belum memiliki budaya hidup sehat.Hidup sehat adalah hidup bersih! Kebersihan belum menjadi budaya sehari-hari.*Tindakan pencegahan spesifik :Peningkatan resistensi terhadap kekuatan-kekuatan sosial, emosional, dan biologis yang mempercepat penyakit perlunya alat-alat pencegahan (imunisasi).