modul 1 konsep keperawatan keluarga

23
MODUL 1 KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA Disusun Oleh DESY INDRA YANI, S.Kep., Ners., MNS Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran 2013

Upload: melda

Post on 20-Oct-2015

458 views

Category:

Documents


59 download

DESCRIPTION

model keperawatan keluarga by dosen Fkep UNPAD matkul community Nursing Program

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

MODUL 1

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh

DESY INDRA YANI, S.Kep., Ners., MNS

Departemen Keperawatan Komunitas

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Padjadjaran

2013

Page 2: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

1

MODUL 1

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

Pendahuluan

Deskripsi singkat

Konsep keperawatan keluarga merupakan pengetahuan penting yang harus dimiliki

oleh seorang perawat yang akan memberikan asuhan keperawatan keluarga. Konsep

keperawatan keluarga meliputi konsep keluarga, konsep keluarga sehat dan konsep

keperawatan keluarga, struktur, fungsi dan proses keluarga.

Relevansi

Topik konsep keperawatan keluarga dapat membantu mahasiswa memahami tentang

konsep keluarga, konsep keluarga sehat dan konsep keperawatan keluarga yang nantinya

akan diaplikasikan dalam asuhan keperawatan keluarga.Pengetahuan tentang struktur, fungsi

dan proses keluarga bermanfaat untuk mengoptimalkan asuhan keperawatan pada keluarga.

Tujuan instruksional khusus

1. Mahasiswa mampu memahami konsep keluarga

2. Mahasiswa mampu memahami konsep kesehatan keluarga

3. Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan keluarga

4. Mahasiswa mampu memhami struktur, fungsi dan proses keluarga

Page 3: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

2

Peta kompetensi

Modul 1 ini merupakan bagian dari kompetensi pertama yaitu menjelaskan konsep

dasar keperawatan keluarga.

Kegiatan belajar

Definisi keluarga

Keluarga memiliki variasi dalam hal struktur, fungsi dan proses.

Keluarga didefinisikan tidak disetujui secara umum. Keluarga didefenisikan secara berbeda

tergantung pada disiplin ilmu seperti di bawah ini:

1. Legal, merupakan hubungan melalui ikatan darah, adopsi, pengawasan atau

pernikahan

2. Biologis, merupakan jaringan genetik biologis antara orang-orang

3. Sosiologis, merupakan kelompok orang yang tinggal secara bersama.

4. Psikologis, merupakan kelompok dengan okatan emosi yang kuat.

Keluarga didefiniskan secara tradiaional sebagai suatu kelompok orang yang

disatukan ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, membentuk suatu rumah tangga, interaksi

dan komunikasi satu sama lain dengan peran respektif sosial suami dan istri, ibu dan ayah,

anak laki2 dan permpuan, saudara laki2 dan oerempuan dan membentuk dan memlihara suatu

budaya umum (Burgess & Locke, 1953). U.S. census Bureau mendefinisikan keluarga

sebagai dua tau lebih orang yang tinggal bersama danbterkaot ikatan kelahiran, pernikahan,

atau adopsi (Tillman & Nqm, 2008). Hanson(2005) mendefinisikan keluarga sebagai dua atau

lebih individu yang saling keterganyungan secara dukungan emosional, fisikal dan

ekonomi. Anggota keluarga adalah didefenisikan sendiri. Keluarga ini bervariasi dari

keluarga tradisional ke keluarga post modern.

Page 4: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

3

Definisi kesehatan keluarga

WHO (2008) mendefinisikan sehat meliputi suatu karakteristik individu, perilaku, dan

lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi. Defenisi meliputi individu dan keluarga. Istilah

kesehatan keluarga sering digunakan bergantian dengan istilah fungsi keluarga keluarga

sehat. Hanson (2005) mendefinisikan kesehatan keluarga sebagai suatu perubahan dinamik

keadaan sehat yang meliputi faktor biologis psikologis spritual sosiologis dan budaya

anggota keluarga dan keseluruhan sistem keluarga.

Karakteristik digunakan untuk menggambarkan keluarga sehat atau kekuatan keluarga

(Hanson, 2005). Otto (1963) mengembangkan kriteria psikologis untuk mengkaji kekuatan

keluarga dan menekankan pada kebutuhan untuk berfokus pada atribut keluarga yang positif

dan bukannya pendekatan patologis yangmenekankan pada masalah atau kelemahan

keluarga. Curran (1985) menginvestigasi tidak hanya stres keluarga tapi juga fitur keluarga

sehat bersamaan dengan moral dan tugas yang berfokus pada fungsi keluarga tradisional.

Fitur keluarga sehat adalah:

1. Berkomunikasi dan mendengarkan

2. Memperkuat waktu dan percakapan

3. Mempertahankan dan mendukung setiap anggota

4. Mengajarkan respek untuk lainnya

5. Mengembangkan rasa percaya

6. Memiliki kemampuan berbicara dan humor

7. Memiliki interaksi yang seimbang antara anggota

8. Mengajarkan yang baik dan salah

9. Kegiatan dalam ritual dan tradisi

10. Berbagi inti keagamaan

11. Respek privasi satu sama lain

Page 5: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

4

12. Nilai-nilai layanan untuk yang lain

13. Mengetahui masalah dan mencari bantuan

Definisi keperawatan keluarga

Keperawatan keluarga meliputi sebuah filosofi dan suatu cara interaksi dengan klien

yang memengaruhi bagaimana perawat mengumpilkan informasi, mengintervensi pasien,

mengadvokasi pasien, dan melakukan perawatan spritual dengan keluarga. Keperawatan

keluarga meliputi sebuah filosofi dan suatu cara interaksi dengan klien yang memengaruhi

bagaimana perawat mengumpilkan informasi, mengintervensi pasien, mengadvokasi pasien,

dan melakukan perawatan spritual dengan keluarga. Asumsi dari keperawatan keluarga

menyatakan bahwa kesehatan memengaruhi semua anggota keluarga dan keluarga dan

penyakit adalah kejadian keluarga dan keluarga memengatuhi proses proses dan hasil

perawatan kesehatan. Semua praktik perawatan kesehatan, sikap, keyakinan, dan perilaku dan

keputusan dibuat dalqm konteks keluarga yang lebih besar dan sistem sosial.

Wright dan Leahey (1994) dan White (2002) menggambarkan ruang lingkup

keperawatan keluarga sebagai berikut:

1. Segala penyakit yang memiliki dampak mengganggu pada anggota keluarga lain

(seperti kanker).

2. Situasi di mana anggota keluarga mungkin berkontribusi pada geala atau masalah

individu (contoh: anoreksia)

3. keadaan dimana penyakit pada satu anggota keluarga berhubungan dengan

pengurangan atau peningkatan gejala pada anggota keluarga lain (contoh

ketegangan)

4. Gejala pada orangtua dihubungkan dengan penyakit kronis pada anaknya

Page 6: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

5

5. kegagalan untuk melakukukan transisi perkembangan yang normal (contoh

dewasa muda dengan ketidakmampuan belajar tidak dapat menigglakan rumah

keluarga

6. Transisi terkait penyakit atau tempat perawatan (missal pindah dari RS ke

komunitas atau perawatan jangka panjang).

7. kematian seorang anggota keluarga

Tujuan keperawatan keluarga menurut Hanson (1987) dalam White (2002) adalah

untuk mempromosikan, mempertahankan dan memulihkan kesehatan keluarga dan

memperhatikan interaksi antara keluarga dan masyarakat dan sesama keluarga dan anggota

keluarga lainnya.

Pendekatan keperawatan keluarga

Terdapat tiga level dalam keperawatan keluarga, yaitu sistem keperawatan individu;

sistem dyad, triad dan kelompok lebih besae dan system kelaurga secara keseluruhan

(Friedman, 1989 dalam White 2002). Pada level individu, tujuan perawatan adalah untuk

kesehatan individu-individu dalam keluarga, dimana perawat mengikutsertakan individu

dalam keluarga dan memperlakukannya sebagai klien. Perawat yang bekerja dengan lebih

dari dua orang individu, dikategorikan dalam level interpersonal dimana mereka bekerja sama

untuk mencapai saling pengertian dan dukungan yang memungkinkan membutuhkan

perubahan pada pola interaksi anggota keluarga. perbedaan pendapat terkait pengobatan atau

kesalahpahaman antara anggota keluarga akan menimbulkan beban perawatan. Tujuan dari

system keluarga secara keseluruhan untuk melibatkan perubahan dalam proses keluarga dan

memungkinkan perubahn-perubahan pada interkasi keluarga dengan lingkungan segera.

pendekatan keluarga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 7: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

6

Gambar 1. Keperawatan keluarga, individu sebagai fokus

Gambar 2. Keperawatan keluarga, keluarga sebagai focus

Gambar 3. Keperawatan sistem keluarga, keluarga sebagai unit perawatan

Gambar 4. Keperwatan sistem keluarga

Hanson (2005) membagi empat pendekatan keperawatan keluarga, yaitu 1) keluarga sebagai

kontek untuk perkembangan individu, 2) keluarga sebagai klien, 3) keluarga sebagai suatu

system, dan 4) keluarga sebagai komponen masyarakat. Pendekatan yang perawat gunakan

ditentukan oleh bebrapa faktor seperti tempat pelayanan kesehatan, kondisi keluarga, dan

sumber keperawatan.

Keluarga

Individu

Keluarga

Individu

Teori terapi keluarga

Teori sistem

cybernatic

Page 8: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

7

Keluarga sebagai konteks

Pendekatan ini memfokuskan pada pengkajian dan perawatan klien individu yang

merupakan keluarga sebagai konteks. Pendekatan ini merupakan pendekatan tradisional yang

melihat latar belakang dan latar depan individu. Keluarga sebagai konteks untuk individu

yang merupakan sumber atau stressor untuk kesehatan dan penyakitnya.

Keluarga sebagai klien

Keluarga sebagai klien melakukan pengkajian pada semua anggota keluarga dan

mereka merupakan focus perawatan. Pada pendekatan ini, keluarga sebagai latar depan dan

individu sebagai latar belakang. Keluarga dilihat sebagai jumlah anggota keluarga dan focus

terkonsentrasi pada setiap anggota keluarga. Pendekatan ini kebanyakan perawat mungkin

berfokus pada anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan.

Keluarga sebagai sistem

Fokus perawatan adalah keluarga sebagai klien dan keluarga dilihat sebagai suatu

system interaksi yang keseluruhan keluarga merupakan lebih dari penjumlahan anggota

keluarga. Target intervensi keperawatan adalah interaksi antar anggota keluarga dan

melakukan pengkajian keluarga secara keseluruhan. Fokus perawatan pada individu dan

keluarga secara simultan.

Keluarga sebagai komponen masyarakat

Keluarga dipandang sebagai bagian suatu komponen masyarakat. Keluarga

merupakan institusi dasar atau primer di masyarakat.Institusi lain di masyarakat seperti

kesehatan, pendidikan, agama dan institusi ekonomi.

Page 9: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

8

Kontinum Fleksibilitas Keluarga

Faktor yang memengaruhi keperawatan keluarga terdiridari empat kompenen besar

yaitu masyarakat, teori, keperawatan dan keperawatan kesehatan keluarga.

1. Masyarakat

2. Teori

3. Keperawatan

4. Keperawatan kesehatan keluarga

Kaku, tidak

fleksibel

Beberapa

fleksibel

Keluarga

Fleksibel

Semrawut,

terlalu fleksibel

Keluarga sangat

fleleksibel

Keseimbangan Keluarga

Satu orang adalah penanggungjawab dan sangat mengontrol.

Negosiasi terbatas

Aturan tidak mengganti

Peran dipaksakan

Kepemimpinan demokratis

Peran stabil, ada peran yang dibagikan

Aturan dipaksakan dan dengan sedikit perubahan

Kepemimpinan setara dengan pendekatan demokratis untuk pngambilan keputusan

Negosiasi terbuka dan aktif melibatkan anak

Peran dibagikan dan tepat sesuai usia

Terdapat perubahan yang sering dalam kepemimpinan dan peran

Aturan fleksibel dan siap disesuaikan

Kepemimpinan tidak menentu dan terbatas

Keputusan impulsif

Peran tidak jelas dan berganti dari sau orang ke orang lain

Page 10: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

9

Peran perawat keluarga sangat banyak dan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Manajer kasus

2. Pengganti

3. Pemodifikasi lingkungan

4. penghubung

5. pengembang teori

6. advokat

7. model peran

8. penelitian

9. pendidik kesehatan

10. penemu kasus (epidemiologis)

11. klarifikator/ interpreter

12. konselor

13. konsultan

14. coordinator kolaborator

15. ahli teknis

Struktur keluarga

Struktur keluarga menunjuk kepada keluarga bagaimana keluarga tersebut

diorganisasikan dan cara di mana unit-unit tersebut ditata, serta bagaimana komponen-

komponen tersebut berhubung satu sama lain. Terdapat empat dimensi structural dasar dari

keluarga:

struktur peran

Peran-peran keluarga sangat penting dan merupakan peran sentral yang setiap

orang harus harus pelajari agar dapat dimainkan dengan sukses. Agar peran dapat berfungsi

Page 11: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

10

secara adekuat, peran individual dan peran keluarga harus dilaksanakan dengan baik. Peran

dapat didefiniskan sebagai tempat seseorang dalam suatu system social.Peran-peran formal

dalam keluarga adalah:

1. peran sebagai provider

2. peran sebagai pengatur rumah tangga

3. peran perawatan anak

4. peran sosialisasi anak

5. peran rekreasi

6. peran persaudaraan

7. peran terapeutik

8. peran seksual

struktur kekuasaan

Kekuasaan dapat diartikan sebagai pengaruh, control, dominasi dan

pengambilan keputusan. Kekuasaan adalah kemampuan, baik kemampuan potensial actual

dari seseorang individu untuk mengontrol, mempengaruhi, dan mengubah tingkah laku

seseorang. Kekuasaan keluarga sebagai sebuah karakteristik dari system keluarga, adalah

kemampuan baik potensial maupun actual dari seorang anggota individu untuk mengubah

tingkahlaku keluarga. Dasar-dasar kekuasaan keluarga adalah:

1. kekuasaan/ wewenang yang sah

2. kekuasaan yang tak berdaya atau putus asa

3. kekuasaan referen

4. kekuasaan sumber

5. kekuasaan ahli

6. kekuasaan penghargaan

7. kekuasaan memaksa

Page 12: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

11

8. kekuasaan afektif

9. kekuasaan manajemen ketegangan

Variabel-variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga adalah:

1. hirarki kekuasaan keluarga

2. tipe bentuk keluarga

3. pembentukan koalisi

4. jaringan komunikasi keluarga

5. kelas social

6. tahap perkembangan keluarga

7. latar belakang budaya dan religious

8. kelompok situasional

9. variable individu (jenis kelamin, usia,harga diri, dan keterampilan interpersonal)

10. saling ketergantungan emosi pasangan dan tanggung jawab untuk menikah

Kontinum kekuasaan keluarga dapat dibagi menjadi:

1. kaotis

2. egalitarian

3. dominais ringan

4. dominasi sedang

5. dominasi sangat jelas

proses-proses/ pola-pola komunikasi

Struktur komunikasi berfungsi untuk memudahkan pencapaian fungsi-

fungsinya yang umum. Komunikasi merupakan proses tukar-menukar perasaan, keinginan,

kebutuhan, dan opini. Komunikasi keluarga adalah suatu proses simbolik, transaksional untuk

menciptakan dan mengungkapkan pengertian dalam keluarga. Komunikasi berfungsi sebagai

alat yang penting untuk mengikat subsistem-subsistem secara bersama-sama dalam rangka

Page 13: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

12

membentuk ikatan (kohesif) menyeluruh dan memelihara seluruh system. Elemen

komunikasi terdiri dari pengirim pesan, bentuk/ saluran pesan, penerima, dan interaksi antara

pengirim dan penerima. Adapun prinsip-prinsip komunikasi adalah:

1. tidak mungkin tidak melakukan komunikasi karena semua perilaku adalah bentuk

komunikasi

2. komunikasi tidak hanya menghantar informasi atau isis tetapi disertai juga dengan

perintah (instruksi)

3. komunikasi suatu proses transaksi dan dalams setiap tukar-menukar respons, terdapat

komunikasi yang mendahuluinya

4. terdapat dua komunikasi yaitu digital dan analogis

5. prinsip redundasi yaitu sebuah keluarga berinteraksi dalam suatu rentang berurutan

perilaku yang terbatas

6. semua interaksi komunikasi bersifat simetris dan pelengkap.

Komunikais fungsional merupakan suatu indicator keluarga yang sehat dan berhasil.

Komunikasi yang efektif adalah mencocokkan arti, mencapai konsistensi, dan mencapai

kesesuaian antara pesan yang diterima dan diharapkan.

karakteristik interaksional dari keluarga fungsional:

1. pengirim fungsional

secara tegas menyatakan masalah/ kasusnya

pada saat yang sama ia menjelaskan dan mengubah apa yang ia katakana

dan menerima umpan balik

bersikap menerima umpan balik ketika ia mendapatkannya

2. penerima fungsional

mendengar

umpan balik

Page 14: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

13

validasi

Sedangkan karakteristik komunikasi disfungsional dalam keluarga adalah:

1. karakterikstik dan nilai-nilai

nilai dari persetujuan total

kurangnya empati

2. pengirim disfungsional

asumsi-asumsi

ekspresi perasaan tak jelas

ekspresi menghakimi

ketidakmampuan mengungkapkan kebutuhan

komunikasi yang tak kongruen

3. penerima disfungsional

gagal mendengar

diskualifikasi

kurang eksplorasi

kurang validasi

Adapun pola-pola komunikasi disfungsional adalah:

1. sindrom mengabdikan diri

2. ketidakmampuan berfokus pada satu isu

3. area komunikasi tertutup

system nilai.

Fungsi keluarga

Page 15: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

14

Perspektive fungsional tergantung dari keluarga melayani anggota keluarganya.

Aspek fungsional keluarga adalah untuk melihat unit sebagai usaha untuk membentuk

individu yang intim, interaktif dan saling ketergantungan yang dapat membagi beberapa nilai,

tujuan, sumber, tanggungjawab, keputusan dan keputusan sepanjang waktu (Steinmetz,

Clavan, & Stein, 1990). Fungsi keluarga telah digambarkan sebagai proses individu dan

kooperatif yang digunakan oleh orang-orang yang berkembang sebagai keterlibatan yang

dinamis satu sama lain dan dengan lingkungannya (Denham, 2003). Terdapat lima fungsi

keluarga yaitu fungsi reproduktif, sosialisasi, affektif, ekonomi, dan perawatan kesehatan.

fungsi reproduktif keluarga

Keberlangsungan masyarakat dihubungkan dengan ola reproduksi. Seksualitas

memberikan tujuan untuk kepuasan dan reproduksi tetapi dikaitkan dengan perbedaan nilai-

nilai dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Individu cenderung untuk mengatur dirinya

dan keluarga berdasarkan pada prinsip budaya dan kebutuhan dasar manusia. Akhir-akhir ini,

keluarga kurang mengontrol perilaku reproduksinya. Perilaku reproduksi meliputi

penggunaan kontrasepsi, perencanaan keluarga, aborsi dan lainnya. Tantangan legal, moral,

ekonomi dan teknologi akan terus menimbulkan debat terkait pengaturan keluarga

fungsi sosial keluarga

Tujuan utama keluarga adalah untuk membesarkan dan mensosialisasikan

anaknya supaya dapat beradaptasi dengan masyarakat. Coontz (2006) menyatakan bahwa

keluarga memiliki berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, dan ekonomi anak-

anaknya. Keluarga seharusnya menginformasikan nilai-nilai, bahasa, norma dan peran dalam

masyarakat.

fungsi affektif keluarga

Fungsi afektif harus dilakukan dengan cara anggota keluarga berhubungan

satu sama lain dan dengan batas keluarga dekat.Keluarga menyediakan perasaan memiliki

Page 16: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

15

dan identitias untuk anggota keluarga.Keluarga membantu memberikan pengalaman dalam

hal kesadaran diri, identitas diri dan resiliens.Fungsi affektif dapat dimengeri dengan baik

melalui mengumpulkan informasi dari semua anggota keluarga yang terdapat dalam rumah.

fungsi ekonomi keluarga

Keluarga memiliki fungsi penting dalam kestabilan ekonomi dan kondisi

ekonomi juga memengaruhi keluarga. Jika terjadi permasalahan ekonomi, struktur, fungsi

dan proses keluarga juga terganggu.Penghasilan keluarga merupakan ekonomi keluarga yang

sama pentingnya dengan interaksi ekonomi dan konsumsi dan keuangan keluarga. Fungsi

ekonomi keluarga meliputi pengelolaan keuangan, keputusan rumah tangga, jumlah uang

yang digunakna, pilihan asuransi, perencanaan pension dan tabungan. Kemampuan keluarga

untuk memiliki penghasilan yang baik dan mengelola finansialnya dengan bijak merupak

factor kritis untuk mencapai kesejahteraan ekonomi.

fungsi kesehatan keluarga

Anggota keluarga sering berperan sebagai pemberi perawatan kesehatan

primer untuk keluarga. Keluarga memengaruhi kesehatan, pencegahan, perawatan penyakit,

mempertahankan kesehatan dikaitkan dengan penyakit kronik dan perawatan rehabilitative.

Keluarga dapat menjadi rentan terhadap kesehatan ketika terdapat ancaman kesehatan dan

perawat keluarga dapat memberikan pendidikan, konseling, dan membantu mengoptimalkan

sumber keluarga. Denham (2003) menyatakan bahwa focus perawatan keluarga pada individu

adalah target perawatan dan keluarga dianggap sebagai unit perawatan. Fungsi perawatan

keluarga meliputi semua aspek kehidupan keluarga. Anggota keluarga merupakan sumber

dukungan dan pemberi perawatan primer bagi anggota keluarga yang sakit. Pengurangan

resiko, mempertahankan kesehatan,rehabilitasi dan pemberi perawatan adalah aspek yang

harus diinformasikan kepada keluarga.

Page 17: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

16

Proses keluarga

Proses keluarga adalah interaksi yang terus-menerus antara anggota keluarga dan

bagaimana keluarga mencapai tugas-tugas keluarga (Denham, 2005). Proses keluarga

memiliki efek yang lebih besar dari pada struktur dan fungsi keluarga dalam pencapaian

kesehatan keluarga. Pola komunikasi keluarga, interkasi anggota keluarga dan insteraksi

dengan jaringan social adalah beberapa area yang berkaitan dengan proses keluarga sehingga

perawat melakukan pengkajian secara sistematis.Keluarga memiliki kebutuhan yang

kompleks pada adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, pola dan management stress. Proses

keluarga meliputi koping keluarga, peran keluarga, komunikasi keluarga, pengambilan

keputusan keluarga dan ritual dan rutinitas keluarga.

koping keluarga

Setiap keluarga memiliki strategi koping. Tetapi, koping ini mungkin adekuat

dan kurang adekuat pada stress yang dimiliki keluarga. Koping terdiri dari perubahan kognitif

dan usaha perilaku secara konstan untuk mengelola tuntutan-tuntutan eksternal dan internal

spesifik yang dinilai melebihi dari sumber individu (Lazarus & Folkman, 1984). Walsh

(2005) menyatakan bahwa keluarga dengan dukungan dapat bertahan dan pilih dari stressor

yang sulit. Tidak semua keluarga memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah karena

berbagai alas an. Walsh (2005) menyatakan proses kunci dalam resiliens keluarga termasuk

system keyakinan, pola organisasi, dan komunikasi keluarga. System keyakinan keluarga

meliputi membuat arti kesulitan, mempertahankan pandangan positif, dan dapat melampui

kesulitan melalui system keyakinan/ spiritual. Keluarga yang berkomunikasi dengan jelas,

dan dapat membuka ekspresi emosional dan memiliki pendekatan pemecahan masalah yang

kolaboratif memfasilitasi resiliens keluarga (Walsh, 2005). Keluarga memiliki banyak

tantangan yang menyebabkan keluarga memiliki banyak stress. Kerentanan pada keluarga

terjadi karena kemiskinan, penyakit, kekerasan, penyalahgunaan dan lokasi keluarga.

Page 18: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

17

Kapasitas koping keluarga ditingkatkan ketika keluarga mendemonstrasikan resilins atau

kapasitas untuk bertahan di tengah tantangan, kesulitan, atau konflik jangka panjang.

Keluarga yang telah pulih dari krisi kecenderungan menjadi lebig dekat, menghormati

keunikan nilai individu, saling mendukung tanpa kritik dan focus pada kekuatan.

peran keluarga

Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing tanpa melihat

struktur keluarga. Setiap peran keluarga diikuti oleh ekspektasi keluarga.Nye (1976)

mengidentifikasi delapan peran terkait dengan posisi pasangan yaitu pemberi nafkah,

pengurus rumah tangga,perawatan anak, sosialisasi, seksual, terapeutik, rekreasi,dan

kekerabatan. Secara tradisional, suami berperan sebagai pemberi nafkah dan istri berperan

sebagai pengurus rumah tangga, perawatan anak dan peran pemberi perawatan lainnya. Peran

dalam keluarga dinegosiasikan, ditetapkan, didelegasikan atau diasumsikan.

1. Pemberi nafkah

2. pengurus rumah tangga

3. perawatan anak

4. Sosialisasi

5. Seksual

6. Terapeutik

7. Rekreasi

8. kekerabatan

Peran pemberi nafkah berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Suami

dianggap sebagai pemberi nafkah utama dalam keluarga, tetapi istri juga telah terlibat dalam

membantu ekonomi keluarga pada akhir-akhir ini. Haddock et al (2005) menyatakan bahwa

wanita berperan sebagai pengurus rumah tangga dan bertanggungjawab pada perawatan anak.

80% wanita pekerja masih terlibat dalam pengurusan rumah tangga dan perawatan anak

Page 19: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

18

(Walsh, 2005). Suami juga sudah terlibat dalam pengurusan anak dan hanya berfokus pada

perawatan anak dari pada kebutuhan dasar rumah tangga lainnya. Sosialisasi meliputi cara

anak belajar berinteraksi dengan orang lain, perawatan diri sendiri, membentuk batas

hubungan dengan keluarga besar, teman, atau orang lain dan sebagai warga dari masyarakat.

Peran orangtua dalam sosialisasi melalui mengajarkan, memandu, mengarahkan,

mendisplinkan dan memberikan konseling pada anak. Peran orangtua sangat penting dalam

membantu anak bersosialisasi, tetapi kualitas ayah berbeda dengan ibu dan ibu masih

memiliki peranan yang besar untuk mensosialisasikan anak-anak.

Masalah terkait peran keluarga dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

keterbatasan peran, konflik peran dan kelebihan peran. Keterbatasan peran terjadi karena

kompetensi yang dimiliki anggota keluarga terbatas untuk melaksanakan peran dalam

keluarga. Keterbatasan peran disebabkan oleh budaya dan interkasi. Kesulitan dalam interaksi

yang membatasi sistem keluarga adalah:

1. ketidakmampuan mendefinisikan situasi

2. kurang pengetahuan peran

3. kurang konsensu peran

4. konflik peran

5. kelebihan peran

Konflik peran terjadi ketika ekspektasi tentang peran keluarga tidak sesuai.

tuntutan pemberi perawatan dan peran pencari nafkah dapat menjadi konflik dengan tugas

therapeutic keluarga lainnya. Perawat keluarga mungkin menemukan konflik keluarga dan

perlu memberikan informasi dan saran untuk mencari cara menegosiasikan peran. Kelebihan

peran terjadi karena anggota keluarga kekurangan sumber, waktu, dan energy untuk

memenuhi tuntutan peran. Cara terbaik mengatasinya adalah mundur dari satu atau beberapa

peran dan tetap mempertahankan keadaan seimbang peran-peran yang dimiliki.

Page 20: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

19

komunikasi keluarga

Komunikasi adalah aktivitas berkelanjutan, kompleks, pertukaran dan

membuat orang-orang menghasilkan, membagi dan mengatur arti pada satu proses interaksi

(Dance, 1967). Komunikasi dalam keluarga diperlukan untuk membangun hubungan dalam

keluarga. Komunikasi keluarga mempengaruhi kesehatan fisik dan mental keluarga. Stres

dalam keluarga dapat difasilitasi melalui komunikasi dalam keluarga untuk mecapai hasil

kesehatan.

pengambilan keputusan keluarga

Komunikasi dan kekuasaan adalah proses keluarga yang mempengaruhi

pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan keluarga bukan usaha individu tetapi hasil

kerja sama dalam keluarga. Pengambilan keputusan yang paling sehat sebaiknya dilkukan

dari perspektif keluarga. Terdapat lima komponen yang terlibat dalam pengambilan

keputusan (Friedman, 2003), yaitu:

1. individu yang enimbulkan masalah

2. apa yang dikatakan terkait masalah

3. tindakan mendukung yang dikatan

4. pentingnya yang telah disampaikan

5. respons dari semua idividu

Pengambilan keputusan memberikan kesempatan kepada anggota keluarga

untuk berkontribusi dalam proses, saling mendukung, dan bersama membuat tujuan dan

mencapai tujuan. Perbedaan pendapat dalam keluarga ada alami karena memiliki beberapa

pandangan. Pemecahan masalah adalah bagian dari proses pengambilan keputusan dan usaha-

usaha terkait perbedaan pendapat dan emosi perlu dipertimbangkan. Ini perlu dilakukan

karena proses komunikasi mempengaruhi hasil dari pengambilan keputusan.

Page 21: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

20

ritual dan rutinitas keluarga

Ritual dan rutinitas telah diidentifikasi memiliki implikasi kesehatan

(Denham, 2003). Ritual dihubungkan dengan selebrasi, tradisi dan acara keagamaan dan

peristiwa simbolik dan rutinitas adalah perilaku yang sangat dekat dihubungkan dengan

aktivitas sehari-hari atau regular. Keluarga memiliki ritual dan rutinitas yang unik sehingga

memberikan arti pada kehidupan keluarga. Perilaku kebiasaan dihubungkan dengan ritual dan

rutinitas memiliki potensial untuk hasil kesehatan dan penyakit (Denham, 1995). Ritual dan

rutinitas ini dipengaruhi oleh budaya, konteks dan fungsi keluarga. Rutinitas keluarga adalah

perilaku berkelanjutan dan anggota keluarga menggunakan perilaku tersebut dalam peran

mereka untuk mendefinisikan tanggungjawab dan mengidentifikasi karakteristik keluarga

(Bennett, Wollin & McAvity, 1988; Steinglass, bennet, Wolin & Reiss, 1987).

Perceraian merupakan masalah keluarga yang tidak dapat dihindarkan. Terdapat

empak karakter interaksi pasangan yang telah ditemukan untuk memprediksi perceraian

dengan tingkat akurasi 94% (Carrer, Buehlman, Coan, Gottman & Ruckstuhl, 2000 dalam

Kaakinen, Hanson & Denham, 2010).

1. Kritik

Ini merupakan serangan pribadi yang terdiri dari komentar negatif untuk dan

tentang pasangan yang terjadi sepanjang waktu dan menghancurkan hubungan.

2. Penghinaan

ini merupakan karakteristik yang paling merusak hubungan antara pasangan.

Penghinaan meliputi komentar yang menjijikan dan tidak hormat.

3. Pembelaan

Setiap pasangan menyalahkan satu sama lain yang merupakan bagian dari usaha

untuk memalingkan serangan verbal.

4. Halangan

Page 22: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

21

Salah satu atau kedua pasangan menolak untuk berinteraksi atau terlibat dalam

interkasi baik secara verbal maupun non verbal.

Akan tetapi, konflik disebutkan secara positif dengan tiga cara untuk mencapai perkawinan

yang sehat.

1. Validator

Validator membicarakan masalahnya melalui mengekspresikan emosi dan

pendapat dan terampil mencapai suatu kompromi.

2. Periang

Pasangan yang melihat satu sama lain seimbang dan mereka terlibat dalam

interaksi yang kuat melalui hubungan yang penuh perhatian dan kasih sayang.

Konflik tidak termasuk dalam empat kategor konflik.

3. Penghindar

Pasangan yang setuju untuk tidak terlibat dalam konflik yang memiliki efek

merusak hubungan.

Latihan dan tugas

Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk memahami konsep keperawatan keluarga.

1. Jelaskan arti kesehatan keluarga dengan menggunakan bahasa Anda sendiri!

2. Berikan dua contoh dari fungsi kesehatan keluarga!

Evaluasi formatif

1. Buatlah ringkasan dari topik konsep keperawatan keluarga dengan menggunakan

mind map.

2. Carilah satu artikel penelitian/ review terkait konsep keperawatan keluarga

Page 23: Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga

22

Daftar Pustaka

Bomar, P. J. (2004).Promoting health in families: Applying family research and theory to

nursing practice, 3rd ed. Philadelphia, PA: Saunders.

Denham, S. (2003). Family health: A framework for nursing. Philadelphia, PA: F. A. Davis.

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan keluarga: Teori dan praktik. Jakarta: EGC.

Kaakine, J. R., Gedaly-Duff, V., Coehlo, D.. P., Hanson, S. M. H. (2010). Family health care

nursing: Theory, practice and research, 4th ed.. Philadelphia: F. A. Davis Company.

White, D. A. (2002). Explorations in family nursing. London: Routledge

Wright, L. M., & Leahey, M. (2009). Nurses and families: A guide to family assessment and

intervention.Philadelphia, PA: F. A. Davis.