1 - bupati tuban provinsi jawa timur peraturan...

21
jdih.tubankab.go.id BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 73 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa, perlu menyesuaikan beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016tentang Badan Permusyawaratan Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerahKabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41)sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

Upload: trinhque

Post on 28-Jun-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 1 -

jdih.tubankab.go.id

BUPATI TUBAN

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

NOMOR 20 TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TUBAN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 73 ayat

(1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun

2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa, perlu

menyesuaikan beberapa ketentuan dalam Peraturan

Daerah Nomor 3 Tahun 2016tentang Badan

Permusyawaratan Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 3 Tahun 2016 tentang Badan

Permusyawaratan Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerahKabupaten dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Timur (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor

41)sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang

Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

Page 2: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 2 -

jdih.tubankab.go.id

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5495);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5539)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemeritah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5717);

7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum;

Page 3: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 3 -

jdih.tubankab.go.id

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun

2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 3 Tahun

2016 tentang Badan Permusyawaratan

Desa(LembaranDaerah Kabupaten Tuban Tahun

2016Seri E Nomor 19, Tambahan LembaranDaerah

Kabupaten Tuban Nomor 59);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TUBAN

dan

BUPATI TUBAN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban Nomor 3Tahun 2016 tentang Badan

Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten

Tuban Tahun 2016 Seri E Nomor 19, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 59) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Tuban.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

Tuban.

3. Bupati adalah Bupati Tuban.

Page 4: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 4 -

jdih.tubankab.go.id

4. Camat adalah pemimpin dan koordinator

penyelenggaraan Pemerintahan di wilayah kerja

Kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya

memperoleh pelimpahan kewenangan

Pemerintahan dari Bupati untuk menangani

sebagian urusan otonomi daerah, dan

menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan.

5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam

sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan

urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu

perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Desa.

8. Kepala Desa adalah Pejabat Pemerintah Desa

yang mempunyai wewenang, tugas, dan

kewajiban untuk menyelenggarakan rumah

tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari

Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya

disingkat BPD adalah lembaga yang

melaksanakan fungsi pemerintahan yang

anggotanya merupakan wakil dari penduduk

Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan

keterwakilan perempuan yang ditetapkan secara

demokratis.

10. Musyawarah Desa adalah Musyawarah antara

Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,

dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh

Badan Permusyawaratan Desa untuk

menyepakati hal yang bersifat strategis.

Page 5: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 5 -

jdih.tubankab.go.id

11. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-

undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa

setelah dibahas dan disepakati bersama Badan

Permusyawaratan Desa.

12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,

selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana

keuangan tahunan Pemerintahan Desa.

13. Pengawasan kinerja Kepala Desa adalah proses

monitoring dan evaluasi Badan Permusyawaratan

Desa terhadap pelaksanaan tugas Kepala Desa.

14. Laporan Keterangan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa yang selanjutnya disingkat

LKPPD atau yang disebut dengan nama lain

adalah laporan Kepala Desa kepada Badan

Permusyawaratan Desa atas capaian pelaksanaan

tugas Kepala Desa dalam satu tahun anggaran.

15. Hari adalah hari kerja.

2. Ketentuan ayat (1) Pasal 2 diubah, sehingga Pasal 2

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

(1) Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk

Desa berdasarkan keterwakilan wilayahdan

keterwakilan perempuan yang pengisiannya

dilakukan secara demokratismelalui proses

musyawarah perwakilan.

(2) Masa keanggotaan BPDselama 6 (enam) tahun

terhitung sejak tanggal pengucapan

sumpah/janji.

(3) Anggota BPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling

banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau

tidak secara berturut-turut.

3. Ketentuan Pasal 4 diubah, ditambahkan 1 (satu) ayat

yakni ayat (2), dan pada ayat (1) diantara huruf g dan

huruf h disisipkan 1 (satu) huruf yang yakni huruf g1,

sehingga berbunyi sebagai berikut:

Page 6: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 6 -

jdih.tubankab.go.id

Pasal 4

(1) Persyaratan calon anggota BPDadalah:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. memegang teguh dan mengamalkan

Pancasila, melaksanakan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, serta mempertahankan dan memelihara

keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;

c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun

atau sudah/pernah menikah;

d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah

menengah pertama atau sederajat;

e. bukan sebagai perangkat Desa;

f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;

g. wakil penduduk Desa yang dipilih secara

demokratis;

g1. bertempat tinggal di wilayah pemilihan; dan

h. persyaratan administratif lain yang diatur

lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

(2) Bentuk persyaratan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:

a. surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa;

b. surat pernyataan memegang teguh dan

mengamalkan Pancasila, Undang-undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, serta mempertahankan dan memelihara

keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika;

c. fotokopi ijasah Sekolah Menengah Pertama

atau sederajat dan dilegalisir oleh pejabat

yang berwenang;

Page 7: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 7 -

jdih.tubankab.go.id

d. fotokopi kartu tanda pendudukyang dilegalisir

pejabat yang berwenang, apabila Kartu Tanda

Penduduk belum jadi maka dapat dibuktikan

dengan surat keterangan bahwa yang

bersangkutan telah melakukan perekaman

Kartu Tanda Penduduk dari Pejabat yang

berwenang;

e. fotokopi akta kelahiran yang dilegalisir oleh

pejabat yang berwenang atau surat

keterangan dari pejabat yang berwenang;

f. fotokopi akta nikah atau surat cerai yang

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, bagi

yang belum berusia 20 tahun dan sudah

pernah menikah;

g. surat pernyataan mengenal masyarakat dan

dikenal masyarakat dari wilayah yang diwakili

dari yang bersangkutan;

h. surat pernyataan tidak pernah menjabat

sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa

jabatan;

i. surat keterangan bertempat tinggal di wilayah

pemilihan dari Kepala Desa bagi bakal calon

dari perwakilan wilayah;

j. surat keterangan sebagai bakal calon wakil

wilayah pemilihan, dari Dusun/gabungan

Dusun, ataugabungan Dusun dengan RW/RT,

atauRW/gabungan RW, ataugabungan RW

dengan RT, atauRT/gabungan RT;

k. surat keterangan berbadan sehat jasmani dan

rohani dari Kepala Puskesmas setempat;

l. surat pernyataan bersedia dicalonkan sebagai

anggota BPD; dan

m. pas photo ukuran 4 x 6 cm.

4. Ketentuan Pasal 5 diubah, diantara ayat (1) dan ayat

(2) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat(1a) sehingga

berbunyi sebagai berikut:

Page 8: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 8 -

jdih.tubankab.go.id

Pasal 5

(1) Pengisian keanggotaan BPD dilaksanakan secara

demokratis melalui musyawarah perwakilan

dengan menjamin keterwakilan perempuan.

(1a) Pengisian keanggotaan BPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:

a. pengisian anggota BPD berdasarkan

keterwakilan wilayah; dan

b. pengisian anggota BPD berdasarkan

keterwakilan perempuan.

(2) Dalam rangka proses musyawarah perwakilan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa

membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan BPD

dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.

(3) Panitia Pengisian Anggota BPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur

perangkat Desa dan unsur masyarakat lainnya

dengan jumlah anggota dan komposisi yang

proporsional.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai proses pengisian

keanggotaan BPD diatur dalam Peraturan Bupati.

5. Ketentuan ayat (4) Pasal 8 diubah, sehingga berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 8

(1) Hasil musyawarah perwakilan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 disampaikan oleh

Panitia Pengisian Anggota BPDkepada Kepala

Desa paling lama 7 (tujuh) hari sejak

ditetapkannya hasil musyawarah perwakilan.

(2) Hasil musyawarah dari Panitia sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Kepala

Desa kepada Bupati melalui Camat paling lama 7

(tujuh) hari sejak diterimanya hasil musyawarah

perwakilan dari panitia pengisian untuk

diresmikan oleh Bupati.

Page 9: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 9 -

jdih.tubankab.go.id

(3) Peresmian anggota BPDditetapkan dengan

Keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh)

Hari sejak diterimanya laporan hasil musyawarah

perwakilan dari Kepala Desa.

(4) Anggota BPDsebelum memangku jabatannya

mengucapkan sumpah janji secara bersama-sama

dipandu oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk

paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak

diterbitkannya Keputusan Bupati mengenai

peresmian anggota BPD.

(5) Susunan kata sumpah/janji anggota BPD sebagai

berikut:

”Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji

bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya

selaku anggota BPD dengan sebaik-baiknya,

sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya

akan selalu taat dalam mengamalkan dan

mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara,

dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan

demokrasi dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 serta

melaksanakan segala peraturan perundang-

undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku

bagi Desa, Daerah, dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia”.

6. Setelah Pasal 8 ditambahkan 1 (satu) Pasal baru yakni

Pasal 8A, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8A

(1) Pengucapan sumpah/janji jabatan anggota BPD

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5)

didampingi oleh rohaniwan sesuai dengan

agamanya masing-masing.

(2) Dalam pengucapan sumpah/janji sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), anggota BPD yang

beragama:

a. Islam, diawali dengan frasa “Demi Allah saya

bersumpah”;

Page 10: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 10 -

jdih.tubankab.go.id

b. Kristen Protestan dan Kristen Katolik, diawali

dengan frasa “Demi Tuhan saya berjanji” dan

diakhiri dengan frasa “Semoga Tuhan

menolong saya”;

c. Budha, diawali dengan frasa “Demi Hyang Adi

Budha”; dan

d. Hindu, diawali dengan frasa “Om Atah

Paramawisesa”.

7. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 9

(1) Anggota BPDberhenti karena:

a. meninggal dunia;

b. permintaan sendiri; atau

c. diberhentikan.

(2) Anggota BPDdiberhentikan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c karena:

a. berakhir masa keanggotaan;

b. tidak dapat melaksanakan tugas secara

berkelanjutan atau berhalangan tetap secara

berturut-turut selama 6 (enam) bulantanpa

keterangan apapun;

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota

BPD;

d. melanggar larangan dan tidak melaksanakan

kewajiban sebagai anggota BPD;

e. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode

etik BPD;

f. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana dengan

ancaman pidana penjara 5 (lima) tahun atau

lebih;

g. tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau

rapat BPD lainnya yang menjadi tugas dan

kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali

berturut-turut tanpa alasan yang sah;

Page 11: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 11 -

jdih.tubankab.go.id

h. adanya perubahan status Desa menjadi

Kelurahan, penggabungan 2 (dua) Desa atau

lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, pemekaran

atau penghapusan Desa;

i. bertempat tinggal diluar wilayah asal

pemilihan; dan/atau

j. ditetapkan sebagai calon Kepala Desa.

(3) Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh

pimpinan BPDberdasarkan hasil musyawarah

BPD kepada Bupati melalui Kepala Desa.

(4) Kepala Desa menindaklanjuti usulan

pemberhentian anggota BPD kepada Bupati

melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak

diterimanya usul pemberhentian.

(5) Camat menindaklanjuti usulan pemberhentian

anggota BPD kepala Bupati paling lama 7 (tujuh)

hari sejak diterimanya usulan pemberhentian.

(6) Bupati meresmikan pemberhentian anggota BPD

paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya

usul pemberhentian anggota BPD.

(7) Peresmian pemberhentian anggota BPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.

8. Di antara Pasal 9 dan Pasal 10 disisipkan 1 (satu)

Pasal, yakni Pasal 9A, sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 9A

(1) Anggota BPD diberhentikan sementara oleh Bupati

setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak

pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atau tindak

pidana terhadap keamanan negara.

(2) Dalam hal anggota BPD yang diberhentikan

sementara berkedudukan sebagai pimpinan BPD,

diikuti dengan pemberhentian sebagai pimpinan

BPD.

Page 12: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 12 -

jdih.tubankab.go.id

(3) Dalam hal pimpinan BPD diberhentikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pimpinan

BPD lainnya memimpin rapat pemilihan pimpinan

BPD pengganti antarwaktu.

9. Ketentuan ayat (2) Pasal 10 diubah,sehingga Pasal 10

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 10

(1) Apabila terdapat anggota BPD yang berhenti

sebelum masa keanggotaannya berakhir, diisi

melalui pengisian keanggotaan BPDantarwaktu.

(2) Anggota BPDantarwaktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) berasal dari keterwakilan

wilayahyang samaatau keterwakilan perempuan.

(3) Pengisian keanggotaan BPD antarwaktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

melalui mekanisme musyawarah BPD yang

ditetapkan dengan Keputusan BPD.

(4) Keputusan BPDsebagaimana dimaksud pada ayat

(3) diusulkan oleh pimpinan BPDkepada Bupati

melalui Kepala Desa.

(5) Bupati menetapkan usulan sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) dengan Keputusan Bupati.

10. Judul BAB III diubah, sehingga judul BAB III berbunyi

sebagai berikut:

BAB III

FUNGSI, HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN,

DAN WEWENANGBPD

11. Ketentuan Pasal 11 diubah dan ditambahkan2 (dua)

ayat, yakni ayat(2), dan ayat (3), sehingga Pasal 11

berbunyi sebagai berikut:

Page 13: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 13 -

jdih.tubankab.go.id

Pasal 11

(1) BPD mempunyai fungsi:

a. membahas dan menyepakati Rancangan

Peraturan Desa bersama Kepala Desa;

b. menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Desa; dan

c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), BPD mempunyai tugas:

a. menggali aspirasi masyarakat;

b. menampung aspirasi masyarakat;

c. mengelola aspirasi masyarakat;

d. menyalurkan aspirasi masyarakat;

e. menyelenggarakan musyawarah BPD;

f. menyelenggarakan musyawarah Desa;

g. membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;

h. menyelenggarakan musyawarah Desa khusus

untuk pemilihan Kepala Desa antarwaktu;

i. membahas dan menyepakati rancangan

Peraturan Desa bersama Kepala Desa;

j. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja

Kepala Desa;

k. melakukan evaluasi laporan keterangan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa; dan

l. menciptakan hubungan kerja yang harmonis

dengan Pemerintah Desa dan lembaga Desa

lainnya.

(3) Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan tugas BPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur

dalam Peraturan Bupati.

12. Diantara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 2 (dua)

pasal yakni Pasal 14A, dan Pasal 14B, sehingga

berbunyi sebagai berikut:

Page 14: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 14 -

jdih.tubankab.go.id

Pasal 14A

(1) Laporan kinerja BPD merupakan laporan atas

pelaksanaan tugas BPD dalam 1 (satu) tahun

anggaran.

(2) Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dibuat dengan sistematika:

a. dasar hukum;

b. pelaksanaan tugas; dan

c. penutup.

(3) Laporan kinerja BPD sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilaporkan secara tertulis kepada

Bupati melalui Camat serta disampaikan kepada

Kepala Desa dan forum musyawarah Desa secara

tertulis dan/atau lisan.

(4) Laporan kinerja BPD sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disampaikan paling lama 4 (empat)

bulan setelah selesai tahun anggaran.

Pasal 14B

(1) Laporan kinerja BPD yang disampaikan kepada

Bupatisebagaimana dimaksud dalam pasal 14A

ayat (3) digunakan Bupati untuk evaluasi kinerja

BPD serta pelaksanaan pembinaan dan

pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan

Desa.

(2) Laporan kinerja BPD yang disampaikan pada

forum musyawarah Desa sebagaimana dimaksud

dalam pasal 14A ayat (3) merupakan wujud

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas BPD

kepada masyarakat Desa.

13. Diantara Pasal 15 dan Pasal 16 disisipkan 1 (satu)

bagian yakni Bagian Kelima Adan 2 (dua) Pasal baru

yakni Pasal 15A, dan Pasal 15B, sehingga berbunyi

sebagai berikut:

Page 15: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 15 -

jdih.tubankab.go.id

Bagian Kelima A

Kewenangan BPD

Pasal 15A

BPD berwenang:

a. mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk

mendapatkan aspirasi;

b. menyampaikan aspirasi masyarakat kepada

Pemerintah Desa secara lisan dan tertulis;

c. mengajukan rancangan Peraturan Desa yang

menjadi kewenangannya;

d. melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja

Kepala Desa;

e. meminta keterangan tentang penyelenggaraan

Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;

f. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan

Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan

pemberdayaan masyarakat Desa;

g. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga

kewibawaan dan kestabilan penyelenggaraan

Pemerintahan Desa serta mempelopori

penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan

tata kelola pemerintahan yang baik;

h. menyusun peraturan tata tertib BPD;

i. menyampaikan laporan hasil pengawasan yang

bersifat insidentil kepada Bupatimelalui Camat;

j. menyusun dan menyampaikan usulan rencana

biaya operasional BPD secara tertulis kepada

Kepala Desa untuk dialokasikan dalam

Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja

Desa;

k. mengelola biaya operasional BPD;

l. mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi

Antar Kelembagaan Desa kepada Kepala Desa;

dan

Page 16: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 16 -

jdih.tubankab.go.id

m. melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam

rangka monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

Pemerintahan Desa.

Pasal 15 B

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan hak

BPD diatur dalam peraturan Bupati.

14. Ketentuan Pasal 16 diubah, sehingga Pasal 16

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 16

(1) BPD menyusun peraturan tata tertib BPD.

(2) Peraturan tata tertib BPD sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dibahas dan disepakati dalam

musyawarah BPD.

15. Ketentuan ayat (1) Pasal 17 diantara huruf a dan

huruf b disisipkan 2 (dua) huruf, yakni huruf a1 dan

huruf a2, sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 17

(1) Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat:

a. waktu musyawarah BPD;

a1.keanggotaan dan kelembagaan BPD;

a2. fungsi, tugas, hak kewajiban dan kewenangan

BPD;

b. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah

BPD;

c. tata cara musyawarah BPD;

d. tata laksana dan hak menyatakan pendapat

BPD dan anggota BPD; dan

e. pembuatan berita acara musyawarah BPD.

Page 17: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 17 -

jdih.tubankab.go.id

(2) Pengaturan mengenai waktu musyawarah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

meliputi:

a. pelaksanaan jam musyawarah;

b. tempat musyawarah;

c. jenis musyawarah; dan

d. daftar hadir anggota BPD.

(3) Pengaturan mengenai pimpinan musyawarah

BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

meliputi:

a. penetapan pimpinan musyawarah apabila

pimpinan dan anggota hadir lengkap;

b. penetapan pimpinan musyawarah apabila

ketua BPD berhalangan hadir;

c. penetapan pimpinan musyawarah apabila

ketua dan wakil ketua berhalangan hadir; dan

d. penetapan secara fungsional pimpinan

musyawarah sesuai dengan bidang yang

ditentukan dan penetapan penggantian

anggota BPD antarwaktu.

(4) Pengaturan mengenai tata cara musyawarah BPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

meliputi:

a. tata cara pembahasan rancangan peraturan

Desa;

b. konsultasi mengenai rencana dan program

Pemerintah Desa;

c. tata cara mengenai pengawasan kinerja

kepala Desa; dan

d. tata cara penampungan atau penyaluran

aspirasi masyarakat.

(5) Pengaturan mengenai tata laksana dan hak

menyatakan pendapat BPD sebagaimana

dimaksud ayat (1) huruf d meliputi:

a. pemberian pandangan terhadap pelaksanaan

Pemerintahan Desa;

Page 18: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 18 -

jdih.tubankab.go.id

b. penyampaian jawaban atau pendapat kepala

Desa atas pandangan BPD;

c. pemberian pandangan akhir atas jawaban

atau pendapat kepala Desa; dan

d. tindak lanjut dan penyampaian pandangan

akhir BPD kepada Camat.

(6) Pengaturan mengenai penyusunan berita acara

musyawarah BPD sebagaimana dimaksud ayat (1)

huruf e meliputi:

a. penyusunan notulen rapat;

b. penyusunan berita acara;

c. format berita acara;

d. penandatanganan berita acara; dan

e. penyampaian berita acara.

16. Diantara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 18, disisipkan 1

(satu) ayat, yakni ayat (1a) sehingga Pasal 18 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 18

(1) Pimpinan BPD terdiri atas 1 (satu) orang ketua, 1

(satu) orang wakil ketua, dan 1 (satu) orang

sekretaris.

(1a) Untuk membantu pimpinan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dibentuk 2 (dua) bidang,

terdiri atas:

a. bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa

dan pembinaan kemasyarakatan; dan

b. bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan

masyarakat Desa.

(2) Pimpinan BPDdan Ketua Bidang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dipilih dari dan oleh

anggota BPD secara langsung dalam rapat BPD

yang diadakan secara khusus.

Page 19: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 19 -

jdih.tubankab.go.id

(3) Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama

kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu

oleh anggota termuda.

17. Diantara BAB VI dan BAB VII disisipkan 1 (satu) BAB,

yaitu BAB VIA PENDANAAN dan 1 (satu) Pasal baru

yakni Pasal 20A, sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB VIA

PENDANAAN

Pasal 20A

Pendanan pelaksanaan kegiatan BPD dibebankan

pada:

a. APBD Kabupaten;

b. APBDesa; dan

c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban.

Ditetapkan di Tuban

pada tanggal 17 Desember 2018

BUPATI TUBAN,

ttd.

H. FATHUL HUDA

Page 20: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 20 -

jdih.tubankab.go.id

Diundangkan di Tuban

pada tanggal 17 Desember 2018

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TUBAN,

ttd.

BUDI WIYANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2018 SERI E NOMOR 69

Page 21: 1 - BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555291277-19064467.pdf · sebagai anggota BPD selama 3 (tiga) kali masa jabatan; i

- 21 -

jdih.tubankab.go.id

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

NOMOR 20 TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

I. UMUM

Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melakukan

fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk

Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan

yang ditetapkan secara demokratis.

Badan Permusyawaratan Desa merupakan badan

permusyawaratan ditingkat desa guna menampung aspirasi yang

berkembang pada masyarakat Desa dan dalam rangka mewujudkan

penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efektif, demokratis, dan

bertanggung jawab serta dalam upaya peningkatan kinerja kelembagaan

serta partisipatif ditingkat Desa, memperkuat kebersamaan, serta

meningkatkan partisipatif dan pemberdayaan masyarakat.

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa,

perlu dilakukan penyesuaian dengan menetapkan Peraturan Daerah

tentang Perubahan Atas PerubahanDaerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang

Badan Permusyawaran Desa.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I

Cukup jelas.

Pasal II

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 108