badan permusyawaratan desa (bpd)

16
Oleh Yudhi Aldriand Doc. 2012

Upload: yudhi-aldriand

Post on 14-Jun-2015

16.611 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

Oleh

Yudhi Aldriand

Doc. 2012

Page 2: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

1. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Desa;

4. Peraturan Bupati Nomor 34.A Tahun 2011 tentang Pedoman Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa Di Kabupaten Bekasi

DASAR HUKUM

Page 3: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelanggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa

PENGERTIAN

Page 4: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

BPD berkedudukan sebagai

unsur penyelenggara

pemerintahan desa.

KEDUDUKAN

Page 5: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

FUNGSI

Page 6: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

1. membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa;

2. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa;

3. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa;

4. membentuk Panitia Pemilihan kepala desa;

5. menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

6. menyusun tata tertib BPD

WEWENANG

Page 7: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

1. meminta keterangan kepada Pemerintah Desa;

2. menyatakan pendapat. 3. mengajukan rancangan

peraturan desa; 4. mengajukan pertanyaan; 5. menyampaikan usul dan

pendapat; 6. memilih dan dipilih; dan 7. memperoleh tunjangan

HAK

Page 8: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

1. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan;

2. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;

3. mempertahakan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

4. menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;

5. memproses pemilihan kepala desa;

6. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan;

7. menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan

8. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.

KEWAJIBAN

Page 9: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

Pimpinan dan anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai kepala desa dan perangkat desa.

Pimpinan dan anggota BPD dilarang:

1. sebagai pelaksana kegiatan pembangunan desa;

2. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;

3. melakukan korupsi, nepotisme dan menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;

4. menyalahgunakan wewenang;

5. melanggar sumpah/janji jabatan; dan

6. menjadi pengurus partai politik.

LARANGAN

Page 10: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

Anggota BPD berhenti, karena: 1. meninggal dunia; 2. permintaan sendiri; 3. Diberhentikan

Anggota BPD diberhentikan, Karena : 1. berakhir masa jabatannya dan telah

diresmikan anggota BPD yang baru; 2. tidak dapat melaksanakan tugas secara

berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD;

4. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan; 5. tidak melaksanakan kewajiban sebagai

anggota BPD; 6. melanggar larangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15 ayat (2) perda Kab. Bekasi Nomor 2 Tahun 2008.

PEMBERHENTIAN

Page 11: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

Rapat BPD dipimpin oleh pimpinan BPD.

Rapat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling kurang ½ (satu perdua) lebih dari jumlah anggota BPD, dan keputusan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak.

Dalam hal rapat BPD membahas dan memutuskan kebijakan yag bersifat prinsip dan strategis bagi kepentingan masyarakat desa berupa usul pemberhentian kepala desa dan melakukan pinjaman, maka rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling kurang 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BPD, dan keputusan ditetapkan dengan persetujuan paling kurang ½ (satu perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD yang hadir.

Hasil rapat BPD ditetapkan dengan keputusan BPD dan dilengkapi dengan notulen rapat yang dibuat dan ditandatangani oleh Sekretaris BPD.

RAPAT BPD

Page 12: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

Anggota BPD dalam menggali, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dilakukan dengan:

a. melakukan kunjungan ke masyarakat dalam wilayah desa;

b. menampung aspirasi dari masyarakat dengan cara tatap muka baik secara perseorangan maupun bersama-sama;

c. menerima usulan baik secara lisan maupun tertulis selama usulan tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun secara adat istiadat;

d. aspirasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c wajib dimusyawarahkan oleh anggota untuk menjadi masukan dalam pembangunan masyarakat desa.

TATA CARA MENGGALI, MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT

Page 13: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

Hubungan kerja antara BPD dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasyarakatan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

• Kemitraan : kerjasama yang saling menguntungkan, saling percaya dan saling mengisi.

• Konsultatif dapat diartikan sebagai pemberian saran atau rekomendasi yang bisa dilakukan atas konsultasi suatu masalah yang didiskusikan

• Koordinatif : bersifat Koordinasi

HUBUNGAN KERJA ANTARA BPD, PEMERINTAH DESA DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Page 14: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

a. Pimpinan dan anggota BPD menerima tunjangan sesuai dengan kemampuan keuangan desa.

b. Untuk kegiatan BPD disediakan biaya operasional sesuai kemampuan keuangan desa yang dikelola oleh Sekretaris BPD.

c. Tunjangan dan Biaya sebagaimana dimaksud pada pada huruf a dan huruf b, ditetapkan setiap tahun dalam APB Desa.

KEDUDUKAN KEUANGAN BPD

Page 15: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)

a. membahas bersama Kepala Desa dalam rangka memperoleh persetujuan bersama Peraturan Desa tentang APB Desa dan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa;

b. penyetujui dan menetapkan APB Desa;

c. pengawasan Pelaksanaan APB Desa;

d. Menginformasikan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa kepada masyarakat.

PERAN DAN TUGAS BPD DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Page 16: Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)