kerangka acuan kerja (kak)jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1557286656-20259862.pdfi-2...
TRANSCRIPT
I-1 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
LAPORAN AKHIR
Disiapkan oleh:
Tim Pendamping
Bagian Hukum Setda Kabupaten Tuban
I-2 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi
Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan Tahun 1996.
Kegiatan Evaluasi Terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban pada tahun 1995 – 1996 ini dilakukan terhadap beberapa
Peraturan Daerah meliputi:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 1
Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 2 Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3
Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 4 Tahun 1995 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Bina Sosial Politik Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Kelurahan Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6
Tahun 1995 tentang Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban pada Pihak Ketiga;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7
Tahun 1995 tentang Izin Usaha Persewaan Peralatan Pesta Dan Busana Tradisional Serta Seni Budaya Dalam Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahasa
Kabakaran;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 9
Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun 1979 tentang Pengelolaan Tempat Parkir Kendaraan;
I-3 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 10 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1985 tentang Pemakaian Mobil Ambulans Dan Mobil Jenazah yang Dikuasai Oleh
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 11
Tahun 1995 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1978 tentang Tempat Pencucian Kendaraan Bermotor;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Nomor 10 Tahun 1992 Tentang Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban Lingkungan;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 13
Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1990 tentang
Izin Pemakaian Tempat-tempat Tertentu Yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 14
Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 13 Tahun 1978 tentang Pemakaian
Tempat Olah Raga yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 15
Tahun 1995 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran
1995/1996;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 16 Tahun 1995 tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1994/1995;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 17 Tahun 1995 tentang Penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1995/1996;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 1
Tahun 1996 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pariwisata Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
I-4 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
20. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1996 tentang Izin Mendirikan Bangunan dan Izin Undang-
Undang Gangguan Bagi Perusahaan Industri;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 4
Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1974 Jouncto Nomor 22
Tahun 1977 tentang Pajak Pengangkutan Garam Keluar Daerah Kabupaten Derah Tingkat II Tuban;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5
Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1983 tentang Pengelolaan
Tempat Penambangan;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perkapalan Gadon;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pengelolaan dan Retribusi Tempat Rekreasi;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 8
Tahun 1996 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 34 Tahun 1988 tentang
Pemungutan Uang Leges;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 9 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 10
Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 11
Tahun 1996 tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Tahun Anggaran 1995/1996;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 12 Tahun 1996 tentang Penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997.
Hasil evaluasi terhadap keberadaan beberapa Peraturan
Daerah tersebut di atas disajikan dalam bentuk catatan-catatan akademik penting yang merupakan temuan atas permasalahan
yang muncul atau terjadi terkait pelaksanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan, baik dari aspek sosial maupun yuridis (legal
drafting)nya.
I-5 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Atas selesainya penyusunan laporan ini, tidak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyiapan sampai penyelesaian laporan ini.
Penyusun sadar bahwa Laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran, kritik, masukan guna
penyempurnaannya sangat dibutuhkan. Akhirnya kami berharap
semoga karya sederhana bermanfaat bagi institusi yang
memerlukannya.
Surakarta, April 2019
Tim Penyusun
I-6 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………….……………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. . ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. vii
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………… I – 1
A. Latar Belakang …………………………………………. I – 1
B. Maksud, Tujuan dan Target …………………….. I – 7
D. Manfaat/Kegunaan …………………………………… I – 8
E. Metode Penelitian ……………………………………… I – 9
BAB II : LANDASAN TEORI ………………………………………….. II – 1
A. Kerangka Teori …………………………………………. II – 1
B. Kerangka Berfikir Evaluasi ……………………… II – 21
BAB III : HASIL EVALUASI DAN ANALISISNYA ………..……… III – 1
A. Peraturan Daerah Tahun 1995 ………..………. III – 2
B. Peraturan Daerah Tahun 1998 ………………. III – 43
BAB IV : P E N U T U P ………………………………………………… IV – 1
A. Kesimpulan ………………………………………………. IV – 1
B. Saran/Rekomendasi …………………………………. IV – 6
Daftar Referensi
Lampiran Daftar Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan Tahun 1996 yang Dievaluasi.
I-7 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 2 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, pengertian Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
(Pemda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan
oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan
Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan masyarakat. Sedangkan otonomi Daerah
adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Hak dan kewenangan mengatur diwujudkan bahwa
pemerintahan daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
I-8 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
tugas pembantuan. Sedangkan mengurus diwujudkan dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah, baik urusan yang wajib
maupun pilihan.
Peraturan Daerah Kabupaten adalah peraturan
perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten
dengan persetujuan bersama Bupati. Sebagai produk hukum
daerah dan merupakan bagian dari peraturan perundang-
undangan, maka pembentukannya pun harus dilakukan secara
sistemik dan terkoordinasi.
Berdasarkan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan, materi muatan Peraturan Daerah adalah: dalam
rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan
serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran
lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
Beradasarkan Pasal 250 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014, keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau kesusilaan.
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tersebut
meliputi: UUD Tahun 1945, Ketetapan MPR RI, Undang-
Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri
dan Peraturan Daerah Provinsi. Sedangkan indikator
bertentangan dengan kepentingan umum meliputi:
a. terganggunya kerukunan antarwarga masyarakat;
b. terganggunya akses terhadap pelayanan publik;
c. terganggunya ketenteraman dan ketertiban umum;
I-9 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
d. terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; dan/atau
e. diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan, ras,
antar-golongan, dan gender.
Untuk mewujudkan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum,
dan/atau kesusilaan sebagaimana dimaksud Pasal 25 Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tersebut, maka Pemerintah
Kabupaten Tuban melalui Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Tuban melakukan kegiatan Evaluasi Terhadap
Beberapa Produk Hukum Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995
sampai dengan 1996.
Adapun beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
tersebut, yang dilakukan evaluasi pada tahun 2019 ini meliputi:
30. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 1 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 2 Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 4 Tahun 1995 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
I-10 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Kantor Bina Sosial Politik Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kelurahan Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
35. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 6 Tahun 1995 tentang Penyertaan Modal Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban pada Pihak Ketiga;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 7 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Persewaan
Peralatan Pesta Dan Busana Tradisional Serta Seni Budaya
Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Bahasa Kabakaran;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 9 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun
1979 tentang Pengelolaan Tempat Parkir Kendaraan;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1985 tentang Pemakaian Mobil Ambulans
Dan Mobil Jenazah yang Dikuasai Oleh Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
40. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 11 Tahun 1995 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun
1978 tentang Tempat Pencucian Kendaraan Bermotor;
I-11 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
41. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nomor 10
Tahun 1992 Tentang Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban
Lingkungan;
42. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 13 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1990 tentang Izin Pemakaian Tempat-
tempat Tertentu Yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
43. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 14 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 13
Tahun 1978 tentang Pemakaian Tempat Olah Raga yang
Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
44. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 15 Tahun 1995 tentang Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
45. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 16 Tahun 1995 tentang Penetapan Sisa Perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1994/1995;
46. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 17 Tahun 1995 tentang Penetapan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
I-12 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
47. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 1 Tahun 1996 tentang Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997;
48. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban;
49. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1996 tentang Izin Mendirikan Bangunan dan
Izin Undang-Undang Gangguan Bagi Perusahaan Industri;
50. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1974
Jouncto Nomor 22 Tahun 1977 tentang Pajak Pengangkutan
Garam Keluar Daerah Kabupaten Derah Tingkat II Tuban;
51. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1983
tentang Pengelolaan Tempat Penambangan;
52. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1963
tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perkapalan Gadon;
53. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pengelolaan dan Retribusi
Tempat Rekreasi;
54. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 8 Tahun 1996 tentang Perubahan Kedua Peraturan
I-13 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 34
Tahun 1988 tentang Pemungutan Uang Leges;
55. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 9 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
56. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 10 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
57. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 11 Tahun 1996 tentang Penetapan Sisa Perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
58. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 12 Tahun 1996 tentang Penetapan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997.
B. Maksud, Tujuan dan Target Kajian
1. Maksud Kegiatan
Kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan 1996
dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi
beberapa permasalahan yang ada terkait dengan
keberadaan beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 1995 sampai dengan 1996.
I-14 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan Evaluasi
Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 1995 sampai dengan 1996 adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui sinkronisasi baik secara vertikal maupun
horisontal keberadaan beberapa Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan 1996; dan
b. Mengetahui daya guna (efektivitas) pelaksanaan beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai
dengan 1996 di masyarakat.
3. Target Kegiatan
Target dari kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa Produk
Hukum Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan
1996 adalah tersusunnya Laporan Evaluasi Beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 Sampai
dengan 1996.
C. Manfaat/Kegunaan
Kegunaan dari Hasil Evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan
1996 adalah sebagai dokumen yang dapat dijadikan acuan
dan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah yang
diperlukan dalam menyikapi keberadaan beberapa Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan 1996.
I-15 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
D. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan yuridis normatif. Yuridis normatif
dimaksudkan bahwa untuk melihat permasalahan terkait
beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995
sampai dengan 1996 digunakan pendekatan normatif yaitu
pengkajian studi dokumen terhadap peraturan perundang-
undangan dan berbagai kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan pokok permasalahan terkait dan laporan
hasil dari berbagai pertemuan termasuk Focus Group
Discussion (FGD).
2. Jenis dan Sumber Data
Oleh karena penelitian ini adalah penelitian normatif,
maka data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa
data sekunder yang meliputi: bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan
bahan hukum yang bersifat autoritif yang artinya
mempunyai otoritas yang bersifat mengikat. Bahan hukum
primer terdiri dari peraturan perundang-undangan, dan
catatan resmi atau risalah-risalah dalam pembentukan
Perda yang bersangkutan. Sedangkan bahan hukum
sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang
bukan merupakan dokumentasi resmi. Publikasi tentang
hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, dan
jurnal-jurnal hukum (Peter Mahmud Marzuki, 2005:141).
Dalam hal ini bahan hukum tersebut tentunya yang
berhubungan dengan materi yang diatur dalam beberapa
I-16 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai
dengan 1996 (yang dievaluasi).
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini digunakan teknik pengumpulan bahan hukum
dengan studi dokumen atau bahan pustaka, baik dari media
cetak maupun elektronik (internet) bahan hukum yang
dikumpulkan berkaitan erat dengan materi yang diatur
dalam beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996 (yang dievaluasi). Kegiatan ini
dilakukan dengan cara mengunjungi membaca, mengkaji
dan mempelajari bahan hukum dan pustaka yang
mempunyai kaitan erat dengan pokok permasalahan.
4. Metode Analisis Data
Teknik Analisis data dilakukan secara induktif, semua data
yang ada ditafsirkan dan dijabarkan dengan mendasarkan
pada teori-teori yang berlaku.
I-17 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Asas-Asas dan Landasan Pembentukan Hukum
a. Asas-asas Pembentukan Hukum
Dalam mewujudkan negara hukum diperlukan
tatanan yang tertib di bidang hukum. Pembentukan
peraturan perundang-undangan harus dirintis sejak saat
perencanaannya sampai dengan pengundangannya.
Untuk membentuk peraturan perundang-undangan yang
baik, diperlukan berbagai persyaratan yang berkaitan
dengan sistem, asas, tata cara penyiapan dan
pembahasan, teknik penyusunan maupun
pemberlakuannya. Negara yang mendasarkan pada
Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945, segala aspek kehidupan dalam bidang
kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan
termasuk pemerintahan harus senantiasa berdasarkan
atas hukum.
Undang–undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 1 ayat (3) secara tegas menyatakan bahwa
Negara Indonesia adalah negara hukum. Ketentuan ini
merupakan pernyataan dalam pelaksanaan kenegaraan
serta segala ketentuan di negeri ini harus diatur dengan
hukum. Pada saat ini masih banyak peraturan
perundangan yang berlaku di negeri ini, mangacu pada
I-18 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
undang – undang jaman Hindia Belanda. Perubahan dan
perbedaan waktu demi waktu membuka kemungkinan
keberagaman peraturan perundang-undangan bisa
menjadikan sebuah kekayaan hukum dan harus
disesuaikan dengan zaman tersebut. Sebagai bukti awal
adanya judicial review oleh Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi terhadap peraturan yang
bermasalah (Hamidi, 2004 : 1).
Dalam konsep negara hukum modern, setiap
keputusan penguasa negara harus didasarkan kepada
hukum yang meliputi hukum tertulis dan tidak tertulis.
Putusan penguasa ini lazim dimaksudkan sebagai
peraturan perundang-undangan. Agar fungsi peraturan
perundang-undangan yang demikian itu dapat terwujud
dengan sebaik-baiknya maka diperlukan berbagai
konsep dan tatanan yang berkaitan dengan
pembentukan peraturan perundang–undangan.
Pemerintah dalam menjalankan tugas–tugasnya
melakukan berbagai tindakan hukum dengan
menggunakan sarana atau instrumen seperti alat tulis,
sarana transportasi, gedung-gedung, perkantoran dan
lain–lainnya. Disamping itu menggunakan instrumen
yuridis dalam menjalankan kegiatan pemerintahan
seperti peraturan perundang-undangan, keputusan–
keputusan, peraturan kebijaksanaan, perijinan dan
sebagainya (Ridwan, 2003 : 95 - 96).
Dalam mencari asas-asas yang dapat digunakan
untuk memberikan bimbingan dan pedoman dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan yang
patut, perlu ditelusuri asas-asas umum bagi
I-19 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
penyelenggaraan pemerintahan yang patut, mengingat
pembentukan peraturan perundang-undangan adalah
bagian dari penyelenggaraan pemerintahan. Dibidang
hukum yang menyangkut pembentukan peraturan
perundang-undangan negara (Burkhardt Krems
menyebutkannya dengan Staatsliche Rechtssetzung),
maka pembentukan peraturan itu menyangkut:
1) Isi peraturan (Inhalt der Regelung);
2) Bentuk dan susunan peraturan (Form der Regelung);
3) Metode pembentukan peraturan (Methode der
Ausarbeitung der Regelung); dan
4) Prosedur dan proses pembentukan peraturan
(Verfahren der Ausarbeitung der Regelung).
Pembentukan peraturan perundang-undangan di
Indonesia, terdapat 2 (dua) asas hukum yang perlu
diperhatikan, yaitu asas hukum umum yang khusus
memberikan pedoman dan bimbingan bagi pembentukan
isi peraturan dan asas hukum lainnya yang memberikan
pedoman dan bimbingan bagi penuangan peraturan ke
dalam bentuk dan susunannya, bagi metode
pembentukannya dan bagi proses serta prosedur
pembentukannya. Asas hukum yang terakhir ini dapat
disebut asas peraturan perundang-undanngan yang
patut. Kedua asas hukum tersebut berjalan seiring
berdampingan memberikan pedoman dan bimbingan
serentak dalam setiap kali ada kegiatan pembentukan
peraturan perundang-undangan masing-masing sesuai
dengan bidangnya. Pada tanggal 17 Agustus 1945,
rakyat Indonesia telah mencapai kesepakatan yang
bulat, bahwa dalam kehidupan bermasyarakat,
I-20 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
berbangsa dan bernegara Pancasila telah ditetapkan
sebagai cita, asas dan norma tertinggi negara. Hal itu
dapat terlihat dalam Undang-undang 1945 beserta
penjelasannya. Kesepakatan Rakyat Indonesia untuk
menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup terdapat
dalam pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-undang 1945.
Dalam memandang hukum dari sudut pembentuk
peraturan perundang-undangan, Lon Fuller melihat
hukum sebagai alat untuk mengatur masyarakat. Ia
berpendapat bahwa tugas pembentuk peraturan
perundang-undangan akan berhasil apabila ia sampai
kepada tingkat tertentu memperhatikan persyaratan
sebagai berikut:
a. Hukum harus dituangkan kedalam aturan-aturan yang
berlaku umum dan tidak dalam penetapan-penetapan
yang berbeda satu sama lainnya;
b. Hukum harus diumumkan dan mereka yang
berkepentingan dengan aturan-aturan hukum harus
dapat mengetahui isi dari aturan-aturan tersebut;
c. Aturan-aturan hukum harus diperuntukan bagi
peristiwa-peristiwa yang akan datang dan bukan
untuk kejadian-kejadian yang sudah lalu, karena
perundang-undangan mengenai yang lalu selain tidak
dapat mengatur perilaku, dapat merusak kewibawaan
hukum yang mengatur masa depan;
d. Aturan hukum harus dapat dimengerti, sebab jika
tidak demikian orang tidak tahu apa yang harus
diperbuatnya;
I-21 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
e. Aturan hukum tidak boleh saling bertentangan, sebab
apabila itu terjadi orang tidak tahu lagi akan
berpegang pada aturan yang mana;
f. Aturan hukum tidak boleh meletakkan
beban/persyaratan yang tidak dapat dipenuhi oleh
mereka yang bersangkutan;
g. Aturan hukum tidak boleh sering berubah, sebab
apabila demikian orang tidak dapat mengikui aturan
mana yang masih berlaku;
h. Penguasa sendiri harus juga mentaati aturan-aturan
hukum yang dibentuknya, sebab apabila tidak
demikian hukum tidak dapat dipaksakan berlakunya.
Ahli hukum tata negara Koopmans,
mengemukakan perlunya asas-asas dalam pembentukan
peraturan perundang-undangan, seperti halnya perlu
adanya asas-asas dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang patut serta asas-asas dalam penyelenggaraan
peradilan yang patut. Ia membagi asas-asas tersebut
sehubungan dengan:
(1) Prosedur;
(2) Bentuk dan kewenangan;
(3) Masalah kelembagaan; dan
(4) Masalah isi peraturan.
Van Angeren membagi asas-asas dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan menjadi 2
(dua) yaitu pertama adalah yang pokok, yaitu yang
disebutnya het vartrouwens beginsel yang dapat
diterjemahkan dengan asas kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah. Van der Vlies membagi asas-asas dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan yang patut
I-22 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
(beginselen van behoorlijke regelgeving) ke dalam asas-
asas yang formal dan yang material.
Asas-asas yang formal meliputi:
1) Asas tujuan yang jelas (beginsel van duidelijke
doelstelling).
2) Asas organ/lembaga yang tepat (beginsel van het
juiste orgaan).
3) Asas perlunya pengaturan (het noodzakelijkheids
beginsel).
4) Asas dapat dilaksanakan (het beginsel van
uitvoerbaarheid).
5) Asas konsensus (het beginsel van de consensus).
Sedangkan untuk asas-asas yang material meliputi:
1) Asas tentang terminologi dan sistematika yang benar
(het beginsel van duidelijke terminologie en duidelijke
systematiek) ;
2) Asas tentang dapat dikenali (het beginsel van de
kenbaarheid);
3) Asas perlakuan yang sama dalam hukum (het
rechtsgelijkheidsbeginsel);
4) Asas kepastian hukum (het rechtszekerheidsbeginsel);
5) Asas pelaksanaan hukum sesuai dengan keadaan
individual (het beginsel van de individuele
rechtsbedeling).
Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dalam Pasal 5 dan 6 diatur mengenai asas-asas
I-23 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
yang dipakai Peraturan Perundang-undangan.
Selengkapnya bunyi pasal tersebut sebagai berikut yaitu:
Pasal 5:
Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus
dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik, yang meliputi:
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
Pasal 6
(1) Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus
mencerminkan asas:
a. pengayoman;
b. kemanusiaan;
c. kebangsaan;
d. kekeluargaan;
e. kenusantaraan;
f. bhinneka tunggal ika;
g. keadilan;
h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau
j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
I-24 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
(2) Selain mencerminkan asas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Peraturan Perundang-undangan
tertentu dapat berisi asas lain sesuai dengan bidang
hukum Peraturan Perundang-undangan yang
bersangkutan.
b. Landasan Pembentukan Hukum.
Hukum atau peraturan perundang-undangan yang
baik sekurang-kurangnya harus memiliki 3 (tiga)
landasan pembentukannya yaitu landasan filosofis,
landasan sosiologis dan landasan yuridis. Namun ada
yang menambahkan landasan teknik perancangan dan
landasan politik.
1) Landasan Filosofis (Filosopiche Grondslag)
Nilai moral atau etika dari suatu bangsa ada
dalam filsafat atau pandangan hidup bangsa itu
sendiri. Moral atau etika pada dasarnya berisi nilai-
nilai yang baik dan tidak baik. Nilai yang baik adalah
nilai yang dijunjung tinggi. Didalamnya ada nilai
kebenaran, keadilan dan kesusilaan dan berbagai nilai
lainnya yang dianggap baik. Pembentukan hukum
harus memperhatikan moral bangsa, tanpa
memperhatikan moral bangsa akan sia-sia diterapkan,
karena tidak akan ditaati atau dipatuhi.
Pancasila merupakan pandangan hidup, cita-cita
bangsa, falsafah atau jalan kehidupan (way of life)
sehingga semua nilai yang ada di Indonesia telah
terakumulasi didalamnya. Jadi pembentukan kaidah
I-25 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
hukum harus mencerminkan filsafat bangsa itu
sendiri. Jadi jangan sampai bertentangan dengan nilai
moral bangsa tersebut.
2) Landasan Sosiologis (Sociologische Grondslag)
Masyarakat berubah maka nilai-nilaipun ikut
berubah, kecenderungan dan harapan masyarakat
harus dapat diprediksi dan terakumulasi dalam
peraturan perundang-undangan yang orientasi masa
depan (Bagir Manan, 1992 : 15). Dari hal tersebut di
atas tersurat suatu hal dimana suatu peraturan
perundang-undangan harus bisa mencerminkan
kehidupan sosial masyarakat yang ada. Karena jika
tidak mencerminkan kehidupan sosial masyarakat
maka peraturan yang dibuat juga tidak akan mungkin
dapat diterapkan karena tidak akan dipatuhi dan
ditaati.
Semua peraturan yang dibuat harus sesuai
dengan kenyataan hidup masyarakat yang
bersangkutan supaya tidak terjadi suatu pertikaian
karena peraturan yang dibuat tidak sesuai dengan
kenyataan hidup masyarakat. Jika peraturan sesuai
dengan kehidupan masyarakat maka dengan sendirinya
akan tumbuh kesadaran hukum pada masyarakat.
3) Landasan Yuridis (Juridische Grondslag)
Landasan yuridis adalah landasan hukum
(Yuridische Gelding) yang menjadi dasar kewenangan
(bevoegdheid, competencie) pembuatan peraturan
perundang-undangan. Landasan yuridis ini menyangkut
I-26 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
2 (dua) hal yaitu: dasar yang memberi kewenangan
pembentukan peraturan perundang-undangan dan
dasar yang memerintahkan pembentukan peraturan
perundang-undangan. Apakah kewenangan seorang
pejabat atau badan mempunyai dasar hukum yang
ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan
sangat diperlukan. Tanpa disebutkan dalam Peraturan
Perundang-undangan, seorang pejabat atau suatu
badan adalah tidak berwenang (obevoegdheid)
mengeluarkan peraturan.
Selain ketiga landasan tersebut masih ada satu
landasan lagi yang dapat dipakai yaitu landasan teknik
perancangan. Selain unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis,
maka unsur teknik perancangan merupakan unsur yang
tidak boleh diabaikan dalam upaya membuat Peraturan
Perundang-undangan yang baik. Peraturan Perundang-
undangan yang kurang baik dapat juga terjadi karena tidak
jelas perumusannya sehingga tidak jelas arti, maksud dan
tujuannya (ambiguogus) atau rumusannya dapat ditafsirkan
dalam berbagai arti (Interpretatif) atau terjadi inkonsistensi
dalam menggunakan peristilahan atau sistematika yang
tidak baik, bahasa yang berbelit-belit sehingga sukar
dimengerti dan lain sebagainya.
Menurut Solly Lubis menambahkan satu landasan
yang dapat digunakan yaitu landasan politis. Landasan
politis ialah garis kebijakan politik yang menjadi dasar
selanjutnya bagi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan negara.
I-27 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
2. Pembentukan atau Penyusunan Produk Hukum
Daerah
Pembentukan/perancangan atau penyempurnaan
produk hukum daerah merupakan suatu pekerjaan yang
membutuhkan ketrampilan dan ilmu tersendiri. Ilmu yang
dimaksud adalah Ilmu Perancangan Hukum. Ilmu ini bukan
menjadi milik seorang yang berbasis hukum saja tetapi ilmu
ini merupakan ilmu yang indisipliner, artinya juga
menyangkut ilmu yang lain. Merancang hukum, termasuk
produk hukum daerah tidak saja merupakan soal
pengetahuan, akan tetapi juga unsur seninya. Dengan
mengikhtisarkan (samenvatten) suatu permasalahan/
gambaran yang akan diatur dalam peraturan atau kaidah-
kaidah umum dan mengusai mekanisme peyusunannya,
maka akan dihasilkan produk hukum yang tidak hanya
memberikan cukup kepastian, tetapi juga mampu
menghasilkan produk hukum yang tidak hanya menjawab
persoalan hari ini (up to date), besok (prediction) dan
bahkan jauh yang akan data (proyeksi). Akhirnya peraturan
yang dihasilkan itu akan bisa dituangkan dalam bentuk yang
baik, sederhana dan sejelas mungkin sesuai dengan
prosedur/ mekanisme yang ada.
Produk hukum itu tidak dibuat untuk suatu ketika
saja, akan tetapi pada umumnya dimaksudkan untuk dapat
berlaku lama, sebab dengan demikian dapat diperoleh suatu
kekekalan hukum atau recthsbestendigheid. Dalam pada itu
tidak boleh dilupakan, bahwa produk hukum itu tidak
mengatur suatu keadaan dan anggapan-anggapan hukum
atau recthsopvattingen yang statis sifatnya atau tidak
berubah-ubah, tetapi justru kehidupan masyarakat yang
I-28 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
dinamis dan selalu berkembang itu sendiri di dalam suatu
bidang tertentu. Dengan demikian, maka dalam pekerjaan
membuat produk hukum haruslah diusahakan, agar produk
hukum itu sejauh mungkin dapat pula dipergunakan bagi
keadaan atau hubungan-hubungan yang mengembang.
Sering terjadi suatu produk hukum yang pada
waktu dibuat dapat dikatakan memuaskan seluruh
masyarakat, akan tetapi di dalam waktu yang tidak lama
harus dirubah, karena sudah tidak sesuai lagi dengan
perubahan rechtsopvattingen yang hidup di masyarakat itu,
sehingga produk hukum itu harus disesuaikan dengan
keadaan yang baru itu agar tidak kehilangan
kewibawaannya.
Secara yuridis kaidah dan acuan yang mengatur
mengenai mekanisme pembentukan baik penyusunan baru
maupun penyempurnaan produk hukum daerah khususnya
peraturan daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
Membentuk peraturan daerah harus mempunyai
kejelasan tentang tujuan yang hendak dicapai agar dalam
pelaksanaan peraturan tersebut tidak terjadi penyelewengan
yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat atau
pengguna peraturan tersebut. Supaya peraturan tersebut
tidak menjadi batal demi hukum maka harus dibuat oleh
lembaga atau pejabat yang berwenang membentuk
peraturan perundang-undangan. Pejabat yang berwenang
dalam membentuk suatu peraturan perundang-undangan
harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang
I-29 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
tepat dengan jenis peraturan perundang-undangannya.
Karena jika muatan yang digunakan tidak tepat maka sudah
dapat dipastikan akan terjadi banyak sekali hambatan
dalam pelaksanaan peraturan tersebut.
Masyarakat pengguna pasti akan kebingungan dan
merasa hanya dijadikan suatu obyek saja tanpa melihat
sosiologis dari masyarakat pengguna tersebut. Tetapi jika
peraturan itu dibuat berdasarkan pada efektifitas peraturan
di masyarakat, baik secara filosofis maupun sosiologis maka
peraturan tersebut akan diterima dan dilaksanakan dengan
sangat baik. Saat ini masyarakat sangat membutuhkan
suatu peraturan perundang-undangan yang dapat
bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Menurut Prakosa (2004: 171) bahwa dalam
penyusunan produk hukum daerah secara efektif
dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu:
1. Faktor sumberdaya manusia sebagai perancang
peraturan perundang-undangan (legal drafter) misalnya
memperdalam pengartahuan dalam perundangan dan
kebijakan publik, responsif, akomodatif, populistik
sehingga produk hukum dapat berbobot sifat,
karakteristik, bisa mengantisipatis perubahan lingkungan
eksternal dan memperhatikan norma masyarakat.
Seorang legal drafter harus menguasai dasar-dasar
pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan
dengan segala macam aspeknya serta menguasai
substansi yang akan diatur, sehingga produk hukum
yang dihasilkan jelas urgensinya dan mampu mengatur
I-30 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan
datang.
2. Prosedur penyusunan perlu mengikutsertakan
masyarakat dengan tujuan agar mengakomodir
kepentingan masyarakat luas untuk dituangkan di
peraturan daerah tersebut. Peran serta masyarakat
tersebut akan mempermudah sosialisasi dan penerapan
substansi apabila Peraturan Daerah ditetapkan dan
diundangkan.
3. Teknik penyusunan harus memperhatikan ketentuan
dalam penyusunan hukum daerah secara prosedural
yang sah dan benar. Produk hukum daerah harus
dirancang, disusun dan diberlakukan secara baik dan
benar serta berdasarkan prosedur yang sah sehingga
dapat dihasilkan produk hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu adanya
stanndarisasi bentuk produk hukum daerah baik dari
segi format, substansi maupun teknis penulisan,
sehingga terdapat pembakuan dalam teknik penyusunan
produk hukum.
4. Penggunaan bahasa perundang-undangan yaitu
agar setiap peraturan perundang-undangan adalah
dapat dikomunikasikan dengan masyarakat luas dan
diterima secara terbuka. Apabila peraturan tersebut
tidak dapat ditansformasikan dengan baik kepada
masyarakat berarti peraturan tersebut kurang ditaati
I-31 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
oleh masyarakat. Demikian halnya dengan Peraturan
Daerah yang mengatur kehidupan masyarakat suatu
daerah, harus dapat dimengerti atau dipahami oleh
masyarakat setempat, sehingga hal-hal yang diatur
dapat dilaksanakan. Untuk menghindari jangan sampai
timbul kelemahan-kelemahan tersebut seorang legal
drafter perlu menguasai penalaran hukum dengan baik,
menguasai materi yang akan diatur, dan menguasai
bahasa perundang-undangan, selain kemampuan
pemahaman perasaan bahasa masyarakat.
5. Pengawasan terhadap produk hukum daerah,
bahwa pelaksanaan kewenangan daerah otonom perlu
dilakukan pembinaan dan pengawasan dalam kerangka
negara kesatuan. Pemerintah Pusat, mempunyai
wewenang untuk menilai Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah yang telah diundangkan
dengan kriteria bertentangan dengan kepentingan
umum, bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dan atau bertentangan
dengan peraturan perundang-uandangan yang lainnya.
6. Kualitas produk hukum daerah yaitu sebagai alat
dalam mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah dalam
kebijakan publik sehingga dapat berjalan efektif dan
efisien. Perancang Peraturan Daerah harus
mempersiapkan diri dengan memperdalam pengetahuan
bidang perundang-undangan dan kebijakan publik
I-32 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
sehingga proses penyusunan dan pembahasan dapat
berjalan seiring pelaksanaan otonomi daerah.
Untuk mewujudkan itu semua tidak hanya
penyusunan produk hukum daerah yang paling penting,
akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa pelaksanaan secara
koordinatif dari pemerintah daerah perlu dijalankan secara
proporsional, bukan teori kertas semata dan pengenaan
sanksi atau hukuman perlu ditegaskan agar supermasi
hukum dan kewibawaan pemerintah akan terjaga dan
mendapat kepercayaan dari masyarakat luas.
3. Materi Muatan Peraturan Daerah
Peraturan Daerah hakekatnya adalah kebijakan
publik yang digunakan untuk menyelenggarakan Otonomi
Daerah dan Tugas Pembantuan. Oleh karena itu, Peraturan
Daerah harus dibentuk selaras atau dalam kerangka
mewujudkan tujuan otonomi daerah, yaitu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan
publik, peningkatan partisipasi masyarakat dan peningkatan
daya saing daerah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 dan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, materi
Peraturan Daerah meliputi: penyelenggaraan Otonomi
Daerah dan Tugas Pembantuan; dan penjabaran lebih lanjut
I-33 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi; serta materi muatan lokal sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya berdasarkan Pasal 4 ayat (6) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah, materi Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota memuat materi muatan untuk
mengatur:
a. kewenangan Kabupaten/Kota;
b. kewenangan yang lokasinya dalam daerah
Kabupaten/Kota;
c. kewenangan yang penggunanya dalam daerah
Kabupaten/Kota;
d. kewenangan yang manfaat atau dampak negatifnya
hanya dalam daerah Kabupaten/Kota; dan/atau
e. kewenangan yang penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh daerah Kabupaten/Kota.
4. Bahasa Hukum (Peraturan Perundang-undangan)
Untuk memenuhi kebutuhan hukum masyarakat, maka
peraturan perundang-undangan harus memenuhi
persyaratan teknis penyusunan peraturan perundang-
undangan antara lain sistematika, pilihan kata atau
terminologi, bahasanya jelas dan mudah dimengerti
sehingga tidak menimbulkan suatu interpretasi yang
berlainan dalam masyarakat. Dalam proses pembentukan
peraturan mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan
dan pembahasan harus bersifat transparan dan terbuka.
Dengan demikian masyarakat luas mempunyai kesempatan
I-34 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
untuk memberikan masukkan dalam proses pembuatan
peraturan perundang-undangan.
Dalam menyusun peraturan perundang-undangan
diusahakan agar sedapat mungkin dalam menguraikan
definisi atau ketentuan pengertian semua perumusannya
harus dibuat yang sederhana, jelas, singkat, tidak melantur,
dibuat-buat atau mengandung arti kembar, tidak banyak
kekurangannya (leemten), dan akhirnya dalam menulis
bentuk untuk menuangkan peraturan itu selalu diperhatikan
untuk siapa ketentuan itu dibuat. Janganlah dilupakan
bahwa peraturan perundang-undangan adalah bukan suatu
cerita atau surat biasa, tetapi berisi norma-norma yang
menyangkut hubungan pemerintah dan penduduk. Karena
itu sikap perkataan yang dipergunakan harus lebih dahulu
dipertimbangkan sebaik-baiknya.
Peraturan perundang-undangan yang mudah dipahami
oleh rakyat pada umumnya haruslah diusahakan sejauh
mungkin dipergunakan bahasa biasa, bahasa sopan yang
dipergunakan sehari-hari dan jangan menggunakan bahasa
yang sangat muluk-muluk sebab hanya dengan cara
demikian penduduk umumnya akan dapat memahami apa
yang dimaksudkan oleh Undang-undang yang dibuat untuk
mereka. Tetapi kadang-kadang berhubung dengan sifat
materi yang diatur di dalam Undang-undang memang agak
sulit untuk merumuskan norma-normanya dalam adat
bahasa yang biasa, sehingga dalam Undang-undang
terpaksa digunakan adat bahasa yang bersifat khusus, yakni
yang bersifat yuridis atau teknis.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
I-35 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
undangan dengan tetap tunduk kepada kaidah bahasa
Indonesia baik yang menyangkut pembentukan kata,
penyusunan kalimat, teknik penulisan maupun
pengejaannya, namun demikian bahasa peraturan
perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang
bercirikan kejernihan atau kejelasan pengertian, kelugasan,
kebakuan, keserasian, dan ketaatan asas sesuai dengan
kebutuhan hukum, sebagaimana beberapa hal yang harus
disesuaikan dalam Raperda ini, seperti:
a. memperhatikan penulisan kata yang mendapat awalan
dan akhiran;
b. penulisan bagian menimbang dan mengingat diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;);
c. penulisan rumusan pasal atau ayat diakhiri dengan
tanda baca titik (.);
d. tidak menggunakan tanda baca garis miring selain pada
frase ”dan/atau”;
e. tidak membuat akronim atau singkatan tersendiri dalam
batang tubuh selain dari yang telah disebutkan dalam
bagian ketentuan umum;
f. rincian tabulasi diawali dengan huruf abjad;
g. memperhatikan penggunaan tanda baca koma (,) untuk
rincian dalam kalimat yang meliputi lebih dari 2 (dua)
rincian, yaitu dengan menggunakan tanda baca koma (,)
sebelum rincian yang terakhir misalnya: bentuk, isi, dan
tata cara. Namun jika dalam rincian kalimat hanya ada 2
(dua) rincian saja, maka tanda baca koma (,) tidak perlu
dipergunakan melainkan cukup dengan menggunakan
kata penghubung ”dan”;
h. memperhatikan kesalahan pengetikan.
I-36 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
5. Bekerjanya Hukum (Efektivitas Hukum)
Tujuan dibentuknya peraturan perundang-undangan adalah supaya terdapat ketertiban, kepastian dan
kemanfaatan bagi masyarakat. Terdapat pendapat bahwa bekerjanya hukum termasuk Peraturan Daerah dipengaruhi
oleh 3 (tiga) sus sistem yaitu:
a. Substansi Hukum
Substansi hukum berkaitan dengan sistem pengaturan suatu materi hukum. Hukum harus disusun
secara sistematik. Makna sistematik adalah bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur materi
yang khusus.
b. Struktur Hukum
Ada dua hal yang terkandung dalam konteks substansi. Struktur ini menyangkut fungsi, kewenangan,
dan tugas aparat penegak hukum. Oleh karena itu suatu peraturan harus dilengkapi dengan pengaturan
mengenai mekanisme sanksii dan terkait dengan
masalah personal (aparat penegak hukum).
c. Budaya Hukum
Hal ini berkait dengan kesadaran masyarakat
apakah mereka tanggap hukum dan menyadari apa
yang telah menjadi haknya .
B. Kerangka Berfikir Evaluasi
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, serta guna acuan
dalam pelaksanaan kajian evaluasi terhadap produk hokum
daerah ini, maka penulis menggunakan kerangka berpikir
sebagai pedoman membuat kesimpulan akhir. Kerangka
berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
I-37 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Gambar 2.1. Bagan alur evaluasi Peraturan Daerah
Selanjutnya sebagai sarana untuk membuat kesimpulan
akhir maka penulis menggunakan analisa sebagai berikut.
Gambar 2.2.
Bagan alur Analisis Evaluasi Peraturan Daerah
Siapkan & Kumpulkan PERDA yg mau dievaluasi
Penelitian thd latar belakang PERDA yg mau dievaluasi dg: melihat Konsideran dan Penlesanan Umum PERDA tsb
EVALUASI
PERDA
A N
A L
I S
A
• Agar tidak terjadi tumpang-tindih.
• Untuk menghindari konflik hukum yang mungkin
timbul.
Utk menilai apakah PERDA yg berlaku masih sesuai atau tidak dg aspirasi hukum yg berkembang dlm masy terutama utk menegakkan supremasi hukum dlm kehidupan
bermasyarakat..
Utk menghindari terjadinya perlawanan oleh masy thd PERDA yg sedang dan akan diberlakukan dlm penyeleng pemerintahan. (Materil Judicial Review atau perlawanan lainnya).
Kemungkinan dilakukan perbaikan thd PERDA yang sedang berlaku untuk merespon perkembangan dlm masyarakat.
Sinkronisasi: VERTIKAL & HORISONTAL
Memiliki daya guna yg
memadai dlm pelaksanaannya
ANALISA
Penelitian (dg: meneliti Pasal demi Pasal secara keseluruhan, atau hanya difokuskan thd pasal2 ttt saja yg menjadi fokus permasalahan yang sedang dibahas)
I-38 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB III
HASIL EVALUASI DAN ANALISISNYA
Sebagaimana dikemukan bahwa evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan
1996 dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Pertama,
menyiapkan dan mengumpulkan Peraturan Daerah terkait
(beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai
dengan Tahun 1996). Kedua, meneliti latar belakangnya, yaitu
dengan melihat pada Konsideran dan Penjelasan Umum dari
Peraturan Daerah tersebut. Ketiga, kemudian dilakukan penelitian
terhadap Peraturan Daerah beserta penjelasan pasal demi
pasalnya. Keempat, berdasarkan penelitian mengenai latar
belakang pembentukannya tersebut serta melihat ketentuan dalam
pasal-pasalnya, kemudian dilakukan analisa terhadap Peraturan
Daerah yang bersangkutan. Analisa terhadap Peraturan Daerah ini
dilakukan dengan menguji:
1. Apakah Peraturan Daerah dibentuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi maupun yang setingkat,
apakah ketentuan dalam pasal-pasalnya sudah sesuai dengan
fungsi maupun materi muatannya (sinkronisasi vertical maupun
horisontal)?
2. Apakah Peraturan Daerah mempunyai daya guna yang
memadai dalam pelaksanaannya ?
3. Apakah Peraturan Daerah yang berlaku sudah sesuai atau tidak
dengan aspirasi hukum yang berkembang dalam masyarakat
I-39 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
terutama untuk menegakkan supremasi hukum dalam
kehidupan bermasyarakat ?
4. Apakah terjadi perlawanan oleh masyarakat terhadap Peraturan
Daerah yang sedang dan akan diberlakukan dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan
5. Apakah terbuka kemungkinan dilakukan perbaikan terhadap
Peraturan Daerah yang sedang berlaku untuk merespon
perkembangan dalam masyarakat ?
Setelah dilakukan kajian evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tahun 1995 sampai dengan
tahun 1996 tersebut diperoleh hasil sebagaimana termuat dalam
uraian Bagian berikut.
A. Peraturan Daerah Tahun 1995
1. Umum
Untuk Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tahun
1995 terdapat 17 (tujuh belas) Peraturan Daerah.
Keduabelas Peraturan Daerah tersebut adalah:
59. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 1 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
60. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 2 Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
61. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
I-40 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
62. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 4 Tahun 1995 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Bina Sosial Politik Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban;
63. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kelurahan Dalam Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban;
64. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 6 Tahun 1995 tentang Penyertaan Modal Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban pada Pihak Ketiga;
65. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 7 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Persewaan
Peralatan Pesta Dan Busana Tradisional Serta Seni
Budaya Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
66. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Bahasa Kabakaran;
67. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 9 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 7 Tahun 1979 tentang Pengelolaan Tempat
Parkir Kendaraan;
68. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1985 tentang Pemakaian Mobil
Ambulans Dan Mobil Jenazah yang Dikuasai Oleh
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
I-41 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
69. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 11 Tahun 1995 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 6 Tahun 1978 tentang Tempat Pencucian
Kendaraan Bermotor;
70. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nomor
10 Tahun 1992 Tentang Kebersihan, Keindahan dan
Ketertiban Lingkungan;
71. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 13 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1990 tentang Izin Pemakaian Tempat-
tempat Tertentu Yang Dikuasai Oleh Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
72. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 14 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 13 Tahun 1978 tentang Pemakaian Tempat Olah
Raga yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
73. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 15 Tahun 1995 tentang Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
74. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 16 Tahun 1995 tentang Penetapan Sisa
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
I-42 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran
1994/1995;
75. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 17 Tahun 1995 tentang Penetapan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996.
2. Evaluasi Masing-Masing Peraturan Daerah
a. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 1 Tahun 1995 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Pembangunan Masyarakat
Desa Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini adalah
dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan
pembangunan masyarakat desa secara berdaya guna
dan berhasil guna, dan peningkatan koordinasi dan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dipandang
perlu untuk menata kembali organisasi Kantor
Pembangunan Desa Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
menjadi Kantor Pembangunan Masyarakat Desa
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
2) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa;
I-43 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992
tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan
Titik Berat pada Daerah Tingkat II;
6) Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1980 tentang
Peningkatan dan Penyempurnaan Lembaga Sosial
Desa menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat
Desa;
7) Peraturan enteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 174
tentang Bentuk Peraturan Daerah;
8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun
1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Dalam Negeri;
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
1993 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pembangunan Masyarakat Desa Propinsi Daerah
Tingkat I dan Kantor Pembangunan Masyarakat
Desa Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II;
10) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomorr 97 Tahun
1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah
dan Wilayah;
11) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
1994 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1993
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pembangunan Masyarakat Desa Propinsi Daerah
Tingkat I dan Kantor Pembangunan Masyarakat
Desa Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II.
I-44 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III. ORGANISASI
BAB IV. URAIAN TUGAS
BAB V. -
BAB VI. TATA KERJA
BAB VII. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
BAB VIII. PEMBIAYAAN
BAB IX. KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP
Evaluasi :
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 1 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban ini sudah tidak berlaku lagi.
Pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat
daerah Kabupaten sekarang ini didasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Tuban sudah
menindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Nomenklatur kantor pemberdayaan masyarakat desa itu
sekarang menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa dan Keluarga Berencana dengan tipe A dan
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
I-45 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
pemberdayaan masyarakat dan desa, dan bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 2 Tahun 1995 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Tuban.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini adalah
sebagai tindak lanjut pelaksanaan tugas dan wewenang
urusan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah di bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan kepada Daerah Tigkat II, maka urusan di
bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjadi Urusan
Rumah Tangga Daerah yang penyelenggaraannya
dilakukan oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 513 Tahun 1990 tentang
Jalan;
4) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
I-46 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
5) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990
tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah
dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kepada Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993
tentang Angkutan Jalan;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan;
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
1992 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
10) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
1993 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah
Tingkat I dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Daerah Tingkat II;
11) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dam
Peraturan Daerah Perubahan;
12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun
1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah
dan Wilayah.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. PEMBENTUKAN
BAB III. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK FUNGSI
I-47 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB IV. SUSUNAN ORGANISASI
BAB V. URAIAN TUGAS
BAB VI. KELOMPOK JABATAN
BAB VII. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
BAB VIII. TATA KERJA
BAB IX. KETENTUAN PENUTUP
Evaluasi :
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 2 Tahun 1995 tentang Pembentukan Dinas
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban ini sudah tidak berlaku lagi.
Pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat
daerah Kabupaten sekarang ini didasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Tuban sudah
menindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Nomenklatur DLLAJR itu sekarang bergabung menjadi
Dinas Perhubungan dengan tipe B dan
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perhubungan.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 3 Tahun 1995 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
I-48 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini adalah
bahwa dengan semakin pesatnya perkembangan pasar
yang ada di Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban sesuai
dengan perkembangan perekonomian masyarakat, maka
dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dipandang perlu menata kelembagaan
Pengelolaan Pasar Daerah dari Unit Pasar Daerah
menjadi Dinas Pengelolaan Pasar Daerah berdasarkan
Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 21 April 1994
Nomor: 061/1535/SJ perihal Pembentukan Dinas
Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
dan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur
Tanggal 30 Mei 1994 Nomor: 061/8237/041/1994
perihal Pembentukan Dinas Pengelolaan Pasar Daerah
Tingkat II.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun
1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;
5) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun
1990 tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan,
Retribusi Daerah dan Pedapatan Daerah lainnya
I-49 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
serta Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di 100
Kabupaten /Kotamadya Daerah Tingkat II;
6) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun
1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah
dan Wilayah;
8) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun
1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Tingkat I dan Dinas Daerah
Tingkat II;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 22 Tahun 1978 tentang Pengelolaan
Pasar Daerah yang telah diubah terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 22 Tahun 1993.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. PEMBENTUKAN
BAB III. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB IV. ORGANISASI
BAB V. URAIAN TUGAS
BAB VI. TATA KERJA
BAB VII. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
BAB VIII. KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB IX. KETENTUAN PENUTUP
Evaluasi :
I-50 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 3 Tahun 1995 tentang Pembentukan Dinas
Pengelola Pasar Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban ini sudah tidak berlaku lagi. Pembentukan
organisasi dan tata kerja perangkat daerah Kabupaten
sekarang ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Tuban sudah
menindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Nomenklatur Dinas Pengelola Pasar Daerah itu sekarang
bergabung menjadi Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan dengan tipe A dan menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah, bidang perindustrian dan perdagangan
(termasuk pengelolaan pasar daerah).
d. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 4 Tahun 1995 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Bina Sosial Politik
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini adalah
bahwa dalam rangka peningkatan kelancaran
penyelenggaraan tugas pembinaan Sosial Politik secara
berdayaguna dan berhasiguna, dan dalam upaya
peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas pembinaan di Tingkat Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban sebagai pelaksana kebijakan
dan di Kecamatan sebagai pelaksana teknis, maka
I-51 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
dipandang perlu menata kembali organisasi dan tata
kerja Kantor Sosial Politik Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban dengan pola maksimal berdasarkan Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 1994 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 20 Tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Bina Sosial Politik Propinsi Daerah Tingkat I dan
Kantor Bina Sosial Politik Kabupaten/Kotamadya Daerah
Tingkat II.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992
tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan
Titik Berat Pada Daerah Tingkat II;
5) Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Organisasi Departemen;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun
1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun
1993 tentang Pola Organisasi Pemerinta Daerah
dan Wilayah;
8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Bina
I-52 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Sosial Politik Propinsi Daerah Tingkat I dan Kantor
Bina Sosial Politik Kabupaten/Kotamadya Daerah
Tingkat II;
9) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun
1994 tentang Petunjuk Pelaksanaan Menteri Dalam
Negeri Nomor 20 Tahun 1998 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Dinas Sosial Politik
Kabupaten/Kotamadya DaerahTingkat II.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III. SUSUNAN ORGANISASI
BAB IV. URAIAN TUGAS
BAB V. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAB VI. TATA KERJA
BAB VII. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
BAB VIII. PEMBIAYAAN
BAB IX. KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB X. KETENTUAN PENUTUP
Evaluasi :
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 4 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Bina Sosial dan Politik Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban ini sudah tidak berlaku lagi.
Pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat
daerah Kabupaten sekarang ini didasarkan pada
I-53 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Tuban sudah
menindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Nomenklatur Kantor Bina Sosial dan Politik Kabupaten
Dati II Tuban itu sekarang tidak dibentuk di daerah,
sebagian urusan pemerintahannya ditangani Satuan
Polisi Pamong Praja dengan tipe A dan
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat.
e. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 5 Tahun 1995 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan Dalam
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini adalah
bahwa dalam rangka upaya peningkatan kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan peningkatan mutu pelayanan kepada
masyarakat sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor
5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun 1991
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerinta
Kelurahan, dipandang perlu meninjau kembali Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 19
Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kelurahan.
I-54 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 9 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 180
tentang Pengangkatan Kepala Kelurahan dan
Perangkat Kelurahan menjadi Pegawai Negeri;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Instansi Vertikal di Daerah;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1980 tentang Pedoman Pembentukan, Pemecahan,
Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun
1981 tentang Pembentukan Dusun dalam Desa dan
Lingkungan Dalam Kelurahan;
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun
1983 tentang Pengawasan Atas Jalannya
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Pemerintahan
Kelurahan;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1984 tentang Hak, Wewenang dan Kewajiban
Kepala Desa/Kepala Kelurahan Sbagai Pimpinan
Pemerintahan Desa/Pemerintahan Kelurahan;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun
1984 tentang Persyaratan Tata Cara Pengangkatan
I-55 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
dan Pemberhentian Kepala Kelurahan dan Perangkat
Kelurahan;
11) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun
1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kelurahan;
12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun
1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Dalam Negeri;
13) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
14) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
1992 tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 115 Tahun 1991 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Kelurahan.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN
BAB III. ORGANISASI
BAB IV. PEMERINTAHAN KELURAHAN
BAB V. TATA KERJA
BAB VI. KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB VII. KETENTUAN PENUTUP
Evaluasi :
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 4 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata
I-56 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Kerja Pemerintah Kelurahan Kabupaten Daerah Tingkat
II Tuban ini sudah tidak berlaku lagi. Pembentukan
organisasi dan tata kerja perangkat daerah Kabupaten
sekarang ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Tuban sudah
menindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Nomenklatur Pemerintah Kelurahan Kabupaten Dati II
Tuban itu sekarang tidak dibentuk di daerah, perangkat
daerah paling bawah sekarang ini adalah Kecamatan
dimana di Kabupaten Tuban dibentuk perangkat daerah
sebanyak 20 Kecamatan semua dengan tipe A.
f. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 6 Tahun 1995 tentang Penyertaan
Modal Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
pada Pihak Ketiga.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini adalah
bahwa untuk meningkatkan laju Perekonomian Daerah
dalam rangka pelaksanaan otonomi Daerah yang nyata
dan bertanggung jawab diperlukan upaya-upaya
menambah sumber Pendapatan Asli Darah.
Selain itu penyertaan modal pada pihak ketiga
sebagaima ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 3 Tahun 1986 sangat memungkinkan
diharapkan manfaatnya untuk menambah Pendapatan
Daerah.
I-57 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950
tentangPembentukan Daerah-daerah Kabupaten
dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang
Pengurusan, Pertanggungjawabab dan Pengawasan
Keuangan Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun
1974 tentang Bentuj Peraturan Daerah;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1979 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Barang
Pemerintah Daerah;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun
1986 tentang Penyertaan Modal Daerah pada Pihak
Ketiga.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. TUJUAN
BAB III. TATA CARA PENYERTAAN MODAL
BAB IV. PEMBINAAN
I-58 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB V. PENGAWASAN
BAB VI. HASIL USAHA
BAB VII. KETENTUAN PENUTUP
g. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 7 Tahun 1995 tentang Izin Usaha
Persewaan Peralatan Pesta Dan Busana
Tradisional Serta Seni Budaya Dalam Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini adalah
bahwa dalam rangka pengaturan, penertiban dan
pengawasan terhadap usaha persewaan peralatan pesta
dan busana tradisional serta seni budaya dan sebagai
upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban, dipandang perlu
memberikan landasan hukumnya dengan menuangkan
ketentuan-ketentuannya dalam suatu Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun
1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;
I-59 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
6) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1974 tentang Penertiban Pungutan Daerah;
7) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 35 Tahun 1988 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. KETENTUAN PERIZINAN
BAB III. KETENTUAN RETRIBUSI
BAB IV. PENCABUTAN IZIN
BAB V. KETENTUAN PIDANA
BAB VI. KETENTUAN PENYIDIKAN
BAB VII. KETENTUAN PENUTUP
h. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Bahasa Kabakaran.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini
adalah bahwa dengan semakin meningkatnya laju
pembangunan daerah di segala bidang dan untuk
meningkatkan ketertuban dan pengawasan peralatan
Pemadam Kebakaran serta dalam upaya peningkatan
Pendapatan Asli Daerah, perlu diadakan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
I-60 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun
1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;
6) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan;
7) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
02/Kpts/1985 tentang Ketentuan Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan
Gedung;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 35 Tahun 1988 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. UNIT PEMADAM KEBAKARAN DAERAH
BAB III. KETENTUAN PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
I-61 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB IV. KETENTUAN RETRIBUSI
BAB V. KETENTUAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
BAB VI. KETENTUAN PIDANA
BAB VII. KETENTUAN PENYIDIKAN
BAB VIII. KETENTUAN PENUTUP
i. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 9 Tahun 1995 tentang Perubahan
Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun 1979 tentang
Pengelolaan Tempat Parkir Kendaraan.
Alasan diterbitkannya Peraturan Daerah ini
adalah bahwa ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7
Tahun 1979 sebagaiman diubah terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 15 Tahun 1987 tentang Pengelolaan Tempat
Parkir Kedaraan sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan dewasa ini sehingga perlu
diubah dengan menuangkan ketentuan perubahan
dimaksud dalam suatu Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
I-62 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1983 tentang Bentuk Praturan Daerah Perubahan;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun
1980 tentang Pedoman Pengadaan Perparkiran di
Daerah;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 35 Tahun 1988 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
j. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 10 Tahun 1995 tentang Perubahan
Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1985 tentang
Pemakaian Mobil Ambulans Dan Mobil Jenazah
yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban.
Alasan penerbitan Peraturan Daerah ini adalah
bahwa ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun
1985 tentang Pemakaian Mobil Ambulans dan Mobil
Jenazah yang Dikuasai pleh Pemerintah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban, dipandang sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan dewasa ini sehingga perlu
I-63 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
diubah dengan menuangkan ketentuan perubahannya
dalam suatu Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan;
5) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
6) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 5 Tahun 1985 tentang Pemakaian
Mobil Ambulan dan Mobil Jenazah Yang Dikuasai
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Tuban.
Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah itu hanya berisi dua pasal huruf romawi, dimana
Pasal I memuat pasal ayat barang tubuh yang diubah
urut dari nomor 1 sampai selesai, dan Pasal II memuat
perintah pengundangan peraturan daerah ini.
k. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 11 Tahun 1995 tentang Perubahan
I-64 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1978 tentang
Tempat Pencucian Kendaraan Bermotor.
Alasan penerbitan peraturan daerah ini adalah
bahwa ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun
1978 tentang Tempat Pencucian Kendaraan Bermotor
yang telah diubah pertama dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Daerh Tingkat II Tuban Nomor 11 Tahun
1985 dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan dewasa ini sehingga perlu
diubah dengan menuangkan ketentuan perubahan
dimaksud dalam suatu Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1983 tentang Kesehatan;Bentuk Peraturan Daerah
Perubahan;
5) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 6 Tahun 1978 tentang Tempat
Pencucian Kendaraan Bermotor yang telah diubah
pertama dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Daerh Tingkat II Tuban Nomor 11 Tahun 1985;
I-65 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
6) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 35 Tahun 1988 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah itu hanya berisi dua pasal huruf romawi, dimana
Pasal I memuat pasal ayat barang tubuh yang diubah
urut dari nomor 1 sampai selesai, dan Pasal II memuat
perintah pengundangan peraturan daerah ini.
l. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan
Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Nomor 10 Tahun 1992 Tentang
Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban Lingkungan.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
dalam rangka mewujudkan kebersihan dan keindahan
kota serta ketertiban lingkungan yang lebih berdaya
guna dan berhasil guna dipandang perlu
menyempurnakan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 10 Tahun 1992 tentang
Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban Lingkungan
Dalam Kabipaten Daerah Tingkat II Tuban dengan
mengadakan Perubahan Peraturan Daerah dimaksud
dalam suatu Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
I-66 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Gangguan (Hinder Ordonantie)
Staatdsblas 1926 Nomor 26 juncto Staadsblad 1940
Nomor 450;
4) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
5) Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1983 tentang Bentuk Peraturan Daerah Perubahan;
7) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 35 Tahun 1988 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabuaten Daerah Tingkat II Tuban;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 10 Tahun 1992 tentang tentang
Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban Lingkungan
dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah itu hanya berisi dua pasal huruf romawi, dimana
Pasal I memuat pasal ayat barang tubuh yang diubah
urut dari nomor 1 sampai selesai, dan Pasal II memuat
perintah pengundangan peraturan daerah ini
I-67 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
m. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 13 Tahun 1995 tentang Perubahan
Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1990 tentang Izin
Pemakaian Tempat-tempat Tertentu Yang Dikuasai
Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
besarnya pungutan retribusi dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun
1990 tentang Izin Pemakaian Tempat-tempat tertentu
yang dikuasai olehPemerintah Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan dewasa ini, sehingga perlu
diubah dengan menuangkan ketentuan perubahan
dimaksud dalam suatu Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
5) Undang-undang Nomor 51 Prp Tahun 1960 tentang
Larangan PemakaianTanah Tanpa Izin yang berhak
atau kuasanya;
I-68 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
6) Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1984 tentang
Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian
Perizinan di Bidang Usaha;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan ;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 3 Tahun 1990 tentang tenta Izin
Pemakaian Tempat-tempat Tertentu yang dikuasai
oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban.
Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah itu hanya berisi dua pasal huruf romawi, dimana
Pasal I memuat pasal ayat barang tubuh yang diubah
urut dari nomor 1 sampai selesai, dan Pasal II memuat
perintah pengundangan peraturan daerah ini
n. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 14 Tahun 1995 tentang Perubahan
Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 13 Tahun 1978 tentang
Pemakaian Tempat Olah Raga yang Dikuasai Oleh
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
ketentuan besarnya pungutan retribusi atas pemakaian
tempat olahraga sebagaimana diatur dan ditetapkan
dlam Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 13 Tahun 1978 (Lemabran
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1978
I-69 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Seri B Tanggal 31 Mei 1978 Nomor 10) Junctis Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 27
Tahun 1988 (Lemabran Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Tahun 1989 Seri B tanggal 14 Maret
1989 Nomor 2) dipandang sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan keadaan dewasa ini, sehingga
perlu untuk ditinjau kembali dan diubah dengan
menuangkan ketentuan perubahan dimaksud dalam
suatu Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1983 tentang Bentuk Peraturan Daerah Perubahan;
5) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 13 Tahun 1978 Junctis Nomor 12
Tahun 1985 dan Nomor 27 Tahun 1988 tentang
Pemakaian Tempat Olahraga yang dikuasai oleh
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah itu hanya berisi dua pasal huruf romawi, dimana
Pasal I memuat pasal ayat barang tubuh yang diubah
I-70 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
urut dari nomor 1 sampai selesai, dan Pasal II memuat
perintah pengundangan peraturan daerah ini.
o. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 15 Tahun 1995 tentang Penetapan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1995/1996.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996
sebagai landasar formilnya (Sesuai dengan Pasal 64 Ayat
(2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974) perlu
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
I-71 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
5) Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1984 tentang
Tata Cara Penyediaan dan Pengeluaran Subsidi Gaji
dan Pesiun bagi Daerah Otonom;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1975 tentang Contoh-contoh cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1978 tentang Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi
Keuangaan Materiil Daerah;
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1978 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga
kepada Daerah;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1979 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Barang dan
Materiil Daerah;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1985 tentang Pengurusan Pendapatan Daerah Hasil
Pajak Bumi dan Bangunan;
11)`Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1994 Tanggal 5 Oktober 1994 tentang Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900 - 099
Tahun 1980 Tanggal 2 April 1980 tentang Manual
Administrasi Keuangan Daerah;
13) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 360
Tahun 1981 Tanggal 28 Oktober 1981 tentang
I-72 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Program Pembinaan Anggaran Daerah dan
Pengendalian Kredit Anggaran;
14) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 893
Tahun 1981 Tanggal 24 Desember 1981 tentang
Manual Administrasi Pendapatan Daerah;
15) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
17) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun
1985 Tanggal 31 Desember 1985 tentang Petunjuk
Pengelolaan Pendapatan Daerah Hasil Pajak Bumi
dan Bangunan;
18) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 269
Tahun 19861 Tanggal 3 Meret 1986 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Tata Usaha
Keuangan Daerah serta Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
19) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 379
Tanggal 11 April 1987 tentang Penggunaan Sistem
Digital dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah serta Petun juk Teknis Tata
Keuangan Daerah;
I-73 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
20) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 – 057
Tahun 1988 Tanggal 19 Januari 1988 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Dati II Tuban Tahun 1995/
1996 ini sudah tidak berlaku lagi. Peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang tata cara penyusunan
dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah sekarang ini sudah mengalami banyak
perubahan. Untuk penetapan APBD sekarang ini
didasarkan pada :
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah;
5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (sekarang ini diganti
I-74 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah);
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang setiap tahun diterbitkan
Kementerian Dalam Negeri.
p. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 16 Tahun 1995 tentang Penetapan
Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Tahun Anggaran 1994/1995.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran
1994 / 1995 yang dibuat oleh Bupati Kepala Daerah
perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
I-75 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
5) Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1984 tentang
Tata Cara Penyediaan dan Pengeluaran Subsidi Gaji
dan Pesiun bagi Daerah Otonom;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1975 tentang Contoh-contoh cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1978 tentang Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi
Keuangaan Materiil Daerah;
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1978 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga
kepada Daerah;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1979 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Barang dan
Materiil Daerah;
I-76 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1985 tentang Pengurusan Pendapatan Daerah Hasil
Pajak Bumi dan Bangunan;
11)`Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1994 Tanggal 5 Oktober 1994 tentang Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900 - 099
Tahun 1980 Tanggal 2 April 1980 tentang Manual
Administrasi Keuangan Daerah;
13) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 360
Tahun 1981 Tanggal 28 Oktober 1981 tentang
Program Pembinaan Anggaran Daerah dan
Pengendalian Kredit Anggaran;
14) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 893
Tahun 1981 Tanggal 24 Desember 1981 tentang
Manual Administrasi Pendapatan Daerah;
15) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
16) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
17) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun
1985 Tanggal 31 Desember 1985 tentang Petunjuk
Pengelolaan Pendapatan Daerah Hasil Pajak Bumi
dan Bangunan;
I-77 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
18) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 269
Tahun 19861 Tanggal 3 Meret 1986 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Tata Usaha
Keuangan Daerah serta Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
19) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 379
Tanggal 11 April 1987 tentang Penggunaan Sistem
Digital dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah serta Petun juk Teknis Tata
Keuangan Daerah;
20) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 – 057
Tahun 1988 Tanggal 19 Januari 1988 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
q. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 17 Tahun 1995 tentang Penetapan
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1995/1996.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran
1995/1996 yang dibuat oleh Bupati Kepala Daerah perlu
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
I-78 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
5) Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1984 tentang
Tata Cara Penyediaan dan Pengeluaran Subsidi Gaji
dan Pesiun bagi Daerah Otonom;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1975 tentang Contoh-contoh cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1978 tentang Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi
Keuangaan Materiil Daerah;
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1978 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga
kepada Daerah;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1979 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Barang dan
Materiil Daerah;
I-79 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1985 tentang Pengurusan Pendapatan Daerah Hasil
Pajak Bumi dan Bangunan;
11)`Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1994 Tanggal 5 Oktober 1994 tentang Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900 - 099
Tahun 1980 Tanggal 2 April 1980 tentang Manual
Administrasi Keuangan Daerah;
13) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 360
Tahun 1981 Tanggal 28 Oktober 1981 tentang
Program Pembinaan Anggaran Daerah dan
Pengendalian Kredit Anggaran;
14) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 893
Tahun 1981 Tanggal 24 Desember 1981 tentang
Manual Administrasi Pendapatan Daerah;
15) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
17) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun
1985 Tanggal 31 Desember 1985 tentang Petunjuk
Pengelolaan Pendapatan Daerah Hasil Pajak Bumi
dan Bangunan;
I-80 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
18) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 269
Tahun 19861 Tanggal 3 Meret 1986 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Tata Usaha
Keuangan Daerah serta Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
19) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 379
Tanggal 11 April 1987 tentang Penggunaan Sistem
Digital dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah serta Petun juk Teknis Tata
Keuangan Daerah;
20) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 – 057
Tahun 1988 Tanggal 19 Januari 1988 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
B. Peraturan Daerah Tahun 1996
1. Umum
Untuk Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tahun
1996 terdapat 12 (dua belas) Peraturan Daerah. Keduabelas
Peraturan Daerah tersebut adalah:
a. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 1 Tahun 1996 tentang Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997;
b. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
c. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1996 tentang Izin Mendirikan Bangunan
I-81 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
dan Izin Undang-Undang Gangguan Bagi Perusahaan
Industri;
d. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6
Tahun 1974 Jouncto Nomor 22 Tahun 1977 tentang
Pajak Pengangkutan Garam Keluar Daerah Kabupaten
Derah Tingkat II Tuban;
e. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5
Tahun 1983 tentang Pengelolaan Tempat Penambangan;
f. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3
Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Daerah
Perkapalan Gadon;
g. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pengelolaan dan Retribusi
Tempat Rekreasi;
h. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 8 Tahun 1996 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 34 Tahun 1988 tentang Pemungutan Uang Leges;
i. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 9 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
j. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 10 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja
I-82 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
k. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 11 Tahun 1996 tentang Penetapan Sisa
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran
1995/1996;
l. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 12 Tahun 1996 tentang Penetapan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997.
2. Evaluasi Masing-masing Peraturan Daerah
a. Untuk Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 1 Tahun 1996 tentang
Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1996/1997.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997
yang dibuat oleh Bupati Kepala Daerah sebagai landasar
formilnya perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah
sesuai dengan Pasal 64 ayat (2) Undang-undang Nomor
5 Tahun 1974.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
I-83 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
5) Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1984 tentang
Tata Cara Penyediaan dan Pengeluaran Subsidi Gaji
dan Pesiun bagi Daerah Otonom;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1975 tentang Contoh-contoh cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1978 tentang Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi
Keuangaan Materiil Daerah;
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1978 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga
kepada Daerah;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1979 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Barang dan
Materiil Daerah;
I-84 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1985 tentang Pengurusan Pendapatan Daerah Hasil
Pajak Bumi dan Bangunan;
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1994 Tanggal 5 Oktober 1994 tentang Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900 - 099
Tahun 1980 Tanggal 2 April 1980 tentang Manual
Administrasi Keuangan Daerah;
13) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 360
Tahun 1981 Tanggal 28 Oktober 1981 tentang
Program Pembinaan Anggaran Daerah dan
Pengendalian Kredit Anggaran;
14) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970 - 893
Tahun 1981 Tanggal 24 Desember 1981 tentang
Manual Administrasi Pendapatan Daerah;
15). Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 Tanggal 15 Desember 1984 tentang Langkah
Pertama Pensinkronisasian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
17) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun
1985 Tanggal 31 Desember 1985 tentang Petunjuk
Pengelolaan Pendapatan Daerah Hasil Pajak Bumi
dan Banguna;
I-85 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
18) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 269
Tahun 19861 Tanggal 3 Meret 1986 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Tata Usaha
Keuangan Daerah serta Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
19) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 - 379
Tanggal 11 April 1987 tentang Penggunaan Sistem
Digital dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah serta Petun juk Teknis Tata
Keuangan Daerah;
20) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 – 057
Tahun 1988 Tanggal 19 Januari 1988 tentang
Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
Selain mengingat peraturan perundang-undangan
tersebut di atas, juga perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 903 / 464 /
PUOD 1996 Tanggal 30 Januari 1995 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 1996 / 1997
2) Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 12
Tahun 1993, tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembentukan
I-86 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
sebagai tindak lanjut pelaksanaan penyerahan tugas dan
wewenang urusan di bidang Pariwisata di Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1992
tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah
Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam bidang
kepariwisataan kepada Daerah Tingkat II, maka urusan
di bidang kepariwisataan menjadi urusan Rumah Tangga
Daerah yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh
Dinas Pariwisata Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992
tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan
Titik Berat Pada Daerah Tingkat II;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979
tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah
Dalam Bidang Kepariwisataan kepada Daerah
Tingkat II;
I-87 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
1992 tentang Pedoman Pembentukan Susunan
Organisasi;
8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun
1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah
dan Wilayah;
10) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 9 Tahun 1986 tentang Pengaturan
Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum di Jawa Timur;
11) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 10 Tahun 1986 tentang Pengaturan
Usaha Perkemahan di Jawa Timur;
12) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 11 Tahun 1986 tentang Pengaturan
Usaha Rumah Makan dan Bar di Jawa Timur;
13) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 12 Tahun 1986 tentang Pengaturan
Usaha Pondok Wisata di Jawa Timur;
14) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 13 Tahun 1986 tentang Pengaturan
Usaha Penginapan Remaja di Jawa Timur;
15) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 11 Tahun 1989 tentang Pengaturan
Hotel dengan Tanda Bungan Melati di Jawa Timur;
I-88 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
16) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 4 Tahun 1992 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Timur dalam bidang Kepariwisataan
kepada Daerah Tingkat II;
17) Keputusan Gubernur Kepala DaerahTingkat I Jawa
Timur Nomor 88 Tahun 1994 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam bidang
Kepariwisataan kepada Daerah Tingkat II.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. PEMBENTUKAN DINAS PARIWISATA
DAERAH
BAB III. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
BAB IV. ORGANISASI
BAB V. URAIAN TUGAS
BAB VI. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAB VII. TATA KERJA DALAM JABATAN
BAB VIII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
BAB IX. KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB X. KETENTUAN PENUTUP
Evaluasi :
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 4 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata
I-89 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Kerja Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban ini sudah tidak berlaku lagi.
Pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat
daerah Kabupaten sekarang ini didasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Tuban sudah
menindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Nomenklatur Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Dati II
Tuban itu sekarang adalah Dinas Pariwisata,
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dengan Tipe A dan
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pariwisata, bidang kebudayaan, dan bidang kepemudaan
dan olahraga.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 3 Tahun 1996 tentang Izin
Mendirikan Bangunan dan Izin Undang-Undang
Gangguan Bagi Perusahaan Industri.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
dalam rangka melaksanakan instruksi Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 1994, telah ditetapkan
keputusan Bupati Kepala daerah Tingkat II Tuban Nomor
143 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Retribusi Izin
Mendirikan Bangunan dan Izin Undang-undang
Gangguan bagi Perusahaan Industri;.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
I-90 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
1) Undang-undang Gangguan Tahun 1926 Nomor 226
yang telah diubah dan disempurnakan terakhir
dengan Staatblad Tahun 1940 Nomor 450;
2) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing;
4) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang
Penanaman Modal Dalam Negeri;
5) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1987
tentang Izin Usaha Industri;
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 tahun
1993 tentang Izin Mendirikan bngunan dan Izin
Undang-undang Gangguan Bagi Perusahaan
Industri;
8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
9) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
1994 tentang Pelaksanaan Pemberian Izin
Mendirikan bngunan dan Izin Undang-undang
Gangguan Bagi Perusahaan Industri;.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
I-91 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB III. IZIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN
BAB IV. RETRIBUSI ATAS IMB DAN IZIN UUG
BAB V. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
BAB VI. KETENTUAN PIDANA
BAB VII. KETENTUAN PENYIDIKAN
BAB VIII. KETENTUAN PENUTUP
d. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 4 Tahun 1996 tentang tentang
Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1974 Jouncto
Nomor 22 Tahun 1977 tentang Pajak
Pengangkutan Garam Keluar Daerah Kabupaten
Derah Tingkat II Tuban.
konsiderans “Mengingat” adalah Alasan peraturan
daerah ini disusun adalah bahwa berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6
Tahun 1974 disahkan dengan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri tanggal 2 Juni 1975 No.PEM.10/19/26.74
jo. Nomor 22 Tahun 1977 disahkan dengan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Tanggal 26 Nopember
1979 Nomor PEM. 10/81/21-728 telah ditetapkan
sebagao Obyek Pajak Daerah.
Selain itu juga ada alasan bahwa pengangkutan
Garam ke luar Daerah pada saat ini sudah tidak
dibenarkan lagi ditetapkan sebagai Pajak Daerah,
Sehingga keberadaannya Peraturabn Daerah tentang
Pajak Pengangkutan Garam Keluar Daerah perlu ditinjau
kembali.
I-92 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Adapun landasan-landasan hukum dalam sebagai
berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 11 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Pajak Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1957 Nomor 56, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1287);
3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1974 Nomor 28, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3037);
4) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
5) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun
1993 tentang Peninjauan Kembali Peraturan
Daerah.
e. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pencabutan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 5 Tahun 1983 tentang Pengelolaan
Tempat Penambangan.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1983 tentan Pengelolaan Tempat
Penambangan, disahkan dengan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Tanggal 19
I-93 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Dessember 1983 Nomor 393 / P Tahun 1983 dipandang
sudah tidak efisien lagi diberlakukan sebagai salah satu
sumber PendapatanAsli Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban, sehingga perlu dicabut dengan
menuangkan dalam Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentuka Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokokPemerintahan di Daerah;
3) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
4) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun
1993 tentang Peninjauan Kembali Peraturan.
f. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pencabutan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 3 Tahun 1963 tentang Pendirian
Perusahaan Daerah Perkapalan Gadon.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
Perusahaan Daerah Perkapalan Gadon yang
pendiriannya ditetapkan dan diatu dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3
Tahun 1963 disahkan dengan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Tanggal 8
September 1964 No.B.H/ 793/G/AA dan diundangkan di
I-94 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Tambahan Lembaran Daerah Tingkat I Jawa Timur
Tahun 1964 Seri C pada tanggal 2 Oktober 1964
No.110/C, pada dewasa sudah tidak berproduksi lagi
sebagai perusahaan daerah sehingga keberadaannya
perlu ditinjau kembali.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
4) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun
1993 tentang Peninjauan Kembali Peraturan
Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pengelolaan
dan Retribusi Tempat Rekreasi.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 12 Tahun 1978 tentan Pengelolaan dan
Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi disahkan dengan
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa
Timur Tanggal 10 April 1978 Nomor HK/158/1978 yang
telah beberapa kali diubah, terakhir diubah dengan
peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
I-95 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Nomor 28 Tahun 1988 disahkan dengan Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal
14 Pebruari 1989 Nomor 35 / P Tahun 1989 dipandang
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan
dewasa ini sehingga perlu dicabut dan diganti dengan
Peraturan Daerah yang baru.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
4) Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan;
5) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
6) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun
1993 tentang Peninjauan Kembali Praturan Daerah;
7) Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 4 Tahun 1992 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah Proinsi Tingkat I Jawa
Timur dalam Bidang Kepariwisataan Kepada Daerah
Tingkat II.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi bab-
bab sebagai berikut:
I-96 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. PENGELOLAAN REMPAT REKREASI
BAB III. TATA TERTIB TEMPAT REKREASI
BAB IV. KETENTUAN RETRIBUSI DAN SEWA
BAB V. KETENTUAN PIDANA
BAB VI. PENYIDIKAN
BAB VII. KETENTUAN PENURUP
h. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 8 Tahun 1996 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 34 Tahun 1988 tentang
Pemungutan Uang Leges.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
akan kebutuhan akta Catatan Sipil sebagai bukti autentik
terhadap kepatian hukum seseorang, maka pelayanan
Catatan Sipil perlu ditingkatkan dengan ditunjang sarana
dan prasarana serta aparat yang lebih meningkat pula.
Selain itu dengan alasan bahwa guna ketertiban
dan pengawasan pengangkutan kayu yang berasal dari
wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban, perlu
dilengkapi rekomendasi dari Bupati Kepala Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Retribusi Daerah;
I-97 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan;
4) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
5) Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1983 tentang
Penataan dan Peningkatan Pembinaan
Penyelenggaraan Catatan Sipil;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1987 tentang Penertiban Pungutan-pungutan dari
Jangka Waktu Terhadap Pemberian Izin Undang-
undang Gangguan;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
8) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun
1993 tentang Peninjauan Kembali Peraturan
Daerah;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 34 Tahun 1988, diubah terakhir
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Nomor 16 Tahun 1993 tentang
Pemungutan Uang Leges.
i. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 9 Tahun 1996 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
dalam upaya mewujudkan pelaksanaan otonomi Daerah
yang nyata dan bertanggungjawab serta meningkatka
I-98 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan masyarakat di bidang
kesehatan, maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Daerah sebagaimana telah diatur
dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 2 Tahun 1983 perlu ditinjau dan ditata
kembali sesuai Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Timur tanggal 21 September 1995 Nomor 061/
13556/041/1995 perihal Petunjuk Pelaksanaan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 dan 22
Tahun 1994.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang
Penyerahan sebagian Urusan Pemerintah dalam
bidang Kesehatan Kepada Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992
tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan
Titik berat pada Daerah Tingkat II;
6) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
I-99 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
7) Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 48/MENKES/SKB.II/1998 dan
Nomor 10 Tahun 1987 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang
Kesehatan Kepada Pemerintah Daerah;
8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
1992 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan;
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
1994 tentang Pola Organisasi Tata Kerja Dinas
Kesehatan;
10) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun
1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Tingkat I dan Dinas Daerah
Tingkat II.
Peraturan Daerah ini dalam batang tubuhnya berisi
bab-bab sebagai berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III. ORGANISASI
BAB IV. URAIAN TUGAS
BAB V. TATA KERJA
BAB VI. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
BAB VII. KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP
j. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 10 Tahun 1996 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
I-100 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
dalam upaya mewujudkan otonomi Daerah Tingkat II
yang nyata dan bertanggungjawab serta meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan masyarakat di bidang
kesehatan, maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana telah diatur
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Jawa Timu Nomor 4 Tahun 1985 perlu ditinjau
serta menatanya kembali berdasarkan Surat Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 21
September 1995 Nomor 061/ 13556/041/1995 perihal
Petunjuk Pelaksanaan KEPMENDAGRI Nomor 21 dan 22
Tahun 1994.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992
tentang Penyerahan sebagian Urusan Pemerintah
dalam bidang Kesehatan Kepada Koordinasi Instansi
Vertikal di Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992
tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan
Titik berat pada Daerah Tingkat II;
I-101 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
6) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
7) Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 48/MENKES/SKB.II/1998 dan
Nomor 10 Tahun 1987 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang
Kesehatan Kepada Pemerintah Daerah;
8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
1992 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan;
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
1994 tentang Pola Organisasi Tata Kerja Dinas
Kesehatan;
10) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun
1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Tingkat I dan Dinas Daerah
Tingkat II.
Adapun isi peraturan daerah ini diuraikan dalam
bab-bab berikut:
BAB I. KETENTUAN UMUM
BAB II. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III. ORGANISASI
BAB IV. URAIAN TUGAS
BAB V. TATA KERJA
BAB VI. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
BAB VII. KETENTUAN LAIN-LAIN
k. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 11 Tahun 1996 tentang Penetapan
I-102 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1995/1996.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran
1995/1996 yang dibuat oleh Bupati Kepala Daerah perlu
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1975 tentang Contoh-contoh cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
I-103 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
6) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900 - 099
Tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan
Daerah;
7) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 15 Tahun 1995 juncto Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
17 Tahun 1995 tentang Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995 / 1996.
Selain mengingat peraturan perundang-undangan
tersebut di atas, perlu juga memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 30 Januari
1995 Nomor 903 / 363 / PUOD tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 1995 / 1996;
2) Pembicaraan dalam rapat-rapat Panitia Anggaran
tanggal 27 dan 28 Agustus 1996;
3) Pembicaraan dalam Rapat Paripurna Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban tanggal 19, 22, 26, dan 27
Agustus 1996.
l. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 12 Tahun 1996 tentang Penetapan
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1996/1997.
Alasan peraturan daerah ini disusun adalah bahwa
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
I-104 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran
1996/1997 perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Adapun landasan-landasan hukum dalam
konsiderans “Mengingat” adalah sebagai berikut :
1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
5) Keputusan Presiden Nomor 84 Tahun 1993 tentang
Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah
Perubahan;
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
1975 tentang Contoh-contoh cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 570 - 360
Tahun 1981 tentang Program Pembinaan Anggaran
Daerah dan Pengendalian Kredit Anggaran;
I-105 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
8) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun
1984 tentang Langkah Pertama Pensinkronisasian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
9) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-056
Tahun 1988 tentang Perubahanan Penyempurnaan
Pos 2.2.2. Kepala Daerah menjadi Pos 2.2.2. Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
10) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-057
Tahun 1988 tentang Penyempurnaan Bentuk dan
Susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1994 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-269
Tahun 1986 tentang Penyempurnaan Bentuk dan
Susunan Tata Usaha Keuangan Daerah serta
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
13) Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa
Timur Nomor 257/P Tahun 1996 tentang
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1996 / 1997;
14) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Nomor 1 Tahun 1996 tentang Penetapan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1996 / 1996.
I-106 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Selain mengingat peraturan perundang-undangan
tersebut juga perlu mendengar:
1) Pembicaraan dalam rapat-rapat Panitia Anggaran
tanggal 6 Nopember 1996;
2) Pembicaraan dalam Rapat Paripurna Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban tanggal 13, 18, 20, dan 28
Nopember 1997.
I-107 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
BAB IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan
dalam penelitian menyangkut evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan
1996 maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Bahwa secara umum dari 29 (dua puluh sembilan)
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan
1996 tersebut terdapat: 14 (empat belas) Peraturan Daerah
yang bersifat penetapan (einmalig), 12 (sepuluh) Peraturan
Daerah yang bersifat pengaturan baru atau perubahan, dan 3
(tiga) Peraturan Daerah Pencabutan.
Peraturan Daerah yang bersifat einmalig tersebut adalah
sebagai berikut:
76. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 1 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
77. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 2 Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
78. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
79. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 4 Tahun 1995 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
I-108 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Kantor Bina Sosial Politik Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
80. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 5 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
81. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 15 Tahun 1995 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat
II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
82. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 16 Tahun 1995 tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1994/1995;
83. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 17 Tahun 1995 tentang Penetapan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
84. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 1 Tahun 1996 tentang Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997;
85. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
86. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 9 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
87. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 10 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
88. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 11 Tahun 1996 tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
89. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 12 Tahun 1996 tentang Penetapan Perubahan
I-109 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997.
Keduabelas Peraturan Daerah yang bersifat pengaturan
baru atau perubahan, meliputi:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
6 Tahun 1995 tentang Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban pada Pihak Ketiga;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Persewaan Peralatan
Pesta Dan Busana Tradisional Serta Seni Budaya Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Bahasa Kabakaran;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 9 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun 1979 tentang Pengelolaan Tempat Parkir Kendaraan;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 10 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1985 tentang Pemakaian Mobil Ambulans Dan Mobil
Jenazah yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 11 Tahun 1995 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1978 tentang Tempat Pencucian Kendaraan
Bermotor;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nomor 10 Tahun 1992 Tentang Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban
Lingkungan;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
13 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3
Tahun 1990 tentang Izin Pemakaian Tempat-tempat Tertentu Yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
I-110 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
14 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 13
Tahun 1978 tentang Pemakaian Tempat Olah Raga yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 3 Tahun 1996 tentang Izin Mendirikan Bangunan dan Izin Undang-Undang Gangguan Bagi Perusahaan
Industri;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pengelolaan dan Retribusi Tempat Rekreasi;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban
Nomor 8 Tahun 1996 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 34
Tahun 1988 tentang Pemungutan Uang Leges.
Ketiga Peraturan Daerah yang bersifat pencabutan itu,
meliputi:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
4 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1974
Jouncto Nomor 22 Tahun 1977 tentang Pajak Pengangkutan Garam Keluar Daerah Kabupaten Derah
Tingkat II Tuban;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
5 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1983
tentang Pengelolaan Tempat Penambangan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perkapalan Gadon.
B. Saran/Rekomendasi
1. Sebagaimana diketahui pasca diundangkannya beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai
dengan 1996 tersebut pemerintah telah mengundangkan
I-111 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
beberapa peraturan perundang-undangan yang memiliki
implikasi terhadap beberapa Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 1995 sampai dengan 1996 maka
keberadaannya perlu ditinjau ulang dan kalau memang
perlu segera dibentuk Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
yang baru menggantikan beberapa Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 1995 sampai dengan 1996
dimaksud atau dicabut.
2. Selanjutnya untuk menyusun dokumen Draft Peraturan
Daerah dimaksud butir 2 di atas agar bisa aspiratif dan
partisipatif serta implementatif, maka penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah nantinya perlu memperhatikan
nilai-nilai budaya dan kearifan lokal serta melibatkan secara
aktif berbagai pihak terkait antara lain: pelaku usaha,
masyarakat, dan instansi terkait di lingkungan Pemerintah
Kabupaten, serta stakeholders terkait lainnya sesuai bidang
yang diatur.
I-112 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
DAFTAR REFERENSI
A. DaftarKepustakaan.
Anonim, 2007. Ilmu Perundang-undangan Proses dan teknik
Pembentukkannya. Yogyakarta: Kanisius.
…………., 2012. Permendagri No. 53 Tentang Pembentukkan Produk Hukum Daerah dan Undang-Undang No. 12
tentang Pembentukkan Peraturan Perundang-
undangan, Jakarta: Pt. Tamita Utama.
Bagir Manan, 1994, Pemerintah Daerah Bagian I, Penataran Administrative and Organization Planning University
GadjahMada, Yogyakarta. ……………, 2002. Pemerintahan Daerah Bagian, Penataan
Administrative and Organization Planning. Gajah Mada, Yogyakarta.
………….., 2005. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, cetakan
IV, Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum UII, Yogyakarta
Bambang Sunggono. 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Jakarta: Sinar Grafika.
Budi Winarno. 2002. Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo.
Hamrolie Harun, 2007. Manajemen Kenaikan Tarif Pajak,
Retribusi dan PDAM. Yogyakarta: BPFE.
Hanif Nurcholish. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta.
Hans Kelsen, 2007. Teori Hukum Murni Dasar Dasar Ilmu Hukum Normatif. Bandung: Nusamedia & nuansa.
Ida Zuraida, 2011, Teknik Penyusunan Peraturan Daerah
tentang Pajak Daerah & Retribusi Daerah, SInar
Grafika: Jakarta.
I-113 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Imam Soebechi, 2012. Judicial Review Perda Pajak dan
Retribusi Daerah, Jakarta: SInar Grafika.
Johny Ibrahim. 2006. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia.
Juanda. 2008. Hukum Pemerintahan Daerah ; Pasang Surut
Hubungan Kewenangan antara DPRD dan Kepala Daerah, Alumni, Bandung
Mahendra Putra Kurnia dkk, 2007. Pedoman Naskah Akademik
Perda Partisipatif (Urgensi, Strategi, dan Proses Bagi Pembentukan Perda yang baik), Kreasi Total Media,
Yogyakarta.
Maria Farida Indrati S, 1996. Ilmu Perundang-Undangan Dasar
dan Peruntukannya. KonsorsiumIlmuHukum, UI: Jakarta.
…………., 2007. Ilmu Perundang-Undangan (Jenis, Fungsi, dan
Materi Muatan, Kanisius, Yogyakarta.
Ni’matul Huda. 2009. Hukum Pemerintahan Daerah, Nusa media, Bandung.
Ridwan, HR. 2002. Hukum Administrasi Negara, UII Press,
Yogyakarta.
Samodra Wibawa, dkk., 1994. Kebijakan Publik. Jakarta:
Intermedia.
………….., 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Satjipto Rahardjo. 2000. Ilmu Hukum. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.
Soerjono Soekanto. 2008. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-Press.
Soimin, 2010, Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Negara di Indonesia, UII Press: Yogyakarta.
I-114 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
Solichin Abdul Wahab. 2004. Analisis Kebijaksanaan Dari
Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Kakarta: Bumi Aksara.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
W. Riawan Tjandra dan Kresno Budi Darsono, 2009. Legislative
Drafting (Teori dan Teknik Pembuatan Peraturan daerah), Universitas Arma Jaya, Yogyakarta.
I-115 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
LAMPIRAN:
Naskah Peraturan Daerah yang dievaluasi.
1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 1
Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 2
Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3
Tahun 1995 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 4
Tahun 1995 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Bina Sosial Politik Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5
Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1995 tentang Penyertaan Modal Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban pada Pihak Ketiga;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7
Tahun 1995 tentang Izin Usaha Persewaan Peralatan Pesta Dan Busana Tradisional Serta Seni Budaya Dalam Kabupaten Daerah
Tingkat II Tuban;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahasa Kabakaran;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 9 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun 1979
tentang Pengelolaan Tempat Parkir Kendaraan;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
10 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1985
I-116 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
tentang Pemakaian Mobil Ambulans Dan Mobil Jenazah yang
Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
11 Tahun 1995 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1978
tentang Tempat Pencucian Kendaraan Bermotor;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
12 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nomor 10 Tahun 1992 Tentang
Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban Lingkungan;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
13 Tahun 1995 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1990
tentang Izin Pemakaian Tempat-tempat Tertentu Yang Dikuasai
Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
14 Tahun 1995 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 13 Tahun 1978
tentang Pemakaian Tempat Olah Raga yang Dikuasai Oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 15 Tahun 1995 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 16 Tahun 1995 tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1994/1995;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor
17 Tahun 1995 tentang Penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 1
Tahun 1996 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun
Anggaran 1996/1997;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 2
Tahun 1996 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
I-117 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
1995 sampai dengan 1996.
20. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3
Tahun 1996 tentang Izin Mendirikan Bangunan dan Izin Undang-Undang Gangguan Bagi Perusahaan Industri;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 4 Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1974 Jouncto Nomor 22 Tahun 1977 tentang Pajak Pengangkutan Garam Keluar
Daerah Kabupaten Derah Tingkat II Tuban;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5
Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 5 Tahun 1983 tentang
Pengelolaan Tempat Penambangan;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 6
Tahun 1996 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Tuban Nomor 3 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perkapalan Gadon;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pengelolaan dan Retribusi Tempat
Rekreasi;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 8
Tahun 1996 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 34 Tahun 1988
tentang Pemungutan Uang Leges;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 9
Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 10 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 11 Tahun 1996 tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1995/1996;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 12 Tahun 1996 tentang Penetapan Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun Anggaran 1996/1997.