08-bab i pendahuluan ulkus peptikum

Download 08-Bab i Pendahuluan Ulkus Peptikum

If you can't read please download the document

Upload: andi-aswin-dahlan

Post on 04-Aug-2015

128 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Saluran pencernaan berfungsi penting dalam memberi tubuh persediaan akan air, elektrolit dan makanan yang terus-menerus. Karena itu gangguan pada sistem pencernaan akan mengganggu penyediaan air, elektrolit dan makanan yang akan berdampak buruk bagi tubuh. Salah satu gangguan dari saluran pencernaan yang dapat berakibat fatal adalah ulkus peptikum. Ulkus peptikum adalah lesi yang dapat terjadi pada saluran pencernaan dan biasanya bersifat menahun. Ulkus peptikum merupakan gangguan saluran pencernaan yang sering terjadi. Di USA kira-kira 4 juta orang menderita ulkus peptikum (duodenum dan gaster), dan 150.000 kasus baru didiagnosis tiap tahunnya. Sekitar 180.000 pasien harus di rawat di rumah sakit, dan kira-kira 5000 orang meninggal tiap tahunnya. Insiden tertinggi ulkus peptikum biasa terjadi akibat infeksi oleh Helicobacter pylori, dan biasanya yang sering terkena infeksi adalah golongan sosial ekonomi rendah. Angka mortalitas meningkat pada orang tua, berhubungan dengan penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Pada negara berkembang angka morbiditas ulkus peptikum tidak terlalu tinggi tetapi angka mortalitasnya tinggi, berhubungan dengan adanya komplikasi-komplikasi ulkus peptikum. Di Indonesia sekitar 4 juta orang menderita ulkus peptikum dengan prevalensi 1.84%. Ulkus peptikum secara umum terjadi akibat adanya gangguan1mekanisme pertahanan mukosa gaster atau adanya produksi asam yang berlebihan. Ulkus dapat menyebabkan komplikasi yang fatal seperti perdarahan, perforasi, penetrasi ke organ lain, obstruksi dan keganasan. Ulkus peptikum dalam hal ini masalah keperawatan dan pengobatannya masih kurang mendapat perhatian karena penderita menganggap kasus ini tidak terlalu mengancam atas keselamatan jiwanya, apalagi kalau keluhan ini bersifat hilang timbul. Sampai saat ini penyakit ulkus peptikum masih merupakan masalah kesehatan di banyak negara berkembang termasuk Indonesia. Menurut data yang diperoleh pada Medical Record RSUD Kabupaten Wajo pada tahun 2012 periode Januari sampai Mei, Tabel 1.1 Jumlah Klien Pada Kasus Ulkus Peptikum Di RSUD Kabupaten Wajo Periode Januari-Mei 2012Bulan Jenis Kelamin Laki - laki Januari Februari Maret April Mei Jumlah 1 4 1 1 7 Perempuan 2 6 3 2 3 16 10 4 2 4 23 3 Total KeseluruhanMenurut pencatatan medical record jumlah pasien yang menderita ulkus peptikum di RSUD Kabupaten Wajo diperoleh jumlah klien pada kasus ulkuspeptikum periode Januari sampai dengan Mei 2012 sebanyak 23 orang, yang terdiri dari laki-laki 7 dan perempuan 16. Berdasarkan jumlah kasus ulkus peptikum yang cukup tinggi dan merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program D.III Keperawatan, maka penulis melakukan suatu studi kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.S dengan Gangguan Sistem Pencernaan Ulkus Peptikum Di Ruang Perawatan Interna Di RSUD Kabupaten Wajo Tanggal 06 s/d 08 Juni 2012. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Untuk memperoleh pengalaman nyata dan mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Ulkus Petikum Di Ruang Perawatan Interna dengan menerapkan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Untuk membandingkan antara data yang ada di teori dengan data hasil pengkajian (studi kasus) pada klien Tn.S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Ulkus Peptikum Di Ruang Perawatan Interna dengan menerapkan proses keperawatan. b. Untuk membandingkan antara diagnosa keperawatan yang terdapat pada teori dengan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien Tn.S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Ulkus Petikum Di Ruang Perawatan Interna dengan menerapkan proses keperawatan. 3c. Untuk membandingkan antara rencana keperawatan yang terdapat dalam teori dengan rencana keperawatan yang ditemukan pada klien Tn.S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Ulkus Peptikum Di Ruang Perawatan Interna dengan menerapkan proses keperawatan. d. Untuk membandingkan antara tindakan/pelaksanaan rencana keperawatan pada teori dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang ditemukan pada klien Tn.S Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Ulkus Peptikum Di Ruang Perawatan Interna dengan menerapkan proses keperawatan. e. Untuk membandingkan antara evaluasi keperawatan pada teori dengan evaluasi keperawatan yang ditemukan pada klien Tn.S dengangangguan Sistem Pencernaan: Ulkus Peptikum Di Ruang Perawatan Interna dengan menerapkan proses keperawatan. C. Manfaat Penulisan 1. Manfaat bagi rumah sakit (Unit pelayanan kesehatan) Sebagai bahan masukan dan menjadi pegangan bagi tenaga kesehatan lainnya khususnya bagi perawat yang bertugas di rumah sakit dalam mengambil langkah-langkah dan membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas asuhan keperawatan khususnya pada kasus gangguan sistem pencernaan ulkus petikum.2. Manfaat bagi institusi Sebagai sumber informasi dan tolak ukur keberhasilan program pendidikan keperawatan sehingga dapat mningkatkan IPTEK keperawatan dan kualitas proses pendidikan serta sebagai bahan bacaan ilmiah di perpustakaan dan kerangka perbandingan dalam pengembangan ilmu keperawatan. 3. Manfaat bagi klien dan keluarga Sebagai bahan masukan bagi klien/keluarga dalam meningkatkan ilmupengetahuan dan kemampuan mengenal dan merawat anggota keluarga yang mengalami penyakit ulkus peptikum serta memperoleh asuhan keperawatan yang berkesinambungan terhadap masalah yang dihadapi khususnya gangguan sistem pencernaan ulkus peptikum. 4. Manfaat bagi perkembangan profesi keperawatan Memperoleh pengalaman nyata dalam mengaplikasikan teori yang telah di dapatkan pada proses pembelajaran khususnya dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan gangguan system pencernaan yaituulkus peptikum D. Metode Penulisan 1. Tempat dan waktu pelaksanaan studi asuhan keperawatan Pelaksanaan asuhan keperawatan di laksanakan di ruang perawatan interna RSUD Kabupaten Wajo selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 6 Juni s/d 8 Juni 2012.52. Sumber dan teknik pengumpulan data a. Sumber data Data diperoleh dari hasil pengkajian, pengamatan dan tanya jawab dengan klien atau keluarga klien. 1) Data primer Data yang diperoleh dari klien atau keluarga klien. 2) Data sekunder Data yang diperoleh dari test diagnostik, catatan perawatan dan catatan medikal record RSUD Kabupaten Wajo. b. Tekhnik pengumpulan data Data diperoleh langsung dari klien dan keluarga dengan cara berhubungan atau pengamatan langsung dengan tekhnik pengumpulan data yaitu: 1) Observasi Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan keadaan klien. 2) Wawancara Wawancara yaitu mengadakan wawancara secara langsung pada klien dan keluarganya dengan cara memberikan pertanyaan langsung.3) Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan terhadap klien dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi pada seluruh sistem tubuh klien. 4) Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari lembaran status klien yang berkaitan dengan masalah klien mulai dari diagnosa, intervensi, dan tindakan yang telah diberikan. 5) Studi kepustakaan Mempelajari literature-literatur yang berkaitan dengan kasus. 3. Analisa data Analisa data dilakukan dengan cara manganalisa kesenjangan pada masingmasing tahapan proses keperawatan antara teori dan temuan pada kasus.7