05 bab iii metodologi penelitian

36
BAB III METHODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dpergunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan kualitatif, yakni suatu model penelitian yang mengarah pada deskriptif guna menganalisa berbagai kejadian di lapangan dan penulis sendiri memiliki anggapan yang kuat bahwa masalah penelitian ini aktual untuk diangkat ke permukaan. Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan beberapa hal yang dianggap dapat mendukung terhadap permusan masalah penelitian tentang model konstruktivis yang diantaranya diarahkan pada : (1) desain pembelajaran; (2) implementasi desain pembelajaran di kelas; (3) kemampuan siswa; (4) kemampuan kinerja guru; (4) pemanfaatan sumber belajar secara optimal. Sedangkan yang dikembangkan dalam siklus pembelajaran itn sendiri adalah : (1) fase pendahuluan; (2) fase explorasi; (3) fase penyelesaian; (4) fase penerapan konsep dan fase (5) evaluasi. 165

Upload: erani-sukma

Post on 04-Aug-2015

28 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 05 Bab III Metodologi Penelitian

BAB IIIMETHODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dpergunakan dalam penelitian ini adalah jenis

pendekatan kualitatif, yakni suatu model penelitian yang mengarah pada deskriptif

guna menganalisa berbagai kejadian di lapangan dan penulis sendiri memiliki

anggapan yang kuat bahwa masalah penelitian ini aktual untuk diangkat ke

permukaan.

Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan beberapa hal yang dianggap

dapat mendukung terhadap permusan masalah penelitian tentang model

konstruktivis yang diantaranya diarahkan pada : (1) desain pembelajaran; (2)

implementasi desain pembelajaran di kelas; (3) kemampuan siswa; (4) kemampuan

kinerja guru; (4) pemanfaatan sumber belajar secara optimal. Sedangkan yang

dikembangkan dalam siklus pembelajaran itn sendiri adalah : (1) fase

pendahuluan; (2) fase explorasi; (3) fase penyelesaian; (4) fase penerapan konsep

dan fase (5) evaluasi.

Sistematika penulisan penelitian ini lebih rinci membahas dua variable

utama sebagai awal pembentukan model yang ditawarkan dalam penelitian

lanjutan, yakni (1) model konstruktivis pembelajaran mata pelajaran IPS; (2)

siklus pembelajaran IPS di Madrasah Tsanawiyah.

Penelitian ini bertujuan merumuskan pokok permasalahan, menganalisa

dan menemukan konsep dasar yang jelas dalam menentukan kajian wilayah

penelitian dan mengolah data yang ada sehingga ditemukan suatu gambaran

165

Page 2: 05 Bab III Metodologi Penelitian

umum yang dapat dijadikan suatu bahan kajian lebih lanjut dan sekaligus

dijadikan sebagai pedoman untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat,

dengan demikian, maka pendekatan yang tepat dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih cenderung menemukan

pemahaman dan penghayatan terhadap perilaku manusia ( Richard, 1982: 10).

Pendekatan kualitatif juga berusaha untuk memahami dan menafsirkan

suatu makna dari suatu peristiwa terjadinya interaksi perilaku manusia dalam

suatu situasi tertentu menurut perspektif penelitian sendiri (Bogdan dan Biklen,

1982 : 31). Penelitian kualitatif juga dapat dibedakan atas penelitian non kualitatif

karena dasar dan karakteristik yang dimilikinya, yaitu :

1) Penelitian kualitatif memiliki latar alami sebagai sumber data langsung.

2) Manusia sebagai alat atau instrumen penelitian

3) Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik

4) Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada hasil semata.

5) Dalam penelitian kualitatif, peneliti cenderung menganalisa datanya secara

induktif.

6) Penelitian kualitatif mengutamakan makna (Moleong 1990: 4-8).

Karakteristik pendekatan penelitian diatas dijadikan suatu pertimbangan

dalam penelitian ini, hal ini terbukti bahwa pertama peneliti secara langsung

terjun kelapangan guna mengumpulkan informasi dan data dari sumbernya secara

langsung sehingga tidak melakukan suatu perubahan dan intervensi atas data

penelitian yang sebenarnya, dalmn hal ini peneliti secara langsung ke Madrasah

Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Tsanawiyah pesantren yang dijadikan suatu

166

Page 3: 05 Bab III Metodologi Penelitian

sampel dalam penelitian ini yaitu pesantren Al-Hikmah Benda, Sirampog Brebes

dan melakukan pengamatan secara langsung, juga melakukan pembicaraan baik

secara formal atau pun non formal kepada guru mata pelajaran IPS pada kedua

sekolah tersebut dengan tujuan menemukan data secara pasti.

Moleong (1990 : 4) memberikan definisi bahwa penelitian dengan

menggunakan pendekatan kualitatif didasarkan atas :

(a). Tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena hubungan

penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk

keperluan pemahaman.

(b). Konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan

memiliki arti bagi konteks lainnya, yang berarti bahwa suatu fenomena

harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan.

(c). Sebagai struktur nilai konseptual bersifat diterminatif terhadap apa yang

akan dicapai.

Karakteristik yang mendasari terhadap analisis masalah penelitian yang

sedang berlanjut menemu kenali masalah yang sedang di hadapi, serta melakukan

observasi langsung dengan bersandar pada terbebas dari intervensi langsung,

diantaranya dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan, wawancara, dan

metode pengumpulan data lainnya, dan hasilnya digambarkan dalam bentuk

uraian atau berbentuk naratif. Karakteristik selanjutnya diarahkan pada penekanan

proses dalam mencari dan menemukan informasi data yang dipergunakan sebagai

bahan dalam melandasi pencapaian hasil penelitian atau kesimpulan.

167

Page 4: 05 Bab III Metodologi Penelitian

1. Studi deskriptif analisis

Studi ini dirancang untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai

status atau gejala yang timbul saat penelitian ini dilakukan, bahkan diarahkan

spesifik atas makna ”apa yang ada” dalam suatu situasi (Surahmad, 1980:1980),

bahkan diarahkan pula pada implikasi atas :

a. Terdapat beberapa jenis penelitian deskriptif, antara lain studi kasus,

survai, studi perkembangan, studi tindak lanjut, analisis dokumenter,

analisis kecenderungan studi gerak dan waktu, dan studi korelasional.

b. Penelitian deskriptif menuturkan sesuatu secara sistematis tentang data

dan karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual

dan cermat, balikan cenderung menafsirkan atas sesuatu peristiwa

yang terjadi.

c. Penelitian deskriptif lebih menekankan pada observasi dan suasana

alamiah, oleh sebab itu penelitian ini merupakan salah satu cara dalam

menggali dan menemukan teori-teori tentatif.

Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis, yakni untuk

menggambarkan situasi pembelajaran IPS pada kedua sekolah tersebut dan model

penyelenggaraan pendidikan sebagai acuan bagi peningkatan mutu layanan

pendidikan di lingkungan pesantren, sehingga segala sesuatu yang terjadi dalam

tubuh pesantren khususnya dapat di netralisir balikan dapat di jadikan model yang

layak untuk acuan pembaharuan layanan pendidikan di lingkungan pesantren.

Hal ini sangat menarik untuk dikaji karena dalam pesantren tertentu seperti

Al-Hikmah masih terdapat unsur modern dalam pelaksanaan pendidikan

168

Page 5: 05 Bab III Metodologi Penelitian

sementara sisi tradisionalnya masih tetap melekat terbukti pada pengelolaannya,

sehingga di butuhkan salah satu sumbangan pemikiran yang sangat mendasar

guna menggali potensi kepemimpinan kiai sebagai basis bagi tercapainya

peningkatan layanan mutu pendidikan di maksud.

2. Studi kasus

Kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah menggambarkan

terjadinya ketimpangan yang terjadi dalam sistem pembelajaran mata pelajaran

IPS pada kedua sekolah tersebut, diantaranya masih belum jelasnya pemahaman

siklus pembelajaran sehingga mengalami hambatan-hambatan yang cukup berarti,

terutama bagi pembaharuan sistem pembelajaran mata pelajaran IPS.

Satu sisi, mekanisme dan kinerja guru mata pelajaran IPS selama ini

kebanyakan masih mempergunakan sistem yang modern baik dalam alat peraga

serta hal-hal lainnya, namun sisi lain siklus pembelajaran merupakan sesuatu yang

mutlak untuk diperhatikan, dan kenyataan membuktikan bahwa siklus

pembelajaran pada mata pelajaran terkait cenderung mengesampingkan siklus-

siklus yang selama ini dipergunakan, sehingga pada gilirannya baik siswa maupun

guru mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep tersebut. Sisi lain

yang masih mendominasi adalah siklus pembelajaran bahkan sangat sulit untuk

dilakukan.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini merujuk kepada dua madrasah, yakni madrasah

Tsanawiyah 1 dan Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah yang keduanya berada di

169

Page 6: 05 Bab III Metodologi Penelitian

wilayah kabupaten Brebes. Adapun Alasan yang mendasar sehingga penulis

mengambil sumber data penelitian di pesantren tersebut adalah :

Pertama, alasan teknis, pesantren tersebut dianggap memiliki aset yang

sangat strategis bagi pengelolaan lembaga yang kondusif, sebab di samping

terletak di daerah yang masyarakatnya berbasis agamis, juga tingkat perhatian

pamerintah yang partisipatif terhadap perkembangan lembaga.

Kedua, alasan futuristik, pesantren tersebut dianggap memiliki masa depan

yang sangat bagus, hal ini terbukti dari banyaknya minat orang tua untuk

menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren tersebut.

Ketiga, alasan inovatif, yakni lembaga tersebut untuk wilayah Jawa

Tengah termasuk ke dalam katagori pesantren maju, sehingga hal ini dapat

dijadikan landasan bagi pemaparan ide dan pencetusan gagasan sebagai induk

bagi pesantren binaan lainnya.

1. Wilayah dan Kasus yang Diteliti

Sumber data penelitian ini hanya terfokus pada salah satu pesantren yaitu

pesantren Al-Hikmah Benda Sirampog Brebes, adapun orientasi penelitian ini

meliputi karakteristik yang dapat memberikan andil terhadap penggalian potensi

baru yang dilakukan pesantren dalam menyelenggarakan pendidikan.

Hal ini terutama dilihat dari posisi dan sistem serta tarik menarik antara

tradisi dan inovasi pada kelembagan pesantren tersebut, sehingga pada gilirannya

pesantren Al-Hikmah dapat merupakan pilot project bagi model pengembangan

kelembagaan yang cenderung menempatkan manajemen sebagai basis bagi

peningkatan mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat.

170

Page 7: 05 Bab III Metodologi Penelitian

Sumber data penelitian yang diambil dari karakteristik yang ingin

dipelajari disebut dengan pengamatan langsung pihak peneliti untuk menemukan

pokok permasalahan yang benar-benar sedang dihadapi (Sudjana, 1990: 4),

sumber data dalam peneliti ini bersifat informan, yakni guru, siswa, kiai serta

sumber lain yang dianggap mendukung yang dapat dijadikan sumber penelitian

tentang situasi dan latar belakang penelitian (Moleong, 1990: 90).

Lebih lanjut Sudjana (1990: 56) mengemukakan bahwa sumber data

penelitian pada dasarnya mengacu kepada totalitas semua nilai yang mungkin,

hasil perhitungannya ataupun pengukuran, dari pada karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-

sifatnya.

Sumber data dalam penelitian ini bersifat tetap, walaupun tidak menutup

kemungkinan pengambilan sumber data tambahan sebagai suatu kebutuhan

tambahan tetapi sumber data tambahan ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai

berikut: rancangan sumber data tambahan yang muncul, sumber data tidak dapat

ditemukan dalam wilayah perumusan masalah, penyusunan berkelanjutan dari

sumber data penelitian, pemilihan dan sumber data penelitian ini berakhir jika

sudah terjadi pengulangan.

2. Pengumpulan Data dari Responden

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berhubungan dengan;

a. Data awal yang terkait dengan masalah model konstruktivis

pembelajaran yang selama ini dikembangkan di lingkungan Madrasah

171

Page 8: 05 Bab III Metodologi Penelitian

Tsanawiyah baik dilihat dari desain pembelajaran serta elemen-elemen

lain yang mendukung.

b. Data tentang potensi lembaga dalam merumuskan kebijakan baru

tentang peningkatan mutu pelayanan pendidikan di lingkungan pondok

pesantren Al-Hikmah Benda Sirampog Brebes.

c. Data tentang komunitas pesantren, baik dilihat dari sisi sejarah ataupun

dilihat dari sisi kebudayaan yang senantiasa berkembang sesuai dengan

tuntutan dan kebutahan jaman yang senantiasa menuntutnya untuk

semakin mengadakan pembenahan diri guna mengantisipasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang

dengan semakin pesat.

d. Data tentang tradisi pondok pesantren, yang dalam pemahaman penulis

senantiasa mempertahankan tradisi terdahulu, akan tetapi hal ini perlu

mendapatkan sorotan pada sisi manakah sebenarnya pondok pesantren

senantiasa harus mempertahankan tradisinya, dan pada sisi manakah

pondok pesantren dapat mengadakan suatu perubahan.

e. Data tentang sistem inovasi yang dilakukan oleh pesantren, terutama

dalam melakukan penyelenggaran sistem pendidikaan yang

berorientasi pada peningkatan mutu layanan pendidikan sebagai suatu

jawaban atas disiplin ilmu manajemen modern dalam peningkatan

mutu dan standarisasi kinerja lembaga.

f. Data tentang siklus pembelajaran ilmu pengetahuan sosial yang

masing-masing diterapkan dalam, dua sekolah tersebut.

172

Page 9: 05 Bab III Metodologi Penelitian

Kebutuhan tentang data yang ingin dicapai dalam penelitian diatas

merujuk kepada sumber data penelitian yang meliputi :

(a). Kelembagaan sekolah

(b). Kepala sekolah

(c). Komite sekolah dan sekretaris komite sekolah

(d). Wakasek kurikulum

(e). Wakasek kesiswaan

(f). Wakasek sarana

(g). Wakasek humas

(h). Kordinator BP/K, dan

(i). Guru-guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

Kebutuhan pengumpulan atas data penelitian diatas, dapat dilihat dari sisi

adminsitrasi sampai dengan taktis dan hasil yang dapat dari sisi responden dan

analisis guna menghasilkan suatu tampilan yang lengkap dari model penelitian,

maka dapat dilihat dalam tabel terlampir.

C. Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

meliputi dokumentasi, wawancara, dan obsevasi, studi dokumentasi mengenai

data awal yang menunjukkan adanya suatu indikasi yang berbeda antara masing-

masing pondok pesantren se wilayah Brebes.

Satu sisi, dapat dilihat bahwa dalam proses penyelenggaraan pendidikan

masih bersifat tradisional, sementara sisi lain mencoba menerapkan manajemen

173

Page 10: 05 Bab III Metodologi Penelitian

modern didasarkan atas tuntutan kemajuan zaman, sehingga pada gilirannya akan

sulit membedakan kedua kepentingan diatas.

Oleh sebab itu diperlukan langkah yang bijak dari sosok pemimpin yang

berorientsi pada peningkatan mutu layanan pendidikan di pesantren sebagai

lembaga pendidikan Islam yang berbasis kepada keagamaan masyarakat.

Langkah ini dilakukan dengan studi dokumentasi atas pondok pesantren

tersebut mempersiapkan pemimpin untuk masa mendatang, sedangkan wawancara

dilakukan langsung oleh penulis kepada pihak terkait untuk mendapatkan

kecocokan atau kesesuaian antara data dan fakta yang berkembang di masyarakat.

Obsevasi yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan kesesuaian data

pesantren baik dalam suasana keluarga maupun dalam nuansa yang melingkupi

serta berkaitan dengan persiapan-persiapan kepemimpinan kedua belah pihak.

Untuk memperoleh gambuan yang lebih luas dan jelas mengenai data, maka

dilakukan kisi-kisi pengumpulan data.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang tepat digunakan dalmn penelitian

kualitatif adalah manusia sebagai sumber, sebab perilaku manusia paling tepat

untuk dilakukan perekaman dengan alat manusia juga (Subino, 1988: 56).

Instrumen pengumpulan data memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan

gambaran hasil penelitian, sehingga diperlukan analisis pengolahan data.

D. Pelaksanaan Penelitian

Ada beberapa cara yang dikemukakan oleh para ahli bidang penelitian

dalam melakukan tahapan-tahapan peneltian, namun pada prinsipnya memiliki

174

Page 11: 05 Bab III Metodologi Penelitian

kesamaan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya yang dilakukan oleh

Subino (1988) dikatakan bahwa tahapan penelitian dilakukan melalui tiga

langkah, yakni; tahapan orientasi, eksplorasi, dan member-check, dan dikatan pula

Moleong (1990) bahkan tahapan penelitian dilakukan dengan pralapangan,

kegiatan lapangan dan analisis intensif, adapun Kirk dan Miller (1986)

menyimpulkan bahkan tahapan penelitian dilakukan melalui empat tahapan,

yakni ; invensi, temuan, penafsiran, dan eksplanasi, dari semua pendapat yang

ada, pada prinsipnya kegiatan dan tahapan dalam penelitian dilakukan melalui

1. Tahapan Persiapan

Tahapan ini melalui kegiatan mencakup :

1.1. Studi penjagan terhadap masalah yang ditemukan dalam

permasalahan penelitian.

1.2. Studi kepustakaan dipergunakan dalam rangka menemukan acuan

yang mendasar bagi tercapainya kerangka pernikiran yang

mendukung penelitian.

1.3. Penyusun rancangan penelitian yang lebih dikenal dengan instrumen

penelitian.

1.4. Penyusunan kerangka pokok pemikiran penelitian dan kisi-kisi

pengumpulan data, dan berikutnya.

1.5. Melakukan pengurusan terhadap perijinan yang dilakukan untuk

pesantren yang dijadikan sumber data.

175

Page 12: 05 Bab III Metodologi Penelitian

2. Tahapan Orientasi

Tahapan ini dilakukan guna memperoleh gambaran menyeluruh tentang

data Madrasah Tsanawiyah 1 Brebes dan Madrasah Tsanawiyah di pesantren Al-

Hikmah Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah, dan tahapan ini dilakukan dengan

melalui tahapan:

2.1. Mengadakan pembicaraan pendahuluan dengan pihak pesantren

sumber data.

2.2. Melakukan pendekatan terhadap pihak pesantren.

2.3. Melakukan rumusan dan temuan hasil pra penelitian

2.4. Menetapkan metode dan teknik pengumpulan data sebagai awal dari

dilakukannya analisis data penelitian.

3. Tahapan Pelaksanaan

Tahapan ini dilakukan dengan meliputi kegiatan :

3.1. Pemantapan terhadap penentuan lokasi penelitian dan subjek

penelitian antara lain meliputi; penentuan kasus atau permasalahan

pokok yang menjadi garapan peneliti, penentuan subjek penelitian,

penentuan sumber data penelitian, dan melakukan chek silang

terhadap pihak lain yang dianggap perlu.

3.2. Mengadakan pengumpulan data penelitan dan penggalian informasi

yang mendukung bagi hasil penelitian.

3.3. Melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dilapangan, dan

perbedaan kedua belah pihak yang dianggap mendasar.

3.4. Konfirmasi ulang dengan informan guna melakukan member-check.

176

Page 13: 05 Bab III Metodologi Penelitian

3.5. Deskripsi atas data yang diperoleh dilapangan, guna pengambilan

keputusan sebagai langkah akhir dalam penelitian.

4. Penyusunan Laporan Penelitian

Hal ini dilakukan dengan metalui tahapan berikut;

4.1. Penentuan sistematika laporan penelitian

4.2. Penyesuaian dengan pedoman yang berlaku bagi sebuah penulisan

laporan desertasi.

4.3. Penggandaan dan pengajuan kepada panitia sidang forum penguji

dan promosi sebagaimana lajimnya yang dilakukan pada Program

Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung,

E. Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori berkaitan

dengan faktor-faktor yang mendukung implementasi perencanaan strategik

madrasah di Kabupaten Garut dapat dikemukakan sebagai berikut:

Tabel 3.1Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

MODEL KONSTRUKTIVIS DENGAN PENDEKATAN LEARNING CYCLE DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(IPS) PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DAN SWASTADI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

(Kasus pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 dan Madrasah Tsanawiyah Pesantren Al-Hikmah Brebes Jawa Tengah)

A. Kondisi Secara Umum.

1. Nama sekolah :

2. Jumlah kelas :

3. Jumlah Siswa :

177

Page 14: 05 Bab III Metodologi Penelitian

4. Jumlah Guru :

5. Jumlah Guru IPS :

6. Kondisi lingkungan sekolah :

7. Media yang tersedia :

Sumber Data NamaSekolahKepala SekolahKomite SekolahSekretaris Komite SekolahWakasek-wakasek terdiri dari:Wakasek KurikulumWakasek KesiswaanWakasek saranaWakasek HumasKoordinator BP/BKGuru-guruMata pelajaran IPS

Perwakilan Siswa

B. Kondisi Ruangan Kelas

1. Apakah di setiap kelas ada jadwal dan tata tertib kelas :

2. Apakah di kelas terdapat alat bantu mengajar :

3. Apakah hasil kerja siswa dipajang di ruang kelas :

4. Bagaimana kondisi ruang kelas :

5.

C. Pembelajaran dengan model konstruktif

No Dimensi Deksripsi Pertanyaan Sumber Hasil Analisis1 Desain

Pembelajaran1. Sebelum membuat

RPP apakah guru berusaha mengidentifikasi Guru IPS

178

Page 15: 05 Bab III Metodologi Penelitian

potensi-potensi yang ada di lingkungan sekolah?

2. Apakah guru membuat RPP dalam setiap mengajar ?

Siswa

3. Apa saja isi dalam RPP pembelajaran IPS ?

4. Sebutkan sumber dan media pembelajaran apa yg terdapat dalam RPP ?

2 Penerapan Desain Pembelajaran di Kelas

1. Apakah guru menerapkan apersepsi di kelas? Guru IPS

2. Apakah pelajaran IPS dimulai tepat waktu ?

3. Bagaimana posisi duduk siswa, apakah berkelompok ataukah berbaris ?

4. Apakah guru hadir sampai beres di ruang kelas ?

5. Metode, belajar apa yg dilakukan oleh guru (apakah penyajian tertulis, lisan, tanya jawab, kerja kelompok, berpasangan, bermain peran, permainan )

6. Jika guru menerapkan pembelajaran dengan kelompok: a. Apakah murid

menggunakan bahan bersama-

179

Page 16: 05 Bab III Metodologi Penelitian

sama? b. Apakah terjadi

diskusi kelompok ?

c. Apakah siswa mernpresentasi kan hasil kerjanya ?

7. Apakah pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang tekah dibuat?

8. Kesulitan apa yg didapat oleh guru ketika mengimplementasi kan RPP ?

3 Kemampuan Kinerja Siswa

1 . Apakah siswa aktif bertanya selama pembelajaran di kelas?

2. Apakah siswa aktif mengedakan tugas dari guru?

3. Apakah siswa aktif mengejrakan tugas rumah ?

Siswa

4. Apakah siswa aktif berkomunikasi dengan guru tentang pembela-jaran di luar kelas?

5. Apakah siswa aktif mencari infortnasi tentang materi pembelajaran selain dari guru ?

6. Bagaimana hasil ujian siswa ?

4 Kemampuan kinerja guru

1. Bagaimana kompetensi pedagogic guru IPS ?

Guru IPS

2. Bagaimana Kompetensi

180

Page 17: 05 Bab III Metodologi Penelitian

kepribadian guru IPS ?

3. Bagaimana kompetensi profesional guru IPS ?

Siswa

4. Bagaimana kompetensi sosial guru IPS ?

5 Pemanfaatan sumber belajar

1 . Alat peraga apa yang digunakan guru IPS ketika mengajar ?

Guru IPS

2. Apakah peralatan teknologi seperti komputer/internet /infocus digunakan dalam pembelajaran di kelas ?

Siswa

3. Apakah lingkungan sekitar dijadikan sumber belajar siswa ?

4. Apakah masyarakat sekitar sekolah dijadikan sumber belajar siswa ?

5. Apakah perpustakaan dan buku-buku dijadikan sumber belajar siswa ?

6 Evaluasi Pembelajaran

1. Metode evaluasi apa yang digunakan guru IPS ( ujian tertulis, ujian lisan, penyajian diskusi/debat, proyek/makalah, proyek konstruksi, pengamatan

Guru IPS

2. Metode evaluasi mana yang paling

Siswa

181

Page 18: 05 Bab III Metodologi Penelitian

sering digunakan oleh guru IPS?

3. Kapan guru IPS mengevaluasi siswanya?

D. Siklus Belajar (Learning Cycle) dalam pembelajaran IPS di MTS

No Dimensi Deskripsi pertanyaan Sumber Hasil analis1 Fase

Pendahuluan (Engagement)

1. Apakah guru sebelum memasuki materi pelajaran IPS bercerita terlebih dahulu mengenai fakta-fakta yang ada dan berhubungan dengan materi ajar

Guru

2. Apakah guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang fakta/fenomena yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari kepada siswa.

Siswa

3. Apakah guru mempersilahkan siswa untuk mengemukakan pendapat, ide, gagasan bahkan cerita tentang materi yang akan diajarkan

4. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran?

2 Fase Eksplorasi (Exploration)

1. Apakah guru membentuk kelompok siswa?

Guru

2. Apakah guru memberikan lembar kerja pada siswa?

182

Page 19: 05 Bab III Metodologi Penelitian

3. Apakah siswa melakukan kerja kelompok dalam pembelajaran di kelas?

4. Apakah siswa melakukan pengamatan terhadap sebuah objek?

Siswa

5. Apakah siswa dalam pembelajarannya mengumpulkan data? Dan dengan cara apa siswa mengumpulkan datanya?

6. Apakah guru menyediakan alat peraga bagi siswa dan sumber belajar?

7. Apakah guru memberikan waktu kerja kepada siswa?

3 Fase Penjelasan (Explanation)

1. Apakah siswa mempresentasikan untuk menjelaskan hasil kerjanya?

Guru

2. Apakah guru menjelaskan tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan materi ajar?

3. Apakah guru bertanya kembali kepada siswa tentang apa yang mereka telah dapatkan dalam kerja kelompok?

Siswa

4. Apakah guru menggunakan alat peraga dan media pembelajaran berbasis teknologi dalam menjelaskan materi ajar ?

183

Page 20: 05 Bab III Metodologi Penelitian

4 Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

1. Apakah guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pemahaman mereka tentang materi ajar ?

Guru

2. Apakah guru menjelaskan tentang sebuah konsep yang telah mereka pelajari jika diimplementasikan pada sebuah kondisi yang berbeda ?

Siswa

3. Apakah guru mensimulasikan kembali sebuah konsep dengan kondisi yang berbeda ?

5 Fase Evaluasi(Evaluation)

1. Apakah guru melakukan evaluasi kepada siswa dengan bentuk lisan ataukah tulisan ?

Guru

2. Apakah guru bertanya kepada siswa tentang apa yang telah mereka dapat dalam pembelajaran ini?

Siswa

3. Apakah guru mengumpulkan seluruh hasil kerja siswa sebagai bahan penilaian ?

Catatan : Dokumen yang dibutuhkan: 1) Profil sekolah 2) Data jumlah guru; 3) Data Guru IPS (Nama, latar belakang pendidikan, usia) 4) Data sarana dan prasarana yg dimiliki oleh sekolah; 5) Daftar prestasi akademik siswa (tabel kelulusan, nilai UAN) : 5) Hasil fhoto kegialan dalam PBM terutama dalam sebuah siklus pembelajaran.

184

Page 21: 05 Bab III Metodologi Penelitian

F. Validasi Data Hasil Penelitian

Keabsahan hasil penelitian menurut para ahli dipandang dari beberapa sisi,

seperti yang dikemukakan oleh Muhadjir (1990, 150-159) Nasution, (1988: 114-124),

Lincoln dan Guba (1981), bahwa kriteria keabsahan data diukur dari;

1. Kredibilitas

Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan kecocokan kosep

penelitian dengan konsep-konsep yang ada pada responden, untuk mencapai

kredibilitas hasil penelitian yang diharapkan, maka dilakukan pertama triangulasi,

yakni proses mencek kebenaran data yang diperoleh dengan cara

membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber ini tentang hal yang

sama, kedua pembicaraan dengan kolega, yakni kegiatan guna membahas dan

membicarakan hasil penelitian dilapangan dengan teman atau kolega, dengan

tujuan guna memperoleh pandangan-pandangan yang netral dan objektif, serta

masukan-masukan baik berupa sarana ataupun kritik ataupun berbentuk

pertanyaan-pertanyaan yang bersifat akan membantu penelitian dalam

menemukan pokok penelitian dan keabsahannya, ketiga referensi, hal ini

dipergunakan dalam membantu penelitian dalam menemukan bahan penelitian,

keempat mengadakan member-chek, hal ini dilakukan guna mengkonfirmasikan

hasil penelitian baik yang diperoleh melalui wawancara, studi dokumentasi ataupun

cara lain yang diperoleh selama penelitian berlangsung.

2. Transferabilitas

Hal ini dimaksudkan untuk mengadakan pengukuran sejauh manakah hasil

penelitian dapat diaplikasikan atau dipergunakan dalam situasi lain, dan hal ini

185

Page 22: 05 Bab III Metodologi Penelitian

akan diserahkan kepada pembaca dan pemakai jasa hasil penelitian, oleh sebab

itu, seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan data empiris tentang

kesamaan konteks, oleh sebab itu dalam hal ini peneliti hendaknya bertanggung

jawab untuk menyediakan data desicriptif untuk membuat keputusan tentang

pengalihan data tersebut.

3. Dependabilitas

Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauhmanakah hasil penelitian

bergantung pada keandalan, bahkan hal ini dimaksudkan untuk meninjau dari segi

konsentrasi hasil penelitian, dipendabilitas ini dapat diusahakan dengan

melakukan audit trail, yakni dengan mempelajari laporan-laporan lapangan, dan

selanjutnya sampai akhir penelitian selesai.

4. Konfirmabilitas

Hasil akhir suatu penelitian ihniah sebenamya tidak semata-mata dibentuk

melalui tahapan ini, namun yang paling berarti adalah sejauhmanakah hasil

penelitian depat dibuktikan kebenarannya, baik oleh peneliti itu sendiri ataupun

oleh pembaca yang memerlukan keterangan kongkrit mengenai hasil penelitian

ini, sehingga konfirmabilitas dalam suatu jenis penelitian juga menentukan

tahapan yang paling dianggap penting bagi suatu penelitian, sebab hal ini akan

jadi ukuran peneliti berikutnya yang akan melanjutkan atau meninjaunya dari

pandang lain.

186