bab iii metodologi
DESCRIPTION
Bab III MetodologiTRANSCRIPT
BAB III. METODOLOGI
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengambilan data pada Penelitian ini di
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan – Jawa Timur
adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan suatu bentuk pengumpulan data
yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan keadaan yang ada disuatu
tempat, dimana dalam hal ini adalah PPN Brondong.
3.2. Alat Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Alat tulis, Notebook
(Microsoft office), Kamera digital, Kuisioner, Meteran, dll.
a) Alat tulis
Alat tulis disini adalah buku dan bolpoin (pena) atau pensil. Alat tulis ini
digunakan sebagai alat untuk mencatat segala sesuatu (data) yang penting dari
hasil wawancara atau dari hasil survey lapang dan dapat mendukung penelitian
ini.
b) Notebook (Microsoft office)
Notebook merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu
pekerjaan peneliti seperti mengolah dan menganalisa data, mengetik laporan,
membuat bahan presentasi, dll. Software (perangkat lunak) yang digunakan
dalam menganalisa data adalah Microsoft office terutama Microsoft excel.
c) Kamera digital
Kamera digital merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mendokumentasikan/mengambil gambar semua fasilitas yang ada dan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas pelabuhan.
d) Kuisioner
Menurut Sugiono (1999) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
e) Meteran
Meteran adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu
benda dengan satuan centimeter (cm) dan meter (m). pada penelitian ini meteran
digunakan untuk mengetahui panjang dan lebar dari fasilitas yang berada di
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong.
3.3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data subyek
(self-report), data fisik (physical data), dan data dokumenter (documenter data).
Menurut Indrianto dan Supomo (1999) data subyek adalah jenis data penelitian
berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik seseorang ataun kelompok
orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Data subyek diklasifikasikan
berdasarkan bentuk tanggapan yang diberikan berupa anggapan verbal
(tanggapan atas pertanyaan yang di ajukan ketika wawancara), tertulis (jawaban
atas kuisioner) dan ekspresi. Dalam hal ini sumber subyek adalah nelayan. Data
fisik jenis data penelitian berupa obyek atau benda-benda fisik antara lain
bangunan, buku dan bentuk lain dicari dengan cara observasi yaitu keadaan
tempat penelitian. Data dokumenter dapat berupa surat-surat, jurnal, notulen
hasil rapat, memo, atau bentuk laporan dalam program.
3.4. Metode Pengambilan Data
3.4.1.Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden secara
langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari instansi terkait
(Nurhayati, 2010). Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
dari kegiatan penelusuran dari objek yang diamati dan dicatat untuk pertama
kalinya (Marzuki, 1998 dalam Primyastanto, 2012).
Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan terutama untuk
tujuan investigasi yang sedang dilakukan. Pengumpulan data primer dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi (survey), wawancara
(interview), dokumentasi dan partisipasi aktif.
a. Observasi
Observasi (survey) adalah metode pengambilan data dengan cara
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Cara ini sangat efisien untuk
penelitian karena peniliti mendapat data yang sesungguhnya (valid) sesuai
dengan keadaan di lapang. Pengamatan tersebut dapat berhasil apabila:
1) Sesuai dengan tujuan penelitian,
2) Dilakukan sesuai dengan prosedurnya,
3) Hasil pengamatan dicatat sebagai data atau bukti pengamatan.
Pengamatan dalam Penelitian dilakukan dengan melihat secara
langsung bentuk fisik sarana dan prasarana pelabuhan serta mengamati
prosedur pemanfaatan dan perawatannya di PPN Brondong, Lamongan – Jawa
Timur.
b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada
responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat
perekam (Soehartono, 2008).
Wawancara merupakan metode pengambilan data dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan
seorang peneliti kepada narasumber atau responden. Wawancara selama
Penelitian ini dilakukan kepada narasumber antara lain: kepala pelabuhan,
pegawai pelabuhan, nelayan, dan masyarakat sekitar.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data dengan cara mengambil gambar
fisik suatu objek yang diteliti. Data yang dihasilkan dari metode dokumentasi
dapat berupa suara menggunakan recorder (perekam suara) dan gambar
menggunakan kamera digital. Peralatan dokumentasi yang digunakan dalam
Penelitian ini antara lain recorder pada handphone, dan kamera digital sebagai
tempat menyimpan data sementara.
d. Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif merupakan metode pengambilan data dengan cara
mengikuti langsung suatu kegiatan yang dilakukan di daerah/tempat penelitian.
Pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan sembunyi-sembunyi agar
tidak terlalu mencolok.
3.4.2.Data Skunder
Data sekunder adalah data penunjang yang diperlukan dalam suatu
perencanaan. Yang termasuk dalam klasifikasi data sekunder ini antara lain
adalah literatur-literatur penunjang, grafik, tabel dan peta. Data sekunder dapat
diperoleh secara langsung dari instansi yang bersangkutan, studi pustaka
maupun website. Data ini dibagi menjadi dua yaitu, data teknis dan data non
teknis. Data teknis merupakan data yang berhubungan langsung dengan
perencanaan seperti data tanah dan data bangunan, sedangkan data non teknis
adalah data yang berfungsi sebagai data penunjang seperti kondisi dan tata letak
bangunan (Lietha, 2012).
Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk
kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan
lain. Data sekunder dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber, yaitu data
internal dan data eksternal. Data internal adalah data yang berasal dari dalam
organisasi dimana riset sedang dilakukan. Misalnya, data penjualan dan biaya
yang dikomplikasi dalam siklus akuntansi. Sedangkan, data eksternal adalah
data yang berasal dari luar organisasi dimana riset sedang dilakukan. Sumber
eksternal dapat dibagi menjadi sumber-sumber yang secara teratur menerbitkan
data-data statistik dan menyediakannya secara gratis kepada para pengguna
(misalnya pemerintah) dan organisasi-organisasi komersial yang menjual jasanya
kepada berbagai pengguna (Hendri, 2009).
3.5. Metode Analisis
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode
ilmiah. Dengan adanya analisis, data menjadi berarti dan berguna dalam
memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Untuk dapat
melihat hubungan (korelasi) yang terjadi antara keberadaan investor terhadap
tingkat kelengkapan fasilitas di pelabuhan maka dapat dilakukan melalui survey,
didalam kegiatan ini dilakukan pengambilan data terhadap beberapa orang
responden yaitu pengelola lahan industry di PPN Brondong. sehingga dari data
yang diambil peneliti dapat menyimpulkan sejauhmana fungsi dan peran PPN
Brondong dalam peningkatan fasilitas, peningkatan ekonomi, kesejahteraan
masyarakat sekitar. Dari hasil data yang dianalisis peneliti dapat
mempresentasikan sejauhmana difungsikan dan dimanfaatkanya PPN Brondong
oleh para investor dan masyarakat untuk peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraannya.
Adapun indikator yang membedakan tingkat pemanfaatan fasilitas
pelabuhan antara lain, pemanfaatan lahan industri, pemanfaatan fasilitas
perawatan fasilitas, kebersihan lingkungan, kemudahan akses menuju fasilitas,
dll.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1.Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak
isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor
internal dan eksternal.
Matriks SWOT Kearns
Sumber: Hisyam, 1998
B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling
bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran
skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah
dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang peling tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara
saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah
dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya.
Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang
nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah
point faktor).
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan
faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya
menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
a. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam
kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan
ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi
Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh
karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya
organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi
yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada
sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan,
artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
terus berupaya membenahi diri.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan model SWOT untuk
menentukan strategi, dengan dua model, yaitu matriks SWOT data kualitatif
dikembangkan oleh Kearns dengan delapan kotak, menunjukan faktor eksternal
(Peluang dan Tantangan) dan faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat
kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai titik pertemuan
faktor internal dan eksternal, Data SWOT kualitatif di atas dikembangkan secara
kuantitatif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce
dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Data yang akan dijaring berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhi
secara langsung terhadap Optimalisasi Infrastruktur Pelabuhan, terdiri dari :
1. Aspek Kebijakan, Integrasi vertikal
2. Aspek SDM
3. Aspek Keamanan
4. Aspek Distribusi/Transportasi/Operasional
5. Aspek Pemasaran
6. Aspek Teknologi Informasi