bab iii metodologi

14
BAB III. METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam pengambilan data pada Penelitian ini di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan – Jawa Timur adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan keadaan yang ada disuatu tempat, dimana dalam hal ini adalah PPN Brondong. 3.2. Alat Yang Digunakan Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Alat tulis, Notebook (Microsoft office), Kamera digital, Kuisioner, Meteran, dll. a) Alat tulis Alat tulis disini adalah buku dan bolpoin (pena) atau pensil. Alat tulis ini digunakan sebagai alat untuk mencatat segala sesuatu (data) yang penting dari hasil wawancara atau dari hasil survey lapang dan dapat mendukung penelitian ini. b) Notebook (Microsoft office) Notebook merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu pekerjaan peneliti seperti mengolah dan menganalisa

Upload: ali-purnomo-putro

Post on 20-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab III Metodologi

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Metodologi

BAB III. METODOLOGI

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengambilan data pada Penelitian ini di

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan – Jawa Timur

adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan suatu bentuk pengumpulan data

yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan keadaan yang ada disuatu

tempat, dimana dalam hal ini adalah PPN Brondong.

3.2. Alat Yang Digunakan

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Alat tulis, Notebook

(Microsoft office), Kamera digital, Kuisioner, Meteran, dll.

a) Alat tulis

Alat tulis disini adalah buku dan bolpoin (pena) atau pensil. Alat tulis ini

digunakan sebagai alat untuk mencatat segala sesuatu (data) yang penting dari

hasil wawancara atau dari hasil survey lapang dan dapat mendukung penelitian

ini.

b) Notebook (Microsoft office)

Notebook merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu

pekerjaan peneliti seperti mengolah dan menganalisa data, mengetik laporan,

membuat bahan presentasi, dll. Software (perangkat lunak) yang digunakan

dalam menganalisa data adalah Microsoft office terutama Microsoft excel.

c) Kamera digital

Kamera digital merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mendokumentasikan/mengambil gambar semua fasilitas yang ada dan kegiatan-

kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas pelabuhan.

Page 2: Bab III Metodologi

d) Kuisioner

Menurut Sugiono (1999) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang

akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

e) Meteran

Meteran adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu

benda dengan satuan centimeter (cm) dan meter (m). pada penelitian ini meteran

digunakan untuk mengetahui panjang dan lebar dari fasilitas yang berada di

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong.

3.3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data subyek

(self-report), data fisik (physical data), dan data dokumenter (documenter data).

Menurut Indrianto dan Supomo (1999) data subyek adalah jenis data penelitian

berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik seseorang ataun kelompok

orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Data subyek diklasifikasikan

berdasarkan bentuk tanggapan yang diberikan berupa anggapan verbal

(tanggapan atas pertanyaan yang di ajukan ketika wawancara), tertulis (jawaban

atas kuisioner) dan ekspresi. Dalam hal ini sumber subyek adalah nelayan. Data

fisik jenis data penelitian berupa obyek atau benda-benda fisik antara lain

bangunan, buku dan bentuk lain dicari dengan cara observasi yaitu keadaan

tempat penelitian. Data dokumenter dapat berupa surat-surat, jurnal, notulen

hasil rapat, memo, atau bentuk laporan dalam program.

Page 3: Bab III Metodologi

3.4. Metode Pengambilan Data

3.4.1.Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden secara

langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari instansi terkait

(Nurhayati, 2010). Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari kegiatan penelusuran dari objek yang diamati dan dicatat untuk pertama

kalinya (Marzuki, 1998 dalam Primyastanto, 2012).

Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan terutama untuk

tujuan investigasi yang sedang dilakukan. Pengumpulan data primer dapat

dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi (survey), wawancara

(interview), dokumentasi dan partisipasi aktif.

a. Observasi

Observasi (survey) adalah metode pengambilan data dengan cara

pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Cara ini sangat efisien untuk

penelitian karena peniliti mendapat data yang sesungguhnya (valid) sesuai

dengan keadaan di lapang. Pengamatan tersebut dapat berhasil apabila:

1) Sesuai dengan tujuan penelitian,

2) Dilakukan sesuai dengan prosedurnya,

3) Hasil pengamatan dicatat sebagai data atau bukti pengamatan.

Pengamatan dalam Penelitian dilakukan dengan melihat secara

langsung bentuk fisik sarana dan prasarana pelabuhan serta mengamati

prosedur pemanfaatan dan perawatannya di PPN Brondong, Lamongan – Jawa

Timur.

b. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

Page 4: Bab III Metodologi

responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat

perekam (Soehartono, 2008).

Wawancara merupakan metode pengambilan data dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan

seorang peneliti kepada narasumber atau responden. Wawancara selama

Penelitian ini dilakukan kepada narasumber antara lain: kepala pelabuhan,

pegawai pelabuhan, nelayan, dan masyarakat sekitar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data dengan cara mengambil gambar

fisik suatu objek yang diteliti. Data yang dihasilkan dari metode dokumentasi

dapat berupa suara menggunakan recorder (perekam suara) dan gambar

menggunakan kamera digital. Peralatan dokumentasi yang digunakan dalam

Penelitian ini antara lain recorder pada handphone, dan kamera digital sebagai

tempat menyimpan data sementara.

d. Partisipasi Aktif

Partisipasi aktif merupakan metode pengambilan data dengan cara

mengikuti langsung suatu kegiatan yang dilakukan di daerah/tempat penelitian.

Pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan sembunyi-sembunyi agar

tidak terlalu mencolok.

3.4.2.Data Skunder

Data sekunder adalah data penunjang yang diperlukan dalam suatu

perencanaan. Yang termasuk dalam klasifikasi data sekunder ini antara lain

adalah literatur-literatur penunjang, grafik, tabel dan peta. Data sekunder dapat

diperoleh secara langsung dari instansi yang bersangkutan, studi pustaka

maupun website. Data ini dibagi menjadi dua yaitu, data teknis dan data non

teknis. Data teknis merupakan data yang berhubungan langsung dengan

Page 5: Bab III Metodologi

perencanaan seperti data tanah dan data bangunan, sedangkan data non teknis

adalah data yang berfungsi sebagai data penunjang seperti kondisi dan tata letak

bangunan (Lietha, 2012).

Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk

kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan

lain. Data sekunder dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber, yaitu data

internal dan data eksternal. Data internal adalah data yang berasal dari dalam

organisasi dimana riset sedang dilakukan. Misalnya, data penjualan dan biaya

yang dikomplikasi dalam siklus akuntansi. Sedangkan, data eksternal adalah

data yang berasal dari luar organisasi dimana riset sedang dilakukan. Sumber

eksternal dapat dibagi menjadi sumber-sumber yang secara teratur menerbitkan

data-data statistik dan menyediakannya secara gratis kepada para pengguna

(misalnya pemerintah) dan organisasi-organisasi komersial yang menjual jasanya

kepada berbagai pengguna (Hendri, 2009).

3.5. Metode Analisis

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode

ilmiah. Dengan adanya analisis, data menjadi berarti dan berguna dalam

memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Untuk dapat

melihat hubungan (korelasi) yang terjadi antara keberadaan investor terhadap

tingkat kelengkapan fasilitas di pelabuhan maka dapat dilakukan melalui survey,

didalam kegiatan ini dilakukan pengambilan data terhadap beberapa orang

responden yaitu pengelola lahan industry di PPN Brondong. sehingga dari data

yang diambil peneliti dapat menyimpulkan sejauhmana fungsi dan peran PPN

Brondong dalam peningkatan fasilitas, peningkatan ekonomi, kesejahteraan

masyarakat sekitar. Dari hasil data yang dianalisis peneliti dapat

mempresentasikan sejauhmana difungsikan dan dimanfaatkanya PPN Brondong

Page 6: Bab III Metodologi

oleh para investor dan masyarakat untuk peningkatan taraf hidup dan

kesejahteraannya.

Adapun indikator yang membedakan tingkat pemanfaatan fasilitas

pelabuhan antara lain, pemanfaatan lahan industri, pemanfaatan fasilitas

perawatan fasilitas, kebersihan lingkungan, kemudahan akses menuju fasilitas,

dll.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1.Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor

kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal

mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).

Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:

A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh

Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor

eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah

faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak

isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor

internal dan eksternal.

Matriks SWOT Kearns

Sumber: Hisyam, 1998

Page 7: Bab III Metodologi

B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif

melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan

Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang

sesungguhnya.

Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total

perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;

Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling

bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau

mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran

skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah

dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10

berarti skor yang peling tinggi.

Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara

saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah

dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya.

Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang

nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah

point faktor).

2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan

faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai

atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya

menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;

3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran

SWOT.

Page 8: Bab III Metodologi

a. Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam

kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

b. Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi

Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah

tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan

untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh

Page 9: Bab III Metodologi

karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi

taktisnya.

c. Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat

berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya

organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi

yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada

sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

d. Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi

tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan,

artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya

organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan

kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil

terus berupaya membenahi diri.

Analisis dalam penelitian ini menggunakan model SWOT untuk

menentukan strategi, dengan dua model, yaitu matriks SWOT data kualitatif

dikembangkan oleh Kearns dengan delapan kotak, menunjukan faktor eksternal

(Peluang dan Tantangan) dan faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat

kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai titik pertemuan

faktor internal dan eksternal, Data SWOT kualitatif di atas dikembangkan secara

kuantitatif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce

dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang

sesungguhnya.

Page 10: Bab III Metodologi

Data yang akan dijaring berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhi

secara langsung terhadap Optimalisasi Infrastruktur Pelabuhan, terdiri dari :

1. Aspek Kebijakan, Integrasi vertikal

2. Aspek SDM

3. Aspek Keamanan

4. Aspek Distribusi/Transportasi/Operasional

5. Aspek Pemasaran

6. Aspek Teknologi Informasi