04. reduksi ukuran (kominusi)

7/26/2019 04. Reduksi Ukuran (Kominusi)

1/52

Analisa BahanGalian

Wahab, S.Si., MT.

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Universitas Halu Oleo

0. !eduksi Ukuran "Kominusi#


2/52

Kominusi

Merupakan operasi pengecilan ukuran denganperemukandan penggerusan.

Tujuan dilakukan kominusi yaitu :

a. Menghasilkan partikel yang sesuai dengankebutuhan (ukuran maupun bentuk).

b. Membebaskan mineral berharga dari pengotor.

c. Memperbesar luas permukaan, sehingga

kecepatan reaksi pelarutan dapat berlangsungdengan lebih baik.


3/52

Faktor-faktor yang MempengaruhiKominusi

1. Ukuran material/bijih dari tambang. !iasanya ukuran material/bijih dari tambang

dalam bentuk bongkah pemilihanprimarycrusherdan proses screening

". #eadaan bijih pada material yang lengketakan mempengaruhi pemilihan mill/crusher.

$. #esediaan air penting khususnya untuk prosesbasah

%. &roses'proses berikutnya basah atau kering. #orosi pada lining (bahan pelapis pada dinding

dalammill). *eaksi antara material dengan air


4/52

#emampuan aplikasi alat kominusi


5/52

Mekanisme Remuk (Aksi Kominusi)

1. Abrasion (attrition)terjadi bilamana energi yang kurang mencukupi diterapkanpada partikel, menyebabkan terjadinya locali+ed stressingdan remuknya sebagian kecil area sehingga menghasilkandistribusi ukuran partikel yang halus.

2. Compression (clevage)energi cukup untuk membuat partikel remuk,menghasilkan partikel yang ukurannya tidak jauh berbedadengan ukuran umpan.

3. Impact (shatter)energi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan

partikel, menghasilkan banyak partikel dengan distribusi

ukuran yang lebar.


6/52

*epresentasi

mekanismeremuknya partikeldan distribusi ukuranprodukta yang

dihasilkan


7/52


8/52

Kominusi (lanjutan)

#ominusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. &eremukan (crushing)

. &enghalusan/penggerusan (grinding)


9/52

Peremukan (crushing)

Merupakan Proses reduksi ukuran dari material/bijihyang berukuran kasar (1 m) menjadi ukuran yanglebih kecil (sekitar 1/2 ! "/#)$

1$ Primary crushing % # & '.-a crusher. yratory crusher

2$ econdary crushing % # ! ' " ! 2.-a crusher ' 0one crusher. yratory crusher ' *ole crusher

"$ ertiary crushing % " ! 2 1/2 ! "/#. 0one crusher. *ole crusher. ammer mill


10/52

KominusiGrinding

1/2 3 "/42 5ne (halus)

a. &rimary grinding

b. 6econdary grinding

!all mill, *od mill, &ebble

mill, Tube mill, 7utogenousmill, 6emi 7utogenous(67) mill


11/52

Peremukan (crushing)1 Primary !rushing

&engecilan ukuran bijih yang datang daritambang pada tahap pertama dan crushingdioperasikan secara terbuka.

Untuk bijih yang keras dan kompak biasanyadigunakan ja crusher atau gyratory crusher,sedangkan untuk bahan galian yang lebih brittledigunakan hammer mill atau impact crusher.


12/52

"a# !rusher

0iri khas : dua plat yang membuka dan menutupseperti rahang.

6alah satu rahang diam dan lainnya bergerak

maju mundur. Tipe ja crusher :

1. !lake crusher.6ingle toggle

.8ouble toggle. 8ogde crusher


13/52

ambar skematikjaw crushertipe !lake (togel ganda)


14/52

ambarAllis-Chalmers A-1 crusher(double'toggle)#eterangan : (1) crushing chamber, () 59ed ja plate, (") interchangable sing ja plates, ($)

protectie ear plates, (%) sing ja de;ection plate, () sing ja sha


15/52

ambar skematikjaw crushertipe togel tunggal


16/52

ambar skematikjaw crushertipe 8odge


17/52

*a+

,rusher


18/52


19/52


20/52


21/52


22/52

Per$edaan "a# !rusher denganGyratory !rusher

-o$

*a+ ,rusher Gyratory ,rusher

1. Menerima


23/52

%mpa&t !rusher

7lat ini bekerja dengan impact dengan pukulanberkecepatan tinggi terhadap material yang masukalat.

&emukul (hammer) dipasang pada rotor yang berputar

dengan kecepatan tinggi. !agian yang bergerak memindahkan energi kinetiknya

ke partikel yang masuk partikel terlempar danmembentur plat bentur.

&ada hammer mill

di bagian baah terdapat gratedimana partikel masih dihancurkan dengan attrition.

Umumnya digunakan pada partikel yang brittle, agaklunak dan tidak mengandung material halus yangmenyebabkan lengket.


24/52

Hammer mill


25/52

Double-rotor impact crusher


26/52

Single rollcrusher


27/52

otary brea!er


28/52

Peremukan (crushing)2 'e&ondary !rushing

-auh lebih ringan dari primary crushing.

&engecilan ukuran mulai dari 42'2, yaitu materialyang telah diremuk oleh primary crushing.

Tertiary crusher

menggunakan alat yang samadengan secondary crusher hanya settingnya yangberbeda (lebih kecil).


29/52

!one !rusher

Umum digunakan sebagai secondary crusher.

Modi5kasi dari gyratory crusher (bekerja sepertigyratory crusher).

6umbu tegak tdk digantung pada spider sepertihalnya gyratory crusher, tetapi ditunjang dibaah kepala remuk (mantle) atau cone.

0iri lain: bol dapat bergerak ke arah luar bilaada material sangat keras masuk.

6etting diatur dengan menurunkan danmenaikkan bol, sedangkan pada gyratorycrusher menurunkan dan menaikkan sumbutegak.


30/52

0one crusher


31/52

*oll crusher


32/52

pening dari !rusher

"aw crusherD width(lebar) 9 gape #yratory crusher D gape9 diameter dari mantel Cone crusher D opening E diameter dari $eed

opening(kira'kira 9 gape).

ambar skematikbagian'bagiandari :(a)."aw crusher(b). #yratorycrusher


33/52

Mouth

tempat dimana biji masuk

hroat

tempat dimana biji keluar

hro+

perbedaan antara open setting dan close setting


34/52

Redu&tion Ratio (is$ahReduksi) &erbandingan antara ukuran umpan yang masuk

dengan produkta yang keluar.

*eduction ratio berguna sebagai :

a. Ukuran berapa yang dapat dihancurkan oleh crusher

b. Fndikator batasan mekanik sebuah crusher

c. 6alah satu elemen dalam penentuan kapasitascrusher

d. 6alah satu


35/52

*imiting Redu&tion Ratio(*RR) &erbandingan antara ukuran bukaan screen dimana

semua


36/52

*imiting Redu&tion Ratio(*RR)

8imana E idth o< particlet E thickenss o< particle< E


37/52

Apparent Redu&tion Ratio(ARR)&erbandingan antara eHectie gape denganeHectie setting (6e) dari crusher.

8imana E gape 6e E eHectie setting :

closed setting untuk high speed secondary crusher open setting untuk lo speed primary crusher


38/52

Apparent Redu&tion Ratio(ARR) !erguna untuk menyatakan apa yang bisa

dilakukan crusher dalam reduksi ukuran partikelmaksimum pada satu kali pass.

Minimum standar open setting pada kebanyakan

ja crusher mengi+inkan rasio gape terhadapopen setting antara 4 3 1> : 1.

*asio untuk open setting maksimum yangdirekomendasikan biasanya antara " 3 $ : 1.

Miller baha rasio untuk ja crusherseharusnya tidak lebih dari untuk batuan toughatau 4 untuk batuan lunak.

k d


39/52

+orking Redu&tion Ratio(+RR) &erbandingan antara ketebalan


40/52

,. - Redu&tion Ration(RR,) &erbandingan antara ukuran bukaan screen yang

meloloskan 4>I dari I dari produkta.

**4>berariasi dari . 3 4." dengan rata'rata E

$.%


41/52

Angle of ip ('udut "epit)

&ada ja crusher sudut yang dibentuk olehpermukaan ja.

&ada roll crusher sudut yang dibentuk olehtangen terhadap permukaan roll pada titik kontak

dengan partikel yang akan diremuk.

A l f i (' d " i )


42/52

Angle of ip ('udut "epit)-lanjutan

8 E diameter roll

d E diameter partikel

n E angle o< nip

s E jarak antara duapermukaan roll

T E gaya tangensial

J E gaya normal

* E resultan gaya T dan J


43/52

Kapasitas

Menyatakan jumlah produkta yang dihasilkancrusher per unit aktu.

#apasitas suatu crusher dipengaruhi olehbeberapa


44/52

.elatie oughness o0 .ocks (a0ter nelling) and,rushability actors!o$k !elative Toughness %rushabilit& Fa$tors "k#

Limestone 1.0 1.0

Dolomite 1.0 1.0Gneiss, coarse-grained 1.0 0.95

Syenite 1.0 0.95

Andesite 1.2 0.90

Slate 1.2 0.90

Granite, coarse-grained 1.2 0.90

Chert 1.5 0.8

Garo 1.! 0.8

"#ar$ite 1.9 0.8

%hyolite 2.0 0.8

Granite, &ine-grained 2.1 0.8

Diorite 2.1 0.8

'asalt 2.( 0.)5

Diaase, &resh (.0 0.!5

6nelling melakukan studi pengaruh peledakan pada berbagai


45/52

Moisture content #ecil pengaruhnya pada kapasitas primary

crusher kecuali pada Lunusual clay bearing rocks &ada secondary crusher dgn unscalped


46/52

Speed #apasitas naik dengan naiknya kecepatan, tapi

tidak proporsional.

%e*ol#tions +ermin#te

%elati*e tons +erho#r

1!0 100

255 1

(0 1)1

(8 1)

5( 1)9

!29 2!

Pengaruh peed padaapasitas ,rusher


47/52

Angle of Nip

Method of Feeding 7pakah ada


48/52

Reduction Ratio

Si$e o& eedinches/

%ed#ction

%atio

%elati*e ons er3o#r

( to 8.9 100

2 to ( !.) 1)0

1 to 2 . 182

0.5 to 1 2.2 1(2

0.125 to 0.5 1.1 19

Pengaruh .eduction .atio padaapasitas ,rusher


49/52

apasitas Maksimum

!lake 3 double toggle

0one

yratory

!lake 3 singletoggle


50/52

Kecepatan Kritis (Nc)

Operating Speed (Nop)

Jop E 4> e9p ( '>,1 ") rpm

dimana E gape setting(m)

5,0

.

1

XRR

RRJc E

$

rpm

8imana ** E reduction ratioE (gape/set) N E throw (m)


51/52

heoritical throughput o0 a ja+crusher as a 0unction o0 speed


52/52

Thank you for your

attention3ahab4 $i4 M$Aakultas Flmu dan Teknologi #ebumianUniersitas alu Bleo

-l. .O.7. Mokodompit#endariFJ8BJO6F7

Tele)4% $1=" 11%

O'Mail : ahab1%14=Qgmail.com

04. reduksi ukuran (kominusi)

Documents