library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-1... · web viewkajian...

29
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan jutaan jaringan komputer organisasi di seluruh dunia dan benua. Menurut (Kotler & Armstrong, 2010, p. 38), internet adalah web publik yang amat pesat dan dihubungkan oleh jaringan komputer, yang menghubungkan berbagai tipe pengguna diseluruh dunia sehingga membentuk suatu gudang informasi (information repository) yang amat besar. Menurut (Chaffey, 2011, p. 98), Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan komputer diseluruh dunia. Ini terjadi jika infrastruktur dari jaringan server dan komunikasi terhubung diantara mereka yang 6

Upload: phungnhan

Post on 23-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Internet

Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global

(wide-area network) yang menghubungkan jutaan jaringan komputer organisasi di

seluruh dunia dan benua.

Menurut (Kotler & Armstrong, 2010, p. 38), internet adalah web publik yang

amat pesat dan dihubungkan oleh jaringan komputer, yang menghubungkan berbagai

tipe pengguna diseluruh dunia sehingga membentuk suatu gudang informasi

(information repository) yang amat besar.

Menurut (Chaffey, 2011, p. 98), Internet adalah jaringan fisik yang

menghubungkan komputer diseluruh dunia. Ini terjadi jika infrastruktur dari jaringan

server dan komunikasi terhubung diantara mereka yang digunakan untuk menyimpan

dan mengangkut informasi antara PC client dan web server.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Internet

adalah suatu sistem informasi global yang terbentuk melalui jaringan-jaringan

komputer yang terhubung diseluruh dunia sehingga membentuk suatu gudang

informasi yang amat besar yang dapat digunakan oleh publik dimana saja dan kapan

saja.

6

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

7

Menurut Quarterman dan Mitchell, fungsi-fungsi dari internet adalah sebagai

berikut (Warga, 2010) :

1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling

banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan

pengguna lainnya di seluruh dunia.

2. Media pertukaran data, menggunakan e-mail, newsgroup dan www (world

wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia

dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

3. Media untuk mencari informasi dan data, perkembangan internet yang sangat

pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan

akurat.

4. Fungsi komunitas, internet dapat membentuk masyarakat baru yang

beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Fungsi Komunitas ini

berguna dalam berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan

transaksi bisnis dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan dunia

kita sehari-hari, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual

world (dunia maya).

2.1.2 Website

Menurut (O'Brien, 2006, p. 262), Website merupakan sebuah fasilitas yang

menawarkan ruang bincang, e-mail, maupun pesan instan dimana para surfer internet

dapat menjelajahi World Wide Web dengan menggunakan software browser untuk

mendapatkan berbagai macam informasi, hiburan maupun untuk kepentingan bisnis.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

8

Secara terminology, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs,

yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya

berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet.

Website atau Situs web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman

yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar diam atau gerak, suara, dan

atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) (CV. Brilian

Krisdatama, 2012).

Berdasarkan beberapa pengertian website diatas, maka dapat disimpulkan

Website adalah fasilitas dalam WWW di internet yang terdiri dari kumpulan

halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar, suara,

atau gabungan keseluruhannya yang dihubungkan dengan hyperlink.

2.1.3 Website Quality

Berdasarkan (Levis , et al., 2008), salah satu definisi kualitas adalah totalitas

karakteristik dari suatu entitas yang menanggung kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan dan yang tersirat. Dua persyaratan untuk evaluasi website

muncul dari definisi ini yaitu : 1. valuasi umum dari seluruh karakteristik website dan

2. Seberapa baik situs memenuhi kebutuhan spesifik.

Disebutkan pula bahwa kualitas website mungkin berhubungan dengan

kriteria seperti ketepatan waktu, kemudahan navigasi, kemudahan akses dan

penyajian informasi.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

9

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Yaghoubi, et al., 2011) dalam

Internet bookstore quality assessment: Iranian evidence digunakan model WebQual

untuk mengevaluasi kualitas website berdasarkan perspektif pengguna. Terdapat

beberapa versi dari model WebQual dimana setiap versi digunakan dalam penelitian

yang berbeda yang disesuaikan dengan populasi dan kebutuhan penelitian yaitu

sebagai berikut:

WebQual 1.0 , terdiri atas 4 dimensi yaitu usefulness, easy of use, entertainment,

dan interaction. WebQual versi pertama ini kuat dalam dimensi kualitas

informasi, tetapi lemah dalam service interaction.

WebQual 2.0 , terbagi dalam 3 area yang berbeda yaitu quality of website,

quality of information, dan quality of service interaction. Pada webqual 2.0

dikembangkan aspek interaksi dengan mengadopsi kualitas pelayanan.

WebQual 3.0 diuji mengidentifikasi 3 dimensi atas kualitas website e-commerce

yaitu usability, information quality, dan quality of service interaction.

WebQual 4.0 diperoleh dari pengembangan WebQual versi 1 sampai 3 dan juga

disesuaikan dan dikembangkan dari SERVQUAL. WebQual 4.0 terdiri dari 3

dimensi yaitu usability, information, dan interaction services.

2.1.4 Dimensi Pengukuran Website Quality

Terdapat beberapa dimensi pengukuran website quality. Dalam penelitian ini

digunakan 3 dimensi untuk mengukur kualitas suatu website yaitu :

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

10

2.1.4.1 Usability

Website usability telah menarik banyak penelitian mengenai evaluasi website.

Usability telah dianggap sebagai salah satu kriteria yang paling penting untuk

mengukur dan mengevaluasi website ((Zimmerman and Muraski, 1995; Nielsen,

2000; Smith, 2001; Badre, 2002; Palmer, 2002) dalam (Byun & Finnie, 2011)).

Website usability berkaitan dengan seberapa mudah dan intuitif website bagi

individu untuk belajar menggunakan dan berinteraksi dengan website sehingga

dengan cepat dan mudah menyelesaikan tugas mereka (Tarafdar & Zhang, 2005).

Nah and Davis (1989) dalam (N & Dastidar, 2009) mendefinisikan website

usability dalam beberapa kriteria standar yaitu kemampuan menemukan cara

seseorang mengelilingi website, untuk mencari informasi yang diinginkan, untuk

mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya, dan untuk melakukannya dengan

sedikit usaha.

Menurut Nielsen, Usability berarti bahwa website tersebut mudah dipelajari,

dapat digunakan secara efisien, mudah untuk dihafal, memiliki sedikit kesalahan,

secara subjektif memuaskan bagi pengguna. Website sangat bermanfaat mendukung

pengguna dan memungkinkan pengguna untuk mencapai tujuan mereka dengan

cepat, efisien, dan mudah (Byun & Finnie, 2011).

Instrumen yang terdiri dari navigasi, kustomisasi dan personalisasi, kecepatan

download, aksesibilitas, dan kemudahan penggunaan, memberikan ukuran yang lebih

valid dan lebih kuat dari website usability ((Pearson et al. (2007) dalam (N &

Dastidar, 2009)).

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

11

Berdasarkan beberapa definisi usability diatas, maka disimpulkan secara garis

besar bahwa usability website berkenaan dengan bagaimana pengguna dapat dengan

cepat dan mudah mencapat tujuannya dalam website. Hal ini berkaitan dengan atribut

easy of use (mudah digunakan) dan usefulness (kegunaan) dari sebuah website.

2.1.4.2 Content

Dalam (Byun & Finnie, 2011), disebutkan bahwa Content mempunyai

peranan dalam memotivasi pengguna untuk mengunjungi website kembali. Desain

konten mengukur apakah konten tersebut atraktif dan mudah di baca.

Agarwal dan Venkatesh (2002) dalam (N & Dastidar, 2009) menyatakan hal

serupa yaitu konten dari sebuah website memainkan peranan yang signifikan dalam

menentukan sikap konsumen terhadap website. Dalam (Loiacono, et al., 2002)

terdapat dimensi entertainment dalam pengukuran kualitas website yang didalamnya

meliputi daya tarik visual (visual appeal), inovasi (inovativeness), dan daya tarik

emosional (emotional appeal). Dimensi entertainment ini mencerminkan ekspektasi

pengguna website mengenai informasi yang dikirim atau disampaikan dengan cara

yang menghibur.

Berbagai hal yang telah disebutkan diatas mengenai content dan juga

entertainment mengacu pada desain yang disajikan dalam website sehingga pada

akhirnya akan menarik pengguna untuk mengunjungi dan menggunakannya.

Content yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berhubungan dengan

desain terhadap website yang dapat meliputi warna, font, pengelompokkan menu

pilihan, gambar, konsistensi desain per halaman, dan lain sebagainya yang akan

memberikan suatu pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

12

2.1.4.3 Information Quality

Menurut Olson J.E. dalam (Levis , et al., 2008) secara teknis, informasi yang

memenuhi semua persyaratan adalah informasi yang berkualitas.

Menurut (Yaghoubi, et al., 2011), Information Quality mengacu pada kualitas

konten website dan relevansi informasi terhadap tujuan pengguna, misalnya, tingkat

akurasi, konteks, format/bentuk, dan relevansi informasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Information Quality berkenaan dengan

kualitas dari informasi baik dalam hal akurasi, relevansi, konteks, maupun bentuk

penyajiannya.

Dalam (Maditinos, et al., 2008), McKinney, Yoon dan Zahedi (2002)

mengidentifikasi understandability (dapat dimengerti), reliability (kehandalan), dan

usefulness (kegunaan) dari informasi sebagai dimensi kunci dari kualitas informasi.

Understandability adalah sejauh mana informasi tersebut dapat dengan

mudah dipahami oleh pengguna. Ini mengukur seberapa baik sebuah website

menyajikan informasi sehingga menjadi jelas, bermakna, dapat

diinterpretasikan dan dapat dipahami. Jadi, tergantung pada format atau

bentuk informasi serta keringkasan dan konsistensi representasionalnya.

Informasi yang reliabel berarti bahwa informasi tersebut valid. Kehandalan

dapat dipastikan hanya bila beberapa persyaratan terpenuhi. Misalnya, jika

informasi itu akurat, up-to-date, dan objektif seta berasal dari sumber resmi

maka informasi tersebut dapat dianggap reliable atau handal. Madu dan

Madu (2002) serta Xiao dan Dasgupta (2002) menemukan bahwa ketepatan

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

13

waktu dan akurasi dari informasi memainkan peranan penting dalam

pembentukan kepuasan.

Kemudian informasi yang berguna berarti bahwa informasi tersebut dapat

digunakan secara efektif untuk tujuan tertentu. Dengan kata lain usefulness

(kegunaan) memberikan pengguna website kemampuan untuk menggunakan

informasi untuk tujuan mereka. Oleh karena itu, adalah penting bahwa

informasi tersebut lengkap, relevan, dan mencakup semua rincian yang

diperlukan, sehingga pengunjung dapat memanfaatkannya.

McKinney et al. (2002) menyimpulkan bahwa kualitas informasi yang lebih

baik akan meningkatkan kepuasan dengan pengalaman online. Turban and Gehrke

(2000) juga menekankan bahwa kualitas informasi website menentukan apakah

konsumen akan tertarik atau melayang jauh dari sebuah website (Kabadayi & Gupta,

2011).

2.1.5 User Satisfaction

Pada umumnya kepuasan pengguna sering diartikan sebagai perbedaan antara

harapan (expectation), dengan kinerja yang dirasakan (perceived performance) dari

suatu produk.

Kepuasan adalah keadaan subjektif dari kepuasan. Ini adalah pernyataan

dimana orang merasa senang dengan pencapaian mereka dengan beberapa usaha

(Yamin & Ramayah, 2011).

(Supranto, 2006, p. 233) menyatakan bahwa kepuasan adalah tingkat

seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

14

Menurut (Armstrong , et al., 2006, p. 13) kepuasan adalah perasaan

seseorang yang dihasilkan dari membandingkan kinerja produk yang dirasakan (atau

hasil) dalam kaitannya dengan harapannya.

Jadi dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan merupakan fungsi dari

perbedaan antara harapan dengan kinerja yang dirasakan. Apabila kinerja dibawah

harapan, maka pengguna akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan atau

melebihi, pengguna akan puas.

Dalam (N & Dastidar, 2009) disebutkan bahwa kepuasan adalah serangkaian

reaksi bias yang dimiliki pengguna ketika menggunakan website. Website harus

menyenangkan untuk digunakan dan dilihat. Persepsi pengguna atas kesenangan

mempengaruhi mereka dalam :

Anggapan mudah digunakan

Motivasi untuk belajar bagaimana menggunakan website

Keyakinan dalam keandalan isi informasi

Niat/kemauan di masa mendatang

Rekomendasi

Kepuasan terhadap website mengacu pada pemenuhan kebutuhan dan

ekspektasi konsumen pada website. Keseluruhan persepsi kepuasan biasanya

menghasilkan keseluruhan sikap positif terhadap website (Szymanski and Hise

(2000) dalam (Kabadayi & Gupta, 2011).

Berdasarkan (Byun & Finnie, 2011), pengukuran tingkat kepuasan pengguna

diambil berdasarkan penelitian Spool et al yang meliputi :

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

15

Physical Fatique : berkenaan dengan kelelahan fisik yang dialami

pengguna dalam menggunakan website.

Confusing during the task : mengenai tingkat kebingungan dalam

melakukan tugas dalam website.

Degree of stress after finding the correct answer : mengenai derajat stress

yang dirasakan oleh pengguna setelah menemukan apa yang dicari.

Actual speed of tasks : mengenai kecepatan website dalam melakukan

tugas yang diminta pengguna.

Satisfaction about the quality of information provided : mengenai

kepuasan pengguna atas kualitas informasi yang disediakan.

Attitude about proceeding to another task after completing a task :

mengenai sikap pengguna untuk melakukan tugas lain dalam website.

Pada penelitian ini, konsep mengenai user satisfaction dianggap berdasarkan

pandangan bahwa pengguna tidak lelah saat melakukan tugas di website, senang

untuk melanjutkan tugas, dan bersedia untuk melakukan tugas berikutnya, serta

pengguna mencapai tujuannya dengan baik dalam website.

2.1.6 Intention to Revisit

Dalam lingkungan online, niat untuk mengunjungi kembali sebuah website

dianggap sebagai komponen utama dari loyalitas website. Dan ketika hal tersebut

disertai dengan faktor-faktor lain seperti durasi kunjungan atau penyebaran dari

mulut ke mulut (word of mouth), maka tidak dapat dipungkiri bahwa niat untuk

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

16

mengunjungi kembali adalah penentu utama dalam membangun loyalitas online

(Park dan Kim (2003) dalam (Kabadayi & Gupta, 2011).

Berdasarkan literature TAM, niat konsumen untuk mengunjungi kembali

sebuah website dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap penggunaan teknologi

yang ada dalam website (Koufaris, 2002 dalam (Kabadayi & Gupta, 2011)). Perilaku

konsumen untuk mengunjungi kembali menyiratkan bahwa konten situs web itu

cukup kuat untuk membuat konsumen kembali.

Dapat disimpulkan bahwa Intention to Revisit merupakan kondisi dimana

pengguna merasa situs web tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga

pada akhirnya pengguna kembali menggunakannya dan juga bahkan dapat

menyebarkannya kepada pihak lain untuk menggunakannya.

2.1.7 Hubungan Website Quality dengan User Satisfaction

(Maditinos, et al., 2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa beberapa

atribut website berkontribusi terhadap kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna

berkaitan dengan seberapa puas pengguna berkaitan dengan situs web (website)..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap atribut memiliki pengaruh pada kualitas

informasi, kualitas sistem, keamanan privasi dan pada akhirnya berpengaruh pada

kepuasan pengguna.

2.1.8 Hubungan Website Quality dengan Intention to Revisit

Sebelumnya telah ada penelitian yang membahas kualitas website yang

berdampak pada keinginan untuk menggunakan website kembali yaitu oleh

(Loiacono, et al., 2002) dalam penelitiannya yang berjudul WebQual Revisited :

Predicting The Intent To Reuse A Website. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

17

beberapa dimensi dalam kualitas website seperti Usefulness, Entertainment, dan

Response Time mempunyai dampak yang signifikan pada keinginan untuk

menggunakan kembali (intent to reuse) suatu website. Yang berarti bahwa kualitas

website memiliki hubungan dan pengaruh terhadap intention to revisit.

2.1.9 Hubungan User Satisfaction dengan Intention to Revisit

Teo et al. (2008-2009) dalam (Byun & Finnie, 2011) menemukan bahwa niat

untuk terus menggunakan website e-government dipengaruhi oleh kepuasan

pengguna. Beberapa pengguna tidak mempunyai niat untuk kembali mengunjungi

website jika mereka secara fisik tidak puas dengan website, walaupun mereka dapat

mencapai tujuan mereka dalam website.

Semakin puas konsumen dengan seluruh pengalaman website, semakin

cenderung mereka untuk mengunjungi website kembali ((Flores, 2004; Hong and

Kim, 2004) dalam (Kabadayi & Gupta, 2011)).

2.1.10 Hubungan Website Quality, User Satisfaction, dan Intention to Revisit

Dalam penelitian (Byun & Finnie, 2011) yang berjudul Evaluating Usability,

User Satisfaction, and Intention to Revisit for Successful E-Government websites

dihasilkan bahwa usability sangat mempengaruhi kepuasan pengguna dan niat untuk

mengunjungi kembali. Selain itu, usability juga mempengaruhi intention to revisit

secara langsung tanpa perantara (kepuasan pengguna). Usability merupakan salah

satu bagian dalam kualitas website. Hal ini berarti bahwa secara tersirat kualitas

website mempengaruhi kepuasan pengguna dan niat untuk berkunjung kembali.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

18

2.1.11 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didukung oleh berbagai kajian empiris dari penelitian terdahulu

yang dapat menjadi landasan berfikir. Beberapa penelitian terkait dengan penelitian

ini dengan hasil dan metode analisis yang berbeda pernah dilakukan. Salah satunya

penelitian yang dilakukan oleh (Yaghoubi, et al., 2011) dengan judul Internet

bookstore quality assessment : Iranian Evidence. Tujuan dari penelitian ini adalah

(1) menilai kualitas website dalam 3 dimensi utama WebQual 4.0 dari perspektif

penguna (2) mengetahui seberapa penting masing-masing komponen WebQual 4.0

dalam mengevaluasi website (3) mengetahui apa pendapat pengguna mengenai

kualitas website. Dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis GAP, diketahui

faktor seperti desain website lebih penting dari perspektif pengguna sehingga perlu

ditempatkan sebagai prioritad desainer website ini.

Selain itu (Loiacono, et al., 2002) melakukan penelitian dengan judul

WebQual Revisited : Predicting The Intent to Reuse a Website dengan metode

Structural Equation Model menggunakan LISREL. Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengidentifikasi level yang lebih tinggi dari laten variable dalam

model WebQual sehingga lebih memahami bagaimana memprediksi niat untuk

kembali menggunakan website. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa

Usefulness, Entertainment, dan Response time memberikan dampak yang signifikan

terhadap Intent to reuse dengan usefulness sebagai faktor dominan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Byun & Finnie, 2011) dengan

judul penelitian Evaluating usability, user satisfaction and intention to revisit for

succesful e-government websites memiliki tujuan penelitian untuk mengevaluasi

website e-government dan menggambarkan efek kausal, yang menentukan sejauh e-

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

19

government website usability mempengaruhi kepuasan pengguna dan niat mereka

mengunjungi situs kembali. Hasil temuan dalam analisis ini menunjukkan bahwa

usability dengan kuat mempengaruhi kepuasan pengguna dan niat untuk kembali.

Adapun perbandingan dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel

2.1 dibawah ini:

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

Tabel 2. 1 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu

Sumber : Peneliti (2012)

20

Peneliti Tujuan penelitianVariabel Metodologi Penelitian

Unit analisisA B C Jenis

penelitian Metode

(Yaghoubi, et al., 2011)

Evaluasi website berdasarkan perspektif pengguna.

Website quality - - Kuantitatif IPA

Mahasiswa pascasarjana di University Sistan dan Baluchestan

(Loiacono, et al., 2002)

Identfikasi model WebQual yang mempengaruhi niat menggunakan kembali

Website Quality - Intent to

Reuse Kuantitatif CBSEM (LISREL)

Kelas-kelas bisnis disebuah universitas negeri yeng besar

(Byun & Finnie, 2011)

Analisis pengaruh usability terhadap US dan IR

Usability User Satisfaction

Intention to Revisit Kuantitatif CBSEM

(LISREL)

60 murid yang terdaftar dalam kurus desain website di sebuah universitas Korea

Peneliti

Evaluasi website e-government dan analisis pengaruh WQ terhadap US dan IR

Website Quality

User Satisfaction

Intention to Revisit Kuantitatif

SEM-PLS (Warppls)

GAP

Pegawai dalam Kementerian Koperasi dan UKM deputi pengkajian dan sumberdaya.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

21

2.2 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakukan dengan adanya permasalahan yang ada pada website

smecda.com. Kemudian dilakukan studi literatur untuk mengumpulkan teori-teori

yang berkaitan dengan permasalahan tersebut sehingga dapat ditentukan model serta

variable-variabel penelitiannya. Setelah menentukan model penelitiannya dan

mengetahui variable-variabel yang terkait, langkah selanjutnya adalah pengumpulan

data penelitian yaitu dengan mendesain kuesioner dan menyebarkannya pada

populasi atau sampel yang telah ditentukan. Dan kuesioner yang telah disebarkan

dikumpulkan kembali untuk kemudian dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu tahap

analisis. Pada penelitian ini, digunakan 2 metode analisis yaitu analisis PLS-SEM

dan analisis Important Performance Analysis (IPA) atau yang biasa disebut dengan

GAP analisis. Dimana pada tahap analisis menggunakan PLS-SEM, terdapat

pengujian validitas dan reliabilitas terhadap hasil kuesioner terlebih dahulu.

Kemudian tahap analisis selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah

menginterpretasikan hasil analisis sehingga dapat diketahui rekomendasi apa yang

dapat diberikan untuk permasalahan yang ada. Dan pada akhirnya akan dibuat

simpulan dan saran atas penelitian ini.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

22

Sumber : Peneliti (2012)

Identifikasi Masalah

Analisis data dengan

PLS-SEM dan IPA/GAP analisis

Studi Literatur

Pembuatan Model dan Variabel Penelitian

Pengumpulan data penelitian (desain kuesioner, penyebaran dan pengumpulan

kuesioner)

Simpulan dan saran

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

23

Berikut merupakan model penelitian yang digunakan :

H3

H4

H1 H2

Sumber : Peneliti (2012)

2.2 Hipotesis

Berdasarkan berbagai teori yang telah dijabarkan dalam kajian pustaka, dan

untuk memenuhi tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini dikembangkan

hipotesis untuk pengujian sebagai berikut :

Pengujian mengenai Website Quality berpengaruh terhadap User Satisfcation

Hipotesis 1 :

Ho : Website Quality tidak memiliki pengaruh terhadap User Satisfaction

pada website SMECDA.COM

Ha : Website Quality memiliki pengaruh terhadap User Satisfaction pada

website SMECDA.COM

Pengujian mengenai User Satisfaction berpengaruh terhadap Intention to

Revisit

Website Quality

User Satisfaction

Intention to Revisit

Gambar 2. 1 Model Penelitian

Sumber : Peneliti (2012)

Gambar 2. 2 Model Penelitian

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban

24

Hipotesis 2 :

Ho : User Satisfaction tidak memiliki pengaruh terhadap Intention to Revisit

pada website SMECDA.COM

Ha : User Satisfaction memiliki pengaruh terhadap Intention to Revisit pada

website SMECDA.COM

Pengujian mengenai Website Quality berpengaruh terhadap Intention to

Revisit

Hipotesis 3 :

Ho : Website Quality tidak memiliki pengaruh terhadap Intention to Revisit

pada website SMECDA.COM

Ha: Website Quality memiliki pengaruh terhadap Intention to Revisit pada

website SMECDA.COM

Pengujian mengenai Website Quality dan User Satisfaction secara simultan

berpengaruh terhadap Intention to Revisit

Hipotesis 4 :

Ho : Website Quality dan User Satisfaction terhadap Intention to Revisit pada

website SMECDA.COM

Ha : terdapat pengaruh secara simultan antara Website Quality dan User

Satisfaction terhadap Intention to Revisit pada website SMECDA.COM