lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan...

31
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: ngohuong

Post on 14-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.! E-Commerce

Menurut Turban (2008), electronic commerce adalah suatu proses membeli,

menjual, mengirim, atau menukar produk, servis, dan/atau informasi melalui

jaringan komputer, termasuk internet (hlm. 4).

Turban (2008) mengklasifikasikan e-commerce ke dalam beberapa tipe

berdasarkan hubungan antar pengguna (hlm. 8).

1.! Business-to-Business (B2B), merupakan hubungan transaksi antar pembisnis

maupun dengan organisasi lain.

2.! Business-to-Consumer (B2C), merupakan hubungan transaksi antara

pembisnis dengan individual konsumen.

3.! Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C), merupakan transaksi yang

dilakukan antara pembisnis yang memiliki produk atau jasa dengan pembisnis

lainnya yang ingin menawarkan produk atau jasa tersebut ke konsumen secara

langsung tanpa mengurangi atau menambahkan value dari produk atau jasa

yang ditawarkan tersebut.

4.! Consumer-to-Business (C2B), suatu transaksi dimana seorang individual

menggunakan perantara internet untuk menjual produk atau jasa yang

dimilikinya kepada organisasi tertentu.

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

6

5.! Mobile Commerce, merupakan seluruh transaksi atau kegiatan yang dilakukan

dengan mengakses internet dari perangkat mobile (hlm. 8).

6.! Consumer-to-Consumer (C2C), merupakan transaksi langsung yang dilakukan

seorang konsumen dengan konsumen lainnya (hlm. 10).

7.! E-Learning, merupakan materi-materi pembelajaran yang disediakan suatu

organisasi atau lembaga dalam bentuk online (hlm. 10).

Selain mengklasifikasikan e-commerce ke dalam beberapa tipe

berdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-

commerce berdasarkan jenis bisnis (hlm. 22).

1.! Online direct marketing, menjual barang maupun jasa secara online, sehingga

meningkatkan efisiensi dengan mengurangi perantara-perantara dan toko.

2.! Name your own price, model bisnis e-commerce jenis ini memungkinkan

seorang konsumen untuk membeli produk ataupun menggunakan sebuah jasa

sesuai dengan rentang harga yang diinginkan.

3.! Find the best price, model bisnis e-commerce jenis ini memungkinkan

seorang konsumen untuk mendapatkan kebutuhannya secara lebih spesifik

(hlm. 22).

4.! Online auctions, merupakan platform online yang menjual sebuah produk

dengan cara dilelang, dimana orang yang telah menawar harga paling tinggi

yang berhak untuk mendapatkan barang tersebut.

5.! Electronic marketplaces and exchanges, merupakan sebuah wadah yang

mempertemukan penjual dan pembeli secara online (hlm. 23).

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

7

Turban (2008) menyebutkan bahwa E-commerce memiliki banyak

keuntungan bagi perusahaan maupun konsumen (hlm. 25), antara lain :

Bagi Perusahaan

Jangkauan yang luas, pengurangan biaya, peningkatan persediaan barang, bisnis

yang selalu terbuka, niche market, kemampuan untuk berinovasi & menggunakan

model bisnis yang baru, lebih cepat, perijinan lebih sedikit, pajak lebih murah dan

kebutuhan akan tempat penyimpanan barang lebih sedikit.

Bagi konsumen

Dapat diakses dengan mudah, dimanapun & kapanpun, lebih banyak pilihan

produk maupun jasa, harga lebih murah, dapat dikirim dengan cepat, tidak ada

pajak yang dikenakan, ketersediaan informasi lebih lengkap.

Gambar 2.1. E-Commerce (http://www.jenainformatics.com/en/services/e-Commerce-solution-development)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

8

2.1.1.! E-Marketplace

Menurut Turban (2008), E-marketplace adalah sebuah pasar virtual dimana

penjual dan pembeli bertemu dan mengadakan beragam tipe-tipe transaksi. E-

marketplace memiliki fungsi yang sama dengan pasar tradisional, hanya saja

sistem yang digunakan berbeda, mulai dari perangkat yang digunakan hingga

metode pembayaran dan pengiriman barang (hlm. 44).

Di dalam sebuah e-marketplace terdapat beberapa komponen yang

memiliki peran masing–masing sehingga sebuah e-marketplace dapat berjalan

dengan lancer. Komponen–komponen tersebut (hlm. 45), antara lain :

1.! Customers, merupakan seluruh orang yang memiliki potensi untuk membeli

sebuah barang atau jasa yang ditawarkan di internet.

2.! Sellers, seluruh penjual (perusahaan, toko, individual) yang menjual barang

atau jasanya di suatu website berbasis e-marketplaces.

3.! Products and services, merupakan 2 hal yang paling membedakan e-

marketplaces dengan pasar tradisional. Dalam e-marketplaces, produk yang

ditampilkan adalah dalam bentuk digital atau berupa foto. Selain itu, pembeli

juga akan lebih diringankan karena barang akan dikirim langsung ketempat

tujuan dengan bantuan jasa kurir yang telah disepakati sebelumnya.

4.! Infrastructure, infrastruktur marketspace termasuk jaringan elektronik,

perangkat keras, perangkat lunak, dan lain-lain.

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

9

5.! Front end, kustomer berinteraksi langsung dengan marketspace melalui front

end. Komponen-komponen dari front end adalah seller’s portal, katalog

elektronik, shopping cart, mesin pencari, mesin lelang, dan alat pembayaran.

6.! Back end, seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan

pemesanan dan pemenuhan, manajemen inventori, pembelian dari supplier,

akunting dan finansial, asuransi, proses pembayaran, pekejing, dan pengiriman

adalah bagian dari back end of the business.

7.! Intermediaries, merupakan orang-orang yang bekerja di sebuah e-

marketplaces yang memiliki tugas untuk mengelola website dan mengatur

keseluruhan kegiatan yang ada di dalamnya.

8.! Other business partners, merupakan seluruh pihak yang memiliki hubungan

kerjasama dengan intermediaries, seperti layanan pengiriman barang, maupun

layanan pembayaran (hlm. 45).

Berdasarkan jenisnya, E-marketplaces terbagi kedalam beberapa jenis.

1.! Electronic Storefronts, merupakan jenis e-marketplaces yang dibuat khusus

oleh sebuah perusahaan. Sehingga produk – produk yang dijual hanyalah

produk yang berasal dari perusahaan tersebut saja.

2.! Electronic Malls, merupakan jenis e-marketplaces yang menjual produk dari

berbagai merk, seperti mall pada umumnya.

Electronic Malls terbagi kedalam beberapa jenis, antara lain :

•! General stores/malls, merupakan e-marketplace dengan skala besar

karena menjual seluruh produk dengan beragam tipe.

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

10

•! Specialized stores/malls, merupakan e-marketplace yang hanya

menjual produk-produk dengan jenis yang spesifik.

•! Regional versus global stores, merupakan e-marketplace yang

memiliki keterbatasan region penjualan, karena adanya kendala pada

pengiriman barang (hlm. 47).

Gambar 2.2. E-Marketplace (https://www.handshake.com/blog/b2b-e-commerce-models-direct-vs-marketplace/)

2.2.! Consumer Behavior

Consumer Behavior merupakan karakteristik seorang konsumen ketika mencari

sesuatu, menggunakan sesuatu hingga membuang sesuatu. Dengan mempelajari

consumer behavior, kita akan mengetahui faktor – faktor apa saja yang

mempengaruhi seorang konsumen dalam mengambil sebuah keputusan ketika

ingin membeli suatu produk maupun jasa. Pengetahuan tentang consumer

behavior sangat penting untuk diketahui agar kita dapat menentukan target market

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

11

yang sesuai dengan produk atau jasa yang ditawarkan. (Schiffman & Kanuk,

2009, hlm. 23)

Menurut (Schiffman & Kanuk, 2009) salah satu hal yang mempengaruhi

consumer behavior adalah needs dan goals. Needs adalah kebutuhan yang dimiliki

oleh setiap manusia. Needs terbagi kedalam dua jenis golongan, yaitu Innate

needs dan acquired needs. Innate needs adalah kebutuhan manusia yang harus

terpenuhi karena berhubungan dengan keberlangsungan hidup, seperti makanan,

minuman, pakaian, dan udara. Innate needs biasa disebut dengan primary needs.

Sedangkan acquired needs adalah kebutuhan yang terbentuk oleh kultur maupun

lingkungan sekitarnya, seperti kekuasaan, rasa bangga, dan kepuasaan pribadi.

Acquired needs biasa disebut dengan secondary needs (hlm. 106). Goals adalah

hasil yang dikehendaki dari motivated behavior (hlm. 107). Hal yang perlu

diperhatikan dari hasil tersebut adalah hasil yang ingin dicapai seseorang harus

terarah atau spesifik. Dengan demikian, kita dapat mengetahui tujuan seseorang

secara tepat dan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Dalam bukunya, Schiffman & Kanuk (2009) juga menjelaskan bahwa

terdapat beberapa tahapan yang dilewati konsumen saat mengambil sebuah

keputusan untuk membeli sesuatu (hlm. 483 - 500), antara lain :

1.! Input

Pada tahap ini, konsumen mendapatkan pengetahuan tentang suatu produk

maupun jasa yang dibutuhkan. Pengetahuan tersebut dapat berasal dari brand

tertentu yang telah melakukan beberapa strategi marketing seperti iklan di

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

12

media masa, marketing secara langsung, penjualan pribadi, dan berbagai cara

lainnya. Sumber pengetahuan lainnya adalah berasal dari lingkungan sosial

konsumen, seperti komentar/pendapat dari teman maupun keluarga, melihat

orang lain menggunakan barang tersebut, membaca koran maupun majalah,

dan sebagainya (hlm. 483).

2.! Process

Tahap ini menjelaskan bagaimana konsumen dapat mengambil sebuah

keputusan untuk membeli sebuah produk atau memakai suatu jasa. Faktor

psikologis seperti motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepribadian yang

dimiliki seseorang memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan juga didukung oleh 3 faktor lainnya, yaitu

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan

membandingkan alternatif/merk-merk yang tersedia di pasaran (hlm. 484).

3.! Output

Pada tahapan ini, hal yang menjadi fokus adalah hal – hal yang dilakukan

konsumen setelah membeli suatu produk atau menggunakan suatu jasa.

Tingkat kepuasaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa dapat dilihat

dari perilaku konsumen tersebut, seperti melakukan pembelian ulang produk

atau menggunakan jasa kembali dan menyampaikan pendapatnya kepada

orang lain (hlm. 497).

2.3.! Teori Segmentasi

Menurut (Schiffman & Kanuk, 2009) , segmentasi pasar adalah suatu proses

membagi pasar kedalam golongan – golongan konsumen yang memiliki kesamaan

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

13

kebutuhan atau karakteristik (hlm. 28). Penggolongan segmentasi pasar tersebut,

terbagi kedalam beberapa kategori, antara lain :

1.! Geografis

Pada segmentasi geografis, pasar dibagi berdasarkan lokasi kustomer.

Kostumer yang berada di wilayah yang sama biasanya memiliki karakteristik

keinginan dan kebutuhan yang sama. Variabel yang dilihat pada segmentasi

geografis adalah wilayah, besar kota, dan iklim (Schiffman & Kanuk, 2007,

hlm. 47).

2.! Demografis

Pada segmentasi demografis, pasar dibagi berdasarkan umur, jenis kelamin,

status, kehidupan berkeluarga, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan yang

dimiliki oleh tiap individu. Tentunya setiap individu memiliki perbedaan,

sehingga penggolongan berdasarkan segmentasi geografis ini sangat

membantu dan paling sering digunakan karena segmentasi demografis adalah

yang termudah , termurah, dan paling masuk akal untuk mengklasifikasi

individu secara tepat (Schiffman & Kanuk, 2009, hlm. 76).

3.! Psikografis

Pada segmentasi psikografis, pasar dibagi berdasarkan karakter yang dimiliki

tiap individu, seperti memiliki pemikiran yang terbuka, pemalu, percaya diri,

dan sebagainya. Karakter setiap individu dapat diketahui dengan melakukan

metode tes personality atau psikotes (Schiffman & Kanuk, 2009, hlm. 82).

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

14

2.4.! Teori Targeting

Menurut (Schiffman & Kanuk, 2007), targeting merupakan pemilihan segmen-

segmen pasar yang bertujuan untuk menetapkan target market pada suatu produk.

Segmen yang dipilih disesuaikan berdasarkan marketing mix (products, price

place, promotion) sehingga dapat dipasarkan secara efektif (hlm. 7).

2.5.! Teori Positioning

Menurut (Schiffman & Kanuk, 2007), positioning merupakan pengembangan citra

suatu brand atau produk dibenak konsumen, dimana citra tersebut mampu

membedakan brand tersebut dengan kompetitor dan mampu memenuhi kebutuhan

konsumen. Penetapan positinoning yang tepat, bersumber pada dua hal. Pertama,

konsumen dapat mengetahui manfaat dari brand atau produk tertentu. Kedua,

suatu brand harus dapat menunjukan value proposition yang dimiliki (hlm. 7).

2.6.! Brand

Menurut (Landa, 2011), brand adalah suatu karakteristik khusus yang dimiliki

sebuah perusahaan atau produk yang dirancang sedemikian rupa untuk

membedakannya dengan para pesaing sehingga terbentuk opini tertentu (hlm.

218). Wheeler (2009) menambahkan bahwa suatu brand yang kuat adalah brand

yang dapat dikenali dan dipercaya oleh konsumen ditengah-tengah persaingan

yang sangat ketat (hlm. 2). Oleh karena itu, setiap perusahaan atau produk saling

berlomba untuk membentuk brand yang kuat, karena brand yang kuat dapat

menentukan keberlangsungan sebuah produk atau perusahaan di pasaran.

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

15

2.6.1.! Brand Strategy

Menurut Landa (2011), brand strategy merupakan hal pokok yang menjadi dasar

ketika melakukan branding. Seluruh ide dan rencana terkait gambaran visual dan

pengaplikasiannya dikumpulkan dan dipikirkan dengan baik sehingga membentuk

karakteristik tertentu yang membedakan dengan kompetitor dan disesuaikan

dengan brand’s positioning (hlm. 220). Wheeler (2009) menambahkan bahwa

brand strategy yang efektif adalah hasil penggabungan dari keseluruhan perilaku

suatu brand, visi dan budaya yang dimiliki sebuah perusahaan yang

dikomunikasikan secara tepat sehingga dapat dimenegrti oleh calon konsumen dan

membentuk persepsi khusus yang membedakan sebuah brand dengan brand

lainnya (hlm. 12).

2.6.2.! Naming a Brand

Menurut Landa (2011), brand name adalah sebuah identitas verbal – nama yang

dipatenkan – dan berhubungan dengan tagline dan deskripsi, yang menjadi

tanda/identitas verbal (hlm. 223).

Terdapat beberapa jenis kategori yang dapat digunakan untuk menentukan

nama yang akan digunakan (hlm. 226).

1.! Founder’s name : Penamaan yang diambil dari nama pemilik perusahaan.

2.! Explanatory : Penamaan yang diambil dari deskripsi produk yang dijual atau

jasa yang ditawarkan.

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

16

3.! Expressive or Invented : Penamaan yang terbentuk dari perangkaian kata-kata

maupun huruf sehingga menghasilkan sebuah nama unik yang tetap memiliki

keterbacaan yang baik.

4.! Allegorical or Symbolic : Penamaan yang berasal dari simbol-simbol/nama-

nama yang memiliki arti khusus yang sesuai dengan citra yang ingin

disampaikan oleh brand tersebut (hlm. 226).

5.! Acronym : Penamaan yang terbentuk dari inisial huruf, seperti KFC, BMW

(hlm. 227).

Selain memperhatikan jenis-jenis kategori di atas untuk menentukan sebuah

nama, terdapat juga beberapa hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan

ketika memilih brand name agar tingkat keberhasilannya besar.

1.! Distinction : Nama yang dipilih memiliki ciri-ciri khusus dan dapat

dibedakan dengan kompetitornya.

2.! Memorable : Nama yang dipilih harus memiliki keterbacaan yang baik dan

menarik sehingga mudah untuk diingat oleh konsumen.

3.! Purposeful : Nama yang dipilih memiliki arti, makna dan tujuan yang dapat

disesuaikan dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

4.! Extendable : Nama yang dipilih harus dapat mengikuti perkembangan

perusahaan.

5.! Long-lasting : Nama yang dipilih dapat bertahan selama-lamanya.

6.! Legally owned : Nama yang dipilih harus tersedia dan belum pernah

didaftarkan secara hukum sebelumnya oleh pihak lain (hlm. 227).

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

17

2.7.! Identitas Visual

Menurut (Landa, 2011), identitas visual merupakan artikulasi visual dan verbal

dari sebuah brand atau grup, termasuk seluruh aplikasi desain yang saling

berhubungan, seperti logo, kop surat, kartu nama, dan website (hlm. 240).

Landa (2011) menyebutkan bahwa idealnya, sebuah identitas visual dapat

mengkomunikasian makna, menambahkan value, memiliki relevansi dengan

target audiens (hlm. 241), dan harus mempunyai kriteria-kriteria di bawah ini :

1.! Recognizable : memiliki bentuk dan ruang yang dapat diidentifikasi dan

mudah untuk dipahami.

2.! Memorable : memiliki bentuk, ruang dan warna yang cukup jelas, menarik

dan tidak biasa.

3.! Distinctive : memiliki nama, bentuk, ruang dan warna yang memiliki

karakteristik khusus sebagai satu kesatuan dan membedakannya dengan

kompetitor.

4.! Sustainable : memiliki nama, bentuk, ruang dan warna yang dapat bertahan,

masih relevan untuk masa yang lama.

5.! Flexible/Extendible : memiliki nama, bentuk, ruang dan warna yang dapat

diaplikasikan ke berbagai media (hlm. 241).

Pembuatan identitas visual dilakukan karena adanya berbagai macam

latarbelakang dan alasan yang mempengaruhi. Oleh karena itu, Landa (2011)

membagi jenis-jenis identitas visual sebagai berikut (hlm. 240 – 241).

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

18

1.! New company, product, service, or group

Gambar 2.3. Contoh Identitas Visual Perusahaan Baru

(https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Actual_logo_pull_and_bear.jpg)

2.! Name change

Gambar 2.4. Contoh Identitas Visual Penggantian Nama

(http://www.ekomarwanto.com/2016/05/alfacartcom-belanja-online-jadi-dekat.html)

3.! Revitalization to stay relevant

Gambar 2.5. Contoh Identitas Visual Agar Tetap Relevan

(http://www.bladecreativebranding.com/)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

19

4.! Revitalization to ensure continued success

Gambar 2.6. Contoh Identitas Visual Gramedia

(http://blog.iscreativeworks.com/)

5.! Reposition

Gambar 2.7. Contoh Identitas Visual Pergantian Segmentasi

(https://i1.wp.com/majalah.xyz/wp-content/uploads/2016/02/05-Biznet.jpg)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

20

6.! Merger of two brands or groups

Gambar 2.8. Contoh Identitas Visual Penggabungan Brand

(http://hipotesis-cepat.blogspot.co.id/2013/03/keputusan-merger-lippo-dan-niaga.html)

2.7.1.! Logo

Logo merupakan hal utama yang paling mudah untuk dilihat ketika seseorang

mengidentifikasi sebuah brand. Oleh karena itu, sebuah logo harus terlihat

menarik dan mampu merepresentasikan citra yang diinginkan suatu perusahaan,

sehingga audiens dapat mengenali dan mengingat brand tersebut. Menurut Landa

(2011), logo memiliki pengertian yaitu salah satu bagian dari aplikasi desain

grafis yang akan menjadi bagian dari setiap aplikasi desain brand lainnya. Logo

merupakan simbol identifikasi yang unik (hlm. 247).

Landa (2011) menyebutkan bahwa logo dapat terbentuk dari berbagai

macam variasi bentuk dan terbagi ke dalam beberapa jenis kategori (hlm. 247),

yaitu :

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

21

1.! Logotype/Wordmark : Jenis logo yang terbentuk dari pelafalan nama dari

sebuah brand yang dibuat dengan bentuk tipografi yang unik.

Gambar 2.9. Contoh Logotype (http://inkbotdesign.com/wp-content/uploads/2014/06/Famous-Logotypes.png)

2.! Lettermark : Jenis logo yang terbentuk dari penggunaan inisial dari nama

brand yang menjadi karakteristik khusus brand tersebut.

Gambar 2.10. Contoh Lettermark (http://www.turnersignco.com/design-2/types-of-logos/)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

22

3.! Pictorial Symbol : Jenis logo yang terbentuk dari hasil representasi

kepribadian, tempat, aktivitas dan objek.

Gambar 2.11. Contoh Pictorial Symbol (https://astridrodriguez.files.wordpress.com/2013/06/crocs-logo.jpg)

4.! Abstract symbol : Jenis logo yang terbentuk dari hasil representasi bentuk-

bentuk natural ke dalam bentuk abstrak atau simbolis.

Gambar 2.12. Contoh Abstract Symbol (https://99designs-blog.imgix.net/)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

23

5.! Nonrepresentasional symbol : Jenis logo yang terbentuk secara baru dan

bukan berasal dari representasi bentuk natural maupun tempat atau benda.

Gambar 2.13. Contoh Nonrepresentasional Symbol (https://ayecgraphic.files.wordpress.com/2014/11/picture42.jpg/)

6.! Character icon : Jenis logo yang terbentuk dari penggambaran sebuah ikon

dalam bentuk karakter yang mewakili kepribadian sebuah brand.

Gambar 2.14. Contoh Character Icon (https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/a/a8/PlayboyLogo.svg)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

24

7.! Combination mark : Jenis logo yang terbentuk dari penggabungan simbol dan

susunan huruf (wordmark).

Gambar 2.15. Contoh Combination Mark (http://www.turnersignco.com/design-2/types-of-logos/)

8.! Emblem : Jenis logo yang terbentuk dari penggabungan huruf dan bentuk

visual yang menjadi satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.

Gambar 2.16. Contoh Emblem Logo (http://www.turnersignco.com/design-2/types-of-logos/)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

25

Wheeler (2009) menjelaskan lebih dalam mengenai jenis-jenis logo dan

karakteristik dari masing-masing jenis tersebut.

1.! Wordmarks

Merupakan sebuah logo yang terdiri dari penggunaan kata maupun kata-kata yang

berasal dari nama perusahaan maupun singkatan nama yang dimilikinya. Sebuah

wordsmarks yang baik memiliki keterbacaan yang jelas dan karakteristik font

khusus yang dapat membedakannya dengan logo-logo lainnya. Penggunaan font

tersebut juga harus dapat digabungkan dengan elemen-elemen abstrak maupun

elemen pictorial (hlm. 54).

2.! Letterform Marks

Merupakan jenis logo yang menggunakan salah satu huruf dari nama perusahaan.

Huruf tersebut dibentuk dengan unik dan merepresentasikan personality dan

makna yang dimiliki perusahaan sehingga menghasilkan sebuah bentuk khusus

yang menjadi titik fokus untuk membedakan sebuah logo dengan logo lainnya

(hlm. 56).

3.! Pictorial Marks

Merupakan sebuah logo yang terbentuk dari penggambaran citra perusahaan

ataupun pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan tersebut. Sebuah pictorial

marks harus memiliki bentuk yang dapat dikenali maupun diidentifikasi (hlm. 58).

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

26

4.! Abstract Marks

Merupakan sebuah logo yang terbentuk dari bentuk-bentuk visual yang

merepresentasikan big idea ataupun brand attribute yang dimiliki perusahaan

(hlm. 60).

5.! Emblems

Merupakan logo yang terbentuk dari gabungan nama perusahaan dengan sebuah

bentuk tertentu. Emblems logo terbentuk menjadi satu kesatuan dan tidak dapat

dipisahkan (hlm. 62).

2.7.2.! Warna

Warna merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan dan dipelajari ketika

membuat sebuah identitas visual. Jika digunakan secara tepat, warna memiliki

pengaruh yang cukup kuat untuk menarik perhatian audiens, seperti membuat ilusi

pada mata. Sehingga sebuah bentuk dapat terlihat dengan sangat jelas ataupun

tidak dapat terlihat (Lupton & Phillips, 2015, hlm. 81).

Landa (2011) membagi elemen warna ke dalam 3 kategori (hlm. 22),

yaitu:

1.! Hue, adalah nama dari warna, seperti merah, kuing dan hijau.

2.! Value, adalah tingkat keterangan atau kegelapan suatu warna.

3.! Saturation, adalah kecerahan atau keredupan suatu warna.

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

27

Lupton & Phillips (2015) dalam bukunya menjelaskan beberapa

pembagian warna, seperti :

1.! The Color Wheel : Pembagian warna paling mendasar yang menunjukkan

hubungan antar warna.

Gambar 2.17. Contoh Color Wheel (https://torrentmagali.files.wordpress.com/2014/12/2000px-colorwheel-svg.png)

2.! Primary Colors : Jenis warna yang paling dasar dan tidak dapat terbentuk

dari hasil pencampuran warna, yaitu merah, kuning dan biru.

Gambar 2.18. Contoh Primary Colors (http://www.springville.k12.ia.us/)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

28

3.! Secondary Colors : Jenis warna yang terbentuk dari hasil pencampuran dua

buah primary colors, yaitu oranye, ungu dan hijau.

Gambar 2.19. Contoh Secondary Colors (https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/)

4.! Tertiary Colors : Jenis warna yang terbentuk dari hasil pencampuran satu

buah warna primary dan satu buah warna secondary, seperti merah-oranye

dan kuning-hijau (hlm. 83).

Gambar 2.20. Contoh Tertiary Colors (https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

29

2.7.2.1.! Psikologi Warna

Arntson (2012) menjelaskan beberapa warna tertentu yang memiliki arti atau

makna secara psikologi dilihat dari kultur secara umum.

1.! Merah

Warna merah dapat digunakan untuk sesuatu yang berhubungan dengan

seksualiti dan keagresifan. Warna merah sering juga dihubungkan dengan

mobil sport maupun tim olahraga.

2.! Biru

Warna biru tua seringkali digunakan untuk mencerminkan kekuasaan atau

wibawa. Sedangkan warna saja, pada umumnya digunakan untuk

merepresentasikan kejujuran, kebersihan, menyejukkan, menenangkan

(hlm. 137).

3.! Kuning

Warna kuning seringkali digunakan untuk kemasan makanan karena

memiliki kesan kehangatan, sehat dan optimism.

4.! Hijau

Warna hijau pada umumnya dihubungkan dengan lingkungan yang sehat,

kebersihan, kesejukkan dan kealamian (hlm. 139).

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

30

2.7.3.! Typefaces

Wheeler (2009) menyebutkan bahwa tipografi memiliki peranan penting bagi

terbangunnya karakter dari sebuah brand. Oleh karena itu pemilihan jenis font

yang akan digunakan haruslah tepat dan sesuai dengan karakter brand tersebut.

Konsistensi dalam hal penggunaannya menjadi hal penting yang harus dilakukan

(hlm. 132).

Wheeler (2009) menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan ketika memilih font yang akan digunakan (hlm. 133).

1.! Menyampaikan perasaan dan mencerminkan positioning.

2.! Memenuhi kebutuhan seluruh aplikasi.

3.! Bekerja pada seluruh ukuran.

4.! Bekerja pada warna hitam, putih dan warna lainnya.

5.! Menjadi pembeda dengan competitor.

6.! Cocok dengan tanda tangan.

7.! Memiliki keterbacaan yang baik.

8.! Memiliki personality.

9.! Dapat bertahan lama.

10.!Mencerminkan kultur.

2.7.4.! Graphic Standard Manual

Landa (2011) menjelaskan bahwa graphic standard manual merupakan sebuah

panduan yang menjelaskan tata cara pengaplikasian logo ke berbagai media

berikut dengan aturan-aturan yang harus diikuti agar sebuah brand memiliki

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

31

konsistensi dan penggunaannya tidak disalahgunakan. Di dalam graphic standard

manual dijelaskan jgua tentang penggunaan hal-hal yang diperbolehkan maupun

yang tidak diperbolehkan seperti penggunaan warna, jenis font dan peletakkannya

(hlm. 245).

Wheeler (2009) menyebutkan bahwa graphic standards manual yang baik

adalah yang mengikuti beberapa kriteria di bawah ini.

1.! Jelas dan mudah dimengerti.

2.! Memiliki konten yang memadai dan mudah untuk diaplikasikan.

3.! Menyediakan informasi yang akurat.

4.! Mengkomunikasikan makna yang terkandung dalam identitas visual.

5.! Seimbang antara konsistensi dengan fleksibilitas.

6.! Dapat diakses oleh pengguna internal dan eksternal.

7.! Membangun brand awareness.

8.! Menggabungkan seluruh file, template dan panduan yang diperlukan.

9.! Menampilkan prototypes atau contoh pengaplikasiannya (hlm. 187).

2.8.! Teori Gestalt

Seringkali manusia memaknai sesuatu berdasarkan pengalaman yang pernah

dialami sebelumnya. Pengalamanan-pengalaman tersebut dapat berasal dari hal-

hal yang dilihat maupun didengar. Seringkali pengalaman tersebut menyebabkan

seseorang dapat mengetahui sesuatu dengan melihat visual yang tidak utuh

sekalipun. Dengan teori gestalt seorang desainer diharapkan mampu mengarahkan

seseorang untuk menangkap persepsi yang ingin disampaikan.

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

32

Adapun prinsip-prinsip gestalt yang dijelaskan Arntson (2012) yaitu :

1.! Similarity : Pengelompokkan berdasarkan sesuatu yang memiliki kesamaan,

baik bentuk, ukuran, warna dan lain-lain (hlm. 76).

Gambar 2.21. Contoh Similarity (http://www.vanseodesign.com/blog/wp-content/uploads/2010/01/gestalt-similarity2.png)

2.! Proximity : Pengelompokkan berdasarkan kedekatan jarak elemen visual.

Gambar 2.22. Contoh Proximity (http://www.desainstudio.com/2010/12/teori-gestalt-dalam-desain-grafis.html)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

33

3.! Continuation : Elemen visual disusun menyerupai garis karena kecenderungan

mata untuk bergerak mengikuti garis (hlm. 77).

Gambar 2.23. Contoh Continuation (http://www.desainstudio.com/2010/12/teori-gestalt-dalam-desain-grafis.html)

4.! Closure : Penyusunan elemen visual dengan membentuk sesuatu yang tidak

utuh namun tetap terlihat sebagai bentuk yang utuh (hlm. 78).

Gambar 2.24. Contoh Closure (http://www.desainstudio.com/2010/12/teori-gestalt-dalam-desain-grafis.html)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5541/3/bab ii.pdfberdasarkan hubungan antar pengguna, Turban (2008) juga membagi tipe e-commerce berdasarkan jenis

34

5.! Figure/Ground : Penggambaran elemen visual yang dibentuk dengan

memanfaatkan kontras antara figure dan ground yang menghasilkan persepsi

akan adanya bentuk lain (hlm. 79).

Gambar 2.25. Contoh Figure/Ground (http://www.desainstudio.com/2010/12/teori-gestalt-dalam-desain-grafis.html)

Perancangan ulang identitas..., Andrean Honanto, FSD UMN, 2017