hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · web viewguru hanya memungut dari buku paket. c. guru...

54
40 BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan dikemukakan temuan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sesuai dengan rangkaian tindakan yang telah dilakukan. Paparan data temuan ini sebelumnya diawali dengan gambaran awal pembelajaran IPS SMP di Kelas dan diakhiri dengan proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Refleksi Temuan Awal Penelitian Peneliti melakukan pertemuan dengan guru mitra untuk mendiskusi dan merefleksikan hasil temuan awal penelitian. Hasil temuan tersebut dianataranya: a. Pada awal pembelajaran guru tidak membuka pelajaran sebagaimana mestinya untuk mengkondisikan siswa pada belajar.

Upload: vandang

Post on 09-Sep-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

40

BAB 4

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bagian ini akan dikemukakan temuan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan sesuai dengan rangkaian tindakan yang telah dilakukan. Paparan

data temuan ini sebelumnya diawali dengan gambaran awal pembelajaran IPS

SMP di Kelas dan diakhiri dengan proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran

pada setiap siklus.

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Refleksi Temuan Awal Penelitian

Peneliti melakukan pertemuan dengan guru mitra untuk mendiskusi dan

merefleksikan hasil temuan awal penelitian. Hasil temuan tersebut dianataranya:

a. Pada awal pembelajaran guru tidak membuka pelajaran sebagaimana

mestinya untuk mengkondisikan siswa pada belajar.

b. Guru hanya memungut dari buku paket

c. Guru tidak melibatkan siswa.

d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan siswa

siswa aktif.

e. Guru tidak menggunakan media mengajar.

f. Sumber belajar hanya buku paket.

Page 2: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

41

Dengan melihat hasil dari observasi awal yang dilakukan peneliti dan guru

mitra, pola pembelajaran yang dikembangkan guru mitra nampak kurang

bermakna. Hal ini disebabkan kreativitas pembelajaran didominasi guru,

sedangkan partisipasi siswa rendah, sehingga tidak terjalin kerjasama antara siswa

serta materi kurang dikembangkan. Selain itu, kadar tanya jawab dalam kegiatan

belajar mengajar ini rendah, karena tidak terjadi interaksi antara siswa dengan

guru atau siswa dengan siswa. Sumber belajar hanya terbatas pada buku paket,

lingkungan sekolah belum dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

Pada awal penelitian ini guru mitra tidak melakukam pembukaan

apersepsi. Alasan guru mitra tidak menggunakan apersepsi adalah ia merasa

kurang ide atau gagasan apabila melakukan apersepsi dalam pelajaran IPS,

sehingga jarang mengawali dengan apersepsi setiap pelajaran IPS. Keterbatasan

kemampuan ini disebabkan guru belum pernah menerima pengayaan dalam

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan pola yang diharapkan peneliti.

Selain itu, guru mitra tidak mengetahui bagaimana cara memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar dalam pelajaran IPS. Alasan guru mitra tidak dapat

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar adalah karena jumlah jam

belajar tidak memungkinkan untuk melakukan kunjungan keluar kelas. Alokasi

waktu untuk pelajaran IPS setiap minggu hanya 4 jam.

Jika dilihat dari orientasi pembelajaran, guru tidak memperlihatkan ciri

yang sesuai ditegaskan oleh NCSS (1994), yaitu dalam pembelajaran IPS

diharapkan memiliki ciri pembelajaran yang bermakna (meaningfull learning),

integrative, berbasis nilai (value base), menantang (challenging) dan aktif. Selain

Page 3: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

42

itu guru belum memanfatakan lingkungan sebgai sumber belajar. Menurut Gagne

(dalam Dahar 1989) lingkungan mempunyai peranan yang penting dalam

pembentukan konsep, karena perannya sebagai stimulus untuk terjadinya suatu

respon. Sedangkan menurut Poedjiadi (126:2005), dalam pembelajaran

diharapkan guru melakukan insiasi/invitasi/apersepsi agar siswa memusatkan

perhatian pada pembelajaran. Selama ini guru mitra terbiasa melakukan metode

ceramah dan metode pemberian tugas dari buku pelajaran atau buku paket.

4.1.2 Perencanaan

Untuk menindaklanjuti dari reflekisi dan diskusi awal dari penelitian ini,

guru mitra (GM) dan peneliti melakukan perencanaan pembelajaran untuk siklus

ke I. Perencanaan ini bertujuan untuk mempersiapkan skenario pembelajaran atau

rencana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini yaitu

pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

Pertemuan perencanaan dilakukan pada hari Senin tanggal 26 Juli 2010. Hasil dari

perencanaan ini adalah sebagai berikut :

a. Pada awal pembelajaran GM akan melakukan apersepsi agar siswa dapat

memusatkan perhatian pada pembelajaran

a. Pada prosesnya, siswa akan field trip ke lingkungan sekolah untuk

melakukan wawancara dengan masyarakat.

b. Sumber belajar yang akan digunakan adalah lingkungan di sekitar sekolah

yaitu masyarakat.

c. Metode pembelajaran yang digunakan di antaranya penugasan, field trip

dan diskusi kelompok.

Page 4: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

43

d. Hasil yang telah diperoleh siswa dari lapangan selanjutnya dipresentasikan

oleh kelompok di kelas dan didiskusikan.

e. Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi dan reflkeksi guna perbaikan

pembelajaran selanjutnya.

Pelaksanaan perencanaan pembelajaran untuk siklus pertama disepakati

akan dilakukan pada tanggal 28 Juli 2010. Meskipun guru ragu-ragu untuk

kunjungan keluar, namun peneliti meyakinkan guru mitra bahwa, berdasarkan

pengalaman pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat memotivasi

siswa untuk lebih aktif.

Pada saat perencanaan, selain mendiskusikan beberapa hal seperti

dijelaskan di atas, kepada guru mitra juga diberikan pemahaman mengenai

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Hal ini dilakukan guna

meningkatkan pemahaman guru mitra dan memahami persepsi tentang

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan

4.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama

1. Deskripsi Observasi Tindakan

Sesuai dengan hasil perencanaan yang telah disepakati bersama,

pelaksanaan siklus pertama untuk penelitian ini dilakukan pada hari Rabu tanggal

28 Juli 2010 akan membahas mengenai Koperasi.

Peneliti sudah berada di dalam kelas, guru memulai pelajaran yaitu dengan

melakukan apersepi. Apersepsi dilakukan dengan cara menjelaskan pokok-pokok

Page 5: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

44

materi yang akan dibahas dan tanya jawab. Tanya jawab dilakukan untuk

meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi kajian yang akan dibahas

dalam pembelajaran. Juga melatih siswa untuk mengekspresikan kemampuan

secara lisan. Sesuai dengan yang direncanakan setelah selesai apersepi, guru

membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan menjelaskan bahwa mereka

akan keluar kelas. Tampak siswa sangat gembira untuk diajak keluar kelas. Hal ini

disebabkan karena siswa belum pernah dibawa keluar kelas oleh guru dan

menurut mereka baru pertama kali ini guru membawa siswa keluar kelas. Setelah

membagi kelompok, guru membagikan LKS dan menjelaskan cara pengisian dari

LKS yang berbentuk pedoman wawancara untuk masyarakat sekitar. Selanjutnya

guru membawa siswa keluar kelas untuk melakukan wawancara dengan

masyarakat sekitar sekolah.

Pada awal tindakan ini terlihat guru mitra agak gugup, setiap

menyampaikan materi selalu berkata eu…eu….eu, guru mitra terlihat nervous.

Oleh karena itu banyak sekali guru mitra melakukan kesalahan dalam

menyampaikan materi. Hal ini di mungkinkan, karena guru mitra baru pertama

kali diobservasi, sehingga terjadi kecanggungan.

Setelah selesai melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar, siswa

dibawa kembali ke kelas untuk melakukan diskusi dengan teman sekelompoknya,

juga untuk mempresentasikan hasil temuannya di luar kelas. Siswa nampak

antusias belajar di luar kelas. Hal ini mengemuka ketika guru mitra bertanya

tentang kesan mereka ketika wawancara dengan orang sekitar. Mereka

mengemukakan bahwa wawancara itu mengasyikan.

Page 6: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

45

Selanjutnya guru menugaskan pada setiap kelompok untuk melaporkan

hasil temuannya di depan kelas. Ketika guru meminta kelompok yang pertama

maju, kelas hening. Tetapi gurupun menunjuk kelompok satu untuk maju ke

depan. Pada saat laporan ke depan kelas, banyak siswa yang nervous dan

ditertawakan oleh kawannya, hal ini dapat dimaklumi karena mereka baru

pertama kali ini ditugaskan untuk melaporkan hasil kerjanya.

Pada pembelajaran ini, tetap saja ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan dan hanya sekedar bercanda dengan teman sekelompoknya.

Tetapi, peneliti lihat ada perbedaan dengan proses pembelajaran ketika peneliti

melakukan orientasi. Pada pembelajaran ini, siswa terlihat memiliki rasa tanggung

jawab terhadap kelompoknya.

Namun, pada siklus ini guru masih tetap saja mendominasi proses

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mengemukakan hasil temuannya

dalam diskusi, guru sesekali melihat dan membandingkan dengan buku paket

serta siswa tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dalam

diskusi tersebut. Hal lain yang menarik perhatian peneliti adalah guru kurang

memberikan reward serta penguatan (reinforcement) pada setiap kelompok yang

tampil di depan kelas. Guru mitra membiarkan siswa yang main-main, sehingga

kelihatan guru belum menguasai kelas dan hanya terpaku pada kelompok yang

tampil di depan kelas.

Selanjutnya, setelah semua kelompok ke depan kelas, guru memberikan

evaluasi dengan menggunakan LKS berupa pertanyaan yang telah disiapkan.

Setelah selesai, guru bersama-sama dengan siswa membahas evaluasi tersebut.

Page 7: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

46

Pada akhir pembelajaran, guru mitra tidak menyimpulkan materi tetapi langsung

memberikan tindak lanjut yaitu berupa Pekerjaan Rumah.

2. Refleksi Tindakan Siklus Pertama

Berdasarkan observasi pada tindakan pertama, peneliti dan guru mitra

melakukan diskusi dan refleksi pada hari Senin tanggal 2 Agustus 2010 pada

waktu istirahat. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan dan merefleksikan hasil

temuan observasi pada siklus pertama. Temuan-temuan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Guru belum sepenuhnya mengembangkan materi karena guru masih

menjelaskan berdasarkan buku paket.

2. Strategi belajar mengajar belum mengarah pada upaya untuk mengaktifkan

siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Masih banyak

siswa yang main-main sehingga pembelajaran masih belum optimal. Hal

tersebut dikarenakan dalam pembelajaran di kelas, siswa belum terbiasa

dengan menggunakan beberapa metode.

3. Metode yang digunakan belum dapat meningkatkan partisipasi aktif

siswa. Siswa belum aktif melakukan tanya jawab. Guru belum terbiasa

menggunakan beberapa metode.

4. Media belajar sudah nampak ada perubahan, namun media tersebut masih

dirasakan kurang.

5. Sudah ada upaya menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, namun

pada pelaksanaannya belum dapat dilakukan secara optimal karena guru

Page 8: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

47

dan siswa belum terbiasa. Guru mitra masih melihat serta membandingkan

buku paket.

6. Guru belum terbiasa memberikan reward serta penguatan (reinforcement )

pada siswa.

7. Guru masih merasa malu, canggung dan khawatir salah dalam mengajar

dengan hadirnya peneliti yang mengamati pelaksanaan proses belajar

mengajar.

3. Perencanaan

Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pertama, peneliti dan

guru mitra mengadakan diskusi balikan untuk memperbaiki pelaksanaan pertama.

Di samping itu, memberikan dorongan kepada guru mitra bahwa kehadiran

peneliti bukanlah sebagai pengawas untuk mengevaluasi.

Dengan mendiskusikan serta mencari solusi terhadap hal-hal yang perlu

diperbaiki dalam pembelajaran secara partisipatif, kolaboratif. Hal ini

dimaksudkan untuk menambah kepercayaan kepada guru mitra dalam kegiatan

belajar mengajar dihadapan peneliti. Diskusi balikan dan perencanaan yang

dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2010 ini, bertujuan untuk mempersiapkan

perencanaan pengajaran yang akan dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2010.

Dengan adanya refkleksi ini, menurut guru mitra apa yang terjadi pada saat

proses pembelajaran merupakan hal yang baru di kelas ini, aktivitas dan

keterlibatan siswa dalam pembelajaran sebelumnya tidak seperti itu. Kegiatan

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPS di kelas

belum pernah dilakukan, tetapi hasil yang ditampilkan pada saat melaporkan hasil

Page 9: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

48

temuannya sudah terlihat baik dari yang biasanya. Untuk itu, masih menurut guru

mitra, harus diadakan pembiasaan pada guru dalam melakukan pola pembelajaran

yang sama, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan dan

keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru dan peneliti

melakukan diskusi balikan untuk rencana tindakan pada siklus kedua. Hasil dari

diksusi balikan dengan guru mitra adalah sebagai beirkut:

1. Guru dan peneliti menyiapkan rencana pembelajaran, guru akan bertindak

sebagai fasilitator dan motivator.

2. Untuk metode menggunakan beberapa metode, seperti metode penugasan,

diskusi, field trip dan kerja kelompok.

3. Siswa akan dibawa keluar kelas, karena dalam pembelajaran ini mengenai

koperasi di lingkungan sekitar sekolah. Peneliti dan guru sepakat akan

menjelaskan mengenai keberadaan dan peran koperasi di lingkungan

sekitar sekolah.

4. Guru akan berusaha memberikan Reward (Hadiah) dan Punishment

(hukuman) serta reinforcement (penguatan).

5. Guru akan memotivasi siswa untuk melakukan tanya jawab dalam diskusi.

6. Untuk melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, guru akan

memberikan kebebasan dalam mengemukakan temuan serta dalam

mengemukakan ide atau gagasan dari siswa.

7. Sumber belajar adalah lingkungan setempat yaitu penduduk sekitar

sekolah. Siswa akan mewawancara masyarakat sekitar serta akan

mengamati koperasi yang ada di lingkungan masyarakat sekitar.

Page 10: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

49

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua

1. Deskripsi Observasi Tindakan

Sesuai dengan rencana yaitu pelaksanaan siklus kedua dilaksanakan pada

tanggal 4 Agustus 2010. Peneliti masuk bersama dengan guru. Sebelum memulai

pelajaran peneliti menanyakan jumlah siswa yang tidak hadir, ternyata ada dua

orang. Keadaan kelas yang tadinya ribut menjadi tenang, guru mulai membuka

pelajaran dengan tanya jawab .

Kemudian guru mengelompokkan siswa dan menjelaskan pada siswa

bahwa pada hari ini akan melakukan wawancara masyarakat sekitar dan

mengamati koperasi yang ada di sekitra sekolah. Guru membagikan LKS pada

setiap kelompok sebanyak dua lembar, masing-masing satu untuk wawancara

yang satu lagi untuk mengamati koperasi yang ada di sekitarnya.

Kunjungan keluar kelas pun dilaksanakan, setiap kelompok terdiri dari 3

orang, tugas anggota kelompok ditentukan oleh kelompok masing-masing.

Peneliti melihat ada pembagian tugas diantara mereka, misalnya satu orang

bertugas mengamati mengamati dan bertugas mewawancarai petugas koperasi

setempat. Walaupun kebanyakan siswa pada proses belajar mengajar ini

mengikutinya dengan serius, namun masih ada beberapa siswa yang tidak serius.

Wawancara dengan sekitar agak terhambat dikarenakan petugas koperasi nampak

tidak begitu tertarik dengan adanya siswa yang melakukan wawancara tersebut.

Kepedulian petugas koperasi kurang terhadap pendidikan di sekolah tersebut,

Sesuai dengan waktu yang ditentukan yaitu kurang lebih selama 40 menit,

siswa kembali ke kelas. Setelah semua siswa masuk kembali ke kelas, kelas

Page 11: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

50

sangat ramai dan gaduh. Guru mitra menenangkan keadaan kelas lalu memberikan

waktu selama 10 menit pada siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-

masing. Sebagian besar siswa sangat serius melakukan diskusi dengan teman

sekelompoknya, hanya sebagian kecil saja terdapat siswa yang tidak serius. Di

pojok kelas sebelah kiri nampak sekelompok siswa yang asyik bermain.

Guru mitra menugaskan kelompok 1 maju kedepan kelas, namun

mereka belum siap, akhirnya kelompok 3 yang maju ke depan kelas dan

melaporkan hasil temuannya. Pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa ke

depan kelas untuk melakukan presentasi. Hal ini menunjukkan ada kemajuan

dalam kegiatan belajar mengajar.

Selama persentasi, partisipasi siswa sudah mulai terlihat, hal ini terlihat

dengan adanya tanya jawab antara siswa dengan siswa yang dipandu oleh guru.

Setiap ada pertanyaan atau jawaban guru selalu memberikan reward. Hal ini

bertujuan untuk memotivasi siswa supaya aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Setelah sebagian siswa tampil ke depan, guru mitra memberikan beberapa

pertanyaan melalui LKS, kemudian guru mitra membahas pertanyaan dalam LKS

dan selanjutnya diambil kesimpulannya. Sebelum pulang peneliti mengadakan

dialog dengan guru mitra, tujuannya untuk melakukan diskusi dan refleksi.

Disepakati tanggal 5 agustus 2010 .

2. Refleksi Tindakan Siklus Kedua

Berdasarkan observasi pada siklus kedua, peneliti dan guru mitra

melakukan refleksi pada tanggal 5 Agustus 2010 pada waktu istirahat, dengan

Page 12: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

51

menemukan beberapa masalah, kekurangan dan hambatannya, yaitu sebagai

berikut:

1. Pengembangan materi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran sudah

optimal. Beberapa pertanyaan guru pada tahap apersepsi menyebabkan siswa

siap untuk belajar.

2. Strategi belajar mengajar yang dipilih guru sudah mengarah pada upaya

meningkatkan partisipasi siswa, tetapi tampilan guru dalam melaksanakan

strategi tersebut masih perlu peningkatan menjadi lebih baik.

3. Metode mengajar yang digunakan guru sudah mengarah pada upaya

peningkatan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi di kelas. Namun, keterbatasan dan keterampilan guru,

partisipasi aktif siswa belum berkembang seperti yang diharapkan.

4. Media pengajaran yang dipergunakan guru dalam kegiatan pembelajaran cukup

efektif dan fungsional, yaitu pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-

hari dalam hubungannya dengan keberadaan dan peran koperasi di

lingkungan masyarakat sekitar sekolah dikaitkan dengan alat peraga yang

ditampilkan oleh guru.

5. Sumber belajar yang dipergunakan guru bukan hanya buku paket, tetapi juga

lingkungan sekitar sekolah dalam bentuk pengalaman nyata siswa. Dalam hal

ini adalah keberadaan dan peran koperasi di lingkungan sekitar sekolah.

6. Keaktifan siswa dalam melakukan tanya jawab masih kurang, hal ini dapat

dilihat pada saat proses belajar mengajar banyak siswa yang tidak aktif. Hanya

beberapa orang yang sudah melakukan tanya jawab.

Page 13: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

52

7. Siswa belum terbiasa melakukan argumentasi atau memberikan pendapat

untuk kelompok lain. Untuk itu guru harus banyak memberikan motivasi pada

siswa.

8. Dalam memberikan gagasan atau pemikiran dalam kelompok diskusinya

belum nampak. Siswa belum terbiasa dan perlu dimotivasi oleh guru.

9. Dalam memberikan reward pada waktu siswa yang bertanya atau yang

menjawab sudah mulai dilakukan oleh guru, namun guru masih nampak ragu-

ragu dalam memberikan reward tersebut. Untuk memberikan Punishment,

guru hanya dengan menunjuk saja pada siswa yang main-main dan yang

ngobrol tidak memberikan teguran atau peringatan.

10. Pada saat diskusi, sudah nampak ada perkembangan yaitu siswa sudah

nampak aktif. Namun, masih terdapat beberapa siswa yang melakukan

kegiatannya sendiri-sendiri seperti ngobrol, main-main dengan teman

kelompoknya atau ada yang melemparkan bulatan kertas kepada teman yang

ada di meja lain, sehingga mengganggu kelompok lain yang sedang

memperhatikan.

3. Perencanaan

Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua, peneliti dan guru

mitra mengadakan diskusi balikan untuk memperbaiki pelaksanaan kedua, serta

memberikan dorongan kepada guru mitra untuk merasakan bahwa kehadiran

peneliti bukanlah sebagai pengawas atau yang akan memeriksa/evaluasi kinerja

guru mitra dalam mengajar. Tetapi, anggaplah peneliti sebagai teman untuk saling

tukar pikiran. Peneliti berulang kali mengatakan bahwa peneliti datang ke sekolah

Page 14: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

53

itu untuk belajar pada guru mitra dan bukan untuk menjustifikasi cara mengajar

guru mitra. Hal ini dilakukan untuk memotivasi guru mitra.

Dengan mendiskusikan serta mencari solusi terhadap hal-hal yang perlu

diperbaiki dalam pembelajaran secara partisipatif kolaboratif. Diskusi balikan dan

perencanaan yang dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2010 ini, bertujuan untuk

mempersiapkan perencanaan pengajaran yang akan dilakukan pada tanggal 9

Agustus sesuai jadwal pelajaran. Dari diskusi balikan ini diperoleh kesepakatan

sebagai berikut :

1. Guru bersama dengan peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran dengan

LKS nya, untuk pertemuan selanjutnya yaitu pada siklus ketiga, materi yang

akan disampaikan yaitu mengenai “Menjelaskan Koperasi yang ada

lingkungan setempat”. Untuk pengembangan materi dalam kegiatan

pembelajaran guru akan melakukan tanya jawab pada siswa. Untuk materi ini,

siswa masih tetap dibawa keluar kelas untuk investigasi sosial dan observasi

mengenai sumber daya alam yang ada di lingkungan sekolah. Selain itu,

dalam pelaksanaannya dilakukan oleh siswa secara berkelompok.

2. Untuk strategi pembelajaran, guru mitra akan menggunakan metode yang di

terapkan dalam pembelajaran pada siklus kedua, karena menurut guru mitra

penggunaan multi metode sangat efektif dan dapat meningkatkan partisipasi

siswa. Sebagai tindak lanjut dari investigasi sosial/pengamatan adalah diskusi

dan persentasi yang dilakukan oleh setiap kelompok di depan kelas.

Page 15: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

54

3. Guru mitra akan mendampingi siswa ketika melakukan investigasi

social/pengamatan, hal ini diharapkan supaya tujuan yang diharapkan tercapai

dengan baik, yaitu siswa tidak terpisah-pisah dalam melakukan investigasi .

4. Guru mitra akan menjelaskan LKS secara detail, supaya siswa tidak bingung

ketika sedang melakukan investigasi sosial di luar kelas, karena hal ini akan

mengganggu jalannya pengamatan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.

5. Untuk sumber belajar, guru mitra akan memggunakan lingkungan sebagai

sumber dan media belajarnya. Hal ini diharapkan dengan dibawa langsung

kepada media dan sumber belajar yang nyata, siswa dapat memahami

pelajaran IPS.

6. Guru mitra akan tetap memberikan reward kepada siswa yang berpartisipasi

aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan akan memberikan penguatan

kepada siswa yang bertanya ataupun yang menjawab pertanyaan. Selain itu,

guru mitra akan memberikan Punishment kepada siswa yang melakukan

kegiatan di luar kegiatan belajar mengajar, misalnya ngobrol atau main-main.

Punishment - nya berbentuk teguran. Selain itu, guru mitra akan meluruskan

keadaan apabila keadaan kelas menjadi ribut atau gaduh serta guru mitra akan

menyimpulkan materi pembelajaran setelah semua kelompok tampil ke depan

kelas.

7. Guru mitra akan melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam proses

pembelajaran, hal ini bertujuan supaya mengurangi kegiatan siswa di luar

proses belajar mengajar seperti ngobrol dan main-main.

Page 16: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

55

8. Untuk mengaktifkan interaksi berupa tanya jawab, baik antara siswa dengan

guru atau siswa dengan siswa, guru mitra akan lebih banyak lagi melakukan

tanya jawab kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan siswa dalam

belajar.

9. Dalam memberikan argumentasi pada kelompok lain, guru mitra tidak akan

mendominasi jalanya diskusi, tetapi akan memberikan keleluasaan kepada

siswa untuk memberikan tanggapan pada kelompok yang sedang

mempresentasikan temuannya.

4.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus Ketiga

1. Deskripsi Observasi Siklus Ketiga

Sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama, pada siklus ketiga

ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2010 hari Rabu sesuai dengan

jadwal pelajaran IPS yang ada di kelas VIII D. Untuk materi yang akan

disampaikan sesuai dengan rencana yaitu mengenai “Koperasi yang ada di sekitar

lingkungan sekolah”

Peneliti sudah berada di dalam kelas, guru memulai pelajaran yaitu dengan

membuka pelajaran dengan apersepsi dan menjelaskan materi pelajaran mengenai

Koperasi. Sesuai dengan rencana, setelah selesai apersepi guru menjelaskan

bahwa pada hari itu siswa akan melakukan pengamatan di luar kelas, yang akan

menjadi obyek pengamatannya adalah mengenai Koperasi Unit Desa yang ada di

daerah Cicalengka. Guru pun menjelaskan LKS untuk diisi oleh siswa.

Page 17: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

56

Setelah selesai menjelaskan, guru mempersiapkan siswa untuk keluar

kelas. Siswa pun secara berkelompok mengadakan pengamatan dan wawancara

petugas petugas koperasi. Tujuan adalah untuk mengethaui sejauhmana kegiatan

koperasi sekolah memfasilitasi para siswa dan guru, siswa bertanya baik pada

petugas dan guru yang kebetulan ada di koperasi tersebut. Selama siswa

melakukan investigasi sosial, guru selalu mengikutinya. Dengan demikian, pada

pembelajaran di luar kelas telah terjadi tanya jawab antara siswa dengan guru,

sesuai yang diharapkan oleh guru mitra dan peneliti. Selain itu, media dan sumber

belajar dapat diperoleh secara langsung oleh siswa.

Setelah selesai melakukan observasi atau investigasi sosial, siswa kembali

ke kelas untuk menindaklanjuti hasil investigasi sosialnya dengan diskusi

kelompoknya. Namun, tetap saja ada siswa yang bermain-main dengan mainanya

berupa gambar-gambar, lalu guru menghampiri dan menegurnya. Dilihat dari

keseluruhan siswa sudah mulai terbiasa dengan melakukan diskusi kelas, hal ini

dapat dilihat dari hampir seluruh siswa memperhatikan ke depan kelas ketika

temannya tampil untuk presentasi.

Untuk mengatur jalanya diskusi, guru menjadi moderator atau pengatur

dalam diskusi. Selain itu, guru mengatur tanya jawab antara siswa dengan siswa.

Hal tersebut dilakukan oleh guru, supaya diskusi berjalan dengan baik. Padahal

dalam perencanaan, supaya diskusi berjalan lancar guru hanya sesekali saja

meluruskan. Tetapi, pada kenyataannya guru masih mendominasi keadaan diskusi.

Untuk kegiatan tanya jawab antara siswa dengan siswa, terlihat para siswa masih

nervous dan banyak yang hanya main-main dalam melakukan pertanyaan. Selain

Page 18: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

57

itu, bila salah satu kelompok ketika ditanya oleh kelompok lain lambat

menjawabnya seluruh siswa pun mentertawakan dan berteriak “wuuhh”. Guru pun

menenangkan keadan siswa dan selanjutnya meluruskan pertanyaan dan sebagian

besar dijelaskan oleh guru. Dalam perencanaan guru hanya meluruskan keadaan,

tetapi pada kenyataannya guru menjelaskan kembali materi mengenai Koperasi,

sehingga waktu untuk kelompok lain pun tersita oleh penjelasan dari guru.

Padahal harapan dari perencanaan yang telah disepakati, setelah semua kelompok

tampil ke depan untuk presentasi, guru akan meluruskan pertanyaan-pertanyaan

yang belum terjawab oleh siswa.

Setelah semua kelompok tampil ke depan kelas, guru pun mengadakan

evaluasi melalui LKS yang telah dipersiapkan oleh guru mitra berupa pertanyaan-

pertanyaan. Beberapa menit kemudian guru bertanya, Apakah soal-soal sudah

selesai dijawab?” . Pertanyaan guru tersebut ada yang menjawab “sudah bu”, ada

juga yang “belum bu”.

Setelah semua menjawab, guru membahas soal-soal yang ada di LKS

yaitu dengan cara menunjuk pada setiap siswa untuk menjawab soal. Seluruh soal

pun sudah dibahas, selanjutnya guru menyimpulkan materi bahwa, “Koperasi

Sekolah ternyata bermanfaat untuk para siswa, guru dan karyawan sekolah salah

satu contohnya adalah menjual peralatan sekolah. Untuk itu, sebagai pelajar

diharapkan dapat memahami cara penjualan di koperasi, demikian kesimpulan

yang guru mitra ucapkan pada akhir pelajaran. Selanjutnya guru mitra

memberikan pekerjaan rumah. Bel pulang pun berbunyi, siswapun bersorak dan

bersiap-siap untuk segera pulang.

Page 19: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

58

2. Refleksi Siklus Ketiga

Berdasarkan observasi pada siklus ketiga, peneliti dan guru mitra

melakukan refleksi pada hari Kamis tanggal 10 Agustus 2010 pada waktu

istirahat, dengan menemukan beberapa peningkatan dalam pembelajaran,

beberapa masalah, kekurangan dan hambatan dalam pembelajaran. Untuk lebih

jelasnya hasil temuan tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Pengembangan materi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran

Koperasi yang ada di lingkungan setempat sudah ada peningkatan, harus

dipertahankan dan kalau memungkinkan ditingkatkan lagi. Untuk apersepsi

guru sudah mulai mengembangkan materi dengan melakukan tanya jawab

dengan siswa dan cukup bagus. Beberapa pertanyan guru mitra menyebabkan

siswa sudah siap untuk belajar serta guru sudah cukup dalam membuka

pelajaran. Penggunaan buku paket pada pembelajaran ini sudah mulai

dikurangi.

2. Strategi belajar mengajar yang dipilih guru mitra sudah mengarah pada upaya

meningkatkan partisipasi siswa secara maksimal, guru harus mempertahankan

strategi pembelajaran ini karena situasi kelas sudah cukup baik dan perlu

dipertahankan, sehingga apa yang menjadi harapan semula dapat tercapai

secara maksimal.

3. Metode mengajar yang dipergunakan guru mitra cukup baik dalam upaya

peningkatan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, dengan menggunakan

metode diskusi di kelas. Namun, guru mitra masih saja menjelaskan materi

ketika diskusi sedang berlangsung

Page 20: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

59

4. Media dan sumber belajar pada pembelajaran ini sudah cukup baik karena

siswa dapat secara langsung berhubungan dengan sumber belajar. Artinya

sumber belajar dengan memanfaatkan lingkungan dalam pembelajaran ini

sangat efektif dan fungsional.

5. Dalam melakukan tanya jawab yang dilakukan oleh guru mitra sudah baik.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu guru mitra jangan terlalu

cepat dalam menjawab pertanyaan dari siswa. Biarkan siswa yang lain yang

menjawabnya. Dengan demikian terjadi kreatifitas siswa dalam

pengembangan materi dan siswa terlibat aktif dalam tanya jawab.

6. Dalam pemberian reward dan penguatan sudah baik dan harus dipertahankan.

Diharapkan guru mitra selalu memberikan reward kepada siswa yang aktif,

hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa yang lain supaya lebih aktif dalam

belajar.

7. Dalam melakukan kesimpulan pada akhir pelajaran sudah cukup. Guru mitra

harus lebih banyak melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi

pembelajaran. Hal ini dilakukan supaya siswa terlibat aktif dalam kegiatan

belajar mengajar.

8. Dalam aktifitas tanya jawab, baik antara sesama siswa atau siswa dengan guru

mitra sudah nampak ada perkembangan. Hal ini harus dipertahankan, karena

dapat melibatkan partisifasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada pembelajaran ini, belum nampak siswa memberikan gagasan atau ide

pada saat diskusi atau pada saat tampil ke depan.

Page 21: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

60

9. Keaktifan siswa dalam diskusi sudah cukup. Namun masih banyak siswa yang

main-main dan mentertawakan temannya ketika tampil di depan kelas. Guru

mitra seharusnya memberikan pengertian kepada siswa tersebut dan

memberikan punishment. Tujuannya supaya tidak mengganggu kegiatan

belajar mengajar.

10. Untuk rasa percaya diri guru mitra pada saat kegiatan belajar mengajar sudah

cukup dan perlu di tingkatkan lagi supaya tidak kelihatan nervous atau gugup

ketika menyampaikan materi. Selain itu, guru mitra kelihatan sangat hati-hati

dalam menjawab atau menyampaikan materi karena takut salah.

3. Perencanaan

Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga, peneliti dan guru

mitra mengadakan diskusi balikan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus

keempat, serta memberikan dorongan kepada guru mitra untuk lebih percaya diri

lagi pada saat peneliti mengobservasi. Dengan mendiskusikan serta mencari

solusi terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran secara

partisipatif, kolaboratif. Diskusi balikan dan perencanaan yang dilakukan pada

hari selasa tanggal 10 Agustus 2010 ini, bertujuan untuk mempersiapkan

perencanaan pengajaran yang akan dilakukan pada tanggal 11 Agustus hari rabu

sesuai jadwal pelajaran. Dari diskusi balikan ini diperoleh kesepakatan sebagai

berikut :

1. Guru mitra dan peneliti membuat rencana pembelajaran mengenai

Koperasi yang ada di lingkungan sekolah sesuai dengan kurikulum.

Page 22: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

61

2. Untuk metode pengajaran masih tetap mengunakan multi metode yaitu

sesuai dengan siklus ketiga.

3. Media dan sumber belajar menggunakan lingkungan sekitar sekolah.

4. Guru mitra akan lebih banyak melakukan tanya jawab dengan siswa,

tujuan untuk memotivasi siswa.

5. Siswa akan melakukan tanya jawab atau wawancara dengan warga sekitar sekolah.

4.2.4 Pelaksanaan Tindakan Siklus Keempat

1. Deskripsi Observasi Siklus Keempat

Sesuai rencana bahwa pada hari ini Guru mitra akan memberikan materi

mengenai cara masuk menjadi anggota Koperasi setempat. Penekanan utama

dalam tindakan ini adalah guru mitra akan meningkatkan motivasi siswa dalam

melakukan tanya jawab. Walau pun demikian kegiatan ini tidak akan terlepas dari

tujuan penelitian yaitu implementasi pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar dalam pembelajaran IPS di SMP.

Guru mitra membuka pelajaran yaitu dengan cara bertanya pada salah

seorang siswa, tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengkondisikan siswa

pada belajar. Siswa yang ditunjuk dapat menjawab. Sementara ketika guru mitra

bertanya pada seorang siswa, siswa yang lain saling berebut untuk menjawab,

yaitu dengan mengangkat tangannya.

Setelah melakukan tanya jawab guru mitra mengajak siswa untuk keluar

kelas yaitu untuk melakukan pengamatan/investigasi sosial mengenai Koperasi

yang ada di lingkungan sekolah. Dalam hal ini siswa melakukan wawancara

Page 23: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

62

dengan warga masyarakat sekitar sekolah. Seperti pada siklus sebelumnya, dalam

melakukan pengamatan/investigasi siswa dikelompokan. Sebelum ke luar kelas,

guru menjelaskan terlebih dahulu tata cara mengisi pertanyaan dalam wawancara

dan menjelaskan mengenai wawancara pada warga sekitar sekolah, harapan guru

dalam mewawancara warga sekitar yaitu siswa diharapkan mewawancaranya

dengan sopan dan tidak main-main.

Setelah semunya dijelaskan oleh guru, siswa pun keluar kelas untuk

melakukan wawancara dengan warga sekitar sekolah. Nampak siswa melakukan

tugasnya dengan baik. Hal ini dapat dilihat ketika melakukan wawancara, mereka

dengan serius melakukan tanya jawab dengan warga sekitar. Namun, masih ada

siswa yang main-main. Peneliti lihat, masih ada beberapa siswa yang main-main

dan tidak serius dalam belajar. Siswa yang main-main tersebut ditegur oleh guru.

Hal ini dilakukan untuk tidak mengganggu siswa yang lain dan sesuai dengan

tujuan yaitu untuk memberikan punishment pada siswa yang hanya bermain.

Setelah selesai melakukan investigasi, siswa masuk kembali ke kelas

untuk melakukan diskusi dengan kelompoknya serta untuk melakukan presentasi

di depan kelas. Selama kegiatan presentasi, peneliti lihat keadaan kelas sudah

cukup aktif dan siswa dapat mengikutinya dengan baik. Tetapi, tetap saja ada

beberapa siswa yang hanya main-main dengan temannya dan tidak sungguh-

sungguh dalam belajar.

Aktivitas tanya jawab dalam kegiatan ini sudah nampak dan siswa sudah

mengikutinya dengan baik, hal ini merupakan kemajuan dalam kegiatan belajar

Page 24: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

63

mengajar. Siswa terlihat aktif dalam melakukan tanya jawab atau pun memberikan

gagasan dalam kelompoknya.

Kegiatan diskusi dan presentasipun selesai, guru mitra memberikan tanya

jawab dalam lembar kerja siswa, soal-soal dalam LKS dijawab secara perorangan.

Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi dari kegiatan belajar mengajar yang telah

dilakukan oleh siswa.

Setelah semua selesai menjawab, guru mitra membahas pertanyaan

tersebut serta menyimpulkan pelajaran. Sebelum pelajaran ditutup guru mitra

memberikan pekerjaan rumah pada siswa, tujuannya adalah memberikan tindak

lanjut dari pelajaran yang telah disampaikan. Guru mitra dan peneliti melakukan

dialog setelah pelajaran usai mengenai hasil temuan pada siklus keempat.

Selanjutnya disepakati tanggal 12 Agustus 2010 melakukan diskusi dan refleksi.

2. Refleksi Siklus keempat

Peneliti dan guru mitra bertemu dan merefleksikan hasil temuannya pada

siklus keempat, dari hasil diskusi dan refleksi adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan materi sudah ada peningkatan serta perlu untuk

ditingkatkan kembali.

2. Strategi belajar mengajar sudah mengarah pada upaya meningkatkan

partisipasi siswa secara maksimal, guru mitra diharapkan

mempertahankan strategi tersebut.

3. Metode mengajar yang dipergunakan dalam upaya partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran terlihat ada kemajuan.

Page 25: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

64

4. Media dan sumber belajar sudah baik, karena siswa berhubungan

langsung dengan sumber belajar dan media pembelajaran.

5. Dalam melakukan tanya jawab, meskipun sudah dilakukan dengan baik,

namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu dalam

memberikan motivasi dan pengayaan materi.

6. Aktivitas siswa dalam melakukan tanya jawab sudah meningkat, baik

antara siswa dengan siswa atau guru dengan siswa.

7. Pada kegiatan belajar mengajar, siswa sudah dapat memberikan gagasan

atau ide pada saat diskusi.

8. Keaktifan siswa dalam diskusi sudah nampak, namun masih ada beberapa

siswa yang main-main pada waktu diskusi berlangsung.

3. Perencanaan

Selain melakukan diskusi dan refleksi dari siklus keempat, peneliti dan

guru mitra melakukan perencanaan untuk siklus kelima. Rencana untuk siklus

kelima Sabtu 14 Agustus 2010

Sesuai dengan refleksi yang telah dilakukan pada hari Sabtu, maka peneliti

dan guru mitra melakukan perencanaan untuk tangal 16 Agustus 2010 yaitu

mengenai Pasar . Pelaksanaan untuk kunjungan ke Koperasi yang ada di pasar

akan dilakukan pada siklus kelima. Untuk pelaksanaan kunjungannya dilakukan

dua kali kunjungan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Untuk pengembangan materi guru mitra akan mengadakan tanya jawab

dengan siswa mengenai pasar melalui lembar kerja siswa

Page 26: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

65

2. Guru mitra dan peneliti membuat perencanaan pembelajaran, untuk

kunjungan ke koperasi yang ada di pasar serta ada beberapa orang guru

yang akan mendampingi dan membantu guru mitra dan peneliti.

3. Sumber belajar atau media secara langsung yaitu lingkungan sekitar siswa.

4.2.5 Pelaksanaan Tindakan Siklus Kelima

Deskripsi Observasi Siklus Kelima

Sesuai dengan rencana yaitu Rabu, 18 Agustus 2010 akan berkunjung ke

Koperasi yang ada di pasar, guru mitra sudah mempersiapkan siswa untuk kondisi

belajar. Siswa sudah dikelompokkan dan setiap kelompok sudah diberi LKS. Guru

mitra sudah menjelaskan mengenai LKS, Supaya kegiatan ini terarah siswa

dibekali LKS yang akan menjadi bahan panduan pengamatan.

Setelah segala sesuatunya yang dipersiapkan sudah siap, Selanjutnya siswa

melakukan do’a bersama . Dengan dipimpin guru mitra, siswa bergerak menuju

pasar dengan jalan kaki. Selama diperjalanan siswa bergerombol dengan tertib.

Sesampai di pasar keadaan menjadi lain, siswa terpisah-pisah dari barisan dan

lepas dari pengawasan guru, hal ini dikarenakan pasar ini terlalu padat. Namun

karena siswa dibekali LKS semuanya dapat berjalan lancar. Siswa melakukan

pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS.

Setelah selesai melakukan pengamatan siswa berkumpul untuk kembali

ke sekolah dan melakukan pembelajaran. Siswa istirahat terlebih dahulu selama

10 menit setelah sampai di sekolah. Selanjutnya guru mitra menugaskan pada

siswa untuk melaporkan hasil temuannya di depan kelas.

Page 27: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

66

Setelah semua tampil melaporkan hasil temuannya, lalu dilangsungkan

tanya jawab antara siswa dengan guru mitra seputar keadaan koperasi yang di

pasar.

Kemudian guru mitra menyimpulkan materi dan memberikan beberapa

pertanyaan untuk siswa. Pada pembelajaran ini siswa sudah terlihat aktif, sumber

belajar dapat langsung dilihat dan dirasakan oleh siswa. Siswa begitu antusias

dalam pembelajaran ini, hal ini disebabkan siswa dapat mengekspresikan hasil

temuannya yang tidak berdasarkan buku. Setelah pelajaran usai guru mitra

bersama peneliti melakukan repleksi atau diskusi, yang hasilnya adalah sebagai

berikut:

1. Guru mitra sudah mengembangkan materi secara maksimal dan sudah

nampak ada perkembangan sangat baik.

2. Media atau sumber sudah dapat dirasakan langsung oleh siswa yaitu

sumber belajar yang digunakan terdapat dilingkungan sekitar siswa.

3. Metode sudah tepat karena siswa sudah nampak berpartisipasi aktif dengan

baik dalam proses pembelajaran

4. Siswa sudah melakukan tanya jawab dengan baik antara sesamanya atau

dengan guru.

5. Siswa sudah dapat memberikan gagasan dan ide dengan baik pada

kegiatan ini .

6. Siswa sudah terbiasa dalam pembelajaran berkelompok, hal ini dapat

dilihat ketika guru mitra membagi kelompok keadaan kelas tidak rebut

seperti pada siklus sebelumnya.

Page 28: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

67

7. Nampaknya pada siklus ini guru dan siswa sudah terbiasa dengan

penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar.

4.3 Analisis Hasil Penelitian

Dari hasil deskripsi penelitian yang telah diuraikan di atas, penulis

sajikan analisis penelitian sesuai dengan sub masalah sebagai berikut :

4.3.1 Proses pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan untuk

meningkatkan prestasi pada pembelajaran IPS di Sekolah Menengah

Pertama

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran

IPS di sekolah menengah lebih menekankan pada penerapan lingkungan sebagai

sumber belajar.

Untuk pengembangan pola pembelajaran IPS yang berdimensi pada

penggunaan sejumlah bahan dan sumber belajar yang bermuara pada lingkungan

dan kehidupuan masyarakat harus menekankan pada sejumlah pengalaman

belajar untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan

pengkajian atau penelitian sederhana melalui strategi pembelajaran study trip dan

resource person dengan teknik dan metode yang dikembangkan secara

terintegrasi serta bervariasi yaitu menggabungkan beberapa metode seperi

observasi, kerja kelompok, tanya jawab, penugasan dan diskusi.

Ada juga model pembelajaran yang menekankan pada upaya menerapkan

lingkungan dalam pembelajaran IPS yaitu merupakan suatu media pendidikan

Page 29: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

68

yang menyenangkan dan nilai memperkaya kajian materi secara bervariasi dalam

upaya pelaksanaan pendidikan IPS. Pentingnya pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar anatara lain adalah IPS bertujuan mengembangkan siswa agar

memiliki pengertian dasar mengenai dunia kehidupan sosial masyarakat tempat

tinggalnya, lingkungan dapat dijadikan sumber belajar karena dalam lingkungan

sekitar siswa menyediakan unit-unit kajian yang komprehensif tentang realitas,

situasi dan masalah kemasyarakatan dapat mengarahakan minat dan perhatian

siswa untuk mengenal lingkungan belajar diluar sekolah, kajian materi yang

diberikan guru dirasakan dekat, intim serta akrab dengan berdasarkan

pembelajaran yang bermakna. Selain itu, mampu menempatkan diri siswa untuk

mengambil peran-peran sosial bagi proses perubahan yang sedang dan akan terus

berlangsung. Sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam lingkungan sekitar

maka lahirlah istilah critical role.

Berkaitan dengan hal tersebut, guru sebagai fasilitator dan motivator

mempunyai peranan yang sangat penting, karena siswa pada usia sekolah

menengah berada pada tahap operasional konkrit yang membutuhkan guru

memahami pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, dalam hal ini

lingkungan diharapkan sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Hal ini

disebabkan melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa dapat

memperoleh pengalaman langsung tentang materi pembelajaran.

Dengan demikian pengajaran yang dilaksanakan oleh guru menjadi

fungsional dan pragmatis bagi siswa. Sedangkan perolehan hasil belajarnya

Page 30: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

69

bukan hanya sekedar pengetahuan atau pemahaman saja, tetapi sudah mengarah

pada evaluasi.

Berdasarkan temuan lapangan, penulis simpulkan bahwa proses

pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat

meningkatkan kualitas dan perolehan hasil belajar dalam pembelajaran IPS di

sekolah menengah, karena suatu kegiatan yang dapat memberikan kelengkapan

pengetahuan bagi peserta didik adalah situasi lingkungan dimana tersedia

kemungkinan yang tak terbatas untuk dijadikan arena dalam mengarahkan

aktivitas belajar siswa.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat menciptakan siswa

yang peduli terhadap lingkungan sekitar siswanya, karena siswa bersentuhan

langsung dengan lingkungan dimana ia tinggal. Pengetahuan siswa tidak hanya

terpaku pada buku paket yang diajarkan oleh guru, tetapi siswa dapat merasakan

secara langsung mengenai materi yang diajarkan. Sehingga dapat menjadikan

pembelajaran ini sebagai pengalaman dan menjadikan pembelajaran ini bermakna.

4.3.2 Unjuk kerja guru dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar untuk meningkatkan prestasi pada pembelajaran IPS di Sekolah

Menengah

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar merupakan suatu

kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber belajar dalam pembelajaran IPS di sekolah menengah mencakup konsep

dari kesatuan ruang, semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk di

Page 31: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

70

dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan

perikamnusiaan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

Dalam proses belajar mengajar diperlukan kinerja guru yang dapat

menguasai materi pembelajaran, terutama yang berhubungan dengan sumber

belajar yaitu lingkungan yang dijadikan sumber belajar. Untuk itu guru

diharapkan mampu mengkondisikan siswa dalam belajar.

Temuan awal penelitian sebagai studi orientasi dari kegiatan penelitian

ini, nampaknya guru mengalami kesulitan dalam menerapkan lingkungan

sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS. Hal ini terlihat dalam proses

pembelajaran, guru semata-mata hanya menggunakan buku paket sebagai sumber

belajar yang ada untuk ketercapaian tujuan pembelajaran. Buku paket merupakan

sumber yang digunakan guru dan siswa, sedangkan sumber belajar yang

berkaitan dengan lingkungan yang ada di sekitar siswa belum diterapkan, bahkan

terungkap selain buku paket yang menjadi sumber utama belajar adalah guru itu

sendiri. Penjelasan dari guru merupakan satu-satunya sumber belajar, sehingga

kinerja guru sebelum memanfaatkan lingkungan untuk dijadikan sebagai sumber

belajar sangat dominan. Proses pembelajarannya tidak bermakna dan hanya

berpusat pada guru.

Keterbatasan penggunaan sumber belajar yang hanya buku paket,

cenderung semakin menguat, karena buku tersebut dianggap sebagai substansi

dari kurikulum IPS, sehingga guru lebih dekat dengan buku paket dari pada dekat

dengan kurikulum. Kondisi semacam ini akan menjauhkan para siswa dari

pemahaman terhadap masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan sekitranya.

Page 32: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

71

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang dilakukan oleh guru

mitra pada saat diobservasi nampak ada perubahan, karena dalam proses

pembelajaran ini ada perubahan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Unjuk kerja guru pada saat melakukan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar terlihat kreatif dan aktif sehingga berdampak pada proses belajar mengajar

di kelas.

Guru sudah dapat memperlihatkan kinerjanya, yaitu guru terlihat memiliki

kebebasan untuk memilih berbagai strategi dan sumber belajar yang dianggap

relevan dengan tujuan pengajaran IPS tanpa melupakan tingkat perkembangan

peserta didiknya. Selain itu lingkungan yang dijadikan sumber belajar oleh guru

merupakan salah satu konsep IPS yang dapat dieksplorasi secara langsung dan

diperkenalkan pada siswa melalui konsep geografi, sosiologi, civics, dan ilmu

politik serta ilmu sejarah.

4.3.3 Hambatan/kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama.

Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan lingkungan

sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS di sekolah menengah adalah

mengenai alokasi waktu yang ada dalam pelajaran IPS yang relatif singkat,

sehingga guru merasa kesulitan dalam mengatur waktu. Selain itu materi yang ada

dalam pelajaran IPS sangat banyak. Sehingga dalam proses pembelajaran di kelas

guru harus menyesuaikan dengan kurikulum. Artinya tidak semua materi yang ada

dalam kurikulum dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan lingkungan di sekitar

sekolah atau sekitar siswa.

Page 33: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

72

Hambatan yang lain adalah dukungan dari masyarakat sekitar sekolah, hal

ini dapat dibuktikan ketika siswa melakukan pengamatan dan wawancara di

lingkungan sekitar sekolah, masyarakat seperti yang tidak tanggap terhadap

kegiatan siswa. Selain itu, untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber

belajar, di harapkan guru kreatif.

Hambatan yang lain adalah, ketika tuntutan dalam kurikulum harus

melakukan kunjungan ke suatu temapat yang memang jaraknya jauh dari sekolah

dan harus mengeluarkan biaya untuk transportasi dan membutuhkan biaya yang

mahal. Apakah siswa yang harus menanggungnya? Guru mengalami kesulitan

bagaimana mengatasi masalah tersebut, tanpa mengurangi target kurikulum yang

dibebankan pada guru. Untuk itu, hambatan-hambatan guru dalam memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar harus mendapatkan perhatian dari kepala

sekolah.

4.4 Temuan Hasil Penelitian

Sesuai dengan pertanyaan penelitian mengenai pemanfaatan lingkungan

sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPS di SMP, maka di bawah ini dapat

di kemukakan hasil dari penelitian yaitu :

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber

belajar pada pembelajaran IPS memperlihatkan iklim kelas yang kondusif.

Hal ini terlihatkan dengan kinerja dan peran guru sebagai motivator,

fasilitator, mediator. Selain itu, aktifitas siswa dalam proses belajar

mengajar sangat nampak sekali, karena siswa diikutsertakan dalam proses

Page 34: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

73

belajar mengajar. Pada proses belajar mengajar dari siklus satu sampai

siklus lima, guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Hal

tersebut berbeda ketika pada saat awal dilakukan penelitian, guru hanya

menggunakan metode ceramah. Dalam proses pembelajaran siswa

dilibatkan secara langsung, sehingga terlihat sangat jelas pusat

pembelajaran berada pada siswa (student centered).

2. Unjuk kerja guru dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

pada pembelajaran IPS sangat aktif dan kreatif. Sebelum pembelajaran

guru merencanakan persiapan pembelajaran dan lembar kerja siswa. Pada

saat proses pembelajaran guru menggunakan metode pembelajaran yang

bervariasi. Metode yang dilakukan oleh guru dalam memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar dengan menggunakan metode field trip.

Selain itu, guru nampak membimbing siswa setiap melakukan kunjungan

dan guru menjadi mediator setiap melakukan kunjungan ke luar kelas.

3. Hambatan yang dihadapi oleh guru adalah mengenai alokasi waktu dalam

pelajaran IPS hanya sedikit yaitu empat jam setiap satu minggu. Dukungan

masyarakat sekitar sekolah sangat kurang, sehingga dapat mengganggu

proses belajar mengajar. Dukungan yang dianggap kurang dalam

penelitian ini, ketika siswa melakukan wawancara, tidak semua warga

masyarakat tanggap terhadap kegiatan siswa tersebut. Hambatan yang

lainnya adalah ketika tuntutan dalam kurikulum mengenai materi yang

tidak ada di sekitar sekolah dan harus melakukan kunjungan dengan

menggunakan biaya yang besar, maka siapa yang akan bertanggung jawab

Page 35: hendraprijatna68.files.wordpress.com€¦  · Web viewGuru hanya memungut dari buku paket. c. Guru tidak melibatkan siswa. d. Belum ada upaya untuk menggunakan metode yang melibatkan

74

dalam masalah pembiayaannya?, hal inilah yang memerlukan kerjasama

antara kepala sekolah, komite sekolah dan guru.