hendraprijatna68.files.wordpress.com  · web viewsejalan dengan pengertian ips tersebut ... dalam...

25
9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Secara konseptual maupun operasional IPS erat hubunganya dengan studi sosial dan ilmu sosial. (Somantri,2001). IPS diberi pengertian sebagai pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, antropologi, tata Negara dan sejarah yang disajikan secara sistematis dan psikologis. IPS merupakan perpaduan anatara konsep-konsep ilmu sosial dengan konsep-konsep pendidikan yang disajikan secara sistematis, psikologis dan fungsional sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik (Somantri,2001:45). Pendidikan IPS adalah sebuah program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu. Sehingga baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, maupun ilmu pendidikan tidak akan

Upload: lekhanh

Post on 21-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

9

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Secara konseptual maupun operasional IPS erat hubunganya dengan studi

sosial dan ilmu sosial. (Somantri,2001). IPS diberi pengertian sebagai pelajaran

yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi,

ekonomi, antropologi, tata Negara dan sejarah yang disajikan secara sistematis

dan psikologis.

IPS merupakan perpaduan anatara konsep-konsep ilmu sosial dengan

konsep-konsep pendidikan yang disajikan secara sistematis, psikologis dan

fungsional sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik (Somantri,2001:45).

Pendidikan IPS adalah sebuah program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu.

Sehingga baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, maupun

ilmu pendidikan tidak akan ditemukan adanya sub-sub disiplin PIPS, yang dalam

kepustakaan National Council for Social Studies (NCSS) dan Social Science

Education Council (SSEC) disebut “social studies” dan “social sciences

education”. (Achmad, www.Depdiknas.go.id )

Sumaatmadja (1984:7-8) mengatakan : “IPS sebagai suatu bidang

pengkajian tentang gejala atau masalah social”. Sejalan dengan pengertian IPS

tersebut, Sumaatmadja (1980:11) menyebutkan bahwa :

Page 2: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

10

Secara mendasar, pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang, melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhan. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya,memenuhi kebutuhan budayanya,kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi. Mengatur kesejahteraan dan pemerintahaanya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat. Pokoknya memepelajari – menelaah – mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini, itulah hakikat yang dipelajari pada pengajaran IPS.

Pendidikan IPS (Social Studies), dan ilmu-ilmu sosial (social Science)

mempunyai batasan dan pengertian yang lebih mengacu pada bidang kajian sosial

kemasyarakatan yang didasarkan pada disiplin ilmu yang terangkum dalam ilmu-

ilmu sosial. Sanusi (1971:17) “mengemukakan bahwa ilmu-ilmu sosial terdiri atas

disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis, dan biasanya

dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah, sehingga ilmu

sosial bersifat interdisipliner”. Sedangkan didalam kurikulum IPS tahun 2006, IPS

mengkaji seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan

dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya,masyarakatnya,

bangsanya, dan lingkunganya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat

dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.

Menurut Kamarga (1994:12) ”berdasarkan fungsi pengajaran di sekolah.

IPS terdiri dari Social Studies dan social Science”. Pendidikan ilmu sosial (social

Science) biasanya dikembangkan dalam kurikulum akademik pada tingkat sekolah

menengah. ”Kurikulum yang demikian akan memakai disiplin ilmu sebagai label

mata pelajaran dan tujuan kurikulum sangat erat kaitanya dengan tujuan disiplin

ilmu” (Hasan, 1996:93). Sedangkan ilmu pengetahuan sosial (Social Studies)

dikembangkan untuk tingkat atau jenjang pendidikan dasar. Dalam hal ini focus

Page 3: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

11

utama IPS adalah kajian hubungan antar manusia. Dengan demikian untuk

mencapai keserasian dan keselarasan suatu masyarakat dibutuhkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang dibentuk melalui pendidikan pengetahuan sosial.

Berdasarkan pernyataan di atas, tampak bahwa bidang kajian antara ilmu

sosial atau ilmu pengetahuan sosial tidaklah berbeda yaitu sebagai studi yang

bidang kajianya sama-sama mempelajari kehidupan individu di lingkungan

masyarakat walaupun penekanan kerangkanya berbeda.

Sebagai perbandingan, berikut dikemukakan beberapa definisi dan batasan

IPS sebagai berikut :

1. Somantri (2001) Pendidikan IPS di Indonesia adalah penyederhanaan

disiplin ilmu-ilmu sosial dan segala sesuatu yang sifatnya sosial,yang

diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis dengan Pancasila UUD 1945

sebagai “nilai sentralnya” untuk mencapai tujuan pendidikan (nasional)

khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.

2. Forum komunikasi II HISPIPS (1991) di Yogyakarta telah mendefinisikan

PIPS sebagai penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial

dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang di organisasikan dan

disajikan secara ilmiah dan pedagosis/psikologis untuk tujuan pendidikan.

3. Nasution dan Waney (1989:62) menyatakan bahwa IPS ialah suatu

program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada

pokoknya mempersoalkan manusia dan lingkungan alam fisik maupun

dalam lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagaiilmu

Page 4: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

12

sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, ilmu politik dan

psikologi.

4. Wesley (dalam, Daldjoeni 1985:25) didefinisikan sebagai The social

science simplied, and desttilized for educational purposes.

Tujuan dari pendidikan IPS, menurut Hasan (1993:92), “pendidikan IPS

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta

didik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial dan budaya”. Somantri

(2001:99) “mengemukakan tujuan pendidikan IPS adalah agar peserta didik lebih

mengenal orang lain di sekitarnya, menyesuaikan diri pada lingkungannya, dan

mengembangkan kebudayaan, kesenian,adat istiadat daerah dan sebagainya”.

Menurut Al Muchtar (2004:40) “Tujuan IPS mengembangkan kemampuan baik

intelektual maupun emosional siswa untuk dapat memahami dan memecahkan

masalah sosial dalam rangka memperkuat partisipasi sebagai warga Negara dalam

kehidupan masyarakat”.

Sementara itu menurut Suyanto (2005:4) dalam seminar sehari pendidikan

IPS menyatakan ada beberapa tujuan pendidikan IPS :

1. Pembelajaran IPS yang harus diorganisasikan secara terpisah sesuai dengan body of knowledge masing-masing disiplin ilmu sosial.

2. Pembelajaran IPS diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis dan menghendaki agar program pengajaran mengkorelasikan bahkan mungkin harus mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu sosial, dalam unit program studi.

3. Pembelajaran IPS diorganisasikan dengan menampung tujuan siswa yag akan melanjutkan ke perguruan tinggi maupun yang akan terjun langsung ke masyarakat.

4. Pembelajaran IPS mempelajari bahan pengajaran yang pantang (tabu) untuk dibicarakan, dengan demikian para siswa akan memperoleh kesempatan untuk memecahkan konflik intra personal maupun antar personal.

Page 5: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

13

Berkaitan dengan pendidikan IPS pada level Sekolah Menengah Pertama

tidak dapat melepaskan diri dari kajian konteks lingkungan sekitar atau pengaitan

latar sosial budaya, sejarah, geografi, ekonomi, politik, pemerintah sesuai dengan

ruang lingkup pengembangan IPS yang berlaku di SMP. Hasan (1996:56)

mengemukakan secara konseptual IPS untuk jenjang SMP disajikan secara :

1. Merujuk pada organisasi materi kurikulum yang bertujuan (1) mengembangankan kemampuan melalui pengetahuan sosial dan budaya; (2)mendidik siswa mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai untuk dirinya sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial dan budaya.

2. Kajian materi berhubungan dengan kehidupan sosial dan budaya di sekitarnya, di wilayah tempat tinggalnya, dinegaranya sebagai warga Negara dan dunia.

3. Tidak langsung berhubungan dengan disiplin ilmu sosial. Pokok bahasan yang berlabelkan disiplin ilmu sosial bukan karena arti penting materi yang dikandungnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

4. Organisasi materi tidak membatasi diri dengan salah satu atau beberapa disiplin ilmu.

Tujuan dari pengetahuan sosial di SMP pada kurikulum 2006 adalah

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan siswa yang berkaitan

dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Berdasarkan beberapa uraian tersebut,

dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan IPS dalam penelitian ini adalah

menyiapkan peserta didik mampu, baik dalam dimensi berpikir, bersikap maupun

keterampilan agar dapat menjalani kehidupanya di masyarakat.

Ruang lingkup pendidikan IPS menurut kurikulum 2006 meliputi beberapa

aspek yang berkaitan dengan: (1) sistem budaya sosial; (2) manusia, tempat dan

lingkungan; (3) perilaku ekonomi dan kesejahteraan; (4) waktu, keberlanjutan dan

perubahaan; (5) sistem berbangsa dan bernegara.

Page 6: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

14

2.2 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Di dalam proses kegiatan belajar mengajar, baik pada tingkat tinggi

maupun di tingkat yang lebih rendah secara tidak langsung dalam situasi dan

kondisi apapun terdapat tiga komponen yang saling mempengaruhi. Komponen-

komponen tersebut adalah siswa, bahan ajar, dan guru.

Dalam hal ini, guru harus memperhatikan dengan seksama, apakah anak

itu memunculkan perhatian atau perhatian yang semu, sebab bagaimana anak

dapat tertarik pada hal yang penting, hanya guru yang dapat mengetahui dan

mengarahkannya. Menurut Cf.Mayer (dalam Suriadisastra,1993:99),

“mengemukakan bahwa sifat keingintahuan anak dalam mengeksplorasi pada

umumnya tidak siklus melainkan bersifat spiral artinya pada saat keingintahuan

awal terpuaskan, maka apa yang dihadapi telah berubah ke arah di atasnya, karena

sifat ingin tahu sangat erat dengan perhatian”. Perhatian dan sifat-sifat yang

imajinanif akan mendorong seseorang untuk lebih ingin tahu. Dalam hubunganya

dengan perhatian dan keingintahuan anak, semuanya tidak terlepas dari keaktifan

anak, karena anak pada usia SMP mempunyai kecenderungan untuk bergerak

bebas.

Dalam upaya mencapai hasil sesuai yang diharapkan, dan penyelenggaraan

proses pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, guru

dapat membalajarkan peserta didiknya pada pembelajaran IPS dengan

pengalaman langsung dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis

siswa SMP, hal ini dapat menggunakan strategi pembelajaran sebagai berikut :

1. Listing grouping and labeling. Misalnya anak sepulang sekolah dari field trip ke Taman Sapari, guru menugaskan kepada mereka untuk mendata

Page 7: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

15

nama-nama hewan (listing), mengelompokan hewan tersebut sesuai dengan jenis dan sifat khasnya (grouping), dan menyebutkan kelompok-kelompok hewan tersebut (labelling).

2. Experiencing, hypothesizing and testing. Misalnya dalam mengajarkan koperasi, anak sebelumnya sudah memiliki konsep awal tentang koperasi, kemudian guru mengembangkan melalui diskusi untuk mengetahui tujuan koperasi, sifat dan jenis koperasi dan sebagainya (Experiencing), kemudian siswa membuat hipotesa atas jawaban yang diperolehnya (hypothesizing), selanjutnya siswa diminta untuk menguji kebenaran hipotesa yang disusun dengan mengadakan penelitian (testing).

3. Reorganizing examples and non examples. Misalnya guru mengajarkan konsep modernisasi, guru menampilkan contoh-contoh dalam bentuk gambar, kemudian siswa bersama guru mengkaji apa yang dimaksud dengan modernisasi berdasarkan karakteristik contoh-contoh yang ditampilkan guru. Setelah selesai, guru menampilkan contoh-contoh lain untuk diidentifikasikan siswa, mana yang termasuk dalam modernisasi dan mana yang bukan modernisasi (Jarolimek, 1993:325).

Pembelajaran dapat menggunakan strategi, pendekatan dan metode yang

bervariasi sehingga duru dapat mengajar secara optimal dan siswa dapat

mengembangkan potensinya masing-masing.

Konklusi dari semua tampilan di atas menegaskan bahwa agar tujuan IPS

dapat dicapai dalam proses pembelajaran, maka seorang guru IPS harus

menggunakan berbagai metode mengajar yang memiliki karakteristik ekologis

dan fungsional.

2.3 Pembelajaran IPS di SMP

Pembelajaran IPS di SMP mempunyai peran yang sangat penting dalam

rangka pemahaman siswa tentang hak ihwal kehidupan sosial, kemampuan

berperan aktif yang wajar di masyarakat dan mampu berfungsi serta berguna bagi

lingkungan dimana siswa tersebut tinggal. Pembelajaran IPS merupakan salah

Page 8: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

16

satu program pengajaran yang membina dan mempersiapkan kehidupan sosial

yang baik bagi peserta didik sebagai warga Negara yang baik.

IPS di SMP mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan

generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. IPS di SMP

berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap,dan keterampilan

siswa tentang masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia. (Kurikulum 2006).

Hasan (1996:41) “mengemukakan bahwa fungsi dari kurikulum IPS SMP

adalah membentuk sikap rasional dan bertanggung jawab terhadap masalah-

masalah yang timbul akibat interaksi antara manusia dan lingkungannya”.

Sementara iti menurut Mutakin (2004:17) “pembelajaran IPS di SMP harus

dimulai dari lingkungan keluarga siswa itu sendiri, lingkungan sekolah dan para

tetangga dengan cara membandingkan diantara sesamanya”. Hal ini mesti

ditekankan untuk memperjelas kebutuhan-kebutuhan dasar bersama, serta respek-

respek yang menggiringya, yaitu fakta-fakta adanya keanekaragaman.

Menurut Djahiri (1995:6) “bahwa pengajaran IPS di SMP tidak bersifat

keilmuan melainkan bersifat “pengetahuan”. Ini barmakna bahwa yang diajarkan

bukanlah teori-teori ilmu sosial, melainkan hal-hal praktis yang berguna bagi diri

dan kehidupannya kini maupun kelak dikemudian hari dalam berbagai lingkungan

serta aspek kehidupannya.

Ausebel (dalam Dahar, 1996:52) ”bahwa kebermaknaan belajar dapat

diraih manakala terjadi hubungan substansif aspek konsep-konsep, informasi atau

situasi baru dengan komponen yang relevan terdapat dalam struktur kognitif

siswa”. Baik dalam hubungan-hubungan yang bersifat derivatif, elaboratif,

Page 9: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

17

korektif, supportif maupun yang bersifat hubungan-hubungan kualitatif. Beberapa

konsep IPS SMP yang dapat digali secara langsung dan dperkenalkan kepada

siswa melalui lingkungan antara lain konsep keluarga, lokasi, sumber daya alam,

kependudukan dan kebudayaan (Mutakin, 2004:36).

Mata pelajaran IPS di SMP secara garis besar memiliki dua manfaat yaitu :

1. Manfaat yang paling besar (umum) yaitu memberikan bekal bagi peserta didik agar dapat hidup atau bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat kelak.

2. Manfaatan pembelajaran IPS yang lebih khusus antara lain memberikan; (1) peserta didik dapat beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya; (2) membentuk kepribadian yang kuat dan mandiri; (3) peserta didik dapat menghadapi perubahan sosial yang semakin cepat apalagi diera globalisasi saat ini; (4) peserta didik dapat menerima modernisasi sebagai suatu keniscayaan yang dapat dipungkiri. (Sumaatmadja, 1980:7).

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan

pada prespektif global, penggunaan lingkungan (fisik, sosial, budaya, dll). Hal ini

dilakukan agar dapat mengarahkan minat dan perhatian siswa untuk mengenal

lingkungan belajar di luar sekolahnya ( Jarolimek dan Parker, 1993:127).

2.4 Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Pengembangan pembelajaran pendidikan IPS di SMP dengan lebih

menekankan pada pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

berpijak pada model pengembangan kurikulum transformasi dari John P Miller

dan Wayn Seller serta model pengembangan kurikulum rekonstruksi sosial dari

Harold Rug dan Theodore Brameld ( Sukmadinata, 1988:98-102).

Munculnya model ini bermula dari adanya kesenjangan antara kurikulum

dengan masyarakat. Padahal, sekolah hendaknya terintegrasi dan saling

Page 10: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

18

berhubungan dengan fenomena yang ada dalam masyarakat. Inilah awal

munculnya ide adanya kepedulian kurikulum dengan lingkungan siswa.

Lingkungan mempunyai fungsi penyangga perikehidupan yang amat

penting, oleh karena itu pengelolaan dan pengembangannya diarahkan untuk

mempertahankan keberadaanya dalam keseimbangan yang dinamis melalui

berbagai usaha perlindungan dan rehabilitasi serta usaha pemeliharaan

keseimbangan antara unsur-unsurnya secara terus menerus. Selanjutnya perlu

ditingkatkan upaya keserasian penduduk dan lingkungan hidupnya, dikembangkan

kesadaran lingkungan, serta didorong partisipasi dan swadaya masyarakat dalam

melestarikan kemampuan lingkungan hidup.

Sumarmoto (1994:8) ”mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan

lingkungan hidup adalah segala sesuatu disekeliling organisme itu yang

berpengaruh pada kehidupannya”. Menurut Sumaatmadja (1989:26) ”lingkungan

sebagai semua kondisi, situasi, benda dan mahluk hidup yang ada disekitar

sesuatu mahluk hidup (organisme) yang mempengaruhi perikehidupan,

pertumbuhan dan sifat-sifat atau mahluk hidup tersebut.

Hubungan manusia dengan lingkungan tidak dapat dipisahkan, saling

membutuhkan dan saling ketergantungan, manusia mempengaruhi lingkungan

hidupnya, sebaliknya manusia juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Hal

ini berarti karakteristik dan keberadaan manusia selain karena sifat keturunan

biologis sebagian lagi karena pengaruh lingkungan hidupnya.

Keterpengaruhan ini beriringan dengan perkembangan peradaban manusia,

karena hubungannya bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan peradaban

Page 11: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

19

manusia. Menurut Rochmadi (1997:4-7), hubungan antara manusia dengan

lingkungan dapat di kelompokan menjadi empat tahap, yakni :

1. Kala peradaban manusia masih sederhana kehidupan manusia dipengaruhi oleh lingkungan.

2. Perkembangan IPTEK menyebabkan manusia mengeksplorasi lingkungan (manusia mempengaruhi lingkungan).

3. Perkembangan berikutnya manusia dan lingkungan saling mempengaruhi dengan perantara kebudayaan.

4. Hubungan antara manusia dengan lingkungan semakin kompleks, teriring dengan perkembangan IPTEK.

Pada konsep ekologi secara umum lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu

lingkungan abiotik dan lingkungan biotik atau organik, selanjutnya bila ditelaah

dari konsep ekologi manusia, lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam,

lingkungan sosial, lingkungan budaya dan lingkungan psikologis

(Sumaatmadja,1989:27).

Dalam konsep ini, pengkajian konsep lingkungan ditekankan pada kajian

tentang lingkungan dalam kosep ekologi manusia yang diberi batasan sebagai

semua kondisi, situasi, benda dan mahluk hidup yang ada disekitar peserta didik

yang mempengaruhi perikehidupan, pertumbuhan dan sifat-sifat atau

karakteristinya baik yang bersifat makro maupun mikro yang berbentuk alamiah,

sosial, budaya dan psikologis. Berdasarkan uraian tersebut dalam hal ini dibatasi

pada hal-hal yang memiliki keterkaitan erat dengan materi pembelajaran IPS di

SMP, biasanya berwujud fakta atau peristiwa dan fenomena (Hasan,1996:98).

Dalam proses belajar mengajar, sumber belajar merupakan data dan

informasi yang sangat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sumber

belajar lain meliputi buku paket, buku penunjang/pelengkap, surat kabar, majalah,

guntingan surat kabar, rekaman, acara televisi, radio, dan lingkungan sekitar.

Page 12: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

20

Lingkungan sebagai salah satu sumber belajar dalam pembelajaran IPS dapat

dibedakan menjadi lingkungan alam, sosial, budaya, dan psikologis. Dalam

kaitanya sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS, keempat jenis

lingkungan tersebut dipergunakan secara terpadu dan utuh tanpa adanya

pengklasifikasian yang dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Lingkungan Alam

Lingkungan alam adalah kondisi alam atau fisik suatu tempat baik abiotik

maupun biotik yang belum banyak dipengaruhi oleh tangan manusia yang

berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia (Sumaatmadja,1989:29). Contoh

lingkungan abiotik bantuan, tanah, mineral, udara, air baik baik yang terdapat di

darat maupun di lautan. Sedangkan lingkungan biotik adalah lingkungan yang

terdiri dari lingkungan alam biotik hewani dan lingkungan abiotik nabati.

Lingkungan abiotik nabati (flora) meliputi tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran dan

sebagainya. Lingkungan biotik hewani (fauna) meliputi hewan peliharaan, hewan

liar serta unggas.

Karakteristik dan kondisi lingkungan alam suatu tempat mempengaruhi

kehidupan manusia yang bertempat tinggal di sana, seperti mata pencaharian,

kebudayaan, tradisi, daya tahan tubuh, makanan, pakaian, bentuk tempat

tinggalnya dan sebagainya. Misalnya antara penduduk desa, karena karakteristik

dan kondisi lingkungannya masih alamiah, maka kebanyakan mata pencaharianya

adalah petani, tradisinya banyak dipengaruhi oleh budaya petani, pakainnya

sederhana, daya tahan tubuhnya lebih kuat karena sering ditempa sinar matahari

dan kerja keras. Sebaliknya dengan penduduk kota yang memiliki karakteristik

Page 13: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

21

dan kondisi lingkungan alamnya yang berbeda, maka mata pencahariannyapun

beragam.

2. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial merupakan pola kehidupan sosial manusia dalam

hubungannya dengan manusia lainnya baik secara individu maupun kelompok

(Sumaatmadja, 1989:29), seperti keluarga, keturunan, tetangga, teman, organisasi

sosial, masyarakat, bangsa dan sebagainya. Karakteristik lingkungan sosial suatu

wilayah mempengaruhi kehidupan manusia yang tinggal di tempat tersebut,

seperti kepribadian, mata pencaharian, kebiasaan cara berpakaian dan sebagainya.

3. Lingkungan Budaya

Lingkungan budaya adalah segala kondisi baik yang berupa materi (benda)

maupun non materi yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas, kreativitas

dan penciptaan yang berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia

(Sumaatmadja, 1989:29). Lingkungan budaya yang berupa materi meliputi

bangunan, gedung, peralatan, senjata, mobil dan sebagainya. Lingkungan budaya

yang berupa non materi meliputi tata nilai, adat istiadat, bahasa, kesenian, nilai,

norma, peradilan, hukum, sistem politik, sistem hokum dan sebagainya.

4. Lingkungan Psikologis

Lingkungan Psikologis merupakan suasana psikologis yang mencakup

kehidupan manusia yang bertempat tinggal di wilayah tersebut, seperti suasana

lingkungan yang tenang, damai, tentram, aman, tertib, bersih, indah, suasana

lingkungan yang gaduh, bising, gerah, kotor, ketakutan, brutal dan sebaginya.

Kondisi lingkungan psikologis suatu tempat memiliki pengaruh yang sangat besar

Page 14: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

22

dalam kehidupan manusia, bahkan dapat membentuk pola dan karakteristik

kehidupan manusia yang bersangkutan.

Eksplorasi informasi tentang panggunaan sumber belajar didasarkan atas

anggapan bahwa kualitas pendidikan IPS banyak ditentukan oleh bagaimana guru

mampu menggali dan menerapkan sumber belajar yang ada untuk ketercapaian

tujuan pembelajaran. Buku teks merupakan sumber belajar yang digunakan guru

dan siswa. Sedangkan sumber belajar seperti lingkungan sosial budaya,

perpustakaan, lembaga sosial yang ada di lingkungan sekitar sekolah belum

banyak digunakan sebagai sumber belajar. Bahkan terungkap selain buku teks

yang menjadi sumber utama belajar adalah guru itu sendiri, sehingga catatan

pelajaran yang diberikan guru merupakan sumber belajar utama setelah buku

wajib ditentukan oleh guru. (Al Muchtar, 1991:125).

Hamalik (1992:68), mengemukakan bahwa secara garis besar IPS

bermaksud memperkanalkan peserta didik kepada lingkungan masyarakat,

hubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat, hubungan antara

manusia dengan lingkungan manusiawi dan hubungan fisik, hubungan antara

manusia dengan lembaga-lembaga sosial dan hubungan manusia dengan barang

atau benda.

2.5 Pembelajaran IPS di SMP Dengan Menerapkan Konsep Lingkungan

”Model pembelajaran yang menerapkan konsep lingkungan sebagai

sumber belajar dalam pembelajaran IPS merupakan suatu strategi pembelajaran

untuk menanamkan sikap cinta terhadap lingkungannya”. (Karli, 2002:97).

Page 15: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

23

Sedangkan menurut Gagne (dalam Dahar, 1996) “lingkungan mempunyai peranan

yang penting dalam pembentukan konsep, karena perannya sebagai stimulus

untuk terjadinya respon”.

Dengan pola pembelajaran IPS berdimensi pada pemanfaatan lingkunagn

sekitar sebagai sumber belajar menekankan pada penyedian dan sejumlah

pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan

kegiatan pengkajian atau penelitian sederhana (Investigative Experience). Untuk

melakukan pengembangan ini diterapkan melalui strategi pembelajaran study trip

and resource person. Dan dari keduanya dikembangkan secara terintegrasi

diterapkan secara bervariasi, seperti metode observasi, kerja kelompok, Tanya

jawab, demonstrasi dan diskusi.

Berkaitan dengan hal itu, peran guru sebagai fasilitator dan motivator

sangat penting, karena siswa usia SMP berada pada tahap operasional konkret

yang membutuhkan peran guru untuk memahami penggunaan konsep lingkungan

dijadikan sumber belajar.

Proses pembelajaran IPS yang menerapkan lingkungan sebagai sumber

belajar merupakan suatu media pendidikan yang menyenangkan dan dinilai

mampu memperkaya kajian materi secara bervariasi dalam upaya pelaksanaan

pendidikan IPS di lingkungan sekitar siswa. Pada proses pembelajarannya dapat

diterapkan melalui belajar berkelompok maupun belajar mandiri, serta cara

pengkajiannya dilakukan melalui perpaduan penggunaan metode kunjungan ke

lapangan atau keluar kelas.

Page 16: hendraprijatna68.files.wordpress.com  · Web viewSejalan dengan pengertian IPS tersebut ... Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP saat ini mulai diarahkan pada prespektif global,

24

Penerapan konsep lingkungan akan mengarahkan minat dan perhatian

siswa untuk mengenal lingkungan belajar di luar sekolah (Jarolimek Parker,

1993:43). Dalam artian, pada pembelajarannya akan menjembatani antara dunia

sokolah dengan dunia luar sekolah, antara dunia ideal dengan dunia real

masyarakat. Pendidikan IPS sarat akan konsep yang abstrak dapat dicapai

manakala tugas-tugas dan kajian materi yang ditugaskan oleh guru pada siswa

apabila lingkungan dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk merangsang dan

menarik perhatian siswa.