pendidikan, pembinaan generasi muda · web viewsejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan...

89
PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDADAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Page 2: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat
Page 3: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

A. PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN GENERASI MUDA

Pembangunan dibidang pendidikan, sebagaimana ditentukan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, didasarkan atas falsafah negara Pancasila dan dlarahkann untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang ber Pancasila dan untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan ketram- pilan, dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat me-ngembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia. sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Untuk mewujudkan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, diusahakan penambahan, fasilitas-fasilitas dengan prioritas yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan, baik yang bersumber dari Negara maupun dari masyarakat sendiri.

Guna melaksanakan apa yang telah ditentukan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tersebut, selama Repelita II telah, diusahakan penanganan yang lebih mendasar terhadap masalah-masalah pendidikan sehingga dapat diberikan unsur-unsur yang cukup untuk meneruskan jiwa dan nilai-nilai 45 kepada generasi muda.

Hal ini diusahakan antara lain dengan menggariskan serang-kaian kebijaksanaan pokok

PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

i

BAB XIV

Page 4: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

sebagai berikut :

Page 5: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

(1). Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar berhubung de- ngan laju pertambahan kelompok-kelompok usia anak didik dan

857

Page 6: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

lulusan yang berbakat yang mencari tempat di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

(2). Pemeliharaan dan peningkatan mutu pendidikan pada semua tingkat dan jenis pendidikan.

(3). Pengembangan sistim pendidikan yang lebih serasi (relevan) dengan pembangunan,

(4). Pemantapan pendidikan di luar sistim sekolah (pendidikan non formal) dan usaha-usaha pembinaan generasi muda.

(5). Pengembangan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan sehingga dapat diandalkan untuk melaksanakan pembaharuan pendidikan.Laporan perkembangan yang akan diuraikan

selanjutnya, men-cakup masa sejak tahun terakhir Repelita I (1973/74) sampai, dengan tahun keempat Repelita II (1977/78). Di samping itu dilaporkan pula hasil-hasil pembangunan yang diperkirakan akan dapat dicapai sampai dengan tahun 1978/79 yakni tahun terakhir Repelita II.a. Perluasan dan pemenataan kesempatan belajar

Page 7: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat
Page 8: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Perluasan daripemerataan kesempatan belajar sebagai penerapan azas keadilan sosial di bidang pendidikan tetap dipusatkan terutama pada tingkat Sekolah Dasar dalam rangka memungkinkan tertam-pungnya 85% dari anak kelomppk usia 7-12 tahun pada akhir Repe-lita II. Hal ini dilakukan melalui peningkatan penaliangunan dan rehabilitasi gedung sekolah termasuk SD Swasta, dan Madrasah Ibtidaiyah (Swasta). Di tingkat pendidikan lanjutan, terutama pada SMP, SMA, dan SPG, dilakukan pula kegiatan penambahan ruang kelas baru dan pembangunan sekolah baru.

Dalam pada itu pembebasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) untuk kelas I sampai dengan kelas VI SD serta peningkatan jumlah pemberian beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa terutama yang berasal dari keluarga yang kedudukan ekonominya lemah merupakan rangsangan dan dorongan kepada mereka untuk melanjutkan dan menyelesaikan pendidikannya dengan berhasil.

858

Page 9: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Usaha perluasan kesempatan belajar di luar sekolah telah lebih dimantapkan, antara lain dengan mengembangkan bahan-bahan pe- lajaran praktis secara lebih terarah serta meningkatkan efisiensi dari berbagai jenis kursus ketrampilan.

Page 10: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat
Page 11: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

b. Peningkatan mutu pendidikan

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah diterapkan kurikulum baru, peningkatan kemampuan tenaga guru dan pembi-naan melalui berbagai kegiatan penataran dan penyediaan buku pelajaran serta perpustakaan, peralatan laboratorium dan peralatan kerja praktek.. Selanjutnya dunia usaha telah makin banyak mem-bantu antara lain dengan memberikan fasilitas latihan keterampilan bagi para pelajar dan mahasiswa di tempat-tempat perusahaan dan bengkel kerja.

Khusus tentang mutu pendidikan teknik peningkatannya telah dimantapkan dengan telah terselenggaranya 5 Pusat Latihan Pendi-dikan Teknik dan diperlengkapinya sejumlah STM dengan peralatan yang memadai.

Demikian pula di bidang pendidikan tinggi berbagai usaha telah dilakukan yang pada dasarnya-menunjang peningkatan mutu pendidikan, yaitu pelaksanaan program doktor di dalam dan di luar negeri untuk memenuhi keperluan tenaga pengajar. dan peneliti yang bertnutu tinggi; melanjutkan pengiriman tenaga akademis ke luar negeri untuk jangka pendek pendayagunaan dan peningkatan kemampuan penelitian perbaikan iklim studi dan lain sebagainya.c. Pembinaan relevansi pendidikan

Relevansi pendidikan menyangkut kesesuaian sistim pendidikan dengan kebutuhan-kebutuhan pembangunan, antara lain dengan mem-perhatikan segi-segi keperluan tenaga kerja untuk pembangunan, penunjangan terhadap pengembangan dunia usaha dan perkembangan masyarakat yang sedang membangun pada umumnya. Sistim pendidikan yang lebih dikaitkan dengan kebijaksanaan pengembangan ke-sempatan kerja meliputi pula peningkatan prakarsa lapangan kerja 859

Page 12: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

sendiri oleh para lulusan sekolah dan universitas sasuai dengan arah pengembangan generasi muda yang sanggup berdiri sendiri. Untuk itu antara lain terus dikembangkan pendidikan kejuruan dan teknik sehingga menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembangunan. Demikian pula ditingkatkan partisipasi dunia usaha dalam kegiatan pendidikan antara lain slengan memberikan kesempatan ber-praktek bagi pelajar dan mahasiswa.

Khususnya pada tingkat pendidikan tinggi lebih banyak perhatian diberikan pada macam dan tahap keahlian yang tidak mensyaratkan gelar sarjana (sub-profesional). Dalam pada itu peningkatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimaksudkan sebagai kegiatan yang bermanfaat untuk memantapkan relevansi pendidikan dengan pembangunan dan perkembangan masyarakat..

Page 13: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

d. Pemantapan pendidikan di luar sekolah dan pembinaan genenasi muda

Pembinaan generasi muda erat pertaliannya dengan usaha-usaha pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan di luar sekolah memberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan praktis dan ketrampilan dasar. Di samping itu usaha memelihara aksarawan dan memghasilkan aksarawan baru atas dasar " bekerja dan belajar untuk menambah penghasilan" telah lebih dimantapkan pola pengembangannya. Dalam rangka ini termasuk pengembangam ketrampilan khusus untuk wanita sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga.

Pengembangan kehidupan berorganisasi di kalangan generasi muda dilakukan baik di lingkungan sekolah dan kampus maupunn di kalangan masyarakat luas termasuk dalam kepramukaan atau organisasi kepemudaan lainnya. Demikian pula diberikan kesempatan untuk memanfaatkan waktu secara produktif dan memperslapkan diri untuk tanggung jawab yang lebih besar di masa. mendatang, sekaligus me-ningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembangunan. Untuk ini diusahakan peningkatan fasilitas latihan ketrampilam, latihan kepe-mimpinan, rekreasi, olah raga dan kesempatan pengabdian kepada masyarakat.

860

Page 14: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

e. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pangelolaan pendidikan

Organisasi pengelolaan pendidikan telah ditingkatkan antara lain dengan penetapan susunan organisasi dan tata kerja segenap satuan pelaksana lengkap dengan perincian tugasnya baik di pusat maupun di daerah pemantapan pembagian tugas dan tanggung jawab fungsionil di bidang pendidikan dan peningkatan pengawasan serta penilikan kegiatan pendidikan baik dalam arti teknis maupun yang menyangkut segi administrasi keuangan.

Page 15: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat
Page 16: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

Page 17: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat
Page 18: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

(1) Pembinaan Pendidikan Dasar

Prioritas yang utama dalam pembinaan pendidikan ditujukan pada perluasan kesempatan belajar pada Sekolah Dasar. Hal ini me-ngingat bahwa menjelang akhir Repelita I (tahun ajaran 1973) jumlah murid SD seluruhnya ternyata adalah 13,1 juta, termasuk,sekitar II,4 juta murid umur 7 - 12 tahun yang berarti bahwa baru hanya 55% dari keseluruhan 20,7 juta anak kelompok usia 7 - 12 tahun tertampung pada S.D. Usaha perluasan kesempatan belajar yang telah dimulai sejak akhir Repelita I (triwulan IV tahun 1973/74) ialah agar sekitar 85 oro dari kelorrtpok usia 7 - 12 tahun dapat bersekolah pada SD dalam tahun 1978, yaitu dengan menyediakan tempat .belajar untuk 20,9 juta murid, di dalamnya 19,6 juta murid berumur 7 12 tahun atau 85% dari seluruh anak umur 7 - 12 tahun yang berjumlah 23,0 juta. Hal ini pada dasarnya berarti penyediaan tambahan sejuaah 7,8 juta tempat belajar pada SD.

Usaha penyediaan tambahan tempat belajar pada SD telah di-lakukan sejak akhir tahun 1973/74 melalui Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Inpres SD). Dalam rangka ini sejak akhir tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 telah dibangun 16 ribu buah gedung SD baru (6 ruang kelas). Kegiatan ini akan dilanjutkan dalam tahun 1978/79 dengan pembangunan 15 ribu buah gedung SD sehingga selama Repelita II dilakukan pembangunan 31 ribu gedung SD masing-masing dengan 6 ruang kelas. Di samping itu selama Repe-

861

Page 19: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

lita, II dilaksanakan Pula pembangun 15 ribu ruang kelas baru pada SD yang sudah ada serta rehabilitasi 56 ribu gedung SD Negeri, SD swasta dan Madrasah Ibtidaiyah swasta. Dengan demikian sampai dengan tahun 1977/78 penyediaan tambahan tempat belajar pada SD mencapai 5,6 juta, sedangkan sampai dengan akhir Repelita II (1978/79) keseluxuhannya akan menjadi lebih dari.8,0 juta tambahan tempat belajar (termasuk sekitar 200.000 tempat belajar atau 850 ge-dung SD terutama untuk keperluan khusus di daerah-daerah transmi-grasi pemukiman baru dan daerah-daerah yang mengalami bencana malam yang tujuannya tidak terutama untuk perluasan kesempatan bela-jar tetapi untuk segera memenuhi kembali kebutuhan fasilitas pendidikan dasar di daerah-daerah tersebut. Dengan demikian penyediaan tam-bahan tempat belajar untuk memungkinkan pertambahan 7,8 juta murid pada SD dipenuhi pada tahun 1979.

Sejak tahun 1973, jumlah murid SD telah bertambah dengan sekitar 6,1 juta, yaitu menjadi sekitar 19,2, juta dalam tahun 1978, sedangkan pada akhir Repelita II (tahun 1978/79) diperkirakan akan menjadi 20,8 juta termasuk di dalamnya 19,8 juta murid umur 7 – 12 tahun, yang-berarti 85,2% dari keseluruhan anak umur 7 - 12 tahun yang berjumlah 23,2 juta.

Perluasan, pemerataan dan pemantapan-kesempatan belajar pada SD disertai, pula dengan usaha peningkatan mutu pendidikannya, ter-utama melalui penambahan dan penataran guru pengadaan buku pe-lajaran dan buku bacaan/perpustakaan serta paningkatan kegiatan pengawasan (supervisi) oleh para penilik sekolah.

862

Page 20: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Untuk memenuhi keperluan guru dan tenaga lainnya sejalan, dengan pembangunan gedung-gedung SD tersebut di atas, sejak tahun 1973/74, telah dilaksanakan pengangkatan guru-guru dan tenaga lainnya. Selama Repelita II telah dilakeanakan pengangkatan 224 ribu guru SD termasuk 31 ribu guru agama. Dengan demikian sasaran Repelita II sejumlah 189.000 tambahan/penggantian tenaga guru dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Selama Repelita II direncanakan. untuuk memberikan penataran kepada semua guru (yang semula diperkirakan 525.000 guru) dalam

Page 21: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

rangka penggunaan buku pelajaran pokok baru yang telah dibakukan. Sampai dengan tahun 1977/78 1,2 juta tenaga guru telah mendapatkan penataran dan sekitar 390 ribu orang guru lagi direncanakan akan diberikan penataran pada tahun 1978/79. Dengan demikian selama Repelita II telah diberikan penataran terhadap 634 ribu guru SD sesuai dengan mata pelajaran pokok yang ditugaskan kepada mereka ntasing-masing.

Jumlah buku pelajaran pokok (Ilmu Pengetahuan Alam, Mate matika, Ilmu Pengetahuan sosial dan Bahasa Indonesia) yang telah dicetak dan dibagikan kepada semua SD (Negeri dan Swasta) sampai dengan tahun 1977/78 telah barjumlah 193,2 juta. Dalam tahun 1978/79 direncanakan akan dicetak lagi sejumlah 55,6 juta. Dengan demikian selama Repelita II telah dapat disediakan 248 juta buku pelajaran sehingga sasaran Repelita II yakni pengadaan buku pelajaran pokok sejumlah 179 juta akan dapat dilampaui.

Di samping buku pelajaran, telah diusahakan pula pengadaan buku bacaan/perpustakaan untuk SD (Negeri dan Swasta). Selama Repelita II direncanakan setiap SD memperoleh 100 judul setiap tahapnya. Dalam pelaksanaannya penyediaan 100 judul setiap sekolah itu dilakukan setiap tahun. Sampai dengan tahun 1977/78 telah dise-diakan hampir, 37 juta buku bacaan untuk SD sedangkan dalam tahun 1978/79 direncanakan penyediaan sebanyak lebih dari 8 juta buku perpustakaan. Dengan demikian selama Repelita II telah dapat disediakan 45 juta buku bacaan kanak-kanak untuk perpustakaan SD.

Sementara ltu Sampai dengan tahun 1977/78 pembinaan pendi-dikan Taman Kanak-kanak dilakukan antara lain melalui pengadaan sebanyak 63 ribu buku kurikulum TK dan 120 ribu buku pedoman guru. Sejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan

Page 22: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

pembinaan TK. Di samping itu alat-alat peraga untuk Taman Kanak-kanak telah disediakan sebanyak 3.161 set. Dalam rangka pembinaan mutu, telah didirikan TKK Pembina sebanyak 7 sekolah yang akan diselesaikan sepenuhnya dalam tahun 1978/79.

Seperti halnya juga dengan Taman Kanak-kanak, Sekolah Luar Biasa (SLB) pertama-tama ditekankan terutama pada pembinaan

863

Page 23: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

kurikulum dan penataran guru serta pembina. Selama lima tahun dapat disiapkan naskah kurikulum sebanyak 33 buah dan 59 buah pedoman guru. Penataran guru dan pembina SLB selama jangka waktu lima tahun meliputi 790 guru dan pembina. Selanjutnya alat-alat pendidikan yang telah disediakan berjumlah 616 set. Kecuali itu 39 Sekolah Luar Biasa (SLB) telah direhabilitasi di samping pembangunan sebuah SLB baru.

(2) Pembinaan Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama.Sesuai dengan Repelita II pengembangan

pendidikan tingkat lanjutan pertama (SLTP) bertujuan pertama-tama untuk meningkatkan mutu Sekolah Menengah Pertama, (SMP) yang disertai dengan per-luasan daya tampungnya sehubungan dengan meningkatnya lulusan SD.

Jumlah keseluruhan murid SMP yang pada tahun ajaran 1973 tercatat sejumlah 1.207.000 (pada tahun 1974 sebanyak 1.328.000) telah meningkat menjadi sekitar 2.144.000 pada tahun 1978. Sedangkan jumlah murid SLTP secara keseluruhan (SMP dan sekolah-sekolah teknik/kejuruan tingkat lanjutan pertama) adalah 1.536.000 pada, tahun 1973 (1.961.000 pada tahun 1974) telah meningkat menjadi 2.555.000 pada tahun 1978. Hal ini berarti bahwa pertambahan jumlah murid SLTP selama 4 tahun pertama Repelita II mencapai 864.000 murid termasuk pertambahan murid SMP sejumlah 816.000. Dengan demikian perkiraan aemula bahwa sedama Repelita II pertambahan jumlah murid pada SLTP adalah sejumlah 520.000 sudah terlampaui dengan 66%, sedangkan kalau hanya dihitung dengan pertambahan murid SMP saja sudah terlampaui dengan 57%. Pada tahun 1979 jumlah murid SMP diperkirakan akan

Page 24: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

mencapai 2.420.000.Mengenai jumlah lulusan SD yang dapat

ditampung pada SLTP dapat dicatat bahwa dalam tahun 1974 jumlah tersebut adalah 665.000 lulusan SD atau 58% dari keseluruhan 1.139.000 lulusan SD 1973. Sedangkan dalam tahun 1978 jumlah itu adalah 924.000 lulusan SD atau 64% dari keseluruhan 1.444.000 lulusan SD 1977.

Perluasan daya tampung tersebut terutama dimungkinkan melalui pembangunan gedung baru SMP sejumlah sekitar 800 buah

864

Page 25: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

(dengan rata-rata 10 ruang kelas). Sebagai usaha pemanfaatan fasi-litas belajar yang telah ada telah pula diperbaiki kembali 1.526 gedung SMP.

Perluasan kesempatan belajar pada SMP telah ditunjang dengan pengangkatan guru baru sebanyak 24.000 orang. Direncanakan pada tahun 1978/79 akan diangkat sebanyak 6.000 guru, baru lagi. Hal ini berarti bahwa perkiraan Repelita II untuk mengangkat 30.000 guru pada SMP dapat dipenuhi yaitu sebagai hasil pendidikan regu-ler IKIP sejumlah 12.000 dan pendidikan tambahan khusus 1 tahun yang terbuka untuk lulusan SMA (PGSLP) sejumlah 18.000.

Peningkatan mutu pendidikan SMP terutama telah diusahakan melalui penataran guru, penyediaan buku pelajaran pokok dan secara khusus melengkapi semua SMP dengan ruang-ruang laboratorium IPA beserta peralatannya.

Sejak tahun 1974/75 sampai: dengan 1977/78 telah ditatar 10.361 guru SLTP termasuk 1.301 kepala sekolah dan 1.457 guru SMP terutama dalam bidang IPA dan Matematika. Pada tahun 1978/79 direncanakan penataran guru SMP sejumlah 2.922 orang. Usaha penataran guru tersebut di atas secara efektif telah ditunjang oleh 9 Balai Penataran Guru (BPG) yang dalam tahun 1978/79 akan ditambah dengan 5 BPG lagi.

Jumlah buku pelajaran pokok yang telah disediakan mulai tahun 1974/75 sampai dengan tahun 1977/78 adalah 18.392.000, dan di-rencanakan 21.608.000 buku untuk, tahun 1978/79 sesuai dengan perkiraan selama Repelita'II untuk menyediakan 40 juta buku pela-jaran pokok pada SMP.

Peningkatan mutu pada SLTP telah pula dimantapkan dengan berlakunya kurikulum 1975

yang telah disebar-luaskan sejumlah 12.792 set.Peningkatan mutu SMP telah pula secara khusus

865

Page 26: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

diusahakan melalui pengadaan ruang-ruang laboratorium IPA beserta peralatan- nya, yaitu pada sejumlah .1.509 SMP dan direncanakan pada tahun 1978 / 79 untuk 300 SMP.

Page 27: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Akhirnya mutu dan relevansi pendidikan SMP telah pula ditun-jang sejak tahun 1974/75 sampai dengan 1977/78 dengan penyedia-an buku perpustakaan/bacaan rata-rata 127 judul tiap tahunnya sehingga telah mencapai sekitar 2,9 juta buah, penyediaan alat ketrampilan lebih dari 3 ribu set (rata-rata 2 kali penyediaan selama 4 tahun); dan alat kesenian dan olahraga sajumlah 4.360 set.

(3). Pembinaan Pendidikan Lanjutan Tingkat Atas

Kegiatan utama pembinaan pendidikan lanjutan tingkat atas yang terdiri dari SMA, STM, SPG, SMEA, SGO dan sekolah kejuruan lainnya ditujukan kepada peningkatan mutu, perluasan kesempatan belajar dan relevansi kebutuhan pembangunan.

Daya tampung SLTA dari sejurnlah 864.000 murid pada tahun 1973 (725.000 murid pada tahun 1974) diperkirakan meningkat menjadi 1.226.000 pada tahun 1978. Selama lima tahun terakhir ini terdapat kenaikan sebesar 542.000 atau 79%. Sasaran Repelita II semula adalah tambahan sebesar 200.000 yang berarti sudah jauh dilampaui karena kenyataan kebutuhan :yang mendesak.

Murid SMA meningkat dari 303.000 pada tahun 1973 (320.000 tahun 1974) menjadi 486.000 pada tahun 1978. Murid pada pendidikan kejuruan meningkat dari 303.000 pada tahun 1973 (326.000 tahun 1974) menjadi, 561. 000 pada tahun 1.978. Sedangkan murid SPG / SGO naik dari 78.000 pada tahun 1973 (79.000 pada tahun 1974) menjadi 179.000 pada tahun 1978. Hal ini berarti bahwa se-lama lima tahun terakhir terdapat kenaikan murid SMA sebesar 183.000 murid atau 60%, pendidikan kejuruan sebesar 258.000 atau; 85% dan SPG/SGO sebesar 101.000 atau`129%. Sedangkan dalam

866

Page 28: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Repelita II terdapat kenaikan sebesar 166.000 atau 52% pada SMA; 235.000 atau 72% pada pendidikan kejuruan dan 100.000 atau 127% pada SPG/SGO. Perkiraan semula Repelita II adalah untuk SMA penambahan sebesar II7.000 murid yang berarti bahwa per-kiraan tersebut sudah dilampaui dengan 42% karena desakan kebutuhan lebih besar dari perkiraan semula.

Page 29: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

a. Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA)

Untuk mempercepat perluasan kesempatan belajar, selama Re-pelita II telah dibangun lebih dari 150 buah SMA. Selain memba-ngun gedung sekolah dan ruang kelas baru telah pula dilakukan rehabilitasi 460 sekolah, dan dalam tahun 1978/79 direncanakan rehabilitasi 100 sekolah lagi. Dengan demikian selama Repelita II akan direhabilitasi sebanyak 530 sekolah sebagai penyesuaian terhadap sasaran Repelita II yakni sebanyak 500 sekolah. Selaras dengan perluasan fasilitas belajar telah diangkat guru baru sebanyak 2.300 orang (pada tahun 1977/78). Dalam rangka peningkatan mutu pen-didikan ditatar guru SMA, sebanyak 4.948 orang. Pada tahun 1978/79 direncanakan untuk menatar sebanyak 1.513 orang. Selama periode Repelita II ditatar 6.460 orang. Terhadap guru IPA dilakukan, penataran khusus sebanyak 600 orang dan direncanakan untuk menatar 220 orang lagi dalam tahun 1978/79.

Penulisan naskah buku pelajaran selama lima tahun dilakukan sebanyak 48 buah dan pada tahun 1978/79 direncanakan sebanyak 15 buah naskah lagi.

Page 30: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Pengadaan buku pelajaran telah dilakukan sejumlah 11.341,500 eksemplar. Pada tahun 1978/79 direncanakan pengadaan buku pelajaran sebanyak 692.000 eksemplar lagi. Selama Repelita II diterbit-kan buku pelajaran sebanyak 12.033.500 eksemplar. Dengan demikian sasaran Repelita II sebesar 12 juta buku telah terpenuhi.

Selanjutnya untuk meningkatkan mutu pendidikan, telah diba-ngun ruang laboratorium beserta peralatannya untuk 430 seko1ah dan direncanakan untuk membangun lagi ruang laboratorium sebanyak 197 sekolah pada tahun 1978/79.

Selama empat tahun terakhir, pengadaan alat kesenian dan olah- raga dilakukan untuk 426 SMA atau rata rata untuk 85 SMA tiap uhunnya. Pada tahun 1978/79 direncanakan penyedisan untuk 26 SMA lagi, sehingga dengan demikian selama Repelita II, telah dise-diakan alat kesenian dan olahraga sebanyak 542 set.

867

Page 31: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Dalam pada itu telah disediakan sekitar 0,8 juta buku perpusta-kaan SMA.

b. Pembinaan Sekolah Teknik MenengahDalam rangka meningkatkan mutu pendidikan

dan memantap-kan daya tampung pada Sekolah Teknik Menengah telah dilakukan usaha untuk mengembangkan dan merehabilitasi fasilitas pendidikan yang meliputi bangunan, peralatan dan perlengkapan pendidikan lain-nya. Kegiatan tersebut dilakukan terhadap 8 buah STM Pembangunan (4 tahun) dan 5 Pusat Latihan Pendidikan Teknik (PLPT), 45 STM, 6 buah SMTK dan 4 buah SMT khusus (pertanian, grafika dan penerbangan). Di samping itu dilakukan juga penambahan ruang seba-nyak 367 ruang.

Selanjutnya dilakukan pengadaan buku/diktat pendidikan teknologi berupa buku pelajaran teori dan praktek sejumllah 1.840.000 buah dan pada tahun 1978/79 direncanakan sebanyak 3.160.000 eksemplar, sehingga selama periode Repelita II mencapai jumlah 5.000.000 buah.

Dalam usaha mempersiapkan jumlah guru untuk mengimbangi pertambahan murid yang meningkat maka di Padang dan Yogyakarta sedang disetnpurnakan FKIT-IKIP.

Untuk keperluan penataran guru telah ditingkatkan Pusat Pe-ngembangan Penataran Guru Teknologi tingkat nasional di Bandung sedangkan untuk tuhun 1978/79 direneanakan pengembangan 3 Balai Penataran Guru Teknologi tingkat regional. Jumlah guru teknologi yang telah ditatar adalah 1.800 tenaga. .

Pengadaan alat kesenian/olahraga telah dilaksanakan pada 37 STM dan direncanakan pada: tahun 1978/79 untuk. 38 STM lainnya. Sekolah Kejuruan (SMEA dan kejuruan lainnya)

Tujuan utama sekolah menengah kejuruan adalah untuk meng-hasilkan lulusan yang terdidik, terlatih dan memiliki sikap positip untuk bekerja, guna menunjang pelaksanaan pembangunan regional dan

868

Page 32: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

nasional. Untuk itu telah dikembangkan dan direhabilitasi 45 SMEA Pembina, 22 SMKK, 7 SMTK, 9 SMPS, 2 SMIK, 6 SMSR,

Page 33: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

14 SMKI dan 4 SMM. Pada tahun 1978/79 direncanakan untuk merehabilitasi 33 buah berbagai sekolah kejuruan, sehingga dalam perio-de Repelita II semuanya mencapai 142 sekolah.

Di samping usaha rehabilitasi dan pengembangan sekolah-sekolah menengah kejuruan juga dilakukan pengadaan buku pelajaran bagi SMEA dan sekolah kejuruan lainnya. Untuk SMEA dilakukan pengadaan buku sebanyak 2.037.000; eksemplar dengan rencana untuk tahun 1978/79 sebanyak 2.800.000 eksemplar lagi. Dengan demikian selama, Repelita II akan dicapai sejumlah 4.837.000 buku untuk SMEP. Bagi sekolah kejuruan lainnya selama lima tahun telah dise-diakan 812.450 eksemplar dengan rencana untuk tahun 1978/79 sebanyak 100.000 eksemplar lagi. Selama Repelita I I buku yang diter-bitkan untuk sekolah kejuruan laannya berjumlah 912.450 eksemplar. Hal ini berarti bahwa jumlahh buku yang diterbitkan selasna: Repelita II untuk SMEA dan sekolah kejuruan lainnya berjumlah 5.749.450 eksemplar yang mendekati sasaran Repelita II sebesar 6.000.000 eksemplar.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sejak tahun 1974/75 telah dilakukan penataran terhadap guru kejuruan sebanyak- 1.830 orang. Pada tahun 1978/79 direncanakan akan ditatar sebanyak 610 orang guru kejuruan lagi. Dengan, demikian selama Repelita II ditatar sejumlah 2.440 orang guru.d. Sekolah Pendidikan Guru (SPG)

Dalam rangka pembinaan pendidikan guru, khususnya-untuk me ningkatkan mutu sekaligus meningkatkan jumlah lulusan SPG telah dilakukan rehabilitasi dan perluasan SPG beserta asrama sesuai de-ngan kebutuhan daerah. Selama lima tahun telah direhabilitasi dan dnperluas SPG beserta asrama sejumlah 101 SPG, 3 SGPLB dan 6 SGO dan pada tahun 1978/79 direncanakan akan direhabilitasi dan diper-

Page 34: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

luas 33 SPG beserta asrama dan, 8 SGO dainnya.Selanjutnya sampai dengan 1977/78 telah

diterbitk:an buku pelajaran pokok sebanyak 2.145.000 (termasuk 106.000 dalam tahun 1973/74) dan dalam tahun 1978/79 direncanakan lagi sebanyak 900.000 buku, yang berarti selama Repelita II diterbitkan buku se-banyak 2.939.000

869

Page 35: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Pembinaan kurikulum ditingkatkan sejak tahun 1976177 baik untuk SPG, SGO maupun IKIP.

Untuk mengimbangi pertambahan murid yang terus meningkat maka sampai dengan tahun 1977/78 dilakukan pemerataan dan pengadaan guru, yaitu sejumlah 108 orang sedangkan pada tahun 1978/79 direncanakan sebanyak 220 orang lagi, yang berarti selama periode Repelita II diangkat 328 guru baru.

Di sampai pengadaan dan pemerataan guru, juga telah dilakukan penataran guru dan tenaga teknis yaitu sejumlah 6.189 (ter-masuk 4.160 tenaga dalam tahun 1973/74) sedangkan untuk tahun 1978/79 akan ditatar sebanyak 220 orang, sehingga selama periode Repelita II ditatar sebanyak 2.729 tenaga.

Mulai tahun 1977/78 dilakukan pengadaan alat pelajaran IPA untuk 33 SPG, alat pelajaran matematika untuk 190 SPG dan pengadaan alat pelajaran IPS sebanyak 90 SPG.

Selain dilakukan pengadaan alat pelajaran IPA, Matematika dan IPS, juga telah diadakan ruang laboratorium IPA beserta peralatan-nya bagi 49 SPG dan pada tahun 1978/79 direncanakan untuk 33 SPG lainnya; berarti selama Repelita II disediakan laboratorium IPA bagi 82 SPG.

Pengadaan ruang perpustakaan, ruang workshop dilakukan sejak tahun 1976/77 untuk 13 SPG, sedangkan pengadaan buku perpustakaan dilakukan sejak tahun 1974/75 yang telah mencapai 139.500 eksemplar. Pada tahun 1978/79 direncanakan sebanyak 100.000 eksemplar buku perpustakaan lagi, sehingga selama Repelita II disediakan 239.500 buku perpustakaan.

Akhirnya dilakukan, penyediaan alat kesenian, olahraga dan keterampilan sejak tahun 1976/77 sebanyak 190 SPG dan 42 SGO dengan rencana pada tahun 1978/79 untuk 50 SGO, sehingga selama

Page 36: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Repelita II disediakan alat kesenian dan olahraga bagi 190 SPG dan 92 SGO.

(4) Pembinaan Pendidikan TinggiSelama lima tahun terakhir telah diadakan perluasan fasilitas

870

Page 37: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

belajar pada 39 Universitas/Institut Negeri lebih dari 185 ribu m2 ruang kuliah/kantor, 87 nibu m2 ruang laboratorium dan 21 ribu m2 ruang; perpustakaan sehingga seluruh perluasan fasilitas belajar mencapai 293.800 m2. Dalam tahun 1978/79 direncanakan untuk membangun 86.846 m2 ruang kuliah/kantor, 56.523 m2 ruang laboratorium dan 7.259; m2 ruang perpustakaan. Perhatian khusus diberikan pada kelengkapan peralatan labaratorium, baik untuk keperluan penga-jaran maupun untuk penelitian dosen. Di samping itu telah dibangun perumahan dosen sebanyak 892 buah dengan rencana pada tahun 1978/79 sebanyak 197 buah lagi sehingga dalam periode Repelita II dibangun perumahan dosen sebanyak 1.089 buah.

Kecuali itu telah dimulai pembangunan kampus baru untuk beberapa universitas yang sangat memerlukannya.

Perluasan fasilitas belajar adalah untuk sejauh mungkin meme-nuhi kebutuhan meningkatnya mahasiswa yang dapat ditampung pada perguruan tinggi. Pada tahun 1973 pada perguruan tinggi negeri terdapat.II8,500 mahasiswa (45.100 mahasiswa bidang eksakta; 39.150 bidang non-eksakta dan 34.250 bidang keguruan/pendidikan). Pada tahun 1974 jumlah mahasiswa adalah 123.350 (46.050 bidang eksak-ta; 49.100 bidang non-eksakta; 28.200 bidang keguruan/pendidikan).Jumlah mahasiswa meningkat pada tahun 1978 menjadi 168.460 (55.270 bidang eksakta; 66.070 bidang non-eksakta; 47.120 bidang keguruan/pendidikan).

Hal ini berarti bahwa dalam lima tahun terakhir jumlah maha-siswa telah meningkat dengan 49.960

Page 38: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

atau 42%. Selama empat tahun Repelita II kenaikannya adalah 45.100 atau 37% (kenaikan dengan 20% bidang eksakta; 35% bidang non-eksakta; 67% bidang keguruan/pendidikan). Dengan demikian maka kenaikan jumlah mahasiswa yang diperkirakan sejumlah 22% selama Repelita II sudah terlampaui.

Selama lima tahun disediakan buku pelajaran pokok sebanyak 147 ribu buku dengan rencana sebanyak 75 ribu buku lagi dalam tahun 1978179 sehingga dengan demikian selama Repelita II disedia-kan buku sebanyak 222 ribu buku pelajaran.

871

Page 39: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Jumlah diktat yang disusun selama lima tahun semuanya 1.145 judul (termasuk 300 judul dalam tahun 1973/74). Dalam tahun 1978/79 direncanakan untuk menyusun 552 judul sehingga dalam Repelita II disusun diktat sebanyak 1.397 judul.

Penyediaan buku pelajaran pokok (buku teks) ditunjang oleh penyediaan buku perpustakaan sebagai pelengkap studi. Buku perpustakaan yang disediakan dalam lima tahun berjumlah 89.125 buah (termasuk 18.518 buah dalam tahun 1973/74) dan pada tahun 1978/ 79 direncanakan sebanyak 43.183 buah lagi sehingga dalam Repelita II disediakan buku perpustakaan sebanyak 113.790 buah.

Selama lima tahun telah ditatar dosen-dosen sebanyak 5.635 (termasuk 963 tenaga dalam tahun 1973/74) yang terdiri dari 2.128 orang dalam bidang-bidang ilmu-ilmu pertanian, science dan teknologi serta ilmu kedokteran, 1.818 orang dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, 952 orang dalam ilmu pendidikan dan keguruan serta 737 orang tenaga teknis. Pada tahun 1978/79 direncanakan untuk menatar sebanyak 3.372 orang. Hal ini berarti bahwa selama Repelita II ditatar seba-nyak 8,034 tenaga dosen.

Kuliah Kerja Nyata telah diikuti oleh mahasiswa sejak 1974/75 meliputi sebanyak 12.665 orang dan pada tahun 1978/79 direncana-kan sebanyak 8.472 orang mahasiswa lagi, sehingga selama Repelita II kegiatan KKN diikuti oleh 21.137 orang mahasiswa.

Selama lima tahun telah dilakukan 1.399 jenis penelitian (terma-

Page 40: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

suk 217 jenis dalam tahun 1973/74) sodangkan pada tahun 1978/79 direncanakan 601 jenis sehingga dalam Repelita II terdapat 1.783 jenis penelitian.(5) Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah

(Pendidikan NonFormal)Usaha-usaha pendidikan luar sekolah dilaksanakan

untuk memu-lihkan-aksarawan lama dengan melibatkan segenap warga masyarakat. Sebagai tindak lanjut dari usaha ini disediakan-bahan-bahan belajar (Paket A) yang di samping mengandung unsur-unsur kependidikan yang esensiil juga mengandung bahan penerangan dan penyuluhan872

Page 41: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

mengenai berbagai bidang pembangunan masyarakat. Di samping itu diberikan kesempatan, belajar bagi aksarawan-aksarawan baru untuk znengilautir kursus pengetahuan praktis dan ketrampilan dasar. Untuk memberikan peranan yang lebih besar kepada kaum wanita dalam pembangunan, disediakan kesempatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilannya terutama dalam rangka kesejahteraan keluarga. Pe-nyelenggaraan kegiatan pendidikan non-formal ini diusahakan melalui kelompok-kelompok belajar dengan menggali sumber-sumber yang ter-dapat dalam masyarakat senddri baik yang berupa sumber manusiawi maupun sumber non-manusiawi.

Sejak tahun 1973/74 telah dilakukan kursus untuk 844.115 pe-serta (termasuk 14.300 peserta dalam tahun 1973/74). Pada tahun 1978/79 direncanakan untuk rnelakukan kursus terhadap 180.000 pe-serta sehingga dalam Repelita II akan terdapat 1.009.815 peserta kur-sus. Selama periode empat tahun pertama Repelita II dari jumlah 829.815 orang yang telah mengikuti kursus terdapat 419.255 orang yang mengikuti Kursus Pengetahuan Dasar, 57.700 orang yang meng-ikuti Kursus Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 50.930 orang mengikuti berbagai jenis kursus kejuruan dan 301.850 orang yang mengikuti pendidikan luar sekolah. yang diselen,ggarakan masyarakat dalam berbagai jenis kejuruan. Di samping itu dilakukan penataran terhadap 59.820 pamong kelompok belajar dan 2.743 pegawai.

Berbagai sarana pendidikan dalam bentuk buku, majalah, bulletin dan lain-lain telah ditebitkan sebanyak. 3.342.111 eksemplar selama periode lima tahun terakhir (termasuk 384.000 eksemplar dalam tahun 1973/74). Pada tahun 1978/79 direncanakan untuk menerbitkan sebanyak 1.577.000 eksemplar. Dengan demikian maka selama periode Repelita II diterbitkan sebanyak 4.535.111 eksemplar Di

Page 42: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

samping itu selama lima tahun terakhir telah diberikan alat perlengkapan pendidikan berupa alat praktek kejuruan sebanyak 287 set dan alat praktek PKK sebanyak 287 set dan alat penyuluhan seibanyak 112 set.

Prasarana fisik ditingkatkan, dengan memperluas pusat-pusat la-tihan pendidikan masyarakat sebesar II.484 m2 selama lima tahun ter-akhir dan pada tahun 1978/79 direncanakan untuk memperluas de-ngan 3500 M2 lagi.

873

Page 43: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

(6) Pembinaan Bakat dan PrestasiMelalui program pembinaan bakat dan prestasi

beasiswa diberi-kan kepada siswa SD, (kelas V dan VI), SLTP (kelas II dan III), SLTA (kelas II dan III) dan mahasiswa (tingkat I sampai dengan tingkat V), khususnya siswa dan pelajar yang menunjukkan prestasi tinggi dengan memperhitungkan keadaan sosial ekonomi orang tua mereka.

Beasiswa yang mulai diberikan sejak tahun 1974/75 berjumlah sebanyak 35,207, yaitu sebanyak 12.616 untuk SD 6.944 beasiswa untuk SLTP; untuk tingkat SLTA sebanyak 6.971 siswa dan kepada 8,626 mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta. Kelanjutan ke-giatan untuk 1978/79 direncanakan sekitar 20.000 beasiswa lagi (9.000 SD 5.000 SLTP; 4.000 SLTA dan 2.000 PT) sehingga selama Repelita II diperkirakan pemberian 54.900 beasiswa (21.616 SD; 11.694 SLTP; 10.971 SLTA dan 10.626 PT).

(7) Pembinaan Generasi MudaGaris-garis Besar Haluan-Negara telah

menetapkan bahwa usaha pembinaan generasi muda sebagai tunas-tunas bangsa ditujukan agar mereka dapat menjadi generasi yang labih baik, lebih bertanggung-jawab dan lebih mampu mengisi dan membina kemerdekaan bangsa. Pembinaan dilakukan melalui bentuk-bentuk dan cara-cara kegiatan yang dapat diterima oleh generasi muda itu sendiri. Dalam hal ini maka pembinaan itu meliputi gerakan pramuka, lewat berbagai organisasi untuk meningkatkan kegiatan produktif dan kesegaran jasmani yang bersifat kreatif, melalui penyediaan berbagai latihan, bimbingan dan rangsangan untuk melaksanakan sendiri proyek-proyek sederhana dan lewat berbagai kesempatan kerja yang terbuka.

Dalam pembinaan organisasi dan aktivitas generasi muda maka selama luma tahun terakhir ini telah dilaksanakan pembentukan unit kerja produktiff

874

Page 44: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

yang mengikut-sertakan 22.702 orang, penataran pem-bina pemuda/pimpinan organisasi sebanyak 4.161 orang, pengiriman dam penerimaari pemuda ke dan dari Kanada sebanyak 176 orang, pro-yek perintis KEJAR (Kerja sambil Belajar) sebanyak 170 orang, pertukaran pemuda antar propinsi sebanyak 170 orang.

Page 45: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Secara menyeluruh pembinaan organisasi dan aktivitas generasi muda mengikut-sertakan sebanyak 27.3,79 orang selama jangka waktu lima tahun. Dalam tahuri 1978/79 direncanakan untuk menatar 1.200 pemimpin organisasi pemuda, 640 orang pembina pemuda dan 7.524 latihan ketrampilan. Dengan demikian maka selama Repelita II pembinaan organisasi dan aktivitas peanuda mengikut-sertakan . generasi muda sejumlah 36.743 orang. Di samping itu telah disusun paket kurikulum latihan kepemudaan sebanyak 5 naskah dan pengadaan buku pedoman pembinaan generasi muda sebanyak 25.000 eksemplar.

Bantuan kepada Pramuka diberikan dalam bentuk pembangunan sejumlah 15 buah Pusat Kegiatan Latihan Pramuka (Cadika). Penye-diaan prasarana fisik ini akan dilanjutkan pada tahun 1978/70 dengan membangun sejumlah Pusat Latihan Pramuka lainnya. Di samping itu dilakukan kursus/seminar yang diikuti 2.150 orang dan pengadaan buku pegangan sebanyak 2.500 eksemplar. Bantuan juga diberikan dalam Munas Gerakan Pramuka.

KNPI yang dibentuk di tingkat Pusat dan Daerah dalam tahun 1974 terus dibantu dalam berbagai bentuk kegiatan antara lain meng-adakan rapat kerja/musyawarah kerja yang mengikut-sertakan 685 orang dari 26 propinsi, lokakarya/seminar sebanyak 90 orang, pendi-dikan/penataran sebanyak 12.220, orang serta kegiatan internasional sebanyak 35 orang. Di samping itu disediakan kegiatan penerbitan/ pencetakan sebanyak 24.000 eksemplar dan panyediaan sarana untuk meningkatkan aktivitas sebanyak 5 unit,

(8) Pembinaan olahragaPembinaan pendidikan alah raga telah dilakukan

antara lain melalui pengintegrasian SMOA ke dalam pendidikan kejuruan men-jadi SGO. Demikian juga STO diantegrasikan menjadi Fakultas Keolahragaan pada IKIP.

Pemasalan olah raga dilakukan dengan jalan menyelenggarakan pertandingan dan perlombaan olah raga pelajar/POPSI sekolah lanjutan dan umum,

Page 46: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

pengadaan paket-paket alat olah raga untuk tingkat propinsi dan kabupaten, serta pembinaan prestasi olah raga dengan pemberian bantuan kepada KONI dan PON.

Page 47: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

875

Page 48: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Selama periode lima tahun teraklinr telah direhabilitasi sebanyak II STO dan 33 SMOA dan telah ditatar sebanyak 2.338 orang guru SMOA. Dalam tahun 1978/79 dircncanakan untuk menatar sebanyak 260 orang.

Pertandingan pelajar/mahasiswa melibatkan 1.16.430 orang sela-ma lima tahun ini dan pada tahun 1978/79 direncanakan untuk mengikutsertakan sebanyak 124.200 orang. Olah raga masal diikuti oleh 12.600 orang pada. tahun 1974/75, 64.000 orang pada tahun 1975/76 dan 44.850 orang pada tahun 1977/78. Selama lima tahun tersebut olah raga masal diikuti oleh 121.450 orang dan direncanakan pada tahun L978/79 untuk mengikut-sertakan sejumlah 52.000 orang.

Di samping itu dilakukan kegiatan penerbitan sebanyak 54,000 eksemplar, dan pada tahun 1978/79 direncanakan menerbitkan se-jumlah 25.000 eksemplar.

Bantuan kepada KONI diberikan antara lain dalam bentuk pena-taran pelatih olah raga selanyak 1.612 orang, penyelenggaraan pemu-satan persiapan Asian Games V lII dalam 7 cabang olah raga, pengi-riman pelatih olah raga sebanyak 41 orang ke luar negeri, pertan-dingan olah raga nasional/internasional sebanyak 25 kegiatan dan penyelenggaraan ceramah/workshop/seminar/simpasium sebanyak 5 kegiatan.

Di samping itu dilakukan percobaan pembina-an kesegaran jas-mani dalam bentuk pengukuran laboratonis tentang

876

Page 49: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

hubungan olah raga/kegiatan fisik dengan kemampuan statis dan dinamis terhadap 4.031 orang, pengukuran anthropometris, untuk menginventarisasikan jenis gerak kerja yang sesuai dengan tipe/konsbitusi tubuh sebanyak 25.254 orang, melakukan test tentang kemampuan dinamis dan ana-lisa terhadap 162, olahragawan, mengadakan penelitian eksperimental/ laboratoris tentang pengaruh datihan fisik terhadap kernampuan dina-mis terhadap 714 orang. Demikian pula disusun bentuk-bentuk latih-an yang dapat meningkatkan kemarnpuan dinamis dalam latihan se-nam pagi Indonesia, standard test/bahan pedoman ketrampilan cabang olah raga dan kesegaran jasmani/erobika, serta standard lingkungan

Page 50: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

sekolah yang sehat. Survey dilakukan untuk menilai pengetahuan dan sikap murid mengenai pendidikan kesehatan dan keselamatan, pemeliharaan kesehatan, kehidupan lingkungan yang sehat dan kegiatan rekreasi yang dijalankan baik oleh anak-anak maupun masyarakat setempat.

(9). Pengmbangan Sistem Pendidikan

Pengembangan sistem pendidikan bertujuan melakukan pemba-haruan sistem pendidikan secara menyeluruh ke arah terwujudnya sistem pendidikan nasional yang efektif, efisien dan relevan dengan bujuan pembangunan dan tujuan nasional. Tujuan ini diusahakan per-tama-tama dengan membina dan meinantapkan sistem informasi bagi pengelolaan dengan jalan pengumpulan-pengumpulan, pengolahan, analisa penyajian dan, penyebaran data, informasi, statistik dan sebagainya. Informasi ini dipergunaka bagi perencanaan dan pengambilan keputusan lainnya. Sampai saat ini telah dilakukan usaha untuk mem-bina sistem data informasi yang lebnh efisien dengan standardisasi laporan, koordinasi pengumpulan data, penggunaan komputer dalam pengolahan, dan analisa data serta berbagai penataran dalam data informasi.

Page 51: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Usaha kedua adalah dengan jalan melakukan penalitian dan penilaian terhadap sistem pendidikan yang sedang berjalan dengan harap-an memperoleh informasi yang dapat dipergunakan untuk perbaikan sistem pendidikan secara menyehiruh. Berbagai penelatian telah dila-kukan yang mencakup bidang pendidikan dan kebudayaan. Selama tahun 1974 - 1977/78 telah diselesaikan penelitian dan penilaian sebanyak 61 buah, dan pada tahun 1978/79 direncanakan 14 buah. Penelitian dan penilaian yang dilakukan mencakup antara dain mengenai pendidikan non-formal; kurikulum pendidikan guru, pendidikan olah raga, pendidikan kesenian, sejarah pendidikan swasta, kesesuaian sistem pendidikan dengan sektor tenaga kerja biaya pendidikan, pembinaan kebudayaan, survey SD kelas VI, pendidikan agama, kebudayaan, olah raga dan putus sekolah.

877

Page 52: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Penilaian dilakukan antara lain.terhadap Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, Proyek Paket Buku, STM Pembangunan, Penataran guru IPA-SMP, Proyek Pembinaan, Pendidikan Dasar, penataran pengawas dan monitoring pelaksanaan kurikulum 1975 untuk SMP dan SMA.

Usaha lainnya adalah pengembangan berbagai proyek perintis untuk kemudian dilaksanakan sepenuhnya setelah mengalami percobaan di lapangan dan penyempurnaan selanjutnya. Proyek pengem-bangan ini mencakup antara lain Proyek Perantis Sekolah Pembangunan di 8 IKIP, perencanaan integral pendidikan daerah di Jawa Timur dan Sumatera Barat, pendidikan luar sekolah dengan mempergunakan simulasi di Malang, proyek Pamong di Solo dan Bali, Sistem Kegiatan Belajar Masyarakat di Ujung Pandang dan Indramayu, pengembangan sistem karir dan prestasi kerja dan jaringan penelitian di Sumatera Barat dan Jawa Timur. Di samping itu dikembangkan Proyek Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mengembangkan radio dan televisi sebagai sarana pen-didikan. Kecuali itu di lakukan studi pra-investasi untuk pengembang-an berbagai komponen pendidikan yang mencakup pendidikan guru, pendidikan luar sekolah, paket buku dan pendidikan tinggi.

Page 53: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Di samping itu dilakukan penyempurnaan struktur organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Deinikian juga sebagai realisasi Kep. Pres. No. 34 tahun 1972 telah ditanda-tangani berbagai surat keputusan bersama antara Departemen P dan K, Dalam Negeri dan Nakertranskop.

Penyempurnaan sistem administrasi dilakukan dengan penggunaan komputer pada monitoring pelaksanaan pembangunan dan kepegawaian, Penggunaan komputer, ini akan diteruskan pada, bidang-bidang lain dalam masa-masa yang akan datang. Demikian juga kegiatan pengawasan ditingkatkan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur departemen agar berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan yang bersifat rutin maupun pembangunan.878

Page 54: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

TABEL XIV – 1JUMLAH MURID DAN MAHASISWA, 1973 – 1978 *)

(dalam ribuan)

879

Page 55: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

GRAFIK XIV – 1JUMLAH MURID DAN MAHASISWA,

1973 – 1978

880

Page 56: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

(Lanjutan Grafik XIV – 1 )

881

Page 57: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

TABEL XIV – 2PROGRAM PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR,

1972/73 – 1977/78

1) Tahun Ajaran (Bukan tahun Anggran)2) Angka-angka s/d Desember 1977

882

Page 58: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

TABEL XIV – 3BUKU PELAJARAN POKOK 1972/73 – 1977/78

(dalam ribuan)

1) Angka-angka diperbaiki2) Angka-angka s/d Desember 1977

883

Page 59: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

TABEL XIV – 4PENGADAAN BUKU-BUKU PERPUSTAKAAN DAN MAJALAH,

1973/74 – 1977/78

1) Angka-angka diperbaiki2) Angka-angka s/d Desember 1977

884

Page 60: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

TABEL XIV – 5PENETAPAN PERSONIL, 1972/73 – 1977/78

(orang)

1) Angka-angka diperbaiki2) Angka-angka s/d Desember 1977

885

Page 61: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

GRAFIK XIV – 2PENATARAN PERSONIL, 1972/73 – 1977/78

886

Page 62: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

B. KEBUDAYAAN

NASIONAL 1.

PendahuluanDi dalam Garis-garis Besar Haluan Negara telah

dinyatakan bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Dengan demikian kebudayaan itu sendiri merupakan penghayatan nilai-nilai yang luhur sehingga tidak dapat dipisahkan dari manusia budaya Indonesia sebagai pendukungnya.

Dalam Repelita II pembangunan kebudayaan nasional ditujukan kepada usaha-usaha sebagai berikut :a. Meningkatkan pembinaan dan pemeliharaan

kebudayaan nasional untuk memperkuat kepribadian bangsa, kebanggaan nasional dan kesatuan nasional.

b. Membina dan memelihara tradisi-tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan dan kebanggaan serta kemanfaatan nasional.

c. Pembinaan kebudayaan nasional sesuai dengan norma-norma Pancasila.Kecuali itu pembangunan kebudayaan nasional

dalam Repelita II ditujukan pula untuk mencegah tumbuhnya nilai-nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan menanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang bersifat negatif. Sementara itu diusahakan pula untuk meinberikan kemampuan kepada masyarakat guna menyerap nilainilai dari luar yang positif dan yang memang diperlukan bagi pembaharuan dalam rangka proses pembangunan.

Untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan kebudayaan tersebut di atas, dalam Repelita II dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 63: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

a. Penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan sejarah kebudayaan nasional serta kebudayaan daerah.

b. Pengembangan serta pendidikan kebudayaan dan kesenian Indonesia.

887

Page 64: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

c. Pengembangan bahasa dan kesusasteraan.d. Pengembangan perbukuan dan majalah pengetahuan.

Usaha-usaha tersebut di atas tetap dilakukan dalam kerangka kebijaksanaan umum dari pengembangan kebudayaan nasional, yaitu (a) kesesuaiannya dengan nilai-nilai Pancasila; (b) berazaskan Wawasan Nusantara; (c) pengintegrasian secara selaras antara unsur kebudayaan warisan sejarah nasional dan kebudayaan daerah serta unsur kebudayaan dari luar yang positif; dan (d) perkembangan kebudayaan nasional yang menguatkan bahasa nasional.

Kesesuaian dari kebijaksanaan pengembangan kebudayaan nasional dengan nilai-nilai Pancasila berarti bahwa kebijaksanaan itu harus selaras dengan jiwa dan semua sila Pancasila. dan% tidak mem-benarkan hasil kebudayaan yang bertentangan dengan jiwa dan sila-sila Pancasila.

2. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN HASIL YANG DICAPAI

a. Penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan sejarah kebudayaan nasional dan daerah.Tujuan utama dari usaha ini ialah untuk

menyelamatkan waris-an sejarah, khususnya peninggalan purbakala diberbagai daerah agar terhindar dari kemusnahan. Warisan sejarah kebudayaan tersebut meliputi barang-barang seni rupa, benda kesenian, alat perlengkapan rumah tangga dan alat perhiasan lainnya. Untuk dapat memelihara benda-benda warisan sejarah tersebut maka pendidikan tenaga ar-keologi mendapat perhatian yang seksama. Di samping itu diusahakan pula agar warisan sejarah tersebut, dapat merangsang kembali kegairahan kehidupan kebudayaan daerah yang selanjutnya berkembang

Page 65: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

kearah kesadaran budaya nasional.

Perhatian diberikan pula kepada karya seni yang mengungkapkan warisan sejarah yang mengandung nilai perjuangan dan kebanggaan nasional, termasuk perjuangan wanita, sehingga dapat dihayati terutama oleh generasi muda.

888

Page 66: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Penyelamatan, pemeliharaan dan pengembangan warisan budaya dalam Repelita II dilakukan melalui kegiatan-kegiatan, sebagai berikut :

(1) Inventarisasi peninggalan purbakala

Inventarisasi peninggalan purbakala ditujukan untuk mengetahui kekayaan nilai budaya bangsa Indonesia yang menjadi perwujudan identitas bangsa. Dalam rangka kegiatan ini telah ditingkatkan jumlah tenaga kepurbakalaan antara lain melalui penataran permuseuman sebanyak 162 orang dan penataran kepurbakalaan sebanyak 305 orang.

Inventarisasi kepurbakalaan untuk masa tahun 1914-1915 yang meliputi 1.165 situs di 26 propinsi dan DKI Jaya telah diselesaikan dalam tahun 1977.

(2) Penelitian dan Penggalian Peninggalan PurbakalaTujuan utama penelitian dan penggalian

purbakala adalah agar dapat mengungkapkan seluk beluk kehidupan masa lampau nenek moyang bangsa Indonesia secara cermat dan ilmiah dan berusaha menyajikannya sebagai sarana pendidikan dan pembinaan kepribadian bangsa. Dari hasil penelitian tersebut akan diketahui kekayaan hasil karya dan kemampuan bangsa dimasa lampau baik dalam pem-bangunan fisik maupun spirituil, ekonomi, politik, sosial budaya serta tata pemerintahan.

Selama Repelita II telah ditambah 30 situs kepurbakalaan di luar Jawa. Di samping itu dilakukan pula penelitian kepurbakalaan antara lain meliputi bidang pra sejarah di Parigi-Jampangkulon, Sulawesi Selatan, Maluku, panggalian purbakala di Flores, Gunung Piring (Lombok), Gilamanuk (Bali) dan

Sulawesl Tengah.Penelitian arkeologi klasik dilakukan di Trowulan (Jawa Timur),

Page 67: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Madura, Muara, Takus (Riau), Kota Cina (Sumatera Selatan) dan Bali.

Page 68: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Penelitian dan penggalian arkeologi Islam telah dilakukan di Sulawesi Selatan, Banten, Aceh dan terhadap naskah-naskah Islam di Kuningan (Cirebon).

889

Page 69: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Untuk meningkatkan mutu peneliti, telah dilakukan pembangunan laboratorium penelitian purbakala di Jakarta dan dikembangkan kerja sama penelitian purbakala dengan Universitas Indonesia, Gajah Mada, Udayana dan Institut Teknologi Bandung.

(3). PermuseumanRehabilitasi dan perluasan museum pada dasarnya

meliputi usaha penyelamatan dan pemeliharaan warisan budaya agar terhindar dari kemusnahan, rehabilitasi dan perluasan fisik bangunan dan fasilitas permuseuman, penambahan ketrampilan tenaga permuseuman, penambahan koleksi, perbaikan penataan pameran dan perencanaan serta usaha pendaya-gunaan museum.

Sampai dengan tahun 1977/78 .dimulai pembangunan 23, buah museum di seluruh Indonesia. Kecuali itu pada tahun 1978/79 akan diselesaikan 5 buah museum yaitu di Surabaya (Jawa Timur), Padang (Sumatera Barat), Ambon (Maluku), Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Bandung (Jawa Barat).

(4) Pembinaan dan Pemeliharaan Peninggalan Purbakala

Hasil-hasil yang dicapai dalam pembinaan dan perneliharaan peninggalan purbakala meliputi rehabilitasi dan pemugaran candi, Taman Purbakala, Kraton/Puri, Pura/Mesjid, Rumah Adat, Makam dan Gedung Bersejarah. Dalam hubungan ini selama Repelita II telah di- rehabilitasi taman-taman arkeologi purbakala, antara lain Taman Purbakala Pasirangin di Bogor, Sunyaragih di Cirebon (Jawa Barat), Gunongan di Banda Aceh (Aceh), Padang Lawas di Sumatera Utara, Batu Sangkar di Sumatera Barat dan Pugung Raharjo di Lampung.

Page 70: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Candi yang telah mulai dipugar selama Repelita II antara lain adalah Candi Cangkuang, Candi Brahma, Candi . Sambisari, Candi Banyunibo dan Candi Borobudur. Pemugaran Candi Borobudur mengalami kemajuan pesat, sedangkan pelaksanaannya makin didasarkan atas kemampuan sendiri bahkan sejak Juni 1977 pemugaran Candi Borobudur dilakukan sepenuhnya oleh tenaga Indonesia sendiri.

890

Page 71: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Dalam tahun 1976/77 pembongkaran kembali batu candi mencapai 6.500 m3, sedangkan hingga Desember 1977 pemusatan pekerjaan pada sisi Utara dan Selatan telah mencapai 5.600 ms (70%o selesai) sedang konservasi batu sejumlah 6.000 m3 (80% selesai). Selain dari-pada itu kompleks Borobudur dijadikan pula Pusat Pendidikan dan Latihan Pemugaran Kepurbakalaan dalam rangka SEAMEO dan ASEAN.

Kraton-kraton yang dipugar meliputi antara lain Kraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon (Jawa Barat), Kraton Kasunanan dan Mangkunegaran di Surakarta (Jawa Tengah) dan Kraton Kasultanan serta Pakualaman di Yogyakarta, Kraton Sumenep (M.aaura), Istana Sultan Bima, Istana Pagaruyung (Sumatera Barat), Istana Deli di Medan (Sumatera Utara), Balai Kerapatan Istana Sultan Siak (Riau) dan Istana Goa (Sulawesi Selatan).

Sejak tahun 1974/75 antara lain telah dipugar Mesjid Agung Deli (Medan), Mesjid Agung Cirebon, Mesjid Kuno Mantingan dan Menara Mesjid Kudus. Pura yang telah dipugar adalah Pura Saraswati, Pura Kahyangan Tiga, Pura Blanjong, Pura Badung, Tabanan, Bangli, Buleleng, Karangasem, dan Jembrana. Rehabilitasi dan pemugaran rumah adat dilakukan terhadap rumah adat di Bukit Tinggi dan di Toraja serta Kampung Lingga di Tapanuli.

Makam kuno yang telah dipugar adalah Makam Watang Lamuru, Jera Lompo, dan Tallo di Sulawesi Selatan, makam Islam di Gresik dan Leran, serta makam Islam di Gending Suro (Sumatera Selatan). Kecuali itu telah direhalibitasi gedung bersejarah nasional di Linggarjati.

(5) Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan DaerahPenelitian Kebudayaan daerah yang-meliputi 10

891

Page 72: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

propinsi telah menghasilkan 183 naskah. Penelitian dilaksanakan oleh Universitas-universitas daerah yang bersangkutan atau universitas yang dekat dengan daerah penelitian. Melalui penelitian tersebut telah berhasil dikumpulkan data tentang segi sosial-budaya penduduk, teknik per-

Page 73: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

taniannya, sistem sosial dan organisasi sosial masyarakat setempat, hukum adat, sistem keagamaan, kesenian dan cerita rakyat daerah. Sebanyak 51 naskah selesai pengolahannya dan diterbitkan pada akhir tahun 197,7 yang meliputi aspek sejarah daerah, adat istiadat daerah, ceritera rakyat, ensiklopedi musik, tari dan budaya setempat. Demikian pula telah disusun naskah tentang adat dan uracara perkawinan, latar belakang pencak silat daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan D.I. Yogyakarta. Kecuali itu telah dilakukan beberapa penterjemahan etnografi tentang Indonesia dari bahasa asing ke bahasa Indonesia. Selanjutnya telah selesai disusun, naskah.sejarah seni budaya, sejarah seni batik, seni kerajinan, seni rupa Bali, seni rupa wayang, seni bangunan kuno, sejarah topeng Madura, tradisi Ternate, budaya Sumba, sejarah seni tari Sulawesi Selatan dan lain-lain. Terbitan 26.000 monografi daerah akan diselesaikan dalam tahun 1978/79 yang meliputi 26 propinsi Indonesia.

b Pendidikan dan Pengembangan KesenianTujuan pokok pendidikan dan pengembangan

kesenian adalah untuk mendidik dan membentuk, seniman dan pengarang yang memiliki daya cipta dan kreativitas yang tinggi. Kecuali itu telah di-usahakan juga untuk mempertinggi daya penghayatan kesenian di-kalangan khalayak ramai, dengan meningkatkan partisipasi mereka dalam festival-festival tari, musik, pedalangan dan lain-lain.

Usaha pendidikan dan pengembangan kesenian meliputi pengembangan pusat pembinaan dan pendidikan kesenian baik tradisional maupun kotemporen diberbagai akademi kesenian dan pusat pendidikan kesenian lainnya. Pusat pembinaan dan pendidikan tersebut mengembangkan seni musik, seni tari, teater, sastra dan seni rupa. Sementara itu dilakukan pula pembinaan film nasional.

Page 74: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Laboratorium seni melakukan dokumentasi kesenian, penggalian dan pengolahan unsur seni teater, seni rupa, musik, tari dan pedalang-an, pembuatan film kesenian antara lain untuk dipertunjukkan melalui televisi. Dalam rangka peningkatan penghayatan seni budaya telah diadakan pekan pedalangan, pameran seni dan pekan lomba menyanyi yang mengikut-sertakan remaja maupun para ibu. Disamping itu telah892

Page 75: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

diadakan pengikut-sertaan dan pembinaan organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang kesenian serta peningkatan mutu tenaga pengajarnya.

Persiapan pembangunan gedung Wisma Seni Nasional mencapai tahap penyesuaian desain gedung dan rencana susunan organisasi serta fungsi Wisma Seni Nasional.

Pembinaan seni musik dilakukan di 10 propinsi yaitu Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Nusa Tenggara Tunur, Nusa Tenggara Barat dan Irian Jaya; seni rupa di 7 propinsi yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, tari/pedalangan di 11 pro-pinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Bengkulu Aceh, Sumatera Utara/Nias dan pembinaan teater tradisi-onal di 7 propinsi yaitu DKI Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Barat.

Untuk pemberian penghargaan kepada seniman yang berprestasi, sedang disusun penentuan kreteria penilaian karya dalam berbagai bidang seni.

c. Pengembangan Bahasa dan Kesusastraan

Pembinaan dan pengembangan bahasa dan kesusasteraan Indo-nesia dan daerah pada dasarnya ditujukan ke arah tercapainya suatu kemampuan untuk mempergunakan bahasa Indonesia yang sebaik mungkin di kalangan masyarakat luas sebagai sarana komunikasi antar manusia Indonesia.

Dalam usaha membina perkembangan bahasa nassional telah dikembangkan kebijaksanaan pengembangan bahasa yang menyangkut bahasa Indonesia maupun bahasa-bahasa lain.

Sasaran khusus yang telah dicapai adalah penyusunan buku pe-doman dan buku sumber, rangsangan dan penunjangan pengembangan wahlian,

Page 76: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

serta, penyelamatan buku naskah/berharga.

893

Page 77: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat
Page 78: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Selama Repelita II telah diadakan penerbitan buku pedoman dan buku sumber, termasuk buku pedoman tentang ejaan dan istilah Indonesia, pembakuan tata bahasa berbagai bahasa daerah sebagaimana juga bahasa Indonesia, penyusunan buku perbendaharaan kata, pengajaran, sosiolinguistik, sejarah bahasa dan dialektologi.,

Telah diterbitkan pula berbagai kamus bahasa daerah Indonesia, seperti Kamus Bahasa Mandar-Indonesia, Kamus Bahasa Jawa BantenIndonesia dan lain-lain. Demikian pula telah diterbitkan Kamus Eka-bahasa Bahasa Indonesia, Kamus Administrasi, Kamus Biologi, Kamus Geografi, Kamus Ilmu Pengetahuan Sosial, Kamus Kesenian, Kamus Kimia Organdk, Kamus Kimia Umum, Kamus Linguistik, Kamus Pertanian, Kamus Psikologi dan Kamus Sejarah.

Dalam rangka ini telah mulai diterbitkan karya sastra klasik dalam bahasa asalnya, maupun transkripsinya ke dalam Bahasa Indo-nesia, antara lain Centini, Hikayat Putri Gombak Enras (Aceh), Panji Wulung (Jawa Barat), Panji Pahangraras (Bali), Bratayudha dan lainluin guna meningkatkan pengetahuan murid sekolah maupun mahasiswa dan dunia universitas tentang sastra Indonesia.

Untuk pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia, melalui Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia dan Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia.

Pembinaan Bahasa Indonesia untuk masyarakat dilakukan mela-lui siaran TVRI dan penerbitan majalah Pengajaran Bahasa dan Sas-tra serta Bahasa dan Sastra. Bahan-bahan ini disebarkan. kepada se-kolah-sekolah dan perguruan tinggi serta instansi dan dinas-dinas Pemerintah lainnya.

Guna menunjang dan menggairahkan minat terhadap bahasa dan sastra Indonesia dan daerah diselenggarakan pula sayembara mengarang bahasa Indonesia secara nasional yang diikuti oleh guru. Sekolah Dasar, murid Sekoiah Dasar dan Sekolah.

894

Page 79: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Lanjutan serta, mahasiswa seluruh Indonesia. Selama Repelita II telah diadakan sebanyak 156 beasiswa untuk bidang spesialisasi bahasa Indonesia yang berarti rata-rata 61 orang per tahun menerima beasiswa untuk pengembangan bahasa Indonesia. Kecuali itu telah diterbitkan sejumlah 70 naskah, Biografi Pahlawan hingga akhir tahun 1977/78.

Page 80: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

d. Pengembangan Perbukuan dan Majalah PengetahuanUsaha pengembangan perbukuan dan majalah

pengetahuan bertujuan antara lain untuk inerangsang minat dan kegemaran membaca di kalangan masyarakat luas. Untuk itu telah dimulai pengadaan sarana dalam bentuk buku bacaan, majalah pengetahuan serta pe-ngembangan sistem perpustakaan nasional. Juga telah diletakkan dasar-dasar sistem perpustakaan yang meliputi seluruh Indonesia. Dalam rangka ini pembentukan Pusat Perpustakaan Nasional sedang diper-siapkan dan 19 perpustakaan propinsi telah ditingkatkan fasilitas dan jumlah bahan kepustakaannya. Pembinaan sistem perpustakaan umum telah mulai diusahakan dikembangkan dibeberapa Daerah Tingkat II. Di samping itu telah diadakan 14 perpustakaan keliling percontohan sebagai proyek perintis, yang melayani berbagai wilayah di Jakarta dan Jawa Barat. Juga telah dimulai dengan Perpustakaan desa pada 27 desa di Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat). Dalam hubungan ini melalui 10 proyek perintisan diusahakan penyempurnaan sistem Perpustakaan Sekolah antara lain di Banda Aceh, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Ambon, Ujung Pandang, Menado dan Banjarmasin.

Di samping itu berbagai perpustakaan masyarakat (swasta) juga telah memperoleh bantuan, antara lain Perpustakaan Wanita di Jakarta. Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan, telah diadakan pendidikan dalam bidang perpustakaan.

Sebagai hasil kegiatan Tahun Buku Interrtasional telah dibentuk, suatu badan semi Pemerintah yaitu Yayasan Buku Utama yang merupakan kerjasama Pemerintah dan swasta, dengan tujuan me-ngembangkan, perbukuan, antara lain dengan pemberian hadiah berkala karya ilmiah dan sastra yang bermutu. Di samping itu untuk merangsang dan melindungi hasil karya ilmiah dan kesusastraan telah dipersiapkan penyusunan RUU hak cipta.

Page 81: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

Kegiatan pelayanan dan terjemahan hasil ilmu pengetahuan untuk para cendikiawan telah ditingkatkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Nasional (PDIN) LIPI bekerjasama dengan beberapa pusat

895

Page 82: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat
Page 83: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

dokumentasi dan informasi di dalam lingkungan departemen-departe-men lain dalam rangka pengembangan jaringan perpustakaan nasional.

Untuk merangsang iklim yang sehat bagi kehidupan penerbitan buku, telah dilakukan berbagai kegiatan seperti pengadaan naskah, pembinaan pengarang, penerbit dan pencetak.

Peningkatan kemampuan usaha penerbitan swasta telah diusahakan melalui pengadaan majalah ilmu pengetahuan baik yang po- puler maupun ilmiah untuk waktu tertentu, pengadaan buku bacaan dan majalah untuk perpustakaan umum. Selanjurtnya peningkatan kemampuan tersebut dilakukan juga dengan melalui ceramah, diskusi, penataran penulis,

896

Page 84: PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA · Web viewSejalan dengan penyempurnaan kurikulum, dilakukan penataran terhadap lebah dari 2 ribu guru dan pembinaan TK. Di samping itu alat-alat

wartawan, penerbit dan pencetak.