! rtplp iv ren kaw prioritas

33
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010 Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 1 BAB IV R T B L (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) 1. KEDUDUKAN RTBL DAN KAWASAN PERENCANAAN 2. LATAR BELAKANG 3. PANDUAN PERENCANAAN 4. POTENSI PERENCANAAN 5. SIRKULASI KAWASAN 6. SOLUSI JALUR MACET 7. KEPADATAN KAWASAN 8. Alternatif Model Penanganan Permukiman Kumuh RESETTLEMENT URBAN REDEVELOPMENT 9. KAWASAN KONSERVASI 10. TATA HIJAU KAWASAN 11. URBAN ECONOMIC 12. PENGEMBANGAN RUANG PUBLIK 13. KAWASAN TEPI SUNGAI 14. MANAJEMEN TRANSPORTASI 15. PENATAAN FURNITUR JALAN 16. SIRKULASI & TRANSPORTASI 17. METODE PENYUSUNAN KREITERIA KAWASAN PRIORITAS 18. HASIL REKAPITULASI KAWASAN PRIORITAS RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PRIORITAS 4.1. PENENTUAN KEGIATAN PRIORITAS Untuk menentukan kegiatan prioritas, warga tiap dusun telah melakukan pembobotan ketika dilaksanakan FGD. Pada dasarnya pembobotannya sama dengan pembobotan untuk mencari kawasan prioritas. Untuk menetapkan kegiatan prioritas didasarkan pada besarnya hasil perkalian nilai dan bobot tiap-tiap kegiatan yang telah ditetapkan di kawasan prioritas (Dusun Grobogan), kegiatan yang memiliki nilai 3 dan atau lebih tinggi ditetapkan menjadi kegiatan prioritas. Sedangkan dari hasil penilaian pada FGD, dalam penentuan kawasan prioritas diperoleh urut-urutan nilai dari tertinggi hingga

Upload: konsultasi-alternatif

Post on 30-Jun-2015

557 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 1

BAB IV

R T B L (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) 1. KEDUDUKAN RTBL DAN KAWASAN PERENCANAAN 2. LATAR BELAKANG 3. PANDUAN PERENCANAAN 4. POTENSI PERENCANAAN 5. SIRKULASI KAWASAN 6. SOLUSI JALUR MACET 7. KEPADATAN KAWASAN 8. Alternatif Model Penanganan Permukiman Kumuh

RESETTLEMENT URBAN REDEVELOPMENT 9. KAWASAN KONSERVASI 10. TATA HIJAU KAWASAN 11. URBAN ECONOMIC 12. PENGEMBANGAN RUANG PUBLIK 13. KAWASAN TEPI SUNGAI 14. MANAJEMEN TRANSPORTASI 15. PENATAAN FURNITUR JALAN 16. SIRKULASI & TRANSPORTASI 17. METODE PENYUSUNAN KREITERIA KAWASAN PRIORITAS 18. HASIL REKAPITULASI KAWASAN PRIORITAS

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PRIORITAS

4.1. PENENTUAN KEGIATAN PRIORITAS

Untuk menentukan kegiatan prioritas, warga tiap dusun telah

melakukan pembobotan ketika dilaksanakan FGD. Pada dasarnya

pembobotannya sama dengan pembobotan untuk mencari kawasan

prioritas. Untuk menetapkan kegiatan prioritas didasarkan pada

besarnya hasil perkalian nilai dan bobot tiap-tiap kegiatan yang

telah ditetapkan di kawasan prioritas (Dusun Grobogan), kegiatan

yang memiliki nilai 3 dan atau lebih tinggi ditetapkan menjadi

kegiatan prioritas.

Sedangkan dari hasil penilaian pada FGD, dalam penentuan

kawasan prioritas diperoleh urut-urutan nilai dari tertinggi hingga

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 2

rendah yaitu : Desa Grobogan (nilai 21,30), Sukorejo (nilai 20,05),

Mulyorejo (nilai 10,50) dan Purwodadi (nilai 6,70).

Berdasarkan pada nilai tersebut, maka pada kegiatan

prioritas yang akan direalisasikan diprioritaskan pada Dusun

Grobogan, Sukorejo, Mulyorejo dan Purwidadi yang mana tentunya

akan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan tiap dusun.

Tabel Penentuan Kegiatan Prioritas Desa Grobogan

No Jenis Kegiatan Nilai Keterangan

1 Membangun pintu gerbang Desa Grobogan dengan disertai pelebaran jembatan/gorong-gorong, plengsengan sekitar jembatan & pelebaran jalan masuk

3,10 Kegiatan Prioritas

2 Pengadaan Tempat penampungan dan pengolahan kotoran lembu

4,00 Kegiatan Prioritas

3 Melanjutkan pembangunan jalan (makadam+aspal) 3,40 Kegiatan Prioritas4 Pembangunan pos kamling 3,40 Kegiatan Prioritas5 Pengadaan kantor dusun/ gedung serbaguna skala dusun

untuk mengakomodir kegiatan warga 2,95

6 Penyediaan MCK 3,40 Kegiatan Prioritas7 Lapen 300 m antar Kecamatan Mojoagung 3,3 Kegiatan Prioritas8 Makadam + Lapen 200 m menuju sawah 3,0 Kegiatan Prioritas9 Renovasi saluran air 2,75

10 pembangunan jalur hijau (432 pot, 432 tanaman) 1,95 11 Penataan rambu-rambu jalan desa 1,70 12 Penempatan lampu jalan (14 titik) 2 13 Membangun pengolahan limbah pertanian untuk makanan

ternak fermentasi atau dijadikan bahan pupuk organik 4,00 Kegiatan Prioritas

14 Membangun jalan baru 1,85 15 Membangun ruko/kios sebelah timur jalan masuk/gapura 1,00

Sumber : Hasil Analisa Bersama Masyarakat

4.2. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN PRIORITAS Konsep pembangunan pada kawasan prioritas adalah

menata lingkungan permukiman idaman yang bersih, sehat, asri

(Green and Clean).

Berdasarkan pada visi Desa Grobogan “Mewujudkan Desa Grobogan sebagai desa yang berjatidiri, maju, bersih, sehat, aman, adil dan makmur” maka konsep pembangunan

Desa Grobogan adalah menciptakan hubungan saling keterkaitan

yang saling bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Grobogan

antara sektor pertanian dengan sektor peternakan karena limbah

pertanian maupun peternakan dapat dikelola kembali untuk

meningkatkan produktifitas masyarakat sehingga tercipta

lingkungan permukiman idaman yang bersih, sehat, asri (Green,

Pro and Clean) dan dapat membantu memakmurkan masyarakat.

4.3. RENCANA DESAIN PRAKONTRUKSI KEGIATAN PRIORITAS 

Untuk mempersiapkan pembangunan agar produk RTPLP

mudah direalisasikan maka perlu adanya desain prakonstruksi tiap-

tiap kegiatan yang telah disepakati untuk diprioritaskan, selain itu

juga perlu adanya rencana kegiatan pendukung yang menunjang

aktivitas di kawasan prioritas baik dari aspek tata ruang, ekonomi

dan kelembagaan. Beberapa kegiatan yang telah diprioritaskan

adalah :

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 3

Gambar : 4.1

Konsep Penataan Kawasan Prioritas Dusun Grobogan

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 4

4.3.1. Rencana penataan pintu gerbang Desa Grobogan Pembangunan pintu gerbang direncanakan untuk memberi identitas dan batas administrasi Desa Grobogan.

− Lokasi : Dusun Grobogan

− Kegiatan pendukung : dianjurkan disediakan tempat peristirahatan (rest

area) bagi pengguna jalan yang dilengkapi kios-kios penjual produk lokal

khas Grobogan dan atau produk unggulan Kecamatan Mojoagung

Gambar : 4.2 Rencana Desain Gapura Desa Grobogan

Lokasi Gapura Desa Grobogan

Ruang Terbuka Hijau sepanjang jalan masuk Desa Grobogan ditanami

tanaman produktif (jambu biji, jambu air, mangga, dll) yang diselingi

dengan taman (bungan & perdu)

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 5

Gambar : 4.3 Rencana Penataan Kios dan Taman Bermain di Sebelah Utara Gapura

Rencana penyediaan tempat peristirahatan (rest area) dimaksudkan untuk : − Menangkap peluang belum adanya tempat persitirahatan dan rekreasi di sepanjang jalan Mojoagung-Ngoro − Desa Grobogan dilalui jalur wisata menuju pemandian Sumberboto − Sebagai tempat usaha masyarakat untuk mendukung Desa Grobogan sebagai Desa Biogas yang akan banyak

dikunjungi

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 6

Gambar : 4.4 Rencana Ilustras Penataan Tempat Peristirahatan (Rest Area)

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 7

4.3.2. Rencana Pengadaan Tempat penampungan dan pengolahan limbah ternak (BIOGAS DAN PUPUK) Untuk menanggulani kekumuhan lingkungan permukiman di Desa Grobogan akibat limbah/kotoran sapi yang di buang di sembarang

tempat ( jalan, pekarangan, saluran) maka direncanakan pembangunan tempat pusat penampungan dan pengolahan limbah sapi menjadi Biogas.

Gambar : 4.5 Desain Penataan Tempat Penampungan Kotoran Sapi Untuk Produksi Biogas

Pusat penampungan kotoran sapi dilokasikan di RT 7. • Tujuan : meningkatkan kualitas lingkungan

permukiman. • Manfaat : Masyarakat dapat memperoleh energi

alternatif (biogas) untuk keperluan rumah tangga, dan menghasilkan pupuk organik untuk meningkatkan produksi pertanian, bahan bakar mesin penggiling pakan ternak

• Sistem Pemanfaatan : alternatif 1 : biogas dapat ditampung pada media (tabung, plastik) dan dapat di bawa oleh masyarakat alternatif 2 : biogas dari digester dapat didistribusikan ke rumah-rumah warga melalui instalasi pipa.

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 8

Gambar : 4.6 Sirkulasi Dan Proses Kerja Produksi Biogas

Lokasi di RT 7, RW 02 Fasilitas pendukung dalam tapak

kantor pengelola, pos kemanan, tempat pengenceran kotoran sapi, tempat pengisian, digester, penampungan limbah (pupuk cair)

Sistem penyediaan bahan baku Biogas

kotoran sapi dipasok dari Dusun Grobogan, Purwodadi, Sukorejo, Mulyorejo yang dikumpulkan oleh pekerja yang telah tunjuk melalui musyawarah & aturan bersama.

Kelembagaan dapat dibentuk lembaga tersendiri yang khusus mengelola kotoran sapi atau dari GAPOKTAN

Penataan sekitar lokasi

kapling tempat pengolahan kotoran sapi menjadi biogas harus di perbanyak dengan vegetasi yang berfungsi sebagai pembatas pandang dan penyerap polusi sehingga mengurangi penyebatan bau kotoran sapi

Perawatan dikelola dan dirawat oleh lembaga yang telah disepakati bersama

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 9

Gambar : 4.7 Persebaran Kandang Sapi Yang Menyediakan Bahan Baku Biogas

Persebaran Kandang Sapi di Dusun Purwodadi, Sukorejo, Mulyorejo Persebaran Kandang Sapi di Dusun Grobogan

Keterangan : Kandang sapi Kandang sapi Keterangan :

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 10

Untuk Menghasilkan 1 m3 Biogas/Hari maka limbah yang harus tersedia adalah : Sapi = 32 kg/hari Babi = 20 kg/hari Unggas = 12 kg/hari Manusia = 14,4 kg/hari

Perbandingan 1 M3 Biogas Dengan Energi Lain :

Perbandingan Nilai Perbandingan 1 m3 Biogas

− Elpiji = 0,46 kg − Minyak tanah = 0,62 liter − Minyak solar = 0,52 liter − Bensin = 0,80 liter − Gas kota = 1,50 m3 − Kayu bakar = 3,50 kg

Sumber : Hasil Perhitungan

Jumlah seluruh sapi di Desa Grobogan sebanyak 723 ekor : − Dusun Grobogan 419 ekor − Purwodadi 97 ekor − Sukorejo 163 ekor − Mulyorejo 44 ekor).

Dengan asumsi tiap sapi membuang kotoran 10 – 15 kg/hr maka jumlah kotoran sapi seluruhnya terkumpul 7.230 kg – 10.845 kg/hr atau 225.94 m3 – 338.91 m3 biogas/hr. Dari kondisi tersebut maka jumlah tabung elpiji (kemasan 3 kg) yang mampu di produksi tiap hari adalah 35 – 52 tabung.

No Jenis Energi Produksi Yang Dihasilkan Satuan

1 Biogas 225.94 - 338.91 M3 2 Elpiji 104-156 kg 3 minyak tanah 140 – 210 Liter 4 solar 117 – 176 Liter bensin 181 – 271 Liter

Sumber : Hasil Perhitungan

Energi Alternatif Yang Dihasilkan Dari Kotoran Sapi

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 11

Gambar : 4.8 Rencana Desain Tempat Penampungan Kotoran Sapi Untuk Produksi Biogas

inlet

inlet

Tempat penampungan

biogas

Tempat Limbah (digunakan

pupuk organik)

PUSAT PRODUKSI BIOGAS

TAMPAK DEPAN

TAMPAK BELAKANG

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 12

4.3.3. Rencana pengolahan limbah pertanian untuk Pakan Ternak

Rencana pengolahan limbah pertanian merupakan upaya untuk menangani limbah pertanian yang berserakan di jalan dan pekarangan.

Dengan adanya pengolahan ini limbah pertanian dapat diolah kembali menjadi pakan ternak sehingga diharapkan lingkungan Dusun Grobogan

menjadi bersih, sehat dan asri.

− Tujuan Menciptakan lingkungan bersih yang bebas dari limbar pertanian dan sampah organik

− Manfaat Menghasilkan pakan ternak untuk meningkatkan produktifitas peternakan

− Lokasi : Dusun Grobogan RW 01 − Sistem

penyediaan bahan baku

: - ada pekerja yang ditunjuk untuk mengangkut limbah pertanian ke tempat pengolahan

- Petani sendiri yang mambawa limbah pertanian ke tempat pengolahan

− Sarana-prasarana dasar yang dibutuhkan

: Tempat penampungan limbah pertanian, tempat penjemuran, ruang pengolahan limbah, gudang penyimpanan hasil, kantor pengelola.

− Sistem perawatan

: Di rawat oleh pengelola

− Sistem kelembagaan

: Dikelola oleh lembaga desa atau GAPOKTAN

− Penataan disekitar lokasi dan sarana pendukungnya

: Di Kapling pengolahan limbah pertanian dan disekitarnya harus banyak ditanami pohon-pohon sebagai pembatas maupun penyerap polusi.

Gambar : 4.9 Rencana Penataan Tempat Pengolahan Limbah Pertanian

jalan

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 13

Gambar : 4.10 Arahan Sirkulasi Proses Pengolahan Limbah Pertanian

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 14

Gambar : 4.11

Rencan Desain Pengolahan Limbah Pertanian

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 15

4.3.4. Peningkatan Jalan Pendukung

Peningkatan jalan ditujukan untuk memudahkan perjalanan masyarakat dalam berkaktivitas maupun untuk mendukung pengangkutan

limbah ternak maupun limbah pertanian. Beberapa jalan yang yang ditingkatkan di Kawasan prioritas adalah jalan yang menghubungkan

wilayah RW 01 dengan RW 02 sepanjang 300 m.

− Lokasi : melintasi RT 3, 5, 6, 8.

− Rencana Dimensi (rumaja 4,5 m; rumija 5,5 m ; ruwasja > 13 m)

Gambar : 4.12 Rencana Penampang Jalan Masuk Gapura

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 16

4.3.5. Pembangunan pos kamling

Untuk mengantisipasi makin maraknya terjadi kasus pencurian binatang ternak maka perlu dihidupkan lagi sistem keamanan lingkungan

(siskamling) sehingga dapat mengantisipasi terjadinya pencurian hewan ternak. Pos keamanan lingkungan direncanakan dibangun di 3

titik/lokasi Dusun Grobogan, yaitu : didepan masjid Dusun Grobogan, di belah timur, didekat tempat penampungan kotoran sapi (biogas).

Dalam jangka panjang untuki meningkatkan keamanan Desa Grobogan maka perlu penambahan jumlah Pos Kamling di seluruh RT di

Dusun Purwodadi, Dusun Sukorejo, Dusun Mulyorejo.

Lokasi rencana penempatan Pos Kamling

Gambar : 4.13 Rencana Desain dan Penataan Pos Kamling

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 17

4.3.6. Penyediaan dan Penataan MCK

Untuk mencegah masyarakat membuang hajat di sungai dan kebun maka direncanakan membangun MCK umum sehingga tercipta

lingkungan/ kebun/sungai bersih dan sehat.

Titik-titik lokasi penempatan MCK di wilayah Dusun Grobogan yang dianjurkan antara lain adalah : Tanah Ganjaran RT 04, Musholla RT 3,

Tanah Kuburan RT 7. Sistem pengelolaan dan perawatan MCK mengacu pada aturan bersama yang telah disepakati.

Selain itu MCK atau SANIMAS (Sanitasi Masyarakat) dapat diintegrasikan dengan tempat pengolahan kotoran sapi yang terhubung ke

DIGESTER sehingga dapat diolah menjadi Biogas.

Gambar : 4.14 Rencana Desain dan Penataan WC Umum

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 18

LIMBAH SAPI

Limbah sapi dan MCK/Sanitasi masyarakat (SANIMAS) disalurkan atau ditampung ke Digester Bata-Semen sehingga menghasilkan Biogas

Digester terbuat dari

Bata-Semen Tempat penampungan gas untuk diisikan ke

Tabung / media lainnya Tempat pengisian Tabung Biogas

Digester

Biogas dalam Kemasan siap di

distribusikan kepada masyarakat

LIMBAH BIOGAS/PUPUK ORGANIK

Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain yang tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia.

Gambar : 4.15 Integrasi Pengolahan Limbah ternak dan MCK/Sanimas Menjadi Biogas

MCK / SANIMAS

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 19

4.3.7. Renovasi Saluran Air

Dusun Grobogan dilalui oleh saluran irigasi yang melintas di sebelah utara jalan poros Desa Grobogan. Saat ini tinggi air kondisi hapir

hampir sama dengan permukaan tanah karena kapasitas saluran kurang mampu menampung aliran air. Untuk mengantisipasi terjadinya

luapan air yang dapat menimbulkan banjir maka direncanakan renovasi dan normalisasi saluran dengan meninggikan/pengerukan saluran (+

50 cm).

Gambar : 4.16 Rencana Penataan Saluran dan RTH

Kondisi sekarang

Rencana

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 20

4.4. RENCANA KEGIATAN PENDUKUNG KAWASAN PRIORITAS 4.4.1. Pengembangan Jaringan Jalan

Ketersediaan jaringan jalan yang baik mutlak diperlukan untuk mendukung upaya pengolahan, pengangkutan kotoran dari dusun-dusun

ke tempat pengolahan dan aktivitas lainnya. Pengembangan sistem jaringan jalan yang akan dilakukan dapat berupa perbaikan perkerasan

jalan yang sudah ada dan pelebaran ruas jalan Lingkungan yang dirasa penting bagi aktivitas sehari-hari warga, maupun pengembangan

jaringan jalan baru sebagai upaya untuk mendukung konsep penataan desa yang lebih dinamis dan berwawasan lingkungan.

Gambar : 4.17

Rencana Penampang Jalan Pendukung

Rencana Penampang Jalan Lingkungan Permukiman

Rencana Penampang Jalan Poros Desa

Rencana Penampang Jalan Masuk Desa

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 21

4.4.2. Penataan Bangunan A. Penataan Bangunan Dalam Kapling/Tapak (KDB)

Bangunan yang ada dalam sebuah kapling di Desa Grobogan perlu ditata untuk menyediakan ruang gerak dan ruang terbuka dengan

tanaman sehingga menjaga kualitas udara didalamnya. Penataan koefisien bangunan di Desa Grobogan direncanakan sebagai berikut :

• Permukiman pada kawasan padat : 60 – 80 %.

• Permukiman pada kawasan kepadatan sedang : 40 – 60 %.

• Permukiman pada kawasan kepadatan rendah : <40 %.

Gambar : 4.18 Rencana Penataan KDB

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 22

B. Penataan Garis Sempadan Pagar

Penataan Garis Sempadan Pagar (GSP) perlu dilakukan untuk menciptakan keteraturan bangunan rumah disepanjang jalan masuk

desa maupun jalan lingkungan. GSP adalah jarak yang dihitung dari as jalan ke arah pagar.

Gambar : 4.19

Rencana Garis Sempadan Pagar

Rencana GSP pada ruas jalan masuk dan utama Desa Grobogan

Rencana GSP pada ruas jalan lingkungan Desa Grobogan

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 23

Gambar : 4.20 Rencana Desai Penataan Bagunan di tepi saluran irigasi

Untuk menanggulangi hal tersebut maka rumah-rumah warga diharuskan menghadap ke saluran untuk menciptakan kebersihan, keserasian dan keteraturan. Sedangkan pembuangan kotoran dan pakan sapi dari kandang disediakan tempat untuk selanjutnya diangkut ke tempat penampungan kotoran sapi.

Rumah-rumah warga masih banyak yang membelakangi saluran irigasi dan sampah pakan sapi serta kotoran sapi langsung dibuang kesaluran air sehingga terkesan kumuh dan mengotori lingkungan

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 24

Gambar : 4.21 Rencana Desain Penataan Kandang Sapi

Rumah dan Kandang saat ini umumnya menjadi satu dan banya disekat dengan dinding bambu sehingga menimbulkan bau dan lingkungan rumah tidak sehat. Untuk menanggulangi hal tersebut maka rumah dan kandang harus disekat dengan bahan yang kedap bau seperti tembok atau dapat saling terpisah. Pada lantai kandang dibuat miring + 0 – 150 sehingga mudah dalam membersihkan kotoran sapi. Kotoran dari kandang dapat teralir ke saluran pembuangan yang terdapat tempat penampungan kotorn sapi dengan dilengkapi penutup saluran dan penutup bak penampung sehingga mempermudah dalam pengambilan kotoran dan mengendalikan kebersihan lingkungan saluran.

Pintu penutup saluran

Pintu penutup bak penampungan

Kandang terbuka

Kandang tertutup

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 25

4.4.3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) A. RTH Jalan

Ruang terbuka Hijau Jalan di arahkan pada penanaman pohon-pohon yang produktif di tepi jalan sehingga selain memberikan kesan

hijau dan rindang juga akan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat (Green Pro) atau hijau dan produktif. Beberapa tanaman yang

dianjurkan adalah : mangga, blimbing, jambu air, jambu biji, buah naga dan sejenisnya.

Gambar : 4.22 Rencana Penataan RTH Jalan

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 26

B. RTH Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kawasan adalah adalah berupa lahan pertanian, pekarangan rumah, pemakaman, kawasan konservasi/lindung

sepanjang daerah aliran sungai. Untuk mendukung keseimbangan lingkungan dan iklim lokal di Desa Grobogan maka keberadaan Ruang

Terbuka Hijau Kawasan tersebut diatas harus dilestarikan.

Gambar : 4.23 Arahan Penataan RTH Kawasan

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 27

4.4.4. Urban Economy Harapan ke depan adalah, jalur hijau memiliki peran dalam sumbangsih terhadap nilai perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah

dengan menanami jalur hijau prinsip Green Pro dengan tanaman-tanaman produktif sehingga dapat digunakan sebagai tanaman konsumsi

bagi masyarakat sehari-hari. Dalam jangka panjang jalur hijau yang ditanami produktif hasilnya dapat di olah sendiri/berkelompok oleh

masyarakat untuk minuman kemasan skala industri rumah tangga.

Selain itu tanaman singkong yang saat ini terdapat di desa Grobogan dapat diolah menjadi makanan seperti kripik, tape, dan kue

camilan lainnya sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Gambar : 4.24 Arahan Pengembangan Ekonomi dari Jalur Hijau Produktif

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 28

4.4.5. Pengembangan Ruang Publik Keberadaan ruang publik seperti taman bermain maupun gedung serba guna sangat diperlukan bagi mendukung kegiatan penataan

lingkungan skala pedesaan ini. Hal tersebut dikarenakan sebagai ciri manusia sebagai mahluk sosial yang membutuhkan interaksi antar

masyarakat yang satu dengan yang lain. Dengan demikian ruang publik merupakan salah satu wadah yang dapat dijadikan solusi bagi

kebutuhan kegiatan interaksi sosial di masyarakat. Adapun bentuk pengembangan ruang publik yang dapat dilakukan antara lain adalah

dengan membangun sebuah taman bermain bagi anak-anak, lapangan olah raga, maupun balai-balai atau gedung serbaguna sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan sosial rutin yang digelar masyarakat seperti arisan keliling maupun rapat pembangunan desa. (selama ini masih

belum terdapat ruang serbaguna untuk skala dusun sehingga kegiatan-kegiatan sosial dilakukan di rumah-rumah warga secara bergiliran)

Gambar : 4.25Rencana Penataan Ruang Publik Taman Bermain

Gambar : 4.26Rencana Penataan Ruang Publik Gedung Serbaguna/Balai RW

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 29

4.4.6. Penataan Perlengkapan Jalan A. Lampu Penerangan

Lampu penerangan jalan mutlak diperlukan untuk mendukung aktivitas penduduk pada malam hari. Dari hasil penjaringan masyarakat

atau Focus Group Discussion (FGD) dan pengamatan dilapangan diperoleh bahwa terdapat beberapa ruas jalan di hampir seluruh dusun

memerlukan penerangan jalan sehingga pada tahun perencanaan kedepan direncanakan lokasi penempatannya.

Lampu jalan dapat di desain jadi satu dengan papan reklame yang bisa membantu promosi atau pemasaran produk unggulan desa

Grobogan. Atau disewakan ke warga sehingga menambah PAD desa grobogan.

B. Nama Jalan Naman jalan diperlukan untuk mempermudah masyarakat mencari alam yang dituju atau memberi informasi bagi pendatang yang

memerlukan informasi alamat. Dari hasil penjaringan masyarakat atau Focus Group Discussion (FGD) dan pengamatan dilapangan diperoleh

bahwa belum adanya nama jalan disetiap ruas jalan padahan ruas-ruas jalan di Desa Grobogan telah memiliki nama. Oleh karena itu pada

tahap pertama ini perlu penempatan nama-nama jalan pada 22 titik lokasi dengan jumlah 36 papan nama.

C. Rambu-Rambu dan Papan Informasi Rambu-rambu dan papan informasi diperlukan untuk memberi arah tujuan, informasi, larangan, himbauan pada pengguna jalan.

Rambu-rambu dapat ditempatkan pada lokasi padat lalulintas dipersimpangan atau pada persimpangan ruas-ruas jalan yang menuju suatu

tempat/kota yang strategis, menuru obyek wisata, dan obyek lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada peta.

D. Papan Reklame Dalam rencana penataan papan reklame di Desa Grobogan terdapat beberapa alternatif, yaitu :

− Jadi satu dengan tiang lampu penerangan jalan umum (PJU). Media dengan cara ini dapat memberi masukan PAD bagi Desa Grobogan

dengan sistem pajak.

− Menempel pada bangunan tempat usaha

− Memasang pada tiang tersendiri dengan syarat ujung papan tidak berada di atas bahun jalan karena dapat mengganggu lalulintas di

dekatnya.

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 30

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 31

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 32

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Desa Grobogan Tahun 2010

Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Desa Grobogan IV - 33

4.5. PERHITUNGAN DED