1998 tinjauan hukum & kebijkan pengelolaan kaw konservasi
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
1/38
TINJAUAN HUKUM & KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASIhttp://forestclimatecenter.org/document_hit.php?
cnt=international&lang=Indonesia&dID=444(Sumber Referensi K!"i!n Hu#um $!n Kebi"!#!n Pen%e'!!n K!!s!n
K'nser)!si $i In$'nesi! Menu"u Pen%emb!n%!n *esen+r!is!si $!n
Penin%#!+!n Per!nser+! M!s,!r!#!+- Lemb!%! Pen%emb!n%!n Hu#um
Lin%#un%!n.
Dalam sistem hukum Indonesia dikenal adanya tingkatan atau
hirarki peraturan perundang-undangan. Hirarki peraturan perundang-undangan tersebut adalah :
1. Konstitusi/UUD 194!
". #ap. $%&!
'. Undang-undang/%eraturan %emerintah %engganti Undang-undang!
4. %eraturan %emerintah!
. Keputusan %residen! dan
(. %eraturan %elaksanaan lainnya.
Undang-undang Dasar 194 adalah dasar negara yang merupakan
landasan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kaitannya
dengan sumber daya alam) %asal '' ayat *'+ UUD 194 menyebutkan
bah,a : umi) dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
0umber daya alam tersebut) berdasarkan penelasan dari UUD
tersebut adalah %okok-pokok kemakmuran rakyat) dan dipergunakan
sebesar-besarnya *untuk+ kemakmuran rakyat.
#ap. $%& merupakan produk hukum yang dihasilkan oleh $%&
melalui sidang umum $%& yang dilakukan satu kali dalam lima tahun. #ap.
$%& antara lain menghasilkan 2aris-garis esar Haluan 3egara *2H3+
yang berisikan konsepsi dan arah pembangunan untuk lima tahun ke depan.2H3 kemudian harus diabarkan oleh pemerintah dalam &enana
%embangunan 5ima #ahun *&6%65I#7+) dan sekarang dikenal dengan
&%8$ dan &%8%.
/- Kebi"!#!n
Kebiakan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam
telah diintegrasikan ke dalam peraturan perundangan yang berlaku dan
diabarkan dalam berbagai kebiakan perenanaan pembangunan. $asing-
masing peraturan perundangan ini memiliki bagian khusus yang berbiara
1
http://forestclimatecenter.org/document_hit.php?cnt=international&lang=Indonesia&dID=444http://forestclimatecenter.org/document_hit.php?cnt=international&lang=Indonesia&dID=444http://forestclimatecenter.org/document_hit.php?cnt=international&lang=Indonesia&dID=444http://forestclimatecenter.org/document_hit.php?cnt=international&lang=Indonesia&dID=444 -
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
2/38
tentang lingkungan hidup) termasuk di dalamnya kebiakan tentang
konserasi.3amun dalam pelaksanaannya berbagai kebiakan pemerintah
tersebut meletakkan pertumbuhan ekonomi di atas segala-galanya. 0ektor-
sektor lain seperti sektor keamanan) sosial) teknologi) pendidikan) budaya
dan lingkungan hidup diarahkan dan harus mendukung pertumbuhan
ekonomi tersebut.
%engembangan ekonomi dilakukan dengan pendekatan modal besar)
terpusat pada beberapa konlomerat dan hasil-hasilnya lebih banyak mengalir
ke 8akarta sebagai sentra ekonomi nasional. 6konomi daerah) baik
%emerintah daerah maupun ekonomi masyarakat yang berada di ,ilayah-
,ilayah yang kaya dengan sumber daya alam ustru sangat merana. Di sisi
lain kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam semakinmengkha,atirkan.
7da 9 *sembilan+ hal penting yang berkaitan dengan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup yaitu :
1. %embangunan lingkungan hidup diarahkan agar lingkungan
hidup dapat tetap berungsi sebagai pendukung dan penyangga
ekosistem kehidupan dan ter,uudnya keseimbangan)
keselarasan) dan keserasian yang dinamis antara sistem ekologi)
sosial ekonomi dan sosial budaya agar dapat menamin
pembangunan nasional yang berkelanutan.
". %embangunan lingkungan hidup menekankan kepada
peningkatan peran serta) tanggung a,ab sosial) dan organisasi
sosial kemasyarakatan.
'. 0umber daya alam di darat) laut dan udara harus dikelola dan
dimanataatkan untuk sebesar-sebesarnya kemakmuran rakyat
seara berkelanutan dengan mengembangkan daya dukung dan
daya tampung lingkungan yang memadai agar dapat memelihara
kelestarian lingkungan hidup.
4. $enekankan peran lembaga ungsional pemerintah dan 0er!n
ser+! m!s,!r!#!+.
. Kondisi ekosistem darat) laut dan udara terus ditingkatkan untuk
melindungi ungsi ekosistem sebagai pendukung dan penyanggasistem kehidupan.
(. %emanaatan bagi masyarakat di dalam dan disekitar ka,asan
ekosistem.
;. &ehabilitasi sumber daya alam dan lingkugan hidup yang
ungsinya rusak dan terganggu yang mengembangkan dan
meningkatkan peran serta masyarakat.
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
3/38
budaya lainnya sebagai satu kesatuan pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup yang harmonis dan dinamis.9. %engembangan kerasama bilateral) regional dan internasional
seara saling menguntungkan mengenai pemeliharaan dan
perlindungan lingkungan hidup) alih teknologi dan sebagainya.
7rah pembangunan lingkungan hidup dan sumberdaya alam tersebut
menunukkan adanya kesadaran betapa antara keseimbangan) keselarasan)
dan keserasian sistem ekologi) sosial) ekonomi dan budaya adalah sangat
undamental. Diabaikannya salah satu dari sistem tersebut akan
mempengaruhi sistem yang lain. %embangunan yang sematamata
menempatkan sistem dan ungsi ekonomi sebagai prioritas dan
meninggalkan atau mengabaikan ungsi ekologi) sosial dan budaya) akanmemunulkan masalah-masalah yang kompleks. $asalah tersebut
diantaranya adalah kerusakan ekosistem) penemaran lingkungan dan
konlik-konlik sosial. #iga masalah tersebut tidak lagi sekedar anaman di
masa yang akan datang) tetapi telah teradi dan tengah bergerak ke arah
yang lebih besar) oleh karena itu kesadaran untuk mengembangkan
keseimbangan empat *4+ ungsi tersebut harus menyatu dengan berbagai
perangkat kebiakan yang lebih operasional seperti Undang-undang)
%eraturan %emerintah) peratuan pelaksanaan lainnya dan pengembangan
institusi maupun program.
0eauh mana komitmen yang dibangun tersebut dilaksanakan oleh
pemerintah masih ebrsiat dinamis) karena untuk menapai keserasian
tersebut banyak mengusulkan agar dikembangkannya desentralisasi yang
sungguh-sungguh dan diakomodirnya peran serta masyarakat. 3amun hal
tersebut tidak menadi perhatian yang penting. Dalam kaitannya dengan
desentralisasi dan peran serta masyarakat di dalam pengelolaan ka,asan
konserasi) lebih banyak mengkai peran serta masyarakat) kendatipun tidak
seara elas menggambarkan peran serta masyarakat seperti apa yang
dimaksudkan. 0ementara itu arah dari pengembangan desentralisasi
pengelolaan ka,asan konserasi belum tampak seara ekslpisit.
#idak adanya arah pengembangan desentralisasi di dalam kebiakan
pengelolaan ka,asan konserasi tidak hanya terlihat di dalam paparantentang lingkungan hidup) akan tetapi uga dalam kebiakan pengembangan
daerah seara umum.
$elihat arah pembangunan tersebut) menunukan bah,a pemerintah
*masa itu+ tidak uga tanggap terhadap berbagai problema yang ada dalam
pengelolaan sumber daya alam) khususnya pengelolaan ka,asan konserasi)
yang kian hari kian teranam) suatu perubahan mendasar perlu segera
dilakukan sehingga anaman kebakaran hutan misalnya) untuk tahun-tahun
yang akan datang segera dapat diantisipasi.
Dalam berbagai kesempatan) pemerintah menoba untuk
menunukkan bah,a kebiakan terhadap pengelolaan lingkungan telah
dikembangkan seara terus menerus. #erdapat berbagai kebiakan yang
'
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
4/38
berusaha untuk melindungi ka,asan-ka,asan konserasi) kendatipun
terlihat pula kebiakan yang terkesan lebih mementingkan hasilhasilekonomi dibandingkan upaya-upaya konserasi.
$antan $enteri Kehutanan Damaludin 0oerohadikusumo
misalnya) pernah mengatakan bah,a ia tidak akan memberikan i=in
eksploitasi tambang batu bara di ,ilayah #aman 3asional Kutai)
Kalimantan #imur. >ang bisa diberi i=in adalah pada areal yang
bukan taman nasional(. 3amun ironisnya tidak berapa lama
kemudian di #3 Kutai diketahui adanya upaya eksplorasi yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan tambang yang mendapat iin dari
$enteri %ertambangan dan 6nergi.
%enting pula digarisba,ahi) berbagai pernyataan-pernyataan peabat
pemerintah) apakah oleh Kepala 3egara sekalipun) harus dilihat apakah
pernyataan tersebut merupakan pernyataan politis *political statement+
ataukah merupakan pernyataan hukum *legal statement+. Dari sudut
kekuatan hukum *legal power+. Kadangkala pernyataan yang disampaikan
lebih sebagai pernyataan politis) tidak memiliki dasar hukum sama sekali)
bahkan bertentangan dengan ketentuan yang ada. $isalnya Undang-undang
3omor #ahun 199? tentang Konserasi 0umber Daya 7lam Hayati dan
6kosistemnya) memang melarang adanya kegiatan eksplorasi di dalam
ka,asan taman nasional.
1- Per!+ur!n Perun$!n%2un$!n%!n
%engaturan pengelolaan ka,asan konserasi terdapat di dalam
berbagai peraturan perundang-undangan. erbagai %eraturan perundang-
undangan tersebut dapat dimasukkan dalam dua kategori) yaitu :
1. %eraturan %erundang-undangan yang seara langsung mengatur
tentang pengelolaan konserasi) dan
". %eraturan yang tidak seara langsung mengatur atau terkait
dengan pengelolaan ka,asan konserasi) termasuk di dalamnya
peraturan-peraturan pokok sektor sumber daya alam. %eraturan-peraturan tersebut memiliki hubungan dan memberikan implikasi
pada pengelolaan ka,asan konserasi.
1-/- Per!+ur!n Perun$!n%2un$!n%!n ,!n% Men%!+ur Se3!r!
L!n%sun% Pen%e'!!n K!!s!n K'nser)!si
%eraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan
ka,asan konserasi terdapat dalam berbagai peraturan bidang kehutanan.
3amun terdapat uga peraturan yang mengatur aspek konserasi di bidang
kelautan) seperti Undang-undang tentang @ona 6konomi 6ksklusi
4
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
5/38
Indonesia *UU 3o. #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
6/38
UU 3o. #ahun 19(; tentang Ketentuan-ketentuan %okok
Kehutanan *UU%K+ adalah Undang-undang 3asional pertama yangmemberikan pengaturan tentang perlindungan sumber daya alam hutan)
yang disebutkan menakup pemanaatan sat,a liar yang harus dilakukan
sedemikian rupa. %erlindungan hutan dimaksudkan agar hutan lestari) baik
karena ungsi) siat ataupun peruntukannya. Hutan di dalam UU%K diartikan
sebagai suatu lapangan bertumbuhan pohon-pohon yang seara keseluruhan
merupakanpersekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya dan
yang ditetapkan oleh %emerintah sebagai hutan.
erdasarkan ungsinya) $enteri menetapkan hutan 3egara sebagai
hutan lindung) yang karena keadaan siat alamnya diperuntukkan guna
mengatur tata air) penegahan benana banir dan erosi serta pemeliharaan
kesuburan tanah. erdasarkan siatnya yang khas) hutan diperuntukkanseara khusus untuk perlindungan alam hayati dan/atau manaatmanaat
lainnya yaitu sebagai Hutan 0uaka 7lam) yang terdiri dari Bagar 7lam dan
0uaka $arga 0at,a. 0ementara itu berdasarkan peruntukannya $enteri
uga menetapkan Hutan Aisata) yang seara khusus dibina dan dipelihara
guna kepentingan %ari,isata dan/atau Aisata uru) yang terdiri dari #aman
Aisata dan #aman uru.
%engurusan hutan dituukan untuk menapai pemanaatan hutan
sebesar-besarnya dan lestari) disamping melalui kegiatan inentarisasi)
penelitian dan penyuluhan) serta pendidikan di bidang kehutanan) uga
dimaksudkan untuk mengatur dan melaksanakan perlindungan) pengukuhan)
penataan) pembinaan dan pengusahaan hutan dan penghiauan) serta
mengurus Hutan 0uaka 7lam dan Hutan Aisata dan membina margasat,a
dan pemburuan. %emburuan sat,a liar) berdasarkan UU%K) akan diatur
dengan %eraturan %erundang-undangan. Untuk menamin terselenggaranya
perlindungan hutan dan kehutanan) UU%K kemudian memberikan mandat
untuk membentuk Kepolisian Khusus Kehutanan yang dikenal dengan
8aga,ana. %engaturan mengenai perlindungan hutan selanutnya diatur
dengan %eraturan %emerintah) yang dikeluarkan pada #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
7/38
Di dalam sistem hukum) ketentuan pidana haruslah diantumkan di
dalam UU) yang merupakan produk eksekuti bersama-sama denganlegislati. 7rtinya ada persetuuan oleh ,akil-,akil rakyat terhadap sanksi
tersebut. Hal ini sangat mendasar karena sanksi pidana adalah menyangkut
haat hidup orang banyak) sehingga tidak boleh dibuat sendiri oleh
pemerintah atau eksekuti.
Pen%!+ur!n +en+!n% 0erin$un%!n 4u+!n ,!n% +er$!0!+ $i $!!m
Un$!n%2un$!n% P'#'# Ke4u+!n!n (/678.9 $i+in$!# !n"u+i 'e4
beber!0! 0er!+ur!n20erun$!n%un$!n%!n9 ,!i+u
1-/-1- Per!+ur!n Pemerin+!4 N'-1: T!4un /6:5 +en+!n%
Perin$un%!n Hu+!n
Hutan adalah sumber daya alam yang merupakan karunia #uhan
>ang $aha 6sa yang mempunyai ungsi sangat penting untuk pengaturan
tata air) penegahan bahaya banir dan erosi) pemeliharaan kesuburan tanah
dan pelestarian lingkungan hidup) sehingga dapat dimanaatkan seara
lestari. Disamping merupakan amanat dari %asal 1 UU%K) pengembangan
kebiakan %eraturan %emerintah tentang %erlindungan Hutan didasarkan
kepada pertimbangan-pertimbangan di atas.
%eraturan %emerintah tentang %erlindungan Hutan *%% %erlindungan
Hutan+ lebih auh memberikan pengaturan tentang perlindungan ka,asan
hutan) hutan adangan dan Hutan 5indung lainnya) perlindungan tanah
hutan) kerusakan hutan dan hasil hutan. #uuan dari perlindungan hutan
adalah untuk menaga kelestarian hutan agar dapat memenuhi ungsinya)
sehingga berbagai usaha akan dilakukan untuk menegah dan membatasi
kerusakannya.
Kendatipun yang ingin diatur di dalam %% ini adalah perlindungan
hutan) ternyata tidak termasuk di dalamnya pengaturan tentang perlindungan
hutan lindung ataupun perlindungan suaka alam) yang terdiri dari Bagar
7lam) 0uaka $argasat,a) ataupun hutan ,isata *taman ,isata dan taman
buru+. Keuali) yang dalam ketentuan pidana memberikan anaman bagi
siapa saa yang mengerakan atau menduduki ka,asan lindung tanpa iin$enteri.
%eraturan %emerintah ini uga tidak memberikan pengertian dari
hutan ataupun mengenai perlindungan hutan. ahkan sebaliknya) di dalam
penelasannya ustru diabarkan deinisi %emegang H%H) dan %emungutan
Hasil hutan. Disamping itu seara eksplisit %% 3o. "< #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
8/38
dapat dilakukan) yang ustru menadi anaman bagi rusaknya ka,asan-
ka,asan lindung) seperti Bagar 7lam dan #aman Aisata.
Disamping masalah eksplorasi dan eksploitasi di dalam ka,asan
hutan) hal yang kontroersial dari %% tersebut adalah dimuatnya ketentuan
mengenai sanksi pidana) yang mestinya dimuat di Undang-undang %okok
Kehutanan.
%eraturan %emerintah tentang %erlindungan Hutan uga tidak
menantumkan UU 3o. 4 #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
9/38
- Hutan %roduksi #etap/Hutan Konersi
. Hutan dengan ungsi khusus yang terdiri dari :- Hutan untuk pendidikan
- Hutan untuk penelitian
- Hutan untuk pembibitan.
0elanutnya 0urat Keputusan ersama *0K+ tersebut menyatakan
bah,a dalam #aman 3asional) #aman Aisata) dan Hutan dengan ungsi
Khusus) mengingat ungsi) siat dan keberadaannya tidak dapat dilakukan
untuk kegiatan usaha pertambangan keuali untuk kegiatan-kegiatan yang
bersiat non komersial seperti pemetaan geologi dan penyelidikan umum
mineral) penyelidikan geologi berkenaan dengan kemungkinan adanya
bahaya benana alam dan penelitian potensi bahan galian sebagai usahainentarisasi sumber daya mineral dengan berbagai metode eksplorasi.
7kan tetapi untuk ka,asan-ka,asan selain ' ka,asan tersebut)
seperti daerah agar alam) suaka margasat,a) taman buru) hutan lindung)
hutan produksi terbatas) hutan produksi dengan penggunaan Ka,asan hutan
oleh $enteri Kehutanan) dapat dilaksanakan usaha pertambangan dan
energi. Khususnya untuk usaha pertambangan di dalam ka,asan agar alam)
diperlukan pertimbangan dari $enteri 3egara Kependudukan dan
5ingkungan Hidup dan 5embaga %engembangan Ilmu %engetahuan
Indonesia *5I%I+.
Dengan dibolehkannya usaha pertambangan dilakukan di dalam
ka,asan Bagar 7lam) seara tidak langsung 0K ini telah menentang
semangat perlindungan agar alam) yang di dalam UU%K 19(; sendiri telah
disebutkan sebagai kawasan yang keadaan alamnya khas, termasuk alam
hewani dan alam nabati (nya) yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan.
0urat Keputusan ersama ini uga tidak menantumkan UU 3o. 4
#ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
10/38
$aam-maam Ka,asan 5indung:
1. Ka,asan Hutan 5indung.". Ka,asan ergambut.
'. Ka,asan &esapan 7ir.
4. 0empadan %antai.
. 0empadan 0ungai.
(. Ka,asan 0ekitar Danau/Aaduk.
;. Ka,asan 0ekitar $ata 7ir.
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
11/38
tertentu sebagai bagian dari ka,asan lindung) dan dengan
mempertimbangkan masukan dari %emerintah Daerah #ingkat II.Dalam bab pengendalian ka,asan lindung) terdapat beberapa pasal
yang kalau dilihat seara ermat) terlihat saling bertolak belakang) yaitu
antara kegiatan yang diperbolehkan dilakukan di dalam ka,asan lindung)
dan kegiatan yang tidak diperbolehkan.
1-/-5- Un$!n%2un$!n% N'- / T!4un /68; +en+!n% L!n$!s
K'n+inen In$'nesi!
Undang-undang ini mengatur kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
dalam daerah landas kontinen Indonesia. Dalam hal kegiatan yang
dilakukan di dalam daerah tersebut) Undang-undang ini berupaya untukmengadakan perlindungan lingkungan) seperti yang terantum pada pasal
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
12/38
kontinen Indonesia) akan diselesaikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.*'+ 7pabila teradi hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan
tersebut pada ayat *1+ pasal ini) %emerintah dapat menghentikan
untuk sementara ,aktu pengusahaannya atau dapat menabut iin
usaha yang bersangkutan.
#idak diatur bagaimana halnya mengenai ,ilayah konserasi lainnya
seperti ka,asan suaka alam) taman nasional dan lain sebagainya.
1-/-7- UU N'm'r 5 T!4un /6:; +en+!n% ?'n! E#'n'mi E#s#usif
Indonesia %ada #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
13/38
Undang-undang 3omor "' #ahun 199; resmi diundangkan pada
tanggal 19 0eptember 199;) menggantikan Undang-undang 3omor 4 #ahun19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
14/38
*enabling provision+ uga masih kuatnya ego departemen sektoral yang
mengelola sumber daya alam seperti pertambangan) Kehutanan) %erikananataupun departemen terkait lainnya. Hal ini uga diakibatkan oleh
Kementerian yang memba,ahi lingkungan hidup adalah Kantor enteri
!egara, yang bukan departemen) yang seara politis maupun lingkup kera
memiliki ke,enangan kera terbatas.
Undang-undang 3omor "' #ahun 199; seara substansi dan ruang
lingkup dianggap lebih mau dibandingkan dengan UU 3omor 4 #ahun
19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
15/38
sumber daya alam nonhayati) perlindungan sumber daya buatan) konserasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya) agar budaya) keanekaragamanhayati dan perubahan iklim.
1-/-:- Un$!n%2un$!n% N'm'r 5 T!4un /66= +en+!n% K'nser)!si
Sumber *!,! A!m 4!,!+i $!n E#'sis+emn,!
0ebagaimana telah disinggung di dalam bahasan UU 3omor "'
#ahun 199;) Undangundang 3omor #ahun 199? tentang Konserasi
0umber Daya 7lam hayati dan 6kosistemnya adalah turunan atau dari UU
3omor 4 #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
16/38
0ementara itu penga,etan keanekaragaman enis tumbuhan dan
sat,a besertaekosistemnya) yang dilakukan baik di dalam maupun di luar
ka,asan suaka alam)
dilaksanakan dengan *tetap+ menaga keutuhan ka,asan alam agar
tetap dalam keadaan
asli.
UU 3o. #ahun 199? uga mengatur bah,a pemanaatan sumber
daya alam hayati dan
ekosistemnya yang lestari) dilakukan melalui kegiatan pemanaatan
kondisi lingkungan
ka,asan pelestarian alam dan pemanaatan enis tumbuhan dan
sat,a liar. %emanaatantersebut dilakukan dengan tetap menaga kelestarian ungsi ka,asan.
#erdapat beberapa enis ka,asan konserasi yang memiliki ungsi
sangat strategis dan perlu untuk dilindungi seperti Ka,asan %elestarian
7lam *terdiri dari ka,asan agar alam dan suaka margasat,a + dan
Ka,asan 0uaka 7lam *yang menakup #aman 3asional) #aman Hutan &aya
dan #aman Aisata 7lam+.
0ebagaimana halnya undang-undang yang memuat ketentuan-
ketentuan yang bersiat pokok) maka demikian uga dengan UU 3omor
#ahun 199? membutuhkan berbagai peraturan pelaksana *implementation
rules+. 0ampai dengan 0eptember 199
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
17/38
melihat isi dari %% 3o. (" #ahun 199
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
18/38
pertimbangan tersebut) dan sebagai pelaksanaan dari UU 3o. #ahun 199?
maka %eraturan %emerintah ini dikeluarkan.Undang-undang ini memuat ukup komprehensi berbagai peraturan
perundangundangan terkait sebagai ruukan) keuali Undang-undang %okok
7graria 19(? yang mestinya uga terkait karena UU%7 mengatur tentang
tanah) termasuk hutan yang berada di atasnya.
%eraturan %emerintah 3omor (< tentang Ka,asan 0uaka 7lam dan
Ka,asan %elestarian 7lam *K07 dan K%7+ seara umum mengatur tentang
%enetapan Ka,asan dan %engelolaan K07 dan K%7. %engelolaan menakup
renana pengelolaan) penga,etan dan pemanaatan.
Ka,asan 0uaka 7lam) yang terdiri dari agar alam dan ka,asan
suaka margasat,a ditetapkan setelah melalui beberapa tahapan yaitu:
1. %enunukan ka,asan beserta ungsinya". %enataan batas ka,asan) dan
'. %enetapan ka,asan.
0uatu ka,asan ditunuk sebagai ka,asan agar alam apabila telah
memenuhi kriteria yaitu:
a. $empunyai keanekaragaman hayati enis tumbuhan dan sat,a
dan tipe ekosistem
b. $e,akili ormasi biola tertentu dan atau unit-unit penyusunnya
. $empunyai luas yang ukup dan bentuk tertentu agar
menunang pengelolaan yang eekti dan menamin
berlangsungnya proses ekologis seara alami)
d. $empunyai iri khas potensi) dan dapat merupakan ontoh
ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konserasi
dan atau
e. $empunyai komunitas tumbuhan atau sat,a beserta
ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya teranam
punah.
0ementara itu apabila suatu ka,asan ditunuk sebagai ka,asan
suaka marga sat,a) apabila telah memenuhi kriteria:
a. $erupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari enis sat,ayang perlu dilakukan upaya konserasinya
b. $emiliki keanekaragaman dan populasi sat,a yang tinggi
. $erupakan habitat dari suatu enis sat,a langka dan atau
dikha,atirkan punah)
d. $erupakan tempat dan kehidupan bagi enis sat,a migran
tertentu) dan atau
e. $empunyai luas yang ukup sebagai habitat enis sat,a yang
bersangkutan.
$enteri menunuk ka,asan tertentu sebagai ka,asan agar alam
atau ka,asan suaka margasat,asetelah mendengar pertimbangan 2ubernur
1
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
19/38
Kepala Daerah #ingkat I yang bersangkutan) berdasarkan berita aara tata
batas yang direkomendasikan oleh panitia tata batas.
1-/-//- Un$!n%2un$!n% N'- 1> T!4un /661 +en+!n% Pen!+!!n
Ru!n%
#uuan dari Undang-undang %enataan &uang adalah
terselenggaranya pemanaatan ruang ber,a,asan lingkungan yang
berlandaskan Aa,asan 3usantara dan ketahanan nasional) terselenggaranya
pengaturan pemanaatan ruang ka,asan lindung dan ka,asan budi daya)
dan terapainya pemanaatan ruang yang berkualitas.
0alah satu yang menarik dari UU%& ini adalah a=as yangdiantumkannya) yaitu a+ pemanaatan bagi semua kepentingan seara
terpadu) berdaya guna dan berhasil guna) serasi) selaras) seimbang dan
berkelanutan) dan b+ keterbukaan) persamaan) keadilan dan perlindungan
hukum. 8ika melihat asas yang diantumkan oleh UU ini) dapat dikatakan
bah,a telah ada kesadaran untuk memasukkan prinsip-prinsip demokrasi.
Undang-undang %enataan &uang ini mengatur tentang Hak dan
Ke,aiban! %erenanaan) pemanaatan dan pengendalian! tentang &enana
tata &uang) serta Ae,enang dan %embinaan. %enataan ruang) baik ,ilayah
tingkat 3asional) tingkat %ropinsi ataupun tingkat Kabupaten /Kotamadya
dilakukan seara terpadu *integrated+ dan tidak dipisahpisahkan.
Untuk ,ilayah yang meliputi lebih dari satu ka,asan %ropinsi
Daerah #ingkat I penyusunannya dikoordinasikan oleh $enteri untuk
kemudian dipadukan ke dalam renana tata ruang ,ilayah propinsi yang
bersangkutan) dan untuk ka,asan yang melebihi satu ka,asan daerah
#ingkat II dilakukan oleh 2ubernur Kepala Daerah #ingkat I.
%enataan ruang tingkat propinsi dan kabupaten/kotamadya
disamping meliputi ruang daratan) uga menakup ruang lautan dan ruang
udara sampai batas tertentu.
erkaitan dengan hak) disebutkan bah,a setiap orang berhak untuk:
1. menikmati manaat ruang termasuk pertambahan nilai ruang
sebagai akibat penataan ruang)". mengetahui renana tata ruang)
'. berperan serta dalam penyusunan renana tata ruang)
pemanaatan tata ruang) dan pengendalian pemanaatan ruang)
dan
4. memperoleh pergantian yang layak atas kondisi yang dialaminya
sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai
dengan renana tata ruang.
erkaitan dengan ke,aiban disebutkan bah,a setiap orang
berke,aiban berperan serta dalam memelihara kualitas ruang dan menaati
renana tata ruang yang ditetapkan.
19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
20/38
3amun tidak ada ketentuan mengenai sanksi atau anaman pidana
apabila teradi pelanggaran terhadap hak-hak setiap orang yang diaminoleh UU%& tersebut. Keuali) disebutkan bah,a penertiban terhadap
pemanaatan ruang yang tidak sesuai dengan renana tata ruang
diselenggarakan dalam bentuk pengenaan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undang yang berlaku.
Dalam penelasannya) sanksi yang dimaksud adalah bah,a:
meskipun UU ini tidak memuat pasal tentang ketentuan pidana, sanksi
terhadap peman"aatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
tetap dapat dikenakan berdasarkan atas ketentuanketentuan dalam
perundang-undangan yang berlaku. entuk sanksi tersebut adalah sanksi
administrati) sanksi perdata dan sanksi pidana.
&enana tata ruang *&+ dibedakan atas & ,ilayah nasional)& ,ilayah propinsi dan & ,ilayah tingkat II. &enana tata ruang
tersebut digambarkan dalam masingmasing peta ,ilayah dengan tingkat
ketelitian) berdasarkan inormasi dan skala yang berbeda.
Disamping Undang-undang %okok 7graria 19(?) Undang-undang
5ingkungan 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
21/38
1-/-/1- Un$!n%2un$!n% N'- 5 T!4un /66> +en+!n% Pen%es!4!n
K'n)ensi PBB +en+!n% Ke!ne#!r!%!m!n H!,!+i
#uuan dari UU 3o. #ahun 1994 adalah konserasi
keanekaragaman hayati) pemanaatan komponen-kopmonennya seara
berkelanutan dan membagi keuntungan yang dihasilkan dari
pendayagunaan sumber daya genetika seara adil dan merata) termasuk
melalui akses yang memadai terhadap sumber daya genetik) dengan alih
tekonologi yang tepat guna) dan dengan memperhatikan semua hak atas
sumber-sumber daya maupun dengan pendanaan yang memadai.
Undang-undang ini terdiri dari 4" pasal) selain memuat tentang
#uuan) %engertian) dan prinsip) uga memuat hal tentang 5ingkup
Kedaulatan) Kerasama Internasional) #indakan Umum agi Konserasi dan%emanaatan 0eara erkelanutan) Identiikasi dan %emantauan)
Konserasi In-situ dan 6ks-situ) %emanaatan 0eara erkelanutan
Komponen-komponen Keanekaragaman Hayati) #indakan Insenti)
%enelitian dan %elatihan) %endidikan dan Kesadaran $asyarakat) %engkaian
Dampak dan %engurangan Dampak yang $erugikan.
Disamping itu uga diatur tentang 7kses %ada 0umber daya 2enetik)
7kses %ada #eknologi dan 7lih #eknologi) %ertukaran Inormasi) Kerasama
#eknisi dan Ilmiah) %enanganan ioteknologi dan %embagian Keuntungan)
0umber Dana) dan beberapa hal mengenai aspek-aspek teknis dan
kesekretariatan.
5ingkup kedaulatan suatu negara berkaitan dengan komponen
keanekaragaman hayati) adalah yang terdapat di dalam batas-batas
yurisdiksinya. 0ementara itu untuk proses dan kegiatannya yaitu yang
dilaksanakan di ba,ah yurisdiksi atau pengendalian suatu negara) di dalam
atau di luar batas nasionalnya) tanpa memperhatikan tempat teradinya
proses atau kegiatan tersebut. %rinsip yang diadikan landasan adalah hak
berdaulat untuk memanaatkan sumber-sumber daya yang ada sesuai dengan
kebiakan pembangunan lingkungan sendiri) serta tanggung a,ab dan
aminan bah,a kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam batas
yurisdiksinya tidak menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan negara
lain atau ka,asan di luar batas yurisdiksi nasionalnya.Konensi % tersebut uga mengamanatkan kepada setiap negara
untuk) 1+ mengembangkan strategi) renana atau program nasional untuk
konserasi dan pemanaatan seara berkelanutan keanekaragaman hayati
atau program yang sudah ada) dan "+ memadukan konserasi dan
pemanaatan seara berkelanutan keanekaragaman hayati ke dalam renana)
program) dan kebiakan sektoral atau lintas sektoral yang berkaitan) seauh
mungkin dan ika sesuai.
Dua amanat konensi tersebut -- khususnya memadukan konserasi
ke dalam pelaksanaan pembangunan Indonesia -- penting untuk ditelusuri)
apakah seara konsisten telah dilaksanakan. %enelusuran tersebut untuk
melihat seauh mana Indonesia memiliki komitmen untuk menalankan
"1
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
22/38
konensi) dan seara sadar melihat upaya-upaya konserasi merupakan hal
yang harus inheren di dalam perenanaan dan pelaksanaan pembangunan.%engalaman Indonesia yang turut meratiikasi BI#60) dan ternyata
lalai) mengakibatkan negara-negara lain menganam untuk melakukan total
ban terhadap perdagangan sat,a asal Indonesia dapat diadikan sebagai
releksi) bah,a adopsi atau ratiikasi suatu konensi internasional tidak lagi
dapat dilakukan semata-mata berdasarkan tuuan diplomatic policy) akan
tetapi seara sadar melihat bah,a tindakan tersebut merupakan an
integrated o" development policy Indonesia.
1-/-/;- Per!+ur!n Pemerin+!4 N'm'r /: T!4un /665 +en+!n%
Pen%us!4!!n P!riis!+!
7lam di @ona %emanaatan #aman 3asional) #aman Hutan &aya dan
#aman Aisata 7lam.
%eraturan %emerintah 3omor 1< #ahun 199 ini merupakan
peraturan pelaksanaan dari Undang-undang 3o. #ahun 199?) %asal '14ayasan 5euser Internasional) dimana ditetapkan
yayasan tersebut membantu pemerintah sebagai pelaksana pengelolaan
ka,asan) yang menakup upaya konserasi dan pengembangan ka,asan
ekosistem 5euser) yang meliputi:
1. %erlindungan dan pengamanan)
". %enga,etan.
'. %emulihan ungsi Ka,asan) dan
4. %emanaatan seara lestari.
%elaksanaan kerasama tersebut berlangsung untuk angka ,aktu '?
tahun dan dapat diperpanang sesuai dengan kebutuhan dan kelangsungan
pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada ka,asanekosistem 5euser. Kerasama ini harus memperhatikan:
1. #idak menakup hak untuk menguasai atau memiliki atau
apapun yang seenis dengan itu) di atas dan di ba,ah tanah pada
ka,asan ekosistem leuser)
". #idak mengurangi hak-hak yang terlebih dahulu diberikan
pemerintah untuk kegiatan tertentu pada ka,asan ekosistem
5euser) dan
'. #etap menghormati hak-hak adat atau perorangan yang telah ada
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"'
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
24/38
eberapa hal yang tidak atau belum diatur adalah bagaimana
koordinasi kera dan program antara >ayasan 6kosistem Internasionaldengan Departemen Kehutanan C khususnya direktorat 8enderal
%erlindungan Hutan dan %elestarian 7lam terhadap ka,asan yang memiliki
areal seluas 1.;9?.??? hektar tersebut.
1-1- Per!+ur!n Ter#!i+ ,!n% Men%!+ur Se3!r! Ti$!# L!n%sun%
Pen%e'!!n K!!s!n K'nser)!si
0ebagaimana dielaskan sebelumnya) disamping berbagai peraturan
yang mengatur seara langsung mengenai ka,asan konserasi) terdapat pula
peraturan-peraturan yang seara tidak langsung mengatur pengelolaan
ka,asan konserasi. erbagai peraturan tersebut adalah peraturan yangkhususnya berkaitan dengan pengelolaan sektor-sektor sumber daya alam.
Disamping itu terdapat pula berbagai peraturan yang berkait erat dengan
peran serta masyarakat) seperti %eraturan %emerintah tentang %eran 0erta
$asyarakat di Dalam %enataan &uang) dan yang berkaitan dengan isu
Desentralisasi seperti Undang-undang %emerintahan Daerah dan Undang-
undang %emerintahan Desa. erikut adalah pembahasan beberapa peraturan
terkait tersebut.
1-1-/- Un$!n%2un$!n% N'-5 T!4un /67= +en+!n% Ke+en+u!n2
#e+en+u!n P'#'# A%r!ri!
Ka,asan Konserasi) adalah bagian dari apa yang terantum di
dalam Undang-undang 3o #ahun 19(? tentang Ketentuan-ketentuan
%okok 7graria *UU%7+. UU%7 menyebutkan mengenai mengenai bumi) air)
dan ruang angkasa. 0ehingga) ka,asan konserasi merupakan bagian
,ilayah yang berada di Indonesia dan merupakan salah satu ,ilayah yang
peruntukannya diatur oleh pemerintah) berdasarkan UU%7 tersebut.
%engaturan tentang peruntukan yang dilakukan oleh pemerintah
tersebut) dalam UU%7 diatur pada pasal 14 ayat *1+ yaitu:
*1+ Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal " dan ayat *"+ dan
*'+) pasal 9 ayat *"+ serta pasal 1? ayat *1+ dan
*"+ %emerintah) dalam rangka sosialisme Indonesia membuat suatu renanaumum mengenai persediaan) peruntukan dan penggunaan bumi) air dan
ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya:
a Untuk keperluan negara!
b Untuk keperluan peribadatan dan keperluan-keperluan sui
lainnya) sesuai dengan dasar Ketuhanan yang $aha 6sa!
Untuk keperluan pusat-pusat kehidupan masyarakat) sosial)
kebudayaan dan lain-lain keseahteraan!
d Untuk keperluan memperkembangkan produksi pertanian)
peternakan dan perikanan serta sealan dengan itu!
e Untuk keperluan memperkembangkan industri) transmigrasi dan
pertambangan.
"4
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
25/38
3amun demikian) kendatipun lingkup yang diatur oleh UU%7seolah-olah sedemikian luas) berdasarkan isi dari pasal-pasal diatas
peruntukan ataupun pengaturan bagi ka,asan konserasi tidak mendapat
tekanan yang berarti.
7dapun semangat perlindungan lingkungan khususnya mengenai
tanah yang terdapat di dalam UU%7 adalah sebagaimana yang terantum
dalam pasal 1 yaitu:
emelihara tanah, termasuk menambah kesuburannya serta
mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum
atau instansi yang mempunyai hubungan-hubungan dengan tanah itu,
dengan memperhatikan ekonomis yang lemah.
erkaitan dengan kaian mengenai Desentralisasi dan
%engembangan %eran 0erta $asyarakat dalam %engelolaan Ka,asan
Konserasi ini) terdapat tiga hal menarik yang di dalam UU%7. %ertama
adalah adanya pengakuan bagi hukum adat. Hal ini sesuai dengan semangat
dari pembentukan UU%7 itu sendiri1. Aalaupun kemudian pengakuan
pada hukum adat atau institusi adat menadi mandul dengan adanya
beberapa pembantasan seperti yang terantum pada pasal ' UU%7" .
Kedua) UU%7 telah memiliki semangat desentralisasi ) sebagaimana
yang terantum pada pasal 14 ayat *"+) yang berbunyi:
erdasarkan renana umum tersebut pada ayat 1 pasal ini dan
mengingat peraturanperaturan yang bersangkutan) %emerintah
Daerah mengatur persediaan peruntukan dan penggunaan bumi) air
serta ruang angkasa untuk daerahnya) sesuai dengan keadaan
daerahnya masing-masing.
Ke tiga adalah) adanya ungsi sosial) seperti yang terantum dalam
pasal () yang berbunyi) semua hak atas tanah mempunyai "ungsi sosial.
1-1-1- Un$!n%2un$!n% N'- >> T!4un /67= +en+!n%Per+!mb!n%!n Min,!# $!n G!s Bumi
Dalam undang-undang ini tidak tampak adanya upaya perlindungan
lingkungan. 0ebaliknya muatan yang terkandung dalam Undang-undang ini
lebih mengarah pada upaya eksploitasi semata.
$engenai ketentuan ,ilayah yang dilarang untuk melakukan
pekeraan pertambangan) tampak bah,a Ka,asan Konserasi bukan salah
satu ,ilayah yang dilarang. Ketentuan tersebut diatur dalam pasal ;) yang
menyebutkan bah,a:
*1+ Kuasa pertambangan tidak meliputi hak tanah permukaan bumi.
"
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
26/38
*"+ %ekeraan kuasa pertambangan tidak boleh dilakukan di ,ilayah yang
ditutupuntuk kepentingan umum.*'+ 5apangan pekeraan kuasa pertambangan tidak meliputi:
a tempat-tempat kuburan) tempat-tempat yang dianggap sui)
pekeraanpekeraan umum) umpamanya alan-alan umum)
alan kereta api) saluran air) listrik) gas dan sebagainya!
b lapangan tanah sekitar lapangan-lapangan dan bangunan-
bangunan pertanahan!
tempat-tempat pekeraan usaha pertambangan lain!
d bangunan) rumah-rumah tempat tinggal atau pabrik-pabrik
beserta tanah-tanah pekarangan sekitarnya) keuali dengan
iin yang berkepentingan.
%engertian i!,!4 ,!n% $i+u+u0 un+u# #e0en+in%!n umumpada
ayat *"+) dalam arti yang luas dapat dimasukkan kepada Ailayah
Konserasi. 3amun tasiran ini bisa adi sangat lemah) dan masih
membutuhkan penegasan.
1-1-;- Un$!n%2un$!n% N'- / T!4un /678 +en+!n% Pen!n!m!n
M'$! Asin%
Undang-undang 3o. 1 #ahun 19(; tentang %enanaman $odal 7sing
*UU%$7+) adalah paket kebiakan yang dibuat pemerintah sebagai upaya
untuk mendukung perekonomian Indonesia yang tengah berada dalam
keadaan kritis. Dalam poin menimbang dari UU%$7) tampak bah,a UU
ini dibentuk dengan tuuan mengolah kekuatan ekonomi potensil untuk
diadikan ekonomi riil. %enanaman modal asing merupakan asilitas kearah
teriptanya ekonomi riil tersebut.
Dihubungkan dengan pengelolaan sumber daya alam) khususnya
ka,asan konserasi) UU ini sama sekali tidak menyinggung hal tersebut.
ahkan UU ini dikeluarkan sebelum beberapa UU yang berkaitan dengan
sumber daya alam dikeluarkan) misalnya UU 3o. #ahun 19(; tentang%okok-pokok Kehutanan) UU 3o. 11 #ahun 19(; tentang Ketentuan-
ketentuan %okok %ertambangan dan Undang-undang lainnya yang
dikeluarkan setelah tahun ;?-an. Hal ini dapat diartikan bah,a UU 3o. 1
#ahun 19(; memang dimaksudkan sebagai pendorong pertumbuhan
inestasi dan penggerak lau pembangunan.
ahkan di dalam UU%$7 terdapat beberapa pasal yang berkenaan
dengan kelonggarankelonggaran perpaakan dan pungutan-pungutan lain'
*Ketentuan mengenai kelonggaran-kelonggaran perpaakan kemudian
diubah dan ditambah melalui Un$!n%un$!n% N'- // T!4un /68= +en+!n%
Perub!4!n $!n T!mb!4!n Un$!n%2un$!n% N'- / T!4un /678 +en+!n%
Pen!n!m!n M'$! Asin%.-
"(
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
27/38
UU%$7 uga mengatur tentang ke,aiban-ke,aiban lainperusahaan modal asing. 3amun mengenai ke,aiban-ke,aiban lain bagi
perusahaan-perusahaan modal asing ini4) tidak uga memuat unsur
perlindungan lingkungan sama sekali.
1-1->- Un$!n%2un$!n% N'- // T!4un /678 +en+!n% Ke+en+u!n2
#e+en+u!n P'#'# Per+!mb!n%!n
$elihat poin menimbang pada UU 3o. 11 #ahun 19(; tentang
Ketentuan-ketentuan %okok %ertambangan) tampak bah,a ada semangat
untuk mengolah segala kekuatan potensil di bidang pertambangan bagi
pembangunan ekonomi. #idak diantumkan semangat perlindunganlingkungan di sana.
Dalam pengaturannya) pelaksanaan usaha pertambangan C yaitu
usaha pertambangan untuk bahan-bahan galian golongan strategis dan ital
-- masih bersiat sentralistik) yaitu dilakukan oleh $enteri. Demikian uga
mengenai permintaan kuasa pertambangan) harus berdasarkan pertimbangan
$enteri.
Untuk bahan-bahan galian B dilakukan oleh %emerintah Daerah
*%emda+ #ingkat I tempat terdapatnya bahan galian tersebut(. Di sini
tampak bah,a UU %okok %ertambangan hanya memberi peluang bagi
%emda tambang galian B) namun tidak memberi kesempatan pada %emda
untuk mengatur sendiri pengusahaan bahan-bahan galian strategis dan ital
di daerahnya.
Ailayah-,ilayah yang tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan
diatur di dalam pasal 1(;. 3amun sekian ,ilayah tersebut) tidak terantum
ka,asan konserasi atau ka,asan perlindungan alam lainnya yang turut
dilarang) keuali sekadar tidak diperbolehkannya pekeraan pertambangan
di ,ilayah yang tertutup untuk kepentingan umum. Kepentingan umum di
sini tentunya akan memba,a penasiran yang berbedabeda.
7pakah ka,asan konserasi tidak dapat dikategorikan sebagai
,ilayah yang tertutup untuk kepentingan umum %enelasannya sendiri
hanya menyebutkan ukup elas.
Di sisi lain UU %okok %ertambangan C dalam pasal '?) ternyata
memberikan perhatian terhadap masyarakat sekitar dari bahaya penyakit dan
bahaya lainnya bagi masyarakat sekitar. Disebutkan bah,a apabila selesai
melakukan penambangan bahan galian pada suatu tempat pekeraan)
pemegang kuasa pertambangan yang bersangkutan di,aibkan
mengembalikan tanah sedemikian rupa) sehingga tidak menimbulkan
bahaya penyakit atau bahaya lainnya bagi masyarakat sekitar.
1-1-5- Un$!n%2un$!n% N'- 7 +!4un /67: +en+!n% Pen!n!m!n
M'$! *!!m Ne%eri
";
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
28/38
0eperti halnya dengan UU 3o. 1 #ahun 19(; tentang %enanaman$odal 7sing) UU 3omor ( #ahun 19(< tentang %enanaman $odal Dalam
3egeri) penuh dengan semangat pembangunan ekonomi.
Kelonggaran-kelonggaran serta keringanan-keringanan bagi
perusahaan-perusahaan yang menanam modal baru) tampak dalam
ketentuan-ketentuan UU ini) seperti yang terantum dalam pasal 9 sampai
dengan pasal 1 mengenai pembebasan pengenaan paak kekayaan)
pembebasan ea $aterai $odal) pembebasan dari pengenaan paak
perseroan dan lain sebagainya. Ketentuan-ketentuan tersebut akan lebih
mendorong usaha-usaha yang dilakukan bagi launya pertumbuhan
ekonomi) tanpa adanya perhatian bagi lingkungan yang akan terkena
dampak dari kegiatan-kegiatan tersebut.
1-1-7- Un$!n%2un$!n% N'm'r 6 T!4un /6:5 +en+!n% Peri#!n!n
0eara umum Undang-undang ini mempunyai semangat
perlindungan kelestarian alam. Hal ini sudah tampak pada poin
menimbang(?. Kemudian hal tersebut tampak dari isi Undang-undang ini)
seperti pada pasal ' ayat *"+:
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (),
emerintah melaksanakan pengelolaan sumber daya ikan secara terpadu
dan terarah dengan melestarikan sumber daya ikan beserta lingkungannya
bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat *ndonesia.
Kemudian berturut-turut pada pasal )(); dan
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
29/38
;. %embudidayaan ikan dan perlindungannya!
+en+!n%
Perin$us+ri!n
Undang-undang 3omor #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
30/38
1-1-6- Un$!n%2un$!n% N'm'r /7 T!4un /661 +en+!n%K!r!n+in! He!n9 I#!n9 $!n Tumbu4!n
Karantina he,an) ikan dan tumbuhan adalah merupakan tindakan
yang mendukung pelestarian sumber daya alam sebab berupaya untuk
menegah masuk dan tersebarnya hama penyakit he,an) hama dan penyakit
ikan atau organisme pengganggu tumbuhan. Hal tersebut uga sesuai dengan
maksud dibentuknya Undang-undang ini yaitu untuk melindungi kelestarian
sumber daya alam hayati. erkaitan dengan Ka,asan Konserasi)
ketentuan-ketentuan mengenai karantina he,an) ikan dan tumbuhan
mendukung perlindungan keanekaragaman hayati di ,ilayah konserasi
yang berarti menunang tuuan dari konserasi itu sendiri.
1-1-/=- Un$!n%2un$!n% N'm'r /5 T!4un /668 +en+!n%
Ke+r!nsmi%r!si!n
Ketransmigrasian seara langsung memang tidak berkaitan dengan
,ilayah konserasi. Kedua hal tersebut bisa terkait ika dihubungkan
dengan seauh penggunaan lahan untuk ,ilayah transmigarasi. $engenai
hal tersebut penyediaan lahan bagi transmigrasi diatur dalam pasal "') yaitu:
() emerintah menyediakan tanah bagi penyelenggaraan
transmigrasi
(+) lokasi penyediaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
() disesuaikan dengan encana ata uang /ilayah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal ini berarti) lahan yang digunakan untuk kegiatan
transmigrasi sesuai dengan yang diperuntukkan oleh &enana #ara &uang
Ailayah dan peraturan-peraturan (4 %asal " Undang-undang 3omor 1"
tahun 199" tentang 0istem udidaya #anaman) dan perundang-undangan
lainnya. 8adi pada intinya lahan yang diperuntukkan bagi ,ilayah
konserasi tidak bisa digunakan bagi kegiatan transmigarasi.
%eran %emerintah Daerah di dalam kegiatan transmigrasi searalangsung tidak diatur) keuali setelah lima tahun seak penempatan
transmigran) pembinaan pemukiman transmigran diserahkan kepada
%emerintah Daerah. %adahal yang terpenting adalah peran %emerintah
Daerah pada saat program transmigrasi akan dilakukan di daerahnya
masing-masing. Hal tersebut berangkat dari asumsi bah,a %emerintah
Daerah lebih mengetahui tentang keadaan daerahnya) seperti kondisi tanah)
masyarakat sekitar) sumber daya alam dan lain sebagainya.
0ementara itu ketentuan mengenai peran serta masyarakat(
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
31/38
dan masukan-masukan dari masyarakat terhadap pengembangan ataupun
renana kegiatan transmigrasi.
1-1-//- UU N'- 6
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
32/38
7sas dari penataan perumahan dan pemukiman adalah adil dan
merata) kebersamaan dan kekeluargaan) keperayaan pada diri sendiri)keterangkauan dan kelestarian lingkungan hidup.
erangkat dari asas yang ideal tersebut) setiap orang atau badan
yang membangun rumah ,aib :
a. $engikuti persyaratan teknis) ekologis dan administrati)
b. $elakukan pemantauan lingkungan yang terkena dampak
berdasarkan renana pemantauan lingkungan dan)
. $elakukan pengelolaan lingkungan berdasarkan renana
pengelolaan lingkungan.
%emukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar ka,asan
lindung) baik yang berupa ka,asan perkotaan maupun pedesaan yangberungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan. 3amun
bagaimana ika suatu pemukiman atau perumahan terdapat di dalam suatu
ka,asan lindung tidak diatur ataupun disinggung dalam Undang-undang ini.
Demikian uga di dalam ketentuan pidananya tidak ada anaman apabila
terdapat pemukiman dan perumahan. %adahal ukup banyak kasus-kasus
dimana di dalam ka,asan yang merupakan ka,asan konserasi masih ada
masyarakat) bahkan masyarakat perkotaan yang melakukan pembangunan
rumah atau perumahan seperti di daerah %unak) ogor) ataupun di ka,asan
resapan air Dago) andung Utara.
%ersoalan perumahan dan pemukiman merupakan salah satu hal
yang penting untuk diharmonisasikan dengan kebiakan pengelolaan
ka,asan konserasi) sehingga tidak teradi tumpang tindih maupun
penyerobotan ka,asan konserasi untuk pemukiman.
UU 3o. 4 #ahun 199" tentang %emukiman dan %erumahan ini tidak
memasukkan UU 3o. #ahun 199? tentang K0D7H6 ataupun UU 3o. 4
#ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
33/38
untuk memperoleh manaat yang sebesar-besarnya J%asal " ayat *1+. #idak
disinggung mengenai keberlanutan ataupun kelestarian hutan.Dalam %asal ( disebutkan bah,a renana penataan hutan disusun
berdasarkan &enana %engukuhan Hutan) sesuai dengan ungsi hutan
bersangkutan yang meliputi :
a. Hutan 5indung.
b. Hutan %roduksi *H%H+.
. Hutan 0uaka 7lam.
d. Hutan Aisata.
&enana penatagunaan hutan tersebut didasarkan atas pertimbangan
letak dan keadaan hutan) topograi) keadaan dan siat tanah) iklim) keadaan
dan perkembangan masyarakat) dan lain ketentuan yang akan ditetapkanlebih lanut.
>- Keemb!%!!n
Kaian kelembagaan tampaknya tidak dapat dipisahkan dengan
kaian desentralisasi dalam pengelolaan ka,asan konserasi. 7gar kaiannya
lebih komprehensi) maka seara mendalam kaian kelembagaan di-
inkorporasikan dengan kaian desentralisasi pengelolaan ka,asan
konserasi.
7spek kelembagaan dalam pengelolaan ka,asan konserasi tidak
dapat dilepaskan dari institusi atau departemen yang mengelola dan
memba,ahi masing-masing sektor sumber daya alam seperti kehutanan)
pertanian ataupun pertambangan. Kendatipun demikian peran utama
pengelolaan ka,asan konserasi tetap berada di ba,ah Departemen
Kehutanan khususnya oleh Direktorat 8enderal %erlindungan Hutan dan
%elestarian 7lam. Fleh karena itu kaian kelembagaan yang terdapat di sini
lebih banyak melihat kelembagaan dari aspek yang lebih umum.
*i se#+'r 0er+!mb!n%!n) di dalam UU N'- // T!4un /678pasal
"9 disebutkan bah,a tata usaha) penga,asan pekeraan usaha pertambangandan penga,asan hasil pertambangan dipusatkan kepada $enteri dan diatur
lebih lanut dengan peraturan pemerintah. %enga,asan yang dimaksud
terutama meliputi keselamatan kera) penga,asan produksi dan kegiatan
lainnya dalam pertambangan yang menyangkut kepentingan umum. Di
dalam PP N'- ;1 T!4un /676 +en+!n% Pe!#s!n!!n UU N'- // T!4un
/678 kembali terdapat bagian yang mengatur tentang %enga,asan
%ertambangan) namun belum ada rinian) keuali mengulangi apa yang
terdapat di dalam UU 3o.11 #ahun 19(; yaitu) akan diatur di dalam
%eraturan pemerintah.
Di bidang pengairan disebutkan bah,a enteri (ertanian) yang
diserahi tugas urusan pengairan) diberi ,e,enang dan tanggung a,ab
''
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
34/38
untuk mengoordinasikan segala pengaturan usaha-usaha perenanaan)
teknis) penga,asan) pengusahaan) pemeliharaan serta perlindungan danpenggunaan air dan atau sumber-sumber air dengan memperhatikan
kepentingan departemen dan atau lembaga lain yang bersangkutan.
Untuk &a,a) pelaksanaan ,e,enang dan tanggunga,ab
penguasaan *uga. $i!#u#!n 'e4 Men+eri J%asal ayat *"+ ) dalam hal ini
$enteri %ertanian. 0ementara itu) berkaitan dengan 0en%e'!!n sun%!i)
menurut UU N'- ;5 T!4un /66/ dimana sungai dikuasai oleh %emerintah
dan pelaksanaannya $i!#u#!n 'e4 Men+eri Ke4u+!n!n.
UU N'- 5 T!4un /678 %asal 1; ayat 1 menyebutkan bah,a
0ene+!0!n ,ilayah-,iyalah hutan $i!#u#!n 'e4 Men+eri yang
mengurusi urusan kehutanan J,aktu itu masih berada di ba,ah Departemen
%ertanian dengan memperhatikan renana penggunaan tanah yangdilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini tampak bah,a mulai munul
kesadaran pengelolaan hutan tidak dapat dipisahkan dari aspek pengelolaan
tanah itu sendiri. Aalaupun) sebagaimana yang disinggung dalam bahasan
UU 3o. #ahun 19(; disebutkan bah,a UU%K tidak menantumkan
UU%7 sebagai *salah satu+ konsideran.
Dalam PP ;; T!4un /68= +en+!n% Peren3!n!!n Hutan) lebih auh
diatur bah,a Men+eri Per+!ni!n !"ib men,usun ren3!n! umum untuk
menentukan peruntukan) penyediaan) pengadaan dan penggunaan hutan)
dimana renana umum disusun untuk tiap-tiap daerah aliran sungai *water
sheed+. Se!n"u+n,! Men+eri Per+!ni!n men%eu!r#!n 0e$'m!n2
0e$'m!n 0e!#s!n!!n un+u# ins+!nsi2ins+!nsi 0e!#s!n!!n $i 0us!+ $!n
$i $!er!4. Jpasal 4 ayat *1+) *"+ dan *'+. 0ementara itu penunukan hutan
lindung) hutan produksi) hutan suaka alam dan hutan ,isata dilaksanakan
oleh $enteri %ertanian. J%asal < ayat *1+ dan *"+. >ang akan diatur lebih
lanut oleh $enteri %ertanian.
PP N'- /5 T!4un /6:> +en+!n% Pen%e'!!n S*A $i ?EE *pasal 4
ayat *1+menyebutkan bah,a Men+eri Per+!ni!n mene+!0#!n "um!4
tangkapan yang diperbolehkan menurut enis atau kelompok enis 0D7
Hayati di sebagian atau di seluruh @66.
0ementara itu menurut PP 1: T!4un :5 pasal ( ayat *1+ dan *"+)
ka,asan hutan dan hutan adangan dilarang dikerakan atau diduduki tanpai@in $!ri Men+eri. Untuk hutan lainnya) *dapat+ dikerakan oleh yang
berhak sesuai dengan 0e+un"u# Men+eri.
Demikian uga halnya tempat berburu) yang terdiri dari #aman uru)
7real uru dan Kebun uru) ditetapkan oleh $enteri Kehutanan seperti
yang tertuang dalam PP /; T!4un /66> tentang %erburuan 0at,a uru)
pasal ( ayat *1+.
%engusahaan %ari,isata 7lam di @ona %emanaatan #aman
3asional) #aman Hutan &aya dan #aman Aisata 7lam) menurut PP N'- /:
T!4un /66>) dapat diselenggarakan oleh Koperasi) U$3) %erusahaan
0,asta dan %erorangan. Dalam pasal ayat *'+ disebutkan bah,a i@in
'4
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
35/38
0en%us!4!!n 0!riis!+! !!m $iberi#!n 'e4 Men+eri Ke4u+!n!n
setelah mendapat pertimbangan dari $enteri %ari,isata dan 2ubernurKepala Dati I yang bersangkutan) dan ketentuan lebih lanut mengenai tata
ara dan persyaratan pemberian i@in 0en%us!4!!n +ersebu+ $i!+ur 'e4
Men+eri.
Un$!n%2un$!n% N'- 5 T!4un /66= +en+!n% K'nser)!si Sumber
*!,! A!m H!,!+i $!n E#'sis+emn,! menyebutkan bah,a %emerintah
menetapkan) a+ ,ilayah tertentu sebagai ,ilayah perlindungan sistem
penyangga kehidupan) b+ pola dasar pembinaan ,ilayah perlindungan
sistem penyangga kehidupan) dan + pengaturan ara pemanaatan ,ilayah
perlindungan sistem penyangga kehidupan. Ketentuan lebih lanut untuk
pengaturan a- diatur dalam %eraturan %emerintah *%asal < ayat 1+. #idak
disebutkan pada pemerintahan tingkat apa terdapat ke,enangan tersebut.Demikian halnya dengan pengelolaan ka,asan suaka alam) dilaksanakan
oleh pemerintah Jpasal 1( ayat *1+.
Keelasan mengenai ke,enangan penetapan suatu ,ilayah ka,asan
agar alam atau ka,asan suaka margasat,a dimuat di dalam PP N'- 7:
T!4un /66: +en+!n% K!!s!n Su!#! A!m $!n K!!s!n Pees+!ri!n
A!m. 0uatu ka,asan ditetapkan sebagai ka,asan Bagar 7lam atau
Ka,asan 0uaka $argasat,a melalui tahapan penunukan ka,asan beserta
ungsinya) penataan batas ka,asan dan penetapan ka,asan *%asal ;+.
$enteri menunuk ka,asan tertentu sebagai Ka,asan Bagar 7lam
dan Ka,asan 0uaka $argasat,a setelah mendengar pertimbangan
2ubernur Kepala Daerah #ingkat I yang bersangkutan *%asal 1?+.
%enataan batas dilakukan oleh %anitia #ata atas yang keanggotaan
dan tata keranya ditetapkan oleh $enteri. Kemudian %enetapannya)
sesudah direkomendasikan oleh %anitia #ata atas) dilakukan oleh
$enteri. Hal yang sama uga berlaku untuk Ka,asan %elestarian
7lam.
Tu%!s #''r$in!si tata ruang $i!#u#!n 'e4 Se'r!n% Men+eri
yang ditunuk oleh %residen. #ugas tersebut termasuk pengendalian
perubahan ungsi ruang suatu ka,asan dan pemanaatannya yang berskalabesar dan berdampak penting.
0ementara itu UUPLH N'- 1; T!4un /668 membuat pembagian
kera seperti UU%&) dimana pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat
nasional dilaksanakan oleh perangkat kelembagaan yang dikoordinasikan
oleh $enteri. Ketentuan mengenai tugas) ,e,enang dan susunan organisasi
serta tata kera kelembagaan diatur lebih lanut diatur dalam bentuk
Keputusan %residen.
Kompleksitas %engelolaan dan erbagai 0urat Keputusan ersama
*0K+ %ola pengelolaan sumber daya alam demikian kompleks) hal ini
disebabkan antara lain karena semangat pengelolaan yang dilakukan masih
bersiat sektoral. Hal ini tampaknya uga sangat berpengaruh pada
'
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
36/38
pengelolaan ka,asan konserasi. Departemen lainnya) termasuk departemen
kehutanan minus Diten %H%7) lebih enderung untuk mengeksploitasisumber daya alam dan mengabaikan perlindungannya.
Kompleksitas pengelolaan tersebut menyebabkan %emerintah
mengeluarkan berbagai peraturan mengenai harmonisasi kebiakan sektoral)
yang diantaranya adalah 0inkronisasi %elaksanaan #ugas idang
Keagrariaan) dengan idang Kehutanan) %ertambangan) #ransmigrasi dan
pekeraan Umum) melalui Ins+ru#si Presi$en N'm'r / T!4un /687.
Di dalam bagian L) tentang %erlindungan / %enga,etan #anah)
%erairan dan 5ingkungan disebutkan bah,a:
1. $enteri %ertanian) $enteri %ertambangan demikian pula
2ubernur Kepala Daerah #ingkat I) dalam melaksanakanpemberian H%H atau H%HH dan Kuasa %ertambangan atau I=in
%ertambangan Daerah berke,aiban memperhatikan serta
mengusahakan perlindungan / penga,etan tanah dan tata air
serta seauh mungkin menegah teradinya penemaran) baik
udara maupun air) yang dapat menimbulkan gangguan bagi
masyarakat sekitar.
". %erlindungan/penga,etan tanah dan tata air serta penemaran
udara maupun air tersebut) di,aibkan uga kepada pemegang
H%H dan H%HH) demikian pula Kuasa %ertambangan maupun
I=in %ertambangan Daerah) dengan menantumkannya sebagai
salah satu syarat dalam Keputusan %emberiannya.
%erlindungan dan penga,etan atas tanah) air dan lingkungannya
tersebut kembali ditekankan pada pelaksanaan tugas bidang %ekeraan
Umum) yang menyebutkan bah,a perlindungan /penga,etan atas tanah) air
dan penggunaan tanah meliputi:
1. %engaturan peruntukan dan penggunaan tanah)
". Aaib tanam /penghiauan/reboisasi
'. $engusahakan kelestarian/penyelamatan tanah) penegahan
erosi yang dapat antara lain dapat menyebabkan pengendapan
dan pendangkalan saluran-saluran dan mengusahakan kelestarianbentangan sungai)
4. %engaturan penga,asan penebangan pohon)
. %engaturan untuk menegah penemaran udara dan air) dan
(. %engamanan sumber-sumber air dan menaga kelestariannya.
Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut 2ubernur Kepala Daerah
#ingkat I harus meminta serta memperhatikan pertimbangan teknis dari
Departemen/Instansi yang bersangkutan.
Disamping Inpres tentang sinkronisasi tersebut) berbagai 0urat
Keputusan ersama *0K+ $enteri lainnya adalah SKB Men$!%ri2
'(
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
37/38
Menne% PPLH +en+!n% Ins+!nsi Pen%e'!!n Sumber *!,! A!m $!n
Lin%#un%!n Hi$u0 *!er!4 (/686..Dalam %asal 1 0K tersebut disebutkan bah,a %ara 2ubernur)
upati dan Aalikotamadya Kepala Daerah bertanggung a,ab atas
pengelolaan 0D7 dan 5ingkungan Hidup $asing-masing.
%ada #ahun 19
-
7/26/2019 1998 Tinjauan Hukum & Kebijkan Pengelolaan Kaw Konservasi
38/38
(. Direktorat 8enderal Inentarisasi dan #ata 2una 5ahan
;. adan %enelitian dan %engembangan Kehutanan) dan T!4un /661 +en+!n% Pen!+!!n Ru!n% menyebutkan
bah,a 2ubernur menyelenggarakan penataan ruang ,ilayah %ropinsi Dati
I;4. 7pabila dalam penyelenggaraan penataan ruang dimaksud terdapat hal-
hal yang tidak bisa dilesaikan di Ailayah Dati I) maka diperlukan
pertimbangan dan persetuuan $enteri. Untuk Daerah #ingkat II penataan
ruang dilakukan oleh upati/Aalikotamadya Dati II.
'