labkom34.files.wordpress.com€¦  · web view · 2016-07-28bab 1. pendapatan nasional (oleh :...

68
BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KOMPETENSI DASAR 3.3. Memahami konsep, metode, dan manfaat perhitungan pendapatan nasional PETA KONSEP 1

Upload: lydieu

Post on 15-May-2018

243 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL

(oleh : TRIWAHONO)

KOMPETENSI INTI

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR

3.3. Memahami konsep, metode, dan manfaat perhitungan pendapatan

nasional

PETA KONSEP

KATA KUNCI:1. Pendapatan nasional 5. Distribusi pendapatan 9. Pendapatan perkapita2. Pengeluaran nasional 6. Pendekatan produksi 10. Koefisien Gini3. Nilai tambah 7. Pendekatan pengeluaran 11. Kesejahteraan4. Tingkat kesejahteraan 8. Pendekatan pendapatan 12. Produk Domestik Bruto

1

Page 2: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

T U J U A N P E M B E L A J A R A NSetelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat:

● Menjelaskan definisi dan cara menganalisis pendapatan nasional

berdasarkan pendekatan yang ada

● Menjelaskan hubungan PDB, pendapatan nasional, personal income, dan

Disposable income

● Menjelaskan hubungan pendapatan nasional, pendapatan perkapita, dan

distribusi pendapatan

● Membandingkan pendapatan nasional antar negara

● Mendiskripsikan manfaat perhitungan pendapatan nasional.

● Mendiskripsikan tujuan perhitungan pendapatan nasional

● Menghitung pendapatan nasional

PENDAHULUAN

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nominal pendapatan per kapita

Indonesia 2013 mencapai Rp 36,5 juta. Naik sebesar Rp 3 juta ketimbang

pendapatan per kapita tahun sebelumnya sebesar Rp 33,5 juta.

Berdasarkan gambar dan ilustrasi di atas coba anda amati dan berilah suatu

simpulan atau diskripsi menurut anda apa yang terpikir oleh anda jika dikaitkan

dengan bahasan tentang pendapatan nasional. Pertanyaan-pertanyaan apakah yang

akan muncul dari diri anda dari hasil pengamatan gambar tersebut ?. Dari

pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari diri anda cobalah anda jawab menurut

anda sendiri.Jika anda ingin lebih mengetahui tentang masalah tersebut

pelajarilah pengembangan konsep berikut ini!

PENGEMBANGAN KONSEP

2

Page 3: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Pada konteks makro ekonomi, tolak ukur keberhasilan perekonomian

suatu negara antara lain adalah pendapatan nasional, pendapatan per kapita,

tingkat kesempatan kerja, tingkat harga, dan posisi neraca pembayaran luar

negeri. Suatu negara dikatakan baik perekonomiannya apabila pendapatan

nasional dan pendapatan perkapita tinggi, tingkat kesempatan kerja tinggi,

tingkat harga stabil, dan neraca pembayarannya surplus.

Pada bab ini kita akan membahas salah satunya, yaitu mengenai

pendapatan nasional sebagai indikator pertama stabilitas makroekonomi.

Pendapatan perkapita sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat

serta ketimpangan pembagian pendapatan nasional juga menjadi bagian

pembahasan pada bab ini.

A. PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional suatu negara biasanya dijadikan salah satu tolok

ukur dalam menentukan tingkat kemakmuran masyarakat negara tersebut,

meskipun masih ada indikator yang lain yang masih harus diperhatikan, seperti

halnya tingkat pemerataan pendapatan dan sebagainya.

1. Definisi Pendapatan Nasional

Untuk memahami mengenai pendapatan nasional, kita lebih dahulu perlu

memahami dasar pemikiran yang ada di balik konsep tersebut. Caranya melalui

penyederhanaan arus lingkaran output, pengeluaran, dan pendapatan antara

perusahaan dan rumah tangga. Simaklah bagan pada PERAGA 3.1!

PERAGA3.1. Arus lingkaran output, pengeluaran, dan pendapatan secara

sederhana.

3

Page 4: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Andaikan kegiatan ekonomi suatu negara dapat disederhanakan seperti

pada PERAGA 3.1. Perusahaan memproduksi barang dan jasa yang disebut

dengan istilah output nasional atau produk nasional. Kemudian, perusahaan

menjual barang dan jasa ke sektor rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga

untuk membeli barang dan jasa tersebut dinamakan pengeluaran nasional

(gambar anak panah di tengah bagan). Dari hasil penjualan barang dan jasa,

perusahaan harus membayar balas jasa terhadap faktor--faktor produksi yang

digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut. Pendapatan yang

diterima rumah tangga atas jasa faktor produksi dinamakan pendapatan

nasional (gambar anak panah di kanan bagan). Berdasarkan tiga konsep di atas,

yaitu produk nasional, pengeluaran nasional, dan pendapatan nasional, dapat

ditarik disimpulkan bahwa nilai barang dan jasa yang dihasilkan (output

nasional) sama dengan pengeluaran untuk membeli barang dan jasa tersebut

(pengeluaran nasional). Selain itu, nilai barang dan jasa tersebut juga sama

dengan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi dalam perekonomian

(pendapatan nasional). Dari sini kita dapat mendefinisikan pendapatan nasional

melalui tiga pendekatan sebagai berikut.

a. Nilai barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam suatu periode

tertentu (satu tahun);

b. Jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang

digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam satu tahun;

4

Page 5: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

c. Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang

dihasilkan.

Gambar 3.1.

2. Tujuan mempelajari pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional pada dasarnya berisi Untuk

mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara, Untuk memperoleh taksiran

yang akurat nilai barang/jasa yang dihasilkan dalam 1 tahun. Secara lebih

terinci tujuan mempelajari perhitungan pendapatan nasional adalah sebagai

berikut:

a). Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara

Bila kita menghitung pendapatan nasional suatu negara, kita dapat pula

mengukur tingkat kemakmuran suatu negara. Hal ini dikarenakan dalam

perhitungan ppendapatan nasional akan dihitung semua sumber yang

mendatangkan hasil selama 1 tahun. Semakin tinggi nilai pendapatan

nasional semakin tinggi tingkat kemakmuran negara

b). Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang/jasa yang dihasilkan

dalam 1 tahun

Bila kita menghitung pendapatan nasional suatu negara, kita dapat pula

memperoleh taksiran yang akurat nilai barang/jasa yang dihasilkan dalam 1

tahun. Hal ini dikarenakan dalam perhitungan ppendapatan nasional akan

dihitung semua sumber yang mendatangkan hasil selama 1 tahun

c). Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan

yang berjangka. Tujuan menghitung pendapatan nasional suatu negara

adalah Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program

pembangunan yang berjangka. Hal ini dikarenakan unutuk membuat rencana

pelaksanaan program yang pembangunan yang berjangka dananya harus

5

Page 6: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

disesuaikan dengan pendapatan nasional. Jika tidka disesuaikan maka

negara akan defisit

3. Manfaat perhitungan pendapatan nasional.

Untuk melihat tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara serta sektor

mana yang lebih dominan menyumbang pendapatan nasional suatu negara,

maka perlu dianalisa secara mendetail dan cermat. Ada beberapa manfaat

dalam mempelajari pendapatan nasional diantaranya:

a). Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian

Dari perhitungan pendapatan naisonal, kita dapat menggolongkan suatu

negara sebagai negara industry,pertanian atau jasa selanjutnya diteliti

susunan sector lapanagan usaha perekonomiannya. Jika pendapatan

nasional dominan dari sector agraris maka struktur perekonomiannya

agraris

b). Mengetahui pertumbuhan perekonomian

Perhitungan pendapatan nasional dilaksanakan setiap tahun segingga

dapat dibandingkan dari tahun ke tahun. Dengan demikian dapat

diketahui kenaikan pendapatan atau penurunan pendapatan penduduk

dihubungkan dengan jumlah penduduk

c). Membandingkan perekonomian antardaerah dan antarnegara

Selain pendapatan naisonal, dapat dihitung pendapatan untuk propinsi

yang disebut pendapatan regional. Dengan demikian, dapat diketahui

struktur perekonomian setiap daerah dan dapat dibandingkan dengan

daerah lainnya.

d). Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu

Data mengenai pendapatan pendapatan naisonal dibuat dari tahun ke

tahun, sehingga kita dapat membandingkan data besarnya pendpatan

naisonal dari tahun ke tahun

e). Membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

6

Page 7: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Perhitungan pendapatan naisonal berguna pula untuk membantu

merumuskan kebijakan pemerintah. Seandainya kita menginginkan

pertumbuhan produk nasional 8%, maka perhitungan pendapatan

nasional inilah yang kita lihat. Dengan mengetahui proporsi maisng

masing sector, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sector pertanian

misalnya 5%,sector industri15%,pertambangan 12% dan seterusnya. Dari

percepatan pertambahan sector pertanian dala subsector tanaman

bahan makanan, pemerintah dapat menentukan kenijakan pengadaan

pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari

produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor.

Berdasarkan pendapata perkapita, pemerintah dapat pula menentukan

gamabaran kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi

4. Perhitungan Pendapatan Nasional

Definisi pendapatan nasional memberikan gambaran kepada kita bahwa

pendapatan nasional dapat dipahami dalam tiga pendekatan. Oleh karena itu,

dalam perhitungannya, pendapatan nasional dapat dilakukan dalam tiga

pendekatan pula: (1) pendekatan produksi, (2) pendekatan pendapatan, dan (3)

pendekatan pengeluaran.

a. Pendekatan Produksi.

Menurut pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan

menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan

usaha (sektor) dalam suatu negara selama satu tahun. Di Indonesia, sektor-

sektor produksi dibagi menjadi 9 sektor, yaitu: (1)pertanian; (2)industri

pengolahan; (3)pertambangan dan galian; (4)listrik, air dan gas; (5)bangunan;

(6)pengangkutan dan komunikasi; (7)perdagangan, hotel, dan restoran; (8)bank

dan lembaga keuangan, dan sewa perusahaan; (9) jasa-jasa lain. Yang

dijumlahkan dalam perhitungan ini bukanlah nilai akhir dari barang dan jasa,

melainkan nilai tambah dari barang dan jasa.

PERAGA 3.2. Proses produksi kemeja

7

Page 8: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Coba perhatikan rangkaian gambar di atas. Untuk memproduksi kemeja

harus diproduksi lebih dulu kain, benang, dan kapas. Kemeja dibuat dari kain,

kain dibuat dari benang, dan benang dibuat dari kapas. Jika kita menjumlahkan

nilai akhir (harga dikalikan dengan volume yang diproduksi) dari kemeja, kain,

benang, dan kapas, maka akan timbul apa yang dinamakan penghitungan ganda

( double counting). Hal ini terjadi karena dalam nilai akhir kemeja sudah

terkandung sebagian nilai akhir kain. Dalam nilai akhir kain sudah terkandung

nilai akhir benang dan dalam nilai benang terdapat nilai akhir dari kapas. Begitu

seterusnya. Oleh karena itulah, untuk memperoleh total produk yang dihasilkan

suatu negara, harus digunakan nilai tambah ( value added).

Di bawah ini kita akan menyimak contoh perhitungan nilai tambah yang

disajikan dalam tabel 3.1. Diasumsikan bahwa volume masing-masing produk

yang diproduksi adalah satu. Bila harga masing-masing barang diketahui, maka

nilai tambah dapat dihitung.

TABEL 3.1 Contoh perhitungan nilai tambah

Jenis Barang Harga Nilai TambahKapas Rp 5.000,00 Rp 5.000,00 Benang Rp 7.500,00 Rp 2.500,00 Kain Rp 12.500,00 Rp 5.000,00 Kemeja Rp 20.000,00 Rp 7.500,00 Rp 45.000,00 Rp 20.000,00

Menurut TABEL 3.1, sumbangan empat jenis barang tersebut bagi

pendapatan nasional adalah jumlah seluruh nilai tambah, yakni Rp 20.000,00,

dan bukan Rp 45.000,00. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan

produksi sangat terkait dengan dua konsep produksi nasional, yaitu Gross

Domestic Product (GDP) dan Gross Nasional Produk (GNP). Perbedaan keduanya

terletak pada sudut pandang pihak yang melakukan produksi. Pada GNP,

digunakan istilah “ national’ karena sudut pandang yang digunakan adalah status

kewarganegaraan.

Dengan batasan ini, GNP hanya mencakup jumlah barang dan jasa yang

dihasilkan oleh warga suatu negara baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

8

Page 9: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Pada GDP, digunakan istilah “ domestic” karena sudut pandang yang digunakan

adalah wilayah suatu negara.

Dengan batasan ini, GDP hanya mencakup jumlah barang dan jasa yang

dihasilkan dalam suatu negara, baik warga negara maupun warga asing.

GDP dapat lebih besar atau lebih kecil dari pada GNP. Jika GDP suatu

negara lebih besar dari GNP-nya, maka peranaman modal asing (PMA atau

investasi asing) di negara itu lebih besar daripada peranaman modal negara itu

di luar negeri. Kondisi ini sering terjadi pada negara-negara yang sedang

berkembang. Selisih jumlah GDP dengan GNP disebut Net Factor Payment atau

Net-Factor Income to Abroad. Net factor payment ini adalah jumlah neto dari

pendapatan orang asing di dalam negeri dikurangi dengan pendapatan warga

negara sendiri di luar negeri. Jadi, dapat dikatakan pula bahwa GNP adalah GDP

dikurangi Net Factor Payment.

Untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan ini

adalah dengan menentukan dan selanjutnya menjumlahkan nilai produksi yang

dihasilkan seluruh sektor produksi yang ada dalam perekonomian. Pendapatan

nasional yang didapatkan dengan pendekatan (metode) produksi dinamakan

Gross Domestik Brutto (GDB). Agar supaya tidak terjadi perhitungan ganda,

maka dalam metode produksi ini yang dihitung hanyalah nilai tambah (value

added) yang diciptakan. Di dalam pendekatan (metode) produksi ini terdapat

sembilan sektor produktif yang dapat dihitung untuk menghasilkan nilai GDB

yaitu :

1) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.

2) Pertambangan dan penggalian.

3) Industri pengolahan.

4) Listrik, gas dan air bersih.

5) Bangunan.

6) Perdagangan, hotel dan restoran.

7) Pengangkutan dan komunikasi.

8) Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

9

Page 10: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

9) Jasa-jasa

Untuk menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi

dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

Pqn = Harga produk dari sector n

Q1, Q2,….Q9 = Jumlah produk dari masing-masing sector.

Seperti telah dikemukakan di atas bahwa dalam pendekatan produksi yang

dihitung hanya nilai tambah (NTB) agar tidak terjadi perhitungan ganda, dengan

demikian rumusnya dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dalam perhitungan nilai tambah dapat diberikan contoh sebagai berikut :

Perhitungan nilai tambah kain batik (dalam jutaan rupiah)

Tahap Produksi Harga

(Rp)

Pemakaian Bahan

(Rp)

Nilai Tambah

(Rp)

Bahan mentah berupa

kapas

45.500 0 45.500

Benang pintal 70.600 45.500 25.100

Kain putih 136.000 70.600 65.400

Kain batik 200.000 136.000 64.000

Jumlah 452.100 252.100 200.000

10

Page 11: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Dalam tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai jual kain batik sebesar

Rp.200.000.000.000,00 sama dengan jumlah nilai tambah produksi beberapa

bidang usaha yang terkait. Dalam perhitungan nilai tambah berdasarkan alasan

tertentu ada produk barang / jasa yang nilai tambahnya tidak dimasukkan dalam

perhitungan pendapatan nasional diantaranya adalah :

1) Barang / jasa karena diproduksi untuk digunakan sendiri oleh yang

bersangkutan. Misalnya hasil pertanian yang dipanen sendiri dari kebunnya

untuk digunakan sendiri, pakaian yang dijahitnya sendiri dan sebagainya.

2) Barang / jasa yang diproduksi secara ilegal, misalnya barang selundupan

dan sebagainya.

3) Produksi barang / jasa yang diberikan kepada pihak lain tanpa imbalan.

4) Berdasarkan perhitungan nilai tambah dari sembilan sektor produksi dapat

diberikan contoh perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan

(metode) produksi sebagai berikut :

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi (dalam

milayaran rupiah).

Produksi / lapangan usaha

Nilai tambah

a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. 78.400

b. Pertambangan dan penggalian. 43.200

c. Industri pengolahan.

54.000

d. Listrik, gas dan air bersih.

7.100

e. Bangunan

13.400

f. Perdagangan, hotel dan restoran

35.700

g. Pengangkutan dan komunikasi 21.000

h. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 26.900

11

Page 12: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

i. Jasa-jasa

10.000 (+)

Produk domestik Bruto (PDB)

289.700

Pendapatan Notto luar negeri

300 _ (+)

Produk Nasional Bruto (PNB)

290.000

Penyusutan dan replacment

15.400 (-)

Produk Nasional Netto

284.600

Pajak tidak langsung

21.000 (-)

Pendapatan Nasional Netto

263.600

b. Pendekatan Pendapatan.

Menurut pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan

menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi

yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu

negara selama satu tahun. Faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga,

dan wiraswasta ( entrepreneur) yang digunakan dalam proses produksi

diberikan balas jasa berupa sewa, bunga, upah atau gaji, dan laba. Karena

faktor--faktor produksi tersebut dimiliki oleh seorang atau sekelompok orang

dalam masyarakat, maka balas jasanya kembali pada masyarakat sebagai

pendapatan nasional. Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan

dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:

di mana: 12

Page 13: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

NI = national income (pendapatan nasional)

w = wage (upah) i = interest (bunga)

r = rent (sewa) p= profit (laba)

Pendapatan nasional yang dihitung dengan pendekatan pendapatan dikenal

dengan sebutan Gross National Income (GNI). Jika GNI dikurangi dengan

penyusutan barang-barang modal disebut Net National Income (NNI). Contoh

Soal:

Dalam suatu negara terdapat data sebagai berikut:

- Penghasilan masyarakat dari faktor produksi alam yang berupa sewa (rent)

sebesar Rp2.000.000.000,00

- Penghasilan masyarakat dari faktor produksi tenaga kerja berupa gaji

(wage) sebesar Rp6.000.000.000,00

- Penghasilan masyarakat dari faktor produksi modal berupa bunga (interest)

sebesar Rp3.000.000.000,00

- Penghasilan masyarakat dari faktor produksi skill (enterpreneur) berupa

laba usaha (profit) sebesar Rp1.000.000.000,00

Berdasarkan data di atas maka besarnya pendapatan nasional berdasarkan

pendekatan pendapatan adalah

NI = w + i + r + p

NI = Rp6.000.000.000,00 + Rp3.000.000.000,00 + Rp2.000.000.000,00 + sebesar

Rp1.000.000.000,00

NI = Rp12.000.000.000,00

Gambar 3.2.

c. Pendekatan Pengeluaran.

Menurut pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan

menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang

13

Page 14: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

diproduksi di suatu negara dalam satu tahun. Pengeluaran yang dijumlahkan itu

terdiri atas:

1) Pengeluaran konsumsi perorangan dari rumah tangga (personal

consumption expenditure), berupa pengeluaran untuk pembelian barang

dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan saat ini.

2) Investasi domestik bruto, berupa: bangunan-bangunan baru, alat-alat

produksi yang tahan lama, dan persedian barang-barang oleh perusahaan.

Termasuk pula di dalamnya adalah investasi yang dilakukan oleh

pemerintah, seperti membangun jembatan, jalan, dan jaringan irigasi.

Dalam konteks Indonesia, investasi ini sering disebut dengan Pembentukan

Modal Tetap Domestik Bruto

3) Pengeluaran konsumsi pemerintah ( government expenditure) yang terlihat

dalam pengeluaran rutin pemerintah, seperti membayar gaji pegawai

negeri dan membeli peralatan kantor.

4) Ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dengan impor. Ekspor merupakan

sejumlah barang dan jasa dalam negeri yang dibeli oleh pihak luar negeri

sehingga menambah pendapatan nasional. Sementara impor merupakan

sejumlah barang dan jasa luar negeri yang dibeli oleh pihak dalam negeri.

Pada perhitungan pendapatan nasional, impor merupakan faktor

pengurang perhitungan karena produksi barang impor dilakukan di luar

negeri sehingga tidak masuk dalam pendapatan nasional. Secara

matematis, perhitungan pendekatan pengeluaran dapat ditulis sebagai

berikut:

di mana:

NI = national income (pendapatan nasional)

C = consumption (konsumsi rumah tangga)

I = investment (investasi)

G = government expenditure (pengeluaran pemerintah)14

Page 15: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

X = export

M = import

Contoh soal :

Data yang dimiliki suatu negara untuk perhitungan pendapatan nasionalnya

sebagai berikut:

- Pengeluaran negara Rp 4.000.000.000,00

- Pengeluaran masyarakat Rp 8.000.000.000,00

- Pengeluaran rumah tangga usaha Rp 12.000.000.000,00

- Ekspor Rp 1.500.000.000,00

- Impor Rp 1.000.000.000,00

Berdasarkan data di atas maka besarnya pendapatan nasional berdasarkan

pendekatan pengeluaran adalah:

NI = C + I + G + (X – M)

NI = Rp8.000.000.000,00 + Rp12.000.000.000,00 + Rp4.000.000.000,00 +

(Rp1.500.000.000,00 - Rp1.000.000.000,00)

= Rp24.000.000.000 + Rp500.000.000,00

= Rp24.500.000.000,00

Gambar 3.3.

5. Analisa Pendapatan Nasional

Analisa pendapatan nasional tidak hanya sebatas penentuan besarnya

pendapatan nasional, tetapi juga sumber-sumber pendapatan nasional. Analisa

ini bergantung pada pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan

nasional. Misalnya, pada pendekatan produksi kita dapat menganalisa lapangan

usaha mana yang paling berkontribusi dalam pendapatan nasional sebuah

15

Page 16: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

negara. Demikian halnya dengan pendekatan perhitungan yang lain. Di

Indonesia, perhitungan pendapatan nasional yang dilakukan oleh pemerintah

lebih menekankan penggunaan pendekatan produksi dan pengeluaran.

Pendekatan pendapatan hampir tidak pernah dipergunakan karena

perhitungannya dirasa lebih sulit dibandingkan dua pendekatan yang lain. Itulah

sebabnya, Badan Pusat Statistik (BPS) hanya mengeluarkan perhitungan

pendapatan nasional berdasarkan pendekatan produksi dan pendekatan

pengeluaran. Selanjutnya, kita akan melakukan analisa terhadap pendapatan

nasional berdasarkan dua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan produksi dan

pendekatan pengeluaran. Analisa perhitungan pendapatan nasional dengan

pendekatan produksi diawali dengan menentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

melalui penjumlahan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai

lapangan usaha (sektor) di suatu negara selama satu tahun. Tujuannya adalah

untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan

pendapatan nasional. Kita dapat mengambil contoh PDB Indonesia menurut

lapangan usaha 2012 pada TABEL 7.3

TABEL 3.2 Produk Domestik Bruto menurut lapangan usaha Triwulan II dan III.

2012 atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2.000 (trilyun rupiah)

No Lapangan Usaha Haarga Berlaku Harga Konstan

2.000

Trw. II Trw III Trw. II Trw III

1 Pertanian, peternakan, kehutanan dan

perikanan

303,0 327,2 84,4 89,5

2 Pertambangan dan penggalian 248,5 242,3 47,8 47,9

3 Industri pengolahan 484,1 506,6 165,3 171,9

4 Listrik, gas dan air bersih 15,5 15,7 5,0 5,0

5 Konstruksi 210,4 221,7 42,2 43,9

6 Perdagangan, hotel dan restoran 283,7 293,2 117,6 119,7

7 Pengangkutan dan komunikasi 132,8 141,9 65,0 67,8

16

Page 17: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

8 Keuangan, real estate dan jasa

perusahaan

146,7 152,6 62,6 64,0

9 Jasa-jasa 226,6 221,6 60,7 61,8

PDB 2.051,3 2.122,8 650,6 671,5

PDB tanpa gas 1.887,9 1.962,8 616,2 637,2

Sumber : Berita statistik No. 73/11/Th.XV, 5 Nopember 2012

Berdasarkan TABEL 3.2, diperoleh bahwa PDB Indonesia untuk tahun 2012

semester II sebesar 2.051,3 trilyun rupiah dan semester III tahun 2012 sebesar

2.122,8 trilyun rupiah. Dari besaran PDB tersebut, sumbangan terbesar diberikan

oleh sektor industri pengolahan sebesar 506,6 trilyun atau sebesar 23,86% dari

PDB total. Sementara sumbangan terkecil diberikan sektor listrik, gas, dan air

minum yaitu sebesar 15,7 trilyun atau sebesar 0,7% dari PDB total. Selanjutnya,

bila PDB berdasarkan harga konstan 2.000 besarnya 671,5 trilyun rupiah.

penyumbang terbesar yaitu sektor Industri pengolahan yaitu sebesar 171,9 atau

sebesar 25,60 %

6. Komponen dalam perhitungan pendapatan nasional

Komponen dalam perhitungan pendapatan nasional atau istilah-istilah yang

terkait dengan pendapatan nasional diantaranya adalah :

a. Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)

Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP) adalah

jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara baik yang

dihasilkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau warga negara

maupun Penanaman Modal Asing (PMA) atau warga Negara asing, tetapi tidak

termasuk hasil barang dan jasa warga Negara yang bekerja di luar negeri

Dalam konsep perhitungan Produk Nasional Bruto dengan Produk Domestik

Bruto terdapat unsur hasil produk yang melibatkan negara lain yaitu :

1) Hasil produk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara di luar negeri, di

mana unsur ini akan dimasukan dalam perhitungan Produk Nasional Bruto

(PNB) atau Gross National Product (GNP).

17

Page 18: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

2) Hasil produk barang dan jasa warga negara asing atau perusahaan asing di

suatu Negara, di mana unsur ini tidak dimasukkan dalam perhitungan

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).

Selisih antara hasil produk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara di

luar negeri (point 1) dengan hasil produk barang dan jasa warga Negara asing

(point 2) disebut Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri (PNLN). Jika kita

simpulkan dari hasil perbandingan di atas maka terdapat dua kesimpulan

sebagai berikut :

1) Negara yang hasil produk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara di

luar negeri lebih besar dari hasil produk barang dan jasa warga negara asing

di negaranya, maka PNLN nya akan positif sehingga PNB > PDB. Jika PNB >

PDB menunjukan bahwa perekonomian negara tersebut telah maju, hal ini

menunjukan bahwa investasi negara tersebut di luar negeri lebih besar

dibandingkan investasi negara asing di negara tersebut.

2) Negara yang hasil produk barang dan jasa yang dihasilkan warga Negara di

luar negeri lebih kecil dari hasil produk barang dan jasa warga negara asing

di negaranya, maka PNLN nya akan negatif sehingga PNB < PDB. Jika PNB <

PDB menunjukan bahwa perekonomian Negara tersebut belum maju, hal

ini menunjukan bahwa investasi negara tersebut di luar negeri lebih kecil

dibandingkan investasi negara asing di negara tersebut

b. Produk Nasional Bruto ( PNB) / Gross National Product (GNP)

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah

jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama satu

tahun ditambah hasil barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut

yang bekerja di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa

perusahaan asing / warga negara asing yang beroperasi di negara tersebut.

Jika pengertian penduduk suatu negara adalah seluruh orang yang

bertempat tinggal di negara tersebut tidak membedakan apakah warga negara

atau warga negara asing, maka Produk Nasional Bruto dapat dirumuskan secara

matematik sebagai berikut :

18

Page 19: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Keterangan :

PNB / GNP = Produk Nasional Bruto atau Gross National Product

GDP = Jumlah produk barang dan jasa penduduk suatu negara

Produk WNA = Jumlah produk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara

asing /PMA di negara tersebut

Produk WNI di LN= Jumlah produk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara

di luar negeri.

Jika Produk PMA lebih kecil dari Produk WNI di luar negeri maka selisihnya

merupakan pendapatan netto atas luar negeri yang akan menambah terhadap

GDP atau sebaliknya.

c. Produk Nasional Neto (PNN) / Net National Product (NNP)

Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP) yaitu produk

nasional bersih yang dicari dengan mengurangkan antara Produk Nasional Bruto

(PNB) dengan penyusutan dan penggantian alat yang telah aus/usang

(replacement). Penyusutan adalah pengurangan nilai suatu aktiva karena telah

digunakan untuk produksi sedangkan replacement merupakan penggantian

suatu aktiva karena telah aus digunakan untuk produksi. Secara matematika

menghitung PNN atau NNP dapat dirumuskan sebagai berikut :

d. Pendapatan Nasional Neto / Net Nasional Income (NNI).

Pendapatan Nasional Neto / Net Nasional Income (NNI). Merupakan

pendapatan nasional bersih setelah pajak tidak langsung. Untuk menghitung

besarnya NNI dilakukan dengan mengurangkan antara NNP dengan pajak tidak

langsung, sehingga secara matematik dapat dilambangkan dengan notasi :

e. Pendapatan Perorangan / Personal Income (PI).

19

Page 20: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Pendapatan perorangan / Personal Income (PI) adalah pendapatan yang

benar-benar dapat dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan . Pendapatan

perorangan secara matematika dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pendapatan perorangan = NNI + Transfer payment – ( Jaminan sosial +

pajak penghasilan perusahaan + laba tidak dibagikan.

Dari perhitungan pendapatan perorangan dikenal adanya transfer payment

yaitu penerimaan yang diperoleh bukan dari aktivitas produktif sehingga tidak

termasuk dalam pendapatan. Pada dasarnya terdapat tiga jenis transfer

payment yaitu :

1) Goverment transfer payment ( pembayaran transfer pemerintah ) yaitu

pemberian tansfer oleh pemerintah kepada perorangan, misalnya

tunjangan yang diberikan kepada veteran, tunjangan anak dan pegawai

negeri sipil.

2) Business transfer payment (pembayaran transfer bisnis) misalnya utang

ragu-ragu.

3) Interpersonal transfer payment (pembayaran transfer perorangan) yaitu

pemberian dari seorang teman / keluarga kepada seorang teman / keluarga

lainnya.

f. Pendapatan Disposibel / Disposible Income (DI).

Pendapaan Disposibel / Disposible Income (DI) yaitu pendapatan yang dapat

dibelanjakan oleh keluarga. Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut

:

Yang termasuk pajak langsung adalah kewajiban-kewajiban pajak yang

harus dibayar oleh rumah tangga, misalnya pajak penghasilan.

Contoh perhitungan:

20

Page 21: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Data pendapatan nasional negara Kertagama pada tahun anggaran 2013 terlihat

sbb:

- Produksi GDP Rp 950.000.000.000,00

- Produksi perusahaan asing Rp 75.000.000.000,00

- Produksi warga negara di luar negeri Rp 30.000.000.000,00

- Pajak langsung Rp 50.000.000.000,00

- Pajak tidak langsung Rp 100.000.000.000,00

- Pajak perseroan Rp 20.000.000.000,00

- Iuran dana pensiun Rp 5.000.000.000,00

- Laba ditahan Rp 150.000.000.000,00

- Transfer paymant Rp 25.000.000.000,00

- Penyusutan Rp 30.000.000.000,00

Perhitungannya:

- GDB Rp 950.000.000.000,00

- Produksi perusahaan asing Rp 75.000.000.000,00 (-)

Rp 875.000.000.000,00

- Produksi warga negara di luar negeri Rp _ 30.000.000.000,00 (+)

- GNP Rp 905.000.000.000,00

- Penyusutan Rp 30.000.000.000,00 (-)

- Produk Nasional Netto Rp 875.000.000.000,00

- Pajak tidak langsung Rp 100.000.000.000,00 (-)

- Nett National Income Rp 775.000.000.000,00

- Transfer paymant Rp 25.000.000.000,00 (+)

Rp 800.000.000.000,00

Dikurangi:

- Pajak perseroan Rp 20.000.000.000,00

- Iuran dana pensiun Rp 5.000.000.000,00

- Laba ditahan Rp 150.000.000.000,00 (+)

Rp 175.000.000.000,00 (-)

21

Page 22: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

- Personal Income Rp 625.000.000.000,00

- Pajak langsung Rp 50.000.000.000,00 (-)

- Disposibel income Rp 575.000.000.000,00

7. Perbandingan Pendapatan Antar provinsi di Indonesia

Salah satu manfaat yang dapat kita peroleh dari perhitungan pendapatan

nasional adalah kita dapat membandingkan perekonomian tiap regional yang

ada dalam sebuah negara. Untuk lingkup Indonesia, perbandingan ini dapat

dilakukan dalam lingkup provinsi.Pendapatan tiap provinsi di Indonesia dapat

diketahui dari data pendapatan regional (Produk Domestik Regional Bruto) yang

dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Gambaran pendapatan regional 2011 -

2012 adalah sebagai berikut.

TABEL 3.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

menurut provinsi, 2010 – 2012. Peranan wilayah/pulau dalam pembentukan

PDB Nasional

No

Wilayah/pulau 2010%

2011 %

2012 %

Twl II Twl III1 Sumatera 23,11 23,53 23,5

723,83

2 Jawa 50,07 57,63 57,62

57,52

3 Bali dan Nusa Tenggara 2,72 2,55 2,49 2,514 Kalimantan 9,16 9,55 9,49 9,265 Sulawesi 4,52 4,61 4,72 4,756 Maluku dan Papua 2,42 2,13 2,11 2,13

Total 100 100 100 100 Sumber : .......................

8. Perbandingan Pendapatan Nasional Negara-negara Dunia

Pendapatan nasional negara-negara dunia dapat diketahui dari data yang

secara teratur dikeluarkan oleh Bank Dunia, yaitu word indicators database.

Data tersebut memuat secara rinci Gross National Income atau GNI (sebelumnya

disebut Gross National Product atau

22

Page 23: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

GNP) negara-negara dari yang tertinggi sampai yang terendah. Gambaran

GNI negara-negara di dunia untuk tahun 2005- 2009 adalah sebagai berikut :

Tabel . 3.4 Pendapatan nasional beberapa negara di dunia.

No Negara 2005 2006 2007 2008 2009

1 Australia 30,400 34,300 37,140 41,890 43,770

2 Ethiopia 160 190 220 280 330

3 Germany 35,080 37,410 39,460 42,670 42,450

4 India 750 850 990 1,080 1,180

5 Indonesia 1,170 1,300 1,520 1,880 2,050

6 Iran, Islamic Rep. of 2,570 2,960 3,540 4,120 4,530

7 Italy 30,550 32,190 33,610 35,350 35,110

8 Japan 38,940 38,590 37,770 38,000 38,080

9 Luxembourg 69,290 67,720 78,770 81,970 76,710

1

0Malaysia 5,200 5,720 6,420 7,270 7,350

1

1Mexico 8,080 8,730 9,400 10,000 8,960

1

2Mexico 8,080 8,730 9,400 10,000 8,960

1

3Pakistan 720 790 860 940 1,000

1

4Pakistan 720 790 860 940 1,000

1

5Peru 2,650 2,920 3,340 3,990 4,200

1

6Portugal 17,990 18,650 19,910 21,530 21,910

1

7Spain 25,450 27,470 29,410 31,790 32,120

1 Denmark 48,600 52,260 54,680 58,570 59,060

23

Page 24: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

8

1

9Philippines 1,260 1,370 1,600 1,890 2,050

2

0China 1,760 2,050 2,490 3,050 3,650

2

1Singapore 28,340 31,380 34,640 37,650 37,220

Sumber : data.worldbank.org

Keterangan :

● GNI per kapita (dahulu GNP per kapita) adalah pendapatan nasional bruto,

dikonversi ke dolar AS dengan menggunakan metode Atlas Bank Dunia ,

dibagi dengan penduduk pertengahan tahun.

● Negara Indonesia tercinta masih dibawah US$ 5000 yaitu tahun 2005 1,170

$, 2006 1,300 $, tahun 2007 1,520 $, tahun 2008 1,880 $ dan tahun 2009

2,050 $…

Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa tingginya pendapatan nasional

tidak secara otomatis menunjukkan tingginya tingkat kesejahteraan suatu

negara. Justru sebaliknya, beberapa negara dengan pendapatan nasional lebih

rendah dari Indonesia, dikatakan lebih sejahtera dari Indonesia. Mengapa

demikian? Ini disebabkan perhitungan pendapatan nasional merupakan

perhitungan total, tidak mencerminkan pendapatan yang diterima masing-

masing penduduk di negara tersebut. Bisa jadi, negara dengan pendapatan

nasional tinggi kesejahteraannya lebih rendah dari negara berpendapatan

nasional rendah karena negara berpendapatan tinggi tersebut memiliki

penduduk yang jauh lebih banyak. Untuk menghindari kekurangtepatan analisa

akibat paradoks ini, maka dikembangkan perhitungan pendapatan perkapita

yang akan kita bahas setelah ini.

Gambar 3.4

24

Page 25: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

B. PENDAPATAN PER KAPITA

Pembahasan pendapatan nasional menjadi lebih berarti bila dilanjutkan

dengan pembahasan mengenai pendapatan per kapita.

Data pendapatan nasional sebetulnya tidak bisa secara langsung digunakan

untuk melihat kesejahteraan dan standar hidup suatu negara. Telah dikatakan

sebelumnya, meskipun pendapatan nasional negara X sama dengan pendapatan

nasional negara Y, kita tidak bisa mengatakan secara langsung bahwa tingkat

kesejahteraan penduduk negara X sama dengan negara Y. Mengapa demikian?

Alasannya, kita belum memperhitungkan jumlah penduduk kedua negara

tersebut serta bagaimana pendapatan nasional itu didistribusikan.25

Page 26: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Mari kita ambil contoh sederhana. Pada tahun tertentu, pendapatan

nasional negara X dan negara Y sama-sama Rp 500 juta. Namun, jumlah

penduduk negara X adalah 1.000 orang, sementara negara Y hanya 500 orang.

Jika pendapatan negara X dan negara Y dibagikan atau didistribusikan, maka

pendapatan rata-rata per orang atau pendapatan per kapita di negara X adalah

Rp 500.000,00 sementara di negara Y adalah Rp l.000.000,00. Jelas bahwa

kemampuan atau kesejahteraan rara-rata penduduk di negara X lebih kecil

dibanding kesejahteraan rata-rata penduduk negara Y, meskipun pendapatan

nasional mereka sama besarnya. Dalam contoh tadi, kita umpamakan

pendapatan kedua negara tersebut dibagikan atau didistribusikan secara

merata. Artinya, masing-masing penduduk menerima bagian pendapatan yang

sama.

Namun, bagaimana apabila pendapatan tersebut tidak terdistribusikan

secara merata? Meskipun menurut perhitungan pendapatan per kapita, rata-

rata penduduk negara Y lebih makmur dari rata-rata penduduk negara X, kita

belum melihat bagaimana distribusi pendapatan di kedua negara tersebut.

Misalnya, sebagian besar sumber ekonomi di negara Y ternyata dikuasai oleh

segelintir orang saja. Dari 500 penduduknya, ternyata hanya 10 orang saja yang

memiliki perusahaan-perusahaan raksasa yang membidangi semua jenis usaha

di negara Y, sementara penduduk sisanya praktis hanya berperan sebagai

pegawai dan buruh kasar. Sebagian besar pendapatan nasional negara Y akan

diperoleh para pemodal dan pengusaha raksasa tersebut. Bagaimana tingkat

kesejahteraan masing-masing penduduk negara Y sekarang? Penduduk yang

memperoleh bagian pendapatan yang lebih besar akan lebih makmur ketimbang

penduduk lainnya yang menerima pendapatan yang kecil. Jadi, di samping

konsep pendapatan per kapita, kita pun perlu melihat bagaimana pendapatan

nasional suatu negara didistribusikan. Oleh karena itu, untuk melengkapi

pembahasan mengenai pendapatan per kapita, pada bagian akhir bab ini kita

akan membahas secara sekilas mengenai distribusi pendapatan.

26

Page 27: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

1. Fungsi Perhitungan Pendapatan Perkapita

Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk membandingkan

kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan

melakukan perbandingan seperti itu, kita dapat mengamati apakah

kesejahteraan masyarakat suatu negara secara rata-rata telah meningkat.

Pendapatan per kapita yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-

rata kesejahteraan penduduk telah meningkat. Pendapatan per kapita

menunjukkan pula apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh

pemerintah telah berhasil, seberapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat apa

yang ditimbulkan oleh peningkatan tersebut. Berikut ini adalah beberapa fungsi

perhitungan pendapatan nasional. Indikator Tingkat Kesejahteraan Negara.

Untuk melihat apakah

tingkat kesejahteraan penduduk suatu negara telah meningkat, kita harus

melihatnya dari pendapatan per kapita riil. Artinya, pendapatan per kapita yang

telah memperhitungkan harga-harga atau inflasi. Kita lihat lagi negara X dalam

contoh tadi. Pendapatan per kapitanya pada tahun pertama adalah Rp

500.000,00. Lalu, pada tahun kedua pendapatan per kapita mereka meningkat

menjadi Rp l.000.000,00, atau dua kali lipatnya. Jika kita lihat dari nilai nominal

itu, kita bisa langsung mengatakan bahwa kesejahteraan penduduk negara X

telah meningkat. Namun, pada tahun kedua itu, harga-harga ternyata juga

meningkat sebesar dua kali lipat. Barang-barang dan jasa yang tadinya bisa dibeli

seharga Rp 500.000,00, kini harus dibeli dengan harga Rp 1.000.000,00.

Kenaikan pendapatan per kapita negara X tidak mempunyai arti sama sekali

terhadap kesejahteraan penduduknya. Daya beli serta kesejahteraan mereka di

tahun kedua tetap tidak berubah. Kesimpulannya, jika diukur berdasarkan harga

konstan tahun pertama, maka pendapatan per kapita riil penduduk negara X

pada tahun kedua ternyata tetap Rp 500.000,00. Lain halnya ketika pendapatan

perkapita secara riil mengalami pertumbuhan. Dalam konteks ini, dikatakan

bahwa kesejahteraan sebuah negara memang benar-benar meningkat. Naiknya

pendapatan perkapita masyrakat berarti pula naiknya daya beli masyarakat

27

Page 28: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

sehingga mampu mengkonsumsi barang dan jasa lebih banyak dibandingkan

periode sebelumnya.

Indikator Standar Kehidupan Negara. Selain untuk membandingkan tingkat

kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun, pendapatan per kapita dapat

digunakan pula untuk membandingkan standar hidup beberapa negara atau

untuk mengelompokkan negara-negara di dunia ke dalam kelompok pendapatan

rendah, menengah, atau tinggi. Tentu saja jika nilai pendapatan per kapita

tersebut dinyatakan dalam satuan uang yang sama. Satuan uang yang umum

dipakai oleh seluruh negara adalah dolar Amerika Serikat.

Bank Dunia melaporkan bahwa pada tahun 2011, pendapatan per kapita

penduduk Singapura adalah US$ 50,714, sementara pendapatan per kapita

penduduk India pada tahun 2009 hanya US$ 1,180. Dapat kita bayargkan betapa

jauhnya perbedaan kesejahteraan di antara kedua negara tersebut. Dengan

pendapatan per kapita sebanyak itu, rata-rata penduduk Singapura bisa

mempunyai mobil, barang-barang elektronik yang canggih atau berlibur ke

seluruh penjuru dunia. Sebalik-nya, dengan pendapatan per kapita sekecil itu,

tidak begitu banyak pilihan yang bisa dilakukan oleh rata-rata penduduk India.

Sebagian besar dari mereka mungkin sudah merasa senang jika seluruh

kebutuhan pokok telah dapat dipenuhi. Kemampuan pendapatan perkapita

dalam mengukur tingkat kesejahteraan negara dan sebagai indikator standar

kehidupan negara, menjadikannya sebagai salah satu alat analisa ekonomi bagi

pemerintah maupun organisasi-organisasi ekonomi untuk mengambil berbagai

kebijakan ekonomi. Secara ringkas, beberapa manfaat perhitungan pendapatan

perkapita adalah sebagai berikut.

a. Mengetahui perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari

tahun ke tahun

b. Mengetahui data-data perbandingan tingkat kesejahtenaan penduduk

suatu negara dengan negara lain

c. Pedoman evaluasi kebijakan dalam bidang ekonomi.

d. Bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang.

28

Page 29: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

e. Membandingkan standar hidup beberapa negara dalam kelompok rendah,

menengah, dan tinggi.

2. Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk, dan Pendapatan Perkapita

Telah kita pahami, pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan

nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara

pada tahun tersebut. Pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa

pendekatan. Definisi mana yang akan dipakai? Konsep pendapatan nasional

yang biasa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita oleh pemerintah

suatu negara pada umumnya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk

Nasional Bruto (PNB). Dengan demikian, pendapatan per kapita dapat dihitung

dengan menggunakan salah satu rumus berikut ini.

TABEL 3.5 Pendapatan per Kapita Negara ASEAN Tahun 2010 & 2011

No. Negara Pendapatan

Perkapita

2010

Pendapatan Perkapita

2011

1 Singapore US$ 41,122 US$ 50,714

2 Brunei US$ 33,000 US$ 36,521

3 Malaysia US$ 8,373 US$ 8,617

4 Thailand US$ 4,608 US$ 5,281

5 Indonesia US$ 2,946 US$ 3,469

6 Philippines US$ 2,140 US$ 2,255

7 Vietnam US$ 1,224 US$ 1,362

8 Laos US$ 1,177 US$ 1,204

9 Myanmar US$ 800 US$ 804

10 Kamboja US$ 795 US$ 912

Sumber : International Monetary Fund29

Page 30: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Contoh dalam TABEL 3.5 di atas ini memperlihatkan perhitungan

pendapatan per kapita dan PNB untuk beberapa negara ASEAN pada tahun 2010

dan 2011. Mari kita lihat kembali contoh negara Singapura dan Indonesia.

Jumlah pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2011 kurang dari 10% dari

pendapatan nasional Singapura. Dari TABEL 3.5 di atas juga dapat kita simpulkan

urutan ke 5 dari 10 negara ASEAN serta dari 10 negara ASEAN urutan yang

terendah pendapatan perkaitanya adalah Kamboja.

3. Upaya Meningkatkan Pendapatan per Kapita

Upaya pemerintah setiap negara di dunia ini adalah bagaimana

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagi negara-negara berkembarg

seperti Indonesia, masalah peningkatan kesejahteraan rakyat mendapat

prioritas utama. Peningkatan kesejahteraan rakyat harus dilaksanakan melalui

pembangunan, terutama pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan di

bidang ekonomi artinya mengubah kekuatan ekonomi potensial menjadi

kekuatan ekonomi riil atau lebih spesifik lagi meningkatkan pendapatan per

kapita. Usaha meningkatkan pendapatan per kapita dilaksanakan melalui segala

sektor, seperti pertanian, industri, perdagangan, dan sektor usaha jasa. Usaha

perdagangan luar negeri, misalnya ekspor nonmigas, semakin mendapat

perhatian dan dorongan dari pemerintah. Melalui berbagai kebijakan, peraturan

pemerintah serta undang-undang, pemerintah berusaha untuk membuka

peluang serta kemudahan yang semakin besar bagi para eksportir untuk

melakukan kegiatannya. Contoh ekspor sektor nonmigas antara lain adalah hasil

perkebunan, pertanian, dan hasil industri. Pembangunan yang meningkatkan

kegiatan ekonomi di segala sektor berarti akan mengakibatkan bertambahnya

pendapatan perkapita masyarakat yang ikut serta di dalam kegiatan ekonomi

sektor tersebut.

Bertambahnya pendapatan per kapita berarti meningkatkan pula

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Bila pendapatan per kapita

meningkat, maka tingkat kemakmuran/ kesejahteraan rakyat menjadi semakin

30

Page 31: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

bertambah baik. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia dari tahun 1996

sampai 2001. Menurut Kurun waktu tersebut menarik untuk diamati karena

pendapatan per kapita Indonesia mengalami pasang surut yang ekstrem

(mencolok). Tahun 1996-1997, pendapatan perkapita Indonesia masih cukup

tinggi. Namun selanjutnya menurun di tahun 1998, sebagai akibat krisis ekonomi

yang melanda negara kita sejak pertengahan 1997. Sampai tahun 2001,

pendapatan per kapita masih belum menggembirakan. Namun melihat data

tahun 2004, dengan pendapatan per kapita sebesar US $ 1.267, dan pada tahun

2011 menurut IMF pendapatan perkapita Indonesia kembali menuju pemulihan

yaitu sebesar US$ 3,469

4. Pendapatan Negara-negara di ASEAN

Kita telah mengetahui bahwa di tingkat dunia, Indonesia termasuk negara

dengan pendapatan menengah ke bawah dengan kisaran US$1.267 di tahun

2004 dan sebesar US$ 3,469 pada tahun 2011.

Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi persebaran pendapatan perkapita

negara-negara yang ada di seluruh dunia? Kedua tabel berikut ini, TABEL 3.6 dan

TABEL 3.7. menyajikan daftar 10 negara dengan pendapatan per kapita tertinggi,

dan 10 negara dengan pendapatan per kapita terendah.

TABEL 3.6 10 Negara berpendapatan nasional paling tinggi

N

o

Nama Negara PDB (juta $

USD)

1 Amerika Serikat 14,991,300

2 China 7,203,784

3 Jepang 5,870,357

4 Jerman 3,604,061

5 Prancis 2,775,518

6 Brazilia 2,476,651

7 Inggris 2,429,184

31

Page 32: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

8 Italia 2,195,937

9 India 1,897,608

10 Rusia 1,857,770

Sepuluh Negara terbesar dengan PDB nominal tahun 2012, menurut IMF.

Menurut IMF pada tahun 2012 terdapat 10 negara yang PDB nya tertinggi

di dunia yaitu Amerika Serikat dengan PDB sebesar $USD 14,991,300,000,000

dan beberapa negara di Asia seperti Jepang, China, India seperti terlihat pada

TABEL 3.6 di atas

Berikut daftar 10 negara termiskin berdasarkan data yang didapat dari IMF

dan CIA World Factbook. 9 dari 10 negara termiskin ini terletak di benua Afrika.

Kekayaan dari negara ini dihitung berdasarkan GDP per kapita. Republik

Demokrasi Kongo

TABEL 3.7 10 Negara berpendapatan nasional paling rendah

No Nama Negara GDP perkapita (USD$)

1 Republik Demokrasi Kongo US$328

2 Zimbabwe US$395

3 Liberia US$392

4 Burundi US$410

5 Somalia US$600

6 Eritrea US$681

7 Republik Afrika Tengah US$ 744

8 Niger US$755

9 Sierra Leone US$759

10 Afganistan US$906

Sumber :..................

TABEL 3.6 memberikan informasi pada kita bahwa kelompok

berpendapatan paling tinggi didominasi oleh negara-negara Eropa plus Amerika

Serikat, Austria yang nienempati posisi ke-10, pendapatan per kapitanya (US

32

Page 33: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

$23.860) sudah jauh di atas standar high income economies (US $9.386).

Sebaliknya, di TABEL 3.7, kelompok berpendapatan paling rendah didominasi

oleh sejumlah negara di Asia dan Afrika. Rata-rata pendapatan 10 negara

berpendapatan per kapita terendah hanya sebesar US $142. Dapat disimpulkan

bahwa persebaran kesejahteraan dunia masih terpusat pada negara-negara

Eropa dan Amerika Serikat, sementara kemiskinan masih mendominasi wilayah

Asia dan Afrika. TABEL 3.8. dibawah menggambarkan pendapatan nasional

negara-negara ASEAN tahun 2011

TABEL 3.8. Pendapatan nasional negara-negara ASEAN tahun 2011

No Nama Negara Pendapatan Nasional

(US$)

1. Indonesia US$ 1,057,563,929,760

2. Thailand US$ 560,632,715,289

3. Malaysia US$ 343,498,804,646

4. Philippines US$ 321,250,321,325

5. Vietnam US$ 308,018,454,550

6. Singapura US$ 249,208,127,534

7. Myanmar US$ 53,229,364,216

8. Kamboja US$ 27,876,096,206

9. Brunei

Darussalam

US$ 17,239,847,200

10. Laos US$ 13,712,909,475

11. Timor Leste US$ 1,936,578,800

Sumber :........................

Gambar 3.5

33

Page 34: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

C. KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

Telah dikemukakan bahwa tingkat kemakmuran suatu bangsa berhubungan

erat dengan pendapatan perkapita dari negara yang bersangkutan. Semakin

tinggi pendapatan per kapita, semakin makmur suatu bangsa. Namun, tingginya

pendapatan per kapita tidak menjamin bahwa seluruh masyarakat telah

menikmati kemakmuran. Angka-angka pendapatan per kapita tidak

menunjukkan bagaimana kenyataannya pendapatan nasional dibagikan.

Misalnya, dengan meningkatnya pendapatan per kapita, kita tetap tidak

mengetahui apakah keadaan sebagian besar warga miskin telah membaik atau

tidak. Pendapatan per kapita hanya merupakan gambaran secara umum dari

kesejahteraan penduduk suatu negara.

Struktur distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana

pendapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan dan perbaikan

dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan kesulitan

lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata tidak

akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi

34

Page 35: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan

tertentu. Sejumlah ahli ekonomi berpendapat bahwa perbedaan pendapatan

timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor

produksi, terutama kepemilikan barang modal. Jadi, seperti telah dikemukakan

pada awal pembahasan ini, pihak yang memiliki barang modal lebih banyak akan

memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula dibandingkan dengan pihak

yang memiliki sedikit barang modal.

Menurut teori neoklasik, perbedaan kepemilikan awal faktor produksi

tersebut lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu proses

penyesuaian otomatis. Bila proses otomatis tersebut masih belum mampu

menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat

dilakukan pendekatan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem itu

dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan

1. Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Ada sejumlah indikator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi

pendapatan. Indikator yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini ( Gini Ratio)

dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia. Koefisien Gini biasanya

diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan dengan kurva lorenz. Kurva tersebut

dapat dilihat dalam Peraga . 3.3.

Kurva Lorenz. Garis diagonal OE merupakan garis kemerataan sempurna

karena setiap titik pada garis tersebut menunjukkan persentase penduduk yang

sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Sedangkan Koefisien Gini

(Gini Ratio) adalah perbandingan antara luas bidang A dengan ruas segitiga OPE.

35

Page 36: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

PERAGA 3.3 Kurva Lorenz

Kurva Lorenz memperlihatkan kepada kita pemetaan persentase kumulatif

pendapatan nasional sebuah negara dengan persentase kumulatif penduduknya.

Pada kurva lorenz, sumbu horizontal menggambarkan persentase kumulatif

penduduk, sementara sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan

yang diterima oleh masing--masing persentase penduduk tersebut. Sementara

itu, garis diagonal di tengah disebut sebagai “garis kemerataan sempurna”

karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase

penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Sebagai

contoh, titik tengah garis diagonal menunjukkan 50% dari pendapatan

didistribusikan persis untuk 50% dari jumlah penduduk.

Semakin jauh jarak garis kurva lonenz dan garis diagonal (garis kemerataan

sempurna), semakin tinggi tingkat ketidak-merataannya. Sebaliknya, semakin

dekat jarak kurva lorenz dan garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan

distribusi pendapatan. Pada PERAGA 3.3, besarnya ketimpangan digambarkan

sebagai

daerah A.

36

Page 37: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Pada kasus ekstrem, yaitu jika pendapatan didistribusikan secara merata,

maka semua titik akan terletak pada garis diagonal dan daerah A akan bernilai

nol. Sebaliknya pada ekstrem lain, yaitu bila hanya satu pihak saja yang

menerima seluruh pendapatan, maka luas daerah A akan sama dengan luas

segitiga, sehingga angka Koefisieni Gininya adalah satu. Kesimpulan suatu

distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0).

Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai

Koefisien Gininya makin mendekati satu. Berdasarkan kesimpulan di atas, TABEL

3.9 berikut ini memperlihatkan patokan yang mengkategorikan ketimpangan

distribusi berdasarkan nilai Koefisien Gini termasuk tinggi, sedang, atau rendah.

TABEL 3.9 Patokan nilai koefisien Gini

Nilai Koefisien Distribusi Pendapatan< 0,4 tingkat ketimpangan rendah

0,4 - 0,5 tingkat ketimpangan sedang> 0,5 tinkat ketimpangan tinggi

2. Contoh Hasil Perhitungan Koefisien Gini

Perhitungan Koefisien Gini ( Gini Ratio) secara detail akan lebih banyak

dibahas dalam pelajaran Matematika. Dalam pembahasan kita ini, akan lebih

ditekankan pada interpretasi hasil perhitungannya. Untuk memberi gambaran

nyata tentang besarnya Koefisien Gini perhatikan contoh TABEL 3.9. Pada tabel

tersebut diperlihatkan hasil perhitungan besarnya Koefisien Gini di seluruh

provinsi Indonesia yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bila kita amati

tabel tersebut serta melihat patokan nilai Koefisien Gini pada TABEL 3.10. dapat

kita simpulkan bahwa selama tahun 2005 hingga 2009, Indonesia memiliki

tingkat ketimpangan distribusi pendapatan yang rendah. Nilai Koefisien Gini

Indonesia selama lima tahun terakhir ternyata hanya berkisar dan 0,343 - 0,376,

atau lebih kecil dari 0,4.

TABEL 3.10. Rasio Gini di Indonesia Menurut Daerah (2005-2009)

37

Page 38: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

TahunRasio Gini

Kota Desa Kota+Desa

2005 0,338 0,264 0,343

2006 0,350 0,276 0,357

2007 0,374 0,302 0,376

2008 0,367 0,300 0,368

2009 0,362 0,288 0,357

Sumber: Badan Pusat Statistik 2009, diolah dari Susenas Modul Konsumsi.

3. Ketimpangan Distribusi Pendapatan menurut Kriteria Bank Dunia

Selain penggunaan Koefisien Gini, terdapat cara lain untuk melihat

distribusi pendapatan, antara lain kriteria sebagaimana dikemukakan oleh Bank

Dunia ( World Bank). Bank Dunia mengukur ketimpangan distribusi pendapatan

suatu negara dengan melihat besarnya kontribusi dari 40% penduduk termiskin.

Kriteria yang digunakan oleh Bank Dunia dapat dilihat pada TABEL 3.9.

Pengukuran tersebut dapat dilihat dari sisi pendapatan maupun pengeluaran.

TABEL 3.11. Indikator/kriteria ketimpangan distribusi pendapatan menurut Bank

Dunia

Distribusi Pendapatan Tingkat KetimpanganKelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya < 12% dari keseluruhan pengeluaran

tinggi

Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya 12% - 17% dari keseluruhan pengeluaran

sedang

Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya > 17% dari keseluruhan pengeluaran

rendah

TABEL 3.11 memperlihatkan hasil survei mengenai persentase pembagian

pendapatan di Indonesia yang dilakukan oleh BPS. Secara nasional, kelompok

40% penduduk termiskin Indonesia sejak tahun 2005 hingga 2009 menerima

rata-rata di atas 20% dari keseluruhan pendapatan penduduk Indonesia (lebih

dari 17%). Jadi, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan Indonesia tergolong

rendah. Baik berdasarkan Koefisien Gini maupun kriteria tingkat ketimpangan

38

Page 39: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

distribusi pendapatan menurut Bank Dunia, Indonesia termasuk negara dengan

tingkat ketimpangan distribusi

pendapatan yang rendah.

TABEL. 3.12 Persentase Pembagian Pendapatan Nasional di Antara 3 Lapisan

Pendapatan

2007 2008 2009 2010 2011

40% pendapatan terendah 19,10 19,56 21,22* 18,05* 16,85*

40% pendapatan menengah 36,11 35,67 37,54* 36,48* 34,73*

20% pendapatan tertinggi 44,79 44,77 41,24* 45,47* 48,42*

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional , Modul Konsumsi 1999, 2002 dan

2005 (2003, 2004 dan 2006 hanya mencakup panel 10.000 rumahtangga,

sedangkan 2007, 2008, 2009, dan 2010 mencakup panel 68.800 rumah tangga),

Tahun 2011 merupakan data Susenas Triwulan I (Maret 2011) dengan sampel

75.000 rumah tangga

* Dihitung dengan menggunakan data individu bukan data kelompok

pengeluaran seperti pada tahun sebelumnya.

4. Efek Pajak Penghasilan Progresif Terhadap Distribusi Pendapatan

Pajak progresif pada intinya adalah pajak yang dikenakan dengan

persentase yang makin tinggi jika pendapatan juga tinggi. Misalnya, orang yang

memiliki pendapatan di atas Rp 50 juta setahun dikenai pajak 35%, sementara

orang yang memiliki pendapatan di bawah Rp 10 juta hanya dikenai pajak 0-15%.

Untuk menggambarkan pengaruh pajak progresif terhadap perbaikan tingkat

ketimpangan distribusi pendapatan. Seperti diketahui, pajak mengambil atau

mengalihkan uang dari warga negara yang satu ke yang lain. Struktur pajak

progresif menyebabkan kurva distribusi pendapatan sesudah dipungut pajak

lebih dekat dengan garis kemerataan. Sebaliknya, struktur pajak yang regresif,

yaitu pajak yang dikenakan dengan persentase yang makin rendah jika

pendapatan semakin tinggi,

39

Page 40: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

5. Pengaruh Pajak Progresif

Pengenaan pajak progresif mendekatkan garis lengkung kurva Lorenz ke

garis diagonal mengakibatkan distribusi pendapatan semakin timpang sesudah

pemungutan pajak. Dapat dibayangkan, pajak seperti itu menggeser distribusi

pendapatan menjauh dari garis sebelum pemungutan pajak.

PERAGA 3.4. Kurva Lorenz

Gambar 3.6

TUGAS 40

Page 41: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

EKONOMIKA

Pendapatan rata-rata penduduk Indonesia 2013 Rp 36,5 juta

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nominal pendapatan per kapita Indonesia 2013 mencapai Rp 36,5 juta. Naik sebesar Rp 3 juta ketimbang pendapatan per kapita tahun sebelumnya sebesar Rp 33,5 juta."Ini tren positif karena tiga tahun berturut-turut Produk Domestik Bruto per kapita kita meningkat," kata Kepala BPS Suryamin saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (5/2).Kendati demikian, jika dikonversi ke dalam dolar Amerika Serikat, maka PDB per kapita 2013 hanya sebesar USD 3.499. Menurun ketimbang tahun sebelumnya USD 3.583. "Ini akibat pelemah Rupiah terhadap Dolar," kata Suryamin.Pendapatan per kapita dihitung berdasarkan pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Adapun Produk Nasional Bruto per kapita tahun lalu Rp 35,4 juta, juga meningkat 8,72 persen dibanding 2012.Sementara, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2013 tumbuh 5,7 persen. Konsumsi masyarakat masih menjadi mesin pertumbuhan utama ekonomi Indonesia dengan berkontribusi sebesar 5,28 persen, disusul konsumsi pemerintah 4,8 persen. Kemudian, investasi 4,71 persen, ekspor 5,3 persen, dan impor 1,21 persen.

41

Page 42: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

Menurut Suryamin, konsumsi masyarakat masih tumbuh stabil lantaran terbantu oleh penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung. Tahun lalu, terdapat lebih dari 190 pilkada, lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya."Masyarakat kan dapat kaos, dapat nasi bungkus dalam penghitungan PDB itu harus dihitung. Pendapatan itu kita hitung, dan dikeluarkan sebagai konsumsi," ujarnya.Selain itu, konsumsi masyarakat juga di dorong oleh program sosial yang dilancarkan pemerintah di paruh akhir 2013. Diantaranya, penyaluran beras miskin (raskin), bantuan langsung tunai (BLT), dan pembangunan infrastruktur desa.Sumber:

http://profil.merdeka.com/indonesia/b/badan-pusat-statistik/

D. RANGKUMAN

1. Terdapat tiga definisi pendapatan nasional, yakni berdasarkan:

a. Arus barang dan jasa yang dihasilkan.

b. Arus pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan

tersebut.

c. Arus pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang

digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.

2. Berdasarkan tiga definisi tersebut, perhitungan pendapatan nasional dapat

dilakukan dengan tiga pendekatan, yakni:

a. pendekatan produksi,

b. pendekatan pengeluaran, dan

c. pendekatan pendapatan.

3. Perhitungan pendapatan nasional Indonesia dilakukan dengan pendekatan

produksi dan pendekatan pengeluaran.

42

Page 43: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

4. Pendekatan produksi dilakukan dengan mengelompokkan kegiatan-

kegiatan ekonomi ke dalam 9 lapangan usaha (sektor) utama.

5. Pendekatan pengeluaran dilakukan dengan mengelompokkan pengeluaran

ke dalam komponen: pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran

konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto,

perubahan stok, dan ekspor barang-barang dan jasa-jasa dikurangi dengan

impor barang-barang dan jasajasa.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi antara lain:

a. besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak dan

potongan-potongan lain,

b. komposisi rumah tangga, dan

c. tuntutan lingkungan.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan antara lain:

a. pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan digunakan

untuk konsumsi,

b. besarnya pendapatan yang digunakan untuk berjaga-jaga, dan

c. tingkat bunga.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain:

a. tingkat bunga, dan

b. kekuatan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.

9. Indikator yang banyak digunakan untuk mengukur perubahan standar

kehidupan suatu negara adalah pendapatan per kapita.

10. Pendapatan per kapita merupakan jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata

yang tersedia bagi setiap orang dalam satu tahun.

11. Perhitungan Koefisien Gini berasal dari usaha pengukuran luas suatu kurva

yang menggambarkan distribusi pendapatan untuk seluruh kelompok

pendapatan. Kurva yang digunakan untuk perhitungan Koefisien Gini

dinamakan kurva Lorenz.

12. Salah satu cara untuk memperbaiki pemerataan distribusi pendapatan

adalah dengan melalui sistem perpajakan dan subsidi.

43

Page 44: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

E. EVALUASI

1. Soal Uraian

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Buatlah bagan arus lingkaran pendapatan nasional secara sederhana!

2. Uraikan 3 (tiga) pendekatan perhitungan pendapatan nasional!

3. Jelaskan manfaat dan tujuan mempelajari pendekatan pendapatan

nasional!

4. Uraikan dengan singkat komponen pendapatan nasional dengan

pendekatan pendapatan!

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tabungan, konsumsi, dan

investasi? Jelaskan!

6. Jelaskan hubungan antara Koefisien Gini dengan Kurva Lorenz!

7. Jelaskan bagaimana Bank Dunia mengelompokkan tingkat ketimpangan dan

distribusi pendapatan dari suatu negara!

8. Jelaskan mengapa perhitungan pendapatan per kapita harus disertai pula

dengan perhitungan tingkat pemerataan pendapatan?

9. Apa yang terjadi bila Kurva Lorenz bersinggungan dengan garis diagonal?

Apakah keadaan seperti itu dapat terjadi dalam dunia nyata?

10. Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi tingkat kesenjangan

distribusi pendapatan!

REFLEKSI DIRI :

Setelah anda mempelajari tentang pendapatan nasional diharapkan dapat

terbentuk karakter:

1. Religius, dengan mempelajari tentang pendapatan nasional diharapkan

dapat terbentuk rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Jujur, dengan mempelajari tentang pendapatan nasional diharapkan dapat

terbentuk sikap jujur sehingga dapat mengaplikasikan dalam mengelola

44

Page 45: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

pendapatan uang saku, sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Tanggung jawab, dengan mempelajari pendapatan nasional diharapkan

dapat terbentuk sikap tanggung jawab dalam mengelola pendapatan uang

saku, sehingga dapat bermanfaat pada masa yang akan datang dalam

mengelola penghasilan keluarga dapat dipertanggung jawabkan dalam

penggunaannya.

4. Disiplin, dengan mempelajari pendapatan nasional diharapkan dapat

terbentuk disiplin dalam mengelola pendapatan uang saku oleh karena

penggunaan atau pelaksanaan sesuai dengan kesepakatan keluarga.

5. Responsif, dengan mempelajari pendapatan nasional diharapkan dapat

terbentuk

Sikap responsif dalam mengelola pendapatan uang saku oleh karena dapat

menentukan dan membedakan pengeluaran yang bersifat konsumtif dan

produktif dalam kehidupan sehari-hari

6. Kerjasama, dengan mempelajari pendapatan nasional diharapkan dapat

terbentuk sikap kerjasama, sehingga dapat diterapkan dalam pengelolaan

pembagian pendapatan uang saku dari keluarga.

PENILAIAN DIRI.

Setelah mempelajari masalah pendapatan nasional lakukanlah penilaian diri

tentang sikap anda dengan memberikan tanda (V) pada pernnyataan di bawah

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti.

b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara

jujur dengan kriteria sebagai berikut:

4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati.

3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati

2 = Kadang-kadang, , apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati

1 = Tidak pernah, , apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati

45

Page 46: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

c. Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang

diamati/dinilai maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Kurang

2. Sedang

3. Baik

4. Amat baik

Nama Peserta Didik :..........................................................

K e l a s : X (.......)

Materi Pokok : Refleksi diri tentang pendapatan nasional

Tanggal Penilaian : ...........................

No PERNYATAAN NILAI JUMLAH

SKOR1 2 3 4

1 Saya bersyukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa karena telah memahami dan

menghayati materi pendapatan

nasional.

2 Dalam mengelola uang saku saya akan

bersikap jujur dengan orang tua dan

tidak akan berbohong.

3 Jika saya mengelola pendapatan uang

saku akan bertanggung jawab kepada

orang tua dan tidak akan

menyelewengkan untuk hal-hal yang

tidak bermanfaat.

4 Saya akan disiplin dalam mengelola

pendapatan uang saku.

5 Saya akan bersikap responsif, dalam

mengelola pendapatan uang saku.

6 Saya akan bekerjasama dalam

46

Page 47: labkom34.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2016-07-28BAB 1. PENDAPATAN NASIONAL (oleh : TRIWAHONO) KOMPETENSI INTI. 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

pengelolaan pembagian pendapatan

uang saku dari keluarga.

47