lamongankab.go.id · web viewterkandung upaya melanjutkan peran pemerintah daerah dalam mewujudkan...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS(RENSTRA) PERUBAHAN
TAHUN 2016-2021
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS KESEHATANJl. dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO NO.57 Lamongan 62211
Telp. (0322)321338, Fax. (0322) 321338e-mail: [email protected], Website: www.lamongankab.go.id
LAMONGANKATA PENGANTAR
i
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya
Rencana Strategis Perubahan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun 2016 –
2021. Renstra Perubahan ini akan dijadikan acuan dalam penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan yang akan
disusun pada bulan Agustus 2016 yang telah disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan. Rencana Strategis Perubahan memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan selama tahun 2016-
2021.
Dalam Rencana Strategis Perubahan juga memuat sasaran kegiatan berupa
indikator output kegiatan sebagai upaya untuk menyusun suatu perencanaan yang
terpadu dan berorientasi hasil. Penyusunan Rencana Strategis ini secara teknis
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Sedangkan secara
substansi mengacu juga kepada kebijakan pusat dan propinsi, khususnya dalam
penetapan indikator sasaran selain memunculkan indikator spesifik lokal tetap
mempertimbangkan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan
oleh Departemen Kesehatan. Rancangan Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 ini
disusun dengan tujuan untuk menyesuaikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi
Bupati dan Wakil Bupati Lamongan terpilih dengan program, kegiatan dan
indikator-indikator sasaran pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan sehingga
ii
nantinya dapat untuk menyediakan pedoman bagi seluruh aktivitas penyelenggaraan
upaya kesehatan di Kabupaten Lamongan.
Selain itu dokumen ini dapat dijadikan rujukan dalam menilai kinerja Dinas
Kesehatan secara keseluruhan pada setiap akhir tahun. Akhirnya, ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada seluruh Bidang di Dinas Kesehatan yang telah
bersama-sama menyusun Rencana Strategis ini, juga kepada Bappeda yang telah
memverifikasi serta seluruh SKPD di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten
Lamongan yang telah memberikan masukan bagi penyempurnaan Rancangan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan (2016–2021) ini.
Mudah-mudahan dokumen ini benar-benar memberi manfaat dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Lamongan.
Lamongan, April 2019
KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN LAMONGAN
dr. TAUFIK HIDAYATPembina Utama Muda
NIP. 19630702 198903 1 012
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………... iv
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Landasan Hukum................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................
1.4 Sistematika Penulisan.........................................................................
1
3
8
9
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
LAMONGAN……..................................................................................... 12
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan...................
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan......................
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan..............
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD...................
12
20
25
27
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS
KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN........................................... 29
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan................................................................
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Lamongan..........................................................................................
3.3 Telaahan Renstra Provinsi Jawa Timur dan Renstra Kabupaten........
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.............................................................................................
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis...............................................................
29
30
34
38
42
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN....................................................................... 44
4.1 Tujuan.................................................................................................
4.2 Sasaran................................................................................................
44
44
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN................................................... 48
iv
5.1 Visi Dan Misi Kabupaten Lamongan.................................................
5.2 Strategi dan Kebijakan........................................................................
48
50
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN..... 51
6.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran……………………..
6.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur……………...
6.3 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur……………...……....
6.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan………………………………………………
6.5 Program Sumber Daya Kesehatan…………………………………..
6.6 Program Kesehatan Masyarakat.……………………..………….….
6.7 Program Pelayanan Kesehatan……………………...………………
6.8 Program Pencegahan dan Penanggulangan PM dan PTM………….
6.9 Program Pengadaan. Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya……..
51
51
51
52
52
52
53
55
56
BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN……………… 57
BAB VIII : PENUTUP………………………………………………………………. 59
Lampiran : …………………………………………………………………………...
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan
dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara berkesinambungan. Dalam rangka mewujudkan hal
tersebut diperlukan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan di
bidang kesehatan.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan tahun 2016-2021 adalah dokumen resmi perencanaan
pembangunan bidang kesehatan yang merupakan arah dan tujuan
bagi seluruh komponen Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dan
Unit Pelaksana Teknis (UPT)nya dalam mewujudkan visi, misi,
sasaran dan arah kebijakan pembangunan kesehatan selama kurun
waktu lima tahun kedepan.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan tahun 2016-2021 didasarkan pada Permendagri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
1
Kabupaten Lamongan tahun 2016-2021. Renstra tersebut
dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
yaitu:
1. Perumusan, Penetapan dan Pelaksanaan Kebijakan Operasional
di Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian, Alat Kesehatan
dan Sumber Daya Kesehatan;
2. Koordinasai pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Dinas Kesehatan Daerah;
3. Pengeloaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab
Dinas Kesehatan Daerah;
4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah
terkait dengan bidang kesehatan.
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
dilakukan melalui satu proses membangun komitmen dan
kesepakatan para pelaksana tugas di Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan tahun 2016-2021, UPT dan
kesepahaman dengan lintas sektor atau pemangku kepentingan
lainnya termasuk didalamnya dengan para pelaksana pembangunan
kesehatan melalui sistem koordinasi, sosialisasi dan fasilitasi yang
mendalam dan berulang-ulang hingga tersusunnya Renstra Dinas
Kesehatan.
2
Renstra ini merupakan komitmen Dinas Kesehatan untuk
berusaha mencapai sasaran strategis dan indikator-indikator kinerja
yang telah disepakati yang nantinya merupakan laporan
pertanggunjawaban Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
dan Masyarakat. Disamping itu Renstra merupakan acuan bagi
seluruh upaya yang dilakukan oleh masing masing pelaku
pembangunan kesehatan yang bersifat koordinatif, integratif, sinergis,
dan sinkron satu dengan lainnya didalam satu Visi Pembangunan
Kesehatan Kabupaten Lamongan yaitu “Terwujudnya Lamongan
Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing”.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan tahun 2016-
2021 merupakan hasil analisis isu strategis yang dijabarkan dalam
sasaran, program dan kegiatan yang dirinci pertahun selama 5 tahun.
Untuk itu Renstra merupakan pedoman yang penting dalam
penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan monitoring
serta evaluasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dan UPT-nya.
1.2 Landasan Hukum
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-
2021 disusun berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pertanggungjawaban Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN;
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005–2025;
9. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
10. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
12. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
13. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2010 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
14. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial;
15. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
16. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
4
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan
Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah
Propinsi;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menegah
5
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
26. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan
Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Propinsi;
29. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/SK/V/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota;
30. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/SK/V/2008
tentang Juknis SPM;
31. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/SK/V/2008
tentang Juknis Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007;
6
32. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Propinsi Jawa Timur tahun 2005-2025;
33. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Propinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 Peraturan Daerah
Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Pelaskanaan Musywarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Kabupaten Lamongan;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 15 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2031;
35. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Lamongan tahun 2016-2021
37. Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan
Kewenangan Pemerintah Daerah Berdasarkan Asas Otonomi dan
Tugas di Bidang Kesehatan;
38. Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan;
7
1.3 Maksud Dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan agar seluruh
program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan dan UPT-nya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
kedepan dapat terarah dan fokus sehingga tujuan pembangunan
kesehatan Kabupaten Lamongan dapat terlaksana dengan sebaik-
baiknya. Jika ada perbaikan ataupun dilakukan reviu Rencana
Strategis dimaksudkan untuk menyederhanakan baik visi, misi, tujuan,
sasaran, program serta kegiatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan.
Adapun tujuan perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan dan UPT-nya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan
adalah:
1. Sebagai pedoman/acuan perencanaan yang konsisten sesuai
dengan kebutuhan daerah dibidang kesehatan.
2. Sebagai bahan evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan dan UPT-nya.
3. Sebagai upaya sinergisme dan sinkronisasi segala upaya-upaya
pembangunan kesehatan di Dinas Kesehatan dan UPT-nya.
4. Sebagai arahan pemangku kebijakan (stakeholder) dan instansi
terkait berperan aktif untuk mencapai tujuan dan sasaran.
8
1.4 Sistematika
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan sebagai penjabaran
RPJMD Kabupaten Lamongan yang disesuaikan dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, landasan hukum
yang merupakan dasar penyusunan Renstra, maksud dan
tujuan Renstra disusun serta sistematika penyusunan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LAMONGAN
Memuat informasi tentang tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan dan UPT-nya dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas
secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan serta menjelaskan
capaian-capaian indikator penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan rencana strategis periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan dalam Renstra dan RPJMD
sebelumnya. Dan juga mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
9
Rencana Strategis ini.
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS
KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN
Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan, telaahan visi, misi dan program Kepala Dinas
Kesehatan, telaahan Rencana Strategis Kementerian
Lembaga dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur dan isu-isu strategis.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
Memuat tujuan, dan sasaran jangka menengah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Tujuan dan
Sasaran merupakan penjabaran visi Bupati Lamongan yang
lebih spesifik dan terukur.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Rencana Strategi yaitu cara untuk mewujudkan
tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, realistis,
rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam
kebijakan dan program. Kebijakan yaitu Arah yang diambil
oleh Perangkat Daerah dalam menentukan bentuk
konfigurasi program dan kejadian untuk mencapai tujuan.
10
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, pendanaan
indikatif.
BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Lamongan tahun 2016-2021.
BAB VIII : PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan tahun 2016-2021.
11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bupati
Lamongan Nomor 58 Tahun 2016 Pola Tata Kelola Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan, adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan
daerah di Bidang Kesehatan dengan Susunan Organisasi sebagai
berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Evaluasi
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Umum
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Kesehatan Olahraga
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
1. Seksi Surveilans dan Imunisasi
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa
12
e. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :
1. Seksi Kefarmasian
2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan rumah
Tangga
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Bupati Lamongan Nomor 58 Tahun
2016, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan, melaksanakan tugas merumuskan
kebijakan teknis dan strategis, melaksanakan urusan pemerintahan
dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
kesehatan dan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan.
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan.
13
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan.
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi serta
memberikan dukungan pelayanan teknis dan administrasi
kegiatan umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan
program, keuangan dan aset, hubungan masyarakat kepada
seluruh unit organisasi di lingkup Dinas Kesehatan dan
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan analisis determinan kesehatan.
b. Pengelolaan pelayanan administrasi umum dan perizinan.
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian.
d. Koordinasi pengelolaan kepegawaian, keuanagan, aset dan
dokumen di UPT.
e. Pengelolaan administrasi keuangan.
f. Pengelolaan administrasi perlengkapan.
g. Pengelolaan asset dan barang milik Negara.
h. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan
protokol.
14
i. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan
perundang-undangan.
j. Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non
yutstisial) di bidang kepegawaian.
k. Pelaksanaan koordinasi penyeleggaraan tugas-tugas bidang dan
UPT.
l. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan.
m. Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan
tatalaksana
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olah raga dan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga.
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga.
15
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga.
d. Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa dan
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijaksanaan operasional di
bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
b. Penyiapan pelaksanaan kebijaksanaan operasional di
bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
16
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa.
d. Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan
tradisional dan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan
tradisional.
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan
tradisional.
17
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan
tradisional.
d. Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan
kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT
serta sumber daya manusia kesehatan dan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan.
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan.
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan.
d. Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang
18
kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi
19
UPTD
Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
SeksiSumber Daya
Manusia Kesehatan
SeksiPencghan &
Pengend. PTM dan Keswa
Seksi Kesling,
Kesker dan KesOr
SeksiPromkes dan Pmberdayaan Masyarakat
Seksi Pencghan &
Pengend. Peny. Menular
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
Seksi Alat
Kesehatan dan PKRT
Seksi Pelayanan Kesehatan
Primer
Seksi Kefarmasian
Seksi Surveilans
dan Imunisasi
Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi
Msyarakat
Bidang Pencegahan
dan Pengend. Penyakit
Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Sumber Daya
Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan
Subag Umum
Subag Keuangan
Subag Prog& Ev
Jabatan Fungsional Sekretariat
Kepala Dinas
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Unit KerjaEselon PNS
IV III II GOLI
GOL II
GOL III
GOL IV
Kepala DINKES LAMONGAN - - 1 - - - 1- Sekretariat - 1 - - - - 1* Kasubbag Umum 1 - - - - 1 -* Kasubbag Keuangan 1 - - - - 1 -* Kasubbag Program 1 - - - - 1 -- Bidang Pelayanan Kesehatan - 1 - - - 1 -* Kasi Yankesga 1 - - - - 1 -* Kasi Yankesdas 1 - - - - 1 -* Kasi Juksus 1 - - - - 1 -- Bidang P2PLP - 1 - - - 1* Kasi Pengamatan Penyakit 1 - - - - 1 -* Kasi Pengendalian Penyakit 1 - - - - 1 -* Kasi Penyehatan Lingkungan 1 - - - - 1 -- Bidang Sumber Daya Kesehatan - 1 - - - 1* Kasi Pengem. Dan Pemb. SDM Kes. 1 - - - - 1 -* Kasi Farmasi dan Perbekalan Kes. 1 - - - - 1 -* Kasi Data Inf. Kajian dan Pelaporan 1 - - - - 1 -- Bidang Pembiayaan Kesehatan - 1 - - - 1* Kasi Pembiayaan Kesehatan 1 - - - - 1 -* Kasi Promkes dan UKBM 1 - - - - 1 -* Kasi Gizi Masyarakat 1 - - - - 1 -
Jumlah 15 5 1 0 0 16 5Jumlah SDM di Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dan
UPTnya sampai dengan bulan Agustus 2018 sebanyak 1.780 orang,
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 2.1Data Pejabat Struktural
DINKES Kab. Lamongan Tahun 2018
20
Tabel 2.2Data PNS, CPNS dan Tenaga KontrakDINKES Kab. Lamongan Tahun 2018
No Jabatan Struktural Pangkat / Gol. Ruang Pendidikan Formal Jumlah
1 Kepala DINKES Pembina Utama Muda (IV/c) S1 12 Sekretaris Pembina Tk. I (IV/b) S2 13 Kepala Bidang Penata (IV/c) / Pembina
(IV/a) / Pembina (IV/b)S1/S2 4
4 Ka. Sub Bag Penata (IV/c) / Pembina (IV/a) / Pembina (IV/b)
S1/S2 3
5 Kepala Seksi Penata (III/c) / Penata Tk.I (III/d) S1/S2/D-III 12
6 S t a f Pengatur Muda (I/c) s/d SMP/SMA/D-IV /D-III/S1/S2 60 Penata Muda Tk.I (III/c)
- Tenaga Kontrak SMP/SMA/D-III /S1 37
JUMLAH 118
Tabel 2.3Data Pegawai berdasarkan Kepangkatan, Jenis Kelamin,
Pendidikan dan Disiplin Ilmu di DINKES Kab. Lamongan Tahun 2018
No Golongan Jenis Kelamin Pendidikan1 Pembina Utama Muda (IV/c) L : 1 Orang S-1 ; 1 Orang
2 Pembina Tingkat I (IV.b) P : 1 Orang S-2 : 1 Orang3 Pembina (IV.a) L : 5 Orang
P : 4 OrangS-2 : 3 OrangS-1 : 6 Orang
4 Penata Tingkat I (III.d) L : 9 OrangP : 12 Orang
S-2 : 4 OrangS-1 : 13 OrangD-IV : 1 OrangD-III : 3 Orang
5 Penata (III.c) L : 4 OrangP : 3 Orang
S-2 : 3 OrangS-1 : 2 OrangD-IV : 1 OrangD-III : 1 Orang
6 Penata Muda Tingkat I (III.b) L : 6 OrangP : 9 Orang
S-1 : 6 OrangD-III : 3 OrangSMA : 6 Orang
7 Penata Muda (III.a) L : 2 OrangP : 3 Orang
S-1 : 2 OrangD-III : 1 OrangSMA : 2 Orang
8 Pengatur Muda Tingkat I (II.d)
L : 1 OrangP : 1 Orang
D-III : 1 OrangSMA : 1 Orang
9 Pengatur Muda (II.c) L : 3 Orang D-III : 1 Orang
21
P : 1 Orang SMA : 2 OrangSMP : 1 Orang
10 Pengatur Muda Tingkat I (II.b)
L : 1 Orang SMA : 1 Orang
11 Tenaga Kontrak L : 20 OrangP : 18 Orang
S-1 : 18 OrangD-III : 10 OrangSMA : 6 OrangSMP : 4 Orang
JUMLAH L : 52 OrangP : 52 OrangTOTAL : 104 Orang
2.2.2 Anggaran
Sementara yang terkait dengan modal atau
pembiayaan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan,
berdasarkan perincian pembiayaan yang terdapat pada
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2015, tersaji dalam tabel
berikut.
Tabel 2.4Anggaran dan Realisasi Belanja DINKES Kab. Lamongan
Tahun 2011 – 2015
Belanja Daerah
2011 (Rp. juta) 2012 (Rp.juta) 2013 (Rp.juta) 2014 (Rp.juta) 2015 (Rp.juta)Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Belanja Tidak Langsung 48,976 53,173 52,232 55,546 54,654 60,268 58,485 68,008 67,261
Belanja Pegawai 48,976 53,173 52,232 55,546 54,654 60,268 58,485 68,008 67,261
Belanja Langsung 20,002 17,261 16,522 39.601 40,283 96,258 76,940 117,843 104,754
Belanja Pegawai 2,314 2,410 2,035 1,666 1,615 1,791 1,611 3,601 3,076
Belanja Barang dan Jasa
9,173 10,478 10,177 29,534 30,436 79,522 62,726 84,674 73,998
Belanja Modal 8,513 4,372 4,309 8,400 8,232 14,945 12,602 29,567 27,680
Total Belanja 68,978 67,930 70,435 68,754 95,147 94,937 156,527 135,426 185,852 172,016
22
2.2.3 Asset, Sarana dan Prasarana
Sumber daya lain yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan adalah tersedianya asset berupa sarana dan prasarana
penunjang. Secara umum kondisi sarana dan prasarana Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan telah tercukupi, namun untuk
mendukung dinamika pelaksanaan tugas dan fungsi ke depan
tentunya tetap dibutuhkan adanya penyesuaian-penyesuaian. Sampai
dengan Bulan Desember Tahun 2018 asset berupa sarana dan
prasarana yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5Daftar Sarana dan Prasarana
DINKES Kab. Lamongan Tahun 2018
No Jenis Jumlah Kondisi Ket.Baik Rusak
1 Sarana RapatMeja Rapat 16 √Kursi rapat 52 √Ruang rapat 3 √
2 Sarana MobilitasRoda 2 22 √ Roda 4 31 √
3 Sarana Publikasi & DokumentasiKamera 12 √ Handy Cam/Video 1 √
4 Sarana Presentasi/paparanNote Book/Laptop 168 √ LCD Proyektor 22 √ OHP - Layar Permanen 1 √ Meja Rapat 16 √Kursi Rapat 52 √
5 Sarana Penyajian Data/ Pengolah Data
23
No Jenis Jumlah Kondisi Ket.Baik Rusak
Komputer 92 √ Printer 167 √ Mesin Ketik 1 √ White Board 1 √Kalkulator 1 √Scanner 3 √
6 Sarana Perlengkapan Kantor LainnyaAC 44 √Kipas angin -Mesin absensi 1 √Meja Tulis/Kerja 78 √Lemari besi 10 √Filling cabinet 6 √Brankas 1 √Peta Lamongan 1 √Foto Bupati+Wabup 2 √Foto Presiden+Wk 3 √Lambang Garuda -Lemari kayu 44 √Rak kayu/buku 12 √Meja kerja 65 √Meja tamu -Kursi tamu 4 √Meja resepsionis -Guci Besar -Kursi putar 7 √Jam dinding -Kursi Kerja 138 √Telepon 2 √Tabung PMK -Rak TV -Faximile 1 √Tempat Air -Pot dan Bunga -Sound System 2 √Kursi Plastik -Vas bunga -Kaca rias -
Sumber Data : Kartu Inventaris Dinkes Tahun 2018
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dalam mengukur kinerja, Dinas Kesehatan menjelaskan dalam
dua indikator yaitu capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu
capaian indikator impact dan capaian Indikator Kinerja yaitu capaian
24
indikator outcome dari upaya pelayanan yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dan jajaran kesehatan
diseluruh Kabupaten Lamongan. Capaian tersebut yang dilaporkan
Kepala Dinas Kesehatan kepada Bupati Lamongan dan masyarakat
Kabupaten Lamongan. Capaian indikator-indikator tersebut adalah
sebagai berikut.
25
Tabel 2.6Target Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
2017-20121
NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
Target IKU
Target Renstra Th ke- Realisasi Th ke- Rasio Capaian Th ke-
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
1 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Ibu Hamil (K4) di Fasilitas Kesehatan Sesuai Standar
√ 100 100 100 100 100 95.76 99.68 0 0 0 95.76 99.68 0 0 0
2 Persentase Ibu Bersalin yang Mendapatkan Pelayanan Persalinan di Fasilitas Kesehatan Sesuai Standar
√ 100 100 100 100 100 99.99 100 0 0 0 99.99 100 0 0 0
3 Persentase bayi lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
√ 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0
4 Persentase anak usia 0-59 bulan yg mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 91 100 0 0 0 91 100 0 0 0
5 Persentase anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0
6 Persentase warga Negara usia 15-59 tahun yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 25.02 56.45 0 0 0 25.02 56.45 0 0 0
7 Persentase warga Negara usia 60 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 93.90 97.62 0 0 0 93.90 97.62 0 0 0
8 Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 29.62 36.60 0 0 0 29.62 36.60 0 0 0
9 Persentase penderita diabetes melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 62.11 44.54 0 0 0 62.11 44.54 0 0 0
10 Persentase Orang Dengan gangguan Jiwa (ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0 100 100 0 0 0
11 Persentase orang dengan Tb yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 88.24 100 0 0 0 88.24 100 0 0 0
12 Persentase orang beresiko terinveksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna Napza dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
√ 100 100 100 100 100 54.64 74.70 0 0 0 54.64 74.70 0 0 0
26
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD
2.4.1 Tantangan
Setelah memperhatikan uraian tersebut di atas maka dapat
disampaikan beberapa tantangan yang dihadapi oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan dalam memberikan pelayanan
antara lain:
1. Harapan masyarakat semakin tinggi dapat dilihat dari semakin
beragamnya tuntutan dan aspirasi yang harus diperhatikan dan
ditampung.
2. Pengawasan oleh stakeholder semakin meningkat sejalan dengan
tuntutan transparasi dan akuntabilitas.
3. Belum semua dokumen perencanaan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan, sehingga sering terjadi ketidak konsistenan
pembangunan.
4. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG)
sebagai perwujudan perencaaan yang partisipatif masih belum
optimal sebagai wadah penyaluran aspirasi masyarakat.
2.4.2 Peluang
Sedangkan beberapa faktor pendukung yang dapat menjadi
peluang adalah sebagai berikut:
1. Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan
berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.
27
2. Terjadinya hubungan yang harmonis dengan PD lain dan juga
dengan para pemangku kepentingan (stake holders).
3. Telah ditetapkannya Perda tentang RPJMD Kabupaten Lamongan
Tahun 2016-2021 yang merupakan pedoman bagi perencanaan
pembangunan Kabupaten.
28
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh
terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan.
Luas wilayah Kabupaten Lamongan adalah 1.812,8 km², atau
menempati sekitar 3,73% luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara
administratif, Kabupaten Lamongan terdiri dari 27 kecamatan, yang
meliputi 462 desa, 12 kelurahan dan 1.431 dusun. Jumlah penduduk
berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2015
sebanyak 1.342.466 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 672.836
jiwa dan perempuan 669.630 jiwa.
Berdasarkan hasil analisis faktor yang mempengaruhi tugas
pokok dan fungsi internal maupun eksternal Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan, permasalahan yang ada adalah sebagai
berikut:
1. Masih lambatnya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),
2. Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB);
3. Belum optimalnya akses terhadap kualitas pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan;
4. Masih tingginya penyakit menular dan tidak menular;
29
5. Masih rendahnya akses terhadap kualitas lingkungan sehat;
6. Adanya kantong-kantong gizi kurang di wilayah kabupaten lamongan;
7. Masih belum optimalnya sediaan mutu, manfaat, dan keamanan
sediaan farmasi, alkes & makanan;
8. Belum optimalnya jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan
pengembangan sumber daya kesehatan;
9. Belum optimalnya pelaksanaan Jaminan Kesehatan;
10. Belum optimalisasi pelaksanaan manajemen bangunan kesehatan;
Setelah menemukan permasalahan dalam pelayanan yang
dilakukan Dinas Kesehatan, maka akan dilihat juga permasalahan
atau isu-isu strategis secara luas yaitu isu internasional, nasional,
regional maupun isu lainnya yang berdampak baik langsung maupun
tidak langsung yang akan mendorong atau menghambat dalam
pelayanan.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Lamongan
Visi yang termuat dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil
Bupati terpilih pada pemilukada yang dilaksanakan tanggal 9
Desember 2015. Sebagaimana disampaikan pada pemaparan visi
dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di sidang DPRD dan sejalan
dengan arah kebijakan pembangunan daerah yang termuat dalam
tahapan ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Lamongan Tahun 2005-2025 dan RTRW
Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031, Visi tersebut juga
30
disinergikan dengan RPJMD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
serta RPJM Nasional Tahun 2015-2019 (NAWACITA). Dari hasil
integrasi dan harmonisasi beberapa kebijakan tersebut ditetapkan visi
Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah ”Terwujudnya
Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing”
Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung
makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat,
Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam
merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten
Lamongansecara komprehensif.
Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna
yang terkandung di dalamnya, yaitu:
1) Terwujudnya terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah
Daerah dalam mewujudkan Kabupaten Lamongan yang Lebih
Sejahtera dan Berdaya Saing.
2) Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan
segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan
di Wilayah Kabupaten Lamongan.
3) Lebih Sejahtera dalam pengertian semakin mantap dan
tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai
dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
bermartabat. Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah suatu
tatanan yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama
masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Lamongan.
31
4) Lebih Berdaya saing dalam pengertian terwujudnya
peningkatan lebih lanjut keunggulan komparatif dan kompetitif
daerah, sehingga mampu bersaing secara optimal dengan
mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki dalam persaingan ditingkat Global.
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lamongan
2016-2021, “Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan
Berdaya Saing” ditempuh melalui lima misi sebagai berikut.
1) Misi 1: Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saing melalui
peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan,
dengan penjelasan sebagai berikut:
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Lamongan yang memiliki keunggulan kompetitif
dan komparatif melalui peningkatan akses serta kualitas pelayanan
pendidikan dan kesehatan. Pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang sudah baik, semakin dimantapkan guna menghadapi tantangan
pembangunan di masa yang akan datang.
2) Misi 2: Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing
dengan mengoptimalkan potensi daerah, dengan penjelasan
sebagai berikut:
Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan perekonomian
Kabupaten Lamongan menjadi lebih mandiri dan berdaya saing,
dengan menggali dan mengembangkan semua potensi yang dimiliki.
Potensi-potensi daerah sebagai penggerak perekonomian
32
diantaranya pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, industri
dan pariwisata.
3) Misi 3: Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan
menjaga kelestarian lingkungan, dengan penjelasan sebagai
berikut:
Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan penyediaan
infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan, perhubungan,
permukiman, air bersih serta sarana penunjang produksi barang dan
jasa yang keseluruhannya dapat menunjang akses perekonomian.
Pemantapan infrastruktur dasar dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui
peningkatan kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
4) Misi 4: Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan
pelayanan publik, dengan penjelasan sebagai berikut:
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) danpelayanan publik
yang profesional.Prinsip tersebut dilaksanakan mulai dari proses
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan
evaluasipenyelenggaraan pemerintahan dengan mengedepankan
kepentingan dan aspirasi masyarakat.
5) Misi 5: Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan
damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal, dengan penjelasan
sebagai berikut:
Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan kehidupan
masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar pangan, sandang
33
dan papandengan didukung kondisi stabiltas politik dan pemerintahan
yang aman, tenteram serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama, sosial
dan budaya.
Untuk menerjemahkan Visi dan Misi pada RPJMD Kabupaten
Lamongan ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah
selama 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan, maka dapat ditelaah dari Misi ke 1
(satu) dan Tujuan 1 (satu) dari RPJMD Kabupaten Lamongan.
3.3 Telaahan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan tidak lepas dari kebijakan yang
diluncurkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan
Kementerian Kesehatan. Kebijakan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Timur dan Kementerian Kesehatan sangat berpengaruh terhadap
kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Sasaran Indikator
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan Kementerian Kesehatan
juga merupakan sasaran yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan.
34
a. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan 2015 – 2019.
Tujuan:
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun
2015 - 2019, yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat
2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial
di bidang kesehatan
Sasaran Strategis:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi
dan alat kesehatan
5. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga
kesehatan
6. Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri
8. Meningkatnya integrase perencanaan, bimbingan teknis dan
pemantauan evaluasi
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kes.
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan
bersih
35
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur kementerian
kesehatan
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrase
b. Telaahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014
– 2019.
Tujuan:
1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Mendorong
terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat“, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah “Meningkatkan kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat”.
2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Mewujudkan,
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau”, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah “Optimalisasi upaya kesehatan secara
sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan
bermutu bagi masyarakat“.
3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu “Mewujudkan upaya
pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan” maka tujuan yang ingin dicapai adalah
“Optimalisasi penanggulangan masalah gizi” dan
“Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah
kesehatan akibat bencana” serta “Meningkatkan akses pada
lingkungan yang sehat”.
4. Dalam mewujudkan misi keempat yaitu “Mendayagunakan
sumber daya kesehatan”, maka tujuan yang ingin dicapai
36
adalah “Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan
keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan” dan
“Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan
pengembangan sumber daya kesehatan” dan “Pembiayaan
Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara
adil”.
5. Dalam mewujudkan misi kelima yaitu “Menciptakan tata kelola
upaya kesehatan yang baik dan bersih”, maka tujuan yang
ingin dicapai adalah “Optimalisasi manajemen kesehatan
untuk menunjang program kesehatan“.
Sasaran Strategis:
1. Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau bagi masyarakat
3. Meningkatnya penanggulangan masalah gizi yang optimal
4. Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah
kesehatan akibat bencana
5. Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat
6. Meningkatnya sediaan farmasi, alkes, dan makanan bermutu,
bermanfaat, dan aman
7. Terwujudnya Sumber daya kesehatan yang memadai,
proporsional, dan handal
8. Meningkatnya pembiayaan kesehatan
9. Terwujudnya tertib adminstrasi dan manajemen keuangan,
aset, perencanaan dan evaluasi
37
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang
Berdasarkan Hasil Telaahan Struktur Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa Kabupaten Lamongan
mengembangkan Struktur Tata Ruang Wilayah. Pembangunan
bidang kesehatan diarahkan untuk mendukung pengembangan yang
berbasis agribisnis yang mendukung fungsi kawasan seperti kawasan
peternakan, perkebunan, perdagangan dan pariwisata serta mampu
mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan melindungi
masyarakat dari bencana alam.
Sedangkan fungsi dari Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lamongan adalah:
1. Sebagai mantra spasial dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD)
2. Sebagai penyelaras antara kebijakan penataan ruang nasional,
Propinsi, dan daerah;
3. Sebagai pedoman dalam perumusan kebijakan pembangunan
daerah;
4. Sebagai acuan bagi instansi pemerintah, para pemangku
kepentingan, dan masyarakat dalam pemanfaatan ruang di
kabupaten.
38
Berdasarkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten
Lamongan, maka kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten
meliputi:
1. Pengembangan pusat kegiatan permukiman di wilayah utara
sebagai penunjang kegiatan industri dan pariwisata;
2. Pengembangan pusat kegiatan permukiman di wilayah selatan
sebagai penunjang kegiatan agropolitan;
3. Pengembangan transportasi untuk menunjang kegiatan
permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan serta integrasi
antar kegiatan wilayah;
4. Pemerataan prasarana wilayah untuk mendukung kegiatan
pertanian, industri dan pariwisata;
5. Pemantapan perlindungan kawasan lindung untuk menjaga
kelestarian lingkungan sumberdaya alam dan buatan; dan
6. Pengembangan kawasan budidaya dengan tetap menjaga sistem
keberlanjutan dalam jangka panjang;
7. Pengembangan kegiatan pendukung Kawasan Brondong-Paciran
sebagai kegiatan pelabuhan, perindustrian dan pariwisata,
pengembangan Kawasan Babat sebagai kegiatan perdagangan
skala regional dan Kawasan Ngimbang sebagai pengembangan
kegiatan agro-industri;
8. Pengembangan kawasan pesisir dengan mempertahankan dan
memperbaiki ekosistem pesisir, serta optimalisasi pengembangan
kawasan pantai utara Jawa Timur.
39
3.4.2 Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS ) adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan atau
kebijakan, rencana dan program (KRP), melalui antisipasi
kemungkinan dampak negatif KRP terhadap lingkungan hidup dan
mengevaluasi sejauh mana KRP yang akan diterbitkan berpotensi :
meningkatkan risiko perubahan iklim, meningkatkan kerusakan,
kemerosotan atau kepunahan keanekaragaman hayati, meningkatkan
intensitas bencana banjir, longsor, kekeringan dan/atau kebakaran
hutan dan lahan terutama pada daerah yang kondisinya telah
tergolong kritis, menurunkan mutu dan kelimpahan sumber daya alam
terutama pada daerah yang kondisinya telah tergolong kritis,
mendorong perubahan penggunaan dan/atau alih fungsi kawasan
hutan terutama pada daerah yang kondisinya telah tergolong kritis,
meningkatkan jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan (livelihood sustainability) sekelompok
masyarakat dan/atau meningkatkan resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia.
KLHS juga merupakan salah satu pilihan alat bantu melalui
perbaikan kerangka pikir (framework of thinking) perencanaan tata
ruang wilayah dan perencanaan pembangunan daerah untuk
mengatasi persoalan lingkungan hidup yang bertujuan untuk
mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan
40
berkelanjutan di dalam kebijakan, rencana dan program yang tertuang
dalam rencana tata ruang maupun rencana pembangunan sehingga
kebijakan, rencana dan program tersebut dapat disempurnakan.
KLHS merupakan amanat dari Undang-Undang No 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal
15 ayat (1) dimana Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau
program. Dalam Pasal yang sama ayat (2) juga dinyatakan bahwa
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melaksanakan KLHS ke
dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) beserta rincinya Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
nasional, Propinsi dan kabupaten/kota; dan kebijakan, rencana
dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau
risiko lingkungan hidup.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah Kajian
yang harus dilakukan pemerintah Daerah sebelum memberikan izin
pengelolaan lahan. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pembuatan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) ditujukan untuk memastikan penerapan prinsip
pembangunan suatu wilayah, serta penyusunan kebijakan dan
program pemerintah.
41
Didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan memiliki faktor-faktor eksternal
yang dapat mendukung dan juga dapat menjadi hambatan. Namun
demikian dalam pelaksanaannya dituntut untuk dapat mencari
alternatif-alternatif yang terbaik dalam menghadapi setiap
permasalahan yang ada.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Dengan memperhatikan faktor-faktor dari pelayanan Dinas
Kesehatan, yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan ditinjau dari :
1. Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
2. Sasaran Jangka Menengah pada Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan
3. Implikasi RTRW bagi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan
4. Implikasi KLHS bagi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan Dinas Kesehatan diatas, maka isu strategis yang
ditetapkan adalah:
1. Masih cukup tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) menurut
standar MDGs
2. Lambatnya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
42
3. Belum optimalnya jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan
pengembangan sumberdaya manusia kesehatan
4. Belum optimalnya penanganan masalah gizi
5. Masih tingginya masalah kesehatan yang disebabkan oleh
penyakit menular, penyakit tidak menular dan bencana
6. Masih rendahnya akses terhadap kualitas lingkungan sehat
7. Masih tingginya kasus jiwa yang dipasung
8. Belum optimalnya akses terhadap kualitas pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan
9. Masih belum optimalnya ketersediaan, mutu, manfaat, dan
keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan
10. Belum optimalnya pelaksanaan Jaminan Kesehatan
43
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan
Untuk merealisasikan misi, tujuan serta sasaran RPJMD
tersebut perlu ditetapkan tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Tujuan ini dirumuskan untuk memberikan arah dalam setiap
penyusunan perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan.
4.2 Sasaran
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata,
spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan,
dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan
sejalan dengan tujuan.
Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Tahun 2016-2021 lebih jelasnya dapat melihat tabel berikut:
44
Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2016 2017 2018 2019 2020 2021(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya Aksesbilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Angka Harapan Hidup 71,77 71,79 71,83 71,86 71,90 71,94
Indeks Kepuasan Masyarakat - - 80,25 80,75 81,26 81,76
45
Pada Dokumen RPJMD Kabupaten Lamongan, Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan mendukung Urusan Kesehatan dengan
tujuan dan indikator sasaran yang selaras dengan RPJMD sebagaimana berikut:
Tabel 4.2Keselarasan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021
MISI 1Mewujudkan sumber daya manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan
kesehatan
RPJ
MD
Kab
upat
en
Lam
onga
nTa
hun
2016
-202
1
Tujuan 1 Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata serta berdaya saing
Sasaran 2Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Tujuan, dan Sasaran Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran PenanggujawabMeningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya Aksesbilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. Angka Harapan Hidup Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
2. Indeks Kepuasan Masyarakat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
46
Tabel 4.3Penyelarasan Tujuan dan Sasaran Definisi Operasional, Formulasi, Sumber Data, dan Penetapan Target
Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Formulasi Kondisi
AwalKondisi Akhir
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Indeks Kesehatan
((e0 – 25)/(85 – 25) x 100dimana : e0 ; Angka Harapan Hidup; 25 Angka Minimum Harapan Hidup (UNDP); 85 Angka Maksimum Harapan Hidup (UNDP)
79.24 0.801-0.804
Sasaran ke-2 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Indikator Formulasi Definisi Operasional Sumber Data
Kondisi awal
Target Kinerja
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Kondisi
Akhir
Angka Harapan Hidup
Angka Perkiraan Lama Hidup: Rata-rata Penduduk dengan Asumsi tidak ada Perubahan pola mortalitas
menurut Umur
Rata-rata Penduduk dengan Asumsi tidak ada Perubahan pola mortalitas menurut Umur
Laporan 71,67 71,77 71,79 71,83 71,86 71,90 71,94 71,94
Indeks Kepuasan Masyarakat
Jumlah Nilai Rata-Rata IKM Tertimbang x Nilai Dasar
Pengkonversian Survey - - - 80.25 80.75 81,26 81,76 81,76
47
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021
Perumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan berlandaskan pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Lamongan Tahun 2016-2021. Kabupaten Lamongan mencetuskan
visi dengan terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat,
Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam
merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten
Lamongan secara komprehensif, sehingga ditetapkan visi Kabupaten
Lamongan Tahun 2016-2021, yaitu: “Terwujudnya Lamongan Lebih
Sejahtera dan Berdaya Saing”.
Sebagai upaya dalam mewujudkan visi Kabupaten
Lamongan maka dirumuskan dalam 5 (lima) misi sebagai berikut:
1) Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saing melalui
peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan
2) Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan
mengoptimalkan potensi daerah
3) Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga
kelestarian lingkungan
4) Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan
publik
48
5) Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai
dengan menjunjung tinggi budaya lokal
Adapun misi yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan adalah Misi ke-1 (satu)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yaitu “Mewujudkan Sumber
Daya Manusia Berdaya Saing Melalui Peningkatan Kualitas
Pelayanan Pendidikan Dan Kesehatan”. Dalam rangka mendukung
pencapaian misi ke-1 ditetapkan tujuan “Meningkatnya kualitas
pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata serta berdaya
saing” serta 1 (satu) sasaran strategis, yaitu: Meningkatnya Derajat
Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan menetapkan
indikator sasaran sebagai berikut:
Dalam mewujudkan tujuan Dinas Kesehatan ”Meningkatkan
Derajat Kesehatan Masyarakat” maka ditetapkan sasaran
”Meningkatnya Aksesbilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat” dengan indikator sasaran:
1) Angka Harapan Hidup
2) Indeks Kepuasan Masyarakat
49
5.2 Strategi dan Arah Kebijakan
Tabel 4.4Penyelarasan Strategi dan Arah Kebijakan
MISI 1Mewujudkan sumber daya manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan RPJMD Kabupaten Lamongan
Tahun 2016-2021Tujuan 1
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata serta berdaya saingSasaran 2
Meningkatnya Derajat Kesehatan MasyarakatTujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya Aksesbilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Pembinaan puskesmas PONED, Audit Maternal Perinatal
Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita Pelatihan kelas ibu balita
Perbaikan gizi masyarakatPenanggulangan KEP dan GAKY, pembentukan desa KADARZI
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
Peningkatan penemuan dan pelayanan terhadap penderita HIV/AIDSPenemuan dan penanganan penderita kusta
Upaya kesehatan masyarakatPelatihan petugas kesehatan jiwa terhadap penanganan kegawatdaruratan psikiatrie
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
Penemuan penderita TB dan pengobatan secara paripurna
Pengembangan lingkungan sehatBantuan stimulan jamban sehat untuk maskin dan pemicuan
Standarisasi pelayanan kesehatanPendampingan puskesmas dan peningkatan mutu, sarpras dan askes yankes
50
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut selanjutnya dijabarkan
dalam beberapa kebijakan sebagai petunjuk atau arahan agar pelaksanaan
suatu tindakan lebih fokus dan tepat sasaran, sedangkan program
merupakan rencana tindaklanjut atau kumpulan kegiatan yang akan
dilakukan dalam lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:
6.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Perkantoran
2. Penyediaan Barang Pakai Habis Perkantoran
3. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi
4. Penyediaan Tenaga Kesehatan (BK Propinsi)
6.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
3. Pembangunan Gedung Kantor
4. Penyediaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor
6.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kesehatan
51
6.4 Program Peningkatan Pengembangan Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1. Penyusunan Laporan Keuangan Secara Berkala
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Capaian
Program/Kegiatan
3. Survey Pelayanan Masyarakat Lingkup Perangkat Daerah
6.5 Program Sumber Daya Kesehatan
1. Pengadaaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan
2. Peningkatan Pelayanan Instalasi Farmasi
3. Pengadaan Sarana Prasarana Kesehatan
4. Pengadaan Sarana Prasarana Kesehatan
5. Penyediaan/ Peningkatan/ Pemeliharaan Prasarana Fasilitas
Kesehatan yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
6. Sertifikasi dan Kalibrasi Alkes
7. Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
6.6 Program Kesehatan Masyarakat
1. Peningkatan Kualitas Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM)
2. Peningkatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
melalui Pendampingan
3. Peningkatan Kualitas Promosi Kesehatan
4. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
5. Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)
52
6. Pembinaan, Pengawasan dan Pemeriksaan Makanan dan Air
Minum
7. Fasilitasi Penyelenggaran STBM
8. Pengelolaan Limbah Medis Padat
9. Pengembangan Program Kabupaten Sehat
10. Peningkatan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Olah Raga
11. Peningkatan Kesehatan Anak Remaja dan Usia Lanjut
12. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
13. Penanggulangan Masalah Gizi Masyarakat
6.7 Program Pelayanan Kesehatan
1. Peningkatan Mutu Sarana Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
3. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar
4. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Pusk. dan Jaringannya
5. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Pusk. dan Jaringannya
6. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan di FKTL / Sarker
7. Peningkatan Kesehatan Bagi Masyarakat Terdampak
8. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Tradisional
9. Pelaksanaan Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN)
10. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Lamongan
11. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Babat
12. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Brondong
13. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Paciran
14. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Bluluk
53
15. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Sukorame
16. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Ngimbang
17. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Sambeng
18. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Mantup
19. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Kembangbahu
20. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Sugio
21. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Kedungpring
22. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Dradah
23. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Modo
24. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Karangpilang
25. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Moropelang
26. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Sukodadi
27. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Sumberaji
28. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Pucuk
29. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Tikung
30. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Dermolemahbang
31. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Deket
32. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Glagah
33. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Karngbinangun
34. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Kalitengah
35. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Turi
36. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Karanggeneng
37. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Sekaran
38. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Maduran
39. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Laren
54
40. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Payaman
41. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Tlogosadang
42. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pkm Karangkembang
43. Peningkatan Kualitas Laboratorium Kesehatan
6.8 Program Pencegahan dan Penanggulangan PM dan PTM
1. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
2. Peningkatan Pelayanan Surveilans dan Imunisasi
3. Peningkatan Cakupan Imunisasi
4. Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
5. Pengadaan Sarpras Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
6.9 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
1. Pembangunan Poskesdes/Ponkesdes
2. Rehabilitasi Sedang / Berat Puskesmas Pembantu
3. Rehab sedang / berat Puskesmas
4. Pengembangan Sarana Prasarana Puskesmas
5. Rehab Sedang / Berat Rumah Dinas
6. Penyediaan/ Peningkatan/ Pemeliharaan Sarana Fasilitas
Kesehatan yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
55
Rencana Program dan Kegiatan diatas disertai indikator kinerja,
kelompok sasaran, serta pendanaan indikatifnya. Program Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan merupakan program prioritas RPJMD Kabupaten
Lamongan Tahun 2016-2021 yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada tabel. (Tabel 6.1) dan
(Tabel 6.2)
56
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1 Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Utama merupakan acuan ukuran kinerja
yang digunakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (PD) dalam hal
ini adalah Dinas Kesehatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Lamongan untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyusun
laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian
kinerja sesuai dengan dokumen Rrencana Strategis Bidang Kesehatan
Kabupaten Lamongan.
Adapun indikator kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD kabupaten lamongan adalah sebagai
berikut:
57
Tabel 7.1Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO
Indikator TujuanRPJMD
2016-2021
Indikator TujuanRPJMD2016-2021
Indikator Sasaran Renstra Dinkes
KondisiKinerja pada awal periode
RPJMDTarget Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Indeks Pembanguna
n ManusiaIndeks
KesehatanAngka Harapan Hidup 71,67 71,77 71,79 71,83 71,86 71,90 71,94 71,94
Indeks Kepuasan Masyarakat - - - 80,25 80,75 81,26 81,76 81,76
Tabel 7.2Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
NO Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama
KondisiKinerja pada awal periode
RPJMDTarget Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatnya Aksesbilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Angka Harapan Hidup 71,67 71,77 71,79 71,83 71,86 71,90 71,94 71,94
Indeks Kepuasan Masyarakat - - - 80,25 80,75 81,26 81,76 81,76
58
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan tahun
2016-2021 ini disusun secara konsisten dan dilaksanakan dengan jujur dan
penuh tanggungjawab, agar tujuan-tujuannya dapat tercapai sebagaimana
yang diharapkan.
Rencana Strategis berkedudukan sebagai sumber kegiatan, sehingga
untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja pembangunan kesehatan serta
tolok ukur sebagaimana yang diharapkan.
Akhirnya disadari bahwa dokumen renstra ini masih jauh dari
sempurna, masih banyak memiliki kelemahan dan belum mampu
menangkap aspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Lamongan yang
semakin berkembang dan berubah, sehingga renstra ini masih memiliki
keterbatasan.
Keberhasilan pembangunan yang direncanakan dalam rencana
strategis ini disamping dipengaruhi tercapainya kondisi yang sesuai dengan
asumsi-asumsi yang diprediksikan, terutama sangat tergantung kepada
dukungan masyarakat Kabupaten Lamongan, penyediaan dana yang
memadai, serta penyelenggaraan secara profesional dengan semangat yang
tinggi.
59
61