nurulhidayat10.files.wordpress.com  · web viewteori kurs terhadap ekspor. ... data yang dipakai...

7
Asumsi 1 Dari hasil regresi tersebut, maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 1,18E+15 (ekspor) – 11,15678 (kurs) – 1,82E+13 (inflasi). Teori Kurs terhadap ekspor Tabel kurs terdapa ekspor N. GREGORY MENIW edisi ke enam. makroekonomi .erlangga PT gelora aksara pratama

Upload: others

Post on 02-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: nurulhidayat10.files.wordpress.com  · Web viewTeori Kurs terhadap ekspor. ... Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil

Asumsi 1

Dari hasil regresi tersebut, maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 1,18E+15 (ekspor) – 11,15678 (kurs) – 1,82E+13 (inflasi).

Teori Kurs terhadap ekspor

Tabel kurs terdapa ekspor

N. GREGORY MENIW edisi ke enam. makroekonomi .erlangga PT gelora aksara pratama

Dalam kurva diatas menunjukkan kurva ekspor neto, kenaikan kurs dari e 1 ke 2 mengurangi ekspor neto dari NX e1 ke NX e2 . jadi hubungan antara ekspor dengan kurs hubungannya nigatif data di asumsi pertama sesuai dengan teori.

Menurut Samuelson (1996:668) definisi kurs adalah :“The price of one unit foreign is currency in term of domestic currency is determined, and the price is called the foreign

Page 2: nurulhidayat10.files.wordpress.com  · Web viewTeori Kurs terhadap ekspor. ... Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil

exchange rates. Kurs khususnya kurs rupiah per Dollar sangat berkaitan erat dan mempengaruhi arus barang dan jasa serta modal dari dalam dan keluar Indonesia. Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan ekspor maupun impor. Jika kurs mengalami depresiasi, yaitu nilai mata uang dalam negeri menurun dan berarti nilai mata uang asing bertambah tinggi kursnya (harganya) akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila nilai kurs dollar meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno,2000:319).

Teori Inflasi terhadap ekspor

Kaum strukturalis berpendapat, bahwa selain harga komoditi pangan,penyebab utama terjadinya inflasi di negara-negara berkembang adalah akibatinflasi dari luar negeri (imported inflation). Hal ini disebabkan antara lain olehharga barang - barang impor yang meningkat di daerah asalnya, atau terjadinyadevaluasi atau depresiasi mata uang di negara pengimpor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi impor barang modal di Indonesia adalahinflasi. Inflasi menyebabkan harga barang impor menjadi lebih murah daripada barang yangdihasilkan dalam negeri (Sukirno, 2008:336). Maka pada umumnya inflasi akanmenyebabkan impor barang modal berkembang lebih cepat.

Menurut Sukirno (2008:336) naiknya harga barang yang diimpor juga dapatmenyebabkan inflasi. Dikarenakan bila suatu negara tidak mampu memenuhi kebutuhandalam negeri, maka negara tersebut akan melakukan impor. Barang-barang yang diimporsangat berperan dalam kegiatan yang dilakukan para pelaku industri oleh sebab itu hargabarang impor akan mempengaruhi inflasi dalam negeri.

Asumsi 2

Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil dari Word Bank jadi asumsi 2 dianggap lolos.

Asumsi 3

Page 3: nurulhidayat10.files.wordpress.com  · Web viewTeori Kurs terhadap ekspor. ... Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata μ= -0,096154 atau mendekati 0 maka bisa diasumsikan sebagai 0 jadi asumsi 3 dianggap lolos.

Asumsi 4

Pada tabel diatas probabilias dari Obs*R-square tidak signifikan yaitu 0,2842 , maka pada asumsi 4 dianggap lolos karena sudah terbebas dari heteroskedasticity.

Page 4: nurulhidayat10.files.wordpress.com  · Web viewTeori Kurs terhadap ekspor. ... Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil

Asumsi 5

Dapat dilihat pada tabel hasil dari regresi menunjukan bahwa untuk Obs*R-Squared probabilitasnya signifikan yaitu 0,0001 dan untuk resid(-1) dan resid(-2) juga signifikan probabilitasnya yaitu 0,0009 dan 0,0482. Sehingga terdapat masalah dan harus diobati.

Cara mengatasi

Cara mengobati masalah autokorelasi yaitu dengan menggunakan lag ekspor-1.

Asumsi 6

Page 5: nurulhidayat10.files.wordpress.com  · Web viewTeori Kurs terhadap ekspor. ... Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil

Asumsi ke 6 dapat dilakukan dengan meregresikan μ dengan variabel bebas dan nilai probabilitas bernilai 1 pada semua variabel , maka dapat dipastikan bahwa tidak ada hubungan antara μ dengan variabel bebas.

Asumsi 7

Data yang diuji menupakan data time series dengan interval 1990 sampai 2015. Dalam data ini terdapat observasi 26 dan parameter sebanyak 3, hal ini berarti jumlah observasi lebih banyak dari jumlah parameter sehingga asumsi 7 lolos.

Asumsi 8

Page 6: nurulhidayat10.files.wordpress.com  · Web viewTeori Kurs terhadap ekspor. ... Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil

Diketahui dari tabel tersebut bahwa semua variabel bervariasi atau tidak ada data variabel yang sama dengan variabel lain, sehingga asumsi 8 lolos.

Asumsi 9

Dalam asumsi 9 dapat diketahui bahwa 14% variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, semua variabel dangan penting dalam mempengaruhi dependen. Artinya , kurs dab inflasi mempengaruh ekspor. Dan asumsi 9 dianggap lolos.

Asumsi 10

Page 7: nurulhidayat10.files.wordpress.com  · Web viewTeori Kurs terhadap ekspor. ... Data yang dipakai menggunakan data sekunder jadi tidak memerlukan pengujian asumsi dan data diambil

Jika R-square dan prob. Variabel lebih dari 0,1 maka tidak terkena multikolinieritas. Pada tabel di atas R-square dan prob. Variabel tidak signifikan, maka dari hasil uji tidak terkena multikolinieritas dan dianggap lolos.