obvious2011.files.wordpress.com  · web viewdesain dan pendekatan kurikulum. disampaikan untuk...

25
MAKALAH KELOMPOK DESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap DosenPengampu: Badarudin, S.Pd Disusun oleh : Annisa Agus .S 1001100080 Nur Aini A. 1001100090 Winda Ayu 1001100093 Ichwanul M. 1001100101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1

Upload: others

Post on 08-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

MAKALAH KELOMPOK

DESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM

Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas

Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

DosenPengampu: Badarudin, S.Pd

Disusun oleh :

Annisa Agus .S 1001100080

Nur Aini A. 1001100090

Winda Ayu 1001100093

Ichwanul M. 1001100101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2012

1

Page 2: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat kesehatan dan

petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kurikulum dan

Pembelajaran”. Makalah ini membahas Desain dan pendekatan kurikulum.

Rasa hormat pun tidak lupa penulis tujukan kepada Muhammad SAW, Nabi Agung

yang mempunyai pribadi gigih dan tekun serta suri tauladan yang menjadi inspirasi dan

sumber semangat penulis untuk mengikuti jejaknya.Makalah ini disusun sebagai Tugas

Kelompok dalam mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran, Prodi PGSD Semester IV.

Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, petunjuk, dan bimbingan

sehingga Makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima

kasih kepada :

1. Bapak Badarudin,S.Pd, selaku Dosen Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang

telah senantiasa memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Makalah ini.

2. Orang Tua yang selalu memberikan do’a dan dukungan.

3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga terselesaikannya Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca

pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya. Amin.

Purwokerto, Maret 2012

2

Page 3: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1

C. Tujuan .................................................................................................................... 2

D. Manfaat .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

A. Pengertian Dasar Kurikulum.................................................................................. 3

B. Desain Kurikulum Disiplin Ilmu ........................................................................... 3

C. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat ................................................. 5

D. Desain Kurikulum berorientasi pada Siswa ........................................................... 7

E. Desain Kurikulum Teknologis ............................................................................... 9

F. Pendekatan Pengembangan Kurikulum ................................................................. 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 13

B. Saran ...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai

suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak diimplementasikan

dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai

acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.

Persoalan bagaimana mengembangkan kurikulum, ternyata bukanlah hal yang mudah,

serta tidak sederhana yang kita bayangkan. Dalam skala makro, kurikulum berfungsi sebagai

suatu alat dan pedoman untuk mengantar peserta didik sesuai dengan harapan dan cita-cita

masyarakat. Oleh karena itu, proses mendisain dan merancang suatu kurikulum mesti harus

memperhatikan system nilai yang berlaku beserta perubahan-perubahan yang terjadi di

masyarakat itu. Di samping itu, oleh karena kurikulum juga harus berfungsi mengembangkan

seluruh potensi yang dimiliki oleh anak didik sesuai dengan bakat dan minatnya, maka proses

pengembangannya harus memperhatikan segala aspek yang terdapat pada peserta didik.

Kurikulum harus terus menerus di evaluasi dan dikembangkan agar isi dan muatannya

selalu relevan dengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Desain Kurikulum ?

2. Apa saja model Desain Kurikulum tersebut ?

3. Apa saja perspektif dari masing-masing model Disain Kurikulum ?

4. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Pengembangan Kurikulum?

5. Pendekatan apa saja dalam Pengembangan Kurikulum ?

4

Page 5: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Desain Kurikulum

2. Mengetahui model Desaian Kurikulum

3. Memahami perspektif dari masing masing disain kurikulum

4. Mengetahui dan memahami Pendekatan Pengembangan Kurikulum

D. Manfaat

1. Kita dapat mengetahui apa itu Desain Kurikulum

2. Kita dapat mengetahui macam-macam desain Kurikulum

3. Kita dapat memahami dan membedakan dari masing-masing desain

4. Mengetahui bagaimana merancang dan menyusun kurikulum sesuai dengan visi dan

misi sekolah

5. Kita dapat mengetahui dan memahami Pendekatan Pengembangan Kurikulum

5

Page 6: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Kurikulum

Yang dimaksud dengan desain adalah rancangan, pola atau model. Mendisain

kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan

misi dan visi sekolah. Tugas dan peran seorang desainer kurikulum, sama seperti seorang

arsitek. Sebelum menentukan bahan dan cara mengkontruksi bangunan terlebih dahulu

seorang arsitek harus merancang model bangunan yang akan dibangun.

Beberapa ahli merumuskan macam-macam desain kurikulum. Eisner dan Vallance

(1974) membagi desain menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan proses kognitif,

kurikulum sebagai teknologi, kurikulum aktualisasi diri, kurikulum rekontruksi social,

dan kurikulum rasionalisasi akademis. McNeil (1977) membagi desain kurikulum

menjadi empat model, yaitu model kurikulum humanistis, kurikulum rekonstruksi social,

kurikulum teknologi, dan kurikulum subjek akqademik. Saylor Alexqander dan Lewis

(1981) membagi desain kurikulum menjadi menjadi kurikulum subject matter disiplin,

kompetisi yang bersifat spesifik atau kurikulum teknologi, kurikulum sebagi proses,

kurikulum sebagai fungsi social dan kurikulum yang berdasarkan minat individu.

B. Desain Kurikulum Disiplin Ilmu

Menurut Longstreet (1993) desain kurikulum ini merupakan desain kurikulum yang

berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered desain) yang dirancang

berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model desain ini dinamakan juga

model kurikulum subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pembagian

intelektual siswa. Para ahli memandang desain ini berfungsi untuk mengembangkan

proses kognitif atau pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui latihan

menggunakan gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah (McNeil, 1990).

Model kurikulum yang berorientasi pada pengembangan intelektual siswa,

dikembangkan oleh para ahli mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmu masing masing.

Mereka menyusun materi pembelajaran apa yang harus dikuasai siswa baik menyangkut

6

Page 7: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

fakta, konsep maupun teori yang ada dalam setiap disiplin ilmu merka masing-

masing.Selain menentukan materi kurikulum, juga para pengembang kurikulum

menyusun bagaimana melakukuan pengkajian materi pembelajaran melalui proses

penelitian ilmiah sesuai dengan corak masalah yang terkandung dalam disiplin ilmu. Jadi,

dengan demikian dalam desain model ini bukan hanya diharapkan siswa semata-mata

dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan disiplin ilmu, akan tetapi juga menguasai

proses berpikir melalui proses penelitian ilmiah yang sistematis.

Dalam implementasinya, strategi yang banyak digunakan adalah strategi ekspositori.

Melalui strategi ini, gagasan atau informasi disampaikan oleh guru secara langsung

kepada siswa. Evaluasi yang digunakan bervariasi sesuai dengan tujuan pelajaran.

Taerdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu,

yaitu: subject centered curriculum, correlated curriculum, dan integrated curriculum.

1. Subject Centered Curriculum

Pada subject centered curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk

mata pelajaran yang terpisah-pisah, misalnya : mata pelajaran sejarah, ilmu bumi,

kimia, fisika, berhitung, dan lain sebagainya. Mata pelajaran-mata pelajaran itu tidak

berhubungan satu sama lain. Pada pengembangan kurikulum di kelas atau pada

kebiasaan belajar mengajar, setiap guru hanya bertanggung jawab pada mata

pelajaran yang diberikan. Kalapun mata pelajaran itu diberikan oleh guru yang

sama,maka hal ini juag dilaksanakan secara terpisah-pisah. Oleh karena organisasi

bahan atau isi kurikulum berpusat pada mata pelajarn secaraterpisah-pisah, maka

kurikulum ini juga dinamakn sparated subject curriculum.

2. Correlated Curriculum

Pada organisasi kurikulum ini, mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, akan

tetapi mata pelajaran-mata pelajaran yang memiliki kedakatan ataun mata pelajaran

sejenis dikelompokan sehinggan menjadi satu bidang studi (broad field), seperti

misalnya mata pelajaran geografi, sejarah, ekonomi dikelompokan dalam bidang studi

IPS. Demikian juga dengan mata pelajaran biologi, kimia, fisika, dikelompokkan

menjadi bidang studi IPA.

7

Page 8: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

Mengorelasikan bahan atau isi materi kurikulum dapat dilakukan dengan

beberapa cara :

a) Pendekatan Struktual

Dalam pendekatan ini, kajian suatu kelompok bahasan ditinjau dari

beberapa mata pelajaran sejenis. Seperti misalnya, kajian suatu topic tentang

geografi tidak senata-mata ditinjau dari satu sudut saja, akan tetapi juga ditinjau

dari sejarah, ekonomi atau mungkin budaya.

b) Pendekatan Fungsional

Pendekatan ini didasarkan kepada pengkajian masalah yang berarti dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, suatu topic tidak diambil dari mata

pelajaran tertentu akan tetapi diambil dariapa yang dirasakan perlu untuk anak,

selanjutnya topikitu dikaji oleh berbagai mata pelajaran yang memiliki ketrkaitan.

Contohnya masalah “kemiskinan” ditinjau dari sudut ekonomi, geografi, dan

sejarah.

c) Pendekatan Daerah

Pendekatan ini materi pelajaran ditentukan berdasarkan lokasi atau tempat.

Seperti mengkaji daerah ibu kota ditinjau dari keadaan iklim, sejarah, social

budayanya, ekonominya dan lain sebagainya.

3. Integrated Curriculum

Pada organisasi kurikulum yang menggunakan model integrated, tidak lagi

menampakan nama-nama mata pelajaran atau bidang studi. Belajar berangkat dari

suatu pokok masalah yang harus dipecahkan. Masalah tersebut kemudian dinamakan

unit. Belajar berdasarkan unit bukan hanya menghafal sejumlah fakta, akan tetapi

juga mencari dan menganalisis fakta sebagai bahan untuk memecahkan masalah.

Belajar melalui pemecahan masalah itu diharapkan perkembangan siswa tidak hanya

terjadi pada segi intlektual saja akan tetapi seluruh aspek seperti sikap, emosi, atau

keterampilan.

8

Page 9: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

C. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat

Asumsi yang mendasari bentuk rancangan kurikulum ini adalah, untuk melayani

kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar

menentukan isi kurikulum. Ada tiga perspektif desain kurikulum yang berorientasi pada

kehidupan masyarakat, yaitu perspektif status quo (the status quo perspective), perspektif

reformis (the reformist perspektive),dan perspektif masa depan (the futurist perspective).

1. Perspektif Status Quo (the status quo perspective)

Rancangan kurikulum ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya

mastyarakat. Dalam perspektif ini kurikulum merupakan perencanaan untuk

memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik sebagai persiapan

menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Yang dijadikan

dasar oleh para perancang kurikulum adalah aspek-aspek penting kehidupan

masyarakat. Menurut Bobbit, kegiatan utama dalam kehidupan masyarakat yang

disarankan untuk menjadi isi kurikulum sebagai berikut :

Kegiatan berbahasa atau komunikasi social

Kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan

Kegiatan dalam kehidupan social seperti bergau dan berkelompok dengan

orang lain

Kegiatan menggunakan waktu senggang dan menikmati rekreasi

Usaha mejaga kesegaran jasmani dan rohani

Kegiatan yang berhubungan dengan religious

Kegiatan yang berhubungan dengan peran orang ua seperti membesarkan

anak, memelihara kehidupan keluarga yang harmonis

Kegiatan praktis yang bersifat vocasional atau keterampilan tertentu

Melakukan pekerjaan sesuai dengan dengan bakat seseorang

Tiap kegiatan menurut Bobbit dapat dirinci lagi dalam kegiatan-kegiatan yang lebih

khusus untuk lebih mengarahkan tujuan dan kegiatan siswa di sekolah. Disamping

kegiatan-kegiatan yang harus dikuasai seperti apa yang dilakukan oleh orang dewasa

dalam perspective ini juga menyangkut desain kurikulum untuk memberikan

keterampilan sebagai persiapan untuk bekerja (profesi). Oleh sebab itu sebelum

9

Page 10: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

merancang isi kurikulum, para perancang perlu terlebih dahulu menganalisis kemampuan

apa yang harus dimiliki anak didik sehubungan dengan tugas atau profesi tertentu. Dari

hasil analisis itu kemudian dirancang isi kurikulum yang diharapkan lebih efektif dan

sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.

2. Perspektif Pembaharuan (the reformist perspective)

Dalam perspektif ini, kurikulum dikembangkan untuk lebih meningkatkann

kualitas masyarakat itu sendiri.Menurut aliran reformis, pendidikan harus mampu

mengubah keadaan masyarakat itu. Baik pendidikan formal maupun pendidikan

nonformal harus mengabdikan diri demi tercapainya orde social baru berdasarkan

pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata.

3. Perspektif Masa Depan (the futurist perspective)

Model kurikulum ini lebih mengutamakan pada kepentikan social dari pada

kepentingan individu. Setiap individu harus mampu mengenali berbagai

permasalahan yang ada dalam masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan

yang sangat cepat. Dengan pemahaman tersebut akan memungkinkan setiap individu

dapat mengembangkan masyarakatnya sendiri.

Ada 3 kriteria yang harus diperhatikan dal proses mengimplementasikan

kurikulum ini. Ketiganya menurut pembelajaran nyata (real), berdasarkan pada

tindakan (action),dan mengundang nilai (values). Ketiga criteria tersebut adalah

pertama, siswa harus memfokuskan kepada salah satu aspek yang ada di masyarakat

yang dianggapnya perlu untuk diubah, kedua siswa harusb melakukan tindakan

terhadap masalah yang dihadapi masyarakat itu, dann ketiga, tindakan siswa harus

didasarkan kepada nilai (values), apakah tindakan itu patut dilaksanakn atau tidak ,

apakah memerlukan kerja individual atau kelompok atau bahkan keduanya.

D. Desain Kurikulum berorientasi pada Siswa

Asumsi yang mendasari desain ini adalah bahwa pendidikan deselenggarakan untuk

membantu anak didik. Oleh karenanya, pendidikan tidak boleh terlepas dari kehidupan

anak didik. Kurikulum yang berorientasi pada siswa menekankan kepada siswa sebagai

sumber isi kurikulum. Segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum tidak boleh terlepas

dari kehidupan siswa sebagai peserta didik. Dalam mendesain kurikulum yang

10

Page 11: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

berorientasi pada siswa, Alice Crow (Crow & crow, 1955) menyarankan hal-hal sebagai

berikut :

1. Kurikulum harus disesuaikan dengan perkembangan anak

2. Isi kurikulum harus mencakup keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dianggap

berguana untuk masa sekarang dan masa yang akan dating.

3. Anak hendaknya ditempatkan sebagai subjek belajar yang berusaha unuk belajat

sendiri. Artinya, siswa harus didorong untuk melakukan berbagai aktivitas belajar,

bukan hanya sekedar menerima informasi dari guru

4. Diusahakan apa yang dipelajari siswa sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat

perkembangan mereka. Artinya, apa yang seharusnya dipelajari bukan ditentukan dan

dipandang baik dari sudut guru atau dari sudut orang lain akan tetapi ditentukan dari

sudut anak itu sendiri.

Desain kurikulum yang berorientasi pada anak didik, dapat dilihat minimal dari dua

perspektif, yaitu perspektif kehidupan anak di masyarakat (the child-in-society

perspective) dan perspektif psikologi (the psychological curriculum perspective).

1. Perspektif Kehidupan Anak di Masyarakat

Francis Parker, seorang tokoh yang menganjurkan siswa sebagai sumber

kurikulum, menurutnyakurikulum harus dimulai dariapa yang pernah dialami siswa

seperti pengalaman dalam keluarga, lingkungan fisik dan lingkungan social mereka,

serta dari hal-hal yang ada di sekeliling mereka.

Proses pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektual

dengan memahami sejumlah teori dan fakta saja, akan tetapi beberapa prose belajar

itu dapat mengembangkan seluruh aspek kehidupan siswa

Kurikulum berorientasi pada anak dalam perspektif kehidupan di masyarakat,

mengharapkan materi kurikulumyang dipelajari di sekolahserta pengalaman belajar,

di desain sesuai dengankebutuhan anak sebagai persiapan agar mereka dapat hidup di

masyarakat. Anak dituntut bukan mempelajari berbagai macam teori atau berbagai

konsep yang dihubungkan dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, apa yang

dipelajari di sekolah relevan dengan kehidupan yang nyata.

11

Page 12: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

2. Perspektif Psikologi

Menturut para pengembang kurikulum dan perspektif ini, tugas dan tanggung

jawab pendidikan di sekolah bukan hanya mengembangkan segi intelektual siswa

saja, akan tetapi mengembangkan seluruh pribadi siswa sehingga dapat membentuk

manusia yang utuh. Tujuan pendidikan adalah proses perkembangan pribadi secara

dinamis, yaitu perkembangan ideal, integritas, dan otonomi pribadi. Inti dari

kurikulum humanis adalah aktualisasi diri.Manusia yang memiliki kualitas dan

kemampuan seperti itu, bukan hanya ditandai dengan perkembangan kognitif saja,

akan tetapi perkembangan dalam estetika dan perkembangan moral.Kurikulum

humanistic sangat menekankan kepada adanya hubungan emosional yang baik antara

guru dengan siswa. Melalui situasi dan kondisi yang demikian, diharapkan guru dapat

mendorong serta membantu mereka mengaktualisasikan diri.Kurikulum humanistic

menekan kepada integrasi, yaitu kesatuan pribadi secara utuh antara intelektual,

emosional, dan tindakan.

Kriteria keberhasilan ditentukan oleh perkembangan anak supaya menjadi

manusia yang terbuka berdiri dendiri. Proses pembelakaran yang bagus menurut

kurikulum ini adalah manakala memberikan kesempatan kepada siswa untuk tumbuh

berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

E. Desain Kurikulum Teknologis

Model desain kurikulum teknologi difokuskan kepade efektivitas program, metode

dan bahan-bahan yang dianggap dapat mencapai tujuan. Teknologi mempengaruhi

kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan hasil-hasil teknologi dan

penerapan teknologi sebagai suatu system.

Sisi pertama yang berhubungan dengan penerapan teknologi adalah perencanaan yang

sistematis dengan menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran.

Sedangkan teknologi sebagai suatu system, menekankan kepada penyusunan program

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system yang ditandai dengan perumusan

tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai.Akhir dari suatu proses

pembelajaran adalah ketercapaian tujuan yang dirumuskan sebelumnya.

12

Page 13: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

Kurikulum ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Belajar dipandang sebagai proses-respon terhadap rangsangan

2. Belajar diatur berdasarkan langkah-langkah tertentu dengan sejumlah tugas yang

harus dipelajari.

3. Secara khusus siswa belajar secara individual, meskipun dalam hal-hal tertentu bisa

saja belajar secara kelompok.

Organisasi bahan pelajaran dalam kurikulum teknologis memiliki cirri-ciri : Pertama,

pengorganisasian materi kurikulum berpatokan pada rumusan tujuan ; kedua, materi

kurikulum disusun secara berjenjang, dan ketiga, materi kurikulum disusun dari mulai

yang sederhana menuju yang kompleks.

Selanjutnya untuk evektifitas dan keberhasilan implementasi kurikulum teknologi

hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Kesadaran akan tujuan, artinya siswa perlu memahami bahwa pembelajaran

diarahkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, siswa perlu diberi penjelasan

tujuan apa yang harus dicapai.

2. Dalam pembelajaran siswa diberi kesempatan mempraktikan kecakapan sesuai

dengan tujuan yang harus dicapai.

3. Siswa perlu diberi tahu hasil yang dicapai. Dengan demikian, siswa perlu menyadari

apakah pembelajaran sudah dianggap cukup atau masih perlu bantuan.

F. Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap

suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya

suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian, pendekatan

pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum

tentang proses pengembangan kurikulum.

13

Page 14: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

Dilihat dari cakupan pengembangannya, ada dua pendekatan yang dapat diterapkan

dalam pengambangan kurikulum, yaitu :

1. Pendekatan Top Down

Dikatakan pendekatan Top Down, disebabkan pengembangan kurikulum muncul

atas inisiatif para pejabat atau para administrator atau para pemegang kebijakan

(pejabat) pendidikan seperti dirjen atau para kepala Kantor Wilayah. Selanjutnya

dengan menggunakan semacam garis komando, pengembangan kurikulum menetes

kebawah .Oleh karena dimulai dari atas itulah, pendekatan ini juga dinamakan line

staff model.Biasanya pendekatan ini banyak dipakai di Negara-negara yang memiliki

system pendidikan sentralisasi.

Prosedur kerja atau proses pengembangan kurikulum model ini dilakukan kira-

kira sebagai berikut :

Langkah pertama, dimulai dengan pembentukan tim pengarah oleh pejabat

pendidikan. Tugasnya adalah merumuskan konsep dasar, garis-garis besar kebijakan,

menyiapkan rumusan falsafah, dan tujuan umum pendidikan.

Langkah Kedua, menyusun tim atau kelompok kerja untuk menjabarkan

kebijakan atau rumusan-rumusan yang telah disusun oleh tim pengarah.

Ketiga, apabila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim atau kelompok kerja,

selanjutnya hasilya diserahkan kepada tim perumus untuk dikaji dan diberi catatan-

catatan dan direvisi

Keempat, para administrator selanjutnya memerintahkan kepada etiap sekolah

untuk mengimplementasikan kurikulum yang telah tersusun itu.

2. Pendekatan Grass Roots

Model Grass Roots, inisiatif pengembangan kurikulum berasal dari lapangan atau

dari guru-guru sebagai implementator, kemudian menyebar pada lingkungan yang

lebih luas, makanya pendekatan ini dinamakan juga pengembangan kurikulum dari

bawah ke atas. Kondisi yang memungkinkan pendekatan grass roots berlangsung

yaitu :

14

Page 15: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

Peratama, manakala kurikulum itu bersifat lentur sehingga memberikan kesempatan

kepada setiap guru secara lebih terbuka untuk memperbarui atau menyempurnakan

kurikulum yang sedang diberlakukan.

Kedua, hanya mungkin terjadi manakala guru memiliki sikap professional yang tinggi

disertai kemampuan yang memadai.

Ada beberapa langkah penyempurnaan kurikulum yang dapat kita lakukan manakala

menggunakan pendekatan gross roots ini, yaitu :

Pertama, menyadari adanya masalah, biasanya diawali dari keresahan guru tentang

kurikulum yang berlaku. Kedua, mengadakan refleksi. Refleksi dilakukan dengan

mengkaji literature yang relevan misalnya dengan membaca buku, jurnal hasil

penelitian yang relevan dengan masalah yang kita hadapi atau mengkaji sumber

informasi lain. Ketiga, mengajukan hipotesis atau jawaban sementara, selanjutnya

guru memetakan berbagai kemungkinan munculnya masalah dan cara

penanggulangannya.Keempat, menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan

dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Kelima,

mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terus menerus

hingga terpecahkan masalah yang dihadapi. Keenam, membuat dan menyusun

laporan hasil pelaksanaan pengembangan lelalui grass roots.

15

Page 16: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persoalan bagaimana mengembangkan suatu kurikulum, ternyata bukanlah hal yang

mudah, serta tidak sesederhana yang kita bayangkan. Dalam skala makro, kurikulum

berfungsi sebagai suatu alat dan pedoman untuk mengantar peserta didik sesuai dengan

harapan dan cita-cita masyarakat. Oleh karena itu, proses mendisain dan merancang suatu

kurikulum mesti memerhatikan system nilai yang berlaku beserta perubahan-perubahan

yang terjadi di masyarakat itu. Di samping itu, oleh karena kurikulum juga harus

berfungsi mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak didik. Persolan-

persoalan tersebut, yang mendorong begitu kompleksnya proses pengembangan

kurikulum. Kurikulum harus terus menerus dievaluasi dan dikembangkan agar isi dan

muatannya selalu relevan dengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

16

Page 17: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewDESAIN DAN PENDEKATAN KURIKULUM. Disampaikan untuk memenuhi sebagian tugas . Pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran semester genap

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal (Ed.), 1980, Pengembangan Program Pembelajaran, Jakarta; Depdikbud

PP3G

Depdikbud. (1998). Kurikulum Pendidikan Dasar 1998.

Sukmadinata, N. Sy. (1987). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.

Bandunosdakarya.

Hamalik, Oemar, 1995, Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung: Bumi Aksara.

17