desain tujuan pembelajaran€¦  · web viewdesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut...

50
TUGAS MAKALAH PERBAIKAN MATA KULIAH DESAIN DAN INTRUKSIONAL DESAIN TUJUAN PEMBELAJARAN DOSEN PENGAMPUH : PROF. DR. MUKHTAR, M.Pd DISUSUN OLEH : N A M A : HASIB KARIMUDDIN. SY N I M : P.p.211.1.1383 PRODI : PENDIDIKAK ISLAM KONSENTRASI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCA SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM IAIN STS JAMBI 1

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

TUGAS MAKALAH PERBAIKAN MATA KULIAH DESAIN DAN INTRUKSIONAL

DESAIN TUJUAN PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPUH : PROF. DR. MUKHTAR, M.Pd

DISUSUN OLEH :

N A M A : HASIB KARIMUDDIN. SYN I M : P.p.211.1.1383PRODI : PENDIDIKAK ISLAMKONSENTRASI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANATEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

IAIN STS JAMBITAHUN 2011/2012

1

Page 2: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Desain Tujuan Pembelajaran ................................................. 9

B. Komponen Utama Desain Pembelajaran .............................. 11

C.   Komponen-Komponen Pembelajaran .................................. 12

D. Model-model Desain Pembelajaran ...................................... 14

E.   Bahan pengajaran ........................................................................... 22

F.   Tehnik merumuskan tujuan pengajaran ...................................... 23

G.  Kegunaan Tujuan Pengajaran ....................................................... 25

H.   Tingkatan-tingkatan Tujuan pendidikan atau Pembelajaran ...... 26

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................................. 29

B. SARAN-SARAN .............................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

       Dengan munculnya era globalisasi di penghujung milenium kedua

ini, telah membawa wawasan dan kesadaran masyarakat, dengan muncul

sejumlah harapan sakaligus kecemasan. Harapan-harapan ini karena ada

perbaikan kualitas hidup dan kehidupan di satu sisi sebagai akibat

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta informasi dan

teknologi (INFOTEK), dan di sisi lain muncul juga kecemasan-

kecemasan,  Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan yang terlalu

cepat menyebabkan kondisi masyarakat  sulit beradaptasi di dalamnya.

       Lembaga Pendidikan yang berkualitas merupakan dambaan setiap

komponen masyarakat, baik komponen masyarakat sekolah yang terdiri

dari peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, maupun masyarakat

dalam arti luas yaitu orang tua atau masyarakat lain pengguna pendidikan

atau simpatisan yang menaruh perhatian besar terhadap kuantitas dan

kualitas output sekolah, yang  pada akhirnya menggunakan jasa

pendidikan yang di hasilkan oleh lembaga pendidikan yang berkualitas

tersebut, dalam hal ini sekolah harus dikelola dan diberdayakan agar

mampu mewujudkan predikat sebagai “Lembaga Pendidikan yang

berkualitas” yang  mampu memproses peserta didik yang pada akhirnya

akan menghasilkan produk (output) secara optimal.

Pendidikan merupakan masalah penting dalam kehidupan

manusia, karena dengan adanya pendidikan berarti akan melahirkan

manusia yang kreatif dan mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam

mengisi masa depan yang lebih maju. Potensi yang ada pada diri manusia

akan berkembang menjadi pribadi yang baik, apabila dia manfaat kan

3

Page 4: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

dengan sebaik mungkin kearah yang positif. Manusia memperoleh

sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah

suatu peristiwa yang terjadi didalam kondisi-kondisi tertentu yang dapat

diamati, diubah dan dikontrol. Kemampuan manusia yang dikembangkan

melalui belajar yaitu: pertama; ketrampilan intelektual, informasi verbal,

strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap.

Pendidik dituntut untuk menyediakan kondisi belajar untuk

peserta didik untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu yang

harus dipelajari oleh subyek didik. Dalam hal ini peranan desain pesan

dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena desain pesan

pembelajaran menunjuk pada proses memanipulasi, atau merencanakan

suatu pola atau signal dan lambang yang dapat digunakan untuk

menyediakan kondisi untuk belajar.

Peningkatan mutu pendidikan terus digalakkan baik ditingkat pusat

maupun daerah. Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat

baik lokal maupun global, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi maka diadakan pengembangan di bidang pendidikan, yang

sekarang kita kenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).1

Kurikulum terus berubah karena potensi siswa, kondisi pendidikan,

persaingan global, persaingan pada kemampuan SDM dan persaingan

terjadi pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu guru dituntut harus

mampu: (a) Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran

sehari-hari. (b) Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar. (c)

Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran. (d)

Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah

laku. (e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber. (f) Memilih bahan

sesuai dengan prinsip dan teori belajar. (g) Menilai keefektifan

penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya.

1 Kunandar.2009.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Rajawali Pers

4

Page 5: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

(h) Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif

Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang,

misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai

proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai

penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembengan

pembelajaran dan pelaksanaannya.2 Sebagai ilmu, desain pembelajaran

merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan,

pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan

fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk

berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.Sebagai

sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem

pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta

prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. Desain pembelajaran sebagai

proses. merupakan pengembangan sistematis tentang spesifikasi

pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar

untuk menjamin mutu pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan

proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem

penyampaiannya. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan bahan

dan kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta

pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Desain pembelajaran adalah

praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu

agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan

peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman

peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang

"perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya

proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji

secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru,

atau dalam latar berbasis komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat

diamati secara langsung dan dapat diukur secara ilmiah atau benar-benar

2 Suparman, Atwi. 2009. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

5

Page 6: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

tersembunyi dan hanya berupa asumsi. Sebagai suatu disiplin, desain

pembelajaran secara historis dan tradisional berakar pada psikologi

kognitif dan perilaku. Namun istilah ini sering dihubungkan dengan istilah

yang berbeda dalam bidang lain, misalnya dengan istilah desain grafis.

Walaupun desain grafis (dari perspektif kognitif) dapat memainkan peran

penting dalam desain pembelajaran, namun keduanya adalah konsep

yang terpisah Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau

tujuan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat

operasional dan konkret yakni tujuan pembelajaran khusus, tujuan

pembelajaran umum, tujuan kurikuler, tujuan nasional, sampai pada tujuan

yang bersifat universal. Persepsi guru atau persepsi anak didik mengenai

sasaran akhir kegiatan belajar mengajar akan mempengaruhi persepsi

mereka terhadap sasaran antara serta sasaran kegiatan. Tujuan

pembelajaran harus diterjemahkan kedalam ciri-ciri perilaku kepribadian

yang didambakan. Pada tingkat sasaran atau tujuan yang universal,

manusia yang diidamkan tersebut harus memiliki kualifikasi:

1) pengembangan bakat secara optimal;

2) hubungan antar manusia;

3) efisiensi ekonomi; dan

4) tanggung jawab selaku warga negara.

Sedangkan tujuan pendidikan Indonesia sejalan dengan dasar

negara dan pandangan hidup kita, tujuannya adalah terbinanya warga

negara yang cakap, memahami, menghayati, dan mengamalkan sila-sila

dari Pancasila yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa;

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3. Persatuan Indonesia;

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak sanaan dalam

permasyawaratan dan perwakilan

5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

6

Page 7: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Pandangan hidup para guru maupun siswa turut mewarnai

berkenaan dengan gambaran karakteristik sasaran manusia idaman.

Konsekwensinya akan mempengaruhi juga kebijakan tentang

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta penilaian terhadap

kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem

intruksional mengacu kepada opengertian sebagai perangkat komponen

yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku

suatu sistem belajar mengajar meliputi sejumlah komponen antara lain

tujuan pelajaran, bahan ajar, siswa yang menerima pelayanan belajar,

guru, metode dan pendekatan, situasi, dan evaluasi kemajuan belajar.

Agar tujuan itu dapat tercapai semua komponen yang ada harus

diorganisasikan dengan baik sehingga sesama komponen itu terjadi

kerjasama. Karena itu guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-

komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi saja, tetapi

ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Berbagai

persoalan yang biasa dihadapi guru antara lain adalah:

1) tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai;

2) materi pelajaran apa yang perlu diberikan

3) metode alat mana yang harus dipakai;

4) prosedur apa yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.

Secara khusus dalam proses belajar mengajar guru berperan

sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat,

administrator dan lain-lain. Untuk itu wajar bila guru memahami dengan

segenap aspek pribadi anak didik sepeti:

Kecerdasan dan bakat khusus;

2. Prestasi sejak permulaan sekolah

3. Perkembangan jasmani dan keshatan

4. Kecenderungan emosi dan karakternya

5. Sikap dan minat belajar

6. Cita-cita

7. Kebiasaan belajar dan bekerja; hobi dan penggunaan waktu senggang;

7

Page 8: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

8. Hubungan sosial disekolah dan dirumah

9. Latar belakang keluarga

10. Lingkungan tempat tinggal; dan

11. Sifat-sifat khusus dan kesulitan belajar anak didik.

Usaha untuk memahami anak didik ini bisa dilakukan melalui

evaluasi selain itu guru mempunyai keharusan melaporkan perkembangan

hasil belajar para siswa kepada kepala sekolah, orang tua, serta instansi

yang terkait. Dewasa ini setiap satuan pendidikan secara bertahap harus

melaksanakan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan

Peraturan Pemerintah no. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. PP no. 19 ini memberikan

arahan tentang delapan standar nasional pendidikan, yang meliputi:

1. Standar isi

2. Standar proses

3. Standar kompetensi lulusan

4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

5. Standar sarana dan prasarana

6. Standar pengelolaan

7. Standar pembiayaan; dan

8. Standar penilaian pendidikan.3

Dari latar belakang diatas dapat kita ambil suatu rumusan masalah

diantaranya yaitu :

1. Apa pengertian dari desain pembelajaran ?

2. Bagaimana tujuan dari pembelajaran yang diharapkan ?

3. Model – model pembelajaran bagaimana yang dapat mendukung

pembelajaran pembelajaran yang efektif ?

3. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.h. 10

8

Page 9: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Desain Tujuan Pembelajaran

Pada desain pembelajaran semua itu bagian suatu komponen

pengajaran yang telah dirancang sebelum melakukan atau melaksanakan

system pembelajaran yang berhasil, yang menggunakan pola efektif dan

efisien. Karena system pendidikan pada zaman modern pada saat

sekarang ini, karena  seorang guru yang penuh dengan banyaknya

tuntutan dan kebutuhan yang dihadapi oleh pada saat ini guru dituntut

harus bisa dalam segala bidang sebagai bentuk untuk menfasilitasi bakat

anak yang sangat banyak berkembang. Untuk supaya tidak salah

memahami suatu makalah ini maka penulis memberikan penjelasan

secara terinci.

1.    Desain adalah kerangka, bentuk atau rancangan.langkah pertama

dalam fase pengembangan bagi setiap produk atau sistem yang

direkayasa. Desain dapat didefinisikan berbagai proses aplikasi

berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat,

suatu proses atau sistem dalam detail yang memadai untuk

memungkinkan realisasi fisiknya. Tujuan desainer adalah untuk

menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang

kemudian akan dibangun.4 Desain pembelajaran adalah praktik

penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar

dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan

peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman

peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang

4 http://rpl07.wordpress.com/2007/06/21/konsep-dan-prinsip-desain-oleh-afwan

9

Page 10: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

"perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi.

Sebagai suatu disiplin, desain pembelajaran secara historis dan

tradisional berakar pada psikologi kognitif dan perilaku. Namun istilah

ini sering dihubungkan dengan istilah yang berbeda dalam bidang lain,

misalnya dengan istilah desain grafis. Walaupun desain grafis (dari

perspektif kognitif) dapat memainkan peran penting dalam desain

pembelajaran, namun keduanya adalah konsep yang terpisah.

2.    Tujuan adalah sasaran yang ingin  dicapai setelah mengajar suatu

pokok atau subpokok bahasan yang sudah ditencanakan. Dalam buku

lain dijelaskan tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu

lembaga pendidikan seperti SD,SM,dan universitas yang harus sesuai

dengan tujuan pendidikan Nasional.5 Jadi tujuan yang penulis maksud

sesuatu yang hendak dicapai setelah mengajar suatu pokok bahasan

atau sub bahasan yang telah direncanakan oleh seorang pendidik

ataupun guru formal atau non formal sehingga sehingga terjadinya

perubahan pada anak didik atau  siswa dalam hal intelegensi maupun

moral, sopan santun, ataupun akhlak.

3.   Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau mahluk

hidup belajar. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram

dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif,

yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati &

Mudjiono dalam Sagala, 2005) Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar (UUSPN No.20 Tahun 2003 dalam Sagala, 2005).

Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan

mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan

5 Zuhairi, Stain. Blogspot.com/2008/02/ http:// analisis-instruksional . html

10

Page 11: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran..6 Jadi desain

pembelajaran adalah rangcangan atau kerangka terhadap sesuatu

yang akan dicapai setelah mengajar dalam pokok bahasan atau

subbahasan sehingga proses belajar

mengajar atau system pembelajaran terarah dan terprogram sesuai

dengan yang diinginkan.

Semua program pendidikan atau pengajaran didasarkan kepada

tujuan umum pengajaran. Tujuan umum ini di turunkan menjadi tiga

sumber yaitu: masyarakat, siswa dan bidang studi. Yang diturunkan oleh

masyarakat mencakup konsep luas seperti “membentuk manusia

pancasila” “manusia pembangun” “manusia berkepribadian” “menetapkan

nilai”. Manusia bertanggung jawab  dan sebagainya. tujuan pendidikan

menurut siswanya mencakup “kesiapan jabatan, ketrampilan

memecahkan masalah, penggunaan waktu senggang secara

membangun dan sebagainya. Dan tiap siswa mempunyai harapan yang

berbeda.    

Tujuan pendidikan yang ada kaitanya dengan bidang studi dapat

dinyatakan lebih spesifik, misalnya dalam sains, sadar akan keindahan.

Karena sain dan pendidikan tidak dapat dipisahkan ilmu-ilmu sain

haruslah dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencapai data yang valid,

karena ilmu sain selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangannya.

B. Komponen Utama Desain Pembelajaran

Komponen utama dari desain pembelajaran adalah: Pembelajar

(pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik

mereka, kemampuan awal dan pra syarat7. Tujuan Pembelajaran (umum

dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh

pembelajar. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik

6 Dadang Supriatna, Konsep Dasar Desain Pembelajaran, PUSAT.h.4.7 http://blog.tp.ac.id/tag/contoh-makalah-desain-pembelajaran-berdasar-kompetensi#ixzz1qXPKBa5J

11

Page 12: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

atau materi yang akan dipelajari. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan

secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu

kegiatan belajar mengajar. Bahan Ajar, adalah format materi yang akan

diberikan kepada Pembelajar. Penilaian Belajar, tentang pengukuran

kemampuan atau kompetensi ang sudah dikuasai atau belum.

C.    Komponen-Komponen Pembelajaran

Konsep tujuan pengajaran atau pembelajaran yang dikemukakan

oleh Mager menitik beratkan pada tingkah laku siswa atau perbuatan

(performace) sebagai suatu jenis output yang terdapat dari siswa, yang

dapat diamati dan menunjukan bahwa siswa tersebut telah melakukan

kegiatan belajar.8 Artinya jika siswa tidak dapat mempertunjukan

tingkahlaku tertentu sebelum belajar dan kemudian dapat

mempertunjukannya maka berarti siswa telah menempuh proses

pembelajaran. Yang menjadi masalah sekarang, apakah tingkah laku

yang dipertunjukan sesuai dengan tingkah laku  yang diharapkan atau

sesuai dengan norma-norma agama dan norma lainnya. Dan apabila

siswa belum mampu mempertunjukan tingkah laku yang diharapkan

seperti yang sesuai dengan aturan-aturan yang tertera dalam Al-Qur’an

dan Al-Hadits  ataupun dengan apa yang menjadi tujuan pembelajaran

maka, walaupun siswa sudah melakukan pembelajaran tetapi tujuan

pembelajaran belum tercapai. Maka pendidik belum bisa melakukan

desain tujuan pembelajaran yang bisa menggapai seluruh siswa yang di

ajarnya.

Dalam mendesain tujuan pembelajaran harus memperhatikan

komponen-komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran sehingga

seorang guru atau pendidik dapat mencapainya apa yang diharapkan.

Dalam pendesainan tujuan pembelajaran hendaknya seorang guru atau

pendidik memperhatikan komponen sebagi berikut :

8 Oemar Hamelik, Perencanaan Pengajaran BerdasarkanPendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005) cetakan keempat, hlm., 111

12

Page 13: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

1.   Tingkah laku terminal

Tingkah terminal adalah komponen tujuan pengajaran yang menentukan

tingkah laku siswa setelah pengajaran. tingkah laku terminal harus

dirumuskan dengan menggunakan  kata kerja(action verb) misalnya

memilih, mengukur, yang menunjukkan suatu tindakan yang dapat diamati

dan dicatat. Dengan menggunakan kata kerja tindakan, kita dapat

menkomunikasikan apa yang kita harapkan dapat dilakukan oleh siswa 

pada saat pembelajarang sedang berlangsung maupun proses

pembelajaran telah selesai. Mengidentifikasi perilaku awal siswa

dimaksudkan untuk mengetahui siapa kelompok sasaran, populasi

sasaran, serta sasaran didik dari kegiatan instruksional. Istilah tersebut

digunakan untuk menanyakan siswa yang mana atau siswa sekolah apa,

serta sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka

miliki sehingga dapat mengikuti pelajaran tersebut.9

2.    Kondisi-kondisi tes.

Kondisi-kondisi seperti yang seperti itu, seharusnya perlu disiapkan oleh

seorang guru sebab sering terjadi siswa memprotes bahwa ulangan atau

tes yang diberikan tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah

diberikan. Jenis kondisi ada tiga jenis yang umumnya mempengaruhi

prilaku pada suatu tes. Pertama,Alat dan sumber yang seharusnya yang

digunakan oleh siswa dalam mempersiapkan untuk menempuh tes.

Seperti buku sumber, catatan, dan sebagainya. Kedua ,tantangan yang

disediakan untuk siswa misalnya mengerjakan tes dalam jangka waktu

yang terbatas. Ketiga,cara menyajikan informasi atau pelajaran. Misalnya,

dengan tulisan ataupun dengan rekaman. Tujuan-tujuan pengajaran yang

lengkap seharusnya memuat kondisi-kondisi dimana perilaku akan diuji.

3.    Ukuran-ukuran perilaku

Komponen ukuran merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang

9.M. Atwi Suparman, Desain Instruksional (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004), h. 16

13

Page 14: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. Suatu

ukuran (standar) menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima

sebagi bukti bahwa siswa telah mencapai tujuan. Misalnya siswa dapat

memecahkan suatu masalah dalam tempo sepuluh menit ataupun

beberapa menit sesuai dengan waktu atau ukuran yang telah ditentukan

oleh seorang guru.

D. Model-model Desain Pembelajaran

Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang

dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran

dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model

berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan

model melingkar. Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk

mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap

dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE. Model

berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk

menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya

video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh

modelnya adalah model hannafin and peck.

Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain

pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang

cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum

sekolah, dll. contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang

biasa kita sebut sebagai model prosedural dan model melingkar. Contoh

dari model prosedural adalah model Dick and Carrey sementara contoh

model melingkar adalah model Kemp. Adanya variasi model yang ada ini

sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa keuntungan itu

antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model

desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi di

lapangan, selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat

model turunan dari model-model yang telah ada, ataupun kita juga dapat

14

Page 15: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan

diperbaiki. Beberapa contoh dari model-model diatas akan diuraikan

secara lebih jelas berikut ini:

1. Model Dick and Carrey

Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and

Carey (1985). Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah–

langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah :

1. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.

2. Melaksanakan analisi pembelajaran

3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa

4. Merumuskan tujuan performansi

5. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan

6. Mengembangkan strategi pembelajaran

7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

9. Merevisi bahan pembelajaran

10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.10

Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat

jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat

cocok sebagai dasar untuk mempelajari model desain yang lain.

Kesepuluh langkah pada model Dick and Carey menunjukan hubungan

yang sangat jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan

yang lainya. Dengan kata lain, system yang terdapat pada Dick and Carey

10.Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran, Gaung Persada, Jakarta 2011,hal 169

15

Page 16: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan

berikutnya.

Langkah awal pada model Dick and Carey adalah mengidentifikasi

tujuan pembelajaran. Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum

perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan sekolah dasar,

khususnya dalam mata pelajaran tertentu di mana tujuan pembelajaran

pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu rancangan pembangunan.

Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata

pelajaran dimaksudkan agar : Pada awal proses pembelajaran anak didik

atau siswa dapat mengetahui di mampu melakukan hal–hal yang

berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran, adanya pertautan

antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil

pembelajaran yang dikehendaki, menerangkan langkah–langkah yang

perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain pembelajaran.

2. Model Kemp

Model Kemp termasuk ke dalam contoh model melingkar jika

ditunjukkan dalam sebuah diagram. Secara singkat, menurut model ini

terdapat beberapa langkah dalam penyusunan sebuah bahan ajar, yaitu:

Menentukan tujuan dan daftar topik ,menetapkan tujuan umum untuk

pembelajaran tiap topiknya; Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa

pembelajaran tersebut didesain; Menetapkan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai dengan syarat dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku

pelajar; Menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tiap

tujuan; Pengembangan pra penilaian/ penilaian awal untuk menentukan

latar belakang pelajar dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu

topik; Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang

menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa

siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan;

Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang

meliputi personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk

16

Page 17: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

melaksanakan rencana pembelajaran; Mengevaluasi pembelajaran siswa

dengan syarat mereka menyelesaikan pembelajaran serta melihat

kesalahankesalahan dan peninjauan kembali beberapa fase dari

perencanaan yang membutuhkan perbaikan yang terus menerus, evaluasi

yang dilakukan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.11

3. Model ASSURE

Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah

formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model

berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam

langkah kegiatan yaitu:

1. Analyze Learners

2. States Objectives

3. Select Methods, Media, and Material

4. Utilize Media and materials

5. Require Learner Participation

6. Evaluate and Revise

1. Analisis Pelajar

Menurut Heinich et al (2005) jika sebuah media pembelajaran akan

digunakan secara baik dan disesuaikan dengan cirri-ciri pelajar, isi dari

pelajaran yang akan dibuatkan medianya, media dan bahan pelajaran

itu sendiri. Lebih lanjut Heinich, 2005 menyatakan sukar untuk

menganalisis semua cirri pelajar yang ada, namun ada tiga hal penting

dapat dilakuan untuk mengenal pelajar sesuai .berdasarkan cirri-ciri

umum, keterampilan awal khusus dan gaya belajar Menyatakan

Tujuan

11 Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran, Gaung Persada, Jakarta 2011, hal-296

17

Page 18: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

2. Menyatakan tujuan

Menyatakan tujuan adalah tahapan ketika menentukan tujuan

pembeljaran baik berdasarkan buku atau kurikulum.

Tujuanpembelajaran akan menginformasikan apakah yang sudah

dipelajari anak dari pengajaran yang dijalankan. Menyatakantujuan

harus difokuskan kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang

baru untuk dipelajari

3. Pemilihan Metode, media dan bahan

Heinich et al. (2005) menyatakan ada tiga hal penting dalam pemilihan

metode, bahan dan media yaitu menentukan metode yang sesuai

dengan tugas pembelajaran, dilanjutkan dengan memilih media yang

sesuai untuk melaksanakan media yang dipilih, dan langkah terakhir

adalah memilih dan atau mendesain media yang telah ditentukan.

4. Penggunaan Media dan bahan Menurut Heinich et al (2005) terdapat

lima langkah bagi penggunaan media yang baik yaitu, preview bahan,

sediakan bahan, sedikan persekitaran, pelajar dan pengalaman

pembelajaran

5. Partisipasi Pelajar di dalam kelas

Sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar perlu dilibatkan dalam

aktivitas pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis

atau presentasi.

6. Penilaian dan Revisi Sebuah media pembelajaran yang telah siap

perlu dinilai untuk menguji keberkesanan dan impak pembelajaran.

Penilaian yang dimaksud melibatkan beberaoa aspek diantaranya

menilai pencapaian pelajar, pembelajaran yang dihasilkan, memilih

metode dan media, kualitas media, penggunaan guru dan penggunaan

pelajar.

4. Model ADDIE

18

Page 19: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Ada satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih generik

yaitu model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement- Evaluate).

ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan

Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam

membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,

dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri12. Model ini

menggunakan 5 tahap pengembangan yakni :

1. Analysis (analisa)

2. Design (disain / perancangan)

3. Development (pengembangan)

4. Implementation (implementasi/eksekusi)

5. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Tahap 1 : analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan

dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment

(analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan

melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang

akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta

belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas

yang rinci didasarkan atas kebutuhan. Langkah 2: Desain Tahap ini

dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blueprint). Ibarat

bangunan, maka sebelum dibangun gambar rancang bangun (blue-print)

diatas kertas harus ada terlebih dahulu . Langkah

3: Pengembangan, Pengembangan adalah dengan lingkungan belajar

lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus

disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap

pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji

12 ADDIE Instructional Design Model. Retrived December 20 2006. fromhttp://itsinfo.tamu.edu/workshops/handouts/pdf_handouts/addie.pdf

19

Page 20: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu

evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan

untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang kita kembangka

Langkah 4: Implementasi, Implementasi adalah langkah nyata untuk

menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada

tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian

rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.

Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus

sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan

atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan

sesuai skenario atau desain awal. Langkah 5: Evaluasi Evaluasi adalah

proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun

berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap

evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang

terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif,

karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan,

mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya

review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita

buat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk

yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan

lainlain.

5. Model Hanafin and Peck

Model Hannafin dan Peck ialah model desain pengajaran yang terdiri

daripada tiga fase yaitu fase Analisis keperluan, fase desain, dan fase

pengembangan dan implementasi (Hannafin & Peck 1988). Dalam model

ini, penilaian dan pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase. Model

ini adalah model desain pembelajaran berorientasi produk. Gambar di

bawah ini menunjukkan tiga fase utama dalam model Hannafin dan Peck

(1988). Fase pertama dari model Hannafin dan Peck adalah analisis

kebutuhan. Fase ini diperlukan untuk mengidentifikasi

20

Page 21: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

kebutuhankebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran

termasuklah di dalamnya tujuan dan objektif media pembelajaran yang

dibuat, pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan oleh kelompok

sasaran, peralatan dan keperluan media pembelajaran. Setelah semua

keperluan diidentifikasi Hannafin dan Peck (1988) menekankan untuk

menjalankan penilaian terhadap hasil itu sebelum meneruskan

pembangunan ke fase desain.

Fasa yang kedua dari model Hannafin dan Peck adalah fase

desain. Di dalam fase ini informasi dari fase analisis dipindahkan ke

dalam bentuk dokumen yang akan menjadi tujuan pembuatan media

pembelajaran. Hannafin dan Peck (1988) menyatakan fase desain

bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mendokumenkan kaedah yang

paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan mdia tersebut13. Salah satu

dokumen yang dihasilkan dalam fase ini ialah dokumen story board yang

mengikut urutan aktivitas pengajaran berdasarkan keperluan pelajaran

dan objektif media pembelajaran seperti yang diperoleh dalam fase

analisis keperluan. Seperti halnya pada fase pertama, penilaian perlu

dijalankan dalam fase ini sebelum dilanjutkan ke fase pengembangan dan

implementasi. Fase ketiga dari model Hannafin dan Peck adalah

fase pengembangan dan implementasi. Hannafin dan Peck (1988)

mengatakan aktivitas yang dilakukan pada fase ini ialah penghasilan

diagram alur, pengujian, serta penilaian formatif dan penilaian sumatif.

Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi pembuatan diagram

alir yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran. Untuk

menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti kesinambungan link,

penilaian dan pengujian dilaksanakan pada fase ini. Hasil dari proses

penilaian dan pengujian ini akan digunakan dalam proses

pengubahsuaian untuk mencapai kualitas media yang dikehendaki. Model

13 Hannafin, M.J. & Peck, K.L. 1988. The design, development, and evaluation

of instructional software. New York: Mc Millan Publishing Company

21

Page 22: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Hannafin dan Peck (1988) menekankan proses penilaian dan

pengulangan harus mengikutsertakan proses-proses pengujian dan

penilaian media pembelajaran yang melibatkan ketiga fase secara

berkesinambungan. Lebih lanjut Hannafin dan Peck (1988) menyebutkan

dua jenis penilaian yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian

formatif ialah penilaian yang dilakukan sepanjang proses pengembangan

media sedangkan penilaian sumatif dilakukan setelah media telah selesai

dikembangkan.

E.    Bahan pengajaran

Bahan pengajaran adalah bagian integral dalam kurikulum

sebagiman yang telah ditentukan dalam Garis-Garis Besar Program

Pengajaran. Itu sebabnya dapat dikatakan bahan pengaajaaran pada

hakikatnya isi kurikulum itu sendiri. Bahwa isi kurikulum senantiasa

mengacu usaha pencapaian ketujuan-tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan

instruksional bidang studi bahan pengajaran itu adalah sebagai rincian

pada poko-pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam GBPP.14

Berbagai kebutuhan pendidikan tak dapat dipisahkan dari

pendekatan pengembangan kurikulum secara menyeluruh. Dalam

hubungan ini ada empat kategori pendekatan yang dapat kita

pertimbangkan:

1. Pendekatan cultural

2. Pendekatan multi dimensional

3. Pendekatan menererial

4. Pendekatan professional

14 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

22

Page 23: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Keempat ini sangat mempengaruhi tujuan pembelajaran yang telah

terprograam dalam Gari-Gari Besar Tujuan Pembelajaran dan kurikulum

yang ada dari beberapa pendekatan ini dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Pendekatan cultural

Dala struktur kultur ( budaya) Nasional terdapat dimensi-dimensi

keluarga, pendidikan, ekonomi,politik, system nilai, teknologi, rekreasi

dan lain sebagainya. Pendekatan politik dikenal sebagai pendekatan

demokrasi yang beroreentasi pada pembentukan kecerdasan dan

perluasan kesempatan belajar. Diasumsikan bahwa manusia-manusia

yang berkecerdasan tinggi akan memungkinkan baginya untuk

berpartisipasi dalam masyarakat, misalnya dalam proses

pembangunan. Karena isi kurikulum dikembangkan dan

diorganisasikan sedemikian rupa untuk mencapai sasaran manusia

atau warga Negara demokratis. Dengan kata lain, isi kurikulum yang

tidak mengarah pada pembentukan kepribadian berdasarkan nilai-nilai

social dan personalyang menjadi cirri khas kemanusiaan. Isi kurikulum

disusun berdasarkan system nilai yang berorientasi pada

pembentukan warga Negara yang “baik”

2. Pendekatan multidimensional

Sesuai dengan pendekatan multidimensional, pengembangan isi

kurikulum berdasarkan pada ‘keharusan-keharusan’, sebagai berikut:

Pertama,isi kurikulum berdasarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan

politik yang dilaksanakan oleh pemerintah, yang

mencakupkebijaksanaan dalam pembangunan dan pendidikan.

Kedua,isi kurikulum dikembangkan berdasarkan konsep pendidikan

misalnya konsep pendidikan “siap pakai” artinya para para lulusan

dipersiapkan agar mampu bekerja atau menempati lapangan kerja

dalam masyarakat. Ketiga, isi kurikulum dikembangkan

berdasarkan psikologi belajar tertentu. Sejalan dengan konsep

23

Page 24: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

pendidikan maka psikologi behavioristik yang menekankan pada

pembentukan tingjah laku atau dengan konsep belajar tuntas.

3. Pendekatan menejerial

4. Pendekatan professiona

F.   Tehnik merumuskan tujuan pengajaran

Dalam mencapai tujuan tidak semudang membalikkan tangan kita

perlu adanya kerja keras. Banyaknya komponen pembelajaran yang

seharusnya mendukung dan bekerjasama dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Pendidik dan siswa merupakan komponen yang dominan

yang berperan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Tanpa  keduanya,

walaupun ada yang lain juga mempengaruhinya tidak akan mungkin

tujuan pengajaran tercapai kalau tanpa keduannya. Merumuskan tujuan

belajar mengajar.  1. Merumuskan tujuan umum, 2. Merumuskan suatu

situasi, 3. Merumuskan suatu tes. langkag-langkah ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Merumuskan tujuan umum Tujuan umum yang dulu disebut tujuan

instruksional umum adalah hasil-hasil pengajaran yang mengandung nilai

tertentu bagi siswa.sebagai contoh memiliki pengetahuan dasar-dasar

kenegaraan dan pemerintah sesuai dengan UUD 1945, memiliki

keterampilan memecahkan masalah sederhana dengan

sistematis,memiliki sikap demokratis dan rasa tenggang rasa.

Pendidik dalam merumuskan tujuan pengajaran bersumber dari

mata pelajaran. Mata pelajaran dapat dibagi-bagi menjadi bagian-bagian

kecil pokok bahasan. Bagian tersebut dapat dirumuskan suatu tujuan

pengajaran tertentu .sehingga mempunyai ciri khas seorang pendidik

dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik. Merumuskan

suatu situasi acuan Seorang pendidik dalam merencanakan pelajaran,

sesungguhnya dia mengharapkan dalam situasi bagaimanpun pendidik

24

Page 25: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

dapat menyampaikan kepada anak didiknya. Jadi situasi acuan itu berada

diluar pengajaran itu senndiri, untuk menentukan situasi acuan tersebut,

guru perlu mempertanyakan pada dirinya sendiri atau menanyakan

kepada siswa sesuai dengan harapan atau aspirasi siswa dalam kelas itu

sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang kita harapkan

dan tercapai tujuan pembelajaran.

Merumuskan suatu tes situasi acuan Tes adalah suatu mekanisme

untuk menghubungkan tujuan pendidik dengan situasi acuan.15 

Penyusunan tes dalam rangka untuk mengecek apakah pengajaran

relevan jika siswa mampu mentranferkan hal-hal yang telah dipelajarinya

dalam situasi lain sebagai bukti bahwa dia telah mencapai tujuan

pengajaran. Itu berarti dia mampu melakukan atau melaksanakan dalam

situasi yang diharapkan. Tes berisikan kondisi-kondisi tingkah laku yang

harus dipertunjukkan dan ukuran-ukuran keberhasilan tingkah laku.

G.   Kegunaan Tujuan Pengajaran

Seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran mempunyai

keinginan dan tidak sama satu dengan yang lain terahadap siswa yang

diajarnya. Perumusan tujuan pengajaran mengandung kegunaan tertentu

dalam rangka memecahkan permasalahan dalam pengajaran. secara

khusus, tujuan pengajaran bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk Pengajaran atau keadaan siswa artinya pengajaran dinilai

berhasil apabila siswa telah mencapai tujuan pengajaran yang telah

ditentukan . ketercapaian tujuan tujuan pengajaran oleh siswa

menjadi indicator keberhasilan system pengajaran yang dirancang

sebelumnya.

b. Untuk membimbing siswa belajar. Tujuan-tujuan yang telah

dirumuskan memberikan arah, acuan, dan pedoman bagi siswa

15 Oemar Hamelik, Perencanaan Pengajaran BerdasarkanPendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005) cetakan keempat, hlm.,130

25

Page 26: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dengan demikian guru dapat

merancang tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk

mengarahkan siswa mencapai tujuan pengajaran.

c. Sebagai kriteria untuk merancang pelajaran. Merupakan dasar

dalam memilih dan menetapkan materi pelajaran, baik ruang

lingkupnya, menentukan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan

untuk mencapai tujuan, memilih alat sunmber, serta untuk

merancang prosedur penilaian.

d. Menjadi media untuk berkomunikasikan dengan rekan-rekan guru

lainnya.

Berdasarkan tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, maka

seorang guru dapat melakukan komunikasi dengan rekan sekerjanya

tentang apa yang hendak dicapai dalam tujuan pmbelajaran.16

H.    Tingkatan-tingkatan Tujuan pendidikan atau Pembelajaran

Tujuan pendidikan dan pengajaran  dapat kita bagi menjadi lima

tingkatan atau jenjang sesuai dengan ruang lingkup dan sasaran yang

hendak dicapai oleh tujuan itu. Tingkatan tujuan tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Tujuan pendidikan Nasional

2. Tujuan lembaga pendidikan

3. Tujuan kurikuler

4. Tujuan mata pelajaran

5. Tujuan belajar mengajar

16 Oemar Hamelik, Perencanaan Pengajaran BerdasarkanPendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005) cetakan keempat, hlm., 114

26

Page 27: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Tujuan-tujuan tersebut akan diuraikan satu persatu dibawah ini

1.  Tujuan pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan Nasional adalah tujuan pendidikan umum dari

system pendidikan nasional. Tujuan ini merupakan tujuan jangka

panjang dan sangat luas dan menjadi pedoman dari semua kegiatan 

atau semua usaha pendidikan di Negara kita. Tujuan ini kemudian

dijadikan landasan dalam landasan dalam menentukan tujuan sekolah

dan tujuan kurikulum sekolah, tujuan pendidikan formal dan non

formal. Dengan kata lain tujuan pendidikan nasional menjadi pedoman

dari seluruh kegiatan dan lembaga pendidikan di Negara kita. sehingga

tujuan pengajaran tidak melenceng apa yang diharapkan oleh

pendidikan Nasional. Walaupun tujuan yang jelaskan diatas sangatlah

umum tetapi itu semua menjadi acuan bagi pendidik yang pada 

dasarnya suatau daerah tidaklah sama dalam mengembangkan tujuan

penganjaran dan kerena mempunyai hak otonomi daerah  masing-

masing. Dan satu-satunya untuk menyatukan semua keinginan dalam

mengemabangkan tujuan pengajaran. Maka adanyan tujuan

pendidikan Nasional sebagai salah satu sarana pemersatu diantara

semuannya.

2.   Tujuan lembaga pendidikan

Setiap lembaga pendidikan, sejak dari taman kanak-kanak sampai

perguruan tinggi, masing-masing mempunyai tujuan yang hendak

dicapai, dan tujuan itu berbeda-beda dengan yang lainya berdasarkan

pada jenis lembaga yang disediakan untuk siapa ada didalam proses

pengajaran. Dalam hubungan ini, penulis mengambil contoh tujuan

sekolah dasar dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional yang

umumnya sekolah dasar hendaknya mencapai tujuan atau target

sebagai berikut. Supaya anak- anak tamatan SD mengenal kewajiban

27

Page 28: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

dan haknya sebagai manusia pancasila sesuai dengan UUD 45 ,

Pancasila perbuatan selaras dengan pengetahuan. Supaya anak-anak

tamatan SD memiliki salah satu keterampilan atau kecakapan khusus

yang merupakan bekal hidupnya dalam masyarakat dan dengan

demikian dapat berdiri sendiri. Supaya anak-anak tamatan SD memiliki

dasar ilmu pengetahuan yang kukuh dan keprigelan (cepat tanggap

dengan keadaan yang ada) dan penggunaan dalam melanjutkan

pendidikan kesekolah menengah. Sehingga keinginan bangsa dalam

mewujudkan WAJIB BELAJAR 9 TAHUN.

3. Tujuan kurikuler Kurikulum 

Setiap pendidikan  di Indonesia harus mencerminkan  mukhadimah

UUD’45 demikian kurikulum harus menjadi pelaksana UUD’45

dibidang pendidikan. Karena itu untuk memperjelas tujuan kurikulum,

misalnya: kurikulum sekolah dasar maka dapat diperhatikan hasil

pendidikan atau taraf perkembangan yang diharapkan dalam kurikulum

SD sebagai berikut: Sikap siswa. Sikap siswa dalam kehidupan sehari-

hari sesuai dengan mukhadimah UUD’45 ( isi mukadimah UUD)

Pengetahuan dan pengertian siswa terhadap bahan pelajaran sebagai

warga Negara. Artinya siswa yang patuh terhdap peraturan-peraturan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

1. Perasaan keindahan siswa.

2. Kecerdasan siswa.

3. Perkembangan jasmani atau kesehatan.

4. Keterampilan

5. Tujuan mata pelajaran

6. Tujuan belajar mengajar

28

Page 29: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Tujuan belajar mengajar sebagai contoh mata pelajaran pendidika

kewarganegaraan sebagai berikut: Menanamkan,memupuk,dan

mengembangkan rasa beragama dengan bukti berbakti kepada Tuhan

Yang Maha Esa Memupuk dan mengembangkan rasa kekeluargaan

dalam hidup sebagai anggota masyarakat Memupuk dan

mengembangkan rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air

Memupuk dan mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi warga

Negara yang demokratis Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan

sifat dan sikap kewiraan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

       Dengan munculnya era globalisasi di penghujung milenium kedua

ini, telah membawa wawasan dan kesadaran masyarakat, dengan muncul

sejumlah harapan sakaligus kecemasan. Harapan-harapan ini karena ada

perbaikan kualitas hidup dan kehidupan di satu sisi sebagai akibat

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta informasi dan

teknologi (INFOTEK).

       Lembaga Pendidikan yang berkualitas merupakan dambaan setiap

komponen masyarakat, baik komponen masyarakat sekolah yang terdiri

dari peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, maupun masyarakat

dalam arti luas yaitu orang tua atau masyarakat lain pengguna pendidikan

29

Page 30: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

atau simpatisan yang menaruh perhatian besar terhadap kuantitas dan

kualitas output sekolah, “Lembaga Pendidikan yang berkualitas” yang 

mampu memproses peserta didik yang pada akhirnya akan menghasilkan

produk (output) secara optimal.

Pendidikan merupakan masalah penting dalam kehidupan

manusia, karena dengan adanya pendidikan berarti akan melahirkan

manusia yang kreatif dan mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam

mengisi masa depan yang lebih maju. Potensi yang ada pada diri manusia

akan berkembang menjadi pribadi yang baik, apabila dia manfaat kan

dengan sebaik mungkin kearah yang positif.

Kurikulum terus berubah karena potensi siswa, kondisi pendidikan,

persaingan global, persaingan pada kemampuan SDM dan persaingan

terjadi pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu guru dituntut harus

mampu: (a) Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran

sehari-hari. (b) Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar. (c)

Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran. (d)

Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah

laku. (e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber. (f) Memilih bahan

sesuai dengan prinsip dan teori belajar. (g) Menilai keefektifan

penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya.

(h) Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.

Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang,

misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai

proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai

penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembengan

pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, desain pembelajaran

merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan,

pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan

fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk

berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas

30

Page 31: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Komponen utama dari desain pembelajaran adalah: Pembelajar

(pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik

mereka, kemampuan awal dan pra syarat. Tujuan Pembelajaran (umum

dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh

pembelajar.

Konsep tujuan pengajaran atau pembelajaran yang dikemukakan

oleh Mager menitik beratkan pada tingkah laku siswa atau perbuatan

(performace) sebagai suatu jenis output yang terdapat dari siswa, yang

dapat diamati dan menunjukan bahwa siswa tersebut telah melakukan

kegiatan belajar

Dalam pendesainan tujuan pembelajaran hendaknya seorang guru

atau pendidik memperhatikan komponen sebagi berikut :

1.   Tingkah laku terminal

Tingkah terminal adalah komponen tujuan pengajaran yang menentukan

tingkah laku siswa setelah pengajaran

2.    Kondisi-kondisi tes.

Kondisi-kondisi seperti yang seperti itu, seharusnya perlu disiapkan oleh

seorang guru sebab sering terjadi siswa memprotes bahwa ulangan atau

tes yang diberikan tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah

diberikan. Jenis kondisi ada tiga jenis yang umumnya mempengaruhi

prilaku pada suatu tes.

3.    Ukuran-ukuran perilaku

Komponen ukuran merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang

digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa.

Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang

dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran

dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model

berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan

model melingkar. Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk

mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap

31

Page 32: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

dua jam pelajaran atau lebih.

Gari-Gari Besar Tujuan Pembelajaran dan kurikulum yang ada dari

beberapa pendekatan ini dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Pendekatan cultural

Dala struktur kultur ( budaya) Nasional terdapat dimensi-dimensi keluarga,

pendidikan, ekonomi,politik, system nilai, teknologi, rekreasi dan lain

sebagainya. Pendekatan politik dikenal sebagai pendekatan demokrasi

yang beroreentasi pada pembentukan kecerdasan dan perluasan

kesempatan belajar. Diasumsikan bahwa manusia-manusia yang

berkecerdasan tinggi akan memungkinkan baginya untuk berpartisipasi

dalam masyarakat, misalnya dalam proses pembangunan. Karena isi

kurikulum dikembangkan dan diorganisasikan sedemikian rupa untuk

mencapai sasaran manusia atau warga Negara demokratis. Dengan kata

lain, isi kurikulum yang tidak mengarah pada pembentukan kepribadian

berdasarkan nilai-nilai social dan personalyang menjadi cirri khas

kemanusiaan. Isi kurikulum disusun berdasarkan system nilai yang

berorientasi pada pembentukan warga Negara yang “baik”

2. Pendekatan multidimensional

Sesuai dengan pendekatan multidimensional, pengembangan isi

kurikulum berdasarkan pada ‘keharusan-keharusan’, sebagai berikut:

Pertama,isi kurikulum berdasarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan

politik yang dilaksanakan oleh pemerintah, yang mencakupkebijaksanaan

dalam pembangunan dan pendidikan. Kedua,isi kurikulum dikembangkan

berdasarkan konsep pendidikan misalnya konsep pendidikan “siap pakai”

artinya para para lulusan dipersiapkan agar mampu bekerja atau

menempati lapangan kerja dalam masyarakat. Ketiga, isi kurikulum

dikembangkan berdasarkan psikologi belajar tertentu. Sejalan dengan

konsep pendidikan maka psikologi behavioristik yang menekankan pada

pembentukan tingjah laku atau dengan konsep belajar tuntas.

32

Page 33: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

3. Pendekatan menejerial

4. Pendekatan professiona

Merumuskan tujuan belajar mengajar.  1. Merumuskan tujuan umum,

2. Merumuskan suatu situasi, 3. Merumuskan suatu tes. langkag-langkah

ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Langkag-langkah ini dapat dijelaskan

sebagai berikut: Merumuskan tujuan umum Tujuan umum yang dulu

disebut tujuan instruksional umum adalah hasil-hasil pengajaran yang

mengandung nilai tertentu bagi siswa.sebagai contoh memiliki

pengetahuan dasar-dasar kenegaraan dan pemerintah sesuai dengan

UUD 1945, memiliki keterampilan memecahkan masalah sederhana

dengan sistematis,memiliki sikap demokratis dan rasa tenggang rasa.

Seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran mempunyai

keinginan dan tidak sama satu dengan yang lain terahadap siswa yang

diajarnya. Perumusan tujuan pengajaran mengandung kegunaan tertentu

dalam rangka memecahkan permasalahan. Tujuan pendidikan dan

pengajaran  dapat kita bagi menjadi lima tingkatan atau jenjang sesuai

dengan ruang lingkup dan sasaran yang hendak dicapai oleh tujuan itu.

Tingkatan tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tujuan pendidikan Nasional

2. Tujuan lembaga pendidikan

3. Tujuan kurikuler

4. Tujuan mata pelajaran

5. Tujuan belajar mengajar

B. Saran – saran

Dari makalah yang saya buat ini saya menyadari tentulah tidak

dikatakan benar atau sempurna, baik dari tata bahasa penulisan maupun

isinya. Mungkin sangat jauh dari kata benar atau sempurna.

33

Page 34: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

Maka dari itu saya mengharapkan sumbangsih dari teman-teman

yang akan menjadi seorang guru profesional dibidang ilmu masing-masing

untuk memberi saran dan perbaikan terhadap makalah yang saya buat

ini, Sehinggga nantinya makalah ini bisa dijadikan sedikit acuan dalam

pembuatan desain pembelajaran disekolah kita masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Suparman, Atwi. 2009. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

Zuhairi, Stain. Blogspot.com/2008/02/ http:// analisis-instruksional . html

Hamelik, Oemar, Perencanaan Pengajaran BerdasarkanPendekatan

Sistem,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, cetakan keempa

http://instructionaltheorycourse.blogspot.com/2009/02/1-introduction

2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Dadang Supriatna, Konsep Dasar Desain Pembelajaran, PUSAT

PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA

34

Page 35: Desain Tujuan Pembelajaran€¦  · Web viewDesain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses

KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR

BIASA 2009

Sagala Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung :

Alfabeta

Hannafin, M.J. & Peck, K.L. 1988. The design, development, and

evaluation

of instructional software. New York: Mc Millan Publishing Company

Hasbullah, (2006) Implementasi E-Learning Dalam Pengembangan

Pembelajaran di Perguruan Tinggi (Proceeding), SNPTE 2006, UNY,

Yogyakarta

Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran, Gaung Persada, Jakarta

2011.`

Dimyati,dkk.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta

Kunandar.2009.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta:Rajawali Pers

ADDIE Instructional Design Model. Retrived December 20 2006. from

http://itsinfo.tamu.edu/workshops/handouts/pdf_handouts/addie.pdf

35