obvious2011.files.wordpress.com  · web viewberstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku....

34
PEMBAHASAN PENGELOMPOKAN DAN PELAPISAN SOSIAL, SERTA INTERAKSI SOSIAL A. Manusia Sebagai Anggota Kelompok Sosial Manusia pada umumnya dilahirkan seoang diri, tetapi mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Berbeda dengan binatang, manusia tidak mungkin memenuhi kebutuhannya seorang diri, maka timbulah apa yang disebut kelompok social (social group). Kelompok-kelompok social atau ”social group” adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan antar mereka, antara lain menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong-menolong. Akan tetapi tidak setiap himpunan manusia disebut kelompok social. Untuk itu dipelukan beberapa persyaratan kelompok social yaitu : 1. Setiap anggota harus sadar bahwa dia merupakan bagian dai kelompok yang besangkutan. 2. Ada hubungan timbale-balik antara anggota dengan yang lain. 3. Tedapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu sehingga hubungan antaa mereka semakin erat, faktortadi dapat merupakan nasib yang sama, idiologi politik yang sama dan lain-lain. 4. Berstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku.

Upload: others

Post on 03-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

PEMBAHASAN

PENGELOMPOKAN DAN PELAPISAN SOSIAL, SERTA INTERAKSI SOSIAL

A. Manusia Sebagai Anggota Kelompok Sosial

Manusia pada umumnya dilahirkan seoang diri, tetapi mempunyai naluri untuk

hidup dengan manusia lain. Berbeda dengan binatang, manusia tidak mungkin

memenuhi kebutuhannya seorang diri, maka timbulah apa yang disebut kelompok social

(social group).

Kelompok-kelompok social atau ”social group” adalah himpunan atau kesatuan-

kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan antar mereka, antara lain

menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran

untuk saling tolong-menolong. Akan tetapi tidak setiap himpunan manusia disebut

kelompok social. Untuk itu dipelukan beberapa persyaratan kelompok social yaitu :

1. Setiap anggota harus sadar bahwa dia merupakan bagian dai kelompok yang

besangkutan.

2. Ada hubungan timbale-balik antara anggota dengan yang lain.

3. Tedapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu sehingga

hubungan antaa mereka semakin erat, faktortadi dapat merupakan nasib yang sama,

idiologi politik yang sama dan lain-lain.

4. Berstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku.

5. Besistem dan beproses.

Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social dapat dikelompokan

sebagai berikut :

1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial

Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dengan berdasakan pada

berbagai criteria. George Simmel seorang sosiolog Jerman mengambil ukuran jumlah

besar kecilnya jumlah anggota kelompok, bagaimana individu mempengaruhi

kelompoknya, dan inteaksi social dalam kelompok. Simmel memulainya dari ukuran

terkecil yang terdiri dari satu oang sebagi fokus hubungan social yang dinamakan monad,

Page 2: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

dyad, dan triad untuk dua orang dan tiga orang. Sebagai perbandingan ditelaahnya

kelompok-kelompok lebih besar.

Ukuran lain yang diambil adalah atas dasar derajat inteaksi dalam kelompok

sosial. Pendekatan ini, paa sosiolog mendasarkan pengelompokannya pada derajat saling

kenal mengenal di antara anggotanya (faca to face grouping), seperti : keluaraga, ukun

tetangga, desa, kota, korpoasi dan Negara.

Ukuran lainnya adalah kepentingan dan wilayah. Pengelompokan ini berdasarkan

kepentingan dan wilayah yang tidak mempunyai kepentingan khusus atai tertentu,

seperti : komunitas masyarakat setempat.

Klasifikasi lain adalah bedasarkan ukuran deajat organisasi. Klasifikasi ini

kelompok-kelompok social terdiri dari kelompok yang teoganisir dengan baik, seperti

Negara sampai pada kelompok yang hamper tak teoganisir seperti keumunan.

2. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu

Tipe pengelompokan ini dilihat dari sudut individu dalam kelompok sosial dimana

ia tinggal, apakah ia tinggal di dalam masyarakat yang masi besahaja atau masyarakat

yang sudah kompleks.

Dalam masyarakat yang masih bersahaja keanggotaanya atas dasar kekerabatan,

usia, seks, dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau

kedudukan.keanggotaan kelompok sosial tersebut membeikan kedudukan atau prestise

tertentu yang sesuai dengan adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan

pada kelompok ini tidak selalu bersifat sukarela.

Dalam masyarakat yang sudah kompleks, individu biasanya menjadi anggota dari

kelompok social tertentu sekaligus, misalnya atas dasar seks, ras dan sebagainya.

Sedangkan untuk bidang rekreasi dan pekerjaan, bersifat sukarela.

3. In group dan Out group

Tipe In group dan out group atau perasaan dalam atau luar kelompok didasari

oleh sikap etnosentrisme, artinya suatu sikap untuk menilai unsure-unsur kebudayaan lain

dengan mempergunakan ukuran-ukuran sendiri. Akibatnya segala sesuatu yang temasuk

dalam kelompoknya sebagai sesuatu yang lebih baik apabila dibandingkan dengan

kebiasaan-kebiasaan kelompok lainnya. Sikap etnosentrisme sering disamakan dengan

Page 3: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

sikap mempercayai sesuatu, sehingga kadang-kadang sukar sekali bagi yang

bersangkutan untuk mengubahnya walaupun salah.

Sikap in group pada umumnya didasari oleh faktor simpati dan selalu mempunyai

perasaan dekat dengan anggota kelompoknya. Sedangkan sikap out group ditandai

dengan suatu kelainan yang berwujud antagonism atau antipasti.

In group dan out group dapat dijumpai pada seluruh masyaakat, baik masyarakat yang

masih bersahaja ataupun masyaakat yang sudah kompleks. Pada masyarakat yang masih

sederhana jumlahnya relative lebih sedikit jika dibanding dengan masyaakat yang sudah

kompleks.

4. Kelompok Primer (primery group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)

Charles Harton Cooley dalam bukunya Social Organization mengemukaan

perbedaan antaa kelompok primer danga kelompok sekunder. Kelompok pimer adalah

kelompok-kelompok yang ditandai cirri-ciri kenal mengenal anggota-anggotanya serta

kerjasama yang erat dan bersifat pibadi. Hasilnya peleburan individu kedalam kelompok,

sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok. Pendapat di atas mengandung dua

makna, yakni : 1) menujuk pada suatu kelas yang terdiri dari kelompok-kelompok

konkrit, sepeti : keluaga, kelompok permainan, RT, dan lain-lain, serta istilah saling

kenal mengenal menekankan pada sifat hubungan anata individu, seperti simpati dan

kerjasama yang spontan.

Kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, antara

siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan kenal mengenal secara pribadi dan sifatnya

juga tidak begitu langgeng. Contoh hubungan sekunder adalah kontrak (jual-beli).

5. Paguyuban (Gemenschaft) dan Patembayan (Gesselschaft)

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat

oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar hubungannya adalah

rasa cinta dan kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut

dinamakan juga kehidupan yang bersifat nyata dan organis. Bentuk paguyuban terutama

akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga dan lain-lain.

Menurut Tonies, paguyuban mempunyai tiga tipe, yang salah satu tipenya pasti

ditemui di dalam setiap kelompok masyarakat. Ketiga tipe terseut adalah : paguyuban

Page 4: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

karena iktan darah (Gemenschaft by blood), paguyuban karena tempat (Gemenschaft by

pleace), paguyuban karena ikatan jiwa pikiran (Gemenschaft by mind).

Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang

pendek, bersifat imaginary atau suatu bentuk yang ada hanya dalam pikiran, dan

strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin.

Bentuk patembayan, terutama terdapat dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan

ikatan, seperti : hubungan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik/industry daan

lain-lain.

Menurut Tonies kedua bentuk kehidupan bersama tersebut sama dengan dua

bentuk kemauan asasi manusia yaitu : wesenwille dan kurwille. Wesenwille adalah bentuk

kemauan yang dikodratkan yang timbul dari keseluruhan kehidupan alami. Di dalam

wesenwille perasaaan dan akal merupakan kesatuan dan kedu-duanya terikat pada

kesatuan hidup yang alamiahdan organis. Sedangkan, kurwille adalah bentuk kemauan

yang dipimpin oleh cara berpikir yanf didasarkan pada akal. Di dalam kurwille, kemauan

tersebut ditunjukanpada tujuaan-tujuan tertentu dan barsifat rasioal.

6. Formal group dan Informal group

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja

diciptakan anggota-anggotanya untuk mengatur hubungannya. Contoh formal group :

perkumpulan pelajar, perkumpulan wartawan, ikatan dokter, dan lain-lain.

Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau tidak pasti.

Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali,

yang menjadi dasar bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman

yang sama. Contoh informal group adalah : klic yang merupakan bentuk kelompok kecil

tanpa struktur formal.

7. Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

Kelompok social yang tidak teratur dapat dikelompokan ke dalam dua bentuk

kelompok, yakni ; kerumunan (crowd) dan public. Kerumunan adalah individu-individu

yang berkumpul secara kebetulan di sustu tempat pada waktu yang bersamaan. Bentuk-

bentuk kerumunan adalah sebagai berikut ;

Page 5: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

1). Kerumunan yang berartikulasi denganstruktur social, meliputi :

a. khalayak penonton atau pendengar yang formal, contohnya : penonton bioskop,

pendengar ceramah, dan lain-lain.

b. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan, contohnya : orang-orang yang

menghadiri pesta.

2). Kerumunan yang bersifat sementara, meliputi :

a. Kumpulan yang kurang menyenangkan

b. Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panic

c. Kerumunan penonton

3). Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum, meliputi :

a. Kerumunan yang bertindak emosional

b. Kerumunan yang bersifat immoral

Publik

Publik adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi

berlangsung melalui alat-alat komunikasi pendukung seperti pembicaraan berantai sacara

individual, media massa maupun kelompok. Dengan alat penghubung, dimungkinkan

bagi suatu publik untuk mendapatkan pengikut. Setiap aksi publik dipengaruhi keinginan

individu, jadi tingkah laku pribadi dan public pun didasari oleh tingkah laku individu atau

perilaku individu. Agar public terkumpul, nilai-nilai masyarakat digabungkan dengan alat

penghubung melalui penyiaran berita.

8. Masyarakat Pedesaan (Rural Community) dan Masyarakat Perkotaan (urban community)

Dalam masyarakat modern sering dibedakan antara masyarakat perkotaan dengan

masyarakat pedesaan.

Masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam dengan

system kekelurgaan yang kuat serta hidup secara berkelompok. Dilihat dari mata

pencahariannya, masyarakat pedesaan lebih mengandalkan system pertanian, selain mata

pencaharian tambahan seperti tukang kayu, tukang bata, tukang pembuat gula, dan lain-

lain.

Page 6: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

Hal lain yang menonjol adalah golongan orang tua memegang peranan yang

penting tempat meminta nasihat apabila ada masalah. Kelemahannya orang tua

mempunyai pandangan yang didasarkan pada tradisi yang kuat, sehingga sulit untuk

menerima perbuahan-perubahan.

Ditinjau dari sudut pemerintahan, hubungan antara panguasa dengan rakyat

berlangsung secara tidak resmi yang segala sesuatunya didasarkan pada musyawarah dan

mufakat. Pembagian kerja tidaj tegas, sehingga seseorang bias memegang beberapa

kedudukan dan peranan yang tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga sulit untuk dobeda-

bedakan.

Pandangan terhadap keperluan hidup, lebih memprioritaskan kepada keperluan

utama kehidupan, hubungan-hubungan untuk memperhatikan fungsi pakaian, makanan,

rumah dan sebagainya. Sedangkan orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan

hidup, dengan pandangan masyarakat sekitarnya, seperti makanan dihidangkan secara

lebih menarik, pakaian lebih memperhatikan unsure prestise bukan fungsunya semata.

Ciri-ciri lain yang menonjol pada masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :

1) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibanding dengan masyarakat desa. Ini

disebabkan cara berfikir rasional, yang didasarkan pada hitungan eksak yang

berhubungn dengan realita masyarakat.

2) Orang kota pada umumnya dapt mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung

pada bantuan orang laing atau bersifat individualistic.

3) Pembagian kerja antar warga lebih tegas dan punya batas-bats nyata.

4) Peluang untuk memperoleh pekerjaan lebih banyak sebagai dampak dari adanya

penbagian kerja yang tegas.

5) Pola pikirnya lebih rasional, sehingga menyebabkan interaksi yang terjadi lebih

didasarkan pada factor kepentingan disbanding factor pribadi.

6) Jalan kehidupan yang cepat, mengakibatkan pentingnya factor waktu, sehingga

pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk mengejar kebutuhan hidup.

7) Perubahan social tampak lebih nyata, karena di kota lebih terbuka terhadap

pengaruh dari luar.

Page 7: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

B. Pelapisan Sosial

Pengertian system pelapisan masyarakat atau stratifikasi sosial adalah perbedaan

masyarakat dalam kelas-kelas yang bertingkat atau hierarkis. Pelapisan social dalam

masyarakat tampak dalam bentuk adanya kelas yang memiliki bentuk berbeda-beda, yang

ada semenjak dahulu sampai sekarang. Semakin majunya peradabanyang ditandai dengan

meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin kompleks pula sistem pelapisan

yang ada dalam masyarakat. Pelapisan sosial dalam masyarakat secara prinsip dapat

ditemui secara konkret dalam bentuk pengelompokan menjadi dua macam kelas, yaitu:

a. Secara ekonomi,

b. Secara politik

Pengelompokan tersebut memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi.

Misalnya, orang yang memiliki kekayaan berlebih pada umumnya secara politis akan

menduduki lapisan atas dalam masyarakat. Adapun terjadinya system pelapisan sosial di

tengah masyarakat dapat terejadi karena alasan-alasan, berikut :

a. Sengaja dibentuk, pelapisan social yang sengaja dibentuk berkaitan erat dengan

system pembagian tugas, kekuasaan, dan wewenang secara resmi dalam

organisasi-organisasi formal, seperti misalnya di dalam birokrasi pemerintahan,

partai politik, perusahaan, dan perkumpulan yang memiliki hubungan timbal-balik

dengan situasi disekitarnya.

b. Secara sendirinya, sistem pelapisan sosial dapat terjadi dengan sendirinya seiring

dengan perkembangan masyarakat dan pihak masyarakat sendiriyang

mengkondisikan demikian. Hal ini didasarkan pada jenis kelamin, usia,

pendidikan atau kepandaian, keluarga (keturunan), kekayaan (harta yang

dimiliki).

Jika kita perhatikan, pelapisan sosial dalam kehidupan sehari-hari tersebut

memiliki sejumlah ukuran yang digunakan sebagai dasar pembuatan pelapisan

sosial sebagai beikut :

a. Kekayaan : kepemilikian materi dalam masyaakat bepengauh dalam pelapisan

sosial pada umumnya oang yang kaya mempeoleh pelapisan sosial atas di tengah

Page 8: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

masyarakat. Hal ini dapat dilihat darri penampilan mereka yang menunjukan

kekayaan atau harta yang mereka miliki

b. Kehomatan : pada masyarakat tradisional, faktor kehormatan menjadi tolak uku

pelapisan social dimana pada umumnya oaang yang penah bejasa, yakni kaum

tua-tua, temasuk oang yang disegani dan menduduki lapisan atas dalam

masyarakat.

c. Kepandaian atau penguasaan terhadap ilmu pengetahuan : hanya masyarakat yang

menghargai akan pentingnya ilmu pengetahuan yang menggunakan kepandaian

sebagai tolak ukur pelapisan sosialdi mana orang yang pandai atau ilmuwan

ditempatkan sebagai masyarakat atas. Hal ini dapat kita jumpai pada masyarakat

yang menganggap memiliki gelar kesarjanaan sebagai masyarakat lapisan atas.

d. Kekuasaan : pada umumnya penguasa atau seseorang yang memiliki jabatan

tertentu dengan kewenangan yang lebih banyak atau lebih tinggi di tengah

masyarakat akan menduduki pelapisan social teratas.

1. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat

Sifat sistem lapisan di dalam masyarakat dapat bersifat tertutup (closed social

stratification) dan terbuka (open social stratification). Yang bersifat tertutup , membatasi

kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik yang gerak

ke atas atau ke bawah. Di dalam sistem yang demikian, satu-satunya jalan untuk menjadi

anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran. Sebaliknya di dalam system

terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusahan dengan

kecakapannya sendiri naik ke lapisan atas, atau bagi mereka yang tidak beruntung, untuk

jatuh dari lapisan atas ke lapisan bawah. Pada umumnya system terbuka ini member

perangsang yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat untuk dijadikan landasan

pembangunan masyarakat dari ada system yang tertutup.

System tertutup terlihat pada masyarakat India yang berkasta, masyarakat feudal,

atau masyarakat di mana lapisannya tergabtung pada perbedaan rasial.

System lapisan yang tertutup, dalam batas-batas tertentu, dapat dijumpai pada

masyarakat Bali. Menurut kitab-kitab suci orang Bali, masyarakat terbagi dalm empat

lapisan, yaitu Brahmana, Satria, Vesia dan Sudra. Ketiga lapisan pertama disebut

Page 9: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

triwangsa sedangkan lapisan terakhir disebut jaba yang merupakan lapisan dengan

jumlah warga terbanyak. Keempat lapisan tersebut terbagi kedalam lapisan-lapisan

khusus. Biasanya lapisan atau kasta akan diketahui dari gelarnya. Gelar-gelar tersebut

diwariskan melalui garis-garis keturunan laki-laki atau patrilineal. Ida Bagus, Tjokorda,

Dewa, Ngahan, Bagus, I Gusti, Gusti. Gelar pertama adalah gelar orang Brahmana, gelar

kedua sampai dengan keempat bagi oaring-orang Vaisya. Orang-orang sudra juga

memakai gelar, seperti Pande, Kbon, Pasek, dan seterusnya.

2. Teori Pelapisan Masyarakat

1) Teori Fungsional

a) Emile Durkheim dalm bukunya The Division of Labor in Scienty,menyatakan

bahwa setiap masyarakat memandang aktifitas yang satu lebih penting dari

pada yang lainnya. Ada masyarakat memandang agama sebagai kegiatan

terpenting, sementara yang lain memandang ekonomi. Tinggi rendahnya

kedudukan (lapisan sosial) seseoang dilihat dai kepentingan pandangan itu.

Selain itu Durkheim memandang bakat dapat menimbulkan ketidakmeataan.

Orang yang berbakat bias lebih behasil dalam melakukan pekerjaan atau

tugasnya dibandingkan orang yang tidak bebakat. Sumber sosiao ini dapat

menempatkan seseorang pada lapisan social tinggi, menengah atau renadah.

b) Kingsley Davis dan Robert Moore, mengemukakan pendapat bahwa posisi-

posisi yang paling penting dalam masyarakat didisi oleh orang yang paling

berwenang. Orang yang memegang posisi tersebut, meskipun paling banyak

memerlukan latihan akan mendapat penghargaan tertinggi. Selanjutnya

dikatakan bahwa posisi terpenting/kunci adalah yang paling penting bagi

fungsinya system social. Di setiap masyarakat, tokoh agama, tokoh

pemerintahan, serta teknisi mempunyai kedudukan paling penting, karena itu

mereka paling dihargai.

2) Teori Reputasi

Teori Reputasi atau teori nama baik. Menurut Wamer status seseorang

ditetapkan oleh pendapat (pertimbangan) orang lain. Dasar pertimbanganya

adalah pendapat, prestise dan pendidikan. Dia mengemukakan enam tingkatan

status ini, yakni :

Page 10: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

a) Upper-upper, contohnya orang kayak arena warisan atau keturunan

b) Lower-upper, kaya karena hasil usaha

c) Upper-middle, ahli-ahli terdidik dan pengusaha yang berpendapatan

tinggi

d) Lower-middle, golongan pekerja halus, seperti sekretaris dan pekerja

kantor

e) Upper-lower, pekerja kasar dengan status tetap

f) Lower-lower, orang-orang miskin yang tidak mempunyai pekerjaan

tetap.

3) Teori Struktur

Treiman, pengembang teori ini. Dari hasil penelitiannya dia mengambil

kesimpulan bahwa dalam masyarakat yang berlain-lain tidak ada perbedaan dalam

mzenyusun tingkatan prestise pekerjaan. Dalil yang dikemukakan adalah :

a) Setiap masyarakat mempunyai kebutuhan yang sama, karena ada

pembagian kerja yang sama

b) Pembagian kerja yang terspesialisasi cenderung melahirkan perbedaan

penguasaan akan sumber-sumber yang langka(keterampilan, kekuasaan,

dan kekayaan). Jadi pembagian kerja melahirkan perbedaan

kekuasaan/wewenang dan lain-lain sehingga menimbulkan hierarki

c) Orang yang mempunyai kedudukan penting mempunyai kesempatan yang

baik untuk lebih maju disamping memperoleh penghargaan yang baik

d) Kekuasaan dan kesempatan yang baik dinilai lebih tinggi dalam setiap

masyarakat; kekuasaan dan kesempatan mendapat penghargaan tinggi di

setiap masyarakat dunia.

3. Unsur-unsur lapisan masyarakat

Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang system lapisan

masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role).

Keberadaan seseorang individu dalm kehidupan bermasyarakat memiliki status,

yakni posisi yang disandang oleh seorang individu yang mengandung hak dan

kewajiban tertentu. Sedangkan peranan merupakan aspek dinamis dari status.

Page 11: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

Adanya status social membawa dampak pada peranan social. Sebagai contoh,

seorang anak di rumah memilki tugas dan kewajiban mengikuti apa yang diarahkan

oleh orang tua, sedangkan sebagai ketua karang taruna di lingkungan pemukiman ia

harus mampu menjadi penggerak kegiatan muda-mudi, dan memilki tanggung jawab

untuk memutuskan suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan organisasi yang

dipimpinnya. Seorang yang menyandang jabatan hendaknya berperilaku sesuai

dengan konsekuensi jabatan yang disandangnya. Berdasarkan cara memperolehnya,

status social dapat dibedakan menjadi tiga macam :

a. Status yang diusahakan (achieved status), yaitu status seseorang di masyarakat

merupakan hasil yang diperoleh melalui usaha sendiri.

b. Status yang digariskan (ascribed status), yakni status seseorang di masyarakat

yang disebabkan karena factor keturunan sehingga diperoleh dengan

sendirinya.

c. Status yang diberikan (assigned status), yakni status seseorang di masyarakat

yang diberikan kepada seseorang karena dianggap telah berprestasi. Misalnya,

kenaikan pangkat atau pemberian jabatan kehormatan kepada yang dianggap

layak.

Untuk mengetahui kedudukan macam apa yang dimiliki seseorang atau yang

melekat padanya, dapat dilihat melalui ciri tertentu yang disebut status symbol contoh ;

cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, cara pergaulan dan lain sebagainya.

Adapun peranan social merupakan aspek dinamis dari suatu status social, di

mana seseorang menjalankan peranan sosialnya berdasarkan status sosialnya.

Berdasarkan cara memperolehny, peranan sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga

macam :

a. Peranan Pilihan (achieved roles), yaitu peranan yang hanya dapat diperoleh

melalui usaha tertentu. Hal ini berkaitan dengan achieved status atau status yang

diusahakan.

b. Peranan Bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis,

bukan karena usaha tertentu. Peranan social seperti ini berkait langsung dengan

status bawaan (ascribed status)

Page 12: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

c. Peranan kunci (key roles) dan tambahan (supplementary roles), peran kunci

yaitu peran yang menjadi sumber utama penghidupan seseorang walau pun bukan

merupakan sumber penghasilan. Peran tambahan peran yang dilakukan terkait

dengan peran bawaan.

4. Mobilitas Sosial (social mobility)

1) Pengertian Umum dan Jenis-jenis Gerak Sosial

Kimball Young dan Robert W. Mack mengemukakan bahwa yang dimaksud

dengan gerak social atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial

(social strukture), yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu

kelompok social.

Gerak sosial tidak hanya terbatas pada individu, tetapi mungkin juga terjadi

pada kelompok-kelompok sosial, misalnya golongan minoritas dalam suatu

masyarakat berasimilasi dengan golongn mayoritas.

Tipe-tipe gerak sosial secara prinsipil ada dua macam, yaitu gerak sosial

yang horizontal dan vertikal. Gerak sosial horizontal merupakan peralihan

individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari satu kelompok sosial ke kelompok

sosial lainnya yang sederajat. Gerak sosial yang horizontal, tidak terjadi

perubahan derajat kedudukan seseorang ataupun obyek sosial. Contohnya adalah

seseoranf yang beralih kewarganegaraan, beralih pekerjaan yang sederajat, atau

mungkin gerak-gerak obyek sosial misalnya radio, mode pakaian, idiologi dan

sebagainya.

Gerak sosial vertical adalah gerak perpindahan individu atau obyek sosial

dari satu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat. Sesuai

dengan arahnya, maka terdapat dua jenis garak sosial yang vertical, yaitu yang

naik (social-climbing) dan yang turun (social-sinking). Gerak sosial vertical yang

naik mempunyai dua bentuk utama, yaitu :

a. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam

kedudukan yang lebih tinggi, kedudukan mana telah ada.

b. Pembentukan suatu kelompok, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang

lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok sosial

tersebut.

Page 13: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

Gerak sosial vertical yang menurun mempunyai dua bentuk utama, yaitu :

a. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya

b. Turunnya derajat sekelompok individu yang berupa disintegrasi sosial

kelompok sebagai kesatuan.

2) Saluran Gerak Sosial Vertikal

Menurut Pitirim A. Sorokin, gerak sosial vertical mempunyai saluran-

saluran dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertical melalui saluran tadi disebut

social circulation. Saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga

keagamaan, sekolah, organisasi politik, ekonomi dan keahlian.

Angkatan bersenjata memiliki peran penting dalam masyarakat. Dengan

sistim militerisme, atau yang berada dalam keadaan perang, baik perang melawan

musuh dari luar maupun perang saudara. Dalam keadaan perang, jasa seorang

prajurit, tanpa memperhatikan kedudukan (status), akan dihargai lebih tinngi oleh

masyarakat sekalipu prajurit tersebut berasal dari kedudukan yang rendah.

Lembaga keagamaan merupakan salah satu saluran penting dalan gerak

sosial vertikal. Setiap ajaran agama menganggap bahwa manusia mempunyai

kedudukan sederajat. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemuka-pemuka agama

bekerja keras untuk menaikkan kedudukan orang-orang dari lapisan rendah dalam

masyarakat. Di dalam sejarah dikenal Paus Gregorius VII yang jasanya sangat

besar dalam mengembangkan agama Katolik; beliau adalah putra seorang tukang

kayu.

Lembaga pendidikan seperti sekolah, pada umumnya merupakan saluran

konkrit gerak sosial vertikal. Sekolah dapat dianggap sebagai social elevator yang

bergerak dari kedudukan yang paling rendah ke kedudukan yang paling tinggi.

Organisasi politik seperti partai politik, dapat member peluang besar bagi

para anggotanya untuk naik kedudukan yang lebih tinggi. Apabila ia mempunyai

kemampuan beragitasi, berorganisasi dan sebagainya. Pada masyarakat yang

demokratis di mana lembaga pemilihan umum memegang peranan yang sama

walaupun dalam bentuk yang lain. Supaya seseorang terpilih, terlebih dahulu dia

harus membuktikan dirinya sebagai orang yang mempunyai kepribadian yang

Page 14: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

baik, aspirasi-aspirasi yang baik dan sebagainya. Hal itu paling mudah dapat

dilakukan dengan cara menjadi anggota salah satu organisasi politik.

Organisasi ekonomi, seperti: perusahaan assembling mobil, perusahaan

ekspro-impor, travel bureau dan lain-lainnya, memegang peranan penting sebagai

saluran gerak sosial yang vertikal. Betapapun ukuran-ukuran yang menjadi dasar

sistem lapisan dalam masyarakat biasanya orang-orang kayalah yang menduduki

lapisan tertinggi. Gejala ini juga dijumpai pada masyarakat tradisional, hal mana

sering dihubungkan dengan upacara-upacara adat yang harus dilakukan. Tidak

jarang upacara adat memerlukan biaya besar dan yang mampu mengadakannya

hanyalah orang-orang yang secara material mampu.

Organisasi-organisasi keahlian seperti himpunan sarjana ilmu pengetahuan

tertentu, persatuan sastrawan, organisasi para pelukis dan seterusnya, merupakan

wadah yang dapat menampung individu-individu dengan masing-masing

keahliannya untuk diperkenalkan kepada masyarakat.

Sudah tentu ada saluransaluran lain dalam masyarakat misalnya perkawinan.

Seseorang yang menikah dengan seseorang yang berasal dari lapisan atas, dapat

ikut naik kedudukannya. Akan tetapi hal yang sebaliknya juga mungkin terjadi

apabila dia menikah dengan seseorang yang lebih rendah kedudukannya dalam

masyarakat.

C. Interaksi sosial

1. Pengertian dan faktor-faktor terjadinya interaksi sosial

Interaksi sosial merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial, karena

tanpa terjadinya interkasi sosial tidak mungkin ada kehidupan sosial. Pertemuan dua

orang tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam satu kelompok sosial tanpa

adanya komunikasi, saling mempengaruhi dan kerja sama, bahkan persaingan atau

pertentangan untuk mencapai tujuan bersama. Sebaliknya bertemunya dua orang

dapat menimbulksn tindakan sosial karena pada masing-masing orang akan muncul

perasaan atau saling menilai. Interaksi sosial dapat pula terjadi apabila terdapat

tindakan atau perilaku yang ditujukan pada orang lain sehingga muncul reaksi.

Menurut Kimball Young dan Robert W. Mack, interaksi sosial adalah kunci dari

semua kehidupan sosial. Oleh kareana itu, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin

Page 15: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

ada kehidupan bersama. Menurut Gillin and Gillin, interaksi sosial adalah suatu

hubungan sosial yang dinamis antara orang-perorang, antara individu dan kelompok

manusia, dan antara kelompok sosial. Jadi, interaksi sosial adalah hubungan sosial

yang dinamis yang menyangkut hubungan antaraperseorangan, individu dengan

kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya. Untuk terjadinya interaksi sosial

harus memenuhi dua syarat, yaitu: 1) adanya kontak sosial (social contact), 2) adanya

komunikasi.

Kontak sosial dapat terjasi dalam tiga bentuk, yakni:

1) Antara individu dengan individu, misalnya anak kecil mempelajari kebiasaan-

kebiasaan dalam keluarganya.

2) Antara individu dengan kelompok, misalnya anggota partai politik harus dapat

menyesuaikan dengan ideology dan programnya.

3) Antara kelompok dengan kelompok, misalnya kerjasama dua partai politik untuk

memenangkan pemilu.

Komunikasi

Arti penting dari komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada

perilaku orang lain. Tafsiran tersebut dapat terwujud melalui pembicaraan, garak-

garik badan, atau sikap yang menunjukan perasaan-perasaan yang ingin

disampaikan oleh orang tersebut. Misalnya, senyum dapat ditafsirkan sebagai

keramah tamahan dan sikap bersahabat serta anggukan tanda setuju.

Faktor-faktor terjadinya interaksi sosial:

1) Imitasi

Imitasi adalah dorongan untuk meniru orang lain. Imitasi dapat terjadi apabila

seseorang melakukan tindakan peniruan baik secara sadar maupun tidak sadar.

Imitasi akan mudah terjadi apabila: a) pihak peniru memiliki sikap menerima

terhadap hal yang ditiru, b) pihak peniru mempunyai minat yang besar,

mengagumi, dan menjunjung tinggi terhadap hal yang ditiru, c) pihak peniru

melihat suatu pandangan atau tingkah laku, serta mempunyai penghargaan sosial

yang tinggi terhadap hal yang ditiru.

2) Sugesti

Page 16: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

Sugesti adalah pengaruh psikis yang berasal dari diri sendiri atau diri orang lain

dan umumnya diterima tanpa daya kritik. Sugesti yang berasal dari diri sendiri

disebut oto sugesti, contohnya rasa sakit-sakitan yang secara medis tidak jelas

penyebabnya, sedangkan sugesti yang berasal dari diri orang lain disebut

heterosugesti, contohnya iklan promosi barang.

Sugesti akan mudah terjadi apabila, a) orang yang mengalami hambatan dalam

berpikir kritis, b) kemampuan berpikirnya mengalami hambatan, c) dukungan

mayoritas terhadap hal-hal yang dibahas kepada minoritas, d) seseorang yang

mempunyai otoritas terhadap yang lainnya, dan e) apabila seseorang mempunyai

keinginan atau pendapat yang sama dengan yang disampaikan oleh orang lain.

3) Identifikasi

Identifikasi adalah suatu dorongan atau kecenderungan untuk menjadi sama atau

identik dengan orang lain. Hubungan sosial yang berlangsung melalui proses

identifikasi lebih mendalam jika dibandingkan dengan proses imitasi dan sugesti.

Contoh identifikasi adalah murid kepada gurunya karena keteladanannya,

seorang remaja mengidolakan penyanyi pujaannya.

4) Simpati

Simpati adalah perasaan senang kepada orang lain yang biasanya tidak

disebabkan oleh alasan yang logis atau rasional tetapi didasarkan pada perasaan.

Misalnya seseorang langsung tertarik padahal sebelumnya tidak pernah bertemu.

2. Bentuk-bentuk interaksi sosial

Bentuk interaksi sosial secara umum dibagi menjadi dua bentuk, yakni yang

bersifat asosiatif dan disosiatif. Bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif meliputi

kerjasama (cooperation), akomodasi (accommodation), asimilasi dan akulturasi,

sedangkan yang bersifat disosiatif meliputi persaingan (competition), kontravensi, dan

pertentangan atau pertikaian (conflik).

Kerjasama (cooperation) disebut juga kooperasi. Kerjasama akan mudah

terbentuk apabila adanya kesadaran bersama akan adanya suatu kepentingan yang

dirasakan, sehingga melahirkan suatu kesepakatan untuk bekerja sama guna mencapai

Page 17: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

tujuan bersama. Dalam pelaksanaannya kerjasama dapat diklasifikasikan ke dalam

beberapa bentuk, yakni:

1.) Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.

2.) Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa

antar dua organisasi atau lebih.

3.) Ko-optasi, yaitu proses penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan atau

pelaksanaan politik dalam suatu oraganisasi, sebagai salah satu cara untuk

menghindari terjadinya instabilitas.

4.) Koalisi, yaitu kombinasi antar dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan

yang sama.

5.) Join-venture, yaitu bentuk kerjasama yang bergerak dalam pengusahaan proyek-

proyek tertentu dengan bagi keuntungan berdasarkan kesepakatan.

Bentuk interaksi asosiatif lainnya adalah akomodasi. Akomodasi merupakan

upaya untuk memperlancar interaksi sosial, dengan mengurangi pertentangan,

mencegah terjadinya disintegrasi, menggalang kerjasama dan pencampuran

kebudayaan yang terdapat dalam kehidupan sosial, sehingga dapat tercipta kehidupan

sosial yang sesuai dengan kaidah. Hasil-hasil yang dapat diperoleh melalui

akomodasi adalah terhindarnya masyarakat dari benih-benih pertentangan, menekan

oposisi, melahirkan kerjasama, menyelaraskan dengan perubahan, dan

memungkinkan terjadinya pergantian dalam posisi tertentu, dan terjadinya asimilasi.

Bentuk-bentuk akomodasi meliputi hal-hal sebagai berikut :

a) Paksaan (coercion) adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan

karena adanya paksaan.

b) Kompromi (compromise) adalah bentuk akomodasi dari pihak-pihak yang

terlibat mengurangi tuntutannya agar mencapai suatu penyelesaian yang ada.

c) Juru Pisah (arbitration) adalah carabuntuk mencapai kompromi apabila

pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapai penyelesaian

sendiri sehingga pertentangan harus diselesaikan pihak ketiga.

d) Penyelesaian sengketa (mediation) adalah seperti juru pisah, pihak ketiga

hanya memberikan nasihat saja dan tidak berwenang memutuskan masalah.

Page 18: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

e) Konsiliasi (conciliation) adalah suatu usaha untuk mempertemukan

keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu

persetujuan bersama.

f) Toleransi (toleration) adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang

formal bentuknya.

g) Stalemate adalah bentuk akomodasi saat masing-masing pihak yang terlibat

konflik karena kekuatannya seimbang, kemudian terhenti pada suatu titik

tertentu, untuk tidak melakukan pertentangan. Hal ini karena kedua belah

pihak merasa sudah tidak ada kemungkinan lagi untuk maju atau mundur.

h) Adjudikasi merupakan suatu bentuk akomodasi melalui pengadilan.

Contohnya, penyelesaian konflik kepemilikan Pulau Ligitan dan Sipadan

antara Malaysia dan Indonesia yang dimenangkan oleh Malaysia melalui

Mahkamah Internasional.

Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha

untuk mengurangi perbadaan yang terdapat di antara individu atau kelompok dan

usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, serta proses-proses mental

dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan

tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur

kebudayaan asingitu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri

tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.

Bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif adalah persaingan

(competition). Persaingan adalah proses sosial dimana individu atau kelompok

bersaing tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan untuk mencari keuntungan

dalam bidang kehidupan. Akibat persaingan dapat bersifat asosiatif seperti

terbentuknya perkumpulan atau perserikatan seprofesi (IDI dan ISPI), juga disosiatif,

seperti timbulnya perpecahan dan perselisihan baik secara individu maupun secara

kelompok.

Persaingan mempunyai dua tipe, yakni yang besifat pribadi dan tidak pribadi.

Persaingan yang bersifat pribadi disebut juga rivaly, contohnya dua orang bersaing

Page 19: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

untuk memperoleh kedudukan tertentu dalan suatu organisasi. Persaingan tidak

berdifat pribadi adalah persaingan antar kelompok, contohnya dua perusahaan

bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu. Kedua tipe

persaingan tersebut dapat menghasilkan beberapa bentuk, yaitu:

1.) Persaingan ekonomi. Persaingan ini timbul karena terbatasnya persediaan barang

apabila dibandingkan dengan jumlah konsumen.

2.) Persaingan kebudayaan. Persaingan ini terjadi apabila dalam satu wilayah terdapat

dua kebudayaan atau lebih.

3.) Persaingan kedudukan dan peran. Persaingan ini terjadi untuk mendapatkan

kedudukan yang dipandang tinggi atau dihargai dalam suatu masyarakat,

sehinggan dengan kedudukannya dia mendapatkan peranan yang lebih penting

dalam kelompoknya.

4.) Persaingan ras. Persaingan ini terjadi karena adanya pandangan yang

membedakan ciri-ciri secara lahiriah, seperti warna kulit, bentuk tubuh ataupun

corak rambut.

Persaingan dalam batas-batas tertentu mempunyai fungsi, yaitu:

1.) Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang besifat kompetitif.

2.) Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu

masa menjadi pusat perhatian, terselurkan dengan baik.

3.) Alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial, artinya mendudukan

individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.

4.) Alat untuk menyaring para warga golongan karya (fungsional) untuk

menghasilkan pembagian kerja yang efektif.

Bentuk interaksi sosial disosiatif lainnya adalah kontravensi. Kontravensi

(contravention) adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau

kelompok lain. Terdapat lima bentuk kontravensi, yaitu:

1.) Kontravensi bersifat umum, meliputi perbuatan seperti keengganan, penolakan,

protes, kekerasan yang menimbulkan kekacauan.

Page 20: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

2.) Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum,

menfitnah, memaki lewat surat atau selebaran.

3.) Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan megecewakan orang lain.

4.) Kontravensi rahasia, seperti berbuat khianat dan membuka rahasia orang lain.

5.) Kontravensi taktis, seperti mengejutkan lawan, mengganggu, membingungkan

orang lain, memaksa, provokasi, dan intimidasi.

Page 21: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social

MAKALAH

Pengelompokan dan Pelapisan Sosial serta Interaksi Sosial

Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah “Perspektif Sosial dan Budaya”

Dosen Pengampu: Pamujo, MM., M.Pd dan Aji Heru Muslim, S.Pd

Disususn Oleh:

1. Elsa Okti Inkamawarni ( 1001100097)

2. Anggi Saputri ( 1001100087)

3. Rina Puji Susanti ( 1001100085)

4. Yudha Permana Putra ( 1001100074)

5. Dwi Hendra ( 1001100059)

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2012

Page 22: obvious2011.files.wordpress.com  · Web viewBerstruktur, bekaidah dan mempunyai pola perilaku. Besistem dan beproses. Apabila dilihat darri jenisnya, maka tipe-tipe kelompok social