global warming - obvious2011.files.wordpress.com€¦ · web viewlintang lebih tinggi seperti rusia...
TRANSCRIPT
GLOBAL WARMING
BAB IV
PEMANASAN GLOBAL
Latar Belakang
Dewasa ini Global Warming atau Pemanasan Global telah menjadi masalah besar
yang dipedulikan oleh seluruh dunia. Intergovermental Panel of Climate Change atau
IPCC PBB, beberapa saat lalu telah mengemukakan laporan perubahan iklim dunia tahap
kedua, yang memberikan peringatan lebih keras bagi pemanasan global.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, di berbagai tempat di dunia terus muncul
fenomena luar biasa dalam suhu udara. Gelombang panas yang terjadi pada musim panas
tahun lalu di kawasan Eropa dan Amerika mengakibatkan sekitar 200 orang meninggal
dunia, di kawasan perairan Amazone Amerika Selatan, untuk dua tahun berturutan
terjadi kekeringan yang sangat serius. Fenomena tidak normalnya iklim atau cuaca
seperti ini, semuanya berkaiatan dengan Global Warming atau Pemanasan Global
Walaupun dunia makin panas namun bagi orang-orang pada umumnya tidak
merasakan realita semacam ini, pakar cuaca yang juga merupakan General Manager
Perusahaan Pengembangan Manajemen resiko cuaca mengatakan, ini dikarenakan
kenaikan suhu bumi sangat lamban, lebih rendah dari rata-rata perbedaan setiap hari
maka dari itu orang pada umumnya sulit untuk bisa merasakannya.
Ahli cuaca mengatakan, sebenarnya suhu bumi memang terus dengan perlahan
meningkat namun selama 100 tahun paling-paling meningakat 1 sampai 2 derajat celcius,
kita katakan peningkatan suhu bumi adalah suhu rata-rata tapi perubahan naik turunnya
suhu setiap hari mungkin sekitar 10 derajat maka kebanyakan orang tidak merasakannya.
Namun, peningkatan suhu bisa mengakibatkan peningkatan nilai mutlak atau dengan
kata lain musim panas makin hari makin panas musim dingin makin dingin jadi
pengaruhnya lebih besar bagi peningkatan nilai mutlak.
Meningkatanya nilai mutlak bisa mengakibatkan fenomena musim panas makin
panas dan musim dingin makin dingin, tidak saja musim panas jadi panas, Angin topan
dimusim panas juga makin besar, dan diperkirakan setiap tahunnya akan muncul angin
topan yang semakin hebat. Pemanasan Global adalah suhu rata-rata seluruh dunia makin
lama makin tinggi, tapi ia mungkin akan bisa terjadi di tempat yang terletak pada garis
IPBA SD
GLOBAL WARMING
lintang lebih tinggi seperti Rusia atau tempat tertentu yang lain, pada tahun tertentu
menjadi hangat (yang memberikan keuntungan pada daerah sekitar Asia), tapi
sebenarnya pengaruh yang lebih parah adalah tidak stabilnya iklim global dan adanya
perubahan drastis pada iklim dunia. Perubahan drastis semacam ini, untuk kurun waktu
lama semuanya merupakan bencana bagi seluruh dunia bahkan memberikan dampak
memusnahkan.
Pada tahun 2008 permukaan laut naik 1,4 meter, 30% dari garis pantai di seluruh
dunia akan hilang, banyak binatang dan tumbuhan yang akan lenyap. Bencana alam juga
akan meningkat dan akan mengakibatkan kekurangan pangan dan air.
Banyak pakar semua mengatakan, penyebab utama dari pemanasan global adalah
terlalu banyaknya karbondioksida atau CO2. Pakar cuaca yang juga merupakan General
Maneger perusahaan pengembangan menejemen resiko cuaca mengatakan, pada
pokoknya CO2 yaitu emisi rumah kaca, ini adalah faktor paling utama, ini dikarenakan
umat manusia terlalu banyak menggunakan sumber energi, membakar banyak barang,
yang mengeluarkan banyak CO2. Karbondioksida sama-sama bagaikan sebuah penutup
bisa menyerap panas ke dalam bumi, makin lama makin panas.
Salah satu penyebab global warming diantaranya yaitu gas buang kendaraan
bermotor.asap kendaraan bermotor yang menghasilkan CO2 dapat berdampak buruk bagi
pemanasan global.dalam keadaan jumlah normal,gas tersebut tidak terlalu
berbahaya.Namun,penelitian akhir-akhir ini menunjukan bahwa gas CO2 yang dihasilkan
kendaraan bermotor meningkat pesat,karena dengan bertambahnya jumlah kendaraan
maka polusi CO2 yang dihasilkan pun semakin banyak.Selain itu gas ini dapat memicu
tumbuhnya tumor dalam tubuh kita dan membuat kita beresiko kanker paru-paru.
meskipun tidak terasa secara keseluruhan terhadap umat manusia saat ini,lambat laun ini
akan menjadikan bumi kita semakin rusak dan semakin membahayakan
manusia.contohnya saja DKI Jakarta ibu kota negara kita yang menjadi kota dengan udara
ketiga paling buruk di dunia karena terlalu banyaknya pulosi kendaraan bermotor yang
dihasilkan.
A. Pengertian Global Warming
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Pemanasan
Global, http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global). Pemanasan Global adalah
fenomena naiknya suhu permukaan bumi karena meningkatnya efek rumah kaca.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
(Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,Troposfer,
http://id.wikipedia.org/wiki/Troposfer).
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum : 41). Ayat Allah
tersebut menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi di darat dan di laut karena aktifitas
manusia yang tidak mengikuti jalan yang benar (syariat Allah). Akibatnya, musibah akan
senantiasa mengancam kehidupan manusia. Oleh karena itu, penerapan syariat Allah
merupakan satu-satunya jalan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah
terjadi. Sedangkan syariat Allah hanya bisa diterapkan apabila ada institusi yang
menerapkannya. (Shark of BSC, 9 April 2009, Solusi Pemanasan Global Menurut Islam,
http://bs-com.blogspot.com/2009/04/solusi-pemanasan-global-menurut-islam.html)
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan
iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon
dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es
di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca
juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan
terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-
rata bumi 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang
akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030.
Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan
mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
Pemanasan Global bisa menyebabkan ledakan gas metana yang besarnya 10.000
kali lipat daripada ledakan yang ditimbulkan seluruh nuklir di dunia. Juga dapat
menyebabkan lautan api dan banjir yang maha besar sehingga menyebabkan kepunahan
90% spesies laut dan 75% spesies darat.
Menurut Zwally dari NASA, “Es di kutub akan jadi bisa lenyap pada akhir musim
panas tahun 2012. Konon es di kutub berfungsi memantulkan 80% panas matahari yang
sampai di bumi. Apabila es menyusut, maka air laut makin hangat, bumi makin panas.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
Kemudian gas metan terlepas dari lautan. Gas itu ternyata sangat banyak dan cukup
untuk membunuh semua spesies di dunia”.
Menurut data Organisasi Makanan dan Pertanian Dunia (FAO), 18% emisi-emisi
gas rumah kaca dunia adalah berasal dari produksi daging yang melebihi emisi oleh
sektor sarana transportasi.( Dinesh Singh, 7 September 2008, Solusi Pemanasan Global
menurut Tokoh Iklim PBB Rajendra Pachauri, http://www.yauhui.net/solusi-pemanasan-
global-menurut-tokoh-iklim-pbb-rajendra-pachauri/)
PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca
yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca
seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan
meliputi 9 % karbon dioksida, 37 % gas metana (efek pemanasannya 23 kali lebih kuat
dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64 %
amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah
kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam
pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon.
(Chindy Tan, Apa Hubungan Pola Makan Daging dengan Pemanasan Global,
http://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-hubungan-pola-makan-daging-dengan-
pemanasan-global.htm)
B. Penyebab Global Warming
1. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian
besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-
gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas
yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di
bumi, karena tanpanya, planet
ini akan menjadi sangat dingin.
Dengan temperatur rata-rata
sebesar 15 °C (59 °F), bumi
sebenarnya telah lebih panas
33 °C (59 °F)dari
temperaturnya semula, jika
tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi
seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah
berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
2. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam
pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek
rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer
sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer
bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila
aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan
ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut
terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan
dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa
pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang
menyatakan bahwa kontribusi Matahari
mungkin telah diabaikan dalam pemanasan
global. Dua ilmuan dari Duke University
mengestimasikan bahwa Matahari
mungkin telah berkontribusi terhadap 45-
50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar
25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa
IPBA SD
GLOBAL WARMING
model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap
efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari, mereka juga
mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga
telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan
dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun,
sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan
oleh gas-gas rumah kaca.
3. Aktivitas manusia yang menyebabkan Global Warming
a. Konsumsi energi bahan bakar fosil
Sektor industri merupakan penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan
sektor transportasi menempati posisi kedua. Menurut Departemen Energi dan
Sumberdaya Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar fosil memakan
sebanyak 70% dari total konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi
kedua dengan memakan 10% dari total konsumsi energi. Dari sektor ini,
Indonesia mengemisikan gas rumah kaca sebesar 24,84% dari total emisi gas
rumah kaca. Indonesia termasuk negara pengkonsumsi energi terbesar di Asia
setelah Cina, Jepang, India dan Korea Selatan. Konsumsi energi yang besar ini
diperoleh karena banyaknya penduduk yang menggunakan bahan bakar fosil
sebagai sumber energinya, walaupun dalam perhitungan penggunaan energi per
orang di negara berkembang, tidak sebesar penggunaan energi per orang di
negara maju. Menurut Prof. Emil Salim, USA mengemisikan 20 ton CO2/orang
per tahun dengan jumlah penduduk 1,1 milyar penduduk, Cina mengemisikan 3
ton CO2per orang per tahun dengan jumlah 1,3 milyar penduduk, sementara India
mengemisikan 1,2 ton CO2/orang dengan jumlah 1 milyar penduduk. Dengan
demikian, banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer dari sektor ini
berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah penduduk. USA merupakan negara
dengan penduduk yang mempunyai gaya hidup sangat boros, dalam
mengkonsumsi energi yang berasal dari bahan bakar fosil, berbeda dengan negara
berkembang yang mengemisikan sejumlah gas rumah kaca, karena akumulasi
banyaknya penduduk.
b. Sampah
Sampah menghasilkan gas metana (CH 4). Diperkirakan 1 ton sampah padat
menghasilkan 50 kg gas metana. Sampah merupakan masalah besar yang
IPBA SD
GLOBAL WARMING
dihadapi kota-kota di Indonesia. Menurut Kementerian Negara Lingkungan
Hidup pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan
sampah sebanyak 0,8 kg/hari dan pada tahun 2000 terus meningkat menjadi 1
kg/hari. Dilain pihak jumlah penduduk terus meningkat sehingga, diperkirakan,
pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan mencapai 500 juta kg/hari atau 190 ribu
ton/tahun. Dengan jumlah ini maka sampah akan mengemisikan gas metana
sebesar 9500 ton/tahun. Dengan demikian, sampah di perkotaan merupakan
sektor yang sangat potensial, mempercepat proses terjadinya pemanasan global.
c. Kerusakan hutan
Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida (CO2), yang
merupakan salah satu dari gas rumah kaca, dan mengubahnya menjadi oksigen (
O2). Saat ini di Indonesia diketahui telah terjadi kerusakan hutan yang cukup
parah. Laju kerusakan hutan di Indonesia, menurut data dari Forest Watch
Indonesia (2001), sekitar 2,2 juta/tahun. Kerusakan hutan tersebut disebabkan
oleh kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan, antara lain perubahan hutan
menjadi perkebunan dengan tanaman tunggal secara besar-besaran, misalnya
perkebunan kelapa sawit, serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh
pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Dengan kerusakan seperti tersebut diatas, tentu saja proses penyerapan
karbondioksida tidak dapat optimal. Hal ini akan mempercepat terjadinya
pemanasan global. Menurut data dari Yayasan Pelangi, pada tahun 1990, emisi
gas yang dilepaskan oleh sektor kehutanan, termasuk perubahan tata guna lahan,
mencapai 64% dari total emisi CO2 Indonesia yang mencapai 748,61 kiloTon.
Pada tahun 1994 terjadi peningkatan emisi karbon menjadi 74%.
d. Pertanian dan peternakan
Sektor ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah
kaca melalui sawah-sawah yang tergenang yang menghasilkan gas metana,
pemanfaatan pupuk serta praktek pertanian, pembakaran sisa-sisa tanaman, dan
pembusukan sisa-sisa pertanian, serta pembusukan kotoran ternak. Dari sektor ini
gas rumah kaca yang dihasilkan yaitu gas metana (CH 4) dan gas dinitro oksida
(N20). Di Indonesia, sektor pertanian dan peternakan menyumbang emisi gas
rumah kaca sebesar 8.05 % dari total gas rumah kaca yang diemisikan ke
atmosfer.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
C. Asap Kendaraan Bermotor sebagai Sumber Pencemaran
Seiring dengan meningkatnya dunia industri dan transportasi tidak selamanya
memberikan kenyamanan bagi manusia. Masalah mulai timbul karena manusia
merasakan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitasnya. Polusi udara, bau tak sedap,
kebisingan sebagai akibat dari penggunaan mesin industri dan transportasi. Di media
masa baik cetak maupun elektronik banyak sekali diberitakan terjadinya pencemaran
lingkungan, baik dari limbah rumah tangga, pabrik, dan pencemaran akibat asap
kendaraan bermotor.
Kabut yang naik di pagi hari bukanlah embun yang menyirami alam. Namun,
merupakan asap dari polusi udara di sekitarnya. Bahkan kerlap-kerlip bintang di langit
malam semakin redup. Inilah satu akibat polusi yang dapat kita lihat.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa kontaminan
di dalam udara atmosfir, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap
atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama
berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan
tehadap kehidupan manusia, tumbuhan, atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan
jelas sudah dapat memepengaruhi kelestarian kehidupan organism. Sebagian besar polusi
“disumbang” oleh freon, timbal, karbon monoksida, dan merkuri. Manusia bukan hanya
menderita sakit karena pencemaran udara, tetapi juga akibat mengasup makanan yang
tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di
lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah
mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Masalah pencemaran udara ini pada umumnya sering timbul di wilayah perkotaan.
Jutaan knalpot kendaraan bermotor menjadi sumber polutan yang setiap harinya melintasi
arus lalu lintas. Sialnya beberapa dari pengendara kendaraan yang beroperasi itu termasuk
jenis ‘penebar maut’. Dari knalpotnya terhitung setiap tahunnya membuang ratusan ton
polutan timbal.
Dan kelompok masyarakat yang paling rentan tentu saja para pekerja informal yang
setiap harinya mengais penghidupan di jalanan. Sebut saja tukang asong, pengamen,
pengemudi bus kota dan mikrolet . Kelompok masyarakat inilah yang setiap harinya
“bercumbu rayu” dengan zat-zat maut yang disemprotkan kendaraan yang lalu lalang di
sekitarnya.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh para ahli
dalam upaya mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya. Menurut World Bank, 70%
sumber pencemar berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Dengan pertumbuhan
jumlah kendaraan bermotor yang tinggi menyebabkan pencemaran udara di Indonesia
menjadi sangat serius. Saat ini terdapat lebih dari 20 juta unit kendaraan bermotor di
Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 4 juta unit diantaranya berseliweran di jalanan
Jakarta.
Kajian JICA (Japan International Cooperation Agency) tahun 1996 menyebutkan
bahwa penyumbang zat-zat pencemar terbesar di Jakarta adalah kendaraan pribadi. Zat-
zat pencemar tersebut diantaranya karbon monoksida (CO) sebesar 58%, nitrogen oksida
(Nox) 54%, hidrokarbon 88,8%, dan timbel (Pb) 90%. Zat pencemar lain adalah sulfur
oksida (Sox) yang banyak disumbangkan oleh kendaraan bus, truk, dan kendaraan
berbahan bakar solar lainnya, sekitar 35.
Sekjen Sustran Network for Asia and the Pacific (Jaringan Kegiatan Transportasi
Berkelanjutan untuk Asia dan Pasifik) Bambang Susantono mengatakan gaya hidup
masyarakat perkotaan dan perilaku ugal-ugalan dalam berkendaraan ikut mempengaruhi
tingginya tingkat pencemaran udara di Jakarta. Gaya hidup boros itu terlihat dari
kebiasaan menggunakan satu mobil untuk tiap anggota keluarga. Hal itu menyebabkan
pemborosan pemakaian BBM, dan akhirnya berdampak pada pencemaran udara.
Jumlah kendaraan di Indonesia mulai tahun 1990-1999 Sumber : Kepolisian Negara Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas (Januari
2000). Dari data pada tahun 1990 hingga tahun 1998 dapat dilihat bahwa jenis kendaraan yang mendominasi adalah sepeda motor. Dimana grafik mengenai persentase kendaraan yang ada di Indonesia sebagai berikut :Persentase Jumlah Kendaraan72% Kendaraan Roda Dua15% Mobil Penumpang9% Mobil Barang4% Mobil13% Bus
Kondisi demikian diperparah tidak seimbangnya antara pertumbuhan jumlah
kendaraan bermotor dengan pertambahan jalan raya. Pertumbuhan jumlah kendaraan
bermotor di kota-kota besar Indonesia berkisar antara 8-12 persen per tahun, sedang
pertambahan jalan raya hanya 3-5 persen saja. Keadaan ini mengakibatkan kemacetan di
jalan-jalan yang akhirnya polusi udara juga meningkat, apalagi emisi gas buang
IPBA SD
GLOBAL WARMING
kendaraan bermotor yang langsam dan merayap (macet) berbeda 12 kalinya dibanding
saat kendaraan berjalan normal atau lancar.
Kerugian yang ditimbulkan dari kasus pencemaran udara, lebih terasa jika ditinjau
dari aspek kesehatan. Dari setiap unsur dalam komponen polutan udara berpeluang
merugikan bagi kesehatan setiap organisme. Timbal (Pb) sebagai salah satu komponen
polutan udara mempunyai efek toksik yang luas pada manusia dan hewan dengan
mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, dan sistem saraf pada remaja,
menurunkan fertilitas, menurunkan jumlah spermatozoa, dan meningkatkan spermatozoa
abnormal dan aborsi spontan. Selain dapat menurunkan Intellegent Quotient (IQ) pada
anak – anak , dapat juga menurunkan kemampuan berkonsentrasi, gangguan pernapasan,
kanker paru–paru dan alergi.
D. Pengaruh Zat Hasil Bakar terhadap Makhluk Hidup
Berbagai zat pencemar yang beterbangan di udara tersebut akan sangat merugikan
dan berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungannya. Akibat ini secara
nyata sudah dirasakan oleh masyarakat, sebagai contoh, efek toksik pada timbel dapat
mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernakan, dan sistem saraf. Berikut ini adalah zat-
zat yang berasal dari asap kendaraan yang menyebabkan pencemaran udara :
1. SULFUR DIOKSIDA
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur
bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3),
yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap
manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi
tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa
individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami
penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular. Mekanisme pembentukan SOx
dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut :
S + O2< --------- > SO2
2 SO2 + O2 < --------- > 2 SO3
Emisi SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu
kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya SOx emisi.
Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl. Kandungan SO3dalam SOX
IPBA SD
GLOBAL WARMING
sangat kecil sekali yaitu sekitar 1-5%. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini
dapat menimbulkan serangan asma, gas ini pun jika bereaksi di atmosfir akan membentuk
zat asam. Badan WHO PBB menyatakan bahwa pada tahun 1987 jumlah sulfur dioksida
di udara telah mencapai ambang batas yang ditetapkan oleh WHO.
2. CARBON MONOKSIDA
Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada
suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa lain, CO
mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan
yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin.
Gambar. Siklus Karbon
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai
perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan
karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama
berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan
bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran
yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang
menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO.
Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya
berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu
IPBA SD
GLOBAL WARMING
strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi
seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi
karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi
kendaraan bermotor.
3. NITROGEN DIOKSIDA
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100
ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut
disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800
ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu
29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10
menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.
Gambar. Siklus nitrogen
Sampai tahun 1999 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang
menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun). NOx terbentuk atas tiga
fungsi yaitu Suhu (T), yang mengemukakan terbentuknya NOx, yaitu :
Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism)
Proses ini disebabkan gas nitrogen yang beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang
bakar (>1800 K). Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx = NO + NO2).
Prompt NOx
Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona pembakaran.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
Fuel NOx
NOx formasi ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan bakar.
Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan proses thermal NOx, dan tercatat
bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang biasa digunakan di
kapal, menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di udara
yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi
dengan atmosfir, zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat
menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap
bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk
ozon rendah atau smog kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian
besar kota di dunia.
4. OZON
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen
dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan
ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon
terbentuk diudara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang
gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom
oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk
ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang
240-320 nm. (catatan ditanyakan kenapa?)
5. HIDROKARBON
Pada mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam sumber.
Tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna, tidak terbakarnya minyak pelumas
silinder adalah salah satu penyebab munculnya emisi HC. Emisi HC pada bahan bakar
HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika
dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini
berbentuk gas methan (CH 4).
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak
dijumpai didaerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru
akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
6. KHLORIN
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat
jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang
toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang
dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata
saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi
dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif
dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses
oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
7. PARTIKULAR MATTER (PARTIKEL DEBU)
Adanya gas-gas dan partikulat-partikulat tersebut, baik yang diperoleh secara alami
dari gunung berapi, pelapukan tumbuh-tumbuhan, ledakan gunung berapi dan kebakaran
hutan, maupun yang diperoleh dari kegiatan manusia ini akan mengganggu siklus yang
ada di udara dan dengan sendirinya akan mengganggu sistem keseimbangan dinamik di
udara, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Gas-gas CO, SO2, H 2S, partikulat padat dan partikulat cair yang dapat mencemari
udara secara alami ini disebut bahan pencemar udara alami, sedangkan yang dihasilkan
karena kegiatan manusia disebut bahan pencemar buatan.
Pada umunya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara
yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini
bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya,
karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan
menyebabkan iritasi.
Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen.
Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam
partikel debu. Pada proses pembakaran debu terbentuk dari pemecahan unsur hidrokarbon
dan proses oksidasi setelahnya. Dalam debu tersebut terkandung debu sendiri dan
beberapa kandungan metal oksida. Dalam proses ekspansi selanjutnya di atmosfir,
kandungan metal dan debu tersebut membentuk partikulat. Beberapa unsur kandungan
partikulat adalah karbon, SOF (Soluble Organic Fraction), debu, SO4, dan H 2O. Sebagian
benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang paling
IPBA SD
GLOBAL WARMING
berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-
paru. Diketahui juga bahwa di beberapa kota besar di dunia perubahan menjadi partikel
sulfat di atmosfir banyak disebabkan karena proses oksida oleh molekul sulfur.
8. TIMAH HITAM (Timbel)
Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari
protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan
haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat
menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa
menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan
anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.
Kandungan timbel juga menurunkan tingkat kecerdasan atau IQ terutama pada
anak-anak, menurunkan fertilitas dan kualitas spermatozoa. Gangguan kesehatan akibat
zat-zat pencemar seperti gangguan pada syaraf dan ketidak-nyamanan kini menghantui
masyarakat kita, apalagi WHO memperkirakan 800.000 kematian pertahun di dunia
diakibatkan polusi udara.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mabes Polri dan FK UI pada tahun
1995 juga mengungkapkan besarnya pengaruh timbel (Pb) dari emisi kendaraan bermotor
terhadap kualitas air mani polisi lalu lintas di Jakarta. Penelitian itu melibatkan 232 orang
polisi lalu lintas yang bekerja di tepi jalan raya dibandingkan dengan 58 orang polisi lalu
lintas yang bekerja di kantor.
Hasil pengukuran timbel urine secara keseluruhan 266,5 ug Pb/I urine, juga lebih
tinggi dari yang diperbolehkan, yakni 65 ug Pb/I urine. Temuan kualitas air mani pada
penelitian itu, jika dibandingkan standar baku WHO (standar normal), derajat keasaman
(pH) semen (air mani) mempunyai nilai lebih besar dari standar normal (8,4 vs 7,2-7,8).
Penelitian yang dilakukan pada tahun 1998 di Surabaya oleh UI dan GTZ juga tidak
kalah mengkhawatirkan bahkan lebih mencengangkan. Dari penelitian yang melibatkan
94 ibu hamil itu, diketahui kadar timbel dalam darah sebesar 42 Ug/dL yang jauh
melebihi ambang batas yaitu 20 Ug/dL. Demikian juga analisis yang dilakukan terhadap
air susu mereka, diperoleh hasil kadar timbel sebesar 54 Ug/dL, atau lebih dari 10 kali
lipat ambang batas yang diizinkan, yakni 0,5 Ug/Dl.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Brigham Young dan
Universitas New York seperti dimuat pada jurnal The American Medical Association,
dengan melibatkan data kesehatan 500.000 penduduk urban sejak tahun 1982-1998,
mengungkapkan bahwa mereka yang terpapar polusi udara jangka panjang - terutama
IPBA SD
GLOBAL WARMING
jelaga yang dikeluarkan oleh industri dan knalpot kendaraan - meningkatkan risiko
terkena kanker paru-paru. Paparan polusi udara ini sama bahayanya dengan hidup
bersama seorang perokok dan terkena asapnya setiap hari. Dari penelitian tersebut
ditemukan bahwa kanker paru-paru merupakan penyebab kematian tertinggi. Hampir
90% pengidap kanker paru-paru tidak bisa diselamatkan, karena jika sudah akut, dengan
mudah kanker akan menyebar ke jaringan tubuh sekelilingnya seperti hati, sum-sum
tulang belakang, dan otak melalui pembuluh darah. Kanker paru-paru telah membunuh
lebih dari sejuta orang setiap tahunnya, dan saat ini menjadi pembunuh utama. Anak-anak
merupakan kelompok sensitif terhadap timbel karena mereka lebih peka dan lima kali
lebih mudah menyerap timbel daripada orang dewasa. Menurut Dirjen Pemberantasan
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Prof. Dr. Umar
Fahmi Achmadi, dalam sebuah seminar tentang ”Mewaspadai Efek Kesehatan BBM dari
Bensin Bertimbel” bulan Februari yang lalu, sekitar 42-48% anak di Jakarta menghirup
timbel yang bersumber dari asap pencemaran udara. Timbel padahal bersifat persistent
dalam tubuh manusia, dan memiliki sifat neurotoksik dan karsinogenik sehingga bisa
mengganggu sistem saraf pusat, sistem fungsi ginjal, dan pertumbuhan tulang. Timbel
sebagai bahan yang tidak dapat terurai di alam tidak akan hilang, dan akan terakumulasi
di tempat-tempat deposit. Secara biologis, zat itu tidak memberi keuntungan bagi tubuh
manusia, terutama kelompok penduduk di atas. Lebih jauh, kelompok yang menghirup
pencemar udara yang mengandung bahan logam atau timbel akan menimbulkan penyakit
perut, muntah, atau diare akut. Gejala keracuan akut kronis bisa menyebabkan hilangnya
nafsu makan, konstipasi, lelah, sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang,
dan gangguan penglihatan.
Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam badan
perairan tersebut dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer)
yaitu salah satu cara analisa unsur-unsur kimia berdasarkan pengukuran absorbsi oleh
suatu larutan yang mengandung unsur yang akan ditetapkan terhadap cahaya yang
dihasilkan pada panjang gelombang tertentu.
Prinsip kerja peralatan AAS : larutan sampel dikabutkan dan terbawa oleh gas
bahan bakar dan oksidan menuju nyala. Di dalam nyala sampel terionkan dalam bentuk
atom dasar, dikenai sinar monokromatis dari HCL (Hallow Catoda Lamp), maka terjadi
penyerapan sinar oleh atom sampel, kemudian terdapat sinar yang diteruskan , sinar yang
diteruskan ini akan terdeteksi oleh detektor, sedangkan sinar emisi atau dari nyala akan
dihambat oleh monokromator. Detektor akan mengubah signal yang tertangkap menjadi
IPBA SD
GLOBAL WARMING
arus listrik bolak balik (AC) dan dilanjutkan ke alat baca. Pada alat baca tertera nilai %
Transmittan dan Absorban. Hasil dari pengukuran sampel ini dialurkan pada Kurva
kalibrasi larutan standar sehingga akan didapatkan konsentrasi dari logam Pb (timbal).
Selain itu, penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara akibat produksi
asap kendaraan yang semakin meningkat adalah :
1. Bronchitis kronika.
Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini membuktikan
prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan
membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40% dari angka mortalitas.
2. Emphysema pulmonum.
3. Bronchopneumonia
4. Asthma bronchiale.
5. Cor pulmonale kronikum.
Di daerah industri, Czechoslovakia umpamanya, dapat ditemukan prevalensi
tinggi penyakit ini. Demikian juga di India bagian utara, penduduk tinggal di rumah-
rumah tanah liat tanpa jendela dan menggunakan kayu api untuk pemanas rumah.
6. Kanker paru. Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di daerah
kota 10 kali lebih besar daripada daerah rural.
7. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan
polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada
jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya.
Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2 sehingga
bila kadar CO Hb sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi nekrosis otot
jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu faal jantung.
8. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi.
9. Polusi Mengubah Fungsi Otak
Para peneliti mengamati reaksi otak dari 10 relawan yang dibiarkan terpapar
asap kendaraan selama satu jam. Satu lagi penelitian yang kian menguatkan dampak
negatif dari polusi udara akibat asap kendaraan bermotor. Para pakar kesehatan di
Belanda menyatakan bahwa asap kendaraan bermotor bisa mengubah fungsi otak bagi
siapa pun yang terpapar asap beracun tersebut.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
''Jika terpapar asap kendaraan selama satu jam, maka seseorang tak hanya akan
menderita sakit kepala. Namun, hal tersebut bisa mengubah fungsi otak,'' ungkap Paul
Borm dari Zuyd University yang memimpin penelitian tersebut. Sesungguhnya, telah
banyak penelitian yang mengungkap bagaimana nanopartikel yang dikeluarkan dari
emisi kendaraan bermotor masuk ke jaringan otak. Namun, penelitian ini adalah yang
pertama kali mengungkapkan bagaimana proses itu terjadi.
Hal penelitian yang ditulis di jurnal Particle and Fibre Toxology ini
mengungkapkan bahwa para peneliti meminta 10 relawan untuk menghabiskan waktu
selama satu jam di dalam dua jenis ruangan. Ruangan pertama yaitu ruang yang
udaranya bersih dan ruang kedua dipenuhi asap dari mesin diesel. Para peneliti juga
memasang alat electroencephalograph (EEG), yang akan mendeteksi sinyal elektrik
pada otak 10 relawan tersebut. Mereka terus dimonitor selama terpapar asap
kendaraan hingga satu jam setelah mereka meninggalkan ruangan tadi.
Ternyata, tak perlu menunggu satu jam untuk melihat reaksi dari paparan asap
kendaraan tadi. Setelah 30 menit berjalan, terjadi respons stres pada otak yang
terpantau oleh EEG. Ini menunjukkan adanya indikasi perubahan dari proses sistem
informasi pada bagian otak yang disebut korteks. Yang mengkhawatirkan, efek
tersebut ternyata terus berlanjut hingga mereka meninggalkan ruangan yang dipenuhi
asap tersebut.
''Kami hanya dapat berspekulasi bahwa dampak ini mungkin menjadi serius
pada kota-kota sibuk dengan tingkat polusi udara yang tinggi. Bisa jadi, di kota-kota
tersebut terdapat partikel-partikel dari asap kendaraan sangat tinggi,'' ungkap Borm.
Meski demikian, lanjut Borm, perlu diketahui bagaimana pengaruh jangka panjang
dari paparan asap kendaraan bermotor tadi terhadap fungsi normal otak. ''Karena itu,
sangat penting dilakukan penelitian lebih lanjut,'' katanya, seperti ditulis oleh BBC.
Meski secara jelas penelitian ini memperlihatkan pengaruh pada fungsi otak,
namun menurut Ken Donaldson, guru besar bidang toksologi respirasi dari University
of Edinburgh menyatakan, temuan itu tidak terlalu mengejutkan. ''Namun, perlu
dilakukan investigasi lebih mendalam mengenai perubahan fisiologi tersebut dalam
jangka panjang. Meski demikian, penelitian ini sangat menarik dan sangat penting,''
ungkap Donaldson.
Menurutnya, kontrol mengenai penelitian dampak dari polusi udara terhadap
otak secara etika kerap memunculkan masalah. Penelitian pada populasi di area yang
terpapar polusi udara dalam jangka panjang, ungkapnya, sulit dilakukan. Apalagi, jika
IPBA SD
GLOBAL WARMING
itu dikaitkan dengan penyakit-penyakit pada otak yang kemudian menyebabkan
kematian.
Namun, ungkap Donaldson, bisa jadi polusi udara memang berkaitan dengan
infeksi pada otak yang bisa berakibat fatal. Sebuah penelitian pada dog yang hidup di
kawasan tinggi polusi di Meksiko memperlihatkan bahwa terjadi kerusakan otak pada
hewan tersebut yang menyerupai penyakit alzheimer. Sementara, dog yang hidup di
kawasan pedesaan yang polusinya lebih rendah ternyata memiliki kerusakan otak
yang lebih kecil.
10. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga
dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan
hematologik pernah diumumkan. Di Rusia pernah ditemukan hambatan pembentukan
antibodi terhadap influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi,
sedangkan di daerah lain pembentukannya normal.
11. Kematian dini
Polusi udara nyatanya memang bukan perkara sepeleh. Beberapa waktu lalu,
sebuah penelitian oleh Komisi Eropa juga menyimpulkan dampak negatif dari polusi
udara. Mereka menyebutkan bahwa polusi udara bertanggung jawab terhadap 310
ribu kematian dini di Eropa setiap tahunnya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
partikel supermini yang disebut partikulat dari polusi udara bisa masuk ke jaringan
respirasi, dan bahkan secara langsung bisa masuk ke pembuluh darah. Partikulat ini
umumnya berasal dari asap kendaraan bermotor, industri, dan polusi domestik.
Dalam penelitian ini dijabarkan kesempatan hidup di sejumlah negara di Eropa
berkurang akibat polusi udara. Di Belgia, rata-rata kesempatan hidup penduduknya
diduga berkurang 13,6 bulan dan di Belanda 12,7 bulan. Sementara, Finlandia
berkurang 3,1 bulan dan Irlandia 3,9 bulan.
Polusi udara juga diduga bisa memicu kanker pada anak. Anak-anak yang terpapar
polusi udara memiliki meninggal karena kanker sebelum usia 16 tahun. Penelitian yang
dilakukan profesor George Knox dari University of Birmingham, memetakan emisi
kimia di Inggris pada tahun 2001. Dia juga mendata secara detail anak-anak yang
meninggal dunia di bawah usia 16 tahun yang meninggal karena leukemia dan kanker
jenis lainnya antara tahun 1966 hingga 1980.
Dia menyimpulkan bahwa anak-anak yang lahir dalam radius 1 kilometer dari
partikulat akibat polusi berisiko dua hingga empat kali lipat lebih tinggi terkena kanker
sebelum usia 16 tahun. Menurutnya, polusi bahkan bisa mempengaruhi janin yang
IPBA SD
GLOBAL WARMING
masih berada di dalam kandungan ibunya. Racun-racun berbahaya dari polusi bisa
masuk ke rahim melalui plasenta
E. SOLUSI
1. Penghematan energi listrik untuk pencegahan pemanasan global
Listrik memang sangat berguna, tapi penggunaan listrik yang berlebihan akan
menghasilkan gas emisi sulfur dioksida, oksida nitrogen, dan karbondioksida yang
banyak berpengaruh terhadap lingkungan, karena suhu lingkungan akan meningkat,
sehingga dapat menyebabkan pemanasan global (global warming).
Seperti yang diketahui oleh banyak khalayak umum, akibat dari pemanasan
global, cairan gletser banyak yang mencair di daerah pegunungan yang tinggi, di kutub
utara maupun di kutub selatan. Hal ini tentu saja menyebabkan debit air di bumi ini
meningkat, buktinya semakin banyaknya banjir dan pulau-pulau kecil yang menghilang
karena tenggelam. Selain itu pemanasan global juga menyebabkan pergantian musim
yang temponya tidak menentu. Bisa dipastikan pemanasan global memang tidak bisa
dihindari, tapi para manusia bisa meminimalisir dampak yang sudah terjadi, dan
mencegah, atau setidaknya memperlambat terjadinya dampak yang lebih berbahaya.
Oleh karena itu, sudah seharusnya para penduduk bumi menyadari terjadinya pemanasan
global dan melakukan suatu perubahan dan suatu perubahan itu tidak harus besar.
Belakangan ini memang isu pemanasan global telah semarak dibicarakan.
Namun, masyarakat seakan tidak peduli akan pemanasan global tersebut. Mereka tetap
saja melakukan aktifitas seperti biasa tanpa memperdulikan lingkungan. Mereka
memandang pemanasan global dengan sebelah mata, meskipun mereka mengetahui
dampak-dampak negatifnya. Mereka mengira kalau global warming akan terjadi pada
masa mendatang, bukan pada masa saat mereka hidup.
Pemanasan global yang tak terbendung akibat efek rumah kaca pada Bumi,
belakangan menjadi perhatian para pemerhati lingkungan. Soalnya kalau pemanasan
global ini tidak segera dikendalikan, dampaknya bisa segera buruk bagi kehidupan
manusia. Berbagai upaya harus segera dilakukan. Di antaranya, mencegah penebangan
hutan yang tak terkontrol dan mengurangi polusi udara yang dapat menyebabkan efek
rumah kaca.
Secara tidak langsung, kita bisa mengurangi polusi dengan menghemat
penggunaan listrik. Soalnya pembangkit listrik termasuk unit yang menghasilkan
IPBA SD
GLOBAL WARMING
polutan, salah satunya CO2. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer,
maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi
diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan Bumi menjadi
meningkat. Sekadar mengingatkan, penggunaan listrik dunia jadi penyumbang terbesar
(37%) gas rumah kaca. Karena itu kita bisa ikut berperan mengurangi pemanasan global
dengan menghemat penggunaan listrik. Caranya dengan menggunakan bola lampu hemat
energi atau peralatan listrik secara efisien.
Saat ini Australia menjadi negara pertama di dunia yang pada 20 Februari 2007
secara resmi mencanangkan larangan penggunaan bola lampu pijar tradisional. Langkah
praktis ini akan memperlambat pemanasan global dan perubahan iklim dengan
mengurangi empat juta ton gas rumah kaca sisa penggunaan energi di Australia pada
2015.
Pengganti lampu pijar tradisional itu adalah lampu pijar yang lebih hemat 20%
dalam penggunaan energi listrik. Diperhitungkan, bila penduduk dunia saat ini serempak
menghentikan penggunaan bola lampu tradisional, listrik yang dihemat mencapai sekitar
lima kali konsumsi listrik Australia setahun.
Upaya serupa juga telah dibahas di negara bagian California, Amerika Serikat
(AS) pada Januari 2007. Badan Energi AS, Rocky Mountain Institute menghitung bahwa
mengganti bola lampu 75 watt dengan lampu hemat energi berdaya 20 watt tapi
memberikan terang setara, akan menghemat 590 kg gas CO2 sepanjang masa pakai bola
lampu tersebut. Walau harga lampu pijar hemat energi ini kini masih lebih mahal
dibandingkan dengan bola lampu tradisional, masa hidupnya lebih awet 4 – 10 kali.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
Rasanya kita tidak perlu menunggu himbauan pemerintah untuk berhemat listrik
seperti di Australia. Kita juga bisa berperan serta dalam upaya mengurangi laju
pemanasan global. Selain dalam penggunaan lampu pijar, kita juga bisa menggunakan
peralatan elektronik yang hemat listrik dan tak mengandung gas yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca berat maca clorofluorocarbon (CFC) dan
hidrofluorocarbon (HFC).
Kita juga berhemat listrik dengan merancang dan memilih rumah dan kantor yang
sesuai iklim tropis. Misalnya dengan mendesain rumah yang memungkinkan sinar
matahari dan udara segar bebas keluar masuk. Dengan desain semacam itu kita dapat
meminimalkan penggunaan lampu di siang hari dan pendingn udara sepanjang hari. Kita
juga dapat mengatur kegiatan dengan peralatan rumah tangga bertenaga listrik di luar
jam puncak penggunaan listrik (pukul 17.00 – 22.00) untuk mengurangi beban PLN.
Atau, memanfaatkan energi matahari untuk menjemur pakaian alih-alih
mengeringkannya di mesin cuci. Di tempat kerja pun kita bisa menghemat listrik dengan
mematikan lampu, AC, tv, radio, komputer bila tak digunakan. Dengan cara itu, bukan
hanya listrik yang dihemat, tapi juga usia pakai peralatan tersebut bisa lebih lama. Yang
lebih penting lagi, kita bisa mengerem pemanasan global. Selain itu penggunaan
pembangkit listrik tenaga fosil juga dapat mengakibatkan pemanasan global.
2. Penggunaan Pembangkit Tenaga Listrik Dengan Energi yang Terbarukan
Pembangkit listrik yang kita punya memang sebagian masih menggunakan bahan
bakar fosil yang menyumbangkan CO2 ke dalam atmosfer, jadi kalau kita boros dalam
pemakaian energi listrik, artinya kita juga boros dalam menggunakan bahan bakar fosil
sebahai pembangkit listrik.
Sebagian besar listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik non-terbarukan
menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas alam. Semua bahan
bakar ini melepaskan karbon dioksida, gas rumah kaca yang berbahaya, ke atmosfer.
Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa hal ini menyebabkan pemanasan global. Maka untuk
mengatasinya perlu adanya pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti
pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga matahari.
a. Pembangkit listrik tenaga angin
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara
prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti
IPBA SD
GLOBAL WARMING
eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang
seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat
berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga
merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak
mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan.
Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin
merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal
ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang
membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.
Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari
proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan
didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan
listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi
yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi
karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja.
Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur
dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu,
pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat
beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai
pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa masalah
ekologi, dan keindahan.
Beberapa usaha pemerintah untuk mengurangi tingkat pencemaran udara terutama
dikota-kota besar antara lain:
IPBA SD
GLOBAL WARMING
1. lebih menggunakan angkutan umum dari pada kendaraan pribadi
2. jika jaraknya dekat utamakan dengan berjalan kaki
3. gerakan menggunakan sepeda dalam jarak dekat,karen selain menyehatkan dapat
mengurangi jumlah emisi CO2
4. menggunakan kendaraan yang menghasilkan gas buang yang tidak terlalu banyak
5. menggunakan kendaraan listrik seperti motor listrik yang dapat mengurangi CO2
6. Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas:
a) Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa
PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997.
b) Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya
dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat.
c) Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk
(ATPM) untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah
diproduksi.
7. Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)
Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan BBN antara lain:
a) Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional.
b) Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan
BBN.
c) Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional
pengembangan BBN untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
Solusi BBN untuk transportasi adalah sebagai pengganti/subtitusi solar atau bensin.
Untuk solar digunakan bio-diesel, sedangkan untuk bensin digunakan bio-ethanol.
Bio-diesel merupakan bentuk ester dari minyak nabati (sawit, minyak kelapa, jarak
pagar,dll). Sedangkan bio-ethanol merupakan anhydrous alkohol berasal dari
fermentasi tetes/nira tebu, singkong, jagung atau sagu. Berikut skenario kebijakan
implementasi BBN:
8. Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 95 Tahun 2000 Tentang Pemeriksaan
Emisi Dan Perawatan Mobil Penumpang Pribadi di Propinsi DKI Jakarta.
9. Produksi energi alternatif
Dalam membudidayakan tanaman sebagai bahan untuk biofuel, perlu
memperhatikan : Pola pengembangan biofuel dengan tepat, antara lain dengan
memperhatikan lingkungan hidup yang ada. Tidak merubah hutan menjadi perkebunan,
karena akan berdampak karbon yang tersimpan dalam tanah pada saat menjadi hutan,
IPBA SD
GLOBAL WARMING
lepas ke udara dan bereaksi dengan oksigen dan membentuk gas karbon dioksida yang
berbahaya. Pemilihan jenis tanaman yang akan digunakan atau dibudidayakan tidak
menimbulkan masalah bila menggunakan bahan baku unggulan (seperti kelapa sawit,
jagung). Disarankan tanaman untuk keperluan biofuel ditumbuhkan di daerah lahan
kosong. Bahkan khususnya untuk tanaman jarak pagar (Jatropha curcas), dapat tumbuh
pada lahan kritis.
10. Penggunaan zat aditif
Zat aditif ethanol memiliki beberapa kelebihan, yakni dapat mengurangi bahan
karsinogenik dalam bensin, seperti : aromatik, benzene dan aldehyde sebagai pemicu
kanker dan emisi rumah kaca (CO2).
Sutarman (2006), menyatakan bahwa bio-etanol yang dapat digunakan sebagai
pengganti/campuran premium, dapat dihasilkan dari tanaman yang memiliki kadar
karbohidrat tinggi, seperti :
o Tebu
o Jagung
o Ketela pohon
o Ketela rambat
o Sagu, dll
Bahan baku unggulan untuk bio-etanol adalah jagung, karena bio etanol yang
dihasilkannya besar, yaitu 1 ton jagung bisa menghasilkan 400 liter bio-etanol, dan
mampu menghasilkan etanol 99.5 % (full grade ethanol) yang bisa digunakan untuk
campuran bensin (gasoline) dan kemudian disebut gasohol BE-10. Artinya setiap satuan
volume bahan bakar yang digunakan, kandungan premiumnya 90% dan bio-ethanol 10%.
11. Penggunaan Biodiesel / Biosolar
Biodiesel/Biosolar adalah senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar diesel, yang dihasilkan dari minyak nabati, lemak, hewani, atau minyak bekas
(anonim cit Dwiarum S, 2006)
Menurut Sutarman (2006), bahwa sifat biodiesel mirip minyak solar, namun
merupakan bahan bakar yang memiliki keuntungan ramah llingkungan karena bebas
sulfur, rendah bilangan asap, pembakaran lebih sempurna dan non toxic. Karena sifat
itulah minyak nabati ini baik digunakan sebagai pengganti/campuran solar. Pembakaran
IPBA SD
GLOBAL WARMING
dengan menggunakan biodiesel pada mesin lebih sempurna, sehingga mengurangi kadar
karbon monoksida dan karbon dioksida yang keluar dari gas buangan.
Sutarman (2006), mengatakan bahwa biodiesel ini berasal dari asam lemak yang
berasal dari tanaman yang mengandung minyak nabati meliputi :
o Sirsak
o Kelapa
o Kelapa sawit
o Kapuk
o Jarak pagar
o Kedelai, dll
Bahan baku biodiesel yang baik adalah berasal dari kelapa sawit (Elaesis
guineensis) dakam bentuk crude palm oil (CPO). Namun CPO merupakan bahan untuk
minyak konsumsi dan komoditas eksport yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Sebenarnya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) lebih ekonomis sebagai bahan
biodiesel, karena tanaman ini mampu tumbuh dan berkembang pada lahan kritis.
Anonim cit Dwiarum (2006) mengatakan bahwa keuntungan biodiesel bagi
lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar berbasis petroleum, antara lain :
Mengurangi emisi karbon monoksida (CO) hampir sebanyak 50 % dan karbon
dioksida (CO2) sebanyak 78 %, karena emisi biodiesel di daur ulang dari karbon yang
secara alami telah berada dalam atmosfir, tidak menjadi karbon baru seperti bahan
bakar berbasis petroleum.
Dapat mereduksi emisi partikulat dari produk pembakaran sebanyak 20 % sampai 50
%. Gas buang dari proses pembakaran dengan mesin yang menggunakan BE-10 ini,
menghasilkan emisi karbon dan hidrokarbon lebih rendah dibandingkan dengan
premium dan pertamax, bahkan mesin BE10 ini kinerja daya dan torsinya pun
cenderung lebih baik.
IPBA SD
GLOBAL WARMING
DAFTAR PUSTAKA
http://school-press.com/sman2bandung/2010/01/03/gas-buang-kendaraan-kendaraan-bermotor-salahsatu-penyabab-global-warming/
http://xpresiriau.com/curhat-remaja-x-share/naik-angkot-kurangi-global-warming/
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15135.0
http://ligagame.com/index.php?option=com_smf&Itemid=45&action=printpage;topic=6974.0
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara/zat-zat-pencemar-dan-pencemaran-udara/
http://www.minangforum.com/showthread.php?t=3287
http://ayuna.cybermq.com/post/detail/2105/polusi-
http://bplhd.jakarta.go.id/dalcem_udara.asp?cek=1
http://bplhd.jakarta.go.id/dalcem_udara.asp?cek=2
http://bplhd.jakarta.go.id/dalcem_udara.asp?cek=4
http://www.kpbb.org/download.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100316072302AAvHenI
http://nokiagreenambassador.kompasiana.com/2010/04/07/ketidak-pedulian-masyarakat-terhadap-pemanasan-global/
http://konversi.wordpress.com/2009/03/01/dampak-lingkungan-pembangkit-listrik-tenaga-angin/
http://www.chemis t ry.org/ artikel _kimia/ pembangkit_listrik_tenaga_surya_memecah_kebuntuan_kebutuhan_energi_nasional_dan_dampak_pencemaran_lingkungan/
http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/3549--penggunaan-lampu-pijar-tradisional-menghambat-pemanasan-global.html
http://bs-com.blogspot.com/2009/04/solusi-pemanasan-global-menurut-islam.html
http://catatan-alva.blogspot.com/2009/01/cara-mengurangi-global-warming.html
http://geo.ugm.ac.id/archives/28
IPBA SD
GLOBAL WARMING
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://independen69.wordpress.com/2007/12/03/pemanasan-global-global-warming/
http://infoku-infoku.blogspot.com/2007/09/awalnya-pada-bulan-september-2007.html
http://netsains.com/2008/03/10-gejala-pemanasan-global/
http://sekitarkita.com/2009/06/pemanasan-global-global-warming/
http://sinnyaoki.multiply.com/journal/item/110/5_dampak_negatif_global_warming
http://www.globalwarmingindonesia.co.cc/index.php?
option=com_content&task=blogsection&id=0&Itemid=9
http://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-hubungan-pola-makan-daging-dengan-pemanasan-
global.htm
http://www.yauhui.net/solusi-pemanasan-global-menurut-tokoh-iklim-pbb-rajendra-pachauri/
IPBA SD