blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/novijulian/files/2013/05/analisan-kemasan.docx · web viewdesain kemasan...
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang lumrah dan
wajar. Maka dari itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya memenangkan
persaingan ini. Salah satu diantaranya adalah membuat desain kemasan produk
yang menarik sehingga dapat mengundang konsumen untuk membeli produk
yang dipasarkan. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung berhadapan
dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen
untuk memberikan respon positif. Desain kemasan belum begitu populer, karena
pemahaman tentang manfaatnya belum dirasakan. Disamping itu untuk usaha-
usaha mikro dan idustri kecil rumahan, kemasan masih dipandang hanya
sebagai pembungkus semata bukan sebagai media pemikat konsumen.
Demikian juga kemasan masih dianggap penyebab ongkos produksi tinggi.
Keberhasilan pemasaran suatu barang, tidak hanya ditentukan oleh mutu
barang serta usaha promosi yang dilakukan, tetapi juga dalam upaya yang sama
oleh mutu dan penampilan kemasan itu sendiri. Untuk kenyataan ini kita kenal
filsafat pemasaran yang sudah lazim sejak abad ke 19 di Inggris “the product is
the package”, barang produk ditentukan oleh kemasannya sendiri. Kesadaran
akan kemasan adalah bagian yang tak terpisah dari barang produk, sehingga
tidak mengherankan bila sebuah biro perencanaan grafis bersikap “Kami tak
dapat menaikkan mutu barang produk, karena itu kami tingkatan kemasannya”.
Tujuan utama desain grafis, tidak saja menciptakan desain atau perencanaan
fungsional estetis, tetapi juga yang informative dan komunikatif dengan
masyarakat. Bila dilengkapi dengan pengertian psikologi massa, dan teori-teori
pemasaran (ekonomi), maka karya-karya desain grafis ini dapat merupakan alat
promosi dengan yang sangat ampuh.
1.2. TujuanTujuan dari analisa kemasan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
produsen mendesain kemasan sehingga menarik perhatian, dan informasi apa
saja yang tertera dalam kemasan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. Desain KemasanDesain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan
menciptakan sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan
estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah konsep pemecahan
masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang
diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Penampilan yang baik dari kemasan
dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Promosi dari produk
sangat erat kaitannya dengan perilaku saingan dan perilaku konsumen. Banyak
metode promosi yang dapat dilakukan seperti promosi melalui media massa,
papan di jalanan, dan ini terutama dilakukan apabila produsen ingin
memperkenalkan produk barunya. Untuk promosi setelah produk tersebut dikenal
oleh konsumen, maka pengemasan produk memegang peranan yang penting.
Berdasarkan pengamatan, banyak konsumen memilih satu jenis produk setelah
melihat kemasannya. Hal ini dapat terjadi jika kemasan tersebut memberikan
informasi yang cukup bagi calon pembeli, serta mempunyai desain yang menarik
pembeli. Desain kemasan yang menarik, biasanya diperoleh setelah melalui
penelitian yang cukup panjang mengenai selera konsumen, yang kemudian
diterjemahkan dalam desain grafis cetakan. Desain yang baik tergantung pada
keahlian desainer, jenis tinta, bahan dan mesin pencetak (Enterprise, 2008).
Simple and ultilitarian in design, the packaging did little more than tell you
the name of product using plain white packaging. Both retailers attitude to their
packaging was more own label best sums up an approach based on just offering
the cunsumer a cheaper alternative. The development of own brand, as opposed
to own label, has led to many exciting developments in packaging design.
Knowing a product or range is added value gives more scope as a designer to
explore how the packaging design will contributes to perceptions of the brand as
well as communicate the proporsition powerfully (Calver, 2007).
Sederhana dan ultilitarian dalam desain, kemasan tidak lebih dari
memberitahu Anda nama produk menggunakan kemasan putih polos. Kedua
pengecer sikap untuk kemasan mereka adalah label sendiri lebih jumlah terbaik
sebuah pendekatan berdasarkan hanya menawarkan cunsumer alternatif yang
lebih murah. Pengembangan merek sendiri, sebagai lawan label sendiri, telah
menyebabkan banyak perkembangan menarik dalam desain kemasan.
Mengetahui produk atau rentang nilai tambah memberikan lingkup yang lebih
sebagai desainer untuk mengeksplorasi bagaimana desain kemasan akan
berkontribusi terhadap persepsi merek serta mengkomunikasikan proporsition
yang kuat (Calver, 2007).
Excellence in packaging design can be defined in a variety of ways, this
is, after all, a service business. Thus, translating a design strategy into one that
can be processed, produsced, and profitable, that is friendly, innovative, and
marketable. That represents quality, safety, protection, function, reliability,
effectiveness, and that is cogent, attention-grabbing, and apperaling makes really
good design that much more laudable (Edwards, 2009).
Keunggulan dalam desain kemasan dapat didefinisikan dalam berbagai
cara, ini adalah, setelah semua, bisnis jasa. Dengan demikian, menerjemahkan
strategi desain menjadi satu yang dapat diproses, produsced, dan
menguntungkan, yang ramah, inovatif, dan berharga. Itu merupakan kualitas,
keamanan, perlindungan, fungsi, keandalan, efektifitas, dan itu meyakinkan,
menarik perhatian, dan apperaling membuat desain benar-benar baik yang jauh
lebih terpuji (Edwards, 2009).
2.2. Fungsi KemasanDesain kemasan yang efektif adalah salah satu yang memungkinkan arus
mata yang sehat dan menyediakan poin fokus bagi konsumen. Para desainer
kemasan menyertakan beragam elemen bersama-sama dalam satu kemasan
untuk membantu mendefinisikan citra merk. Berbagai elemen tersebut termasuk
sebagai tambahan warna, bentuk, ukuran, dan desain label. Dengan demikian
fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Shimp, 2003) :
Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam
penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/
penumpukan.
Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya
perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing,
benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme.
Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini
identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan
keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian.
Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan
pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan.
Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau
standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
The three most important functions of packaging are to contain and
protect products, promote products, and facilitate the storage, use, and
convinience of products. A fourth function of packaging that is becoming
increasingly important is to facilitate recycling and reduce environmental damage.
The most obvious function of packaging is to contain products that are liquid,
granular, or otherwise divisible. Packaging also enables manufactures,
wholescalers, and retailers to market products in spesific quantities, such as
ounces (Charles, Joseph, and Carl, 2011).
Tiga fungsi yang paling penting dari kemasan yang mengandung dan
melindungi produk, mempromosikan produk, dan memfasilitasi penyimpanan,
penggunaan, dan convinience produk. Fungsi keempat kemasan yang semakin
penting adalah untuk memfasilitasi daur ulang dan mengurangi kerusakan
lingkungan. Fungsi yang paling jelas dari kemasan mengandung produk yang
cair, granular, atau dibagi. Kemasan juga memungkinkan memproduksi,
wholescalers, dan pengecer untuk memasarkan produk dalam jumlah spesifik,
seperti ons (Charles, Joseph, and Carl, 2011).
Ada beberapa cara yang digunakan untuk menjangkau pemasaran
dengan sasaran yang jumlahnya banyak dan beragam, antara lain dengan
membagi sasaran tersebut menjadi kelompokkelompok atau segmen sasaran
yang lebih seragam atau homogen, dengan menyeragamkan hal-hal seperti:
geografis, demografis, perilaku dan psikografis. Fungsi kemasan lebih dari fungsi
teknis. Kemasan justru harus berfungsi sebagai “Ambasador” atau “Duta Besar”
yang mewakili total konsep suatu produk atau jasa. Kebiasaan pasar mungkin
membatasi warna dan desain, dan beberapa bentuk mungkin tidak dapat
diterima di beberapa negara. Desain internasional tidak selalu berhasil; desain
mungkin harus ditujukan pada suatu negara tertentu karena kondisi iklim,
persyaratan atau peraturan pemasangan labelnya berbeda (Natadjaja, 2002).
BAB IIIPEMBAHASAN
1. Mie Telor cap My Mie
Jenis produkJenis produk yang dikemas adalah mie instan
MerekMerek mie instan ini adalah mie telor cam MyMie
Bahan KemasanBahan kemasan plastik yang digunakan adalah jenis plastik PP
(Polypropylene).
Bentuk kemasanKemasan mie telor cap MyMie adalah berbetuk balok dengan dimensi 20 cm
x 10 cm x 6 cm. Bahan yang dikemas adalah mie instan dengan bahan
dasar tepung. Gambar sajian mie telor juga terdapat pada bagian depan
kemasan sehingga menarik perhatian. Tulisan merek berwarna merah.
Tingkat kemasanKemasan mie telor cap MyMie ini merupakan kemasan primer yang
menggunakan plastik. Kemasannya berwarna hijau dan transparan sehingga
terlihat produk yang dikemas.
Informasi yang terdapat pada kemasanMerek produk, gambar produk, berat bersih, logo MUI, informasi produsen,
cara penyajian, komposisi, resep, barecode, nomor P-IRT, tanggal
kadaluarsa, kode produksi, slogan produk.
Informasi yang tidak terdapat pada kemasanSNI, harga, daftar kandungan gizi, layanan konsumen.
DesainDesain dari produk Mie telor cap MyMie ini berbentuk balok. Kemasan
menggunakan warna yang dominan yaitu hijau yang berarti sejuk dan alami,
yang dapat mengindikasikan bahwa produk yang dibuat berbahan alami.
Kemasan yang transparan, meyakinkan konsumen bahwa tidak ada bahan
tambahan lain yang dikemas selain mie instan. Tulisan merek ditulis besar
dan berwarna merah karena warna merah sangat mencolok dan dianggap
warna keberuntungan dalam kemasan.
SaranLebik baik dicantumkan informasi yang kurang dalam kemasan, seperti gizi
dan SNI. Sehingga konsumen benar-bnenar yakin bahwa proses produksi
mie telor cap MyMie berjalan sesuai standar nasional, dan kandungan gizi
dari mie yang dapat mendukung penjualan.
2. Coklat Vi.C.CO
Jenis produkJenis produk ini adalah dark chocolate
Merek Merek dari coklat ini adalah Vi. C. CO.
Bahan KemasanBahan kemasan yang digunakan ada dua yaitu primer dan sekunder. Untuk
bahan kemasan primer yaitu alumunium foil dan untuk bahan kemasan
sekunder adalah kertas.
Bentuk kemasanBentuk kemasan ini berbentuk balok, dengan dimensi 12 cm x 3 cm x 1 cm.
Bahan yang dikemas adalah coklat batang. Kemasan ini bersifat fleksible
karena terbuat dari kertas. Kemasan jenis balok dalam industri coklat
batangan sudah menjadi ciri khas tersendiri dan dinilai sebagai sesuatu yang
umum.
Tingkat KemasanKemasan pada produk VI.C.CO coklat ini terbagi menjadi 2 komponen
pengemas yaitu primer dan sekunder. Kemasan primer menggunakan
alumunium foil dengan tujuan menjaga produk agar tidak mudah rusak
seperti kontaminasi jamur, pelelehan, dll. sementara kemasan sekunder
menggunakan kertas pengemas. Bahan kertas tersebut bertujuan selain
untuk melindungi produk juga bertujuan sebagai media iklan yang menarik
bagi konsumen.
Informasi Yang Terdapat Pada Kemasan.Pada bagian depan terdapat informasi mengenai merek produk “VI.C.CO”,
dan jenis coklat yang digunakan adalah dark chocolate. Gambar produk
tertera pada bagian belakang dengan tujuan menarik minat konsumen
terhadap gambar sampel produk. Pada bagian belakang memuat kode
produksi dan tanggal expired. Selain itu juga memuat informasi mengenai
produsen yaitu PT. Aneka Food Kopkar Sekar-Jember dan nomor P-IRT.
Slogan untuk produk berada bada bagian belakang dan juga terdapat
komposisi dari produk. Pada bagian tepi kemasan terdapat neto dari produk
coklat tersebut.
Informasi yang Tidak Terdapat pada KemasanInformasi utama yang tidak terdapat pada kemasan antara lain logo halal
pada produk, kandungan gizi, layanan consumer service,dan Bar code.
Desain.Desain kemasan adalah berbentuk balok dengan dominan warna coklat.
Warna coklat menunjukkan bahwa produk yang dikemas memakai bahan
coklat. Selain warna coklat juga terdapat kombinasi warna emas yang berarti
kejayaan, terhormat dan meriah. Desain tulisan sangat simpel dan monoton
sehingga kurang menarik. Gambar yang ditampilkan juga sangat minim dan
kurang menarik.
SaranSaran untuk kemasan adalah adanya kemasan tersier yang mampu
melindungi produk dari keadaan yang tidak diinginkan seperti penambahan
kemasan plastik untuk melindungi dari air. Selain itu dari segi desain, adanya
penambahan gambar baik berupa gambar bahan baku atau lokasi produsen
yang mempu menarik konsumen dan meyakinkan bahwa produk ini alami
dan berkualitas.
3. Kacang Disco Super Pedas
Jenis produkJenis produk ini berupa kacang pilihan
Merek Merek dari coklat ini adalah kacang disco super pedas
Bahan KemasanBahan kemasan yang digunakan ada tiga yaitu primer, sekunder dan tersier.
Untuk bahan kemasan primer yaitu plastik bening, bahan kemasan sekunder
adalah kertas, dan bahan kemasan tersier adalah plastik.
Bentuk kemasanBentuk kemasan ini berbentuk balok, dengan dimensi 15 cm x 15 cm x 5 cm.
Bahan yang dikemas adalah kacang pilihan. Kemasan ini bersifat fleksible
karena terbuat dari kertas.
Tingkat KemasanKemasan pada produk kacang ini terbagi menjadi 3 komponen pengemas
yaitu primer, sekunder dan tersier. Kemasan primer menggunakan plastik
dengan tujuan menjaga produk agar tidak mudah rusak seperti kontaminasi
jamur, berubahan fisik produk. sementara kemasan sekunder menggunakan
kertas pengemas. Bahan kertas tersebut bertujuan selain untuk melindungi
produk juga bertujuan sebagai media iklan yang menarik bagi konsumen.
Kemasan tersiernya menggunakan plastik dengan tujuan melindungi
kemasan kertas agar tidak rusak dan penyok.
Informasi Yang Terdapat Pada Kemasan.Pada bagian depan terdapat informasi mengenai merek produk “Kacang
Disco”, dan jenis kacang yang digunakan adalah kacang pilihan. Gambar
produk tertera pada bagian depan dengan tujuan menarik minat konsumen
terhadap gambar sampel produk, logo MUI halal, tulisan merek “Kacang
Disco”, terdapat informasi asal produk yakni dari Bali, netto, informasi
produsen, nomer P-IRT dan LPPOM. Pada bagian belakang memuat kode
komposisi produk dan tanggal expired.
Informasi yang Tidak Terdapat pada KemasanInformasi utama yang tidak terdapat pada kemasan antara lain kandungan
gizi, layanan consumer service,kode produksi dan Bar code.
Desain.Desain kemasan adalah berbentuk balok dengan dominan warna putih –
merah. Warna merah menunjukkan bahwa produk yang dikemas akan
membawa keberuntungan. Selain warna merah juga terdapat kombinasi
warna putih yang berarti warna netral. Desain tulisan berwarna ungu, kuning
dan merah. Gambar yang ditampilkan orang yang menari bali menandakan
asal produk dari bali dan bumbu produk.
SaranSaran untuk kemasan adalah perlu ditambahkan informasi yang lebih
lengkap, warna yang menarik konsumen agar tidak bosan dilihat.
BAB IVPENUTUP
4.1. KesimpulanDesain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan
menciptakans esuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan
estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah konsep pemecahan
masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang
diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Penampilan yang baik dari kemasan
dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Desain kemasan yang
efektif adalah salah satu yang memungkinkan arus mata yang sehat dan
menyediakan poin fokus bagi konsumen. Para desainer kemasan menyertakan
beragam elemen bersama-sama dalam satu kemasan untuk membantu
mendefinisikan citra merk. Beberapa kemasan yang dianalisa yaitu kemasan mie
telor cap MyMie, coklat Vi.C.CO dan Kacang Disco. Analisa yang diterapkan
yaitu analisa jenis produk, merek, bahan kemasan, bentuk kemasan, tingkat
kemasan, informasi yang terdapat pada kemasan dan yang tidak terdapat pada
kemasan, desain kemasan dan saran. Dari beberapa kemasan yang dianalisa,
tingkat kemasannya adalah primer, sekunder dan tersier. Kebanyakan
kemasannya berbentuk balok. Informasi yang didapat dari ketiga kemasan yaitu
merek produk, produsen produk, slogan produk, berat produk, nomor P-IRT,
barecode. Sedangkan informasi yang tidak terdapat pada kemasan yaitu harga,
layanan konsumen. Desain yang digunakan juga masih sederhana dan masih
tidak menggunakan banyak warna.
4.2. SaranKemasan merupakan salah satu pemecahan masalah untuk menarik
konsumen karena berhadapan langsung dengan konsumen. Sehingga dalam
mendesain konsumen haruslah menarik agar menjadi kekuatan yang lebih bagi
produk.
DAFTAR PUSTAKA
Calver, G. 2007. What is Packaging Design ?. RotoVision SA. Switzerland.
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Jr., and Carl D. M.D. 2011. Essentials of Marketing. Cancage Learning. USA.
Edwards, B. 2009. Really Good Packaging Explained. Rockport Publisher. Spain.
Enterprise, J. 2008. Seri Spesialis Visual: Corel Draw X4. Elex Media. Jakarta.
Natadjaja, L. Pengaruh Komunikasi Visual Antar Budaya Terhadap Pemasaran Produk Pada Pasar Ekspor Ditinjau Dari Warna Dan Ilustrasi Desain Kemasan. Jurnal Nirmana Vol. 4. No. 2 : 158 – 168.
Shimp, TA. 2003. Periklanan Promosi: Aspet Tambahan. Penerbit Erlangga. Jakarta.