diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/bab-iii-isu-strategis.docx · web viewbab iii...

31
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD 3.1.1. Perkembangan Koperasi Perkembangan Koperasi baik kelembagaan maupun kegiatan usaha mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sbb: a. Jumlah Koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 3.851 unit, meningkat 123 unit atau 3,30% dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebanyak 3.728 unit. b. Jumlah anggota koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 624.947 orang, menurun 33.848 orang atau 5,14% dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebanyak 658.795 orang. Hal tersebut karena adanya rasionalisasi keanggotaan koperasi terutama pada Koperasi Unit Desa yang sasarannya untuk peningkatan kualitas keanggotaan. c. Jumlah Pengelola Koperasi (Pengurus, Pengawas, Manajer dan Karyawan) yang dapat diserap oleh Koperasi akhir Tahun 2013 sebanyak 31.241 orang, menurun sebanyak 302 orang (0,96%) dibanding akhir Tahun 2012 sebanyak 31.543 orang 28

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD

3.1.1. Perkembangan Koperasi

Perkembangan Koperasi baik kelembagaan maupun kegiatan usaha mengalami

peningkatan, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sbb:

a. Jumlah Koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 3.851 unit, meningkat

123 unit atau 3,30% dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebanyak 3.728

unit.

b. Jumlah anggota koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 624.947 orang,

menurun 33.848 orang atau 5,14% dibanding kondisi akhir tahun 2012

sebanyak 658.795 orang. Hal tersebut karena adanya rasionalisasi

keanggotaan koperasi terutama pada Koperasi Unit Desa yang sasarannya

untuk peningkatan kualitas keanggotaan.

c. Jumlah Pengelola Koperasi (Pengurus, Pengawas, Manajer dan Karyawan)

yang dapat diserap oleh Koperasi akhir Tahun 2013 sebanyak 31.241 orang,

menurun sebanyak 302 orang (0,96%) dibanding akhir Tahun 2012

sebanyak 31.543 orang

d. Jumlah Modal Sendiri yang dimiliki koperasi pada pada akhir tahun 2013

sebesar Rp.649,071 miliar, meningkat Rp.53,426 miliar atau 8,97%

dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebesar Rp.595,645 miliar.

e. Jumlah volume usaha koperasi pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.1.427,723

miliar, meningkat Rp.11,059 miliar (0,78%) dibanding kondisi akhir tahun

2012 sebesar Rp.1.416,664 miliar.

f. SHU yang diperoleh pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 60,979 miliar

meningkat 3,878 miliar (6,79%) dibanding akhir Tahun 2012 sebesar

57,101 miliar.

28

Page 2: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

f. Secara kuantitatif pencapaian target Koperasi Berkualitas akhir tahun 2013

dari targetnya sebanyak 2.000 unit realisasi pencapaian sampai akhir tahun

2013 sebanyak 2.012 unit (100,01%).

3.1.2. Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2008 menunjukkan

hasil, secara riil sebagai berikut :

a. Jumlah UMKM akhir Tahun 2013 sebanyak 623.839 unit , jumlah tenaga

kerja sebanyak 1.320.930 orang, jumlah UMKM yang dibina pada akhir

tahun 2013 sebanyak 450 UMKM, secara kumulatif jumlah UMKM yang

telah dibina oleh Dinas Koperasi UMKM se-NTB sejak tahun 2009 sampai

dengan tahun 2013 sebanyak 2.453 UKM.

b. Jumlah total Asset UMKM sampai akhir tahun 2013 sebesar Rp. 153,50

miliar, dan Omzet sebesar Rp. 747,982 miilyar.

c. Jumlah Sentra UKM di Provinsi NTB akhir Tahun 2013 sebanyak 75 Sentra

dan 49 BDS, sedangkan yang dibina sebanyak 29 sentra UKM dari 28

BDS. (Satu BDS membina 2 sentra UKM).

d. Jumlah Usaha Kecil dan Menengah yang berorientasi ekspor tahun 2013

sebanyak 220 UKM yang tersebar di seluruh Propinsi Nusa Tenggara

Barat.

3.1.3. Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan Pinjam

Koperasi (USP) Koperasi

a. Jumlah Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi pada

akhir tahun 2013 yaitu sebanyak 2.596 unit, meningkat sebanyak 45 unit

atau 1,73% dari akhir tahun 2012 sebanyak 2.551 unit.

b. Jumlah Anggota yang dilayani pada akhir tahun 2013 yaitu sebanyak

563.010 orang, meningkat sebanyak 39.738 orang atau 7,06% dari akhir

tahun 2012 sebanyak 523.272 orang.

29

Page 3: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

c. Jumlah modal sendiri pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 575,04 miliar

meningkat sebesar Rp. 113,01 miliar (24,45%) dari akhir tahun 2012

sebesar Rp. 462,03 miliar.

d. Jumlah Volume usaha KSP/USP pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 1,41

Triliun meningkat sebesar Rp. 349,74 miliar atau 32,83% dibanding akhir

tahun 2012 sebesar Rp. 1,06 Triliun. SHU yang diperoleh akhir tahun 2013

sebesar Rp. 95,20 miliar meningkat sebesar Rp. 44,42 miliar (87,47%)

dibanding akhir tahun 2012 sebesar Rp. 50,78 miliar.

e. Secara kualitatif tingkat kesehatan KSP/USP Koperasi menunjukkan tingkat

kesehatan yang baik, yaitu kategori Sehat sebanyak 115 unit meningkat 110

unit (2.200%) dan kategori Cukup Sehat sebanyak 471 unit meningkat 431

unit (1.077%. Dibanding kondisi akhir tahun 2012 jumlah KSP/USP sehat

5 unit, cukup sehat 40 unit

3.1.4. Dukungan Perkuatan bagi Koperasi dan UKM

Jumlah bantuan modal kerja yang telah disalurkan kepada Koperasi, Pengusaha

Mikro, Pengusaha Kecil dan Kelompok Ekonomis Produktif sampai akhir tahun

2013 sebesar Rp. 155.384.400.000,- (seratus lima puluh lima milyar tiga

ratus delapan puluh empat juta empat ratus ribu rupiah) dengan rincian

sbb:

a. Dana bergulir yang bersumber dari APBD (2007 – 2012) sejumlah

Rp.3.053.400.000, dengan rincian sebagai berikut :

NO JUMLAH DANA BERGULIR APBD PROVINSI

TAHUN JML KOP NILAI DANA JML PAD

1 2007 7 413.400.000 74.412.000

 2 2008 28 520.000.000 93.600.000 3 2009 16 260.000.000 46.800.000  4 2011 43 860.000.000 154.800.000 5 2012 15 1.000.000.000 180.000.000

JUMLAH 109 3.053.400.000 549.612.0

30

Page 4: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

b. Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk Koperasi yang bersumber dari APBN

(Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI ) tahun 2011-

2013 sejumlah Rp.3.677.000.000, dengan rincian sebagai berikut :

Tahun 2011

NO Nama Koperasi Alamat Jenis Bantuan Nilai ( Rp )

1 KSU Sejahtera Bersama

Mataram Bordir Computer Rp. 410,000,000

2 KUD Karya Makmur

Lombok Timur Pupuk Rp. 150,000,000

3 KSU Sumber Rezeki Lombok Tengah

Perbengkelan Rp. 125,000,000

4 KUD Wajar Lombok Barat RMU One Pas Rp. 100,000,000

5 KUD Sumber Tani Kabupaten Bima

Pengolahan Garam

Rp. 140,000,000

  Jumlah Rp. 925,000,000

Tahun 2012

NO KAB/KOTA NAMA KOPERASI  JENIS BANSOS NILAI (Rp.)

1 Lobar Kud Setia Jaya Pangan dan Sarana Produksi (Pupuk)

100.000.000

2 Loteng KSU Singapari Budidaya Jamur 80.00

0.000

 3 Loteng  KUD Bina Karya Pangan dan Agro

Industri 100.000.000

4 KLU Kop. Angkutan Karya Bahari Kapal Wisata 320.000.000

  TOTAL 600.000.000

31

Page 5: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

Tahun 2013

NO KAB/KOTA NAMA KOPERASI  JENIS BANSOS NILAI (Rp.)

1. Mataram KSU Puspasari Sedana Perbengkelan 50.000.000

2. Lombok Barat KUD Sadar Budidaya Kedelai 55.500.000

3. Lombok Tengah KUD Mertaguna Budidaya Kedelai 55.500.000

4. LombokTengah KUD Tara Budidaya Kedelai 55.500.000

5. Lombok Tengah Kopwan Stagen Kerajinan Tenun 100.000.000

6. Lombok Tengah Kopwan harapan Bersatu KerajinanKetak 100.000.000

7. Lombok Timur KUD Setia Utama Budidaya Kedelai 55.500.000 8. Lombok Utara KSU Tunas Mandiri Bio Gas 130.000.000

9. Lombok Utara KUD Genem Meenten Bio Gas 130.000.000

10. Sumbawa PLTMH KSU Bukit Indah PLTMH 1.500.000.000

  Jumlah     2.232.000.000

c. Dana Bantuan Sosial (Bansos) yang bersumber dari APBN (Deputi bidang

pemasaran dan jaringan usaha Kementerian UKM RI ) tahun 2011- 2013

sejumlah Rp. 18.432.000.000, dengan rincian sebagai berikut :

NO JENIS BANTUAN 2011 2012 2013 TOTAL UN

IT

1

2.

3.

4.

5.

PASAR TRADISIONAL

PENATAAN PKL

UKM MART

RUMAH PROMOSI

PLUT – KUKM

1.400.000.000

375.000.000

102.000.000

-

-

800.000.000

750.000.000

-

-

-

6.300.000.000

2.250.000.000

455.000.000

2.000.000.000

4.000.000.000

8.500.000.000

3.375.000.000

557.000.000

2.000.000.000

4.000.000.000

10

9

9

2

1

JUMLAH 1.877.000.000 1.550.000.000 15.050.000.000 18.432.000.000

d. Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk UMKM yang bersumber dari APBN

(Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI ) tahun 2011-

2013 sejumlah Rp.874.931.000,- dengan rincian sebagai berikut :

NO JENIS BANTUAN 2011 2012 2013 KET

32

Page 6: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

1.

2.

3.

BANTUAN DANA BAGI WIRAUSAHA PEMULA TAHAP I

BANTUAN DANA BAGI WIRAUSAHA PEMULA TAHAP II

BANTUAN DANA BAGI WIRAUSAHA PEMULA TAHAP II

-

-

-

-

-

-

542.000.000

112.500.000

220.431.000

46 WUP

16 WUP

21 WUP

JUMLAH - - 874.931.000 83 WUP

e. Bansos dari Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan

UKM RI untuk 32 Koperasi (2012-2013) sejumlah Rp.660.000.000 dengan

rincian sebagai berikut :

* Tahun 2012 : Rp. 264.000.000,-

* Tahun 2013 : Rp. 596.000.000,-

f. Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk KSP/USP dan Ptogram TPKU yang

bersumber dari APBN (Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi

UKM RI ) tahun 2010- 2013 sejumlah Rp.17.500.000.000 dengan rincian

sebagai berikut :

* KSP/ USP Koperasi, 61 Kop : Rp.3.050.000.000,-

* Pengembangan Koperasi Perkotaan/ : Rp.5.700.000.000,-

Perdesaan, 114 Kop

Bantuan TPKU/ TPUS, 60 Kop : Rp. 8.750.000.000 ,-

TABEL 11

PERKEMBANGAN JUMLAH KOPERASI

DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PER 31 DESEMBER 2013

33

Page 7: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

No Kabupaten/Kota Jumlah Koperasi (BH) Perkembangan2011 2012 2013 (+/-) %

123456789

1011

MataramLombok BaratLombok UtaraLombok TengahLombok TimurSumbawa Sumbawa BaratDompuBimaKota BimaPropinsi

552397107457460450353203232136165

574420126510474481355229244143172

588472126549480454363243255143178

1452-

396-81411-6

2,4312,38

-7,641,26

-2,256,114,50

-3,48

Jumlah 3.512 3.728 3.851 123 3,30

TABEL 12

PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI

DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2011 - 2013

No Uraian Satuan   Perkembangan      2011 2012 2013 (+/-) (%)

               1 Jumlah Koperasi Unit 3.512 3.728 3.851 158 5,772 Jumlah Anggota Org 628.284 658.795 624.947 (33.848) (5,14)3 Pelaksanaan RAT Unit 1.205 1.203 1.255 52 4,324 Koperasi Aktif Unit 3.003 3.225 2.627 (598) (18,54)

5Koperasi Tidak Aktif Unit 509 503 1.224 721 143,34

6 Pengurus Org 11.255 11.653 11.812 159 1,367 Pengawas Org 10.462 10.881 11.150 269 2,478 Manager Org 732 745 594 (151) (20,27)9 Karyawan Org 8.155 8.264 7.685 (579) (7,01)10 Modal Sendiri Rp. Juta 455.972 595.645 649.071 53.426 8,9711 Volume Usaha Rp. Juta 1.385.215 1.416.664 1.427.723 11.059 0,7812 SHU Rp. Juta 45.705 57.101 60.979 3.879 6,7913 Asset Rp. Juta 1.144.917 1.398.747 1.522.419 123.672 8,84

TABEL 13

REKAPITULASI PENCAPAIAN KOPERASI BERKUALITAS TAHUN 2009 – 2013

PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

No Kab/Kota Pencapaian 2009 – 2013Target Realisasi %

34

Page 8: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

1 Mataram 405 266 65,682 Lobar 200 194 973 KLU 50 65 1304 Loteng 300 315 1055 Lotim 270 273 101,116 KSB 85 172 202,357 Sumbawa 250 141 56,408 Dompu 140 191 136,439 Kab. Bima 125 202 161,6010 Kota Bima 75 92 122,6711 Prop. NTB 100 101 101

Jumlah 2.000 2.012 100,60

TABEL 14

REKAPITULASI KERAGAAN KSP/USP - KOPERASI

DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERIODE 2011 S/D 31 DESEMBER 2013

No. Uraian SatuanT a h u n Perkembangan

31 Des 2011 31 Des 2012 31 Des 2013 Jumlah %1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jumlah Koperasi Unit 3.512 3.728 3.851 123 3,29

2 Jumlah KSP/USP-Kop Unit 2.250 2.551 2.596 45 1,76

3 Jlh Anggota yang dilayani Orang 412.074 523.272 563.010 39.738 7,06

4 Jumlah Volume Usaha Rp.juta 905.593.244 1.065.208.726 1.414.950.756 349.742.030 24,72

5 Jumlah Modal Sendiri Rp.juta 315.676.289 462.030.626 575.046.788 113.016.162 19,65

6 Jumlah Modal Luar Rp.juta 383.642.631 595.503.069 681.045.852 85.542.783 12,56

7 Jumlah SHU Rp.juta 35.272.817 50.782.894 95.906.115 44.423.221 46,66

  Jumlah Asset Rp.juta 703.549.741 1.102.879.323 1.246.246.203 143.366.880 11,50

TABEL 15

JUMLAH USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT KABUPATEN/KOTA

KEADAAN PER DESEMBER 2013

NO KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 TAHUN 2013 PERKEMBANGANJUMLAH %

1 KOTA MATARAM 46.098 55.156 9.058 19,65

35

Page 9: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

2 LOMBOK BARAT 108.606 118.251 9.645 8,883 LOMBOK UTARA 0 4.665 4.665 1004 LOMBOK TENGAH 116.919 128.256 11.337 9,705 LOMBOK TIMUR 144.171 157.449 13.278 9,216 SUMBAWA BARAT 8.104 11.583 3.479 42,937 SUMBAWA 38.788 46.760 7.972 20,558 DOMPU 21.842 26.756 4.914 22,509 BIMA 42.510 52.208 9.698 22,8110 KOTA BIMA 17.569 23.180 5.611 31,94

JUMLAH 544.607 623.839 79.232 14,54DATA BPS TAHUN 2006

TABEL 16

JUMLAH USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PER 31 DESEMBER 2013

NO JENIS USAHA JLH % TENAGA KERJA % KET

1 Usaha Besar 4

14 0.06 17.977 1,76  

2 Usaha Menengah 2.9

47 0.47 45.885 4,5  

3 Usaha Kecil 62.3

39 9,97 164.542 16,14  

4 Usaha Mikro

558.554 89.48 790.928 77,59  

  Jumlah

624.254 10

0 1,019,

332 100  

TABEL 17

KERAGAAN UMKM BINAAN SEJAK TAHUN 2009 - 2013

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI NTB

PER 31 DESEMBER 2013

36

Page 10: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

No Kab/Kota/Prov.T A H U N

Ket.2011 2012 2013

1 Jlh. UMKM 450 450 400

2 Asset (Rp.Juta) 5,970 6,107 5,685

3 Omzet (Rp.Juta) 90,215 94,933 91,908

4 Tenaga Kerja (Org) 1,303 1,318 1,235

TABEL 18

POTENSI SENTRA DAN BDS

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI NTB

PER 31 DESEMBER 2013

NO KAB/KOTA SENTRA BDS UKM KET.

1 Kota Mataram 14 3 653 1,5802 Lombok Barat 14 5 814 2,5583 Lombok Tengah 12 11 744 1,6354 Lombok Timur 7 5 321 1,0365 Sumbawa Barat 1 1 52 1556 Sumbawa Besar 7 5 333 8077 Dompu 12 11 327 1,1838 Bima 5 3 395 1,0009 Kota Bima 6 5 216 621

Jumlah 78 49 3,855 10,575

JUMLAH TENAGA KERJA

3.2. Hasil – hasil yang dicapai lima tahun sebelumnya

3.2.1. Pencapaian Perkembangan Koperasi lima tahun sebelumnya

Evaluasi pencapaian hasil periode sebelumnya baik kelembagaan maupun

kegiatan usaha, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sebagai berikut:

a. Jumlah pencapaian Koperasi berkualitas 2009 - 2013 sebanyak 2.012 unit

mengalami peningkatan sebanyak 925 unit dibanding lima tahun

sebelumnya sebanyak 1.087 unit, dengan rincian Kualifikasi Sangat

Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 8 unit meningkat

sebanyak 8 unit atau 100% dibanding tahun 2008 sebanyak 0 koperasi.

Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 662 unit meningkat

37

Page 11: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

sebanyak 422 unit atau 175,83% dibanding tahun 2008 sebanyak 240 unit

sedangkan Koperasi dengan kualifikasi Cukup Berkualitas kondisi sampai

dengan tahun 2013 sebanyak 1.342 unit mengalami peningkatan sebanyak

642 unit atau 91,71% bila dibandingkan tahun 2008 sebanyak 700 unit .

b. Jumlah Modal Sendiri yang dimiliki koperasi kondisi akhir tahun 2013

sebesar Rp. 649,071 miliar, terjadi peningkatan sebanyak Rp.291,285 miliar

atau 81,41% dibanding tahun 2008 sebesar Rp.357,786 miliar.

c. Jumlah Volume Usaha yang dimiliki koperasi kondisi akhir akhir tahun

2013 sebesar Rp.1.427,723 miliar, terjadi peningkatan sebanyak Rp.523,238

miliar atau 57,85% dibanding tahun 2008 sebesar Rp.904.485 miliar

d. Jumlah koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 3.851 unit, terjadi

peningkatan sebanyak 953 Koperasi atau 32,88% dibanding tahun 2008

sebanyak 2.898 koperasi.

e. Jumlah Anggota yang dilayani kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 624.947

orang, terjadi peningkatan sebanyak 39.014 orang atau 6,66% dibanding

tahun 2008 sebanyak 585.933 orang.

3.2.2. Pencapaian Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah

Evaluasi pencapaian hasil periode sebelumnya Usaha Kecil dan Menengah

menunjukkan hasil, secara riil sebagai berikut :

a. Jumlah sentra sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 29 sentra dan

seluruhnya telah menjadi sentra unggulan dari 29 sentra dapat dirinci sentra

klasifikasi A sebanyak 12 sentra UKM, klasifikasi B sebanyak 11 sentra

UKM dan klasifikasi C sebanyak 6 sentra UKM .

Pembedaan klasifikasi sentra UKM ditentukan oleh banyaknya UKM dalam

sentra dan dana pembinaan yang diterima masing-masing Koperasi/USP.

a. Jumlah total asset sampai dengan akhir tahun 2013 sebesar Rp. 153,50

milyar dan omzet sebesar Rp. 747,98 milyar dengan jumlah tenaga kerja

mencapai 271.071 orang

38

Page 12: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

b. Jumlah UMKM yang berorientasi ekspor tahun 2013 sebanyak 220 UKM

terdapat peningkatan sebanyak 36 UKM atau 19,57% bila dibandingkan

dengan tahun 2008 sebanyak 184 UKM.J

c. Jumlah UMKM yang dibina sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013

sebanyak 2.453 UMKM terjadi peningkatan sebesar 509 UMKM atau

26,18% bila dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya sejumlah 1.944

UMKM.

3.2.3. Pencapaian Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan

Pinjam Koperasi (USP) Koperasi

Pencapaian Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

(KSP/USP-Koperasi) sebagai berikut :

a. Jumlah KSP/USP-Koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 2.596 unit,

terjadi peningkatan sebanyak 1.224 Koperasi atau 89,21% dibanding tahun

2008 sebanyak 1.372 unit

b. Jumlah Anggota yang dilayani oleh KSP/USP-Koperasi kondisi akhir

tahun 2013 sebanyak 563.010 orang, terjadi peningkatan sebanyak 192.682

orang atau 52,03% dibanding tahun 2008 sebanyak 370.328 orang.

c. Jumlah KSP/USP-Koperasi yang dinilai dan berpredikat sehat tahun 2013

sebanyak 123 unit, sedangkan predikat cukup sehat sebanyak 549 unit

terjadi peningkatan sebanyak 123 unit (28,87%) bila dibandingkan dengan

lima tahun sebelumnya sebanyak 426 unit.

d. Jumlah Volume Usaha KSP/USP-Koperasi tahun 2013 sebesar Rp.1,41

Triliun mengalami peningkatan sebesar Rp. 733,51 milliar (107,64%) bila

dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya sebesar Rp. 681,43 milliar.

TABEL 19

PERKEMBANGAN KOPERASI LIMA TAHUN SEBELUMNYA

KONDISI 2008 DAN KONDISI TAHUN 2013

39

Page 13: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

No. Indikator Kondisi Th 2008

Kondisi Th 2013

PerkembanganJumlah %

1 Meningkatnya koperasi yang          berkualitas :          - Klas A (Sangat Berkualitas) 0 kop 8 kop 8 kop -  - Klas B (Berkualitas) 240 kop 662 kop 422 kop 0,73  - Klas C (Cukup Berkualitas) 700 kop 1.342 kop 642 kop 91,71     2 Meningkatnya modal sendiri 357,786 M 649,071 M 291,285 M 81,41  Koperasi       3 Volume usaha koperasi 904,485 M 1.427,723 M 523,328 M 57,85     4 Jumlah koperasi 2.898 kop 3.851 kop 953 kop 32,88     5 Jumlah anggota koperasi 585.933 org 624.947 org 39.014 org 6,66           

TABEL 20

PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

LIMA TAHUN SEBELUMNYA

TARGET 2008 DAN PENCAPAIAN TAHUN 2013

No. Indikator Kondisi Th 2008

Kondisi Th 2013

Perkembangan

Jumlah %

1 Meningkatnya jumlah UMKM binaan :        

  - Usaha Menengah 2.947 unit 2.946 unit (1) (0,03)

  - Usaha Kecil 62.339 unit 62.339 unit -

  - Usaha Mikro 478.684 unit 558.554 unit 79.870 16,68

2 Omzet 5,86 miliar 182,72 miliar 176,86 3.018

40

Page 14: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

     

3 Meningkatnya jumlah UKM 184 UKM 184 UKM

  Binaan berorientasi ekspor  

     

4 Jumlah sentra yang dibina 29 sentra 29 sentra 0 -

     

5 Jumlah UKM yang dibina 0 1.500 

   

TABEL 21

PERKEMBANGAN KSP/USP KOPERASI LIMA TAHUN SEBELUMNYA

KONDISI 2008 DAN KONDISI TAHUN 2013

No. Indikator Kondisi Th 2008

Kondisi Th 2013

PerkembanganJumlah %

1 Meningkatnya KSP/USP 1.372 unit 2.596 unit 1.224 89,21     

2Jumlah anggota yg dilayani 370.328 org 563.010 Org 192.682 52,03

     3 Penilaian kesehatan    - Sehat 303 unit 123 unit (180) (59,40)  - Cukup Sehat 426 unit 549 unit 123 28,87     4 Volume usaha 681,43 miliar 1,41 triliun 733,51 107,64           

3.2.4. Pencapaian Pelaksanaan Diklat

Pencapaian pelaksananaan Diklat bagi Aparatur, Pengurus pengawas dan

pengelola Koperasi dan UMKM sebagai berikut :

a. Jumlah aparatur yang telah mengikuti diklat kondisi akhir tahun 2013

sejak tahun 2009 sebanyak 4 angkatan dengan peserta 152 orang.

b. Jumlah Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi dan UMKM yang

telah mengikuti diklat sejak tahun 2009-2013 sebanyak 132 angkatan

dengan jumlah peserta 3.962 orang, dengan rincian sbb;

41

Page 15: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

Diklat Akuntansi Koperasi sejumlah 18 angkatan

Diklat Penilaian Kesehatan KSP/USP sejumlah 12 angkatan

Diklat Manajemen Koperasi sejumlah 8 angkatan

Diklat Pengelolaan KSP/USP sejumlah 10 angkatan

Diklat Kewirausahaan sejumlah 74 angkatan

Diklat Pengawasan/ Auditimg Koperasi sejumlah 5 angktan

Diklat Penilaian kesehatan KSP/USP sejumlah 3 angkatan

Diklat Pengelolaan Kopwan sejumlah 2 angkatan

3.3. Analisa Isu-Isu Strategis berkaitan dengan tugas dan fungsi.

3.3.1. Analisis Lingkungan Strategis

Analisis lingkungan strategis penting untuk dilakukan, karena keberhasilan

pembangunan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah selalu berhubungan

dengan kemampuan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam

mengelola lingkungannya.

Analisis linkungan strategis dibedakan menjadi dua, yaitu Analisis

Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Eksternal.

1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)

Analisis Lingkungan Internal dimaksudkan untuk mengetahui faktor-

faktor internal yang dapat meningkatkan peran Koperasi Usaha Mikro Kecil

dan Menengah yang meliputi kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

A. Kekuatan

1. Adanya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor : 1 Tahun 2002

Tentang Pengembangan Koperasi.

2. Adanya kewenangan dalam memproses Pengesahan Badan Hukum

Koperasi.

3. Tersedianya SDM Pembina Koperasi UMKM.

42

Page 16: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

4. Adanya lembaga teknis daerah (Badiklatkop UMKM) untuk

pengembangan SDM KUMKM.

5. Tersedianya sarana dan prasarana serta anggaran pembinaan untuk

pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

6. Tersedianya informasi dan teknologi bagi koperasi, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB.

7. Adanya program penciptaan wirausaha baru yang akan membuka

lapangan kerja baru.

8. Terjalinnya koordinasi antar Instansi/Dinas pembina dengan dunia

usaha.

9. Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

B. Kelemahan

1. Rendahnya tingkat kepedulian, kemampuan dan kualitas pembina

dalam memberdayakan KUMKM

2. Tingkat profesionalisme aparat pembina dibidang teknis masih

terbatas.

3. Sarana dan Prasarana penunjang belum memadai

4. Dukungan terhadap penciptaan iklim usaha KUMKM belum

memadai.

5. Koordinasi dengan instansi terkait belum optimal dalam pembinaan

KUMKM.

6. Rendahnya kemampuan mengakses permodalan

7. Penguasaan informasi dan teknologi masih terbatas

8. Kurangnya disiplin, kreatifitas dan inovasi aparatur dalam membina

KUMKM

9. Terhambatnya pengkaderan aparat pembina KUMKM akibat

tingginya mobilisasi/ mutasi SDM pembina KUMKM

2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Analisis Lingkungan Eksternal ini dilakukan dengan menempatkan

faktor-faktor ekternal yang dapat mempengaruhi Koperasi, Usaha Mikro

43

Page 17: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

Kecil dan Menengah yang meliputi peluang dan ancaman/tantangan sebagai

berikut :

A. Peluang

1. Adanya jumlah Koperasi UMKM yang cukup besar (jumlah koperasi

tahun 2008 sebanyak 2.898 buah dengan jumlah anggota 585.933

orang dan modal sendiri sebesar Rp. 357,786 milyar sedangkan

jumlah UMKM sebanyak 544.607 unit.

2. Terbentuknya lembaga penjaminan kredit daerah yang dapat

memfasilitasi permodalan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah.

3. Adanya lembaga pengelola dana bergulir (LPDB) yang dapat diakses

oleh Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam pemenuhan

modal usahanya.

4. Adanya kemitraan usaha antar pelaku usaha dengan stakeholder baik

lokal, regional maupun internasional.

5. Adanya komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah

terhadap pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah.

6. Adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan

Peraturan Daerah) yang mendukung pengembangan Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

7. Adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah.

8. Tersedianya potensi Sumber Daya produktif bagi pengembangan

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

9. Tersedianya sumber-sumber pembiayaan kredit kepada Koperasi,

Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

B. Ancaman/Tantangan

1. Tingkat persaingan usaha yang semakin tajam untuk produk sejenis.

2. Belum siapnya Koperasi UMKM dalam menghadapi pasar bebas

dan tantangan global .

44

Page 18: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

3. Rendahnya frofesionalisme pengelola koperasi, Usaha Mikro Kecil

dan Menengah untuk menghasilkan produk berorientasi ekspor.

4. Terdesaknya peluang usaha KUMKM dengan semakin

meningkatnya jumlah perusahaan skala besar dan modern yang

berdekatan dengan usaha tradisional.

5. Krisis ekonomi dan adanya gangguan keamanan dalam negeri yang

berkepanjangan akan menjadi penghambat bagi perkembangan

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

6. Rendahnya produktifitas usaha yang menimbulkan kesenjangan

antara pelaku usaha mikro, kecil, menengah dengan usaha besar.

7. Terbatasnya akses Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

kepada sumber daya produktif terutama permodalan, teknologi,

informasi dan pasar.

8. Kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih rendah serta kualitas

kelembagaannya juga rendah yang berakibat pada kinerja dan citra

koperasi kurang baik.

9. Iklim usaha bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah kurang kondusif.

3.3.2. Analisis Interaksi Faktor - Faktor

Analisis ini dilaksanakan dengan mencermati hubungan interaksi faktor-

faktor internal dan eksternal yang telah diuraikan diatas sebagai berikut :

1. Interaksi Kekuatan Dengan Peluang

Dalam mencermati interaksi antara kekuatan dan peluang ini yaitu

dengan mengoptimalkan penggunaan kekuatan yang dimiliki berupa :

a. Adanya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor : 1 Tahun 2002

Tentang Pengembangan Koperasi, adanya kewenangan dalam

memproses pemberian Badan Hukum Koperasi

b. Tersedianya SDM Pembina Koperasi UMKM,

c. Adanya lembaga teknis daerah (Badiklatkop UMKM) untuk

pengembangan SDM KUMKM,

45

Page 19: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

d. Tersedianya sarana dan prasarana serta anggaran pembinaan untuk

pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah,

e. Tersedianya informasi dan teknologi bagi koperasi, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB,

f. Adanya program penciptaan wirausaha baru yang akan membuka

lapangan kerja baru,

g. Terjalinnya koordinasi antar Instansi/Dinas pembina dengan dunia

usaha,

h. Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk memanfaatkan

peluang yang ada bagi pengembangan KUMKM di Provinsi NTB.

Hal ini karena adanya adanya jumlah Koperasi UMKM yang cukup

besar ,

i. Terbentuknya lembaga penjaminan kredit daerah kepada Koperasi,

Usaha Mikro Kecil dan Menengah, adanya lembaga pengelola dana

bergulir bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang

akuntabel,

j. Adanya kemitraan usaha antar pelaku usaha dengan stakeholder,

adanya komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah terhadap

pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah,

k. Adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan

Peraturan Daerah) yang mendukung pengembangan Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah,

l. Adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah,

m. Tersedianya potensi Sumber Daya produktif bagi pengembangan

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, tersedianya sumber-

sumber pembiayaan kredit kepada Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah.

Kekuatan dan peluang tersebut diatas merupakan modal dasar untuk

mewujudkan koperasi berkualitas dan menumbuhkan wirausaha baru.

2. Interaksi Kekuatan Dengan Ancaman

46

Page 20: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

Dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki diatas secara

maksimal, efektif dan efisien dapat menghadapi globalisasi perekonomian

dunia seperti persaingan usaha yang semakin tajam, kurang

profesionalismenya pengelola koperasi, kesadaran masyarakat untuk

berkoperasi masih rendah serta kualitas kelembagaannya juga rendah yang

berakibat pada kinerja dan citra koperasi kurang baik, iklim usaha bagi

pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah kurang

kondusif, terbukanya peluang usaha skala besar dan modern yang menjadi

tantangan bagi usaha mikro kecil dan menengah.

3. Interaksi Kelemahan Dengan Peluang

Dengan memahami kelemahan–kelemahan tersebut diatas maka

diperlukan komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah terhadap

pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, melalui

Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) dan Lembaga Pengelola Dana

Bergulir (LPDB) bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang

akuntabel, adanya kemitraan antar pelaku usaha dengan stakeholder, adanya

dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah)

yang mendukung pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah, adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah, tersedianya potensi Sumber Daya produktif

bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

4. Interaksi Kelemahan Dengan Ancaman.

Kelemahan – kelemahan yang dapat menghambat pemberdayaan

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Provinsi Nusa Tenggara

Barat perlu diupayakan penanggulangannya, atau diminimalisir dalam

rangka mencegah dan mengatasi ancaman yang muncul sehingga dampak

dari ancaman tersebut tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap

pengembangan sektor Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di

Provinsi Nusa Tenggara Barat.

47

Page 21: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

Melalui analisis interaksi faktor-faktor seperti tersebut diatas, maka

dapat ditetapkan Visi, Misi dan faktor penentu keberhasilan dari Dinas

Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat

yang merupakan pedoman dan faktor pendorong dalam mengupayakan

pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

3.3.3. Faktor – Faktor Penentu Keberhasilan

1. Adanya landasan hukum yang kuat terhadap pengembangan Koperasi Usaha

Mikro Kecil dan Menengah.

2. Adanya dukungan Aparatur Pembina Koperasi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

3. Adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai seperti bangunan

gedung kantor bagi pembina Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

serta bangunan fisik gedung dan gudang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah sebagai sarana usaha.

4. Adanya dukungan pembiayaan dari pusat (Kementerian Koperasi dan UKM

RI) berupa dukungan perkuatan dan Bantuan Sosial yang meliputi fasilitas

pembiayaan usaha, peningkatan sumber daya manusia dan sarana penunjang

usaha Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

5. Adanya Anggaran APBD untuk memberdayakan Koperasi Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

Dari analisis internal maupun ekternal serta faktor kekuatan dan peluang

yang mendukung dalam pembinaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

akan sangat membantu dalam keberhasilan pelaksanaan pembangunan Koperasi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

48

Page 22: diskop.ntbprov.go.iddiskop.ntbprov.go.id/.../2016/06/BAB-III-ISU-STRATEGIS.docx · Web viewBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait

49