bab iii isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan...

36
BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2 REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN BANYUASIN 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana organisasi perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down. Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dalam proses perencanaan. Indikasi dari persoalan tersebut adalah kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan yang dapat tertampung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah selama ini. Guna mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk program dan kegiatan yang memang benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik lagi, bukan sekedar kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama ini. Kondisi tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan keberadaan institusi perencana dalam hal ini Bappeda dan PM yang membantu Kepala Daerah dalam Perencanaan Pembangunan Daerah, sehingga semakin profesional dalam bidang tugasnya. Untuk itu kualitas aparatur, sikap aparatur sangatlah menentukan dalam mewujudkan good governance. Pada kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain:

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA DAN LITBANGKABUPATEN BANYUASIN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan

yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana organisasi perangkat daerah

menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang

disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan

proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan

top down.

Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat

menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai

pelengkap dalam proses perencanaan. Indikasi dari persoalan tersebut adalah

kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah

perencanaan pembangunan yang dapat tertampung dalam anggaran

pendapatan dan belanja daerah selama ini.

Guna mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis

perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya

aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk program dan kegiatan

yang memang benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik

lagi, bukan sekedar kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama

ini. Kondisi tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan keberadaan institusi

perencana dalam hal ini Bappeda dan PM yang membantu Kepala Daerah dalam

Perencanaan Pembangunan Daerah, sehingga semakin profesional dalam

bidang tugasnya. Untuk itu kualitas aparatur, sikap aparatur sangatlah

menentukan dalam mewujudkan good governance.

Pada kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan

belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan.

Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara

lain:

Page 2: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur

mekanisme perencanaan;

2. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang

menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada

tumbuhnya perilaku melanggar (shortcutting);

3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat

waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses

dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam

rangkaian kegiatan yang berurutan;

4. Kompetensi SDM perencana belum optimal;

5. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan

yang tersusun secara sistematis dan akurat, teknologi informasi dan

komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian

perencanaan pembangunan;

6. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program

pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan;

7. Belum lengkapnya Standard Operating Procedure (SOP) perencanaan,

alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan yang kredibel;

8. Belum meratanya kapasitas analitik SDM perencana.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program RPJMD

Penetapan Visi oleh seluruh jajaran pegawai Bappeda dan Litbang

Kabupaten Banyuasin yaitu “ Visioner dan Berkualitas ” berbasis pada posisi

dan peran Bappeda dan Litbang dalam mendukung pencapaian misi Lima yang

terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2014-2018

(RPJMD). Misi dalam RPJMD yang menjadi basis tersebut adalah Mewujudkan

tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan meningkatkan kemampuan

Pemerintah Daerah yang Amanah, Profesional dan berwibawa untuk

pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan.

Pada misi RPJMD diatas, peran Bappeda dan Litbang Banyuasin

terdiskripsi secara jelas sebagaimana tertuang dalam visi dan misi Bappeda dan

Litbang. Kualitas birokrasi dan pengelolaan pembangunan dilihat dari sudut

pandang dalam pengelolaan perencanaan pembangunan yang Visioner dan

Page 3: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Berkualitas. Dengan visi ini diharapkan kualitas pengelolaan pembangunan di

Kabupaten Banyuasin terutama ditinjau dari aspek perencanaan lebih meningkat

dan menjadi lebih baik dari waktu sebelumnya.

Adapun langkah yang perlu dilaksanakan untuk mencapai visi Bappeda

dan Litang Kabupaten Banyuasin dengan menentukan misi berupa:

1. Meningkatkan sistem penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana

pembangunan yang selaras dan dinamis.

2. Meningkatkan kualitas ketersediaan data dan informasi rencana dan

evaluasi pembangunan.

3. Meningkatkan kualitas SDM yang Profesional dan sarana prasarana yang

memadai.

Visi dan misi Bappeda dan Litbang terjabar dalam program yang

mendukung pencapaian sasaran dan tujuan RPJMD, program dan kegiatan

dimaksud adalah :

- Program Pengembangan Data / Informasi

- Program Kerjasama Pembangunan

- Program Perencanaan Kota-kota Menengah dan Besar

- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strastegis dan Cepat

Tumbuh

- Program Perencanaaan Pembangunan Daerah

- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

- Program Perencanaan Sosial dan Budaya

- Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

- Program Perencanaan Pembangunan rawan Bencana

- Program Perencanaan Tata Ruang

- Program Program Penelitian Pengembangan dan Inovasi

- Program Publikasi dan Intermimediasi Hasil Litbang Daerah

- Program Penguatan Kelembagaan Litbang Daerah

- Program Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang

- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- Program Peningkatan Disiplin Aparatur

- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Page 4: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan.

- Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah

- Program Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan

Pembangunan

- Program Pembangunan Manusia dan Masyarakat

- Program Pengembangan Wilayah

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Institusi perencana, baik di tingkat pusat maupun daerah bertanggung

jawab untuk menghasilkan rencana pembangunan berdasarkan proses

perencanaan sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan dimaksud

dimulai dari daerah hingga tingkat nasional, yang melibatkan para pemangku

kepentingan (stakeholders). Dalam rangka mengintegrasikan, memadukan, dan

mensinergikan perencanaan antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar

fungsi serta mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dilakukan dengan

mengoptimalkan partisipasi masyarakat; serta menggunakan sumber daya

secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penentuan visi, misi, kebijakan, tujuan

dan sasaran institusi perencana pembangunan harus selaras dengan amanat

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004. Bappeda dan Litbang Kabupaten

Banyuasin, sebagai institusi perencana di daerah, menyusun program dan

kegiatan sebagai penjabaran dari visi dan misi yang selaras dengan program dan

kegiatan Bappenas, sebagai institusi perencana di tingkat pusat.

Sasaran yang telah ditetapkan oleh Bappenas adalah:

- Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang,

antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

- Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan

dengan kebijakan pembangunan.

Page 5: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Dalam pelaksanaannya sinergitas program dan kegiatan Pemerintah

Pusat sebagaimana disusun oleh Bappenas dengan program dan kegiatan

Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang disusun oleh Bappeda dan Litbang

masih terdapat kendala terkait dinamika perubahan lingkungan strategi, yaitu:

a. Masih terdapat Peraturan Perundangan-undangan yang belum

sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat

pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah.

b. Masih terbatasnya kualitas sumberdaya manusia perencana

pembangunan di daerah.

c. Pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah masih menimbulkan

penafsiran yang beragam. Hal ini menimbulkan dampak yang

menghambat upaya mensinergikan program-program pembangunan

antar daerah serta antara pusat dan daerah.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH

3.4.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah

3.4.1.1. Sistem Pusat Pelayanan

1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)

PKWp yang terdapat di Kabupaten Banyuasin merupakan

perubahan dari perkembangan pembangunan pelabuhan Tanjung Api-

Api, dalam hal ini pertumbuhan yang diharapkan lebih cepat untuk

menunjang akses transportasi nasional, adapun Sungsang sesuai

arahan RTRWP Sumatera Selatan ditetapkan sebagai PKWp

merupakan permukiman desa sehingga diarahkan untuk menjadi pusat

jasa, perdagangan, industri dan pariwisata.

Pusat Kegiatan yang ditetapkan sebagai PKWp terletak di

Wilayah Sungsang Kecamatan Banyuasin II.

2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Page 6: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Pusat Kegiatan Lokal merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa

kecamatan. PKL yang diarahkan dalam RTRWP Sumatera Selatan di

Kabupaten Banyuasin berada di Kota Pangkalan Balai Kecamatan

Banyuasin III.

3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau

beberapa desa. Pusat Kegiatan yang ditetapkan sebagai PPK terletak

di:

kawasan perkotaan Betung di Kecamatan Betung;

kawasan perkotaan Mariana di Kecamatan Banyuasin I;

kawasan perkotaan Sukajadi di Kecamatan Talang Kelapa;

kawasan perkotaan Telang Jaya di Kecamatan Muara Telang;

kawasan perkotaan Jakabaring di Kecamatan Rambutan ; dan

kawasan perkotaan Makarti Jaya di Kecamatan Makarti Jaya.

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. Desa yang

ditetapkan sebagai pusat permukiman yang mempunyai prasarana dan

sarana yang lebih lengkap dibandingkan dengan desa-desa yang ada

disekitarnya, mempunyai potensi untuk tumbuh dengan investasi kecil,

dapat berfungsi sebagai tempat penyedia pelayanan pada desa-desa

disekitarnya dan berfungsi sebagai pusat perantara antar kota dengan

desa-desa disekitarnya. Pusat Kegiatan yang ditetapkan sebagai PPL

terletak di:

Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur;

Tanjung Lago Kecamatan Tanjung Lago;

Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau;

Sumber Makmur Kecamatan Muara Padang;

Page 7: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Tirta Harja Kecamatan Muara Sugihan;

Salek Mukti Kecamatan Air Salek;

Sidomulyo Kecamatan Tungkal Ilir;

Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh; dan

Sembawa Kecamatan Sembawa.

Muara Telang Kecamatan Sumber Marga Telang

Air Kumbang Bakti Kecamatan Air Kumbang

3.4.1.2. Sistem Jaringan Prasarana

a. sistem jaringan transportasi transportasi

Jaringan jalan adalah jaringan jalan umum yang mengemban

fungsi jalan arteri, kolektor, jalan lokal, jalan bebas hambatan. Sistem

transportasi darat meliputi sistem jaringan transportasi penumpang,

sistem jaringan transportasi barang, dan sistem jaringan transportasi

kereta api.

b. sistem jaringan prasarana energi;

Rencana Pengembangan dan Kriteria Sistem Jaringan Energi dan

Kelistrikan meliputi : 1)pembangkit tenaga listrik;2)jaringan transmisi

tenaga listrik; dan 3)jaringan minyak dan gas bumi.

Rencana sistem pembangkit tenaga listrik terdiri atas: 1)PLTG

terletak di Kecamatan Pulau Rimau; 2)PLTGU terletak di Kecamatan

Banyuasin I;3)PLTU terletak di Kawasan Tanjung Api-Api/Tanjung Carat

dan Kecamatan Rantau Bayur; 4)PLTGB terletak di Gasing Kecamatan

Talang Kelapa; dan 5)Gardu Induk di Betung, Talang Kelapa, dan

Tanjung Api-Api/Tanjung Carat.

Rencana sistem jaringan transmisi tenaga meliputi: 1)SUTT

terletak di Kecamatan Rantau Bayur, jangkauan pelayanannya meliputi

Kecamatan Rantau Bayur - Kecamatan Betung - Kecamatan Pulau Rimau

dan Kecamatan Banyuasin II; 2)SUTT terletak di Kecamatan Betung,

jangkauan pelayanannya meliputi Kecamatan Betung - Kecamatan

Page 8: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Banyuasin III - Kecamatan Pulau Rimau - Kecamatan Sembawa -

Kecamatan Talang Kelapa; 3)SUTT terletak di Kecamatan Betung,

jangkauan pelayanannya meliputi Kecamatan Betung - Kecamatan

Tungkal Ilir - Kecamatan Pulau Rimau - Kecamatan Tanjung Lago -

Kecamatan Muara Telang – Kecamatan Sumber Marga Telang -

Kecamatan Mekarti Jaya - Kecamatan Banyuasin I – Kecamatan Air

Kumbang; dan 4)SUTT terletak di Kecamatan Talang Kelapa, jangkauan

pelayanannya meliputi Kecamatan Talang Kelapa - Kecamatan Tanjung

Lago - Kecamatan Muara Telang - Kecamatan Sumber Marha Telang -

Kecamatan Banyuasin II.

Rencana sistem jaringan minyak dan gas bumi meliputi: 1)Trans

Nasional Betung - Pagar Dewa khusus gas; dan 2)Trans Regional

Sungai Lilin - Pusri - Pertamina Sungai Gerong (merah mata) - Plaju -

Jakabaring - Prabu.

c. sistem jaringan telekomunikasi;

Rencana sistem jaringan telekomunikasi meliputi peningkatan

kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi yang terpadu

dan merata di wilayah Kabupaten.

Sistem jaringan telekomunikasi terdiri atas: 1)jaringan terestrial;

dan 2)jaringan satelit. Jaringan terestrial terdiri atas: 1)jaringan kabel

telepon yang menjangkau seluruh kecamatan; dan 2)jaringan nirkabel

dengan pengembangan Base Transciver Station (BTS) yang dikelola

dengan sistem menara telekomunikasi bersama yang berlokasi di seluruh

kecamatan.

Jaringan satelit akan dikembangkan untuk wilayah perairan dan

kawasan tertinggal.

d. sistem jaringan sumber daya air;

Rencana sistem jaringan prasarana sumberdaya air

meliputi:1)sistem wilayah sungai; 2)sistem jaringan reklamasi rawa; dan

3)sistem jaringan air baku. Sistem wilayah merupakan wilayah sungai

dengan fungsi, terdiri atas : a)Sungai lintas provinsi dan wilayah sungai

Page 9: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

strategis, meliputi wilayah sungai Banyuasin ; dan b)wilayah sungai lintas

provinsi, meliputi wilayah sungai Musi.

Sistem jaringan reklamasi rawa meliputi: pengembangan daerah

reklamasi rawa (DRR) untuk mendukung kawasan sentra produksi

pertanian. pengembangan daerah reklamasi rawa (DRR) untuk

mendukung kawasan sentra produksi pertanian, meliputi: 1)DRR Delta Air

Sugihan Kiri dengan luas lebih kurang 49.557 (empat puluh sembilan ribu

lima ratus lima puluh tujuh) hektar; 2)DRR Pulau Rimau dengan luas lebih

kurang 40.263 (empat puluh ribu dua ratus enam puluh tiga)

hektar;3)DRR Delta Telang I dengan luas potensial 26.680 (dua puluh

enam ribu enam ratus delapan puluh) hektar;4)DRR Karang Agung Hilir

dengan luas lebih kurang 20.317 (dua puluh ribu tiga ratus tujuh belas)

hektar;5)DRR Air Saleh dengan luas lebih kurang 19.090 (sembilan belas

ribu sembilan puluh) hektar;60DRR Karang Agung I Hulu dengan luas

lebih kurang 9.000 (sembilan ribu) hektar;7)DRR Telang II dengan luas

lebih kurang 13.800 (tiga belas ribu delapan ratus) hektar; 8)DRR Air

Senda dengan luas lebih kurang 6.730 (enam ribu tujuh ratus tiga puluh)

hektar;9)DRR Air Limau dengan luas lebih kurang 2.576 (dua ribu lima

ratus tujuh puluh enam) hektar; 10)DRR Gasing Puntiani dengan luas

lebih kurang 6.900 (enam ribu sembilan ratus) hektar;11)DRR Delta

Upang dengan luas lebih kurang 8.420 (delapan ribu empat ratus dua

puluh) hektar; 12)DRR Delta Cinta Manis dengan luas lebih kurang 6.084

(enam ribu delapan puluh empat) hektar; 13)DRR Bertak II dengan luas

potensial 8.100 (delapan ribu seratus) hektar;140 DRR Bertak I dengan

luas lebih kurang 7.300 (tujuh ribu tiga ratus) hektar; 15)DRR Karang

Agung Tengah dengan luas lebih kurang 5.715 (lima ribu tujuh ratus lima

belas) hektar; 16)DRR Air Rengit dengan luas lebih kurang 2.411 (dua

ribu empat ratus sebelas) hektar;17)DRR Kumbang Padang dengan luas

lebih kurang 14.227 (emapt belas ribu dua ratus dua puluh tujuh) hektar;

18)DRR. Rambutan dengan luas lebih kurang 1.901 (seribu sembilan

ratus satu) hektar;19)DRR Rantau Bayur dengan luas lebih kurang 2.000

(dua ribu) hektar; dan 20)DRR Air Tenggulang dengan luas lebih kurang

3.080 (tiga ribu delapan puluh) hektar.

Page 10: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Rencana sistem jaringan prasarana sumberdaya air juga meliputi;

1) Pemeliharaan saluran secara rutin, berkala dan darurat; 2)Mengatur

kembali sistem jaringan irigasi yang berhirarki dan terpadu sesuai

fungsinya baik secara kuantitas ataupun kualitas; 3)Normalisasi dan

rehabilitasi saluran irigasi/draenase lahan pertanian pasang surut dan

anak-anak sungai yang digunakan untuk irigasi; dan 4)Pengembangan

kanal-kanal sebagai sistem jaringan irigasi primer (utama) sesuai dengan

topografinya.

Pengembangan jaringan air baku terdiri atas: 1)pembangunan

sumber dan distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air terutama

untuk kawasan industri, perdagangan, jasa, fasilitas umum dan

permukiman perkotaan; 2)peningkatan pelayanan air bersih melalui

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan lingkup pelayanan

Pangkalan Balai, Sembawa, Betung, Air Batu, Sungai Pinang, Srimulyo

dan Mariana di setiap ibukota; 3)pengembangan sumber air baku melalui

sumur air baku eksisting dari Sungai Musi, sumur gali dan mata air; dan

4)pengaturan kebutuhan air sesuai dengan prioritas kebutuhan air dalam

rangka menjaga neraca air.

e. Rencana Pengembangan Jaringan Prasarana Lingkungan

Rencana kawasan sistem jaringan prasarana lainnya terdiri

atas:1)sistem pengendalian genangan/banjir; 2)sistem penanganan

pantai; 3)sistem penanganan risiko kekurangan air; dan 4)ruang dan jalur

evakuasi bencana.

Rencana pengendalian banjir melalui : 1) rencana pengendalian

banjir melalui pembangunan tanggul di Kecamatan Pulau Rimau,

pendowoharjo dan Kecamatan Muara Sugihan; 2) pengerukan sungai di

Kecamatan Rantau Bayur, Kecamatan Rambutan, Kecamatan

Makartijaya, Kecamatan Banyuasin II dan Kecamatan Banyuasin I;

3) tindakan infiltrasi untuk memulihkan tangkapan alami hidrologis melalui

parit, vegetasi di permukaan, kebun dan trotoar berpori;4) pengisian air

pada sumber air dengan sumur resapan dan jebakan air;5) perlindungan

sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan

pemanfaatan lahan pada sumber air; 6) pengendalian pengolahan tanah

Page 11: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

di daerah hulu;7) pengaturan daerah sempadan sumber air; dan

8) rehabilitasi hutan dan lahan.

Rencana sistem pengendalian pantai, melalui : 1) wilayah A,

dengan karakteristik perikanan dan desa permukiman, hutan lebat, rawa

dan mangrove penangannan yang dilakukan berupa restorasi mangrove

dan hutan pesisir, proteksi akomodasi untuk permukiman dan perikanan

tambak. Wilayah A meliputi kawasan utara bagian barat Kabupaten

Banyuasin.2) wilayah B, terdiri dari beberapa delta, sistem estuari, lahan

basah dan hutan bakau dimanfaatkan untuk pengembangan pusat

ekonomi. Penanganan yang dilakukan yaitu proteksi –akomodasi yang

diikuti restorasi mangrove. Wilayah B meliputi kawasan Tanjung Api-Api

dan sebagian besar utara bagian tengah Kabupaten Banyuasin dan

3) wilayah C-D-E didominasi oleh hutan lebat, rawa dan mangrove

disepanjang garis pantai desa. Penanganan yang dilakukan yaitu

pengelolaan zona pesisir terpadu (ICZM) Wilayah ini meliputi utara bagian

timur Kabupaten Banyuasin.

Sistem penanganan risiko kekurangan air melalui:1) Regulasi

penyediaan air untuk aktivitas perkebunan, 2) Peningkatan pelayanan

PDAM, 3) Pemanfaatan air tanah dengan mengembangkan lubang bor,

dan 5) Peningkatan infrastruktur irigasi

Ruang dan jalur evakuasi bencana melalui: 1) pemanfaatan ruang

terbuka hijau dan sarana fasilitas sosial dan umum sebagai salah satu

kawasan evakuasi; dan 2) mengintegrasikan/menghubungkan jalan

eksisting dan menambah jalan baru sebagai rencana jalur penyelamatan

dengan fasilitas perlindungan dan sistem kota/wilayah secara umum.

3.4.2. Pola Ruang Wilayah

3.4.2.1. Kawasan Lindung

Kawasan lindung terdiri atas: 1) Kawasan yang memberikan

perlindungan kawasan dibawahnya; 2) Kawasan perlindungan setempat;

3) Kawasan Suaka alam; dan 4) Kawasan rawan bencana

1) Kawasan Yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan

Bawahannya

Page 12: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Kawasan yang memberikan perlindungan bawahannya

meliputi: 1) kawasan hutan lindung yang meliputi kawasan hutan

dibagian utara wilayah Kabupaten Banyuasin dengan luas kurang

lebih 62.269 (enam puluh dua ribu dua ratus enam puluh sembilan)

hektar yang terletak di Kecamatan Banyuasin II, Kecamatan Tanjung

Lago, Kecamatan Makarti Jaya, Kecamatan Muara Sugihan,

Kecamatan Muara Telang, Kecamatan Sumber Muara Telang dan

Kecamatan Air Saleh.2)kawasan resapan air terletak di seluruh

kawasan Taman Nasional Sembilang, hutan lindung dan lebak.

Sedangkan untuk Daerah resapan air tanah terletak di daerah hulu

dari DAS Banyuasin, DAS Benawang, DAS Bangke dan DAS Musi.

Dan 3)kawasan bergambut terletak di dalam Taman Nasional

Sembilang dan hutan lindung pantai.

2) Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat terdiri atas: 1) kawasan

sempadan pantai; 2) kawasan sempadan sungai; 3) kawasan sekitar

mata air; dan 4) kawasan sempadan daerah reklamasi rawa.

Sempadan pantai berupa kawasan hutan lindung dengan jarak

kurang lebih 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi kearah

darat sejauh 275 km. Sempadan sungai sebagaimana luas

seluruhnya kurang lebih 33.136 (tiga puluh tiga ribu seratus tiga puluh

enam) hektar. Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan

perkotaan ditetapkan lebar paling sedikit 5 (lima)meter dari kaki

tanggul sebelah luar;

Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan

perkotaan ditetapkan lebar paling sedikit 3 (lima) meter dari kaki

tanggul sebelah luar; Garis sempadan sungai besar tidak bertanggul

di luar kawasan permukiman ditetapkan lebar paling sedikit 100

(seratus) meter dari tepi sungai; Garis sempadan anak sungai tidak

bertanggul di luar kawasan permukiman ditetapkan lebar paling

sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai.Garis sempadan sungai

yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 meter, 3 meter sampai

Page 13: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

dengan 20 meter dan lebih dari 20 meter di dalam kawasan

perkotaan masing-masing ditetapkan sekurang-kurangnya 10 meter,

15 meter dan 30 meter dari tepi sungai pada waktu ditetapkan

Kawasan sekitar mata air sekurang-kurangnya berjarak jari-jari

200 (dua ratus) meter disekitar mata air. Sempadan daerah reklamasi

rawa sekurang-kurangnya 2,5 x lebar atas saluran diukur dari as

saluran Untuk saluran primer dan sekunder, sekurang-kurangnya 1

meter diukur dari kaki tanggul sebelah luar Untuk saluran tersier

pada jaringan reklamasi rawa baik rawa pantai maupun rawa

pedalaman. Sekurang-kurangnya 1 meter diukur dari kaki langit

sebelah luar Untuk saturan primer dan sekunder pada jaringan

reklamasi rawa khusus untuk tambak baru.

3) Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

Kawasan Suaka alam meliputi;a) kawasan suaka alam Padang

Sugihan seluas kurang lebih 75.000 hektar. (tujuh puluh lima ribu)

hektar, yang terletak di Kecamatan Muara Padang dan Kecamatan

Rambutan masing-masing dengan luas kurang lebih 71.888 hektar.

(tujuh puluh satu ribu delapan ratus delapan puluh delapan) hektar,

dan kurang lebih 3.112 (tiga ribu seratus dua belas) hektar;

b)kawasan Suaka Alam Bentayan di Kecamatan Tungkal Ilir dengan

luas kurang lebih 19.300 (sembilan belas ribu tiga ratus) hektar; dan

c)Taman Nasional Sembilang Kecamatan Banyuasin II dengan luas

kurang lebih 198.502 (seratus sembilan puluh delapan ribu lima ratus

dua) hektar.

4) Kawasan Rawan Bencana Alam

Kawasan rawan bencana alam terdiri atas : a)kawasan rawan

genangan; b)kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan lahan

gambut; dan c)kawasan rawan puting beliung.

Kawasan rawan genangan meliputi: a) tipe genangan A terletak

di Kecamatan Makarti Jaya, Kecamatan Muara Padang, Kecamatan

Banyuasin II dan Kecamatan Muara Sugihan; b)tipe genangan B

terletak di wilayah Kecamatan Muara Sugihan, Muara Telang, Sumber

Page 14: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Muara Telang, Makarti Jaya; dan c)tipe genangan C dan D merata di

seluruh kecamatan.

Kawasan rawan kebakaran hutan meliputi Kecamatan Pulau

Rimau, Banyuasin I , Muara Padang, Tungkal Ilir dan Muara Sugihan

serta Taman Nasional (TN) Sembilang.

Kawasan rawan angin puting beliung terletak di Kecamatan

Banyuasin I, Kecamatan, Kecamatan Air Kumbang, Kecamatan

Banyuasin II, Kecamatan Betung, Kecamatan Pulau Rimau,

Kecamatan Talang Kelapa, Kecamatan Tungkal Ilir, Kecamatan

Muara Sugihan, Kecamatan Air Salek, dan Kecamatan Tanjung Lago.

5) Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya terdiri atas: a) kawasan peruntukan hutan

produksi;b) kawasan peruntukan pertanian; c) kawasan peruntukan

perikanan; d) kawasan peruntukan pertambangan; e) kawasan

peruntukan industri; f) kawasan peruntukan pariwisata; g) kawasan

peruntukan permukiman; dan h) kawasan peruntukan lainnya;

a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi;

Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi; a)Kecamatan

Banyuasin II dengan luas kurang lebih 61.746 (enam puluh satu

ribu tujuh ratus empat puluh enam) Hektar; b) Kecamatan Muara

Sugihan dengan luas kurang lebih 5.290 (lima ribu dua ratus

Sembilan puluh) Hektar; dan c)Kecamatan Tungkal Ilir dengan

luas kurang lebih 15 (lima belas) Hektar.

b. Kawasan Peruntukan Pertanian;

Kawasan peruntukan pertanian meliputi: a) Kawasan

pertanian tanaman pangan; b) kawasan pertanian hortikultura;

c) kawasan perkebunan; dan d)kawasan peternakan.

Kawasan pertanian tanaman pangan dikembangkan di

semua kecamatan Kabupaten Banyuasin dengan luas kurang

lebih 232.873 (dua ratus tiga puluh dua ribu delapan ratus tujuh

puluh tiga) hektar.

Kawasan pertanian hortikultura tersebar disekitar

permukiman yang dikembangkan di semua kecamatan. Kawasan

Page 15: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

perkebunan meliputi : a)perkebunan sawit, b) perkebunan karet,

c) perkebunan kelapa, dan d) Perkebunan Tebu

Perkebunan sawit dengan luas kurang lebih 241.506 (dua

ratus empat puluh satu ribu lima ratus enam) hektar, terletak di :

1) Kecamatan Air Salek dengan luas kurang lebih 2.938 (dua ribu

sembilan ratus tiga puluh delapan) hektar;2) Kecamatan

Banyuasin I dengan luas kurang lebih 4.773 (empat ribu tujuh

ratus tujuh puluh tiga) hektar; 3) Kecamatan Banyuasin II dengan

luas kurang lebih 28.070 (dua puluh delapan ribu tujuh puluh)

hektar; 4) Kecamatan Banyuasin III dengan luas kurang lebih 656

(enam ratus lima puluh enam) hektar; 5) Kecamatan Betung

dengan luas kurang lebih 2.322 (dua ribu tiga ratus dua puluh dua)

hektar; 6) Kecamatan Makarti Jaya dengan luas kurang lebih

1.788 (seribu tujuh ratus delapan puluh delapan) hektar;

7) Kecamatan Muara Padang dengan luas kurang lebih 3.332 (tiga

ribu tiga ratus tiga puluh dua) hektar; 8) Kecamatan Pulau Rimau

dengan luas kurang lebih 44.666 (empat puluh empat ribu enam

ratus enam puluh enam) hektar; 9) Kecamatan Rambutan dengan

luas kurang lebih 14.985 (empat belas ribu sembilan ratus delapan

puluh lima) hektar; 10)Kecamatan Rantau Bayur dengan luas

kurang lebih 8.446 (delapan ribu empat ratus empat puluh enam)

hektar; 11)Kecamatan Sembawa dengan luas kurang lebih 5.550

(lima ribu lima ratus lima puluh) hektar;12)Kecamatan Suak Tapeh

dengan luas kurang lebih 14.749 (empat belas ribu tujuh ratus

empat puluh sembilan) hektar; 13)Kecamatan Talang Kelapa

dengan luas kurang lebih 21.435 (dua puluh satu ribu empat ratus

tiga puluh lima) hektar; 14)Kecamatan Tanjung Lago dengan luas

kurang lebih 33.992 (tiga puluh tiga ribu sembilan ratus sembilan

puluh dua) hektar; 15)Kecamatan Tungkal Ilir dengan luas kurang

lebih 31.397 (tiga puluh satu ribu tiga ratus Sembilan puluh tujuh)

hektar; 16)Kecamatan Sumber Marga Telang dengan luas kurang

lebih 900 (Sembilan ratus) hektar; dan 17)Kecamatan Air

Page 16: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Kumbang dengan luas kurang lebih 21.505 (dua puluh ribu lima

ratus lima) hektar.

Perkebunan karet dengan luas kurang lebih 142.042

(seratus empat puluh dua ribu empat puluh dua) hektar, terletak di:

1) Kecamatan Banyuasin I dengan luas kurang lebih 7.143 (tujuh

ribu seratus empat puluh tiga) hektar; 2) Kecamatan Banyuasin II

dengan luas kurang lebih 27 (dua puluh tujuh) hektar;

3) Kecamatan Banyuasin III dengan luas kurang lebih 24.019 (dua

puluh empat ribu Sembilan belas) hektar;4) Kecamatan Betung

dengan luas kurang lebih 30.176 (tiga puluh ribu seratus tujuh

puluh enam) hektar; 5) Kecamatan Makarti Jaya dengan luas

kurang lebih 21 (dua puluh satu) hektar; 6) Kecamatan Muara

Padang dengan luas kurang lebih 11.819 (sebelas ribu delapan

ratus sembilan belas) hektar; 7) Kecamatan Muara Sugihan

dengan luas kurang lebih 123 (seratus dua puluh tiga) hektar;

8) Kecamatan Pulau Rimau dengan luas kurang lebih 3.308 (tiga

ribu tiga ratus delapan) hektar; 9) Kecamatan Rambutan dengan

luas kurang lebih 10.679 (sepuluh ribu enam ratus tujuh puluh

sembilan) hektar; 10) Kecamatan Rantau Bayur dengan luas

kurang lebih 3.783 (tiga ribu tujuh ratus delapan puluh tiga) hektar;

11) Kecamatan Sembawa dengan luas kurang lebih 12.840 (dua

belas ribu delapan ratus empat puluh) hektar.12) Kecamatan Suak

Tapeh dengan luas kurang lebih 13.590 (tiga belas ribu lima ratus

sembilan puluh) hektar; 13) Kecamatan Talang Kelapa dengan

luas kurang lebih 1.525 (seribu lima ratus dua puluh lima)

hektar;14) Kecamatan Tanjung Lago dengan luas kurang lebih 2

(dua) hektar; 15) Kecamatan Tungkal Ilir dengan luas kurang lebih

13.817 (tiga belas ribu delapan ratus tujuh belas) hektar; dan

16)Kecamatan Air Kumbang dengan luas kurang lebih 9.167

(Sembilan ribu seratus enam puluh tujuh) hektar.

Perkebunan kelapa dalam dengan luas kurang lebih 21.560

(dua puluh satu ribu lima ratus enam puluh) hektar, terletak di :

1) Kecamatan Air Salek dengan luas kurang lebih 846 (delapan

Page 17: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

ratus empat puluh enam) hektar; 2) Kecamatan Banyuasin II

dengan luas kurang lebih 2.015 (dua ribu lima belas) hektar;

3) Kecamatan Makarti Jaya dengan luas kurang lebih 7.285 (tujuh

ribu dua ratus delapan puluh lima) hektar; 4) Kecamatan Muara

Sugihan dengan luas kurang lebih 1.089 (seribu delapan puluh

sembilan) hektar; 5) Kecamatan Muara Telang dengan luas

kurang lebih 54 (lima puluh empat) hektar; 6) Kecamatan Pulau

Rimau dengan luas kurang lebih 2.717 (dua ribu tujuh ratus tujuh

belas) hektar; dan 7) Kecamatan Sumber Marga Telang dengan

luas kurang lebih 7.555 (tujuh ribu lima ratus lima puluh lima)

hektar.

Perkebunan Tebu dengan luas kurang lebih 1.413 (seribu

empat ratus tiga belas) hektar terletak di Kecamatan Tungkal Ilir.

Kawasan peruntukan peternakan dengan luas kurang lebih

1.518 (seribu lima ratus delapan belas) hektar, terpusat di

Kecamatan Rambutan, Kecamatan Sembawa Kecamatan Suak

Tapeh, Kecamatan Banyuasin III dan Kecamatan Talang Kelapa.

c. Kawasan Peruntukan Perikanan;

Kawasan peruntukan perikanan meliputi: a)kawasan

perikanan tangkap;b)kawasan perikanan budidaya; dan

c)Kawasan pengelolahan dan pemasaran ikan.

Kawasan peruntukan perikanan tangkap berada dalam

wilayah perairan kabupaten yang terpusat di wilayah

Sungsang.Kawasan peruntukan perikanan budidaya dengan luas

kurang lebih 9.088 (sembilan ribu delapan puluh delapan) hektar,

terdiri atas :a)Tambak , b) perikanan air tawar

Tambak dengan luas kurang lebih 8.424 (delapan ribu empat

ratus dua puluh empat) hektar, terletak di :a)Kecamatan Air Salek

dengan luas kurang lebih 609 (enam ratus sembilan)

hektar;b)Kecamatan Banyuasin II dengan luas kurang lebih 1.644

(seribu enam ratus empat puluh empat) hektar;c)Kecamatan

Page 18: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Makarti Jaya dengan luas kurang lebih 1.613 (seribu enam ratus

tiga belas) hektar; d)Kecamatan Muara Sugihan dengan luas

kurang lebih 2.917 (dua ribu sembilan ratus tujuh belas) hektar;

e)Kecamatan Muara Telang dengan luas kurang lebih 77 (tujuh

puluh tujuh) hektar; f)Kecamatan Sumber Marga Telang dengan

luas kurang lebih 1/30 (satu per tiga puluh) hektar; dan

g)Kecamatan Tanjung Lago dengan luas kurang lebih 1.565

(seribu lima ratus enam puluh lima) hektar.

Perikanan air tawar dengan luas kurang lebih 645 (enam

ratus empat puluh lima) hektar, terletak di :a)Kecamatan

Rambutan dengan luas kurang lebih 20 (dua puluh) hektar;

b)Kecamatan Talang Kelapa dengan luas kurang lebih 218 (dua

ratus delapan belas) hektar dan c) Kecamatan Rantau Bayur 427

(empat ratus dua puluh tujuh) hektar.

Kawasan pengelolahan dan pemasaran ikan terletak di

Kuala Sugihan dan Sungsang; dan Kawasan peruntukan

perikanan diperuntukan bagi pengembangan minapolitan.

d. Kawasan Peruntukan Pertambangan;

Kawasan peruntukan pertambangan terdiri atas: a)rencana

kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi; dan

b)rencana kawasan peruntukan pertambangan batubara.

Rencana kawasan peruntukan pertambangan minyak dan

gas bumi terdapat di Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan

Pulau Rimau. Rencana kawasan peruntukan pertambangan

batubara terdapat di Kecamatan Rantau Bayur, Kecamatan

Banyuasin III, Kecamatan Betung, Kecamatan Tungkal Ilir,

Kecamatan Pulau Rimau, Kecamatan Tanjung Lago, Kecamatan

Banyuasin I dan Kecamatan Muara Telang.

Penetapan dan pengembangan kawasan pertambangan

terdiri atas :a)status perizinan IUP dengan luas kurang lebih

209.052 (dua ratus sembilan ribu lima puluh dua) hektar; b)status

Operasi Produksi dengan luas kurang lebih 12.674 (dua belas ribu

Page 19: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

enam ratus tujuh puluh empat) hektar; dan c) status IUP

Eksplorasi dengan luas kurang lebih 196.378 (seratus sembilan

puluh enam ribu tiga ratus tujuh puluh delapan) hektar.

e. Kawasan Peruntukan Industri;

Kawasan peruntukan terdiri atas: a)kawasan peruntukan

industri besar; b)kawasan peruntukan industri sedang; dan

c)kawasan peruntukan industri kecil.

Kawasan peruntukan industri besar meliputi kawasan

industri gasing di Kecamatan Talang Kelapa, dan industri di

kawasan Tanjung Api-api/Tanjung Carat.

Kawasan peruntukkan industri sedang dikembangkan di

Kecamatan Banyuasin I, Kecamatan Banyuasin II , Kecamatan

Makarti Jaya, Kecamatan Muara Telang, Kecamatan Talang

Kelapa, dan Kecamatan Sumber Marga Telang seluas kurang

lebih 18.502 (delapan belas ribu lima ratus dua) hektar.

kawasan peruntukan industri kecil dan rumah tangga

tersebar di setiap kecamatan menyatu dengan lokasi

permukiman.

f. Kawasan Peruntukan Pariwisata;

Kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas : a)kawasan

wisata alam; b)kawasan wisata budaya; dan c)kawasan wisata

buatan.

Kawasan peruntukan wisata alam terdiri atas: a)Taman

Nasional Sembilang di Kecamatan Banyuasin II ; b)Pulau

Gemampo Desa Lebong; c)Bom Berlian Kelurahan

Pangkalanbalai; d) Hutan lindung Lebong Hitam Desa Air Sugihan;

e)Pulau Pejaye Desa Srijaya; f)Tebenan Indah Desa Tebenan;

dan g) PT. Pertamina/Sungai Gerong Desa Sungai Gerong.

Page 20: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Kawasan peruntukan wisata budaya terdiri atas:

a)Perkampungan Nelayan Sungsang Desa Sungsang; b)Tugu

Sejarah Silk Air Desa Tanjung Mas; dan c) Fron Langkan Desa

Langkan.

Kawasan peruntukan wisata buatan terdiri atas: a) SPP

Sembawa Desa Sembawa; b) PT. Sawit Mas Sejahtera Desa

Langkan; c) PT. Melania Desa Mainan; d) Eks. PENAS Desa

Sembawa; e) Danau Tanah Mas Desa Tanah Mas; f)

Pemancingan Putra Berlian Kelurahan Pangkalan Balai; dan

g) Kolam Renang Delima Kelurahan Pangkalan Balai.

g. Kawasan Peruntukan Permukiman;

Kawasan peruntukan permukiman terdiri atas:

a)permukiman perkotaan; dan b)permukiman perdesaan.

Kawasan peruntukan permukiman perkotaan dengan luas kurang

lebih 21.861 (dua puluh satu ribu delapan ratus enam puluh satu)

hektar terletak di : a)Kecamatan Air Saleh dengan luas kurang

lebih 94 (sembilan puluh empat) hektar; b)Kecamatan Banyuasin I

dengan luas kurang lebih 1.536 (seribu lima ratus tiga puluh enam)

hektar; c)Kecamatan Banyuasin II dengan luas kurang lebih 1.274

(seribu dua ratus tujuh puluh empat) hektar; d)Kecamatan

Banyuasin III dengan luas kurang lebih 956 (sembilan ratus lima

puluh enam) hektar; e)Kecamatan Betung dengan luas kurang

lebih 1.571 (seribu lima ratus tujuh puluh satu) hektar;

f)Kecamatan Makarti Jaya dengan luas kurang lebih 181 (seratus

delapan puluh satu) hektar; g)Kecamatan Muara Padang dengan

luas kurang lebih 105 (seratus lima) hektar;h)Kecamatan Muara

Sugihan dengan luas kurang lebih 106 (seratus enam) hektar; i)

Kecamatan Muara Telang dengan luas kurang lebih 372 (tiga ratus

tujuh puluh dua) hektar; j) Kecamatan Pulau Rimau dengan luas

kurang lebih 153 (seratus lima puluh tiga) hektar; k)Kecamatan

Rambutan dengan luas kurang lebih 2.521 (dua ribu lima ratus dua

puluh satu ) hektar; l) Kecamatan Rantau Bayur dengan luas

kurang lebih 140 (seratus empat puluh) hektar; m)Kecamatan

Page 21: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Suak Tapeh dengan luas kurang lebih 226 (dua ratus dua puluh

enam) hektar; n)Kecamatan Tanjung Lago dengan luas kurang

lebih 317 (tga ratus tujuh belas) hektar; o)Kecamatan Tungkal Ilir

dengan luas kurang lebih 103 (seratus tiga ) hektar; p)Kecamatan

Sembawa dengan luas kurang lebih 838 (delapan ratus tiga puluh

delapan) hektar; q)Kecamatan Talang Kelapa dengan luas kurang

lebih 10.493 (sepuluh ribu empat ratus sembilan puluh tiga)

hektar;r)Kecamatan Sumber Marga Telang dengan luas kurang

lebih 521 (lima ratus dua puluh satu) hektar; dan s)Kecamatan Air

Kumbang dengan luas kurang lebih 353 (tiga ratus lima puluh tiga)

hektar.

Permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) huruf b, dengan luas kurang lebih 27.764 (dua puluh tujuh ribu

tujuh ratus enam puluh empat) hektar, terletak di : a)Kecamatan

Air Salek dengan luas kurang lebih 2.356 (dua ribu tiga ratus lima

puluh enam) hektar; b)Kecamatan Banyuasin I dengan luas

kurang lebih 2.035 (dua ribu tiga puluh lima) hektar; c)Kecamatan

Banyuasin II dengan luas kurang lebih 5.058 (lima ribu lima ratus

delapan) hektar; d)Kecamatan Banyuasin III dengan luas kurang

lebih 566 (lima ratus enam puluh enam) hektar; e)Kecamatan

Betung dengan luas kurang lebih 62 (enam puluh dua) hektar;

f) Kecamatan Makarti Jaya dengan luas kurang lebih 1.001 (seribu

satu) hektar; g)Kecamatan Muara Padang dengan luas kurang

lebih 1.821 (seribu delapan ratus dua puluh satu) hektar;

h)Kecamatan Muara Sugihan dengan luas kurang lebih 2.350 (dua

ribu tiga ratus lima puluh) hektar;m) Kecamatan Muara Telang

dengan luas kurang lebih 2.275 (dua ribu dua ratus tujuh puluh

lima) hektar; i) Kecamatan Pulau Rimau dengan luas kurang

lebih 2.060 (dua ribu empat puluh) hektar; j)Kecamatan Rambutan

dengan luas kurang lebih 502 (lima ratus dua) hektar;

k)Kecamatan Rantau Bayur dengan luas kurang lebih 108 (seratus

delapan) hektar; l)Kecamatan Sembawa dengan luas kurang lebih

690 (enam ratus sembilan puluh) hektar; m) Kecamatan Suak

Page 22: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Tapeh dengan luas kurang lebih 431 (empat ratus tiga puluh satu)

hektar; n)Kecamatan Talang Kelapa dengan luas kurang lebih 560

(lima ratus enam puluh ) hektar; o)Kecamatan Tanjung Lago

dengan luas kurang lebih 1.000 (seribu) hektar; p)Kecamatan

Tungkal Ilir dengan luas kurang lebih 1.971 (seribu sembilan ratus

tujuh puluh satu) hektar; q)Kecamatan Sumber Marga Telang

dengan luas kurang lebih 819 (delapan ratus Sembilan belas)

hektar; dan W)Kecamatan Air Kumbang dengan luas kurang lebih

2.101 (dua ribu seratus satu) hektar.

h. Kawasan Peruntukan Lainnya;

Rencana kawasan peruntukan lainnya meliputi: a)pangkalan

dan instansi militer yang terletak di Kecamatan Banyuasin III dan

Kecamatan Talang Kelapa; dan b) kawasan reklamasi pantai

dengan luas kurang lebih 3.931 (tiga ribu sembilan ratus tiga puluh

satu) hektar berlokasi di kawasan Tanjung Api-Api/Tanjung Carat.

TELAAHAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

- Rekomendasi Perbaikan Program Pembangunan

Tim Penyusun KLHS Renstra Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018,

telah menghasilkan rekomendasi-rekomendasi perbaikan terhadap program-

program pertanian dan peternakan yang diperkirakan mempunyai dampak dan

atau resiko terhadap lingkungan ekologis.

Instrumen Perumusan Rekomendasi

dalam Penyusunan Renstra OPD

No.RumusanProgramPembangunan

Pengaruh ProgramRumusan Mitigasi/Adaptasidan/atau Alternatif RekomendasiMitigasi/Adaptasi Alternatif

1 PerencanaanPengembangan WilayahStrategis danCepatTumbuh

Pengembanganwilayah strategiscepat tumbuhmenyebabkanterkonversinyalahan sehinggaada ancamanterhadapeksistensi

Lahan yangterbangun harusmemberikan RTHyang memadaisehingga lahanyang terkonversidapat terehabilitasisecara ekologis

Sosialisasi dan

KonsepRTH padalokasiterbangundapatditingkatkantidak hanya“hijau” tetapijuga “hidup”,

Program PerencanaanPengembanganWilayah Strategis danCepat Tumbuh harustetap dilanjutkandenganmempertimbangkanprinsip-prinsippembangunan

Page 23: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

ekosistemtermasuk biota-biota pada lokus

Pembukaan lahanbesar-besaranuntukmengakomodasiprogram wilayahstrategis dancepat tumbuhdapatmenghasilkanpolusipenyumbangpencemaranlingkungan,seperti sampah,kebisingan, debu,hingga limbahdomestik yangdapatmenyumbangemisi karbonpenyebab gasrumah kaca.

Konseppengembanganharus didasarkanpada karakteristiklokus

Pengembangannya harusmemperhatikankonsep dayatampung dandaya tampunglingkungan sertajasa lingkungan

sanksi terhadappencemarlingkungan dapatdigalakkan,sehinggalingkungan dapatterbebas daripencemaran-pencemaran, baikair, tanah, udara,suara, dll.

Manajemenpengelolaanlimbah dansampah harustertib dan teratur

Melakukan kajianterlebih dahuluterkait potensiekonomi padasektor unggulanyang prospektifpada lokus terpilih

Melakukan studilingkungan untukmengurangikerusakanlingkungan yangmungkin terjadipada lokus

dalam artianmenyediakan tempatuntukhidupnyaflora danfaunatertentu,seperti ikandi dalamkolam airmancur,burungdalamsangkar,tanaman-tanamanhias, dll

Sosialisasitentangpencemaranlingkungankepadamasyarakat,salahsatunyahimbauanuntuk tidakmembakarsampah

Sosialisasimanajemenpengelolaansampah danlimbahkepadamasyaraikat, salahsatunya idepemilahandanpemisahansampahorganik dannon-organikdari levelrumahtangga

Risettentangpotensiekonomiberdasarkanprodukunggulan

berkelanjutan sertamempergunakankonsep-konsep yangberwawasanlingkungan

Page 24: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

yangprospektifpada lokus

Risettentangkemampuanlingkunganuntukmenunjangkegiatan ini

2PerencanaanTata Ruang

Mismanajemendalam penataanruang dapatberdampak burukpada konsep polaruang dan strukturruang yang telahdisepakati

Degradasi semuaelemenlingkunganekologis, baiktanah, air, udara,suara, dll

Pada tingkatankeparahantertentu dapatmemicu terjadinyabencana (disastertrigger)

Menerapkanefisiensipemanfaatanruang

Mengembalikanfungsi kawasantertentu jikaselama inimenyimpang

Perencanaan tataruang yangmempertimbangkan daya dukungdan dayatampunglingkungan sertajasa ekosistem

Memperhatikanneracalingkungan hidupatau statuslingkungan hidupsebagai dasaralokasipemanfaatanSDA

Alokasi ruangyang sesuaiantara jeniskegiatan dengankarakteristik lokus

Melibatkanstakeholdersdalamperencanaan tataruang

Menyusun RDTR Menyusun

masterplankawasan

Penguatankoordinasidenganinstansiterkait agarpelanggarantata ruangtidak terusterjadi

Pemberlakuan sanksiyang tegasterhadapsegalabentukpelanggarantata ruang

Pelibatanmasyarakatdalammengawasipemanfaatan ruang

Risetmengenaidayadukung dandayatampunglingkunganserta jasaekosistem

Risettentangneracalingkungan

Program PerencanaanTata Ruang harustetap dilanjutkandenganmempertimbangkanprinsip-prinsippembangunanberkelanjutan sertamempergunakankonsep-konsep yangberwawasanlingkungan

3 PerencanaanPrasaranaWilayah danSDA

CakupanPengembanganPrasaranaWilayah dan SDAsangat luas

Konversi lahandapat diatasidengan segeramerehabilitasi,mereboisasi

Program PerencanaanPrasarana Wilayahdan SDA harus tetapdilanjutkan denganmempertimbangkan

Page 25: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

mencakup semuabidanginfrastruktur.Pengembangannya dapatberdampak burukpada lingkunganekologi, seperti:Menurunnyakualitas air dantanah,meningkatnyakebisingan danpolusi udara,meningkatnyaemisi gas rumahkaca (GRK),meningkatnyadebu,meningkatnyalimbah domestik,terganggunyaekosistem darat,degradasivegetasi danlahan,menurunnyapopulasi biotadarat,terganggunyapasokan airbersih, terpicunyakejadiangenangan airbahkan banjir bilapembangunandrainase tidakterintegrasidengan baik,terganggunyaaliran tanah,konversi lahan, dll

lokus dan ataumenyediakanlahan untuk RTH.

Pencemaranlingkungansecara umumdapat diatasidenganmenerapkanmetode-metodeyang ramahlingkungan untukmen-treatmenttanah, air,begitupun udarasehinggadegradasi dapatditekan

Terganggunyaekosistem,termasuk biotadan vegetasi didalamnyasebagai satukesatuankeanekaragamanhayati dapatdicegah denganmenggunakanmetode ramahlingkungan, danberorientasi padakonservasi,sehinggaancaman yangtimbul terhadapbio diversitydapat ditekan

prinsip-prinsippembangunanberkelanjutan sertamempergunakankonsep-konsep yangberwawasanlingkungan

Sumber : Hasil FGD Tim Penyusun KLHS Renstra Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Banyuasin Tahun 2014-2018 dengan

Pemangku Kepentingan, Tahun 2014.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah , Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Banyuasin terkait dengan

pengintegrasian rekomendasi KLHS terhadap program-program Renstra-nya,

antara lain:

Page 26: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

1. Jika program dinilai penting untuk tetap diimplementasikan, maka lakukan

riset mengenai metode-metode baru yang lebih ramah lingkungan serta

penggunaan teknologi atau teori yang lebih sesuai dengan perkembangan

zaman, dalam artian jika metode-metode lama dirasa stagnan dalam

pencapaian outcome-nya maka disarankan untuk mengembangkan metode

baru.

2. Diutamakan untuk mencari metode baru yang berwawasan lingkungan,

hemat energi, serta tidak memakan biaya besar.

3. Sangat penting untuk melakukan riset mengenai lokus suatu program untuk

mencari lokus yang lebih baik.

4. Sangat perlu dicermati untuk menentukan timing yang tepat dalam

pelaksanaan suatu program.

5. Jika pendanaan dirasa kurang, maka lakukan kajian ilmiah yang

menjelaskan bahwa pentingnya penambahan dana dari suatu program.

6. Jika pendanaan suatu program dirasa kebesaran, penting untuk meninjau

pengurangan dana untuk kemudian dialokasikan kepada program yang lebih

memerlukan.

7. Perlu dikembangkan kerjasama pendanaan yang melibatkan pihak swasta,

dalam hal ini contohnya adalah menggalakkan corporate social responsibility

(CSR).

8. Penting untuk mengetahui aspirasi serta melibatkan masyarakat dalam

perencanaan suatu program untuk memaksimalkan pembangunan bagi

masyarakat.

9. Penting untuk menguatkan kelembagaan internal dinas serta memperkuat

jaringah koordinasi dengan instansi terkait lain, terutama jika program

bersifat lintas sektor.

10. Sangat penting untuk menjalin kerjasama dengan para akdemisi untuk

mendapatkan saran-saran serta ide-ide segar program-program baru yang

kemungkinan dapat dilaksanakan.

11. Perlu kreativitas dan inovasi serta jiwa visioner dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal untuk menemukan program-

program baru yang titik berat programnya disesuaikan dengan karakteristik

Kabupaten Banyuasin selama 5 (lima) tahun ke depan.

Page 27: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Kesimpulan

1. Beberapa program Bappeda dan Litbang yang memiliki dampak

terhadap lingkungan antara lain :

a. Perencanaan pengembangan wilayah

b. Perencanaan Tata Ruang

c. Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA

2. Penelitian, Pengembangan Iptek Tepat Guna

Beberapa langkah-langkah mitigasi terhadap beberapa program

yang berdampak terhadap lingkungan :

a. Perencanaan pengembangan wilayah

Lahan yang terbangun harus memberikan RTH yang

memadai sehingga lahan yang terkonversi dapat

terehabilitasi secara ekologis.

Sosialisasi dan sanksi terhadap pencemar lingkungan.

Manajemen pengelolaan limbah dan sampah harus tertib

dan teratur

Melakukan kajian terlebih dahulu terkait potensi ekonomi

pada sektor unggulan yang prospektif pada lokus terpilih

Melakukan studi lingkungan untuk mengurangi kerusakan

lingkungan yang mungkin terjadi pada lokus

b. Perencanaan Tata Ruang

Menerapkan efisiensi pemanfaatan ruang

Mengembalikan fungsi kawasan tertentu jika selama ini

menyimpang

Perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan daya

dukung dan daya tampung lingkungan serta jasa ekosistem

Memperhatikan neraca lingkungan hidup atau status

lingkungan hidup sebagai dasar alokasi pemanfaatan SDA

Alokasi ruang yang sesuai antara jenis kegiatan dengan

karakteristik lokus

Melibatkan stakeholders dalam perencanaan tata ruang

Menyusun RDTR

Menyusun masterplan kawasan

Page 28: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

c. Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA Penelitian,

Pengembangan Iptek Tepat Guna

Konversi lahan dapat diatasi dengan segera merehabilitasi,

mereboisasi lokus dan atau menyediakan lahan untuk

RTH.

Pencemaran lingkungan secara umum dapat diatasi

dengan menerapkan metode-metode yang ramah

lingkungan untuk men-treatment tanah, air, begitupun

udara sehingga degradasi dapat ditekan

Terganggunya ekosistem, termasuk biota dan vegetasi di

dalamnya sebagai satu kesatuan keanekaragaman hayati

dapat dicegah dengan menggunakan metode ramah

lingkungan, dan berorientasi pada konservasi, sehingga

ancaman yang timbul terhadap bio diversity dapat ditekan

3. Alternatif Program yang dapat dilakukan untuk mencegah

kerusakan lingkungan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Konsep RTH pada lokasi terbangun dapat ditingkatkan tidak

hanya “hijau” tetapi juga “hidup”, dalam artian menyediakan

tempat untuk hidupnya flora dan fauna tertentu, seperti ikan

di dalam kolam air mancur, burung dalam sangkar,

tanaman-tanaman hias.

Sosialisasi tentang pencemaran lingkungan kepada

masyarakat, salah satunya himbauan untuk tidak membakar

sampah

Sosialisasi manajemen pengelolaan sampah dan limbah

kepada masyaraikat, salah satunya ide pemilahan dan

pemisahan sampah organik dan non-organik dari level

rumah tangga

- Saran Tindak

Saran tindak ini merupakan saran-saran yang perlu dilakukan Kepala

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Kabupaten Banyuasin untuk perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten

Banyuasin ke depan di bidang perencanaan pembangunan daerah dan

Page 29: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Pernelitian Pengembangan, berdasarkan hasil KLHS Renstra yang telah

mengkaji beberapa program prioritas. Adapun saran tindak yang dapat

dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Dalam hal Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian

Pengembangan Kabupaten Banyuasin harus sungguh-sungguh mencermati

mitigasi/adaptasi, alternatif serta rekomendasi KLHS agar program

dipastikan optimal dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi

dan misi Bupati terpilih namun tetap memegang teguh prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan serta memegang teguh konsep pembangunan

yang berwawasan lingkungan.

2. Dalam hal Program Perencanaan Tata Ruang, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Penelitian Kabupaten Banyuasin harus sungguh-

sungguh mencermati mitigasi/adaptasi, alternatif serta rekomendasi

KLHS agar program dipastikan optimal dalam memberikan kontribusi

terhadap pencapaian visi dan misi Bupati terpilih namun tetap memegang

teguh prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan serta memegang teguh

konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan.

3. Dalam hal Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Kabupaten Banyuasin harus sungguh-sungguh mencermati

mitigasi/adaptasi, alternatif serta rekomendasi KLHS agar program

dipastikan optimal dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi

dan misi Bupati terpilih namun tetap memegang teguh prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan serta memegang teguh konsep pembangunan

yang berwawasan lingkungan.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah pengadopsian metode baru

pelaksanaan program dengan melakukan riset-riset untuk mencari aplikasi

teknologi baru yang lebih murah namun hemat energi dan lebih ramah

lingkungan. Hal lain yang penting adalah kreativitas dan inovasi yang harus

dimunculkan oleh setiap personil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

dan Penelitian Pengembangan untuk menciptakan program dan kegiatan baru

mengingat Bupati terpilih telah mencanangkan 100 rencana program

Page 30: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

pembangunan yang dapat direalisasikan menjadi program baru. Terakhir, yang

paling penting dari semua ini adalah goodwill Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Banyuasin

(dalam hal ini Kepala Dinas) untuk menaruh perhatian yang lebih dan segera

menindaklanjuti setiap rekomendasi perbaikan dan atau penguatan KRP-nya

sehingga prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial

dan lingkungan hidup dapat terwujud sesuai visi Kabupaten Banyuasin yaitu

“Banyuasin Terdepan, Mandiri dan Berdaya Saing. Serta menuju pencapaian visi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan

Kabupaten Banyuasin Tahun 2014-2018 yaitu “Visioner dan Berkualitas”.

3.5. Isu-Isu Strategis

Perencanaan pembangunan secara terpadu, terarah dan

berkesinambungan, diperlukan analisis terhadap berbagai isu strategis pada

lingkup Internasional, Nasional, Regional termasuk Isu daerah. Bappeda dan

Litbang sebagai OPD yang mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan

perencanaan pembangunan daerah, memiliki peran yang sangat penting didalam

merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan, oleh karenanya analisis isu

strategis tersebut merupakan langkah awal didalam proses perencanaan

pembangunan daerah. Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda dan

Litbang, beberapa isu strategis yang perlu menjadi pertimbangan di dalam

menyusun Renstra Bappeda dan Litbang adalah sebagai berikut :

1. Mekanisme perencanaan belum berjalan lancar;

2. Kebijakan pusat yang sering berubah-ubah dalam perencanaan

pembangunan daerah;

3. Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar berbagai kepentingan

dan tingkatan belum optimal;

4. Pengaruh dan dampak globalisasi yang sering sulit diprediksi;

Berbagai isu strategis tersebut, sangat diperlukan didalam merumuskan

kebijakan perencanaan pembangunan di daerah, terutama didalam merumuskan

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang diinginkan lima tahun kedepan.

Kurun waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan

potensi yang dimiliki, Bappeda dan Litbang diharapkan responsif, kreatif dan

inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk

Page 31: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

mewujudkan perencanaan berkualitas dengan mengedepankan pendekatan

perencanaan partisipatif diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan

teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencanaan,

memantapkan kelembagaan perencanaan sampai tingkat desa, serta koordinasi

dan komunikasi antar pemangku kepentingan. harapan diatas, beberapa kondisi

yang harus dipersiapkan antara lain:

1. Perlu adanya sikap yang arif dan cerdas agar pelaksanaan perencanaan

pembangunan sesuai dengan dinamika peraturan perundangan yang

berlaku.

2. Proses dan mekanisme perencanaan pembangunan berjalan tepat waktu

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Perlu adanya panduan terhadap sistem dan mekanisme perencanaan

pembangunan daerah.

4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan

pembangunan daerah.

5. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi antara institusi perencana dengan

pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi antara

perencanaan dan penganggaran.

6. Meningkatnya kapasitas kelembagaan di tingkat basis dengan harapan

dapat meningkatkan efektivitas proses perencanaan.

7. Meningkatnya kualitas SDM perencana terhadap penguasaan keahlian (skill)

fungsional perencanaan yang sesuai tugas pokok dan fungsi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang.

8. Optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang

sistematis dan akurat, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, serta

pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan.

9. Tersedianya ketatalaksanaan perencanaan pembangunan.

3.5.1. Analisis Lingkungan Strategis

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi yang bersifat

deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan

kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokan menurut

kontribusinya masing-masing.

Page 32: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

Kebijakan RENSTRA BAPPEDA dan LITBANg sifatnya

merupakan araha makro (garis besar) sehingga perumusannya dapat

dilakukan hanya melalui musyawarah mufakat. Sebaliknya Strategi

RENSTRA BAPPEDA sudah merupakan rencana tindakan kongkrit yang

sudah sangat jelas sasaran pencapaiannya.

Pengertian SWOT dalam Strategi RENSTRA BAPPEDA dapat

dijabarkan sebagai berikut : Analisa Lingkungan Strategis dilakukan

berdasarkan Penilaian Faktor Internal dan eksternal. Dari kedua faktor ini

didapat gambaran menyeluruh dalam rangka menetapkan tujuan,

kebijakan dan strategi RENSTRA BAPPEDA 2014-2018.

1. Analisis Lingkungan Internal

Tabel 3.1.

Analisis Lingkungan Internal (ALI) Bappeda dan Litbang Kabupaten

Banyuasin

No Kekuatan No Kelemahan1 Peraturan Perundang-undangan

yang mendukung tupoksiBappeda

1 Secara Kompetensi dan KuantitasSDM perencana masih terbatas

2 Tingkat Pendidikan SDM yangcukup memadai

2 Kualitas Dokumen dan Sistemmonitoring evaluasi Perencanaanbelum optimal

3 Kemampuan menggalangpartisipasi pemangkukepentingan dalam prosesperencanaan pembangunancukup memadai

3 Kualitas Data dan SistemInformasi belum memadai

4 Akses terhadap informasipembangunan tinggi

4 Kualitas sarana prasarana belummemadai

Page 33: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Tabel 3.2.

Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) Bappeda dan Litbang Kabupaten

Banyuasin

No Peluang No Tantangan1 Partisipasi masyarakat dalam

perencanaan, danpengendalian pembangunancukup tinggi

1 Tuntutan dan aspirasi masyarakatsemakin meningkat dan beragam

2 Koordinasi antar instansi terkaitcukup tinggi

2 Pemanfaatan produk-produkperencanaan belum optimal

3 Terbukanya kerjasama denganberbagai pihak

3 Koordinasi lintas sektoral yangmasih lemah

4 Meningkatnyaperkembangan teknologiinformasi dan Komunikasi

4 Kepentingan politik seringmempengaruhi kebijakanperencanaan yang telah disepakati

5 Komitmen pemerintah pusatdan daerah yang tinggiterhadap pengembangan SDM

5 Laju Perkembangan Regulasi yangsangat cepat

3..Analisis Strategi dan Pilihan

Strategi adalah kegiatan untuk mengantisipasi secara menyeluruh,

meramalkan pencapaian tujuan kedepan melalui pendekatan rasional. Strategi ini

disusun dengan memadukan antara Kekuatan dengan Peluang, Kekuatan

dengan Tantangan, Kelemahan dengan Peluang, serta Kelemahan dengan

Tantangan melalui metode analisa SWOT. Dengan demikian akan diperoleh

berbagai pilihan strategi yang perlu diuji kembali dengan visi, misi dan nilai-nilai

Organisasi Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin.

a. Kekuatan-Peluang (S-O)

1. Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam proses

perencanaan pembangunan

2. Meningkatkan peran lembaga untuk berkerjasama dengan berbagai pihak

3. Meningkatkan kualitas perencanaan dengan memanfaatkan Komitmen

pemerintah pusat dan daerah terhadap pengembangan SDM

Page 34: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

4. Meningkatkan peran SDM dalam pemanfaatan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi

b. Kekuatan-Tantangan (S-T)

1. Mengoptimalkan kemampuan SDM untuk memenuhi tuntutan dan aspirasi

masyarakat

2. Mengoptimalkan Peran Instansi dalam Pemanfaatan produk-produk

perencanaan

3. Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam Proses

perencanaan Pembangunan guna meminimalisir kepentingan politik

4. Mengoptimalkan akses informasi pembangunan dalam menyikapi

Perkembangan regulasi yang sangat cepat

c. Kelemahan-Peluang (W-O)

1. Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM perencana dengan

memanfaatkan Komitmen pemerintah pusat dan daerah

2. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi melalui koordinasi antar

instansi

3. Meningkatkan kualitas data dan informasi dengan mengoptimalkan

kerjasama dengan berbagai pihak

d. Kelemahan-Tantangan (W-T)

1. Mendayagunakan kemampuan pegawai untuk mengantisipasi tuntutan

dan aspirasi masyarakat;

2. Meningkatkan kualitas data dan informasi guna mengoptimalkan

pemanfaatan produk–produk perencanaan;

3. Meningkatkan Penguasaan Teknologi Informasi guna mengikuti

perkembangan regulasi yang sangat cepat;

4. Meningkatkan kualitas Dokumen dan sistem monitoring dan evaluasi

guna meminimalisir kepentingan politik.

3.5.2. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan

Faktor penentu keberhasilan merupakan hasil kajian dari pilihan- pilihan

strategi yang telah diuji dengan visi, misi dan nilai-nilai. Hasil kajian yang cermat

Page 35: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

dan teliti dari beberapa pilihan strategi menghasilkan Faktor Penentu

Keberhasilan yang terdiri dari unsur internal dan eksternal, dimana kedua unsur

tersebut saling mendukung dan tidak dapat berdiri sendiri.

Adanya faktor penentu keberhasilan tersebut dapat diartikan sebagai

faktor yang mempunyai daya dorong yang besar untuk mewujudkan visi,dan misi

Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin.

Berdasarkan analisis dari hasil pembobotan berdasarkan metode

profesional judgement maka terdapat 15 Strategi pilihan atau Analisis Strategis

Pilihan (ASP) sebagai berikut :

1. Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam proses perencanaan

pembangunan

2. Meningkatkan peran lembaga untuk berkerjasama dengan berbagai pihak

3. Meningkatkan kualitas perencanaan dengan memanfaatkan Komitmen

pemerintah pusat dan daerah terhadap pengembangan SDM

4. Meningkatkan peran SDM dalam pemanfaatan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi

5. Mengoptimalkan kemampuan SDM untuk memenuhi tuntutan dan aspirasi

masyarakat

6. Mengoptimalkan Peran Instansi dalam Pemanfaatan produk-produk

perencanaan

7. Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam Proses

perencanaan Pembangunan guna meminimalisir kepentingan politik

8. Mengoptimalkan akses informasi pembangunan dalam menyikapi

Perkembangan regulasi yang sangat cepat

9. Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM perencana dengan

memanfaatkan Komitmen pemerintah pusat dan daerah

10. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi melalui koordinasi antar

instansi

11. Meningkatkan kualitas data dan informasi dengan mengoptimalkan

kerjasama dengan berbagai pihak

12. Mendayagunakan kemampuan pegawai untuk mengantisipasi tuntutan dan

aspirasi masyarakat

13. Meningkatkan kualitas data dan informasi guna mengoptimalkan

pemanfaatan produk– roduk perencanaan

Page 36: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN ...bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/wp-content/... · REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

BAPPEDA DAN LITBANG Bab III - 2

REVIEW RENCANA STRATEGIS 2014-2018

14. Meningkatkan Penguasaan Teknologi Informasi guna mengikuti

perkembangan regulasi yang sangat cepat

15. Meningkatkan kualitas Dokumen dan sistem monitoring dan evaluasi guna

meminimalisir kepentingan politik

3.5.3. Faktor – Faktor Penentu Keberhasilan

Dari hasil perumusan dan pembahasan pada analisis lingkungan internal

maupun eksternal tersebut diatas, maka dapat disampaikan beberapa faktor

Penentu Keberhasilan (FPK) sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas data dan informasi guna mengoptimalkan

pemanfaatan produk–produk perencanaan;

2. Meningkatkan peran SDM dalam pemanfaatan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi;

3. Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam Proses

perencanaan Pembangunan guna meminimalisir kepentingan politik;

4. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi melalui koordinasi antar

instansi.