isu strategis keuangan daerah

14
ISU-ISU STRATEGIS KEUANGAN DAERAH (Revisi Undang-Undang No 32/2004) KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI Jakarta 2011 TIM REVISI KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI Designed by Anshori ‘10

Upload: amin-sudarsono

Post on 02-Jul-2015

133 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Silakan dipelajari dan kalau perlu diikhtiarkan memberi masukan untuk revisi UU Pemda No. 32/2004. Semoga bermanfaat untuk desentralisasi yang menyejahterakan secara adil rakyat Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Isu Strategis Keuangan Daerah

ISU-ISU STRATEGISKEUANGAN DAERAH

(Revisi Undang-Undang No 32/2004)

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Jakarta 2011

TIM REVISIKEMENTERIAN DALAM NEGERI RI

Designed by Anshori ‘10

Page 2: Isu Strategis Keuangan Daerah

KEBIJAKAN DESENTRALISASI

UU 22 / 1999 Dominan Destr

UU 32 /’04 mencari keseimbangan

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

UU 22 / 1999 Dominan Destr

UU 5 / 1974 Dominan Sentrl

UU 18 / 1965 Dominan Desentr

Penetapan Presiden 6 / 1959 Dominan sentrl

UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi

UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi

UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi

DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi

Page 3: Isu Strategis Keuangan Daerah

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pembentukan Daerah Otonom

Pembentukan Daerah Otonom

PUSATPUSAT

DAERAHDAERAH

Pasal 9Pasal 9

KEBIJAKAN DESENTRAL ISAS I

Penyerahan UrusanPemerintahan

Penyerahan UrusanPemerintahan

Pasal 21Pasal 21

Page 4: Isu Strategis Keuangan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN

KONKUREN(DISERAHKAN

ABSOLUT(TIDAK DISERAHKAN)

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. PERTAHANAN2. KEAMANAN3. AGAMA4. YUSTISI5. POLITIK LUAR

NEGERI6. MONETER &

FISKAL

PILIHAN

Kelautan dan

dll

Kelautan danperikanan;pariwisata

dll

Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan Umum, dll.

WAJIB

Urusan berbasis ekosistem

Kehutanan; pertambangan; perkebunan; dan kelautan dan perikanan.Kehutanan; pertambangan; perkebunan; dan kelautan dan perikanan.

ProvinsiProvinsi Kab/KotaKab/KotaDapat bagi hasilDapat bagi hasil

Pasal 21Pasal 21

Pasal 25Pasal 25

Page 5: Isu Strategis Keuangan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN YANG D ISERAHKAN

PILIHAN

1.1. Pendidikan;

2. kesehatan;

WAJIB

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

1.1. penataan ruang;

2. pertanahan;

tidak berkaitan dengan

pelayanan dasar

berkaitan dengan

pelayanan dasar

1. kelautan dan

perikanan;

2. pariwisata;

3. pertanian;

4. kehutanan;

5. energi dan

sumberdaya

mineral;

6. perdagangan;

7. perindustrian;

dan

8. transmigrasi.

11.

2. kesehatan;

3. lingkungan hidup;

4. Pekerjaan umum;

5. ketahanan pangan;

6. kependudukan dan

pencatatan sipil;

7. keluarga berencana;

8. sosial;

9. tenaga kerja;

10. ketentraman dan

ketertiban umum

serta perlindungan

masyarakat; dan

11.perlindungan anak; Pasal 22Pasal 2216.

2. pertanahan;

3. pembangunan daerah;

4. perhubungan;

5. koperasi, usaha kecil, dan

menengah;

6. penanaman modal;

7. perumahan;

8. kepemudaan dan olah raga;

9. pemberdayaan masyarakat;

10.pemberdayaan perempuan;

11.statistik;

12.persandian;

13.kebudayaan;

14.Perpustakaan;

15.kearsipan; dan

16.komunikasi dan informatika

Page 6: Isu Strategis Keuangan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN

KONKURENABSOLUT

PILIHANWAJIB

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi

Kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi

Pasal 22Pasal 22

PILIHANWAJIB

PELAYANAN DASAR

NON PELAYANAN DASAR

S P M

11Urusan11Urusan

dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

memprioritaskan pelaksanaan urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

memprioritaskan pelaksanaan urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

Pasal 23Pasal 23

16 Urusan16 Urusan

Page 7: Isu Strategis Keuangan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN

PEMETAAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN/LPNK

Pasal 28Pasal 28

PILIHANWAJIB

Melakukan pemetaan prioritas urusan wajib dan urusan pilihan dari provinsi dan kab/kota yang dikoordinasikan

dengan Menteri Dalam Negeri.

Melakukan pemetaan prioritas urusan wajib dan urusan pilihan dari provinsi dan kab/kota yang dikoordinasikan

dengan Menteri Dalam Negeri.

KEMENTERIAN/LPNK

Dasar untuk memfasilitasi daerah dalam pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan secara nasional

Dasar untuk memfasilitasi daerah dalam pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan secara nasional

Sinergi Pembangunan Pusat dan Daerah

mencapai tujuan nasional

Sinergi Pembangunan Pusat dan Daerah

mencapai tujuan nasional

Pasal 122Pasal 122

Page 8: Isu Strategis Keuangan Daerah

SUMBER PEMBIAYAAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pasal 160Pasal 160

Sumber pendapatan daerah terdiri atas:

1. pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu:

a. hasil pajak daerah;a. hasil pajak daerah;

b. hasil retribusi daerah;

c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

d. lain-lain PAD yang sah;

2. dana perimbangan; dan

3. lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Page 9: Isu Strategis Keuangan Daerah

PEMANFAATAN APBD

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. APBN70% Pusat

30%

Daerah

70% overhead cost

(biaya aparat)

30% public service

APBD

Solusi :

1. Gaji Aparatur dalam DAD dan dikeluarkan dari

DAU

2. Ratio Aparatur harus ditetapkan :

Daerah30% public service

Ratio Guru-Murid

Ratio Tenaga Medis – Penduduk

Ratio Tenaga Administrasi – Penduduk dan Faktor Geografis

Page 10: Isu Strategis Keuangan Daerah

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Dana Perimbangan

Dana perimbangan terdiri atas:

1. Dana Bagi Hasil;1. Dana Bagi Hasil;

2. Dana Alokasi Umum;

3. Dana Alokasi Khusus; dan

4. Dana Alokasi DasarPasal 162

Page 11: Isu Strategis Keuangan Daerah

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Perhitungan Dana Alokasi Umum

• Penghitungan kebutuhan pendanaan suatu urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang

berpedoman pada standar pelayanan minimal

berdasarkan pada standar teknis pelayanan.berdasarkan pada standar teknis pelayanan.

• Dari penghitungan pendanaan berdasarkan standar

teknis pelayanan ditetapkan biaya per kapita atau per

unit dari setiap urusan wajib pemerintahan yang

berkaitan dengan pelayanan dasar.

• Biaya per kapita atau per unit memperhitungkan

perbedaan standar harga regional. Pasal 165

Page 12: Isu Strategis Keuangan Daerah

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Peruntukan PAD dan DAK

• Dana Pendapatan Asli Daerah digunakan untuk membiayai

urusan-urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah

• Dana Alokasi Khusus digunakan untuk menciptakan• Dana Alokasi Khusus digunakan untuk menciptakan

pemerataan (equalizer), dimana Gubernur sebagai wakil

pemerintah pusat melakukan seleksi (filter)

• Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan dari APBN dalam

rangka mendanai kegiatan khusus sesuai dengan prioritas

nasional yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) untuk pemerataan penyelenggaraan urusan wajib dan

urusan pilihan dan mendanai kegiatan khusus yang diusulkan

daerah provinsi, kabupaten/kota tertentuPasal 168

Page 13: Isu Strategis Keuangan Daerah

H U B U N G A N K P E M E R I N TA H E U A N G A N P E M E R I N TA H P U S A T D A N D A E R A H

H U B U N G A N K P E M E R I N TA H E U A N G A N P E M E R I N TA H P U S A T D A N D A E R A H

30 Urusan30 UrusanPelayanan DasarPelayanan Dasar

SPMSPM

Urs. PilihanUrs. Pilihan

Urs.WajibUrs.Wajib Non Pelayanan DasarNon Pelayanan Dasar

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

PUSAT PEMDA PAD tidak cukup

Dana Perimbangan

DAUDAK

EqualizerEqualizer

SPMSPM

Per KapitaPer KapitaDAU suatu daerah adalah proporsi kebutuhan pendanaan seluruh

pelayanan dasar urusan pemerintahan di suatu daerah terhadap total DAU secara nasional

DAU suatu daerah adalah proporsi kebutuhan pendanaan seluruh pelayanan dasar urusan pemerintahan di suatu daerah terhadap total

DAU secara nasional

Pendanaan berdasarkan pada

standar teknis pelayanan dan regional cost

Pendanaan berdasarkan pada

standar teknis pelayanan dan regional cost

Pasal 154Pasal 154

FISCAL

GAP

Page 14: Isu Strategis Keuangan Daerah

TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Designed by Anshori ‘10