puskesmastembelang.compuskesmastembelang.com/wp-content/uploads/2020/02/4... · web viewbab i....
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat adalah salah satu
bagian dari upaya pemerintah dalam rangka memenuhi hajat hidup rakyat untuk
mendapat akses pelayanan bidang kesehatan. Pelayanan Kesehatan meliputi
kesehatan individu atau perorangan dan kebutuhan kesehatan masyarakat. Pada
hakikatnya pembangunan bidang kesehatan adalah menciptakan kondisi sehat
pada tiap individu dan lingkungan tempat tinggalnya, serta perilaku hidup
masyarakat yang sehat. Dengan harapan tercipta sebuah kondisi rakyat Indonesia
yang sehat, mandiri, dengan Umur Harap Hidup yang panjang.
Untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan nasional
bidang kesehatan, diperlukan pedoman Standar Pelayanan Minimal yang
ditetapkan oleh Pemerinta Pusat. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan sebagai
salah satu unsur Kementerian dan Lembaga Penyelenggaraan Pemerintah
menyusun sebuah Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. SPM
yang disusun di Kementerian Kesehatan berupa target-target capaian. Penyusunan
Target Indikator dan Definisi Operasional SPM Bidang kesehatan ini mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016. Peraturan Pemerintah dan Permerkes tersebut
sebagai dasar penyusunan indikator SPM wajib. Pada prinsipnya Target Indikator
dan Definisi Opersional SPM ini menampung kondisi pelayanan kesehatan di
fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun milik swasta. Selain itu Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang juga menetapkan indikator SPM Tambahan sesuai
dengan kebutuhan.
Indikator SPM Tambahan Sesuai Kebutuhan tersebut dilengkapidengan
definisi operasional, formula perhitungan, dan target capaian SPM selama 5
tahun. SPMini disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk
menjamin masyarakat supaya mendapatkan akses dan mutu pelayanan dasar
kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib.
SPM bersifat sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat
dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian.
B. DASAR HUKUM
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
1
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421). Selain itu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700). Dan Juga Undang-Undang
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063). Maka dengan memperhatikan dan menimbang Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, urusan Kesehatan merupakan urusan
pemerintah yang dibagi antara Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi dan
Pemerintah daerah kabupaten/kota, bersifat wajib, dan terkait dengan pelayanan
dasar. Selain itu untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan
nasional bidang kesehatan, maka diperlukan pedoman Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) menetapkan kententuan Mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan
Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara minimal. Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar terdiri atas : a) Pendidikan, b) Kesehatan, c) pekerjaan
umum dan penataan ruang, d) perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, e)
ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat, f) Sosial.
Di Bidang Kesehatan, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan
terlebih dahulu dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
Sebagai acuan pelaksanaan SPM bidang kesehatan di Kabupaten
Jombang, maka diterbitkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang nomor 188/5309/415.17/2017 tentang Penetapan Target Indikator dan
Definisi Operasional Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten
Jombang. Kemudian terbit Revisi SK Kepala Dinas Kesehatan Nomor NOMOR :
188 / 5309 / 415.17 / 2018 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang Nomor 188 / 2980 / 415.17 / 2017 tentang
Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Di Kabupaten Jombang.
Berdasarkan SK tersebut terdapat 12 indikator pelayanan wajib dan 27
indikator pelayanan tambahan sesuai Kebutuhan. Seluruh indikator SPM wajib
maupun tambahan tersebut harus dilaksanakan oleh jajaran kesehatan di
2
Kabupaten Jombang baik dari fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun non
pemerintah.
C. KEBIJAKAN UMUM
Strategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Jombang dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam
kebijakan-kebijakan dan program-program.Kebijakan merupakan arahatau
ketentuan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah sebagai dasar untuk dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam melaksanakan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran.
Dalam rangka menunjang tercapainya Visi Kabupaten Jombang yaitu
”Jombang Sejahtera Untuk Semua” maka Dinas Kesehatan memerankan tugas
dan fungsinya untuk mencapai misi yang kedua, dari 5 misi yang ditetapkan untuk
mencapai visi Kabupaten Jombang tersebut. Misi ke 2 : ”Mewujudkan Layanan
Dasar yang Terjangkau”. Untuk Itu Dinas Kesehatan menetapkan Tujuan
Pembangunan Kesehatan untuk ”meningkatkan Usia Harapan Hidup.”
selanjutnya Tujuan ini dijabarkan dengan 5 sasaran strategis yang akan dicapai
selama kurun waktu 5 tahun (2014-2018) sebagaiberikut :
1. Sasaran 1 : Meningkatnya status kesehatan, masyarakat pada semua kontinum
siklus kehidupan (life cycle);
Untuk mencapai sasaran 1 ini ditetapkan 7 Program :
1.1 Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi (Program tahun 2017-2018);
1.2 Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Ibu(Program tahun 2014-2018);
1.3 Program Perbaikan Gizi Masyarakat (Tahun 2014-2016);
1.4 Program Peningkatan Kesehatan dan keselamatan Anak (Program Tahun
2014-2016);
1.5 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Program tahun
2014-2016);
1.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat (Program Tahun 2014-2016);
1.7 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia (Program Tahun 2014-
2016).
2. Sasaran 2 : Terkendalinya kasus penyakit menular, tidak menular, kejadian
wabah dan kualitas kesehatan lingkungan;
Untuk mencapai sasaran 2 ini ditetapkan 5 Program :
2.1 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
(Program tahun 2017-2018);
3
2.2 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (Program
tahun 2014-2016);
2.3 Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan Kesehatan Matra
(Program taun 2017-2018);
2.4 Program Pengembangan Lingkungan Sehat (Program Tahun 2014-2016);
2.5 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan (Program
Tahun 2014-2016).
3. Sasaran 3 : Meningkatnya pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan;
Untuk mencapai sasaran 3 ini ditetapkan 3 Program :
3.1 Program Pengawasan, Pengendalian Obat dan Kesehatan Makanan
(Program tahun 2017-2018);
3.2 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan (Program
Tahun 2014-2016);
3.3 Program Pengawasan Obat dan makanan (Program tahun 2014-2016).
4. Sasaran 4 : Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
Untuk mencapai sasaran 4 ini ditetapkan 2 Program :
4.1 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program
Tahun 2017-2018);
4.2 Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat (Program tahun 2014-
2016).
5. Sasaran 5 : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar.
Untuk mencapai sasaran 5 ini ditetapkan 6 Program :
5.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan (Program tahun 2014-2018);
5.2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat (Program Tahun 2014-2018);
5.3 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan (Program Tahun 2014-2018);
5.4 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas;
5.5 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Kesehatan;
5.6 Program Peningkatan Aparatur Kesehatan.
D. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Penentuan isu-isu strategis ditentukan oleh beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap urusan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Tinjauan dalam penentuan isu-isu strategis
diantaranya mengacu pada:
4
1. Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
2. Sasaran Jangka Menengah pada Renstra Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
3. Sasaran Jangka Menengah pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur.
4. Implikasi RT/RW bagi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Mengacu pada hal telah disebutkan diatas maka terdapat sejumlah isu
strategis sebagai entry point sebagai upaya antisipasi, penanggulangan dan
tindak lanjut. Isu strategis yang diangkat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang meliputi :
1. Permasalahan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan yang meliputi :
(a) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang
masih diatas toleransi,
(b) Masih tingginya Angka Kesakitan, serta
(c) masih adanya sebagaian capaian Standar Pelayanan Minimal yang belum
mencapai target.
2. Mulai berlakunya Program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
merupakan program nasional.
3. Upaya peningkatan kualitas Puskesmas dalam pelaksanaan SJSN.
4. Pemberlakuan Kartu Jombang Sehat bagi seluruh masyarakat khususnya
yang beresiko tinggi yang memeliki KTP Jombang
5. Peningkatan ekonomi mikro yang mendorong perubahan sosial di
masyarakat.
6. Rasio tenaga medis belum sesuai dengan standart kebutuhan tenaga
7. Kebutuhan masyarakat miskin dan non miskin mengenai pelayanan
kesehatan dan dalam implementasinya masih belum optimal.
8. Kebutuhan masyarakat mengenai sanitasi yang layak.
9. Mulai meningkatnya angka penyakit tidak menular di masyarakat (jantung
koroner dan diabetes melitus).
10. Jombang sebagai bagian dari Gerbangkertosusila membuka peluang untuk
peredaran makanan, farmasi dan minuman dari luar daerah sehingga
memperbesar peluang beredarnya makanan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan
11. Masih belum terkendalinya penyakit menular seperti DBD, HIV/AIDS, TB
Paru,
12. Rendahnya cakupan desa UCI
5
13. Meningkatnya KLB/bencana,
14. Makin merebaknya penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang,
15. Penyakit-penyakit baru antar wilayah atau antar negara seperti flu
burung, flu babi, flu singapore dan sejenisnya.
6
BAB IIPENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
BIDANG URUSAN KESEHATAN
A. JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR DAN NILAI SPM NASIONAL,
DAN TARGET PENCAPAIAN DAERAH
Sebelum membahas penerapan dan pencapaian SPM bidang kesehatan di
Kabupaten Jombang, maka perlu diketahui jenis-jenis pelayanan dasar, indkator
kinerja, target nasional dan target daerah Kabupaten Jombang.
Faktor-faktor pembahasan akan ditampilkan dalam tabel 2.1 berikut.
7
Tabel 2.1TARGET DAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) WAJIB
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2017-2021MENURUT PERMENKES NOMOR 43 TAHUN 2016
DI KABUPATEN JOMBANG
NO INDIKATOR SPM
TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA2017 2018 2019 2020 20211 Pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil
=
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan
kesehatan milik pemerintah dan swasta
Jumlah semua ibu hamil di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
yang sama
X 100%
a) PWS Ibu b) LB3 KIA c) SIMPUS d) Koohort Ibu
2
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
=
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di
fasilitas pelayanan kesehatan
Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun
X 100%
a) LB 3 KIA b) Laporan Persalinan c) SIMPUS dan SIRS d) Kohort Ibu
3
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
=
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi
baru lahir sesuai dengan standar
Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun
X 100%
a) Kohort Bayi b) MTBM c) PWS KIA (Bayi) d) SIMPUS /SIRS
4
Pelayanan Kesehatan Balita
100% 100%
100%
100%
100%
Persentase anak usia 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan
=Jumlah balita usia 0-59 bulan yang
mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai dengan standar dalam kurun waktu
satu tahun
X 100%a) PWS Anak b) LB 3 KIA c) MTBS d) Kohort Balita e) Buku KIA
8
NO INDIKATOR SPM
TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA2017 2018 2019 2020 2021kesehatan balita sesuai standar
Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
f) Laporan SDIDTK
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
100% 100%
100%
100%
100%
Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
=
Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapatkan pelayanan skrining
kesehatan di satuan pendidikan dasar
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di
wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu 1 tahun ajaran
X 100%
a) Data Skrining Klas 1 dan 7 Prog UKS b) Pemenuhan UKS Kit disesuaikan kebutuhan Sasaran di usulkan dalam Penganggaran.
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase warga negara usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
=
Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama X 100%
Skrining dilaksanakan :
a) Skring Klas 10 SMA (-IVA)b) Proyek skrining penduduk usia di atas SMA mengusulkan dana BOK dan JKNc. Pemeriksaan kesehatan Haji
d. ANC Terpadu (-IVA)
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
100% 100% 100% 100% 100% Persentase warga negara usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
=
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah semua penduduk ber usia 60 tahun keatas yang ada di wilayah Kabupaten/kota
tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan
X 100%
a) Pelayanan di Posy Lansia, b) Pelayanan di Posbinduc) Pelayanan di Poli Lansia Puskesmas
8
Pelayanan Kesehatan
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase penderita
= Jumlah penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
X 100% b) di Prolanis : pasien datang
9
NO INDIKATOR SPM
TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA2017 2018 2019 2020 2021 Penderita
Hipertensi
Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah estimasi pederita hipertensi berdasar angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun pada tahun yang sama
sekali dalam 1 bulan diberi pelayanan penanganan hipertensi c) Data Simpus kunjungan pasien *) ( untuk di RS di Poli Penyakit Jantung)
9
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah penyandang DM berdasar angka prevalensi DM nasional di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama
X 100%
a) Di RS di Poli penyakit Dalamb) LB1 Puskesmasc) Data SIMPUS
=
10
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayananan kesehatan jiwa sesuai standar
=
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab / kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
X 100%
LB1 Kunjungan Jiwa (Pelayanan dalam gedung dan Luar gedung)
11
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB)
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase orang dengan TB mendapatkan pelayananan TB sesuai standar
=
Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun
yang sama
X 100%
a) Form TB 07 di Puskesmas, RS, Klinik dan Poskestren
10
NO INDIKATOR SPM
TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA2017 2018 2019 2020 202112 Pelayanan
Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV
100%
100%
100%
100%
100%
Persentase orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
=
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun yang sama
X 100%
a) Poli VCT b) Mobile VCT c) PPIA d) Poli IMS e) Kolaborasi TB -HIV
11
Tabel 2.2
TARGET DAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2017-2021
DI KABUPATEN JOMBANG
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
1 Desa Siaga Purnama Mandiri
Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa yang memenuhi kriteria desa siaga Purnama Mandiri dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk/yang ada.
20% 20% 20% 25% 30%Persentase Desa Siaga Minimal Madya
=
Jumlah desa siaga Purnama Mandiri
Jumlah semua desa siaga yang ada
x 100%
Laporan Tahunan Promkes
2
Posyandu Purnama Mandiri
Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Posyandu yang diukur dengan Pedoman Telaah Kemandirian Posyandu (Versi Jatim) dengan skor minimal 75.
80% 84% 88% 90% 93%
Persentase Posyandu Purnama Mandiri
Jumlah Posyandu Purnama Mandiri
Jumlah seluruh Posyandu
x 100%
Laporan Tahunan Promkes=
3 PHBS tatanan Rumah Tangga Sehat
Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Persentase Rumah Tangga yang telah melaksanakan semua indikator PHBS
55% 57% 59% 61% 63%
Persentase PHBS
Tatanan Rumah Tangga =
Jumlah Rumah Tangga yang telah memenuhi semua indikator PHBS tatanan Rumah Tangga
dalam satu kurun waktu tertentu
Jumlah Rumah Tangga yang di Survey PHBS dalam kurun
waktu sama
x 100%
Laporan Bulanan dan/atau Laporan Tahunan Promkes
12
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
4 Cakupan Klinik sanitasi
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Kegiatan Pemberian Konseling dan tindak lanjut (misal kunjungan rumah, dll.) terhadap Klien guna menganalisa sebab-sebab terjadinya penyakit serta upaya pemecahannya.
20% 20% 20% 20% 20%
Cakupan Klinik Sanitasi
=
Jumlah Kunjungan klien Klinik sanitasi, dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Jumlah Kunjungan klien / pasien penyakit berbasis lingkungan,
dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100%
Laporan Bulanan Kesling (google. drive)
dari jumlah kunjungan pasien penyakit berbasis lingkungan
5 Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina di wilayah kerja. Kelompok/klub olah raga adalah kelompok olahraga di sekolah, klub jantung sehat, klub senam asma, kelompok senam usila, kelompok senam ibu hamil, kelompok senam diabetes, kelompok senam osteoporosis, klpk kebugaran jemaah haji, klub fitness & kelompok olahraga/ latihan fisik lainnya. Pembinaan kelompok/ klub olahraga meliputi: pendataan kelompok/ klub olahraga, pemerik saan kesehatan & penyuluhan kesehatan
20% 25% 30% 35% 40% Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga
=
Jumlah kelompok/klub olah raga yang dibina di dalam wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah kelompok/klub olah raga yang ada di dalam wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
x100%
Laporan Bulanan Google Drive
13
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
olahraga.Cakupan pembinaan kelompok pekerja
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Rga
Jumlah kelompok pekerja yang dibina di wilayah kerja. Kelompok pekerja meliputi pekerja formal dan informal.
20% 25% 30% 35% 40%
Cakupan pembinaan kelompok
pekerja =
Jumlah kelompok pekerja yang dibina di dalam wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah kelompok pekerja yang ada di dalam wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
x
100%
Laporan
Bulanan Google Drive
\
7
Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Persentase Jumlah ibu nifas mendapat pelayanan kesehatan nifas sesuai standar minimal 3 kali dengan distribusi pada 6 jam post partum sampai 3 hari minimal 1 kali, 4 hari -28 hari minimal 1 kali dan 28 hari - 42 hari minimal 1 kali di wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dibanding dengan Jumlah sasaran ibu nifas yang ada di wilayah kerja selama kurun waktu yg sama.
100% 100% 100% 100% 100%Persentase Pelayanan ibu nifas sesuai standar =
Jumlah Pelayanan ibu nifas sesuai standart di wilayah kerja
dalam kurun waktu tertentu.Jumlah sasaran ibu nifas 0-42
hari yang ada di wilayah kerja dalamkurun waktu yang sama. x 100%
a) Kohort Ibu b) PWS Ibu c) SIMPUS
8
Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Persentase Jumlah siswa tingkat SD/ sederajad kelas 2-6 yg mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan
100% 100% 100% 100% 100% Jumlah siswa tingkat SD/ sederajad kelas 2-6 yang
mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai
standar minimal 1 kali dalam x
a) Laporan Bulanan UKSb)
14
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
sederajat
berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam 1 wilayah kerja dibanding dengan Jumlah Sasaran seluruh siswa tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yg ada di wilayah kerja pada periode yg sama.
Persentase
Pelayanan Pemeriks
aan Berkala siswa
tingkat SD/
sederajat
=
periode tertentu dalam satu wilayah kerja.
Jumlah Sasaran seluruh siswa Tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yang ada di wilayah kerja pada
periode yang sama.
100%
Kohort UKSc) SIMPUS
9
Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Perbandingan antara Jumlah siswa tingkat SMP/sederajat yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja dengan Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMP/sederajad kelas 8-9 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.
100% 100% 100% 100% 100%
Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat
=
Jumlah siswa tingkat SMP/sederajat kelas 8-9 yang mendapat pelayanan kesehatan
pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode
tertentu dalam satuwilayah kerja
Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMP/sederajad kelas 8-9 yang ada di wilayah kerja dan
pada periode yang sama.
x 100%
a) Laporan Bulanan UKSb) Kohort UKSc) SIMPUS
10 Pelayana Kesehatan Perbandingan antara 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah siswa tingkat x 100% a) a)
15
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
10
n Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat
Keluarga dan Gizi
Jumlah siswa tingkat SMA/sederajat yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja dengan Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.
100% 100% 100% 100% 100%
Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat
SMA/sederajad kelas 11-12 yang mendapat pelayanan
kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode
tertentu dalam satu wilayah kerja
Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang
sama.
Laporan Bulanan UKS
b) Kohort UKS
c) SIMPUS
=
16
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
11 Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (suplemen zat besi) selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
95% 95% 95% 95% 95%
Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
=
Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 table Fe selama periode
kahamilannya pada wilayah dan kurun waktu tertentu
Jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama
x 100%
Laporan PGZ
12 Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Bayi yang mendapat ASI eksklusif ádalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
80% 80% 80% 80% 80% Cakupan Bayi
Mendapat ASI
Eksklusif
=
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja
Jumlah bayi 0 - 6 bulan yang diperiksa
x 100%
Laporan PGZ
13
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Balita Gizi Buruk Yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
100% 100% 100% 100% 100% Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
=
Jumlah balita Gizi Buruk yang dirawat
Jumlah semua balita yang ditemukan
x100%
Laporan PGZ
14
Ibu Hamil KEK yang ditangani
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Ibu hamil KEK yang ditangani dan mendapat pelayanan kesehatan yang terdapat disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
100% 100% 100% 100% 100%
Ibu Hamil KEK yang ditangani
=
Jumlah ibu Hamil KEK yang ditangani pada kurun waktu
tertentu
Jumlah ibu Hamil KEK yang ada dalam kurun waktu yang sama
x100%
Laporan PGZ
17
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
15
Desa/ Kelurahan UCI
Surveylans dan Imunisasi
Desa/Kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.
88% 90% 92% 94% 96%
Cakupan Desa/Kelura
han UCI
Jumlah desa/kelurahan UCI dalam satu wilayah dan kurun
waktu tertentu.
Jumlah desa/kelurahan yang ada dalam satu wilayah dan pada
kurun waktu yang sama.
x 100%
Laporan Bulanan UCI
16
Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster
Surveylans dan Imunisasi
Anak usia18-24 bulanyang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
80% 82% 84% 86% 88%
Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster
=
Jumlah anak usia 18-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak
dalam satu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.
Jumlah anak usia 18-24 bulan, dalam satu wilayah kerja dan pada kurun waktu yang sama.
x 100%
Laporan Bulanan Imunisasi Booster Batita
17 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidik
Surveylans dan Imunisasi
Desa atau Kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilakukan PE < 24 Jam terhadap KLB pada kurun waktu tertentu.
100% 100% 100% 100% 100% Cakupan Desa/
Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epdemiologi
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam
kurun waktu tertentu
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi dalamkurun waktu
x 100%
=
Laporan KLB 24 Jam (W1)
18
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
an Epdemiologi < 24
< 24 Jam yang sama.
18 Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Rumah/bangunan yang telah diperiksa jentik dan disimpulkan telah bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti di satu wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu (1 tahun)
95% 95% 95% 95% 95%
Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides
Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di wilayah kerja dan pada
kurun waktu yang sama
x 100%
=
19
Pemeriksaan kontak intensif kusta
Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular
Jumlah persentase penderita kusta yg RFT 2-5 thn yang dikontak intensif
100% 100% 100% 100% 100%Pemeriksaan Kontak Intensif Kusta
=
Penderita kusta yang RFT 2-5 thn yang dikontak intensif
Jml. Penderita kusta yang RFT 2-5 tahun
x 100%
20
Penderita DBD yang Ditangani
Pencegagahn dan Pengendalian Penyakit Menular
Presentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu 1 tahun yang sama.
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Penanganan
Penderita DBD
=
Jumlah penderita DBD yang Ditangani sesuai SOP di suatu
wilayah dalam waktu satu tahun
Jumlah Penderita DBD yang Ditemukan di satu wilayah
dalam waktu satu tahun yang sama
x 100%
SIMPUS, SIRS,KDRS, dan KD-DBD
19
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
21 Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita diare yg datang dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilyah tertentu dalam waktu 1 tahun
100% 100% 100% 100% 100%Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
=
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan
dan kader di satu wilayah tertentu.
Jumlah perkiraan penderita diare pada suatu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% x 100%
dari angka kesakitan diare x jumlah penduduk)
x 100%
Catatan Kader/ register penderita/LB1/Laporan Bulanan dan Klinik.
22 Cakupan Posbindu
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Desa yang mempunyai Posbindu dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibanding jumlah desa yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.
30% 40% 50% 60% 70%
Cakupan Posbindu
=
Desa yang mempunyai Posbindu dalam wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Jumlah desa yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama.
x 100%
Profil PTM Tahunan
23
Peserta Prolanis Aktif
Pencegahan dan Pengendalian PenyakitTidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Jumlah peserta prolanis yang aktif dibandingkan dengan jumlah peserta Prolanis yang terdaftar pada kurun waktu tertentu.
50% 50% 50% 50% 50% Cakupan Peserta Prolanis Aktif
=
Jumlah Peserta Prolanis yang Aktif
Jumlah Peserta Prolanis aktif yang terdaftar.
x 100%
Laporan Kegiatan Prolanis
24
Keluarga rawan yang mendapat
Pelayanan Kesehatan
Keluarga rawan (Penderita Penyakit Manular & Tidak Menular, termasuk Jiwa, ibu hamil resiko tinggi & KEK,Balita KEK, miskin)
30% 35% 40% 45% 50%
Keluarga rawan yang mendapat
Keluarga rawan mendapat Perawatan kesehatan masyarakat
a).Form dan Register Keperaw
20
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
yg dapat perawatan di rumah oleh tim terpadu PKM (medis, paramedis, bidan, gizi, kesling,dll sesuai kebutu han), untuk penilaian lingkungan (keadaan rumah, keluarga, keuang an) & pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada waktu tertentu. Keluarga rawan adalah keluarga miskin yg punya masalah kesehatan
perawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
=
dalam kurun waktu tertentu
Jumlah keluarga rawan di Puskesmas pada kurun waktu
yang sama
x100%
atan Kesehatan Masyarakat dan Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas. b). Peserta PBI
25 Puskesmas Terakreditasi
Pelayanan Kesehatan
Puskesmas yang terakreditasi adalah Puskesmas yang telah memiliki sertifikat akreditasi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang
30% 50% 70% 80% 100%
Persentase Puskesmas yang Terakreditasi
=
Jumlah Seluruh Puskesmas Yang terakreditasi
Jumlah Puskesmas yang ada di wilayah kerja
x 100%
26
Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan
Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Tersedianya obat untuk pelayanan kesehatan dasar mengacu pada Fornas Obat Tk.I dan SK Kadinkes tentang Fornas di Pelayanan Kesehatan Dasar (Puskesmas)
70% 75% 80% 85% 90%
Ketersediaan Obat
=
Juml total item obat, perbekkes, reagen yang
terlaksana/diadakan/diminta dalam kurun waktu terntentu
Jumlah total item obat, perbelkes, reagen yang akan
diadakan/diminta dalam kurun
x 100% LPLPO, Kartu Stok dan RKO (Rencana Kebutuhan Obat)
21
No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET TAHUNANFORMULA PERHITUNGAN
SUMBER
DATA2017 2018 2019 2020 2021
waktu yang sama
27
Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan)
Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Jumlah sertifikat keamanan pangan yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan
100% 100% 100% 100% 100%
Jumlah Sertifikat PKP
Jumlah SPKP yang diterbitkan pada tahun tersebut
Jumlah SPKP yang diusulkan pada tahun tersebut x 100%
Data jumlah sertifikat yang diterbitkan
=
Sumber : Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Nomor 188 / 5309 / 415.17 / 2018
22
B. REALISASI PELAKSANAAN SPM
1. Resume Realisasi Pelaksanaan SPM
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian
indikator SPM Bidang Kesehatan yang diterapkan di Kabupaten Jombang
selama satu tahun 2019. Dari indikator yang ada, akan disajikan satu per
satu, Indikator dan Nilai SPM, target pencapaian SPM oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang, serta realisasi pencapaiannya, Alokasi
Anggaran, Dukungan Personil, Permasalahan dan solusi.
Pelaksanaan SPM tidak hanya ditunjang oleh APBD Kabupaten
tetapi juga mendapat dukungan darimasyarakat, dan APBN.Adapun
realisasi pelaksanaan SPM bidang Kesehatan tahun 2019 tergambar dalam
tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.3Realisasi Pelaksanaan SPM
Tahun 2019
NO INDIKATOR KINERJA
TARGET NASIONAL
(%)
TARGET DAERAH
KAB. JOMBANG
(%)
Pembilang Penyebut
CAPAIAN (%)
TAHUN 2019
A. PELAYANAN WAJIB
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100 100 472 474 99,6%
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100 100 457 453 100,9%
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100 100 457 428 106,8%
4. Pelayanan Kesehatan Balita 100 100 2151 2130 101,0%
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
100 100 1136 1136 100,0%
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100 100 18338 18027 101,7%
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut 100 100 249 3620 6,9%
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100 100 1288 8314 15,4%
9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
100 100 826 769 107,4%
23
NO INDIKATOR KINERJA
TARGET NASIONAL
(%)
TARGET DAERAH
KAB. JOMBANG
(%)
Pembilang Penyebut
CAPAIAN (%)
TAHUN 2019
10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
100 100 106 54 196,3%
11. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis (TB)
100 100 172 281 61,2%
12. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko terinfeksi HIV
100 100 663 500 132,6%
B PELAYANAN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN
1. Desa Siaga Purnama Mandiri
-- 20% 7 7 100%
2. Posyandu Purnama Mandiri
-- 84% 38 38 100%
3. PHBS tatanan Rumah Tangga Sehat
-- 57% 1298 2007 64,47%
4. Cakupan Klinik sanitasi
-- 20% 180 4367 4,1%
5. Cakupan pembinaan kelompok/klub olah raga
-- 25% 22 65 33,8%
6. Cakupan pembinaan kelompok pekerja
-- 25% 1 9 11,1%
7. Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
-- 100% 457 453 101,0%
8. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
-- 100% 2563 2563 100%
9. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat
-- 100% 1176 1176 100%
10. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat
-- 100% 243 243 100%
11. Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
-- 95% 453 474 95,56%
12. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
-- 80% 330 409 80,6%
13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
-- 100% 14 14 100%
24
NO INDIKATOR KINERJA
TARGET NASIONAL
(%)
TARGET DAERAH
KAB. JOMBANG
(%)
Pembilang Penyebut
CAPAIAN (%)
TAHUN 2019
14. Ibu Hamil KEK yang ditangani
-- 100% 40 40 100%
15. Desa/ Kelurahan UCI -- 90% 7 7 100%
16. Cakupan Badutayang Memperoleh Imunisasi Booster
-- 82% 417 442 94,3%
17. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam
-- 100% 0 0 100%
18. Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes
-- 95% 17196 19977 86%
19. Pemeriksaan kontak intensif kusta
-- 100% 2 2 100%
20. Penderita DBD yang Ditangani
-- 100% 10 10 100%
21. Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
-- 100% 493 762 64,6%
22. Cakupan Posbindu -- 40% 7 7 100%
23. Peserta Prolanis Aktif -- 50% 67 94 71,2%
24. Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
-- 35% 50 64 78,1%
25. Puskesmas Terakreditasi
-- 50% 1 1 100%
26. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan
-- 75% 118 144 81,9%
27. Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan
-- 100% 0 0 100%
Keterangan :
belum mencapai target : mencapai target :
2. Uraian Realisasi Tiap Indikator
Pencapaian tiap indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun
2018 akan disajikan dan dibahas berikut ini. Indikator SPM meliputi
25
xxx xxx
Pelayanan Wajib (12 indikator) dan Pelayanan Tambahan (27 indikator).
Penyajian data dalam bentuk diagram batang untuk capaian indikator SPM
pada tiap Puskesmas di tahun berjalan.
a. PELAYANAN WAJIB
1) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang
dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari
cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) sesuai standar di
wilayah Kabupaten Jombang tersebut dalam kurun waktu satu
tahun..
b) Formula Perhitungan :
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil
=
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik Pemerintah dan Swasta
Jumlah semua ibu hamil di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah ibu hamil yang telah mendapat pelayanan kesehatan ibu
hamil sesuai standar sebanyak 472 orang sedangkan sasaran ibu
hamil berjumlah 474 orang sehingga cakupan pelayanan ibu
hamil K4 sebesar 90,96%, belum mencapai target SPM 100%.
26
Gambar 2.1Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar 2.1 di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil tahun 2019 belum mencapai target 100%.
Masih ada kesenjangan (-0,4%), atau jumlah 2 Ibu Hamildari
target 474ibu hamil yang belum mendapat pelayanan Ibu Hamil
(dari sasaran proyeksi).
Gambar 2.2Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
menurut Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
27
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan TembelangKabupaten Jombang
Faktor Penyebab tidak tercapainya adalah Jumlah sasaran
ibu hamil menggunakan data proyeksi pendudukl, lebih besar dari
pada jumlah ibu hamil riil di lapangan, sehingga jika dimasukan
formula perhitungan cakupan, cakupan menjadi tidak mencapai
target.
Upaya rencana tindak lanjut untuk mencapai target pada
tahun mendatang antara lain :
pencatatan terhadap ibu hamil K1 yang didak mencapai K4
karena mengalami komplikasi dengan kehamilannya, misal
Abortus, kehamilan terganggu/KEP, kehamilan Mola.
Edukasi pada masyarakat atau ibu hamil tentang pentingnya
pencatatan kehamilan.
Memaksimalkan pencatatan dan pelaporan oleh tenaga
kesehatan.
Fokus kegiatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
ibu hamil antara lain :
Pendataan ibu hamil dan pemberian buku KIA;
Pelayanan ANC terpadu pada ibu hamil;
Konseling pada ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan,
pada trimester pertama hingga trimester terakhir.
Kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi.
Memaksimalkan pencatatan dan pelaporan.
Gambar 2.3Pelayanan Pada Ibu Hamil (KR)
28
Sumber Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
2) Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari
cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di
wilayah kerja Kabupaten tersebut dalam kurun waktu satu
tahun.
b) Formula Perhitungan :
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
=
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan
Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
X 100%
c) Hasil Pencapaian 2019
Ibu bersalin yang berhasil dilayani sebanyak457 orang,
sedangkanjumlah sasaran proyeksi ibu bersalin sebanyak
453orang. Dengan demikian cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu
Bersalin sebesar > 100%.
Gambar 2.4Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Di Puskesmas Tembelang Kecamtan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
29
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten JombangDari gambar di atas Nampak bahwa cakupan pelayanan
kesehatan ibu bersalin tahun 2019 meningkat dari pada tahun
2018dan sudah mencapai target SPM 100%.
Berikut ini cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
menurut Desa Wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kabupaten
Jombang tahun 2019.
Gambar 2.5Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
menurut Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kec. Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
30
Gambar di atas menunjukkan bahwa Cakupan pelayanan
kesehatan ibu bersalin sudah mencapai target SPM 100%.
Tetapi terdapat 4 (Empat) Desa wilayah kerja Puskesmas
Tembelang yang belum mencapai target, yaitu Desa
Kalikejambon, Desa kedunglosari, Desa Pesantren, dan Desa
Tembelang.
Rencana tindak lanjut untuk mempertahankan capaian
target SPM, yaitu dengan mempertahankan dan meningkakan
kinerja yang selama ini kita laksanakan.
Fokus kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
bahkan meningatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin
antara lain :
Edukasi pada ibu hamil agar nanti melahirkan di
Fasyankes;
Rujukan terencana bila diperlukan;
Edukasi pada sasaran ibu bersalin (saat persalinan) agar
memeriksakan kesehatan ke Fasyankes hingga selesai
masa nifas;
Memaksimalkan pencatatan dan pelaporan.
3) Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang -
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dalam
memberikan paket pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai
dari persentase jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar di wilayah Kabupaten Jombang dalam waktu satu
tahun.
b) Formula Perhitungan :
31
Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
=
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar
Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
X 100%
c) Hasil Pencapaian 2019
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar sejumlah
453 bayi, sedangkan sasaran bayi baru lahir usia 0-28 hari
berjumlah 428 Neonatal, sehingga cakupan pelayanan
Kesehatan Bayi Baru Lahir adalah 106,8 %. Angka ini sudah
mencapai target SPM 100%,Hasil Capaian meningkat
dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 100%.
Gambar 2.6Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar 2.3 di atas terlihat bahwa cakupan
pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahirmeningkat dari tahun
2018 – 2019, dan sudah mencapai target SPM 100%.
32
Gambar 2.7 Foto Kegiatan Pelayanan Neonatus (KN)
Sumber Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
Gambar 2.8Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir menurut Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tembelang Kecamatan
tembelang di Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Gambar 2.8 di atas menunjukkan bahwa Cakupan
pelayanan kesehatan Bayi baru Lahir sudah mencapai target
SPM 100%. Tetapi terdapat 4 (Empat) Desa wilayah kerja
Puskesmas Tembelang yang belum mencapai target, yaitu Desa
Kalikejambon, Desa kedunglosari, Desa Pesantren, dan Desa
Tembelang
33
Fokus kegiatan yang dilakukan untukmempertahankan dan
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
antara lain :
Pelayanan kesehatan berupa Kunjungan Neonatus Lengkap;
Penanganan kasus komplikasi pada neonatus ;
Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru lahir
jika diperlukan.
Penguatan pencatatan dan pelaporan;
4) Cakupan PelayananKesehatan Balita
a) Definisi Operasional
Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang
dalam memberikan pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan
dinilai dari cakupan balita yang mendapat pelayanan kesehatan
balita sehat sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
b) Formula Perhitungan
Persentase anak usia 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
=
Jumlah balita usia 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai dengan standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Target SPM pelayanan kesehatan Balita tahun 2019
sebesar 100,1%. Cakupan pelayanan kesehatan Balita tahun
2018 sebesar 100%, yaitu pelayanan pada2151balita, dari total
sasaran 2131 balita.Berikut ini capaian kinerja pelayanan
kesehatan balita selama dua tahun terakhir.
Gambar 2.9Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten JombangTahun 2019
34
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan pelayanan
kesehatan balita meningkat dari tahun 2018-2019, sudah
mencapai target SPM 100% baik di tahun 2018 dan 2019..
Rencana Tindaklanjut untuk mempertahankan dan
meningkatkan cakupan pelayanan anak balita antara lain :
Menjalin kerja sama lintas sector dengan PAUD dalam
pelaksanaan SDIDTK bagi murid usia Balita.
Meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan.
Gambar 2.10Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita menurut Desa Di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
35
Gambar di atas menunjukkan bahwa Cakupan
pelayanan kesehatan Balitasudah mencapai target SPM 100%.
Tetapi terdapat 3 (Tiga) Desa wilayah kerja Puskesmas
Tembelang yang belum mencapai target, yaitu Desa
Mojokrapak, Desa Pesantren, dan Desa KedungLosari
Fokus kegiatan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan balita antara lain :
Pelayanan kesehatan, berupa penimbangan BB dan
pengukuran TB balita di Posyandu;
Sosialisasi dan pelaksanaan SDIDTK;
Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun;
Pemberian Imunisasi dasar lengkap.
Gambar 2.11Pelayanan Kesehatan Balita (Penilaian Perkembangan Anak)
Sumber Puskesmas Tembelang KecTembelang Kab.Jombang
5) Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah daerah Kabupaten Jombang dalam
memberikan pelayanan skrining kesehatan anak usia
pendidikan dasar dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar sesuai standar di wilayah
Kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
b) Formula Perhitungan
36
Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
=
Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7 tahun
2019 yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan di
satuan pendidikan dasar sebesar 1136anak. Sedangkan Jumlah
total sasaran anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada
di wilayah Kabupaten Jombang tahun 2019 sebesar 1136.
sehingga cakupan pelayanan kesehatan pada Usia Pendidikan
Dasar sebesar 100%.
Gambar 2.12Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan DasarDi Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA (UKS) Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab. Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan pelayanan
kesehatan pada anak usia pendidikan dasar menurun dar tahun 2018-
2019 dan sudah mencapai target SPM 100%.
Gambar 2.13
37
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar menurut Puskesmas Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA (UKS) Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab. Jombang
Fokus kegiatan dalam mempertahankan capaian pelayanan
Kesehatan pada usia dasar antara lain:
Pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7
Pra penjaringan :
a) Informed consent
b) Pembagian Buku Rapor Kesehatanku dan
penjelasan penggunaan
Pelaksanaan penjaringan kesehatan
Pelaksanaan tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan
a)Rujukan jika diperlukan
b)KIE
c) Feedback hasil penjaringan ke sekolah.
Pencatatan dan pelaporan;
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jombang dalam
memberikan pelayanan skrining kesehatan warga negara
berusia 15-59 tahun dinilai dari persentase pengunjung usia 15-
59 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
38
b) Formula Perhitungan
Persentase warga negara usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
=
Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahu
Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah penduduk usia produktif yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar berjumlah 18338orang, sedangkan
jumlah sasaran pelayanan kesehatan usia produktif adalah
18027orang. Sehingga cakupan pelayanan kesehatan pada usia
produktif sebesar 101,1 %.Angka ini meningkat dibandingkan
dengan capaian tahun 2018 (100%).
Angka ini sudahmencapai target SPM 100%.
Gambar 2.14Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
Di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
2018 20190
20
40
60
80
100
100 100100 101.7
Target Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Sumber : Seksi P2 PTM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab. Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa, cakupan pelayanan
kesehatan usia produktif meningkat dari tahun 2018-2019dan
sudah mencapai target.
39
Gambar 2.15Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif menurut
Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program P2 PTM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab. Jombang
Fokus kegiatan dalam mempertahankan dan meningkatkan
pelayanan kesehatan pada usia Produktif antara lain:
Skrining faktor risiko PTM (pemeriksaan tekanan darah,
Gula darah dan kolesterol);
Edukasi tentang faktor resiko PTM;
Pelatihan teknis petugas skrining kesehatan bagi tenaga
kesehatan dan petugas pelaksana (kader) Posbindu PTM;
7) Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang -
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang -dalam
memberikan skrining kesehatan pada warga negara usia 60
tahun keatas yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun..
b) Formula Perhitungan :
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun
Persentase warga negara usia 60 tahun keatas =
X 100%
40
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah Pengunjung berusia 60 tahun keatas yang
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali dalam setahun adalah sebesar 249 orang.
Sedangkan sasaran penduduk berusia 60 tahun keatas di
Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombangtahun 2019 sebesar 3620orang. Dengan demikian
cakupan pelayanan kesehatan Usia Lanjut tahun 2019 sebesar
6,9 %. Cakupan ini belum mencapai target SPM 100%. Hal ini
disebabkan oleh :
Kurangnya partisipasi sasaran dalam mengakses layanan
Kesehatan Lansia di Posyandu lansia atau di Puskesmas
(Poli Lansia).
Kurangnya Petugas Kesehatan dalam kampanye pentingnya
pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Lansia.
Sasaran Lansia mendapat layanan kesehatan tapi masih
belum sesuai standar. Standar layanan kesehatan usia lanjut
antara lain :
(1) Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah.
(2) Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar
gula darah.
(3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah.
(4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku,
termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini
Mental Status Examination (MMSE)/Test Mental Mini
atau Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric
Depression Scale(GDS).
41
Dari empat standar pelayanan usila tersebut, ada standar
layanan yang belum semua sasaran menerima layanan secara
lengkap, yaitu pelayanan deteksi gangguan mental emosional
dam perilaku, deteksi diabetes mellitus, dan deteksi kadar
kolesterol dalam darah.
Gambar 2.16Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program Kesehatan Usia Lanjut Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten JombangDari gambar 2.16 di atas nampak bahwa cakupan
pelayanan kesehatan Usia Lanjut menurun sangat signifikan
dari tahun 2018-2019 dan belum dapat mencapai target 100%
pada Tahun 2019.Penurunan cakupan ini disebabkan Screening
lansia yang dilakukan harus menggunakan 4 standar kemenkes
yaitu deteksi hipertensi dgn mengukur TD, deteksi DM dengan
GDA, deteksi kadar cholesterol dalam darah, deteksi gangguan
mental emosional dan perilaku menggunakan intrumen P3G.
tidak semua Puskesmas mengintegrasikan kebutuhan belanja
program (kesehatan lansia) dengan Rencana Kerja Anggaran
Puskesmas.
Gambar 2.17Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Menurut Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2019
42
Sumber : Program Kesehatan Usia Lanjut Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari grafik diatas menunjnukkan bahwa 7 (Tujuh) Desa
wilayah kerja Puskesmas Tembelang masih dibawah target
SPM 100%.
Fokus kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target
pelayanan kesehatan Usia Lanjut antara lain :
Pendataan lansia;
Pelayanan kesehatan lansia di Posyandu Lansia;
Pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas (Poli Lansia);
Pelaksanaan pelayanan Prolanis.
Gambar 2.18 Kegiatan Posyandu Lansia
Sumber : Program Usila Puskesmas Tembelang
8) Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi
43
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi,
dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b) Formula Perhitungan
Persentase penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
=
Jumlah penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah estimasi pederita hipertensi berdasar angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Selama tahun 2019 jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar adalah
1.288orang, sedangkan jumlah estimasi penderita hipertensi
adalah sebesar 8314orang. Dengan demikian cakupan
pelayanan kesehatan penderita hipertensi tahun 2019 sebesar
15,5 %.Capaian ini belum mencapai target SPM 100%.
Salah satu penyebab belum tercapainya target SPM
pelayanan kesehatan penderita hipertensi adalah :
a) Petugas kesehatankurang dalam sosialisasi pentingnya
pelayanan pemeriksaan kesehatan secara kontinyu;
b) Partisipasi sasaran dalam mengakses layanan Kesehatan
masih rendah;
c) Pencatatan dan pelaporan yang kurang kuat.
Gambar 2.19Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
44
Di Puskesmas tembelang Kec.tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2 PTM Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan pelayanan
kesehatan penderita hipertensi menurun dari tahun 2018-2019, dan
belum mencapai target SPM 100%. Penurunan cakupan pelayanan
kesehatan hipertensi cukup signifikan ini disebabkan oleh:
a) Kunjungan penderita hipertensi baru jumlahnya tidak sebanding
dengan jumlah sasaran program pelayanan kesehatan penderita
hipertensi, dimana sasaran dihitung menggunakan proyeksi.
b) Pencatatan dan pelaporan yang belum maksimal.
c) Rendahnya kepatuhan penderita dalam pengobatan;
d) Rendahanya tingkat kunjungan ulang penderita hipertensi.
Gambar 2.20Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi menurut Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2019
45
Sumber : Program P2 PTM Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat semua desa (7 Desa) wilayah
kerja Puskesmas tembelang belum mencapai target SPM 100%..
Fokus kegiatan pelayanan kesehatan penderita hipertensi antara lain :
Melakukan skrining faktor resiko hipertensi untuk seluruh
pasien di Puskesmas dan jaringannya serta jejaring
Puskesmas;
Pelayanan penderita hipertensi diarahkan untuk mengikuti
kegiatan prolanis;
Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
konseling tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta
terapi farmakologi;
Penyediaan peralatan kesehatan dan obat hipertensi;
Pencatatan dan pelaporan.
9) Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penyandang bagi
penyandang DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
46
b) Formula Perhitungan
Persentase penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
=
Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah penyandang DM berdasar angka prevalensi DM nasional di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar sebanyak 826orang sedangkan
sasaran penyandang DM berdasar angka prevalensi DM
berjumlah 769orang. Dengan demikian cakupanPelayanan
Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2019
adalah 107,4%capaian ini naik dibandingkan dengan tahun
2018 dimana tercapai 100%, dan sudah mencapai target SPM
sebesar 100%.
Gambar 2.21Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
Melitus (DM) di Kabupaten Jombang Tahun 2017-2018
47
Sumber : Program P2PTM Puskesmas Tembelang Kec. Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar diatas tampak bahwa cakupan Pelayanan
kesehatan penderita Diabetes Mellitus belum dapat mencapai target
SPM 100%. Faktor penyebab belum tercapainya target antara lain
adalah :
Jumlah pelayanan kesehatan penderita baru Diabetes Mellitus
terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah sasaran yang
ditargetkan;
Partisipasisasarandalammengakseslayanan Kesehatan masih
kurang;
Biaya pemeriksaan Laboratorium sederhana penyakit DM cukup
mahal sehingga tidak banyak sasaran yang dapat diskrining dan
pelayanan lainnya sesuai standar;
Pencatatan dan pelaporan yang kurang maksimal.
Gambar 2.22
48
Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) menurut Desa Wilayah Kerja
Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program P2PTM Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa semua desa(7 Desa)
wilayah kerja Puskesmas tembelang sudah mencapai target SPM
100%.
Fokus kegiatan dalam pencapaian target tersebut antara lain :
Skrining penderita faktor resiko diabetes mellitus di poli-
poli layanan di Puskesmas, pelayanan di UKBM, pelayanan
dari jaringan Puskesmas dan jejaring Puskesmas;
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
konseling tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta
terapi farmakologi;
Penyuluhan ke masyarakat tentang pencegahan PTM;
Pencatatan dan pelaporan.
10. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dalam memberikan
49
pelayanan kesehatan ODGJ berat dinilai dengan jumlah ODGJ
berat (psikotik) di wilayah kerjanya yang mendapat pelayanan
kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun..
b) Formula Perhitungan
Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayananan kesehatan jiwa sesuai standar
=
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab / kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja Puskesmas
Tembelang kabupaten Jombang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sebanyak 106orang. Sedangkan Jumlah ODGJ
berat (psikotik) yang ada di Puskesmas Tembelang sebesar
54orang. Dengan demikian cakupan ODGJ berat yang
mendapatkan pelayananan kesehatan jiwa sesuai standar
adalah sebesar 69,6%.Angka ini belum mencapia target SPM
100%.
Gambar 2.23Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
50
Sumber : Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Tembelang
Dari gambar 2.23 dapat diketahui bahwa capaian kinerja
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat menurun dari tahun 2018-2019, dan masih belum
mencapai target SPM 100%.Hal ini dikarenakan oleh.:
o Petugas Kesehatan Kurang dalam sosialisasi pentingnya
pelayanan Pemeriksaan Kesehatan jiwa;
o Partisipasi sasaran dalam mengakses layanan Kesehatan
jiwa masih rendah;
o Rendahnya partisipasi keluarga penderita ODGJ berat
dalam melapor ke petugas kesehatan, untuk mendapat
pelayanan kesehatan.
o Pencatatan dan pelaporan yang kurang maksimal.
Gambar 2.24Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat menurut Desa wilker Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat
7Desabelum mampu mencapai target SPM 100%,
51
Fokus kegiatan dalam pencapaian target dalam
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat, antara lain :
Pendataan dan penemuan penderita ODGJ Berat di
wilayah setempat;
Pelayanan kesehatan ODGJ Berat di Puskesmas sesuai
standar;
Melakukan kunjungan rumah (KIE keswa dan dukungan
moral);
Pelayanan ODGJ Berat di Posyandu Jiwa;
Peningkatan pengetahuan SDM pelaksana program keswa;
Pelatihan kader kesehatan Jiwa;
Pelaksanaan bebas pasung penderita ODGJ berat;
Pencatatan dan pelaporan.
11. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB)
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang -
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang- dalam
memberikan pelayanan orang dengan TB dinilai dari persentase
jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b) Formula Perhitungan
Persentase orang dengan TB mendapatkan pelayananan TB sesuai standar
=
Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun yang sama
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah orang yang terduga TB yang mendapatkan pelayanan
TB sesuai standar adalah 172 orang.Sedangkan Jumlah orang
52
terduga TB yang ada di wilayah Puskesmas Tembelang
Kabupaten Jombang adalah 281orang.Sehingga cakupan
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB)pada
tahun 2019 sebesar 61,2%, belum mencapai mencapai target
SPM 100%.
Gambar 2.25Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Tuberculosis (TB) di Puskesmas Tembelang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2 PM (TB) Puskesmas Tembelang
Dari gambar di atas, Nampak bahwa cakupan pelayanan
kesehatan orang dengan terduga TB belum mencapai target target
SPM 100%.
Gambar 2.26Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Tuberculosis (TB) menurut Puskesmas di Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program P2PM Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
53
Pada gambar di atas terlihat bahwa seluruh Desa wilayah
kerja Puskesmas Tembelang belum mencapai target SPM
100%.
Fokus kegiatan dalam pencapaian target dalam Pelayanan
Kesehatan Orang dengan Tuberculosis (TB), antara lain :
Pembinaan kepada petugas Pengelola Program TBC di
fasilitas pelayanan kesehatan (RS/Puskesmas) oleh Dinas
Kesehatan ;
Pelayanan dan pemeriksaan TBC di RS/Puskesmas ;
Pengobatan penderita TBC ;
Penyiapan SDM dan logistik program P2 TBC ;
Peningkatan peran PMO ;
Investigasi kontak ke rumah penderita TBC ;
Peningkatan jejaring internal dan eksternal ;
Peningkatan jejaring dengan LSM Peduli TBC ;
Kunjungan rumah kepada penderita TBC yang mangkir
pengobatan ;
Peningkatan kegiatan kolaborasi program TBC HIV ;
Peningkatan pencatatan dan pelaporan program P2 TBC ;
Peningkatan penyuluhan tentang penyakit TBC kepada
masyarakat.
12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang-
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang- dalam
memberikan pemeriksaan HIV terhadap orang berisiko
terinfeksi HIV dinilai dari persentase orang berisiko terinfeksi
HIV yang datang ke fasyankes dan mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
b) Formula Perhitungan
Persentase orang Jumlah orang beresiko terinfeksi
HIV yang mendapatkan 100%
54
beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
=
pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes dalam kurun waktu satu
tahun dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang
sama
X
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes adalah 663orang,
sedangkan Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang ada di
Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang sebanyak
500orang, sehingga cakupan Pelayanan Kesehatan Orang
dengan Resiko terinfeksi HIV tahun 2019 sebesar 132,6%.
Angka ini sudah mencapai target SPM 100%.
Gambar 2.27Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Resiko Terinfeksi HIV di Puskesmas Tembelng Ke.Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2PM Puskesmas Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar di atas nampakbahwa cakupan Pelayanan
Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIVmeningkat yaitu
dari100% pada tahun 2018 menjadi 132,6% pada tahun 2019,
capaian inisudah mencapai target SPM 100%.
55
Gambar 2.28Cakupan dan Target Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Resiko Terinfeksi HIV menurut Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program P2PM Puskesmas Tembelang
Dari gambar di atas Nampak bahwa terdapat 7 (tujuh)
Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang telah mampu
mencapai target SPM pelayanan kesehatan orang dengan resiko
terinveksi HIV.
Fokus kegiatan dalam mempertahanakan dan
meningkatkan Pelayanan Kesehatan Orang dengan resiko
terinfeksi HIV, antara lain :
Pemetaan kelompok sasaran bekerjasama dengan LSM
Peduli HIV/AIDS ;
Penyiapan SDM dan logistik HIV ;
Pengembangan layanan KTS dan PDP ;
Peningkatan jejaring eksternal dan internal :
Peningkatan jejaring dengan LSM Peduli HIV/AIDS ;
56
Peningkatan peran penjangkau lapangan ;
Peningkatan program kolaborasi TBC HIV ;
Peningkatan kualitas pencatatan dan pelaporan program P2
HIV.
b. PELAYANAN TAMBAHAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
1) Desa Siaga Purnama Mandiri
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang-
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang- dalam
mengupayakan desa siaga aktif terhadap desa yang ada
dinilai dari perbandingan Desa yang memenuhi kriteria desa
siaga Purnama-Mandiri (8 indikator minimal nilai C) dengan
jumlah desa siaga yang ada di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
b) Formula Perhitungan
Persentase Desa Siaga Minimal Madya
=
Jumlah Desa Siaga Purnama Mandiri
Jumlah semua desa siaga yang ada
X 100%
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah Desa Siaga Purnama Mandiri yang ada di Puskesmas
Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019 adalah 7 desa,
dan semua Desa Purnama Mandiri tahun 2019 sebesar 100%.
Gambar 2.29Cakupan dan Target Desa Siaga Purnama Mandiri
di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
57
Sumber : Program Promkes dan Pemasy Puskesmas Tembelang
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan Desa siaga
Purnama mandiri sudah mencapai target SPM 20%.
Fokus kegiatan dalam mempertahankan dan meningkatkan
Pengupayaan Desa siaga Minimal Madya, antara lain :
Advokasi kepada pemangku kebijakan desa untuk
pengupayaan desa siaga berstrata purnama atau mandiri;
Pembinaan Desa Siaga;
Pelaksanaan 5 program desa siaga;
Pelaksanaan Pengukuran Perkembangan Desa Siaga.
2) Posyandu Purnama Mandiri
a) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang-
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang- dalam
mengupayakan Posyandu Purnama mandiri terhadap Posyandu
yang ada dinilai dari persentase Posyandu yang memenuhi
penilaian telaah kemandirian Posyandu dengan skor minimal
75 (versi Jawa Timur) dibandingkan dengan jumlah Posyandu
yang ada di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b) Formula Perhitungan
Persentase Posyandu Purnama Mandiri
=
Jumlah Posyandu Purnama Mandiri
Jumlah seluruh PosyanduX
100%
58
c) Hasil Pencapaian Tahun 2019
Jumlah Posyandu berstrata Purnama dan Mandiri di Puskesmas
vTembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019 sebanyak
38Posyandu, sedangkan Jumlah seluruh Posyandu yang ada
adalah 38Posyandu. Sehingga cakupan Posyandu Purnama
Mandiri tahun 2019 adalah 100%. Cakupan ini sudah dapat
mencapai target SPM 84%.
Gambar 2.30Cakupan dan Target Posyandu Purnama Mandiri
di Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program Promkes dan Pemasy Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang
Pada gambar di atas terlihat bahwa Posyandu Purnama
Mandiri meningkat dari tahun 2018-2019 dan sudah mampu
mencapaitarget SPM84%.
Fokus kegiatan dalam pengupayaan tingkat
kemandirian Posyandu berstrata Purnama dan Mandiri antara
lain :
Pelayanan Posyandu dengan lima (5) meja pelayanan setiap
bulan;
Pemenuhan sarana dan prasarana posyandu;
59
Pendistribusian blanko telaah kemandirian Posyandu dari
Puskesmas ke Desa (Poskesdes);
Pelaksanaan telaah kemandirian Posyandu terhadap seluruh
Posyandu yang ada di wilayah desa tersebut.
3) PHBS tataran Rumah Tangga Sehat
a) Definisi Operasional :
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dalam
mengupayakan pelayanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya perubahan perilaku rumah tangga ber PHBS dinilai
dari perbandingan rumah tangga yang telah memenuhi semua
indikator PHBS tatanan rumah tangga dalam kurun waktu
tertentu dengan jumlah rumah tangga yang disurvey PHBS di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu yang sama.
b) Formula Perhitungan
Persentase PHBS Tatanan Rumah Tangga
=
Jumlah Rumah Tangga yang telah memenuhi semua indikator PHBS tatanan Rumah Tangga dalam satu kurun waktu tertentu
Jumlah Rumah Tangga yang di Survey PHBS dalam kurun waktu sama
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah Rumah Tangga yang telah memenuhi semua
indikator PHBS tatanan Rumah Tangga sebesar 1298 rumah
tangga. sedangkan Rumah tangga yang disurvey PHBS
sebanyak 2007Rumah tangga. Dengan demikian cakupan
Rumah Tangga ber PHBS tahun 2019 sebesar 64,47%.
Cakupan ini sudah mencapai target SPM 57%.
60
Gambar 2.31Cakupan dan Target PHBS Tataran Rumah Tangga
di Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program Promkes Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan rumah
tangga ber PHBS naik dari tahun 2018-2019 dan tahun
2019sudah mencapai target SPM 57%.
Gambar 2.32Cakupan dan Target PHBS Tataran Rumah Tangga menurut
Puskesmas di Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Promkes Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang
Pada gambar di atas dapat kita lihat bahwa 7 Desa
wilayah kerja Puskesmas Tembelang yang telah mencapai
target SPM
Fokus kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan
cakupan PHBS tataran Rumah Tangga antara lain :
Melaksanakan survey PHBS;
61
Analisa hasil survey PHBS;
Intervensi Pemberdayaan masyarakat untuk Hidup Bersih
dan Sehat;
Penyuluhan Hidup Sehat tanpa Asap Rokok;
Penyuluhan pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi;
Kampanye makan buah sayur.
4) Cakupan Klinik Sanitasi
a) Definisi Operasional
Klinik sanitasi adalah kegiatan konseling, inspeksi kesehatan
lingkungan dan intervensi kesehatan lingkungan terhadap
pasien/klien guna menganalisa sebab-sebab terjadinya penyakit
serta upaya pemecahannya. Capaian kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Jombang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang adalah perbandingan antara Jumlah Kunjungan klien
Klinik sanitasi, dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dengan Jumlah Kunjungan klien / pasien penyakit berbasis
lingkungan, dalam wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.
b) Formula Perhitungan
Cakupan Klinik Sanitasi =
Jumlah Kunjungan klien Klinik sanitasi, dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah Kunjungan klien / pasien penyakit berbasis lingkungan, dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah kunjungan klien klinik sanitasi, di Puskesmas se-
Kabupaten Jombang tahun 2019 sebanyak4367kunjungan.
Sedangkan Jumlah Kunjungan klien / pasien penyakit berbasis
lingkungan di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang
tahun 2019 sebesar 180 kunjungan. Dengan Demikian Cakupan
Klinik sanitasi tahun 2019 sebesar 4,1%. Angka ini belum
mencapai target SPM 20% dari total kunjungan klien/pasien
penyakit berbasis lingkungan.
62
Gambar 2.33Cakupan Klinik Sanitasi di Puskesmas Tembelang
Kec.Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program Kesling Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang
Dari garfik diatas nampak bahwa cakupan klinik sanitasi
tahun menurun dari tahun 2018sebesar 10% dan sudah mampu
mencapai Target SPM 10%, menurun di tahun 2019 menjadi
4,1% belum mencapai target SPM 20%.
Fokus kegiatan untuk pencapaian target Cakupan Klinik
Sanitasi antara lain :
Konseling pada pasien penyakit berbasis lingkungan
Untuk melaksanakan Konseling tersebut, Tenaga Kesehatan
Lingkungan mengacu pada Contoh Bagan dan Daftar
Pertanyaan Konseling ;
Hasil Konseling dicatat dalam formulir pencatatan status
kesehatan lingkungan dan selanjutnya Tenaga Kesehatan
Lingkungan memberikan lembar saran/tindak lanjut dan
formulir tindak lanjut Konseling kepada Pasien.
Meningkatkan kembali fungsi klinik sanitasi secara optimal
dan kerjasama lintas program.
5) Cakupan Pembinaan Kelompok/Klub Olah Raga
a) Definisi Operasional
Pembinaan kelompok/klub olahraga meliputi pendataan
kelompok/klub olahraga, pemeriksaan kesehatan dan
penyuluhan kesehatan olahraga. Capaian kinerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Jombang dalam hal ini Dinas Kesehatan
63
Kabupaten Jombang adalah perbandingan antara Jumlah
kelompok/klub olah raga yang dibina di dalam wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu dengan Jumlah kelompok/klub
olah raga yang ada di dalam wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama.
b) Formula Perhitungan
Cakupan pembinaan kelompok/klub olah raga
=
Jumlah kelompok/klub olah raga yang dibina di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah kelompok/klub olah raga yang ada di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah kelompok/klub olah raga yang dibina di Puskesmas
Tembelang Kabupaten Jombang tahun 2019 adalah 22
kelompok, sedangkan Jumlah kelompok/klub olah raga yang
ada di Puskesmas tembelang Kabupaten Jombang sebanyak
65 kelompok. sehingga cakupan Pembinaan Kelompok/Klub
Olah Raga 33,8%. Hal ini sudah mencapai target SPM 25%.
Gambar 2.34Cakupan Pembinaan Kelompok/Klub Olah Raga
di Puskesmas tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program Kesling Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
64
Dari gambar di atas tampak bahwa cakupan pembinaan
kelompok/klub olah raga ada kenaikkan dari tahun 2018
sebesar 20% menjadi 33,8%. Meskipun cakupan mengalami
penurunan tetapi sudah berhasil mencapai target SPM.
Gambar 2.35Cakupan Pembinaan Kelompok/Klub Olahraga menurut DEsa
wilker Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Kesjaor Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas tampak bahwa sebagian besar Desa
wilayah kerja Puskesmas Tembelang sudah mampu mencapai
target SPM.
Fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan pembinaan
kelompok olahragaantara lain :
Pendataan kelompok olahraga;
Pemeriksaan Kesehatan anggota kelompok Olahraga;
Pengukuran kebugaran jasmani anak sekolah;
65
Pengukuran kebugaran jasmani karyawan Puskesmas;
Pengukuran kebugaran jasmani calon jamaah haji;
Pengukuran kebugaran jasmanianggota kelompok olahraga
lainnya;
Penyuluhan kesehatan olehraga pada kelompok olahraga
wilayah kerja Puskesmas masing-masing.
6) Cakupan Pembinaan Kelompok Pekerja
a) Definisi Operasional :
Jumlah kelompok pekerja formal dan informal yang dibina di
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan
Jumlah kelompok pekerja yang ada di dalam wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama.
b) Formula Perhitungan
Caku
pan
pembi
naan
kelom
pok
pekerj
a
=
Jumlah kelompok pekerja yang dibina di
dalam wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah kelompok pekerja yang ada di
dalam wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah kelompok pekerja yang dibinaoleh Puskesmas
tembelang Kabupaten Jombang tahun 2019 sebanyak 1
kelompok. Sedangkan jumlah kelompok pekerja yang ada di
Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang tahun tersebut
adalah 9 kelompok. Dengan demikian cakupan Pembinaan
Kelompok Pekerja adalah sebesar 11,1%.Angka ini belum
mencapai target SPM 25%.
Gambar 2.36Cakupan Pembinaan Kelompok Pekerja
66
di Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2017-2018
Sumber : ProgramUKK Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar di atas tampak bahwa cakupan pembinaan
kelompok pekerjamenurun dari tahun 2018-2019 dan belum
dapat mencapai target SPM ada Tahun 2019.
Gambar 2.37Cakupan Pembinaan Kelompok Pekerja menurut Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : ProgramUKK Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan Pembinaan
Kelompok Pekerja antara lain :
Pendataan kelompok pekerja;
Pemeriksaan kesehatan pada anggota kelompok pekerja
formal dan informal;
67
Penyuluhan kesehatan pada anggota kelompok pekerja
formal dan informal;
Pengukuran kesehatan lingkungan kerja pada tempat kerja
formal dan informal.
7) Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
a) Definisi Operasional :
Perbandingan Jumlah ibu nifas yang mendapat pelayanan
kesehatan nifas sesuai standar minimal 3 kali dengan distribusi
pada 6 jam post partum sampai 3 hari minimal 1 kali, 4 hari -28
hari minimal 1 kali dan 28 hari - 42 hari minimal 1 kali di
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dengan Jumlah
sasaran ibu nifas yang ada di wilayah kerja selama kurun waktu
yang sama.
b) Formula Perhitungan
Persentas
e
Pelayana
n ibu
nifas
sesuai
standar
=
Jumlah Pelayanan ibu nifas sesuai
standart di wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu nifas 0-42 hari yang
ada di wilayah kerja dalam kurun waktu
yang sama
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang
tahun 2019 sebesar 457orang bufas sedangkan jumlah sasaran
ibu nifas di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang pada
tahun yang sama sebanyak 453orang. Dengan demikian
Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas tahun 2019 sebesar
101% sudah meningkat dari pada capaian tahun 2018 sebesar
95%. Angka ini sudah mencapai target SPM 100%.
68
Gambar 2.38PersentasePelayanan Kesehatan Ibu Nifas
di Puskesmas Tembelang Kecamatan tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program KIA Puskesmas tembelang Kab. Jombang
Dari gambar di atas Nampak bahwa persentase Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas meningkat dari tahun 2018-2019 tetapi
capaian tahun 2018maupun 2019sudah mencapai target SPM.
Fokus dalam mempertahankan dan meningkatkan Capaian
pelayanan kesehatan pada Bufas adalah Edukasi pada ibu nifas
untuk control atau mendapatkan pelayanan kesehatan di tempat
dimana dia mendaptkan pertolongan persalinan;
Gambar 2.39Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas menurut DEsa
wilayah Puskesmas Tembelang Kec.TembelangKabupaten Jombang Tahun 2018
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang
69
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Desa wilayah kerja
Puskesmas Tembelang yang telah mampu mencapai target SPM
pelayanan ibu nifas adalah 3(tiga) Desa, yaitu Desa Sentul, Desa
Mojokrapak, dan Desa Tampingmojo
Fokus kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan
Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas antara lain :
Pelayanan kesehatan nifas di Puskesmas dan jaringannya;
Kunjungan rumah ke ibu nifas untuk memberikan layanan
kesehatan;
Pelayanan KB pasca persalinan;
Gambar Kegiatan Pelayanan Bufas (KF)
8) Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
a) Definisi Operasional :
Perbandingan jumlah siswa tingkat SD/ sederajat kelas 2-6
yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala
sesuai standar minimal 1 kali dalam periode tertentu dalam satu
wilayah kerja dengan Jumlah Sasaran seluruh siswa Tingkat
SD/ sederajat kelas 2-6 yang ada di wilayah kerja pada periode
yang sama.
b) Formula Perhitungan
Persentase =
Jumlah siswa tingkat SD/ sederajad X 100%
70
Pelayanan
Pemeriksaa
n Berkala
siswa
tingkat
SD/sederaja
t
kelas 2-6 yang mendapat pelayanan
kesehatan pemeriksaan berkala sesuai
standar minimal 1 kali dalam periode
tertentu dalam satu wilayah kerja.
Jumlah sasaran seluruh siswa Tingkat
SD/ sederajat kelas 2-6 yang ada di
wilayah kerja pada periode yang sama
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah siswa tingkat SD/ sederajad kelas 2-6 yang mendapat
pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar
minimal di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang tahun
2019 sebesar 2563siswa, sedangkan jumlah sasaran seluruh
siswa Tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yang ada di Kabupaten
Jombang tahun tersebut adalah 2563 siswa. Dengan demikian
cakupan Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD
sederajat sebesar 100%. Angka ini sudah mencapai target SPM
100%.
Gambar 2.40Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA (UKS) Puskesmas Tembelang Kab.Jombang
71
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan pelayanan
Pemeriksaan berkala siswa SD dan sederajat sudah dapat mencapai
target SPM 100%.
Gambar 2.41Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat menurut Desa
Wilker Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA (UKS) Puskesmas Tembelang Kab. Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa 7 Desa wilker
Puskesmas Tembelang telah mencapai target SPM 100%.
Fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan pelayanan
Pemeriksaan berkala siswa SD dan sederajat antara lain :
a. Pertemuan pra pelayananuntuk melakukan komunikasi advokasi
dan koordinasi lintas sektor bagi guru UKS dan pimpinan
sekolah.
b. Sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala
bagi murid dan wali murid.
c. Kerjasaama dengan pihak STIKES utk membantu pelaksanaan
kegiatan penjaringan.
d. Pelayanan kesehatan berkala bagi siswa sekolah.
9) Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SMP/sederajat
a) Definisi Operasional :
Perbandingan antara jumlah siswa tingkat SMP/sederajat kelas
8-9 yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala
72
sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu
wilayah kerja dengan jumlah sasaran seluruh siswa tingkat
SMP/sederajad kelas 8-9 yang ada di wilayah kerja dan pada
periode yang sama.
b) Formula Perhitungan
Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/sederajat
=
Jumlah siswa tingkat SMP/sederajat kelas 8-9 yang mendapat pelayanan kesehatan
pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah
kerjaJumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMP/sederajad kelas 8-9 yang ada di
wilayah kerja dan pada periode yang sama
X100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah siswa tingkat SMP/ sederajad kelas 8-9 yang mendapat
pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar
minimal di Kabupaten Jombang tahun 2019 sebesar1176 siswa,
sedangkan jumlah sasaran seluruh siswa Tingkat SMP/
sederajat kelas 8-9 yang ada di Kabupaten Jombang tahun 2019
sebanyak 1176 siswa. Dengan demikian cakupan pelayanan
pemeriksaan berkala siswa SMP/sederajat tahun 2019 sebesar
100 %sudah mencapaian target.
Gambar 2.42Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SMP sederajatdi Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
73
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kab. Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa cakupan pelayanan
pemeriksaan berkala siswa SMP dan sederjat sudah mencapai
target SPM 100%.
Gambar 2.43Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SMP sederajat menurut
Desa wilker Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kab. JombangTerdapat 7 (tujuh) Desa wilker Puskesmas Tembelang
sudah mencapai target SPM 100%,
Fokus kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan
cakupan pelayanan Pemeriksaan berkala siswa SMP dan sederajat
antara lain :
a. Pertemuan pra pelayanan untuk melakukan komunikasi
advokasi dan koordinasi dengan lintas sektor bagi guru UKS
dan pimpinan sekolah.
b. Sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala
bagi murid dan wali murid.
c. Kerjasaama dengan pihak STIKES untuk membantu
pelaksanaan kegiatan penjaringan.
d. Pelayanan kesehatan berkala bagi siswa sekolah.
10) Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan
(SMA)/ sederajat
74
a) Definisi Operasional : Perbandingan antara Jumlah siswa
tingkat SMA/sederajat yang mendapat pelayanan kesehatan
pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode
tertentu dalam satu wilayah kerja dengan Jumlah sasaran
seluruh siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada di
wilayah kerja dan pada periode yang sama.
b) Formula Perhitungan
Pelayanan
Pemeriksa
an Berkala
siswa
tingkat
Lanjutan
(SMA)/sed
erajat
=
Jumlah siswa tingkat SMA/sederajad
kelas 11-12 yang mendapat pelayanan
kesehatan pemeriksaan berkala sesuai
standar minimal 1 kali periode
tertentu dalam satu wilayah kerja
Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat
SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada
di wilayah kerja dan periode yang
sama
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang
mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai
standar tahun 2019 sebanyak 235. Sedangkan Jumlah sasaran
seluruh siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada
sebanyak 235siswa. Dengan demikian, cakupan pelayanan
Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat
sebesar 100% sudah mencapai target SPM 100%.
Gambar 2.44Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SMA sederajat
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
75
Sumber : Program KIA / UKS Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab. Jombang
Dari gambar di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan
pemeriksaan berkala siswa SMA dan sederajat, sudah mencapai
target.
Gambar 2.45Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SMA sederajat menurut
Desa wilker Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
76
Sumber : Program KIA/UKS Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab. Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa terdapat 7 (tujuh)
Desa wilker Puskesmas Tembelang sudah mencapai target
SPM 100%.
Fokus kegiatan dalam upaya pencapaian, cakupan
pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan
(SMA)/sederajat adalah :
Pertemuan pra penjaringan bagi guru
Sosialisasi ttg pentingnya penjaringan bagi wali murid
Kerjasaama dgn pihak stikes utk membantu pelaksanaan
kegiatan penjaringan.
11) Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
a) Definisi Operasional : Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe
(suplemen zat besi) selama periode kehamilannya di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
b) Formula Perhitungan
Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe =
Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe selama periode kahamilannya pada wilayah dan kurun waktu tertentu
Jumlah ibu hamil pada wilayah dan
kurun waktu yang sama
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe selama periode
kahamilannya sejumlah 19.371 orang, sedangkan jumlah target
sasaran ibu hamil tahun 2018 sebanyak21.288 orang. Sehingga
cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fetahun 2018 sebesar
77
90.99%. capaian ini sudah meningkat dibandingkan dengan
tahun 2017 sebesar 85,19%, tetapi belum mencapai target SPM
95%.
Gambar 2.46Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program Gizi Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa cakupan ibu hamil
mendapat 90 tablet Fe meningkat dari tahun 2018-2019sudah mencapai
target SPM 100%,
Gambar 2.47Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe Menurut Desa wilker
Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Gizi Puskesmas Tembelang Kecamatan
78
Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar di atas terlihat bahwa hanya 2 Desa wilker
Puskesmas Tembelang yang telah mencapai target SPM 95%.
Yaitu Desa Sentu dan Mojokrapak
Fokus kegiatan yang dilakukan dalam pemberian 90
tablet Fe bagi ibu hamil adalah :
Penyuluhan pada ibu hamil tentang manfaat dan dampak
minum tablet Fe selama kehamilan.
Validasi data sasaran ibu hamil.
Koordinasi laporan pemberian Fe dari RS ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang.
Peningkatan koordinasi dengan Bidan Praktik Swasta dan
Klinik Bersalin dalam pemberian 90 tablet Fe pada bumil.
Gambar Pemberian Fe pada Ibu hamil
Sumber : Program KIA Puskesmas Tembelang Kec.tembelang Kab.Jombang
79
12) Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
a) Definisi Operasional : Bayi yang mendapat ASI eksklusif
adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
b) Formula Perhitungan
Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif
=
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang
mendapat ASI saja
Jumlah bayi 0 – 6 bulan yang
diperiksa
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja pada tahun
2019 sebanyak 330bayi, sedangkan Jumlah bayi usia 0 – 6
bulan yang diperiksa sebanyak 483bayi. Dengan demikian
cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif tahun 2019 sebesar
80,6% naik dibanding tahun 2018sebesar 80%. Cakupan ini
sudah mencapai target SPM 80%.
Gambar 2.48Cakupan ASI Ekslusif
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2017-2018
Sumber : Program Gizi Puskesmas Tembelang Kab.Jombang
80
Dari gambar dapat dilihat bahwa cakupan ASI
Eksklusif mengalami kenaikandari tahun 2018-2019 dan
sudah dapat mencapai target SPM 80%.
Gambar 2.49Cakupan ASI Ekslusif menurut Desa wilker Puskesmas
Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Gizi Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat hanya 1 (satu)
desa yang sudah mencapai target SPM yaitu Desa
Kedunglosari. Dan 6 (enam) desa belum mencapai target
Fokus kegiatan untuk peningkatan capaian kinerja
Pemberian ASI Eksklusif pada bayi antara lain :
Sosialisasi pelaksanaan program pemberian ASI
eksklusif kepada petugas Puskesmas, Posyandu,
Polindes dan sarana kesehatan lainnya.
Promosi pemberian ASI melalui Kelompok Pendukung
ASI (KP-ASI) yang ada di desa;
Penyediaan ruang ASI di tempat-tempat kerja dan di
fasilitas umum;
13) Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
81
a) Definisi Operasional : Balita Gizi Buruk Yang ditangani di
sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
b) Formula Perhitungan
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
=
Jumlah balita Gizi Buruk yang dirawat
Jumlah semua balita Gizi Buruk
yang ditemukanX 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan tahun 2019
sebanyak 14 balita. Sedangkan jumlah semua balita gizi buruk
yang ditemukan adalah 14. Sehingga cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan tahun 2019 sebesar 100%.Capaian ini
sudah sesuai dengan target SPM 100%.
Gambar 2.50Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
82
Sumber : Program Gizi Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar diatas kasus Balita gizi buruk di
Puskesmas Tembelang masih ditemukan dan sudah
mendapatkan perawatan 100%.
Gambar 2.51Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan menurut Desa wilker Puskesmas di Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Gizi Puskesmas Tembelang Kab.Jombang
Pada gambar di atas terlihat 4(Empat) yaitu Desa
Mojokrapak, Kedunglosari, Tembelang dan Sentul Desa wilker
PuskesmasTembelang ada Balita Gizi Buruk dan semuanya
mendapatkan perawatan/penangnan cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat Perawatan 100%, sedangkan 3(tiga) wilker
Puskesmas Tembelang tidak ada kasus Gizi Buruk
Fokus kegiatan dalam upaya peningkatan cakupan
penanganan balita gizi buruk antara lain :
83
Meningkatkan koordinasi dengan Puskesmas menyangkut
masalah pelaporan Balita Gizi Buruk;
Melakukan pelacakan kasus balita gizi buruk jika ada
pelaporan dari kader atau Puskesmas;
Merawat balita gizi buruk di TFC, RSUD, atau perawatan
dirumah dengan memberi PMT Pemulihan;
Memperkuat stok untuk Pemberian Makanan Tambahan.
Penyediaan alokasi anggaran APBD untuk perawatan di
RSUD bagi balita gizi buruk, sehingga sasaran dapat
perawatan gratis.
14) Ibu Hamil KEK yang ditangani
a) Definisi Operasional : Ibu hamil KEK yang ditangani dan
mendapat pelayanan kesehatan yang terdapat disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
b) Formula Perhitungan :
Ibu Hamil KEK yang ditangani
=
Jumlah ibu Hamil KEK yang ditangani pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu Hamil KEK yang ada
dalam kurun waktu yang sama
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah ibu Hamil KEK yang ditangani pada tahun 2019 adalah
sebesar 81 dari jumlah ibu hamil KEK yang ada sejumlah 81
orang. Dengan demikian, cakupan ibu hamil KEK yang
ditangani sebesar 100%.
Gambar 2.52Cakupan Ibu Hamil KEK yang Ditangani
di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
84
Sumber : Program GiziPuskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab. Jombang
Pada gambar di atas Ibu hamil KEK yang diatngani
100% an sudah mencapai target SPM 100%.
Gambar 2.53Cakupan Ibu Hamil KEK yang Ditangani menurut Desa
wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Gizi Pusksmas Tembelang Kec.Tembelang Kab. Jombang
Pada gambar di atas terlihat bahwa semua Desa wilker
Puskesmas Tembelangsudah mencapai target.
Fokus kegiatan dalam upaya peningkatan cakupan Ibu
Hamil KEK yang Ditangani antara lain :
85
Pelayanan kesehatan Ibu Hamil;
Skrining status gizi ibu hamil;
Pemberian PMT pemulihan ibu Hamil KEK;
Konseling gizi seimbang bagi ibu hamil KEK.
15) Desa/ Kelurahan UCI
a) Definisi Operasional : Cakupan desa/kelurahan UCI adalah
perbandingan antara desa/kelurahan UCI dengan jumlah
desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja tertentu dalam kurun
waktu satu tahun.
b) Formula Perhitungan
Cakupan Desa / kelurahan UCI
=
Jumlah desa/kelurahan UCI dalam satu wilayah dan kurun waktu tertentu
Jumlah desa/kelurahan yang ada dalam
satu wilayah dan pada kurun waktu
yang sama
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah desa/kelurahan UCI di Puskesmas Tembelang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang tahun 2019 adalah
7 desa/kelurahan dari total 7 desa/kelurahan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kecamtan Tembelang
Kabupaten Jombang. Dengan demikian, cakupan desa/kelurhan
UCI tahun 2019sebesar 100% sudah meningkat dibanding
cakupan tahun 2018 sebesar 95 % dan sudah mencapai target
SPM baik di tahun 2018 maupun tahunb 2019
Gambar 2.54Cakupan Desa/Kelurahan UCI
86
Di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2 (Imunisasi) Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Pada gambar diatas dapat diketahui cakupan
desa/kelurahan UCI tahun 2019 meningkat dari pada tahun
2018dan sudah mencapai target.
Gambar 2.55Cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Imunisasi Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas Nampak bahwa 7 Desa yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Tembelang sudah tercapai target dari
desa UCI.
Fokus kegiatan dalam upaya untuk peningkatan
desa/kelurahan UCI antara lain :
87
Pendataan sasaran imunisasi;
Pelayanan Imunisasi di Posyandu dan di Puskesmas, untuk
sasaran bayidan memberikan kesempatan kepada Unit
Pelayanan Swasta untuk turut menjalankan program imunisasi.
Pelayanan imunisasi-imunisasi lain mengikuti program
imunisasi Nasional.
16) Cakupan Batita yang Memperoleh Imunisasi Booster
a) Definisi Operasional :
Anak usia 18-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-
Hib dan Campak di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
b) Formula perhitungan
Cakupan baduta yang mendapatkan imunisasi booster
Jumlah anak usia 18-24 bulan yang mendapat imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak dalam satu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu
= X 100%Jumlah anak usia 18-24 bulan dalam satu wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah anak usia 18-24 bulan yang mendapat imunisasi DPT-
HB-Hib dan Campak di Puskesmas Tembelang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang tahun 2019 adalah 417 anak,
sedangkan jumlah sasaran anak baduta (usia 18-24 bulan)
sebesar 442 anak. Sehingga cakupan batita yang memperoleh
Imunisasi Booster tahun 2019 sebesar 94,3% cakupan ini sudah
meningkat dibanding tahun 2018 adalah 85 %.
Gambar 2.56Cakupan Pemberian Imunisasi Booster
88
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program Surveilens dan Imunisasi Puskesmas Tembelang Kec. Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas Nampak bahwa cakupan Baduta
Mendapat imunisasi Booster tahun 2019 sebesar 94,30%.
Indikator ini mengalami perubahan sejalan dengan perubahan
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang penetapan
Target dan Indikator SPM urusan Tambahan sesuai Kebutuhan
di Kabupaten Jombang. Sedangkan indikator SPM pemberian
imunisasi Booster tahun 2018 adalah batita yang memperoleh
Imunisasi Booster sebesar 85%. Cakupan pemberian imunisasi
Booster mengalami peningkatan dari tahun 2018-2019. Tahun
2018sudah dapat mencapai target SPM begitu juga tahun 2019
sudah dapat mencapai target SPM.
Gambar 2.57
89
Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster menurut Desa wilayah kerja Puskesmas Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program Imunisasi Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa 5 Desa wilker
Puskesmas Tembelang mampu mencapai target SPM 84%. Cakupan
terendah terdapat di Desa Sentul (82,6%), dan Desa Tampingmojo
(82,4%)
Fokus kegiatan pelayanan Baduta yang mendapatkan imunisasi
Booster antara lain :
Pendataan sasaran imunisasi;
Pelayanan Imunisasi di Posyandu, untuk sasaran Batita;
Pemberian Penyuluhan tentang imunisasi;
Pemberian konseling tentang imunisasi.
Sweeping sasaran baduta yang belum mendapatkan imunisasi
booster.
17) Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi <24 Jam
a) Definisi Operasional : Cakupan KLB di desa / kelurahan
mengalami KLB yang ditangani < 24 jam terhadap KLB kurun
waktu tertentu.
b) Formula Perhitungan
90
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah KLB di desa ditangani < 24 jam yang ada di
Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang Tahun 2019 tidak ada kejadian KJLB.
Gambar 2.58Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
Penyelidkan Epidemiologi <24 Jam di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Tahun 2018-2019
Sumber : Program Surveilens Puskesmas Tembelang Kec.tembelang Kab.Jombang
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa tidak ada
kejadian KLB di Puskesmas Tembelang dan penanganankasus
KLB di desa/kelurahan di seluruh wilayah kerja Pusekesmas
Tembelang tidak ada penangnan KLB < 24
Fokus kegiatan dalam upaya penanganan KLB di
Desa/Kelurahandilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 Jam
antara lain :
Pengumpulan data;
Pengamatan kasus yang berpotensi kearah KLB.
Analisa dan penyajian data;
91
Cakupan desa / kelurahan mengalami KLB ditangani <24 jam
Jumlah KLB di desa ditangani < 24 jam
= X 100%Jumlah KLB di desa di wilayah kerja tertentu
Pencegahan dan pengendalian KLB adalah bekerja sama
dengan lintas program dan lintas sektor untuk segera
mengatasi masalah kesehatan yang muncul sehingga tidak
berkembang menjadi KLB.
18) Rumah/Bangunan yang Bebas Jentik Nyamuk Aedes Aegypti
a) Definisi Operasional : Rumah/Bangunan yang telah diperiksa
jentik dan disimpulkan telah bebas jentik nyamuk Aedes
Aegypti di suatu wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu.
b) Formula Perhitungan
Rumah/bangunan Bebas Jentik
=
Jumlah rumah/bangunan/penampungan air bebas jentik nyamuk aedes aygepti pada suatu wilayah kerja pada kurun
waktu 1 tahun
Jumlah rumah/bangunan/penampungan
air yang diperiksa di wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
X 100%
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah rumah/bangunan/penampungan air yang bebas
jentik nyamuk aedes aygepti di Puskesmas Tembelang
Kecamatan tembelang Kabupaten Jombang tahun 2019
sejumlah 17.196rumah, sedangkan jumlah rumah yang
diperiksa sekitar19.977rumah. Dengan demikian cakupan
rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes
Aegyptitahun 2019 sebesar 86%. Cakupan ini belum mencapai
target SPM 95%. Cakupan belum mencapai target SPM sebesar
> 95 %, hal ini disebabkan karena belum berjalannya Program
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) oleh masyarakat.
Gambar 2.59
92
Cakupan Rumah/Bangunan yang Bebas Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : ProgramP2PM Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang Kab.Jombang
Pada gambar di atas terlihat bahwa terjadi penurunan
cakupan rumah/bangunan bebas Jentik sekitar 9%.
Gambar 2.60Cakupan Rumah/Bangunan yang Bebas Jentik Nyamuk Aedes Aegypti menurut Desa wilayah kerja Puskesmas
Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Prgram P2PM Puskesmas Tembelang Kec.Tembelang
Kab.Jombang
Dari Gambar diatas menunjukkan bahwa 7 (Tujuh) desa
wilker Puskesmas Tembelang Angka Bebas Jentiknya masih
dibawah target 95%
93
Fokus kegiatan dalam upaya meningkatkan cakupan
rumah/bangunanan bebas jentik Aedes antara lain :
Pendataan jumlah/bangunan dalam wilayah kerja ;
Sosialisasi tentang PSN ;
Optimalisasi peran Jumantik ;
Pembentukan Sismantik ;
Pembentukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ;
Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan jentik berkala (PJB) ;
Gerakan PSN bersama dengan lintas program dan sektor ;
Peningkatan peran dan fungsi Pokjanal/Sagas PSN.
19) Pemeriksaan kontak intensif kusta
a) Definisi Operasional : Persentase focus (penderita yang
sedang dalam pengobatan MDT dan mantan penderita yang
sudah RFT atau selesai berobat 5 tahun terakhir) yang
dilakukan pemeriksaan kontak intensif (20 orang/focus) di
suatu wilayah kerja kurun waktu 1 tahun.
b) Formula Perhitungan :
Persentase Pemeriksaan Kontak Intensif Kusta =
Jumlah Focus yang dilakukan pemeriksaan kontak intensif (20 orang per Focus) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu 1 (satu) tahun
X 100%Jumlah Focus yang ada di suatu wilayah pada kurun waktu satu tahun
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah focus yang dilakukan pemeriksaan kontak
intensif (20 orang per Focus) di Kabupaten Jombang tahun
2019 sebanyak 2orang dari jumlah focus yang ada pada
tahun yang sama sebanyak 2, sehingga cakupan kinerja
pemeriksaan kontak intensif kusta tahun 2019 sebesar
100%. Angka ini sudah mencapai target SPM 100%.
Gambar 2.61
94
Cakupan Pemeriksaan kontak intensif kustaDi Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2PM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa cakupan
Pemeriksaan kontak intensif kusta sudah mencapai target
SPM 100%.Dan nampak bahwa capaian puskesmas
Tembelang sudah mencapai target 100%.
Beberapa fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan
pemeriksaan kontak intensif kusta antara lain :
a. Peningkatan kegiatan pemeriksaan kontak intensif kusta
dengan fokus penderita baru dan RFT 2 – 5 tahun;
b. Peningkatan jejaring lintas program dan sektor;
c. Sosialisasi penyakit kusta;
d. Pembinaan & peningkatan kapasitas petugas kusta
Puskesmas;
20) Penderita DBD yang Ditangani
a) Definisi Operasional : Presentase penderita DBD yang
ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu)
tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang
ditemukan / dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.
b) Formula Perhitungan :
95
Penderita DBD yang Ditangani =
Jumlah Penderita DBD yang Ditangani sesuai SOP di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun
X 100%Jumlah Penderita DBD yang Ditemukan di wilayah dan dalam kurun waktu yang sama
c) Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah Penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di
Kabupaten Jombang tahun 2019 sebanyak 10 orang. Sedangkan
Jumlah Penderita DBD yang Ditemukan di Kabupaten
Jombang pada tahun yang sama sebesar 10. Dengan demikian
cakupan Penderita DBD yang Ditangani tahun 2019 sebesar
100%. Angka ini sudah mencapai target SPM 100%.
Gambar 2.62Cakupan Penderita DBD yang Ditangani
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2PM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa cakupan
penderita DBD yang ditangani tahun 2018-2019 sudah 100%,
sesuai dengan target SPM.
Gambar 2.63
96
Cakupan Penderita DBD yang Ditangani menurut Desa Wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program P2PM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa sebagian besar
Puskesmas sudah mencapai target SPM 100%. Hanya di
Puskesmas Wonosalam pada Tahun 2018 capaiannya adalah 0
%, hal ini disebabkan karena tidak ada penderita DBD yang
ditemukan segingga tidak ada penderita DBD yang ditangani.
Beberapa fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan
penderita DBD yang ditangani antara lain :
a. Sosialisasi DBD ke masyarakat;
b. Pembinaan & peningkatan kapasitas petugas di layanan
kesehatan;
c. Refreshing tata laksana DBD oleh dokter Spesialis;
d. Peningkatan jejaring internal dan eksternal;
e. Peningkatan fungsi rujukan.
21) Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
a. Definisi Operasional : Cakupan Penemuan Penderita Diare
yang Ditangani adalah jumlah penderita diare yang datang dan
dilayani sesuai standar di wilayah Kabupaten Jombang dalam
kurun waktu satu tahun.
b. Formula Perhitungan :
97
c. Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di
Kabupaten Jombang tahun 2019 sebanyak 493orang. Sedangkan Jumlah perkiraan
penderita diare semua umur di Puskesmas Tembelang Kecamtan Tembelang
Kabupaten Jombang pada tahun yang sama sebesar 762 orang. Dengan demikian
cakupan Penemuan penderita diare yang di tangani tahun2019 adalah 64,60%
mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 100 % dan belum mampu mampu
mencapai target SPM 100% pada tahun 2019.
Gambar 2.64Cakupan Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2PM Puskesmas Tembelang Kecamtan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan penemuan
penderita diare yang ditangani menurun dari tahun 2018-2019
dan belum mencapai target SPM 100% di tahun 2019. Hal ini
98
Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
=
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di
satu wilayah tertentu
Jumlah perkiraan penderita diare semua
umur pada suatu wilayah tertentu dalam
waktu yang sama (10% x angka
kesakitan diare x jumlah penduduk)
X 100%
disebabkan karena jejaring Puskesmas dengan jejaringnya
belum berjalan efektif dan maksimal.
Beberapa fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan
Penemuan Penderita Diare yang Ditangani antara lain :
a. Sosialisasi tentang pencegahan penyakit diare ke
masyarakat ;
b. Pembinaan & peningkatan kapasitas petugas :
c. Peningkatan jejaring internal dan eksternal ;
d. Peningkatan program STBM ;
e. Peningkatan tertib pelaporan.
22) Cakupan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) Penyakit Tidak
Menular
a. Definisi Operasional : Cakupan desa/kelurahan yang
melaksanakan Posbindu dalam kurun waktu tertentu.
b. Formula Perhitungan :
c. Hasil Kegiatan Tahun 2019
Desa wilayah kerja Puskesmas Tenbelangyang mempunyai
Posbindu 2019 sebanyak 7 desa. Dari 7 Desa yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Tembelang. Sehingga cakupan
Posbindu tahun 2019 sebesar 100% sudah meningkat dari pada
cakupan tahun 2018 sebesar 30%. Cakupan tahun 2019 ini
sudah mencapai target SPM 40%.
99
Cakupan Posbindu
=
Desa yang mempunyai Posbindu dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah desa yang ada di wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
X 100%
Gambar 2.65Cakupan Posbindu Penyakit Tidak Menular
di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2PTM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar diatas nampak bahwa cakupan Posbindu
PTM tahun 2019 sudah mencapai target SPM 40%, dan
meningkat dari pada capaian tahun 2018 (30%).
Gambar 2.66Cakupan Posbindu Penyakit Tidak Menular menurut Desa Wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Jombang Tahun
2019
Sumber : Program P2PTM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
100
Dari gambar di atas terlihat bahwa semua Desa Wilayah
kerja Puskesmas Tembelang sudah mampu mencapai target SPM
40%.
Beberapa fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan
posbindu PTM antara lain :
a. Melakukan kerjasama lintas sektor untuk sosialisasi dan
pembentukan Posbindu tiap desa;
b. Mendekatkan layanan pada kelompok-kelompok sasaran
Posbindu, misalnya kelompok pengajian, Karang
Taruna;
c. Peningkatan keterampilan kader dan pemenuhan sarana
dan prasarana pelayanan;
d. Melakukan promosi pelaksanaan buka layanan Posbindu,
misalnya siaran di Musholla, disampaikan pada
pertemuan PKK.
23) Peserta Prolanis Aktif
a. Definisi Operasional : Jumlah peserta prolanis yang aktif
dibandingkan dengan jumlah peserta Prolanis yang terdaftar
pada kurun waktu tertentu.
b. Formula Perhitungan :
Cakupan Peserta Prolanis Aktif
=
Jumlah Peserta Prolanis yang Aktif
Jumlah Peserta Prolanis aktif yang terdaftarx 100%
c. Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah Peserta Prolanis yang Aktif tahun 2019 sebanyak
94 orang, sedangkan jumlah Peserta Prolanis aktif yang
terdaftar berjumlah 67 orang. Sehingga cakupan peserta
prolanis aktif tahun 2019 sebesar 71,1 % mengalami
Kenaikkan jika dibanding cakupan tahun 2018 sebesar 50%.
101
Gambar 2.67Cakupan Peserta Prolanis Aktif
di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2018-2019
Sumber : Program P2PTM Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Pada gambar di atas terlihat kenaikkan cakupan tahun
2018-2019 dan selalu dapat mencapai yang ditargetkan yaitu
peserta Prolanis Aktif diatas 50%.
Gambar 2.68Cakupan Peserta Prolanis Aktif menurut Puskesmas
di Desa wilker Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
Sumber : Program P2PTM Puskesmas Tembelang
102
Kecamatan Tembelang Kabupaten JombangPada gambar di atas Nampak bahwa hampir 7 (Tujuh)
desa wilker Puskesmas Tembelang sudah mencapai target
SPM.
Beberapa fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan
peserta Prolanis Aktif antara lain :
a. Melakukan pendataan sasaran dari kegiatan skrining
kesehatan usia produktif;
b. Sasaran prolanis diberi contoh makanan menurut diet yang
tepat untuk penderita PTM;
c. Pengukuran BB, TB, Tensi darah, Gula darah;
d. Konseling kesehatan peserta Prolanis;
e. Variasi senam, misalnya senam Diabet;
f. Pencatatan dan pelaporan ke Dinkes dan BPJS.
24. Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan
masyarakat (Home Care)
a. Definisi Operasional : Capaian kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan Keperawatan
kesehatan masyarakat adalah persentase jumlah keluarga rawan
yang mendapat perawatan kesehatan masyarakat di wilayah
kerja dan dalam kurun waktu tertentu dibanding dengan jumlah
keluarga rawan yang ada dalam wilayah kerja dan kurun waktu
yang sama.
b. Formula Perhitungan :
Keluarga rawan yang mendapat perawatan kesehatan masyarakat (Home Care
=
Keluarga rawan mendapat Perawatan
kesehatan masyarakat di suatu wilayah
dalam kurun waktu tertentu
Jumlah keluarga rawan (2,66% x KK
miskin) di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
X 100%
103
c. Hasil Kegiatan Tahun 2019
Pada tahun 2019 Jumlah keluarga Rawan berdasarkan data
Puskesmas Tembelang sebanyak 64 keluarga. Dari jumlah
tersebut jumlah keluarga rawan yang sudah mendapatkan
perawatan kesehatan masyarakat sebanyak 50keluarga
sehingga dengan demikian cakupan keluarga rawan yang
mendapat perawatan kesehatan masyarakat (Home Care) tahun
2019 adalah 78,1% hal ini menunjukkan peningkatan signifikan
dari pada tahun 2018 sebesar 30%.
Gambar 2.69Cakupan Keluarga Rawan yang mendapat Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Home Care) di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Tahun 2018-2019
Sumber : Program Perkesmas Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas nampak bahwa cakupan Keluarga
rawan mendapat perkesmas meningkat dari tahun 2018-2019.
104
Gambar 2.70Cakupan Keluarga Rawan yang mendapat Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Home Care) menurut Desa Wilayah kerja Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang
Tahun 2019
Sumber : Program Perkesmas Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa Keluarga rawan
yang mendapatkan perawatan kesehatan masyarakat hanya
hanya 5 (Lima) desa dan 2 desa tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan .
Beberapa fokus kegiatan untuk meningkatkan cakupan
keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan
masyarakat (Home Care) antara lain :
1) Seleksi Keluarga
2) Menyimpulkan Keluarga yang akan dibina
3) Menyusun Rencana Pembinaan
4) Pelaksanaan Perawatan Kesehatan Masyarakat Keluarga
rawan
5) Monitoring dan evaluasi
25. Puskesmas Terakreditasi
105
a. Definisi Operasional : Capaian kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten/kota dalam mengupayakan akreditasi puskesmas
adalah persentase jumlah Puskesmtas yang telah terakreditasi
dan dalam kurun waktu tertentu dibanding dengan jumlah
seluruh puskesmas yang ada dalam wilayah kerja dan kurun
waktu yang sama.
b. Formula Perhitungan :
Persentase Puskesmas yang terakreditasi
=
Jumlah Puskesmas terakreditasi di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh Puskesmas di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
X 100%
c. Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah Puskesmas terakreditasi di Kabupaten Jombang hingga
tahun 2019 adalah sebanyak 34 Puskesmas, sedangkn jumlah
seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Jombang adalah 34
Puskesmas. Dengan demikian, cakupan Puskesmas terakreditasi
tahun 2019 adalah 100% sudah meningkat dari tahun
2018capaian sebesar 79,41%. Sudah mampu mencapai target
SPM.
Gambar 2.43Cakupan Puskesmas Terakreditasi
di Kabupaten Jombang Tahun 2017-2018
106
Sumber : Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Puskesmas Tembelang
sudah terakreditasi tahun 2018-2019 dengan status Madya.
26. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan
a. Definisi Operasional : Capaian Kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Jombang-dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang dan jaringannya- dalam memberikan pelayanan
Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan dinilai dari Persentase
Pelayanan Penyediaan Jenis Obat, perbekalan kesehatan dan
reagen yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas
dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan Jenis Obat,
perbekalan kesehatan, dan/ataureagen yang direncanakan untuk
disediakan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas sesuai
Formularium Kabupaten dalam Kebijakan yang berlaku, di
Puskesmas dalam kurun waktu yang sama.
b. Formula Perhitungan :
Ketersediaan Obat
=
Jumlah total item obat, perbekkes, dan/atau reagen yang disediakan/diadakan/diminta di Puskesmas/Dinkes dalam kurun waktu tertentu
Jumlah total item obat, perbekkes, dan/atau
reagen yang direncanakan untuk disediakan/diadakan/diminta Puskesmas / Dinkes sesuai Fornas dalam Kebijakan yang berlaku, di Puskesmas/Dinkes dalam kurun waktu yang sama.
X 100%
c. Hasil Kegiatan Tahun 2019
Jumlah total item obat, perbekkes, dan/atau reagen yang
disediakandi Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang tahun 2019 sebanyak 144 jenis obat.
Sedangkan jumlah total jenis atau item obat, perbekkes, dan/atau
107
reagen yang direncanakan untuk disediakan/ diadakan
Puskesmas TembelangKabupaten Jombang sesuai Fornas dalam
Kebijakan yang berlaku, di Puskesmas/Dinkes tahun 2019
sebanyak 144 item obat. Dengan demikian cakupan ketersediaan
obat sesuai kebutuhan tahun 2019 adalah 81,90%, ada
kenaikkan dibandingkan 2018 sebesar 70%. angka ini sudah
mencapai target SPM.
Gambar 2.44Cakupan Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhandi Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang
Tahun 2018-2019
Sumber : ProgramFarkalkes Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa cakupan
ketersediaan obat sesuai kebutuhan tahun 2017-2018
mengalami penurunan tetapi dapat mencapai target SPM.
Penurunan cakupan ini disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
a. Terdapat sejumlah obat e-katalog dan telah dipesan
melalui proses e-purchasing yang ditolak oleh penyedia
dikarenakan alasan kendala ketersediaan bahan baku
obat. Hal tersebut mengakibatkan 2 item obat yaitu
Amoksisin kaplet 500 mg sejumlah 2.000.000 kaplet
dan Ampisilin serbuk injeksi 1000 mg/vial sejumlah
30.000 vial tidak dapat diterima oleh Dinas Kesehatan.
108
b. Terdapat sejumlah obat e-katalog yang telah dipesan
melalui proses e-purchasing dan telah menandatangani
kontrak yang tidak dikirim oleh penyedia dikarenakan
alas an kendala ketersediaan bahan baku obat dan
kenaikan kurs dollar. Hal tersebut mengakibatkan 3
item obat yaitu Amoksisilin sirup kering 125mg/ml
sejumlah 70.000 botol, Ibuprofen tablet 400 mg
sejumlah 1.000.000 tablet dan Metronidazol tablet 500
mg sejumlah 30.000 tablet tidak dapat diterima oleh
Dinas Kesehatan.
c. Terdapat 18 item obat yang tidak dilaksanakan proses
pengadaan dikarenakan hal-hal sebagai berikut :
- Tidak tercantum dalam e-katalog obat sehingga
tidak dapat melalui proses e-purchasing;
- Proses pengadaan di luar e-katalog /e-purchasing
tidak dapat dilaksanakan dikarenakan adanya
tenggat waktu penyusunan kontrak pada anggaran
Dana Alokasi Khusus (DAK) FisikTahun 2018 pada
bulan Juni 2018.
Fokus kegiatan dalam rangka untuk mencapai target SPM antara lain :
a. Memverifikasi dan merekapitulasi Rencana Kebutuhan Obat
Puskesmas, Instalasi Farmasi Kabupaten, dan Kebutuhan Obat
Program Program;
b. Menyesuaikan hasil dari point a dengan ketersediaan anggaran dan
ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten;
c. Melakukan proses pengadaan dan menyelesaikan proses
administrasi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
C. ALOKASI ANGGARAN
Untuk merealisasikan penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan maka pada tahun 2019 dialokasikan anggaran APBD Kabupaten
Jombang dengan rincian sebagai berikut :
109
Tabel 2.4Rekapitulasi Biaya SPM Bidang Kesehatan
Di Puskesmas Tembelang Kec. Tembelang Kabupaten JombangTahun 2019
No Indikator SPM Program / Kegiatan Realisasi Anggaran (Rp)
A. PELAYANAN WAJIB1. Pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil
Program :Program Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi;Kegiatan :Pendampingan Bumil RT (SIB KAMITIM)Sweeping K4Klas Ibu Hamil.
Rp. 15.875.000,-
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Program :Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi;Kegiatan :SIB KAMITIM
Rp. 11.200.000,-
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Program Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi;Kegiatan :SIB KAMITIM
Rp. 9.120.000,-
4. Pelayanan Kesehatan Balita
Program Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi;Kegiatan :Klas Ibu BalitaMonev Pelayanan SDIDTK di Posyandu
Rp. 21.310.000,-
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
Program : Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi;Kegiatan :Pembinaan, dan pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja.
Rp. 9.300.000,-
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
a) Program : Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
Kegiatan : Posyandu Remajaa, Lansia
b) Program : Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi;
Kegiatan :Pembinaan, dan pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remajaPosyandu Remaja
Anggaran sudah termasuk dalam kegiatan ”Posbindu PTM” dan ”Pelayanan Kesehatan Siswa SMA” dan Anggaran ”pelayanana kesehatan Haji (masuk di anggaran
110
No Indikator SPM Program / Kegiatan Realisasi Anggaran (Rp)
Monev Posyandu Remajac) Program : Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
Kegiatan : Peningkatan Survellance Epidemiologi Dan Penanggulangan Wabah :
Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam).
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Program : Peningkatan Kesehatan Usia Lanjut;Kegiatan :Pelayanan pemeliharaan kesehatan Lansia (Posyandu Lansia)Pertemuan Kader Lansia)
Rp.5.200.000,-
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Program : Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak MenularKegiatan:1) Penyuluhan tentang Hipertensi
Rp.8.055.000’-
9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Program : Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak MenularKegiatan:1) Penyuluhan tentang DM
Rp.5.370.000’-
10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Program :Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak MenularKegiatan:1) Posyandu Jiwa2) Pendampingan penderita
gangguan jiwa
Rp.20.755.000’-
11. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis (TB)
Program :Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Kegiatan :a) Pemberian PMT px TBb) Kontak Intensif TBPenyuluhan TB, Diare, ISPA
Rp.21.935.000
12 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko terinfeksi HIV
Program :Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit MenularKegiatan :Penyuluhan HIV di Sekolah
Rp. 2.715.000’-
B PELAYANAN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN
1. Desa Siaga Madya
Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,Kegiatan : Pembinaan Desa Siaga
Rp. 700.000,-
2. Posyandu Purnama Mandiri
Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,Kegiatan : Penilaian Strata Posyandu Balita
Rp 3.133.500’-
111
No Indikator SPM Program / Kegiatan Realisasi Anggaran (Rp)
3. PHBS tatanan Rumah tangga Sehat
Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,Kegiatan : Survey PHBS
Rp 4.440.000,-
4 Cakupan Klinik Sanitasi
Program: Pengembangan Lingkungan Sehat dan Kesehatan Matra.Kegiatan : Inspeksi PBL
Rp 3.300.000 ‘-
5 Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga
Program : Pelayanan Kesehatan Olah RagaKegiatan : Sosialisasi Kesehatan Orga pada guru OR, Pengukuran kebugaran pada kelompok kerja
Rp 2.835.000 ‘-
6 Cakupan pembinaan kelompok pekerja
Program : Pelayanan Kesehatan kerja.Kegiatan ; Sosialisasi dan Pembentukan UKK
Rp 5.870.000 ‘-
7 Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, serta pelayanan kesehatan dgn kunjungan rumah ibu nifas
Terintegrasi dengan kegiatan SIB
KAMITIM
8 Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
Pemeriksaan Berkala peserta didik SD / sederajat
Rp 3.000.000 -
9 Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat
Pemeriksaan Berkala peserta didik SMP / sederajad
Rp 1.675.000 ‘-
10 Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat
Pemeriksaan Berkala peserta didik SMA / sederajad
Rp 2.700.000,-
11 Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
Program:Peningkatan Kesehatan Keluarga dan GiziKegiatan :Monev TTD, Pembentukan TTD Mandiri
Rp 3.675.000 ,-
12 Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
Program:Peningkatan Kesehatan Keluarga dan GiziKegiatan :Sosialisasi Program YukensiPelatihan PMBA
Rp 30.655.500 ‘-
112
No Indikator SPM Program / Kegiatan Realisasi Anggaran (Rp)
13 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Program:Peningkatan Kesehatan Keluarga dan GiziKegiatan :a) Pendampingan Balita Gizi Burukb) TPG
Rp 25.210.000 ‘-
a)
14 Ibu Hamil KEK yang ditangani
Program:Peningkatan Kesehatan Keluarga dan GiziKegiatan :a) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya;b)Pemberian Tambahan Makanan Dan Vitamin
-b)
15 Desa / Kelurahan UCI
Program : Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak menular Kegiatan : Pengambilan Sarana dan Prasarana Imunisasi.
Rp 3.000.000 ‘-
16 Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak menular Kegiatan PelayananVaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah
Anggaran sudah termasuk dalam anggaran Desa/Kelurahan UCI
17. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epdemiologi <24 Jam
Program Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Kegiatan : Survey Kweaspadaan bencana
Rp 750.000 ,-
18. Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes
Program :Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Kegiatan :a) PJB
Rp 8.978.50 ‘-
19. Pemeriksaan kontak intensif kusta
Program :Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Kegiatan :a) School Survey Kustab) Pemberian PMT px MH
Rp 3.687.000 ‘-
20. Penderita DBD yang Ditangani
Program :Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Kegiatan :a) Penyuluhan waspada DBD di Desa
Rp 4.460.000 ‘-
113
No Indikator SPM Program / Kegiatan Realisasi Anggaran (Rp)
21. Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
Program :Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Kegiatan :a) Penyuluhan tentang Diare
Dana terintegrasi dengan keg P2 TB
22. Cakupan Posbindu PTM
Program : PosbinduKegiatan :Posyandu remaja Posyandu Lansia Posyandu Balita
Dana terintegrasi dengan kegiatan Posyandu
23. Peserta Prolanis Aktif
Program :Program Upaya Kesehatan Masyarakat;Kegiatan :Prolanis
Melekat pada dana JKN Puskesmas
24 Keluarga Rawan yang Mendapat Keperawatan Kesehatan Masyarakat (HomeCare)
1) Program :Upaya Kesehatan Masyarakat.1)Kegiatan :Perkesmas . Rp 13.420.000 ‘-
25 Puskesmas Terakreditasi
Program :Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;Kegiatan :Pendampingan Akreditasi
Rp. 6.654.000,-
26. Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan
Program :Obat dan Perbekalan KesehatanKegiatan :Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp.184.599.499,95
D. DUKUNGAN PERSONIL
Untuk mendukung pelaksaan indikator kerja SPM bidang kesehatan,
tenaga kesehatan pemberi layanan kesehatan tersebar di seluruh Kabupaten
Jombang pada instansi Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit Daerah
maupun swasta, serta unit pelayanan kesehatan lainnya.
Tenaga kesehatan dimaksud di atas ada yang berstatus sebagai PNS maupun
Non PNS.
Diantara tenaga kesehatan tersebut beserta kuantitasnya dapat dilihat
pada tabel 2.5 berikut.
114
Tabel 2.5Dukungan Tenaga Kesehatan dalam Implementasi SPM Bidang Kesehatan
Di Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
No Indikator SPM Jenis Tenaga KesehatanJumlah Tenaga
KesehatanA PELAYANAN WAJIB1 Pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil
a) Bidan Koordinator KIAb) Bidan Desa
a) 1b) 8
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
a) Bidan Koordinator Ponedb) Bidan Poned
a) 1b) 13
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
a) Bidan Koordinatorb) Bidan Desa
a) 1b) 8
4 Pelayanan Kesehatan Balita
a) Bidan Koordinatorb) Bidan Desa
a) 1b) 8
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
a) Koordinator program UKS Puskesmas
b) Bidan Desac) Perawat Puskesmasd) Dokter gigi Puskesmase) Ahli gizi Puskesmasf) Tenaga Promkes Puskesmas
a) 1
b) 8c) 5d) 1e) 0f) 1
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
a) Koordinator program UKS Puskesmas
b) Koordinator program PTM Puskesmas
c) Bidan Desad) Perawat Puskesmas
a) 1
b) 1
c) 8d) 5
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
a) Koordinator program Lansia Puskesmas
b) Bidan Desa
a) 1
b) 88 Pelayanan
Kesehatan Penderita Hipertensi
a) Koordinator program PTM Puskesmas
b) Perawat Puskesmasc) Bidan Desa
a) 1
b) 1c) 8
9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
a) Koordinator program PTM Puskesmas
b) Perawat Puskesmasc) Bidan Desa
a) 1
b) 6c) 8
10 Pelayanan a) Koordinator program Kesehatan a) 1
115
No Indikator SPM Jenis Tenaga KesehatanJumlah Tenaga
KesehatanKesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Jiwa Puskesmasb) Bidan Desa b) 8
11 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis (TB)
a) Koordinator program TB Jiwa Puskesmas
a) 1
12 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko terinfeksi HIV
a) Koordinator program HIV Jiwa Puskesmas
1
B PELAYANAN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN1. Desa Siaga Madya a) Koordinator Promkes di Puskesmas 12. Posyandu Purnama
Mandiria) Koordinator Promkes di Puskesmas 1
3. PHBS tatanan Rumah tangga Sehat
a) Koordinator Promkes di Puskesmas 1
4. Cakupan Klinik sanitasi
a) Koordinator Sanitarian di Puskesmas 1
5. Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga
a) Koordinator Kesehatan Olah Raga di Puskesmas
1
6. Cakupan pembinaan kelompok pekerja
a) Koordinator Kesehatan Kerja di Puskesmas
1
7. Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
a) Koordinator Bidan di puskesmasb) Bidan Desa
a) 1b) 8
8. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat
a) Koordinator UKS di Puskesmasb) Bidan Desa
a) 1b) 8
9. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat
a) Koordinator UKS di Puskesmasb) Bidan Desa
a) 1b) 8
10. Pelayanan a) Koordinator UKS di Puskesmas a) 1
116
No Indikator SPM Jenis Tenaga KesehatanJumlah Tenaga
KesehatanPemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat
b) Bidan Desa b) 8
11. Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
a) Ahli Gizi di Puskesmasb) Pemeganng Program Gizi Puskesmasc) Bidan Desa
a) 0b) 1c) 8
12. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
a) Ahli Gizi di Puskesmasb) Pemeganng Program Gizi Puskesmasc) Bidan Desa
a) 0b) 1c) 8
13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
a) Ahli Gizi di Puskesmasb) Pemeganng Program Gizi Puskesmasc) Bidan Desa
a) 0b) 1c) 8
14. Ibu Hamil KEK yang ditangani
a) Ahli Gizi di Puskesmasb) Pemeganng Program Gizi Puskesmasc) Bidan Desa
a) 0b) 1c) 8
15. Desa / Kelurahan UCI
a) Koordinator Imunisasi di Puskesmasb) Bidan Desa
a) 1b) 8
16. Cakupan Batita yang Memperoleh Imunisasi Booster
a) Koordinator Imunisasi di Puskesmasb) Bidan Desa
a) 1b) 8
17. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam
a) Koordinator Surveilens di Puskesmas 1
18. Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes
a) Koordinator DBD di Puskesmas b) Sanitarian di Puskesmas c) Bidan Desa
a) 1b) 1c) 8
19. Pemeriksaan kontak intensif kusta
a) Koordinator Program Kusta di Puskesmas
1
20. Penderita DBD yang Ditangani
a) Koordinator Program DBD di Puskesmas
1
21. Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
a) Koordinator Program Diare di Puskesmas
1
117
No Indikator SPM Jenis Tenaga KesehatanJumlah Tenaga
Kesehatan22. Cakupan Posbindu a) Koordinator Program PTM di
Puskesmas b) Bidan Desa
a) 1
b) 823. Peserta Prolanis
Aktifa) Koordinator Program PTM di
Puskesmas 1
24. Keluarga Rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
a) Pelaksana Program Perkesmas Puskesmas
a) 1 orang
25. Puskesmas Terakreditasi
a) Ketua Akreditasi Puskesmab) Seluruh Staf di Puskesmas
a) 1b) 72
26. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan
a. Pengelola Obat di Puskesmasb. Pengurus Barang
a. 1b. 2
Sumber : Puskesmas Tembelang Kecamatan Tembelang Kab. Jombang
E. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pada tabel 2.2 diatas terlihat bahwa ada beberapa indikator SPM yang
belum mencapai target. Berikut ini uraian tentang penyebab masalah sehingga
suatu indikator SPM tidak dapat mencapai target diikuti solusi penyelesaian
masalahnya. Diantara Indikator yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel 2.4
berikut.
Tabel 2.6Penyebab Masalah dan Solusi untuk Indikator SPM yang Belum Mencapai
Target Di Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang Tahun 2019
No Indikator SPM Penyebab Masalah Solusi1. Pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil
a) Tidak semua ibu hamil melakukan ANC terpadu pada kehamilan Trimester I.
b) Jumlah Kasus Abortus 24 (4,9%) dari Jumlah K1
c) Adanya kehamilan yang tidak diinginkan /malu sehingga ANC pada TM II atau III
a) Mengoptimalkan program Kelas Ibu hamil.
b) Pemeriksaan Kehamilan yg standart
c) Pelaksanaan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
118
No Indikator SPM Penyebab Masalah SolusiKomplikasi)
2. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
a) Standart pelayanan pada Lansia belum bisa terpenuhi semua terutama pada pemeriksaan Laboratoriumnya.
b) Yang mengakses pelayanan di Posyandu belum merata pada semua sasaran karna tempat posyandu tidak terjangkau
a) Berkoordinasi dengan Lintas terkait untuk pemenuhan sarana pemeriksaan Laboratorium dalam pemberian pelayanan yang standart (Rika Berdasi Ceria)
b) Melakukan kunjungan rumah bagi sasaran usila yang belum pernah mengakses layanan kesehatan usila.
3. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
a) Belum maksimalnya kerjasama dengan jejring dan jaringan Puskesmas
b) Kesadaran masyarakat kurang tentang Penyakit Hipertensi
a) Meningkatkan kerjasama dengan Lintas terkait dalam pelaporan px Hipertensi
b) Meningkatkan Pengetahuan masyarakat tentang penyakit Hipertensi
10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan terduga Tubercolosis (TB)
a) Kurangnya Pengetahuan masyarakat tentang bahaya TB dan tanda2/ gejala TB
b) Kurangnya dukungan lintas sektor
a) Meningkatkan sosialisasi ke masyarakat pentingnya pemeriksaan awal pada gejala TB (Batuk >2 mgg)
b) Meningkatkan kerjasama dan dukungan Lintas sektor untuk peningkatan pelayanan orang terduga TB.
13. Cakpan klinik Sanitasi
Petugas Rangkap Dinas di Dinkes Kabupaten
Meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi klinik sanitasi dan kerja sama lintas program.
21. Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes
Kegiatan PSN belum menjadi budaya di masyarakatKesadaran masyarakat masih rendah
1. Sosialisasi PSN DBD ke masyarakat
2. Peningkatan peran Jumantik & Sismantik
3. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) oleh Petugas Puskesmas
4. Pemberian Abate dan KIE pemeliharaan Ikan pada bak penampungan air yang besar
119
No Indikator SPM Penyebab Masalah Solusi5. Peningkatan peran dan
fungsi Tim Pokjanal /Sargas DBD
22. Penemuan Penderita Diare yang Ditangani
Jejaring belum berjalanBelum semua data terlaporkan
Peningkatan jejaring internal dan eksternalTertib pencatatan & pelaporan
BAB IIIPROGRAM DAN KEGIATAN
Diantara beberapa program yang telah dilaksanakan terkait dengan
pelaksanaan SPM bidang kesehatan di Kabupaten Jombang beserta
capaian kinerjanya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Program dan Kegiatan Terkait SPM Bidang Kesehatan Tahun 2019
JENIS PELAYANAN
INDIKATOR KINERJA
Target Renstra
Pusk BLUD 2019
Capaian
Pembilang Penyebut
% /
per 1000 KH/
per 100.000 KH
1 Kesehatan Keluarga
1 Menurunkan Angka Kematian Bayi per 1000 KH
4,4 per 1.000 KH
2 428 4,4
2 Menurunkan Angka Kematian Balita per 1000 KH
6,5 per 1.000 KH
3 2130 6,4
3 Menurunkan Kematian Ibu Maternal per 100.000 KH
89 per 100.000K
H
0 474 0
2 Gizi 1 Prevalensi Balita Gizi Buruk
0,25% 14 76469 1,33
3 P2P 1 Angka kematian ( Case Fatality Rate/CFR ) kasus DBD
<1 0 0 0
4 PL 1 Persentase Desa 28,4% 5 7 71,4
120
ODF
5 Yankes 1 Prosentase Cakupan Rawat Jalan
70,8% 5.681 13.933 40,8
BAB IV
PENUTUP
Indikator SPM tahun 2019 ada beberapa yang mengalami
perubahan. Hal ini cukup menyita perhatian dan konsentrasi dalam
pemahaman dan implementasi dilapangan. Ada indikator yang berubah
target capaian kinerjanya menjadi lebih tinggi dan ada pula indikator baru
dalam SPM yang mana mengacu pada Permenkes nomor 43 tahun 2016.
Sehingga banyak indikator SPM yang belum mencapai target,meskipun
ada beberapa indikator SPM yang telah mencapai target. Setiap indikator
memiliki tantangan dan peluang yang berbeda-beda, sehingga keluaran
capaian tiap indikator SPM berbeda, ada yang dapat mencapai taget dan
ada yang belum dapat mencapai target SPM.
Kondisi ini adalah fakta yang perlu dikomunikasikan dan
dikoordinasikan dengan lintas program dan pengambil kebijakan serta
dengan lintas sektor terkait maupun dengan jejaring kerja. Sehingga
diharapkan diwaktu mendatang tenaga kesehatan mampu merumuskan
rencana kegiatan dan strategi pelaksanaan program dan kegiatan dengan
tepat dan efektif.
Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan usulan yang
dapat meningkatkan capaian kinerja sesuai standar dengan mutu layanan
prima dan mampu memberi kepuasan masyarakat.
Keberadaan buku Evaluasi SPM ini diharapkan dapat memberi
manfaat untuk masukan rencana tindak lanjut pada pihak-pihak terkait,
baik yang bergerak di bidang kesehatan maupun sektor lain yang
berhibungan dengan pencapaian indikator SPM Bidang Kesehatan.
121
Penyajian data dalam buku evaluasi SPM Bidang kesehatan Tahun
2019 ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami perlu mendapat
masukan dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penyajian buku
Evaluasi SPM ini.
Kepala Puskesmas Tembelang
dr. PUGUH HARI SUBAGIA , M. Si Pembina Tingkat INIP. 196811102002121005
122