file · web viewbab i. pendahuluan. latar belakang

49
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa yang nantinya akan memasuki dunia kerja maka, Universitas Trunojoyo Madura sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tingkat tinggi berusaha meningkatkan kualitas mahasiswanya. Khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Ekonomi Pembangunan, konsentrasi Perencanaan Pembangunan yang sangat mendorong mahasiswanya untuk meningkatkan kualitas pengetahuannya melalui kegiatan magang. Kegiatan magang ini bertujuan untuk membandingkan dan pembuktian serta pengaplikasian teori-teori yang didapat di kampus untuk diterapkan dalam dunia kerja. Selain itu kegiatan magang juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena selain mempraktekkan teori yang sudah diperoleh mahasiswa juga menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya dalam membantu mengerjakan tugas di instansi terkait, dalam hal ini adalah Badan Pelaksana - Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura yang berkaitan dengan perencanaan wilayah. Mahasiswa dapat mengamati secara langsung kegiatan atau tugas dari pegawai instansi, dari kegiatan tersebut mahasiswa akan mengetahui secara garis besar bagaimana gambaran nyata dalam dunia kerja yang sebenarnya sehingga nantinya mahasiswa dapat mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya. Mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi tidak hanya dalam hal Laporan Magang Page 1

Upload: lamdan

Post on 03-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakangDalam meningkatkan kemampuan mahasiswa yang nantinya akan memasuki

dunia kerja maka, Universitas Trunojoyo Madura sebagai lembaga yang

menyelenggarakan pendidikan tingkat tinggi berusaha meningkatkan kualitas

mahasiswanya. Khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Ekonomi

Pembangunan, konsentrasi Perencanaan Pembangunan yang sangat mendorong

mahasiswanya untuk meningkatkan kualitas pengetahuannya melalui kegiatan

magang. Kegiatan magang ini bertujuan untuk membandingkan dan pembuktian

serta pengaplikasian teori-teori yang didapat di kampus untuk diterapkan dalam

dunia kerja.

Selain itu kegiatan magang juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena

selain mempraktekkan teori yang sudah diperoleh mahasiswa juga menambah

pengalaman dan pengetahuan khususnya dalam membantu mengerjakan tugas di

instansi terkait, dalam hal ini adalah Badan Pelaksana - Badan Pengembangan

Wilayah Surabaya-Madura yang berkaitan dengan perencanaan wilayah. Mahasiswa

dapat mengamati secara langsung kegiatan atau tugas dari pegawai instansi, dari

kegiatan tersebut mahasiswa akan mengetahui secara garis besar bagaimana

gambaran nyata dalam dunia kerja yang sebenarnya sehingga nantinya mahasiswa

dapat mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan sebelum memasuki dunia kerja

yang sebenarnya. Mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi tidak hanya dalam

hal akademik tetapi juga pengalaman kerja, relasi dan pengetahuan umum dalam

dunia kerja.

Dalam kegiatan magang penulis memilih lokasi di Badan Pelaksana - Badan

Pengambangan Wilayah Surabaya-Madura, karena instansi tersebut berhubungan

dengan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan. Penulis ingin mengetahui

kesesuaian teori, mengetahui seberapa efektif pengaruh adanya Jembatan

Suramadu terhadap perekonomian di wilayah Surabaya-Madura dengan program

percepatan yang sudah direncanakan oleh pihak instansi.

Laporan Magang

Page 1

Page 2: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

1.2 Tujuan Kegiatan MagangDengan adanya kegiatan magang ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang

ingin dicapai, tujuannya yaitu:

a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilan praktis dan

sistematis dalam mempersiapkan calon sarjana ekonomi pembangunan

khususnya konsentrasi perencanaan pembangunan.

b. Membina hubungan baik antara lembaga pendidikan khususnya

perguruan tinggi dengan berbagai instansi dengan bersama-sama

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Mendapatkan masukan guna umpan balik dalam usaha penyempurnaan

kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat.

d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kehidupan

sosial di masyarakat secara baik dan harmonis.

e. Mendapatkan pengalaman kerja sekaligus sebagai media adaptasi,

pengenalan terhadap lingkungan kerja sebelum terjun ke dunia kerja.

f. Mengenal dan mempelajari tentang permasalahan yang terjadi di dunia

kerja dan berusaha mencari penyelesaian berdasarkan ilmu yang di dapat

dalam bangku kuliah.

1.3 Manfaat Kegiatan MagangKegiatan magang ini di harapkan dapat memberikan manfaat yang nyata,baik

bagi penulis maupun instansi terkait.

Adapun manfaat yang di harapkan dari kegiatan magang ini,antara lain:

1. Bagi Penulis

Melatih keterampilan Mahasiswa berdasarkan pengetahuan yang di

peroleh dari jurusan perencanaan wilayah di Universitas Trunojoyo

Madura, mendapatkan inspirasi judul skripsi serta mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh dari perkuliahan serta mencoba menemukan hal baru yang

belum diperoleh di instansi tempat magang.

Laporan Magang

Page 2

Page 3: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

2. Bagi Instansi

Menjalin hubungan yang teratur, sehat, dan dinamis antara instansi

pemerintah dan lembaga perguruan tinggi, serta menumbuhkan

kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara instansi

pemerintah dan perguruan tinggi.

1.4 Rencana MagangPenulis membantu BPWS terkait updating data dan analisis PDRB dalam

rangka mengetahui kecenderungan perkembangan ekonomi di wilayah Suramadu

sebelum dan sesudah adanya pembangunan Jembatan Suramadu. Hal ini

diperlukan oleh BPWS untuk mengetahui dampak dari pembangunan infrastruktur

dan pengembangan sumber daya manusia yang telah dilakukan BPWS di wilayah

Suramadu yang secara mayoritas adalah masyarakat Madura.

Adapun rencana dalam kegiatan magang yang ingin dicapai oleh penulis.

Dengan adanya kegiatan magang ini penulis berharap dapat mencapai beberapa hal

berikut ini:

1. Mengaplikasikan pembelajaran yang sudah didapat di bangku kuliah ke

dalam dunia kerja secara nyata melalui instansi yang dirasa sesuai

dengan program studi yang sedang digeluti.

2. Menemukan objek baru dalam penelitian yang berkaitan dengan ilmu

ekonomi pembangunan, menemukan judul baru dalam rangka

penyusunan skripsi yang menjadi syarat kelulusan.

3. Mengetahui peran dan ruang lingkup instansi dalam jajaran pemerintahan

di Negara Kesatuan Republik Indonesia serta prestasi yang telah dicapai

instansi dalam mewujudkan visi dan misi.

4. Mengatahui pertumbuhan ekonomi menggunakan analisis melalui PDRB

Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota yang menjadi fokus oleh

instansi, khususnya Madura.

5. Membantu menyelesaikan tugas pihak instansi yang dubutuhkan sesuai

dengan analisis.

Laporan Magang

Page 3

Page 4: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Hal-hal yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan magang di Bapel-BPWS

dapat dilihat dalam tabel berikut:

No Uraian Kegiatan

Waktu PelaksanaanJanuari Minggu

ke-Februari Minggu

ke-I II III IV I II III IV

1. Pemahaman awal tentang BPWS.

2. Penempatan dan pengenalan awal divisi, khususnya divisi perencanaan umum.

3. Pemahaman ruang lingkup divisi dan dokumen yang digunakan.

4. Diskusi tahap awal dan penugasan

5. Pengerjaan tugas analisis PDRB sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu

6. Diskusi lanjutan7. Revisi tugas8. Pengerjaan laporan magang

9.Penyerahan Laporan magang kepada pihak instansi

Laporan Magang

Page 4

Page 5: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB IIGAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Didirikan BPWSBerdasarkan PP Nomor 27 Tahun 2008 tentang Badan Pelaksana - Badan

Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (Bapel - BPWS) ditetapkan

kelembagaan yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam

pengembangan wilayah Surabaya-Madura. Pembentukan lembaga tersebut adalah

dimaksudkan untuk optimalisasi pengembangan wilayah Surabaya-Madura pasca

dibangunya Jembatan Suramadu.

2.2 Tugas dan Kedudukan BPWS

Badan Pelaksana mempunyai tugas:

a. menyusun rencana induk dan rencana kegiatan pengembangan sarana

dan prasarana serta kegiatan pengembangan wilayah Suramadu;

b. melaksanakan pengusahaan Jembatan Tol Suramadu dan Jalan Tol

Lingkar Timur (Simpang Juanda - Tanjung Perak) melalui kerjasama

dengan badan usaha pemenang pelelangan pengusahaan jembatan tol

dan jalan tol yang dimaksud;

c. melaksanakan pengusahaan pelabuhan peti kemas di Pulau Madura;

d. membangun dan mengelola :

1) wilayah kaki Jembatan Surabaya - Madura, yang meliputi:

a) wilayah di sisi Surabaya + 600 Ha (enam ratus hektar); dan telah

di perbarui oleh PERDA Surabaya menjadi 250 Ha (dua ratus lima

puluh hektar).

b) wilayah di sisi Madura + 600 Ha (enam ratus hektar).

2) kawasan khusus di Pulau Madura seluas + 600 Ha (enam ratus

hektar) dalam satu kesatuan dengan wilayah pelabuhan

petikemas dengan perumahan dan industri termasuk jalan

aksesnya.

e. menerima dan melaksanakan pelimpahan sebagian wewenang dari

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

Laporan Magang

Page 5

Page 6: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

f. menyelenggarakan pelayanan satu atap untuk urusan perizinan di wilayah

Suramadu;

g. melakukan fasilitasi dan stimulasi percepatan pertumbuhan ekonomi

masyarakat Jawa Timur antara lain:

1) pembangunan jalan akses menuju Jembatan Tol Suramadu, baik di

wilayah sisi Surabaya maupun di wilayah sisi Madura;

2) pembangunan jalan pantai utara Madura (Bangkalan -

Sumenep);

3) pembangunan jalan lintas selatan Madura (Bangkalan - Sumenep);

4) pembangunan jalan penghubung pantai utara Madura denganlintas

selatan Madura;

5) pembangunan infrastruktur perhubungan antar wilayah kepulauan;

6) pengembangan sumber daya manusia dalam rangka industrailisasi di Pulau

Madura; dan

7) penyediaan infrastruktur air baku, air minum, sanitasi, energi, dan

telekomunikasi di wilayah Suramadu.

h. melakukan tugas lain terkait dengan pengembangan wilayahSuramadu

yang ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Pengarah.

Kedudukan dan Ruang Lingkup;

Peraturan Presiden Nomor 27/2008 tentang Badan Pengembangan Wilayah

Surabaya – Madura

Pasal 1:

(1) Untuk melaksanakan pengembangan wilayah Surabaya – Madura (Suramadu),

dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Badan Pengembangan Wilayah

Surabaya-Madura, yang untuk selanjutnya disebut Badan Pengembangan

Suramadu;

(2) Wilayah Suramadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup wilayah

Surabaya, Pulau Madura dan sekitarnya;

Laporan Magang

Page 6

Page 7: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

(3) Badan Pengembangan Suramadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

merupakan Lembaga Pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Presiden.

Status Kelembagaan;

BPWS merupakan Lembaga Pemerintah Non Struktural yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

2.3 Struktur Organisasi BPWS

Laporan Magang

Page 7

Page 8: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Laporan Magang

Page 8

PERPRES NO. 27 TAHUN 2008

BADAN PELAKSANA

Masa Jabatan:– Kepala Badan Pelaksana

untuk masa jabatan dapat diangkat kembali untuk paling lama 1 (satu) kali masa jabatan

– Masa jabatan pejabat lain oleh Kepala Badan Pelaksana.

(pasal 10 Perpres no. 27/2008). Sumber Keuangan:Pendanaanpengembangan Wilayah Suramadu bersumber dari dan Belanja Negara (APBN) pendanaan lain yang sah.(pasal 20 Perpres no. 27/2008).

DEPUTI BIDANG PERENCANAAN DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN

SEKRETARIS

WAKIL KEPALA BADAN

KEPALA BADAN

Sekretariat

DEWAN PENGARAH

Ketua : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.Ketua Pelaksana Harian : Menteri Pekerjaan Umum (merangkap anggota)Sekretaris : Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum.Anggota:

1. Menteri Keuangan2. Menteri Perhubungan3. Menteri Perindustrian4. Menteri Komunikasi dan Informatika5. Menteri Perdagangan6. Menteri Dalam Negeri7. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas8. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara9. Kepala Badan Pertanahan Nasional10. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; dan11. Gubernur Jawa Timur

Page 9: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

2.4 Visi dan Misi

Laporan Magang

Page 9

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PELAKSANA

SUBDIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT

SUBDIVISI PEMBERDAYAAN

SUBDIVISI KERJASAMA PEMDA-SWASTA

SUBDIVISI DOKUMENTASI &

PENYULUHAN HUKUM

SUBDIVISI BANTUAN HUKUM

SUBDIVISI PENYIAPAN PER-

UU-AN

STAFF AHLI BID. PENGAMANAN &

KOMUNIKASI SOSIAL

SUBDIVISI INFRASTRKTUR

KAWASAN

SUBDIVISI PENGADAAN TANAH

SUBDIVISI KEBIJKN PENYIAPAN KAW.

SUBDIVISI PERIZINAN & FASILITASI

SUBDIVISI PROMOSI

SUBDIVISI INVESTASI

SUBDIVISI KELAYAKAN

SUBDIVISI PERENC. TEKNIK BANGUNAN

SUBDIVISI PERENC. TEKNIK

INFRASTRUKTUR

SUBDIVISI ANALISI S LINGKUNGAN

SUBDIVISI PENYUSUNAN

PROGRAM

SUBDIVISI RENCANA

STRATEGIS

SATUAN KERJA BPWS

STAFF AHLI BID. PEMBINAAN PENATAAN MANAJAMEN

SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)

UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)

PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

DIVISIPENYIAPAN KAWASAN

DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN

DIVISIINVESTASI & PERIZINAN

DIVISIPERENCANAAN

TEKNIS

DIVISIPERENCANAAN UMUM

& PROGRAM

DEPUTI BIDANG PERENCANAAN

DIVISIHUB. KELEMBAGAAN &

KOMUNITAS MASY.

DIVISIHUKUM

SEKRETARIS

WAKIL KEPALA BP-BPWS

KEPALA BP-BPWS

Page 10: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Dalam mendukung arahan kebijakan pembangunan nasional, visi percepatan

pengembangan wilayah Suramadu adalah:

“Mendukung Percepatan Pembangunan Wilayah Suramadu Untuk

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengembangan Wilayah”

Untuk mewujudkan visi percepatan pengembangan wilayah Suramadu di atas, maka

misi yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Misi 1 Mengembangkan pusat pertumbuhan kawasan yang di dukung

kemudahan dan kelancaran aksesbilitas.

Misi 2 Meningkatkan pengusahaan dan invstasi kawasan untuk memperkuat

ekonomi lokal berbasi komoditas unggulan yang berdaya saing.

Misi 3 Meningkatkan Suber Daya Manusia yang berkualitas, produktif dan

inovatif.

Misi 4 Menyelenggarakan tata kelola Bapel-BPWS yang amanah, bersih, jujur

dan profesional.

BAB IIILAPORAN KEGIATAN MAGANG

3.1 Laporan Kegiatan Magang

Tempat Pelaksanaan

Magang

: Badan Pelaksana - Badan Perencanaan

Wilayah Surabaya-Madura

Alamat : Jl. Tambak Wedi no.1 Surabaya

Lama Pelaksanan Magang : 24 Hari Kerja

Tanggal Pelaksanaan

Magang

: 13 Januari 2016 s/d 15 Februari 2016

Di dalam pelaksanaan kegiatan magang penulis ditempatkan pada bagian

yang ada di dalam lembaga tersebut. Penulis ditempatkan pada bagian yang telah

ditetapkan oleh sekertariat tepatnya Divisi Perencanaan Umum dan Program. Di

dalam kegiatan magang tersebut penulis melaksanakan segala tugas dan pekerjaan

Laporan Magang

Page 10

Page 11: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

yang diberikan oleh pimpinan bidang maupun staf dari bidang tersebut. Berikut

penjelasan mengenai kegiatan magang tersebut:

1. Input data per sektor di wilayah Surabaya-Madura.

Input data per sektor ini meliputi 4 kabupaten di Madura yaitu Bangkalan,

Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kota Surabaya. Data yang diinput

meliputi data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari 4 kabupaten di

Madura dan Kota Surabaya dengan spesifikasi 9 sektor dan 17 sektor. Data

diperoleh dari buku terbitan Badan Pusat Statistik (BPS) berupa kabupaten

dalam angka serta situs resmi www.bps.go.id

2. Analisis PDRB wilayah Surabaya-Madura.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sektor apa saja yang menjadi

sektor basis di wilayah Surabaya-Madura sekaligus mengetahui pertumbuhan

dari masing-masing sektor di setiap wilayah. Dengan analisis ini juga dapat

diketahui adanya pergeseran sektor di setiap wilayah akibat dari adanya

penambahan infrastruktur yaitu adanya Jembatan Suramadu.

3. Analisis PDRB sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu.

Analisis ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar dampak dari

adanya penambahan infrastruktur berupa Jembatan Suramadu dalam

percepatan pertumbuhan PDRB di 5 Kabupaten/Kota di wilayah Suramadu.

Langkah awal yang dilakukan dalam analisis ini adalah menghitung berapa

pertumbuhan PDRB dari masing-masing Kabupaten/Kota sebelum adanya

Jembatan Suramadu. Selanjutnya membandingkan pertumbuhan tersebut

dengan kondisi setelah adanya Jembatan Suramadu.

3.2 Analisis PDRB Provinsi Jawa TimurJawa Timur sebagai salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan segala potensi

dan keunggulan di beberapa sektornya. Sektor basis di Jawa Timur didominasi oleh

2 sektor, diantaranya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor

industri pengolahan. Berikut grafik hasil analisisnya:

Laporan Magang

Page 11

Page 12: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

2007 2008 2009 2010 2011 20120.00

20,000.00

40,000.00

60,000.00

80,000.00

100,000.00

120,000.00

140,000.00PDRB Provinsi Jawa Timur

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Milia

r Rup

iah

Grafik di atas menunjukkan PDRB Jawa Timur yang terhitung tahun 2007

hingga 2012. Grafik tersebut menggunakan PDRB dengan spesifikasi 9 sektor dan

dalam satuan miliar rupiah. PDRB Jawa Timur secara persentase akan dijelaskan

melalui grafik di bawah ini.

2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

25.0%

30.0%

35.0%PDRB Provinsi Jawa Timur

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Pers

enta

se

Laporan Magang

Page 12

Page 13: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Dapat dilihat antara kedua grafik diatas terdapat perbedaan yang mencolok.

PDRB Jawa Timur secara rupiah mengalami pertumbuhan yang meningkat tiap

tahunnya, namun secara persentase menunjukkan hal yang berbeda. PDRB Jawa

Timur secara persentase menunjukkan bahwa terdapat beberapa sektor yang

mengalami penurunan grafik, hal tersebut disebabkan oleh turunnya proporsi suatu

sektor dalam PDRB. Grafik PDRB secara rupiah mengalami peningkatan, namun

secara persentase mengalami penurunan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

terjadi pergeseran sektor dalam PDRB Jawa Timur.

Pertanian

Pertambangan

dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, G

as dan Air

Bangunan

Perdagangan

, Hotel dan Resto

ran

Pengangku

tan dan Komunikasi

Keuangan, Perse

waan dan Jasa

Jasa-jasa

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%Pertumbuhan Nilai PDRB Provinsi Jawa Timur

Perse

ntase

Pertumbuhan nilai yang terjadi pada Provinsi Jawa Timur menunjukkan

bahwa sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat menguasai pasar yang mana

persentase terus melambung naik setiap tahunnya. Sedangkan sektor yang lainnya

mengalami penurunan disetiap tahunnya, tak terkecuali pada sektor pertanian yang

semakin lama semakin terkikis akan banyaknya pembangunan.

Laporan Magang

Page 13

Page 14: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Persentase proporsi secara diagram menunjukkan bahwa terdapat

pergeseran sektor dalam PDRB Jawa Timur. Hasil analisis dalam bentuk diagram

akan dijelaskan oleh diagram di bawah ini.

15.8%2.2%

26.5%

1.4%

3.2%

29.8%

6.6%5.4% 9.1%

Proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur Tahun 2008

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

15.0%2.3%

25.4%

1.4%3.2%

31.0%

7.3%5.5% 9.0%

Proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur Tahun 2010

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

13.8%2.1%

24.9%

1.3%

3.3%

32.6%

7.8%5.5% 8.6%

Proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur Tahun 2012

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Persentase proporsi PDRB Provinsi Jawa Timur dari ketiga tahun analisis di

atas menunjukkan bahwa sektor yang mendominasi adalah sektor perdagangan,

Laporan Magang

Page 14

Page 15: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

hotel dan restoran dengan proporsi hampir 1/3 dari total PDRB. Peringkat kedua

diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan persentase proporsi rata-rata 25%.

Dapat diketahui juga dari diagram di atas terjadi pergeseran dari masing-masing

sektor dalam menyumbang PDRB Jawa Timur.

3.3 Analisis PDRB Pulau Madura

Madura sebagai salah satu pulau di Jawa Timur yang berbatasan langsung

dengan ibu kota Jawa Timur yakni Kota Surabaya. Madura dengan segudang

potensi sumber daya alam yang dimiliki dan kekhasan karakteristiknya yang terdiri

dari 4 kabupaten diantaranya adalah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan

Sumenep. Madura mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian sehingga

menjadikan sektor pertanian sebagai sektor basis. Berikut hasil analisis PDRB

Madura secara keseluruhan.

2007 2008 2009 2010 2011 20120.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00PDRB Pulau Madura

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Milia

r Rup

iah

PDRB Madura secara garis besar ditopang oleh sektor pertanian. Dari grafik

di atas ditunjukkan oleh grafik yang menjulang tinggi dan terus meningkat tiap

Laporan Magang

Page 15

Page 16: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

tahunnya jika dibandingkan dengan sektor yang lainnya. Berikut grafik PDRB

Madura secara persentase.

2007 2008 2009 2010 2011 20120.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%PDRB Pulau Madura

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan komunikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Pers

enta

se

Terdapat keunikan dari grafik hasil analisis PDRB Madura di atas. Dilihat dari

grafik sebelumnya menunjukkan bahwa sektor pertanian tiap tahunnya meningkat,

namun secara persentasenya dalam PDRB grafik untuk sektor tersebut mengalami

penurunan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pergeseran sektor

dalam PDRB Madura secara keseluruhan. Secara lengkap hasil analisis mengenai

pertumbuhan sektoral akan dijelaskan dalam grafik di bawah ini. Sektor pentanian

merupakan sektor tertinggi di Pulau Madura walaupun setiap tahunnya proporsi

pertanian semakin menurun, akan tetapi sektor pertanian masih menguasai di Pulau

Madura dibandingkan sektor-sektor yang lainnya. Yang ke-2 erupakan sektor

perdagangan, hotel dan restoran, yang menunjukkan bahwa Pulau Madura juga bisa

maju dengan tercukupinya hasil pertanian sebagai pangan sehingga tidak

bergantung pada daerah lain, dan perdagangan dan bisnis juga terus meningkat, hal

ini merupakan suatu pergerakan yang sangat berkesinambungan MENUJU

MADURA MAJU.

Laporan Magang

Page 16

Page 17: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

pertanian

pertambangan

dan penggalian

industri pengolah

an

listrik,

gas dan air

bangunan

perdaga

ngan, hotel

dan restoran

pengangku

tan dan ko

munikasi

keuangan

, persewaan

dan jasa jasa

-jasa

-15.00%

-10.00%

-5.00%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

PERTUMBUHAN SEKTORAL PULAU MADURA

PERS

ENTA

SE

Grafik di atas menunjukkan hasil analisis pertumbuhan sektoral di Madura. Grafik

tersebut menjelaskan tentang pertumbuhan masing-masing sektor dalam PDRB

Madura. Beberapa sektor menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif, sedangkan

untuk sektor bangunan menunjukkan pertumbuhan yang terus meningkat tiap

tahunnya. Pertumbuhan sektoral Pulau Madura pada tahun 2008-2011 banyak yang

mengalami pertumbuhan yang membanggakan, akan tetapi juga tidak sedikit yang

mengalami penurunan hingga mencapai angka minus (-). Akan tetapi pada Tahun

2012 merupakan tahun dimana Madura mengalami tertumbuhan yang stabil,

walaupun pertumbuhan tersebut tidak begitu tinggi, namun tidak ada satu sektorpun

yang memiliki nilai angka minus (-). Hal ini menunjukkan bahwa Madura dengan

pemerintah dimasing-masing Kabupaten dapat membenahi segala kekurangan yang

dimiliki. PDRB Madura secara persentase akan dijelaskan dalam diagram hasil

analisis di bawah ini.

Laporan Magang

Page 17

Page 18: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

47.2%

6.9%

2.3%0.6%

3.6%

18.8%

4.5%

4.6% 11.4%

Proporsi PDRB Madura Tahun 2008

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

44.0%

6.2%2.5%

0.5%3.4%

22.6%

4.1%4.8%

11.9%

Prporsi PDRB Madura Tahun 2010

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

41.6%

6.2%

2.5%

0.5%3.8%

24.5%

4.1%4.9%

11.9%

Proporsi PDRB Madura Tahun 2012

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Dari ketiga diagram di atas tentang persentase proporsi PDRB Madura

menunjukkan bahwa yang mendominasi adalah sektor pertanian. Hal ini

dikarenakan secara mayoritas masyarakat Madura bekerja di sektor pertanian.

Sektor lain dengan persentase proporsi yang tinggi adalah sektor perdagangan,

hotel dan restoran. Sektor ini memiliki rata-rata persentase proporsi dalam PDRB

Madura mencapai 20%.

Laporan Magang

Page 18

Page 19: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

3.4 Analisis PDRB Kota SurabayaSelayaknya sebuah kota, PDRB Kota Surabaya didominasi oleh sektor

perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini tiap tahunnya mengalami peningkatan

yang tinggi. Berikut grafik analisis PDRB Kota Surabaya dalam miliar rupiah

2007 2008 2009 2010 2011 20120

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

50000

PDRB Kota Surabaya

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Milia

r Rup

iah

Laporan Magang

Page 19

Page 20: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

2007 2008 2009 2010 2011 20120.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

PDRB Kota Surabaya

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Pers

enta

se

Grafik hasil analiis PDRB kota Surabaya menunjukkan bahwa persentase

proporsi untuk sektor industri pengolahan mengalami penurunan disetiap tahunnya.

Hal ini diraSecara persentase proporsi kota Surabaya memang turun, tetapi hal itu

tidak berlaku apabila dirupiahkan seluruh sektor yang tadinya meningkat lamban,

jika dirupiahkan mengalami pergerakan yang sepat, bahkan proporsi industri

pengolahan yang setiap tahunnya menurun, akan tetapi apabila dirupiahkan bertolak

belakang dan terus meningkat disetiap tahunnya.

Laporan Magang

Page 20

Page 21: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

pertanian

pertambangan

dan penggalian

industri pengolah

an

listrik, g

as dan air

bangunan

perdaga

ngan, hotel

dan restoran

pengangku

tan dan ko

munikasi

keuangan

, persewaan

dan jasa jasa

-jasa

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

PERTUMBUHAN SEKTORAL KOTA SURABAYAPE

RSEN

TASE

Kota Surabaya merupakan kota terbesar dan terpadat di Jawa Timur. Pada

tahun 2009 merupakan pencapaian tertinggi di beberapa sektor, meskipun juga ada

sektor yang mengalami penurunan hingga 10,44 pada sektor industri pengolahan.

Akan tetapi juga mengalami kenaikan yang membanggakan hingga mencapai

38,04% pada sektor jasa-jasa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kelembagaan

yang ada sangat mumpuni sebagai motor penggerak terpenting dalam pertombuhan

ekonomi. Sedangkan pada tahun 2012 pada sekto perdagangan, hotel dan restoran

melesat cepat hingga mencapai 9,02% dengan adanya sistem kelembagaan yang

mendukung didalamnya.

Laporan Magang

Page 21

Page 22: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

0.11%0.01%

28.79%

3.00%6.60%

37.81%

9.89%

6.56%7.23%

Proporsi PDRB Kota Surabaya Tahun 2008

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

0.09%0.01%

21.89%

2.34%

6.74% 42.16%

11.48%

6.54%

8.76%

Proporsi PDRB Kota Surabaya Tahun 2010

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

0.08%0.01%

21.07%

2.15%

6.67% 43.29%

11.86%

6.50%8.38%

Proporsi PDRB Kota Surabaya Tahun 2012

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Diagram di atas menunjukkan tentang persentase proporsi PDRB Kota

Surabaya tahun 2008, 2010, dan 2012. Hasil diagram menunjukkan bahwa dari

keseluruhan sektor yang mendominasi adalah sektor perdagangan, hotel, dan

restoran dengan rata-rata persentase proporsi mencapai 40%. Selayaknya sebuah

kota metropolis yang didominasi oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan,

sehingga hampir tidak ditemukan sektor pertanian. Dari diagram di atas ditunjukkan

dengan persentase proporsi untuk sektor pertanian yang rata-ratanya hampir 0%.

Laporan Magang

Page 22

Page 23: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

3.5 Analisis PDRB Kabupaten BangkalanKabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten di Madura.

Kabupaten yang menjadi pintu gerbang untuk memasuki wilayah Madura ini menjadi

istimewa dengan adanya satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri di Madura yaitu

Universitas Trunojoyo Madura. Diharapkan dengan adanya PTN tersebut mampu

menjadikan Madura khususnya Bangkalan menjadi lebih baik lagi.

Grafik di bawah ini menjelaskan tentang hasil analisis PDRB Kabupaten

Bangkalan dengan spesifikasi 9 sektor tahun 2007 hingga 2012.

2007 2008 2009 2010 2011 20120.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1,400.00

PDRB Kabupaten Bangkalan

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Milia

r Rup

iah

Dapat diketahui dari grafik di atas bahwa PDRB Kabupaten Bangkalan secara

rupiah terus mengalami peningkatan tiap tahunnya, kecuali pada sektor bangunan

tahun 2011. Sektor tersebut mengalami penurunan grafik dan kembali meningkat

pada tahun berikutnya. Sektor pertanian menjadi sektor basis dalam PDRB

Kabupaten Bangkalan ditunjukkan dengan peningkatan grafik tiap tahunnya. Berikut

merupakan grafik analisis PDRB Kabupaten Bangkalan secara persentase.

Laporan Magang

Page 23

Page 24: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

25.0%

30.0%

35.0%

40.0%

PDRB kabupaten Bangkalan

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Perse

ntase

Jika melihat pada grafik sebelumnya tentang PDRB Kabupaten Bangkalan

secara rupiah, tentu melihat adanya perbedaan. Secara persentase sektor pertanian

meningkat ditiga tahun awal, dan tiga tahun berikutnya mengalami penurunan yang

cukup tajam. Namun hal tersebut diimbangi oleh sektor perdagangan, hotel dan

restoran yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Salah satu faktor yang

menjadikan produksi pertanian menurun adalah semakin berkurangnya lahan untuk

pertanian. Kegiatan alih fungsi lahan yang sebelumnya merupakan lahan pertanian

kini berubah menjadi lahan industri dan pemukiman penduduk.

Laporan Magang

Page 24

Page 25: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Secara lebih rinci mengenai pertumbuhan sektoral dalam PDRB Kabupaten

Bangkalan akan dijelaskan memlalui grafik berikut ini.

pertanian

pertambangan

dan penggalian

industri pengolahan

listrik, g

as dan air

bangunan

perdaga

ngan, hotel d

an restoran

pengangku

tan dan komunikas

i

keuangan

, persewaan

dan jasa jasa

-jasa

-15.00%-10.00%

-5.00%0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%25.00%

PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPATEN BANGKALAN

PERS

ENTA

SE

Madura merupakan kepulauan yang identik dengan hasil di sektor

pertaniannya, baik dari hasil laut maupun hasil buminya. Namun keidentikkan

tersebut tidak dibuktikan di Kabupaten Bangkalan. Dari grafik pertumbuhan sektoral

di atas menunjukkan bahwa sektor pertanian mengalami penurunan tiap tahunnya.

Dimana sektor ini pada tahun 2008 dengan pertumbuhan mencapai 7,30% dan terus

mengalami penurunan yang signifikan hingga pada tahun 2010 pertumbuhannya

mencapa 1,77%.

Selain disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri dan

pemukiman penduduk. Lahan pertanian yang tersisa juga tidak produktif. Penyebab

tidak produktifnya lahan pertanian di Kabupaten Bangkalan disebabkan selain dari

karakteriktik tanah yang berkapur, juga desebabkan oleh sulitnya akses pengairan

sebagai syarat vital dalam pertanian terutama dimusim kemarau.

Laporan Magang

Page 25

Page 26: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

35.6%

1.7%

3.9%

0.8%6.3%

25.1%

7.6%4.9%

14.2%

Proporsi PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2008

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

34.9%

1.5%3.9%0.8%6.4%

26.7%

7.3%

4.6%14.0%

Proporsi PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2010

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

32.2%

1.6%

3.9%

0.8%

7.5%28.3%

7.2%4.6%

14.0%

Proporsi PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2012

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Penyataan tersebut diperkuat dengan adanya ketiga diagram persentase

proporsi di atas yang menggambarkan sektor pertanian yang menurun secara

persentase proporsi tiap tahunnya. Dari diagram di atas juga menunjukkan adanya

pergeseran sektor. Pergeseran sektor yang terjadi antara sektor pertanian yang

mengalami penurunan, sedangkan untuk sektor bangunan dan perdagangan, hotel

dan restoran secara persentase proporsi mengalami peningkatan.

Laporan Magang

Page 26

Page 27: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

3.6 Analisis PDRB Kabupaten SampangSeperti halnya kabupaten lain di Madura, Kabupaten Sampang mengalami

pertumbuhan PDRB yang terus meningkat meskipun tidak sebesar Kota/Kabupaten

di Jawa. Dari segi ekonomi yang ditunjukkan dengan PDRB tiap tahunnya juga

semakin meningkat dan diikuti oleh laju pertumbuhan ekonomi yang juga meningkat.

2007 2008 2009 2010 2011 20120.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1,400.00

1,600.00PDRB Kabupaten Sampang

1. Pertanian

2. Pertambangan & Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas & Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdag, Hotel & Restoran

7. Pengangkutan & Komunikasi

8. Keu, Persewaan & Jasa Pe-rusahaan

9. Jasa-Jasa

Mili

ar R

upia

h

2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0% PDRB Kabupaten Sampang

1. Pertanian

2. Pertambangan & Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas & Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdag, Hotel & Restoran

7. Pengangkutan & Ko-munikasi

8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan

9. Jasa-Jasa

Pers

enta

se

Laporan Magang

Page 27

Page 28: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Dilihat pada grafik hasil analisis PDRB Kabupaten Sampang dalam satuan

persen, sektor pertanian terus menurun akan tetapi sektor pertanian masih

mendominasi jika dibandingkan dengan sektor yang lainnya. Sedangkan dalam

satuan miliar rupiah sektor pertanian masih menduduki peringkat pertama dan terus

menaik. Lain halnya dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang berada di

bawah sektor pertanian akan tetapi persentase terus menguat disetiap tahunnya,

selain itu, sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam rupiah juga terus menguat.

pertanian

pertambangan

dan penggalian

industri pengolah

an

listrik, g

as dan air

bangunan

perdaga

ngan, hotel

dan restoran

pengangku

tan dan ko

munikasi

keuangan

, persewaan

dan jasa jasa

-jasa

-50.00%

-40.00%

-30.00%

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPATEN SAMPANG

PERS

ENTA

SE

Tahun 2010 merupakan tahun dimana kabupaten Sampang mengalami

pertumbuhan yang tidak stabil, ini adalah kasus yang sangat menarik karena apabila

mengalami pertumbuhan maka pertumbuhan tersebut sangatlah tinggi, seperti yang

terdapat pada sektor industri pengolahan hingga mencapai 28,60%. Ada juga yang

tidak mengalami pertumbuhan sama sekali hingga berada dititik 0% yang terjadi

pada sektor pertambangan dan penggalian dengan pertumbuhan -0,22%. Bahkan

juga ada apabila mengalami penurunan, penurunan tersebut sangat tajam seprti

yang terjadi pada sektor listrik, gas dan air hingga mencapai angka -48,97% atau

mendekati 50%.

Laporan Magang

Page 28

Page 29: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

46.5%

10.2%

0.9%

0.9%

2.4%

21.7%

2.5%3.9%

10.9%

Proporsi PDRB Kabupaten Sampang Tahun 2008

1. Pertanian

2. Pertambangan & Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas & Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdag, Hotel & Restoran

7. Pengangkutan & Komunikasi

8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan

9. Jasa-Jasa

43.7%

9.1%

1.0%0.4%

2.1%25.7%

2.5% 3.7% 11.8%

Proporsi PDRB Kabupaten Sampang Tahun 2010

1. Pertanian

2. Pertambangan & Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas & Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdag, Hotel & Restoran

7. Pengangkutan & Komunikasi

8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan

9. Jasa-Jasa

41.5%

9.1%

1.0%0.4%2.2%

27.6%

2.6% 3.8% 11.8%

Proporsi PDRB Kabupaten Sampang Tahun 2012

1. Pertanian

2. Pertambangan & Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas & Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdag, Hotel & Restoran

7. Pengangkutan & Komunikasi

8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan

9. Jasa-Jasa

Dilihat dari proporsi PDRB Kabupaten Smpang Sebelum dan sesudah adanya

jembatan Suramadu Sektor Pertanian yang masih menjadi Sektor basis di

Kabupaaten Sampaang walaupun dari tahun 2008-2012 pertumbuhanya semakin

menurun dan Sektor perdagangan dan hotel yang mulai meningkat dari tahun

ketahun menggantikan sektor pertanian.

Laporan Magang

Page 29

Page 30: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

3.7 Analisis PDRB Kabupaten PamekasanPertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian yang

berkepanjangan pada suatu wilayah, khususnya wilayah Kabupaten Pamekasan.

Pertumbuhan ekonomi sangat penting dalam hal mengukur seberapa besar tingkat

kemajuan perokonomian di Pamekasan. Dalam hal ini berarti terdapatnya kenaikan

dalam pendapatan nasional yang ditunjukkan oleh besarnya nilai Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB).

Berikut merupakan grafik tentang pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Pamekasan.

2007 2008 2009 2010 2011 20120

200

400

600

800

1000

1200PDRB Kabupaten Pamekasan

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Mili

ar R

upiah

Laporan Magang

Page 30

Page 31: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

PDRB Kabupaten Pamekasan

pertanianpertambangan dan penggalianindustri pengolahanlistrik, gas dan airbangunanperdagangan, hotel dan restoranpengangkutan dan ko-munikasikeuangan, persewaan dan jasajasa-jasa

Pers

enta

se

Pada analisis PDRB kabupaten Pamekasan menunjukkan bahwa sektor basis

di kabupaten Pamekasan masih di pertahankan oleh sektor pertanian yang menjadi

sektor unggulan sejak tahun 2007-2012. Namun di balik prosentase peningkatan

PDRB 9 sektor, pertanian mengalami penurunan padatahun 2009 mencapai level

dibawah 50% namun jika dilihat dari segi pertumbuhan ekonominya sektor

pertaniannya masih menjadi penyumbang terbesar dalam perolehan PDRB karena

meskipun prosentasenya menurun namun tingkat pendapatannya terus meningkat.

Selain sektor pertanian yang tetap menjadi sektor basis ada pula 2 sektor lagi yang

menjadi sektor unggulan damun bukan sektor basis yaitu sektor perdagangan hotel

dan restoran dan di ikuti sektor jasa-jasa.

Laporan Magang

Page 31

Page 32: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

pertanian

pertambangan

dan penggalian

industri pengolahan

listrik, g

as dan air bangunan

perdagangan

, hotel dan res

toran

pengangku

tan dan komunikasi

keuangan

, persewaan

dan jasajasa

-jasa-50.00%

0.00%

50.00%

100.00%

150.00%

200.00%PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPAEN PAMEKASAN

PERSEN

TASE

Analisis sektoral di Kabupaten Pamekasan pada periode 5 tahun terakir.

Menunjukkan bahwa pada tahun 2008 kenaikan sektor yang terjadi sangat kecil

bahan ada juga sektor yang mengalami penurunan sebesar -22,52% pada sektor

jasa-jasa. Tahun 2009 merupakan puncak keberhasilan pertumbuhan ekonomi, 7

dari 9 sektor perekomian Kabupaten Pamekasan meninkat hebat hingga mengalami

peningkatan sebesar 183,10%. Dibalik kebaikan pasti ada keburukan, sepert yang

terjadi di tahun 2009 terdapat penurunan sebesar -10,96% pada sektor listrik, gas

dan air. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu

bahwa Indonesia mendapatkan bonus demografi dan juga adanya jembatan

Suramadu yang memperancar suatu kegiatan perekonomian Madura dan

Kabupaten Pamekasan pada khususnya.

Laporan Magang

Page 32

Page 33: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

56.2%

1.1%1.2%1.3%

4.9%

12.5%

4.5%

6.3%

11.9%

Proporsi PDRB Kabupaten Pamekasan Tahun 2008

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

47.5%

1.2%2.8%1.0%4.6%

15.1%

4.6%

6.9%

16.2%

Proporsi PDRB Kabupaten Pamekasan Tahun 2010

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

46.0%

1.1%2.9%1.0%

4.7%

16.3%

4.9%

7.0%

16.1%

Proporsi PDRB Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Proporsi Kabupaten Pamekasan menunjukkan bahwa dari tahun

2008,2010,2012 menunjukkan sektor pertanian sebagai sektor basis dan diikuti

sektor perdagangan hotel dan restoran dan diikuti sektor jasa-jasa. Perbandingan

dari 3 periode tahun menunjukan bahwa sektor unggulan di kabupaten Pamekasan

setelah dan sesudah adanya jembatan Suramadu yaitu sektor pertanian.

Laporan Magang

Page 33

Page 34: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

3.8 Analisis PDRB Kabupaten Sumenep

Dengan terbangunnya jembatan suramadu yang dioperasikan pada tahun

2009, diharapkan mampu menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di Madura.

Terutama kabupaten Sumenep mampu berkembang dengan cepat meskipun berada

dipaling ujung Madura.

2007 2008 2009 2010 2011 20120.00

500.00

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

3,000.00

PDRB Kabupaten Sumeneppertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Mili

ar R

upia

h

2007 2008 2009 2010 2011 20120.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

PDRB Kabupaten Sumenep

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Pers

enta

se

Laporan Magang

Page 34

Page 35: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Analisis PDRB kabupaten Sumenep analisis 9 sektoral menunjukkan bahwa

sektor pertanian menjadi sektor basis dikarenakan menjadi sektor yang

mendominasi dalam 9 sektoral tersebut. Dari tahun 2007 hingga 2012 namun dalam

prosentasenya menglami penurunan secara signifikan dari tahun 2007 hingga 2012

namun penurunan ini hanya dalam perhitungan prosentase saja dikarenakan pada

analisis pertumbuhan perekonomiannya masih cukup meningkat jadi hanya terjadi

pergeseran pada presentasinya.selain sektor pertanian aja pula sektor perdagangan

hotel dan restoran yang meningkat cukup signifikan baik dari prosentasi maupun

nilai pertumbuhannya.

pertanian

pertam

bangan dan pengga

lian

industri pengolah

an

listrik

, gas d

an air

bangunan

perdaga

ngan, hotel

dan resto

ran

pengangku

tan dan ko

munikasi

keuangan

, persew

aan dan jas

ajasa

-jasa

-30.00%

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

PERTUMBUHAN SEKTORAL KABUPATEN SUMENEP

PERS

ENTA

SE

Pada kabupaten Sumeneep menunjukkan adanya pertumbuhan pada sektor

pertaniannya sebesar 55% pada periode 2007 hingga 2012 mengalami

pertumbuhan yang cukup bagus dan mengalami penurunan pada tahun 2011 dan

2012 . selain sektor pertanian yang menjadi sektor basis dan sektor unggulan masih

ada sektor perdagangan hotel dan restoran yang menjadi sektor unggulan di

kabupaten sumenep mengingat sumenep merupakan surga wisata pulau madura

yan g memiliki pulau-pulau yang memiliki pesona yang mampu menarik wisatawan

baik dalam maupun luar negeri.

Laporan Magang

Page 35

Page 36: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

Tahun 2008 pertumbuhan sektoral di Kabupaten Sumenep rata-rata

mengalami kenaikan sebesar 5,16%. Tahun 2009 dimana bonus demografi sudah

Indonesia dapatkan dan juga terdapat akses jembatan Suramadu yang

mempermudah jalannya perekonomian, namun hal itu semua tidaklah berpengaruh

pada kabupaten Sumenep, bahkan perekonomiannya mengalami keterpurukan yang

mana 6 dari 9 sektor memiliki nilai -29,16% pada sektor pengangkutan dan

komunikasi. Selanjutnya pada tahun 2010, 2011, 2012 berturut-turut mengalami

kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,64%, 6,25% dan 6,33%.

Di bawah ini merupakan diagram yang menunjukkan proporsi dari PDRB Kabupaten Sumenep.

51.7%

10.6%

2.5%

0.1%1.9%

15.6%

3.5%4.2%

9.7%

Proporsi PDRB Kabupaten Sumenep Tahun 2008

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

48.7%

9.9%

2.2%0.1%

1.7%

21.3%

2.5%4.7% 8.9%

Proporsi PDRB Kabupaten Sumenep Tahun 2010

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Laporan Magang

Page 36

Page 37: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

46.1%

9.7%

2.2%0.1%

1.7%

23.7%

2.6%4.9% 8.9%

Proporsi PDRB Kabupaten Sumenep Tahun 2012

pertanian

pertambangan dan penggalian

industri pengolahan

listrik, gas dan air

bangunan

perdagangan, hotel dan restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, persewaan dan jasa

jasa-jasa

Pada proporsi kabupaten Sumenep menunjukkan adanya perubahan

persentase antar sektor dalam 3 periode tahun 2008, 2010, 2012 setelah dan

sebelum adanya jembatan suramadu. adanya penurunan dan kenaikan di antara

sektor ditiap periodiknya.

Yang mana proporsi yang terjadi pada sektor pertanian mengalami

penurunan, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami

peningkatan dengan menjadikan Kabupaten sumenep sebagai Kabupaten wisata

pada saat ini.

Laporan Magang

Page 37

Page 38: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penulis melakukan kegiatan magang pada instansi pemerintahan yaitu Badan

Pengembangan – Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura yang berlokasi

di Surabaya. Kegiatan magang ini dilakukan selama 24 hari kerja. Dalam kegiatan

magang ini penulis mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan serta hal-hal

baru yang sangat bermanfaat. Dari kegiatan magang ini pula penulis dapat

mengenal praktik perencanaan wilayah/analisis pertumbuhan wilayah pada dunia

kerja, dan dari situlah penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di

bangku perkuliahan dan mencoba menemukan hal baru yang belum diperoleh dari

pendidikan formal.

Dari analisis PDRB wilayah Surabaya-Madura bisa disimpulkan bahwa:

1. Sebelum adanya Jembatan Suramadu perekonomian di kawasan kaki

jembatan Suramadu sisi Surabaya maupun Madura masih terdapat

ketimpangan ekonomi di beberapa sektoral. Di kawasan tersebut banyak

ditempati oleh mayoritas masyarakat Madura. Ketimpangan tersebut

mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Madura khususnya di wilayah kaki

jembatan Suramadu sisi Madura.

2. Dari analisis ini dapat menunjukkan adanya pergeseran antar sektoral

sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu mulai tahun 2007 hingga

tahun 2012. Sektor pertanian masih menjadi sektor basis di Madura,

sedangkan Kota Surabaya yang menjadi sektor basis adalah sektor

perdagangan, hotel dan restoran.

3. Jembatan Suramadu dinilai mampu memberikan perubahan pada Madura

untuk mejad jauh lebih baik dengan naiknya angka persentase perdagangan

di Madura. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pergeseran sektor dari

sektor pertanian yang proporsinya dalam PDRB tiap tahun mengalami

penurunan ke sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang menggeliat

tumbuh tiap tahunnya.

Laporan Magang

Page 38

Page 39: file · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar belakang

5.2 SaranPenelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar peran dan dampak

yang terjadi sesudah adanya Jembatan Suramadu. Jembatan yang menyatukan

Jawa dengan Madura yang diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi, khususnya untuk wilayah Madura. Pada Penelitian ini terdapat

banyak kekurangan dan kendala yang dialami penulis dalam pengerjaan dan

penyusunan laporan hasil penelitian. Sangat diharapkan oleh para peneliti

selanjutnya agar dapat lebih baik lagi dan sesuai dengan apa yang diharapkan

Beberapa kekurangan dan kendala yang dialami penulis diantaranya adalah

data dan metode analisis. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat

Statistik (BPS), namun kendalanya adalah sulitnya mencari data yang diperlukan

dalam penghitungan analisis. Data yang diperlukan ada, namun dalam periode

tahun analisis yang berbeda. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi hasil analisis.

Metode yang digunakan penulis daam analisis di atas adalah metode sebelum dan

sesudah. Jadi secara garis besar penulis membandingkan PDRB Kabupaten/Kota

antara tahun sebelum dan sesudah adanya Jembatan Suramadu. namun hal

teesebut dirasa kurang akurat untuk mengukur seberapa besar peran dan dampak

Jembatan Suramadu dalam mempengaruhi pertumbuhan PDRB masing-masing

Kabupaten/Kota yang dianalisis.

Alangkah baiknya jika dalam penelitan selanjutnya dapat menggunakan data

dan metode yang tepat. Diharapkan untuk para peneliti selanjutnya agar

menggunakan data dengan periode analisis yang sama, dalam satu periode analisis

biasanya 5 tahun. Untuk metode analisis yang dirasa cukup akurat dalam

penghitungan seberapa besar peran Jembatan Suramadu sebagai tambahan

variabel berupa infrastruktur dalam pembangunan wilayah disarankan untuk

menggunakan metode with and without. Metode ini secara terpisah akan

mengenalisis suatu objek yang diteliti dengan atau tanpa adanya tambahan variabel

yang dalam penelitian ini adalah adanya penambahan infrastruktur berupa Jembatan

Suramadu. Dengan metode ini peneliti dapat mengetahui peran Jembatan

Suramadu dalam percepatan pembangunan di Madura.

Laporan Magang

Page 39