nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · web viewbab i. pendah. uluan. latar belakang. masalah

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin pesat sekarang ini, dengan semakin canggihnya teknologi dan semakin bertumbuhnya kehidupan yang ada sekarang ini ,banyak terjadi perubahan yang cukup terlihat di berbagai bidang, diantaranya bidang politik, ekonomi, sosial,budaya, dan lain-lainnya. perubahan tersebut muncul akibat dari semakin berkembangnya kebutuhan manusia sekarang ini, tidak terkecuali dalam bidang transportasi. Faktor tersebut memicu para industri transportasi untuk memaksimalkan kinerja yang ada di dalam perusahaan mereka agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis. Banyak cara yang dilakukan para perusahaan- perusahaan tarnsportasi tersebut dalam mengungguli para pesaingnya,misalnya dengan memberikan kualitas produk yang bermutu untuk para pelanggannya, dan juga salah 1

Upload: others

Post on 21-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi yang semakin pesat sekarang ini, dengan semakin

canggihnya teknologi dan semakin bertumbuhnya kehidupan yang ada sekarang

ini ,banyak terjadi perubahan yang cukup terlihat di berbagai bidang, diantaranya

bidang politik, ekonomi, sosial,budaya, dan lain-lainnya. perubahan tersebut

muncul akibat dari semakin berkembangnya kebutuhan manusia sekarang ini,

tidak terkecuali dalam bidang transportasi. Faktor tersebut memicu para industri

transportasi untuk memaksimalkan kinerja yang ada di dalam perusahaan mereka

agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis.

Banyak cara yang dilakukan para perusahaan-perusahaan tarnsportasi

tersebut dalam mengungguli para pesaingnya,misalnya dengan memberikan

kualitas produk yang bermutu untuk para pelanggannya, dan juga salah satu cara

yang tepat untuk bertahan dalam persaingan dalam industri transportasi yaitu

dengan mempertahankan citra merek dan loyalitas yang di miliki perusahaan agar

minat beli konsumen tetap terjaga dengan baik.

Fenomena yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan

sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar

untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (Durianto dkk, 2001).

Hal seperti ini dapat terlihat pada produk persaingan produk sepeda motor.

Industri sepeda motor nasional merupakan industri yang masih terus mengalami

pertumbuhan. Pertumbuhan ini di dorong oleh kebutuhan masyarakat akan

1

Page 2: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

transportasi murah dan fleksibel menurut pernyataan Indonesia Commercial

intelegence (2009).

Permintaan kapasitas untuk merespon permintaan yang cukup tinggi pada

tahun 2008 dan mengurangi lamanya waktu pemesanan. Tingginya permintaan

membuat calon pembeli terpaksa memesan dengan jarak antara sampai 3 bulan

untuk produk-produk motor terbaru sepeda motor. Karena nyaris tidak ada produk

yang di tolak oleh pasar, begitu produsen memproduksi brand baru langsung

disambar oleh konsumen. Wajar jika volume penjualan sepeda motor Indonesia

nomer ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India

(edorusyanto.wordpress.com)

Diantaranya PT.Astra Honda Motor merupakan salah satu perusahaan

yang bergerak dalam bidang industri transportasi, penjualan sepeda motor Honda

berada pada posisi tertinggi di bandingkan penjualan sepeda motor Yamaha.

Menurut data yang dihimpun dari Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia

(AISI), penjualan sepeda motor honda mencapai 427.247 unit pada September

2015 dengan penjualan terbanyak motor Honda adalah Honda Beat Sporty CBS

ISS dengan jumlah penjualan 151.792 unit. kemudian ada Honda Vario 125 eSP

dengan total penjualan 63.690 unit. Disusul Honda Scoopy eSP di peringkat tiga

dengan jumlah penjualan sebanyak 40.800 unit.

Sedangkan Yamaha menepati peringkat kedua dalam hal penjualan motor

di Indonesia. Yamaha hanya menjual sebanyak 179.260 unit pada September 2015

(dikutip dari www.SINDONEWS.com)

Dari data dia atas menandakan bahwa penjualan sepeda motor Honda

masih mencapai tingkat penjualan tertinggi dari produsen sepeda motor lainnya.

2

Page 3: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

penjualan ini menyangkut pula pada citra merek dan loyalitas yang baik di mata

Konsumen Honda, maka minat beli konsumen pada merek Honda tersebut

meningkat. Citra merek dan loyalitas yang sekarang ini juga menjadi faktor

penentu apakah minat beli konsumen masih tetap sama atau tidak. Penelitian ini

berfokus pada masyarakat yang menjadi pelanggan atau konsumen sepeda motor

Honda Scoopy di Jakarta Pusat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra

merek dan loyalitas yang dimiliki sepeda motor Honda terhadap minat beli

Konsumen Honda di Jakarta Pusat.

Dengan demikian peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul :“PENGARUH CITRA MEREK DAN LOYALITAS TERHADAP

MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA SCOOPY DI

JAKARTA PUSAT DAN TINJAUANNYA DARI SUDUT

PANDANGISLAM”

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen sepeda motor

Honda Scoopy di Jakarta Pusat?

2. Bagaimana pengaruh loyalitas terhadap minat beli konsumen sepeda motor

Honda Scoopy di Jakarta Pusat?

3. Bagaimana pengaruh citra merek dan loyalitas secara simultan terhadap minat

beli konsumen sepeda motor Honda Scoopy di Jakarta pusat?

4. Bagaimana pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli konsumen

sepeda motor Honda Scoopy di Jakarta Pusat menurut sudut pandang Islam?

3

Page 4: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen sepeda

motor Honda di Jakarta Pusat

2. Untuk mengetahui pengaruh loyalitas terhadap minat beli konsumen sepeda

motor Honda di Jakarta Pusat

3. Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli

konsumen sepeda motor Honda di Jakarta pusat

4. Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli

konsumen sepeda motor Honda Scoopy di Jakarta pusat menurut sudut

pandang Islam

1.4. Manfaat penelitian

1. Manfaat bagi perusahaan :

Penelitian ini di harapkan dapat menggambarkan bahwa citra merek dan

loyalitas mempunyai pengaruh terhadap minat beli dan selanjutnya dapat

menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi yang

sesuai.

2. Manfaat bagi ilmu pengetahuan :

Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan

sumbangan terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang pemasaran.

3. Manfaat bagi penulis :

4

Page 5: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

Sebagai media untuk menguji kemampuan penulis dalam

mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya di

bidang pemasaran.

5

Page 6: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Merek (Brand)

Menurut American Marketing Acossiation (AMA) dalam buku The Power

Of Brand, ( Freddy Rangkuti : 2002 ) menyatakan bahwa merek adalah nama,

istilah, simbol, tanda, rancangan, kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksud

untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan

untuk membedakan dari produk pesaing.

Merek adalah sesuatu yang mengidentifikasikan barang atau jasa penjual

dan membedakannya dari barang atau jasa lainnya. Merek dapat berupa sebuah

kata, huruf-huruf, sekelompok kata, simbol, desain, atau beberapa kombinasi

diatas( Simamora : 2007 ).

2.1.1. Dimensi Merek

Menurut ( Freddy Rangkuti : 2008 ) dimensi merek adalah sebagai berikut:

1. Nama merek harus menunjukan manfaat dan mutu produk tersebut.

2. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.

3. Nama merek harus mudah terbedakan, artinya harus terspesifik dan khusus.

4. Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing.

5. Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat

perlindungan hukum.

6

Page 7: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

2.2. Citra Merek (Brand Image)

Menurut ( Aaker : 2010 ) citra merek dalah persepsi konsumen tentang

kualitas yang berkaitan dengan merek atau perusahaan. Pada tingkat perusahaan,

citra (image) perusahaan di definisikan sebagai persepsi tentang sebuah organisasi

yang terefleksi dalam ingatan pelanggan.

Citra Merek adalah representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek

dan di bentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merk itu. Citra

terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi

terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu

merek, akan lebih memungkinkan pembelian keterkaitan konsumen pada suatu

merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyaknya pengalaman atau

penampakkan untuk mengkonsumsinnya sehingga terbentuk citra merek. Citra

merek yang baik akan mendorong untuk meningkatkan volume penjualan dan

citra perusahaan ( Setiadi : 2003 )

Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol

dalam suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Suatu

brand positioning mencerminkan bagaimana orang memandang suaru merek.

Positioning dan positioning strategy dapat juga digunakan untuk merefleksikan

bagaimana sebuah perusahaan sedang berusaha dipersepsikan.

7

Page 8: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

2.2.1. Dimensi Citra Merek

Menurut (Low dan Lamb : 2000) dimensi dari citra merek antara lain :

1. Friendly / unfriendly : bersahabat atau tidak bersahabat

2. Modern / outdated : memiliki model yang up too date atau ketinggalan jaman

3. Useful / not : dapat digunakan dengan baik atau tidak

4. Popular / unpopular : akrab di benak konsumen atau tidak

5. Gentle / harsh : mempunyai tekstur yang halus / tidak kasar

6. Artifical / Natural :keaslian komponen pendukung atau bentuk

Menurut (Schfiffman dan Kanuk : 2007) terdapat beberapa faktor citra

merek tersebut, yaitu :

1. Kualitas dan mutu, menyangkut kualitas dari produk yang ditawarkan oleh

perusahaan tersebut dengan merek tertentu.

2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesempatan

yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat, yaitu yang terkait dengan fungsi dari suatu produk

yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Pelayanan, yang terkait dengan tugas dari produsen untuk melayani para

konsumen.

5. Resiko, terkait dengan besar kecilnya untung atau rugi yang mungkin dialami

oleh konsumen.

6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak

sedikitnya uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mempengaruhi suatu

produk.

8

Page 9: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yang berupa pandangan,

kesepakatan, dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk

tertentu.

2.3. Loyalitas (Loyalty)

Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun

praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan

dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya

Loyalitas pelanggan dapat di definisikan sebagai “sikap menyenangi

terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten

terhadap citra merek itu sepanjang waktu” ( Sutisna : 2001 )

Loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif

terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud

meneruskan pembeliannya di masa mendatang bila dari pengalamannya,

konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka konsumen tidak akan

berhenti untuk mencoba merek-merek yang lain sampai mendapatkan produk atau

jasa yang memenuhi kriteria ( Mardalis : 2005 )

2.3.1. Dimensi Loyalitas (Loyalty)

Dimansi dari loyalitas pelanggan menurut (Kotler & Keller : 2006) adalah

Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian produk); Retention (Ketahanan

terhadap pengaruh yang negatif mengenai perusahaan); referalls (mereferensikan

secara total esistensi perusahaan).

9

Page 10: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

2.4. Minat beli (Interest to buy)

Pada minat, konsumen di rangsang untuk mencari informasi mengenai

inovasi seorang konsumen yang mulai terunggah minatnya munkin akan atau

mungkin tidak akan mencari informasi yang lebih banyak.

Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan konsumen untuk

membeli produk tertentu serta berapa banyak unit yang produk yang dibutuhkan

pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan

mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk

dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk

mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar

maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku

konsumen di masa yang akan datang (Durianto : 2004).

Sedangkan definisi minat beli menurut (Thamrin : 2003) minat beli adalah

merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap

mengkonsumsi, kecendrungan responden untuk bertindak sebelum keputusan

membeli benar-benar dilaksanakan.

(Meth : 1994) mendefinisikan minat beli sebagai kecendrungan konsumen

untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan

pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan

pembelian.

10

Page 11: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

2.4.1. Dimensi Minat beli

Menurut (Kotler : 2002) konsumen melalui lima tahap dalam mengadopsi

produk baru :

1. Kesadaran (awareness) : konsumen menyadari adanya inovasi tersebut tetapi

masih kekurangan informasi mengenai hal tersebut.

2. Minat (interest) : konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai

inovasi tersebut.

3. evaluasi (evaluation) : konsumen mempertimbangkan untuk mencoba inovasi

tersebut.

4. Percobaan (trail) : konsumen mencoba inovasi tersebut untuk memperbaiki

atas nilai inovasi tersebut.

5. Penerimaan (adoption) : konsumen memutuskan untuk mengunakan inovasi

tersebut sepenuhnya dan secara teratur.

2.5. Hasil Penelitian Terdahulu

Judul/Penulis/Tahun Variabel Hasil

Pengaruh citra merek sepeda motor honda terhadap minat beli konsumen Penulis : Heri Haerudin Tahun : Jan-Apr 2010

Dependent : Minat Beli konsumen

Independent : citra merek

Penelitian ini menggunakan metode penelitian regresi linier sederhana

Nilai t hitung dari X (citra merek) sebesar 11.557 dengan nilai signifikan 0.000 nilai tersebut menunjukan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap nilai beli konsumen

Analisis pengaruh citra merek, daya tarik iklan dan harga terhadap minat beli smartphone NOKIA LUMIA Penulis : Rizky

Anugerah P Tahun : 2014

Dependent : Minat Beli

Independent : Citra Merek, Daya tarik iklan dan harga

Metode yang digunakan dalam mengolah data menggunakan analisis regrensi linier berganda

Semua variabel memiliki nilai signifikasi <0,05 yang artinya semua variabel independent signifikan terhadap variabel

11

Page 12: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

dependent atau lolos uji t dan uji f.

Analisis pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek AQUA Penulis : Kiki Nofriyanti Tahun : 2012

Dependent : Minat Beli

Independent : Citra Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan

Metide analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi llinier berganda

Hasil uji t dari semua variabel independent diperoleh sig <0,05, hasil uji f sebesar 15,366 dengan sig 0,000 <0,05.

Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli Melalui Sikap Terhadap Merek(Kasus Pada Merek Pasta Gigi Ciptadent di Semarang) Penulis : Bambang

Pujadi Tahun : 2014

Dependent : Minat Beli dan Sikap Terhadap Merek

Independent : Citra Merek

Hasil dari pengelolaan data SEM untuk model penuh telah memenuhi kriteria goodness of fit sebagai berikut, nilai chi-square=121,214; probability 0,260; GFI= 0,889; AGFI=0,849; TLI =0,988; CFI =0,990; CMIN/DF=1,082; RMSEA=0,029;

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Citra Merek dapat ditingkatkan dengan meningkatkan persepsi kualitas dan kualitas pesan iklan. Citra merek yg semakin tinggi akan mempengaruhi sikap terhadap merek dan selanjutnya meningkatkan Minat Beli.

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian selular merek Sony Ericson Penulis : Eva Sheilla

Rahma Tahun : 2007

Dependent : Minat Beli Dan Keputusan Pembelian

Independent : Kualitas Layanan Dan Citra Merek

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analiasis korelasi

Kualitas layanan berpengaruh sig terhadap citra merek dgn nilai korelasi 0,34 ; citra merek berpengaruh sig terhadap minat membeli dgn nilai korelasi 0,30; kualitas layanan berpengaruh sig terhadap minat membeli dengan nilai korelasi 0,32; dan minat membeli berpengaruh sig terhadap keputusan pembelian dengan nilai korelasi 0,60.

2.6. Kerangka Konsep

12

Page 13: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

X1

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

2.7. Hipotesis Penelitian

H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel citra merek dengan

minat beli

H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel loyalitas dengan minat

beli

H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel citra merek dan loyalitas

secara simultan terhadap minat beli

Citra Merek (x1)

Loyalitas (x2)

Minat Beli (Y)

13

Page 14: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh Peneliti yaitu penelitian asosiatif.

Menurut (Sugiyono : 2012) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

3.2. Pengumpulan Data

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Data kualitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh dari dalam

perusahaan baik secara lisan maupun tulisan.

2. Data kuantitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh dalam bentuk angka-

angka yang masih perlu di analisis.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder:

1. Data Primer

(Mudrajat : 2006) mengatakan bahwa data primer adalah data yang

dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu. Untuk

pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan

pertanyaan tertutup dimana dalam kuesioner, pernyataan responden di batasi

dengan pilihan jawaban.

14

Page 15: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

2. Data Sekunder

(Mudrajat : 2006) mengatakan bahwa data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna

data. Data sekunder semakin banyak jumlahnya dan tidak terbatas. Penulis

juga melakukan pengutipan langsung dari teori-teori yang menjadi landasan

didalam penulisan skripsi ini, dimana penulisan langsung ini dilakukan dengan

cara membaca buku-buku yang terkait dengan permasalahan penelitian.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan Peneliti dalam mengumpulkan data

adalah menggunakan Kuesioner. Kuesioner yaitu pengumpulan data atau

keterangan yang diungkap melalui penyebaran daftar pernyataan-pernyataan

kepada para responden yang telah ditetapkan. Dibuat dalam bentuk pilihan ganda

(tertutup), kecuali untuk beberapa pertanyaan tentang data pribadi.

Menurut (Sugiyono : 2012) pertanyaan tertutup (close-end) adalah

pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden

untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah

tersedia. Responden hanya memilih satu jawaban dari beberapa jawaban yang

telah disediakan. Hal ini dilakukan terhadap responden yang mewakili dari

populasi yang telah dianggap mewakili untuk penelitian.

Jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada responden dihitung dengan

menggunakan Skala likert yang mempunyai nilai dari sangat positif hingga

negatif, dengan nilai sebagai berikut :

15

Page 16: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

Tabel 3.2Pengelompokan Berdasarkan Metode Skala Likert

Alternatif Jawaban BobotSangat Setuju (SS) Bobot nilai 5Setuju (S) Bobot nilai 4Netral (N) Bobot nilai 3Tidak Setuju (TS) Bobot nilai 2Sangat Tidak Setuju (STS) Bobot nilai 1Sumber : (Sugiyono : 2012)

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut (Sugiyono : 2012) pengertian populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda

motor Honda Scoopy Komunitas Scoodenttial di Jakarta Pusat.

3.3.2. Sampel

Menurut (Sugiyono : 2012) pengertian sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini

adalah sebagian dari pengguna sepeda motor Honda Scoopy Komunitas

Scoodenttial Jakarta Chapter Jakarta Pusat. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah sampling non probabilitas (non probablity

sampling). Sampling non probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk di pilih menjadi sampel (Sugiyono : 2012).

16

Page 17: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Komunitas Honda Scoopy Scoodenttial Chapter Jakarta Pusat merupakan

salah satu dari 9 chapter yang ada di Komunitas Scoopy Scoodenttial Jakarta,

Chapter ini didirikan 1 tahun setelah berdirinya Komunitas Scoopy Scoodenttial

Jakarta dengan tujuan agar kordinasi antar wilayah dapat terjalin dengan baik.

Kegiatan dan aktifitas apapun yang dilakukan oleh Komunitas Honda Scoopy

Scoodenttial Chapter Jakarta Pusat dikordinasikan ke masing-masing chapter agar

bisa terjalin kerjasama yang baik dalam melakukan setiap kegiatan.

4.2. Deskripsi Data dan Pembahasan

4.2.1. Identitas Responden

Responden pada penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Honda

Scoopy Komunitas Scoodenttial di Jakarta Pusat sebanyak 62 responden. Adapun

identitas pengguna sepeda motor Honda Scoopy Komunitas Scoodenttial di

Jakarta Pusat terbagi ke dalam empat bagian yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia,

pekerjaan, Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy, serta Pernah

menggunakan Sepeda Motor merek lain.

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi

frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan

jenis kelaminnya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

17

Page 18: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

Table 4.1Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)Pria 49 79.03Wanita 13 20.97

Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016

2. Usia

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi

frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan

jenis usianya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Table 4.2Usia Responden

Usia Jumlah Responden Presentase (%)17-25 tahun 48 77.42> 25 tahun 14 22.58

Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016

3. Pekerjaan

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi

frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan

jenis pekerjaannya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Table 4.3Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)Pelajar / Mahasiswa 11 17.74Pegawai / karyawan 36 58.06Lainnya 15 24.19

Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016

18

Page 19: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

4. Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi

frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan

Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy sebagaimana terlihat pada tabel

berikut :

Table 4.4Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy Responden

Pekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)< 1 tahun 18 29.031 – 3 tahun 27 43.55> 3 tahun 17 27.42

Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016

5. Pernah menggunakan Sepeda Motor merek lain

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi frekuensi

yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan pernah

menggunakan Sepeda Motor merek lain sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Table 4.5

Pernah Menggunakan Sepeda Motor merek lain RespondenPekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)

Ya 53 85.48Tidak 9 14.52

Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016

4.2.2. Deskripsi Variabel Citra Merek (X1)

Analisis data variabel Citra Merek (X1) Sepeda Motor Honda Scoopy,

yang disajikan dalam tabel dibawah ini didasarkan atas 6 pernyataan. Masing-

masing indikator didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang dijelaskan pada

tabel dibawah sebagai berikut :

19

Page 20: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

Tabel 4.6Sepeda Motor Honda Scoopy Mudah Di ingat

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)Sangat Tidak Setuju - -Tidak Setuju 11 17.7Netral 19 30.6Setuju 32 51.6Sangat Setuju - -

Total 62 100.0Sumber : Data primer yang diolah, 2016

4.2.2. Deskripsi Loyalitas (X2)

Analisis data variabel loyalitas (X2) pada Sepeda Motor Honda Scoopy,

yang disajikan dalam tabel dibawah ini didasarkan atas 7 pernyataan. Masing-

masing indikator didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang dijelaskan pada

tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 4.7Harga Sepeda Motor Honda Scoopy sebanding dengan kinerjanya

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)Sangat Tidak Setuju - -Tidak Setuju 5 8.1Netral 10 16.1Setuju 29 46.8Sangat Setuju 18 29.0

Total 62 100.0Sumber : Data primer yang diolah, 2016

4.2.3. Deskripsi Minat beli (Y)

Analisis data variabel minat beli (Y) pada Sepeda Motor Honda

Scoopy, yang disajikan dalam tabel dibawah ini didasarkan atas 5 pernyataan.

Masing-masing indikator didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang

dijelaskan pada tabel dibawah sebagai berikut :

20

Page 21: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

Tabel 4.8Iklan Honda Scoopy menarik dan menimbulkan minat pelanggan untuk

membeliJawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tidak Setuju - -Tidak Setuju - -Netral 4 6.5Setuju 38 61.3Sangat Setuju 20 32.3

Total 62 100.0Sumber : Data primer yang diolah, 2016

4.2.4. Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan estimasi model regresi, terdapat asumsi-asumsi dasar

yang tidak boleh dilanggar agar hasil estimasinya dapat digunakan sebagai dasar

analisis. Ada empat masalah yang sering kali muncul yang dapat mengakibatkan

tidak terpenuhinya asumsi dasar (klasik), yaitu normalitas, heteroskedastisitas,

multikolinieritas dan autokorelasi. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji

terhadap ada tidaknya gangguan normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas

dan korelasi serial.

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data, dilakukan dengan dua cara yaitu dibuat

histogram untuk distribusi standardized residual dan dibuat grafik Normal

Probability Plot pada setiap model. Untuk memperoleh hasil yang akurat,

penghitungan dilakukan dengan bantuan komputer, hasilnya penelitiannya

sebagai berikut :

21

Page 22: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

Gambar 4.1Normalitas Data

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016Pada normalitas data dengan Normal P-P Plot seperti pada gambar di

atas, terlihat bahwa titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, hal ini berarti data

dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk mengecek apakah sebaran data Minat

beli (Y) bersifat random untuk nilai variabel Citra Merek (X1) dan Loyalitas

(X2). Untuk keperluan pengujian tersebut dibuat scatterplot Diagram antara

22

Page 23: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

predicted value dengan residual. Hasil dari uji heteroskedatisitas dapat dilihat

pada gambar berikut :

Gambar 4.2Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan gambar di atas memperlihatkan bahwa data terpencar di

sekitar angka 0 (0 pada sumbu Y), dan tidak membentuk suatu pola atau trend

garis tertentu. Dengan demikian, data tersebut dapat dikatakan bersifat

heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan untuk analisa regresi.

23

Page 24: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasrkan uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh

hasil bahwa :

1. Secara parsial terdapat pengaruh antara Citra Merek terhadap minat beli

Sepeda Motor Honda Scoopy, hal tersebut diketahui dari hasil uji t yang

diperoleh hasil thitung> ttabel (3.036 > 2.000) maka Ho ditolak dan H1 diterima.

2. Secara parsial terdapat pengaruh antara loyalitas terhadap minat beli Sepeda

Motor Honda Scoopy, hal tersebut diketahui dari hasil uji t yang diperoleh

hasil thitung> ttabel (4.465 > 2.000) maka Ho ditolak dan H1 diterima.

3. Secara simultan terdapat pengaruh antara Citra Merek dan loyalitas terhadap

minat beli Sepeda Motor Honda Scoopy, hal tersebut diketahui berdasarkan

hasil uji F yang diperoleh nilai Fhitung 20.676 sedangkan kritis nilai Ftabel sebesar

3.150. Dengan demikian Fhitung> Ftabel, sehingga jelas Ho ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama Citra Merek dan

Loyalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat beli Sepeda

Motor Honda Scoopy. Sedangkan berdasarkan hasil analisis koefisien

determinasi diperoleh hasil bahwa pengaruh Citra Merek dan Loyalitas

secara simultan terhadap Minat beli Sepeda Motor Honda Scoopy adalah

sebesar 39.2%.

24

Page 25: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

4. Pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli konsumen sepeda

motor Honda Scoopy di Jakarta Pusat menurut sudut pandang Islam yaitu

Islam melarang praktik penawaran untuk mengecoh minat konsumen (najsy)

dan lain sebagainya yang berpotensi merugikan pembeli. Minat konsumen

adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau

seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke

merek lainnya.Dalam melaksanakan jual beli sepeda motor Honda Scoopy

dilakukan dengan cara tidak menjual sesuatu yang haram, tidak melakukan

sistem perdagangan terlarang, tidak terlalu banyak mengambil untung, dan

tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang, serta tidak berbohong ketika

berdagang. Hal tersebut telah sesuai dengan syariat Islam.

5.2. Saran

Mengacu kepada kesimpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan

oleh penulis yaitu :

1. Diharapkan perusahaan terus meningkatkan Citra Merek pelanggan karena hal

tersebut dapat berpengaruh terhadap minat beli, adapun upaya yang dapat

dilakukan perusahaan guna meningkatkan Citra Merek pelanggan pada

perusahaan yaitu dengan cara meningkatakan daya ingat pelanggan terhadap

produk yang ditawarkan serta menciptakan inovasi baru khusunya dalam sisi

kenyamanan menggunkan produk.

2. Diharapkan perusahaan tersebut meningkatkan loyalitas pelanggannya, karena

berdasarkan hasil penelitian loyalitas dapat berpengaruh terhadap minat beli,

25

Page 26: nisrinana35.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAH. ULUAN. Latar Belakang. Masalah

adapun upaya yang dapat dilakukan perusahaan guna meningkatkan loyalitas

yaitu dengan cara meningkatkan kualitas produk yang sesuai dengan

keinginan pelanggan.

26