warta konservasi lahan basah - · pdf fileindonesia dari erosi dan abrasi ... untuk...

20

Upload: buimien

Post on 31-Jan-2018

263 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,
Page 2: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 22222

Fokus Lahan BasahDanau SentaniKondisi Saat Ini dan Tantangan Pegembangannya di Waktu Mendatang 3

Konservasi Lahan Basah“Hybrid Engineering”, Pelindung Garis Pantai di Indonesia dariErosi dan AbrasiContoh Kegiatan di Ds. Timbul Sloko, Kab. Demak, Jawa Tengah 4

Berita Kegiatan Lahan BasahPress ReleaseMangrove Pelindung Wilayah Pesisir 6Mama Tini: Menuai Berkah dari Kecintaannya pada Alam“Modal Dagang Saya dari Tanam Pohon” 8

Berita Umum Lahan BasahStrategi Pengelolaan SaguPotensi, Pemanfaatan, Permasalahan dan Gagasan Pengelolaan 10Keunikan Ekologi PerairanRawa Danau Bangkau 11Hadung Boleng dan Mangrovenya“Pengharagaan dari Yang Maha Kuasa” 12

Flora & Fauna Lahan BasahBangkal (Nauclea sp.)Tumbuhan Lahan Basah, Bahan Bedak Dingin 13

Dokumentasi Perpustakaan 19

Daftar Isi

UcapanTerima Kasih dan

UndanganKami haturkan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya khususnyakepada seluruh penulis yang telah secara

sukarela berbagi pengetahuan danpengalaman berharganya untuk dimuat

pada majalah ini.

Kami juga mengundang pihak-pihak lainatau siapapun yang berminat untuk

menyumbangkan bahan-bahan berupaartikel, hasil pengamatan, kliping, gambar

dan foto, untuk dimuat pada majalah ini.Tulisan diharapkan sudah dalam bentuk

soft copy, diketik dengan huruf Arial 10spasi 1,5 maksimal 4 halaman A4

(sudah berikut foto-foto).

Semua bahan-bahan tersebut termasukkritik/saran dapat dikirimkan kepada:

Triana - Divisi Publikasi dan InformasiWetlands International IndonesiaJl. A. Yani No. 53 Bogor 16161

tel: (0251) 8312189fax./tel.: (0251) 8325755

e-mail: [email protected]

DEWAN REDAKSI:

Pimpinan Redaksi:Direktur Program WIIP

Anggota Redaksi:Triana

Ita SualiaRagil Satriyo Gumilang

“Artikel yang ditulis oleh para penulis,sepenuhnya merupakan opini yang

bersangkutan dan Redaksi tidakbertanggung jawab terhadap isinya”

Dari Redaksi

Pengelolaan yang bijak dan berkesinambungan merupakan kunci dalammenjaga dan melestarikan sumber-sumber daya alam. Dengan terpeliharadan terjaganya sumber daya alam maka manusia dan segenap mahlukhidup lainnya akan terus dapat merasakan manfaat-manfaatnya.Terdengar klise memang, namun itulah kenyataan yang terus kita hadapihari demi hari, lingkungan semakin tereksploitasi dan terancam.

Langkah kecil akan lebih baik jika tidak melangkah sama sekali. Tiadakata terlambat bagi kita semua untuk segera bersatu dalam kesepahaman,bersatu dalam berkarya dan bersatu dalam cita-cita. Ya, demi cita-citabersama agar sumber daya alam dapat dirasakan secara merata olehseluruh lapisan masyarakat secara berkelanjutan.

Warta Konservasi Lahan Basah sebagai sarana kecil dalam berbagi informasidan pengalaman di bidang perlahanbasahan, terus berupayamengetengahkan informasi-informasi dan pengalaman dari berbagai kalangandi berbagai tempat. Semoga agihan sederhana ini dapat menjadi bahaninspirasi dan edukasi bagi kita semua.

Selamat membaca.

Page 3: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

33333 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

.....bersambung ke hal 16

Danau SENTANIKondisi Saat Ini dan Tantangan Pengembangannyadi Waktu Mendatang

Oleh: Freddy Pattiselanno* & Agustina Y.S. Arobaya**

FokusFokusFokusFokusFokusLahan Basah

Danau Sentani: dimanaletaknya?

Danau Sentani terletak diKabupaten Jayapura, PropinsiPapua pada ketinggian 70 – 90

m dpl, pada posisi 2o33’- 2o41’ S,140o38’ – 140o38’ E (Gambar 1).Letaknya membentang di sepanjangDistrik Sentani Timur, Distrik Sentani danDistrik Sentani Barat dengan sebagiankecil wilayahnya berada di DistrikAbepura Kota Jayapura.

Danau Sentani memiliki luas perairansekitar 9630 ha dengan kedalaman rata –rata 52 m, dan terletak pada ketinggian 72m di atas permukaan laut (Gambar 2).Danau Sentani memanjang dari arahtimur ke barat sepanjang 26,5 km,dengan lebar bervarisi antara 2 – 4 kmdisekitar selat Simporo, dan lebarmaksimum 24 km di bagian barat dantimur danau (Badjoeri dan Lukman,1991).

Danau Sentani: apa sumbangsihnyabagi lingkungan dan masyarakat?

Danau Sentani menyimpan potensi yangberagam (Gambar 3), diantaranyasebagai (1) Sumber air minum melaluiSPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)bagi kebutuhan air domestik dan industrisekitar danau; (2) Sumber air untukkeperluan irigasi areal pertanian; (3)Sumber air untuk Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA) bagi masyarakatsekitar danau; (4) Habitat sejumlah jenisikan yang bermanfaat untukpengembangan usaha di bidangperikanan; (5) Daerah Tujuan EkowisataDanau (DTED) karena keindahan danpanorama sekitarnya; dan (6) Saranatranportasi air bagi masyarakat kampungdi sekitar wilayah danau.

Danau Sentani merupakan danau yangunik dibandingkan dengan danau-danaulain di Indonesia karena selain memilikijenis-jenis ikan air tawar juga memilikijenis-jenis ikan air laut seperti ikan hiu

gergaji (Pristis microdon), ikan belanak(mugil cephalus), dan belut (Anguillaaustralis).

Danau Sentani merupakan penghasilikan air tawar utama di daerahKabupaten Jayapura. KeberadaanDanau Sentani sangat mendukungkehidupan dan mata pencaharian bagipenduduk sekitarnya terutama nelayandan juga merupakan lahan potensial bagipenyediaan lapangan kerja, sebagaisumber ekonomi serta sumber proteinhewani bagi masyarakat sekitarnya.

Daerah sekitar Waena yang merupakanwilayah perbatasan antara kotaJayapuran dan Kabupaten Jayapurabanyak ditemukan usaha budidaya ikandalam keramba apung, selainmerupakan daerah tujuan wisatapemancingan dan restoran terapung disekitar danau.

Gambar 1. Lokasi Danau Sentani (Google earth)

Gambar 2. Profil Danau Sentani(Foto: Agustina Arobaya)

Gambar 3. Landasan pacu Bandara Sentani denganlatar belakang danau (Foto: Agustina Arobaya)

Page 4: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 44444

“Hybrid engineering”, Pelindung Garis Pantai diIndonesia dari Erosi dan AbrasiContoh Kegiatan di Desa Timbul Sloko, Kab. Demak, Jawa Tengah

Oleh: Etwin Kuslati Sabarini

KonservKonservKonservKonservKonservasiasiasiasiasiLahan Basah

Pesisir Desa Talibura, lokasi yang diusulkan untuk pembangunan konstruksi penangkap sedimen (konsep hybrid engineering) (Sumber:Google Earth)

Wetlands International,Kementerian Kelautan danPerikanan (KKP) RI dan

Konsultan Sipil dari Belanda Deltares akanbekerjasama untuk menanggulangi danmenstabilkan pesisir di daerah Desa TimbulSloko. Saat ini kondisi pesisir di DesaTimbul Sloko mengalami erosi cukup parahdan menyebabkan pemukiman penduduk didesa tersebut sering terkena banjir. Untukmenstabilkan kembali kondisi pesisir yangrusak tersebut, suatu rancang banguninofatif berupa struktur permeable telahdibuat oleh Deltares. Bangunan bertujuanuntuk memerangkap sedimen di sepanjangpesisir. Sedimen-sedimen yangterperangkap akan membentuk daratanbaru dan berpotensi menjadi habitat atautempat hidup bagi jenis-jenis tanamanmangrove. Hutan mangrove yang terbentuk,kemudian akan menjadi benteng pelindungpesisir dari ancaman erosi dan abrasipantai.

Wilayah pesisir Kabupaten Demak telahmengalami erosi yang mengakibatkanhilangnya daratan seluas 200-900 meterantara tahun 2003 hingga 2012 lalu (lihatGambar 1).

Untuk kegiatan awal rencananya akandibangun dua struktur permeable olehKKP dengan menggunakan desain yangtelah disiapkan Deltares dan difasilitasioleh Wetlands International - IndonesiaProgram. Struktur ini akan dipasang digaris pantai Desa Timbul Sloko, Kab.Demak. Kegiatan ini merupakan bagiandari eksperimen skala kecil untuk mengujikonsep Hybrid Engineering pada pesisirberlumpur yang mengalami erosi parah.Diharapkan masing-masing struktur dapatselesai dalam waktu 1 bulan dan setelahitu mulai berfungsi memerangkapsedimen serta menciptakan kondisi yangcocok untuk mangrove berkembang didaerah tersebut.

Jika struktur permeable tersebut berhasildalam memerangkap sedimen, maka akanterjadi proses reklamasi pesisir secaraalami. Kondisi demikian, membuka peluangrehabilitasi kawasan (tanaman mangrove)baik secara alami maupun buatan. Lahanbaru dengan hutan mangrove di atasnya,akan menjadi pelindung pesisir daribencana erosi dan mencegah hilangnyalahan di masa datang. Secara bersamaan,sabuk hijau mangrove yang baru akanmemberikan beragam jasa lingkungan,mulai dari peningkatan hasil tangkapan ikanhingga material untuk konstruksi danpenyimpanan karbon.

Dinas Kelautan dan Perikanan KabupatenDemak, Universitas Diponegoro, LSMlokal (KeSEMAT) serta masyarakatsetempat ikut terlibat dalam kajian awal danakan terus dilibatkan dalam kegiatanpengawasan dan perawatan, setelahstruktur tersebut terpasang.

Gambar 1. Laju hilangnya daratan pesisir Kab. Demak dari tahun2003 (garis tebal) dan 2012 (garis putus-putus).

Sumber: Google Earth.

Gambar 2. Struktur permeable dirancang untuk merangkap sedimensebagaimana dilakukan oleh system perakaran mangrove secara alami.

(Ilustrasi oleh Joost Fluitsma)

Page 5: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

55555 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

KonservKonservKonservKonservKonservasiasiasiasiasiLahan Basah

Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, kunjungi blog(http://www.wetlands.org/News/tabid/66/articleType/ArticleView/articleId/3423/Default.aspx)yang ditulis oleh mahasiswa magang Wetlands International, Stefan Verschure.

Ilustrasi oleh: Triana

Page 6: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 66666

BeritBeritBeritBeritBerita Kegiaa Kegiaa Kegiaa Kegiaa KegiatttttanananananLahan Basah

PRESS RELEASE

Mangrove PelindungWilayah Pesisir

(Foto: Eko B.P.)

Indonesia memiliki hutan mangroveyang terluas di dunia. Dengan luassekitar 3,2 juta hektar (Bakosurtanal,

2009), mangrove di Indonesiamerupakan 75% dari total mangrove diAsia Tenggara atau 27% dari totalseluruh mangrove di dunia. Mangrove diIndonesia luasnya lebih dari 2 kalinegara Belanda atau sedikit lebih luasdari negara Portugal.

Dalam kondisi yang sehat dan berfungsibaik, hutan mangrove dapatmenyediakan berbagai jasa lingkunganyang sangat bermanfaat bagi manusiamaupun berbagai mahluk hidup diwilayah pesisir. Mangrove merupakanpelindung alami wilayah pesisir darihantaman ombak dan angin kencangdari laut, memperkuat pantai dari abrasiserta melindungi daratan dari intrusi airlaut. Penelitian terakhir bahkanmenunjukkan bahwa mangrove dapatberfungsi mengatasi naiknya permukaanlaut akibat dampak dari perubahan iklim.Laporan The Nature Conservancymenyatakan bahwa mangrove dapat

mengangkat daratan akibat timbunansedimen sekitar 1 – 10 mm/tahun,sedangkan permukaan air lautberpotensi naik 3 mm/tahun akibatperubahan iklim. Hal ini menunjukkanbahwa di beberapa tempat, permukaantanah mangrove akan mampu bersaingdengan naiknya permukaan air laut.Seluruh kota-kota di wilayah pesisirdunia termasuk Jakarta, saat ini sedangmenghadapi ancaman serius dariberbagai potensi bencana alam tersebut.

Bagi biota perairan, mangrove adalahhabitat penting sebagai tempat asuhandan pembesaran (nursery ground),pemijahan (spawning ground) maupuntempat mencari makan (feeding ground).Pada akhirnya, sumber daya perikanandi wilayah perairan sekitar hutanmangrove akan meningkat danberdampak pada peningkatan ekonomimasyarakat, khususnya nelayan.

“Arti penting dari keberadaan hutanmangrove di daerah pesisir sudahdiyakini secara luas di Indonesia, namun

pengelolaan dan pemanfaatannya saat inimasih belum didasarkan padapemahaman yang utuh serta pada datadasar sumber daya alam yang memadai, sehingga mengakibatkan banyak hutanmangrove yang terdegradasi ataubahkan hilang sama sekali” demikiandisampaikan oleh I NyomanSuryadiputra, Direktur WetlandsInternational – Indonesia. Kurangnya datahistoris, pengetahuan/ pemahamantentang multiguna dan multiperanmangrove dan informasi lapanganmemang ditengarai sebagai salah satukelemahan utama dalam pengelolaanekosistem mangrove yang berkelanjutan.

“Terdapat dua konsep utama yangdapat diterapkan dalam pengelolaan danpelestarian mangrove di Indonesia, yaituperlindungan wilayah yang masih relatifutuh dan rehabilitasi hutan mangroveyang telah mengalami kerusakan” tuturEtwin Kuslati, Project ManagerMangrove Capital yang dijalankan olehWetlands International – Indonesia.

Page 7: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

77777 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

BeritBeritBeritBeritBerita Kegiaa Kegiaa Kegiaa Kegiaa KegiatttttanananananLahan Basah

Salah satu pendekatan rehabilitasi yangsaat ini sedang diperkenalkan adalahberupa hybrid engineering, yaitupembangunan struktur pertahananpantai dengan mengadopsi fungsipertahanan yang secara alami diberikanoleh tegakan vegetasi mangrove.Dengan menggunakan bahan-bahankayu, bambu dan ranting; konsephybrid engineering akan membangunpertahanan pantai berupa alat pemecahombak yang bersifat dapat ditembus(permeable). Sehingga kondisihidrodinamika dan ekologinya miripdengan akar mangrove, dan kemudiandapat memerangkap dan menstabilkansedimen. Endapan lumpur yangterperangkap dan kemudian membentukdaratan tersebut dapat menjadi lahantumbuhnya mangrove. Ekosistemmangrove yang baru tumbuh inilahyang kemudian akan memberikan jasalingkungan untuk pertahanan garispantai. Dengan demikian, konsep hybridengineering tersebut dapatmerehabilitasi lahan yang telah rusakterkena abrasi.

Apri Susanto, Project Officer MangroveCapital, lebih jauh menjelaskan bahwa,“Struktur bangunan denganmenggunakan bahan-bahan permanen,seperti beton, cenderung mengganggu

keseimbangan sedimen yang keluar danmasuk bersama ombak. Karena sifatnyayang tidak tembus (non-permeable),bangunan keras cenderung akanmembenturkan ombak semakin keras,dan kemudian justru akan membawasedimen kembali ke lautan. Pada saatyang sama, air pasang surut tidak bisamembawa cukup sedimen ke pantaikarena tertahan oleh struktur bangunan,sehingga justru akan membentukcekungan yang curam dan perairan yangcukup dalam pada area pasang surut kearah laut”.

Saat ini Kementerian Kelautan danPerikanan melalui programPengembangan Desa Pesisir Tangguh(PDPT) bekerjasama dengan WetlandsInternational – Indonesia, melalui proyekMangrove Capital, sedang melaksanakankegiatan hybrid engineering di pantaiDesa Timbulsloko, Kecamatan Sayung,Kabupaten Demak. Program ini akansepenuhnya melibatkan masyarakatsetempat dan menggunakan bahan-bahanyang tidak sulit ditemukan di sekitar lokasikegiatan. Keberhasilan program inidiharapkan dapat memberikan alternatifperlindungan pantai yang murah danmudah dilaksananakan. Lebih jauhmelalui pendekatan ini diharapkanancaman-ancaman rusaknya wilayah

pesisir termasuk kota-kota besar dipesisir, dapat teratasi.

Untuk membahas mengenai fungsi danperanan mangrove bagi perlindunganpesisir, tahapan pelaksanaan hybridengineering serta keterlibatan kebijakandari pemerintah, Wetlands International –Indonesia akan melaksanakanLokakarya Perlindungan PesisirBerbasis Mangrove, pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2013Waktu : Jam 09.00 – selesaiTempat : IPB International

Convention Centre

Pertemuan dilaksanakan oleh WetlandsInternational – Indonesia, dan akandihadiri oleh berbagai perwakilan instansipemerintah, para praktisi dan perwakilanLembaga Swadaya Masyarakat yangterlibat dalam pengelolaan danpembangunan wilayah pesisir dan hutanmangrove.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:Apri Susanto

Project Officer Mangrove CapitalWetlands International – IndonesiaJl. A. Yani No. 53 – Bogor 16161

HP : 08128785756E-mail : [email protected]

Page 8: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 88888

BeritBeritBeritBeritBerita Kegiaa Kegiaa Kegiaa Kegiaa KegiatttttanananananLahan Basah

Namanya Ibu Murtini, biasadipanggil Mama Tini. Perempuanberumur 60 tahun ini adalah

pemilik kios terbesar di perkampunganSuku Bajo, Desa Reroroja. Semua orangdi Kampung Bajo tahu, dulu Mama Tinihanyalah penjual es pisang, roti gorengdan sedikit teh gula. Kini Mama Tiniadalah pemilik kios terlengkap mulai darikebutuhan sehari-hari, mainan anak-anak,sampai dengan peralatan pancing untuknelayan. Bahkan sekarang Mama Tinimempunyai usaha ikan kering beromzetjutaan rupiah. Semua keberhasilannyasaat ini tidak datang secara tiba-tiba tetapidisertai kerja keras, doa dankepeduliannya terhadap lingkungan.

Berawal dari perkenalannya dengankegiatan Wetlands International pada tahun2010 dalam program ‘Linking andLearning’ Dipecho, perempuan yang sejaklahir hidup di ‘laut’ ini terpanggil melihatkondisi pesisir yang semakin tergerus oleh

abrasi. Rumah Mama Tini yang dululetaknya ratusan meter dari bibir pantai kinitinggal puluhan meter saja, tak jarang saatgelombang besar air laut membasahidapurnya. Melihat kondisi tersebut MamaTini terpanggil untuk ikut ambil bagiandalam kegiatan rehabilitasi pesisir denganbergabung menjadi anggota KelompokPenghijauan Maju Bersama. MenurutMama Tini saat itu, perkampungan Bajoyang persis berada di pinggir pantai harusdilakukan penghijauan karena saat airpasang dan ombak besar langsungmengenai pemukiman. Sayangnya, saat ituwarga kampung Bajo sedikit yang maubergabung dan peduli terhadap perbaikanlingkungan pesisirnya.

Mama Tini dan anggota kelompok takpatah arang walaupun banyak cemo’ohdari warga yang memandang sebelahmata akan program rehabilitasi yangdigagas oleh Wetlands International.Mama Tini dan anggota kelompok

dianggap bodoh, capek-capek tanam pohondan buat persemaian tetapi tidak dibayar,katanya mereka hanya ditipu oleh WetlandsInternational. Pemahaman masyarakatyang seperti itu memang tidak bisadisalahkan, karena paradigma dankebiasaan yang terjadi selama puluhantahun di Desa Reroroja ketika ada programdari pemerintah adalah denganmemberikan dana secara instan, tidak adaprosesnya. Wetlands Internationalmenawarkan konsep yang berbeda.Melalui mekanisme bio-rights, kegiatanrehabilitasi pesisir dilakukan bersama-samadengan kelompok-kelompok masyarakatdan dipadukan dengan kegiatanpengembangan perekonomian. Kerjasamadituangkan dalam bentuk kontrak bersamayang di dalamnya dituntut kesungguhan dankomitmen kelompok dalam melakukanrehabilitasi pesisir, sementara WetlandsInternational akan memberikan sejumlahdana pinjaman tanpa agunan dan bungasebagai kompensasinya.

Mama TiniMenuai Berkah dari Kecintaannya pada Alam“Modal Dagang Saya dari Tanam Pohon”

Oleh: Didik Fitrianto

Gambar 1. Kios sederhana Mama Tini di Tahun 2010,saat Program Dipecho

Gambar 2. Kios Mama Tini saat ini, September 2013sudah lebih besar dan lengkap (Program PfR)

Page 9: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

99999 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

BeritBeritBeritBeritBerita Kegiaa Kegiaa Kegiaa Kegiaa KegiatttttanananananLahan Basah

Perjuangan Mama Tini dan anggotakelompok memang sangat panjang,mereka harus bekerja keras untukmembuat persemaian mangrove dantanaman pantai, kemudian menanam danmerawatnya sesuai dengan kontrakkerjasama yang sudah ditanda tangani.Sesuai kontrak kerjasama antara WetlandsInternational dengan KelompokPenghijauan Maju Bersama, danapinjaman sebesar Rp. 50 juta dicairkandan diserahkan kepada kelompok yangberjumlah 20 anggota, dalam dua tahap.Tahap pertama dicairkan dana pinjamansebesar Rp. 20 juta yang dialokasikanuntuk kegiatan livelihood. Dalam tahap ini,Mama Tini menerima dana Rp. 1 juta dandigunakan untuk modal usaha kiossembako. Pada bulan Juni 2011,dikucurkan dana tahap kedua sebesar Rp.30 juta. Pada tahap kedua ini, Mama Tinimenerima dana Rp. 1,5 juta dandigunakan untuk menambah modal usahakios sembako yang telah dirintisnya.

Menurut Mama Tini modal yangditerimanya sangat bermanfaat bagipengembangan usahanya. Programterpadu yang menggabungkan kegiatanrehabilitasi pesisir dan pengembanganekonomi masyarakat oleh WetlandsInternational, menjadi setitik harapan bagiMama Tini dan kelompok. “Saat itu, untukmendapatkan modal usaha dari bankmaupun koperasi tidaklah mudah, harusada agunan. Jangankan agunan, untukmemenuhi kebutuhan hidup sehari-harisaja harus berjuang dengan berjualan espisang yang hasilnya hanya cukup untukmakan”, kenang Mama Tini. Sejakditinggal suaminya sepuluh tahun yang laluMama Tini harus bekerja keras danmandiri untuk mencukupi kehidupansehari-hari bersama satu orang putrinya.Keterlibatan Mama Tini dalam KelompokPenghijauan Maju Bersama, perlahan-lahan merubah perekonomiannya. Modalusaha yang boleh dikata tidak besar saatitu dari Wetlands International melalui

program Dipecho, telah menjadi pendorongdan pemacu pengembangan usaha kiossembako yang dirintisnya. Kiosnyaberkembang cepat, yang menggembirakansaat ini Mama Tini sudah mendapatkepercayaan pinjaman dari bank dankoperasi sehingga bisa mengembangkankiosnya lebih besar lagi.

Kerja keras dan komitmen Mama Tini dananggota kelompok lainnya tidak luput daripemantauan Wetlands International. Darihasil evaluasi, Wetlands Internationalmenilai bahwa kelompok telah berhasilmerawat dan menjaga pertumbuhantanaman. Dari 75.000 jenis tanamanmangrove, tanaman pantai (waru, reo,ketapang dan wukak) dan tanamanproduktif (mente, kelapa dan pisang) yangditanam kelompok (jumlah yang disepakatidalam kontrak) telah bertahan hidup dantumbuh kuat sebanyak 60.000 tanamanatau tingkat keberhasilan mencapai 80%.Dari keberhasilan merehabilitasi lingkungantersebut, Wetlands International akhirnyamemberikan apresiasi dan kompensasiberupa perubahan status dana pinjamanmenjadi hibah kepada kelompok. Suatukeberkahan lain dari keseriusan dankesungguhan kelompok, dimana danapinjaman (tanpa bunga dan agunan) yangseharusnya mereka kembalikan kini sudahmenjadi hak penuh mereka tanpa haruspusing mengembalikannya.

Selain Kelompok Penghijauan MajuBersama dimana Mama Tini merupakansalah satu anggotanya, ada kelompokmasyarakat lain yang menjadi mitra danbekerjasama dengan WetlandsInternational yaitu Kelompok PenghijauanAna Kalo. Kerjasama kedua kelompoktersebut dengan Wetlands Internationalberakhir di tahun 2011 seiring berakhirnyaprogram Dipecho. Namun, hubungankerjasama tidak berhenti disitu, WetlandsInternational melalui program lanjutannyaPartner for Resillience (PfR) yang dimulaiawal tahun 2012, memperpanjang ikatan

kerjasama dengan kedua kelompoktersebut hingga tahun 2015. Ada sedikitperbedaan dengan kerjasamasebelumnya, bahwa dalam program PfRini kedua kelompok melebur menjadi satudan berganti nama menjadi KelompokPenghijauan Sa’ate.

Keberlanjutan program dan kerjasamadengan Wetlands International tentu sajamenjadi karunia tersendiri bagi Mama Tini.Dengan pola dan mekanisme (bio-rights)yang sama, Mama Tini kembalimendapatkan kesempatan menerima danabantuan (pinjaman tanpa agunan danbunga) bagi pengembangan usahakiosnya. Bukan sesuatu yang tidakmungkin bila saatnya nanti status pinjamankelompok kembali berubah menjadi hibah,apabila komitmen dan kerja keras yangtelah ditunjukkan dan diraih kelompokpada kerjasama sebelumnya dapat terusdipertahankan dan ditingkatkan (semoga).

Walaupun kesehatannya mulai menurunakibat penyakit diabetes yang dideritanya,Mama Tini tetap bersemangat terlibat aktifdalam kelompok maupun menjalani rodaperekonomiannya. Bercermin darikeberhasilan mengelola usaha kiosnya,Mama Tini dipercaya menjadi bendaharauntuk mengelola keuangan kelompok.Keberhasilan usaha kiosnya yangberomzet 400 ribu sehari tidak menjadikanMama Tini lupa akan tanggung jawabnyaterhadap kegiatan kelompok dan kondisilingkungannya. Bersama kelompok Sa’atebahu membahu melakukan kegiatanpenanaman, pelatihan-pelatihan, kegiatanpengurangan resiko bencana dan kegiatanyang berkaitan dengan adaptasiperubahan iklim. Menurut Mama Tinipohon adalah segala-galanya, tanpapohon kehidupan menjadi gersang,pohon adalah sumber kehidupan, dankarena tanam pohon juga Mama Tinimendapatkan modal untuk usahakiosnya.

Page 10: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 1010101010

BeritBeritBeritBeritBerita Umuma Umuma Umuma Umuma UmumLahan Basah

LATAR BELAKANG

Indonesia dikenal sebagai negarayang kaya akan keanekaragamanhayatinya dan memiliki potensi

sumberdaya alam yang sangat tinggi.Hal tersebut menjadi tantangan danpeluang bagi segenap anak bangsauntuk dapat mengelola kekayaan alamyang ada secara bijak danberkesinambungan. Salah satu potensialam yang dimiliki adalah hutan Sagu.Sagu memiliki fungsi dan manfaat yangtinggi, bagi masyarakat Papua danMaluku sagu memiliki nilai sangatpenting dan strategis. Sejauh ini, sagudilihat sebagai salah satu komoditipangan yang siap dikelola untukmendukung kebutuhan pangan lokalguna pemenuhan energi karbohidrat.

Tidak diketahui secara pasti kapan sagumulai dikenal di Indonesia, namun sagusudah lama dikenal oleh masyarakatPapua dan Maluku. Pohon sagu adayang berduri panjang tetapi ada yangtidak berduri, sedangkan di daerah lain diIndonesia biasanya dijumpai satu ataudua macam sagu saja. Sagumerupakan salah satu jenis tumbuhanmonokotil yang memberikan banyakmanfaat yang sangat besar terutamamasyarakat Indonesia. Negara-negaraprodusen sagu yang sudah dikenaladalah Indonesia, Malaysia dan PapuaNew Guinea. Secara komersial dikenal3 jenis sagu, yaitu: Sagu Ihur(Metoxylon rumphii, Mart.var.Sylvestre,Mart), Sagu Tuni (Metroxylon rumphii)dan Sagu Molat (Metroxylon sagu,

Rottb). Diperkirakan potensi sagu diIndonesia tidak kurang dari 1.740.000 haatau setara dengan 5.180.000 –8.510.000 ton tepung sagu kering pertahun (Antoh. A., 2012). Dahulu sagumasih dikelola secara tradisional sebagaimakanan Papeda, tetapi sekarang sagutelah dikelola untuk berbagai kebutuhanlain seperti tepung untuk bahan penghasilmie instan, makanan bayi, produkolahan makanan siap saji dan lainnya.Teknologi yang digunakan untukmengolah sagu pun sudahmenggunakan teknologi modernsehingga mampu menghasilkan jumlahtepung sagu yang cukup tinggi dalamsatu kali produksinya.

Dilain sisi, sagu itu sendiri mempunyaiperanan sosial, ekonomi dan budayayang cukup penting di Papua karenamerupakan bahan makanan pokok bagimasyarakat terutama yang bermukim disepanjang wilayah pesisir Papua.

POTENSI SAGU PAPUA

Sagu dapat tumbuh sampai padaketinggian 700 m dari permukaan laut(dpl), namun produksi sagu terbaikditemukan sampai pada ketinggian 400m dpl. Tanaman Sagu membutuhkanair yang cukup namun penggenanganair permanen dapat mengganggupertumbuhan sagu. Lahan tanamansagu di Papua cukup luas namun arealyang pasti belum diketahui. Flach(1983) dalam Kanro.M.Z. dkk. (2003)memperkirakan luas hutan sagu di

tanah Papua (termasuk Papua Barat)mencapai 980.000 ha dan kebun sagu14.000 ha yang tersebar pada beberapadaerah, yaitu: Salawati, Teminabuan,Bintuni, Mimika, Merauke, Wasior, Serui,Waropen, Mamberamo, Sarmi danSentani. Hutan sagu itu sendirimerupakan campuran tanaman sagu dantanaman non sagu, dengan proporsitanaman sagu bervariasi antara 30%sampai 90% (Haryanto dan Pangloli1992 dalam Kanru M.Z dkk., 2003).

Pengetahuan masyarakat Papua tentangbudidaya sagu diperoleh secara turuntemurun dan kebanyakan berhubungandengan mitos. Budidaya sagu yangdipraktekkan masyarakat meliputipemilihan jenis sagu berproduksi tinggi,pemilihan bibit, cara tanam danpemeliharaan tanaman. Pemilihan bibitdilakukan berdasarkan asal pengambilandan tinggi tanaman. Bibit biasa diambildari tunas yang berasal dari pangkalbatang (bukan dari tunas akar), tunasdari pohon yang siap panen dan tunasyang terletak di atas permukaan tanah.Cara menanam atau budidaya sagu darimasing-masing suku di Papua berbeda-beda. Misalnya: masyarakatWandamen, Kabupaten TelukWondama, Papua Barat melakukanperendaman terlebih dahulu karenasebagian akar serabut dari bibit bakaldipotong. Perendaman dilakukan untukmerangsang pertumbuhan akar serabutbaru.

Strategi Pengelolaan SaguPotensi, Pemanfaatan, Permasalahan dan Gagasan Pengelolaan(Contoh Kasus Pengelolaan Sagu di Papua)

Oleh: Alfred Antoh, S.Hut, M.Si*

.....bersambung ke hal 14

Page 11: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

1111111111 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

BeritBeritBeritBeritBerita Umuma Umuma Umuma Umuma UmumLahan Basah

Gambar 1. Rawa Danau Bangkau pada musim hujan(seperti pulau berjalan)

Gambar 2. Rawa Danau Bangkau pada musim hujan(seperti perairan danau)

Rawa Bangkau terletak di DesaBangkau, KecamatanKandangan Kabupaten Hulu

Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.Sebagian besar (88,5%) dari penduduktersebut bermata pencarian sebagainelayan (Anonimous, 2010).

Rawa Danau Bangkau adalah salahsatu dari perairan rawa yang potensialsebagai penghasil ikan rawa diKalimantan Selatan. Selain sebagaisumber utama pemasok ikan (segardan kering asin) untuk wilayahKabupaten Hulu Sungai Selatan,berbagai jenis ikan rawa yang bernilaiekonomis penting seperti: ikan gabus(Channa striata Blkr.), toman (Channamicropeltis C.V.), betok (Anabastestudineus Bloch), tambakan(Helostoma temmincki C.V.), sepatsiam (Trichogaster pectoralis Regan)dan sepat rawa (Trichogastertrichopterus Pall) hidup danberkembang di perairan rawa ini.Rawa Bangkau kaya akan tumbuhanair seperti eceng gondok, rumput bulu,

rumput batu, rumput minyak, rumputbanta dan rumpu perupuk serta teratai(Herliwati, 2012). Dari sekian banyaktanaman air yang hidup di perairanrawa Bangkau maka yang dominanditemukan adalah eceng gondok(Echornia crassipes). Kadangkeberadaan tumbuhan air dianggapsebagian orang sebagai gulma danbersifat merugikan, namun sebenarnyatanaman air ini memiliki kegunanaanseperti tempat bersembunyi ikan dariserangan predator, tempat mencarimakan, dan tempat menempelkan telur.Berdasarkan hasil penelitian Herliwati,(1998) tanaman air dapat digunakansebagai bahan dasar untuk pembuatanpakan ikan. Selain itu tanaman airdigunakan sebagai tempatmenempelnya organisme perifiton.Jenis tanaman air yang banyakditempeli organisme perifiton adalaheceng gondok (Herliwati, 2012).

Keberadaan tanaman air di perairanrawa Bangkau memiliki keunikankhusus, pada musim hujan, tanaman air

tersebut dapat menutupi permukaanperairan di area tertentu hinggamembentuk pulau (floating island) ataudalam bahasa daerah disebut “Ambul”.Namun beberapa waktu kemudian, ditempat yang sama, lingkungan perairanrawa tersebut berubah menyerupaiperairan danau, dimana hanya di bagianpinggirannya saja ditumbuhi tanaman air.(Gambar 1 dan 2).

Kondisi ini biasanya berlangsung cepat.Sehingga seringkali nelayan yangsedang beroperasi tidak mengetahuiperubahan kondisi perairan rawa, danmengalami kesulitan untuk kembali ketempat semula. Namun saat kemaraulingkungan perairan rawa menjadi keringdan hanya pada bagian reservat dankolam rawa saja yang berair. Biasanyapada musim kemarau lingkunganperairan Rawa Danau Bangkaudigunakan masyarakat untuk pertaniandan perkebunan (Gambar 3 dan 4).

Keunikan Ekologi PerairanRawa Danau Bangkau

Oleh: Herliwati*

.....bersambung ke hal 15

Page 12: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 1212121212

BeritBeritBeritBeritBerita Umuma Umuma Umuma Umuma UmumLahan Basah

Sepuluh tahun sudah, pria paruhbaya kelahiran 1954 itu menggelutikegiatan cinta lingkungan. Bersama

dengan teman-teman lainnya membentukkelompok peduli lingkungan dan fokuspada penanaman mangrove di pesisirPulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.Entah apa yang mendorong HadungBoleng, demikian nama lengkapnya, untukmelakukan kegiatan yang tidak umumdilakukan orang-orang disekitarnya.

Dengan penuh semangat, pria ini berceritatentang fungsi mangrove yangdiketahuinya dan telah dirasakanmanfaatnya, seperti: supaya air didaerahsini (sumur) bisa menjadi tawar dan tidakterasa asin, lingkungan menjadi lebih hijaudan sejuk serta menjadi habitat dantempat hidup berbagai jenis ikan, udang,kepiting dan burung air. Sudah 5 lokasimenjadi daerah penanaman mangrove,masing-masing lokasi memiliki luasanberbeda, ada wilayah yang ditargetkanditanami mangrove seluas 10ha, namunsaat ini baru diselesaikan 4ha.

Penanaman mangrove ini awalnyadilakukan jika ada waktu luang denganmodal semangat cinta lingkungan,Hadung Boleng tidak pernah berpikirakan adanya bantuan dari pihak luarselama ini, dengan kata lain semua inimurni swadaya, hanya kepuasan batinpribadinya saja.

Hadung Boleng dan masyarakatsetempat merasakan hasil dan nilaitambah dari penanaman mangrove,seperti sumber air minum di sumur-sumur pesisir yang sebelumnyadirasakan sangat tinggi kadar garamnyasekarang sudah lebih tawar. Selain itu,air laut yang 5-10 tahun lalu naiksampai di pemukiman penduduk, danmengikis bangunan yang ada, bahkansesekali membawa dan meninggalkansampah-sampah di pesisir, kini sudahtidak lagi. “sekarang aman, udarabersih dan semakin sejuk”, paparnyayang juga diamini oleh masyrakatsekitarnya.

Ketika ditanya “penghargaan apa yangsudah bapak dapatkan?”, Hadung Bolengmenjawab “penghargaan cukup dariYang Maha Kuasa”. Memandangmangrove yang lebat dan hijau, pria inimulai berkisah tentang berbagai tantanganyang dihadapi sebelumnya. Bagi pria inimenanam mangrove adalah soalgampang-gampang susah, yang mati harussegera diganti dengan anakan baru.“Biasanya banyak yang terbawa arus/gelombang air pasang, dan juga ulah paranelayan yang kadang menebar danmembersihkan jaringnya di lokasi yangbaru ditanam mangrove, itu juga bisamencabut anakan mangrove”, paparnyadengan raut wajah sedikit kecewa. Namun,sinar wajahnya seketika berubah ceriatatkala pria ini melihat semangat dan cita-cita mulianya telah membuahkan hasil, danmanfaatnya dapat dirasakan banyak orang.Hanya kejujuran dan kerja keras tanpakenal lelah itu motto yang selalu ia tekankandalam melakukan segala aktifitas hidupnya.

Hadung Boleng dan Mangrovenya“Penghargaan dari Yang Maha Kuasa”

Oleh: Vransiscus Saverius*

Hadung Boleng dan mangrove yang ditanamnya (Foto: Vransiscus S.)

.....bersambung ke hal 18

Page 13: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

1313131313 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

FlorFlorFlorFlorFlora & Fa & Fa & Fa & Fa & FaunaaunaaunaaunaaunaLahan Basah

Bangkal (Nauclea sp.)Tumbuhan Lahan Basah, Bahan Bedak Dingin

Oleh: Mochamad Arief Soendjoto1) dan Maulana Khalid Riefani2)

Bangkal (Gambar 1) adalah namadaerah untuk satu tumbuhangenus Nauclea, famili Rubiaceae.

Tumbuhan yang habitatnya lahan basah(rawa air tawar, tepi sungai, atau dataranbanjir) ini memiliki ciri sebagai berikut.

Perakarannya adalah akar tunggang yangdilengkapi dengan akar rambut. Batangberkayu, membundar, tumbuh tegak, danmembentuk semak atau bahkan pohon.Percabangan pada batang simpodial.

Perdaunannya majemuk menyirip genap.Terdapat sepasang daun penumpu(stipula) pada pangkal tangkai-daunutama. Setiap anak-daun bertangkai.Tangkai daun membundar. Anak daunduduk berpasangan dan berhadapan satusama lain pada tangkai utama. Antar-pasangan anak-daun berjarak sekitar 4cm dan duduk bersilangan. Anak daunberbentuk jorong. Tepi helaiannya rata.Pangkalnya membusur, bagian tengahmelebar, dan ujung meruncing.

Permukaan atasnya berwarna lebih hijaudaripada permukaan bawahnya.Pertulangan daun menyirip. Daging dauntipis lunak.

Bunga bertangkai dan duduk padabagian atas pangkal anak-daun.Bunganya berbau harum, apabila mekar.Buahnya termasuk buah buni, sejati,ganda, dan berdaging.

Di Kalimantan Selatan bagian pentingdari tumbuhan yang dimanfaatkan adalahkulit batangnya. Kulit batang merupakanbahan campuran bedak dingin. Daerahyang terkenal sebagai penghasil bedakdingin (atau biasa disebut juga pupurbangkal) adalah Barabai, ibukotaKabupaten Hulu Sungai Tengah.

Bedak dingin adalah bedak tradisionaluntuk perawatan wajah. Bentuknyagepeng bundar dengan diameter sekitar1-2 cm dan tebal sekitar 3-4 mm(Gambar 2).

Untuk menggunakannya, beberapa butirbedak dingin diletakkan di piring kecil dandibasahi dengan air secukupnya. Bedakyang sudah lumer dioleskan ataudisapukan langsung ke kulit (terutamawajah). Selanjutnya bedak dingin dibiarkanmengering di kulit, sehingga penggunaseolah-olah menggunakan topeng wajah(masker).

Bahan dasar bedak dingin adalah beras.Beras direndam 1-2 hari. Setelah ditiriskan,beras yang sudah empuk dihancurkan,diairi, dicampur dengan pati atau bubuk kulitbangkal, diendapkan, dan diambil patinya(Gambar 3). Ada juga masyarakat yangmerendam beras sampai 1-2 mingguhingga hancur, semakin lama berasdirendam, semakin dingin bedak dirasakan.Namun, cara ini membuat endapanberaroma tidak sedap. Untuk mengurangiatau menghilangkan bau, pengasapandengan bahan pengharum diperlukan agarbedak dingin disukai.

.....bersambung ke hal 18

Gambar 1. Daun, bunga, dan buah bangkal

Page 14: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 1414141414

Gambar 1. Proses tokok sagu di Kebun Sagu, di Sentani(foto oleh: Alfred Antoh, 2012)

Gambar 2. Kegiatan tokok sagu yang dilakukan oleh masyarakat Sentani(foto oleh: Alfred Antoh 2012)

BeritBeritBeritBeritBerita Umuma Umuma Umuma Umuma UmumLahan Basah

..... Sambungan dari halaman 10

Strategi Pengelolaan SAGU .........

PEMANFAATAN SAGU

Pemanfaatan sagu selama ini masihbersifat tradisional di Papua. Sagu diolahuntuk mendapatkan tepung sagu yangselanjutnya diolah menjadi Papeda(makanan khas orang Papua danMaluku). Bagian sagu yang dimanfaatkanadalah bagian batang, dimana batangsagu yang sudah ditebang selanjutnyadikuliti untuk mendapat empulur yangmengandung tepung. Empulur tersebutselanjutnya dihasilkan dan diparut agarmemudahkan peremasan (pengepresan).Peremasan dapat digunakan denganmenggunakan alat pres untukmengeluarkan pati dari parutan empulur.Setelah selesai peremasan, dilakukanpenyaringan untuk membuang serat-seratkasar dari empulur, sari pati yangdidapatkan kemudian diendapkan untukmemisahkan antara tepung sagu dan air.Selanjutnya baru dikeringkan, dikemasdan disimpan atau dapat didistribusikanlangsung ke konsumen. Sagu saat inidijual ke pasar dan memiliki harga cukuptinggi. Harga ± 1 Kg tepung sagu berkisarRp.20.000,— Rp.30.000,-. Sejauh initingkat konsumsi sagu sudah merambahmasuk ke rumah makan dan restoran-restoran ternama di Kota Jayapura.Kondisi ini menunjukan bahwa, bisnissagu secara komersial di Kota Jayapurasudah mulai berkembang pesat.

PERMASALAHAN DALAMPENGOLAHAN SAGU

Walaupun sagu memiliki prospek yangbaik ke depan dalam pengolahannya,namun jumlah jenis dan luas areal hutansagu dari waktu ke waktu terusmengalami penurunan. Banyak hutansagu yang telah dikonversi menjadiareal pemukiman, jalan, jembatan danpembangunan infrastruktur fisik lainnya.Disamping itu, kurangnya warisanpengetahuan lokal tentang bentuk danupaya kegiatan budidaya sagu menjadisangat terbatas. Oleh karena itu, banyakgenerasi muda di Papua baik di kotamaupun di kampung-kampung yanglebih memilih mengkonsumsi berasketimbang makan sagu. Sebagai contoh:“Ungkap seorang warga di Abepuradalam harian lokal Jubi, Rio Sagisolo,warga perumnas II waena, Abepura,Jayapura, mengatakan sejak tahun1960-an sampai 1995, kota Abepurapenuh hutan sagu. “Ditahun 1995, sayamasih kuliah. Saat itu banyak pohonsagu di Abepura,” kata Rio, Rabu (22/8)lalu. Kala itu, sejak pulang kuliah, selalumengikuti warga Waena ke hutan saguuntuk menebang dan meramunyamenjadi tepung sagu. Warga masihbergantung pada sagu. Setiap harimereka terus ke hutan sagu. Selainmeramu, mereka juga memburu burung

mambruk dan rusa untuk dikonsumsi.“Pokoknya waktu itu masyarakat sukatokok sagu dan berburu. Tapi, sekarangsudah tidak ada lagi. karena, lahan yangdulu penuh pohon sagu sudah dibabathabis dan dikonversi dengan alasandemi kepentingan pembangunan.”

Dengan demikian menjadi penting bagipemerintah daerah baik di tingkat Provinsimaupun Kabupaten/ Kota di dalammenyusun RTRW untukmempertimbangkan fungsi-fungsikawasan hutan yang produktif gunamenunjang dan mendukung sistemketahanan pangan bagi kepentinganmasyarakat di masa mendatang. Isupengolahan sagu menjadi bioethanol untukkepentingan bio-energi perlu juga untukdipertimbangkan lagi. Beberapa waktuyang lalu, pihak pemerintah kotaJayapura melakukan kerjasama dengansalah satu perusahaan asing/ investordari China untuk mengelola sagu menjadibioethanol di kampung Moso, DistrikMuara Tami, Kota Jayapura. Untukmenghindari menurunnya jumlah hutansagu akibat perkembangan teknologi danindustri tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya bijak bagi pelestarian hutan sagu diJayapura, misalnya dengan menyiapkanlahan-lahan budidaya sagu yang dikelolaoleh masyarakat.

Page 15: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

1515151515 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

BeritBeritBeritBeritBerita Umuma Umuma Umuma Umuma UmumLahan Basah

Fenomena lain dari rawa DanauBangkau adalah setelah musimkemarau, terjadi musim peralihan yangdikenal dengan istilah “Bangai”. Bangaiterjadi akibat banyaknya tanaman airyang mati dan mengendap di tanahrawa. Kemudian tanaman air tersebutdirombak oleh bakteri pengurai dansalah satu hasil perombakannya berupaamoniak. Setelah musim hujan perairanrawa mulai terisi air sehingga amoniakdan H2S yang berada di dalam tanahakan lepas ke dalam air. Selain itu

adanya hujan menyebabkan tanaman airyang kering akan membusuk dandiuraikan oleh mikroorganisme.Suasana anaerob akan terjadi jika airhujan yang turun tidak secara kontinuesehingga peningkatan kedalaman airterhenti beberapa waktu. Kondisi inimenyebabkan kualitas perairan menjadisemakin memburuk, yang ditandaidengan kandungan amoniak dan H2Smenjadi lebih tinggi, pH menjadi asam,dan miskin oksigen. Kondisi inimenyebabkan perairan berbau busuk

GAGASAN PENGELOLAAN

Pengetahuan masyarakat Papua tentangbudidaya sagu yang diwariskan secaraturun-temurun dan banyak berhubungandengan mitos-mitos atau cerita rakyat,perlu untuk dipertahankan. Budidaya saguyang dipraktekkan masyarakat meliputipemilihan jenis sagu yang berproduksitinggi, pemilihan bibit, cara tanam, danpemeliharaan tanaman.

Pemerintah daerah perlu menetapkankawasan-kawasan budidaya strategisbagi pengembangan kebun sagu di dalamRTRW yang disusunnya, guna mencapaiketahanan pangan lokal maupun nasional.Meningkatnya suhu bumi akibat dari

perubahan iklim memberikan dampakgagalnya panen padi dan lebih jauhmengancam ketahanan pangan nasional.Pengelolaan sagu sebagai salah satuupaya diversifikasi pangan perlu didoronguntuk menjamin kelestarian sagu agardapat terus berperan dan berkontribusidalam mendukung ketahanan pangannasional maupun peluang pengembanganbio-energi, melalui pola-pola partisipatifdengan melibatkan masyarakat lokal.

Daftar PustakaAntoh.A., 2012. Botani Ekonomi. BahanAjar (Tidak Di Terbitkan). Jayapura.Forest watch Indonesia-Global Forestwatch., 2001. Potret Keadaan HutanIndonesia.Edisi ke Tiga. Bogor.

Kanro.M.Z.,dkk., 2003. Tanaman Sagu danPemanfaatannya Di Provinsi Papua. JurnalLitbang Pertanian. Jakarta.Kartodiharjo.H., 2008. Dibalik KerusakanHutan dan Bencana Alam. MasalahTransformasi Kebijakan Kehutanan. WasnaAksara. Bogor.Supriatna.J., 2008. Melestarikan AlamIndonesia. Penerbit Yayasan OborIndonesia. Jakarta.Tokede.M. dkk., 2008. Mengelola HutanAlam Lestari Berkeadilan : ImplementasiParadigma Hutan untuk KesejahteraanMasyarakat Adat Unipa Press. Manokwari.

*[email protected]

(Rahman, 1998). Bangai ini tidak akanterjadi apabila air hujan berlangsungterus-menerus. Pada saat bangaibiasanya banyak ikan yang mati, namunbagi ikan yang sempat melakukan ruayake tempat yang kualitas airnya lebih baik,maka ikan tersebut tidak mengalamikematian.

* Dosen Fakultas Perikanan,Univ. Lambung Mangkurat, Banjarbaru

[email protected]

Gambar 3. Kondisi Rawa Danau Bangkaupada musim kemarau

Gambar 4. Usaha Pertanian dan Perkebunan di Rawa Danau Bangkaupada musim kemarau

..... Sambungan dari halaman 11 (BeritBeritBeritBeritBerita Umum a Umum a Umum a Umum a Umum Lahan Basah)

Keunikan Ekologi Rawa Danau Bangkau .........

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 16: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 1616161616

FokusFokusFokusFokusFokusLahan Basah

..... Sambungan dari halaman 3Kondisi Danau Sentani dan Tantangan Pengembangannya .........

Tabel 1 di atas, menunjukkan kelimpahandan keragaman species ikan di DanauSentani (Umar dan Makmur, 2006).

Danau Sentani: ada apa denganmu?

Akhir-akhir ini pemerintah daerah danwarga sekitar danau sangat cemasterhadap potensi danau. Misalnya sajabeberapa jenis ikan primadona seperti ikanhiu gergaji terancam keberadaannya.Menurut masyarakat setempat saat ini ikantersebut sudah tidak ditemukan lagi.

Permasalahan lain yaitu menurunnyakualitas air danau akibat semakinmeningkatnya erosi dan semakin tingginyapencemaran limbah rumah tangga danindustri. Kandungan zat tertentu dalam airdanau misalnya tembaga dan zink telahmelebihi Baku Mutu yang ditetapkanpemerintah melalui PP 82 Tahun 2001tentang Pengelolaan Kualitas Air danPengendalian Pencemaran Air (PU, 2007).

Erosi dan sedimentasi yang sangat tinggidisebabkan oleh sifat jenis tanah di DASSentani yang pada umumnya pekaterhadap erosi, curah hujan tinggi dankondisi geografi seperti kemiringan lereng diatas 5% (Gambar 4). Berdasarkan datayang diperoleh dan catatan berkala, curahhujan cenderung meningkat antara bulanNovember – April yang berdampak padameningkatnya permukaan air danau.

Masalah utama hidrologi di sungai Sentaniadalah sering terjadinya banjir,meningkatnya tingkat kekeruhan air, dan

dampak kekeringan panjang selamamusim kemarau. Kesemua hal tersebutmerupakan ancaman bagi aktifitasmasyarakat di sekitar danau.

Hal lain yang menonjol yaitu meningkatnyakondisi lahan kritis di sekitar DAS Sentani(Gambar 5). Pertambahan luas lahan kritisini disebabkan oleh berbagai faktor, antaralain penebangan hutan yang tidakterkendali, aktivitas perladangan berpindahmasyarakat yang menjadi pemicukebakaran hutan pada musim kemarau.Pada tahun 2005 misalnya, luas lahankritis di DAS Sentani adalah 21.292 haatau sekitar 26 % dari total DAS.

Danau Sentani: bagaimana kualitasperairannya?

Hasil penelitian yang pernah dilakukan diDanau Sentani menunjukkan bahwa secaraumum kualitas perairan danau masih baik,walaupun di sisi lain kecenderungannya adayang menurun. Kisaran suhu air DanauSentani berkisar antara 28-30oC dengantingkat kecerahan antara 200-450 cm,kisaran ini masih mendukung kehidupanorganisme yang hidup di danau. Tingkatalkalinitas air danau tergolong tinggi antara103,99-115,12 karena nilai alkalinitas yangbaik bagi pertumbuhan organisme perairanberada pada kisaran 30-500mg/l CaCO3.Hal ini cukup beralasan karena danauSentani dikelilingi oleh pegunungan kapuryang pada saat musim penghujanmembawa kandungan karbonat dari batuanyang dilewati air ke dalam perairan danau.

Nilai pH air danau berkisar antara 7 sampaidengan 8,2 dan ini merupakan salah satuindikator penentu kualitas perairan yaitutoksisitas dan hal ini sangat dipengaruhi olehkadar pH. Oksigen terlarut danau Sentanimasih berada dalam kisaran yang baik yaituantara 5,8 – 6,1 sedangkan kisaran yangbaik dan mendukung pertumbuhan ikan diperairan adalah > 5mg/l (Boyd, 1988).

Penelitian yang dilakukan Walukow (2008)menunjukkan bahwa beban pencemaran diempat muara sungai di sekitar danaucenderung meningkat ditunjukkan dengan totalzat padat terlarut (Total Dissolved Solid –TDS) 739,930 mg/L, (Biological OxygenDemand – BOD) 7,801 mg/L dan (ChemicalOxygen Demand – COD) 16,055 mg/L. Darihasil analisis yang dilakukan ternyata tingginyanilai TDS sangat dipengaruhi oleh berbagaifaktor termasuk pengaruh antropogenik(berupa limbah domestik dan industri) yangwalaupun tidak bersifat toksik tetapi jikajumlahnya berlebihan dapat mempengaruhitingkat kekeruhan air yang pada akhirnyaakan menghambat penetrasi cahaya mataharike dalam air.

Kemungkinan dampak lain akibat pengaruhantropogenik yang terjadi yaitu terancamnyabeberapa species penghuni danau yangrentan terhadap perubahan kualitas perairanyang terjadi sangat cepat dari waktu ke waktu.Meningkatnya beban pencemaran di satu sisimenurunkan daya dukung danau di sisi lain.Tetapi perbandingan antara nilai beban dengannilai kapasitas asimilasi menunjukan bahwasecara umum danau Sentani masih beradadalam kondisi yang cukup baik.

Tabel 1. Jenis-jenis ikan yang dominan tertangkap dan kelimpahan relatif di Danau Sentani, Papua

No. Nama Lokal Nama Ilmiah Famili KelimpahanRelatif

1 Seli/Sembilang Hempimelodus velutinus Tachysuridae ^̂2 Gete-gete besar Apogon wichamani Apogonidae ^̂3 Gete-gete kecil Apogon beauforti Apogonidae ^̂4 Humen/Gabus Oxyeleotris lineolatus Aleotride ^̂5 Gabus merah Ophiocara aporos Aleotride ^̂6 Gastor Pogoneleotris microps Aleotride ^̂7 Gabus hitam Glossogobius giurus Aleotride ^̂8 Kaskado/hewu Chilaterina sentaniensis Altherinidae ^^^

Keterangan: *) ikan introduksi, ^^^ = banyak, ^^ = sedang, ^ = sedikit

No. Nama Lokal Nama Ilmiah Famili KelimpahanRelatif

9 Glossolepis indicus Altherinidae ^^^10 Mata merah Puntius porphoides*) Cyprinidae ^̂11 Tambakan Helestoma temmincki*) Anabanthidae ^̂12 Sepat siam Trichogacter pectoralis*) Anabanthidae ^̂13 Nila Oreochromis niloticus*) Cichlidae ^̂14 Nilem Osteochilus hasselti*) Cyprinidae ^̂15 Ikan mas Cyprinus carpio*) Cyprinidae ^̂16 Kehilo/Sogili Angguilla australis Angguilidae ^

Page 17: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

1717171717 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

FokusFokusFokusFokusFokusLahan Basah

Dari parameter indikator yang diteliti, TDS,BOD dan COD masih berada di bawahnilai kapasitas asimilasi. Kondisi inimenggambarkan bahwa perairan danaumasih memenuhi daya dukung ataudengan kata lain dalam kurun waktutertentu air Danau Sentani masih mampumenerima pencemaran limbah yangmasuk tanpa mengakibatkan penurunankualitas air yang ditetapkan.

Danau Sentani: kemana arahpengembangannya?

Arah dan kebijakan yang perludiperhatikan oleh pemerintah dan parapihak yang terlibat dalam pengelolaanDanau Sentani yaitu model pengelolaanyang bersifat menyeluruh, terpadu dansektoral demi menunjang keberadaanDanau Sentani sebagai situs yang perludijaga, dikembangkan dan dilestarikan.

Selain instansi teknis pemerintah sepertidinas-dinas, keterlibatan lembagapemerintah lain seperti Bappeda,Bapedalda, BP DAS, Perguruan Tinggi,masyarakat adat, LSM, industri danpihak swasta perlu ditingkatkan untukpengembangan agar tidak terjaditumpang tindih program. Hal ini cukupberalasan, karena masalah DanauSentani bukan hanya masalahperikanan, tetapi juga masalahlingkungan, kehutanan, pertanian,kesehatan, industri, ekonomi dan bisnis,pariwisata, pemukiman dan tata ruangsehingga menjadi kompleks dan perluditangani secara bersama-sama.

Danau Sentani merupakan aset daerah(Pemkot Jayapura dan PemkabJayapura), karena itu ego daerah untuktujuan pengembangan harus ditinggalkan.Pengelolaan danau yang ramahlingkungan dan berkesinambungan perluditetapkan dan menjadi prioritas kerja.

Koordinasi antar instansi tanpa harusdibatasi wilayah administrasi denganmempertimbangkan karakter dan etikakolaborasi berkelanjutan perlu dilakukan.Kesemuanya harus diikuti denganpenegakan peraturan dan hukum yangberlaku serta peningkatan kesadaranmasyarakat akan pentingnya lingkunganyang bersih dan sehat bagi komunitas disekitar danau.

Beberapa hal nyata yang dapat dilakukanantara lain pengaturan aktivitas “urbanfarming” yang memanfaatkan lereng danwilayah perbukitan di sekitar kawasanCagar Alam Pegunungan Cyclop danareal sekitar danau. Hal ini diperlukanuntuk mengurangi kecepatan perambahanwilayah hutan yang memicu kebakaranhutan di musim kemarau dan banjir dimusim penghujan yang kesemuanyaberdampak terhadap menurunnyakualitas perairan danau.

Penanganan limbah domestik, industridan rumah tangga secaraberkesinambungan perlu dilakukansebagai upaya mengurangi kecepatanpencemaran dan penurunan kualitasperairan. Hal ini harus diikuti denganpenataan ruang sesuai peruntukannyadengan mengacu pada kondisi lahan.

Menyisakan areal bagi Ruang TerbukaHijau (RTH) sekitar danau saat ini menjadiurgen, karena selain alasan lingkungan,ruang terbuka hijau juga dapat berfungsisebagai ruang interaksi masyarakat ataubahkan dapat menjadi sarana rekreasi.RTH juga bersifat multifungsi untukmembantu penyerapan air, guna menjagakeseimbangan tata air dalam tanah,mengurangi aliran air permukaan (banjir),menangkap dan menyimpan air, menjagakeseimbangan tanah agar tetap subur.

Mengingat sumbangan air danau sebagaisumber air minum, irigasi buat pertanian dansumber energi bagi masyarakat, kesediaanuntuk membayar atau “willingness to pay”masyarakat yang memanfaatkan air sebagaibagian dari pelayanan yang diberikan danauperlu dikaji dan diimplementasi untukpengembangan Danau Sentani berkelanjutan.

Sebagai awal promosi wisata danau,Gubernur Provinsi Papua telahmencanangkan Festival Danau Sentani(FDS) pada tanggal 19-21 Juli 2008.Kegiatan tahunan FDS (Gambar 6) menjaditantangan untuk para pihak yang terlibatdalam program pengembangan DanauSentani untuk tetap menjaga kelestariannyasebagai salah satu situs budaya danlingkungan di Tanah Papua.

Freddy PattiselannoFak. Peternakan Perikanan & Ilmu Kelautan

Univ. Negeri Papua Manokwarihttp://fpattiselanno.wordpress.com/

Agustina Y.S. ArobayaFak. Kehutanan Univ. Negeri Papua, Manokwari

Email: [email protected]

Kemiringan lahan sekitar Danau Sentani(Foto: Agustina Arobaya)

Hutan, lahan kritis dan perumahan(Foto: Agustina Arobaya)

Aktivitas Festival Danau Sentani(Sumber: website)

Page 18: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah 1818181818

BeritBeritBeritBeritBerita Umuma Umuma Umuma Umuma UmumLahan Basah

Sampai saat ini, dia sudah membentuk 8kelompok pecinta dan pelestari pesisirPulau Lembata, “dengan memberikancerita dan berbagi pengalaman yang kitapunya, itu juga menjadi kepuasan buatsaya” ujarnya. Hadung Boleng yakinLembata bisa hijau dengan hutanmangrove, sehingga tidak ada lagi kikisanair laut sampai ke pemukiman wargasekitar.

Cerita diatas merupakan cerita singkattentang Bapak Hadung Boleng, denganpendidikan setingkat Sekolah Rakyat

(SR), saat ini menjadi orang yang cukupberpengaruh menularkan pengetahuandan pengalamannya kepada masyarakatsekitarnya. Bahkan, saat ini ia telahmembentuk 8 kelompok yang bertujuanmenjaga kelestarian lingkungan,khususnya untuk wilayah pesisir di PulauLembata. Dengan semangat belajar danrasa ingin tahu yang tinggi, saat ini sekitar30 jenis mangrove pernah ia cobabudidayakan secara mandiri.

Uniknya lagi, sampai saat ini belum adabantuan/campur tangan pihak lain, semua

dilakukan secara swadaya termasuk saatkegiatan penanaman berlangsung, diatidak ragu untuk mengeluarkan rupiah darisakunya untuk pembelian bibit dan biayamakan pada saat penanaman. Lelakiyang sehari-hari bekerja sebagai nelayanini, memiliki tekad dan impian agarlingkungan di Lembata bisa terjagadengan baik dan menjadi harta yangberharga untuk anak cucu kita nanti.

*DRR OfficerPlan Unit Lembata

..... Sambungan dari halaman 12Hadung Boleng dan Mangrovenya .........

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

..... Sambungan dari halaman 13 (FlorFlorFlorFlorFlora & Fa & Fa & Fa & Fa & Fauna auna auna auna auna Lahan Basah)

Bangkal, Bahan Bedak Dingin .........

Pati kulit batang bangkal diperoleh, setelahkulit batang ditumbuk dan diairi, sedangkanbubuk diperoleh setelah kulit batangdikeringkan, ditumbuk, dan diayak.

Penggunaan bedak dingin di perkotaansudah tidak umum, berbeda dengan diperdesaan. Sering dijumpai perempuan ataubahkan lelaki (anak muda) yang seluruhwajahnya dilumuri bedak dingin berlalu lalangdi luar rumah.

Fungsi utama bedak dingin melindungi kulitwajah dari udara panas atau ultraviolet cahayamatahari. Fungsi lain untuk menghaluskanpermukaan kulit, memberi kesan putih (ataukekuningan), menghilangkan flek-flek hitam(bahasa Banjar: telutuhan), mencegahjerawat, dan membersihkan sel-sel mati padakulit wajah.

Penggunaan bedak dingin memangkurang praktis, karena membuat wajahbelepotan dan bisa mengejutkan orangsaat berjumpa. Namun, dibandingkandengan bedak (kosmetika) modern,bedak dingin tentu lebih unggul karena

lebih aman digunakan dan tidakmengandung bahan (kimia) berbahaya.

1) Fak. Kehutanan, Univ. Lambung [email protected]

2) Fak. Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Univ. Lambung Mangkurat

Gambar 2. Bedak dingin (pupur bangkal) siap jual

Gambar 3. Tahap pembuatan bedak dingin

Page 19: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,

1919191919 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013 Volume 21 No. 4, Oktober 2013

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Anonim. 2013. The Economics ofEcosystems and Biodiversity for Waterand Wetlands. Institute for EuropeanEnvironmental Policy (IEEP) andRamsar Secretariat.

Ilman, M., Aswin R dan Ragil S.G.2013. Redesain Kondisi EkologisPertambakan Berdasarkan Prinsip-prinsip Aquaculture StewardshipCouncil dan Estimasi Cadangan KarbonMangrove. Studi Kasus WilayahPertambakan Sungai Bara, KecamatanTanjung Palas, Kabupaten Bulungan,Provinsi Kalimantan Utara. WetlandsInternational – Indonesia Programme.Bogor.

Ilman, M., RagilS.G. dan Aswin R.2013. RedesainKondisi EkologisPertambakanBerdasarkanPrinsip-prinsipAquacultureStewardship

Council dan Estimasi Cadangan KarbonMangrove. Studi Kasus WilayahPertambakan di Desa Wringin Putihdan Sekitarnya di KabupatenBanyuwangi, Provinsi Jawa Timur.Wetlands International – IndonesiaProgramme. Bogor.

DokumentDokumentDokumentDokumentDokumentasiasiasiasiasiPerpustakaan

Santoso, B. dan T. Kusano. 2013.Mainstreaming Mangroves:Proceedings of Regional Symposium onMangrove Ecosystem Management inSoutheast Asia, Feb 27- Mar 1, 2013Surabaya Indonesia. Ministry of ForestryRepublic of Indonesia.

Sualia, I. 2013. AnalisisKebijakan PengelolaanEkosistem MangroveKaitan denganPengembangan Tambakdi Kabupaten Bulungan,Kalimantan Utara.Wetlands International –Indonesia Programme. Bogor.

Di Indonesia telah diidentifikasi dan ditetapkan 17 lokasiimplementasi program pengembangan kawasan konservasidan ekosistem esensial, salah satunya adalah EkosistemEsensial Lahan Basah Teluk Pangpang, yang terletakantara Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional AlasPurwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. TipeEkosistem Esensial Lahan Basah di Teluk Pangpangdidominasi oleh hutan mangrove, sungai dataran rendahdan estuari.

Kriteria Ekosistem Esensial Lahan Basah adalahekosistem lahan basah yang memiliki keunikan danatau fungsi penting dari habitat dan atau jenis, ataumempunyai populasi spesies burung air dan ikanyang tinggi.

Untuk mendukung program pengembangandan pengelolaan Teluk Pangpang, WetlandsInternational - Indonesia Programme telahbekerjasama dengan instansi Balai besarKSDA Jawa Timur, Ditjen. PHKA,Kemenhut RI, menerbitkan Poster danLeaflet sebagai sarana promosi danedukasi.

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:Balai besar KSDA Jawa TimurDitjen. PHKA, Kemenhut RIJl. Bandara Juanda, SurabayaTelp. 031 8667239

Page 20: Warta Konservasi Lahan Basah -   · PDF fileIndonesia dari Erosi dan Abrasi ... Untuk mengetahui lebih banyak tentang Timbul Sloko, ... Capital, lebih jauh menjelaskan bahwa,