warta kepegawaian

56
Vol. 4 No. 12, 30 April 2008 ISSN 1 8 2 9 - 6 8 1 5

Upload: rofiq-amri

Post on 07-Mar-2016

254 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Vol.4 No.12, 30 April 2008

TRANSCRIPT

Page 1: Warta Kepegawaian

Vol. 4 No. 12, 30 April 2008 ISSN 1 8 2 9 - 6 8 1 5

Page 2: Warta Kepegawaian

Dari RedaksiMenyambut HUT ke 60 Badan

Kepegawaian Negara, Warta Kepegawaian(WK), menurunkan berita seputar kiprahKanreg IV BKN Makassar yang telah berusia13 tahun, tepatnya sejak tahun 1994dengan keluarnya Kepka. BAKN No. 11/KEP/1994 dan secara operasional telah dimulai sejak bulan Januari 1995.

Terdepan dan Teladan dalampelayanan merupakan Visi Kanreg IV BKNMakassar, apa makna dan tujuan dibalik visitersebut, Tim WK telah mewawancaraiKakanreg IV BKN Makassar, BambangChrisnadi, SH, M.Si yang dilanjutkan denganlaporan BKN Makassar Menatap MasaDepan mengenai pencapaian Kanreg IV

BKN .Selain kedua Laporan Utama tersebut, WK juga menurunkan laporan khusus

mengenai Raker/Rakor Kepegawaian di Hotel Novotel Jogjakarta dengan fokusPeningkatan Kualitas Pelayanan Kepegawaian, salah satunya dengan demoaplikasi online antara BKD dengan Kanreg IV BKN Makassar, selain itu liputantentang Demo pegawai honorer, forum Bakohumas, persiapan Pilkada KotaMakassar serta laporan mengenai ujicoba aplikasi online atara BKD Bantaengdengan Kanreg IV BKN Makassar.

Lingkaran kepegawaian dan opini mengupas tentang penyelesaian sengketakepegawaian PNS, Diklat, Widyaiswara dan Netralitas PNS dan masih ada laporan-laporan lain.

Akhirnya Warta Kepegawaian mengucapkan Dirgahayu ke 60 BKN, di usianyayang sudah melebihi setengah abad, BKN tetap berjuang untuk mewujudkanPNS yang profesional dan sejahtera.

Selamat membaca.

Penerbit :Humas Kantor Regional IV BKN Makassar

Percetakan :Karya Asrindah, Jl. Tamalate I (Tidung 4 No. 143)

MakassarISSN : 1829-6819

Badan Infokom & PDE Prov. Sulawesi SelatanNomor : 315/REK/K.4/BIK/PDE/2004

Pelindung :Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar

Pimpinan Redaksi : Bambang Supardi

Editor :Akhmad Syauki, Suharman

Reporter :Halim Firdaus Haneng, Andi Anto, Etty Faradilla,

HamudaDesain Grafis :

Nanang Subandi, Anang WidiarthoBendahara :

JatmikoSirkulasi :

Mulyanti, MawardiSekretariat :

Alia RasyidAlamat Redaksi :

Warta Kepegawaian Kanreg IV BKN MakassarJl. Paccerakang No. 3 Daya

Makassar 90241 Sulawesi SelatanTelp. 0411. 512011 Fax. 0411.513708

Website : www.bkn.go.id/makasare-mail : [email protected]

Rekening Bank :BRI Unit Daya Cabang Somba Opu Makassar

No. Rek. 3057.01 -25365.53-2

Vol. 1 No. 131 Mei 2004

Vol. 1 No. 231 Agustus 2004

Vol. 2 No. 331 Januari 2005

Vol. 2 No. 431 Mei 2005

Vol. 2 No. 531 Oktober 2005

Vol. 2 No. 628 Februari 2006

Vol. 3 No. 730 Juni 2006

Vol. 3 No. 831 Desember 2006

Vol. 3 No. 931 Mei 2007

Vol. 3 No. 1027 September 2007

PENGIRIMAN ARTIKEL DAN BERITA DIKETIK DENGAN FONT TIMES NEW ROMAN, 12 POINT, SPASI SINGLE, MAKSIMAL 3 HALAMAN KUARTODITANDATANGANI DISERTAI IDENTITAS DAN PHOTO YANG TERKAIT. DIKIRIM KE REDAKSI WARTA KEPEGAWAIAN BESERTA FILENYA/DISKNYA

Vol. 3 No. 1111 Desember 2007

Vol. 4 No. 1230 April 2008

Dari Redaksi

Page 3: Warta Kepegawaian

POJOK KANTOR

+ Pelayanan Kepegawaian di Kanreg IV BKN Makassartelah menggunakan IT dan online system

- Hari 'genee' masih manual !

+ Di Usianya yang ke 13 Kanreg IV BKN MakassarMenatap Masa Depan

- Kecil-kecil Cabe Rawit

+ Kota Makassar Siap menghadapi Pilkada- Ingat Bos, PNS Harus Netral !

DIRGAHAYU KE 60BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAGI ANDA YANG MERASA TIDAK PUAS ATAUMEMPUNYAI MASALAH DALAM HAL PELAYANAN

KEPEGAWAIAN DI KANREG IV BKN MAKASSARDAPAT DI SAMPAIKAN MELALUI

SMS ATAU MENGUBUNGI LANGSUNG KE NOMOR ;

KEPALA KANREG IV BKN MAKASSARBambang Chrisnadi, SH, M.Si

0811442207HUMAS KANREG IV BKN MAKASSAR

Bambang Supardi0811442205

FAX : 0411.513708 ATAUETY FARADILA : 0411.512011

Nanang Subandi : 08124235130e_mail : [email protected]

Kritik dan saran dapat disampaikan melalui fax maupunemail ke alamat redaksiWarta Kepegawaian Kanreg IV BKN MakassarJl. Paccerakang No. 3 DayaTelp. 0411-512011 Fax. 0411.513708email : [email protected]

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 3

FORUM PEMBACAFORUM PEMBACA

Surat datang dari Sdr. Sudiro Pegawai Negeri Sipil padaDinas Pendidikan Kabupaten Banggai Kepulauan yangditugaskan pada SD Inpres No. 2 Liang, Kecamatan Liang,Kabupaten Banggai Kepulauan, intinya menanyakanbagaimana prosedur seorang PNS yang akan menjadiAnggota/Pengurus Partai Politik.

Dapat kami jelaskan bahwa seseorang PNS yang akanmenjadi anggota/pengurus partai politik harus memenuhiketentuan sebagai berikut:a. Berdasarkan Pasal 3 Undang Undang Nomor 8 Tahun

1974 sebagimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 43 Tahun 1999, antara lain disebutkanbahwa:(1) Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur

aparatur negara yang bertugas untuk memberikanpelayanan kepada masyarakat secara profesional,jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraantugas negara, pemerintahan dan pembangunan.

(2) Dalam kedudukan dan tugas sebagaimanadisebutkan angka (1), Pegawai Negeri harusnetral dari pengaruh semua golongan dan partaipolitik serta tidak diskriminatif dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat.

(3) Untuk menjamin netralitas Pegawai Negerisebagaimana disebutkan angka (2), PegawaiNegeri dilarang menjadi anggota dan/ataupengurus partai politik.

b. Dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan PemerintahNomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan PNS MenjadiAnggota Partai Politik, antara lain diatur pula sebagaiberikut;(1) PNS dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus

partai politik

(2) PNS yang menjadi anggota dan/atau penguruspartai politik diberhentikan sebagai PNS.

(3) PNS yang akan menjadi angota dan/ataupengurus partai politik wajib mengundurkan dirisebagai PNS.

(4) PNS yang mengundurkan diri diberhentikandengan hormat sebagai PNS.

c. Selanjutnya dalam Keputusan Kepala BKN Nomor 10Tahun 2005 tentang PNS Yang Menjadi Calon KepalaDaerah/Calon Wakil Kepala Daerah disebutkan bahwa:(1) PNS yang menjadi calon kepala daerah/calon

wakil kepala daerah wajib mengajukan suratpernyataan mengundurkan diri dari jabatannegeri.

(2) Pejabat yang berwenang menetapkan keputusanpemberhentian PNS dari jabatan negeri terhitungmulai yang bersangkutan ditetapkan sebagaicalon kepala daerah/calon wakil kepala daeraholeh KPUD.

Berdasarkan ketentuan dan penjelasan tersebutdiatas, maka PNS dilarang menjadi anggota/penguruspartai politik dan PNS yang akan menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik harus mengundurkan diri dariPNS.

Demikian dan atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

PNS dan Parpol

Forum Pembaca

Page 4: Warta Kepegawaian

2. Dari Redaksi3. Forum Pembaca4. Daftar Isi

6. Terdepan dan Teladan DalamPelayanan

13. BKN MakassarMenatap Masa Depan

Dari Redaksi

Laporan Utama

Laporan Khusus

.... tekad dari seluruh pegawai yang ada diKantor Regional IV BKN Makassar yang menyadarikedudukannya sebagai unsur aparatur negarayang tugasnya melakukan pelayanan padamasyarakat secara adil dan merata, maka Visiinsya allah dapat diwujudkan. Di nahkodai olehBambang Chrisnadi, SH, M.Si sebagai KepalaKantor Regional IV BKN Makassar yangmengemban 4 misi sebagai langkah strategisuntuk mewujudkan mimpi Terdepan dan TeladanDalam Pelayanan, pada akhirnya akanmewujudkan visi BKN yaitu Menjadikan PNS YangProfesional dan Sejahtera.

4 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

18. Raker/Rakor KepegawaianJogjakartaTingkatkan Kualitas PelayananKepegawaian

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

Sejak berdirinya Kantor Regional IV BKNMakassar tahun 1994 dengan keluarnyaKeputusan Kepala BAKN Nomor 11/KEP/1994,secara operasional telah dimulai sejak bulanJanuari 1995, sudah berusia 13 tahun telahberanjak dewasa.

21. Dukungan PT. Taspen KCU MakassarUntuk Aplikasi Online

Daftar Isi

Page 5: Warta Kepegawaian

55. Struktur Organisasi Kantor Regional IVBKN Makassar

52. Surat Ka. BKN No. K.26-30/V/45-3/99Tgl. 04 Oktober 2007 Perihal PemberianBebas Tugas atau Masa PersiapanPensiun (MPP) bagi Pejabat Eselon I danEselon II

41. Menyoal Rancangan RevisiPeraturan Menpan Nomor : PER/66/M.PAN/6/2005 TentangJabatan Fungsional Widyaiswaradan Angka Kreditnya

46. Dirgahayu Kab. Wajo ke 609

31. Penyelesaian SengketaKepegawaian PNS (Bagian - II)

27 & 30 Serba serbi28 & 29 Flash

P e r a t u r a n

Struktur Organisasi

O p i n i

Lingkaran Kepegawaian

Mitra Kerja

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 5

Dukacita

54. Innalilahi wainna ilaihi rooji’unTelah berpulang kerahmattullah Ibu WaOde Samiun Kepala Sub BagianPerencanaan dan Keuangan Kanreg IVBKN Makassar pada tanggal 25 Januari2008

Serba-serbi & Flash

36. Peranan Pendidikan dan PelatihanDalam Membangun ProfesionalismePegawai Negeri Sipil (PNS) GunaMeningkatkan Kualitas PelayananPublik

43. Netralitas Pegawai Negeri Sipil(PNS)

P e l a y a n a n26. Ujicoba Aplikasi Online

BKD Bantaeng - BKN Makassar

22. Honorer Dinas Kebersihan PemkotMakassar Unjukrasa

23. Membangun Citra Positif PelaksanaanManajemen PNS Melalui Peran Humas

24. Pilihlah Aku Jadi ....

48. Badan Kepegawaian Daerah dan FiklatKab. Wajo Mengadakan BimbinganTeknis Kepegawaian

W i s a t a

50. Asal Usul Telaga Sarangan

53. Surat Ka. BKN No. K.26-30/V/20-10/99Tgl. 28 September 2007 PerihalDispensasi Batas Waktu PenerimaanUsul Penetapan NIP UntukPengangkatan CPNS TA. 2007

Daftar Isi

Page 6: Warta Kepegawaian

Kenapa Visi Kanreg IV BKN mesti sama denganVisi BKN Pusat? Saya berpendapat bahwa setiap unitkerja sah-sah saja merumuskan visinya sesuai denganperan dan kompetensi inti (core competency) unitkerja masing-masing. Peran dan kompetensi intiKanreg BKN sudah ditentukan melalui KeputusanKepala BKN Nomor 59/KEP/2001 tentang Organisasidan Tata Kerja Kanreg BKN. Dari organisasi dan tatakerja Kanreg BKN itulah anggota organisasi harusmampu menemukenali, mengidentifikasi, untukselanjutnya merumuskan visi organisasinya. Olehkarena itu sebelum saya merumuskan visi Kanreg IVBKN saya mencoba melakukan renungan dan selalubertanya dan bertanya lagi apa sebenarnya yangmenjadi kompetensi inti Kanreg IV BKN. Dalampembentukan Kanreg BKN telah secara sadar dansistemik dirumuskan sari pati lingkup tugas pokok

Laporan Utama

Dalam rangka menyambut HUT ke 60 BKN ,Warta Kepegawaian menurunkan beritatentang apa dan sampai sejauh mana Kanreg

IV BKN Makassar mewujudkan mimpinya, sertawawancara khusus dengan Bambang Chrisnadi, SH,M.Si yang di lantik sebagai Kepala Kantor RegionalIV BKN Makassar tanggal 27 Desember 2006 yangmeneruskan perjuangan Drs. Edy Sujitno, SH, M.Siyang menduduki jabatan Sekretaris Utama BKN Pusat,berikut petikan wawancara tim warta denganBambang Chrisnadi, SH, M.Si.

Sejak Kanreg IV BKN Makassar berdiri,baru kali ini visi Kanreg IV BKN Makassar tidaksama dengan BKN Pusat ?

Terdepan dan TeladanDalam Pelayanan

Terdepan dan TeladanDalam Pelayanan

Headline tulisan ini "Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan" yang merupakan Visi Kantor RegionalIV BKN Makassar, sebuah rumusan Visi yang mudah membacanya tetapi sulit untuk mewujudkannya,akan tetapi dengan tekad dari seluruh pegawai yang ada di Kantor Regional IV BKN Makassar yangmenyadari kedudukannya sebagai unsur aparatur negara yang tugasnya melakukan pelayanan padamasyarakat secara adil dan merata, maka Visi Insya Allah dapat diwujudkan. Di nahkodai oleh BambangChrisnadi, SH, M.Si sebagai Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar yang mengemban 4 misi sebagailangkah strategis untuk mewujudkan mimpi Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan, padaakhirnya akan mewujudkan visi BKN yaitu Menjadikan PNS Yang Profesional dan Sejahtera.

6 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

bang-humas/WK

Page 7: Warta Kepegawaian

Laporan UtamaKanreg BKN, yaitu “mendekatkan pelayankepegawaian” seiring dengan pelaksanaan otonomidaerah dimana Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kotadiberikan peran lebih luas dalam melaksanakanmanajemen PNS Daerah sesuai dengan norma,standar, dan prosedur kepegawaian yang berlaku.Selain daripada itu melalui UU Nomor 43 Tahun 1999Presiden juga telah menyerahkan sebagiankewenangannya kepada Pejabat PembinaKepegawaian Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untukmengangkat, memindahkan, dan memberhentikanPNS.

Oleh karena itu saya berpendapat bahwa Visi BKN(PNS yang professional dan sejahtera) merupakanVisi (mimpi besar) BKN dalam melaksanakanmanajemen PNS secara nasional, sehingga seluruhsel-sel organisasi BKN termasuk Kanreg IV BKN harusmenindaklanjuti dan berusaha mewujudkan mimpibesar BKN tersebut sesuai dengan peran dan tugas

pokok masing-masing. Dengan demikian Visi KanregIV BKN yang menitik beratkan pada “pelayanankepegawaian” harus dipandang sebagai upaya untukmempercepat dan mendorong tercapainya mimpibesar BKN.

Pasal 3 UU Nomor 43 tahun 1999 secara tegastelah menentukan kedudukan Pegawai Negeri, yaitusebagai unsur Aparatur Negara yang bertugasmemberikan “pelayanan” kepada masyarakat secaraprofesional, jujur, adil, dan merata. Oleh karena itudengan dilandasi kerangka juridis dan ranah berfikirfilosofis, serta melalui proses menemukenalikompetensi inti organisasi Kanreg BKN, maka sayamenawarkan rumusan Visi Kanreg IV BKN, yaitu“TERDEPAN DAN TELADAN DALAMPELAYANAN” dalam memberikan pelayanan kepadapejabat kepegawaian dan PNS Daerah/Pusat yangberada diwilayah kerja Kanreg IV BKN, yaitu diwilayahProvinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, SulawesiTengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

TERDEPAN, merupakan kr istalisasi darikeinginan dan tekad Pegawai Kanreg IV BKN untukselalu berubah, berinovasi, berkreasi, danmengembangkan diri untuk menjadi organisasi yangtetap kompetetif dan akuntabel dalam menjalankantugas pokok Kanreg IV BKN, khususnya dalampelayanan kepegawaian, sehingga Kanreg IV BKNselalu dinamis, segar, bergairah mengikuti sikluskehidupan organisasi sebagai sebuah system terbukadan terus menerus mampu tampi l beda,mengedepankan peran teknologi komputer, denganprinsip kerja cepat, tepat, aman, bebas cacad, danselalu melakukan retensi sumber daya.

TELADAN, merupakan nilai-ni lai (value)organisasi Kanreg IV BKN agar apa yang dikerjakan/dilakukan Kanreg IV BKN dapat menjadi contoh ataumodel bagi lingkup interen maupun eksteren danmenjadi tempat untuk benchmark bagi instansi laindalam pelayanan kepegawaian karena melihat danmerasakan bahwa pihak-pihak yang dilayani merasapuas, senang, dan hormat atas perilaku Pegawai BKNdalam menjalankan proses pelayanan tanpaterkontaminasi oleh penyakit birokrasi (korupsi, kolusi,dan nepotisme). Pelayanan yang diberikan dapatmemenuhi kriteria cepat, tepat, aman, bebas cacat,murah, ramah, nyaman, dan nikmat.

Akhirnya berdasarkan Visi Kanreg IV BKN tersebutdirumuskanlah Misi Kanreg IV BKN, yaitu:

MEWUJUDKAN:1. Pelayanan kepegawaian yang cepat, tepat, aman

dan berbasis teknologi informasi.2. Data kepegawaian yang lengkap, mutahir dan

berbasis teknologi informasi.3. Penegakkan norma, standar, dan prosedur

kepegawaian.

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 7na²ng/wk

Page 8: Warta Kepegawaian

Laporan Utama

4. Dukungan dan pelayanan teknis administratifyang cepat, tepat, bebas cacad, efektif danefesien serta nyaman.

Apa yang bapak harapkan dengan "VisiTerdepan dan Teladan Dalam Pelayanan" diKanreg IV BKN Makassar ?

Harapan saya sangat sederhana dan tidakmuluk-muluk, yaitu kedepan tidak ada lagi keluhan,kekecewaan, dan umpatan dari pihak-pihak yangdilayani Kanreg IV BKN yang ada adalah rasa bangga,puas, senang, hormat, dan menikmati pelayanan yangcepat, tepat, aman, bebas cacat, puas dan memenuhiharapan pihak-pihak yang dilayani. Bagi PegawaiKanreg IV BKN sendiri dapat bekerja secaraprofessional dan mendapatkan kepuasan bhatindalam menjalankan Visi dan Misi Kanreg IV BKN,dengan cara bekerja ikhlas, dukungan alat dan bahankerja yang memadahi, ruangan dan tempat kerja yangnyaman dan bersih. Oleh karena itu saya menyadaribahwa untuk mewujudkan Visi dan Misi Kanreg IVBKN tersebut bisa disebut gampang-gampah susahdan tidak dapat dicapai dalam hitungan hari, bulan,dan tahun, karena harus melalui sebuah prosespanjang untuk bersama-sama melakukan perubahanpola pikir (mind set) dan perubahan budaya kerja(culture set) serta kesadaran berorganisasi dariseluruh Pegawai Kanreg IV BKN termasuk jugamembangun dan mengembangkan bahan dan alatkerja, tata kerja, metode kerja, prosedur kerja, tataruang perkantoran yang nyaman dan bersih (officemanagement), dan berbasis teknologi komputer.

Visi itu sungguh luar biasa dan untukmewujudkannya perlu di dukung olehberbagai macam faktor, salah satunya SDMyang mumpuni, bagaimana bapak mengatasihal ini ?

Sebenarnya Visi Kanreg IV BKN itu biasa-biasasaja dan tidak ada yang istimewa tergantungbagaimana menyikapinya saja karena sejak bekerjadi BKN secara langsung atau tidak langsung sudah

dapat menangkap pesan bahwa pelayanan yangdiberikan BKN (memberikan persetujuan/pertimbangan pengadaan PNS, kenaikan pangkat danmutasi PNS lainnya, penetapan pension,pertimbangan/persetujuan teknis penetapan formasi,penyelesian kasus kepegawaian, dan juga pelayanandata kepegawaian) lebih bersifat penghargaan. Nahkarena penghargaan maka saya berpendapat bahwapostulatnya adalah tidak ada penghargaan diurus olehorang yang akan menerima penghargaan, tetapisebaliknya harus diurusin, jadi kalau itu urusan BKNtermasuk Kanreg BKN maka yang wajib mengurusiadalah seluruh Pegawai BKN/Kanreg BKN tanpaterkecuali sesuai dengan jabatan masing-masing.Inilah yang menginspirasi saya untuk menawarkanVisi Kanreg IV BKN dengan fokus pelayanan karenasangat tidak pada tempatnya kalau saja misalnya adaPNS yang akan menerima penghargaan berupakenaikan pangkat atau pension justru harus mengurusdirinya sendiri datang ke BKN atau Kanreg BKN belumlagi kalau di BKN/Kanreg BKN ketemu Pegawai yangmengidap penyakit KKN yang memiliki pola pikir danpola tindak “kalau bisa dibikin ruwet kenapa dibikingampang, kalau bisa bayar kenapa mesti gratis, kalaubisa selesai besok kenapa mesti selesai sekarang, danlain sebagainya yang serupa dalam menghambatpelayanan.

Oleh karena itu langkah-langkah yang mesti sayalakukan adalah membangun komitmen dan konsensusbahwa dalam menyusun rencana kerja dan anggarandikonsentrasikan pada pengembangan kualitassumberdaya manusia (PNS) dan kegiatan yangbersifat phisik mulai dikurangi sesuai dengan tahapandan capaian Visi dan Misi Kanreg IV BKN, antara laindilakukan dengan:· Menyadarkan kembali kedudukan PNS melalui

tatap muka, ceramah, dan cara-cara lain yangbernuansa pendekatan persuasif.

· Mengajak merenung, menghayati, dan mencarimakna pelayanan dalam organisasi melalui tatapmuka, simbul-simbul, dan/atau permodelan.

· Memberikan materi diklat/kursus-kursus yangmendukung tugas pokok Kanreg IV BKN.

8 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 9: Warta Kepegawaian

Laporan Utama· Melakukan pencerahan dan penyegaran anggota

organisasi melalui kegiatan Out Bound dan ESFQ(Emotional – Spiritual – Financial Quotient), danceramah agama.

· Membangun kepercayaan dengan seluruhPegawai Kanreg IV BKN (trust building) dengancara memberikan tugas, tanggungjawab,wewenang, dan hak jabatan kepada semuapejabat (struktural dan fungsional), antara secaraproporsional memberikan kewenangan kepadaAnal is Kepegawaian atau calon AnalisKepegawaian untuk meneliti, memeriksa danmenandatangai nota persetujuan kenaikanpangkat (mutasi lainnya) dan pension disertaidengan pengawasan dengan pendekatanpreventive dan persuasive oleh atasan langsungmasing-masing disertai upaya memberikankeseimbangan antara reward and punishment.

· Mengembalikan peran pejabat struktural (KepalaBidang dan Kepala Seksi) sebagai pemimpin unitkerja mengingat selama ini peran pejabatstruktural lebih berperan melaksanakan tugasteknis administrative untuk digeser pada tugassebagai pemimpin (kepemimpinan visioner)dengan konsentrasi tugas mengarahkan,membimbing, membagi tugas, mencerdaskan,menilai, mendorong terjadinya perubahan,melakukan dialog dan tugas-tugas lain yangsejenis.

· Pemberdayaan Pegawai sesuai dengan peranmasing-masing dan mengasah kompetensinyamelalui pelaksanaan tugas pokok.

· Membuat laporan hasil kerja harian secara konkrit,teratur, berkelanjutan, dan dikendalikan, yaitusetiap pegawai harus membuat laporan tertulisdengan mengisi formulir atas pertanyaan apayang anda lakukan mulai pukul:- 08.00 sd pukul 10.00- 10.00 sd pukul 12.00- 13.00 sd pukul 15.00.

Tidak terasa sudah satu tahun lebih bapakmemimpin di Kanreg IV BKN Makassar, banyakperubahan dan terobosan yang telahdilakukan, selain memberikan specimen bagianalis kepegawaian juga banyak mengadakanacara raker/rakor yang diadakan di luarwilayah kerja, motivasi dan tujuan apa yangdi harapkan ?

Tempat raker/rakor kepegawaian pada dasarnyatidak masalah mau dilaksanakan diluar wilayah kerjaKanreg IV BKN yang penting masih berada diwilayahNegara Kesatuan RI karena raker/rakor hanyamerupakan salah satu bentuk atau model pertemuandalam rangka meningkatkan kinerja organisasi,

sehingga soal tempat menjadi tidak penting. Wilayahkerja Kanreg IV BKN meliputi Sulawesi Selatan,Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,dan Maluku, sehingga dari aspek geografis tidakmenjadi masalah apabila raker/rakor kepegawaiandilaksanakan diluar wilayah Sulawesi Selatan karenadari aspek kemudahan transportasi dan waktutempuh, beaya jatuhnya akan sama saja yang pentingada kesepakatan dan kesepahaman dari semuapeserta raker/rakor. Dibalik itu saya menyadari bahwapelaksanaan raker/rakor kepegawaian tidak hanyamemiliki tujuan tunggal (meningkatkan kinerjaorganisasi) tetapi memiliki multi tujuan, yaitu relaksasibagi peserta yang telah bekerja sepanjang hari, tidakmengenal lelah, dan tidak mengenal waktumenyelesaikan tugas penetapann NIP tenaga honorer,formasi umum, dan pengangkatan Sekdes menjadiPNS dan tugas rutin lainnya. Sehingga prinsip sekalidayung dua/tiga pulau terlampaui saya coba terapkan,yaitu bekerja, berwisata mengenal kekayaan danbudaya bangsa, dan sekaligus bersilaturahmi danwaktu bekerja kembali kondisi jasmani dan rohaniterasa segar, nyaman, dan prima. Selain daripada itutidak dapat dipungkiri bahwa langsung atau tidaklangsung raker/rakor kepegawaian yang dilaksanakandiberbagai kota diluar wilayah kerja Kanreg BKN dapatmemantapkan hati dan pikiran untuk mencintai danmempertahankan NKRI dan sekaligus menyukseskansalah program tahun kunjungan wisata 2008, jadiapa yang salah tidak ada kan, sekarang tinggalkemauan dan kemampuan saja dalammengkoordinasikan teknis pelaksanannya karena inisudah masuk wilayah seni.

Maksud raker/rakor pada dasaranya adalahpeningkatan kinerja organisasi dengan caramelakukan evaluasi terhadap apa yang sudah, telah,dan akan dikerjakan, membuat komitmen baru dalampenyelesaian tugas, mendiskusikan dan memecahkankasus/masalah kepegawaian, dan jugamenyampaikan informasi timbal balik untuk dapatbekerja lebih baik, termasuk menghasi lkanrekomendasi atas sebuah kebijakan kepegawaianyang ada (kebijakan dirubah/diperbaiki, kebijakantetap dijalankan, atau kebijakan dihentikan/dicabut).

Tujuannya raker/rakor adalah agar diperolehkesamaan dalam pola pikir, pola tindak, danpemahaman dalam melaksanakan manajemen PNSsesuai dengan kondisi obyektif di daerah masing-masing.

Sekarang kita memasuki TA. 2008, kira-kira program atau kegiatan apa yang akan direncanakan untuk membangun Kanreg IV BKNMakassar ?

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 9

Page 10: Warta Kepegawaian

10 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Laporan Utama

14th ASEAN CONFERENCE ON CIVILSERVICE MATTERS ( ACCSM )

Tahun 2008 ini merupakan titik awal untukmewujudkan Visi dan Misi Kanreg IV BKN, meskidengan keterbatasan anggaran berkenaan denganpemotongan anggaran sebesar 15 %, tetapi harustetap optimis dan jalan terus karena pemotongananggaran tersebut semata-mata dilakukan untukkepentingan yang jauh lebih besar. Oleh karena itudalam menyusun rencana kerja dan anggaran untukmewujudkan Visi dan Misi Kanreg IV BKN dilakukandengan pendekatan skala prioritas, antara lain sebagaiberikut:· Mengirim Pegawai Kanreg IV BKN untuk mengikuti

diklat/kursus, seperti bahasa Inggris, pengadaanbarang dan jasa, teknisi komputer, diklatkearsipan, perpustakaan, dan kesemaptaan(Satpam), diklat kehumasan dan protokol,termasuk Diklatpim Tingkat IV.

· Menyelenggarakan bimbingan tekniskepegawaian untuk Pegawai Kanreg IV BKN danuntuk pejabat kepegawaian diwilayah kerjaKanreg IV BKN.

· Membangunan system aplikasi (on line) mutasikepegawaian dan pension di Kanreg danmempersipakan aplikasi (on line) dengan BKDdiwilayah kerja Kanreg IV BKN.

· Pelatihan operasional system aplikasi mutasikepegawaian dan pension.

· Membangunan tempat kerja dengan model workstation.

· Relokasi ruang kerja agar lebih efektif dan efisien.· Rekonsiliasi data kepegawaian.· Memberdayakan fungsi wasdal kepegawaian,· Memantapkan penilaian kinerja individu.

Pola pelayanan yang selama ini akandiubah dengan berbasis IT yang pada akhirnyaakan mengintegrasikan data antara pengelolakepegawaian di daerah dengan Kanreg IV BKNMakassar, sejauh ini persiapan apa saja yangsudah dilakukan ?

Untuk penerapan sistem aplikasi (on line)pelayanan kepegawaian di Kanreg IV BKN, pada raker/rakor kepegawaian Tahun 2007 telah dikomunikasikandan dibangun komitmen bersama untukmempersiapkan sumberdaya yang diperlukan untukmembangun dan mengembangkan sistem aplikasi,antara lain mencakup kebutuhan akan perangkatkeras, perangkat lunak, dan kompetensi Pegawai yangdiperlukan untuk membangun dan mengoperasikansistem aplikasi (on line). Mulai pertengahan bulanPebruari 2008 ini, Kanreg IV BKN dengan difasilitasisepenuhnya oleh Deputi Inka BKN mulaimempersiapkan pengembangan sistem aplikasi (online) dalam pelayanan kepegawaian, terutama dalam

penyelesaian usul kenaikan pangkat, mutasikepegawaian lainnya, dan pension PNS.

Apa yang dibangun dan dikembangkan di KanregIV BKN dalam pengelolaan dan pelayanankepegawaian berbasis teknologi komputer, akan didemokan atau diuji cobakan pada kesempatan RakerKepegawaian yang di laksanakan di Jogyakarta,dengan harapan nantinya apa yang dikerjakan KanregIV BKN dalam penggunaan teknologi komputer dalampengelolaan dan pelayanan kepegawaian benar-benardiyakini akan memberikan nilai tambah dan nilai gunadalam meningkatkan kinerja BKD, Biro Kepegawaian,atau bagian kepegawaian pada pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.

Bagaimana kesiapan SDM untukmewujudkan hal tersebut ?

Kesiapan SDM untuk mewujudkan Visi dan MisiKanreg IV BKN rasa-rasanya tidak terlalu bermasalah,sepanjang seluruh Pegawai Kanreg IV BKN dalamdirinya tumbuh kesadaran untuk mau berubah, maubelajar, dan tetap ingat makna sumpah PNS/sumpahjabatan sesuai dengan tugas pokok masing-masing.Pimpinan akan memberikan kesempatan, mendorong,dan membantu pembeayaan (dinas) kepada setiapindividu untuk meningkatkan pendidikan sekolah yangberkesesuaian dengan tugas pokok Kanreg BKN,mengembangkan kreatifitas, melakukan inovasi, danmengekplorasi potensi diri untuk mengambil perandalam organisasi. Oleh karena itu saya sudahberulang kali dan tidak akan bosan-bosan untuk selalumengingatkan bahwa masa depan akan penuhdengan tantangan dan persaingan dan siapa yangbisa memenangkan persaingan adalah yang dapatmeningkatkan dan mengembangkan kompetensi dirisesuai dengan tuntutan organisasi , sepertipenguasaan dan pengoperasian computer.kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris,dan ada kemauan untuk membaca dan membacalagi, disiplin, dan dalam diri pegawai tertanampemahaman bahwa bekerja adalah ibadah, bekerjaadalah amanah, bekerja adalah cita-cita, bekerjaadalah kehormatan, bekerja adalah kepercayaan.Dengan pola pikir tersebut maka pengembangankarier akan dilaksanakan berdasarkan system karierdan system prestasi kerja dengan lebihmengedepankan penilaian prestasi kerja (merit),antara lain pengangkatan dalam jabatan, kenaikanpangkat, pemberian reward dan punishment, dantidak lagi berdasarkan daftar urut kedekatan karenasaudara, adik, kakak, ipar, tetangga, anak kesayanganyang dapat menciderai prinsip keadilan danobyektivitas dalam pengembangan karier Pegawai.

Page 11: Warta Kepegawaian

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 11

Laporan UtamaKira-kira feedback apa yang dapat bapak

berikan kepada pegawai Kanreg IV BKNMakassar apabila program ini terwujud ?

Feedback yang akan saya berikan kepada Pegawaiatas keberhasilan mewujudkan Visi dan Misi KanregIV BKN, adalah yang pertama secara langsungmengucapkan terima kasih dan memberikanpenghargaan atas hasil kerjanya, antara lainmemberikan kesempatan untuk peningkatan tingkatpendidikan sekolah, mengikuti diklat/kursus,melakukan perjalanan dinas, dan lebih jauh dari itumengusahakan untuk meningkatkan kesejahteraanmaterial maupun non material yang diintegrasikandalam rencana kerja dan anggaran secara dinamis.Selain daripada itu saya juga ingin menularkan kepadaPegawai akan nilai hidup yang saya anut dan sayaanggap baik dan benar, yaitu bahwa dalam bekerjahendaknya yang kita cari adalah kepuasan bhatin dankebanggan diri karena apa yang kita kerjakan memilikinilai guna dan nilai tambah untuk organisasi,memberikan kepuasan, kebahagiaan, dan kesanpositif dari pihak lain atas apa yang kita kerjakan,dengan tidak lupa terus dan terus belajar dan bekerjasepenuh hati, selebihnya berdoa mudah-mudahanTuhan YME memberikan yang terbaik untuk kita.

Selain daripada itu tentu secara bersama-samadan dalam tekad yang sama untuk berusahamendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai

instansi yang dapat melaksanakan tugas sesuaidengan kinerja yang diharapkan, melaksanakan SOPsecara konsekuen, transfaran, diikuti dengan perilakukerja yang bebas dari KKN termasuk upayapenambahan jam kerja dari 37,5 jam/minggu menjadi41 jam/minggu dengan demikian kinerja PegawaiKanreg IV BKN dapat dipertimbangkan untukdiberikan reward yang sepantasnya (equal work forequal pay) sebagaimana berlaku bagi beberapa unitkerja instansi pusat yang menerapkan pelayananprima, seperti unit kerja pada Departemen Keuangan(pajak dan anggaran). Kalau instansi lain bisa kenapakita tidak bisa?

Berapa kira-kira jumlah pegawai yang idealapabila program ini berjalan ?

Dalam organisasi yang sehat penentuan jumlahPegawai akan selalu berpegang pada prinsipkeseimbangan antara jumlah beban kerja denganjumlah pegawai. Oleh karena itu perkiraan jumlahPegawai Kanreg IV BKN dengan asumsi dalampelaksanaan tugas dilakukan dengan basis teknologicomputer maka secara sistemik akan mengurangijumlah Pegawai. Pada saat sekarang Pegawai KanregIV BKN ada 149 orang jauh berkurang jikadibandingkan pada Tahun 1997 sampai dengan Tahun2004 yang mencapai 200 orang lebih tetapi jumlahbeban kerjanya secara kuantitatif dan akualitatif tidak

149 Pegawai, Kanreg IV BKN Makassar yang menyadari kedudukannya sebagai aparatur negara yang tugasnyamelakukan pelayanan kepada masyarat sedang mendengarkan penjelasan mengenai visi dan misi Kanreg IV BKNMakassar.

bang-humas/WK

Page 12: Warta Kepegawaian

Laporan Utamaada perubahan yang signifikan, sehingga perludilakukan analisis kebutuhan pegawai.

Asumsi saya, pada saat sekarang dengan jumlahPegawai 125 orang sudah cukup mampumenyelesaikan beban tugas Kanreg IV BKN, sebagaikonsekuensi logis penggunaan teknologi computerdalam menyelesaikan tugas. Disiplin Pegawai dansebagian dari beban kerja Kanreg IV BKN mulai Tahun2007 telah beralih menjadi beban kerja Kanreg XIBKN di Menado. Kebutuhan tenaga ahli dan terampilyang diperlukan organisasi tidak harus dipenuhidengan jalan mengangkat pegawai baru (CPNS),tetapi akan lebih efisien dan efektif jika dilakukandengan meningkatkan keahlian dan keterampilanPegawai yang ada melalui berbagai diklat/kursus.

Sisanya mau dikemanakan ?

Selisih (sisa) jumlah Pegawai yang adadengan jumlah Pegawai yang dibutuhkansesuai dengan beban tugas Kanreg IV BKNtentunya tidak dilakukan dengan jalan pintasdiberhentikan, tetapi dilaksanakan secaraalamiah saja, yaitu Pegawai yang berhenti,pindah, dan pension tidak perlu diganti(minus growth). Hal penting lagi adalahbahwa sudah saatnya dilakukan perubahanorganisasi mengingat secara substantiveorganisasi dan tata kerja yang sekarang adaberdasarkan Keputusan Ka BKN Nomor 59/KEP/2001 sudah tidak sesuai lagi dengandinamika tugas dan perkembangankeadaan, sehinggasecepatnya harus dilakukanevaluasi. Kondis i yangberkembang dalampenyusunan organisasisekarang adalah organisasiberbasis jabatanfungsional, sehingga tugasteknis fungsional padaKanreg BKN sudah selayaknya dilaksanakanoleh Analis Kepegawaian dan tugas PNS yangmenduduki jabatan struktural lebih besarkepada tugas memimpin unit kerja, dankonsekuensinya adalah pengurangan jabatanstruktural dan mengembangkan jabatanfungsional Analis Kepegawaian.

Dalam kesibukan bapak memimpindi Makassar, kegiatan lain apa yangbapak lakukan untuk menjagakesehatan dan kebugaran ?

Kesibukan saya yang utama diluar kedinasan,adalah “bermain” tennis (bisa 3 sd 4 kali seminggu)

bersama teman-teman sejawat, teman-teman dariinstansi lain, dan para pensiunan pegawai ProvinsiSulsel yang tinggal di sekitar komplek perumahandinas Pegawai Kanreg IV BKN. Diluar itu ya sekalikali ditemani sopir cari makan menu ikan bakar, coto,konro, dan jalan-jalan untuk cuci mata melihat-lihatsuasana diluar rumah, seperti pergi ke mallPanakukang, Ratu Indah Mall, atau kawasan TanjungBunga.

Pertanyaan terakhir, secara keseluruhanapa impian bapak tentang BKN ?

Impian saya tentang BKN, adalah mampu:Menjadi satu-satunya Lembaga Pemerintah Non

Departemen yang kredibel dan akuntabel dalammembantu Presiden melaksanakan pembinaan PNS

secara nasional.Menjadi organisasi modern dalam

pengelolaan kepegawaian (efektif dan efisien)sehingga dapat menjadi model bagi

instansi pusat maupun daerah.Mencegah terjadinya

disharmonisasi dalam peraturanperundang-undangan dibidangkepegawaian sebagai akibatadanya peraturan

perundang-undangandiluar UU Nomor 8 Tahun

1974 jo. UU Nomor 43Tahun 1999 yang juga

mengatur masalahk e p e g a w a i a n ,sehingga apabilaada masalahterjadi debat

hukum yangmempersoalkan peraturan mana

yang bersifat lex spesialis dan manayang bersifat lex generalis dalam

pelaksanaan peraturan kepegawaian.Mampu melakukan perubahan atau

pergeseran orientasi pelaksanaanmanajemen PNS dari pendekatan teknis

administratif dan prosedural (personnelmanagement) bergeser menjadi

pengelolaan manajemen PNS yangkomprehensif dan holistik (humanresources management) yang

menempatkan SDM sebagai humancapital atau human intellectual ,

sehingga aktivitas manajemen PNSdilakukan sesuai dengan lingkup manajemen PNSsebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 8 UUNomor 43 tahun 1999. (Bang_humas, na²ng,Hamuda)

12 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 13: Warta Kepegawaian

BKN Makassar

Menatap Masa DepanMenatap Masa DepanSejak berdirinya Kantor Regional IV BKN Makassar

tahun 1994 dengan keluarnya Keputusan Kepala BAKNNomor 11/KEP/1994, secara operasional telah dimulaisejak bulan Januari 1995, sudah berusia 13 tahuntelah beranjak dewasa. Banyak hal yang sudahdilakukan dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat Pegawai Pengeri Sipil di wilayah kerjanya.Dengan momentum tersebut, sudah saatnya kitamerenung dan mengevaluasi diri, sehingga dapatmemacu langkah kita dengan menatap masa depanyang lebih baik.

Dalam menyelenggarakan manajemenkepegawaian di wilayah kerja, Kantor Regional IV BKNMakassar mempunyai visi “Terdepan Dan TeladanDalam Pelayanan” dengan mengemban misimewujudkan:

1. Pelayanan Kepegawaian yang cepat, tepat, amandan berbasis teknologi informasi

2. Data kepegawaian yang lengkap, mutakhir danberbasis teknologi informasi

3. Penegakan norma, standar dan prosedurkepegawaian

4. Dukungan dan pelayanan teknis administratifyang cepat, tepat, bebas cacad, efektif dan efisienserta nyaman.Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut harus

didukung oleh semua pihak yang berkepentinganguna terlaksananya tujuan dan sasaran yang akandicapai. Karena secara akademik dan keilmuanmerumuskan, membangun dan melaksanakan visi danmisi membutuhkan proses dan waktu lama. Tanpaupaya dan kerja keras semua jajaran dari tingkatpimpinan sampai di tingkat bawah, tidak mungkin

Laporan Utama

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 13

Page 14: Warta Kepegawaian

tujuan dan sasaran tersebut akan tercapai. KantorRegional IV BKN Makassar wilayah kerjanya meliputiPropinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, SulawesiTenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku. Beban pegawaiyang harus dilayani kurang lebih 600.000 pegawaibelum termasuk pegawai baru dari formasi umumdan pengangkatan tenaga honorer tahun 2006 - 2007.

Secara geografis wilayah kerja Kantor RegionalIV BKN Makassar terdiri dari beberapa pulau yangletaknya saling berjauhan, dimana antara satu pulaudengan pulau lainnya mempunyai karakter suku,bahasa dan budaya yang berbeda merupakan sebuaharchipelago, mempunyai berbagai keterbatasansendi kehidupan seperti keterbatasan ekonomi,transportasi, penyebaran penduduk, sehinggasosialisasi kebijakan sulit untuk dijangkau. Menyikapikondisi geografis yang ada, maka keberadaan KantorRegional IV BKN Makassar sangat didambakan danmutlak diperlukan untuk mendekatkan dalampelayanan kepada masyarakat khususnya PegawaiNegeri Sipil yang membutuhkan pelayanan daninformasi masalah kepegawaian.

Sebagai penyelenggara manajemen kepegawaiandi wilayah kerja, Kantor Regional IV BKN Makassar didukung oleh 149 pegawai, dari tingkat pendidikanterdiri dari 59 pegawai lulusan SLTA, 1 pegawai lulusanD-III, 80 pegawai lulusan S1 dan 9 pegawai lulusanS2. Dari tingkat golongan ruang dapat digambarkanbahwa golongan ruang II ada 55 pegawai, golonganruang III ada 88 pegawai, dan golongan ruang IVada 6 pegawai. Dengan demikian pegawai yangberpendidikan S1 berjumlah 80 dan golongan ruangIII berjumlah 88 pegawai sangat potensial dalammenunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.Fasilitas yang dimiliki berupa gedung berlantai 3dilengkapi dengan ruangan ber AC. sangatmendukung kinerja dengan sarana dan prasaranayang memadahi. Setiap ruangan dilengkapi denganmonitor CCTV, mobilitas pegawai dapat dipantausetiap saat oleh pimpinan. Lebih dari itu tersediafasi li tas lainnya yaitu Swalayan InformasiKepegawaian yang berisi informasi tentangkepegawaian, mekanisme kerja, dan persyaratan yangharus dipenuhi dalam penyelesaian administrasikepegawaian dan fasilitas lain yang dibutuhkan dapatdi akses langsung melalui internet serta majalah WartaKepegawaian berisi informasi masalah kepegawaianterkini.

Untuk menjaga dan meningkatkan kesehatantelah tersedia poliklinik, fasilitas olah raga berupalapangan tennis, lapangan basket, lapangan vollyball,sarana ibadah berupa masjid dan fasilitas lainnya sertadidukung lingkungan kantor yang asri dan nyaman.Saat ini sedang dibangun gedung arsip berlantai 3dengan teknologi tinggi yang nantinya dapatdigunakan sebagai pusat data dan informasi,

menyimpan dokumen pegawai, baik pegawai yangmasih aktif maupun yang sudah pensiun di wilayahkerja Kantor Regional IV BKN Makassar.

Untuk menambah pengetahuan, wawasan danpengalaman pegawai Kantor Regional IV BKNMakassar, upaya untuk meningkatkan kinerja dalammelaksanakan tugas pokok dan fungsinya telahdisusun program tahunan yaitu dalam satu minggusekali dilakukan diskusi secara umum yang diikuti olehperwakilan dari masing-masing bidang. Setiap orangmembuat dan memaparkan presentasi tentangpermasalahan yang muncul dalam menyelesaikanpekerjaan di setiap bidang. Oleh karena itu setiappegawai dituntut untuk dapat menggunakan danmengoperasikan komputer. Untuk penyaji, moderatordan narasumber ditunjuk dari salah seorang mewakilibidangnya secara bergantian, ini dilakukan untukmengasah dan membangun karakter pegawai untukberani tampil dalam menyampaikan permasalahanyang dihadapi sekaligus memberi kesempatan untukberargumentasi dalam mempertahankan danmenyelesaikan permasalahan. Wahana ini ternyatasangat efektif untuk membangun dan meningkatkankemampuan pegawai dalam menunjang pelaksanaantugasnya.

Dari hasil diskusi tersebut dapat digunakansebagai bahan dalam membangun manajemenkepegawaian yang digunakan sebagai dasar, acuandalam menetapkan norma, standar dan prosedurkerja untuk menentukan kebijakan, terutama dalammengembangkan kemampuan dan potensi pegawaisebagai langkah sestematis pengembanganmanajemen kepegawaian di masa yang akan datang,sehingga dalam membentuk pegawai yangprofesional, berkualitas, dan berkompetensi dapatterwujud melalui pembangunan sumber daya manusiayang berorientasi kinerja.

Pegawai yang berprestasi baik staf maupunpejabatnya diberikan kesempatan mewakili instansiKantor Regional IV BKN Makassar ke daerah di wilayahkerja untuk menyampaikan materi kepegawaianseperti prajabatan, sosialisasi dan bimbingan teknisdi bidang kepegawaian. Dengan demikianimplementasi manajemen sumber daya manusiasecara langsung akan memiliki dampak yang berartiterhadap percepatan terwujudnya pemerintahan yangbaik dan dipercaya. Hal ini harus didukung olehbudaya birokrasi baru yang berorientasi pada jiwakewirausahaan, berwawasan global, dan mampumemanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

Untuk menjalin hubungan kemitraan antaraKantor Regional IV BKN Makassar dengan pemerintahdaerah, dilakukan kerjasama antar instansi denganmelaksanakan tim terpadu menyelesaikan masalahkepegawaian, menyelenggarakan rapat kerja,sosialisasi, workshop dan seminar tentang hal-hal

Laporan Utama

14 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 15: Warta Kepegawaian

baru yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian denganberkoordinasi dengan BKD dan Bawasda. Hasilnyadapat dijadikan sebagai panduan dalam membuatsebuah komitmen yaitu BKN, BKD dan Bawasdaadalah satu, sebagai pengemban amanah UndangUndang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok PokokKepegawaian. Bukti dari semua itu pada tahun 2007yang lalu telah diselenggarakan rapat kerja denganseluruh BKD dan Bawasda di wilayah kerja KantorRegional IV BKN Makassar dalam rangka penyelesaianpengangkatan tenaga honorer bertempat di pulauBatam yang menghasilkan kesepakatan disebutdengan komitmen Batam, kemudian berturut-turutdiselenggarakan di Manado menghasi lkankesepakatan disebut komitmen Manado, di HotelYasmin Makassar menghasilkan kesepakatan yangdisebut komitmen Yasmin dan yang terakhirdiselenggarakan di pulau Bali menghasi lkankesepakatan yang disebut dengan komitmen Bali. Daribeberapa komitmen tersebut telah diimplementasikanoleh BKD dan Bawasda di daerahnya masing-masing.

Kantor Regional IV BKN Makassar telahmenyelenggarakan rapat kerja dengan pengelolakepegawaian di wilayah kerja yang diselenggarakandi Hotel Novotel (accor) Jl. Jenderal Sudirman No. 89Yogyakarta dari tanggal 16 – 18 Maret 2008. Darirapat kerja tersebut menghasilkan komitmen denganseluruh BKD/BKDD secara bersama-samamembangun dan mengembangkan pelayanankepegawaian secara on line. Kantor Regional IV BKNMakassar telah ditetapkan sebagai pilot project dalam

pelayanan telah membangun jar ingan danmengembangkan sistem pengelolaan manajemenPNS berbasis teknologi informasi (on line) denganseluruh BKD Propinsi/Kabupaten Kota di wilayahkerjanya, sehingga diharapkan pengelolaan danpelayanan kepegawaian dapat dilaksanakan secaralebih efektif, efisien, cepat dan tepat serta didukungdengan data yang akurat (up to date). Saat ini yangsudah menyatakan siap untuk melakukan pelayanankepegawaian secara on line adalah BKD KabupatenBantaeng, Kabupaten Maros, Kabupaten wajo,Kabupaten Sinjai dan daerah lainnya akan segeramenyusul.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanankepegawaian kepada masyarakat terutama PegawaiNegeri Sipil dan pensiun, disamping diperlukanberbagai kebijakan berupa peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian, juga diperlukandukungan sumber daya manusia yang berkualitasdalam memberikan pemahaman kepada masyarakatsecara umum, agar masyarakat dapat memahami danmenyadari tentang berbagai aspek dalam pelayanan.Sejalan dengan perkembangan manajemenkepegawaian dan dalam upaya mewujudkanpelayanan prima dan berkualitas sebagaimana telahdituangkan dalam visi dan misi, paradigma pelayananberkembang dengan focus pelayanan yangberorientasi kepada kepuasan pelanggan. Pelayananyang banyak dikenal dengan sifat birokratis danberbelit-belit banyak mendapat keluhan darimasyarakat sedapat mungkin harus dihindari.

Bang-humas/wkPondasi, gedung arsip merupakan pembangunan tahap pertama yang rencana penyelesaiannya tahun 2009

Laporan Utama

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 15

Page 16: Warta Kepegawaian

Laporan Khusus

Tahun 2008 Kantor Regional IV BKN Makassardalam upaya memberikan pelayanan kepegawaianuntuk mewujudkan pelayanan prima danberkualitas, terutama dalam penetapan persetujuanteknis kenaikan pangkat, mutasi kepegawaian laindan penetapan pensiun dilakukan perubahan polapelayanan dari sistem manual menjadi sistemworkstation menggunakan teknologi informasidengan mengoptimalkan perangkat komputer. Sistemworkstation ini akan mempercepat pekerjaan,memperpendek jarak dan menekan tingkat kesalahan,sehingga dapat menjamin kualitas, kuantitas danakuntabilitas. Cara kerja dalam sistem ini, pegawaidi tempatkan di ruangan khusus berhadapan denganseperangkat peralatan komputer dan peralatanlainnya yang dibutuhkan dari menerima berkas,memeriksa, meneliti dan menandatangani sampaipekerjaan selesai ditangani oleh satu orang pegawai.Petugas/penghubung yang datang tidak dapatbertemu dan berhubungan langsung dengan pegawai

tersebut. Oleh karena itu setiap pegawai dituntutuntuk selalu meningkatkan pengetahuan, ketrampilandan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan.Dengan pelayanan sistem workstation ini, diharapkanpegawai dan petugas akan terjadi perubahan polapikir, pola tindak dan pola kerja yang semakin baik,cepat, tepat dan profesional serta akuntabel.

Salah satu kemajuan dalam perubahan globalyang harus diperlukan sekarang adalah cara kerjadalam suatu birokrasi dengan menggunakan teknologiinformasi. Cara kerja seperti ini akan menjadikanbirokrasi tanpa mengenal batas wilayah, perubahanparadigma birokrasi pemerintahan menggunakanteknologi informasi sekarang sudah menjadi sesuatuhal yang tidak dapat dihindari, sehingga harus menjadiaktivitas sehari-hari dalam setiap proses penyelesaianpekerjaan. Segala macam informasi diproses denganmenggunakan teknologi, maka keharusan penguasanteknologi informasi merupakan salah satu kompetensi

Fasilitas, yang ada di Kanreg IV BKN Makassar mulai dari camera CCTV, absensi sidik jari dan swalayan informasibang-humas/WK

Laporan Utama

16 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 17: Warta Kepegawaian

yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh setiap pegawai,pejabat dan semua pelaku birokrasi pemerintahan.

Satu hal yang perlu dicermati bahwa sebuahsatuan organisasi pemberi layanan kepadamasyarakat akan maju, besar dan berkembangapabila pegawainya mampu mengolah data menjadiinformasi yang akurat dan dapatdipertanggungjawabkan serta mempunyai rasakebanggaan akan korps, sehingga akan terciptasebuah institusi yang mempunyai karakter, jiwa korsa,motivasi dan inovasi untuk maju dan berkembangdengan tetap berlandaskan peraturan dan kebijakanpimpinan demi kepentingan bersama. Hal tersebutdapat terwujud apabila pembinaan pegawai dantradisi yang baik dilaksanakan secara berkala, terusmenerus dan berkelanjutan. Kemudian pembinaankarier yang berjenjang dapat dilaksanakan dengantour of area dan tour of duty secara periodik,relevan, berimbang .dan tetap berkelanjutan.

Dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat Pegawai Negeri Sipil dari latar belakangberbeda suku, adat, budaya dan pendidikan yangbervariasi dari pendidikan SD sampai perguruantinggi, sarat dengan perjuangan, integritas, dandedikasi yang tinggi. Sudah selayaknya kita banggadengan pelayanan yang sudah diberikan, kemajuanteknologi dan keberhasilan yang dicapai. Namunjangan hanya bangga dengan keberhasilan, tetapikegagalan dan kekecewaan dari masyarakat yangdilayani harus kita perhatikan, ke depan masih banyaktantangan yang harus kita hadapi. Jangan hanyamengedepankan mimpi dari visi dan misi yangdibangun tanpa ada upaya nyata, karena tanpa upayanyata dampaknya akan berlari dikejar mimpi karenatantangan masa depan tidak akan berpihak kepadasang pemimpi.

Sudah saatnya kita bersikap arif dan bijaksamadalam mencermati kemajuan dan keberhasilan yangkita peroleh saat ini. Ada dua faktor endogenousyang sangat berpengaruh dalam kemajuan dankeberhasilan, yaitu faktor sumber daya manusia yangberkualitas dan faktor kelengkapan sarana danprasarana yang ditopang dengan ilmu pengetahuandan teknologi. Kedua faktor tersebut dapat dijadikansebagai bahan evaluasi kita dalam upaya membangunsumber daya manusia berkualitas, berkompetensi,profesional, bermoral, dan bersinergi serta dapatmenyingkirkan perbedaan pendapat dan kepentinganuntuk meraih masa depan yang lebih baik.

Mengutip wawancara kepala BKN dengan WartaKepegawaian edisi khusus ke X, “kalau BKN akan majuharus dilihat dari dua sisi, sisi pertama kondisi normatifartinya keketatan dalam aturan harus komprehensif,sisi kedua inovatif yaitu harus cepat mengikutilingkungan strategis yang bergerak melalui informasiteknologi. Kemudian manajemennya harus

akomodatif terhadap perkembangan lingkunganterutama kita harus kompetitif dan mengadopsi darimanajemen lain”.

Tantangan Masa Depan

Apabila kita mencermati perkembangan danperubahan yang terjadi saat ini, beberapa isue globalseperti banyak korupsi yang dilakukan oleh pejabatnegara, konflik pilkada di daerah, banyak PegawaiNegeri Sipil Daerah menjadi tim sukses salah satucalon dalam pilkada, dan maraknya demontrasimahasiswa turun ke jalan, maka Pegawai Negeri SipilDaerah sangat rentan dan mudah digoyang denganisue politik, sehingga ikut turun ke jalan melakukandemontrasi menuntut hak mereka. Namun demikianapabila hal ini tidak segera diatasi tidak menutupkemungkinan situasi berkembang menjadi konflikterbuka.

Kendala yang dihadapi

Kantor Regional IV BKN Makassar dalammenyelenggarakan manajemen kepegawaian didaerah adalah dalam upaya penataan birokrasi,penataan administrasi dan melaksanakan peraturanbidang kepegawaian di daerah yang diamanatkandalam Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentangPokok Pokok Kepegawaian. Letak geografis wilayahkerja terdiri dari pulau pulau yang saling berjauhan,maka dalam pelaksanaannya belum berjalan denganbaik sesuai harapan, salah satu penyebabnya adalahkarena pemahaman masih sering berbeda atas suatuperaturan perundangan yang sama. Setiap peraturanyang diterbitkan belum dapat dipahami secara benarmakna dan intisari dari suatu peraturan perundangantersebut, sehingga tertib administrasi belum menjadistandar yang baku untuk dilakukan.

Oleh karena itu tugas Kantor Regional IV BKNMakassar adalah memberikan pelayanan kepegawaianyang sebaik-baiknya, selalu memberikan pemahamantentang bagaimana pengelolaan administrasikepegawaian yang baik, dengan cara memberikansosialisasi, workshop, dan bimbingan teknis bidangkepegawaian serta selalu berkomunikasi dengan BKD,Bawasda dan unit organisasi pemerintah daerah yangmenangani masalah kepegawaian. Kantor RegionalIV BKN Makassar sebagai pioneer dalampelayanan dituntut untuk selalu meningkatkankualitas dan kuantitas dalam memberikan pelayanankepada masyarakat Pegawai Negeri Sipil di wilayahkerja. Ditopang dengan sumber daya manusia yangberkualitas, handal dan mampu berkompetensi untukmeraih masa depan yang lebih baik. (Suharman)

Laporan Utama

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 17

Page 18: Warta Kepegawaian

Laporan Khusus

Acara dimulai tanggal 16 Maret 2008 pukul 20.00WIB, yang diawali dengan laporan KepalaKanreg IV BKN (Bambang Chrisnadi, SH, M.Si).

Dalam laporannya disampaikan bahwa rapat kerjakepegawaian TA 2008 antara lain dimaksudkan untuk;melakukan evaluasi atas berbagai kegiatan bidangkepegawaian yang telah dan sedang dilaksanakanserta menyikapi berbagai permasalahan yang ada,antara penetapan NIP tenaga honorer dan pelamarumum, penetapan kenaikan pangkat dan mutasilainnya serta penetapan pensiun PNS/janda/duda.

Evaluasi sebagaimana tersebut pada dasarnyamerupakan kegiatan yang penting untukmendapatkan informasi dan data secara obyektif atasberbagai permasalahan yang ada selanjutnyadianalisis untuk mengetahui dan mendalami penyebabhambatan, kendala, dan ketidak jelasan terhadapsesuatu yang telah, sedang dan akan kita kerjakan

RAKER/RAKOR KEPEGAWAIAN JOGYAKARTA

Tingkatkan KualitasPelayanan KepegawaianTingkatkan KualitasPelayanan Kepegawaian

na²ng/wk

na²ng/wkSertifikat dan Piagam perhargaan, bagi BKD yangberprestasi

Dalam upaya membangun hubungan yang harmonis antara Kanreg IV BKN dengan para stakeholderdan menjamin kontinuitas dalam dinamika kerja pengolahan manajemen PNS, serta menyikapiperkembangan yang ada, Kanreg IV BKN menyelenggarakan Rapat Kerja Kepegawaian yangdiselenggarakan pada tanggal 16 – 18 Maret 2008, bertempat di Novotel (Accor Hotels) Jl. JenderalSoedirman No. 89, Yogyakarta. Rapat Kerja Kepegawaian pada hari pertama dengan agendaPembukaan rapat kerja kepegawaian TA. 2008 oleh Kepala BKN dan penyerahan piagam penghargaanKepada BKD/Biro Kepegawaian/Bagian Kepegawaian yang berprestasi dalam pelayanan kepegawaiandiwilayah kerja Kanreg IV BKN.

18 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 19: Warta Kepegawaian

Laporan Khusus

sehingga kedepan dapat bekerja semakin lebih baik,tertib, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Raker kepegawaian juga dimaksudkan untukmemantapkan komitmen bersama dalam rangkaimplementasi teknologi informasi dalam pengelolaankepegawaian antara Kanreg IV BVKN dengan BKD,Biro kepegawaian, Bagian kepegawaian dan BKNsecara On line. Sebagaimana yang telah kami uji cobabersama-sama dengan BKD Kabupaten Bantaeng,telah berhasil membangun system on line yangdifasilitasi oleh pihak PT. TELKOM dan Tim PranataKomputer dari BKN Jakarta yang pada raker kali inijuga akan diadakan demo secara langsung (realshow).

Pada raker kali ini juga, kami telah mencobamengadakan penilaian pelayanan kepegawaiankepada BKD/Biro Kepegawaian/Bagian kepegawiandiwilayah kerja Kanreg IV BKN. Dari hasil penilaianyang telah kami lakukan sesuai dengan standartkriteria yang kami rumuskan terpilih 10 BKD yangberprestasi dalam pelayanan kepegawaian. Adapunkreteria penilaian tersebut meliputi ;1. Bidang Mutasi ( Penyampaian usul lebih awal,

Jumlah usul yang masuk, Jumlah usul yangdisetujui, Jumlah yang tidak memenuhi syarat) ;

2. Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun (Kelengkapan dan kerapian berkas usul, keaktifanberkonsultasi, Jumlah penyelesaian/yangditetapkan, Sisa bahan tidak lengkap);

3. Tim Penetapan NIP ( Penyampaian usul lebihawal, Kerapian/kelengkapan berkas usul, Jumlahpermasalahan baik batal maupun TMS);

4. Bidang Informasi Kepegawaian ( PenyampaianSK realisasi Nota Pertimbangan Kenaikan Pangkat,Penyampaian mutasi lain-lain untuk peremajaandata);

5. Bidang Bintek ( Jumlah kasus yang masuk, Jumlahkasus yang sudah disurati tetapi belummendapatkan tanggapan, kerjasama bimbinganteknis kepegawaian).

Dari criteria yang ada ini, mohon masukan daripara Kepala BKD apa yang perlu ditambahkan untukpenilaian selanjutnya, ungkap Ka.Kanreg IV BKN.

Acara selanjutnya, sambutan kepala BKN (EdyTopo Ashari) dan membuka secara langsung RapatKerja Kepegawian TA. 2008, dihadiri oleh 130 pesertadari para Sekda, Kepala BKD, Kepala BiroKepegawaian, Kepala Bagian Kepegawaian,KepalaBawasda, dan pengelola kepegawaian di wilayah kerjaKanreg IV BKN Makassar, serta dihadiri oleh DeputiBidang Bina Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun (DR. Sulardi), Kepala Pusat Kajian dan PelatihanAparatur II LAN Makassar (Drs. Ngadijono Mihardjo,M.Ed), Wakil Kepala PT. Taspen KCU Makassar(Bambang Bronto Laras), Ketua STIA LAN Makassar( Prof. Dr. Ismail Said, SH. M.Hum) dan AccountManager PT TELKOM (M. Ardi Alwi).

Dalam sambutannya, Kepala BKNmengungkapkan dalam pengelolaan SDM sectorpublic (PNS) tidak boleh ketinggalan dalampemanfaatan teknologi informasi yang telah diakuikeandalannya mempercepat pekerjaan,memperpendek jarak, menjamin akurasi data, efektif,

halim/wk

Kepala BKN, Edy Topo Ashari menyerahkan Sertifiat sekaligus Piagam penghargaan kepada BKD berprestasi.

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 19

Page 20: Warta Kepegawaian

Laporan Khususdan efisien. Untuk itu keinginan Kanreg IV BKNbersama-sama dengan BKD, Biro KepegawaianPropinsi/Kabupaten/Kota untuk membangun systeminformasi dalam pengelolaan kepegawaian merupakankeputusan yang sangat tepat dan saya selaku KepalaBKN akan mendukang sepenuhnya. Kami harapkanjuga kepada BKD/Biro kepegawaian/Bagiankepegawaian yang tahun 2008 mendapatkanpenghargaan, agar kedepan kinerja organisasisemakin ditingkatkan khususnya dalam aspekpelayanan kepada PNS dan juga melakukan koordinasidengan Kanreg IV BKN maupun dengan BKN Pusat.Sedangkan bagi BKD/Biro kepegawaian/Bagiankepegawaian yang belum mendapatkan penghargaanpada tahun 2008 tetap optimis dan semakin berupayamengembangkan kinerja organisasi dalammemberikan pelayanan kepegawaian. Penghargaanini merupakan suatu momentum yang akan diikutioleh seluruh Kanreg BKN ( Kanreg I sd Kanreg XII)untuk selanjutnya digunakan penilaian secaraNasional, ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Kepala BKNmenyerahkan piagam penghargaan kepada 10 BKD/Biro /Bagian kepegawaian berprestasi dalampelayanan kepegawaian diwilayah kerja Kanreg IVBKN, BKD tersebut :1. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Wajo2. Badan Kepegawaian Daerah Kab. Bantaeng3. Badan Kepegawaian Daerah Kab. Banggai

Kepulauan4. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab.

Polewali Mandar

5. Badan Kepegawaian Daerah Kab. Konawe Selatan6. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kab.

Majene7. Biro Kepegawaian Prop. Maluku8. Badan Kepegawaian Daerah Prop. Sulawesi

Tenggara9. Badan Kepegawaian Daerah Kab. Tujo Una-Una10. Badan Kepegawaian Daerah Kab. Maluku

Tenggara Barat

Hari ke dua dan ketiga di isi oleh Deputi Informasikepegawaian Dra. Masni Rani Muchtar, Deputi DakatsiDR. Sulardi serta paparan dari LAN Drs. NgadijonoMihardjo, Ketua STIA LAN Makassar Prof. Dr. IsmailSaid, SH, M.Hum dan PT. Taspen KCU MakassarBambang Bronto Laras serta dari PT. Telkom DivreMakassar M. Ardi Alwi.

Deputi Informasi kepegawaian Dra. Masni RaniMuchtar dalam kesempatannya juga mendemokanaplikasi online antara BKD dan Kanreg IV BKNMakassar yang telah di ujicoba pada BKD KabupatenBantaeng hasil kerjasama antara Kanreg IV BKNMakassar dengan BKN Pusat yang secaraberkesinambungan akan terintegrasi dengan datakepegawaian di BKN Pusat, dengan aplikasi online ininantinya akan merubah pola pelayanan yang ada diKanreg IV BKN Makassar, dimana peran dan fungsidari BKD benar-benar sangat diharapkan dalammenjaga dan memelihara data-data kepegawaianyang pada akhirnya dapat mewujudkan pelayanandata kepegawaian yang cepat, tepat, akurat danakuntabel. (bang_humas,na²ng)

Paparan, dari STIA LAN Makassar, LAN dan PT. Taspen KCU Makassar pada Raker Kepegawaian di Jogyakartabang-humas/WK

20 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 21: Warta Kepegawaian

Laporan Khusus

PT. Taspen KCU Makassarmerupakan perusahaan pengeloladana pensiun PNS, Kantor yangterletak di jalan Bontolempangan inidalam pengelolaan data pensiunanselalu berkoordinasi dengan KanregIV BKN Makassar selaku institusi yangberwenang menerbitkaan SuratKeputusan Pensiun.

Untuk itu integrasi data, baikdatabase maupun aplikasi dalambentuk online antara Kanreg IV BKNMakassar dan PT. Taspen KCUMakassar sudah menjadi keharusandimana peran teknologi informasidapat lebih membantu melayani parapensiunan.

Wawancara Wakil Kepala PT.Taspen KCU Makassar BambangBronto Laras dengan tim WartaKepegawaian tentang dukunganan PT.Taspen dalam implementasi Aplikasionline yang sedang dibangun dandikembangkan oleh Kanreg IV BKNMakassar, hasil wawancara tersebutsebagai berikut ;

Komentar bapak mengenaijaringan online yang akandikembangkan oleh Kanreg IVBKN Makassar kepadastakeholdernya ?

Saya kira suatu hal yang sangatbagus sekali dan perlu mendapatkanapresiasi atas keberanian Kanreg IVBKN Makassar, Karena meskipun diluar Jawa tetapi ternyata justru lebihdahulu menerapkan system onlinedalam pelayanan kepegawaian

dengan stakeholder diwilayahkerjanya dari pada di Kanreg lain.

Saya berpendapat khususnyamengenai kepegawaian, perlu adaperbaikan system yang lebih baik,yaitu melalui peremajaan data, Updating data sehingga data itu selaluup to date. Dengan cara online ini sayakira solusi yang tepat, dimana BKNsebagai sumber data atau Kanreg-Kanreg BKN sudah terhubung denganPemerintah Daerah, maka ketikaterjadi perubahan data atau mutasipegawai langsung bisa di aksesperubahan data tersebut.

Hal ini juga sebagai pemikiranbuat PT. Taspen, suatu saat kita akanikut didalamnya, sehingga datanyaakan terhubung, terintegrasi antaraBKN/Kanreg IV BKN, PemerintahDaerah dan PT. Taspen, bahkanmungkin Instansi yang perlu kitalibatkan juga yaitu DJPBN. Saya kiraini instansi-instansi yang terkaitdengan permasalahan-permasalahanpegawai, mulai dari rekruitmen,pembinaan, penggajian, pertanggungjawaban sampai dengan pembayaranhak-hak pegawai ketika purna tugas,dan data tersebut harus terpelihara.

PT. Taspen ada di setiapPropinsi, bagaimana koneksidatanya ?

Sampai saat ini data PT. TaspenKCU Makassar sudah online baik kePT. Taspen pusat maupun ke cabang-cabang PT. Taspen lainnya. Hanya sajakalau PT. Taspen KCU Makassar ikutonline dengan Kanreg IV BKN danpemerintah daerah yang adadiwilayah kerja Kanreg IV Makassarkita harus ada persetujuan ketingkatDireksi.

Seandainya nanti adaperubahan struktur data yangharus mengikuti BKN sebagaipengelola data kepegawaian,apakah PT. Taspen bersediamengikutinya ?

Dalam hal ini PT. Taspen dipihakyang didalamnya paling belakang.Apabila ada perubahan baik kode

satker maupun yang lain kita selalumengikuti, karena selama ini Taspenhanya melakukan konversi. Sumberdata kepegawaian ada di BKN atauKanreg-Kanreg BKN, kalau memangada aturan yang baku baik mengenaikode wilayah maupun kode lainnyayang telah ditetapkan BKN dan semuaharus mengacu kesitu dan kalau itubaik, saya rasa Taspen akan mengikutikarena Taspen sebagai penggunadatanya apalagi kalau BKN/Kanreg-Kanreg BKN sudah on line semuadengan BKD.

Pada raker Kepegawaian diJogyakarta yang diadakanKanreg IV BKN, pada acaratersebut bapak membahas iuranwajib pensiun yang terbarusebesar 10 %, mengenai haltersebut bagaimana mekanismedalam pemotongannya ?

Sesuai dengan peraturan DJPBNNo. 03/DJPPN/2008 didalamnya diaturtatacara pemotongan dan penyetoraniuran wajib pegawai daerah, danKomitmen kami bersama-samadengan DJPBN dan Pemerintahdaerah yang kami hasilkan padawaktu rapat koordinasi pada tgl.Di wilayah Sulawesi Selatan- SulawesiBarat,

Dimana hasil komitmen tersebutantara lain ;1. Iuran wajib pegawai daerah

paling lambat diterima padatanggal 5 setiap bulannya.

2. Taspen, Askes, Bapetarummendapatkan tembusan/fotocopy SSBP dan rekappembayaran gaji sebagai laporan.

3. Apabila ada kekurangan dalampembayaran, maka Taspenmengajukan surat tagihankekurangan bayar ke pemerintahdaerah.Pemerintah daerah dalam jangka

waktu 5 (lima) hari setelah menerimasurat tagihan dari pihak taspen harussudah menyetor kekurangan bayarsesuai dengan surat tagihan ketaspen (bang_humas, na²ng)

Dukungan PT. Taspen KCU. MakassarUntuk Aplikasi OnlineDukungan PT. Taspen KCU. MakassarUntuk Aplikasi Online

Bambang Bronto Laras

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 21

Page 22: Warta Kepegawaian

Laporan Khusus

Upaya yang ditempuh tenaga honorer DinasKebersihan Pemkot Makassar untuk diangkat menjadiCPNS dengan berbondong-bondong mendatangiKanreg IV BKN Makassar, Jl. Paccerakang No. 3 Daya.

Puncak unjukrasa yang dilakukan oleh tenagahonorer tersebut terjadi pada hari Selasa (11/3),ratusan pengunjuk rasa bergantian berorasi menuntutkeadilan untuk diangkat menjadi PNS, tidak tanggung-tanggung pengunjukrasa membawa serta mobilsampah yang semua terisi sampah dan mobilpenyedot tinja dibawa juga, sehingga jalan masukke Kanreg IV BKN macet total dan tercium bausampah menyengat beterbangan membuat wargadisekitar Kanreg IV BKN menjadi tidak nyaman.

Koordinator pengunjuk rasa, Sularman Arief, SE,meminta kepala kantor untuk menjelaskan “ alasanapa sehingga kami tidak bisa diangkat” sedangkankami sudah lulus verifikasi dan ada dalam data base,dan diantara teman-teman sudah ada yang diangkattahun 2005, ungkapnya.

Para pengunjukrasa tersebut diterima olehKakanreg IV BKN, Bambang Crisnadi, SH. M.Si, diHalaman kantor (lapangan upacara). Semulapengunjuk rasa diminta 10 orang perwakilan untukbertemu Kakanreg untuk membahas permasalahan

Honorer Dinas KebersihanPemkot Makassar Unjukrasa

tersebut, namun ditolak oleh para pengunjuk rasa,pengunjuk rasa meminta kepala kantor untukmenjelaskan di hadapan para pengunjuk rasa yangdatang sehingga semua mengetahui dudukpersoalannya.

Dalam penjelasan, Bambang Chrisnadi,mengungkap bahwa “ berkas usul untuk tenagahonorer dari dinas kebersihan yang sudah masuk keKanreg IV BKN sementara kami pending dulu, akankami bicarakan ke tingkat pimpinan (BKN pusat) “ ,kami harapkan dari teman-teman untuk bersabar,ungkapnya.

Unjuk rasa ini merupakan buntut dari ketidakpuasan para tenaga honorer, yang sudah tiga kaliperwakilannya datang menanyakan nasib mereka,namun belum ada kejelasan yang pasti.

Dari pengamatan warta kepegawaian, tenagahonorer tersebut rata-rata mengantongi SK honor dariWalikota sejak tahun 1997 s/d 2004, bahkan ada jugayang sudah bekerja sejak 1987, hanya saja merekasejak tahun 2005 dan ada yang sebelum tahun 2005telah bekerja pada perusahaan daerah, sehingga tidaksesuai dengan PP. 48 Tahun 2005 jo. PP. 43 tahun2007. (bang_humas)

Honorer Dinas KebersihanPemkot Makassar Unjukrasa

22 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 23: Warta Kepegawaian

Membangun Citra PositifPelaksanaan Manajemen PNSMelalui Peran Humas

Untuk membangun image masyarakat terhadappelaksanaan manajemen PNS, Kantor Regional IV BKNbekerjasama dengan Badan Infokom dan PDE PropinsiSulawesi Selatan menyelenggarakan sosialisasi kebijakanmanajemen PNS, dengan tema ’’ Melalui BAKOHUMASInstansi Pemerintah Kita Bangun Citra Positif ManajemenPNS”. Kegiatan yang diikuti oleh 60 orang anggotaBAKOHUMAS pada lingkup instansi pemerintah Prop.Sulawesi Selatan dibuka oleh Kepala Kanreng IV BKN(Bambang Chrisnadi, SH. M.Si) diruang Binaloka KanregIV BKN.

Dalam sambutannya, Bambang Chrisnadimengatakan, peran pejabat Humas tidak kalah pentingdalam membangun citra positif instansi masing-masing,disamping harus mampu menyampaikan pesan instansimasing-masing kepada publik dan stakeholder secaracepat akurat, dan akuntabel, serta menggunakan bahasayang mudah dimengerti dan dipahami.

Ditengah masyarakat telah lama berkembang imagenegatif tentang sosok PNS seperti tidak profesional, tidakdisiplin, tidak tau apa yang mesti dikerjakan, malas, datangterlambat, pulang duluan, ingkar terhadap sumpah PNSdan/atau sumpah jabatan, serta menimbulkan biaya tinggidalam pelayanan. Sehingga komunitas PNS harus segeramemulai melakukan pembangunan citra positif (imagebuilding) kalau saja ingin mendapat penilaian dan citrapositif dari masyarakat dalam melaksanakan tugaspemerintahan dan tugas pembangunan.

Baru pertama kali kami selenggarakan kegiatan iniuntuk anggaran 2008, dan kita akan lanjutkan dengan

tahun-tahun selanjutnya, untuk Kanreg IV BKN kami sangatmenempatkan humas & protokol dalam posisi yang sangatpenting diantara yang penting lainnya, dan kalau bisakedepan Badan Infokom sebagai pembina BAKOHUMASsudah bisa memprogramkan outbond dalam kegiatan ini,tujuannya untuk penyegaran dan menjalin hubungankerjasama yang harmonis sesama anggota BAKOHUMAS,ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Informasi komunikasidan Pengolahan Data Elektronik Prop. Sulsel diwakiliSekretaris Badan Infokom, Drs. Nurlinda, M.Si menjelaskantahun 2005 tercatat sekitar 2500 tenaga honor PemerintahProp. Sulsel dengan masa tugas 5 tahun hingga lebih 20tahun yang diharapkan semua sudah dapat terangkatmenjadi PNS tahun 2009 sesuai Peraturan Pemerintah.

Sosialisasi berlangsung mulai pukul 08.30 s/d 15.00dengan materi kebijakan manajemen PNS yang dibawakanoleh Kepala Kanreg IV BKN, Bambang Chrisnadi, SH. M.Sidan dilanjutkan diskusi panel, sebagai narasumber Drs.Suharno, M.Si (Kabag Umum), Saladin Bunga Batara, SH.M.Si (Kabid Bimbingan Teknis Kepegawaian), dan La OdeHibali, S.Sos (Kabid Informasi Kepegawaian) denganmateri proses pengangkatan tenaga honorer danpenetapan NIP CPNS tenaga honorer dan formasi umum.Dalam diskusi panel dipandu oleh Andi Anto, S.Sos. MH.

Sebelum penutupan, peserta sosialisasi manajemenPNS menyaksikan proses berkas tenaga honorer danformasi umum. ( bang_ humas)

Membangun Citra PositifPelaksanaan Manajemen PNSMelalui Peran Humas

Laporan Khusus

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 23

Page 24: Warta Kepegawaian

Laporan Khusus

Pemilihan walikota Makassar yang idealnyadilaksanakan pada tahun 2009 dimajukanmenjadi tanggal 3 Desember 2008

sehubungan dengan padatnya agenda pemilulegislatif dan pilpres 2009, namun jadwal itupunkemungkinan akan dipercepat pada bulan Oktoberatau Nopember 2008 karena telah masuknya tahapanpemilu legislatif dan pilpres 2009.

Menjelang pemilihan walikota Makassar, kantorCatatan Sipil sudah melakukan pemutakhiran datapenduduk, dimulai dengan pendistribusian dokumenkependudukan ke 143 kelurahan di Makassar,kemudian dilakukan pencocokan dan penelitian ditingkat RT dan masyarakat diberi kesempatanmengisi daftar rumah tangga. Setelah itu diserahkanke kecamatan untuk dilakukan entry data yanghasilnya akan diserahkan ke KPU Makassar. Hal inidiharapkan agar data pemilih nantinya benar-benarakurat.

Selain KPU dan Catatan Sipil, tidak ketinggalanpara kandidat walikota sudah mulai menyiapkan dirimenyambut pemilihan walikota yang akan digelardengan mencuri start kampanye dalam bentuk

pemasangan baliho dan spanduk, silaturahmi denganmasyarakat, pendekatan dengan partai-partai, dialogpilkada, maupun acara-acara lainnya seperti bedahbuku yang dilakukan oleh Adil Patu dengan bukunyayang berjudul “Politik tak berujung” dan Zulkifli GaniOttoh bersama Jafar Sodding membedah buku“Tegak di Hadapan Penguasa”.

Sejak adanya isyarat bahwa calon perorangan(independent) kemungkinan dapat ikut pilkada tahunini, angin politik mulai berhembus sehingga mulaibermunculan nama-nama yang memastikan diri untukmaju bila Undang-undang yang mengatur tentangpilkada sudah jelas. Dalam rancangan Undang-undang yang kini sedang dibahas oleh DPR,dukungan yang diisyaratkan bervariasi berdasarkanjumlah penduduk. Untuk Makassar yang jumlahpenduduknya dibawah 2 juta diperlukan dukungansebanyak 6,5%. Seorang kandidat independentdiperkirakan harus mengumpulkan dukungan tertulisdisertai foto copy KTP paling sedikit 100 ribu, jikadiasumsikan jumlah penduduk Makassar sebanyak1,5 juta jiwa.

PILIHLAH AKU JADI ….. !Kota Makassar tampak semakin semarak dengan beragam baliho dan spanduk para

kandidat walikota yang mempromosikan dirinya untuk menarik perhatian calonpemilih. Ingat lagu yang dinyanyikan KD “Pilihlah aku jadi pacarmu, yang pasti setia

menemanimu. Jangan kau salah pilih yang lain. Yang lain belum tentu setia …..Jadi pilihlah aku !”.

Seakan-akan kalimat terakhir dari lagu itulah yang ingin disampaikan para kandidat.

PILIHLAH AKU JADI ….. !

24 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 25: Warta Kepegawaian

Laporan Khusus

Diantara banyaknya kandidat walikota, mungkinhanya satu atau dua yang dikenal oleh karena ituperang baliho dan spanduk di berbagai sudut kotadirasakan sangat penting seperti kata pepatah “takkenal maka tak sayang” namun justru kandidat yangsangat dikenal yang sekarang masih menjabatwalikota (incumbent) lah yang paling banyakmemasang baliho/spanduknya.

Para kandidat walikota yang akan bertarungmelawan incumbent bukanlah orang-orang yangdapat dianggap remeh, mereka terdiri dari orang-orang terpandang dan terpelajar yang mempunyaibanyak pendukung, mulai dari pengusaha, pejabat/mantan pejabat, akademisi, olahragawan, perwiraTNI, ketua/wakil ketua partai politik, wakil rakyat yangduduk di DPR/DPRD, bahkan ketua KPU Makassaryang juga menjabat sebagai ketua PWI pun ikut sertadalam pertarungan para kandidat memperebutkankursi panas sebagai walikota.

Perkenalan para kandidat dalam baliho justruterasa sebagai arogansi personal dengan menyebutdirinya “the choice of leader”, “mantap mentong”,“sang kandidat”, “pengayom multi etnis”, “sangpembaharu”, dll. Selain itu perang kata-kata punterlihat jelas, ada yang menyebut dirinya “yangterbaik” sementara yang lain tidak mau ketinggalan,dalam arti yang hampir sama namun dalam bahasayang berbeda “the best leader”. Bahkan slogan“mantap mentong” yang dibalas “mana lebih mantap”oleh kandidat lain, masih dijawab pula oleh yanglainnya dengan “saya yang lebih mantap boss”.Tentunya hal ini menjadi hiburan tersendiri bagipengguna jalan sehingga masih dapat tersenyumdalam kemacetan lalu lintas.

Slogan-slogan dan janji-janji para kandidat terlihatsangat abstrak sehingga nantinya sangat sulit untukmenilai dan menagih janji-janji tersebut, bahkan adajuga yang membingungkan karena maksudnya puntidak jelas. Slogan-slogan dan janji-janji tersebutdisampaikan dalam berbagai bahasa, baik dalambahasa Indonesia (ingatkan yang lupa-kemas yangtercecer-jemput yang tertinggal, jadikan Makassarkota terdepan-membangun masyarakat sejahtera,membangun masyarakat berkualitas, dari rakyatuntuk rakyat, bersatu untuk membangun, bukanpernyataan tapi kenyataan, bersama benahiMakassar, stop bicara saatnya berbuat untuk rakyat,mari kita bangun Makassar lebih baik lagi), bahasadaerah (teyaki ranggasela, katte ji antu kulle nirannuang, tuo siporannu, sikatutui), bahasa Inggris(save our city, change to be good city, lets buildMakassar with love, good government) bahkancampuran dua bahasa (mariki benahi Makassar,Insya Allah oppoki, pro rakyat cess!).

Pemasangan baliho kandidat walikota tidakgratis. Dinas Pendapatan Daerah Makassar tetap

memungut retribusinya sesuai Perda danmemberikan batas waktu hingga 23 Pebruari 2008akan melakukan penertiban baliho bagi yang tidakmelunasi retribusi. Pemkot juga melarang kandidatwalikota memasang baliho di kawasan Jl. AhmadYani, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Penghibur, Jl. Haji Bau,Jl. Pasar Ikan, Jl. Ujung Pandang, dan Jl. Riburane.Namun sampai tanggal yang telah ditentukantersebut, masih banyak kandidat walikota yang belummelunasi retribusi pemasangan baliho, bahkan masihada yang memasangnya di kawasan terlarang.Apakah kandidat seperti ini pantas untuk dipilih ?

Sebagai warga Negara yang baik, sudahseharusnya kita ikut berpartisipasi secara cerdasmemberikan hak suara dalam menentukan pemimpinkota yang kita cintai ini, dengan memilih salah satukandidat yang mempunyai visi-misi yang jelas dandapat dicapai, bukan janji-janji abstrak yang sulitditagih nantinya dan jangan sampai kita ikut dalamkesuksesan money politic. Semoga tahapanpemilihan walikota Makassar dapat berjalan lancardan menghasilkan pemimpin yang lebihmengutamakan kepentingan rakyat diataskepentingan orang-orang dan partai politik yangmengusungnya.Amin. (Anna H Hasaruddin).

Salah satu baliho, Pilkada Kota Makassar dari calonindependen

anna/WK

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 25

Page 26: Warta Kepegawaian

Ujicoba Aplikasi OnlineBKD BANTAENG - BKN MAKASSAR

Salah satu langkah yang ditempuh oleh Kanreg IVBKN Makassar untuk meningkatkan pelayanankepagawaian adalah dengan meningkatkan peran

teknologi informasi dalam proses kepegawaian, dengancara inilah diharapkan data yang menjadi sumberpermasalahan selama proses kepegawaian berlangsungdapat diatasi yaitu dengan meningkatkan peran BadanKepegawaian Daerah untuk turut serta mengentry danmengupdate data melalui aplikasi online antara BKD danKanreg IV BKN Makassar.

Untuk tahap awal implementasi aplikasi online tersebutdilakukan ujicoba antara BKD Kab. Bantaeng denganBKN Makassar yang dibantu oleh PT. Telkom DivreMakassar sebagai perusahaan penyedia jasa private line(leased line) yang nantinya akan digunakan sebagaijalur komunikasi data antara BKD Kab. Bantaeng denganBKN Makassar.

Pelaksanaan ujocoba tersebut dilakukan dalam 3 tahap,pertama tim dari BKN pusat dan Kanreg datang ke Kab.Bantaeng untuk melakukan survey, yang meliputiinventarisasi perangkat IT, aplikasi yang sedangdigunakan, koneksi dan jalur data serta kesiapan SDM.Tahap kedua tim kembali datang bersama dengan pihakPT. Telkom ke Kab. Bantaeng untuk melakukan instalasiaplikasi sekaligus ujicoba koneksi ke Kanreg IV BKNMakassar, dimana BKD Kab. Bantaeng telahberkerjasama dengan PT. Telkom untuk penyewaan jalurdata (leased line) antara BKD Bantang ke Kanreg IV BKNMakassar. Tahap selajutnya adalah ujicoba aplikasi onlinepada saat Raker/Rakor Kepegawaian yang dilaksanakandi Hotel Novotel Jogyakarta, dimana pegawai dari Kab.Bantaeng mengoperasikan langsung aplikasi tersebut

dengan asumsi lokasi acara raker kepegawaian di HotelNovotel Jogyakarta sama dengan lokasi di BKD Kab.Bantaeng dimana database yang digunakan terletak diKanreg IV BKN Makassar, ujicoba berjalan dengan lancardimana perserta raker dapat menyaksikan langsungdemo aplikasi online tersebut, demo ujicoba aplikasidapat terlaksana berkat dukungan dari Tim BKN Pusat,Kab. Bantaeng, Kanreg IV BKN Makassar dan dari PT.Telkom, baik Divre Makassar, Divre Jogyakarta maupunDivree Semarang yang menjaga koneksi dapat terusberlangsung selama demo dan ujicoba aplikasi.

Aplikasi pelayanan kepegawaian berbasis onlinetersebut di dukung oleh tim dari BKN Pusat merupakanaplikasi berbasis client server, dimana database terdapatdi Kanreg IV BKN Makassar dan client terdapat di BKDmasing-masing dengan mekanisme aplikasi merupakansatu kesatuan proses kepegawaian yang terjadi di BKDdan di Kanreg IV BKN Makassar dengan kewenanganmasing-masing unit kerja.

Setelah tahap ujicoba berjalan dengan baik serta dengantelah dibangunnya komitmen bersama dalam halimplementasi aplikasi tersebut di masing-masing BKD diwilayah kerja Kanreg IV BKN Makassar pada saat Raker/rakor kepegawaian di Jogyakarta, maka Kanreg IV BKNMakassar telah mempersiapkan infrastruktur pendukung,salah satunya dengan mengganti server induk sertamengupgrade peralatan komunikasi data sertakeamanaan data dan diharapkan langkah ini di ikuti olehBKD untuk mempersiapkan infrastruktur IT di daerahmasing-masing, semoga dengan cara dan langkah inipelayanan di bidang kepegawaian dapat lebih baik danakuntabel. (na²ng)

Ujicoba Aplikasi OnlineBKD BANTAENG - BKN MAKASSAR

Pelayanan

26 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 27: Warta Kepegawaian

Serba Serbi

Pada tanggal 31 Januari 2008 bertempat di AulaBinaloka Kanreg IV BKN, diadakan acara pelepasan Bpk.

Suharsono, SH dan Bpk. Djamaluddin, S.Ip yangmemasuki masa purna bhakti, serta Ibu Rosnaidah, SH

yang pindah instansi ke Pemerintah Kota Makassar.Bpk. Suharsono, SH mencapai BUP terhitung tanggal 01

Pebruari 2008 dengan masa kerja 28 tahun 01 bulansedangkan Bpk. Djamaludin Djama, S.Ip mencapai BUPterhitung mulai tanggal, 01 Maret 2008 dengan masa

kerja 28 tahun 00 bulan.Tampak dalam gambar dari sebelah kanan Bpk.

Suharsono bersama Ibu, Bpk. Djamaluddin Djama, S.Ipbersama ibu dan Ibu Rosnaidah.

Kepala Kantor Regional IV BKN, Bambang Chrisnadi, SH.M.Si menyerahkan Surat Keputusan Kenaikan pangkat

kepada 6 PNS di lingkup Kanreg IV BKN yang naikpangkat dari Pengatur, Golongan ruang II/c ke

Pengatur Tk.I,Golongan ruang II/d terhitung mulaitanggal, 01 April 2008.

Penyerahan SK Kenaikan pangkat diacarakan di ruangBinaloka pada tanggal 31 Januari 2008 yang dihadiri

oleh semua pegawai Kanreg IV BKN, PensiunanPegawai Kanreg IV BKN, Pengurus Koperasi dan Dharma

Wanita Persatuan Unit Kanreg IV BKN.Tampak dalam gambar PNS yang menerima SK Kenaikan

pangkat dari samping kiri depan , Wa Ode Amrida,Arifuddin, Sitti Habibah, Kakanreg, Farida Ariyanti, Wa

Nira, Adriati

Caretaker Gubernur Sulawesi Selatan Ahmad TanriBalilamo pada tanggal 5 Pebruari 2008 mengadakanrapat koordinasi yang diadakan di Baruga Sangiasari,

Rumah jabatan gubernur.Rapat Koordinasi dihadiri oleh para Bupati/Walikota,

para Kepala dinas, Para Kepala Bawasda, paraPimpinan LPND se Sulawesi Selatan.

Tampak dalam gambar Penjabat Gubernur Sul-Sel, TanriBali Lamo berjabat tangan Kepala Kanreg IV BKN,

Bambang Chrisnadi, SH. M.Si.

Deputi Pengembangan Pegawai, Joko Efendi dan KepalaPusat Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian, Made

Ardita, mengadakan kunjungan kerja ke Kanreg IV BKNpada tanggal 11 Maret 2008.

Dalam kunjungannya Deputi pengembangan Pegawaimemberikan pengarahan tentang tugas pokok dan

kewenangan dalam penyelenggaraan Diklat dihadapanPejabat Eselon III, IV, Pejabat fungsional dan

perwakilan dari bidang-bidang di lingkup Kanreg IV BKN.Deputi Pengembangan juga mengungkapkan bahwa

kantor Regional tidak diperkenankan untukmenyelenggarakan kegiatan diklat, karena dalampenyelenggaraan Diklat harus sudah terakreditasi

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 27

Page 28: Warta Kepegawaian

Salah Satu Rumah di Komp. Kanreg IV BKN yang terkena musibah angin Puting Beliung"Global Warming"

Ratusan Pendemo berikut kendaraan operasional dari Dinas Kebersihan mendatangi KanregIV BKN Makassar menuntut diterbitkannya NIP mereka

"Perusahaan Daerah"

28 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 3 No. 11 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

F l a s h

Page 29: Warta Kepegawaian

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 3 No. 11 - 29

F l a s h

Sisi lain Rapat Kerja Kepegawaian 16 - 18 Maret 2008 di Hotel Novotel Jogyakarta "komplit"

Page 30: Warta Kepegawaian

Serba Serbi

Pada tanggal 14 Januari 2008 di ruang Binaloka, KepalaKantor Regional IV BKN Makassar, Bambang Chrisnadi,

SH, M.Si, memberikan pengarahan kepada seluruhpegawai di lingkungan kanreg IV BKN, dan

memaparkan program kerja TA. 2008 yang akan dicapaidan dilaksanakan. Dalam pengarahannya menekankan

bahwa TA 2008 ini dana yang ada dalam DIPA diprioritas untuk membangun Sumber Daya Manusia yaitu

melalui Bimbingan Tehnis, Workshop, dan pelatihan-pelatihan.

Kepala Kanreg IV BKN Bambang Chrisnadi, SH. M.Si,bersama pejabat eselon III dan Kasubbag Kepegawaian

melakukan fit and propertest terhadap 8 orang PNSdilingkungan Kanreg IV BKN yang telah memenuhi

syarat untuk menduduki Jabatan Eselon IV. Tes tersebutsebagai kelanjutan dari tes yang pernah

diselenggarakan oleh Tim BKN pusat. Tes ini dilakukanuntuk mengisi jabatan yang lowang, pada tahun 2008

terdapat 5 jabatan yang lowong di Kanreg IV BKN.Tampak dalam gambar peserta diuji dalam kemampuan

untuk mengoperasikan komputer (Laptop).

Dalam rangka meningkatkan SDM dilingkungan KanregIV BKN Makassar, pada TA. 2008 telah di programkankegiatan pelatihan-pelatihan, diantaranya pelatihan

Bahasa Inggris (Conversation Class) yangdiselenggarakan setiap hari senin dan kamis jam 14.00

di ruang Phinisi dan Swa Cendikia Kanreg IV BKNMakassar. Pada tahap pertama diikuti oleh 20 pesertayang telah lulus tes penyaringan. Tim pengajar dariLembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional LIA.

Kepala subbag Rumah Tangga Kanreg IV BKN Makasaar,Andi Anto, S.Sos, MH mengenakan t-shirt warna putih,

mendampingi stafnya (Mawardi Amin, Ersas, Basri)sedang menerima pengarahan dari Tehnisi Pelaksana

pekerjaan Hydran, Elvis Abdullrachman mengenai tatacara dalam pengopersian panel elektrikal Pump Hidran

30 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 31: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaian

( Bagian II )Oleh: Suharman

Tulisan ini diangkat dari tesispenulis dengan judul EfektifitasPenyelesaian SengketaKepegawaian Pegawai Negeri SipilDi Wilayah Kerja Kantor RegionalIV BKN Makassar. Berangkat darikeinginan penul is untukmelakukan penelitiaan denganstudi kasus yang terjadi berupapenelitian dokumen yang ada diKantor Regional IV BKN Makassarmaupun dokumen lain yang adarelevansinya dengan masalahsengketa kepegawaian, disampingitu penulis juga telah menelusuridokumen yang ada di SekretariatBapek Jakata sebagai contohkasus. Karena sepanjangpengetahuan penul is belumpernah dilakukan kajian ilmiahtentang sengketa kepegawaiandan penegakan peraturanperundang-undangan di bidangkepegawaian. Bagaimanapenjatuhan hukuman disiplinkepada Pegawai Negeri Sipil yangmelanggar Peraturan PemerintahNomor 30 Tahun 1980 tentangPeraturan Disiplin Pegawai NegeriSipil dan Peraturan PemerintahNomor 10 Tahun 1983sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 45Tahun 1990 tentang IjinPerkawinan dan Perceraian

Pegawai Negeri Sipil belumditerapkan sebagaimana mestinya.

Eforia otonomi selainkemudahan-kemudahan yangdiperoleh daerah ternyata jugaberdampak negatif dalam bidangkepegawaian. Pejabat pembinakepegawaian daerah dalammelakukan tugasnya seringmembuat kesalahan dalammenerapkan peraturanperundang-undangan yangberlaku. Hal itu terjadi karenapejabat yang melakukanpemeriksaan dan menghukumbukan pejabat yang berwenangatau tidak diberikan kewenanganoleh pejabat pembinakepegawaian daerah,mengakibatkan kesalahan dankerugian bagi Pegawai Negeri Sipilyang mengalaminya sehinggamenimbulkan sengketakepegawaian.

Dengan berlakunya PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 2003tentang WewenangPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian Pegawai NegeriSipil, gubernur/ bupati/ walikotaberwenang untukmemberhentikan Pegawai NegeriSipil Daerah baik pemberhentiandengan hormat tidak ataspermintaan sendir i maupunpemberhentian tidak dengan

hormat sebagai Pegawai NegeriSipil Daerah di lingkungannya.Namun dalam prakteknya dengankewenangan yang diberikantersebut masih terdapatkekurangan dan kekeliruan dalamproses penyelesaian kepegawaiandan penerapan hukuman disiplin.Kasus yang terjadi, Pegawai NegeriSipil sangat dirugikan hak-hakkepegawaian dan administrasinya.

Sesuai dengan pasal 35Undang Undang Nomor 8 Tahun1974 tentang Pokok PokokKepegawaian sebagaimana telahdiubah dengan Undang UndangNomor 43 Tahun 1999, antara laindisebutkan bahwa:(1) Sengketa kepegawaiann

diselesaikan melalui PeradilanTata Usaha Negara.

(2) Sengketa kepegawaiansebagai akibat pelanggaranterhadap peraturan disiplinPegawai Negeri Sipi ldiselesaikan melalui upayabanding administratif kepadaBadan PertimbanganKepegawaian.

Permasalahan yang munculdalam mengelola kepegawaian didaerah selama ini masih belumadanya keseragaman dan

PenyelesaianSengketa

Kepegawaian PNS

PenyelesaianSengketa

Kepegawaian PNS

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 31

Page 32: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaian

konsistensi dalam menerapkanperaturan perundang-undangan dibidang kepegawaian, sehinggaterjadi sengketa kepegawaian.Keputusan yang dikeluarkan olehpejabat pembina kepegawaiandaerah sering mengakibatkankerugian bagi Pegawai Negeri Sipil.Keputusan yang merugikan bagiPegawai Negeri Sipil inilah yangmenjadi pangkal sengketa yangperlu mendapat penyelesaianhukum yang adi l dan tidakberpihak, permasalahan dalamsengketa kepegawaiandiantaranya:1. putusan hukuman disiplin

yang dijatuhkan oleh pejabatpembina kepegawaian daerahsering terlambat diterima olehyang bersangkutan.

2. belum adanya tertibadministrasi dalampenyampaian surat keputusanhukuman disiplin terutamawaktu diterima putusanpenjatuhan hukuman disiplinoleh Pegawai Negeri Sipil,sehingga banyakmenimbulkan kesulitan dalammelakukan keberatan atashukuman dis ipl in yangdijatuhkan.

3. adanya perbedaan pengertianterhadap Pegawai Negeri Sipilyang sedang mengajukankeberatan kepada BadanPertimbangan Kepegawaianatas pemberhentiannya,terutama dalam hak-hakkepegawaian antara lainmasalah tenggang waktumengajukan keberatan danpembayaran gajinya.

4. pejabat yang melakukanpemeriksaan dan pembuatanberita acara pemeriksaandilakukan bukan oleh pejabatyang berwenang atau tanpaperintah dari pejabat yangberwenang menghukum.Dari beberapa permasalahan

tersebut penulis berusaha untukmelakukan kajian tentangsengketa kepegawaian adahubungan antara pembinaan

karier pegawai yang dilakukan olehpejabat pembina kepegawaiandaerah dengan penerapanperaturan kepegawaian danpelanggaran dis ipl in dapatmenimbulkan sengketakepegawaian serta bagaimanapenyelesaiannya.

Penyelesaian sengketakepegawaian sedapat mingkindilakukan dalam lingkungan unitkerja di instansi yangmengeluarkan keputusanhukuman disiplin oleh pejabatpembina kepegawaian baik ditingkat pusat maupun daerah.Namun apabila hal tersebut tidakdapat dilakukan, maka pihak yangdirugikan masih dapat menenpuhjalur hukum yang lebih tinggi yaitubanding melalui Bapek maupunPeradilan Tata Usaha Negara.

Penyelesaian sengketakepegawaian melalui instansi unitkerja.

Dalam kasus ini penulismelakukan penelitian penyelesaiansengketa kepegawaian yangmenjadi kewenangan pejabatpembina kepegawaian pusat dilingkungan Kantor Regional IVBKN Makassar. Pegawai yangmelakukan pelanggaran disiplindari tahun 2003 sampai dengantahun 2006 terjadi pelanggarandisiplin tingkat ringan ada 5pegawai, tingkat sedang ada 1pegawai dan tingkat berat ada 8pegawai. Dari jumlah pelanggarandisiplin yang dilakukan seluruhnyamelakukan pelanggaran PeraturanPemerintah Nomor 30 Tahun 1980tentang Peraturan Disiplin PegawaiNegeri Sipil. Jumlah pegawai yangmelakukan pelanggaran disiplintersebut telah diproses dandijatuhi hukuman disiplin berupahukuman disiplin tingkat ringan,tingkat sedang maupun tingkatberat

Hubungan antara pembinaanpegawai dengan penerapanperaturan kepegawaian danpelanggaran disiplin yangdilakukan oleh pegawai Kantor

Regional IV BKN Makassar, dapatdilihat jumlah pelanggaran disiplindari tahun 2003 sampai tahun2006 semakin menurun bahkanpada tahun 2005 dan tahun 2006tidak terjadi lagi pelanggarandis ipl in. Dengan demikianpenyelesaian sengketakepegawaian Pegawai Negeri Sipildi lingkungan Kanto Regional IVBKN Makassar dapat diselesaikanpada tingkat instansi, makapembinaan pegawai hubungannyadengan penerapan peraturankepegawaian, perankepemimpinan, kebijakan danpelanggaran disiplin semakin baikdan efektif.

Proses penyelesaian sengketakepegawaian Pegawai Negeri Sipilpada Kantor Regional IV BKNMakassar hasilnya adalah:1. Proses penyelelesaian

sengketa dilakukan sesuaidengan prosedur, yaitu melaluisaluran hirarki memerlukanwaktu lama, sehingga tidakmencerminkan prinsipefektifitas dan efisiensi.

2. Secara kuantitas jumlahpegawai yang di jatuhihukuman disiplin dari tahun2003 sampai tahun 2006sebanyak 14 pegawai, apabiladibandingkan denganpelanggaran yang terjadidengan jumlah seluruhpegawai berjumlah 152, makaprosentasinya masih relatifsedikit.

3. Penyelesaian sengketakepegawaian masih dapatdiselesaikan di tingkat pejabatyang berwenang menghukumyaitu tingkat instansi unit kerjadan tidak sampai pada tingkatbanding administrastif.Pelanggaran disiplin yang

dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipildi wilayah kerja Kantor RegionalIV BKN Makassar dapatdigambarkan sebagai berikut.

Pegawai Negeri Sipil Daerah dilingkungan Propinsi SulawesiSelatan terjadi pelanggaran disiplinsebanyak 16 kasus terdiri dari 13

32 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 33: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaian

kasus pelanggaran disiplin PP 30Tahun 1980 dan 3 pelanggarandisiplin PP 10 Tahun 1983 jo PP45 Tahun 1990, Sulawesi Tenggaraterjadi pelanggaran disiplin PP 30Taun 1980 sebanyak 5 pegawai,Sulawesi Tengah terjadipenaggaran didiplin PP 30 Tahun1980 sebanyak 4 pegawai danpelanggaran PP 10 Tahun 1983 joPP 45 Tahun 1990 sebanyak 1pegawai, Sulawesi Barat terjadipelanggaran disiplin PP 30 Tahun1980 sebanyak 2 pegawai danpelanggaran disiplin PP 10 Tahun1983 jo PP 45 Tahun 1990sebanyak 2 pegawai dan PropinsiMaluku terjadi pelanggaran disiplinPP 30 Tahun 1980 sebanyak 6pegawai dan 1 pegawai melakukanpelanggaran disiplin PP 10 Tahun1983 jo PP Nomor 45 Tahun 1990.

Pegawai Negeri Sipil yangdijatuhi hukuman disiplinpemberhentian tersebutmengajukan keberatan kepadaBadan PertimbanganKepegawaian, tetapi tidak dapatdipertimbangkan karena sudahmelebihi batas waktu yangditentukan, yaitu selama 14(empat belas) hari setelahmenerima surat keputusan. Dalamhal yang demikian ada terjadikekurangan atau kesalahan dalammenetapkan surat keputusan.

Penyelesaian sengketakepegawaian melalui Bapek

Sesuai keputusan PresidenNomor 71 Tahun 1998 perubahandari Keputusan Presiden Nomor 67Tahun 1980 tentang BadanPertimbangan Kepegawaian ,mempunyai tugas pokok yaitu:1. Memeriksa dan mengambil

keputusan mengenaikeberatan yang diajukan olehPegawai Negeri Sipil yangberpangkat Pembina golonganruang IV/a ke bawah, tentanghukuman dis ipl in yangdijatuhkan kepadanyaberdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 30 Tahun1980 sepanjang mengenaihukuman disiplin

pemberhentian denganhormat tidak atas permintaansendiri dan pemberhentiantidak dengan hormat sebagaiPegawai Negeri Sipil.

2. Memberikan pertimbangankepada Presiden mengenaiusul penjatuhan hukumandisipl in pemberhentiandengan hormat tidak ataspermintaan sendiri danpemberhentian tidak denganhormat sebagai PegawaiNegeri Sipil yang berpangkatPembina Tingkat I golonganruang IV/b ke atas sertapembebasan dari jabataneselon I, yang diajukan olehMenteri , Jaksa Agung,Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan PimpinanLembaga Pemerintah NonDepartemen.Pegawai Negeri Sipil yang

dijatuhi hukuman disiplin olehpejabat pembina kepegawaiandaerah berupa pemerhentiandengan hormat tidak ataspermintaan sendir i ataupemberhentian tidak denganhormat sebagai Pegawai NegeriSipil dapat mengajukan keberatankepada Badan PertimbanganKepegawaian selama tenggangwaktu 14 (empat belas) harisetelah diter imanya suratkeputusan pemberhentian melaluisaluran hirarki.

Menurut pasal 3A KeputusanPresiden Nomor 71 Tahun 1998tentang Badan PertimbanganKepegawaian (Bapek) disebutkanbahwa Bapek melaksanakansidang sekurang-kurangnya satukali dalam satu bulan.

Dalam pasal 7, Bapek terdiridari:1. Menteri Koordinator

Pengawasan Pembangnan danPenertiban Aparatur Negarasebagai ketua merangkapanggota.

2. Menteri Sekretaris Negarasebagai anggota.

3. Jaka Agung sebagai anggota.

4. Kepala Badan Intelije Negarasebagai anggota.

5. Direktur Hukum danPerundang UndanganDepartemen Hukum dan HAMsebagai anggota.

6. Ketua Pengurus Pusat KORPRIsebagai anggota.

7. Kepala Badan KepegawaianNegara sebagai sekretarismerangkap anggota.Dalam pasal 7 Keputusan

Menkowasbang dan PAN Nomor 1/Bapek/1998, disebutkan bahwasetiap pejabat yang menerimasurat keberatan dari PegawaiNegeri Sipil yang dijatuhi hukumandisiplin dalam tenggang waktuselambat-lambatnya 6 (enam) hariterhitung mulai tanggal iamenerima surat keberatan, wajibmeneruskannya kepada pejabatyang berwenang menghukumdilengkapi bahan bahan yangdiperlukan untuk pembuatantanggapan.

Dalam pasal 8 ayat (1) antaralain dsebutkan bahwa pejabatyang berwenang menghukumwajib memberikan tanggapan ataskeberatan yang diajukan PegawaiNeger Sipil yang dijatuhi hukumandisiplin kepada Bapek. Pasal 8 ayat(2) tanggapan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) harusdisampaikan kepada Bapekselambat-lambatnya 3 (tiga) bulanterhitung mulai tanggalditerimanya keberatan.

Dalam pasal 9 ayat (1) Bapekwajib menyelesaikan danmengambil keputusan ataskeberatan yang diajukan PegawaiNegeri Sipil, selambat-lambatnya6 (enam) bulan setelah tanggapandan bahan bahan kelengkapanditerima. Pasal 9 ayat (2)disebutkan bahwa dalam haltangggapan dan bahan yangditerima oleh pejabat yangberwenang menghukum tidakdilaksanakan, Bapek dapatmengambil keputusan ataskeberatan yang diajukan PegawaiNegeri Sipil berdasarkan bahanbahan yang ada dan/atau

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 33

Page 34: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaianketerangan dari Pegawai NegeriSpil yang bersangkutan.

Untuk menel i ti danmenganalisa kasus, penulis telahmeneliti beberapa kasus PegawaiNegeri Sipil yang diberhentikanoleh pejabat pembna kepegawaiandaerah dan mengajukan keberatankepada Bapek, salah satu contohkasus yang terjadi di KabupatenTakalar dapat disampaikan sebagaiberikut:

Pegawai Negeri Sipil bernamaHj. Ratnawati , S. Pd NIP.131772818 pangkat penatagolongan ruang III/c guru SLTPRanggong Dg. Romo KabupatenTakalar telah dijatuhi hukumandisiplin berupa pemberhentiantidak dengan hormat sebagaiPegawai Negeri Sipil karena telahmelakukan perbuatan yangmelanggar pasal 4 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 30Tahun 1983 tentang IjinPerkawinan dan PerceraianPegawai Negeri Sipil sebagaimanatelah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 45 Tahun 1990.

Kronologis dari kasus yangdialami oleh Sdr. Hj. Ratnawatitersebut adalah sebagai berikut:

Sdr. Hj. Ratnawati, S. Pd padatanggal 18 Mei 2001 telahmelangsungkan perkawinandengan Sdr. Djamaluddin yangmasih terikat sebagai suami sahSdr. Hj. ST Aisyah Karim. Karenapelanggaran tersebut Sdr. Hj.Ratnawati, S. Pd diperiksa olehBawasda Kabupaten Takalartanggal 12 Maret 2003. Darilaporan hasil pemeriksaanBawasda, Bupati Takalar sebagaipejabat yang berwenangmenghukum menetapkankeputusan pemberhentian tidakdengan hormat sebagai PegawaiNegeri Sipil dengan nomor 888/592/BKD/03 tanggal 9 Oktober2003. Surat keputusan BupatiTakalar diterima Sdr. Hj Ratnawatitanggal 18 Oktober 2003,kemudian pada tanggal 29Oktober 2003 Sdr. Hj Ratnawati,

S. Pd mengajukan keberatankepada Bapek.

Dalam sidang Bapek tanggal19 Oktober 2006 Bapek telahmemeriksa, mempertimbangkankeberatan yang diajukan,mendengar dari pejabat yangberwenang menghukum danberita acara pemeriksaan telahmenetapkan dengan keputusanBapek Nomor 178/KPTS/BAPEK/206 tanggal 19 Oktober 2006tentang Penguatan HukumanDisipl in atas nama Sdr. HjRatnawati, S. Pd NP. 131772818,yaitu menolak keberatan Sdr.HjRatnawati, S. Pd dan memperkuatkeputusan hukuman disiplin BupatiTakalar Nomor 888/592/BKD/03tanggal 9 Oktober 2003 berupapemberhentian tidak denganhormat sebagai Pegawai NegeriSipil.

Proses penyelesaian sengketakepegawaian dilihat dari rentangwaktu dari pemeriksaan sampaikeputusan Bapek yangmenguatkan keputusan BupatiTakalar adalah sebagai berikut;

Sesuai dengan contoh kasustersebut diatas, prosespemeriksaan sampai penetapanhukuman disiplin yang mempunyaikekuatan hukum tetap memakanwaktu selama 3 tahun 7 bulan 7hari. Setelah penulis teliti dananalisa, mulai dari pemeriksaanoleh Bawasda, penjatuhanhukuman disiplin sampai denganpengajuan keberatan yangbersangkutan berjalan dengan

baik dan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undanganyang berlaku, dalam hal ini telahsesuai dengan PeraturanPemerintah Nomor 30 Tahun 1980tentang Peraturan Disiplin PNS dansurat edaran kepala BAKN Nomor.23/SE/1980 tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan PeraturanPemerintah Nomor 30 Tahun 1980.

Pada tanggal 5 Mei 2006Bupati Takalar sebagai pejabatyang berwenang meghukum barumemberikan tanggapan kepadaPegawai Negeri Sipi l yangmengajukan keberatan. Tidaksegera merespon dan mengambilkeputusan tentang tanggapanyang diajukan, hal ini tampakdalam tenggang waktunya sangatlama yaitu selama 2 tahun 6 bulandan 6 hari. Tidak sesuai denganpasal 8 ayat (1) bahwa pejabatyang berwenang menghukumwajib memberikan tanggapan ataskeberatan yang diajukan PegawaiNegerI Sipil yang dijatuhi hukumandisiplin kepada Bapek selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung

mulai tanggal diter imanyakeberatan. Hal ini tidakmencerminkan adanya ketidak-seriusan pejabat yang berwenangmenghukum dalam memberikantanggapannya. Ada kesanmengulur ulur waktu, sehinggasangat merugikan bagi PegawaiNegeri Sipil yang mengajukankeberatan atas hukuman disiplinyang dijatuhkan.

LAMANYAPROSES

4. Keputusan diterima yang bersangkutan

18-10-2003 11 hr5. Tanggapan oleh Bupati Takalar 05-05-2006 2 th, 6 bl, 6 hr6. Keputusan Bapek 19-10-2006 5 bl, 12 hr

18-05-2001

12-03-2003 1 th, 9 bl, 24 hr

09-10-2003 6 bl, 27 hr

Sumber: Buku regester Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar.

2. Pemeriksaan dilakukan oleh Bawasda Kabupaten Takalar

3. Keputusan penjatuhan hukuman disiplin oleh Bupati Takalar

NO. U R A I A NTGL.

PROSES1. Sdr. Hj Ratnawati, S. Pd

melangsungkan perkawinan

34 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 35: Warta Kepegawaian

Lingkaran KepegawaianApabila telah lebih dari tiga

bulan, Bapek dalam menyikapi halini seharusnya segera mengambiltindakan dan membuat suatukeputusan sesuai dengan pasal 9ayat (2) dalam hal pejabat yangberwenang menghukum tidakmembuat tangggapan danmelaksanakannya, maka Bapekdapat mengambil keputusan ataskeberatan yang diajukan PegawaiNegeri Sipil berdasarkan bahanbahan yang ada dan/atauketerangan dari Pegawai NegeriSpil yang bersangkutan.

Bapek baru mengambilkeputusan sesuai hasil sidangnyapada tanggal 19 Oktober 2006dengan keputusan Bapek Nomor178/KPTS/BAPEK/206 tanggal 19Oktober 2006 tentang PenguatanHukuman Disiplin atas nama Sdr.Hj Ratnawati , S. Pd NP.131772818, yaitu menolakkeberatan Sdr.Hj Ratnawati, S. Pddan memperkuat keputusanhukuman disiplin Bupati TakalarNomor 888/592/BKD/03 tanggal 9Oktober 2003 berupapemberhentian tidak denganhormat sebagai Pegawai NegeriSipil. Dalam keputusan Bapektersebut juga dinyatakan bahwaapabila gaji Sdr. Hj. Ratnawati, S.Pd sempat dihentikan sejak suratkeputusan pemberhentianditetapkan oleh pejabat yangberwenang menghukum, makagajinya dibayarkan sesuai denganperaturan perundang-undanganyang berlaku. Proses ini tidakefektif dan efisien apabila hal inidikaitkan dengan keuangannegara tentu menjadi pemborosandan sangat merugikan keuangannegara.

Dalam keputusan Bapektersebut tidak tersirat adanyaupaya banding dalam hukumperadilan yang ditempuh olehPegawai Negeri Sipil yang telahdijatuhi hukuman disiplin berupapemberhentian sebagai PegawaiNegeri Sipil karena melanggarPeraturan Pemerintah Nomor 30Tahun 1980. Selama proses

pengajuan keberatan kepadaBapek, maka yang bersangkutanmasih berstatus sebagai PegawaiNegeri Sipil. Berdasarkan suratKepala BAKN Nomor K.99-6/V.5-55 tanggal 30 Agustus 1988,ditegaskan bahwa Pegawai NegeriSipil yang dijatuhi hukuman disiplinberupa pemberhentian sebagaiPegawai Negeri Sipil danmengajukan keberatan kepadaBapek, gaji dan hak-hakkepegawaian yang bersangkutanmasih tetap dibayarkan.

Namun kenyataan yang terjadidi daerah Pegawai Negeri Sipilyang dijatuhi hukuman disiplinpemberhentian, pembayaran gajidan hak kepegawian lainnyaterputus sehingga tidak lagimenerima penghasilan. Dalamsurat kepala BAKN tersebut tidakditegaskan, apakah yangbersangkutan masih harus tetapmasuk bekerja atau tidak selamaproses banding kepada Bapek.Apabila gajinya tetap dibayarkanberarti harus tetap masuk kerjaseperti biasa sampai menunggukeputusan.

Kekurangan atau kesalahandalam menetapkan suratkeputusan hukuman disiplinberupa pemberhentian denganhormat tidak atas permintaansendiri atau pemberhentian tidakdengan hormat sebagai PegawainNegeri Sipil disebabkan karena:1. dalam diktum surat keputusan

tidak mencamtumkan tanggalmulainya berlaku suratkeputusan, seharusnya adadiktum yang menyebutkankeputusan ini mulai berlakusejak hari ke 15 (lima belas)setelah surat keputusanditerima.

2. dalam surat keputusan tidakada ruang untuk tanda terimasurat keputusan kepada yangbersangkutan, sehingga tidakjelas kapan diter imanyakeputusan tersebut.

3. Pegawai Negeri Sipil yangdijatuhi hukuman disiplinberupa pemberhetian masih

ada upaya untuk mengajukankeberatan, tetapi tidakmengetahui cara ataumekanisme mengajukankeberatan.

4. perlunya sosialisasi peraturankepegawaian terutamatentang Peraturan DisiplinPegawai Negeri Sipil dan tatacara mengajukan keberatan.Keputusan Bapek seperti yang

tercantum dalam pasal 4 ayat (3)yaitu Keputusan Bapek adalahmengikat dan wajib dilaksanakanoleh semua pihak yangbersangkutan. Upaya tersebutmasih dapat dilakukan gugatanmelalui mekanisme hukum danperundang-undangan yang lebihtinggi yaitu melalui Peradilan TataUsaha Negara.

Apabila seluruh prosedur telahditempuh dan keberatannyaditolak, pihak yang bersangkutanbelum merasa puas, maka dapatditempuh upaya bandingadministratif. Upaya bandingadministratif merupakan proseduryang hanya dapat di tempuhPegawai Negeri Sipil apabila tidakpuas terhadap suatu keputusanyang dijatuhkan oleh pejabatpembina kepegawaian daerah,keputusan Bapek maupunkeputusan Peradilan Tata UsahaNegara, karena telah melakukanpelanggaran disiplin tingkat beratsesuai Peraturan PemerintahNomor 30 Tahun 1980 tentangPeraturan Disiplin Pegawai NegeriSipil dan Peraturan PemerintahNomor 10 Tahun 1983sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 45Tahun 1990 tentang IjinPerkawinan dan PerceraianPegawai Negeri Sipil.

Tulisan ini akan dilanjutkanpada bagian III, yaitupenyelesaian sengketankepegawaian Pegawai Negeri Sipilmelalui Peradilan Tata UsahaNegara.

(penulis sebagai kepalaseksi bimbingan teknis

kepegawaian Kanreg IV BKNMakassar)

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 35

Page 36: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaian

PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANDALAM MEMBANGUN PROFESIONALISME

PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) GUNAMENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

PUBLIKOleh : Ngadijono Mihardjo

(Dosen STIA-LAN Makassar)

PendahuluanTuntutan reformasi dan

perkembangan lingkungan strategiesdalam mewujudkan kepemerintahanyang baik, diperlukan sumber dayamanusia aparatur yang professional,dimana untuk bisa menjadi sosokaparatur yang professional, merekaharus memiliki kompetensi yangunggul sesuai dengan persyaratantugas dan jabatan masingg-masing.Untuk menciptakan SDM Aparaturyang memiliki kompetensi tersebutdiperlukan upaya pengembanganSDM Aparatur.

Salah satu upaya pengembangankompetensi SDM yang selama inibanyak dianut dalam organisasi baikbisnis ataupun publik adalah melaluipendidikan dan pelatihan. Hal inisejalan dengan apa yang dikemukananoleh Diwan bahwa terdapat tigastrategi yang lazim digunakan dalampeningkatan kompetensi SDM yaitumelalui; education, training , anddevelopment (Diwan, 2005).Pendidikan dan pelatihan aparatur saatini dipandang oleh pemerintah sebagailangkah strategis dalam membangunprofesionalisme PNS yangdiharapkan mampu meningkatkankualitas pelayanan kepadamasyarakat.

Sebagaimana kita ketahui bahwapelaksanaan otonomi daerah sebagaiamanat dari Undang-Undang nomor22 Tahun 1999 yang diubah menjadiUndang-Undang no 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah sudahmemasuki usia yang kedelapan tahun,dimana secara langsung ataupun tidaklangsung telah berpengaruh terhadappenyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan PNS. Hal ini wajar karenayang menjadi tujuan daripenyelenggaraan otonomi daerahadalah untuk mendekatkan sertameningkatkan pelayanan kepadamasyarakat sesuai dengankebutuhannya. Pemenuhankebutuhan pelayanan yang bermutusesuai dengan kebutuhan masyarakattersebut hanya dapat disediakan olehPNS yang professional. Sebaliknya,pemerintah daerah mustahil akandapat menyediakan pelayanan yangbaik kepada mayarakat bilamana tidakdidukung oleh PNS yang memilikikompetensi di bidang tugas masing-masing. Untuk itu pendidikan danpelatihan yang selanjutnya disebutDiklat, mempunyai peranan yangsangat strategis dalam upayamewujudkan PNS yang memilikikompetensi dimaksud.

Terdapat beberapa faktor daripelaksanaan otonomi daerah yangturut mempengaruhi Diklat, antaralain; 1) dari jumlah PNS sekitar 4 jutaorang, hampir 80 persen PNS beradadi Daerah dan sebagian besar tersebardi 473 daerah Kabupaten dan Kotapada saat ini . Hal ini berarti bahwaterdapat peningkatan kebutuhanpeningkatan kualitas yang tinggi diKabupaten dan Kota di bandingsebelum otonomi daerah; 2). SebagaiPembina Pegawai, Bupati danWalikota meiliki kedudukan yangsama dengan Gubernur dan Menteri.Dengan kedudukannya tersebut,Bupati dan Walikota mempunyaikewenangan mengangkat danmemberhentikan pegawainya, begitupula mengembangkan pegawainyabaik melalui pendidikan umumataupun Diklat. 3). Pemekaran

Ngadijono Miharjo

36 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 37: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaianorganisasi perangkat daerah danpeningkatan jumlah eselon di Daerah,mengakibatkan bertambahnyakebutuhan jumlah PNS yang harusmengikuti Diklat yang dipersyaratkanbagi jabatan struktural. 4). Keragamanbudaya dan wilayah, serta bervariasikebutuhan pelayanan yang harusdisediakan oleh pemerintah Daerah,menuntut tersedianya PNS yangprofessional dalam melayani, hal itumendorong adanya berbagai jenisprogram-program Diklat teknis danfungsional. 5). Dengan adanyakewenangan Daerah untuk mengurusrumah tangganya sendiri, mendorongsetiap daerah meningkatkan inisiatif,kreativitas, serta inovasi guna mencaristrategi-strategi terbaik untukmemajukan daerahnya. Disinilahperlu adanya perencanaan,pengembangan, dan pemberdayaansumber daya manusia baik melaluijalur pendidikan formal, dan Diklat.

Berangkat dari keyakinan ini sayaingin membahas secara singkattentang bagaimana peranan Diklatdalam membangun profesionalismePNS, sehingga mereka diharapkandapat meningkatkan kualitaspelayanan publik sebagaimanatuntutan masyarakat yang semakinbanyak dan kompleks.

Kebijakan Diklat PNS.Lembaga Adminiatrasi Negara

sebagai salah satu LembagaPemerintah Non Departemen(LPND), dalam pelaksanaan tugasnyadikoordinasikan oleh MENPAN(Kepres No. 103 Tahun 2001 tentangkedudukan, tugas, fungsi,kewenangan, susunan organisasi dantata kerja. Secara fungsional LembagaAdministrasi Negara mempunyaitugas “melaksanakan tugaspemerintahan di bidang administrasiNegara sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yangberlaku”. Untuk melaksanakan tugastersebut Lembaga Adminitasi Negaramenyelenggarakan fungsi kajian,kediklatan, dan advokasi dalambidang administrasi Negara (KepresNo 103/2001 sebagaimana diubahdengan Kepres No.3 /2002).

Berkaitan dengan fungsikediklatan, maka LembagaAdministrasi Negaramenyelenggarakan “pembinaan danpenyelenggaraan pendidikan danpelatihan aparatur serta staf danpimpinan administrasi nasional”.Dengan demikian, LembagaAdministrasi Negara selainmelaksanakan tugas dan fungsisebagaimana dijelaskan di atas, jugamelaksanakan amanat sesuai dalamperaturan pemerintah no 101 Tahun2000 yang secara eksplisit dinyatakanbahwa Lembaga Administratsi Negaraadalah Instansi Pembina Diklat yangsecara fungsional bertanggung jawabatas pengaturan, koordinasi, danpenyelenggaraan Diklat.

Pendidikan dan Pelatihan PNSdiselenggarakan sebagai wujud dariamanat Undang- Undang No 43Tahun 1999 sebagai penggantiUndang-Undang No 8 Tahun 1974tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,dimana dalam pasal 31 ayat (1)dinyatakan bahwa untuk “mencapaidaya guna dan hasil guna yangsebesar-besarnya diadakan pengaturandan penyelenggaraan pendidikan danpelatihan jabatan Pegawai NegeriSipil yang bertujuan untukmeningkatkan pengabdian, mutu,keahlian, kemampuan, danketrampilan. Selanjutnya dalam ayat(2) dikatakan bahwa pelaksaanketentuan sebgaimana dimaksud,ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.

Sebagai tindak lanjut dari pasal31 tersebut dalam Undang-Undangtentang Pokok-Pokok Kepegawaiantersebut di atas, pemerintah telahmenetapkan Peraturan Pemerintah No101 Tahun 2000 sebagai penggantiPeraturan Pemerintah No 14 Tahun1994 tentang Pendidikan danPelatihan Jabatan PNS. Dalamperaturan tersebut, LembagaAdministrasi Negara merupakanlembaga pemerintah yang mempunyaikewenangan untuk melakukanpembinaan dalam rangkapenyelenggaraan sistem kediklatannasional. Sedangkan BadanKepegawain Negara sebagai Insntansi

Pengendali, yang secara fungsionalbertanggungjawab ataspengembangan dan pengawasanstandar kompetensi jabatan sertapengendalian pemanfaatan lulusanDiklat.

Dalam peraturan tersebutdinyatakan bahwa Pendidikan danPelatihan Jabatan PNS yangselanjutnya disebut Diklat adalahproses penyelenggaraan belajarmengajar dalam rangka meningkatkankompetensi PNS. Selanjutnya, bahwasalah satu tujuan Diklat PNS padapasal 2 (ayat 1) yang ingin dicapaiadalah “ meningkatkan pengetahuan,keahlian, ketrampilan, dan sikapuntuk dapat melaksanakan tugasjabatan secara professional dengandilandasi kepribadian dan etika PNSsesuai dengan kebutuhan instansi” .Sedangkan yang menjadi sasaranDiklat PNS pada pasal 3, adalah“terwujudnya Pegawai Negeri Sipilyang memiliki kompetensi yang sesuaideng persyaratan jabatan masing-masung”.

Berdasarkan tujuan dan sasarantersebut maka semakin jelas bahwapenyelenggaraan Diklat PNSmerupakan salah satu strategi yangditempuh oleh pemerintah dalampenciptaan sumber daya manusiaaparatur yang memiliki kompetensi,dalam kerangka mewujudkanprofesionalisme PNS. Denganprofesionalisme yang demikiandemikian , diharapkan mereka akanmampu menyediakan sertamemberikan pelayanan yangberkualitas kepada masyarakat sesauidengan bidang tugasnya.

Mengingat tuntutan akanpeningkatan profesionalisme melaluipenyelenggaraan Diklat tersebut,maka Lembaga Administrasi Negaradalam memerankan amanat dalamPeraturan Pemerintah No 101 Tahun2000 sebagaimana dijelaskan padabagian sebelumnya yaitu sebagaiInstansi Pembina dalamPenyelenggaraan Diklat menerapkanparadigma “Total Quality Education”yang meliputi tiga pilar dalampembinaan, yaitu ; “Total QualityStandar, Total Quality Assurance, dan

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 37

Page 38: Warta Kepegawaian

Lingkaran KepegawaianTotal Quality Control”. Penerapantiga pilar pembinnaan tersebut dalamsemua aspek kediklatan, dalam rangkamenjamin kualitas alumni Diklatsebagaimana diharapkan dalam tujuandan sasaran Diklat PNS. Lebih lanjut,Lembaga Administrasi Negara telahmelaksanakan program penting,antara lain; a) penyusunan pedomanDiklat; b) penyusunan modul-modulDiklat; c) bimbingan danpengembangan kurikulum Diklat; d)pembinaan Widyaiswara; e)standarisasi dan akreditasi LembagaDiklat; f) pengembangan systeminformasi Diklat; g) monitoring danevaluasi penyelenggaraan Diklat; h)serta memberikan perkonsulatsiandan bimbingan penyelenggaraanDiklat.

Implementasi KebijakanDiklat dan Permasalahaannya

Sebagaimana telah diuraikanpada bagian sebelumnya bahwakebijakan pembinaan Diklat PNSdimaksudkan untuk menjamintercapainya tujuan dan sasaran Diklatyaitu membentuk PNS yang memilikikompetensi baik pengetahun, keahlianmaupun sikap perilaku agar merekamampu melaksanakan tugas danfungsinya secara professional dibidang masing-masing. Denganprofesionalisme tersebut diharapkanpara pegawai negeri sipil dapatmenyediakan dan memberikanpelayanan yang bermutu kepadaseluruh lapisan masyarakat, yangsekaligus menjadi salah satu indikatorperwujudan kepemerintahan yangbaik. Namun demikian , hingga saatini masih sering kita dengar akanbanyaknya keluhan yang dialamatkankepada birokrasi atas penyediaanlayanan yang tidak berkualitas.Bahkan sering kita dengar bilamanaorang berbicara PNS selalu beradadibenaknya terkait dengan masalahKKN, pelayanan yang lambat,pelayanan yang berbelit-belit, disiplinrendah, kurang transparan , tidaksesuai dengan ketentuan,sertapernyataan negatif lainnya.

Melihat kondisi yang demikian,banyak pihak sering mempertanyakan

tentang manfaat penyelenggaraanpendidikan dan pelatihan yang telahdilaksanakan oleh pemerintah pusatmaupun daerah selama ini. Olehnyaitu, untuk menyikapi hal di atas,marilah kita mencermati bagaimanapelaksanaan Diklat PNS yangdilaksanakan oleh pemerintah pusatdan pemerintah daerah dalam upayameningkatkan kompetensipegawainya sejak pelaksanaanotonomi daerah.

Sebagaimana kita ketahui bahwasebagai dampak dari otonomi daerah, maka penyelenggaraan DiklatJabatan Pegawai Negeri Sipildidesentralisasikan ke LembagaDiklat Pemerintah yang telahterakreditasi. Dengan kebijakandemikian diharapkanpenyelenggaraan Diklat tersebuthanya dilaksanakan oleh LembagaDiklat Terakreditasi, sehingga dapatmengarah pada tercapainya tujuan dansasaran sesuai dengan jenis danjenjangnya masing-masing.Bagaimana implementasi kebijakantersebut di lapangan, dapat disimakuraian sebagai berikut.

Diklat adalah merupakan suatusistem yang terdiri dari berbagai unsuryang saling terkait antara satu denganlainnya, yaitu “input, proses, danoutput” . Dan untuk dapatmenghasilkan output yang baik , akansangat tergantung dari prosesnya .Sedangkan untuk menjaminterjadinya proses yang bagus sangatditentukan oleh beberapa inputs yangmendukung proses tersebut.

Input yang pertama adalah “ rawinputs”, yaitu peserta Diklat. Pesertadalam proses Diklat mempunyaiperanan yang sangat penting dalamdalam pencapian tujuan dan sasaranDiklat. Berkaitan dengan peserta ini,Puline Robinson mengatakan bahwa“if you want to successful learner, youhave to be diciplin dan study hard.Everything depends on you.” Dalamhal peserta Diklat, pada saat ini yangsangat menentukan peserta Diklatadalah para Pejabat PembinaKepegawaian yang mempunyaikewenangan dalam menugaskan calonpeserta, mulai dari seleksi sampai

penetapan baik melalui Baperjakatmaupun TSPDI. Melalui prosestersebut diharapkan telah terpilih paracalon peserta Diklat yang memenuhipersyaratan tertentu dan sesuaidengan kebutuhan unit dan organisasiakan pemenuhan kompetensi sejalandengan jenis diklat yang akan diikuti.Sehingga dengan mengikuti Diklat,para pegawai terpilih tersebut dapatmengembangkan dan memperolehkompetensi-kompetensi baru baikyang berupa pengetahuan,pengalaman, ketrampilan, sertaperubahan perilaku, yang selanjutnyadiharapkan dapat meningkatkankinerjanya. Namun harapan tersebutjauh berbeda dengan kondisi dilapangan, dimana dari pengamatansaya pada penyelenggaraan diklat-diklat teknis, fungsional, dan diklatkepemimpinan yang dilaksanakanoleh Lembaga Diklat Pemerintah,pada umumnya motivasi sebagianpeserta sangat rendah. Hal ini nampakselama proses pembelajaran,khususnya pada diklat kepemimpinanmisalnya, sebagian dar i merekakurang disiplin dalam berbagai aspek,seperti sering keluar masuk kelasuntuk menelpon atau merokok,mengantuk, serta melakukan duplikasidalam pembuatan tugas. Bahkansering kita dengar pernyataan “ aahyang penting ikut untuk apa serius tohnanti pasti lulus”. Kalau motivasinyasudah demikian apa yang akandiperoleh selama Diklat? Prihatianmemang.

Hal lain yang sering saya temuiadalah pengiriman calon peserta untukdiklat teknis dan fungsional seringtidak sesuai dengan persyaratan yangdiminta oleh penyelenggara. Kalausudah demikian dapat didugabagaimana motivasinya, dan apa yangbisa diperoleh dari Diklat.Pertanyaannya kenapa motivasimereka demikian, apakah pegawaikita tidak mau belajar atau terdapatpenyebab lainnya? Menurut hematsaya hal seperti ini terjadi, mungkindikarenakan bahwa pada umumnyainstansi pemerintah belummempunyai “career planning” yangbaik, dan instansi tersebut tidak ada

38 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 39: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaianpeta pengembangan kompetensipegawai yang bisa dijadikan dasaruntuk pengambilan keputusan dalammenetapkan calon peserta Diklat.Sehingga penetapan peserta Diklatbukan didasari pada kebutuhan yangdapat memecahkan isu-isu stratejikorganisasi, tetapi lebih pada keinginansemata. Selanjutnya, keadaan sepertidi atas juga terjadi pada calon pesertaDiklat Kepemimpinan, dimana saat initerdapat kecenderungan bahwasebagian besar pegawai beranggapanbila sudah memenuhi persyaratanpangkat menuntut untuk diikutkanseleksi dan selanjutnya mengikutidiklat kepemimpinan sebagaipersyaratan untuk menduduki jabatanstruktural. Padahal semestinya yangmengikuti diklat kepemimpinanhanya mereka para pegawai yangterpilih dan benar-benar akan dantelah menduduki jabatan struktural ,bukan karena semata-matapersyaratan pangkat. Dampaknya,sekarang banyak alumni diklatkepemimpinan yang belum diangkatdalam jabatan structural, begitu pulaalumni diklat teknis dan fungsionalyang tidak ditempatkan sesuai denganDiklat yang telah diikuti. Sehinggasulit diharapkan akan terjadinyapeningkatan kinerja individu, unit,danorganisasi.Kondisi seperti ini sayaduga turut mempengaruhi motivasipara peserta selama mengikuti Diklat.

Kedua adalah instrumentalinputs, yang meliputi tenagakediklatan dalam hal inipenyelenggara, widyaiswara ,penceramah, pejabat fungsionallainnya dan struktural yang dilibatkandalam mengajar, kurikulum, bahanajar, media pembelajaran dan lainnya.Lembaga Diklat Instansi Pemerintahyang telah terakreditasi dam mendapatkewenangan untuk melaksanakanDiklat tentunya telah memiliki sumberdaya yang lengkap yang dapatmendukung kelancaran prosespembelajaran. Berkaitan denganproses pembelajaran, tenagakediklatan khususnya tenagawidyaiswara dan penyelenggara baiksecara kuantitas maupun kualitasmempunyai peran yang sangat penting

untuk tercapainya tujuan suatupelatihan. Namun demikian,kenyataan di lapangan terjadiketimpangan yang cukup nyata antarajumlah tenaga widyaiswara denganjumlah peserta diklat. Daripengamatan saya bahwa jumlahwidyaiswara di beberapa LembagaDiklat Pemerintah di Kawasan TimurIndonesia rata-rata sekitar 5 orang,bahkan ada yang hanya memiliki 1orang widyaiswara. Padahal dilihatdari jumlah peserta diklat yang harusdidiklatkan rata-rata setiap Provinsikhusus untuk diklat prajabatan ekshonorer saja terdapat antara 4000sampai 10000 orang setiap tahun. Inibelum termasuk peserta diklat teknis,fungsional, dan diklat kepemimpinan.Kalau sudah begitu siapa yang harusmengajar pada diklat? Informasi yangdiperoleh dari beberapa lembagadiklat, untuk mendukung prosespembelajaran dengan melibatkan parapejabat struktural, guru, dosen dantenaga fungsional lainnya.Persoalannya, para pengajar tersebutpada umumnya tidak memilikikompetensi dalam mengajar padadiklat. Kondisi tersebut juga belumditunjang oleh tenaga penyelenggaradan pengelola diklat yangprofessional. Data di lapanganmenunjukkan bahwa pada umumnyapara penyelenggara dan pengeloladiklat tidak memiliki latar belakangpendidikan dan pelatihan, sehinggakebijakan-kebijakan yang diambilsering berseberangan dengan kaidah-kaidah kediklatan. Sering sayamendapat keluhan secara langsungmaupun melalui telepon dari paraalumni diklat MOT dan TOC yangtidak pernah dilibatkan dalampenyelenggaraan diklat di daerah, ataumalahan yang tadinya sudah di unitdiklat dipindahkan ke unit lain yangsama sekali tidak terkait dengankegiatan pelatihan. Hal inimenunjukkan tidak adanya komitmendari penentu kebijakan dalammeningkatkan kualitaspenyelenggaraan diklat. Saya seringsedih mendengar ucapan dari parapejabat bahwa diklat itu mudah danbisa ditangani oleh semua pegawai.

Saya tidak setuju dengan itu, menurutsaya bahwa penyelenggaraan danpengelolaan diklat yang baikbilamana ditangani oleh pegawai yangpunya latar belakang kependidikan,kediklatan dan pengalaman yangmemadai.

Ketiga adalah environmentalinputs, yaitu meliputi sarana danprasarana pembelajaran danlingkungan dimana tempat belajar.Berkaitan dengan sarana danprasarana pembelajaran, LembagaAdministrasi Negara telah melakukansertifikasi dan akreditasi bagi semuaLembaga Diklat Provinsi, kecuali bagiProvinsi yang baru terbentuk. Namundemikian sarana dan prasarana yangterdapat pada Lembaga DiklatProvinsi tersebut tidak mampumenampung peserta Diklat sesuaidengan ketentuan yang berlaku,sehingga, untuk Diklat tertentupenyelenggaraannya dilaksanakan diKabupaten dan Kota, meskipun inisebenarnya menyalahi ketentuan,karena yang diakreditasi adalahLembaga Diklat di Provinsi bukan diKabupaten dan Kota. Hal inilah yangmenjadi permasalahan, karenapenyelenggaraan diklat di Kabupatendan Kota pada umumnya melanggarketentuan yang telah ditetapkan,misalnya; keterbatasan tenagapengajar, ruang belajar tidak standar,perlengkapan belajar, jumlah pesertalebih dari 40 orang per kelas, pesertatidak diasramakan, serta modul diklat.Hal lain dapat ditemukan bahwapenyelenggaran Diklat bagi parapegawai tidak hanya dilakukan diLembaga Diklat sebagimanaseharusnya, melainkan banyak SKPDdi Kabupaten dan Kota jugamelaksanakan Diklat, padahal diSKPD tersebut tidak terdapat UnitDiklat. Kondisi demikian secaralangsung akan mempengaruhi kualitasproses pembelajaran.

Berkaitan dengan berbagaipermasalahan di atas, maka gunameningkatkan kualitaspenyelenggaraan pendidikan danpelatihan perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut;

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 39

Page 40: Warta Kepegawaian

Lingkaran Kepegawaian1). Pejabat pembina kepegawaian

harus mau merubah mindsetbahwa diklat merupakan salahsatu cara yang sangat strategisdalam meningkatkan kompetensipegawai. Olehnya itu, penetapanpeserta diklat harus didasari padakebutuhan organisasi, bukankeinginan pegawai danpemimpin. Selain itupenempatan pegawai pada unit-unit Diklat harus didasari padakompetensinya baik dari latarbelakang pendidikan, pelatihandan pengalaman.

2). Pemerintah daerah melalui BadanKepegawaian Daerah harusmelakukan analisis kebutuhanpelatihan. Ini dapat dilakukanbilamana telah dilakukan “jobanalysis, job descriptions, danjob qualifications” . Dengandemikian terdapat petapengembangan kompetensi, danakan diketahui kompetensi-kompetensi apa yang dibutuhkanpada setiap job tersebut, sehinggasetiap langkah pengembanganpegawai terarah pada kebutuhantersebut, bukan keinginan.

3). Pemerintah Provinsi yang telahmemiliki Lembaga Diklat harussenantiasa meningkatkankapasitas kelembagaanya, baiksarana dan prasaranapembelajaran dan tenagapenyelenggara serta tenagaWidyaiswara.

4). Penyelenggaraan Diklat harusdilaksanakan dengan menganutsistem satu pintu pada LembagaDiklat Terakreditasi, bukan padaSKPD yang tidak mempunyaiUnit Diklat.

5). Pemerintah Provinsi, Kabupatendan Kota, harus lebihmengedepankan program –program Diklat Teknis danFungsional, karena diklat tersebutmerupakan diklat yang dapatmeningkatkan kompetensi teknispegawai, sehingga diharapkanmereka akan lebih professional dibidangnya.

6). Pejabat Pembina kepegawaianperlu mensosialisasikan dan

merealisasikan jabatan fungsionalsesuai ketentuan yang berlakuyang saat ini telah tersedia 25rumpun jabatan fungsional. Perludiyakinkan kepada pegawaibahwa jabatan fungsional adalahbukan jabatan mati, ataubuangan, akan tetapi merupakanjabatan yang strategis dan suatusaat dapat diangkat ke struktural.

PenutupSebagaimana telah diuraikan di

atas terkait dengan kebijakan DiklatPNS serta permasalanya dalamimplementasi, dapat dikatakan bahwaDiklat mempunyai peranan yangsangat strategis dalam peningkatankompetensi PNS , yang selanjutnyadiharapkan mereka mampumenyediakan pelayanan yangberkualitas kepada masyarakatsebagaimana tujuan luhur dariotonomi daerah. Namun demikianbahwa kebijakan tersebut belum dapatdilaksanakan dengan baik, karenamasih terdapatnya persepsi yangberbeda terkait denganpenyelenggaraan Diklat. Olehnya ituperlu ada komitmen bersama dalampenyelenggaraan Diklat, antara pihak-pihak terkait dalam hal ini pihakLegislatif sebagai penentu dalampengesahan RAPBD, PejabatPembina Kepegawaian, pengelola danpenyelenggara Diklat, tenagaWidyaiswara dan pengajar lainnya,dan yang tidak kalah penting adalahpara peserta Diklat yang akan

melalkukan perubahan danpembaharuan. Sehingga Diklat dapatdiselenggarakan sesuai denganketentuan yang telah ditetapkan olehpemerintah.

Meskipun Diklat dipandangsedemikian penting, perlu disadaribahwa Diklat hanya merupakan salahsatu strategi dalam peningkatankompetensi PNS, upaya lain perluditempuh yaitu melalui jalurpendidikan formal, serta memfasilitasiterbangunnya pengembangan diripada setiap pegawai melaluikomunikasi-komunikasi sosial didalam organisasi. Disadari bahwadengan tersedianya PNS yangprofessional belumlah menjadijaminan untuk dapat memberikanpelayanan yang baik kepadamasyarakat, dukungan sarana danprasarana pelayanan sangatlahdiper lukan untuk memenuhikebuuhan pelayanan masyarakat yangsemakin banyak var iasinya dankompleks sifatnya. Hal yang sangatpenting dan menentukan adalahadanya dukungan kebijakan dankomitmen dari pemimpin organisasidalam meningkatkan mutu pelayananpublik. Berbagai daerah yang telahberhasil dalam meningkatkanpelayanan publik seperti ProvinsiGorontalo, Kabupaten Takalar, KotaPare-Pare, Kabupaten Jembrana,Kabupaten Sragen, KabupatenJombang, dan Daerah lainnya patutmenjadi contoh bagi para penentukebijakan.

Kegiatan, Diklatpim II Angkatan XX Tahun 2007

40 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 41: Warta Kepegawaian

O p i n i

Pengembangan Sumber Daya ManusiaAparatur dalam upaya mewujudkantugas-tugas umum pemerintahan danpembangunan sudah saatnya mendapatperhatian yang sungguh-sungguh sebagaiupaya sadar yang harus dikedepankan,olehnya itu manajemen PNS yangdiamanahkan oleh Undang-UndangNomor 8 Tahun 1974 sebagaimana yangtelah diubah dengan Undang-UndangNomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian mengandung maknasebagai suatu keniscayaan. Karena sangatdisadari bahwa tugas-tugas umumpemerintahan dan pembangunan hanyadapat diwujudkan jika ditopang olehPegawai Negeri Sipil yang professional,jujur, adil dan bertanggungjawab.

Indikasi tersebut terlihat adanya upayamenjadikan widyaiswara sebagai ujungtombak dalam pengembangan sumberDaya Manusia Aparatur denganmerancangbangun kewidyaiswaraanmelalui revisi Peraturan MENPANNomor PER/66/M.PAN/6/2005 TentangJabatan Fuingsional Widyaiswara danAngka Kreditnya yang dilakukan olehLembaga Administrasi Negara (LAN) c.qDirektorat Pembinaan Widyaiswarasetelah melakukan evaluasi dan kajianmendalam secara komperehensip.

Sangat disadari oleh penulis masihbanyak permasalahan yang mengitariwidyaiswara itu sendiri, baik secaraeksternal maupun internal diantaranyadefenisi widyaiswara, spesialisasiWidyaiswara, Kompetensi Widyaiswara,kegiatan pengembangan profesi, DiklatTeknis dan Fungsional, PenjenjanganDiklat dan sistim pembinaanWidyaiswara.

MENYOAL RANCANGAN REVISI PERATURANMENPAN NOMOR: PER/66/M.PAN/6/2005

TENTANG JABATAN FUNGSIONALWIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dalam upayamewujudkan tugas-tugas umum pemerintahan danpembangunan sudah saatnya mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sebagai upaya sadar yang harus dikedepankan, olehnyaitu manajemen PNS yang diamanahkan oleh Undang-UndangNomor 8 Tahun 1974 sebagaimana yang telah diubah denganUndang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-PokokKepegawaian mengandung makna sebagai suatu keniscayaan.Karena sangat disadari bahwa tugas-tugas umum pemerintahandan pembangunan hanya dapat diwujudkan jika ditopang olehPegawai Negeri Sipil yang professional, jujur, adil danbertanggungjawab.Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 41

Page 42: Warta Kepegawaian

O p i n iDefenisi WidyaiswaraWidyaiswara berasal dari bahasaSansakerta yaitu “Vidya”, “Ish” dan“Vara” yang memiliki arti Vidya berartiilmu pengetahuan, Ish berarti memilikidan Vara berarti terpilih, secara bebasdari segi bahasa Widyaiswara dapatdiartikan seseorang yang terpilih karenamemiliki/menguasai ilmu pengetahuan.Dan secara umum tugas Widyaiswaramirip dengan “dosen”, “guru”,instruktur” atau yang lebih popularadalah fasilitator. Sedangkan pengertianWidyaiswara dalam peraturan Menpanadalah PNS yang diangkat sebagaipejabat fungsional oleh pejabat yangberwenang dengan tugas, tanggungjawab, wewenang untuk mendidik,mengajar dan/atau melatih PNS padalembaga Pendidikan dan Pelatihan(DIKLAT) Pemerintah”.Pengertiantersebut setidaknya membatasi ruanggerak Widyaiswara terutama dalammelaksanakan Tupoksinya yaitu hanyamengajar pada lembaga kediklatan yangada di pemerintahan dan pesertanyahanya Pegawai Negeri Sipil. Padahalbanyak Departemen yang merupakaninstansi pembina teknis pelaksanaanprogram Pemerintahan sepertiDepartemen Perdagangan yangditugaskan melatih peserta yang berasaldari pengelola Koperasi dan Usaha KecilMenengah (UKM), demikian halnya dibeberapa instansi dimana Widyaiswaramengajar pada peserta yang non PNS.Konsekwensi dari defenisi tersebut makasegala kegiatan Widyaiswara di luarinstansi pemerintah atau diklat yangpesertanya non PNS tidak dapat dihitungsebagai angka kredit.

SPESIALISASI WIDYAISWARASpesialisasi Widyaiswara adalah keahliankhusus yang harus dimiliki oleh seorangWidyaiswara sesuai dengan rumpunkeilmuan yang ditekuni baik dari sisi latarbelakang pendidikan maupun dari sisipengalaman kerja untuk menentukanmata diklat yang diampunya. PeraturanMENPAN Nomor PER/66/M.PAN/6/2005 tidak secara tegas mengaturmengenai pembatasan jumlah spesialisasiWidyaiswara, tapi jika dikaitkan denganprofesionalisme Widyaiswara makasetidaknya ada pembatasan mata Diklatyang diampunya. Persoalannya adalah

apakah mata Diklat tersebut adalah satukesatuan dari disiplin ilmu atau mataDiklat tersebut bagian dari ilmu terapanlainnya. Misalnya masalah kepegawaianyang terdir i dari perencanaankepegawaian sampai pada persoalanpensiun, yang kesemuanaya adalah satukesatuan yang utuh sehingga tidak perluada dikotomi. Karena ketika kitaberbicara masalah disiplin Pegawai makasecara otomatis seluruh masalah terkaitdengannya, mulai dari masalah gaji,kepangkatan, jabatan, sumpah PNS dansumpah jabatan dan pemberhentian.Olehnya itu spesialisasi memang perluuntuk penguasaan keilmuan bagiWidyaiswara namun tidak pada berbagaidisiplin ilmu hanya pada satukedisiplinan ilmu saja. Untuk menunjangspesialisasi harus ditopang olehpenguasaan keilmuan dan pengalamankerja, maka Widyaiswara harus diberikankesempatan yang lebih luas untukberorientasi tentang ilmu kepegawaianpada setiap bidang deputi atau biro yangada di BKN, terutama yang menyangkutdengan masalah teknis sepertikepangkatan, pensiun, formasi danpengadaan, kesejahteraan dan penggajiandengan waktu yang tidak terlalu lama,sehingga ada pengalaman kerja danpenguasaan peraturan perundang-undangan.

KOMPETENSI WIDYAISWARAKompetensi Widyaiswara adalah aspek-aspek yang wajib dimiliki olehWidyaiswara terkait dengan penguasaanbidang substansi spesialisasi,keterampilan mengajar dan sikap prilakuyang sesuai dengan pelaksanaan tugasdan syarat jabatan. Olehnya itu aktualisasiWidyaiswara harus dimulai dari dirisendiri kemudian penciptaan sistim danlingkungan kerja yang mendorong kearahpengembangan, Termasuk alokasianggaran tentang pengembangankompetensi Widyaiswara apakah setiaptahuannya disediakan atau disediakantetapi penggunaannya tidak menyentuhsama sekali bagi Widyaiswara itu sendiri.Kedepan memang perlu ada konsepkhusus mengenai standar kompetensiWidyaiswara sehingga tidak membuatperbedaan persepsi diantara paraWidyaiswara maupun pihak-pihak yangterkait lainnya.

PENGEMBANGAN PROFESIDalam evaluasi yang telah dilakukankhususnya pada sidang penetapan angkakredit Widyaiswara disimpulkan bahwamasih banyak Widyaiswara yang kurangfokus pada kegiatan pengembanganprofesi seperti penulisan karya tulisilmiah (KTI). Kegiatan tersebut hanyamenjadi kewajiban bagi WidyaiswaraMadya sampai Widyaiswara Utama.Olehnya itu kedepan kegiatan KTI sudahada pada setiap jenjang Widyaiswara danmerupakan kegiatan utama, sehinggadiharapkan dapat meningkatkanprofessional kewidyaiswaraan.

PENJENJANGAN DIKLATPermasalahan yang sangat kursial bagipenerapan Peraturan MENPAN NomorPER/66/M. /2005 adalah belum adanyaperaturan penjenjangan untuk DiklatTeknis dan Fungsional secara umumsehingga membawa konsekwensi tidakdiakuinya kegiatan Widyaiswara terkaitdengan perhitungan angka kredit padahalpada Diklat Teknis dan DiklatFungsional, padahal kegiatanWidyaiswara selalu didasarkan padapenjenjangan kegiatan Diklat. Hal lainadalah belum terakomodirnya kegiatanWidyaiswara yang bersifat Internasionaldalam bentuk perhitungan angka kredit,padahal tuntutan profesionalismeWidyaiswara juga menuntut partisipasiaktif baik dalam bentuk pendidkian,seminar/pelatihan atau publikasi padajurnal yang bersifat Internasional.

Proses revisi peraturan Kewidyaiswaraantengah digodok dan diharapkan lahirsuatu kebijakan yang membawaperubahan fundamental bagi jabatanfungsional Widyaiswara, pertanyaannyaadalah apakah cukup hanya merubahberbagai peraturan-peraturankewidyaiswaraan tanpa harus dikutiperubahan cara memandangWidyaiswara, pembinaan dankesempatan mengaktualisasikan diri sertapemberian tugas pokok Widyaiswarasesuai dengan aturan yang ada ???

Harun Arsyad,Widyaiswara Pusdiklat

Kepegawaian BKN

42 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 43: Warta Kepegawaian

O p i n i

NETRALITASPEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

oleh:Bambang Chrisnadi, SH, M.Si

Kepala Kantor Regional IV BKN

Reformasi manajemen PNS untuk mewujudkandan mendorong terwujudnya sosok PNS yangprofesional dan sejahtera telah dipercepat dengandiundangkannya Undang-undang Nomor 43 Tahun1999 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.Salah satu pembaharuan dan wujud reformasimanajemen PNS adalah adanya perubahan ketentuantentang kedudukan PNS dan larangan PNS untukmenjadi anggota dan/atau pengurus partai politik(parpol) sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, yang pada pokoknyamengatur sebagai berikut :

a. Kedudukan PNS, adalah sebagai unsur aparaturnegara yang bertugas memberikan pelayanankepada masyarakat secara profesional, jujur, adil,dan merata dalam penyelenggaraan tugasnegara, pemerintah, dan pembangunan.

b. PNS harus netral dari pengaruh semua golongan,partai politik, dan tidak diskriminatif dalammemberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Dalam kedudukannya sebagai unsur aparaturnegara yang bertugas memberikan pelayanankepada masyarakat secara profesional, jujur, adil,dan merata, maka PNS dilarang menjadi anggota/pengurus partai politik (parpol).

Landasan filosofis ketentuan Pasal 3 UU Nomor43 Tahun 1999 adalah untuk membangun kembaliimage baru (new image building) tentang sosok PNSyang diharapkan dalam peran sebagai unsur aparaturnegara dalam menjalankan tugas negara,pemerintahan, dan pembangunan secara profesional,jujur, adil, dan merata. Tidak dapat dipungkiri bahwaselama ini sosok PNS masih lekat dengan berbagaistigma yang negatif, antara lain PNS merupakanpekerja yang tidak profesional, tidak kompeten, tidakdisiplin, malas, dan berperilaku KKN, sehinggapemerintah perlu bekerja keras dan cerdas untukmengembalikan citra PNS sebagaimana mestinyasesuai dengan harapan masyarakat sebagai pihakyang dilayani.

Salah satu faktor yang ikut ambil bagian dalammembentuk stigma negatif terhadap sosok PNS,

antara lain adalah adanya keterlibatan PNS dalampolitik praktis dimana PNS secara sistematik telahdijadikan sebagai mesin politik yang efektif oleh salahsatu kekuatan partai politik untuk pemenanganpemilu. Harga yang harus dibayar dengan kondisitersebut adalah aktivitas dan loyalitas PNS tidak lagikepada negara dan pemerintah, tetapi lebihcenderung loyal kepada partai politik, sehingga wajarkalau saja harapan dan upaya untuk membentuksosok PNS yang profesional semakin jauh dari harapanbahkan sampai dengan sekarangpun masih belumberhasil membebaskan PNS dari berbagai perilakuyang langsung atau tidak langsung terlibat dalamhiruk pikuk proses pilkada.

Upaya pemerintah untuk mengembalikan sosokPNS yang profesional dan kompeten dengan penuhintegritas dan komit, serta sadar akan kedudukannyasebagai unsur aparatur negara yang bertugasmemberikan pelayanan kepada masyarakat secaraprofesional, jujur, adil, dan merata, nampaknya masihbelum dipahami oleh komunitas PNS. Hal ini terbuktimasih saja ada PNS yang secara sengaja dan sadarmelibatkan diri dalam politik praktis pemilihan kepaladaerah (Gubernur/Bupati/Walikota) dalam bentukmelibatkan diri dalam kampanye salah satu calonkepala/wakil kepala daerah, dukung mendukung salahsatu calon, menjadi tim pemenangan salah satu calondengan alasan masih ada hubungan keluarga, bahkansecara sadar, sengaja, dan tanpa merasa bersalahberbondong-bondong meninggalkan jam kerja/jamdinas hanya untuk mengantarkan salah satu bakalcalon kepala daerah mendaftarkan ke KPUD setempat.Prinsip netralitas PNS dimaksudkan pula agar PNSdalam keadaan apapun tetap memiliki integritas dankomitmen yang tinggi untuk tetap bekerja profesionalsemata-mata untuk kepentingan negara danpemerintah, serta menjalankan tugas pelayanankepada masyarakat secara sungguh sungguh, adil,dan merata.

Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) bolehsaja silih berganti kapan saja tetapi PNS sebagai unsuraparatur negara harus tetap bersatu padu dalamposisi netral dalam menjalankan tugas mulia sebagaiunsur aparatur negara bekerja secara profesionaltanpa diganggu oleh hiruk pikuknya aktivitas pilkada.

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 43

Page 44: Warta Kepegawaian

O p i n iTidak dapat dipungkiri bahwa komunitas PNS dapatmemberikan konstribusi yang cukup signifikan untukmeraup suara, namun demikian sebagai PNS harustetap berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi PNS dan pemberiankesempatan bagi PNS untuk menggunakan hak suaradalam pi lkada tidak dapat diterjemahkanmembolehkan PNS terlibat langsung atau tidaklangsung dalam aktivitas pilkada sebagaimanadiuraikan diatas.

Sebuah fakta juridis yang tidak terelakkan, bahwasekali seorang WNI yang memenuhi syarat melamardan diangkat sebagai PNS maka pada saat itu pulasebagian kedaulatannya sebagai pribadi telahdiserahkan kepada negara dan pemerintah, sehinggasebagai pribadi tidak lagi sebebas seperti sebelummenjadi PNS, karena banyak aturan yang harus diikutitermasuk larangan untuk terlibat langsung atau tidaklangsung dalam proses pilkada dan untuk ini PNSdituntut untuk senantiasa memegang teguh komitmendan integritasnya sebagi unsur aparatur negaradengan segala yang melekat didalamnya, sepertipengaturan kedudukan PNS, kewajiban untukmentaati sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan,melaksanakan kewajiban, dan tidak melanggarlarangan sebagaimana diatur dalam peraturan disiplinPNS, dan ketentuan lain yang diatur melalui berbagaiperaturan perundang-undangan yang berlaku. Olehkarena itu tidak pada tempatnya apabila seorang PNS(apalagi pejabat struktural) dengan begitugampangnya mengorbankan integritas diri ,menidurkan komitmen, dan berfikir pragmatis jangkapendek mengorbankan jati diri PNS dan kariernya.

Ketentuan netralitas PNS yang harus dipahami,dimengerti, dan dilaksanakan, antara lain sebagaiberikut :

1. PNS dilarang menjadi anggota dan/atau penguruspartai politik.

2. PNS yang akan menjadi anggota/pengurus partaipolitik wajib mengundurkan diri sebagaiPNS.

3. PNS yang mengundurkan diri sebagai PNS karenamenjadi anggota/pengurus partai poli tik,diberhentikan dengan hormat sebagai PNSdengan mendapatkan hak-hakkepegawaian.

4. PNS yang menjadi anggota/pengurus partaipolitik tidak mengundurkan diri sebagai PNS,diberhentikan tidak dengan hormatsebagai PNS.

5. PNS yang menjadi calon kepala daerah/wakilkepala daerah, wajib mengajukan suratpernyataan mengundurkan diri darijabatan negeri sebagai dasar bagi pejabat yangberwenang menetapkan keputusan

pemberhentian dari jabatan negeri terhitung sejakKPUD menetapkan sebagai calon.

6. PNS yang terpilih menjadi kepala daerah/wakilkepala daerah berlaku ketentuan sebagai pejabatnegara, antara lain dibebaskan dari jabatanorganiknya, dan apabila tidak terpilih, selambat-lambatnya 21 hari setelah yang bersangkutantidak terpilih segera mengajukan permohonanuntuk bekerja kembal i sebagai dasarpertimbangan bagi pejabat yang berwenangdalam menetapkan keputusan untukmempekerjakan kembali.

7. PNS yang mel ibatkan PNS lainnya untukmemberikan dukungan dalam kampanye ataududuk sebagai panitia pengawas pemilihan tanpaijin dari Pejabat Pembina Kepegawaian atauatasan langsungnya, dijatuhi hukumandisiplin tingkat berat berupa penurunanpangkat setingkat lebih rendah untukpaling lama satu tahun.

8. PNS yang terlibat dalam kegiatan kampanyeuntuk mendukung kepala/wakil kepala daerah,atau menggunakan fasilitas yang terkait denganjabatannya dalam kegiatan kampanye, ataumenjadi anggota panitia pemilihan kecamatan,panitia pemungutan suara dan kelompokpenyelenggara pemungutan suara tanpa ijin dariPejabat Pembina Kepegawaian atau atasanlangsungnya, dijatuhi hukuman disiplintingkat berat berupa pemberhentiandengan hormat tidak atas permintaansendiri sebagai PNS dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku.

9. PNS yang menggunakan anggaran pemerintahdan pemerintah daerah dalam proses pemilihankepala daerah/wakil kepala daerah, ataumenggunakan fasilitas yang terkait denganjabatannya dalam proses pemilihan kepaladaerah/wakil kepala daerah, atau membuatkeputusan dan/atau tindakan yangmenguntungkan atau merugikan salah satupasangan calon selama masa kampanye dijatuhihukuman disiplin tingkat berat berupapemberhentian tidak dengan hormatsebagai PNS.

Selain ketentuan netralitas PNS sebagaimanadiuraikan diatas, masih ada beberapa ketentuan yangperlu mendapat perhatian PNS, antara lain:

1. Sumpah/Janji PNS dan/atau Sumpah/Janji Jabatan.Sumpah/janji PNS dilakukan segera setelah CPNS

diangkat sebagai PNS dan sumpah/janji jabatandilakukan pada saat PNS diangkat dalam suatu

44 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 45: Warta Kepegawaian

O p i n ijabatan tertentu yang dilakukan sesuai dengan agamadan kepercayaannya masing-masing. Bunyi sumpah/janji sebagaimana dimaksud antara lain berbunyi“akan mengutamakan kepentingan dinasdaripada kepentingan diri sendiri, seseorang,dan golongan”. Pengucapan sumpah/janji dilakukanmenurut agama yang diakui Pemerintah yang diawalidengan kata-kata “Demi Allah” bagi yang beragamaIslam; Diakhiri dengan pengucapan “Semoga Tuhanmenolong saya” bagi yang beragama Kristen/Protestan/Khatolik; Diawali ucapan “ Om atahparawisesa” bagi yang beragama Hindu; dan diawaliucapan “Demi Sanghyang Adi Budha” bagi yangberagama Budha. Sumpah/janji sebagaimandimaksud bagi umat beragama pasti paham betulapa konsekuensi apabila seorang PNS mengingkaridan melanggar sumpah/janji PNS atau sumpah/janjijabatan PNS yang diucapkan. Lafal sumpah inimengandung pengertian bahwa, PNS tidak akanmeninggalkan jam kerja/tugas kedinasan karena adakepentingan lain diluar jam kerja/tugas kedinasan,antara lain meninggalkan jam kerja/tugas kedinasanuntuk mengikuti aksi-aksi dukung mendukung salahsatu calon, atau mengikuti kampanye untukmendukung salah satu calon pilkada.

2. Kewajiban dan larangan yang diatur dalamperaturan disiplin PNS, yaitu:

a. Kewajiban:(1) mengutamakan kepentingan negara

diatas kepentingan golongan atau dirisendiri, serta menghindarkan segalasesuatu yang dapat mendesakkepentingan negara oleh kepentingangolongan, diri sendiri, atau pihak lain.

(2) melaksanakan tugas kedinasan dengansebaik-baiknya dan dengan penuhpengabdian, kesadaran, dantanggungjawab.

(3) memelihara dan meningkatkan keutuhan,kekompakan, persatuan, dan kesatuanKorps PNS.

(4) mentaati ketentuan jam kerja.(5) memberikan pelayanan dengan sebaik-

baiknya kepada masyarakat menurutbidang tugasnya masing-masing.

b. Larangan:(1) melakukan hal-hal yang menurunkan

kehormatan dan martabat negara,pemerintah, atau PNS.

(2) Menyalahgunakan wewenangnya.(3) Melakukan suatu tindakan atau sengaja

tidak melakukan suatu tindakan yangdapat berakibat menghalangi atau

mempersulit salah satu pihak yangdilayani sehingga mengakibatkankerugian bagi pihak yang dilayani.

Tulisan singkat tentang netralitas PNS ini kiranyadapat dipahami oleh setiap PNS secara cerdas,sehingga tidak ada lagi PNS yang terlibat langsungatau tidak langsung dalam aktivitas pilkada denganmengorbankan citra dan jati diri PNS sebagai unsuraparatur negara yang bertugas memberikanpelayanan kepada masyarakat secara profesional,jujur, adil, dan merata. Pemerintah telah memberikanpilihan secara adil dan obyektif kepada PNS untuktetap menjadi PNS dengan menaati segala peraturanperundang-undangan yang berlaku ataumengundurkan diri sebagai PNS apabila tidak inginterikat dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku bagi PNS dan kaidah-kaidah moral sebagaibagian dari unsur aparatur negara, sehingga tidakada lagi kemunafikan dalam diri PNS dimana disatusisi dalam pidato atau pengarahan diwarnai dengansemangat/menyuarakan ingin menjadi PNS yangprofesional dan kompeten tetapi disisi lain berperilakuyang kontraproduktif dan menciderai jati diri dankedudukannya sebagai unsur aparatur negara(catatan khusus untuk PNS yang menduduki jabatanstruktural). Mudah-mudahan PNS yang bekerja padalingkup Pemerintah Kabupaten/Kota yang beradadiwilayah Provinsi Sulsel yang lagi marak denganhajatan/pesta demokrasi untuk memilih kepaladaerah, dan dengan dalih atau alasan apapun PNStidak ada secara sadar melibatkan diri baik langsungatau tidak langsung dalam aktivitas pilkada yangdilakukan didalam maupun diluar jam dinas/jam kerja,harapan yang sama juga untuk PNS yang bekerja diPemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota diwilayah kerjaKanreg IV BKN lain, yaitu diwilayah Sulsel, Sulbar,Sulteng, Sultra, dan Maluku. SEMOGA

Sumber:1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004tentang Larangan PNS Menjadi Anggota PartaiPolitik.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980tentang Peraturan Disiplin PNS.

4. Perpres RI Nomor 11 Tahun 1959 tentangSumpah Jabatan Pegawai Negeri.

5. Keputusan Kepala BKN Nomor 10 Tahun 2005tentang Syarat PNS Menjadi Kepala Daerah danWakil kepala Daerah.

6. SE Menteri PAN Nomor SE/08.A/M.PAN/5/2005tentang Netralitas PNS.

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 45

Page 46: Warta Kepegawaian

Mitra Kerja

Sekilas sejarah Kab. Wajo.

Pemerintahan di Kerajaan Wajomenurut catatan sejarah, diawalisaat penobatan La Tenribali selakuBatara Wajo pertama tahun 1399.Penobatan Batara itu dilakukan olehketiga kepala Limpo dan Matoa.Bahkan ketiga orang arung (raja) itumelepas gelarnya dengan sukareladan menyatakan dirinya sebagaiPa’danreng (Dewan PemerintahanPusat) dan menjadi kepala Limpo didaerahnya masing-masing.

Batara Wajo mengandungmakna yakni, Batara artinya langityang melambangkan keagungan.Sedangkan Wajo berasal dari namapohon Wajo yang batangnya lurusdan daunnya rindang untuk bernaungdan memberikan wajo-wajo (bayang-bayang) memberikan kesejukan bagisetiap orang yang bernaungdibawahnya.

Sepanjang sejarahpemerintahan, Wajo mencapaipuncak kejayaan saat LatadangparePuang ri Maggalatung memerintahtahun 1491 – 1521. Karena pada masa

itu, pemerintah La Tadangparedikenal ahli siasat perang yangunggul, juga sangat pemberani,sederhana, budiman, lemah lembutdan bijaksana, telah berhasilmengembangkan wilayah Wajo.

Jika walnya wilayah Wajo hanyamencakup Wanua Tosora, namunberkat kepiawaiannya La Tadampareberhasil mengembangkan wilayahpemerintahannya sampai ke segalapenjuru tanah bugis.

Dalam catatan sejarah, setelahLa Tadangpare Puang ri Maggalatungwafat, dilakukan pemilihan ArungMatoa sebanyak 44 kali. Artinyasebanyak 44 Arung Matoa yangpernah memerintah di Wajo, dan H.Andi Mangkona Datu Marioriwawomerupakan Arung Matoa Wajoterakhir, lantaran pada tahun 1959,Pemerintah RI mengeluarkanUndang-Undang Nomor 29 tahun1959 tentang Pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi.

Sejak Wajo menjadi daerahKabupaten, ada beberapa bupatiyang pernah memerintah yakni : H.Andi Tanjung (1957 – 1960), H. AndiMangga Amirullah (1960 – 1962), H.

Andi Bachtiar ( 1962 – 1962), H.Andi Hasanuddin Oddang ( 1962 –1967), H. Andi Unru ( 1967 – 1988),H. Radi A Ganny (1988 – 1993), H.Dahlan Maulana (1993 – 1998), Drs.H. Naharuddin Tinulu (1998 – 2003)dan H. Andi Asmidin (2003 sampaisaat ini/2008). ( Wajo KearifanLokal Menata Lingkungan, FahmiPustaka, 2007:1)

Sejarah singkat hari jadi Kab.Wajo

Hari jadi Wajo, bermula darigagaasan dan ide yang dilontarkanoleh Bupati Wajo, Drs. H. DachlanMaulana, M.S ( 1993 – 1998). Darigagasan tersebut dilakukanpenelusuran dan kajian-kajianmelalui tiga tahap, yaitu : TahapSosialisasi dan Dukungan Ide, TahapPengkajian Akademik, dan TahapLegalitas Formal. Dari kajian-kajianyang telah dilakukan, disepakai yangmenjadi tahun dari pada hari jadiWajo adalah versi Boli, yakni padawaktu pelantikan Batara Wajopertama (Latenri Bali) tahun 1399,dibawah pohon besar (pohon Bajo).

DIRGAHAYU KAB. WAJO KE - 609DIRGAHAYU KAB. WAJO KE - 609Bang-humas/wk

46 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 47: Warta Kepegawaian

Mitra Kerjai

Tempat pelantikan sampai sekarangmasih bernama Wajo-Wajo, didaerah Tosora Kec. Majauleng.(Buku panduan hari jadi Wajo 609)

Peringatan Hari Jadi Wajo Ke-609

Acara puncak peringatan harijadi Wajo Ke-609 digelar dilapanganMerdeka Sengkang, yang dihadirisekitar 5000 orang yang terdiridari, para undangan (rombonganGubernur, Undangan dari Jakarta,Undaangan dari Makassar, Bupatitetangga, Ketua DPRD Bone danSoppeng, Ketua dan Anggota DPRD,Muspida, Ketua Pengaadilan NegeriSengkang, Semua Kepala Unit Kerja,Tokoh Masyarakat/Agama, danMasyarakat Wajo).

Peringatan puncak hari jadiWajo Ke-609 diawal i denganpenyambutan Penjabat GubernurSulsel (Tanri Balilamo) dengan acaraadat dan tari Loluso. Dalam acaraperingatan Hari jadi Wajo Ke-609Bupati Wajo (H. Andi Asmidin)menberikan penghargaan berupaPIN Emas kepada Putera dan PeteriWajo yang berprestasi. Dalam acaratersebut juga Bupati Wajo,menerima piagam penghargaan dariKepala BKN, yang diserahkan olehKepala Kanreg IV BKN Makassar(Bambang Chrisnadi, SH, M.Si), atasprestasi BKDD Kab. Wajo dalampelayanan kepegawaian.

Dalam sambutannya BupatiWajo mengungkapkan dalam

peringatan puncak hari jadi WajoKe-609 akan dilaksanakan “Relouncing KB Mandiri Berkualitas”yang merupakan suatu kehormatantersendiri bagi Kab. Wajo. Danproyek-proyek pembangunan saranadan prasarana yang telah dilakukandi Pemkab Wajo untuk tahunanggaran 2007 akan diremikan olehGubernur Sulsel, ungkapnya.

Sedangkan Kepala BKKBNPusat, dalam pengarahannyamengungkapkan, Bahwa Program KBNasional yang dimulai sejak tahun1970 dan mulai merambah dikabupaten Wajo pada tahun 1974merupakan program sosial yangditujukan untuk meningkatkankesejahteraan keluarga denganmengendalikan kelahiran danmengerim laju pertanggunganpenduduk, mengurangi resikokematian ibu pernah melahirkan,menurunkan angka kematian sertamenyiapkan SDM yang lebih Unggul.

Dengan jumlah pendudukIndonesia diperkirakan berjumlah227 juta jiwa, merupakan pendudukterbesar No. 4 diantara negara-negara didunia, dan kita menempatiurutan No. 108 dari 177 negaradidunia dalam hal indekpembangunan manusia di Indonesia,hal ini sangat memprihatinkan,ungkapnya. Untuk menanganihaltersebut maka dalam program KBNasional selain upaya pemenuhankebutuhan pelayanan kontrasepsi

keluarga juga dilakukan upaya yangberkaitan dengan programpemberdayaan keluarga dalamrangka meningkatkan kualitaspenduduk Indonesia sehingga mampubersaing dengan negara lain,imbuhnya.

Pada hari jadi Wajo Ke-609 iniKepala BKKBN menyerahkan bantuanKe Kab. Wajo berupa, 3 Unit Motoroperasional KB, Komputer, Wirelessdan modal kerja.

Penjabat Gubernur SulselTanri Balilamo pada kesempatan itumengungkapkan, momentum HUTWajo Ke-609, hendaknya dijadikanevaluasi untuk mengukur sejauhmana pelaksanaan pembangunan yangtelah dilakukan beberapa tahunterakhir. Evaluasi penting dilakukanagar arah pembangunan kedepanmengarah kepada peningkatankesejahteraan masyarakat di Wajo.Tanri Balilamo menekankan agar Kab.Wajo tetap mengoptimalkan sertamemperbaiki/meningkatkan kualitasproduk sutera daerah sebagaikebanggaan Kab. Wajo jangansampai kalah dengan sutera Taiwanmaupun sutera dari Tiongkok,ungkapnya.

Hari jadi Wajo ke-609 jugaditandai dengan peresmian proyek-proyek TA. 2007 oleh GubernurSulsel dengan menekan tombolsirene dan penandatangananprasasti. (Bang_humas)

Bang-humas/wkPenyerahan, Piagam Penghargaan BKD Berprestasi dari Kepala Kanreg IV BKN Makassar Bambang Chrisnadikepada Bupati Wajo H. A. Asmidin pada acara HUT Wajo ke 609 di lapangan Merdeka Sengkang

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 47

Page 48: Warta Kepegawaian

Mitra Kerja

Sebagai upaya meningkatkan kual i tassumberdaya manusia dalam pengelolaankepegawaian Pemerintah Daerah Kab. Wajo melaluiBadan Kepegawaian Daerah dan Diklat bekerjasamadengan Badan Kepegawaian Negara Regional IVmenyelenggarakan bimbingan teknis kepegawaian(BINTEK).

Penyelenggaraan BINTEK bertujuan untukmeningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilandan pemahaman dalam aturan-aturan kepegawaian,dan menciptakan kesamaan visi dan dinamika polapikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umumdan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahanyang baik.

Penyelenggaraan BINTEK pada tahap pertamadiperuntukan bagi para pendidik yang diikuti 80peserta dari Kepala SMA/SMK/MA, Kepala SMP/MTS,dan Ketua Tim Penilaian Angka Kredit, yang akanberlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 10 – 15Maret 2008, dilaksanakan di pondok eka Jl. MalukuSegkag

Pelaksanaan Bimbingan Teknis Kepegawaiandibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kab.Wajo Drs. H.S Natsir Taufiq, M.Si. dan dihadiri olehAsisten I, Drs. H. Andi Nasrullah, Kepala DinasPendidikan,yang diwakili oleh Drs. Andi Sulhan, KepalaKanreg IV BKN, Bambang Chrisnadi, SH. M.Si danKepala Badan Kepagawaian Daerah dan Diklat, Drs.H. Andi Gusti, MP.

Dalam sambutan tertulis Bupati wajo yangdibacakan oleh Sekda mengungkapkan Bimbinganteknis manajemen kepegawaian sangatlah pentingdiikuti oleh seluruh Pegawaian Negeri Sipil, utamanyaoleh para pejabat yang mengelola urusankepegawaian masing-masing instansi, karena dalambintek ini akan disosialisasikan, disebarluaskan dandibahas tentang kebijakan-kebijakan tentangkepegawaian dan dalam menjalankan pembangunanterdapat empat unsur pokok yang dibutuhkan,keempat unsur tersebut adalah sumber daya manusia,sumber daya alam, modal dan teknologi.

Bupati wajo, H.A Asmidin juga berharap denganBINTEK ini diharapkan setiap pegawai negeri di kab.Wajo dapat melaksanakan kewajibannya denganbaik, dan jangan sampai hanya memenuhi kebutuhanformasi secara kuantitas, namun kualitasnya tidakdapat menjalankan dengan optimal.

Pada kesempatan tersebut juga Kepala BadanKepegawaian Negara Regional IV, Bambang Chrisnadi,SH. M.Si dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih kepada Bupati Wajo dan jajarannya yang telahpeduli dalam meningkatkan kemampuan SumberdayaPNS di lingkup Pemkab wajo melalui BINTEK ini, dandiharapkan kepada para peserta dapat merubah polapiker (mind set) dan pola tindak dalam menyelesaiaknsuatu permasalahan yang ada. Dengan diadakanBINTEK, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yangtadinya masih remang-remang menjadi jelas, pada

Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kab. WajoMengadakan Bimbingan Teknis Kepegawaian.

Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kab. WajoMengadakan Bimbingan Teknis Kepegawaian.

48 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 49: Warta Kepegawaian

Mitra Kerjadasarnya ingin mengadakan perubahan dalam mindset, ungkapnya.

Sebagai narasumber dalam Bintek ManajemenKepegawaian adalah para pejabat struktural KanregIV BKN Makassar, dengan materi, Manajemen PNS,Formasi dan Pengadaan PNS, Disiplin PNS, Izinperkawinan dan perceraian PNS, Pemberhentian danPensiun PNS, Kenaikan Pangkat PND dan PeninjauanMasa Kerja Golongan, DP-3 dan Cuti.

Kabupaten Wajo merupakan salah satu stakeholder Kanreg IV BKN yang sangat responsif dalammengadakan pembinaan PNS dilingkup kerjannya, halini terungkap pada saat Warta Kepegawaian(WK)wawancara dengan Sekda Kab. Wajo, Drs. H.S NatsirTaufiq, M.Si demikian petikannya ;

Bagaimana pandangan Bapak dalampenyelenggaraan Bintek ini ?

Bahwa penyelenggaraan Bintek ManajemenKepegawaian ini akan berlangsung terus danbertahap, yang sasarannya diperuntukan kepadasemua Pegawai yang ada di Kabupaten Wajo sehinggaPegawai di Kab. Wajo dapat memahami permasalah-permasalah Kepegawaian yang ada dan yang baru,sesuai harapan Pak Bupati.

Bagaimana mengenai Pembinaan PNS diKab. Wajo ?

Pembinaan PNS di Kab. Wajo, yang paling pentingadalah pengembangan Sumber Daya Manusianya ,karena pembinaan PNS selalu terkait denganbagaimana kita mengembangkan SDM, sepanjangmasih dalam koridor-koridor yang selama ini menjadiacuan atau aturan didalam kaitan teknis pelaksanaanadministrasi kepegawaian. Dalam rangkapemahaman-pemahaman mengenai kepegawaiandiharapkan juga kedepan PNS itu bisa lebih disiplin

dalam rangka penyelesaian tugas-tugas kedepanuntuk mencapai pelayanan kepada masyarakat yanglebih baik.

Untuk memudahakan Pemerintah daerahdalam melakukan pembinaan PNSdilingkungannya diperlukan suatu datakepegawaian yang baik, Bagaimana mengenaidata kepegawaian di Kab.‘Wajo apakah sudahakurat ?

Kalau mengenai data , saya kira sama saja diKab. lain, kita disini cukup baik, tetapi dalamkebutuhan-kebutuhan tertentu seperti penggajian,KGB, KP. Dan kalau kita bicara keakuratan data bukanCuma di Kab. Wajo tetapi hampir semua ditingkatProp./Kab/Kota sangat sulit kalau kita mengatakandata itu selalu akurat, karena dinamika kepegawaianyang sangat tinggi dan saya sangat paham betul untukpengembangan pegawai kedepan sangat tergantungakurasi datanya.

Untuk mensinkronkan data kepegawaian,dan akurasi data pegawai yang ada di daerahProp./Kab/Kota dengan data yang ada di BKN,mulai tahun anggaran 2008 Kanreg IV BKNmembuat pelayanan kepegawaian secara online, bagaimana tanggapan bapak mengenaigagasan tersebut ?

Itu gagasan yang positif, kami dari pemerintahKab. Wajo menyambut baik mengenai hal tersebut,karena melalui pelayanan on line lebih memudahkandalam pengurusan kepegawaian, tetapi sebelumpenerapan pelayanan on line perlu diadakan sosialisasidulu sehingga semua pengelola kepegawaian dapatmemahami penggunaan pelayanan on line tersebut.Dan tidak kalah penting, data otintek/fisik (berkaskepegawaian) harus dipelihara juga, karena filekepegawaian itu harus didukung juga dengan datatertulis. (bang_humas)

Peserta, Bimtek Kepegawaian Kab. Wajobang-humas/WK

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 49

Page 50: Warta Kepegawaian

W i s a t a

Telaga Sarangan disebut juga Telaga Pasirmempunyai kedalaman sekitar 30 M, luas 4000 M².dengan letak ketinggian 1280 di atas permukaan laut.

Telaga Sarangan konon ceritanya dulu adalahtanah pertanian yang dimiliki oleh Kyai Pasir dan NyaiPasir pasangan suami isteri yang hidup di hutan gunungLawu.

Pada suatu hari pergilah Kyai Pasir ke hutan denganmaksud bertanam sesuatu di ladangnya, sebagai matapencaharian untuk hidup sehari-hari, oleh karena ladangyang akan ditanami banyak pohon-pohon besar, KyaiPasir terlebih dahulu menebang beberapa pohon besaritu satu persatu.

Tiba-tiba Kyai Pasir terkejut karena mengetahuisebutir telur terletak di bawah sebuah pohon yanghendak ditebangnya, setelah diamati sejenak sambilbertanya-tanya dalam hatinya, telur apa gerangan yangditemukan itu, padahal di sekitarnya tidak tampakbinatang unggas seekorpun yang biasa bertelur, tidakberpikir panjang lagi, Kyai Pasir segera pulangmembawa telur itu dan diberikan kepada isterinya NyaiPasir. Kyai Pasir menceritakan kepada istrinya

bagaimana dia menemukan telur tersebut sampai diamembawa pulang telur tersebut.

Akhirnya kedua suami isteri itu sepakat telurtemuan itu direbus, setelah masak, setengah telur yangmasak tersebut oleh istrinya diberikan ke suaminya laludimakannya telur itu oleh Kyai Pasir dengan lahapnyaselanjutnya Kyai Pasir berangkat kembali keladang untukmeneruskan pekerjaan menebang pohon dan bertanam.

Tiba-tiba, badannya terasa gatal-gatal, sehinggaKyai Pasir tidak mampu menahan sakit itu dan akhirnyarebah ke tanah, dalam keadaan yang sangat kritis iniKyai Pasir berguling-guling di tanah, berguling kesanakemari dengan dahsyatnya, hal aneh menimpa KyaiPasir, tiba-tiba badannya berubah wujud menjadi seekorular naga besar, ular naga itu berguling kesana kemaritanpa henti-hentinya.

Alkisah, istrinya Nyai Pasir yang tinggal di rumahjuga makan setengah dari telur yang direbus tersebut,tiba-tiba mengalami nasib serupa dengan yang dialamioleh suaminya Kyai Pasir, sekujur tubuhnya jugamengalami gatal-gatal, Nyai Pasir menjadi kebingungan,lari kesana kemari.

Kalau kita ada rencana mau jalan-jalan ke Pulau Jawa terutama ke Jawa Timurtidak ada salahnya menyisihkan waktu melihat keindahan alam Telaga Saranganyang ada di Kabupaten Magetan, sekitar 17 Km dari Kabupaten Madiun, dankalau kita mau naik bus dari Surabaya (terminal Purabaya) sekitar 210 Kmlangsung turun terminal bus di Magetan setelah itu naik angkutan ke tempatwisata Telaga Sarangan ( Rutenya Surabaya – Mojokerto – Jombang – Kertosono –Nganjuk – Madiun/Ngawi – Magetan – Sarangan).

bang-humas/WK

50 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Asal UsulTelaga Sarangan

Page 51: Warta Kepegawaian

W i s a t aKarena penderitaannya tersebut akhirnya Nyai Pasir

lari ke ladang dan bermaksud menemui suaminya untukmeminta pertolongan akan tetapi apa yangdijumpainya, bukannya suaminya melainkan seekor ularnaga yang besar sekali dan menakutkan. Melihat ularnaga yang besar itu Nyai Pasir terkejut dan takut bukankepalang, tetapi karena sakit yang dideritanya semakinparah, Nyai Pasir tidak mampu lagi bertahan danrebahlah dia ke tanah, Nyai Pasir mangalami nasib yangsama seperti yang dialami suaminya yaitu berubahwujud menjadi seekor ular naga yang besar.

Kedua naga itu akhirnya berguling-guling kesanakemari, bergeliat-geliat di tanah ladang itu,menyebabkan tanah tempat kedua naga berguling-guling itu menjadi berserakan dan berubah menjadicekungan. Cekungan itu makin lama makin luas dandalam, sementara kedua naga besar itu juga semakindahsyat berguling-guling dan tiba-tiba dari dalamcekungan tanah yang dalam serta luas itu menyemburair yang besar memancar kemana-mana. Dalam waktusekejap saja, cekungan itu sudah penuh dengan air danladang Kyai Pasir berubah wujud mejadi kolam besaryang disebut Telaga. Telaga ini oleh masyarakatsetempat terdahulu dinamakan Telaga Pasir, karenatelaga ini terwujud disebabkan oleh kisah Kyai Pasirdan Nyai Pasir.

Itulah cerita rakyat mengenai asal usul TelagaSarangan, selain itu tidak jauh dari Telaga Sarangansekitar 700 M, kita dapat menikmati keindahan Air

Terjun Tirtosari terletak sebelah barat daya dari TelagaSarangan, dapat ditempuh dengan naik kuda atau jalankaki. Pada lokasi Air Terjun Tirtosari ini dapat dinikmatikeindahan alam, air yang mengalir dari ketinggiankurang lebih 50 M turun ke bawah melalui celah yangdiapit oleh batu-batu terjal sehingga memberikanpemandangan yang indah dan daya tarik tersendiri.Menurut kepercayaan masyarakat bila menikmati AirTerjun Tirtosari kita dapat cantik dan awet muda.Bagipewisata yang suka tantangan, medan menuju ke airterjun merupakan medan yang sangat mengasyikan,karena disamping berbukit-bukit, kita juga akanmelewati jalan setapak sekitar 150 M dekat air terjun.

Setelah kita lelah berkeliling melihat keindahantelaga Sarangan dan kalau terasa lapar tidak usahrepot untuk mencari makanan, karena di sekelilingtelaga sarangan berderet penjual makanan yang menuutamanya sate kelinci, dan nasi pecel harganya relatifmurah, sambil makan kita menikmati udara yang sejukdan pemandangan kearah telaga melihat parapengunjung yang berkeliling-keliling telagamenggunakan speed boat. Fasilitas wisata sarangantergolong komplit, restoran, penginapan (wisma,hotel,Villa), tempat untuk belanja oleh-oleh/souvenirmaupun tempat untuk acara kegiatan lokakarya,seminar, outbond semua tersedia diarea wisata TelagaSarangan, sehingga para pengunjung akan senang danbetah tinggal lama-lama di Telaga Sarangan.SelamatBerwisata (Bang-humas)

Fasilitas, Hotel yang ada di daerah wisata Telaga Saranganbang-humas/WK

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 51

Page 52: Warta Kepegawaian

P e r a t u r a n

Jakarta, 04 Oktober 2007

Nomor : K.26-30/V/45-3/99 Kepada YthLampiran : 1. Seluruh Pejabat Pembina Kepegwaian PusatPerihal : Pemberian Bebas Tugas atau Masa Persiapan 2. Seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi.

Pensiun ( MPP) bagi Pejabat Eselon I dan 3. Seluruh Pejabat Pembina KepegawaianEselon II Kabupaten dan Kota

Di T e m p a t

1. Berkenaan dengan banyaknya pertanyaan tentang pemberian bebas tugas atau masa persiapan pensiun kepadapejabat struktural eselon I dan eselon II yang tidak diperpanjang batas usia pensiunnya setelah yang bersangkutanusianya lebih dari 56 ( lima puluh enam) tahun, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 bahwa batas usia pensiun sebagaimanadimaksud dalam pasal 3, dapat diperpanjang bagi Pegawaian Negeri Sipil yang menduduki jabatan tertentu.

b. Berdasarkan pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 bahwa PNS yang akan mencapai usiasebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3 dan pasal 4 sebelum diberhentikan dengan hormat sebagai PegawaiNegeri Sipil dengan hak pensiun, dapat dibebaskan dari jabatannya untuk paling lama 1 ( satu ) tahun denganmendapat penghasilan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku:

c. Berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 04/SE/1980 tanggal 11Februari 1980 pada Romawi III angka 42 bahwa Pegawai Negeri Sipil yang manjabat jabatan sebagaimanadimaksudkan dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979, apabila tidak menjabat lagi jabatantersebut dan tidak ada rencana untuk mengangkatnya dalam jabatan yang setingkat atau lebih tinggi, makasebelum ia diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil kepadanya diberikan bebas tugas selama 1 ( satu )tahun dengan mendapat penghargaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kecualitunjangan jabatan.

2. Berkenaan dengan hal-hal tersebut diatas, maka apabila ada Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan eselonI dan eselon II yang diberhentikan dari jabatannya tetapi yang bersangkutan telah berusia lebih dari 56 (lima puluhenam) tahun, maka sebelum diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiunkepadanya dapat diberikan bebas tugas atau masa persiapan pensiun ( MPP) untuk paling lama 1 (satu) tahunsejak yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya dan mendapat penghasilan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kecuali tunjangan jabatan.

3. Pemberian bebas tugas sebaimana dimaksud harus ditetapkan dengan Surat Keputusan Bebas Tugas atau MasaPersiapan Pensiun (MPP) dari Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan dengan menyebutkan mulai berlakusampai berakhirnya bebas tugas atau masa persiapan pensiun (MPP) tersebut

4. Sedangkan bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 4ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tetapi belum diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil karenadalam status menunggu untuk diangkat kembali dalam jabatan yang setingkat atau lebih tinggi, apabila ternyatadalam waktu 6 (enam) bulan tidak diangkat dalam jabatan dimaksud, maka bebas tugas hanya diberikan untukpaling lama 6 (enam) bulan.

5. Demikian untuk menjadi maklum dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

T T D

EDY TOPO ASHARITembusan :1. Kepala Kantor Regional I s/d XII BKN.2. Pertinggal.

52 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 53: Warta Kepegawaian

P e r a t u r a n

Jakarta, 28 September 2007

Nomor : K.26-30/V.20-10/99 Kepada YthSifat : Segera 1. Semua Pejabat Pembina Kepegawaian PusatLampiran : 1 (satu) 2. Semua Pejabat Pembina Kepegawaian DaerahPerihal : Dispensasi batas waktu Penerimaan usul Propinsi

Penetapan NIP untukPengangkatan CPNS 3. Semua Pejabat Pembina Kepegawaian DaerahTahun Anggaran 2007 Kabupaten/Kota

diT e m p a t

1. Berkenaan dengan banyaknya permintaan dari instansi mengenai dispensasi perpanjangan waktu penyampaianusul penetapan NIP dalam rangka pengangkatan CPNS berdasarkan Formasi Tahun Anggaran 2007, dengan hormatkami beritahukan sebagai berikut :

a. Berdasarkan surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : B/1797/M.PAN/7/2007 tanggal20 Juli 2007 perihal pertimbangan Formasi PNS Tahun 2007, antara lain menyatakan pengangkatan sebagaiCPNS Formasi Tahun 2007 untuk instansi pusat terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2007 dan untuk daerahterhitung mulai tanggal 1 Januari 2008.

b. Bahwa berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 30 Tahun 2007 tanggal 27 Agustus2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan CPNS, pada lampiran II angka II huruf A angka 3 mengenaijadwal kegiatan antara lain dinyatakan pengadaan CPNS untuk instansi pusat untuk mengisi lowongan FormasiTahun 2007 dapat dimulai pada bulan September 2007 sampai dengan Desember 2007, dan untuk instansidaerah dapat dimulai bulan Oktober 2007 sampai dengan akhir Januari 2008.

c. Bahwa kami telah menerima keluhan dari banyak instansi mengenai keterlambatan penerimaan penetapanFormasi Tahun 2007 yang baru diterima bulan Desember 2007, dari sisi anggaran Tahun 2007 sebagian besarpengeluaran sangat sulit untuk dipertanggungjawabkan dalam tahun berjalan, dan menjelang akhir tahundalam bulan Desember 2007 dan awal tahun 2008 banyak terdapat hari libur nasional sehingga mengurangiefektifitas kerja, padahal dalam upaya untuk mendapatkan CPNS yang memenuhi persyaratan kompetensi,proses pengadaan CPNS memerlukan waktu 2 (dua) sampai 3 (tiga) bulan.

2. Sehubungan dengan hal tersebut, penentuan terhitung mulai tanggal (TMT) pengangkatan pelamar umum menjadiCPNS Formasi Tahun 2007, untuk instansi pusat dan daerah adalah tanggal 1 bulan berikutnya setelah berkas usulpenetapan NIP di terima di BKN. Batas waktu penetapan NIP di BKN sampai dengan tanggal 31 Maret 2008.

3. Penentuan terhitung mulai tanggal (TMT) pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS Formasi Tahun 2007, untukinstansi pusat adalah tanggal 1 Oktober 2007, dan instansi daerah 1 Januari 2008.

4. Demikian untuk dimaklumi dan atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

T T D

EDY TOPO ASHARITembusan :1. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara2. Semua Deputi Badan Kepegawaian Negara3. Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara4. Semua Kepala Kantor Regional BKN5. Semua Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan dan Kas Negara6. Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Departemen/Lembaga/Instansi

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 53

Page 54: Warta Kepegawaian

Duka Cita

Innalillahi wainna ilaihi rooji’unTelah berpulang kerahmattullah Ibu Wa Ode Samiun Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Kanreg IV BKN Makassarpada tanggal 25 Januari 2008, di rumah sakit Ibnu Sina Makassar dikarenakan sakit. Beliau meninggalkan seorang suami yangdinikahi 7 tahun silam, dan Ibunda tercinta yang telah melahirkannya di Makassar 30 Mei 1978 serta 2 adik kandung. Almarhumahsempat dirawat di rumah sakit selama 14 hari, karena menderita penyakit diabetes. Keluarga, kerabat, tetangga dan dokter telahberupaya dalam penyembuhan, namun Tuhan berkehendak lain, semua itu adalah takdir semata.Banyak kenangan atau hal-hal yang perlu kita teladani apa yang telah dilakukan almarhumah semasa hidupnya.Almarhumah seorang pekerja keras, tanggung jawab, jujur dan loyalitasnya sangat tingi terhadap kepentingan kantor, walaupunkondisinya sedang sakit tetapi beliau tetap memaksakan untuk bekerja, yang seharusnya perlu istirahat untuk memulihkankesehatannya. (Ka.Kanreg IV BKN)Almarhumah adalah rekan kerja, sahabat, kakak, serta guru yang baik dimana sikap dan sifat mungkin tak ada duanya dan tak dapattergantikan oleh siapapun. Beliau adalah seorang muslim yang taat, pintar, sabar, tekun dan teliti dalam bekerja. Terlalu banyakkenangan yang telah kami lalui bersama, salah satunya yaitu pada saat pembangunan Masjid Al-Khidmah beliau paling semangatmengajak untuk menyumbang dengan mengatakan “ jika kita menyumbang untuk pembangunan masjid maka insya Allah nanti diakhirat kita sudah punya tempat untuk bernaung”. Selamat jalan sahabat, semoga amal ibadahmu diterima Allah SWT dan diberikantempat terbaik disisiNya. Amin. (Anna H. Hasaruddin)

54 - WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan

Page 55: Warta Kepegawaian

Struktur Organisasi

KEPALABambang Chrisnadi, SH, M.Si

KASUBBAG KEPEGAWAIANAkhmad Syauki, SH, MH

KASUBBAG PERENCANAANDAN KEUANGAN

KASUB BAG TATA USAHA DANRUMAH TANGGA

Andi Anto S.Sos, MH

JABATANFUNGSIONAL

KABID. BIMBINGANTEKNIS KEPEGAWAIANSaladin Bunga Batara,

SH, M.Si

KABID. STATUS KEPEGAWAIANDAN PENSIUN

Drs. Ign Haryadi

KABID. MUTASIHadji Abdulrahman, S.Sos

KASIE BIMBINGAN TEKNISKEPEGAWAIAN ISuharman, S.Sos

KASIE. ADMINISTRASI MUTASISinton Simarmata, S.IP

KASIE PENGEMBANGANKEPEGAWAIAN

Drs. Burhan, SH, MH

KASIE. PENYAJIAN DANPERTUKARAN INFORMASI

Nanang Subandi, S.Kom

KASIE BIMBINGAN TEKNISKEPEGAWAIAN IIPaul Alex Wessok

KASIE.PENSIUN ISugiran

KASIE. MUTASI IIISunarto, S.Sos

KASIE PENGOLAHAN DATAKEPEGAWAIAN

KASIE. PENSIUN IIANNA HASNAH HASARUDDIN,

SE, MM

KASIE PENYIAPANPENGELOLAAN DATA

KEPEGAWAIAN IIDrs. Abdul Salam Gassing

KASIE. MUTASI IIda Bagus Oka, S.Sos

KASIE. ADM. STATUSKEPEGAWAIAN DAN PENSIUN

Dwi Bhakti Guntoro,S.IP, M.Si

KASIE. STATUSKEPEGAWAIAN

KASIE. MUTASI IIEtty Marjati

KASIE PENYIAPANPENGELOLAAN DATA

KEPEGAWAIAN I

KABID. INFORMASIKEPEGAWAIAN

La Ode Hibali, S.Sos

KABAG UMUMDrs. Suharno, M.Si

KEP. KEPALA BKN NO: 59/KEP/2001TGL. 27 AGUSTUS 2001

STRUKTUR ORGANISASI KANTORREGIONAL IV BKN MAKASSAR

Terdepan dan Teladan Dalam Pelayanan WARTA KEPEGAWAIAN - Vol. 4 No. 12 - 55

Page 56: Warta Kepegawaian