vitamin 2016
DESCRIPTION
vitamin farmo;TRANSCRIPT
VITAMINWIDYASTIWI
Widyastiwi - Farmol II 1
VITAMIN
Vitamin ?
suatu senyawa organik yang dalam jumlah sangat kecil dibutuhkan oleh tubuh
untuk memelihara fungsi dan metabolime normal.
Umumnya vitamin merupakan co-enzym dari suatu yang berperan pada proses metabolisme dalam tubuh.
Widyastiwi - Farmol II 2
Vitamin
Umumnya tidak dibentuk dalam tubuh manusia Dapat dibentuk dengan bantuan faktor luar tertentu.
Contoh : Vitamin D dengan bantuan sinar UV.
Vitamin diperoleh tubuh dari makanan sehari – hari.
Dapat juga yang diperoleh dari hasil sintesa flora usus
misalnya vitamin K dan asam pantotenat (vitamin B-5).
Karena itu, vitamin diberikan dalam bentuk aktif, maupun provitamin.
Secara normal, makanan yang dikonsumsi, sudah cukup mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ingat : vitamin hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit !
Pemberian vitamin hanya dibutuhkan jika terjadi kesetimbangan negatif vitamin.
Widyastiwi - Farmol II 4
DEFISIENSI VITAMIN
Defisiensi vitamin terbagi menjadi : Absolut avitaminosis Relatif hipovitaminosis
Defisiensi vitamin dapat terjadi karena beberapa hal antara lain : Makanan yang dikonsumsi sehari – hari kurang kandungan
vitamin makanan hanya sejenis
Adanya gangguan pencernaaan absorpsi vitamin terganggu.
Pasokan vitamin tidak mencukupi Bayi, masa kehamilan, menyusui, masa pertumbuhan, masa
penyembuhan dari sakit
PENGGOLONGAN VITAMIN
VITAMIN LARUT LEMAK
Vitamin A, D, E, K
VITAMIN LARUT AIR
Vitamin B (B1, B2, B6,
B12), C.
Widyastiwi - Farmol II 6
VITAMIN LARUT LEMAK
Diabsorpsi bersama – sama lemak, sehingga adanya gangguan pencernaan lemak dapat mengurangi penyerapannya.
Contoh gangguan pencernaan lemak ?
Gangguan fungsi empedu.
Ekskresinya lambat
sehingga dapat menimbulkan akumulasi dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala keracunan.
Kelebihan dosis dapat menyebabkan efek serius !
Widyastiwi - Farmol II 7
VITAMIN LARUT AIR
Semua vitamin larut air mudah diserap di dinding usus dan mudah pula dikeluarkan bersama urin. kecuali vitamin B-12 yang penyerapannya
membutuhkan adanya faktor intrinsik.
Kemungkinan timbulnya toksisitas akibat akumulasi vitamin dalam tubuh jarang terjadi.
Vitamin kelompok ini sedikit sekali disimpan di dalam tubuh.
VITAMIN LARUT LEMAK
9Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN A
Bentuk Vitamin A :
Bentuk aktif : retinoid (retinol, asam retinoat) Ditemukan dalam minyak ikan, hati, mentega, susu,
telur
Produk di pasaran : umumnya dalam bentuk ester (asetat, propionat, palmitat)
Provitamin : karotenoid (karoten ,,) Terutama terdapat dalam sayuran (bayam, labu,
wortel), buah (pepaya, mangga, aprikot)
Dalam tubuh diubah menjadi retinol
karoten memiliki aktivitas paling tinggi
Widyastiwi - Farmol II 10
FUNGSI VITAMIN A
Pertumbuhan epitel
Melindungi mukosa dari keratinisasi Menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa di seluruh tubuh,
sehingga jaringan tersebut tidak mudah rusak dan tidak terjadi hiperkeratosis di kulit, conjungtiva kornea dan sebagainya.
Meninggikan daya tahan mukosa dari infeksi epitel
Komponen rhodopsin dalam proses melihat Rhodopsin, suatu pigmen fotosensitif yang dibutuhkan retina
mata untuk dapat melihat pada keadaan gelap. Bergabung dengan opsin (pigmen merah dari retina) untuk
membentuk rhodopsin (warna ungu penglihatan).
Merangsang sintesa RNA, glukoprotein dan kortikosteroid.
Widyastiwi - Farmol II 11
DEFISIENSI VITAMIN A
Diawali dengan adanya gangguan gelap terang (rabun ayam, rabun senja)
Gejala lebih lanjut :
Xeroftalmia : penebalan, pengeringan, keratinisasi konjungtiva mata (dry eye)
Keratitis, keratomalasia
Pengeringan dan keratinisasi mukosa, diare
Hiperkeratosis : Pengeringan kulit, keriput, dan pembentukan sisik pada kulit
Widyastiwi - Farmol II 12
PENGGUNAAN VITAMIN A
Vitamin a digunakan pada terapi dan pencegahan defisiensi vitamin A. Dapat diberikan dalam bentuk oral atau injeksi.
Suplemen vitamin A umumnya diberikan pada pasien sirosis bilier atau penyakit kolestasis kronis umumnya mengalami defisiensi vitamin A.
Widyastiwi - Farmol II 13
Vitamin A dan D sering digunakan bersama dalam krim atau salep, untuk pengobatan gangguan kulit ringan. Karena ?
Dapat membantu mengatasi hiperkeratosis.
Vitamin A tunggal (dalam bentuk asam retinoat / tretionin) untuk mengatasi berbagai gangguan kulit seperti jerawat dan psoriasis.
Digunakan juga untuk pasien retinitis pigmentosa untuk menghambat penurunan fungsi retina.
Widyastiwi - Farmol II 14
Widyastiwi - Farmol II 15
Asam retionat untuk terapi acne :
Membantu menipiskan dan melonggarkan lapisan tanduk mengikis sel permukaan.
Peningkatan mitosis kulit dan menghambat produksi keratin
Sediaan : 0,02 – 0,1 %.
Widyastiwi - Farmol II 16
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap produk vitamin A Kehamilan Hipervitaminosis A. Pasien dengan nilai granulosit < 100/mm3
Perhatian !! Vitamin A : kategori X untuk kehamilan ! Vitamin A menembus plasenta. Keamanan vitamin A dengan dosis melebihi 6.000 IU/hari
selama masa kehamilan belum diketahui. Dosis melebihi US RDA 2.500 IU/hari harus dihindari pada
wanita hamil atau yang berpotensi hamil. Beta-karoten, prekursor vitamin A yang belum diketahui
bersifat teratogenik, dapat dipertimbangkan menjadi sumber vitamin A pada wanita hamil atau yang berpotensi hamil.
Widyastiwi - Farmol II 17
VITAMIN D (kalsiferol)
Dapat dalam bentuk :
alfacalcidol, calcifediol, calcitriol, colecalciferol, dihydrotachysterol, and ergocalciferol.
Analog terbaru : doxercalciferol, falecalcitriol, maxacalcitol, and paricalcitol.
Vitamin D3 fisiologis : Kolekalsiferol
Terbentuk dalam kulit dari pemecahan 7-dehidrokolestrol dengan cahaya matahari
Bentuk aktif : 1,25-dihidroksi-kolekalsiferol (kalsitriol)
Widyastiwi - Farmol II 18
Sumber Vitamin D : Minyak hati ikan, jaringan lemak hewan.
Vitamin D sintetis
Fungsi :
Membantu absorpsi kalsium dari usus
Meningkatkan reabsorpsi ion kalsium dari ginjal
Meningkatkan kadar kalsium darah Mekanisme : diduga menginduksi protein pengikat
kalsium di usus dan ginjal
Widyastiwi - Farmol II 19
kolekalsiferol 1,25-dihidroksi-kolekalsiferol
Gugus hidroksil C 25 : di hati
Gugus hidroksil C 1 : di ginjal
Aktivasi vitamin D oleh sinar UV berjemur 10 – 15 menit per
hari dapat mencukupi kebutuhan vitamin D
Widyastiwi - Farmol II 20
DEFISIENSI VITAMIN D
Pada bayi dan anak-anak, menyebabkan ? Rakhitis (O atau X) kekurangan kalsium dan
lemahnya sistem tulang menyebabkan deformasi kerangka.
Kifoskoliosis rakhitis
Pembentukan gigi terhambat
Pada dewasa Sindrom : hipokalsemia, hipofosfatemia,
demineralisasi tulang, nyeri tulang, tulang rapuh, kelemahan otot (osteomalasia)
Widyastiwi - Farmol II 21
PENGGUNAAN VITAMIN D
Defisiensi vitamin D, umumnya pada : Orang tua (> 50 tahun) Medapatkan sedikit sinar matahari Memiliki gangguan ginjal Memiliki kulit yang lebih gelap Laktosa intoleran
Vitamin D dalam bentuk kalsitriol digunakan bersama kalsium untuk terapi osteoporosis
Digunakan untuk terapi dan pencegahan status defisiensi vitamin D dan hipokalsemia Terutama pada pasien hipoparatiroidisme.
Widyastiwi - Farmol II 22
Kontraindikasi :
Hipersensitif
Hiperkalsemia
Perhatian :
Kategori kehamilan : C
Kalsitriol hanya digunakan apabila manfaat pemberian kalsitriol lebih besar daripada risiko terhadap janin.
Widyastiwi - Farmol II 23
HIPERVITAMINOSIS D
Intoksikasi berat – sangat berat hiperkalsemia dan hiperfosfatemia
Muntah, diare, nyeri sendi, sakit kepala, vertigo. Lebih parah menyebabkan gangguan jantung dan ginjal.
Kegagalan ginjal kalsifikasi ginjal
Kegagalan jantung kalsifikasi pembuluh darah, gangguan ritmik jantung
Widyastiwi - Farmol II 24
VITAMIN E (TOKOFEROL)
Bentuk vitamin E :
Tokoferol , , , paling aktif dan distribusi paling luas adalah tokoferol
Tokotrienol
Tokoferol hanya disintesis dari tanaman.
Sumber vitamin E terbesar : kecambah padi-padian, minyak tanaman, sayuran
Widyastiwi - Farmol II 25
FUNGSI VITAMIN E
Untuk mempercantik kulit ? The only established benefits of vitamin E
supplements are in people who have an actual deficiency. Vitamin E deficiencies are rare.
Fungsi biokimia vitamin E belum jelas. Kemungkinan : bekerja pada metabolisme antara
reaksi redoks, penangkap radikal, menghambat pembentukan peroksida, menghambat oksidasi
Dinyatakan baik untuk pasien gangguan hati, sirkulasi, insufisiensi jantung inconclusive.
Widyastiwi - Farmol II 26
DEFISIENSI VITAMIN E
Jarang, namun dapat terjadi
Pada anak anak dengan cystic fibrosis, atresia bilier, abnormalitas transport lipid
Bayi prematur dengan berat badan sangat rendah
Tanda dan gejala defisiensi : gangguan myopati dan neurologis.
Widyastiwi - Farmol II 27
Kontraindikasi : Hipersensitif
Perhatian Faktor risiko kehamilan: A atau C (bila dosis
melebihi RDA).
Hindari dosis tinggi pada trimester pertama.
Pada bayi baru lahir prematur: pemberian injeksi intravena vitamin E (mengandung polysorbates) dapat menyebabkan toksisitas hati dan ginjal.
Widyastiwi - Farmol II 28
HIPERVITAMINOSIS E
Umumnya ditoleransi dengan baik
Dosis lebih tinggi menyebabkan diare, nyeri abdomen, gangguan gastrointestinal, penglihatan buram, pusing.
Dosis besar : menyebabkan peningkatan kecenderungan pendarahan pada pasien defisiensi vitamin K.
Meningkatkan resiko trombosis.
Widyastiwi - Farmol II 29
VITAMIN K
Bentuk :
Senyawa naftokuinon termasuk : asetomenafton, menadiol, menadion, menatetrenon, dan fitomenadion.
Vitamin K fisiologis : menakuinon (vitamin K2)
Dapat diganti dengan fitomenadion (vitamin K1) dari tanaman
Menadion (vitamin K3) sintetis
Menadiol (vitamin K4) sintetis
Fitonadion : efek yang lebih cepat dan lebih lama dibandingkan menadion. Menadiol difosfat natrium mempunyai kekuatan setengah dari menadion
Fitomenadion > Menadion > Menadiol
Widyastiwi - Farmol II 30
Sumber :
Banyak terdapat pada tanaman hijau, paling banyak dalam tanaman dengan klorofil tinggi.
Bakteri (Staphylococcus, basil TBC, coli usus) Coli usus flora normal.
Tidak seperti vitamin lain tidak termasuk dietary supplement !
Widyastiwi - Farmol II 31
FUNGSI VITAMIN K : Vitamin K kofaktor esensial di hati untuk sintesis
protrombin (faktor II) dan faktor koagulasi lain (faktor VII, IX, dan X)
DEFISIENSI VITAMIN K : Umumnya terjadi di neonatus, namun jarang pada
dewasa. Dapat terjadi pada pasien sindrom malabsorpsi,
jaundice obstruktif, penyakit hati. Efek ? Hipoprotrombinemia clotting time diperlambat pendarahan spontan
antagonis vitamin K : warfarin dan kumarin
Widyastiwi - Farmol II 32
INDIKASI VITAMIN K
Semua keadaan defisiensi vitamin K. Pencegahan dan pengobatan hipoprotrombinemia
yang disebabkan oleh induksi turunan kumarin atau obat lain yang menginduksi defisiensi vitamin K
Hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh malabsorpsi atau ketidakmampuan untuk mensintesis vitamin K
Pendarahan pada bayi
Jika ada kerusakan hati (sirosis, atropi hati) vitamin K tidak bermanfaat.
Widyastiwi - Farmol II 33
Fitomenadion :
Efek samping Cyanosis, hipotensi, pusing, hiperbilirubinemia, rasa
tidak enak pada perut, reaksi pada tempat penyuntikan (pada pemberian secara i.v), dyspnea, reaksi anafilaksis, diaforesis, reaksi hipersensitifitas.
Kategori kehamilan : C
Pemberian fitomenadion > 2,5 mg menyebabkan hiperkoagulabilitas dan resisten terhadap efek antikoagulan untuk beberapa hari. dipilih dosis serendah mungkin dan terus pantau kadar protrombin.
Widyastiwi - Farmol II 34
VITAMIN LARUT AIR
35Widyastiwi - Farmol II
KELOMPOK VITAMIN LARUT AIR
Vitamin B (8 kelompok)
B1, B2, B3,B5,B6, B9, B12
Tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, piridoksin, asam folat, dan kobalamin.
Vitamin C (asam askorbat)
36Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN B
Kelompok vitamin B adalah kelompok vitamin yang berperan dalam menjalankan metabolisme sel.
Pembentukan sumber energi
pembentukan sel darah merah
37Widyastiwi - Farmol II
Vitamin B1 (Thiamine)
Vitamin larut air, meskipun beberapa turunannya lipofil.
Fungsi : Koenzim esensial dalam metabolisme karbohidrat
(dalam bentuk pirofosfat) Kebutuhan thiamin berhubungan dengan asupan
karbohidrat dan laju metabolik.
Sumber : sereal, kacang-kacangan, ragi, hati, ginjal, jantung, otak, ikan. Tepung dan roti. Catatan : kemungkinan hilang dalam proses
pemasakan.
38Widyastiwi - Farmol II
Defisiensi
Berkurangnya kemampuan fisik dan psikis Tidak nafsu makan, bobot badan menurun Atrofi otot, teritama ekstremitas bawah Perubahan EKG Beri beri syndrome
Beri-beri kering kronis : neuropati perifer, kelemahan otot, paralisis.
Beri-beri basah akut : cardiac failure, udem.
Defisiensi thiamin parah : Wernicke-Korsakoff syndrome (demielinasi SSP) terutama pada pasien alkoholisme
Asidosis laktat, penurunan fungsi neurologis.
39Widyastiwi - Farmol II
Efek samping : Jarang, namun dapat terjadi hipersensitivitas,
terutama pada dosis parenteral. Hipersensitivitas bervariasi dari yang ringan
sampai shock anafilaksis.
Umumnya diberikan dalam bentuk garam hidroklorida atau nitrat.
Bentuk garam lain : disulfida, monofosfat (monofosfatiamin)
Thiamin mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif tiamin pirofosfat (TPP) Bentuk garam pirofosfat diberikan pada pasien dengan gangguan metabolisme Tidak dapat memetabolisme thiamin dalam bentuk aktif,
misal koma diabetikum.
40Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
Sumber :
Ragi, padi-padian, polong-polongan, hati, ginjal, susu, keju, brokoli, bayam, sintesis flora normal usus.
Fungsi : koenzim dari enzim flavin
Penting dalam penghantaran hidrogen pada rantai pernapasan, dehidrasi asam lemak, deaminasi oksidatif asam amino, reaksi redoks aldehidoksidase, xantin oksidase.
Selain itu, berperan dalam fungsi asam nikotinat dan piridoksin
41Widyastiwi - Farmol II
DEFISIENSI RIBOFLAVIN
Jarang terjadi dapat disintesis oleh mikroba usus.
Defisiensi jika ? Diare kronis
Terapi jangka panjang sulfonamid
Defisiensi sindrom ariboflavinosis : Angular cheilitis, dermatitis wajah, glositis,
konjungtivitis.
Dapat juga menunjukkan gejala defisiensi asam nikotinat dan piridoksin.
42Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)
Bentuk :
Piridoksin (utama)
Bentuk lainnya : Piridoksol, piridoksal, dan piridoksamin
Yang lebih dipilih : piridoksol lebih stabil terhadap panas, basa, dan asam.
Sumber :
Daging (ayam), hati, ginjal, sereal, telur, ikan, otak.
43Widyastiwi - Farmol II
Defisiensi Piridoksin
Neuritis, kejang, anemia hipokromik, penyakit kulit.
Jarang terjadi kapan terjadi ?
Pasien TBC Isoniazid (INH) menyebabkan
defisiensi piridoksin.
Sering dikombinasi dengan INH.
44Widyastiwi - Farmol II
Kebutuhan dan Dosis Piridoksin
Kebutuhan harian : 1 – 2 mg.
Kebutuhan meningkat saat hamil dan konsumsi protein tinggi, hamil.
Dosis :
Defisiensi : sampai 150 mg per hari.
Anemia sideroblastik : 400 mg
Hiperemesis gravidarum dan kinetosis : 100 – 300 mg
Profilaksis neuritis perifer pada terapi INH : 10 mg (sampai 50 mg), 50 mg 3x sehari bila neuritis perifer muncul.
45Widyastiwi - Farmol II
Interaksi Obat & Efek Samping
Efek Samping : Penggunaan jangka panjang piridoksin dosis besar
terkait dengan neuropati perifer parah.
Batas atas rekomendasi harian : 100 mg.
Piridoksin berinteraksi dengan cukup banyak obat Menurunkan efek levodopa
Menurunkan kadar serum fenobarbital dan fenitoin
Banyak obat meningkatkan kebutuhan piridoksin : hidralazin, isoniazid, penisilamin, kontrasepsi oral.
46Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN B5 (ASAM PANTOTENAT)
Fungsi :
Bagian dari koenzim A : mengaktifkan asam asetat dan asam lemak lainnya menjalankan fungsi metabolisme
Sumber :
Ragi, hati, daging, susu, kuning telur
Defisiensi : -
Kebutuhan harian : 10 mg
47Widyastiwi - Farmol II
Dekspantenol :
alkohol dari asam pantotenat.
Digunakan secara topikal merangsang epitelisasi luka dan luka bakar
48Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)
Sumber : Sayuran hijau (bayam, brokoli, kol), kacang,
polong,
Lemon, pisang, melon,
Roti, jus, sereal yang diperkaya asam folat
Fungsi : Bentuk aktif tetrahidrofolat adalah koenzim dari
berbagai proses metabolik termasuk sintesis nukleotida purin pirimidin, konversi asam amino, dan mengaktifkan asam format (untuk sintesis purin)
49Widyastiwi - Farmol II
DEFISIENSI ASAM FOLAT
Terjadi pada pasien : Asupan tidak mencukupi (malnutrisi) Malabsorpsi Kebutuhan meningkat (hamil) Banyak kehilangan asam folat (hemodialisis) Penggunaan antagonis folat atau obat yang mengganggu
metabolisme folat Contoh ? antiepileptics, oral contraceptives, antituberculous drugs,
alcohol, and folic acid antagonists such as methotrexate, pyrimethamine, triamterene, trimethoprim, and sulfonamides
Gejala : Anemia makrositer, tanpa disertai gangguan neural
50Widyastiwi - Farmol II
Kebutuhan dan Dosis Asam Folat Kebutuhan harian : 150 – 200 mcg per hari
Kebutuhan meningkat pada wanita hamil (penting untuk mencegah anemia dan neural tube defect pada janin)
Dosis : Anemia : 10 – 20 mg oral atau 1 – 5 mg parenteral per
hari
Pemberian parenteral diberikan untuk pasien malabsorpsi
51Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN B12 (KOBALAMIN)
Vitamin B12 : senyawa yang mengandung cobalt cobalamin
Bentuk :
Sianokobalamin, hidroksokobalamin, mekobalamin
Sumber :
Ikan, kerang, daging, ayam, telur, produk susu, sereal.
52Widyastiwi - Farmol II
Defisiensi Vitamin B12
Terjadi pada : Malnutrisi Vegetarian vit.B12 tidak ada di sayuran! Pasien gastrektomi Vit. B12 diabsorpsi dengan berikatan dengan faktor intrinsik di
mukosa gastrik (glikoprotein).
Defisiensi menyebabkan : Demielinasi saraf, gangguan saraf anemia ? Anemia pernisiosa (megaloblastik) Apa perbedaan anemia kekurangan asam folat dan vitamin
B12?
53Widyastiwi - Farmol II
Kebutuhan dan Dosis Kobalamin
Kebutuhan Harian : 1 -2 mcg per hari
Defisiensi : 100 mcg
Anemia pernisiosa : Tanpa gangguan neural : 250 - 1000 mcg IM dua hari
sekali sampai 1-2 minggu, lalu 250 mg per minggu sampai darah normal.
Dengan gangguan neural : 1000 mcg dua hari sekali sampai membaik.
Profilaksis : 1000 mcg setiap 2 – 3 bulan
Hidroksokobalamin > sianokobalamin Ikatan plasma lebih baik
54Widyastiwi - Farmol II
Efek Samping dan Interaksi Obat
Efek Samping :
Hipersensitivitas (terutama pada parenteral)
Aritmia karena hipokalemia
Nausea, sakit kepala
Interaksi Obat :
Absorpsi B12 turun karena neomisin, asam aminosalisilat, antagonis H2, omeprazol, kolkisin.
Kadar serum menurun dengan kontraspsi oral
55Widyastiwi - Farmol II
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
Dalam bentuk kristal lebih stabil terhadap oksigen, dalam larutan cepat terurai menjadi asam oksalat
Sumber :
Terdapat pada seluruh sel makhluk hidup, dapat disintesis sendiri oleh hewan. Kecuali kera, marmot, dan.. Manusia.
Utama : buah segar (tomat, pepaya, jeruk,dll)
56Widyastiwi - Farmol II
Fungsi Vitamin C :
Pembentukan kolagen dan materi interseluler
Hidroksilasi hormon korteks adrenal
Hidroksilasi dopamin menjadi nor-adrenalin
Hidroksilasi prolin menjadi hidroksiprolin yang mutlak perlu pembentukan kolagen
Perubahan asam folat menjadi asam folinat
Pengaktifan trombin
Meningkatkan kekebalan tubuh
Meningkatkan absorpsi besi.
57Widyastiwi - Farmol II
Defisiensi Vitamin C
Jarang pada orang dewasa, umumnya pada bayi, alkoholik, dan orang tua.
Defisiensi menyebabkan sindrom scurvy :
Kerapuhan kapiler dan pendarahan (terutama pada pembuluh kapiler gusi)
Anemia makrositik dan mikrositik
Lamanya penyembuhan luka
Kelelahan abnormal
Mudah terkena infeksi
58Widyastiwi - Farmol II
Kebutuhan dan Dosis Vitamin C
Kebutuhan harian :
60 mg
Meningkat pada (tidak lebih dari 300 mg) :
Aktivitas tubuh meningkat
Tumor ganas, rontgen, infeksi akut / kronis, penyakit metabolisme, kehamilan & menyusui.
Dosis
Defisiensi : 250 mg sekali sehari.
59Widyastiwi - Farmol II
TUGAS UNTUK PRAKTIKUM
Uraikan farmakologi vitamin berikut, besertapenggolongan obat dan kode registrasinya. Neurobion 5000® injeksi
Neorheumacyl Neuro®
Vitamin K injeksi
Methycobal®
Mediamer®
Medi-Klin TR®
Natur-E®
Bepanthen®
Alinamin® tablet
60Widyastiwi - Farmol II
61Widyastiwi - Farmol II