vitamin 2016

61
VITAMIN WIDYASTIWI Widyastiwi - Farmol II 1

Upload: dinda

Post on 14-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

vitamin farmo;

TRANSCRIPT

Page 1: Vitamin 2016

VITAMINWIDYASTIWI

Widyastiwi - Farmol II 1

Page 2: Vitamin 2016

VITAMIN

Vitamin ?

suatu senyawa organik yang dalam jumlah sangat kecil dibutuhkan oleh tubuh

untuk memelihara fungsi dan metabolime normal.

Umumnya vitamin merupakan co-enzym dari suatu yang berperan pada proses metabolisme dalam tubuh.

Widyastiwi - Farmol II 2

Page 3: Vitamin 2016

Vitamin

Umumnya tidak dibentuk dalam tubuh manusia Dapat dibentuk dengan bantuan faktor luar tertentu.

Contoh : Vitamin D dengan bantuan sinar UV.

Vitamin diperoleh tubuh dari makanan sehari – hari.

Dapat juga yang diperoleh dari hasil sintesa flora usus

misalnya vitamin K dan asam pantotenat (vitamin B-5).

Karena itu, vitamin diberikan dalam bentuk aktif, maupun provitamin.

Page 4: Vitamin 2016

Secara normal, makanan yang dikonsumsi, sudah cukup mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ingat : vitamin hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit !

Pemberian vitamin hanya dibutuhkan jika terjadi kesetimbangan negatif vitamin.

Widyastiwi - Farmol II 4

Page 5: Vitamin 2016

DEFISIENSI VITAMIN

Defisiensi vitamin terbagi menjadi : Absolut avitaminosis Relatif hipovitaminosis

Defisiensi vitamin dapat terjadi karena beberapa hal antara lain : Makanan yang dikonsumsi sehari – hari kurang kandungan

vitamin makanan hanya sejenis

Adanya gangguan pencernaaan absorpsi vitamin terganggu.

Pasokan vitamin tidak mencukupi Bayi, masa kehamilan, menyusui, masa pertumbuhan, masa

penyembuhan dari sakit

Page 6: Vitamin 2016

PENGGOLONGAN VITAMIN

VITAMIN LARUT LEMAK

Vitamin A, D, E, K

VITAMIN LARUT AIR

Vitamin B (B1, B2, B6,

B12), C.

Widyastiwi - Farmol II 6

Page 7: Vitamin 2016

VITAMIN LARUT LEMAK

Diabsorpsi bersama – sama lemak, sehingga adanya gangguan pencernaan lemak dapat mengurangi penyerapannya.

Contoh gangguan pencernaan lemak ?

Gangguan fungsi empedu.

Ekskresinya lambat

sehingga dapat menimbulkan akumulasi dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala keracunan.

Kelebihan dosis dapat menyebabkan efek serius !

Widyastiwi - Farmol II 7

Page 8: Vitamin 2016

VITAMIN LARUT AIR

Semua vitamin larut air mudah diserap di dinding usus dan mudah pula dikeluarkan bersama urin. kecuali vitamin B-12 yang penyerapannya

membutuhkan adanya faktor intrinsik.

Kemungkinan timbulnya toksisitas akibat akumulasi vitamin dalam tubuh jarang terjadi.

Vitamin kelompok ini sedikit sekali disimpan di dalam tubuh.

Page 9: Vitamin 2016

VITAMIN LARUT LEMAK

9Widyastiwi - Farmol II

Page 10: Vitamin 2016

VITAMIN A

Bentuk Vitamin A :

Bentuk aktif : retinoid (retinol, asam retinoat) Ditemukan dalam minyak ikan, hati, mentega, susu,

telur

Produk di pasaran : umumnya dalam bentuk ester (asetat, propionat, palmitat)

Provitamin : karotenoid (karoten ,,) Terutama terdapat dalam sayuran (bayam, labu,

wortel), buah (pepaya, mangga, aprikot)

Dalam tubuh diubah menjadi retinol

karoten memiliki aktivitas paling tinggi

Widyastiwi - Farmol II 10

Page 11: Vitamin 2016

FUNGSI VITAMIN A

Pertumbuhan epitel

Melindungi mukosa dari keratinisasi Menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa di seluruh tubuh,

sehingga jaringan tersebut tidak mudah rusak dan tidak terjadi hiperkeratosis di kulit, conjungtiva kornea dan sebagainya.

Meninggikan daya tahan mukosa dari infeksi epitel

Komponen rhodopsin dalam proses melihat Rhodopsin, suatu pigmen fotosensitif yang dibutuhkan retina

mata untuk dapat melihat pada keadaan gelap. Bergabung dengan opsin (pigmen merah dari retina) untuk

membentuk rhodopsin (warna ungu penglihatan).

Merangsang sintesa RNA, glukoprotein dan kortikosteroid.

Widyastiwi - Farmol II 11

Page 12: Vitamin 2016

DEFISIENSI VITAMIN A

Diawali dengan adanya gangguan gelap terang (rabun ayam, rabun senja)

Gejala lebih lanjut :

Xeroftalmia : penebalan, pengeringan, keratinisasi konjungtiva mata (dry eye)

Keratitis, keratomalasia

Pengeringan dan keratinisasi mukosa, diare

Hiperkeratosis : Pengeringan kulit, keriput, dan pembentukan sisik pada kulit

Widyastiwi - Farmol II 12

Page 13: Vitamin 2016

PENGGUNAAN VITAMIN A

Vitamin a digunakan pada terapi dan pencegahan defisiensi vitamin A. Dapat diberikan dalam bentuk oral atau injeksi.

Suplemen vitamin A umumnya diberikan pada pasien sirosis bilier atau penyakit kolestasis kronis umumnya mengalami defisiensi vitamin A.

Widyastiwi - Farmol II 13

Page 14: Vitamin 2016

Vitamin A dan D sering digunakan bersama dalam krim atau salep, untuk pengobatan gangguan kulit ringan. Karena ?

Dapat membantu mengatasi hiperkeratosis.

Vitamin A tunggal (dalam bentuk asam retinoat / tretionin) untuk mengatasi berbagai gangguan kulit seperti jerawat dan psoriasis.

Digunakan juga untuk pasien retinitis pigmentosa untuk menghambat penurunan fungsi retina.

Widyastiwi - Farmol II 14

Page 15: Vitamin 2016

Widyastiwi - Farmol II 15

Page 16: Vitamin 2016

Asam retionat untuk terapi acne :

Membantu menipiskan dan melonggarkan lapisan tanduk mengikis sel permukaan.

Peningkatan mitosis kulit dan menghambat produksi keratin

Sediaan : 0,02 – 0,1 %.

Widyastiwi - Farmol II 16

Page 17: Vitamin 2016

Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap produk vitamin A Kehamilan Hipervitaminosis A. Pasien dengan nilai granulosit < 100/mm3

Perhatian !! Vitamin A : kategori X untuk kehamilan ! Vitamin A menembus plasenta. Keamanan vitamin A dengan dosis melebihi 6.000 IU/hari

selama masa kehamilan belum diketahui. Dosis melebihi US RDA 2.500 IU/hari harus dihindari pada

wanita hamil atau yang berpotensi hamil. Beta-karoten, prekursor vitamin A yang belum diketahui

bersifat teratogenik, dapat dipertimbangkan menjadi sumber vitamin A pada wanita hamil atau yang berpotensi hamil.

Widyastiwi - Farmol II 17

Page 18: Vitamin 2016

VITAMIN D (kalsiferol)

Dapat dalam bentuk :

alfacalcidol, calcifediol, calcitriol, colecalciferol, dihydrotachysterol, and ergocalciferol.

Analog terbaru : doxercalciferol, falecalcitriol, maxacalcitol, and paricalcitol.

Vitamin D3 fisiologis : Kolekalsiferol

Terbentuk dalam kulit dari pemecahan 7-dehidrokolestrol dengan cahaya matahari

Bentuk aktif : 1,25-dihidroksi-kolekalsiferol (kalsitriol)

Widyastiwi - Farmol II 18

Page 19: Vitamin 2016

Sumber Vitamin D : Minyak hati ikan, jaringan lemak hewan.

Vitamin D sintetis

Fungsi :

Membantu absorpsi kalsium dari usus

Meningkatkan reabsorpsi ion kalsium dari ginjal

Meningkatkan kadar kalsium darah Mekanisme : diduga menginduksi protein pengikat

kalsium di usus dan ginjal

Widyastiwi - Farmol II 19

Page 20: Vitamin 2016

kolekalsiferol 1,25-dihidroksi-kolekalsiferol

Gugus hidroksil C 25 : di hati

Gugus hidroksil C 1 : di ginjal

Aktivasi vitamin D oleh sinar UV berjemur 10 – 15 menit per

hari dapat mencukupi kebutuhan vitamin D

Widyastiwi - Farmol II 20

Page 21: Vitamin 2016

DEFISIENSI VITAMIN D

Pada bayi dan anak-anak, menyebabkan ? Rakhitis (O atau X) kekurangan kalsium dan

lemahnya sistem tulang menyebabkan deformasi kerangka.

Kifoskoliosis rakhitis

Pembentukan gigi terhambat

Pada dewasa Sindrom : hipokalsemia, hipofosfatemia,

demineralisasi tulang, nyeri tulang, tulang rapuh, kelemahan otot (osteomalasia)

Widyastiwi - Farmol II 21

Page 22: Vitamin 2016

PENGGUNAAN VITAMIN D

Defisiensi vitamin D, umumnya pada : Orang tua (> 50 tahun) Medapatkan sedikit sinar matahari Memiliki gangguan ginjal Memiliki kulit yang lebih gelap Laktosa intoleran

Vitamin D dalam bentuk kalsitriol digunakan bersama kalsium untuk terapi osteoporosis

Digunakan untuk terapi dan pencegahan status defisiensi vitamin D dan hipokalsemia Terutama pada pasien hipoparatiroidisme.

Widyastiwi - Farmol II 22

Page 23: Vitamin 2016

Kontraindikasi :

Hipersensitif

Hiperkalsemia

Perhatian :

Kategori kehamilan : C

Kalsitriol hanya digunakan apabila manfaat pemberian kalsitriol lebih besar daripada risiko terhadap janin.

Widyastiwi - Farmol II 23

Page 24: Vitamin 2016

HIPERVITAMINOSIS D

Intoksikasi berat – sangat berat hiperkalsemia dan hiperfosfatemia

Muntah, diare, nyeri sendi, sakit kepala, vertigo. Lebih parah menyebabkan gangguan jantung dan ginjal.

Kegagalan ginjal kalsifikasi ginjal

Kegagalan jantung kalsifikasi pembuluh darah, gangguan ritmik jantung

Widyastiwi - Farmol II 24

Page 25: Vitamin 2016

VITAMIN E (TOKOFEROL)

Bentuk vitamin E :

Tokoferol , , , paling aktif dan distribusi paling luas adalah tokoferol

Tokotrienol

Tokoferol hanya disintesis dari tanaman.

Sumber vitamin E terbesar : kecambah padi-padian, minyak tanaman, sayuran

Widyastiwi - Farmol II 25

Page 26: Vitamin 2016

FUNGSI VITAMIN E

Untuk mempercantik kulit ? The only established benefits of vitamin E

supplements are in people who have an actual deficiency. Vitamin E deficiencies are rare.

Fungsi biokimia vitamin E belum jelas. Kemungkinan : bekerja pada metabolisme antara

reaksi redoks, penangkap radikal, menghambat pembentukan peroksida, menghambat oksidasi

Dinyatakan baik untuk pasien gangguan hati, sirkulasi, insufisiensi jantung inconclusive.

Widyastiwi - Farmol II 26

Page 27: Vitamin 2016

DEFISIENSI VITAMIN E

Jarang, namun dapat terjadi

Pada anak anak dengan cystic fibrosis, atresia bilier, abnormalitas transport lipid

Bayi prematur dengan berat badan sangat rendah

Tanda dan gejala defisiensi : gangguan myopati dan neurologis.

Widyastiwi - Farmol II 27

Page 28: Vitamin 2016

Kontraindikasi : Hipersensitif

Perhatian Faktor risiko kehamilan: A atau C (bila dosis

melebihi RDA).

Hindari dosis tinggi pada trimester pertama.

Pada bayi baru lahir prematur: pemberian injeksi intravena vitamin E (mengandung polysorbates) dapat menyebabkan toksisitas hati dan ginjal.

Widyastiwi - Farmol II 28

Page 29: Vitamin 2016

HIPERVITAMINOSIS E

Umumnya ditoleransi dengan baik

Dosis lebih tinggi menyebabkan diare, nyeri abdomen, gangguan gastrointestinal, penglihatan buram, pusing.

Dosis besar : menyebabkan peningkatan kecenderungan pendarahan pada pasien defisiensi vitamin K.

Meningkatkan resiko trombosis.

Widyastiwi - Farmol II 29

Page 30: Vitamin 2016

VITAMIN K

Bentuk :

Senyawa naftokuinon termasuk : asetomenafton, menadiol, menadion, menatetrenon, dan fitomenadion.

Vitamin K fisiologis : menakuinon (vitamin K2)

Dapat diganti dengan fitomenadion (vitamin K1) dari tanaman

Menadion (vitamin K3) sintetis

Menadiol (vitamin K4) sintetis

Fitonadion : efek yang lebih cepat dan lebih lama dibandingkan menadion. Menadiol difosfat natrium mempunyai kekuatan setengah dari menadion

Fitomenadion > Menadion > Menadiol

Widyastiwi - Farmol II 30

Page 31: Vitamin 2016

Sumber :

Banyak terdapat pada tanaman hijau, paling banyak dalam tanaman dengan klorofil tinggi.

Bakteri (Staphylococcus, basil TBC, coli usus) Coli usus flora normal.

Tidak seperti vitamin lain tidak termasuk dietary supplement !

Widyastiwi - Farmol II 31

Page 32: Vitamin 2016

FUNGSI VITAMIN K : Vitamin K kofaktor esensial di hati untuk sintesis

protrombin (faktor II) dan faktor koagulasi lain (faktor VII, IX, dan X)

DEFISIENSI VITAMIN K : Umumnya terjadi di neonatus, namun jarang pada

dewasa. Dapat terjadi pada pasien sindrom malabsorpsi,

jaundice obstruktif, penyakit hati. Efek ? Hipoprotrombinemia clotting time diperlambat pendarahan spontan

antagonis vitamin K : warfarin dan kumarin

Widyastiwi - Farmol II 32

Page 33: Vitamin 2016

INDIKASI VITAMIN K

Semua keadaan defisiensi vitamin K. Pencegahan dan pengobatan hipoprotrombinemia

yang disebabkan oleh induksi turunan kumarin atau obat lain yang menginduksi defisiensi vitamin K

Hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh malabsorpsi atau ketidakmampuan untuk mensintesis vitamin K

Pendarahan pada bayi

Jika ada kerusakan hati (sirosis, atropi hati) vitamin K tidak bermanfaat.

Widyastiwi - Farmol II 33

Page 34: Vitamin 2016

Fitomenadion :

Efek samping Cyanosis, hipotensi, pusing, hiperbilirubinemia, rasa

tidak enak pada perut, reaksi pada tempat penyuntikan (pada pemberian secara i.v), dyspnea, reaksi anafilaksis, diaforesis, reaksi hipersensitifitas.

Kategori kehamilan : C

Pemberian fitomenadion > 2,5 mg menyebabkan hiperkoagulabilitas dan resisten terhadap efek antikoagulan untuk beberapa hari. dipilih dosis serendah mungkin dan terus pantau kadar protrombin.

Widyastiwi - Farmol II 34

Page 35: Vitamin 2016

VITAMIN LARUT AIR

35Widyastiwi - Farmol II

Page 36: Vitamin 2016

KELOMPOK VITAMIN LARUT AIR

Vitamin B (8 kelompok)

B1, B2, B3,B5,B6, B9, B12

Tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, piridoksin, asam folat, dan kobalamin.

Vitamin C (asam askorbat)

36Widyastiwi - Farmol II

Page 37: Vitamin 2016

VITAMIN B

Kelompok vitamin B adalah kelompok vitamin yang berperan dalam menjalankan metabolisme sel.

Pembentukan sumber energi

pembentukan sel darah merah

37Widyastiwi - Farmol II

Page 38: Vitamin 2016

Vitamin B1 (Thiamine)

Vitamin larut air, meskipun beberapa turunannya lipofil.

Fungsi : Koenzim esensial dalam metabolisme karbohidrat

(dalam bentuk pirofosfat) Kebutuhan thiamin berhubungan dengan asupan

karbohidrat dan laju metabolik.

Sumber : sereal, kacang-kacangan, ragi, hati, ginjal, jantung, otak, ikan. Tepung dan roti. Catatan : kemungkinan hilang dalam proses

pemasakan.

38Widyastiwi - Farmol II

Page 39: Vitamin 2016

Defisiensi

Berkurangnya kemampuan fisik dan psikis Tidak nafsu makan, bobot badan menurun Atrofi otot, teritama ekstremitas bawah Perubahan EKG Beri beri syndrome

Beri-beri kering kronis : neuropati perifer, kelemahan otot, paralisis.

Beri-beri basah akut : cardiac failure, udem.

Defisiensi thiamin parah : Wernicke-Korsakoff syndrome (demielinasi SSP) terutama pada pasien alkoholisme

Asidosis laktat, penurunan fungsi neurologis.

39Widyastiwi - Farmol II

Page 40: Vitamin 2016

Efek samping : Jarang, namun dapat terjadi hipersensitivitas,

terutama pada dosis parenteral. Hipersensitivitas bervariasi dari yang ringan

sampai shock anafilaksis.

Umumnya diberikan dalam bentuk garam hidroklorida atau nitrat.

Bentuk garam lain : disulfida, monofosfat (monofosfatiamin)

Thiamin mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif tiamin pirofosfat (TPP) Bentuk garam pirofosfat diberikan pada pasien dengan gangguan metabolisme Tidak dapat memetabolisme thiamin dalam bentuk aktif,

misal koma diabetikum.

40Widyastiwi - Farmol II

Page 41: Vitamin 2016

VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)

Sumber :

Ragi, padi-padian, polong-polongan, hati, ginjal, susu, keju, brokoli, bayam, sintesis flora normal usus.

Fungsi : koenzim dari enzim flavin

Penting dalam penghantaran hidrogen pada rantai pernapasan, dehidrasi asam lemak, deaminasi oksidatif asam amino, reaksi redoks aldehidoksidase, xantin oksidase.

Selain itu, berperan dalam fungsi asam nikotinat dan piridoksin

41Widyastiwi - Farmol II

Page 42: Vitamin 2016

DEFISIENSI RIBOFLAVIN

Jarang terjadi dapat disintesis oleh mikroba usus.

Defisiensi jika ? Diare kronis

Terapi jangka panjang sulfonamid

Defisiensi sindrom ariboflavinosis : Angular cheilitis, dermatitis wajah, glositis,

konjungtivitis.

Dapat juga menunjukkan gejala defisiensi asam nikotinat dan piridoksin.

42Widyastiwi - Farmol II

Page 43: Vitamin 2016

VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)

Bentuk :

Piridoksin (utama)

Bentuk lainnya : Piridoksol, piridoksal, dan piridoksamin

Yang lebih dipilih : piridoksol lebih stabil terhadap panas, basa, dan asam.

Sumber :

Daging (ayam), hati, ginjal, sereal, telur, ikan, otak.

43Widyastiwi - Farmol II

Page 44: Vitamin 2016

Defisiensi Piridoksin

Neuritis, kejang, anemia hipokromik, penyakit kulit.

Jarang terjadi kapan terjadi ?

Pasien TBC Isoniazid (INH) menyebabkan

defisiensi piridoksin.

Sering dikombinasi dengan INH.

44Widyastiwi - Farmol II

Page 45: Vitamin 2016

Kebutuhan dan Dosis Piridoksin

Kebutuhan harian : 1 – 2 mg.

Kebutuhan meningkat saat hamil dan konsumsi protein tinggi, hamil.

Dosis :

Defisiensi : sampai 150 mg per hari.

Anemia sideroblastik : 400 mg

Hiperemesis gravidarum dan kinetosis : 100 – 300 mg

Profilaksis neuritis perifer pada terapi INH : 10 mg (sampai 50 mg), 50 mg 3x sehari bila neuritis perifer muncul.

45Widyastiwi - Farmol II

Page 46: Vitamin 2016

Interaksi Obat & Efek Samping

Efek Samping : Penggunaan jangka panjang piridoksin dosis besar

terkait dengan neuropati perifer parah.

Batas atas rekomendasi harian : 100 mg.

Piridoksin berinteraksi dengan cukup banyak obat Menurunkan efek levodopa

Menurunkan kadar serum fenobarbital dan fenitoin

Banyak obat meningkatkan kebutuhan piridoksin : hidralazin, isoniazid, penisilamin, kontrasepsi oral.

46Widyastiwi - Farmol II

Page 47: Vitamin 2016

VITAMIN B5 (ASAM PANTOTENAT)

Fungsi :

Bagian dari koenzim A : mengaktifkan asam asetat dan asam lemak lainnya menjalankan fungsi metabolisme

Sumber :

Ragi, hati, daging, susu, kuning telur

Defisiensi : -

Kebutuhan harian : 10 mg

47Widyastiwi - Farmol II

Page 48: Vitamin 2016

Dekspantenol :

alkohol dari asam pantotenat.

Digunakan secara topikal merangsang epitelisasi luka dan luka bakar

48Widyastiwi - Farmol II

Page 49: Vitamin 2016

VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)

Sumber : Sayuran hijau (bayam, brokoli, kol), kacang,

polong,

Lemon, pisang, melon,

Roti, jus, sereal yang diperkaya asam folat

Fungsi : Bentuk aktif tetrahidrofolat adalah koenzim dari

berbagai proses metabolik termasuk sintesis nukleotida purin pirimidin, konversi asam amino, dan mengaktifkan asam format (untuk sintesis purin)

49Widyastiwi - Farmol II

Page 50: Vitamin 2016

DEFISIENSI ASAM FOLAT

Terjadi pada pasien : Asupan tidak mencukupi (malnutrisi) Malabsorpsi Kebutuhan meningkat (hamil) Banyak kehilangan asam folat (hemodialisis) Penggunaan antagonis folat atau obat yang mengganggu

metabolisme folat Contoh ? antiepileptics, oral contraceptives, antituberculous drugs,

alcohol, and folic acid antagonists such as methotrexate, pyrimethamine, triamterene, trimethoprim, and sulfonamides

Gejala : Anemia makrositer, tanpa disertai gangguan neural

50Widyastiwi - Farmol II

Page 51: Vitamin 2016

Kebutuhan dan Dosis Asam Folat Kebutuhan harian : 150 – 200 mcg per hari

Kebutuhan meningkat pada wanita hamil (penting untuk mencegah anemia dan neural tube defect pada janin)

Dosis : Anemia : 10 – 20 mg oral atau 1 – 5 mg parenteral per

hari

Pemberian parenteral diberikan untuk pasien malabsorpsi

51Widyastiwi - Farmol II

Page 52: Vitamin 2016

VITAMIN B12 (KOBALAMIN)

Vitamin B12 : senyawa yang mengandung cobalt cobalamin

Bentuk :

Sianokobalamin, hidroksokobalamin, mekobalamin

Sumber :

Ikan, kerang, daging, ayam, telur, produk susu, sereal.

52Widyastiwi - Farmol II

Page 53: Vitamin 2016

Defisiensi Vitamin B12

Terjadi pada : Malnutrisi Vegetarian vit.B12 tidak ada di sayuran! Pasien gastrektomi Vit. B12 diabsorpsi dengan berikatan dengan faktor intrinsik di

mukosa gastrik (glikoprotein).

Defisiensi menyebabkan : Demielinasi saraf, gangguan saraf anemia ? Anemia pernisiosa (megaloblastik) Apa perbedaan anemia kekurangan asam folat dan vitamin

B12?

53Widyastiwi - Farmol II

Page 54: Vitamin 2016

Kebutuhan dan Dosis Kobalamin

Kebutuhan Harian : 1 -2 mcg per hari

Defisiensi : 100 mcg

Anemia pernisiosa : Tanpa gangguan neural : 250 - 1000 mcg IM dua hari

sekali sampai 1-2 minggu, lalu 250 mg per minggu sampai darah normal.

Dengan gangguan neural : 1000 mcg dua hari sekali sampai membaik.

Profilaksis : 1000 mcg setiap 2 – 3 bulan

Hidroksokobalamin > sianokobalamin Ikatan plasma lebih baik

54Widyastiwi - Farmol II

Page 55: Vitamin 2016

Efek Samping dan Interaksi Obat

Efek Samping :

Hipersensitivitas (terutama pada parenteral)

Aritmia karena hipokalemia

Nausea, sakit kepala

Interaksi Obat :

Absorpsi B12 turun karena neomisin, asam aminosalisilat, antagonis H2, omeprazol, kolkisin.

Kadar serum menurun dengan kontraspsi oral

55Widyastiwi - Farmol II

Page 56: Vitamin 2016

VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)

Dalam bentuk kristal lebih stabil terhadap oksigen, dalam larutan cepat terurai menjadi asam oksalat

Sumber :

Terdapat pada seluruh sel makhluk hidup, dapat disintesis sendiri oleh hewan. Kecuali kera, marmot, dan.. Manusia.

Utama : buah segar (tomat, pepaya, jeruk,dll)

56Widyastiwi - Farmol II

Page 57: Vitamin 2016

Fungsi Vitamin C :

Pembentukan kolagen dan materi interseluler

Hidroksilasi hormon korteks adrenal

Hidroksilasi dopamin menjadi nor-adrenalin

Hidroksilasi prolin menjadi hidroksiprolin yang mutlak perlu pembentukan kolagen

Perubahan asam folat menjadi asam folinat

Pengaktifan trombin

Meningkatkan kekebalan tubuh

Meningkatkan absorpsi besi.

57Widyastiwi - Farmol II

Page 58: Vitamin 2016

Defisiensi Vitamin C

Jarang pada orang dewasa, umumnya pada bayi, alkoholik, dan orang tua.

Defisiensi menyebabkan sindrom scurvy :

Kerapuhan kapiler dan pendarahan (terutama pada pembuluh kapiler gusi)

Anemia makrositik dan mikrositik

Lamanya penyembuhan luka

Kelelahan abnormal

Mudah terkena infeksi

58Widyastiwi - Farmol II

Page 59: Vitamin 2016

Kebutuhan dan Dosis Vitamin C

Kebutuhan harian :

60 mg

Meningkat pada (tidak lebih dari 300 mg) :

Aktivitas tubuh meningkat

Tumor ganas, rontgen, infeksi akut / kronis, penyakit metabolisme, kehamilan & menyusui.

Dosis

Defisiensi : 250 mg sekali sehari.

59Widyastiwi - Farmol II

Page 60: Vitamin 2016

TUGAS UNTUK PRAKTIKUM

Uraikan farmakologi vitamin berikut, besertapenggolongan obat dan kode registrasinya. Neurobion 5000® injeksi

Neorheumacyl Neuro®

Vitamin K injeksi

Methycobal®

Mediamer®

Medi-Klin TR®

Natur-E®

Bepanthen®

Alinamin® tablet

60Widyastiwi - Farmol II

Page 61: Vitamin 2016

61Widyastiwi - Farmol II