vit c

Upload: irma-nurtiana-syafitri

Post on 06-Mar-2016

41 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI1BAB II2PRA FORMULASI2I.TINJAUAN TENTANG OBAT21.LATAR BELAKANG OBAT22.TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT23. ORGANOLEPTIS34. MIKROSKOPIS35. KARAKTERISTIK FISIK / FISIKA MEKANIK46. KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA47. STABILITAS48. INKOMPATIBILITAS DENGAN EKSIPIEN59. PROSEDUR PENETAPAN KADAR510. RANCANGAN KEMASAN PRIMER & SEKUNDER511. RANCANGAN BROSUR612. PENENTUAN WAKTU KADALUARSA6II. ALTERNATIF-ALTERNATIF METODE PEMBUATAN.7III. FORMULA YANG DIBUAT7PENGUJIAN MUTU PRODUK JADI81.KESERAGAMAN BOBOT TABLET82.KESERAGAMAN UKURAN TABLET93.WAKTU HANCUR TABLET104.KEKERASAN TABLET115.KERAPUHAN TABLET12PEMBAHASAN13BAB III14PENUTUP14KESIMPULAN14

BAB IIPRA FORMULASI

I.TINJAUAN TENTANG OBAT 1.LATAR BELAKANG OBAT

Nama bahan obat: Vitamin C / Acidum ascorbicum / Asam askorbatNama kimia : 3-okso-l-gulofuranolaktonStruktur kimia:

BM: 176,13Kemurnian: asam askorbat mengandung tidak kurang dari99,0 % dan tidak lebih dari 100,5 % C6 H8 O6 . Efek terapeutik: Antiskorbut, antioksidan dan therapeutik agentDosis Pemakaian: DL: - / 75 mg 1 g(Farmakope Indonesia Edisi III Halaman 920, 959)2.TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT Farmakokinetik :Vit C mudah diabsorbsi mellui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak kenaikan kadar vit C dalam darah setelah diabsorbsi. Kadar dalam leukosit dan tromosit lebih besar dari pada plasma dan eritrosit. Distribusinya luas keseluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi dalam urin dalam bentuk utuh dan bentuk aram sulfatnya terjdi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4mg %(Farmakologi dan Terapi Universitas Indonesia Edisi 5 halaman 778)

Farmakodinamik : Pemberian vit C dalam keadaan normal tidak menunjukan efek farmakodinamik yang jelas. Tetapi pada keadaan defisieni, pemberian vit C akan menghilangkan gejala penyakit dengan jelas. (Farmakologi dan Terapi Universitas Indonesia Edisi 5 halaman 777)

Efek samping : Vit C dengan dosis lebih dari 1g/hari akan menyebapkan diare, hal ini terjadi karena efek iritasi langsug yang terjadi pada mukosa usus yang menyebapkan peningkatan peristaltic. Efek iritasi juga dapat menyebabkan efek uretritis non spesifik terutama pada uretra distal. Dosis besar tersebut juga meningkatkan bahaya terbentuknya batu ginjal, karena sebagian vit C dimetabolisme dan diekskresi sebagai oksalat. Penggunaan kronik vit C dosis besar dapat menyebabkan ketergantungan, dimana penurunan mendadak kadar vit C dapat menimbulkan rebound scurvy. Hal ini dapat dihindari dengan mengurangi asupan vit C secara bertahap. Vit C mega dosis dapat menyebapkan oksalosis yang meluas, aritmia jantung, dan kerusakan ginjal berat. Dosis Vitamin C 1g/hari dilaporkan meningkatkan kadar etinil estradiol plasma. Ibteraksi ini dapat mengakibatkan break through bleeding dan kegagalan kontrasepsi, bila pemakai kontrasepsi oral yang mengandung etinil estradiol tersebut menghentikan penggunaan vitamin c secara tiba-tiba. Vitamin c mengakibatkan absorbs besi, sehingga dosis besar dapat berbahaya pada pasien hemokromatosis, talasemia dan anemia sideroblastik. Hemolysis ringan dilaporkan terjadi pada pasien dengan defisiensi G6PD. Hemolysis akut dapat mengakibatkan koagulasi intravaskuler di seminata dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. Vitamin c mega dosis juga dapat megakibatkan krisis Stickle cell.(Farmakologi dan Terapi Universitas Indonesia Edisi 5 halaman 778)

Interaksi Obat : vitamin C meningkatkan resorpsi besi, sedangkan vitamin B 12 diperlemah efeknya sehingga dapat terjadi defesiensi. Dosis diatas 10g sehari memperlambat efek anti koagulansia oral. (Obat-obat penting hal 857)3. ORGANOLEPTIS Warna: Putih /kuning Bau : Tidak berbau atau berbau lemahRasa : Asam(Farmakope Indonesia Edisi III halaman 47 dan Edisi IV halaman 39)4. MIKROSKOPISBentuk Kristal : Kristal jarum, biasanya piring, kadang-kadang jarum, system monoklinik (The Merck Index 13th ed )

5. KARAKTERISTIK FISIK / FISIKA MEKANIK1. Titik Lebur: 190C (HPE 6th Ed : 44)2. Bobot Jenis : 1,688 g/cm3( HPE 6th Ed : 44)3. Sifat Alir : Jelek (Berdasarkan percobaan)4. Kompaktibilitas : Jelek (Berdasarkan percobaan)5. Higroskopisitas : Tidak higroskopik, stabil di udara dalam keadaan kering dalam larutan mudah teroksidasi (FI IV hal 39)6. Polimorfisme: Bentuk kristal ( Martindale ed 36 halaman 1984)6. KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA

1. Kelarutan : mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform, eter dan benzena p. (Farmakope Indonesia Edisi III halaman 47 )2. pKa : pKa1= 4,17 ; pKa2= 11,57 ( Chemical Stability Of Pharmaceuticals Handbook For Pharmacist p. 138)3. Profil kelarutan terhadap pH : pH 2 (50 mg/ml) ; pH 3 (5 mg/ml) (Merck Index Book I 30th ed p 141)4. Laju Disolusi : Waktu hancur tidak lebih dari 30 menit (Farmakope Indonesia Edisi IV halamn 47)5. Koefisien partisi :-7. STABILITAS 1. Stabilitas bahan padat- terhadap suhu : melebur pada suhu lebih kurang 190C- terhadap cahaya : lambat laun menjadi warna gelap- terhadap kelembaban : mudah terurai oleh asam dehidroaskorbat(Codex 11th halaman 61)2. Stabilitas larutan Terhadap pelarut : Tidak stabil dalam larutan, terutama larutan basa Terhadap pH : stabilitas maksimum pada pH 5,6 Terhadap cahaya : Mudah teroksidasi dengan adanya panas yang dikatalisis oleh tembaga dan besi. Terhadap oksigen : Mudah teroksidasi oleh adanya oksigen yang dikatalisis oleh tembaga dan besi.(HPE 6th Ed : 45)8. INKOMPATIBILITAS DENGAN EKSIPIENTidak kompatibel dengan alkali, ion logam berat, terutama tembaga dan besi, bahan-bahan pengoksidasi, methenamine, fenilefrin hidroklorida, pyrilamine maleat, salisilamid, natrium nitrit, natrium salisilat, salisilat theobromine, dan picotamide. Selain itu, asam askorbat telah ditemukan mengganggu tes kolorimetri tertentu dengan mengurangi intensitas warna yang dihasilkan.(HPE 6th Ed : 45) 9. PROSEDUR PENETAPAN KADAR

Timbang seksama lebih kurang 400mg, larutkan dalam campuran 100ml air dan 25 ml asam sulfat 2 N, tambahkan 3ml kanji LP. Titrasi segera dengan iodum 0,1 N LV. ( 1 ml iodum 0,1 N setara dengan 8,806 mg C6H8O6 ).(Farmakope Indonesia IV Edisi III halaman 47) Masukkan tidak kurang dari 20 tablet kedalam labu terukur 1000ml yang berisi 250 ml asam metafosfat asetat LP. Sumbat labu, kocok secara mekanik selama 30 menit hingga tablet hancur secara sempurna. Encerkan dengan air add tanda dan campur. Pindahkan sebagian larutan kedalam tabung sentrifuga, sentrifius hingga diperoleh filtrate jernih. Jika perlu encerkan secara kuantitatif beningan dengan air, sehingga diperoleh larutan dengan kadar lebih kurang 500 g per ml. pipet 4ml larutan setara dengan lebih kurang 2 mg asam askorbat, masukkan kedalam labu Erlenmeyer 5ml. hitung jumlah mg asam askorbat yang setara dengan larutan baku diklorofenol indovenol LV.(Farmakope Indonesia IV Edisi III halaman 47)10. RANCANGAN KEMASAN PRIMER & SEKUNDER Rancangan kemasan primer

Etiket nama obat jadi nettoKomposisi obat Nama industri farmasi Alamat industri farmasiNo reg, no batch Tanggal kadaluarsa Cara penyimpanan Tanda obat bebasStrip nama obat jadi Nama industri farmasiNo reg No batch Tanggal kadaluarsa

Rancangan kemasan sekunder

Nama obat jadi Netto Komposisi obat Nama industri farmasi No reg, no batchTanggal kadaluarsa Cara penyimpanan Tanda obat bebas

11. RANCANGAN BROSUR

Nama obat jadi Netto Komposisi obat Nama industri farmasi Alamat industri farmasi No reg DosisCara penggunaan Farmakologi IndikasiKontra indikasiEfek samping Interaksi obat Perhatian atau peringatan Cara penyimpanan Logo obat bebas

12. PENENTUAN WAKTU KADALUARSA Dicari data t terbesar pada suhu tertentu Dicari orde reaksi yang diikuti bahan aktif Dihitung harga k (konstanta kecepatan reaksi) dengan rumus : -log (Co-Ct) = log Co-k.t/2,303 , saat t Ct = Co -log Co = log Co k.t/2,303 , k = log 2 x 2,303/ t Dihitung waktu saat bahan aktif tinggal 90% (t90) dengan rumus t90 = log 0,9x2,303 / -k Persyaratan: tablet asam askorbat mengandung asam askorbat C6H8O6 tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket (FI IV p.39)

II. ALTERNATIF-ALTERNATIF METODE PEMBUATAN.

Sesuai diagram yang diatas Vitamin C dengan tablet 50 mg yang berarti dosis kecil maka digunakan metode cetak langsung.III. FORMULA YANG DIBUAT

NONAMA BAHANJUMLAH (mg/tablet)JUMLAH 400 TABLET (gr)

1Vitamin C5020

2Avicel 49,2519,79

3Spray Dried Lactose 19778,89

4Cab-O-sil 0,750,3

5Asam Stearat 1,51,2

*Bobot tablet : 50 mg

Zat pengisi (diluents), dimaksudkan untuk memperbesar volume tabletZat penghancur (disintegrant), dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perutZat pelican (lubricant), dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan(Ilmu Meracik Obat halaman 211)

PENGUJIAN MUTU PRODUK JADI1. KESERAGAMAN BOBOT TABLETALAT: Analitic BalancePROSEDUR:(Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Kedua, Hal 656, USP XX-NF XV, dan Farmakope Indonesia Edisi ketiga, hal 7)1. Timbang 20 tablet yang diambil secara acak satu persatu.1. Dihitung berat rata-rata tablet.1. Dibandingkan berat tiap tablet dengn berat rata-rata.Tablet memnuhi syarat USP bila tidak lebih dari tablet yang beratnya diluar batasan presentase, serta tidak satupun tablet yang beratnya lebih dari 2 kali batasan presentase yang di ijinkan. Toleransi penyimpangan berat untuk tablet yang tidak disalut berbeda-beda, tergantung pada berat rata-rata tablet (table 1)Berat rata-rata tablet (mg)Perbedaan Presentase Maksimum yang Di perkenankan

130 atau kurang130 324Lebih dari 32410%7,5%5%

Bobot tablet yang direncanakan: 300 mg = 0,300 gRentang bobot: 7,5% (0,2275 g 0,3225 g)Single Punch ManualNo.BOBOT TABLET (g)No.BOBOT TABLET (g)No.BOBOT TABLET (g)

1.0,31 g8.0,34 g15.0,30 g

2.0,31 g9.0,34 g16.0,29 g

3.0,29 g10.0,31 g17.0,30 g

4.0,31 g11.0,30 g18.0,30 g

5.0,31 g12.0,31 g19.0,32 g

6.0,31 g13.0,31 g20.0,30 g

7.0,32 g14.0,30 g

Bobot tablet rata rata: 0,309 g/tabKesimpulan: Tablet memenuhi persyaratanSingle Punch OtomatisNo.BOBOT TABLET (g)No.BOBOT TABLET (g)

1.0,64 g11.0,65 g

2.0,60 g12.0,65 g

3.0,62 g13.0,64 g

4.0,66 g14.0,61 g

5.0,61 g15.0,67 g

6.0,60 g16.0,61 g

7.0,65 g17.0,62 g

8.0,67 g18.0,57 g

9.0,57 g19.0,61 g

10.0,61 g20.0,63 g

Bobot tablet rata rata: 0,625 g/tab2. KESERAGAMAN UKURAN TABLETALAT: Jangka SorongPROSEDUR:0. Letakkan tablet pada posisi horizontal untuk mengukur diameter tablet0. Letakkan tablet pada posisi vertikal untuk mengukur tebal tabletSingle Punch ManualNo.DIAMETER (mm)TEBAL (mm)D/T

1.1,150,392,95

2.1,140,392,92

3.1,150,323,59

4.1,150,392,95

5.1,140,392,92

Rata rata: 1,15 mm (diameter) dan 0.38 mm ( tebal)Persyaratan: Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet(Farmakope Indonesia, edisi ketiga, halaman 6)Rentang: 0,51 - 1,14 mmKesimpulan: Tablet tidak memenuhi persyaratan

Single Punch OtomatisNo.DIAMETER (mm)TEBAL (mm)D/T

1.1,120,571,96

2.1,130,571,98

3.1,130,562,02

4.1,140,572,00

5.1,130,562,02

Rata rata: 1,13 mm (diameter) dan 0.57 mm ( tebal)Rentang: 0,76 - 1,71 mmKesimpulan: Tablet memenuhi persyaratan3. WAKTU HANCUR TABLETALAT: Disolution testerPROSEDUR:1. Memasukkan 1 tablet pada masing-masing 6 tabung dari kernjang.1. Memasukan satu cakram pada setiap tabung dan menjalakan alat.1. Digunakan air bersuhu 37oC 2oC sebagai media dengan volume 900mL (kecuali dinyatakan mengunakan cairan lain dalam masing-masing monografi)1. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera pada monografi, keranjang diangkat dari media dan tabletnnya diobservasi. semua tablet harus sudah terdisintegrasi sempurna, jika 1 atau 2 tablet tidak terdisintegrasi secara pengujian di ulangi dengan menggunakan 12 tablet lainnya. Tidak kurang dari 16 tablet dari tablet yang di uji harus terdisintegrasi sempurna.

No.Waktu Hancur (detik)

1.00:00:15:53

2.00:02:14:53

3.00:02:00:03

Waktu Hancur: 00:02:14:53Persyaratan: < 15 menitKesimpulan: Tablet memenuhi persyaratan4. KEKERASAN TABLETALAT: Hardness testerPROSEDUR:1. Ambil tablet sebanyak 3 dari single punch (1 ton) dan 3 tablet dari single punch (2 ton).1. Alat/besi penahan dibersihkan dengan kuas.1. Tablet diletakkan tepat ditengah besi penahan dan alat dijalankan sehingga besi penahan menahan tablet.1. Lihat angka yang tertera, kemudian dicatat.

No.Kekerasan dari single punch 1 ton (kg)

1.8 kg

2. 9 kg

3. 9 kg

Rata-rata8,67 kg

Persyaratan: 4 kg 8 kgKesimpulan: Tablet tidak memenuhi persyaratan 5. KERAPUHAN TABLETALAT: Friability TesterPROSEDUR:1. Sebelum digunakan, dicek terlebih dahulu apakah bagian wadah tablet sudah bersih.1. Hubungkan alat dengan arus listrik.1. Ambil 14 tablet dari cetakan single punch, dibersihkan satu-persatu dengan kuas, kemudian semua tablet ditimbang (W1)1. Putar sekrup pada bagian wadah tablet kearah kiri dan lepaskan wadah tablet.1. Buka tutup wadah dan masukkan 10 tablet yang telah ditimbang kemudian tutup wadah.1. Pasang wadah tablet kearah pemutar, pasang sekrup kemudian putar kearah kanan hingga kencang.1. Putar penunjuk kecepatan kearah kanan sampai skala penunjuk menunjukkan skala 4 (alat sudah di setting untuk berputar dengan kecepatan 25 rpm, sehingga untuk menghasilkan total putaran 100 rpm maka alat diputar selama 4 menit).1. Tunggu sampai alat berhenti berputar, putar sekrup kearah kiri dan lepaskan wadah dan alat pemutar.1. Buka tutup wadah tablet kemudian keluarkan tablet dari wadah dan bersihkan tablet dari serpihan dengan bantuan kuas.1. Timbang 14 tablet tersebut dan catat hasil penimbangan (W2)1. Hitung presentase kerapuhan tablet.W1 W2 W2

1. Kerapuhan tablet =X 100%

No.Bobot awal (g)Bobot akhir (g)Kerapuhan (%)

1.3,19 g3,17 g0,63 %

Persyaratan: Kerapuhan tablet harus < 1% (USP 32 p.1216)Kesimpulan: Tablet memenuhi persyaratan

PEMBAHASANAnalisa kasus1. Problem apa saja yang timbul saat proses pencampuran hingga pencetakan tablet. Apa penyebabnya dan bagaimana penyelesaiannya?1. Kekerasan Tablet= karena kadar desintegran yang ditambahkan terlalu kecil sehingga pada saat pengempahan terbentuk massa tablet yang sangat kompaktibel1. Kadar desintegran diperbesar sehingga dapat meminimalkan kekerasan1. Jelaskan tujuan uji mutu fisik tablet! Pustaka dan persyaratan1. Uji kekerasan= untuk memperoleh gambaran tentang ketahanan tablet melawan tekanan mekanik atau tekanan pada saat pendistribusian dan penyimpanan1. Uji kerapuhan= untuk menentukan atau mengukur kekuatan fisik tablet non salut terhadap tekanan mekanik1. Uji desintegrasi= untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet menjadi partikel-partikel penyusunnya bila kontak dengan cairan. Untuk menggambarkan cepat lambat tablet hancur dalam cairan pencernaanPada uji kerapuhan, kekerasan, dan keseragaman bobot dihasilkan tablet yang tidak memenuhi syarat.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULANDari data yang didapat pada uji pengawasan mutu sebagai berikut :1. Keseragaman bobot tablet rata rata: 0,309 g/tab (manual) 0,625 g/tab (otomatis) Bobot tiap-tiap tablet yang didapat tidak memenuhi persyaratan1. Keseragaman ukuran tablet: Manual : 1,15 mm (diameter) dan 0.38 mm (tebal) : Ukuran tablet tidak memenuhi persyaratanOtomatis : 1,13 mm (diameter) dan 0.57 mm ( tebal) : Ukuran tablet memenuhi persyaratan1. Waktu hancur tablet: 00:02:14:53Tablet memenuhi persyaratan1. Kekerasan tablet: 8,67 kg Kekerasan tablet tidak memenuhi persyaratan.1. Kerapuhan Tablet: 0,63 %Tablet memenuhi persyaratan.Tablet vitamin C dibuat dengan metode cetak langsung, karena dosis yang kecil serta sifat alir dan kompaktibilitasnya baik, dan memiliki kompresibilitas yang sedang. Dengan pengisi kombinasi antara avicel pH 102 dan SDL agar didapat aliran dan kompresibilitas yang baik,