ferdidermawan.files.wordpress.com · web viewbab iv hasil dan pembahasan hasil penelitian kegiatan...

45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara dengan guru bidang studi matematika SD Negeri 13 Poasiapada tanggal 12 April 2015.dari hasil observasi awal dan wawancara tersebut khususnya kelas V-B SD Negeri 13 Poasia, masalah yang dirasakan oleh guru adalah kurangnya peran dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, hal ini dikarenakan siswa yang tidak memiliki keberanian untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran meskipun guru sudah melibatkan siswa namun siswa tetap pasif. Pada saat terjadi proses pembelajaran situasi kelas gaduh dan masih ada siswa yang sering keluar masuk ruangan sehinggamenurut gurunya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa serta keaktifan 24

Upload: phamdien

Post on 02-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pendahuluan

Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

dengan guru bidang studi matematika SD Negeri 13 Poasiapada tanggal 12 April

2015.dari hasil observasi awal dan wawancara tersebut khususnya kelas V-B SD

Negeri 13 Poasia, masalah yang dirasakan oleh guru adalah kurangnya peran dan

siswa dalam proses pembelajaran di kelas, hal ini dikarenakan siswa yang tidak

memiliki keberanian untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran meskipun

guru sudah melibatkan siswa namun siswa tetap pasif. Pada saat terjadi proses

pembelajaran situasi kelas gaduh dan masih ada siswa yang sering keluar masuk

ruangan sehinggamenurut gurunya diperlukan suatu model pembelajaran yang

dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa serta keaktifan siswa dalam belajar

khususnya mata pelajaran matematika.

Sementara hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi matematika

menunjukan bahwa hasil belajar matematika siswa keas V-B, masih relatif rendah.

Berdasarkan hasil diskusi selanjutnya antara peneliti dan guru matematika dengan

memperhatikan masalah yang dihadapi guru tersebut, maka peneliti dan guru

sepakat untuk menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat menumbuhkan

minat dan motivasi siswa serta keaktifan siswa untuk meningkatkan hasil

belajarnya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

24

Page 2: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

dalam mengajarkan matematika pada materi pecahan di kelas V-B SD Negeri 13

Poasia.

Pada hari selasa tanggal 14 April 2015 diadakan tes awal untuk untuk

mengetahui kemampuan siswa terhadap materi pecahan yang akan diajarkan, nilai

tes awal tersebut digunakan sebagai acuan untuk membentuk kelompok pada

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk melihat besarnya

peningkatan prestasi belajar siswa setelah model pembelajaran kooperatif tipe

STAD diterapkan. Soal-soal tes awal berupa materi prasyarat atau materi yang

berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Hal ini juga bertujuan untuk

menggali pengetahuan dan pengalaman belajar siswa yang telah diperoleh yang

ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan. Soal-soal tes awal tersebut

dapat dilihat pada lampiran 12. Pemberian tes awal ini dilakukian secara tertulis

selama 2 jam pelajaran dan diikuti oleh 31 siswa kelas V-B SD Negeri 13 Poasia.

Berdasarkan hasil tes awal yang dilakukan ketuntasan siswa secara klasikal

terhadap konsep dasar materi pelajaran yyang akan diajarkan hanya 18,52% atau

sebanyak 5 orang siswa memperoleh nilai ≥ 60 dari jumlah siswa 31 dengan nilai

rata-rata 43,3. Ini memberikan gambaran bahwa penguasaan siswa terhadap

konsep dasar materi yang akan diteiti masih rendah dan secara klasikal belum

memenuhi standar yang ditetapkan sekolah yaitu 80% dari seluruh siswa harus

memperoleh nilai ≥ 60. Hasil tes awal ini menjadi patokan bagi guru dan

penelitiuntuk mulai melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan.

25

Page 3: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

2. Tindakan Siklus I

a. Perencanaan

Hal pertama yang dilakukan adalah peneliti bersama guru

membentuk/menyusun kelompok siswa berdasarkan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD berdasarkan hasil tes awal yang diberikan. Siswa yang

memperoleh nilai yang rendah dikelompokkan dengan siswa yang memperoleh

nilai yang tinggi, agar siswa yang memperoleh nilai rendah merasa lebih percaya

diri dan dihargai oleh temannya. Daftar kelompok dapat dilihat pada lampiran 3.

Setelah kelompok terbentuk, maka peneliti melakukan konsultasi dengan guru

mata pelajaran untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

(1) Membuat RPP untuk tindakan siklus I. RPP ini dibuat berdasarkan silabus

yang dijadikan acuan penelitian (Lampiran 1). RPP yang dibuat untuk siklus I

terdiri dari 2 pertemuan pada materi “pecahan”, dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada siklus I memiliki indikator : (1) menyelesaikan

operasi penjumlahan berbagai bentuk pecahan, (2) menyelesaikan operasi

pengurangan berbagai bentuk pecahan. Berdasarkan langkah-lngkah yang ada

dalam RPP kemudian disusun skenario pembelajaran untuk setiap pertemuan.

(2) Membuat lembar observasi terhadap siswa dan guru selama proses

pembelajaran berlangsung, dengan aspek yang diobservasi adalah hal-hal

yang didasarkan pada langkah-langkah yang ada dalam RPP.

26

Page 4: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

(3) Menyiapkan LKS sebagai pendukung pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

(4) Merancang alat evaluasi untuk te indakan siklus I

(5) Menyiappkan jurna refleksi diri untuk tindakan siklus I

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari selasa tanggal

14 April 2015 dan hari sabtu pada tanggal 18 Apri 2015 dengan pertemuan

pertama berlangsung selama 3 x 35 menit dan pertemuan kedua berlangsung

selama 3 x 35 menit. Subyek penelitian adalah kelas V-B SD Negeri 13 Poasia

semester 2 tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 16 siswa laki-laki dan 15

siswa perempuan.

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru mata pelajaran kelas V-B SD

Negeri 13 Poasia, sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat (observer).

Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari selasa, 14 April 2015 dengan indikator pencapaian

menentukan operasi penjumlahan berbagai bentuk pecahan, dengan alokasi waktu

2 jam pelajaran. Untuk pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan RPP yang telah

disiapkan sebelumnya sebagai mana tercantum pada lampiran 5.

Pada pertemuan pertama kegiatan belajar mengajar diawali dengan

mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa satu persatu berdasarkan

urutan absen, kemudian guru langsung menyampaikan materi yang akan

dipelajari. Guru menghubungkan materi prasyarat dengan materi pelajaran yang

27

Page 5: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

akan diajarkan namun guru tidak memberikan motivasi kepada siswa tetapi

langsung menyampaikan tujuan pembelajaran tanpa menyampaikan model

pembelajaran yang akan digunakan. Guru mengawali kegiatan ini dengan

menyajikan informasi mengenai materi pecahan,khusunya pengertian pecahan dan

menyelesaikan operasi pecahan berbagai bentuk. Setelah siswa paham guru

melanjutkan materi dengan indicator yang kedua, akan tetapi terlebih dahulu guru

memberikan penyampaian kepada siswa agar tidak membuat kelas menjadi gaduh

dan agar mereka memperhatikan penjelasan guru karena akan ditunjuk menjawab

pertanyaan selesai guru menjelaskan.

Setelah menyajikan informasi guru kemudian melanjutkan dengan

membagi kelompok. Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok seperti

kelompok sebelumnya, tiap kelompok dengan kemampuan anak yang heterogen,

pada tahap ini guru tidak lagi mengalami kesulitan malah sebelum mereka di

instruksikan untuk bentuk kelompok semula mereka sudah langsung membentuk

sesuai dengan kelompok sebelumnya. Setelah guru menjelaskan materi, guru

membagikan LKS 1.1 ke masing-masing kelompok kemudian guru menyuruh

siswa untuk mengerjakan LKS 1,1 yang telah dibagikan dengan berdiskusi.

Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja dan keaktifan siswa daalam

kelompok serat mmengarahkan / membantu kelompok yang mengalami kesulitan.

Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya dan ada beberapa siswa yang tampil untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok meskipun masih ada yang malu-malu

28

Page 6: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

untuk tampil presentasi. Setelah presentasi maka diberikan kesempatan kelompok

lain untuk menanggapi jawaban yang ada dan disini kemudian guru mengarahkan

siswa kejawaban yang benar. Penghargaan kelompo diberikan kepada keompok

yang presentasinya terbaik dan tercepat dengan meminta siswa untuk memberikan

tepukan yang meriah dan ada pula yang menggunakan kata bagus.

Guru tidak membimbng siswa ntuk menyimpulkan materi pelajaran yang

telah diajarkan. Tetapi guru langsung memberikan soal tugas (PR) untuk siswa

sebanyak 5 nomor yang ada dibuku paket. Guru selanjutnya langsung menutup

pertemuan. Seperti sebelumnya, setelah pertemuan guru bersama peneliti

selanjutnya mendiskusikan lagi beberapa kekurangan/kelemahan yang ada untuk

diperbaiki pada pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Evaluasi

1) Observasi

Pada setiap pertemuan peneliti selaku pengamat (observer ) mengamati

proses pembelajaran sejak pertemuan pertama sampai pertemuan kedua dengan

menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini meliputi lembar observasi

pembelajaran terhadap guru dan terhadap siswa. Untuk setiap aspek yang diamati

berdasarkan RPP yang telah dibuat dan ditunjukkan untuk guru matematika dan

siswa kelas V-B SD Negeri 13 Poasia. Aspek-aspek yang diobservasi selama

proses pembelajaran kooperatif tipe STAD berlangsung adalah : minat dan

kemampuan siswa mengikuti proses pembelajaran, sikap siswa yang dapat

dipercaya, menghargai guru, tanggung jawab sosial maupun individu, kemampuan

29

Page 7: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

siswa untuk bertanya, mengajukan pendapat serta berdiskusi dalam kelompok.

Selain itu cara guru mengajar dan menyajikan materi serta langkah-langkah

pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Untuk lebih

jelasnya lembar observasi terhadap guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran.

Hasil observasi pada siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pertemuan 1

Berdasarkan hasl observasi pada pertemuan I menunjukan skor rata-rata

pengamatan pembelajaran kooperatif guru sebesar 60 % sedangkan skor rata-rata

hasil observasi siswa sebesar 52,94%. Hal ini menunjukan bahwa dari segi proses

kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dimana indikator keberhasilan

sudah mencukupi. Untuk rekapitulasi ketuntasan proses pelaksanaan skenario

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Hasil observasi guru menunjukan hal-

hal sebagai berikut:

1) Guru tidak memotivasi siswa, tetapi langsung memberikan apresepsi sehingga

hanya sebagian siswa saja yang antusias mengikuti pelajaran

2) Guru tidak menyampaikan model pembelajaran yang digunakan

3) Guru kurang optimal mengawasi siswa saat bwkwrja kelompok

4) Guru tidak memberikan kesimpulan akhir atas semua pertanyaan yang muncul

saat diskusi

5) Guru tidak memberikan penghargaan untuk kelompok yang memperoleh hasil

terbaik

30

Page 8: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

6) Tidak maksimalnya guru dalam memanfaatkan waktu sehingga ada beberapa

poin yang tidak terlaksana

Hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai berikut :

1) Siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru

2) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru

3) Sebagian besar siswa sudah bisa menyelesaikan soal yang diberikan

4) Siswa masih malu-malu untuk mengajukan pertanyaan pada guru jika ada

masalahnya

b. Pertemuan 2

Berdasarkan hasl observasi pada pertemuan I menunjukan skor rata-rata

pengamatan pembelajaran kooperatif guru sebesar 70 % sedangkan skor rata-rata

hasil observasi siswa sebesar 64,71%. Hal ini menunjukan bahwa dari segi proses

kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dimana indikator keberhasilan

sudah mencukupi. Untuk rekapitulasi ketuntasan proses pelaksanaan skenario

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Hasil observasi guru menunjukan hal-

hal sebagai berikut:

1) Guru belum memberikan motivasi pada siswa pada awal pembelajaran

2) Guru suda maksimal mengawasi kegiatan siswa diskusi dalam kelompok

3) Guru sudah optimal memanfaatkan waktu dengan baik

4) Guru belum menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan

Hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai berikut :

1) Masih ada siswa yang yang tidak memperhatikan penjelasan guru

31

Page 9: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

2) Masih ada siswa yang bercerita saat guru menjelaskan

3) Siswa sudah aktif dalam mengerjakan soal yang ada pada LKS

4) Siswa sudah lebih aktif dan berani mempresentasikan hasil pekerjaannya

didepan kelas

2) Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebanyak 2 pertemuan, maka

pertemuan ketiga penelitian dilanjutkan dengan memberikan evaluasi kepada

siswa berupa tes tindakan siklus I pada hari sabtu tanggal 18 April 2015. Soal-soal

evaluasi ini bersumber dari materi pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang telah

dipelajari siswa yang merupakan penjabaran dari kompetens dasar 5.2 yaitu “

menyelesaikan penjumlahan dan perkalian berbagai bentuk pecahan”. Tes ini

bertujuan untuk melihat sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai siswa setelah

model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan dan untuk melihat seberapa

besar sumbangan skor yang diberikan oleh masing-masing anggoa kelompok

kepada elompoknya. Besarnya sumbangan skor yang diberikan akan menentukan

suatu kelompok termaksud dalam 3 kategori yaitu, kelompok super, kelompok

hebat, kelompok baik. Soal tes siklus II dapat dilihat pada lampran.

Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukan penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran menagalami peningkatan dari tes awal. Pada tes awal, siswa yang

memperoleh nilai ≥ 60 hanya sebanyak 5 siswa atau sebesar 18,52% dengan nilai

rata-rata 43,33. Sedangkan pada tes hasil tindakan siklus I siswa yang

32

Page 10: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 16 siswa atau sebesar 59,26% dengan rata-rata

60,74. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa mengalami

peningkatan sebesar 40,74% atau sebanyak 6 siswa dari tes awal.

Berdasarkan hasil tes tindakan siklus I nilai peningkatan siswa diperoleh

dari menentukan nilasi dasar (awal) yang diambil dari hasil tes awal tiap anggota

kelompok yang kemudian ditentukan berapa poin nilai peningkatannya. Dari nilai

peningkatan tersebut masing-masing kelompok diberikan penghargaan yaitu

terdapat 3 kelompok yang termaksud dalam kriteria kelompok super dengan nilai

rata-rata 28 untuk kelompok 2, dengan nilai rata-rata 27,5, dan dengan nilai rata-

rata 25 untuk kelompok 4. Dan 3 kelompok yang termaksud dalam kriteria

kelompok hebat yaitu kelompok 1 dengan nilai rata-rata 24, kelompok 5 dengan

nilai rata-rata 22,5, dan kelompok 3 dengan nilai rata-rata 20 untuk. Daftar skor

perkembangan kelompok siswa dapat diliht pada lampira.

d. Refleksi

Pada tindakan siklus I terlihat bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif masih belum sempurna. Pada tahap ini, peneliti bersama guru secara

kolaboratif menilai dan mendiskusikan kelemahan dan kekurangan yang terdapat

pada pelaksanaan tindakan siklus I untuk selanjutnya akan diperbaiki pada

tindakan siklus II. Penerapan model pembelajaran koopeatif merupakan hal yang

baru bagi siswa. Berdasarkan hasil observasi peneliti menilai siswa belum dapat

memahami betul tujuan pembelajaran secara kooperatif yang mengutamakan

kebersamaan dalam kerja kelompok, keterbukaan, komunikasi, kemauan dalam

33

Page 11: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

membantu teman, kemauan berperan serta untuk lebih aktif kedalam kelompok.

Di samping itu siswa juga belum belajar saling menghargai dalam hidup

berdampingan satu sama lain, sehingga kebersamaan kurang terjalin dengan baik

dan pada akhirnya kegiatan masih didominasi oleh siswa tertentu saja terutama

hanya siswa yang gemar mata pelajaran matematika. Siswa masih kurang

bersemangat dalam mengikuti pelajaran akibatnya, kurang motivasi dalam diri

siswa. Pemantauan guru kurang efektif terhadap kegiatan kelompok sehingga

kadang-kadang kelompok yang lebih membutuhkan bimbingan merasa kurang

diperhatikan. Dengan melihat kelemahan-kelemahan yang ada serta hasil belajar

matematika siswa pada tindakan siklus I yang belum memenuhi tujuan

pembelajaran dalam penelitian ini, maka penelitian dilanjutkan pada tindakan

siklus II.

3. Tindakan siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada siklus I, maka

peneliti bersama guru merencanakan tindakan siklus II. Kelemahan-kelemahan

dan kekurangan selama siklus I akan diperbaiki pada siklus II sehingga

diharapkan pelaksanaan model pembelajaran kooperatf tipe STAD dapat lebih

sempurna. Hal-hal yang perlu dilaksanakan pada siklus II adalah :

1) Guru harus memotivasi siswa agar siswa antusias dan bersemangat dalam

mengikuti pelajaran

34

Page 12: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

2) Guru harus menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan

3) Guru harus lebih optimal memanfaatkan waktu, agar semua tahapan skenario

dapat terlaksana dengan baik

4) Guru harus lebih maksimal mengawasi jalannya setiap tahapan dalam

pembelajaran kooperatif tipe STAD, agar tahapan tersebut dapat terlaksana

sesuai skenario yang telah ditetapkan.

Pada tahapan perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah hal-hal

sebagai berikut :

1) Peneliti membuat RPP untuk tindakan siklus II. RPP ini dibuat berdasarkan

silabus yang dijadikan acuan penelitian . RPP yang dibuat untuk siklus II

terdiri dari 2 pertemuan pada materi “pecahan”, dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada siklus II memiliki indikator : (1) menyelesaikan

operasi perkalian berbagai bentuk pecahan, (2) menyelesaikan operasi

pembagian berbagai bentuk pecahan. Berdasarkan langkah-lngkah yang ada

dalam RPP kemudian disusun skenario pembelajaran untuk setiap pertemuan.

2) Membuat lembar observasi terhadap siswa dan guru selama proses

pembelajaran berlangsung, dengan aspek yang diobservasi adalah hal-hal

yang didasarkan pada langkah-langkah yang ada dalam RPP.

3) Menyiapkan LKS sebagai pendukung pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

4) Merancang alat evaluasi untuk te indakan siklus II

35

Page 13: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

5) Menyiappkan jurnal refleksi diri untuk tindakan siklus II

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan setelah siklus I selesai. Dari hasil siklus I diketahui

bahwa guru belum dapat mengelola pembelajran dengan baik sehingga peneliti

melaukan siklus II. Siklus II dilakukkan 2 kali pertemuan yaitu pada hari selasa

tanggal 21 April 2015 dan hari sabtu 25 April 2015 dengan pertemuan pertama

berlangsung selama 3x35 menit dan peremuan kedua 3x35 menit. Subyek

penelitian kelas V-B Sd Negeri 13 Poasia semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

yang berjumlah 31 siswa dengan 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

Pelaksanaan tindakan kelas II ini juga dilaksanakan oleh guru mata

pelajaran matematika kelas V-B SD Negeri 13 Poasia, sedangkan peneliti menjadi

pengamat (observer). Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai RPP yang telah

dipersiapkan sebelumnya sebagaimana tercantum pada lampiran 5.

Pada pertemuan pertama disiklus II ini guru melakukan kegiatan

pendahuluan diawali dengan guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa, kemudian guru menyampaikan materi ajar, tujuan pembelajaran dilanjutkan

dengan melakukan apresepsi setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa

untuk lebih memperhatikan penjelasan yang diberikan akan tetapi tidak

menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan.

Guru melakukan kegiatan ini dengan menjelaskan melalui contoh cara

mengubah masalah sehari-hari ke dalam model matematika berbentuk perkalian

pecahan yang dilanjutkan dengan cara menyelesaikan model matematika yang

36

Page 14: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

berkaian dengan pecahan. Setelah selesai menjelaskan guru meminta siswa untuk

menanyakah hal-hal yang belum mereka pahami ada beberapa siswa yang berani

bertanya. Tetapi masih saja ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasanguru

dengan sibuk cerita dengan temannya. Oleh karena itu guru memberikan hukuman

dengan cara mengerjakan soal yang diberikan guru.

Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok seperti kelompok

sebelumnya, tiap kelompok dengan kemampuan anak yang heterogen, pada tahap

ini guru tidak lagi mengalami kesulitan malah sebelum mereka di instruksikan

untuk bentuk kelompok semula mereka sudah langsung membentuk sesuai dengan

kelompok sebelumnya. Setelah guru menjelaskan materi, guru membagikan LKS

2.1 ke masing-masing kelompok kemudian guru menyuruh siswa untuk

mengerjakan LKS 2,1 yang telah dibagikan dengan berdiskusi. Selama diskusi

berlangsung, guru memantau kerja dan keaktifan siswa daalam kelompok serat

mmengarahkan / membantu kelompok yang mengalami kesulitan.

Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya dan ada beberapa siswa yang tampil untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok meskipun masih ada yang malu-malu

untuk tampil presentasi. Setelah presentasi maka diberikan kesempatan kelompok

lain untuk menanggapi jawaban yang ada dan disini kemudian guru mengarahkan

siswa kejawaban yang benar. Penghargaan kelompo diberikan kepada keompok

yang presentasinya terbaik dan tercepat dengan meminta siswa untuk memberikan

tepukan yang meriah dan ada pula yang menggunakan kata bagus.

37

Page 15: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

Guru tidak membimbng siswa ntuk menyimpulkan materi pelajaran yang

telah diajarkan. Tetapi guru langsung memberikan soal tugas (PR) untuk siswa

sebanyak 5 nomor yang ada dibuku paket. Guru selanjutnya langsung menutup

pertemuan. Seperti sebelumnya, setelah pertemuan guru bersama peneliti

selanjutnya mendiskusikan lagi beberapa kekurangan/kelemahan yang ada untuk

diperbaiki pada pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Evaluasi

1) Observasi

Pada setiap pertemuan peneliti selaku pengamat (observer ) mengamati

proses pembelajaran sejak pertemuan pertama sampai pertemuan kedua dengan

menggunakan lembar observasi.; lembar observasi ini meliputi lembar observasi

pembelajaran terhadap guru dan terhadap siswa. Untuk setiap aspek yang diamati

berdasarkan RPP yang telah dibuat dan ditunjukkan untuk guru matematika dan

siswa kelas V-B SD Negeri 13 Poasia. Aspek-aspek yang diobservasi selama

proses pembelajaran kooperatif tipe STAD berlangsung adalah : minat dan

kemampuan siswa mengikuti proses pembelajaran, sikap siswa yang dapat

dipercaya, menghargai guru, tanggung jawab sosial maupun individu, kemampuan

siswa untuk bertanya, mengajukan pendapat serta berdiskusi dalam kelompok.

Selain itu cara guru mengajar dan menyajikan materi serta langkah-langkah

pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Untuk lebih

jelasnya lembar observasi terhadap guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran.

Hasil observasi pada siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:

38

Page 16: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

a. Pertemuan 1

Berdasarkan hasl observasi pada pertemuan I menunjukan skor rata-rata

pengamatan pembelajaran kooperatif guru sebesar 85 % sedangkan skor rata-rata

hasil observasi siswa sebesar 88, 24%. Hal ini menunjukan bahwa dari segi proses

kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dimana indikator keberhasilan

sudah mencukupi. Untuk rekapitulasi ketuntasan proses pelaksanaan skenario

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Hasil observasi guru menunjukan hal-

hal sebagai berikut:

7) Guru tidak menanyakan kembali dan membahas PR yang dianggap sulit oleh

siswa

8) Guru tidak menyampaikan model pembelajaran yang digunakan

9) Guru tidak memberikan kesimpulan akhir atas semua pertanyaan yang muncul

saat diskusi

Hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai berikut :

5) Siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru

6) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru

7) Sebagian besar siswa sudah bisa menyelesaikan soal yang diberikan

8) Siswa masih malu-malu untuk mengajukan pertanyaan pada guru jika ada

masalahnya

b. Pertemuan 2

Berdasarkan hasl observasi pada pertemuan II menunjukan skor rata-rata

pengamatan pembelajaran kooperatif guru sebesar 90 % sedangkan skor rata-rata

39

Page 17: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

hasil observasi siswa sebesar 93,75%. Hal ini menunjukan bahwa dari segi proses

kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dimana indikator keberhasilan

sudah mencukupi. Untuk rekapitulasi ketuntasan proses pelaksanaan skenario

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Hasil observasi guru menunjukan hal-

hal sebagai berikut:

5) Guru sudah memberikan motivasi pada siswa pada awal pembelajaran

6) Guru suda maksimal mengawasi kegiatan siswa diskusi dalam kelompok

7) Guru sudah optimal memanfaatkan waktu dengan baik

Hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai berikut :

5) Masih ada siswa yang yang tidak memperhatikan penjelasan guru

6) Siswa sudah aktif dalam mengerjakan soal yang ada pada LKS

7) Siswa sudah lebih aktif dan berani mempresentasikan hasil pekerjaannya

didepan kelas

d. Evaluasi

Sama seerti siklus I sebelumnya, evaluasi dilakukan setelah dilakukan

kegiatan belajar mengajar denga model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sebanyak 2 pertemuan, maka pertemuan ketiga penelitian dilanjutkan dengan

memberikan evaluasi kepada siswa berupa tes tindakas siklus II pada hari selasa

tanggal 21 April 2015. Soal-soal evaluasi ini bersumber dari materi pertemuan 1

dan pertemuan 2 yang telah dipelajari siswa yang merupakan penjabaran dari

kompetens dasar 5.3 yaitu “ menyelesaikan perkalian dan pembagian berbagai

bentuk pecahan”. Tes ini bertujuan untuk melihat sejauh mana materi pelajaran

40

Page 18: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

telah dikuasai siswa setelah model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan

dan untuk melihat seberapa besar sumbangan skor yang diberikan oleh masing-

masing anggoa kelompok kepada elompoknya. Besarnya sumbangan skor yang

diberikan akan menentukan suatu kelompok termaksud dalam 3 kategori yaitu,

kelompok super, kelompok hebat, kelompok baik. Soal tes siklus II dapat dilihat

pada lampran.

Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukan enguasaan siswa terhadap

materi pelajaran menagalami peningkatan dari tes tindakan siklus I. Pada tes

tindakan siklus II, siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 hanya sebanyak 16 siswa

atau sebesar 59,26% dengan nilai rata-rata60,74. Seangkamn pada tes hasil

tindakan siklus II siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 22 siswa atau

sebesar 81,48% dengan rata-rata 67,59.dari hasil ini dapat dilihat bahwa hasil

belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 22,22% atau sebanyak 6 siswa dari

tes tindakan siklus I.

Berdasarkan hasil tes tindakan siklus II nilai peningkatan siswa diperoleh

dari menentukan nilasi dasar (awal) yang diambil dari hasil tes tindakan siklus I

tiap anggota kelompok yang kemudian ditentukan berapa poin nilai

peningkatannya. Dari nilai penngkatan tersebut masing-masing kelompok

diberikan penghargaan yaitu terdapat satu kelompok yang termaksud dalam

kriteria kelompok super dengan nilai rata-rata 26 untuk kelompok 3, dan 4

kelompok dwngan kriteria sebagai kelompok hebat yaitu kelompok 1 dengan nilai

rata-rata 24, kelompok 4 dengan nilai rata-rata 22,5, kelompok 5 dengan nilai

41

Page 19: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

rata-rata 20, dan kelompok 6 dengan nilai rata-rata 20. Sedangkan ada satu

kelompok yang mendapat kriteria sebagai kelompok baik yaitu kelompok 2

dengan nilai rata-rata 15.

e. Refleksi

Kegiatan refleksi pada tindakan siklus II menunjukan hasil yang cukup

memuaskan. Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukan bahwa proses

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif sudah cukup sempurna, walaupun

masih ada beberapa siswa yang belum mampu menyampaikan pendapatnya ketika

ditanya oleh guru, tetapi siswa tersebut sudah aktif dalam kelompok dan adanya

kekompakan pada saat berdiskusi. Ini berarti siswa sudah mempunyai semangat

dan motivasi belajar yang cukup baik.

Dari hasil evaluasi atau tes tindakan siklus II terlihat bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas V-B Sd Negeri 13 Poasia mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan siklus I. Ketuntasan belajar matematika siswa secara

klasikal pada siklus I sebesar 59,26% sedangkan pada siklus II mencapai 81,48%.

Bertitik tolak dari hasil yang diperoleh pada tindakan siklus II, berarti hasil

belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Maka penelitian dihentikan

pada siklus II sehingga indikator keberhasilan dalam peneitian ini telah tercapai.

Dengan demikian, tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas V-B SD Negeri 13 Posia pada pokok bahasan pecahan

melalu model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah terpenuhi.

42

Page 20: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

B. Pembahasan

penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus

terdiri dari 2 kali pertemuan yang diselesaikan dengan model penelitian tindakan

kelas. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian. Pembeljaran

dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipilih karena

model pembelajaran yang paling sederhana dan baik untuk guru yang baru

memulai untuk menggunakan pendekatan kooperatif dalam kleas, STAD juga

merupakan model pembelajaran yang efektif. Letak kesederhanaannya adalah

membagi kelompok yang anggotanya 4 – 5 orang yang heterogen yang terdiri dari

laki-laki dan perempuan berasal dari berbagai suku, kemampuan (tinggi, sedang,

dan rendah). Oleh sebab itu tipe ini dipilih untuk diterapkan dalam pengajaran

pokok bahasan pecahan. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

siswa didorong lebih aktif belajar, bertanya, dan menjawab serta memberikan

kesempatan siswa untuk menentukan, dan dapat menyelesaikan soal-soal pecahan.

Model pembelajaran ini dianggap sangat cocok untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran dikelas V-B SD Negeri 13 Poasia khususnya pada materi pecahan

yang sebelumnya siswa hanya diam dan tidak aktif dalam pembelajaran.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, siswa dilatih untuk

berpikir kritis, aktif dalam memecahkan masalahnya yang ada secara kelompok

untuk didiskusikan, tipe STAD ini juga melatih siswa untuk saling menghargai

pendapat sesama demi mendapatkan kesepakatan yang baik. Kemudian siswa

43

Page 21: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

untuk selanjutnya mempresentasikan hasil kerja kelompok itu di depan kelas.

STAD ini memberikian banyak waktu bagi siswa untuk berpikir, menjawab dan

saling membantu sama lain.

Sebelum dilaksanakan tindakan siklus I, terlebih dahulu siswa kelas V-B

SD Negeri 13 Poasia diberi tes awal dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan awal yang dimiliki siswa yang hasilnya kemudian digunakan sebagai

patokan dalam pembentukan kelompok siswa dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang akan digunakan. Hasil tes awal menunjukan bahwa

penguasaan materi masih sangat rendah, hal ini bisa dilihat dari rendahnya

ketuntasan secara klasikal yang hanya mencapai 18,52% dengan rata-rata 43,33

dengan jumlah siswa yang tuntas 5 oran dan dan yang tidak tuntas 26 orang.

Pada penelitian ini guru mengajar diawali dengan melakukan kegiatan

pendahuluan kemudian masuk di kegiatan inti yaitu dengan menyajikan materi

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, setelah siswa benar-benar

sudah memahami materi yang telah diajarkan kemudian guru mengarahkan siswa

untuk membentuk kelompok.

Pembentukan kelompok dalam penelitian ini didasarkan pada model

model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jumlah siswa sebanyak 31 orang

kemudia dibagi dalam 6 kelompok dengan rincian 5 kelompok terdiri dari 5 orang

dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang, dimana masing-masing kelompok dibentuk

berdasarkan latar belakang sosial, suku, ras dan jenis kelamin yang berbeda serta

kemampuan yang berbeda berdasarkan hasil tes awal yang diberikan.

44

Page 22: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

Pengelompokkan ini berdasarkan nilai yang diperoleh siswa pada saat diberikan

tes awal, dimana siswa yang mempunyai nilai yang tinggi dikelompokkan dengan

siswa yang mempunyai nilai yang rendah, agar siswa yang nilainya rendah

tersebut merasa dihargai oleh siswa yang nilainya tinggi. Selain itu siswa yang

mempunyai nilai yang paling tinggi tidak dikelompokkan dengan siswa yang

mempunyai nilai yang paling rendah, hal ini untuk menghindari siswa yang tinggi

nilainya tersebut tidak mau berdiskusi dengan siswa yang rendah nilainya ataupu

sebaliknya. Siswa yang rendah nilainya merasa malu untuk bertanya pada teman

kelompoknya itu. Pengelompokkan ini juga didasarkan pada tingkat kognitif

siswa berdasarkan penilaian guruyang mengajar dikelas itu, dengan melihat

aktifitas siswa selama proses pembelajaran selama ini.

Setelah pembentukan kelompok selesai guru membagikan LKS kepada

masing-masing kelompok dan kemudian menyuruh siswa untuk mengerjakan soal

yang ada di dalam LKS dengan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya. Jika

dalam satu kelompk tidak ada yang dimengerti maka dapat bertanya kepada guru.

Presentasi kerja kelompok di depan kelas dilakukan setelah siswa selesai

mengerjakan LKS yang telah dibagikan ke masing-masing kelompok. Presentasi

ini bertujuan agar siswa mampu untuk maju di depan kelas untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Penghargaan kelompok pada penelitian ini dilakukan denga dua cara yaitu

penghargaan kelompok setiap akhir pertemuan dan penghargaan kelompok setiap

akhir siklus. Penghargaan pertama diberikan ketika siswa swlwsai

45

Page 23: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas berupa acungan jempol

atau dengan kata-kata bagus atau dua-duanya secara bersama. Ini bertujuan untuk

menumbuhkan minat belajar siswa agar siswa lebih efektif lagi dalam kegiatan

belajar mengajar dan tidak malu lagi untuk tampil di depan kelas. Penghargaan

kedua diberikan setiap akhir siklus yaitu seyelah siswa diberikan tes tindakan

siklus I dimana penghargaan ini diberikan setelah menghitung skor perkembangan

setiap siswa dengan menentukan nilai dasar (awal), nilai terkini kemudian

dihitung nilai skor perkembangannya. Setelah skor perkembangan selesai dihitung

maka penghargaan kepada kelompok diberikan berdasarkan perolehan skor rata-

rata.

Berdasarkan hasil observasi siklus I, guru dan siswa sudah melakukan

sebagian kegiatan belajar mengajar sesuai dengan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Namun masih terdapat kekurangan-kekurangan sebagaimana tertulis

dalam hasil penelitian yang perlu diperbaiki, antara lain kekurangan dari hasil

observasi terhadap guru dan siswa. Pada pertemuan pertama siswa masih ada yang

ribut pada saat guru menjelaskan, siswa juga tidak merasa nyaman denga anggota

kelompoknya yang baru. Kekueangan ini juga terdapat pada guru yang belum

mengorganisasi waktu dengan baik hal ini mengakibatkan beberapa kegiatan tidak

dapat terlaksana secara menyeluruh.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I, terlihat adanya

peningkatan hasol belajar matematika siswa setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD hal ini sejalan dengan pendapat sudjana

46

Page 24: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

(1995: 22) yang mengemukakan bahwa hasil belajar matematika adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman

belajarnya. Sebagian siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah

ditetapkan oleh sekolah, namun masih ada sebagian siswa yang memperleh nilai

rendah atau masih berada di bawah standar. Hal ini disebabkan karena pada saat

proses pembelajaran berlangsung, mereka kurang memperhatikan penjelasan guru.

Selain itu pada saat diskusi kelompok mereka kebanyakan mengharap jawaban

dari teman kelompoknya, sehingga materi yang dipelajari tidak dipahami. Hal ini

berakibat pada hasil evaluasi yang diperoleh, dimana pelaksanaannya tidak dalam

bentuk kelompok tetapi harus kerja mandiri, dalam hal ini setiap siswa harus

mempertanggungjawabkan materi yang telah diberikan oleh guru selama

pertemuan petama dan kedua.

Berpedoman dari kekurangan-kekurangan yang masih ada serta hasil

belajar siswa pada tindakan siklus I yang belum mencapai indikator keberhasilan

dalam penelitian ini dilanjutkan pada tindakan siklus II. Pada siklus II, model

pembelajaran kooperatif tipe STAD kembali dilaksanakan. Siswa tetap berada

pada kelompoknya masing-masing sebagaimana pembagian kelompok pada

tindakan siklus II.

Hasil observasi terhadap guru dan siswa pada tindakan siklus II,

menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan yang diharapkan.

Kelemahan-kelemahan pada siklus I sudah mampu diatasi, seperti sebagian siswa

sudah mampu memikirkan materi pelajaran mengungkapkan pendapatnya, dapat

47

Page 25: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

menyelesaikan soal dan mempresentasikan dengan benar, pada umumnya siswa

sudah mulai aktif dalam kelompoknya. Selain itu, siswa sudah mengkaji ulang

proses / hasil diskusi kelompoknya walaupun masih dalam bimbingan guru.

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan pada siklus II, sebagian

besar siswa sudah memperleh nilai di atas rata-rata, meskipun masih ada beberapa

orang yang memperoleh nilai di atas-rata, meskipun masih ada beberapa orang

yang memperoleh nilai di bawah standar. Hal ini disebabkan karena mereka

memiliki kemampuan yang sangat minim, bukan karena pengaruh tidak

memperhatikan penjelasan guru atau tidak belajar, tetapi daya serap mereka

memang berbeda dari siswa yang lainnya. Mereka sudah berusaha untuk

memperoleh nilai yang baik tetapi kemampuan mereka sangat terbatas.

Berdasarkan hasil evaluasi untuk nilai perkembangan individu dan

kelompok juga ada yang mengalami peningkatan tetapi ada juga yang turun.

Adapun yang meningkat yaitu kelompok 3 yang pada siklus I memperoleh

penghargaan kriteria hebat dengan poin 20 menjadi kriteria super dengan poin 26

dengan jumlah siswa yang tuntas menjadi 4 orang siswa dari 5 orang siswa

dimana pada siklus I hanya 2 orang yang tuntas meskipun ada 1 orang yang

nilainya turun. Adapun kelompok yang tetap bertahan adalah kelompok 1 tetap

bertahan diposisi sebelumnya yaitu kriteria hebat dengan poin 24 pada kelompok

ini juga mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas dimana pada siklus I

yang tuntas hanya 2 orang menjadi 4 orang siswa dari 5 orang siswa, begitu pula

kelompok 5 tetap bertahan pada kriteria hebat meskipun jumlah poinnya menurun

48

Page 26: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

dengan 22,5 poin menjadi 20 poin dengan jumlah siswa yang tntas tetap yaitu 3

orang siswa pada siklus I hanya saja ada 1 orang yang nilainya turun.

Peningkatan hasil belajar siswa tidak lepas dari keberhasilan guru dalam

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yang dapat dilihat dari

persentase pelaksanaan pendekatan pembelajaran yang selalu meningkat pada

setiap siklus.

Data pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II dalam

pembelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Siklus I Siklus II0

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Pertemuan 1Pertemuan 2

Data hasil pengamatan pembelajaran kooperatif untuk guru dan aktivitas

siswa dari siklus I dan siklus II menyataan bahwa secara skenario pembelajaran

telah mencukupi indikator keberhasilan, jadi berdasarkan tabel ini dapat dilihat

bahwa dari segi proses tindakan ini dikategorikan berhasil.

Data hasi pengamatan rata-rata kelas dan presentasi ketuntasan secara

klasikal dari siklus I dan siklus II menyatakan bahwa hasil belajar siswa telah

mencukupi indikator keberhasilan, meskipun sescara individu ada yang nilainya

49

Page 27: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

turun namun yang digunakan secara klaskal karena meskipun nilai siswa tersebut

turun tetapi nilainya tetap ≥ 60. Jadi berdasarkan tabel di bawah ini dapat dilihat

bahwa dari segi hasil tindakan ini dikategorikan berhasil. Hal ini sejalan dengan

pendapatnya Winkel (200:59) mengatakan bahwa “belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis yang berlanggsung dalam interaksi aktf dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai-

nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.

Tes Awal Tes Siklus I Tes Siklus II

18.52%

59.26%81.48%

Tabel Presentase Tuntas Belajar

Karena indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai, dalam

hal ini minimal 80% siswa telah mencapai nilai ≥ 60 dan proses pelaksanaan

pemeblajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa sudah tercapai yaitu minimal

85% aspek yang diobservasi pada saat pelaksanaan pendekatan pembelajaran ini

sudah terlaksana, maka penelitian dihentikian pada siklus II. Jadi dapat

disimpulkan bahwa melalui penerapan mode pembelajaran kooperatif tipe STAD

50

Page 28: ferdidermawan.files.wordpress.com · Web viewBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini di awalai dengan kegiatan observasi awal dan wawancara

hasil belajar matematika siswa kela V-B SD Negeri 13 Poasia pada pokok

bahasan pecahan dapat ditingkatkan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tioe STAD siswa kelas V-B SD negeri 13 Poasia

memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Siswa sudah mampu

bersosialisasi dengan baik dan bahkan sudah berani mengeluarkan pendapatnya

dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Meskipun ada beberapa yang hingga

akhir tindakan siklus II memiliki nilau < 60, namun mereka sudah memberikan

penghargaan dan sikap positif pada saat model pembelajaran kooperatif tipe

STAD diterapkan.

51