library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1doc/2015-1... · web viewbab 1...

22
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan batuan / mineral yang terkandung dalam bumi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi kesejahteraan manusia. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambangnya, memiliki beraneka ragam bahan tambang yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Bahan tambang di Indonesia bermacam – macam seperti minyak bumi, gas, batu bara, seng, timbal, pasir besi, timah, emas, nikel, tembaga, belerang dan lain – lain. Industri pertambangan termasuk salah satu sektor industri yang menjanjikan dan punya sumbangsih besar bagi Indonesia mulai dari peningkatan pendapatan ekspor, pembangunan daerah, peningkatan aktivitas ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan sumber pemasukan terhadap anggaran pusat dan anggaran daerah. Tak heran jika industri pertambangan memiliki prospek usaha yang bagus di Indonesia apalagi negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan hasil alamnya. Hal ini membuat banyak investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menginvestasikan kekayaannya di bidang pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional dan menjadi salah satu industri strategis yang berperan penting bagi Indonesia.

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan batuan /

mineral yang terkandung dalam bumi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi

kesejahteraan manusia. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya

akan bahan tambangnya, memiliki beraneka ragam bahan tambang yang tersedia

untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Bahan tambang di

Indonesia bermacam – macam seperti minyak bumi, gas, batu bara, seng, timbal,

pasir besi, timah, emas, nikel, tembaga, belerang dan lain – lain.

Industri pertambangan termasuk salah satu sektor industri yang menjanjikan

dan punya sumbangsih besar bagi Indonesia mulai dari peningkatan pendapatan

ekspor, pembangunan daerah, peningkatan aktivitas ekonomi, pembukaan lapangan

kerja dan sumber pemasukan terhadap anggaran pusat dan anggaran daerah. Tak

heran jika industri pertambangan memiliki prospek usaha yang bagus di Indonesia

apalagi negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan hasil alamnya. Hal ini

membuat banyak investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang

menginvestasikan kekayaannya di bidang pertambangan.

Sektor pertambangan merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi

nasional dan menjadi salah satu industri strategis yang berperan penting bagi

Indonesia. Harga komoditas sumber daya alam yang kuat dan kuatnya minat investor

atas industri pertambangan telah memacu nilai pasar perusahaan pertambangan.

Walaupun tingkat keuntungan perusahaan tambang Indonesia lebih rendah

dibandingkan dengan rata-rata global akibat kenaikan yang tinggi yang dinikmati

pemain global, Indonesia masih kuat dalam tingkat pengembalian investasi tambang

dan mempunyai kesempatan besar dalam industri pertambangan untuk menghasilkan

hasil bumi yang unggul.

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Gambar 1.1 Grafik Prospek Pertumbuhan Industri Pertambangan di

Indonesia dari Tahun 2007 – 2015

Sumber: BPS, BMI Indonesia Mining Report Q1 2011

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa industri pertambangan akan meningkat dua

kali lipat pertumbuhannya mengingat proses globalisasi yang terjadi saat ini di dalam

perdagangan international semakin berkembang. Kegiatan ekspor import menjadi

semakin mudah akibat adanya pedagangan bebas antar negara ASEAN yang

membuka jalur perdagangan untuk meningkatkan perekonomian. Pertumbuhan 13 %

dari tahun 2011 hingga 2014 membuktikan bahwa industri pertambangan menjadi

industri yang semakin meningkat dan perlu di perhitungkan.

Tantangan terberat bagi kalangan pertambangan ialah menghadapi iklim

perubahan paradigma di Indonesia seperti perubahan politik dan peraturan, perlunya

negosiasi kontrak, larangan ekspor hasil tambang yang masih berbentuk bahan baku,

pengurangan lahan usaha untuk eksplorasi maupun untuk eksploitasi dan sebagainya.

Serta suasana dan pandangan politik yang tidak bersahabat pada pertambangan pada

umumnya. Selain itu keterlambatan dalam mengubah persepsi investor mengenai

iklim investasi dapat menyebabkan Indonesia kehilangan keuntungan ekonomi yang

signifikan dari kemajuan industri pertambangan.

2

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Kesempatan untuk membangun proyek pertambangan di Indonesia tidaklah

mudah karena peraturan – peraturan dari kebijakan pemerintah Indonesia yang

cukup ketat dan berubah - ubah. Diperlukan Izin Usaha Penambangan, Operasi dan

Produksi (IUPOP) untuk dapat melakukan pertambangan di Indonesia. Banyak

perusahaan tambang di Indonesia yang tidak dapat berjalan tepat waktu dan

mengalami kerugian karena proses manajemen proyek yang tidak sesuai standart

Sistem Manajemen Mutu (SMM) sehingga salah satu akibatnya adalah tidak

mendapatkan perizinan untuk eksport ke luar negeri.

Di zaman globalisasi saat ini sudah banyak perusahaan yang peduli terhadap

Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS). QMS

merupakan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas, dan daya saing sebuah bisnis

secara keseluruhan, dengan berfokus pada mutu. Tingkat persaingan pada dunia

usaha menuntut perusahaan - perusahaan untuk saling bersaing dalam kualitas mutu,

baik di dalam mutu bahan baku, mutu proses, mutu peralatan mesin, mutu

lingkungan dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dan mutu lainnya. Oleh sebab

itu Sistem Manajemen Mutu sangatlah penting.

Sistem Manajemen Mutu berlaku di semua industri usaha tanpa melihat

besaran maupun lokasi di mana organisasi tersebut berada. Segala industri usaha

perlu memperhatikan Sistem Manajemen Mutu guna dapat meningkatkan

mempertahankan, dan melaraskan kinerja perusahaan ke jenjang yang lebih tinggi.

Di dalam persaingan bisnis, hal ini sangat diperlukan untuk menunjang kepercayaan

public terhadap produk (barang dan jasa) serta komitmen yang ditawarkan. Untuk

memperoleh kepercayaan publik tersebut maka diperlukan ”strategi SMM / QMS”.

Dalam menerapkan QMS terdapat 4 komponen utama yaitu quality planning,

quality control, quality assurance and quality improvement. Quality planning adalah

penetapan rencana dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas. Quality

control adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk

memenuhi persyaratan kualitas. Quality assurance adalah semua tindakan terencana

dan sistematik yang diimplementasikan dan didemontrasikan guna memberikan

kepercayaan bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu.

Sedangkan Quality improvement adalah tindakan-tindakan yang diambil guna

meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan

efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi..

3

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

PT. BCMG Tani Berkah merupakan perusahaan tambang yang melakukan

kegiatan ekspolitasi batuan galena dan mineral di wilayah Desa Banyuwangi,

Kecamatan Cigudeg – Kabupaten Bogor yang dikenal sebagai gunung Cirangsat dan

Cibugis. PT. BCMG Tani Berkah melakukan kegiatan produksi pertambangan

berdasarkan izin Keputusan Bupati Bogor Nomor: 541.2/001/MTS/ASD/2010

Tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada PT.

BCMG Tani Berkah tertanggal 21 Juni 2011 dan telah memperoleh izin pinjam pakai

kawasan hutan dengan keputusan Menteri Perhutanan Republik Indonesia Nomor:

SK./Menhut-II/2012 Tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan

Eksploitasi Bahan Galian Galena, dan mineral pengikutnya.

Pada tahun 2010 PT. BCMG Tani Berkah telah memperpanjang izin IUPOP

untuk terus melakukan eksplorasi dan eksploitasi, dalam jangka waktu 10 tahun

proyek pertambangan dapat berlangsung hingga di tahun 2019 dan melakukan

reklamasi 1 tahun berikutnya. Namun menurut wawancara awal yang dilakukan

kepada Bapak Teddy Kurniawan selaku Direktur Operasi bahwa pada pertengahan

tahun 2015 PT. BCMG Tani Berkah mengalami kendala pada perizinan ekspor ke

China, alasannya karena kadar konsentrat mineral di dalam batuan yang ingin di

eksport tidak sesuai dengan standart atau syarat peraturan pemerintah atau dapat

dikatakan tidak sesuai dengan mutu.

Perizinan ekspor yang tersendat tentu memberikan dampak terhadap proses

penjualan produk batubara pertambangan PT. BCMG Tani Berkah saat ini. Perizinan

ekspor akan mempengaruhi pengiriman dan jika tidak melakukan pengiriman tentu

produk akan tertahan dan tidak dapat terjual. Adanya kesalahan proses produksi

seperti ini tentu disebabkan pada kinerja perusahaan dan mengurangi keuntungan

bagi perusahaan sendiri. Tentu ini menjadi suatu masalah yang harus diselesaikan

karena apabila tidak ditangani secara cepat maka selanjutnya akan terus berdampak

pada penjualan berikutnya.

Perbaikan Mutu / Quality Improvement harus segera dilakukan oleh perusahaan

guna melancarkan proses penjualan. Analisis masalah perusahaan di kaji menurut

kinerja perusahaan yaitu pada faktor 5M (Material, Man, Method , Machine , Mother

Nature ). Konsep 5M akan memudahkan untuk mencari penyebab masalah utama

yang menyebabkan kesalahan produksi / kegagalan produksi yaitu ketidaksesuain

kadar batuan galena yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai mutu standart

untuk melakukan export ke luar negeri.

4

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Bahan baku menjadi salah satu faktor penting dalam proses pertambangan, bahan

baku berupa zat - zat kimia untuk melakukan pengelolahan batuan dalam mengatur

kadar batu. Terkadang, bahan baku yang tersedia di perusahaan tidak cukup untuk

proses produksi dikarenakan zat – zat kimianya sulit didapatkan di daerah tersebut.

Ditambah dengan peralatan mesin yang digunakan, mesin – mesin harus dapat

dipastikan dalam kondisi baik dan memadai untuk melakukan proses produksi yaitu

proses penggalian sampai dengan pengelolahan batuan. Perawatan mesin harus di

lakukan secara berkala dan melakukan pengecekan kondisi mesin baik mesin

transportasi, mesin penggalian, mesin pengangkutan dan mesin pengelohan.

Cara mengelola batuan mineral umumnya dapat dibagi ke dalam beberapa tahap

proses yaitu proses kominusi, konsentrasi, ekstraksi dab recovery serta proses

pemurnian. Dalam kenyataanya tidak semua tahapan ini harus dilaksanakan,

tergantung pada karakteristik batuan yang akan diolah. Teknik yang digunakan PT.

BCMG Tani berkah untuk mendapatkan batuan galena ialah untuk bongkahan batu

besar memerlukan crushing (penghancur/peremukkan) dan grinding (penggilingan)

pada tahap preparasi. Sedangkan batu halus yang sudah didapatkan dari alam tidak

memerlukan proses crushing atau grinding.

Proses pengolahan dibedakan menjadi 2 yaitu pengolahan secara fisik (mekanik)

dan proses pengolahan secara kimiawi. Pengolahan secara fisik (mekanik) tidak

melibatkan terjadinya reaksi-reaksi kimia selama proses berlangsung. Contoh proses

pengolahan secara fisika antara lain pemisahan mineral berdasarkan sifat kemagnetan

mineral batuan (magnetic separation), pemisahan berdasarkan berat jenis mineral

(gravitiy concentration) dan proses lainnya, Sedangkan pengolahan secara kimiawi

melibatkan terjadinya reaksi – reaksi kimia. Contoh pengolahan secara kimawi

adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya dengan menggunakan pelarut tertentu

(leaching), proses peleburan dan lainnya. Biasanya akitivitas pengolahan mineral

secara fisika dan kimia dilakukan secara bersamaan. Pengolahan secara fisika lebih

dikenal dengan proses benefisiasi mineral dan biasanya mendominasi pada tahap

awal proses pengolahan mineral.

Narasumber mengatakan bahwa diperlukan sumber daya manusia (SDM)

yang ahli dalam mengatur dan melakukan kegiatan operational baik tenaga kerja

asing maupun tenaga kerja Indonesia. Kegiatan operational yang melibatkan mulai

dari manager lapangan / kepala teknik, mandor / kepal bagian dan staf / buruh

diharapkan dapat memiliki komunikasi yang baik. Pekerjaan pertambangan bukan

5

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

lah pekerjaan yang mudah, keahlian dan kepahaman tentang pertambangan amat

sangat diperlukan bagi pekerjanya. Bahkan, sering kali keselamatan / safety work

pekerja juga diabaikan hal ini perlu menjadi perhatikan bagi perusahaan.

Table 1.1 Kebutuhan dan Spesifikasi Tenaga Kerja PT.BCMG Tani Berkah

No Jabatan / FungsiKualifikasi /

Pendidikan

Jumlah

Personal

1 Direksi S1 4

2 Sekretaris S1 1

3

Bagian Perencanaan:    

a. Kepala D3/Tambang/Sipil 1

b. Staff D3/STM 5

4

Bagian Penambangan:    

a. Kepala D3/Tambang/Sipil 1

b. Staff D3/STM 4

c. Helper   59

5

Bagian Pengolahan:    

a. Kepala D3/Tambang/Sipil 1

b. Staff D3/STM 4

c. Helper   25

6

Bagian Pengolahan

Administrasi, Personalia dan

Keuangan:    

a. Kepala D3/Adm/Keu 1

b. Staff D3/STM 3

7

Bagian Bina Lingkungan:    

a. Kepala D3/Teknik Lingk 1

b. Staff D3/STM 2

8

Bagian Pemeliharaan:    

a. Kepala D3/Teknik Mesin 1

b. Staff D3/STM 2

    Jumlah 115

Sumber: Manajemen PT. BCMG Tani Berkah.

6

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Seperangkat kebijakan Perbaikan Mutu (Quality Improvement) berdasarkan

Sistem Manajemen Mutu adalah alternatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan

melalui proyek yang sedang dikerjakannya, agar dapat bertahan pada persaingan

usaha yang semakin ketat. Perlunya penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa

saja yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pertambangan dan bagaimana

solusi/ saran pengaruh implementasi faktor 5M terhadap kinerja perusahaan. Agar

perusahaan dapat memperbaiki mutu kinerja secara efektif, sesuai dengan

dokumentasi Sistem Manajemen Mutu serta mencapai sasaran yang diinginkan,

maka sangat perlu mencari sebab dari akar permasalahan yang pengaruhnya terhadap

kinerja perusahaan.

Dari uraian-uraian, permasalahan, dan bukti-bukti yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka peneliti berniat mengangkat permasalahan dengan analisa

Fishbone diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa Diagram dan analisis

hubungan antara faktor 5M terhadap kinerja perusahaan guna mencari tahu dari

kelima faktor tersebut, manakah yang harus di perbaiki / ditingkatkan mutunya

sehingga perbaikan mutu / quality improvement pada kinerja perusahaan dapat

terlaksana pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah, dan selanjutnya penelitian ini

akan diberi judul: “ANALISIS DAN PERENCANAAN QUALITY

IMPROVEMENT PADA KINERJA PT. BCMG TANI BERKAH”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi kinerja perusahaan berdasarkan variabel Mutu dan Waktu

yang berjalan pada PT. BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul –

klausul ISO 9001:2008?

2. Bagaimana hubungan dan pengaruh faktor - faktor 5M (Material, Man,

Method , Machine , Mother Nature ) terhadap kinerja perusahaan PT.

BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008?

3. Bagaimana Fishbone diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa

Diagram berdasarkan permasalahan yang dialami perusahaan PT BCMG

Tani Berkah dilihat dari faktor 5M?

4. Apakah strategi atau solusi yang disaranakan untuk meningkatkan Quality

Improvement pada kinerja perusahaan?

7

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari pembahasan penelitian ini adalah analisis hubungan dan

pengaruh dengan metode regresi berganda antara faktor - faktor 5M (Material, Man,

Method , Machine , Mother Nature) sebagai variabel independen (variabel bebas)

terhadap kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (variabel terikat) sehingga

didapatkan solusi dalam perbaikan mutu atau Quality Improvement. Kemudian

dilakukan analisa Fishbone Diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa

Diagram pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah akibat hasil produksi yang tidak

sesuai dengan mutu yang seharusnya didukung oleh analisis hubungan dan pengaruh.

Adapun lingkup bahasan mengacu pada faktor 5M yaitu Material, Man, Method ,

Machine , Mother Nature sebagai variabel penelitian dalam menentukan penyebab

permasalahan pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah .

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pada penelitian adalah:

1. Mengetahui kondisi kinerja perusahaan berdasarkan variabel Mutu dan

Waktu yang berjalan pada PT. BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari

klausul – klausul ISO 9001:2008.

2. Mengindetifikasi hubungan dan pengaruh faktor - faktor 5M (Material, Man,

Method , Machine , Mother Nature ) terhadap kinerja perusahaan PT.

BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008..

3. Mengetahui analisa Fishbone diagram / Cause-and-Effect Diagram /

Ishikawa Diagram berdasarkan permasalahan yang dialami perusahaan PT

BCMG Tani Berkah dilihat dari faktor 5M.

4. Menentukan alternatif strategi atau solusi untuk diterapkan pada PT.BCMG

Tani Berkah untuk memperbaiki mutu dalam hal proses kinerja atau Quality

Improvement

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pihak PT. BCMG Tani Berkah

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran and acuan bagi

perusahaan dalam meningkatkan Quality Improvement kinerja

8

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

perusahaan berdasarkan faktor 5M (Material, Man, Method , Machine ,

Mother Nature ). Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan

informasi atau sumbangan pemikiran dalam menyusun suatu kebijakan

keputusan tindak perbaikan dan peningkatan kinerja yang sedang berjalan

menyangkut peningkatan kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

2. Bagi Penulis

a) Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah dipelajari

selama mengikuti perkuliahan di Bina Nusantara University jurusan

Management.

b) Penulis mampu mengembangkan kemampuan dalam menganalisa

kejadian dalam kehidupan ekonomi yang sebenarnya.

c) Penulis dapat menambah pengalaman dan penguasaan materi yang lebih

mendalam

1.6 State Of The Art

Tabel 1.2 Stafe Of The Art

Judul & Nama Tahun Metode Hasil

Penelitian 1 A New Data

Mining Method

based on

Multidimensional

-Data

Flow. ( CHEN

Li-li, FU Xiao-

juan,GANG Jia-

lin, LIN Li)

2011 DMDF

(Data Ming

Driven

Fishbone

Diagram)

Membantu proses

penelitian data mining/

penambangan yang lebih

intuitif dengan ‘bones’

yang merupakan fungsi

dari data mining.

Fishbone meningkatkan

konsep organisasi dari

suatu permasalahan yang

kompleks di dalam suatu

perusahaan. Kebutuhan

DMDF (Data Ming

Driven Fishbone

Diagram) menyediakan

dua fungsi yaitu metode

dan alat, termasuk dari

9

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Judul & Nama Tahun Metode Hasil

analisis strategis, desain

kebijakan taktis, aliran

data.

Penelitian 2 An Application of

Pareto Analysis

and Cause-and-

Effect Diagram

(CED) for

Minimizing

Rejection of Raw

Materials in

Lamp Production

Process.

(Mohiuddin

Ahmed, Nafis

Ahmad)

2011 Pareto

principle

and CED

(Cause-and-

Effect

Diagram)

Pareto principle and CED

membantu

mengindentifikasi dan

mengevaluasi produk yang

cacat yaitu proses

pembuatan lampu yang

cacat. menganalisi

menggunakan CED

mendapatkan rekomendasi

untuk tindakan perbaikan

dalam permasalahan

produk cacat. Dalam

penelitian ini, identifikasi

masalah atau akar

penyebab terbatas di

beberapa tahapan tertentu

di dalam manufaktur. Jadi

CED bisa juga dapat

digunakan untuk

mengetahui langkah -

langkah individu yang

dilakukan untuk

meningkatkan kualitas

produk dan produktivitas.

CED sangat berguna

dalam mendeteksi

munculnya permasalahan

-permasalahan proses

dalam bentuk variasi

parameter. Perlu dicatat

bahwa ini metode yang

10

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Judul & Nama Tahun Metode Hasil

sama sekali

menghilangkan

permasalahan cacat

produk yang signifikan.

Hal ini penting untuk

melakukan analisis lebih

lanjut sehingga

memunculkan stretegi lain

untuk meningkatkan

kualitas dan produktivitas

manufaktur

Penelitian 3 Impact of Quality

Management

Practices on

Firm

Performance:

The Research

Evolution

DidikWahjudi,

Moses L. Singgih,

PatdonoSuwignjo

2011 Quality

managemet

practices,

Performane,

Literature

review

Pertama, latar belakang

perusahaan harus dibuat

lebih homoge-neous.

Kedua, kriteria seleksi

QMPs diusulkan dan

direkomendasikan

sehingga temuan dapat

dibandingkan dengan

hasil penelitian lain.

Ketiga, ukuran kinerja

yang perlu dimasukkan

harus mencerminkan

tujuan jangka pendek dan

jangka panjang, perspektif

keuangan dan non-

keuangan, lagging dan

indikator terkemuka, dan

antara keseimbangan

antara perspektif internal

dan eksternal. Keempat,

model penelitian perlu

mengakomodasi mediasi

yang relevan / faktor

11

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Judul & Nama Tahun Metode Hasil

moderasi karena ketika

faktor-faktor ini

dikecualikan, pengaruh

faktor-faktor ini tidak

dapat dievaluasi sama

sekali. Kelima, model

yang ada tidak bisa

mengatasi keterbatasan

model persepsi murni.

Sementara penggunaan

variabel kuantitatif untuk

mengukur kinerja diterima

secara luas, tidak ada

solusi untuk inclusion

beberapa konstruksi dari

QMPs menggunakan

variabel kuantitatif.

Penelitian 4 Manager’s

perspective on

ISO9001 quality

management

system and

performance of

suppliers: A

study on the

second largest

automaker

company in Iran

Hojatallah

Mousapour,

Ahmad Jusoh,

Khalil Md Nor,

Ali Pakdel

2014 ISO 9001,

Balanced

Scorecard,

SMEs,

Performane

Tujuan utama dari

penelitian ini adalah untuk

membahas efek penerapan

ISO 9001 QMS Kualitas

dengan menggunakan

balanced

Scorecard. Manajemen

Mutu

Sistem ISO 9001 memiliki

efek positif pada empat

perspektif, yang

membentuk kinerja

perusahaan, termasuk

keuangan, proses internal,

pelanggan dan

pembelajaran dan

pertumbuhan Perusahaan

12

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Judul & Nama Tahun Metode Hasil

yang lebih baik akan

mencapai tujuan dan

sasaran mereka di semua

perspektif termasuk

keuangan, proses internal

pelanggan dan

pembelajaran dan

pertumbuhan. Singkatnya

kinerja perusahaan akan

ditingkatkan. Temuan ini

berarti yang ISO9001

QMS bisa membantu

lamanya perusahaan,

mobilitas dan

pertumbuhan juga.

Dengan demikian,

disertasi ini dengan

membahas efek penerapan

ISO9001 pada perusahaan

' kinerja. Oleh karena itu

dapat memandu

perusahaan ' manajer

untuk mengatur strategi

dan membuat keputusan

yang bijaksana

Penelitian 5 Implementasi

Sistem

Manajemen

Mutu ISO

90012008 pada

Industri

Kontraktor (Studi

Kasus: PT MAK)

2011 Globalizati,

Competition

, Quality

Standard,

ISO

9001:2008,

Compatibil,

Performane

1. Dari hasil analisis

tingkat kesesuaian Sistem

Manajemen Mutu PT.

MAK terhadap Sistem

Manajemen Mutu ISO

9001:2008 berada pada

tingkatan Sesuai dengan

tingkat kesesuaian

89,84%.

13

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Judul & Nama Tahun Metode Hasil

Bernard E.

Silaban dan

Sugianto Yusup

2. Dari hasil analisis

kinerja diperoleh bahwa

skor Kinerja PT. MAK

adalah 81,50%; hal ini

berada pada kategori

Baik.

3. Dari hasil analisa

regresi berganda

diperoleh bahwa:

Hasil Uji F didapat

nilai significance sebesar

0,000<0,05 yang berarti

variabel independen

secara simultan

berpengaruh pada

variabel dependen

Hasil Uji Goodness of

Fit menjelaskan bahwa

model regresi layak untuk

digunakan, karena data

hasil penelitian berada

sekitar garis estimasi

regresi. Koefisien

determinasi yang

disesuaikan atau Adjusted

R Square ( R 2) sebesar

0,671 atau 67,1%, berarti

Kinerja PT. MAK

dipengaruhi secara

bersama-sama oleh

variabel Material, Man,

Machine , Method ,

Environment dan sisanya

sebesar 32,9%

14

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2015-1... · Web viewBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan

Judul & Nama Tahun Metode Hasil

dipengaruhi oleh faktor

lain diluar model regresi.

Sumber: Penelitian Terdahulu

15