library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1doc/2015-1... · web viewbab 1...
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan batuan /
mineral yang terkandung dalam bumi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi
kesejahteraan manusia. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya
akan bahan tambangnya, memiliki beraneka ragam bahan tambang yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Bahan tambang di
Indonesia bermacam – macam seperti minyak bumi, gas, batu bara, seng, timbal,
pasir besi, timah, emas, nikel, tembaga, belerang dan lain – lain.
Industri pertambangan termasuk salah satu sektor industri yang menjanjikan
dan punya sumbangsih besar bagi Indonesia mulai dari peningkatan pendapatan
ekspor, pembangunan daerah, peningkatan aktivitas ekonomi, pembukaan lapangan
kerja dan sumber pemasukan terhadap anggaran pusat dan anggaran daerah. Tak
heran jika industri pertambangan memiliki prospek usaha yang bagus di Indonesia
apalagi negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan hasil alamnya. Hal ini
membuat banyak investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang
menginvestasikan kekayaannya di bidang pertambangan.
Sektor pertambangan merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi
nasional dan menjadi salah satu industri strategis yang berperan penting bagi
Indonesia. Harga komoditas sumber daya alam yang kuat dan kuatnya minat investor
atas industri pertambangan telah memacu nilai pasar perusahaan pertambangan.
Walaupun tingkat keuntungan perusahaan tambang Indonesia lebih rendah
dibandingkan dengan rata-rata global akibat kenaikan yang tinggi yang dinikmati
pemain global, Indonesia masih kuat dalam tingkat pengembalian investasi tambang
dan mempunyai kesempatan besar dalam industri pertambangan untuk menghasilkan
hasil bumi yang unggul.
Gambar 1.1 Grafik Prospek Pertumbuhan Industri Pertambangan di
Indonesia dari Tahun 2007 – 2015
Sumber: BPS, BMI Indonesia Mining Report Q1 2011
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa industri pertambangan akan meningkat dua
kali lipat pertumbuhannya mengingat proses globalisasi yang terjadi saat ini di dalam
perdagangan international semakin berkembang. Kegiatan ekspor import menjadi
semakin mudah akibat adanya pedagangan bebas antar negara ASEAN yang
membuka jalur perdagangan untuk meningkatkan perekonomian. Pertumbuhan 13 %
dari tahun 2011 hingga 2014 membuktikan bahwa industri pertambangan menjadi
industri yang semakin meningkat dan perlu di perhitungkan.
Tantangan terberat bagi kalangan pertambangan ialah menghadapi iklim
perubahan paradigma di Indonesia seperti perubahan politik dan peraturan, perlunya
negosiasi kontrak, larangan ekspor hasil tambang yang masih berbentuk bahan baku,
pengurangan lahan usaha untuk eksplorasi maupun untuk eksploitasi dan sebagainya.
Serta suasana dan pandangan politik yang tidak bersahabat pada pertambangan pada
umumnya. Selain itu keterlambatan dalam mengubah persepsi investor mengenai
iklim investasi dapat menyebabkan Indonesia kehilangan keuntungan ekonomi yang
signifikan dari kemajuan industri pertambangan.
2
Kesempatan untuk membangun proyek pertambangan di Indonesia tidaklah
mudah karena peraturan – peraturan dari kebijakan pemerintah Indonesia yang
cukup ketat dan berubah - ubah. Diperlukan Izin Usaha Penambangan, Operasi dan
Produksi (IUPOP) untuk dapat melakukan pertambangan di Indonesia. Banyak
perusahaan tambang di Indonesia yang tidak dapat berjalan tepat waktu dan
mengalami kerugian karena proses manajemen proyek yang tidak sesuai standart
Sistem Manajemen Mutu (SMM) sehingga salah satu akibatnya adalah tidak
mendapatkan perizinan untuk eksport ke luar negeri.
Di zaman globalisasi saat ini sudah banyak perusahaan yang peduli terhadap
Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS). QMS
merupakan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas, dan daya saing sebuah bisnis
secara keseluruhan, dengan berfokus pada mutu. Tingkat persaingan pada dunia
usaha menuntut perusahaan - perusahaan untuk saling bersaing dalam kualitas mutu,
baik di dalam mutu bahan baku, mutu proses, mutu peralatan mesin, mutu
lingkungan dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dan mutu lainnya. Oleh sebab
itu Sistem Manajemen Mutu sangatlah penting.
Sistem Manajemen Mutu berlaku di semua industri usaha tanpa melihat
besaran maupun lokasi di mana organisasi tersebut berada. Segala industri usaha
perlu memperhatikan Sistem Manajemen Mutu guna dapat meningkatkan
mempertahankan, dan melaraskan kinerja perusahaan ke jenjang yang lebih tinggi.
Di dalam persaingan bisnis, hal ini sangat diperlukan untuk menunjang kepercayaan
public terhadap produk (barang dan jasa) serta komitmen yang ditawarkan. Untuk
memperoleh kepercayaan publik tersebut maka diperlukan ”strategi SMM / QMS”.
Dalam menerapkan QMS terdapat 4 komponen utama yaitu quality planning,
quality control, quality assurance and quality improvement. Quality planning adalah
penetapan rencana dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas. Quality
control adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk
memenuhi persyaratan kualitas. Quality assurance adalah semua tindakan terencana
dan sistematik yang diimplementasikan dan didemontrasikan guna memberikan
kepercayaan bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu.
Sedangkan Quality improvement adalah tindakan-tindakan yang diambil guna
meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan
efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi..
3
PT. BCMG Tani Berkah merupakan perusahaan tambang yang melakukan
kegiatan ekspolitasi batuan galena dan mineral di wilayah Desa Banyuwangi,
Kecamatan Cigudeg – Kabupaten Bogor yang dikenal sebagai gunung Cirangsat dan
Cibugis. PT. BCMG Tani Berkah melakukan kegiatan produksi pertambangan
berdasarkan izin Keputusan Bupati Bogor Nomor: 541.2/001/MTS/ASD/2010
Tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada PT.
BCMG Tani Berkah tertanggal 21 Juni 2011 dan telah memperoleh izin pinjam pakai
kawasan hutan dengan keputusan Menteri Perhutanan Republik Indonesia Nomor:
SK./Menhut-II/2012 Tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan
Eksploitasi Bahan Galian Galena, dan mineral pengikutnya.
Pada tahun 2010 PT. BCMG Tani Berkah telah memperpanjang izin IUPOP
untuk terus melakukan eksplorasi dan eksploitasi, dalam jangka waktu 10 tahun
proyek pertambangan dapat berlangsung hingga di tahun 2019 dan melakukan
reklamasi 1 tahun berikutnya. Namun menurut wawancara awal yang dilakukan
kepada Bapak Teddy Kurniawan selaku Direktur Operasi bahwa pada pertengahan
tahun 2015 PT. BCMG Tani Berkah mengalami kendala pada perizinan ekspor ke
China, alasannya karena kadar konsentrat mineral di dalam batuan yang ingin di
eksport tidak sesuai dengan standart atau syarat peraturan pemerintah atau dapat
dikatakan tidak sesuai dengan mutu.
Perizinan ekspor yang tersendat tentu memberikan dampak terhadap proses
penjualan produk batubara pertambangan PT. BCMG Tani Berkah saat ini. Perizinan
ekspor akan mempengaruhi pengiriman dan jika tidak melakukan pengiriman tentu
produk akan tertahan dan tidak dapat terjual. Adanya kesalahan proses produksi
seperti ini tentu disebabkan pada kinerja perusahaan dan mengurangi keuntungan
bagi perusahaan sendiri. Tentu ini menjadi suatu masalah yang harus diselesaikan
karena apabila tidak ditangani secara cepat maka selanjutnya akan terus berdampak
pada penjualan berikutnya.
Perbaikan Mutu / Quality Improvement harus segera dilakukan oleh perusahaan
guna melancarkan proses penjualan. Analisis masalah perusahaan di kaji menurut
kinerja perusahaan yaitu pada faktor 5M (Material, Man, Method , Machine , Mother
Nature ). Konsep 5M akan memudahkan untuk mencari penyebab masalah utama
yang menyebabkan kesalahan produksi / kegagalan produksi yaitu ketidaksesuain
kadar batuan galena yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai mutu standart
untuk melakukan export ke luar negeri.
4
Bahan baku menjadi salah satu faktor penting dalam proses pertambangan, bahan
baku berupa zat - zat kimia untuk melakukan pengelolahan batuan dalam mengatur
kadar batu. Terkadang, bahan baku yang tersedia di perusahaan tidak cukup untuk
proses produksi dikarenakan zat – zat kimianya sulit didapatkan di daerah tersebut.
Ditambah dengan peralatan mesin yang digunakan, mesin – mesin harus dapat
dipastikan dalam kondisi baik dan memadai untuk melakukan proses produksi yaitu
proses penggalian sampai dengan pengelolahan batuan. Perawatan mesin harus di
lakukan secara berkala dan melakukan pengecekan kondisi mesin baik mesin
transportasi, mesin penggalian, mesin pengangkutan dan mesin pengelohan.
Cara mengelola batuan mineral umumnya dapat dibagi ke dalam beberapa tahap
proses yaitu proses kominusi, konsentrasi, ekstraksi dab recovery serta proses
pemurnian. Dalam kenyataanya tidak semua tahapan ini harus dilaksanakan,
tergantung pada karakteristik batuan yang akan diolah. Teknik yang digunakan PT.
BCMG Tani berkah untuk mendapatkan batuan galena ialah untuk bongkahan batu
besar memerlukan crushing (penghancur/peremukkan) dan grinding (penggilingan)
pada tahap preparasi. Sedangkan batu halus yang sudah didapatkan dari alam tidak
memerlukan proses crushing atau grinding.
Proses pengolahan dibedakan menjadi 2 yaitu pengolahan secara fisik (mekanik)
dan proses pengolahan secara kimiawi. Pengolahan secara fisik (mekanik) tidak
melibatkan terjadinya reaksi-reaksi kimia selama proses berlangsung. Contoh proses
pengolahan secara fisika antara lain pemisahan mineral berdasarkan sifat kemagnetan
mineral batuan (magnetic separation), pemisahan berdasarkan berat jenis mineral
(gravitiy concentration) dan proses lainnya, Sedangkan pengolahan secara kimiawi
melibatkan terjadinya reaksi – reaksi kimia. Contoh pengolahan secara kimawi
adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya dengan menggunakan pelarut tertentu
(leaching), proses peleburan dan lainnya. Biasanya akitivitas pengolahan mineral
secara fisika dan kimia dilakukan secara bersamaan. Pengolahan secara fisika lebih
dikenal dengan proses benefisiasi mineral dan biasanya mendominasi pada tahap
awal proses pengolahan mineral.
Narasumber mengatakan bahwa diperlukan sumber daya manusia (SDM)
yang ahli dalam mengatur dan melakukan kegiatan operational baik tenaga kerja
asing maupun tenaga kerja Indonesia. Kegiatan operational yang melibatkan mulai
dari manager lapangan / kepala teknik, mandor / kepal bagian dan staf / buruh
diharapkan dapat memiliki komunikasi yang baik. Pekerjaan pertambangan bukan
5
lah pekerjaan yang mudah, keahlian dan kepahaman tentang pertambangan amat
sangat diperlukan bagi pekerjanya. Bahkan, sering kali keselamatan / safety work
pekerja juga diabaikan hal ini perlu menjadi perhatikan bagi perusahaan.
Table 1.1 Kebutuhan dan Spesifikasi Tenaga Kerja PT.BCMG Tani Berkah
No Jabatan / FungsiKualifikasi /
Pendidikan
Jumlah
Personal
1 Direksi S1 4
2 Sekretaris S1 1
3
Bagian Perencanaan:
a. Kepala D3/Tambang/Sipil 1
b. Staff D3/STM 5
4
Bagian Penambangan:
a. Kepala D3/Tambang/Sipil 1
b. Staff D3/STM 4
c. Helper 59
5
Bagian Pengolahan:
a. Kepala D3/Tambang/Sipil 1
b. Staff D3/STM 4
c. Helper 25
6
Bagian Pengolahan
Administrasi, Personalia dan
Keuangan:
a. Kepala D3/Adm/Keu 1
b. Staff D3/STM 3
7
Bagian Bina Lingkungan:
a. Kepala D3/Teknik Lingk 1
b. Staff D3/STM 2
8
Bagian Pemeliharaan:
a. Kepala D3/Teknik Mesin 1
b. Staff D3/STM 2
Jumlah 115
Sumber: Manajemen PT. BCMG Tani Berkah.
6
Seperangkat kebijakan Perbaikan Mutu (Quality Improvement) berdasarkan
Sistem Manajemen Mutu adalah alternatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan
melalui proyek yang sedang dikerjakannya, agar dapat bertahan pada persaingan
usaha yang semakin ketat. Perlunya penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pertambangan dan bagaimana
solusi/ saran pengaruh implementasi faktor 5M terhadap kinerja perusahaan. Agar
perusahaan dapat memperbaiki mutu kinerja secara efektif, sesuai dengan
dokumentasi Sistem Manajemen Mutu serta mencapai sasaran yang diinginkan,
maka sangat perlu mencari sebab dari akar permasalahan yang pengaruhnya terhadap
kinerja perusahaan.
Dari uraian-uraian, permasalahan, dan bukti-bukti yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka peneliti berniat mengangkat permasalahan dengan analisa
Fishbone diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa Diagram dan analisis
hubungan antara faktor 5M terhadap kinerja perusahaan guna mencari tahu dari
kelima faktor tersebut, manakah yang harus di perbaiki / ditingkatkan mutunya
sehingga perbaikan mutu / quality improvement pada kinerja perusahaan dapat
terlaksana pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah, dan selanjutnya penelitian ini
akan diberi judul: “ANALISIS DAN PERENCANAAN QUALITY
IMPROVEMENT PADA KINERJA PT. BCMG TANI BERKAH”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi kinerja perusahaan berdasarkan variabel Mutu dan Waktu
yang berjalan pada PT. BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul –
klausul ISO 9001:2008?
2. Bagaimana hubungan dan pengaruh faktor - faktor 5M (Material, Man,
Method , Machine , Mother Nature ) terhadap kinerja perusahaan PT.
BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008?
3. Bagaimana Fishbone diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa
Diagram berdasarkan permasalahan yang dialami perusahaan PT BCMG
Tani Berkah dilihat dari faktor 5M?
4. Apakah strategi atau solusi yang disaranakan untuk meningkatkan Quality
Improvement pada kinerja perusahaan?
7
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari pembahasan penelitian ini adalah analisis hubungan dan
pengaruh dengan metode regresi berganda antara faktor - faktor 5M (Material, Man,
Method , Machine , Mother Nature) sebagai variabel independen (variabel bebas)
terhadap kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (variabel terikat) sehingga
didapatkan solusi dalam perbaikan mutu atau Quality Improvement. Kemudian
dilakukan analisa Fishbone Diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa
Diagram pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah akibat hasil produksi yang tidak
sesuai dengan mutu yang seharusnya didukung oleh analisis hubungan dan pengaruh.
Adapun lingkup bahasan mengacu pada faktor 5M yaitu Material, Man, Method ,
Machine , Mother Nature sebagai variabel penelitian dalam menentukan penyebab
permasalahan pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah .
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pada penelitian adalah:
1. Mengetahui kondisi kinerja perusahaan berdasarkan variabel Mutu dan
Waktu yang berjalan pada PT. BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari
klausul – klausul ISO 9001:2008.
2. Mengindetifikasi hubungan dan pengaruh faktor - faktor 5M (Material, Man,
Method , Machine , Mother Nature ) terhadap kinerja perusahaan PT.
BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008..
3. Mengetahui analisa Fishbone diagram / Cause-and-Effect Diagram /
Ishikawa Diagram berdasarkan permasalahan yang dialami perusahaan PT
BCMG Tani Berkah dilihat dari faktor 5M.
4. Menentukan alternatif strategi atau solusi untuk diterapkan pada PT.BCMG
Tani Berkah untuk memperbaiki mutu dalam hal proses kinerja atau Quality
Improvement
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pihak PT. BCMG Tani Berkah
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran and acuan bagi
perusahaan dalam meningkatkan Quality Improvement kinerja
8
perusahaan berdasarkan faktor 5M (Material, Man, Method , Machine ,
Mother Nature ). Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan
informasi atau sumbangan pemikiran dalam menyusun suatu kebijakan
keputusan tindak perbaikan dan peningkatan kinerja yang sedang berjalan
menyangkut peningkatan kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
2. Bagi Penulis
a) Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah dipelajari
selama mengikuti perkuliahan di Bina Nusantara University jurusan
Management.
b) Penulis mampu mengembangkan kemampuan dalam menganalisa
kejadian dalam kehidupan ekonomi yang sebenarnya.
c) Penulis dapat menambah pengalaman dan penguasaan materi yang lebih
mendalam
1.6 State Of The Art
Tabel 1.2 Stafe Of The Art
Judul & Nama Tahun Metode Hasil
Penelitian 1 A New Data
Mining Method
based on
Multidimensional
-Data
Flow. ( CHEN
Li-li, FU Xiao-
juan,GANG Jia-
lin, LIN Li)
2011 DMDF
(Data Ming
Driven
Fishbone
Diagram)
Membantu proses
penelitian data mining/
penambangan yang lebih
intuitif dengan ‘bones’
yang merupakan fungsi
dari data mining.
Fishbone meningkatkan
konsep organisasi dari
suatu permasalahan yang
kompleks di dalam suatu
perusahaan. Kebutuhan
DMDF (Data Ming
Driven Fishbone
Diagram) menyediakan
dua fungsi yaitu metode
dan alat, termasuk dari
9
Judul & Nama Tahun Metode Hasil
analisis strategis, desain
kebijakan taktis, aliran
data.
Penelitian 2 An Application of
Pareto Analysis
and Cause-and-
Effect Diagram
(CED) for
Minimizing
Rejection of Raw
Materials in
Lamp Production
Process.
(Mohiuddin
Ahmed, Nafis
Ahmad)
2011 Pareto
principle
and CED
(Cause-and-
Effect
Diagram)
Pareto principle and CED
membantu
mengindentifikasi dan
mengevaluasi produk yang
cacat yaitu proses
pembuatan lampu yang
cacat. menganalisi
menggunakan CED
mendapatkan rekomendasi
untuk tindakan perbaikan
dalam permasalahan
produk cacat. Dalam
penelitian ini, identifikasi
masalah atau akar
penyebab terbatas di
beberapa tahapan tertentu
di dalam manufaktur. Jadi
CED bisa juga dapat
digunakan untuk
mengetahui langkah -
langkah individu yang
dilakukan untuk
meningkatkan kualitas
produk dan produktivitas.
CED sangat berguna
dalam mendeteksi
munculnya permasalahan
-permasalahan proses
dalam bentuk variasi
parameter. Perlu dicatat
bahwa ini metode yang
10
Judul & Nama Tahun Metode Hasil
sama sekali
menghilangkan
permasalahan cacat
produk yang signifikan.
Hal ini penting untuk
melakukan analisis lebih
lanjut sehingga
memunculkan stretegi lain
untuk meningkatkan
kualitas dan produktivitas
manufaktur
Penelitian 3 Impact of Quality
Management
Practices on
Firm
Performance:
The Research
Evolution
DidikWahjudi,
Moses L. Singgih,
PatdonoSuwignjo
2011 Quality
managemet
practices,
Performane,
Literature
review
Pertama, latar belakang
perusahaan harus dibuat
lebih homoge-neous.
Kedua, kriteria seleksi
QMPs diusulkan dan
direkomendasikan
sehingga temuan dapat
dibandingkan dengan
hasil penelitian lain.
Ketiga, ukuran kinerja
yang perlu dimasukkan
harus mencerminkan
tujuan jangka pendek dan
jangka panjang, perspektif
keuangan dan non-
keuangan, lagging dan
indikator terkemuka, dan
antara keseimbangan
antara perspektif internal
dan eksternal. Keempat,
model penelitian perlu
mengakomodasi mediasi
yang relevan / faktor
11
Judul & Nama Tahun Metode Hasil
moderasi karena ketika
faktor-faktor ini
dikecualikan, pengaruh
faktor-faktor ini tidak
dapat dievaluasi sama
sekali. Kelima, model
yang ada tidak bisa
mengatasi keterbatasan
model persepsi murni.
Sementara penggunaan
variabel kuantitatif untuk
mengukur kinerja diterima
secara luas, tidak ada
solusi untuk inclusion
beberapa konstruksi dari
QMPs menggunakan
variabel kuantitatif.
Penelitian 4 Manager’s
perspective on
ISO9001 quality
management
system and
performance of
suppliers: A
study on the
second largest
automaker
company in Iran
Hojatallah
Mousapour,
Ahmad Jusoh,
Khalil Md Nor,
Ali Pakdel
2014 ISO 9001,
Balanced
Scorecard,
SMEs,
Performane
Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk
membahas efek penerapan
ISO 9001 QMS Kualitas
dengan menggunakan
balanced
Scorecard. Manajemen
Mutu
Sistem ISO 9001 memiliki
efek positif pada empat
perspektif, yang
membentuk kinerja
perusahaan, termasuk
keuangan, proses internal,
pelanggan dan
pembelajaran dan
pertumbuhan Perusahaan
12
Judul & Nama Tahun Metode Hasil
yang lebih baik akan
mencapai tujuan dan
sasaran mereka di semua
perspektif termasuk
keuangan, proses internal
pelanggan dan
pembelajaran dan
pertumbuhan. Singkatnya
kinerja perusahaan akan
ditingkatkan. Temuan ini
berarti yang ISO9001
QMS bisa membantu
lamanya perusahaan,
mobilitas dan
pertumbuhan juga.
Dengan demikian,
disertasi ini dengan
membahas efek penerapan
ISO9001 pada perusahaan
' kinerja. Oleh karena itu
dapat memandu
perusahaan ' manajer
untuk mengatur strategi
dan membuat keputusan
yang bijaksana
Penelitian 5 Implementasi
Sistem
Manajemen
Mutu ISO
90012008 pada
Industri
Kontraktor (Studi
Kasus: PT MAK)
2011 Globalizati,
Competition
, Quality
Standard,
ISO
9001:2008,
Compatibil,
Performane
1. Dari hasil analisis
tingkat kesesuaian Sistem
Manajemen Mutu PT.
MAK terhadap Sistem
Manajemen Mutu ISO
9001:2008 berada pada
tingkatan Sesuai dengan
tingkat kesesuaian
89,84%.
13
Judul & Nama Tahun Metode Hasil
Bernard E.
Silaban dan
Sugianto Yusup
2. Dari hasil analisis
kinerja diperoleh bahwa
skor Kinerja PT. MAK
adalah 81,50%; hal ini
berada pada kategori
Baik.
3. Dari hasil analisa
regresi berganda
diperoleh bahwa:
Hasil Uji F didapat
nilai significance sebesar
0,000<0,05 yang berarti
variabel independen
secara simultan
berpengaruh pada
variabel dependen
Hasil Uji Goodness of
Fit menjelaskan bahwa
model regresi layak untuk
digunakan, karena data
hasil penelitian berada
sekitar garis estimasi
regresi. Koefisien
determinasi yang
disesuaikan atau Adjusted
R Square ( R 2) sebesar
0,671 atau 67,1%, berarti
Kinerja PT. MAK
dipengaruhi secara
bersama-sama oleh
variabel Material, Man,
Machine , Method ,
Environment dan sisanya
sebesar 32,9%
14
Judul & Nama Tahun Metode Hasil
dipengaruhi oleh faktor
lain diluar model regresi.
Sumber: Penelitian Terdahulu
15